masalah dan evaluasi emulsi

14
Evaluasi Emulsi DWIYATI FAHRINI (G 701 11 082) RANDI FIRMAN (G 701 11 092) TRI JULIATI (G 701 11 072) SUMARNI (G 701 11 054) FANI AMELIA SAMMA (G 701 11 055) FIRDA FITRAH (G 701 11 091) IKA YULIANINGSIH (G 701 11 096) Kelompok IV

Upload: ahmadi-mirza-fauzan

Post on 01-Jan-2016

65 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Masalah Dan Evaluasi EmulsI

Masalah & Evaluasi

Emulsi

DWIYATI FAHRINI (G 701 11 082)RANDI FIRMAN (G 701 11 092)TRI JULIATI (G 701 11 072)SUMARNI (G 701 11 054)FANI AMELIA SAMMA (G 701 11 055)FIRDA FITRAH (G 701 11 091)IKA YULIANINGSIH (G 701 11 096)

Kelompok IV

Page 2: Masalah Dan Evaluasi EmulsI

Masalah dalam Emulsi

Masalah yang mengganggu stabilitas sediaan emulsi yaitu ketika terjadi,

Koalesen dan Breaking Flokulasi Creaming Infersi fasa

Page 3: Masalah Dan Evaluasi EmulsI
Page 4: Masalah Dan Evaluasi EmulsI

Koalesen dan Breaking : Coalecence merupakan proses bergabungnya droplet yang akan diikuti dengan breaking yaitu pemisahan fasa terdispersi dari fasa kontinu. Prosesnya irreversibel karena lapisan emulgator yang mengelilingi cairan sudah tidak ada.

Cara Mengatasi :Meningkatkan tegangan antarmuka dengan memilih campuran emulgator yang lebih stabilMengubah volume relatif tiap faseMengentalkan fase kontinyu

Page 5: Masalah Dan Evaluasi EmulsI

FlokulasiFlokulasi adalah suatu peristiwa terbentuknya kelompok-kelompok globul yang posisinya tidak beraturan.

Cara Mengatasi :Mengubah muatan permukaan droplet.Mengubah volume relatif tiap faseMengentalkan fase kontinyu

Page 6: Masalah Dan Evaluasi EmulsI

CreamingCreaming adalah suatu peristiwa terjadinya lapisan-lapisan dengan konsentrasi yang berbeda-beda di dalam emulsi.

Cara Mengatasi :Mengubah kecepatan pengendapan tiap faseMengubah viskositas fase kontinyuMemperkecil ukuran partikel fase terdispersi

Page 7: Masalah Dan Evaluasi EmulsI

Inversi fasa Inversi fasa adalah proses perubahan, dimana fasa terdispersi berubah fungsi menjadi medium pendispersi dan sebaliknya.Penyebab ketidakstabilan ini adalah:

1. Adanya perubahan suhu2. Adanya penambahan bahan yang mengubah kelarutan emulgator

3. Pembuatan emulsi menggunakan peralatan yang kotor

4. Dibuat dengan prosedur pencampuran yang tidak sesuai

5. Perubahan komposisi fase terdispersi dan fase pendispersi. Fase terdispersi > 74% dapat mengakibatkan inversi.

Page 8: Masalah Dan Evaluasi EmulsI

Cara Mengatasi :Mengubah volume relatif tiap faseMengubah campuran emulgatorMengubah proses dengan meningkatkan tekanan geser dan mengurangi ukuran partikel

Page 9: Masalah Dan Evaluasi EmulsI

Evaluasi Emulsi

Organoleptis : Meliputi pewarnaan, bau, rasa dan dari seeiaan emulsi pada penyimpanan pada suhu endah 5oC dan tinggi 35oC pada penyimpanan masing-masing 12 jam.

Page 10: Masalah Dan Evaluasi EmulsI

Volume Terpindahkan (FI IV. Halaman 1089) Untuk penetapan volume terpindahkan, pilih tidak kurang dari 30 wadah, dan selanjutnya ikuti prosedur berikut untuk bentuk sediaan tersebut. Kocok isi dari 10 wadah satu persatu. Prosedur: Tuang isi perlahan-lahan dari tiap wadah ke dalam gelas ukur kering terpisah dengan kapasitas gelas ukur tidak lebih dari dua setengah kali volume yang diukur dan telah dikalibrasi, secara hati-hati untuk menghindarkan pembentukkan gelembung udaa pada waktu penuangan dan diamkan selama tidak lebih dari 30 menit. Jika telah bebas dari gelembung udara, ukur volume dari tiap campuran: volume rata-rata larutan yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100 %, dan tidak satupun volume wadah yang kurang dari 95 % dari volume yang dinyatakan pada etiket. Jika A adalah volume rata-rata kurang dari 100 % dari yang tertera pada etiket akan tetapi tidak ada satu wadahpun volumenya kurang dari 95 % dari volume yang tertera pada etiket, atau B tidak lebih dari satu wadah volume kurang dari 95 %, tetapi tidak kurang dari 90 % dari volume yang tertera pada etiket, lakukan pengujian terdadap 20 wadah tambahan. Volume rata-rata larutan yang diperoleh dari 30 wadah tidak kurang dari 100 % dari volume yang tertera pada etiket, dan tidak lebih dari satu dari 30 wadah volume kurang dari 95 %, tetapi tidak kurang dari 90 % seperti yang tertera pada etiket.

Page 11: Masalah Dan Evaluasi EmulsI

Penentuan viskositaas : Dilakukan terhadap emulsi, pengukuran viskositas dilakukan dengna viskometer brookfield pada 50 putaran permenit (Rpm).

Daya hantar listrik : Emulsi yang sudah dibuat dimasukkan dalam gelas piala kemudian dihubungkan dengan rangkaian arus listrik. Jika mampu menyala maka emulsi tipe minyak dalam air. Jika sistem tidak menghantarkan listrik maka emulsi tipe air dalam minyak.

Page 12: Masalah Dan Evaluasi EmulsI

Metode pengenceran : Emulsi yang sudah dibuat dimasukkan dalam gelas piala kemudian diencerkan dengan air. JIka dapat diencerkan maka emulsi tipe minyak dalam air dan sebaliknya.

Metode percobaan cincin: Jika satu tetes emulsi yang diuji diteteskan pada kertas saring maka emulsi minyak dalam air dalam waktu singkat membentuk cincin air disekeliling tetesan.

Page 13: Masalah Dan Evaluasi EmulsI

Metode warna : Beberapa tetes larutan bahan pewarna lain ( metilen ) dicampurkan ke dalam contoh emulsi. Jika selurih emulsi berwarna seragam maka emulsi yang diuji berjenis minyak dalam air, oleh karena air adalah fase luar. Sampel yang diuji bahan warna larut sudan III dalam minyak pewarna homogen pada sampel berarti sampel tipe air dalam minyak karena pewarna pelarut lipoid mampu mewarnai fase luar

Page 14: Masalah Dan Evaluasi EmulsI

Sekian danTerimakasih….