materi kencur (farmakognosi laporan akhir)

14
Pasca panen adalah tindakan yang dilakukan setelah panen, mulai dari membersihkan hasil panen dari kotoran, tanah dan micro organisme yang tidak diinginkan melalui pencucian; sortasi dan perajanan; pengeringan; pengemasan sampai dengan penyimpanan. Tujuan pasaca panen adalah untuk menghasilkan produk yang tahan simpan, berkualitas dengan mempertahankan kandungan bahan aktif yang memenuhi standar mutu secara konsisten. Pasca panen dilakukan untuk menghasilkan produk segar dan simplisia. Tahapan pembuatan simplisia meliputi : a) penyiapan bahan baku; b) penyiapan peralatan dan bahan kemasan; c) pemrosesan; d) pengemasan dan pelabelan; serta e) penyimpanan. Untuk jelasanya dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Penyiapan bahan baku, bahan baku dalam pembuatan simplisia kencur adalah rimpang kencur segar dengan hasil panen yang besar dan cukup umur (10-12 bulan) masih dalam keadaan segar dan tidak busuk 2. Penyiapan peralatan dan bahan, peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pengemasan : wadah/bak/ember, sikat plastik, keranjang plastik, dan pisau tidak berkarat, alas perajang, alat pengering(tampi, solar dryer/matahari), para-para, bahan rak yang direkomendasikan adalah aluminium stainless steel, timbangan, kemasan baru dan label. 3. Pemrosesan, dalam tahapan kegiatan pemrosesan perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut : a. Penyortiran awal(basah), penyortiran dilakukan untuk memisahkan rimpang kencur yang bagus dengan rimpang kencur busuk/rusak atau cemaran bahan asing lainnya dan akan diproses dalam bentuk simplisia dan bahan rimpang kencur segar. Prosedur yang harus dilakukan yaitu : 1) pilih rimpang kencur yang besar, tua (umur 10-12 bulan) bagus tidak busuk/rusak; 2) bersihkan rimpang kencur dari tanah dan kotoran lain yang masih menempel, dengan cara dipukul perlahan; 3) potong daun-daun, batang dan akar menggunakan pisau, dan 4) pisahkan bahan rimpang yag akan di proses/ dikemas dalam bentuk simplisia dan bahan rimpang kecur segar. b. Pencucian, pencucian dilakukan dengan sikat plastik secara hati-hati untuk menghilangkan kotoran dari hasil panen dan mengurangi mikroba yang menempel pada rimpang kencur. Pencucian dilakukan secara bertahap (dalam bak pencucian bertingkat). Tempat pencucian diupayakan menggunakan air mengalir sehingga sisa pencucian langsung terbuang. Pencucian dilakukan dengan langkah yaitu: 1) cuci rimpang kencur dengan cara menyikat perlahan-lahan dan teratur di bawah air mengalir dan dibilas pada air tidak mengalir; 2) tiriskan dalam keranjang plastik; dan 3) timbang bahan rimpang yang terseleksi.

Upload: abdi-bakti-prasetya

Post on 07-Dec-2015

397 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

semua tentang kencur dari berbagai sumber

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Kencur (Farmakognosi Laporan Akhir)

