materi kelainan tulang

16
KYPHOSIS I. Definisi Kyphosis Kyphosis juga disebut bungkuk, adalah kondisi umum dari lengkungan punggung atas. Ini dapat berupa hasil dari penyakit degeneratif (seperti arthritis), masalah perkembangan (contoh yang paling umum adalah penyakit Scheuermann), osteoporosis dengan fraktur kompresi tulang belakang, dan / atau trauma. II. Penyebab Kifosis Penyebab kyphosis tergantung pada jenis kyphosisnya. 1. Jenis kyphosis pada anak-anak dan remaja, jenis yang paling umum termasuk : a. Jenis Postural kyphosis. Jenis ini terutama menjadi jelas pada masa remaja. Permulaan umumnya lambat. Ini lebih sering terjadi pada anak perempuan. Biasa disebut “bungkuk udang”. Postur tubuh yang buruk atau membungkuk dapat menyebabkan peregangan pada ligamen tulang

Upload: ria-nurhayati

Post on 30-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

menjelaskan tentang kelainan tulang

TRANSCRIPT

Page 1: MATERI KELAINAN TULANG

KYPHOSIS

I. Definisi Kyphosis

Kyphosis juga disebut bungkuk,

adalah kondisi umum dari

lengkungan punggung atas. Ini

dapat berupa hasil dari penyakit

degeneratif (seperti arthritis),

masalah perkembangan (contoh

yang paling umum adalah penyakit

Scheuermann), osteoporosis dengan

fraktur kompresi tulang belakang,

dan / atau trauma.

II. Penyebab Kifosis

Penyebab kyphosis tergantung pada jenis kyphosisnya.

1. Jenis kyphosis pada anak-anak dan remaja, jenis yang paling umum termasuk :

a. Jenis Postural kyphosis. Jenis ini terutama menjadi jelas pada masa remaja.

Permulaan umumnya lambat.

Ini lebih sering terjadi pada anak perempuan.

Biasa disebut “bungkuk udang”.

Postur tubuh yang buruk atau membungkuk dapat menyebabkan

peregangan pada ligamen tulang belakang dan pembentukan abnormal dari

tulang tulang belakang (vertebrae).

Kyphosis postural sering disertai dengan kurva ke dalam berlebihan

(hyperlordosis) di tulang belakang (lumbar) yang lebih rendah.

Hyperlordosis adalah cara kompensasi tubuh untuk kurva keluar berlebihan

pada tulang belakang bagian atas.

Sepertiga dari kasus-kasus yang parah hyperkyphosis sebagian besar patah

tulang belakang

Page 2: MATERI KELAINAN TULANG

Mengatasinya dengan memperkuat otot perut dan lutut yang membuat

tubuh lebih nyaman/ cara memperbaiki ketidakseimbangan otot.

III. Tanda dan Gejala

- Postur membungkuk / Slouching atau bungkuk / hunchback.

- Baru disebut kifosis bila lengkungnya lebih dari 40o.

- Punggung sakit, kaku, dan nyeri sering terjadi.

- Nyeri di leher

- Kelelahan

- Kesulitan berjalan

- Pada Kifosis yang berat akan terjadi sesak napas karena paru-paru tidak dapat

mengembang sempurna.

IV. Komplikasi

1. Body image problems. Remaja, khususnya, dapat mengembangkan citra tubuh

yang buruk dari memiliki a rounded back atau dari memakai penjepit untuk

memperbaiki kondisi tersebut.

2. Deformity punuk. The hump on the back may become prominent over time.

3. Back pain. Dalam beberapa kasus, misalignment tulang belakang dapat

menyebabkan rasa sakit, yang dapat menjadi parah dan melumpuhkan.

4. Breathing difficulties. Dalam kasus yang berat, kurva dapat menyebabkan tulang

rusuk untuk menekan paru-paru Anda, menghambat kemampuan Anda untuk

bernapas.

5. Neurological signs and symptoms. Walaupun jarang, ini mungkin termasuk

kelemahan atau kelumpuhan kaki, akibat tekanan pada saraf tulang belakang.

Page 3: MATERI KELAINAN TULANG

LORDOSIS

Definisi

Lordosis adalah suatu kurvartura kea rah depan tubuh dari tulang vertebra lumbal 1 sampai

lumbal. Tulang belakang yang normal jika dilihat dari belakang akan tampak lurus. Lain

halnya pada tulang belakang penderita lordosis, akan tampak bengkok terutama di punggung

bagian bawah .

Lordosis: berlebihannya kurva lumbal pada tulang belakang/bisa dikatakan

melengkungnya kurva punggung bawah kedalam yang melebihi batas normalnya.

