mata garuda institute bulletin edisi mei 2015
DESCRIPTION
Masa Depan Transportasi IndonesiaTRANSCRIPT
MATAGARUDA INSTITUTE
BULLETINmelahirkan buah pikiran, menumbuhkan gagasan, membawa perubahan
Edisi 3 Mei 2015|
1. Berharap Percepatan AMC SurabayaOleh: Rio F. Rachman, S.S.; (LPDP, PK-9)Program Magister Media dan Komunikasi.Universitas Airlangga.
ARTIKEL ini secara khusus membahas
rencana pembangunan Angkutan Massal
Cepat (AMC) di Surabaya. Meski demikian,
secara umum gagasan ini dapat menjadi
cermin bagi kota-kota besar lain, seperti:
Bandung, Medan, Makassar, dan tentu saja
Jakarta.
AMC yang representatif merupakan hajat
mutlak daerah padat penduduk yang
memiliki tingkat keramaian dan mobilitas
tinggi di jalan raya. Rencana tersebut
merupakan tuntutan dari hak dasar
masyarakat. Perlunya perbaikan kualitas
hidup, penanganan isu l ingkungan,
penghematan Bahan Bakar Minyak (BBM)
bersubsidi, dan keteraturan tata lalu lintas
a d a l a h b e b e r a p a k e b u t u h a n y a n g
berhubungan erat dengan realisasi AMC.
Tak dapat dimungkiri, kualitas hidup
masyarakat di kota-kota besar turut
dipertaruhkan. Kemacetan di jalanan yang
m e n y e r u a k k a n g a s p o l u s i p a s t i
melompatkan tingkat stress seseorang.
Kemacetan juga sudah barang tentu
berkorelasi dengan makin banyaknya
k a r b o n m o n o k s i d a d a n g a s b u a n g
berbahaya.
Sementara itu, jika AMC benar-benar
beroperasi dan menggunakan bahan bakar
www.thinktank.matagaruda.co.id [email protected] ;
ramah lingkungan (listrik, tenaga surya,
atau bahan bakar lainnya), jumlah BBM
bersubsidi yang dipakai di suatu daerah
tertentu pun jelas menurun. Dengan
a s u m s i , w a r g a y a n g b i a s a n y a
menggunakan kendaraan pribadi ber-BBM
bersubdisi beralih menggunakan AMC. Jika
penggunaan kendaraan pribadi berkurang,
tata lalu lintas pun dapat lebih mudah
dirapikan. Estetika kota lebih mudah
dikelola.
Trem dan Monorel
Sebelum Wali Kota Tri Rismaharini menjadi
orang nomor satu di Kota Pahlawan,
gagasan tentang AMC sudah mengemuka.
Walau kemudian, Risma yang menegaskan
pilihan pada dua jenis moda untuk koridor
utara-selatan dan timur-barat. Trem dipilih
untuk mengisi koridor utara-selatan,
monorel untuk koridor timur-barat. Trem
dipilih karena dianggap pas dengan kontur
ko r i d o r u t a r a - s e l a t a n . T i d a k p e r l u
k o n s t r u k s i r u m i t u n t u k m o d a i n i .
Pembangunan bisa terfokus pada jalur rel di
atas tanah yang sejajar dengan alat
transportasi lain, serta dapat terfokus pula
pada pembuatan gerbong-gerbong. Di
sepanjang koridor utara-selatan terdapat
banyak bangunan dan kawasan cagar
budaya. Ada pula lajur aset PT Kereta Api
Indonesia yang dapat dimanfaatkan.
Konstruksi yang lebih sederhana dari moda
i n i b i s a m e n i h i l k a n k e m u n g k i n a n
"gangguan" pada kelestarian cagar budaya
di sepanjang rute tersebut.
Masa Depan Transportasi Indonesia
Pengantar Redaksi
Assalamualaikum, Salam Sejahtera, Om Swastiastu.
Buletin Mata Garuda Institute edisi ketiga ini mengangkat tema Transportasi. Sebagai sebuah sistem, seharusnya transportasi mempermudah kehidupan kita untuk berpindah dari satu titik ke titik yang lain. Namun, apakah sistem ini sudah membantu mobilitas Anda di daerah masing-masing? Contohnya, di kota besar seperti Jakarta, transportasi erat dengan kemacetan yang menyebabkan polusi dan kemacetan. Di Bekasi, makin banyaknya gated communities dan kompleks perumahan, serta mall tidak disertai pembangunan transportasi yang memadai, sesederhana seperti sarana untuk berjalan kaki (trotoar). Hampir semua orang mengendarai motor atau mobilnya untuk membeli jus di pinggir jalan yang mungkin hanya berjarak 500 meter dari rumah. Apakah ini akibat dari pembangunan kota atau desa yang bertumpu pada moda kendaraan, dan bukan manusia?
Transportasi yang dibangun berdasarkan kebutuhan manusia tentu akan menyesuaikan dengan kegiatan manusia di daerah itu. Contohnya, di Batam, sudah saatnya membuat sistem transportasi massal yang baik, seperti busway, yang dituliskan oleh Triana. Rio F. Rahman mengungkapkan pentingnya Angkutan Massal Cepat di Surabaya. Transportasi pun harus berguna untuk menghubungkan desa sebagai pemasok pangan dan kota sebagai pasar produk pangan, seperti yang diungkap Sumiyati Tutuheru. Sedangkan, Ridha Nugraha mengantarkan Anda untuk memperbaiki sistem transportasi udara kita, belajar dari Single European Sky. Selanjutnya, Vidya Spay membawa Anda menelusuri transportasi laut Banjarmasin yang memburuk dan terbengkalai karena pembangunan berpusat pada transportasi darat dan menampikkan sistem transportasi air masyarakat yang sudah ada sejak dahulu, menyesuaikan dengan keadaan alam tempat tinggal mereka.
Semga edisi ini menggelitik Anda untuk menilai lebih dekat sistem transportasi yang Anda gunakan saat ini dan transportasi di daerah lain di Indonesia.
Salam,
T.A. Octaviani DadingProduser Editorial MGIB
Content:
1. Berharap Percepatan AMC Surabaya (1)
2. Pembangunan Budaya Mengantri (3)
3. Infrastruktur Pertanian Pedesaan (4)
4. Saatnya Indonesia Menimba Ilmu dari Single European Sky (7)
5. Sepeda Listrik, Sebuah Moda Transisi (8)
6. Menjadikan Busway sebagai Sentral Transportasi Publik Kota Batam (10)
7. Masa Depan Transportasi Air Kota Air Banjarmasin (12)
8. Rubrik Kaleidoscope: TUNAS MATA GARUDA (18)
Ilustrasi Trem di Jln. Basuki Rahmat, Surabaya. ( ) http://smart.surabaya.go.id
ISSN: 2443-0072
2
Sedangkan monorel membutuhkan
konstruksi yang lebih kompleks karena
harus dibuat "melayang". Nyaris tidak
ada bangunan atau kawasan cagar
budaya di rute ini. Kontur jalur ini pun
dinilai lebih sesuai meski kedepannya
a k a n m e m b u t u h k a n a n g g a r a n
pembebasan lahan untuk sejumlah
titik. Oleh karena kompleksitas pula,
trem diprioritaskan untuk dibangun
lebih dulu sebelum monorel.
Perlu Tim Khusus
Rencana pembangunan AMC Surabaya
b u k a n l a h p r o y e k m a i n - m a i n .
Diperkirakan, dana yang dibutuhkan
mencapai Rp 11 triliun. Belakangan,
beredar kabar bahwa pemerintah pusat
berkenan menggelontorkan dana
APBN. Meski sebelumnya, sempat pula
t e r s i a r b e r i t a b a h w a s e j u m l a h
perusahaan swasta dalam dan luar
negeri melirik proyek mercusuar
tersebut.
Pada prinsipnya, butuh percepatan
untuk dapat merealisasikan keinginan
i n i . S e l a m a b e r t a h u n - t a h u n ,
Ilustrasi Monorel di Jln. Darmo Boulevard. ( ) http://smart.surabaya.go.id
pergerakan rencana besar ini terkesan
t e r l a m p a u h a t i - h a t i . M e m a n g ,
beberapa kali Wali Kota Tri Rismaharini
b e r j u m p a d e n g a n M e n t e r i
Perhubungan Ignasius Jonan untuk
membincangkannya. Namun tetap
saja, diperlukan loncatan lebih panjang
untuk segera mewujudkan mimpi
tersebut.
Berdasarkan rencana awal, Proyek
AMC akan dijadwalkan akan dimulai
pada tahun 2013 dan 2014 dan mulai
beroperasi pada tahun 2015. Namun,
proyek AMC ini belum mencapai jadwal
yang ditargetkan.
I d e s e g a r y a n g m u n g k i n d a p a t
d i p e r t i m b a n g k a n u n t u k
menumbuhkan percepatan proyek ini
adalah pembentukan tim khusus.
Selama ini, proyek ini ditangani oleh
sejumlah Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD), antara lain: Badan
Perencanaan Pembangunan Kota
(Bappeko), Dinas Cipta Karya dan Tata
Ruang (DCKTR), Dinas Perhubungan,
dan Bagian Hukum. Penggawa yang
mengurusinya adalah pegawai pemkot
yang juga bertugas di dinas-dinas
tersebut. Termasuk, pucuk pimpinan
pada semua instansi tersebut.
Tak bisa dipungkiri, kerja mereka masih
belum maksimal mengurus AMC
k a r e n a m e r e k a m a s i h m e m i l i k i
kewajiban lain yang mesti dilaksanakan
di kantor masing-masing. Padahal,
p r o y e k A M C i n i b u t u h a l o k a s i
p e r h a t i a n , e n e r g i , d a n w a k t u .
Pembentukan tim khusus bertujuan
mengumpulkan personel-personel
mumpuni yang fokus menangani ini.
Cara yang bisa ditempuh adalah
merekrut pegawai terbaik di dinas-
dinas tadi; untuk sementara, pegawai
"dibebastugaskan" dari rutinitas
kantor, lalu berkonsentrasi penuh
mengurus segala hal remeh sampai hal
besar terkait AMC. Mulai dari desain,
lelang, regulasi, pembuatan jadwal,
hingga koordinasi dengan pihak-pihak
terkait. Pembentukan tim seperti ini
hanya butuh dasar hukum berupa
peraturan atau surat keputusan Wali
Kota.
