materi pbg

13
ACARA 1 : KOMINUSI Pengertian : Kominusi adalah proses mereduksi ukuran butir atau proses meliberasi bijih. Yang dimaksud dengan proses meliberasi bijih adalah proses melepaskan bijih / mineral berharga tersebut dari ikatannya / pengotornya. Tujuan : a .Membebaskan / meliberasi mineral berharga dari material pengotornya b. Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada proses berikutnya c. Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat lain, misalnya reagen flotasi. d. Mendapatkan ukuran bijih yang sesuai dengan kehendak atau permintaan konsumen. Proses : 1. Crushing (penghancuran) 2. Grinding ( penggerusan ) Tahapan Crushing : 1. Primary crushing = Merupakan tahap pengancuran yang pertama. Ukuran umpan : 5 cm – 22,5 cm Alat : Jaw crusher, Gyratory crusher , Cone crusher 2. Secondary crushing = Merupakan tahap lanjutan dari primary crushing dimana ukuran umpan lebih kecil

Upload: aditya-supriyadi

Post on 26-Dec-2015

138 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: materi pbg

ACARA 1 : KOMINUSI

Pengertian : Kominusi adalah proses mereduksi ukuran butir atau proses meliberasi bijih. Yang dimaksud dengan proses meliberasi bijih adalah proses melepaskan bijih / mineral berharga tersebut dari ikatannya / pengotornya.

Tujuan : a .Membebaskan / meliberasi mineral berharga dari material pengotornya

b. Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada proses berikutnya

c. Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat lain, misalnya reagen flotasi.

d. Mendapatkan ukuran bijih yang sesuai dengan kehendak atau permintaan konsumen.

Proses : 1. Crushing (penghancuran)

2. Grinding ( penggerusan )

Tahapan Crushing :

1. Primary crushing = Merupakan tahap pengancuran yang pertama.

Ukuran umpan : 5 cm – 22,5 cm

Alat : Jaw crusher, Gyratory crusher , Cone crusher

2. Secondary crushing = Merupakan tahap lanjutan dari primary crushing dimana ukuran umpan lebih kecil

Ukuran umpan : 2,5 cm – 7,5 cm

Alat : Jaw crusher kecil, Roll crusher, Cone crusher

3. Fine crushing = merupakan lanjutan dari proses primary crushing dan secondary crushing

Ukuran umpani : 0,5 cm – 1 cm

Alat : Ball mill, Rod mill, Tube mill

Page 2: materi pbg

Reduction ratio (RR) = Perbandingan antara ukuran umpan dengan ukuran produk.

Reduction ratio (RR) yang baik untuk :

1. Primary crushing = 4 - 7

2. Secondary crushing = 14 – 24

3. Fine crushing = 50 – 100

a. Limiting Reduction Ratio (LRR)= Merupakan perbandingan antara lebar partikel umpan dan lebar partikel produk.

LRR = tF (ukuran umpan terbesar)

tP (ukuran produk terbesar)

b. Weight Reduction Ratio (WRR)= Merupakan perbandingan antara tebal partakel umpan yang terbesar dengan efektif setting dari crusher.

WRR = tF (ukuran terbesar umpan) ; Se = So + Sc

Se (Efektif setting) 2

c. Apperent Reduction Ratio (ARR)

= Merupakan perbandingan antara efektif gape dengan dengan open setting.

ARR = 0,85 Gape (jarak pada mouth)

So (Open setting)

d. Reduction Ratio 80 (RR 80)= Merupakan perbandingan antara persen lolos pada lubang ayakan umpan dengan persen lolos pada lubang ayakan produk pada komulatif 80 %

RR 80 = persen lolos umpan pada 80%

persen lolos produk pada 80%

Kapasitas jaw crusher = ∑ berat

∑ waktu

Page 3: materi pbg

Pecahnya batuan dipengaruhi :

1. Daya tahan batuan lebih kecil daripada gaya yang menekan

2. NIP Angle

3. Resultan gaya yang arahnya kebawah

Faktor-faktor yang mempengaruhi crusher :

1. Lebar lubang ayakan

2. Variasi dan throw

3. Kecepatan peremukan

4. Ukuran umpan

5. Reduction ratio

6. Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah dan berat jenis umpan

Kapasitas jaw crusher dipengaruhi oleh :

1. Gravitasi

2. Kekerasan material

3. Keliatan material

4. Kandungan air

Gaya yang bekerja pada jaw crusher :

1. Gaya tekan

2. Gaya gravitasi

3. Gaya gesek

4. Gaya yang menahan

Aplikasi di dunia tambang :

Proses kominusi digunakan untuk mereduksi batuan andesit guna memenuhi permintaan

pasar yang digunakan untuk pondasi, jalan, dll.