Lordosis dikaitkan dengan bentuk tulang belakang seseorang bila kurva menjadi besar

dan menekan bagian tulang belakang nyeri.

Setiap orang bisa terkena lordosis

Lordosis kongenital sering pada anak perempuan.

Lordosis pada dewasa karena sikap tubuh yg buruk, obesitas, kehamilan dll.

ETIOLOGI

Lower crossed syndrome.

Tidak seimbang antara kekuatan otot dg panjangnya otot (lemahnya otot hamstring

dan tegang otot fleksor punggung).

Tegangnya otot punggung bawah.

Lemak visceral berlebih.

Kehamilan.

Sikap tubuh yang buruk.

Dibawah ini otot-otot yang selalu menegang :

1. Trunk extensors (erector spinae and quadratus lumborum).

2. Hip flexors, yang paling utama adalah otot iliopsoas. Otot-otot yang menegang

diatas memerlukan penguluran atau stretching.

Dibawah ini kelompok otot yang lemah dan selalu tertarik:

1. Otot-otot perut (rectus abdominus, internal oblique and external oblique).

2. Hip extensors (hamstrings and gluteus maximus). Otot-otot diatas memerlukan

penguatan atau strengthening.

MANIFESTASI

Penonjolan bokong.

Gejala lain bervariasi sesuai dengan gangguan lain yang menyertainya.

Distrofi muskuler, gangguan perkembangan paha, dan gangguan neuromuskuler.

Page 4: MATERI KELAINAN TULANG

Nyeri pinggang menjalar ke tungkai.

Perubahan pola BAB & BAK.

Gejala yang timbul akibat lordosis berbeda-beda untuk tiap orang.

Gejala lordosis yang paling sering adalah penonjolan bokong.

Gejala lain bervariasi sesuai dengan gangguan lain yang menyertainya seperti

distrofi muskuler, gangguan perkembangan paha, dan gangguan neuromuskuler.

Nyeri pinggang, nyeri yang menjalar ke tungkai, dan perubahan pola buang air

besar dan buang air kecil dapat terjadi pada lordosis, tetapi jarang. Jika terjadi gejala

ini, dibutuhkan pemeriksaan lanjut oleh dokter.

Selain itu, gejala lordosis juga seringkali menyerupai gejala gangguan atau

deformitas tulang belakang lainnya, atau dapat diakibatkan oleh infeksi atau cedera

tulang belakang.

Page 5: MATERI KELAINAN TULANG

SCOLIOSIS

Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang di bidang frontal yang abnormal ke

arah samping yang dapat terjadi pada segmen cervical(leher), thoracal (punggung),

maupun lumbal (pinggang). Kurva yang terbentuk mungkin cembung ke kanan (lebih sering

pada kurva level dada) atau ke kiri (lebih umum pada kurva punggung bawah). Tulang

belakang mungkin berputar sekitar sumbunya, merusak bentuk tulang iga. Skoliosis sering

diasosiasikan dengan kifosis dan punggung melengkung.1,2

Secara sederhana, skoliosis terbagi menjadi 2 jenis, yaitu,1,2 :

1.1. Skoliosis Struktural  :

Terjadi kelengkungan atau rotasi tulang belakang ke arah samping pada satu sisi dan

termasuk jenis skoliosis terburuk oleh karena dapat menjadi progresif.

Skoliosis struktural dibagi menjadi :

a. idiopatik skoliosis

b. congenital

c. neuromuskular

2.2 Skoliosis Fungsional :

Terjadi kelengkungan namun tidak terfiksasi dan tidak progresif. Skoliosis fungsional

ini adalah skoliosis sekunder terhadap ketidaksesuaian panjang lengan.

Skoliosis dapat diukur dari derajat kelengkungannya. Orang yang menderita skoliosis

dengan kelengkungan < 25° diperkirakan hanya akan mengalami asimetri pada arah

tulang belakang saja

2. Etiologi

Skoliosis terlihat sebagai komplikasi dari banyak penyakit neuromuskular.  Kelainan

bentuk skoliosis dapat terjadi secara struktural atau fungsional.

Terdapat 3 penyebab terjadinya skoliosis 5 :

Page 6: MATERI KELAINAN TULANG

4.1). Congenital (bawaan) :

Biasanya berhubungan dengan suatu kelainan pembentukan tulang belakang atau

tulang rusuk yang menyatu.

Skoliosis congenital sekunder terhadap perkembangan vertebra yang abnormal.

Anomali dapat disebabkan oleh kegagalan pembentukan vertebra parsial. Anomali yang

paling lazim dari kategori ini adalahhemivertebra. Malformasi vertebra juga bisa disebabkan

oleh kegagalan segmentasi, yang paling jelas adalah batang unilateral yang tidak bersegmen.