U n t u k m e n c a p a i t a r g e t y a n g
direncanakan, perlu dibentuk tim
k h u s u s d a n p r o f e s i o n a l u n t u k
menangani proyek AMC ini. Kota
sebesar Surabaya pasti memiliki
banyak ahli yang potensial. Misalnya,
jika ada dua PNS terbaik di keempat
dinas tadi direkrut kedalam tim khusus,
hal ini tidak akan membuat goyah
SKPD-SKPD tersebut karena masih ada
puluhan bahkan ratusan pegawai lain
yang siap urun tenaga mengerjakan
JenisModa
Koridor Panjang(km)
JumlahHalte
EstimasiAnggaran
Trem Utara-Selatan 26,21 23 Rp 2,4 Triliun
Monorel Timur-Barat 18,18 29 Rp 8,6 Triliun
Estimasi anggaran trem & monorel Rp 11 triliun. Enciety melansir perkiraan untuk trem Rp 2,4 triliun. Artinya, untuk monorel ada di kisaran angka Rp 8,6 triliun. ( )www.fip.unesa.ac.id, www.enciety.co, & www.tribunnews.com
2. Stiker Pembangunan Budaya Mengantri
Oleh : Vidya Spay P. A. S.T., M.Sc.; (LPDP, PK-2)
Master of Science in Human Se�lement, KU Leuven
BERDESAKAN di depan pintu kereta rel listrik (KRL) antara
penumpang yang hendak naik dengan penumpang yang
hendak turun adalah sebuah pemandangan yang bisa kita
temui di setiap stasiun KRL di Jakarta dan sekitarnya. Belum
adanya toleransi dari penumpang yang hendak naik untuk
mendahulukan penumpang yang hendak turun sering
mengakibatkan tidak lancarnya sirkulasi penumpang di
depan pintu kereta; dan, bahkan sering terjadi perselisihan
maupun cedera. Sering kali kondisi ini dimanfaatkan oleh
seglintir orang untuk melakukan tindak kriminal pada
sempitnya pintu kereta.
Melihat kondisi tersebut muncul sebuah pertanyaan; apakah
budaya antri dalam bertransportasi publik yang benar dapat
ditumbuhkan di Indonesia? Saya pribadi sangat percaya
bahwa budaya antri dan toleransi dapat dibangun dengan
cara mempengaruhi dan membangun mental masyarakat
Indonesia. Anggap saja budaya bertransportasi massal belum
menjadi tradisi yang turun menurun di Indonesia, sehingga
kita lebih optimis dalam mencari cara untuk membangun
budaya mengantri dalam bertransportasi publik.
Melihat budaya antri dalam bertransportasi dari beberapa
negara maju, seperti di Jepang dan Singapura, mereka sudah
cukup lama dan sukses dalam membangun sistem
transportasi publik serta membangun budaya mengantri
secara teratur dan mendahulukan penumpang yang hendak
turun dari kereta atau bus. Kesuksesan dalam membangun
budaya mengantri tidak dibangun secara instan, seperti yang
bisa kita lihat walaupun budaya mengantri sudah cukup
sukses dibangun di Jepang dan Singapura namun anjuran
atau ajakan untuk mengantri masih terus disampaikan
melalui poster-poster yang ditempel di tembok-tembok
stasiun, dan juga melalui iklan yang disiarkan di televisi dan
media lainnya. Satu dari banyak organisasi yang aktif dalam
melakukan penelitian tentang transportasi publik dan aktif
dalam mempromosikan dan membangun norma-norma
sosial yang positif adalah LTA atau Land Transport Autority di
Platfom kereta yang menyediakan area antrian dan area pejalan kaki di salah satu stasiun di Belgia.
3
tugas tenaga ahli tersebut di pos
sebelumnya.
Pucuk pimpinan di masing-masing
SKPD berikut Wali Kota cukup menjadi
pengawas. Meski demikian, tim khusus
ini harus diberi deadline dan target
realistis yang jelas dan mengikat.
Sehingga, tim yang juga bisa diperkuat
oleh konsultan independen dari luar
pemkot dan PNS lain dari luar empat
SKPD di atas ini tidak berleha-leha
apalagi menggampangkan tugas
tersebut.
T i m k h u s u s d a n p r o f e s i o n a l i n i
diharapkan mampu menjabarkan
semua rencana menjadi sebuah
strategi dan fase proses implementasi.
Dengan langkah ini, percepatan proyek
dapat segera dilaksanakan dan AMC
yang sudah lama diidamkan dapat
segera digunakan oleh masyarakat.
Stiker batas antrian penumpang yang hendak masuk kedalam kereta untuk mendahulukan penumpang yang keluar.
Calon penumpang yang berdiri stiker berbentuk telapak khaki atau sepatu yang telah disediakan.
Stiker batas antrian yang mengarahkan penumpang untuk mendulukan penumpang yang turun dari kereta.
a
DAFTAR PUSTAKA:
Ini rute Jalur Trem Surabaya, (2014). < >, www.enciety.co[3 Desember 2014]
Proyek Trem Surabaya dapat Kucuran APBN 11 Triliun, (2014). < >, [19 November 2014].www.tribunnews.com
Risma Bicara Monorel SMART di Unesa, (2014). < >; [24 Februari 2014].fip.unesa.ac.id
(© penulis)
(© penulis)
(© penulis) (© penulis)
a
3. Prakarsa Kebijakan Pemerintah dalam Perwujudan Infrastruktur Pertanian Pedesaan
Oleh: Sumiyati Tuhuteru, S.P.; (LPDP, PK-25),
Program Magister bidang Agronomi,
Universitas Gadjah Mada.
NEGARA kita berwawasan nusantara
yang terdiri atas gugusan pulau, dan
termasuk negara yang berkembang
akan sektor pertaniannya. Sektor
p e r t a n i a n m e n j a d i s a l a h s a t u
komponen pembangunan nasional
dalam menuju swasembada pangan
guna mengentaskan kemiskinan.
Sektor pertanian sangat berperan di
d a l a m m e w u j u d k a n ke d a u l a t a n
pangan. Ketika kedaulatan pangan
terwujud, maka ketahanan pangan kita
akan meningkat. Terabaikannya
pembangunan insfrastruktur dapat
mengganggu pencapaian 4 target
utama pembangunan pertanian ke
d e p a n , y a i t u : ( 1 ) p e n c a p a i a n
s w a s e m b a d a d a n s w a s e m b a d a
b e r ke l a n j u t a n , ( 2 ) p e n i n g k a t a n
diversifikasi pangan, (3) peningkatan
nilai tambah, daya saing dan ekspor,
dan (4) peningkatan kesejahteraan
petani. Begitu juga pencapaian target
produksi pangan nasional khususnya
target pencapaian surplus beras 10 juta
ton per tahun. Pentingnya peran sektor
p e r t a n i a n d a l a m p e m b a n g u n a n
n a s i o n a l d i a n t a r a n y a : s e b a g a i
penyerap tenaga kerja, penyumbang
Produk Domestik Bruto (PDB), sumber
devisa, bahan baku industri, sumber
b a h a n p a n g a n d a n g i z i , s e r t a
pendorong bergeraknya sektor-sektor
ekonomi lainya. Akses informasi
t e k n o l o g i y a n g m e n d u k u n g
pembangunan pertanian di pedesaan
cenderung lebih sulit didapatkan,
sehingga menyebabkan pembangunan
p e r t a n i a n t e r h a m b a t . Ke g i a t a n
p e n y u l u h a n k u r a n g m e n d a p a t
perhatian dari pemerintah daerah; hal
ini mengakibatkan keterkaitan antara
peneliti, penyuluh, dan petani tidak
4
S i n g a p u r a , o r g a n i s a s i d i b a w a h
Kementrian Transportasi Singapura.
Dalam sebuah survey yang pernah
dilakukan oleh LTA dan pernah dimuat
d a l a m ko r a n TO D AY S i n g a p u r a
m e n u n j u k a n 9 8 % p e n u m p a n g
mengantri di depan pintu secara teratur
dan rela mendahulukan penumpang
yang hendak turun, 96% penumpang
rela menjauhi area di sekitar pintu dan
memberi ruang bagi penumpang yang
hendak masuk ketika penuh, dan 94%
p e n u m p a n g r e l a m e n y e r a h k a n
kursinya pada mereka yang lebih
membutuhkan (anak-anak, ibu hamil,
orang tua, dan orang dengan hambatan
k h u s u s ) . W a l a u p u n p e r i l a k u
penumpang transportasi publik di
Singapura sudah menujukan perilaku
yang positif dalam bertransportasi
publik, LTA akan tetap membangun
budaya berperilaku yang baik dalam
bertransportasi publik melalui poster-
poster dan iklan yang menggambarkan
n o r m a s o s i a l p o s i t i f d a l a m
b e r t r a n s p o r t a s i u m u m s e b a g a i
kampanye program 2013.
Bukan hanya iklan dan poster-poster
yang tersebar didalam dan diluar
stasiun, di jendela mass rapid transit
(MRT), bus, dan di pintu platform,
namun juga sering kita temui stiker
atau sering disebut floor queue signage
di lantai stasiun MRT, dan di beberapa
terminal bus dipasang queue barrier
pole baik sementara maupun dibangun
permanen. Setiap negera memiliki
des ain dar i q ueue s i gna ge yan g
berbeda-beda, seperti : arah panah
m a s u k s e b a g a i a r e a a n t r i b a g i
penumpang yang hendak masuk dan
panah arah keluar bagi penumpang
yang keluar dari platform kereta, ada
pula stiker dengan bentuk sepatu
sebagai indikasi orang untuk berdiri
dan mengantri, dan di beberapa
terminal bus pun terlihat banyak
kreatifitas seperti pengintegrasian
antar bangku dengan queue barrier pole.
Terlepas dari desain yang kreatif dan
i n o v a t i f , h a l y a n g t i d a k k a l a h
pentingnya adalah meletakkan signage
yang jelas sebagai petunjuk bagi publik
karena sering kita temui ada 2 tipe
pengguna jasa transportasi umum,
yaitu : pengguna reguler dan visitor /
t u r i s . Pe t u n j u k y a n g m e m b e r i
kenyamanan adalah petunjuk yang
dipasang dengan mempertimbangkan
flow penumpang, kapasitas ruang /
platform serta jumlah penumpang.
Pemberitahuan seperti “Attention
please! Please give way to the alighting
passengers before boarding. Thank you.”
atau "Mohon Perhatian! Mohon berikan
jalan bagi penumpang yang hendak
turun dari platform kereta sebelum naik.
Terima kasih." adalah pemberitahuan
yang selalu dikumandangkan berulang-
ulang di beberapa stasiun MRT setiap
kali pintu MRT dibuka dan terjadi
s i r k u l a s i k e l u a r - m a s u k a n t a r
penumpang MRT.
Di beberapa negara maju lainya seperti
Belgia, sangat jarang kita temui floor
queue signage atau queue barrier pole
karena kesadaran dan toleransi yang
tinggi antara pengguna transportasi
publik sudah terbangun; bukan hanya
dalam kehidupan bertransportasi
publik namun dalam aspek kehidupan
lain didalam komunitas masyarakat.
Mari bersama-sama kita bangun
budaya mengantri yang baik dan
menghidupkan norma sosial yang
positif dalam bertransportasi publik.
Floor Queue Signage at Esplanade MRT Station, Singapore. (© penulis)
a
intensif sehingga diseminasi teknologi
menjadi lambat dan kurang tepat guna
sesuai kebutuhan.
Saat ini pemerintah terlihat fokus pada
p e n g e m b a n g a n i n d u s t r i u n t u k
mencapai pangsa pasar. Padahal, untuk
memperoleh nilai jual pasar suatu
produk dibutuhkan pengembangan
infrastruktur yang memadai sehingga
optimalisasi produk pertanian dapat
dicapai, seperti: optimalisasi sistem
i r i g a s i d a n p e m b u a t a n s u m u r
rentengan.
Masalah yang krusial sampai saat ini
dan belum teratasi dengan bijak dalam
pengembangan infrastruktur pertanian
adalah sistem transportasi, irigasi dan
k e l e m b a g a a n m a s i h t e r b a t a s ;
akibatnya, usaha pertanian kurang
berkembang.
Jika dilihat dari sisi struktur pemenuhan
pangan di Indonesia, kebutuhan
pangan banyak ditunjang dari desa
sebagai daerah yang menghasilkan
pertanian (sayur, buah, beras, gula, dll).
Desa merupakan dasar perekonomian
nasional karena desa menunjang
kebutuhan konsumsi di desa dan kota.
S a l a h s a t u p e r m a s a l a h a n y a n g
dihadapi oleh sebagian besar desa
adalah kurangnya infrastruktur yang
mendukung untuk mendistribusikan
hasil pertanian dari lumbung para
p e t a n i ke t a r g e t p a s a r. K u r a n g
lancarnya pendistribusian, seringkali
menyebabkan rusaknya hasil panen
yang terimpan di lumbung-lumbung
desa.
Sistem Transportasi
Infrastruktur transportasi berperan
sebagai tulang punggung dalam proses
produksi maupun dalam menunjang
mobilisasi manusia dan distribusi
komoditi ekonomi dan ekspor. Belum
berkembangnya secara baik teknologi
d i b i d a n g p e r t a n i a n s e h i n g g a
produktifitas pertanian sangat rendah.
Contohnya jalan raya sebagai sarana
transportasi penghubung dalam
perpindahan barang dari satu tempat
ke tempat lain, dan sebagainya.
Menurut Iskandar Hadi Nuhung dalam
bukunya yang berjudul Membangun
Pertanian Masa Depan, Suatu Gagasan
Pembaharuan (2003), diperkirakan
kehilangan pendapatan dari rendahnya
produktifitas pertanian mencapai Rp
200 trilyun/tahun, belum termasuk
perikanan dan kehutanan.
P e m b a n g u n a n i n f r a s t r u k t u r
merupakan salah satu aspek penting
d a l a m m e m p e r c e p a t p r o s e s
pembangunan nasional. Infrastruktur
juga memegang peranan penting
sebagai salah satu roda penggerak
pertumbuhan ekonomi. Panjangnya
mata-rantai tata niaga pertanian
menyebabkan petani tidak dapat
menikmati harga yang lebih baik
karena pedagang telah mengambil
u n t u n g t e r l a l u b e s a r d a r i h a s i l
penjualan.
Jarak yang memisahkan sebuah desa
d e n g a n p u s a t p e r d a g a n g a n ,
m e n y e b a b k a n p e t a n i h a r u s
menanggulangi masalah kemiskinan,
k a r e n a p r o d u k t a n a m a n y a n g
d i h a s i l k a n t e r g a n t u n g p a d a
kemampuan penyimpanan. Jika tidak
segera dijual maka akan mengalami
kerugian besar bagi petani, oleh karena
itu petani harus merelakan penjualan
hasil panen mereka dengan harga
dibawah rata-rata. Miris, namun inilah
realita hidup petani pedesaan.
Untuk itu, selain sektor transportasi
yang per lu dit ingkatkan, faktor
kelembagaan antara masyarakat
dengan pemerintah perlu dibangun;
sehingga semua kegiatan usaha tani
dapat dilakukan dengan seefektif dan
s e e fi s i e n m u n g k i n d e n g a n
memanfaatkan lembaga pemasaran
b a i k u n t u k p e n g e l o l a a n ,
pengangkutan, penyimpanan dan
5
pengolahannya.
Menurut artikel Ali Khomsan (2008)
dalam harian Kompas yang berjudul
” R a w a n P a n g a n R a w a n G i z i ” ,
l a m b a n n y a p e m b a n g u n a n
i n f r a s t r u k t u r i k u t b e r p e r a n
menentukan pangsa sektor pertanian
dalam mendukung ketahanan pangan.
Pembangunan infrastruktur pertanian
sangat penting dalam mendukung
produksi pangan. Oleh karena itu,
perbaikan infrastruktur pertanian
seyogyanya terus dilakukan sehingga
tidak menjadi kendala penyaluran
p r o d u k p e r t a n i a n d a n t i d a k
mengganggu arus pendapatan ke
petani.
Sistem Irigasi
Menurut Hermanto, selaku Anggota
DPR RI 2014 Dapil Sumbar, yang
m e n g a t a k a n b a h w a k u r a n g n y a
pembangunan jaringan irigasi yang
baru serta rusaknya jaringan irigasi
sebagai dampak terjadinya banjir akan
mengakibatkan daya dukung irigasi
bagi pertanian sangat menurun.
Sistem dan jaringan Irigasi (termasuk
bendungan dan waduk) merupakan
bagian penting dari infrastruktur
pertanian. Ketersediaan jaringan irigasi
y a n g b a i k , d i h a r a p k a n d a p a t
meningkatkan volume produksi dan
k u a l i t a s k o m o d i t a s p e r t a n i a n ,
terutama tanaman pangan.
Menurut A. Siregar (2014) dalam
a r t i k e l n y a “ M e n g u b u r M i m p i
Swasembada” yang ditulis pada media
Bisnis Indonesia, dikemukakan bahwa
terbatasnya aspek ketersediaan
infrastruktur penunjang pertanian yang
Jalan Penghubung di Kabupaten Buru, Maluku. (© penulis)
6
Gambaran Waduk Jati Gede, Sumedang, Jawa Barat. (Foto oleh Nurhayat Wiji, ) finance.detik.com
juga penting namun minim ialah pembangunan dan
pengembangan waduk. Pasalnya, dari total areal sawah di
Indonesia sebesar 7.230.183 ha, sumber airnya 11 persen
(797.971 ha) berasal dari waduk, sementara 89 persen
(6.432.212 ha) berasal dari non-waduk. Karena itu, revitalisasi
waduk sesungguhnya harus menjadi prioritas karena tidak
hanya untuk mengatasi kekeringan, tetapi juga untuk
menambah layanan irigasi nasional. Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, 42 waduk
saat ini dalam kondisi waspada akibat berkurangnya pasokan
air selama kemarau. Sepuluh waduk telah kering, sementara
19 waduk masih berstatus normal. Selain itu masih
rendahnya kesadaran dari para pemangku kepentingan di
daerah-daerah untuk mempertahankan lahan pertanian
produksi, menjadi salah satu penyebab infrastruktur
pertanian menjadi buruk.
Diharapkan untuk pemerintah selaku lembaga tertinggi
dapat melaksanakan program pencapaian swasembada padi,
jagung, dan kedelai melalui rehabilitasi jaringan irigasi 1 juta
ha per tahun dan penyediaan benih, alsintan, pupuk dan
penyuluhan. Di dalam Rapat Kerja Nasional Pembangunan
Pertanian 2015, dikemukakan bahwa kondisi irigasi di
Indonesia adalah sebagai berikut:
Ÿ Berdasarkan data dari Kemen PU & Pera, luas areal irigasi
7,1 juta ha terdiri dari: (1) kewenangan pusat 2,3 juta ha,(2)
kewenangan provinsi 1,1 juta ha, dan (3) kewenangan
kabupaten/kota 3,7 juta ha.
Ÿ Jaringan irigasi direhab 1 juta ha pada tahun 2015 terdiri
dari:(1) kewenangan pusat 143,1 ribu ha, (2) kewenangan
p r o v i n s i 2 8 1 , 6 r i b u h a , d a n ( 3 ) k e w e n a n g a n
kabupaten/kota 575,4 ribu ha.
Ÿ Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi dengan dukungan
benih, pupuk, alsintan dan penyuluhan, akan diperoleh
produksi padi 73,40 juta ton GKG, sehingga surplus beras
9,63 juta ton dengan asumsi tingkat konsumsi 124,89
kg/kapita/tahun.
Hal ini merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah No. 38
tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; disebutkan
bahwa kewenangan pengembangan dan rehabilitasi
jaringan irigasi tingkat usaha tani dan jaringan irigasi
desa menjadi kewenangan dan tanggungjawab
instansi tingkat kabupaten/kota yang menangani
urusan pertanian. Diharapkan agar hubungan antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah perlu
ditingkatkan dalam meningkatkan infrastruktur
pertanian menuju swasembada dan swasembada
berkelanjutan.
