matematika uji hipotesis data normal

14
UJI HIPOTESIS DATA NORMAL Nama Kelompok : 1.Aldo Leofiro I. 2.Choitunikmatul Ula 3.Dian Aprilia 4.Hikmah Rossyta 5.M. Thoriq Z. 6.Rhama Bhagaskara 7.Shonia Dwi R.

Upload: aldo-l-irfiansyah

Post on 18-Jan-2016

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

uji hipotesis

TRANSCRIPT

Page 1: Matematika uji hipotesis data normal

UJI HIPOTESIS DATA NORMAL

Nama Kelompok :1.Aldo Leofiro I. 2.Choitunikmatul Ula3.Dian Aprilia4.Hikmah Rossyta5.M. Thoriq Z.6.Rhama Bhagaskara7.Shonia Dwi R.

Page 2: Matematika uji hipotesis data normal

A. Pengertian Pengujian Hipotesis Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo  berarti Lemah atau kurang atau di bawah ,Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Sehingga dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara. Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui sampel, dan dapat dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara.

Page 3: Matematika uji hipotesis data normal

Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis statistik dapat berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal atau nilai dari suatu parameter, seperti rata-rata, varians, simpangan baku, dan proporsi. Hipotesis statistic harus di uji, karena itu harus berbentuk kuantitas untuk dapat di terima atau di tolak. Hipotesis statistic akan di terima jika hasil pengujian membenarkan pernyataannya dan akan di tolak jika terjadi penyangkalan dari pernyataannya.

Page 4: Matematika uji hipotesis data normal

Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bias benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko. Besar kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas. Pengujian hipotesis merupakan bagian terpenting dari statistic inferensi (statistic induktif), karena berdasarkan pengujian tersebut, pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan sebagai dasar penelitian lebih lanjut dapat terselesaikan.

Page 5: Matematika uji hipotesis data normal

B. Konsep hipotesis

 

                        Menurut Kerlinger (1973:18) dan Tuckman

(1982:5) mengartikan hipotesis adalah sebagai dugaan

terhadap hubungan antara dua  variable atau lebih.

Selanjutnya menurut Sudjana (1992:219) mengartikan

hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal

yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut

untuk melakukan pengecekannya. Atas dasar dua definisi

diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah

jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi

kebenarannya.

Page 6: Matematika uji hipotesis data normal

Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha atau H1)

yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan

menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah

penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata dilapangan.

Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan dengan kalimat positif. Hipotesis nol

adalah pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan antara

parameter dengan statistik. Hipotesis Nol (Ho) dirumuskan dengan kalimat

negatif). Nilai Hipotesis Nol (Ho) harus menyatakan dengan pasti nilai parameter.

Page 7: Matematika uji hipotesis data normal

 

C. Prosedur  Pengujian Hipotesis

 

                        Prosedur pengujian hipotesis statistic adalah

langkah-langkah yang di pergunakan dalam menyelesaikan

pengujian hipotesis tersebut. Berikut ini langkah-langkah

pengujian hipotesis statistic adalah sebagai berikut.

Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha)Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table.Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0.Langkah 4 : Melakukan uji statisticLangkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0.

Page 8: Matematika uji hipotesis data normal

·         Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis1.  Berdasarkan Jenis Parameternyaa.  Pengujian hipotesis tentang rata-ratab. Pengujian hipotesis tentang proporsic. Pengujian hipotesis tentang varians2. Berdasarkan Jumlah Sampelnyaa. Pengujian hipotesis sampel besar (n > 30).b. Pengujian hipotesis sampel kecil (n ≤ 30).3. Berdasarkan Jenis Distribusinyaa. Pengujian hipotesis dengan distribusi  Zb. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student)c. Pengujian hipotesis dengan distribusi  χ2 ( kai kuadrat)d. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio)4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnyaa. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiric. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan

Page 9: Matematika uji hipotesis data normal

19. Normalitas, Hipotesis, Pengujian

Distribusi Normal : kurva berbentuk bel, simetris, simetris terhadap sumbu yang melalui nilai rata-rata

+s +2s +3s -s +2s+3s

68%95%99%

• Lakukan uji normalitas• Rasio Skewness & Kurtosis berada –2 sampai +2 Rasio =

• Jika tidak berdistribusi normal, lakukan uji normalitas non parametrik (Wilcoxon, Mann-White, Tau Kendall)

Skewness = kemiringan

Kurtosis = keruncingan

nilai

Standard error

Page 10: Matematika uji hipotesis data normal

20. Normalitas, Hipotesis, Pengujian

HIPOTESIS TERARAH TIDAK TERARAH

Hipotesis Penelitian

Siswa yang belajar bahasa lebih serius daripada siswa yang belajar IPS

Ada perbedaan keseriusan siswa antara yang belajar bahasa dengan yang belajar IPS

Hipotesis Nol

(Yang diuji)