Anomali-anomali vertebra ini dapat menyebabkan skoliosis struktural nyata sejak

kehidupan dini. Batang unilateral yang tidak berseragam, terutama mempunyai resiko

progresivitas lengkung yang cepat. Skoliosis congenital dapat berhubungan dengan anomali

congenital dari sistem organ-organ lain terutama ginjal dan jantung.

Gambar 2. Skoliosis kongenital pada bayi laki-laki usia 13 bulan

4.2). Neuromuskuler

Pengendalian otot yang buruk atau kelemahan / kelumpuhan akibat beberapa penyakit

berikut :

a) Cerebral Palsy

b) Distrofi otot

c) Polio

d) Osteoporosis juvenile

Gambar 3. Skoliosis Neuromuskular

Page 7: MATERI KELAINAN TULANG

4.3.) Idiopatik

Penyebabnya tidak diketahui. Dapat diperoleh melalui beberapa ciri genetik. Bentuk

skoliosis ini tampak pada tulang belakang yang sebelunya tumbuh lurus selama bertahun-

tahun.

Skoliosis idiopatik dapat melumpuhkan anak-anak (paling banyak menyerang bayi

laki-laki antara lahir sampai usia 3 tahun), anak muda (menyerang kedua jenis kelamin antara

4-10 tahun), atau orang dewasa (biasanya menyerang anak perempuan usia 10 sampai usia

subur).

Skoliosis idiopatik bertambah parah selama pertumbuhan. Kelaianan ini biasanya

asimptomatik pada usia remaja, tetapi kurvatura berat dapat menimbulkan gangguan fungsi

paru atau nyeri pinggang bagian bawah pada tahun-tahun selanjutnya.

Gambar 4. Skoliosis idiopatik

Page 8: MATERI KELAINAN TULANG

penderita skoliosis menderita berbagai kelainan, seperti 4,5 :

1. Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping.

2. Bahu dan atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya.

3. Mengalami nyeri punggung

Kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama

2.1 Klasifikasi

Berdasarkan derajat kebengkokannya, skoliosis dibedakan menjadi skoliosis ringan

atau skoliosis fungsional dengan derajat kebengkokan kurang dari 20 derajat. Skoliosis

sedang dengan kebengkokan antara 20 sampai 40 derajat dan skoliosis berat dengan

derajat kebengkokan lebih dari 40 derajat (Luthfi, 2008).

A. Nonstruktural : Skoliosis tipe ini bersifat reversibel (dapat dikembalikan ke bentuk

semula), dan tanpa perputaran (rotasi) dari tulang punggung

a. Skoliosis postural : Disebabkan oleh kebiasaan postur tubuh yang buruk

b. Spasme otot dan rasa nyeri, yang dapat berupa :

(i) Nyeri pada spinal nerve roots : skoliosis skiatik

(ii) Nyeri pada tulang punggung : dapat disebabkan oleh inflamasi atau keganasan

(iii) Nyeri pada abdomen : dapat disebabkan oleh apendisitis

c. Perbedaan panjang antara tungkai bawah

(i) Actual shortening

(ii) Apparent shortening :

1. Kontraktur adduksi pada sisi tungkai yang lebih pendek

2. Kontraktur abduksi pada sisi tungkai yang lebih panjang

B. Sruktural : Skoliosis tipe ini bersifat irreversibel dan dengan rotasi dari tulang

punggung

a. Idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) : 80% dari seluruh skoliosis

(i) Bayi : dari lahir – 3 tahun

(ii) Anak-anak : 4 – 9 tahun

(iii) Remaja : 10 – 19 tahun (akhir masa pertumbuhan)

(iV) Dewasa : > 19 tahun

b. Osteopatik

(i) Kongenital (didapat sejak lahir)

1. Terlokalisasi :

a. Kegagalan pembentukan tulang punggung (hemivertebrae)

Page 9: MATERI KELAINAN TULANG

b. Kegagalan segmentasi tulang punggung (unilateral bony bar)

2. General :

a. Osteogenesis imperfect

b. Arachnodactily

(ii) Didapat

1. Fraktur dislokasi dari tulang punggung, trauma

2. Rickets dan osteomalasia

3. Emfisema, thoracoplasty

c. Neuropatik

(i) Kongenital

1. Spina bifida

2. Neurofibromatosis

(ii) Didapat

1. Poliomielitis

2. Paraplegia

3. Cerebral palsy

4. Friedreich’s ataxia

5. Syringomielia

Sejak awal tahun 1983, system King-Moe telah mengklasifikasikan scoliosis idiopatik

adolescent (AIS) untuk terapi pembedahan kemudian semua pasien diterapi dengan

menggunakan instrument batang Harrington untuk mengoreksi deformitas. King tidak

memasukkan thorakolumbal, lumbal, atau ganda atau tiga kurva mayor pada

klasifikasinya.

1. King I- Kurva lumbal lebih besar dari kurva torakal

2. King II- Kurva thorakal lebih besar daripada kurva lumbal

3. King III-kurva torakal dngan kurva lumbal tidak melewati garis tengah

4. King IV-Kurva thorakal panjang dimana L4 miring kedalam kurva

5. King V- Kurva thorakal ganda

Klasifikasi Lenke merupakan system yang dikembangkan dalam mengklasifikasikan

scoliosis Idiopatik Adolescent (AIS), kini telah direkomendasikan dalam pengobatan

spesifik dengan perbedaan metode pengobatan.

Sistem Klasifikasi Lenke memadukan tiga komponen

(1). Tipe Kurva (1-6)

Page 10: MATERI KELAINAN TULANG

(2). Lumbar spine modifier (A,B,or C)

(3). Sagittal thoracal modifier (-,N or +)

Sementara itu, stadium skoliosis menurut Kawiyana dalam Soetjiningsih, 2004.

Skoliosis ringan : sudut kelengkungan kurang dari 20 derajat.

Skoliosis sedang: sudut kelengkungan 21-40 derajat.

Skoliosis berat : sudut kelengkungan lebih dari 40 derajat.

2.2 Manifestasi Klinik

a. Abdormalitas penampilan vertebra yang biasa yaitu cekung-cembung-cekung yang

terlihat menurun dari bahu sampai bokong.

b. Penonjolan iga di sisi cembung.

c. Tinggi Krista iliaka yang tidak sama,yang dapat menyebabkan Satu tungkai lebih

pendek dari pada tungkai lainnya.

d. Asimetri selubung toraks dan ketidak sejajaran vertebra spinalis akan tampak

apabila individu membungkuk.

e. Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping

f. Bahu atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya

g. Nyeri punggung

h. Kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama.

i. Skoliosis yang berat(kelengkungan yang lebih besar dari 60°)

2.3 Komplikasi

Walaupun skoliosis tidak mendatangkan rasa sakit, penderita perlu dirawat seawal

mungkin. Tanpa perawatan, tulang belakang menjadi semakin bengkok dan menimbulkan

berbagai komplikasi seperti :

a. Kerusakan paru-paru dan jantung.

Ini boleh berlaku jika tulang belakang membengkok melebihi 70 derajat. Tulang

rusuk akan menekan paru-paru dan jantung, menyebabkan penderita sukar bernafas

dan cepat capai. Justru, jantung juga akan mengalami kesukaran memompa darah.

Keadaan ini terjadi jika tulang belakang membengkok >100 derajat. Dalam keadaan

ini, penderita lebih mudah mengalami penyakit paru-paru dan pneumonia. Keadaan

inilah yang banyak menyebabkan kematian pada kebanyakan penderita skoliosis.

b. Sakit tulang belakang.

Page 11: MATERI KELAINAN TULANG

Semua penderita, baik dewasa atau kanak-kanak, berisiko tinggi mengalami masalah

sakit tulang belakang kronik. Jika tidak dirawat, penderita mungkin akan menghidap

masalah sakit sendi. Tulang belakang juga mengalami lebih banyak masalah apabila

penderita berumur 50 atau 60 tahun.

c. Pada skoliosis yang lengkungan lebih dari 70 derajat, iga akan menekan paru-paru,

sehingga menimbulkan kesulitan bernapas.

d. Pada lengkungan lebih dari 100 derajat, kerusakan bukan hanya pada paru-paru,

namun juga pada jantung. Pada keadaan demikian infeksi paru terutama radang paru

akan mudah terjadi.

e. Pada beberapa penelitian, disebutkan bahwa skoliosis depan menimbulkan resiko

kehilangan densitas tulang (osteopenia). Terutama pada wanita yang menderita

skoliosis sejak remaja dan resiko menderita osteoporosis akan meningkat bersamaan

dengan bertambahnya usia.

f. Skoliosis tingkat ringan dan sedang baru menimbulkan keluhan bila sudah berusia

diatas 35 tahun. Keluhan yang mereka derita biasanya sakit kronis di daerah pinggang

yang lebih dini dibandingkan orang yang normal seusianya. Hal ini akibat proses

degenerasi yang lebih dini

SECARA UMUM KOMPLIKASI PENYAKIT KELAINAN TULANG SAMA