materi dr ika

3
PERAN DOKTER SPESIALIS OBSGYN DAN GINEKOLOGI DALAM EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA KOMPETENSI Sebagaimana yang ditulis dalam Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan, Perkumpulan Obsetri dan Ginekologi Indonesia, salah satu kegiatan seorang dokter spesialis obsetri dan ginekologi adalah kegiatan eksternal yang berupa pengabdian pada masyarakat atau profesi. Salah satu contoh kegiatan tersebut dapat berupa memberikan pelatihan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) atau menjadi seorang narasumber pada saat kegiatan berlangsung. Diharapkan dengan adanya pelatihan tersebut, informasi tentang berbagai masalah terkait kesehatan reproduksi remaja dengan menggunakan metode komunikasi yang efektif dan efisien serta konseling pada remaja dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dapat diberikan dengan baik. ADVOKASI Seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi juga dapat bertindak didalam aspek advokasi. Indonesia memiliki berbagai macam badan-badan pemerintahan yang bergerak dalam bidang kesehatan. Salah satu contohnya adalah BKKBN. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dapat membantu pemerintah dalam memberikan saran-saran yang dapat membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Seperti memberikan saran dalam pemberian kebijakan tentang Keluarga Berencana (KB) atau membantu pemerintah dalam menggalakkan program edukasi kesehatan reproduksi pada remaja. Berdasarkan PP Nomer 1 Tahun 2014, disebutkan bahwa Pasal 11 (1) Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja bertujuan untuk: a. mencegah dan melindungi remaja dari perilaku seksual berisiko dan perilaku berisiko lainnya yang dapat berpengaruh terhadap Kesehatan Reproduksi b. mempersiapkan remaja untuk menjalani kehidupan reproduksi yang sehat dan bertanggung jawab. (2) Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja diberikan dengan menggunakan penerapan pelayanan kesehatan peduli remaja

Upload: dimas-satria-yolanda

Post on 09-Apr-2016

17 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

dr ika

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Dr ika

PERAN DOKTER SPESIALIS OBSGYN DAN GINEKOLOGI DALAM EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

KOMPETENSI

Sebagaimana yang ditulis dalam Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan, Perkumpulan Obsetri dan Ginekologi Indonesia, salah satu kegiatan seorang dokter spesialis obsetri dan ginekologi adalah kegiatan eksternal yang berupa pengabdian pada masyarakat atau profesi. Salah satu contoh kegiatan tersebut dapat berupa memberikan pelatihan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) atau menjadi seorang narasumber pada saat kegiatan berlangsung. Diharapkan dengan adanya pelatihan tersebut, informasi tentang berbagai masalah terkait kesehatan reproduksi remaja dengan menggunakan metode komunikasi yang efektif dan efisien serta konseling pada remaja dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dapat diberikan dengan baik.

ADVOKASI

Seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi juga dapat bertindak didalam aspek advokasi. Indonesia memiliki berbagai macam badan-badan pemerintahan yang bergerak dalam bidang kesehatan. Salah satu contohnya adalah BKKBN. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dapat membantu pemerintah dalam memberikan saran-saran yang dapat membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Seperti memberikan saran dalam pemberian kebijakan tentang Keluarga Berencana (KB) atau membantu pemerintah dalam menggalakkan program edukasi kesehatan reproduksi pada remaja.

Berdasarkan PP Nomer 1 Tahun 2014, disebutkan bahwa

Pasal 11

(1) Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja bertujuan untuk:

a. mencegah dan melindungi remaja dari perilaku seksual berisiko dan perilaku berisiko lainnya yang dapat berpengaruh terhadap Kesehatan Reproduksi

b. mempersiapkan remaja untuk menjalani kehidupan reproduksi yang sehat dan bertanggung jawab.

(2) Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja diberikan dengan menggunakan penerapan pelayanan kesehatan peduli remaja

(3) Pemberian Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja harus disesuaikan dengan masalah dan tahapan tumbuh kembang remaja serta memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender, mempertimbangkan moral, nilai agama, perkembangan mental, dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12

(1) Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dilaksanakan melalui pemberian

a. komunikasi, informasi, dan edukasi

b. konseling; dan/atau c. pelayanan klinis medis.

Page 2: Materi Dr ika

(2) Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi materi:

a. pendidikan keterampilan hidup sehat

b. ketahanan mental melalui ketrampilan sosial

c. sistem, fungsi, dan proses reproduksi

d. perilaku seksual yang sehat dan aman

e. perilaku seksual berisiko dan akibatnya

f. keluarga berencana

g. perilaku berisiko lain atau kondisi kesehatan lain yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.

(3) Konseling sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilaksanakan dengan memperhatikan privasi dan kerahasiaan, dan dilakukan oleh tenaga kesehatan, konselor dan konselor sebaya yang memiliki kompetensi sesuai dengan kewenangannya.

(4) Pelayanan klinis medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c termasuk deteksi dini penyakit/screening, pengobatan, dan rehabilitasi.

(5) Pemberian materi komunikasi, informasi, dan edukasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan melalui proses pendidikan formal dan nonformal serta kegiatan pemberdayaan remaja sebagai pendidik sebaya atau konselor sebaya.

EDUKASI

Seperti yang ditulis pada PP nomer 1 tahun 2014 pasal 11 dan 12 diharapkan dokter spesialis obstetri dan ginekologi dapat sebagai educator dalam masyarakat. Edukasi langsung ke masyarakat, khususnya remaja, adalah salah satu kegiatan yang cukup penting dalam meningkatkan kesehatan reproduksi remaja. Saat ini info dan berita tentang kesehatan reproduksi memang sangat mudah dicari sejalan dengan berkembang pesatnya teknologi informasi yang ada saat ini. Namun info tersebut tidaklah selalu memiliki keabsahan yang cukup kuat karena tidak selalu ditulis oleh orang yang memiliki kapabilitas yang sesuai. Sehingga dapat memungkinkan remaja saat ini menerima info yang kurang tersaring dengan baik. Maka diharapkan dokter spesialis obstetric dan ginekologi yang ada dapat memberikan info kepada remaja agar diharapkan remaja saat ini dapat melindungi diri dari perilaku seksual yang beresiko dan perilaku beresiko lainnya yang dapat berpengaruh terhadadap kesehatan reproduksi remaja. Realisasi dari tidakan ini terwujud dengan adanya kegiatan PKPR.

Dalam kegiatan PKPR ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar penyampaian informasi yang ada dapat berjalan dengan baik. Pemberian Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja harus disesuaikan dengan masalah dan tahapan tumbuh kembang remaja serta memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender, mempertimbangkan moral, nilai agama, perkembangan mental, dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan