masyarakat agar tidak terpikat haji atau umrah mlm · ia juga mengingatkan pihk dalam memberikan...

1
NU Online Masyarakat Agar Tidak Terpikat Haji atau Umrah MLM Sabtu, 02/04/2011 07:20 Jakarta, NU Online Direktur Pembinaan Haji Kementerian Agama Ahmad Kartono mengingatkan masyarakat agar tidak terpikat oleh penyelenggara ibadah haji atau umrah dengan sistem multi level marketing (MLM) atau sistem berantai. Karena sistem yang banyak berkembang belakangan ini memiliki potensi penipuan yang sering dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab. "Ada pihak yang bisa berangkatkan umrah Rp 2,5 juta, haji Rp 5 juta dengan cara berantai. Ini sama-sama kita berantas," kata Ahmad Kartono di depan peserta pembekalan dan sosialisasi penyelenggara ibadah haji khusus di Jakarta, Jumat (1/4). Acara ini diikuti 250 peserta mewakili PIHK (penyelenggara ibadah haji khusus) dan pejabat bidang haji Kemenag. Menurut Ahmad Kartono, minat masyarakat untuk menunaikan ibadah umrah atau haji melalui MLM karena mereka terpikat oleh biaya yang murah dibanding dengan biaya haji atau umrah secara resmi. Padahal dengan cara berantai atau arisan ini lebih banyak orang yang kecewa. Sementara itu, Ketua Umum HIMPUH (Himpunan Muslim Penyelenggara Umrah dan Haji) Baluki Ahmad menambahkan, saat ini ada pola atau modus baru sebuah biro perjalanan menggaet calon jamaah haji melalui cara MLM. " Mereka mengumpulkan masyarakat dengan iming-iming biaya murah bisa pergi haji. Padahal travel ini tidak ada izinnya, ini yang harus kita waspadai," tandasnya. Baluki juga berharap agar masyarakat untuk tidak terbujuk travel yang menawarkan paket perjalanan haji dan umroh dengan biaya semurah mungkin. Sebab, saat ini sudah tidak masuk akal dengan melihat kondisi eksternal, seperti naiknya biaya penginapan, transportasi dan juga harga minyak mentah dunia. "MLM seperti money game. Ini masukan kita ke Kementerian Agama. Karena kami diayomi undang-undang, harus dapat perlindungan, jadi MLM janagan dibiarkan," tandas Baluki. Ahmad Kartono yang mewakili Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Slamet Riyanto juga menyampaikan, kuota jemaah haji khusus sebagaimana tahun lalu sebanyak 17.000 orang. "Namun apabila ada tambahan, pemerintah akan mengalokasikan bagi jemaah haji khusus," katanya. Ia juga mengingatkan PIHK dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji khusus harus memiliki komitmen, antara lain memberikan akomodasi hotel berbintang 4, katering prasmanan standar hotel, transportasi menggunakan bus syarikah, penerbangan diperbolehkan transit maksimal hanya satu kali, masa tinggal di Arab Saudi maksimal 25 hari, menyediakan pembimbing ibadah dan petugas kesehatan. "Ini agar jemaah bisa menunaikan haji dengan nikmat bukan malah sengsara," kata Ahmad Kartono. Terkait dengan adanya perubahan struktur Ditjen PHU dalam penanganan jemaah haji khusus, Kartonio menjelaskan lingkup koordinasi yang baru yaitu dengan Direktorat Pelayanan Haji menangani urusan pendaftaran dan pembatalan jemaah khusus, Direktorat Pembinaan dan Umrah menangani perizinan, akreditasi, pengawasan dan pengelolaan BPIH. (mkf)

Upload: votu

Post on 16-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

NU Online

Masyarakat Agar Tidak Terpikat Haji atau Umrah MLMSabtu, 02/04/2011 07:20Jakarta, NU Online

Direktur Pembinaan Haji Kementerian Agama Ahmad Kartono mengingatkan masyarakat agar tidak terpikat oleh

penyelenggara ibadah haji atau umrah dengan sistem multi level marketing (MLM) atau sistem berantai. Karena sistem  yang

banyak berkembang belakangan ini memiliki potensi penipuan yang sering dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung

jawab.

"Ada pihak yang bisa berangkatkan umrah Rp 2,5 juta, haji Rp 5 juta dengan cara berantai. Ini sama-sama kita berantas," kata

Ahmad Kartono di depan peserta pembekalan dan sosialisasi penyelenggara ibadah haji khusus di Jakarta, Jumat (1/4). Acara

ini diikuti 250 peserta mewakili PIHK (penyelenggara ibadah haji khusus) dan pejabat bidang haji Kemenag.

Menurut Ahmad Kartono, minat masyarakat untuk menunaikan ibadah umrah atau haji melalui MLM karena mereka terpikat

oleh biaya yang murah dibanding dengan biaya haji atau umrah secara resmi. Padahal dengan cara berantai atau arisan ini lebih

banyak orang yang kecewa.

Sementara itu, Ketua Umum HIMPUH (Himpunan Muslim Penyelenggara Umrah dan Haji) Baluki Ahmad menambahkan,

saat ini ada pola atau modus baru sebuah biro perjalanan menggaet calon jamaah haji melalui cara MLM. " Mereka

mengumpulkan masyarakat dengan iming-iming biaya murah bisa pergi haji. Padahal travel ini tidak ada izinnya, ini yang

harus kita waspadai," tandasnya.

Baluki juga berharap agar masyarakat untuk tidak terbujuk travel yang menawarkan paket perjalanan haji dan umroh dengan

biaya semurah mungkin. Sebab, saat ini sudah tidak masuk akal dengan melihat kondisi eksternal, seperti naiknya biaya

penginapan, transportasi dan juga harga minyak mentah dunia.

"MLM seperti money game. Ini masukan kita ke Kementerian Agama. Karena kami diayomi undang-undang, harus dapat

perlindungan, jadi MLM janagan dibiarkan," tandas Baluki.

Ahmad Kartono yang mewakili Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Slamet Riyanto juga menyampaikan, kuota jemaah haji

khusus sebagaimana tahun lalu sebanyak 17.000 orang. "Namun apabila ada tambahan, pemerintah akan mengalokasikan bagi

jemaah haji khusus," katanya.

Ia juga mengingatkan PIHK dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji khusus harus memiliki komitmen, antara lain

memberikan akomodasi hotel berbintang 4, katering prasmanan standar hotel, transportasi menggunakan bus syarikah,

penerbangan diperbolehkan transit maksimal hanya satu kali, masa tinggal di Arab Saudi maksimal 25 hari, menyediakan

pembimbing ibadah dan petugas kesehatan.

"Ini agar jemaah bisa menunaikan haji dengan nikmat bukan malah sengsara," kata Ahmad Kartono.

Terkait dengan adanya perubahan struktur Ditjen PHU dalam penanganan jemaah haji khusus, Kartonio menjelaskan lingkup

koordinasi yang baru yaitu dengan Direktorat Pelayanan Haji menangani urusan pendaftaran dan pembatalan jemaah khusus,

Direktorat Pembinaan dan Umrah menangani perizinan, akreditasi, pengawasan dan pengelolaan BPIH. (mkf)