materi 7 habbit riri christie
DESCRIPTION
good jobTRANSCRIPT
MATERI LATIHAN KEPEMIMPINAN KATOLIK (RAHASIA)
7 HABITS – 7 KEBIASAAN
Kalimat ini mungkin paling sering terdengar di telinga kita, atau mungkin setiap hari kita
menyebutkan kalimat ini. Kalimat itu adalah KEBIASAAN. Seperti yang kita ketahui bahwa kebiasaan
adalah hal-hal yang kita lakukan berulang-ulang. Terkadang kita tidak menyadari akan kebiasaan kita,
kebiasaan itu seperti berjalan dengan sendirinya.
Dari kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan, ada 7 kebiasaan yang bersifat mendasar dan primer,
ketujuh kebiasaan ini menjadi dasar kita untuk mencapai keberhasilan, salah satunya keberhasilan dalam
menjadi seorang pemimpin. Pemimpin harus bisa memimpin dirinya sendiri, barulah ia dapat memimpin
orang lain, oleh karena itu 7 Habits dapat membantu kita memanajemen diri dan kemudian masuk menjadi
seseorang yang mampu memimpin orang lain. Nah, apa saja kebiasaan-kebiasaan itu? Kebiasaan-kebiasaan
tersebut dimulai dari merubah kebiasaan diri sendiri yaitu :
1. Merujuk pada tujuan akhir (Goal),
2. Proaktif
3. Dahulukan yang utama (Prioritas)
4. Wujudkan sinergi
5. Berusaha memahami, baru dipahami
6. Berfikir menang dan menang
7. Asahlah Gergaji
Berikut penjelasan ketujuh kebiasaan diatas :
1. Merujuk Pada Tujuan Akhir
Merujuk pada tujuan akhir merupakan penetapan bayangan, gambaran, dan keinginan yang
ingin dicapai dalam kehidupan seseorang. Tujuan akhir ini memiliki manfaat untuk menentukan
bagian dari perilaku hari ini, besok, dan minggu kedepannya dengan mengusahakan titik akhir(goal)
yang jelas dalam pikiran kita. Dengan ini kita dapat memastikan dan mengerjakan apapun dengan
kriteria yang menunjang visi dan misi tentang seluruh hidup kita. Merujuk pada tujuan akhir berarti
mulai menjalani hidup dengan tujuan kita dengan langkah-langkah dan arah yang sudah kita
tentukan.
2. Jadilah Proaktif
Proaktif sekarang sudah lazim di dengar, kata ini tidak akan kita temukan di dalam kamus.
Kata ini memiliki arti bahwa manusia itu sendiri harus dapat bertanggungjawab dan memfungsikan
diri secara efektif dan inisiatif untuk membuat segala sesuatu terjadi. Orang yang proaktif mengenali
batasan-batasan yang ada pada diri sendiri dan berusaha melawan batasan yang ada pada diri sendiri
demi meningkatkan nilai diri.
PARADIGMA
Dari manajemen diri diatas kita beralih ke paradigma. Paradigma adalah cara kita memandang sesuatu, kerangka
acuan, atau keyakinan. Di dalam masyarakat paradigma disebut teori, persepsi, tafsiran, atau asumsi. Tujuan kita
mengetahui paradigma ini adalah untuk membuka cara pandang, memperluas pengetahuan, dan tafsiran kita akan
segala sesuatu untuk menjadi lebih baik.
MATERI LATIHAN KEPEMIMPINAN KATOLIK (RAHASIA)
3. Mendahulukan yang utama (Prioritas)
Dahulukan yang utama adalah latihan yang berpusat pada prinsip. Dalam pelaksanaannya
kebiasaan ini memiliki kaitan dengan kebiasaan 1&2. Kebiasaan 1&2 mutlak penting dan merupakan
persyaratan untuk kebiasaan ke 3. Kita tidak dapat berpusat pada prinsip tanpa terlebih dahulu
mengembangkan sifat proaktif. Kita tidak dapat berpusat pada prinsip tanpa memiliki visi, misi, dan
focus yang kuat. Hal ini merupakan fondasi yang sangat kuat. Dalam prakteknya di kehidupan
sehari-hari mengutamakan yang utama membantu kita menempatkan kepentingan-kepentingan
dalam mencapai goal di daftar teratas kegiatan, kemudian menempatkan kepentingan lain menurut
frekuensi kepentingan itu sendiri.
4. Wujudkan Sinergi
Sinergi adalah aktifitas tertinggi dari semua kebiasaan. Sebenarnya sinergi ini merupakan
gabungan dari 7 kebiasaan, tetapi dalam aktifitasnya sinergi adalah aktifitas dimana kita menemukan
jalan-jalan tertinggi atau keputusan terbaik dengan membangun relasi atau hubungan dengan orang
lain dan memberdayakan kelebihan yang kita miliki dengan kelebihan yang orang lain miliki untuk
menjadi kendaraan menuju tujuan dengan cara yang paling menyenangkan.
5. Berfikir menang dan menang
Berfikir menang dan menang adalah kerangka pikiran dan hati yang terus menerus mencari
keuntungan bersama dalam semua interaksi manusia. Menang dan menang diartikan sbagai
kesepakatan atau solusi yang memberukan keuntungan dan kepuasan bersama dengan solusi menang
dan menang semua pihak tidak merasa dirugikan Karena keputusan rencana dan tindakannya
disepakati bersama. Umumnya orang cenderung berfikir menang/kalah, kalah/menang,
kalah/kalahdan jarang menggunakan prinsip menang/menang. Tetapi pada dasarnya memberikan
banyak kelebihan tanpa mengorbankan atau menyingkirkan pikiran orang lain dengan membuka
jalan baru yang lebih tinggi dan disetujui.
6. Berusaha memahami, baru di pahami
Berusaha memahami baru dipahami merupakan kata yang sering kita dengar dalam
kehidupan sehari-hari. Materi ini memerlukan perubahan paradigm yang sangat mendalam karena
kebanyakan orang tidak mendengar dengan maksud mengerti atau mendengar tetapi tidak mengerti,
mendengar dengan maksud menjawab ada juga yang tidak ingin mendengarkan tetapi selalu ingin
berbicara. Besar peran paradigma mempengaruhi pemikiran kita sehingga menuntun seseorang untuk
menjadi pendengar yang baik dan pemberi saran yang baik untuk mendapatka feedback.
7. Asahlah Gergaji
Kebiasaan terakhir ini adalah kebiasaan yang tidak wajib dilakukan. Kebiasan ini prlu
dilakukan ketika seseorang telah menjalani 6 kebiasaan dengan baik dan mempunyai schedule yang
padat maka perlu bagi mereka untuk menjalankan kebiasaangerakhir ini. Asahlah gergaji dapat
berupa mengasah fisik seperti olahraga, spiritual seperti beribadah dan kegiatan gereja serta ziarah,
mental seperti kegiatan rekreasi dan jalan-jalan.