Permodalan
Terbatasnya akses layanan usaha terutama di
permodalan, menyebabkan kemampuan petani untuk
membiayai usaha taninya sangat terbatas sehingga
produktivitas yang dicapai masih di bawah produktivitas
potensial . Mengingat keterbatasan petani dalam
permodalan tersebut dan rendahnya aksesibilitas terhadap
sumber permodalan formal, maka dilakukan pengembangan
dan mempertahankan beberapa penyerapan input produksi
biaya rendah (low cost production) yang sudah berjalan di
tingkat petani. Selain itu, penanganan pasca-panen dan
pemberian kredit lunak serta bantuan langsung kepada para
petani sebagai pembiayaan usaha tani cakupannya dapat
diperluas. Menurut Kabid Ketahanan Pangan dan
Pembangunan Desa Tertinggal, Oktavio Nugrayasa dalam
artikelnya berjudul “Lima Masalah yang Membelit
Pembangunan Pertanian di Indonesia (2012)”, disebutkan
bahwa sebenarnya pemerintah telah menyediakan anggaran
hingga 20 Triliun Rupiah untuk bisa diserap melalui tim Kredit
Usaha Rakyat (KUR) dan Bank BRI khusus Kredit Bidang
Pangan dan Energi. Namun, implementasi di lapangan belum
terpampang jelas. Sehingga, transparansi dibutuhkan demi
mewujudkan bangsa yang sejahtera.
Dengan berpatokan pada masalah-masalah tersebut,
diharapkan upaya perbaikan infrastruktur pertanian dan
peningkatan teknologi tepat guna yang berwawasan pada
konteks kearifan lokal serta pemanfaatan secara maksimal
penelitian di bidang pertanian dapat terus ditingkatkan.
Peningkatan infrastruktur ini adalah demi terwujudnya
pembangunan nasional sebagai upaya seluruh komponen
bangsa dalam rangka mencapai tujuan dibentuknya NKRI
yang diamanatkan dalam UUD 45 yang bertujuan
menguraikan rencana ambisius untuk sebuah sektor
infrastruktur yang mapan dan matang, yang mampu
m e n d u k u n g s e p e n u h n y a k e b u t u h a n s o s i a l d a n
perekonomian nasional.
Dengan demikian infrastruktur sebagai unsur pembentuk
struktur ruang merupakan prasyarat untuk mewujudkan
Indonesia yang aman, adil, dan sejahtera secara lebih
seimbang baik di wilayah yang telah berkembang, sedang
berkembang, maupun wilayah pengembangan baru.
a
7
4. Saatnya Indonesia Menimba Ilmu dari Single European Sky
Oleh: Ridha Aditya Nugraha, (LPDP, PK-12)
Program Study: LL.M (Advanced) in Air and Space Law, Universiteit Leiden
KATA 'Single European Sky' sepertinya
sudah tidak asing bagi telinga kita
d i t e n g a h m a r a k n y a f e n o m e n a
integrasi regional saat ini. Tidak perlu
jauh-jauh ke Eropa, di Indonesia pun
kita semakin sering mendengar kata
'ASEAN Open Skies'. Lantas binatang
apakah mereka ini?
Baik Single European Sky maupun
ASEAN Open Skies, keduanya memiliki
t u j u a n a k h i r y a n g s a m a y a i t u
peningkatan dan pemerataan taraf
hidup masyarakat. Dengan teknologi
kedirgantaraan yang semakin maju,
kini pesawat terbang telah menjadi
tumpuan hidup matinya perekonomian
suatu negara terutama bagi negara
k e p u l a u a n s e p e r t i I n d o n e s i a .
Kelancaran arus transportasi menjadi
salah satu kunci pembangunan daerah
terpencil di Indonesia. Ya, kini pesawat
terbang telah menjadi jembatan antar
pulau seperti yang telah dilakukan
kapal laut selama beberapa abad silam.
Telah tiba saatnya Indonesia memasuki
era dirgantara dan menjadikannya
s e b a g a i p i l a r p e n t i n g d a l a m
pembangunan ekonomi bangsa. Tol
laut sudah digagas dan kini saatnya
memulai gagasan tol udara.
Namun, sebelum melangkah lebih jauh
pemerintah harus menyelesaikan
pekerjaan rumahnya terlebih dahulu.
Berguru kepada Uni Eropa (EU) dengan
kesuksesan Single European Sky-nya,
terutama dalam konteks keselamatan
penerbangan, adalah salah satu opsi
terbaik yang ada saat ini. Melalui
European Aviation Safety Agency
( E A S A ) m e r e k a t e l a h b e r h a s i l
menciptakan standar keselamatan
penerbangan yang tinggi, baik bagi
pesawat EU maupun non-EU yang
hendak terbang menuju wilayahnya.
Kita tentu masih ingat ketika beberapa
tahun lalu Garuda Indonesia terkena
larangan terbang menuju Amsterdam
sehubungan dengan ketidakyakinan
EASA terhadap standar keselamatan
p e n e r b a n g a n I n d o n e s i a .
Profesionalisme mereka yang tinggi
telah membuat usaha untuk mencabut
larangan terbang tersebut melalui lobi
politik serta manuver pemesanan
Airbus dalam jumlah fantastis dari
beberapa maskapai penerbangan di
Indonesia tidak membuahkan hasil
manis. Pemerintah dibuat gigit jari dan
harus menelan pil pahit. Alhasil mau
tidak mau, tepatnya memang sudah
seharusnya, pemerintah melakukan
pembenahan besar-besaran untuk
meningkatkan standar keselamatan
penerbangan Indonesia.
Pekerjaan rumah berikutnya adalah
optimalisasi sumber daya manusia
(SDM) beserta infrastruktur pendukung
layanan penerbangan di Indonesia.
Berkaca kepada tragedi yang kembali
menyelimuti dunia penerbangan
I n d o n e s i a p a d a D e s e m b e r l a l u ,
kecelakaan Airbus A320-200 milik
AirAsia QZ 8501 di Laut Jawa telah
memberikan pelajaran berharga bagi
kementerian perhubungan bahwa
masih terdapat kekurangan dalam
p e n y e l e n g g a r a a n l a y a n a n
penerbangan di negara ini. Berbicara
perihal kemungkinan maka mungkin
s aj a kecel akaan t er s ebut dapat
d i h i n d a r i s e a n d a i n y a A i r Tr a ffi c
Controller (ATC) mampu memberikan
respon lebih cepat serta menyediakan
berbagai rute alternatif berdasarkan
informasi cuaca yang aktual. Dengan
kata lain SDM yang tersedia, baik dari
segi kualitas maupun kuantitas, belum
mencapai taraf yang optimal. Alasan
bahwa kita kekurangan petugas ATC
t i d a k b o l e h t e r u l a n g k e m b a l i
dikemudian hari, apalagi dijadikan
d a s a r p e m b e n a r k e t i k a t e r j a d i
kecelakaan pesawat. Tuding-menuding
antar berbagai pihak pasca-terjadinya
kecelakaan sebagaimana kita lihat di
media massa menggambarkan caruk-
m a r u k n y a d u n i a p e n e r b a n g a n
Indonesia saat ini. Pemerintah terlihat
seperti kebakaran jenggot ketika
secara tiba-tiba membekukan rute
maskapai ini beberapa waktu silam.
Telah tiba saatnya bagi Indonesia untuk
bangkit dari keterpurukan dan kembali
menjadi yang terdepan di ASEAN. Visi
(sumber: quickenloans.com)
8
pembangunan dunia penerbangan
Indonesia harus dikaji ulang, dimulai
dari sikap ksatria pemerintah untuk
m e n g a k u i k o n d i s i i n i . S k e m a
pembangunan harus dirancang dengan
mengedepankan efektifitas peran ATC
yang berimbas pada peningkatan arus
lalu lintas udara dan terciptanya
standar keselamatan penerbangan
yang tinggi. Berkaca kepada EU, Single
European Sky yang telah berjalan
sekitar sepuluh tahun terbukti berperan
sangat signifikan dalam menata dan
memperbaiki koordinasi antar ATC di
negara anggotanya. Jumlah ATC
dikurangi berdasarkan pertimbangan
e f e k t i fi t a s d a n e fi s i e n s i g u n a
menghindari tumpang tindih. Tidak
ketinggalan kualitas dan kuantitas
SDM-nya juga ditingkatkan agar
menyesuaikan dengan perkembangan
t e k n o l o g i t e r k i n i . A l h a s i l b i a y a
o p e r a s i o n a l d a p a t d i t e k a n d a n
dialihkan ke sektor lain yang tertinggal,
bagi Indonesia salah satunya adalah
untuk pembangunan bandar udara di
wilayah terpencil.
Perspektif terhadap ruang lingkup
dunia penerbangan Indonesia harus
dilihat lebih luas dimana kita tidak
h a n y a s e m a t a - m a t a b e r b i c a r a
mengenai rute Jakarta-Surabaya atau
Jakarta-Medan, tetapi juga rute
perintis seperti Sorong-Manokwari
maupun Ambon-Ternate. Justru rute
perintis inilah yang membutuhkan
perhatian lebih dari pemerintah.
Dengan tersedianya infrastruktur
hingga ke pelosok maka frekuensi
penerbangan menuju wilayah terpencil
diharapkan meningkat dan dapat
m e n i n g k a t k a n t a r a f ke h i d u p a n
masyarakat pelosok. Jangan sampai
s a u d a r a s e t a n a h a i r k i t a h a r u s
membayar bensin hingga tiga kali lipat
harga yang seharusnya. Memang
sudah saatnya pemerintah belajar dari
kesuksesan Single European Sky guna
meningkatkan kesejahteraan bangsa.
Keberadaan dasar hukum dan landasan
kebijakan publik yang jelas merupakan
kunci keberhasilan transformasi wajah
dunia penerbangan Indonesia.
5. Sepeda Listrik, Sebuah Moda Transisi
Oleh: Gandrie Ramadhan Apriandito, S.T., M.Sc.; (LPDP, PK-2).
Transport Planning, University of Leeds.
SEPEDA KONVENSIONAL hanya menggunakan tenaga yang berasal dari
kayuhan kaki. Tenaga tambahan bisa diberikan lewat teknologi kelistrikan sehingga
menjadikan sepeda sebagai moda transportasi hibrida. Sepeda listrik
memudahkan penggunanya untuk menempuh medan berbukit dan perjalanan
lebih jauh tanpa harus berkeringat banyak. Adam Burvil menyebutkan dalam
bukunya The Grin Technologies Basics Ebike Guide (2003), bahwa sepeda listrik terdiri
dari empat komponen dasar: motor elektrik, alat pengontrol, tuas gas atau sensor
kayuhan, dan baterai. Tulisan ini akan membahas perkembangan sepeda listrik
t e r k a i t d e n g a n
implikasinya dalam
penerapan kebijakan
transportasi.
