masalah masa nifas - dheje07.files.wordpress.com · makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya...

15
i MASALAH MASA NIFAS Disusun Oleh : MUHAMMAD JAMAL MISHBAH NIM : 6143027 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS 2015/2016

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MASALAH MASA NIFAS - dheje07.files.wordpress.com · Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih

i

MASALAH MASA NIFAS

Disusun Oleh :

MUHAMMAD JAMAL MISHBAH

NIM : 6143027

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS

2015/2016

Page 2: MASALAH MASA NIFAS - dheje07.files.wordpress.com · Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunianya sehingga

makalah ini dapat terwujud. Paparan materi yang kami sajikan dalam makalah ini berjudul

“Kelainan Payudara”.

Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh

pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga saran

pembaca sangat kami harapkan untuk pembuatan makalah berikutnya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu sehingga makalah ini

dapat terselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.

Harapan kami kiranya makalah ini bermanfaat serta dapat meningkatkan mutu dan daya

saing pendidikan kesehatan.

Kudus, 5 Oktober 2015

Penulis

Page 3: MASALAH MASA NIFAS - dheje07.files.wordpress.com · Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................... i

Kata Pengantar .................................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................................. iii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1

1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 1

Bab II Pembahasan

2.1 Kelainan Payudara dalam Masa Nifas .......................................................................... 2

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 14

3.2 Saran ............................................................................................................................. 14

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 15

Page 4: MASALAH MASA NIFAS - dheje07.files.wordpress.com · Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih

4

BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang

Masa nifas merupakan masa yang diawali sejak beberapa jam setelah plasenta lahir dan

berakhir setelah 6 minggu setelah melahirkan. Akan tetapi seluruh organ kandungan baru pulih

kembali, seperti dalam keadaan sebelum hamil dalam waktu 3 bulan setelah bersalin. Masa

nifas tidak kalah penting dengan masa-masa ketika hamil, karena pada saat ini organ-organ

reproduksi sedang mengalami proses pemulihan setelah terjadinya proses kehamilan dan

bersalin.

Walaupun menderita nyeri dan tidak nyaman, kelahiran bayi biasanya merupakan peristiwa

yang menyenangkan karena dengan berakhirnya masa kehamilan yang telah lama ditunggu-

tunggu dan dimulainya suatu kehidupan baru. Namun kelahiran bayi juga merupakan suatu

masa kritis bagi kesehatan ibu. Kemungkinan timbul masalah atau penyulit.

Kelainan payudara juga bisa terjadi didalam masa nifas. Di dalam makalah ini akan dibahas

apa saja kelainan payudara yang terjadi pada masa nifas.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja kelainan payudara yang terjadi dalam masa nifas?

2. Apa saja yang menyebabkan kelainan tersebut?

3. Bagaimana penanganan terhadap kelainan tersebut?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui kelainan payudara yang terjadi pada masa nifas

2. Untuk mengetahui penyebab pada kelainan tersebut

3. Untuk mengetahui bagaimanan penanganan terhadap kelainan tersebut

Page 5: MASALAH MASA NIFAS - dheje07.files.wordpress.com · Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih

5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelainan Payudara dalam Masa Nifas

1. Mastitis

a. Definisi

Dalam masa nifas dapat terjadi infeksi dan peradangan pada mammae terutama pada

primipara. Tanda-tanda adanya infeksi adalah rasa panas dingin disertai dengan

kenaikan suhu, penderita merasa lesu dan tidak ada nafsu makan. Penyebab infeksi

adalah staphilococcus aureus. Mamae membesar dan nyeri dan pada suatu tempat,

kulit merah, membengkak sedikit, dan nyeri pada perabaan. Jika tidak ada

pengobatan bisa terjadi abses.

b. Penyebab

Infeksi payudara biasanya disebabkan oleh bakteri yang banyak ditemukan pada

kulit yang normal (Staphylococcus aureus). Bakteri seringkali berasal dari mulut

bayi dan masuk ke dalam saluran air susu melalui sobekan atau retakan di kulit

(biasanya pada puting susu). Mastitis biasanya terjadi pada wanita yang menyusui

dan paling sering terjadidalam waktu 1-3 bulan setelah melahirkan. Sekitar 1-3%

wanita menyusui mengalami mastitis pada beberapa minggu pertama setelah

melahirkan. Pada wanita pasca menopause, infeksi payudara berhubungan dengan

peradangan menahun dari saluran air susu yang terletak di bawah puting susu.

