materi 5

15
H. Anas Alhifni 19-Jan-13 H. Anas Alhifni 1

Upload: anas-alhifni

Post on 04-Jul-2015

306 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi 5

H. Anas Alhifni

19-Jan-13H. Anas Alhifni 1

Page 2: Materi 5

Dalam ekonomi konvensional kita kenal

kebijakan fiskal merupakan kebijakan

ekonomi yang di gunakan pemerintah

untuk mengelola/mengarahkan

perekonomian ke kondisi yang lebih baik

atau di inginkan dengan cara mengubah-

ubah penerimaan dan pengeluaran

pemerintah. (Prathama Rahardja dan

Mandala Manurung:2008)

19-Jan-13H. Anas Alhifni 2

Page 3: Materi 5

Dalam islam kebijakan fiskal merupakan salah

satu perangkat untuk mencapai tujuan syariah

(agama, harta, jiwa, akal dan keturunan) yang

di jelaskan oleh Imam Al-Ghazali, termasuk

meningkatkan kesejahteraan dengan tetap

menjaga keimanan, kehidupan, intelektualitas,

kekayaan, dan kepemilikan. Jadi, bukan hanya

untuk mencapai keberlangsungan (pembagian)

ekonomi untuk masyarakat yang paling besar

jumlahnya, tapi juga membantu meningkatkan

spiritual dan menyebarkan pesan dan ajaran

islam seluas mungkin

19-Jan-13H. Anas Alhifni 3

Page 4: Materi 5

Non-excludable good

Adalah yang orang memerelukannya dimana orang

lain tidak dapat dilarang untuk ikut

menggunakan atau menikmatinya. Contohnya

seperti taman kota.

Non-rivalrous good

Yaitu barang yang banyak orang dapat

menggunakan atau menikmatinya sekaligus tanpa

mengganggu kesenangan orang lain yang telah

lebih dahulu menikmatinya. Contohnya seperti

menonton acara TV.

19-Jan-13H. Anas Alhifni 4

Page 5: Materi 5

Private good

Private good, merupakan barang yang dapat di

produksi (di tawarkan) secara lebih efisien oleh

prusahaan swasta dalam sebuah pasar.

Contohnya: mobil, rumah, pakaian dll.

Publick good

Public good, merupakan barang yang cenderung

tidak dapat di produksi (di tawarkan ) secara

efisien dalam jumlah sedikit oleh perusahaan

swasta sehingga

19-Jan-13H. Anas Alhifni 5

Page 6: Materi 5

Anggaran dan belanja negara (APBN) adalah

gambaran terhadap kegiatan yang dilaukan

pemerintah dalam memperoleh pendapatan

dan pengeluaran untuk penyelenggarakan

pemerintahan dan pembangunan.

(Adiwarman:2007)

19-Jan-13H. Anas Alhifni 6

Page 7: Materi 5

19-Jan-13H. Anas Alhifni 7

Uraian

2004 2005 APBN % thd

PDB RAPBN % thd

PDB

A. Pendapatan negara dan hibah I. Penerimaan dalam negri

1. Penerimaan perpajakan a. Pajak dalam negri

i. Pajak penghasilan 1) Migas 2) Non migas

ii. PPN dan PPnBM iii. PBB iv. BPHTB v. Cukai vi. Pajak lainnya

b. Pajak perdagangan internasional i. Bea masuk ii. Pajak/pungutan ekspor

2. Penerimaan bukan pajak a. Sumberdaya alam b. Bagian penerimaan atas laba BUMN c. PNBP lainnya

II. Hibah B. Belanja negara

I. Belanja pemerintah pusat 1. Belanja pegawai 2. Belanja barang 3. Belanja modal 4. Pembayaran bunga utang 5. Subsidi 6. Belanja hibah 7. Bantuan sosial 8. Bantuan lain-lain

II. Belanja daerah 1. Dana perimbangan

a. Dawna bagi hasil b. Dana alokasi umum c. Dawna alokasi khusus

2. Dana otonomi khusus & penyesuaian C. Surplus/defisit anggaran (A-B)

349.9 349.3 272.2 260.2 134.0

13.1 120.8

86.3 8.0 2.7

27.7 1.6

12.0 11.6

0.3 77.1 47.2 11.5 18.4

0.6 374.4 255.3

57.2 35.6 39.8 65.7 26.6

- 14.3 16.1

119.0 112.2

26.9 82.1

3.1 6.9

-24.4

17.5 17.5 13.6 13.0

6.7 0.7 6.0 4.3 0.4 0.1 1.4 0.1 0.6 0.6 0.0 3.9 2.4 0.6 0.9 0.0

18.7 12.8

2.9 1.8 2.0 3.3 1.3

- 0.7 0.8 6.0 5.6 1.3 4.1 0.2 0.3

-1.2

377.9 377.1 297.5 285.1 141.9

13.6 128.3

98.8 10.3

3.2 28.9

2.0 12.4 12.0

0.3 79.6 50.9

9.4 19.3

0.8 394.8 264.9

62.2 31.0 43.0 64.0 33.6

- 16.3 14.8

129.9 123.4

31.2 88.1

4.1 6.5

-16.9

17.2 17.2 13.6 13.0

6.5 0.6 5.9 4.5 0.5 0.1 1.3 0.1 0.6 0.5 0.0 3.0 2.3 0.4 0.9 0.0

18.0 12.1

2.8 1.4 2.0 2.9 1.5

- 0.7 0.7 5.9 5.6 1.4 4.0 0.2 0.3

-0.8

Page 8: Materi 5

Ciri kebijakan fiskal pada masa Rasulullah

Sebagai berikut :