Pasca panen adalah tindakan yang dilakukan setelah panen, mulai dari membersihkan hasil panen dari kotoran, tanah dan micro organisme yang tidak diinginkan melalui pencucian; sortasi dan perajanan; pengeringan; pengemasan sampai dengan penyimpanan. Tujuan pasaca panen adalah untuk menghasilkan produk yang tahan simpan, berkualitas dengan mempertahankan kandungan bahan aktif yang memenuhi standar mutu secara konsisten.Pasca panen dilakukan untuk menghasilkan produk segar dan simplisia. Tahapan pembuatan simplisia meliputi : a) penyiapan bahan baku; b) penyiapan peralatan dan bahan kemasan; c) pemrosesan; d) pengemasan dan pelabelan; serta e) penyimpanan. Untuk jelasanya dapat diuraikan sebagai berikut :1. Penyiapan bahan baku, bahan baku dalam pembuatan simplisia kencur adalah rimpang kencur segar dengan hasil panen yang besar dan cukup umur (10-12 bulan) masih dalam keadaan segar dan tidak busuk2. Penyiapan peralatan dan bahan, peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pengemasan : wadah/bak/ember, sikat plastik, keranjang plastik, dan pisau tidak berkarat, alas perajang, alat pengering(tampi, solar dryer/matahari), para-para, bahan rak yang direkomendasikan adalah aluminium stainless steel, timbangan, kemasan baru dan label.3. Pemrosesan, dalam tahapan kegiatan pemrosesan perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :a. Penyortiran awal(basah), penyortiran dilakukan untuk memisahkan rimpang kencur yang bagus dengan rimpang kencur busuk/rusak atau cemaran bahan asing lainnya dan akan diproses dalam bentuk simplisia dan bahan rimpang kencur segar. Prosedur yang harus dilakukan yaitu : 1) pilih rimpang kencur yang besar, tua (umur 10-12 bulan) bagus tidak busuk/rusak; 2) bersihkan rimpang kencur dari tanah dan kotoran lain yang masih menempel, dengan cara dipukul perlahan; 3) potong daun-daun, batang dan akar menggunakan pisau, dan 4) pisahkan bahan rimpang yag akan di proses/ dikemas dalam bentuk simplisia dan bahan rimpang kecur segar.b. Pencucian, pencucian dilakukan dengan sikat plastik secara hati-hati untuk menghilangkan kotoran dari hasil panen dan mengurangi mikroba yang menempel pada rimpang kencur. Pencucian dilakukan secara bertahap (dalam bak pencucian bertingkat). Tempat pencucian diupayakan menggunakan air mengalir sehingga sisa pencucian langsung terbuang. Pencucian dilakukan dengan langkah yaitu: 1) cuci rimpang kencur dengan cara menyikat perlahan-lahan dan teratur di bawah air mengalir dan dibilas pada air tidak mengalir; 2) tiriskan dalam keranjang plastik; dan 3) timbang bahan rimpang yang terseleksi.

ANEN

Page 2: Materi Kencur (Farmakognosi Laporan Akhir)

Panen untuk konsumsi dimulai pada umur 6 sampai 10 bulan. Tetapi,

berbeda dengan jahe, waktu panen kencur dapat ditunda sampai musim

berikutnya, bahkan sampai tiga tahun. Dalam kondisi demikian tidak ada

efek yang buruk terhadap mutu rimpang, bahkan produksinya akan

bertambah, hanya ukuran rimpang semakin kecil. Selain itu, kencur dari

pertanaman di atas 1 tahun, kurang baik untuk bibit. Rimpang untuk bibit

dipanen pada umur 10 – 12 bulan. Cara panen kencur dilakukan dengan

membongkar seluruh rimpangnya menggunakan garpu, cangkul, kemudian

dibuang akar dan rimpang airnya, tanah yang menempel dibersihkan.

Dengan menggunakan calon varietas unggul kencur Balittro (V2, V3, V4)

dan cara budidaya yang direkomendasikan, dihasilkan 12 – 16 ton rimpang

segar per ha. Mutu rimpang dari calon varietas unggul tersebut lebih tinggi

dari standar Materia Medika Indonesia (MMI), yaitu kadar minyak atsiri

antara 3,20 – 7,60%; kadar pati 51,09 – 79,71%; kadar sari dalam air 14,50

– 26,22%; kadar sari larut dalam alkohol 3,02 – 7,95%.

PASCA PANEN

Tahapan pascapanen kencur meliputi penyortiran, pencucian, pengirisan,

pengeringan, pengemasan dan penyimpanan. Setelah panen, rimpang

harus secepatnya dibersihkan untuk menghindari kotoran yang berlebihan

serta mikroorganisme yang tidak diinginkan. Rimpang dibersihkan dengan

disemprot air yang bertekanan tinggi, atau dicuci dengan tangan. Bila

mengalami kesulitan, rimpang harus direndam dalam air untuk beberapa

lama, kemudian disikat dengan sikat halus agar tidak melukai kulit rimpang.