Perubahan hormonal di dalam tubuh wanita menyebabkan penyumbatan saluran air

susu oleh sel-sel kulit yang mati. Saluran yang tersumbat ini menyebabkan payudara

lebih mudah mengalami infeksi.

1) Payudara bengkak yang tidak disusukan secara adekuat.

2) Bra yang terlalu ketat.

3) Puting susu lecet yang menyebabkan infeksi.

4) Asupan gizi kurang, istirahat tidak cukup dan terjadi anemia.

Page 6: MASALAH MASA NIFAS - dheje07.files.wordpress.com · Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih

6

c. Gejala

1) Bengkak dan nyeri.

2) Payudara tampak merah pada keseluruhan atau di tempat tertentu.

3) Payudara terasa keras dan berbenjol-benjol.

4) Ada demam dan rasa sakit umum.

d. Berdasarkan tempatnya infeksi dibedakan menjadi :

1) Mastitis yang menyebabkan abses dibawah areola mamae.

2) Mastitis ditengah-tengah mammae yang menyebabkan abses ditempat itu.

3) Mastitis pada jaringan dibawah dorsal dari kelenjar-kelenjar yang

menyebabkan abses antara mammae dan otot-otot dibawahnya.

e. Pencegahan

Perawatan putting susu pada laktasi merupakan usaha penting untuk mencegah

mastitis. Perawatan terdiri atas membersihkan putting susu dengan minyak baby oil

sebelum dan sesudah menyusui untuk menghilangkan kerak dan susu yang sudah

mengering. Selain itu juga memberi pertolongan kepada ibu menyusui bayinya harus

bebas infeksi dengan stafilococus. Bila ada luka atau retak pada putting sebaiknya

bayi jangan menyusu pada mammae yang bersangkutan, dan air susu dapat

dikeluarkan dengan pijitan.

f. Pengobatan

Segera setelah mastitis ditemukan pemberian susu pada bayi dihentikan dan

diberikan pengobatan sebagai berikut :

1) Berikan kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari.

2) Sangga payudara

3) Kompres dingin

4) Bila diperlukan berikan parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam.

5) Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian pengobatan

Bila ada abses, nanah perlu dikeluarkan dengan sayatan sedikit mungkin pada abses,

dan nanah dikeluarkan sesudah itu dipasang pipa ketengah abses, agar nanah bisa

keluar. Untuk mencegah kerusakan pada duktus laktiferus sayatan dibuat sejajar

dengan jalannya duktus-duktus. Atau jika terdapat masa padat, mengeras dibawah

kulit yang kemerahan :

Page 7: MASALAH MASA NIFAS - dheje07.files.wordpress.com · Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih

7

1) Berikan antibiotic kloksasilin 500 mg per oral 4 kali sehari selama 10 hari

atau eritromisin 250 mg per oral 3 kali selama 10 hari.

2) Drain abses :

a. Anestesi umum dianjurkan

b. Lakukan insisi radial dari batas puting ke lateral untuk menghindari

cidera atau duktus

c. Gunakan sarung tangan steril

d. Tampon longgar dengan kasa

e. Lepaskan tampon 24 jam ganti dengan tampon kecil

f. Jika masih banyak pus tetap berikan tampon dalam lubang dan buka

tepinya

g. Yakinkan ibu tetap menggunakan kutang

h. Berikan paracetamol 500 mg bila perlu

i. Evaluasi 3 hari

g. Penangan dan Peran Bidan

1) Payudara dikompres dengan air hangat.

2) Untuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan pengobatan analgetika.

3) Untuk mengatasi infeksi diberikan antibiotika.

4) Bayi mulai menyusu dari payudara yang mengalami peradangan.

5) Anjurkan ibu selalu menyusui bayinya

6) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan istirahat

cukup.

7) Konseling suportif

Mastitis merupakan pengalaman yang sangat nyeri dan membuat frustrasi,

dan membuat banyak wanita merasa sangat sakit. Selain dengan penanganan

yang efektif dan pengendalian nyeri, wanita membutuhkan dukungan

emosional. Ibu harus diyakinkan kembali tentang nilai menyusui; yang aman

untuk diteruskan; bahwa ASI dari payudara yang terkena tidak akan

membahayakan bayinya; dan bahwa payudaranya akan pulih baik bentuk

maupun fungsinya.

