materi 1

24
MINERALOGI Mineralogi: ilmu yang mempelajari tentang mineral Mineral adalah bagian kulit bumi yang terdiri dari senyawa unsur-unsur kimia, baik yang berbentuk padat maupun cair, bersifat homogen, yang terjadi tidak dengan perantaraan manusia dan tidak berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan, dan dibentuk oleh alam. Tetapi ada beberapa zat/ bahan yang berguna yang terjadi dari penguraian sisa tumbuhan dan hewan secara alami, dan digolongkan sebagai MINERAL, misalnya: “KURANG PAK” , minyak bumi, tanah diatomea. Mineral-mineral digolongkan berdasarkan sifat- sifatnya yang berbeda: 1. Bentuk 2. Cara terjadinya

Upload: radiansitumeang

Post on 31-Aug-2015

220 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

materi Kimia

TRANSCRIPT

MINERALOGIMineralogi: ilmu yang mempelajari tentang mineral

Mineral adalah bagian kulit bumi yang terdiri dari senyawa unsur-unsur kimia, baik yang berbentuk padat maupun cair, bersifat homogen, yang terjadi tidak dengan perantaraan manusia dan tidak berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan, dan dibentuk oleh alam.

Tetapi ada beberapa zat/ bahan yang berguna yang terjadi dari penguraian sisa tumbuhan dan hewan secara alami, dan digolongkan sebagai MINERAL, misalnya: KURANG PAK , minyak bumi, tanah diatomea.

Mineral-mineral digolongkan berdasarkan sifat-sifatnya yang berbeda:

1. Bentuk

2. Cara terjadinya

3. Belahan dan pecahannya

4. Warna

5. Kilap dan sifat tembus cahaya

6. Kekerasan

7. Bobot jenis

8. Kemagnetan

9. Susunan kimia

1) BENTUK

Hampir semua mineral mempunyai sifat dalam pembentukannya untuk mengambil bentuk tubuh yang dibatasi oleh bidang-bidang datar berdasarkan hukum-hukum tertentu secara teratur dan tetap.

Badan/ tubuh yang tertentu di sebut KRISTAL (hablur) jadi mineral yang mempunyai bentuk badan tertentu disebut mineral yang mengkristal. Ada beberapa mineral yang tidak mempunyai bentuk tertentu yang disebut AMORF.

Pengetahuan bentuk Kristal penting untuk mengenal mineral, karena sekali mineral itu membentuk kristalnya maka bentuknya tak akan berubah selamanya.Suatu mineral mungkin tidak hanya terkait pada satu bentuk Kristal, tetapi banyak mineral punya bentuk Kristal yang khas,

Misal: mineral pirit ( kubus (kotak)

Mineral kuarsa ( batang berisi 6 dengan bagian atasnya berpiramid

Definisi KRISTAL adalah suatu bangun bidang banyak (polyeder) yang teratur dan dibatasi bidang-bidang datar yang tertentu jumlahnya.

Berdasarkan perbandingan sumbu kristalnya, suatu mineral dapat digolongkan menjadi:

1. Sistem Reguler

2. Sistem Tetragonal

3. Sistem Rombus

4. Sistem monoklin

5. Sistem triklin

6. Sistem heksagonal dan trigonal

1. SISTEM REGULERYaitu bentuknya paling teratur dan tetap, karena ketiga sumbunya sama panjang dan saling tegak lurus. Sistem ini meliputi bentuk:

a. KUBUS

Yaitu bentuk yang dibatasi oleh 6 bidang bujur sangkar yang saling tegak lurus. Mineral dengan bentuk kubus misal: Pirit, galenit, halit, kobaltit, fluorit, smaltit, kuprit, argentitit.

Kubus

oktahedronb. OKTAHEDRON

Yaitu bidang delapan yang dibatasi 8 segitiga sama sisi. Mineral yang berbenuk oktahedron: kromit, kobaltit, kuprit, fluorit, galenit, magnetit, pirit, spinel. c. ROMBODODEKAHEDRON

Yaitu bentuk yang dibatasi oleh 12 belah ketupat. Mineral yang mempunyai bentuk ini: kuprit, garnet, borasit, magnetit, sfalerit.

d. PENTAGONDODEKAHEDRON

Yaitu bentuk yang dibatasi oleh 12 segilima. Mineral yang mempunyai bentuk ini: pirit, kobaltit, dan smaltit. Rombododekahedron pentagondodekahedron

e. TETRAHEDRON

Yaitu bentuk bidang empat yang dibatasi oleh 4 segitiga samasisi. Terdapat pada mineral: borasit, sfalerit, tetra.