Page 3: Materi Kencur (Farmakognosi Laporan Akhir)

Setelah pencucian, rimpang dikering-anginkan sampai kulit rimpang tidak

berair lagi. Untuk penjualan segar, kencur dapat langsung dikemas. Tetapi

bila diinginkan dalam bentuk kering atau simplisia, maka perlu dilakukan

pengirisan rimpang dengan ukuran 1- 4 mm berbentuk bulat atau lonjong

dengan panjang 1 – 5 cm dan lebar 0,5 – 3 cm. Rimpang yang sudah diiris,

selanjutnya dikeringkan langsung di bawah sinar matahari atau dengan

pengering buatan/oven pada suhu 40 – 50° C. Bila kadar air telah

mencapai sekitar 10%, yaitu bila rimpang bisa dipatahkan, pengeringan

telah dianggap cukup. Kemudian rimpang kering dapat dikemas dalam peti,

karung atau plastik yang kedap udara, dan dapat disimpan dengan aman,

apabila kadar airnya rendah.

1. Pengemasan

Persyaratan bahan kemasan untuk produk yang diperdagangkan antara

lain : – dapat menjamin mutu produk yang dikemas – mudah dipakai –

tidak mempersulit penanganan – dapat melindungi isi pada waktu

pengangkutan – tidak beracun dan tidak bereaksi dengan isi – mempunyai

bentuk dan rupa yang menarik. Bahan kemasan yang banyak digunakan

biasanya terbuat dari plastik, kertas, kayu, karung goni. Untuk kemasan

Page 4: Materi Kencur (Farmakognosi Laporan Akhir)

simplisia sebaiknya digunakan peti yang tertutup rapat atau bisa juga

karung plastik dan karung goni. Kemasan yang digunakan harus cukup

kuat untuk ditumpuk, sehingga memungkinkan penggunaan ruang secara

maksimum dalam penyimpanan sambil menunggu pengolahan. Selain itu,

harus rapat untuk mencegah masuknya bahan padat atau lengas dari luar

dan mencegah penguapan pada waktu pengangkutan, penyimpanan dan

penjualan. Sedangkan pengemasan untuk minyak atsiri harus disesuaikan

dengan sifat minyak. Wadah yang digunakan harus tidak bereaksi dengan

minyak, tidak dapat dilalui oleh cahaya dan tidak dipengaruhi oleh udara

dan air

1. Penyimpanan

Gudang tempat penyimpanan harus bersih, sejuk, gelap, udaranya cukup

kering dan berventilasi. Untuk mencegah pencemaran terhadap barang

yang disimpan, gudang harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum barang

dimasukkan; menambal lubang-lubang yang ada dengan semen;

menempatkan jenis barang yang sesuai dan memberinya pembatas.

Ventilasi harus baik dan suhu ruang rendah, karena hama menyukai udara

yang lembab dan panas. Untuk mengurangi gangguan serangga bisa

dilakukan fumigasi secara berkala. Bahan yang telah dikeringkan dapat

disimpan untuk waktu yang cukup lama asalkan kondisi ruang

penyimpanan diperhatikan secara tepat dan benar. Pokok pertama yang

harus dilakukan adalah cara pengolahan yang tepat dan higienis

 DAFTAR PUSTAKA

Rostiana, Otih., dkk.(_____). Standar Prosedur Operasional Budidaya

Kencur.

(

online)

Page 5: Materi Kencur (Farmakognosi Laporan Akhir)

:http://balittro.litbang.pertanian.go.id/ind/images/publikasi/sop/

sopgabung/Microsoft%20Word%20-%202-Kencur.pdf

KENCURKENCUR (Kaempferia galanga L)

Klasifikasi

Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)        Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)        Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)                 Kelas               : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)                     Sub Kelas        : Commelinidae                         Ordo                : ZingiberalesFamili              : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)                                 Genus              : Kaempferia                                    Spesies            : Kaempferia galanga L.

Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpang ataurizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan. Nama lainnya adalah cekur (Malaysia) dan pro hom (Thailand).Kencur (nama bahasa Jawa dan bahasa Indonesia) dikenal di berbagai tempat dengan nama yang berbeda-beda: cikur (bahasa Sunda); ceuko (bahasa Aceh);kaciwer (bahasa Karo); kencor (Madura); cekuh (bahasa Bali); kencur, sukung(bahasa Melayu Manado); asauli, sauleh, soul, umpa (bahasa-bahasa di Maluku); serta cekir (Sumba).Kaempferia galanga kemungkinan berasal dari India, di mana ia tersebar luas. Tanaman ini dibudidayakan secara meluas di Asia Tenggara, Cina selatan,Nusantara hingga Maluku; dan kemungkinan pula diintroduksi ke Australia utara

Susunan Tubuh Kencur

Kencur termasuk kedalam terna kecil yang siklus hidup nya semusim atau beberapa musim,susunan tubuh kencur terdiri atas;

  Akar rimpang-          Merupakan akar tinggal yang bercabang halus dan menempel pada umbi akar yang disebut

rimpang.-          Rimpang kencur sebagian lagi terletak diatas tanah,bentuk rimpang umumnya bulat bagian

tengah berwarna putih dan pinggirnya berwarna coklat kekuningan dan berbau harum

  Batang dan daun-          Tanaman kencur memiliki batang semu yang sangat pendek,terbentuk dari pelepah- pelepah

daun yang saling menutupi.-          Daun-daun kencur tumbuh tunggal,melebar dan mendatar hampir rata dengan permukaan

tanah.Jumlah daun bervariasi antara 8-10 helai dan tumbuh secara berlawanan satu sama

Page 6: Materi Kencur (Farmakognosi Laporan Akhir)

lain.Bentuk daun elip melebar sampai bundar,ukuran panjang daun 7-12 cm dan lebar daun 3-6 cm serta berdaging agak tebal.

  Bunga dan buah-          Bunga kencur keluar dalam bentuk tersusun setengah duduk dari ujung tanaman disela-sela

daun.Warna bunga putih,ungu hingga lembayung dan tiap tangkai bunga berjumlah 4-12 kuntum bunga,merupakan bunga majemuk.

-          Buah kencur termasuk buah kotak beruang 3 dan bakal buah yang terletak tenggelam,tetapi sulit sekali menghasilkan biji.

Zat Kimia Yang Terkandung

Hampir seluruh bagian tanaman kencur mengandung minyak atsiri.Zat-zat kimia yang telah banyak diteliti adalah pada rimpangnya,yakni minyak atsiri,cinnamal,aldehide,etil ester dan pentadekan,dalam literatur lain disebutkan bahwa rimpang kencur mengandung sineol,para eumarin,asam anisic,gom,pati dan mineral.Kandungan kimia tersebut sangat berguna bagi obat-obatan terutama obat batuk,sakit perut,dan pengeluaran keringat.

Jenis-Jenis Kencur

Berdasarkan tipe daunnya,kencur dibagi dua;

1)      Kencur berdaun lebarYaitu dicirikan dengan bentuk daunnya yang lebar-lebar dan besar hampir bundar dan tangkai daun relatif snagat pendek.Jenis kencur inilah yang saat ini apling banyak ditanam petani.Beberapa kultivar(klon) kencur berdaun lebar adalah Boyolali,Boro,Kalipare,Arjosari,Kopral dan Bogor.

2)      Kencur berdaun sempitYaitu dicirikan dengan bentuk daunnya memanjang dan rimpang-menyempit dan tangkai daun relatif lebih panjang daripada jenis kencur berdaun lebar.

Budidaya Tanaman Kencur

Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air.Tumbuhan ini tumbuh baik pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan setengah ternaungi.

 1. Syarat Tumbuh Tanaman kencur

Untuk pertumbuhan yang optimal kencur memerlukan tanah dengan agroklimat yang sesuai, yang meliputi jenis tanah, tingkat kesuburan tanah, jumlah curah hujan dan hari hujan, suhu udara harian.