Perkembangan
Sepeda Listrik
Cherry dan Cervero
dalam makalahnya
y a n g b e r j u d u l U s e
character ist ics and
mode choice behavior
of electric bike users in
C h i n a ( 2 0 0 7 ) ,
m e n g a m a t i b a h w a
p e n j u a l a n s e p e d a
elektrik di Cina meningkat dari 40 ribu pada tahun 1998 menjadi 10 juta pada tahun
2005. Dalam perkembangannya, Cherry dkk pada tulisannya yang berjudul
Comparative environmental impacts of electric bikes in China (2009) melaporkan
bahwa hingga saat ini terdapat lebih dari 50 juta sepeda listrik di Cina. Pertumbuhan
yang sangat pesat ini tidak lepas dari perkembangan teknologi dan inovasi pada
baterai dan motor elektrik sebagai komponen utama sepeda listrik. Menurut
Weinert dkk dalam tulisannya The future of electric two-wheelers and electric
vehicles in China (2008), harga beserta berat baterai dan motor elektrik dan
infrastruktur pengisian ulang menjadi tantangan utama dalam inovasi di bidang ini.
Fenomena sepeda listrik mengharuskan pembuat kebijakan mengatur keberadaan
moda yang relatif baru dan semakin populer ini. Pemerintah pusat China melalui
standar teknis nasional (1999) dan peraturan transportasi jalan (2004) mengatur
karakteristik pembuatan sepeda listrik dan mengklasifikasikan sepeda listrik
Contoh sepeda elektrik yang populer di China. ( )aliexpress.com
Booming sepeda listrik di China. ( )techfever.neta
9
Penggunaan Energi
(kWh/100 pax-km)
CO2
(g/pax-km)
SO2
(g/pax-km)
PM
(g/pax-km)
CO
(g/pax-km)
HC
(g/pax-km)
NOx
(g/pax-km)
Pb
(mg/pax-km)
Mobil 47 - 140 102 - 306 0,23 - 0,69 0,09 - 0,28 3,4 - 10,1 0,57 - 1,67 0,44 - 1,32 18 - 53
Bus 8,7 - 26,2 24,2 - 96,8 0,01 - 0,04 0,04 - 0,14 0,08 - 0,032 0,008 - 0,0030 0,14 - 0,54 1 - 4
Sepeda Motor 21 - 42 64 - 128 0,04 - 0,08 0,20 - 0,40 6,3 - 12,5 1,13 - 2,25 0,08 - 0,15 16 - 32
Sepeda Konvensional 4,88 4,70 0,01 0,06 tidak tersedia tidak tersedia tidak tersedia 0
Sepeda Listrik 3,8 - 7,6 15,6 - 31,2 0,07 - 0,14 0,07 - 0,14 0,007 - 0,014 0,027 - 0,053 0,010 - 0,020 145 - 290
Skuter Listrik 4,9 - 9,9 20,2 - 40,5 0,09 - 0,17 0,10 - 0,19 0,009 - 0,017 0,032 - 0,064 0,014 - 0,027 210 - 420
sebagai sepeda konvensional sehingga pengendara tidak membutuhkan surat izin
mengemudi ataupun helm ketika berkendara. negara-negara di Eropa memiliki
peraturan serupa lewat pembatasan daya, kecepatan, dan berat sepeda. Pada
umumnya, daya sepeda listrik tidak boleh melebihi 250 watt dengan kecepatan
maksimal 20 mil per jam (sekitar 32 kilometer per jam). Weinert dkk dalam papernya
The transition to electric bikes in China: history and key reasons for rapid growth
(2007), menyebutkan bahwa ada juga juga kota di dunia yang melarang
penggunaan sepeda listrik dengan alasan keselamatan seperti Fuzhou, Zhuhai,
Guangzhou, dan Hong Kong.
Faktor Keselamatan, Dampak Lingkungan, dan Analisis Biaya
Sepeda listrik hampir tidak bersuara ketika melaju. Hal ini yang seringkali menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas. Yao dan Xu dalam makalah Traffic safety for electric bike riders in China (2012) melaporkan bahwa pada tahun 2004 terdapat 589 pengendara sepeda listrik yang tewas dan 5.295 lainnya terluka di Cina. Statistik ini meningkat 5,4% pada tahun 2008. Isu keselamatan lainnya adalah konflik dengan pejalan kaki dan pembagian jalur sepeda dengan sepeda konvensional.
Sepeda listrik menghasilkan nol polusi udara selama melaju. Akan tetapi, perlu dipahami dampak lingkungan harus ditinjau selama proses produksi, pemakaian, dan pembuangan limbah. Cherry dkk (2009) membuat tabel perbandingan emisi kendaraan.
Sepeda elektrik mengeluarkan gas rumah kaca (CO2) yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan mobil dan sepeda motor. Jika dibandingkan dengan sepeda konvensional dan bus sebagai dua moda transportasi yang paling efisien, sepeda listrik memiliki tingkat emisi yang lebih tinggi untuk beberapa jenis polutan terutama timbal (Pb) sebagai bahan baku baterai. Terlepas dari itu, dapat disimpulkan bahwa sepeda listrik bisa berkompetisi dengan baik dari segi lingkungan.
Sepeda
Konvensional
Sepeda
ListrikBus
Sepeda Motor
(bensin)
Sepeda
Motor (LPG)
Mobil
(bensin)
Total Biaya ($/tahun) 16 120 160 360 380 1250
Biaya bahan bakar ($/unit) - 0,08/kWh 0,25/tiket 0,56/liter 0,41/liter 0,56/liter
Penggunaan (unit/km) 0,021 kWh 0,015 kWh - 0,040 liter 0,036 liter 0,1 liter
Biaya kendaraan ($) 63 310 - 560 750 4750
Biaya perawatan ($/tahun) 2 4 tidak tersedia 70 70 240
Biaya baterai ($) - 33 - 1,3 1,3 6
Biaya SIM ($) - 4 - 180 180 380
Penggunaan rata-rata (km/hari) 8,2 9,4 9,4 14 14 32
Umur kendaraan 5 5 5 5 5 10
Asumsi
Tabel 1. Perbandingan Tingkat Emisi Produksi dan Pemakaian Kendaraan.
Penggunaan sepeda listrik di China, selain mampu untuk mengangkut beban sepeda listrik juga dapat melaju relatif cepat. ( )chinasignpost.com
Rose dalam tulisannya berjudul E-bikes
and urban transportation: emerging
issues and unresolved questions (2012)
berpendapat bahwa untuk saat ini
baterai tipe timbal (SLA / Sealed Lead-
A c i d ) m a s i h t e r g o l o n g m u r a h ,
terjangkau, dan berumur panjang.
Kekurangan dari baterai SLA terletak
pada kapasitas energi yang rendah dan
cenderung mencemari lingkungan
pasca pemakaian walaupun tidak
mudah untuk dihitung besarannya.
Baterai ion lithium memiliki prospek
sebagai pengganti baterai SLA karena
memiliki kerapatan energi yang lebih
tinggi dan lebih ramah lingkungan.
Pengembangan dan inovasi baterai ion
l ithium dapat mengurangi biaya
produksi karena saat ini bisa 3-4 kali
lebih mahal daripada baterai SLA.
Tabel 2 di atas dirumuskan oleh Weinert
dkk (2007). Dari segi biaya, sepeda
l istr ik menempati urutan kedua
termurah setelah sepeda konvensional.
Bus sebagai angkutan massal berada di
urutan ketiga dan merupakan opsi
t e r b a i k a p a b i l a t i d a k m e m i l i k i
kendaraan pribadi. Biaya per tahun
untuk sepeda motor dan mobil bisa
melonjak hingga 3 dan 10 kali lipat jika
dibandingkan dengan sepeda listrik.
Selain biaya kendaraan itu sendiri,
bensin sebagai bahan bakar yang
menjadikan biaya per tahun untuk
sepeda motor dan mobil membengkak.
Regulasi di Indonesia dan
Kesimpulan
Belum ada peraturan yang secara
eksplisit mengatur eksistensi sepeda
l i s t r i k d i I n d o n e s i a . Pe r a t u r a n
Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012
t e n t a n g k e n d a r a a n h a n y a
menjabarkan aplikasi motor listrik pada
Tabel 2. Analisis Biaya.
10
sepeda motor tanpa adanya spesifikasi
atau batasan yang jelas. Sepeda listrik
belum populer di Indonesia, tetapi
bukan tidak mungkin penggunaannya
bisa meroket di masa depan sebagai
moda pengganti sepeda motor atau
mobil untuk kegiatan sehari-hari
berjarak dekat hingga menengah.
Dalam rangka membuat kebijakan
sepeda listrik, dibutuhkan pemahaman
y a n g d a l a m m e n g e n a i s i a p a
penggunanya, bagaimana mereka
akan menggunakannya, dan moda apa
yang akan dipilih jika sepeda listrik
tidak ada (Cherry dan Cervero, 2007).
Pemahaman karakter pengguna dan
lingkungan unik Indonesia ini penting
sebagai bahan pertimbangan sisi
positif dan negatif dari sepeda listrik.
Sebagai moda transisi, kelemahan
sepeda listrik bisa terus dimitigasi
lewat perkembangan teknologi,
rekayasa lalu lintas, dan peraturan yang
jelas dan tegas dalam hal spesifikasi di
jalan (Weinert dkk, 2007).
Kebijakan berupa pelarangan bukan
langkah tepat sebelum ada kajian yang
komprehensif di Indonesia yang
mengatakan demikian. Kehadiran
sepeda listrik dipastikan tidak bisa
menyelesaikan masalah mobilitas
secara menyeluruh, tetapi sepeda
listrik bisa menjadi salah satu butir
solusi permasalahan transportasi di
Indonesia, terutama di kota besar.
DAFTAR PUSTAKA
Burvill, Adam. 2013. The Grin Technologies Basics Ebike Guide. Grin Technologies Ltd.
Cherry, C. R., Weinert, J. X., & Xinmiao, Y. 2009. Comparative environmental impacts of electric bikes in China. Transportation Research Part D: Transport and Environment, 14(5), 281-290.
Cherry, C., & Cervero, R. 2007. Use characteristics and mode choice behavior of electric bike users in China. Transport policy, 14(3), 247-257.
Rose, G. 2012. E-bikes and urban transportation: emerging issues and unresolved questions. Transportation, 39(1), 81-96.