8) Pengeluaran Asi dengan Efektif

Page 8: MASALAH MASA NIFAS - dheje07.files.wordpress.com · Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih

8

Dengan membantu ibu memperbaiki kenyutan bayi pada payudara,

mendorong untuk sering menyusui, sesering dan selama bayi menghendaki,

tanpa pembatasan, bila perlu peras ASI dengan tangan atau dengan pompa

atau botol panas, sampai menyusui dapat dimulai lagi.

2. Bendungan ASI

a. Definisi

Bendungan ASI adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus

laktiferi atau oleh kelenjar yang tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena

kelainan pada putting susu (Mochtar, 1996).

Menurut Huliana (2003) payudara bengkak terjadi karena hambatan aliran darah

vena atau saluran kelenjar getah bening akibat ASI terkumpul dalam payudara.

Kejadian ini timbul karena produksi yang berlebihan, sementara kebutuhan bayi pada

hari pertama lahir masih sedikit.

b. Patologi

Faktor predisposisi terjadinya bendungan ASI antara lain :

1) Faktor hormon

2) Hisapan bayi

3) Pengosongan payudara

4) Cara menyusui

5) Faktor gizi

6) Kelainan pada puting susu

c. Patofisiologi

1) Gejala yang biasa terjadi pada bendungan ASI antara lain payudara penuh terasa

panas, berat dan keras, terlihat mengkilat meski tidak kemerahan

2) ASI biasanya mengalir tidak lancar, namun ada pula payudara yang terbendung

membesar, membengkak dan sangat nyeri, puting susu teregang menjadi rata.

3) ASI tidak mengalir dengan mudah dan bayi sulit mengenyut untuk menghisap ASI.

Ibu kadang-kadang menjadi demam, tapi biasanya akan hilang dalam 24 jam

(Mochtar, 1998).

Page 9: MASALAH MASA NIFAS - dheje07.files.wordpress.com · Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih

9

d. Penatalaksanaan dan Peran Bidan

1) Upaya pencegahan untuk bendungan ASI adalah :

a. Menyusui dini, susui bayi sesegera mungkin (setelah 30 menit) setelah

dilahirkan.

b. Susui bayi tanpa jadwal atau ondemand.

c. Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa, bila produksi melebihi

kebutuhan bayi.

d. Perawatan payudara pasca persalinan

2) Upaya pengobatan untuk bendungan ASI adalah :

a. Kompres hangat payudara agar menjadi lebih lembek.

b. Keluarkan sedikit ASI sehingga puting lebih mudah ditangkap dan dihisap

oleh bayi.

c. Sesudah bayi kenyang keluarkan sisa ASI.

d. Untuk mengurangi rasa sakit pada payudara, berikan kompres dingin.

e. Untuk mengurangi statis di vena dan pembuluh getah bening lakukan

pengurutan (masase) payudara yang dimulai dari putin kearah

korpus. (Sastrawinata, 2004).

3. Abses Payudara

a. Definisi

Abses payudara berbeda dengan mastitis. Abses payudara terjadi apabila mastitis tidak

tidak tertangani dengan baik, sehingga memperberat infeksi.

b. Gejala

1) Sakit pada payudara ibu tampak lebih parah.

2) Payudara lebih mengkilap dan berwarna merah.

3) Benjolan terasa lunak karena berisi nanah.

4) Payudara yang tegang dan padat kemerahan.

5) Pembengkakan dengan adanya fluktuasi.

6) Adanya pus/nanah.

c. Penanganan dan Peran Bidan

Page 10: MASALAH MASA NIFAS - dheje07.files.wordpress.com · Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih

10

1) Teknik menyusui yang benar.

2) Kompres payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian.

3) Meskipun dalam keadaan abses, harus sering menyusui bayinya.

4) Mulailah menyusui pada payudara yang sehat.

5) Hentikan menyusui pada payudara yang mengalami abses, tetapi ASI harus tetap

dikeluarkan.

6) Apabila abses bertambah parah dan mengeluarkan nanah, berikan antibiotik.