2. Pembibitan

Kencur diperbanyak dengan menggunakan rimpang. Tingginya kontaminasi bakteri layu (penyakit tular benih) di dalam rimpang untuk benih, maka seleksi benih perlu dilakukan dari pertanaman yang sehat, bebas dari serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), terutama layu bakteri (Ralstonia solanacearum).

Page 7: Materi Kencur (Farmakognosi Laporan Akhir)

Penyediaan Bahan Tanaman Rimpang kencur yang dijadikan benih adalah − Berasal dari pertanaman sehat di lahan yang bebas patogen − Umur panen rimpang 10 bulan − Kulit rimpang mengkilat (bernas), tekstur daging agak keras − Bebas hama dan penyakit dan tidak cacatPesemaian Rimpang hasil panen, mengalami masa dorman antara 2-3 bulan. Apabila rimpang benih sudah disimpan sekitar 3 bulan dan nampak rimpang sudah mulai bertunas, maka benih bisa langsung ditanam. Tetapi jika digunakan rimpang yang baru dipanen, pemecahan dormansi dilakukan dengan cara menjemur rimpang selama + 3 hari dari pukul 7.00 – 11.00.Tahapan-tahapan pesemaian sebagai berikut: − Pemilihan lokasi pesemaian, di tempat yang teduh − Dapat digunakan rak bambu untuk pesemaian − Penjemuran rimpang − Pendederan benih, dialas dan ditutup jerami (3-5 lapis) − Pemeliharaan pesemaian, disiram setiap hari − Seleksi benih

3.Pengelolaan Media Tanam

Faktor penting dalam pengelolaan tanaman semusim adalah input teknologi yang relatif tinggi, terutama pupuk. Pemupukan memegang peranan penting untuk meningkatkan hasil rimpang, yaitu pupuk organik untuk memperbaiki tekstur dan aerasi tanah, dan pupuk anorganik, terutama N, P dan K.

Selain pupuk, faktor penting lain yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kencur adalah: - Pengolahan tanah dengan kedalaman 30 cm - Jarak tanam 15 x 15 cm/15 x 20 cm (monokultur) ; 20 x 20 cm (polikultur) - Kedalaman tanam: 5-7 cm, tunas menghadap ke atas - Penyiangan gulma - Pembumbunan

4. Penanaman

Kencur dapat ditanam dengan sistem monokultur dan pada batas-batas tertentu dengan sistem polikultur, untuk meningkatkan produktivitas lahan. Sistem polikultur dilakukan pada waktu mulai tanam sampai berumur 3–6 bulan dengan cara ditumpangsarikan atau disisipkan tanaman semusim (tanaman pendek) seperti padi gogo, kacang-kacangan, daun bawang, buncis, ketimun, dll. Polatanam kencur dikombinasikan dengan tanaman palawija (tanaman tinggi) jagung, ketela pohon, dengan jarak tanam antar baris 1,5 – 2 m, agar tingkat naungannya + 30%. Polatanam kencur yang paling menguntungkan darisegi usahatani adalah dengan kacang tanah, dengan 2 kali penanaman kacang tanah. Selain itu, kencur juga dapat dijadikan tanaman lantai diantara tegakan pohon kelapa atau tanaman kehutanan seperti sengon, jati dll, dengan tingkat naungan + 30%.

Page 8: Materi Kencur (Farmakognosi Laporan Akhir)

5. Pemeliharaan

Organisme pengganggu tanaman (OPT) utama yang menyerang pertanaman kencur, dan menyebabkan kerugian besar adalah penyakit layu yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum. Gejala serangan penyakit layu pada tanaman kencur di lapangan adalah daun menguning, kemudian menggulung. Sedangkan pada rimpang ditandai dengan gejala keriput dan bau busuk yang menyengat.Selain penyakit layu, patogen lain yang menyerang pertanaman kencur adalah bercak daun, yang disebabkan oleh Phyllosticta sp. Sedangkan hama kutu perisai (Aspidiella hartii) dapat menyerang rimpang baik di pertanaman maupun di penyimpanan yang ditandai dengan bintik-bintik putih pada permukaan rimpang yang menurunkan kualitas rimpang, serta lalat rimpang (Mimegralla coeruleifrons, Eumerus figurans), dan nematoda..