Digunakan untuk mereduksi batu gamping guna memenuhi syarat dalam pembuatan semen.

Page 4: materi pbg

Alat dan bahan :

1. Jaw crusher

Macamnya : blake jaw crusher ( poros di atas )

Middle jaw crusher ( poros di tengah )

Dodge jaw crusher ( poros dibawah )

Bagiannya :

- Swing jaw = bagian dari jaw crusher yang dapat bergerak

- Fixed jaw = bagian dari jaw crusher yang tidak dapat bergerak

- Gape = jarak pada mouth

- Mouth = bagian mulut jaw crusher untuk menerima umpan

- Throat

- Settling blok = untuk mengatur lebar lubang

- Close setting

- Open setting

- Throw

- Toggle, dll

2. Ayakan duduk (shieve sheaker) dan screen

3. Neraca ohauss

4. Jangka sorong

5. Cawan

6. Kuas

7. Conto batuan : ANDESIT

8. Penggaris

9. Stopwatch

Page 5: materi pbg

ACARA 2 : SAMPLING DAN ANALISIS AYAKAN

Pengertian :.

Sampling = Merupakan tahap awal dari suatu analisa / tahap pengambilah contoh, dimana cukup seperlunya saja diambil yang nantinya akan mewakili seluruhnya.

Analisis ayakan = Merupakan proses pengolahan bahan galian yang termasuk dalam tahapan preparasi dimana bertujuan untuk mengelompokkan materialbahan galian berdasarkan ukuran butirnya.

Tujuan : a. Untuk mengambil sampel / conto batuan lalu dilakukan analisis liberasi

yang didapatkan derajat liberasi dan kadarnya.

b. Untik mengelompokkan bhan galian sesuai ukuran butirnya lalu membandingkan efisiensi ( perbandingan antara energy keluaran dan energy masukan ) antara ayakan duduk dan ayakan gantung.

Pengambilan conto , dibagi jadi dua :

1. Hand sampling

Grab sampling

Shovel sampling

Pipe sampling

Cone and quartering

2. Mechanical sapling

Riffle sampler

Vesin sampler

Rumus-rumus :

Derajat liberasi = ∑ Mineral bebas x 100%

∑ Mineral bebas + ∑ mineral terikat

Kadar = (B + T) A x Bj Mineral A x 100%

(B + T) A x Bj Mineral A + (B + T) B x Bj Mineral B

Page 6: materi pbg

Efisiensi = f - a x 100%

f (1- a)

f = Undersize ayakan gantung 1 (x)

Feed ayakan gantung 1 (A)

a = Undersize ayakan gantung 2 (z)

Oversize ayakan duduk (y)

Berat jenis = Fe3O4 : 5,2 ; SiO2 : 2,7

Mineral bebas = Fe3O4 : Hitam ; SiO2 : Putih

Mineral campuran = Abu-abu

Faktor yang mempengaruhi efisiensi screen :

1. Lamanya umpan pada screen

2. Jumlah lubang yang terbuka

3. Kecepatan umpan

4. Tebal lapisan umpan

5. Cocok tidaknya lubang ayakan dengan bentuk dan ukuran rata-rata mineral yang diolah

Alat dan bahan :

1. Ayakan duduk

2. Ayakan gantung (efisiensi dianggap 100 %)

3. Screen

4. Cawan

5. Neraca Ohauss

6. Riffle sampler

7. Kertas

Page 7: materi pbg

8. Loop

9. Sendok

10. Conto : PASIR BESI

11. Stopwatch

Aplikasi di dunia tambang :

Sampling : digunakan pada saat eksplorasi untuk mengambil sampel dan selanjutnya diuji

Di lab.