7) Rujuk apabila keadaan tidak membaik.

4. Saluran Susu Tersumbat

Saluran tersumbat hampir selalu dapat terselesaikan tanpa pengobatan khusus

antara 24 hingga 48 jam setelah terjadi. Selama sumbatan itu masih ada, bayi mungkin saja

rewel ketika menyusu di payudara tersebut karena aliran ASI akan lebih lambat dari

biasanya. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya tekanan dari benjolan yang menekan

saluran lain.

Teruskan menyusui pada payudara yang sakit, dan kosongkan payudara dengan

lebih baik. Hal ini dapat dilakukan dengan :

1) Sedapat mungkin melakukan pelekatan yang baik

2) Menggunakan tekanan pada payudara untuk menjaga ASI tetap mengalir.

Letakkan tangan di sekitar saluran yang tersumbat dan jika tidak terlalu sakit, tekan

saat bayi sedang menyusui.

3) Susui bayi dengan posisi sedemikian rupa sehingga dagu bayi ”mengarah” pada

saluran yang tersumbat. Jadi, bila saluran tersumbat ada pada bagian luar bawah

payudara (arah jam 7), maka menyusui bayi dengan posisi football dapat sangat

membantu.

4) Hangatkan area yang terinfeksi.

Anda bisa melakukan ini dengan bantalan penghangat atau botol berisi air panas, tetapi

hati-hati untuk tidak membakar kulit dengan menempelkan yang terlalu panas untuk

waktu yang terlalu lama.

5) Coba untuk beristrirahat.

Page 11: MASALAH MASA NIFAS - dheje07.files.wordpress.com · Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih

11

Tentu saja, dengan kehadiran seorang bayi baru tidaklah mudah untuk beristirahat.

Cobalah untuk tidur. Bawa bayi bersama Anda ke tempat tidur dan susui dia di sana.

5. Putting Susu Lecet

Sebanyak 57% ibu menyusui dilaporkan pernah menderita kelecetan pada putting.

a. Penyebab

• Kesalahan dalam teknik menyusui, bayi tidak menyusui sampai areola tertutup

oleh mulut bayi. Bila bayi hanya menyusui pada putting susu, maka bayi akan

mendapatkan ASI sedikit, karena gusi bayi tidak menekan pada sinus latiferus,

sedangkan pada ibunya akan menjadi nyeri/kelecetan pada putting susu.

• Monoliasis pada mulut bayi yang menular pada putting susu ibu.

• Akibat dari pemakaian sabun, alcohol, krim, atau zat iritan lainnya untuk

mencuci putting susu.

• Bayi dengan tali lidah yang pendek (frenulum lingual), sehingga menyebabkan

bayi sulit menghisap sampai ke kalang payudara dan isapan hanya pada putting

susu saja.

• Rasa nyeri juga dapat timbul apabila ibu menghentikan menyusui dengan

kurang berhati – hati.

b. Penatalaksanaan

• Bayi harus disusuikan terlebih dahulu pada puting yang normal yang lecetnya

lebih sedikit. Untuk menmghindari tekanan local pad puting maka posisi

menyusu harus sering diubah, untuk puting yang sakit dianjurkan mengurangi

frekuensi dan lamanya menyusui. Di samping itu, kita harus yakin bahwa teknik

menyusui yang diguanakan bayi benar, yaitu harus menyusu sampai ke kalang

payudara. Untuk menghindari payudara yang bengkak, ASI dikeluarkan dengan

tangan pompa, kemudian diberikan dengan sendok, gelas, dan pipet.

• Setiap kali selesai menyusui bekas ASI tidak perlu dibersihkan, tetapi diangin-

anginkan sebentar agar melembutkan puting sekaligus sebagai anti-infeksi.

• Jangan menggunakan sabun, alkohol, atau zat iritan lainnya untuk

membersihkan payudara.

Page 12: MASALAH MASA NIFAS - dheje07.files.wordpress.com · Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih

12

• Pada puting suus bisa dibubuhkan minyak lanolin atau minyak kelapa yang

telah dimasak terlebih dahulu.

• Menyusui lebih sering (8-12 kali dalam 24 jam), sehingga payudara tidak

sampai terlalu penuh dan bayi tidak begitu lapar juga tidak menyusu terlalu

rakus.

