masalah gizi di indonesia

Upload: merly-dyahikai

Post on 10-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

GIZI

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait.Masalah gizi, meskipun sering berkaitan dengan masalah kekurangan pangan, pemecahannya tidak selalu berupa peningkatan produksi dan pengadaan pangan. Pada kasus tertentu, seperti dalam keadaan krisis (bencana kekeringan, perang, kekacauan sosial, krisis ekonomi), masalah gizi muncul akibat masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, yaitu kemampuan rumah tangga memperoleh makanan untuk semua anggotanya. Menyadari hal itu, peningkatan status gizi masyarakat memerlukan kebijakan yang menjamin setiap anggota masyarakat untuk memperoleh makanan yang cukup jumlah dan mutunya. Dalam konteks itu masalah gizi tidak lagi semata-mata masalah kesehatan tetapi juga masalah kemiskinan, pemerataan, dan masalah kesempatan kerja.1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Apa saja masalah gizi pada masyarakat ?

1.3 Tujuan1.3.1 Mendeskripsikan masalah gizi pada masyarakat.1.3.2 Mendeskripsikan cara mengatasi masalah gizi pada masyarakat.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 MASALAH GIZI PADA IBU HAMIL 2.1.1 KURANG ENERGI KRONIS ( KEK )keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) . yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu.a. Penyebab Akibat dari ketidak seimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi b. Gejala 1. lingkar lengan atas sebelah kiri kurang dari 23 cm2. kurang cekatan dalam bekerja3. sering terlihat tanda 5L (lemah , letih, lesu, lunglai dan lelah )4. jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara prematur atau jika lahir5. secara normal bayi yang dilahirkan biasanya berat badan lahirnya rendah atau kurang dari 2.500 gram c. Dampak 1. Bagi ibu Resiko komplikasi pada ibu antara lain : Anemia , pendarahan , berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi. Sehingga akan meningkatkan kematian ibu 2. Pada janinMempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran , abortus, bayi lahir mati , kematian neonatal , cacat bawaan , asfiksia intra partum, lahir dengan berat badan rendah (BBLR).

3. Saat persalinan Mengakibatkan persalinan sulit dan lama , persalinan prematur / sebelum waktunya , perdarahan postpartum , serta persalinan dengan tindakan operasi cesar cenderung meningkat .d. Cara MengatasiMengonsumsi berbagai makanan bergizi seimbang dengan pola makan yang sehat

2.1.2 ANEMIAKondisi dimana kadar HB kurang dari normal (< 11 gr %)a. Penyebab Kurang intake makanan sumber pembentuk sel darah merah Kehamilan dan persalinan yang terlalu sering , sehingga simpanan Fe rendah Kebutuhan Fe meningkat Gangguan penyerapan Fe b. Gejala Mudah lelah , lesu , lemas , kunang kunang , wajah pucat , konjungtiva pucat , bibir pucat , kurang bergairah , mengantukc. Dampak Bagi ibu Abortus , partus lama, perdarahan post partus , infeksi dan partus prematur. Bagi janin Premature , kematian janin , kematian perinatal , cacat bawaand. Cara mengatasi Mencukupi kebutuhan gizi Meningkatkan asupan Fe

2.1.3 DIABETES GESTASIONAL Penyakit metabolik yang berlangsung kronik progresif , yang mengenai seluruh organ tubuh karna kekurangan insulin. a. Penyebab Obesitas Kurangnya aktifitas fisik / olahraga Pola makan yang tidak tepat Stress Konsumsi obat obatan tertentu dalam jangka panjang.b. Gejala Polifagi (banyak makan ) Polidipsi (banyak minum) Poliuri (banyak kencing ) BB turun drastis c. Dampak Pre eklamsi Udeme Cairan ketuban terlalu banyak Melahirkan bayi lebih besar dari ukuran normal Untuk janin , menderita penyakit kuning dan kesulitan bernafas saat lahir .d. Cara Mengatasi Kontrol dengan berkala Olahraga ringan seperti jalan kaki , berenang , dan merapikan rumah yang tidak terlalu berat bagi bumil .

2.1.4 OBESITAS

Kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan .a. Dampak Kehamilan lebih lama Menderita diabetes gestasional Melahirkan secara caesar Berisiko melahirkan bayi dengan 1-2 jenis kelamin / cacat bawaan .

2.2 MASALAH GIZI PADA IBU MENYUSUI 2.2.1 Anemia Masalah anemia pada ibu menyusui , sama halnya dengan masalah anemi pada ibu hamil .2.2.2 Kekurangan Vitamin APada ibu menyusui , vitamin A berperan penting untuk memelihara kesehatan ibu selama masa menyusui . Pada bulan bulan pertama kehidupannay , bayi sanat bergantung pada vitamin A yang terdapat dalam ASI . oleh sebab itu , sangatlah penting bahwa ASI mengandung cukup vitamin A . Anak anak yang sama sekali tidak mendapatkan ASI akan berisiko lebih tinggi terkena Xerophtalmia . KVA dapat ditanggulangi dengan berbagai cara . seperti forfikasi berbagi produk makanan , peningkatan ketersediaan dan konsumsi makanan yang mengandung vitamin A . seperti telur , hati , buah buahan berwarna orange seperti mangga dan pepaya masak .2.2.3 Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)Gangguan akibar kekurangan iodium mengakibatkan terjadinya gondok atau pembengkakakkan kelenjar tiroid di leher dan kretinisme .Yodium merupakan nutrisi penting untuk memastikan perkembangan normal dari otak dan sistem syaraf pada bayi dan anak anak muda . Pada ibu menyusui , kekurangan yodium dapat mengakibatkan pengaruh negative pada sistem otak dan syaraf bayi dan menghasilkan IQ lebih rendah . Asupan harian yodium ibu menyusui yang harus dipenuhi adalah 250 mg per hari. 2.2.4 Kurang Energi Protein (KEP)Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam jangka waktu yang cukup lama .a. Penyebab Memasukkan makanan dalam kualitas rendah Terjadi gangguan sistem pencernaan atau penyerapan makanan Pengetahuan yang kurang tentang gizib. Gejala klinis KEP Pertumbuhan terhambat BB berkurang , terhenti bahkan turun Ukuran lingkar lengan turun Maturasi tulang terlambat Rasio berat terhadap tinggi normal atau menurun Tebal lipat kulit normal menurun Kelainan kultt dan rambut jarang

2.3 MASALAH GIZI PADA BALITA2.3.1 Kurang Energi Protein (KEP)Peran protein bagi si kecil -yang sedang dalam masa pertumbuhan- amat penting. Jika asupan protein mereka dibawah angka kecukupan gizinya, maka balita beresiko mengalami kondisi Kurang Energi Protein (KEP). Para ahli mengelompokan KEP kedalam tiga tipe utama yaitu:a. Marasmus.

Si kecil yang mengalami Marasmus biasanya memiliki berat badan sangat rendah, ukuran kepala tidak sebanding dengan ukuran tubuh, mudah terkena infeksi penyakit, rambut tipis dan mudah rontok, kulit kering dan berlipat, tingkat kesadaran menurun, dan sering diare. Masalah gizi ini sering terjadi pada anak usia satu tahun yang tidak mendapatkan cukup Air Susu Ibu (ASI).b. Kwashiorkor.

Kondisi ini banyak ditemukan pada anak usia 1-3 tahun yang kurang mendapatkan asupan protein. Menurut situs Wikipedia, si kecil yang mengalami Kwashiorkor sering kali mengalami pembengkakan pada di seluruh tubuh hingga tampak gemuk terutama pada bagian punggung kaki, bila bagian punggung kakinya ditekan akan meninggalkan bekas seperti lubang, otot mengecil, serta munculnya ruam yang berwarna merah muda pada kulit kemudian berubah menjadi coklat kehitaman dan mengelupas.

c. Kwasiorkor Marasmus. Kondisi ini sering dikenal dengan istilah busung lapar dan timbul jika makanan sehari-hari tidak mengandung cukup energi dan protein.3 Kurangnya Asupan Zat Besi (Fe)Kekurangan zat besi pada anak balita dapat menyebabkan berbagai ganguan kesehatan yang salah satunya adalah anemia. Si kecil yang mengidap anemia memiliki kadar hemoglobin darah dibawah angka normal yang berakibat pada rendahnya suplai oksigen ke organ-organ tubuh. Gejala anemia yang sering nampak adalah lemas, pucat, dan mudah lelah. Beberapa penelitian menunjukan bahwa defisiensi atau kekurangan zat besi dapat berhubungan dengan rendahnya kemampuan memusatkan perhatian dan mengingat pada anak. Memberikan berbagai jenis makanan yang mengandung zat besi tinggi seperti sayuran terutama yang berdaun hijau gelap, kacang-kacangan, dan daging, dapat memenuhi kebutuhan zat besi si kecil.4 Kurangnya Asupan Vitamin AKurang asupan vitamin A dapat berdampak pada terganggunya perkembangan organ penglihatan si kecil. Penyakit mata yang sering muncul akibat kurang vitamin jenis ini disebut dengan Xeroptalmia. Menurut situs Wikipedia, penyakit ini merupakan menyebab kebutaan paling sering terjadi pada anak usia 2-3 tahun. Pastikan ayah bunda memberikan berbagai jenis makanan yang kaya dengan kandungan vitamin A seperti wortel, bayam, keju, alpukat,telur, dan mangga.Faktor Penyebab Gizi Buruk Penyebab tak langsung Kurangnya jumlah dan kualitas makanan yang dikonsumsi , menderita penyakit infeksi, cacat bawaan dan menderita penyakit kanker. Penyebab langsung Ketersediaan pangan rumah tangga , perilaku , pelayanan kesehatan .Faktor Lain Penyebab Gizi Buruk Kemiskinan Pendidikan rendah Kurangnya ketersediaan pangan dan lapangan pekerjaan .

BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULANMasalah gizi pada umumnya adalah masalah kesehatan masyarakat, dan penyebabnya dipengaruhi oleh macam-macamfactor. Gizi kurang muncul karena masalah pokokantara lain kemiskinan, dan kurangnya pendidikan. Munculnya permasalahan gizi dapat dilihat dari tidak seimbangnya antara pejamu, sumber penyakit, dan lingkungan.

3.2 SARANSebaiknya, untuk mengurangi angka kematian akibat masalah-masalah gizi di atas pemerintah mengadakan program yang lebih efektif dan berkesinambungan seperti, meningkatkan upaya kesehatan ibu untuk mengurangi bayi dengan berat lahir rendah, meningkatkan program perbaikan zat gizi mikro, meningkatkan program gizi berbasis masyarakat,dan memperbaiki sektor lain yang treakit erat dengan gizi (pertanian, air dan sanitasi, perlindungan, pemberdayaan masyarakat dan isu gender), sehingga sedikit demi sedikit angka-angka akibat masalah gizi di atas dapat dikurangi.

DAFTAR PUSTAKA

Muaris, Hindah, Hidup Sehat Favorit Ibu Hamil. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2002http://dianacamaliyaa.blogspot.com/p/masalah-gizi-pada-bayi.htmlhttp://balitapedia.com/kenali-5-masalah-gizi-yang-umum-terjadi-pada-balita-berikut-ini/667

10