Weinert, J., Ma, C., & Cherry, C. 2007. The transition to electric bikes in China: history and key reasons for rapid growth. Transportation, 34(3), 301-318.
Weinert, J., Ogden, J., Sperling, D., & Burke, A. 2008. The future of electric two-wheelers and electric vehicles in China. Energy Policy, 36(7), 2544-2555.
Yao, L., & Wu, C. 2012. Traffic safety for electric bike riders in China. Transportation Research Record: Journal of the Transportation Research Board, 2314(1), 49-56.
6. Menjadikan Busway sebagai Sentral Transportasi Publik Kota Batam
Oleh: Triana, S.E.; (LPDP, PK-25).
Program Magister Manajemen (MM UGM), Universitas Gadjah Mada.
“Sarana transportasi adalah arteri aksesabilitas dan
konektivitas antar-wilayah di era yang dinamis.”
KOTA BATAM yang lebih kita kenal
dengan “kota industri” merupakan
daerah yang pertumbuhan sektor
i n d u s t r i n y a t e r u s m e n i n g k a t .
Pe r k e m b a n g a n B a t a m s e b a g a i
kawasan industri, terutama industri
manufaktur telah menjadikan daya
tarik tersendiri. Kelancaran aktivitas
p a r a p e n d a t a n g t e l a h m e m i c u
t e r j a d i n y a p e n i n g k a t a n j u m l a h
penduduk dan pencari kerja. Akibatnya,
sarana dan prasarana dasar perkotaan
khususnya transportasi umum tidak
memadai.
Sarana dan prasarana perkotaan
khususnya jalan darat merupakan urat
nadi masyarakat Kota Batam. Saat ini,
kendaraan yang umum digunakan
hanyalah ojek, metro trans dan taksi
yang t idak mampu menampung
i n t e n s i t a s p e n i n g k a t a n j u m l a h
p e n d a t a n g . H a l i n i m e n j a d i
permasalahan yang kentara bagi para
pekerja, mahasiswa dan masyarakat
Batam. Sebagian besar masyarakat
y a n g m e m i l i h u n t u k m e m i l i k i
kendaraan pribadi, baik motor maupun
mobil. Peningkatan kendaraan pribadi
secara kuantitas akan menimbulkan
permasalahan kemacetan. Bila hal
t e r s e b u t t e r u s d i b i a r k a n , t i d a k
menutup kemungkinan Batam akan
menjadi kota termacet kedua di
Indonesia, setelah Jakarta.
Dengan menyadari kebutuhan publik,
B a t a m p e r l u m e l a k u k a n
pengembangan transportasi kota
dengan menjadikan busway sebagai
sentral transportasi publik. Menjadi
sentral berarti transportasi umum
m a s a d e p a n B a t a m a d a l a h transportasi busway yang teratur,
tepat waktu, aman dan nyaman bagi semua lapisan masyarakat Batam.
Perbandingan Trans Batam dengan Busway Singapura
Sebagai kota industri dan kota wisatawan mancanegara yang letaknya sangat strategis, Batam belum memiliki armada bus yang cukup. Trans Batam saat ini hanya memiliki 28 bus dengan dua trayek utama yang hanya menjangkau wilayah tertentu di Batam. Trans Batam juga perlu meningkatkan fasilitas pendukung yang memadai, seperti AC. Harga tiket Trans Batam Rp. 4.000,- per trip. Secara umum, p e m b a y a r a n b u s y a n g menggunakan tiket manual.
Sementara pada negara tetangga yaitu Singapura yang berjarak sekitar 44 km dari Batam memiliki transportasi busway yang tertata dengan baik dengan lebih dari 300 jadwal perjalanan bus per hari. Bus di Singapura melayani trayek hampir di semua jalan di Singapura yang beroperasi dari pukul 05:00 pagi hingga tengah malam. Metode pembayaran dengan kartu EZ-Link yang melakukan autodebet dari saldo kartu.
D e n g a n h a s i l p e r b a n d i n g a n tersebut, dapat disimpulkan bahwa penataan busway yang ada saat ini sangat diperlukan. Upaya tersebut d a p a t d i l a k u k a n d e n g a n peningkatan kuantitas dan kualitas busway. Adapun beberapa langkah implementasi yang dapat dilakukan sebagai berikut.
a
11
ü Membentuk Kerjasama Pemerintah-Swasta (Public Private Partnership)
Dalam rangka pembangunan busway di Kota Batam, perlu adanya kerjasama yang erat antara pemerintah dan pihak swasta dengan membentuk Kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS). Bentuk kerjasama tersebut dapat menjadi solusi yang tepat dalam percepatan pembangunan kota. Pihak pemerintah berupaya meningkatkan ketertiban busway dengan regulasi yang ketat. Regulasi tersebut berupa pengaturan rute dan halte busway, sumbangsih pembangunan, pendanaan melalui anggaran, ketertiban dan keamanan busway. Keamanan yang dimaksud bukan hanya keamanan dalam busway saja, namun juga keamanan halte busway.
Sementara pihak swasta perlu turut berpartisipasi aktif dalam pendanaan, pembangunan hingga pengawasan proyek busway. Perlu diingat bahwa busway diperuntukkan secara luas bagi seluruh masyarakat kota Batam, sehingga peranan setiap pihak sangatlah penting karena ke depan proyek tersebut memiliki misi sebagai sentral transportasi publik Kota Batam. Apabila antara pemerintah dan swasta dapat saling bekerja sama, misi tersebut dapat terwujud dengan cepat dan efektif.
ü Penambahan armada bus dan halte yang beroperasi berdasarkan rute perjalanan
Jumlah bus saat ini hanya ada 28 unit dengan kondisi yang tidak terawat. KPS perlu menambah unit bus yang mampu beroperasi pada setiap titik perkotaan. Bus yang digunakan dapat berupa bus Hybrid Double Decker yang harga bus berkisaran Rp. 500 juta - Rp. 600 juta per unit. Untuk mendatangkan 120 unit armada bus diperlukan dana sekitar Rp. 72 milyar. Untuk halte, perlu ditentukan titik halte sentral yang menghubungkan kepada beberapa titik utama busway. Dalam hal ini, Batam Centre sebagai pusat dari 15 halte karena dekat dengan gedung perkantoran, pelabuhan internasional, pusat pembelanjaan dan rekreasi bertumpu di titik tersebut.
ü Fasilitas bus yang nyaman dan menjaga keamanan penumpang
B u s h a r u s d a l a m ke a d a a n t e r a w a t dan bersih dengan m e n g a d a k a n t e m p a t s a m p a h k h u s u s d a n p e m b e r l a k u a n p e r a t u r a n
penumpang harus membuang sampah pada tempatnya dan tidak boleh mencoret, merusak, atau membuat goresan terhadap peralatan dan barang bus. Bus juga harus dilengkapi AC, sehingga penumpang dapat merasa nyaman selama perjalanan. Pemberlakuan sistem pembayaran e-ticketing dengan sistem autodebet dapat dilakukan. Tempat duduk merupakan prioritas utama, dimana busway dapat menggunakan bus ukuran sedang dengan kapasitas penampungan 85 penumpang dengan denah tempat duduk sebagai berikut.
Bus Trans-Batam yang beroperasi saat ini. ( )commons.wikimedia.org Bus publik di Singapore ( )therealsingapore.com
drive
r
exit door
fro
nt
ba
ckb
ack
fro
nt
lower deck
upper deck
seat
stairs
priority seats
priority area
en
tra
nce
stairs
Denah bus publik modern. (ilustrasi oleh Triana dan M. Gibran)
Dengan penataan bus yang baik, masyarakat tentunya akan menyambut baik dan dengan senang hati memilih moda bus sebagai pilihan utama dalam bertransportasi.
DAFTAR PUSTAKA
Pe m b a y a r a n B u s w a y B a t a m a ka n M e n g g u n a ka n Ka r t u B r i z z i , 20 1 4 . < >, [25 Maret 2015]http://mivecblog.com/tag/bus-transbatam
Ian, 2014. Batam dapat 15 Unit Busway Baru. Available on <http://batampos.co.id/15-01-2014/batam-dapat-15-unit-busway-baru>, [25 Maret 2015]
Dinas Perhubungan Kota Batam, 2014. Bus Trans Batam Available on < >, [25 Maret http://skpd.batamkota.go.id/perhubungan/2014/09/02/bus-trans-batam2015]
a
12
7. Masa Depan Transportasi Air Kota Air BanjarmasinOleh: Vidya Spay P. A. S.T., M.Sc.; (LPDP PK-2).
Master of Science in Human Se�lement, KU Leuven.
TRANSPORTASI AIR telah menjadi bagian penting dalam
sejarah manusia, perdagangan domestik dan internasional
dan eksplorasi manusia selama ribuan tahun. Penemuan
kapal laut memungkinkan manusia untuk mengelilingi dunia,
memperluas jangkauan perdagangan dan pengaruh,
melakukan persebaran agama, pertukaran budaya dan
membuktikan bahwa bumi itu bulat. Perkembangan
teknologi kapal laut memungkinkan manusia dari jaman
dahulu untuk membawa benda sangat berat dengan jarak
sangat jauh. Hingga saat ini pun, transportasi air masih
menunjukan efisiensi yang tinggi dalam pengiriman barang
berat, jumlah besar dan jarak jauh. Adanya penemuan dan
perkembangan transportasi air akan meningkatkan
perdagangan secara pesat, mengurangi konflik lahan
pertanian subur yang dilalui oleh perdagangan jalur darat.
Bukan hanya laut, beberapa sungai pun berfungsi sebagai
jalur transportasi bagi kapal-kapal. Permukiman penduduk
dan perkotaan jaman dahulu memiliki kecenderungan
tumbuh dan berkembang disekitar sumber-sumber air, selain
air sebagai kebutuhan pokok manusia, air juga merupakan
jalur transportasi yang memberi kemudahan untuk
perjalanan. Sejarah perkembangan transportasi air dapat kita
telusuri sejak pembuatan kapal besar Nabi Nuh bersama
pengikutnya untuk menghadapi banjir besar; tahun 4500 SM
pembuatan kapal layar pertama di Mesopotamia; tahun 3500
SM pelayaran kapal kayuh di laut Mediterania; 2950-2750 SM
Pembangunan DAM Sadd el-Kafara di Mesir; tahun 50 M
penemuan pintu air (river lock) pertama di China; tahun 1373
Pembuatan Pintu Air Kanal (pound lock) di Vreeswijk, Belanda;
tahun 1487 Perbaikan Pintu Air Kanal (V-shape pound-lock)
oleh Leonardo da Vinci; tahun 1620 kapal selam ditemukan di
Belanda; tahun 1787 Penemuan Kapal Uap di Amerika; tahun
1807 Penemuan Kapal Uap Penumpang di Amerika; tahun
1911 Penemuan hydroplane di Amerika; dan seterusnya.
Menjelajahi sejarah menarik dari transportasi air merupakan
bagian penting dari memahami bagaimana masyarakat telah
berevolusi selama ribuan tahun untuk mencapai beberapa
prestasi terbesar manusia.