• Periksakanlah apakah bayi tidak menderita moniliasis yang dapat

menyebabkan lecet pada puting susu ibu. Jika ditemukan gejala moniliasis

dapat diberikan nistatin.

c. Pencegahan

1) Tidak membersihkan puting susu dengan sabun, alcohol, krim, atau zat-zat

iritan lainnya.

2) Sebaiknya untuk melepaskan puting dari isapan bayi pada saat bayi selesai

menyusu, tidak dengan memaksa menarik puting tetapi dengan menekan dagu

atau dengan memasukkan jari kelingking yang bersih ke mulut bayi.

3) Posisi menyusu harus benar, yaitu bayi harus menyusu sampai ke kalang

payudara dan menggunakan kedua payudara.

6. Payudara Bengkak

a. Penyebab

Pembengkakan payudara adalah karena ASI tidak disusui dengan adekuat, sehingga

sisa ASI terkumpul pada system duktus yang mengakibatkan terjadinya

pembengkakan. Payudara bengkak ini sering terjadi pada hari ketiga atau keempat

sesudah melahirkan. Statis pada pembuluh darah dan limfe akan mengakibatkan

meningkatnya tekanan intrakaudal, yang akan memengaruhi segmen pada payudara,

sehingga tekanan seluruh payudara meningkat. Akibatnya, payudara serign terasa

penuh, tegang, serta nyeri. Kemudian diikuti oleh penurunan produksi ASI dan

penuruna let down. Penggunaan bra yang ketat juga bisa menyebabkan segmental

engorgement, demikian pula puting yang tidak bersih dapat menyebabkan sumbatan

pada duktus.

b. Gejala

Page 13: MASALAH MASA NIFAS - dheje07.files.wordpress.com · Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih

13

Payudara yang mengalami pembengkakan tersebut sangat sulit disusui oleh bayi,

karena kalang payudara lebih menonjol, putting lebih datar dan sulit diisap oleh bayi,

kulit pada payudara nampak lebih mengkilap, ibu merasa demam, dan payudara terasa

nyeri. Oleh karena itu, sebelum disusukan pada bayi, ASI harus diperas dengan tangan

atau pompa terlebih dahulu agar payudara lebih lunak, sehingga bayi lebih mudah

menyusui.

c. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang dilakukan pada ibu yang payudaranya bengkak adalah sebagai

berikut:

1) Masase payudara dan ASI diperas dengan tangan sebelum menyusui.

2) Kompres dingin untuk mengurangi statis pembuluh darah vena dan mengurangi

rasa nyeri. Bila dilakukan selang-seling dengan kompres panas untuk melancarkan

pembuluh darah.

3) Menyusui lebih sering dan lebih lama pada payudara yang terkena untuk

melancarkan aliran ASI dan menurunkan tegangan payudara.

d. Pencegahan

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pembengkakan pada payudara

adalah sebagai berikut:

1) Apabila memungkinkan, susukan bayi segera setelah lahir.

2) Susukan bayi tanpa jadwal.

3) Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa, bila produksi ASI melebihi kebutuhan

bayi.

4) Melakukan perawatan pasca persalinan secara teratur.

BAB III

Page 14: MASALAH MASA NIFAS - dheje07.files.wordpress.com · Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih

14

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1) Kelainan payudara pada masa nifas antara lain mastitis, bendungan asi, abses payudara,

saluran susu tersumbat, putting susu lecet dan payudara bengkak.

2) Cara penanganan untuk masing-masing komplikasi disesuaikan dengan kondisi ibu dan

tingkat kegawatan dari maisng-masing komplikasi yang terjadi. Petugas kesehatan

wajib berperan dalam upaya pencegahan komplikasi yang terjadi pada masa nifas,

karena masa nifas merupakan fase yang sangat rawan terjadi komplikasi yang berakibat

pada kematian.

3.2 Saran

Mahasiswa kebidanan diharapkan mengetahui dan memahami masalah komplikasi-

komplikasi yang terjadi pada masa nifas karena merupakan salah satu masalah yang harus

dikuasai karena berkaitan dengan profesinya nanti. Dengan memahaminya tentu akan lebih

mudah dalam menerapkannya dalam kehidupan secara nyata.

Page 15: MASALAH MASA NIFAS - dheje07.files.wordpress.com · Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih

15