Siswa yang belajar bahasa tidak menunjukkan kelebihan keseriusan daripada yang belajar IPSHo : b < iHa : b > i

Tidak terdapat perbedaan keseriusan belajar siswa antara bahasa dan IPS

Ho : b = iHa : b ≠ I

Hipotesis : uji signifikansi (keberartian) terhadap hipotesis yang dibuat ; berbentuk hipotesis penelitian dan hipotesis statistik (H0) ; hipotesis bisa terarah, bisa juga tidak terarah ; akibat dari adanya Ho, maka akan ada Ha (hipotesis alternatif) yakni hipotesis yang akan diterima seandainya Ho ditolak

Page 11: Matematika uji hipotesis data normal

Pengujian : bila Ho terarah, maka pengujian signifikansi satu pihak bila Ho tidak terarah, maka pengujian signifikansi dua pihak

21. Normalitas, Hipotesis, Pengujian

Pengujian signifikansi satu arah (hipotesis terarah):Siswa yang belajar bahasa tidak menunjukkan kelebihan keseriusan daripadayang belajar IPS Ho : b < iJika Ho ditolak, maka Ha diterima ; daerah penolakan berada di sebelah kanan

Daerah penerimaan hipotesis Daerah penolakan hipotesis

5%

Pengujian signifikansi dua arah (hipotesis tidak terarah):Tidak terdapat perbedaan keseriusan belajar siswa antara bahasa dan IPS Ho : b = iJika Ho ditolak, maka Ha diterima ; daerah penolakan bisa berada di sebelah kiri atau kanan

Daerah penerimaan hipotesisDaerah penolakan hipotesis

Daerah penolakan hipotesis

2.5% 2.5%

Page 12: Matematika uji hipotesis data normal

22. Uji t

Uji t : menguji apakah rata-rata suatu populasi sama dengan suatu harga tertentu atauapakah rata-rata dua populasi sama/berbeda secara signifikan.

1. Uji t satu sampelMenguji apakah satu sampel sama/berbeda dengan rata-rata populasinya• hitung rata-rata dan std. dev (s) • df = n – 1• tingkat signifikansi ( = 0.025 atau 0.05)• pengujian apakah menggunakan 1 ekor atau 2 ekor• diperoleh t hitung ; lalu bandingkan dengan t tabel : jika t hitung > t tabel Ho ditolak

t =( - )

s / √n

α

Contoh :Peneliti ingin mengetahui apakah guru yang bekerja selama 8 tahun memang berbeda dibandingkan dengan guru lainnya. Ho : p1 = p2Diperoleh rata2 = 17.26 ; std. Dev = 7.6 ; df = 89 ; t hitung = 11.55Berdasarkan tabel df=89 dan = 0.05 diperoleh t tabel = 1.987 Kesimpulan : t hitung > t tabel sehingga Ho ditolak guru yang bekerja selama 8 tahun secara signifikan berbeda dengan guru lainnya

α

Page 13: Matematika uji hipotesis data normal

2. Uji t dua sampel bebasMenguji apakah rata-rata dua kelompok yang tidak berhubungan sama/berbeda

α

23. Uji t

t =(X – Y)

Sx-y

Di mana Sx-y =

(Σx2 + Σy2) (1/nx + 1/ny)√ (nx + ny –

2)

Contoh :Peneliti ingin mengetahi apakah ada perbedaan penghasilan (sebelum sertifikasi) antara guru yang lulusan S1 dengan yang lulusan S3Ho : Pb = PkDiperoleh : rata2 x = 1951613 ; y = 2722222 ; t hitung = - 7.369Berdasarkan tabel df=69 dan = 0.025 diperoleh t tabel = 1.994Kesimpulan : t hitung > t tabel sehingga Ho ditolak Rata-rata penghasilan guru yang S1 berbeda secara signifikan dengan penghasilan guru yang S3

Page 14: Matematika uji hipotesis data normal

24. Uji t

3. Uji t dua sampel berpasanganMenguji apakah rata-rata dua sampel yang berpasangan sama/berbeda

t = DsD

Di mana D = rata-rata selisih skor pasangan

sD = Σ d2

N(N-1)Σ d2 =

N

ΣD2 – (ΣD)2

Contoh :Seorang guru ingin mengetahui efektivitas model pembelajaran diskusi. Setelah selesai pembelajaran pertama, ia memberikan tes dan setelah selesai pembelajaran kedua kembali ia memberikan tes. Kedua hasil tes tersebut dibandingkan dengan harapan adanya perbedaan rata-rata tes pertama dengan kedua.Ho : Nd = NcDiperoleh rata2d = 66.28 ; rata2c = 73.84 ; t hitung = -8.904Berdasarkan tabel df=163 dan = 0.05 diperoleh t tabel = 1.960Kesimpulan : t hitung > t tabel sehingga Ho ditolak Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes pertama dengan hasil tes kedua, sehingga ia menyimpulkan model diskusi efektif meningkatkan hasil belajar siswanya

α