Analisis ayakan : digunakan untuk mengetahui efisiensi kerja dari suatiu ayakan, bila sudah

Tidak efisiensi maka segera perbaharui alat.

1 2 3 4 5 6

Ukuran Berat DL fraksi Kadar fraksi

DL x Berat KD x berat

mesh gram % % % x gram % x gram

+ 28 20 39,09 77,57 781,8 1551,45

-28 + 35 50 44,94 80,87 2247,19 4042,83

-3530 85,71 75,82 2571,43 2274,66

jumlah 100 jumlah 5600,42 7869,94

Page 8: materi pbg

Derajat liberasi bijih = Jumlah kolom 5 : jumlah kolom = 5600,42 : 100 = 56 %

Kadar bijih = jumlah kolom 6 : jumlah kolom 2= 7869,94 : 100 = 78,699 %

Dalam mencari kagar bijih jangan sampai kadar tiap fraksi di jumlah dan hasilnya dibagi tiga. Hal ini salah karena berat tiap fraksi tidak sama.

ACARA 3 : SETTLING TEST

Pengertian :.test yang digunakan untuk mengetahui kecepatan mengendap dan luas

Thickener pada proses thickening,

Dewatering = Proses pemisahan antara cairan dan padatan.

Tahapan Dewatering :

1. Thickening

Merupakan pemisahan antara padatan dan cairan yang berdasarkan atas kecepatan mengendap partikel dalam suatu pulp. ( % solid = 50% )

Tahapan yang terjadi pada thickening

a. Flocculating = pengendapan material menjadi gumpalan

b. Sedimentasi = pengendapan dari gumpalan yang terbentuk

c. Compaction = Pemadatan dari gumpalan yang telah mengendap

d. Elimination = Pengeluaran hasil pemisahan cairan yang telah bebas dari solid

2. Filtrasi

Merupakan pemisahan antara padatan dan cairan dengan jalan penyaringan. ( % solid

= 80 %)

3. Drying

Merupakan proses penghilangan cairan dengan jalan pemanasan sehingga padatan tersebut benar-benar bebas dari cairan. ( % solid = 100 %)

Tujuan : a. Untuk mengetahui kecepatan pengendapan

Page 9: materi pbg

b. Untuk mengetahui luas thickener

c. Untuk mengetahui pengaruh reagen dalam proses pengendapan

d. Untuk memisahkan antara padatan dan cairan

Proses pengendapan :

1. Free settling = tidak ada hambatan yang menghalangi

2. Hindered settling = menghalangi hambatan

Kecepatan pengendapan :

1. Rappid settling = cepat

2. Intermediet settling = sedang

3. Slow settling = lambat

Kecepatan pengendapan partikel dipengaruhi oleh :

1. Bentuk = yang bundar lebih cepat mengendap daripada yang pipih

2. SG = yang lebih berat akan lebih cepat mengendap daripada yang ringan

3. Ukuran butir = yang besar akan lebih cepat mengendap daripada yang kecil.

Reagen : Flocculaing agent , untuk mempercepat penggumpalan.(Magnesium sulfide, lime. Potassium alumunium, Ferrous sulfide, kapur , gamping.

Rumus-rumus :

% = S x 100% ; S = Solid

S + A A = Air

Dilusi awal ( F ) = 100% - % solid * Dilusi = perbandingan antara air dan solid

% solid

Dilusi akhir ( D ) = 100% - % solid dari thickening (50%)

% solid dari thickening (50%)

Page 10: materi pbg

Kecepatan pengendapan (R) = H ( ketinggian )

t (waktu)

Luas thickener (A) = 4/3 x { F – D }

R

Alat dan Bahan :

1. Tabung ukur

2. Conto = KAOLIN

3. Cawan

4. Neraca Ohauss

5. Air

6. Penggaduk

7. Stopwatch

8. Reagen = flocullating agent dan pipet

9. Sendok

10. Penggaris

Aplikasi dalam dunia tambang :

Untuk mengetahui dimensi dalam pembuatan kolam pengendapan

Untuk pengelolaan air dan limbah cair di tambang