6. Pasca panen

Masalah yang dihadapi petani tanaman obat pada umumnya adalah rendahnya harga jual hasil produksi, serta tingginya fluktuasi harga. Meskipun peluang pasar cukup luas, tetapi akses petani kepada konsumen utama produk hasil pertanian (industri obat), sangat terbatas. Padahal, hasil panen rimpang tidak dapat disimpan lebih dari 3 bulan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan nilai jual produk diversifikasi hasil rimpang menjadi bentuk-bentuk lain sangat dianjurkan

Kegunanan Kencur

Berdasarkan dengan kandungan minyak atsiri serta beberapa unsur kimia yang lain,kencur dapat dimanfaatkan dalam industri,antara lain;

    Industri minuman ; beras kencur,kencur instan    Industri obat tradisional atau jamu    Industri bumbu dapur

Penyakit Yang Dapat Diobati Dengan kencurRadang Lambung, Radang anak telinga, Influenza pada bayi; Masuk angin, Sakit Kepala, batuk,Menghilangkan darah kotor; Diare, Memperlancar haid, Mata Pegal, keseleo, lelahBerbagai masakan tradisional Indonesia dan jamu menggunakan kencur sebagai bagian resepnya. Kencur dipakai orang sebagai tonikum dengan khasiat menambah nafsu makan sehingga sering diberikan kepada anak-anak. Jamu beras kencur sangat populer sebagai minuman penyegar pula. Di Bali, urap dibuat dengan menggunakan daun kencur.

Simplisia kencur

DefinisiBahan alamiah kering berupa rimpang (rhizoma) dari tanaman kencur (Kaempferia galanga L) yang digunakan untuk obat dan belum mengalami pengolahan apapun.

OrganoleptikBau khas aromatic kencur dan rasa pedas,hangat,agak pahit,akhirnya menimbulkan rasa tebal khas kencur.Irisan/makroskopis

Page 9: Materi Kencur (Farmakognosi Laporan Akhir)

Irisan melintang dengan penampakan makroskopis kepingan,pipih,bentuk hampir bundar sampai jorong atau tidak beraturan,tebal keping 1 mm sampai 4 mm,panjang 1-5 cm,lebar 0,5-3 cm,bagian tepi berombak dan berkriput,warna coklat sampai coklat kemerahan,bagian tengah berwarna putih sampai putih kecoklatan,bagian korteks sempit,lebar lebih kurang 2 mm,warna putih,berkas pembuluh tersebar tampak sebagai bintik-bintik berwarna kelabu atau keunguan.silinder pusat lebar,banyak tersebar berkas pembuluh seperti pada korteks.Bekas patahan rata,berdebu,berwarna putih.

MikroskopisGambar penampang melintang rimpang kencur pada mikroskop

Keterangan1                    periderm2                    idioblas minyak3                    parenkim korteks4                    berkas pembuluh di korteks5                    butir pati6                    endodermis7                    berkas pembuluh di silinder pusat8                    parenkim

Periderm terdiri dari 5-7 lapis sel,sel berbentuk segi panjang dan berdinding tipis.jaringan parenkim korteks terdapat dibawah periderm,sel parenkim isodiametrik,berdinding tipis,berisi butir-butir pati,sel idioblas minyak berbentuk hampir bulat dan bergaris tengah 50-100 mikrometer.Dalam idioblas minyak terdapat minyak yang tidak berwarna sampai warna putih semu kekuningan.Bentuk pati umumnya tunggal,besar,bentuk bukat,bulat telur,atau bulat telur tidak beraturan dengan salah satu ujungnya mempunyai puting,lamella dan hillus yang tidak jelas,panjang butiran pati 10-40 mikrometer,lebar 6-25 mikrometer.Berkas pembuluh tersebar dalam korteks dan silinder pusat,pembuluh kayu terdiri dari pembuluh spiral,pembuluh tangga dan pembuluh jala tidak berlignin.Endodermis mempunyai dinding radial yang agak menebal, tidak berisi butir pati .silinder pusat lebar,parenkimatik,berisi butr pati dan idioblas minyak seperti pada korteks,berkas pembuluh dibawah endodermis tersusun teratur dalam satu lingkaran dan berdekatan satu sama lain.