Selain bidang-bidang batas utama sering dijumpai mineral yang punya bidang-bidang kecil (tambahan), hal tersebut karena mineral pada saat mengkristal sebagian dari zat dalam mineral tersebut ingin membentuk bentuk lain dari bentuk utamanya. Misalnya kubus yang semua sudutnya terdapat segitiga

Bila segitiga membesar dari segala sisi maka terbentuk octahedron.

Jadi bentuk tersebut adalah bentuk kombinasi kubus dengan octahedron.

Bagaimana bentuk kombinasi octahedron dengan kubus?

2. SISTEM TETRAGONALYaitu sistem yang mempunyai 3 sumbu saling tegak lurus dimana 2 sumbunya sama panjang sedang sumbu satunya lebih panjang atau lebih pendek.Bentuk-bentuk sistem tetragonal adalah:

a. Piramida tetragonal

Bentuknya mirip octahedron dalam sistem regular tetapi sumbu ke atasnya dapat lebih panjang atau lebih pendek, sehingga ada 2 bentuk.

Bila sumbu ke-3 lebih pendek Sumbu ke-3 lebih panjang

b. Batang

Mirip bentuk kubus dalam sistem regular hanya sumbu ke atasnya lebih panjang, dimana penutup atas dan bawah dapat berupa segiempat atau piramida.

3. SISTEM ROMBUSYaitu sistem yang mempunyai 3 sumbu saling tegak lurus tetapi berbeda-beda panjangnya. Yang termasuk sistem ini adalah:

a. Piramida Rombus

Yaitu bangun yang dikelilingi oleh 8 buah segitiga berisi tidak sama sehingga bidang dasar piramida yang terbentuk adalah belah ketupat.

Contoh mineralnya: Belerang

b. Batang Rombus

Yaitu bangun yang dibatasi 4 buah segi empat dan kedua ujungnya tertutup belah ketupat. Ada dua kemungkinan jika poros tegaknya lebih panjang maka seperti batang yang berdiri, bila poros mendatar yang lebih panjang maka terbentuk batang mendatar.

Bentuk batang ini tak pernah dalam Kristal berdiri sendiri tetapi selalu dalam bentuk kombinasi dengan yang lain.

Pada ketiga sistem Kristal yang sudah ketiga sumbunya saling tegak lurus sehingga bangun yang terbentuk teratur dan mudah digambarkan. Pada sistem monoklin dan triklin tidak semua porosnya saling tegak lurus akibatnya kenampakan luarnya tidak teratur dan sulit digambarkan.

4. SISTEM MONOKLINSistem yang memiliki 3 poros yang panjangnya berbeda-beda dua diantaranya bersilangan membentuk sudut miring, sedang yang ketiga berdiri tegak lurus pada kedua poros. Contohnya pada mineral ortoklas.

MONOKLIN TRIKLIN

5. SISTEM TRIKLINSistem yang mempunyai 3 sumbu yang panjangnya berbeda yang ketiga-tiganya saling membentuk sudut miring. Contoh kristalnya adalah plagioklas.

6. SISTEM HEKSAGONALSistem yang mempunyai 4 sumbu dimana 3 sumbu terletak dalam satu bidang datar dan saling membentuk sudut 600 dan sama panjang, sedangkan sumbu ke-4 tegak lurus ketiga sumbu. Termasuk sistem ini:

a. Bentuk piramida

Bentuk yang dibatasi 12 segitiga sama kaki. Misalnya pada kwarsa dan apatit.

Piramida

Batang

b. Bentuk Batang

Sisi-sisi tegaknya terbentuk oleh 6 persegipanjang dan kedua ujungnya tertutup segi 6 yang teratur.

c. Rombohedron

Bangun yang dibatasi 6 buah bidang belah ketupat. Contohnya pada kalsit.

d. Bentuk Skalenohedron

Bentuk yang mirip piramida, tetapi garis batas bagian tengahnya tidak terletak pada satu bidang datar tetapi silang menyilang tinggi rendah

Rombohedron

Skalenohedron

BENTUK KEMBARAN

Sering dijumpai Kristal suatu mineral yang sama bentuknya, saling melekat tumbuh bersama dengan cara yang sama sehingga membentuk individu (Kristal) baru.

