mastikasi

6
Mastikasi Mastikasi adalah proses awal dari pembuatan barang jadi karet. Proses ini merupakan proses penurunan berat molekul karet yang ditunjukkan oleh penurunan viskositas karet sehingga pencampuran bahan kompon, yang sebahagian besar adalah serbuk padat dengan karet dapat berlangsung dengan mudah dan merata. Penurunan berat molekul terjadi akibat rantai-rantai utama atau backbone dari karet diputus-putus yang berakibat viskositasnya menurun. Sebagai contoh pada proses mastikasi karet alam terjadi penurunan berat molekul yang lebih rendah (Bristow and Watson, 1963). Proses mastikasi terdiri atas dua jenis yaitu : 1. Mastikasi dingin. Proses pelunakan dilakukan pada suhu di bawah 1000C seperti dihepotesakan oleh Standinger dan Bondy serta oleh Kautman dan Eyring bahwa yang berperan dalam pemutusan rantai molekul pada

Upload: fajar-andi-saputra

Post on 25-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MastikaSi

Mastikasi

Mastikasi adalah proses awal dari pembuatan barang jadi karet. Proses ini

merupakan proses penurunan berat molekul karet yang ditunjukkan oleh

penurunan viskositas karet sehingga pencampuran bahan kompon, yang

sebahagian besar adalah serbuk padat dengan karet dapat berlangsung dengan

mudah dan merata. Penurunan berat molekul terjadi akibat rantai-rantai utama

atau backbone dari karet diputus-putus yang berakibat viskositasnya menurun.

Sebagai contoh pada proses mastikasi karet alam terjadi penurunan berat molekul

yang lebih rendah (Bristow and Watson, 1963). Proses mastikasi terdiri atas dua

jenis yaitu :

1. Mastikasi dingin. Proses pelunakan dilakukan pada suhu di bawah 1000C

seperti dihepotesakan oleh Standinger dan Bondy serta oleh Kautman dan Eyring

bahwa yang berperan dalam pemutusan rantai molekul pada mastikasi dingin

adalah tenaga mekanis yang berasal dari gaya geser antara permukaan gilingan

dengan

karet. Pemutusan ikatan terjadi pada ikatan karbon-karbon dari rantai utama

polimer.

2. Mastikasi panas. Proses pelunakan yang dilakukan pada suhu diatas 1000C.

Mastikasi ini lebih dominan berasal dari proses oksidasi yang dialami oleh rantai

molekul karet (Krisna S. Bhuana, 1993).

Page 2: MastikaSi

Bahan Penyusun Kompon

Sebagian besar barang jadi karet alam dibuat berdasarkan susunan formula dengan

bebagai tujuan. Setiap bahan mempunyai fungsi yang khusus, seperti dalam

pengolahan, vulkanisasi atau penggunaan produk akhirnya. Macam-macam bahan

tersebut dapat diklasifikasikan menurut fungsinya dengan ditambahkan bahan

kimia. Bahan kimia tersebut terdiri atas : bahan kimia pokok dan bahan kimia

tambahan. Bahan kimia pokok adalah bahan kimia yang diperlukan dalam setiap

kompon karet, seperti bahan pemvulkanisasi, bahan pencepat, bahan pengaktif,

bahan pelunak, bahan antioksidan dan bahan pengisi. Bahan kimia tambahan

adalah bahan kimia yang hanya ditambahkan pada pembuatan barang karet

tertentu, seperti bahan pewarna, bahan peniup, bahan pencegah pravulkanisasi,

bahan pewangi dan bahan penunjang. Disini hanya akan dibahan bahan kimia

pokok karet, yaitu :

a. Bahan Pemvulkanisasi

Proses vulkanisasi dapat berlangsung jika ada bahan pemvulkanisasi.

Suatu bahan yang dapat bereaksi dengan gugus aktif pada molekul karet

sehingga terjadi ikatan silang. Bahan Pemvulkanisasi utama adalah

belerang (S), dan dapat juga diganti dengan DCP (Dicumyl Peroksida) dan

Benzoil Peroksida.

b. Bahan Pemercepat

Reaksi antara hidrokarbon karet dengan belerang lambat, oleh karena itu

pada proses vulkanisasi biasa dipakai bahan pemercepat walaupun persen

Page 3: MastikaSi

beratnya dalam kompon sangat rendah. Bahan pemercepat adalah bahan

kimia yang ditambahkan dalam jumlah sedikit untuk pempercepat proses

vulkanisasi dan mengurangi jumlah pemakaian sulfur yang dipakai. Bahan

pemercepat terdiri atas dua bagian yaitu bahan pemercepat organik.

Contohnya karbonat, kapur dan magnesium. Sedangkan bahan pemercepat

anorganik. Contohnya MBTS (Merkapto Dibenzothylazole Disulfida) dan

TMTD (Tetra Metil Tiuram Disulfida). (Sufianto. 2004)

c. Bahan Pengaktif (activator)

Bahan pengaktif adalah bahan yang ditambahkan dalam sistem vulkanisasi

yang dipercepat untuk meningkatkan pemercepatan agar sistem mencapai

kemampuan penuh dalam membentuk ikatan silang. Umumnya bahan

pemercepat tidak dapat bekerja baik tanpa bahan pengaktif. Bahan

pengaktif biasanya digunakan adalah oksida-oksida logam. Contoh : ZnO.

d. Bahan Pelunak (Plastizer)

Bahan pelunak berguna untuk menurunkan viskositas karet, agar karet

mudah bercampur dengan bahan – bahan kimia lain sewaktu dalam

penggilingan sehingga melunakkan karet mentah agar mudah diolah.

Contoh : asam stearat. Kegunaan lain bahan pelunak, antara lain :

1. Memudahkan dispersi bahan pengisi kedalam kompon karet

2. Mempersingkat waktu dan menurunkan suhu pencampuran

3. Memudahkan proses pemberian bentuk

e. Bahan Antioksidan

Page 4: MastikaSi

Bahan antioksidan ditambahkan dalam pembuatan kompon agar

melindungi karet sebelum dan sesudah vulkanisasi, terhadap pengusangan

oleh oksidasi, panas, sinar matahari (ozon) dan pengaruh mekanis. Karet

alam telah memiliki bahan antioksidan alami, tetapi karena kadarnya

rendah tidak cukup untuk melindungi karet terhadap proses oksidasi. Bila

tidak ditambahkan bahan antioksidan tersebut pada karet, maka karet akan

mudah lengket dan lunak serta menjadi keras dan retak – retak ataupun

rapuh. (Tim Penulis PS. 2007)

f. Bahan Pengisi

Kegunaaan bahan ini adalah meningkatkan sifat fisik, memperbaiki

karakteristik pengolahan tertentu, mengurangi biaya, pengisi aktif dapat

menguatkan barang jadi sedangkan pengisi tidak aktif tidak menguatkan

barang jadi. Contoh : Carbon Black, Silica dan Silikat.