Penemuan transportasi udara dan darat memberi perubahan
dan pergeseran orientasi. Perkembangan jalan raya
b e r m a t e r i a l a s p a l a t a u b e t o n y a n g m e r u p a k a n
pengembangan dari konsep penemuan McAdam memberi
perubahan yang cukup besar dalam perkembangan
transportasi. Jalan-jalan modern yang dirancang untuk
kendaraan bermuatan besar dan kecepatan tinggi,
membutuhkan slab yang lebih tebal dan lapisan batu, kerikil
Resto Soto Banjar “Bang Amat”memberi 2 akses bagi transportasidarat dan air. (© penulis)
13
dan pasir yang lebih dalam dan tebal. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi peresapan air ke material baik yang datangnya
dari permukaan atau dalam tanah, yang dapat merusak
konstruksi jalan. Sedikit berbeda dengan teknologi
perkerasan dimasa sebelumnya yaitu penggunaan pecahan
batu atau non-petrochemical material yang keras lainnya yang
disusun sedemikian rupa sehingga air hujan masih bisa
menembus sela-sela susunan batu. Teknologi perkerasan
masih terus berkembang dari tambahan bahan kimia sebagai
campuran perkerasan jalan hingga pengisi penghubung.
Penemuan dan Perkembangan teknologi perkerasan jalan
raya, transportasi darat dan udara mempengaruhi orientasi
pembangunan kota di beberapa kota di dunia yang dahulunya
sungai sebagai muka dan pusat dari kota menjadi jalan darat
yang menjadi wajah kota dan elemen pembangkit urbanisasi.
Tidak jarang kita temui di beberapa kota dan permukiman
penduduk mengikuti dan menghadap ke jalan, sedang sungai
menjadi area belakang kota yang kualitasnya terus menurun
drastis.
Solo, Jakarta, dan Banjarmasin adalah contoh kota yang
pernah memiliki sejarah sebagai river front cities dimana
sungai-sungai menjadi jalur transportasi dan pusat
perdagangan. Namun seiring berjalannya waktu, Sungai
Pepe dan Bengawan Solo di Solo, Sungai Ciliwung di Jakarta
dan Sungai Martapura di Banjarmasin menjadi bagian
belakang dari kota yang semakin lama semakin kecil, kotor,
dan menurun kual itas airnya. Perkembangan dan
pembangunan jalur darat bukan hanya mengalihkan pusat
dan orientasi kota dan permukiman, namun juga mengurangi
performansi dari peran dan kondisi sungai. Seperti
pembangunan jembatan yang melintas di atas sungai,
membuat beberapa sungai menjadi kurang aksesibel
khusunya pada kondisi air pasang atau tinggi. Beberapa
sungai di Banjarmasinpun menjadi tidak aksesibel untuk
ukuran kapal tertentu ketika air pasang. Lebih dari pada itu,
beberapa area di Banjarmasin menunjukan fenomena
genangan air yang disebabkan oleh perkerasan dan
konstruksi jalan membendung air untuk segera kembali ke
sungai ketika air surut. Sebelum adanya pembangunan jalan,
genangan air ketika pasang dengan segera kembali ke sungai
ketika air surut. Berbeda dengan di Solo dan di Jakarta,
lanskap air di Banjarmasin memiliki peran yang sangat vital
bagi ekologi lanskap dan keseluruhan ekosistem.
Mengkaji Peran dan Potensi Air Bagi Kota
Air adalah elemen kota Banjarmasin yang memegang
peranan sangat penting terhadap keseluruhan ekosistem dan
lanskap kota Banjarmasin yang mana beberapa lahannya
berupa tanah gambut dan tanah rawa. Kebakaran tanah
gambut yang sering terjadi dan permukaan air yang turun
pada musim kemarau dikarenakan oleh kerusakan fungsi
lahan gambut sebagai penyimpan air. Kesalahan manajemen
tanah gambut, seperti konversi lahan gambut sebagai
menjadi lahan kering (pembangunan infrastruktur jalan,
permukiman dan perkotaan modern, dan pengembangan
pembangunan, perkebunan pohon sawit yang menyerap air
dalam jumlah besar, pertanian modern dan penyebab
lainnya), akan mengganggu fungsi penyimpanan air pada
lahan gambut.
Banjarmasin adalah sebuah kota terletak di delta dengan
persimpangan yang dibentuk oleh Sungai Barito yang
memiliki lebar sungai kurang lebih 800 m dan Sungai
Martapura dengan lebar sungai kurang lebih 500 m.
Banjarmasin dikenal sebagai kota air atau kota seribu sungai
karena memiliki area rawa yang cukup luas, dan lebih dari
seratus sungai, kanal dan anak sungai. Terletak 0,16 m
dibawah permukaan air laut, dan dipengaruhi oleh pasang
surut Laut Jawa menjadikan Banjarmasin menjadi kota yang
sangat rawan terhadap genangan air. Kota air ini pernah
dibuka oleh Belanda pada masa kolonial sebagai kota
perdagangan dan Banjarmasin merupakan ibu kota
pemerintahan kolonial Belanda di Kalimantan.
S e i r i n g b e r j a l a n n y a w a k t u , b e b e r a p a p a r a d i g m a
konvensional mengkonsepkan bahwa untuk dapat memasuki
perekonomian global maka kota air Banjarmasin harus
mengubah kelokalannya, dari water-based origin menjadi
Titian – transportasi darat yang dikembangkan oleh masyarakat traditional merespon lanskap tanah gambut yang berair. (© penulis)
Boat pengangkut drum terjebak oleh jembatan karena pembangunan jembatan dan infrastruktur yang tidak responsif terhadap pasang dan surutnya air sungai.
(© penulis)
14
road-based transport. Kota perdagangan yang merespon
menerima globalisasi dan agenda nasional tidak dapat
menghindari urbanisasi dan harus menghadapi tantangan
besar. Genangan air di atas area-area yang berpenutup aspal,
semen dan material lain yang menutup akses air untuk
meresap ke dalam tanah; beberapa ruas sungai dan kanal
Mengukur peran transportasi air dan darat terhadap kegiatan ekonomi (supply chain/ produksi dan distribusi bahan mentah dan hasil produksi) dan industri besar dan kecil di kota Banjarmasin. Diagram ini dikembangkan oleh Sheeba Amir dan Vidya Spay, berdasarkan dari survei lapangan ke beberapa kegiatan ekonomi dan wawancara dengan beberapa aktor di Banjarmasin. (© penulis)
menjadi kurang aksesibel untuk beberapa kapal karena
pembangunan jembatan; perencanaan dan pembangunan
infrastruktur jalan yang “menjebak” air tidak dapat kembali
ke sungai dengan cepat; produksi ikan haruan yang menurun
karena pembangunan infrastruktur jalan dan perumahan
yang mengakibatkan terganggunya lanskap dan ekosistem.
Produksi perahu tradisional di Banjarmasin. (© penulis) Pelabuhan bongkar-muat kargo di Banjarmasin. (© penulis)
15
Industri kayu yang bergantung pada transportasi air. (© penulis)
Mengkaji Peran dan Potensi
Transportasi Air Bagi Kota Air,
Banjarmasin
Diagram pada halaman sebelumnya
dibuat untuk menggambarkan
peran penting transportasi air dan
darat bagi kegiatan ekonomi kota
Banjarmasin dan daerah sekitarnya.
Data diperoleh melalui kuliah
lapangan dan interview beberapa
tokoh dan masyarakat terkait oleh
tim KU Leuven dan UN Habitat.
Adanya pelabuhan bongkar-muat
kargo, mendukung industri besar
dan kuat, pelabuhan air-dalam
Trisakti dan Sungai Barito juga
mendukung ekspor karet, plywood,
pemotongan kayu, kertas, emas,
diamond, batu bara, kayu log, dan
petroleum dan sebagainya melalui
pelabuhan Surabaya ke pulau lain
d a n l u a r n e g e r i . Ke b e r a d a a n
pelabuhan tradisional pun dapat
menekan harga bahan pokok dan
pangan yang berasal dari antar-
pulau, seperti: sapi berasal dari
Madura, NTT dan NTB; sayuran dan
hasil pertanian dari Surabaya; dan
sebagainya. Harga barang-barang
kebutuhan pokok di Banjarmasin,
m e n j a d i l e b i h m u r a h j i k a
dibandingkan dengan kota-kota lain
di Kalimantan. Melihat besarnya
p e r a n a i r d a l a m m e n d u k u n g
transportasi dan produksi bagi
kehidupan sosial-ekonomi dan
lanskap ekologi kota, maka menjadi
p e n t i n g b a g i k i t a u n t u k
mempertimbangkan perencanaan
k o t a d a n t r a n s p o r t a s i y a n g
sustainable bagi keseluruhan
ekologi, ekosistem dan kegiatan
sosial, budaya, ekonomi kota. Lebih
dari pada itu, pembuatan kapal kayu
yang dijual seharga Rp 3-5 juta
tergantung pada jenis kayu, ukuran,
dan mesin, merupakan home-
industry yang turun temurun
dikerjakan oleh penduduk lokal
y a n g d i m i l i k i o l e h k a m p u n g
tertentu.
Gambaran transportasi air tradisional, pasar apung, dan rambu lalulintas air dan jembatan. (© penulis)
Kapal yang dapat mengakses langsung gudang logistik dan rumah penduduk. (© penulis)
Transportasi batubara menggunakan kapal tongkang. (© penulis)
16
Perencanaan Strategis.
P e r e n c a n a a n s t r a t e g i s y a n g
menyeluruh dari skala makro menuju
mikro (skala L menuju S) kota air
Banjarmasin dan transportasi air yang
sustainable bagi keseluruhan ekologi,
ekosistem dan kegiatan sosial, budaya,
ekonomi kota menjadi sangat penting.