Banyaknya Kristal awal yang tumbuh bersama menunjukkan jenis kembarannya, sehingga dikenal kembar 2, kembar 3, kembar 4, dst

Sering terbentuknya kembaran memberi ciri khusus mineral sehingga lebih mudah dikenali, misal pada:

Kasiterit

Gipsum

Staurolit

Dalam Kristal juga dapat dijumpai adanya kembar istimewa (KEMBAR SILANG) yaitu dua buah Kristal yang tumbuh silang menyilang menjadi satu.

Kembar Silang Kubus

Kembar Silang Tetrahedron

SIMBOL BIDANG

Karena bentuk-bentuk Kristal mineral merupakan perpotongan dari bidang-bidang yang banyak, maka perlu cara untuk menamai masing-masing bidang.Ada 2 cara manamai bidang terkait 3 sumbu utama/sumbu kartesian:

1. SIMBOL WEISS

2. SIMBOL MILLER1. SIMBOL WEISSDengan simbol WEISS dapat langsung diketahui kedudukan bidang Kristal terhadap susunan sumbu, yaitu dengan membagi panjang yang harus diukurkan dengan satuan panjang yang tertentu.

Bidang tersebut memotong sumbu x di aBidang tersebut memotong sumbu y di b

Bidang tersebut memotong sumbu z di c

Menurut LINCK untuk sistem monoklin maka harga

a = 0,6585

b = 1

c = 0,5553

maka bila ada bidang Kristal dengan hasil ukuran/parameter:

1,3170 : 1 : 2,2212

a : b : c

maka bila akan dinyatakan dengan simbol WEISS:

1,3170 : 1 : 2,22120,6585 1 0,5553

2 : 1 : 4Maka bidang tersebut dengan simbol WEISS dinyatakan sebagai bidang 2:1:4.Untuk suatu bidang yang sejajar dengan salah satu atau dua sumbu maka sumbu dianggap dipotong ditempat jauuuuuh tak terhingga (~) .Bila gambar di samping perbandingan parameter:

1,9755 : 1 : ~

Maka bila dinyatakan dengan simbol WEISS:

1,9755 : 1 : ~ 0,6585 1 0,5553

3 : 1 : 0

2. SIMBOL MILLER

Dari gambar terlihat bahwa bidang satuan (bidang yang terbentuk dari perpotongan 1 satuan skala ke semua sumbu ) mempunyai potongan OP, OQ, dan OR (bidang warna hitam).Selanjutnya untuk bidang sembarang, misal HKL akan dicirikan oleh MILLER sesuai kaidah matematika dengan perbandingan :

Jadi bidang HKL tersebut mempunyai simbol/indeks Miller = 3:2:3, selanjutnya sering ditulis sebagai bidang 323.KARENA SIMBOL MILLER ADALAH KEBALIKAN SIMBOL WEISSSimbol WEISS = 1/3 : 1/2 : 1/3 x 6

= 6/3 : 6/2 : 6/3

= 2 : 3 : 2Maka bidang HKL tersebut bila dinyatakan dengan simbol WEISS dapat ditulis : (232)Misalnya : simbol MILLER = (632), maka simbol WEISSnya

WEISS = 1/6 : 1/3 : X 6

= 1 : 2 : 3Misalnya: simbol WEISS = (842), maka simbol MILLERnya:

MILLER= 1/8 : : X 8

= 1 : 2 : 4

PR: nyatakan simbol WEISS bila MILLERnya (542)

: nyatakan simbol MILLERnya bila WEISSnya (864)

Macam-macam kedudukan yang utama bagi suatu bidang terhadap 3 sumbu kristalografi:

1. Bidang yang memotong ketiga sumbu (a)

2. Bidang yang sejajar dengan salah satu sumbu (b,c,d)

3. Bidang yang sejajar dengan 2 sumbu dan memotong salah satu sumbu (e,f dan g)

Keterangan :a = bidang memotong sumbu x,y dan z

b = bidang sejajar sumbu x dan memotong sumbu y dan z.

c = bidang sejajar sumbu y dan memotong sumbu x dan zd = bidang sejajar sumbu z dan memotong sumbu x dan y

e = bidang sejajar sumbu y dan z serta memotong sumbu x .

f = bidang sejajar sumbu x dan z serta memotong sumbu y .

g = bidang sejajar sumbu x dan y serta memotong sumbu z .