Page 10: Materi Kencur (Farmakognosi Laporan Akhir)

Proses Pembuatan SimplisiaProses pembuatan simplisia meliputi tahap pengumpulan bahan baku, sortasi basah, pencucian, penirisan atau pengeringan, perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengemasan, dan penyimpanan. Ukuran perajangan tergantung dari bahan yang digunakan dan berpengaruh terhadap kualitas simplisia yang dihasilkan. Perajangan terlalu tipis dapat mengurangi zat aktif yang terkandung dalam bahan. Sedangkan jika terlalu tebal, maka pengurangan kadar air dalam bahan agak sulit dan memerlukan waktu yang lama dalam penjemuran dan kemungkinan besar bahan mudah ditumbuhi oleh jamur. Sehingga perlu merencanakan alat perajang yang tepat untuk menghasilkan simplisia kencur dengan kualitas tinggi.Tahapan pembuatan simplisia kencur

1.      Pengumpulan Bahan BakuRimpang kencur yang telah dipanen,dikumpulkan untuk dijadikan bahan baku simplisaia.

2.      Penyortiran Basah dan PencucianSortasi pada bahan segar dilakukan untuk memisahkan rimpang dari kotoran berupa tanah, sisa tanaman, dan gulma. Setelah selesai, timbang jumlah bahan hasil penyortiran dan tempatkan dalam wadah plastik untuk pencucian. Pencucian dilakukan dengan air bersih, jika perlu disemprot dengan air bertekanan tinggi. Amati air bilasannya dan jika masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau dua kali lagi. Hindari pencucian yang terlalu lama agar kualitas dan senyawa aktif yang terkandung didalam tidak larut dalam air. Pemakaian air sungai harus dihindari karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran dan banyak mengandung bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah yang belubang-lubang agar sisa air cucian yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam wadah plastik/ember.

3.      PerajanganJika perlu proses perajangan, lakukan dengan pisau stainless steel dan alasi bahan yang akan dirajang dengan talenan. Perajangan rimpang dilakukan melintang dengan ketebalan kira-kira 5 mm – 7 mm. Setelah perajangan, timbang hasilnya dan taruh dalam wadah plastik/ember. Perajangan dapat dilakukan secara manual atau dengan mesin pemotong.

4.      PengeringanPengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari atau alat pemanas/oven. pengeringan rimpang dilakukan selama 3 – 5 hari, pengeringan dengan sinar matahari dilakukan diatas tikar atau rangka pengering, pastikan rimpang tidak saling menumpuk. Selama pengeringan harus dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringan merata. Lindungi rimpang tersebut dari air, udara yang lembab dan dari bahan-bahan disekitarnya yang bisa mengkontaminasi. Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50oC – 60oC. Rimpang yang akan dikeringkan ditaruh di atas tray oven dan pastikan bahwa rimpang tidak saling menumpuk. Setelah pengeringan, timbang jumlah rimpang yang dihasilkan.

5.      Penyortiran KeringSelanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang telah dikeringkan dengan cara memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah rimpang hasil penyortiran ini (untuk menghitung rendemennya).

6.      PengemasanSetelah bersih, rimpang yang kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung yang bersih dan kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya). Berikan label yang jelas pada wadah

Page 11: Materi Kencur (Farmakognosi Laporan Akhir)

tersebut, yang menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih dan metode penyimpanannya.

7.      PenyimpananKondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi 30oC dan gudang harus memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas bahan yang bersangkutan, memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar matahari langsung), serta bersih dan terbebas dari hama gudang.