Sangat jarang terjadi anggaran defisit

Sistem pajak proporsional

Bersarnya rate kharaj di tentukan sesuai

dengan produktifitas lahan

Perhitungan zakat perdagangan berdasarkan

keuntungan bukan atas harga jual

Porsi besar untuk pembanguan infrastruktur

Manajemen yang baik

19-Jan-13H. Anas Alhifni 8

Page 9: Materi 5

Primer Sekunder

Biaya pertahanan seperti persenjataan, unta,dan

persediaaan

Penyaluran zakat dan ushr kepada yang berhak

menerimanya menurut ketentuan Alquran, termasuk

para pemungut zakat

Pembayaran gaji untuk wali, qadi, guru, imam,

muadzin, dan pejabat negara lainnya

Pembayaran upah para sekurelawan

Pembayaran utang negara

Bantuan untuk musafir

Bantuan untuk orang yang belajar agama di madinah

Hiburan untuk para delegadi keagamaan

Hiburan untuk para utusan suku dan negara serta biaya

perjalanan mereka

Hadiah untuk pemerintah negara lain

Pembayaran untuk pembebasan kaum muslim yang

menjadi budak

Pembayaran denda atas mereka yang terbunuh secara

tidak tidak sengaja oleh pasukan kaum muslimin

Pembayaran utang orang yang meniggal dalam

keadaan miskin

Pembayaran tunjangan untuk orang miskin

Tunjangan untuk sanak saudara rasulullah saw. (80

butir kurma dan 80 butir gandum untyuk setiap

istrinya)

Persediaan darurat

19-Jan-13H. Anas Alhifni 9

Page 10: Materi 5

Peningkatan pendapatan nasional dan

partisipasi kerja

Pemungutan pajak secara adil

Pengaturan anggaran

Penerapan kebijakan fiskal khusus

Efektifitas kebijakan fiskal

19-Jan-13H. Anas Alhifni 10

Page 11: Materi 5

19-Jan-13H. Anas Alhifni 11

Kenaikan M (income) D mustahik naik lebih besar daripada muzakki

muzakkimustahik

D2D2

D1D1

S1

S2

S1S2

PzPk

Pe

∆Qk ∆Qz∆Qk > ∆Qz

P

QQ

Page 12: Materi 5

Dari penjelasan diatas dapat juga di simpulkan

bahwa zakat sebagai pendapatan bagi

golongan masyarakat mustahik, bagaimana

penambahan pendapatan bagi muzakki dan

mustahik akan meningkatkann

permintaannya, namun jika di bandingkan

pemingkatan permintaan mustahik akan lebih

besar dari permintaan muzakki hal ini de

sebabkan oleh besarnya sensitifitas

konsusmsi permintaan mustahik terhadap

perubahan pendapatan mereka

19-Jan-13H. Anas Alhifni 12

Page 13: Materi 5

19-Jan-13H. Anas Alhifni 13

P

Q

D0

D1

0

So

S1

Efek Zakat

Efek Pajak

Page 14: Materi 5

Monzert karf berpendapat bahwa tingkat pajakjikapun diberlakukan haruslah pada tingkatyang rendah, beliau sependapat denganimam malik,ibn hazan dsan kattani bahwamenempatkan pajak lebih besar dari tingkatzakat hanya dapat di benarkan ketika daruratdan beliau berpendapat jika sebuah negaratidak mampu menggunakan konsep Islam,sebaiknya instrumen fiskal beserta pos-pospenerimaan yang lainnya memilikikarakteristik yang sama seperti yang di milikioleh sistem ekonomi Islam baik dalampemungutannya maupun pendistribusian

19-Jan-13H. Anas Alhifni 14

Page 15: Materi 5

Ugi suharto menyebutkan secara sederhana

menyebutkan perbedaan pajak dan zakat

terkait dengan keberadaan negara atau

pemerintahan, implemintasi pajak sangat

tergantung pada eksistensi negara, zakat

dalam Islam di pandang sebuah ibadah,

sebagai sebuah ketentuan syariat yang

mengikat pada seorang manusia yang

memiliki harta yang cukup, sehingga ada

tidaknya negara zakat tetap ada sepanjang

ada orang Islam

19-Jan-13H. Anas Alhifni 15