Perencanaan Skala L
Ÿ Perencanaan tata guna lahan dan
tata ruang keseluruhan lanskap air,
Ÿ Perbaikan kebijakan tata guna air
y a n g m e r e s p o n s e j a r a h d a n
kebijakan lokal dan memiliki peran
b a g i s o s i a l e k o n o m i
kemasyarakatan,
Ÿ Perencanaan transportasi yang
terintegrasi dengan baik antara jalur
transportasi air dan darat,
Ÿ Perencanaan kota yang lebih
kompak dan merespon lanskap air.
Perencanaan Skala M
Ÿ Memperbaiki sistem drainase kota,
Ÿ Memperbaiki beberapa pintu air
untuk mengontrol pasang surut air
di sungai-sungai,
Ÿ Pengelolaan sampah yang lebih baik
dan menyeluruh,
Ÿ Pendistribusian air bersih dan air
kotor,
Ÿ Perbaikan sistem sanitasi kota.
Perencanaan Skala S
Ÿ Pembangunan jembatan-jembatan
yang lebih tinggi atau penggunaan
sistem buka-tutup seperti yang ada
di Belanda,
Ÿ Perencanaan zoning dan parcel
Sketsa titian sebagai pendukung transportasi darat dibeberapa lanskap sehingga mampu mengembalikan populasi ikan haruan pada lanskap air di Banjarmasin. (© penulis)
Skema perencanaan skala mikro/(S) zoning, parcel permukiman dan infrastruktur ekologis mendukung transportasi sungai dan darat yang merespon lanskap kota air Banjarmasin. (© penulis)
Skema perencanaan skala medium/(M) infrastruktur yang merespon lansekap air dan sungai. (© penulis) Bascule Bridge, Netherland, saat jembatan terangkat.
17
(sumber: footage.framepool.com)
untuk permukiman penduduk yang
baik,
Ÿ Pembangunan infrastruktur yang
merespon kebijakan lokal dan
ekologi (ecological infrastructure),
seperti: pemanfaatan pondasi kayu
g a l a m , t i t i a n k a y u u n t u k
mendukung transportasi darat,
Ÿ Mengurangi pekerjaan perkerasan,
dan penimbunan tanah gambut
untuk permukiman,
Ÿ Memperbaiki orientasi rumah
tinggal,
Ÿ Memperbaiki ‘sistem toilet terbang’
sehingga buangan tidak langsung ke
sungai,
Ÿ Inovasi alat transportasi air.
Beberapa perencanaan strategis yang
menyeluruh di beberapa skala di atas
dapat dilakukan untuk meningkatkan
p e r f o r m a n s i d a n s u s t a i n a b l e
transportasi air, seperti mengurangi
endapan lumpur akibat sampah dan
kotoran yang meningkatkan bakteri
dalam air dan menumbuhkan banyak
t a n a m a n a i r y a n g m e n g h a m b a t
transportasi, mencegah polusi bau
yang ditimbulkan karena air sungai
yang kotor. Perencanaan transportasi
a i r , a r u s u r b a n i s a s i d a n
keberlangsungan lanskap air di kota air
Banjarmasin sal ing bergantung.
I n t e r g r a s i a n t a r a p e r e n c a n a a n
urbanisasi, transportasi yang baik
m e n d u k u n g k e b e r l a n g s u n g a n
keseluruhan ekologi dan ekosistem
kota.
Polders, Grootschermer, The Netherlands – Urbanisasi dan Perencanaan Transportasi yang merespon Lanskapnya. (sumber )www.edwardburtynsky.com
Giethorne, The Netherland – Permukiman Penduduk dan Perencanaan Transportasi yang merespon Lansekap air. (sumber )www.pinterest.com
Erasmus Bridge, The Netherland – Penggunaan ‘jembatan angkat’ merupakan ‘win-win solution’ untuk transportasi darat yang bertemu dengan lanskap air. (sumber )www.youtube.com
a
18
8. Rubrik Kaleidoscope: TUNAS MATA GARUDAOleh: Rully Prassetya, S.E., MPP, M.Sc.; (LPDP, PK-1).
Master of Science in Economics, University College London.
T E L A H T I G A B U L A N b e r j a l a n
semenjak diresmikan pada acara
Indonesia Leadership Forum (ILF), 2
Februari 2015 silam, Mata Garuda telah
b e r u s a h a m e n a n a m k a n f o n d a s i
kepengurusan ikatan alumni LPDP
periode selanjutnya. Satu per satu
ke g i a t a n d i s e t i a p d i v i s i m u l a i
dijalankan. Berikut adalah beberapa
highlights kegiatan Mata Garuda yang
telah dan sedang berjalan.
Pertama adalah pada Divisi Social
Affairs. Divisi ini sedang melaksanakan
program “Kado untuk Anak Indonesia”.
P r o g r a m i n i b e r t u j u a n u n t u k
menginspirasi anak Indonesia untuk
berprestasi melalui pengiriman kado,
seperti: perpustakaan mikro, alat
sekolah, seragam, kartu pos inspirasi,
dan peraga pendidikan untuk anak
I n d o n e s i a d i d a e r a h t e r t i n g g a l ,
perbatasan, dan kepulauan. Program
ini diharapkan menjadi cikal bakal bagi
komunitas binaan Mata Garuda yang
akan diberi nama “Komunitas Anak
Indonesia”. Pada saat ini , telah
t e r k u m p u l b e b e r a p a k a d o y a n g
sebagian besar berasal dari donasi
penerima beasiswa LPDP yang sedang
menempuh pendidikan dan yang
s e d a n g m e n g i k u t i P e r s i a p a n
Keberangkatan.
Kedua adalah pada Divisi Talent Hub
and Strategic Partnership (THSP). Divisi
ini telah menjalin berbagai kerja sama
dengan badan pemerintah, seperti:
Bappenas, perusahaan swasta, serta
organisasi kemasyarakatan. Dengan
Bappenas dan beberapa organisasi
kemasyarakatan, Divisi THSP telah
menginisiasi program e-coaching
k e w i r a u s a h a a n g r a t i s y a n g
diperuntukkan bagi pemuda Indonesia,
terutama yang mengikuti pendidikan
SMA atau putus sekolah. Program ini
berada pada tahap pengumpulan
pendanaan yang diharapkan berasal
dari pihak swasta. Bersama NGO, salah
satunya . Divisi THSP telah selasar.com
memiliki MoU untuk meningkatkan
publikasi dan jangkauan penerima
manfaat keberadaan Mata Garuda.
Divisi THSP juga telah memfasilitasi
beberapa perusahaan swasta untuk
merekrut anggota Mata Garuda
sebagai professional di perusahaan
mereka.
Ketiga adalah pada Divisi LPDP
Recruitment. Pada periode 14 April-13
Mei, divisi ini bekerja sama dengan
LPDP mengadakan survei mengenai
proses seleksi beasiswa pendidikan
Indonesia LPDP. Survei ini diharapkan
dapat menjadi sarana pengumpulan
kritik dan saran untuk memperbaiki
manajemen beasiswa LPDP. Hingga 23
April 2015, lebih dari 60% penerima
beasiswa LPDP telah mengisi survei ini.
Keempat adalah pada Divisi Think Tank
atau yang telah dinamai Mata Garuda
Institute (MGI). Hingga saat ini, MGI
a
lembaga pengelola dana pendidikan
PELINDUNG
EkoPrasetyo
DIREKTURINSTITUTE
RullyPrassetya
PIMPINANREDAKSI
MuhammadGibran
AnnisaRahmaniQastarin
PENGARAHEDITORIAL:
MuhammadGibranVidyaSpay
KolomRedaksi:
PRODUSEREDITORIAL:
DeaFitriAmeliaAnnisaRahmaniQastarinT.A.OctavianiDading
LAY-OUTdanILUSTRASI:
MuhammadGibranVidyaSpay
KONTRIBUTOREDITORIAL:
AkbarNikmatullahDachlanArdittoTrianggadaAlmagFiraPradana
KONTRIBUTORARTIKEL:
RioF.Rachman
VidyaSpay
SumiyatiTuhuteru
RidhaA.Nugraha
GandrieR.Apriandito
Triana
RullyPrassetya
MATAGARUDA INSTITUTE
BULLETIN Edisi 3 Mei 2015|
19
ISSN: 2443-0072
telah menerbitkan tiga edisi buletin serta dalam proses
pencarian pendanaan untuk menerbitkan poster dan buku
pembangunan desa. MGI juga bekerja sama dengan divisi
T H S P d a l a m m e n j a l a n k a n p r o g r a m e - c o a c h i n g
kewirausahaan. MGI saat ini berusaha untuk meningkatkan
impact dari buletin yang telah diterbitkan. MGI baru saja
mendapat volunteer untuk berkontribusi di bidang social
media sehingga diharapkan web MGI dapat menjadi platform
diskusi yang lebih aktif dan kontributif
dalam waktu dekat.
Last but not least adalah pada Divisi
Internal Support System Mata Garuda, yaitu
Divisi IT, Marketing, and Finance. Divisi IT
pada saat ini sedang mengembangkan
web baru Mata Garuda yang diharapkan
dapat menjadi the main alumni registration
gate. Divisi marketing telah mengeluarkan
beberapa poster pengenalan MG ke publik
serta pembuatan fan-page MG yang telah
memiliki 412 like hingga 25 April. Divisi
F i n a n c e t e l a h m e m b a n g u n s i s t e m
keuangan MG dan telah mengeluarkan
laporan keuangan per Maret 2015.
K e d e p a n n y a , M a t a G a r u d a a k a n
mempersiapkan pelaksanaan ILF, talent
management, scholarship dan career expo, serta event lainnya.
Mata Garuda mengucapkan terima kasih banyak kepada
dukungan yang terus diberikan Direksi dan Tim LPDP,
Awardee LPDP, serta pihak lainnya kepada Mata Garuda.
Telah cukup banyak hal yang dilakukan dalam tiga bulan
pertama ini. Segenap tim Mata Garuda terus berusaha untuk
meningkatkan kontribusi kepada masyarakat dan komunitas
alumni LPDP. a
Program Proyek STRATEGIS
&PEMBANGU
NAN DESA
MATAGARUDA INSTITUTE
COMING SOON!Buku kumpulan program dan proyek strategis pembangunan desa.
MGI membuka kerjasama dengan berbagai pihak untuk merealisasikan gagasan pada buku program ini.
[email protected] hubungi: