market brief peluang usaha produk lada (hs...

35
Page 0 MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS 0904) 2016 INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER ITPC MILAN Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191 http://www.itpcmilan.com

Upload: hoangdiep

Post on 05-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 0

MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS 0904)

2016

INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER ITPC MILAN Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191 http://www.itpcmilan.com

Page 2: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 1

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2

ABSTRAKSI ................................................................................................................... 3

I. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 5

I.1. Pemilihan Produk ................................................................................................... 5

I.2. Profil Geografi Italia ............................................................................................... 7

II. POTENSI PASAR PRODUK LADA DI ITALIA .................................................................... 9

II.1 Ekspor Produk Lada Italia ke Dunia .................................................................... 9

II.2 Potensi Pasar Produk Lada di Italia.................................................................. 12

II.3 Regulasi Produk Lada di Italia ........................................................................... 18

II.4 Saluran Distribusi Produk Lada di Italia ........................................................... 22

II.5 Hambatan dan Tantangan ................................................................................. 23

III PELUANG DAN STRATEGI ................................................................................. 26

III.1 Peluang ................................................................................................................ 26

III.2 Strategi ................................................................................................................. 27

IV INFORMASI PENTING ......................................................................................... 29

REFERENSI…………………………………………………………………… 31

Page 3: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 2

KATA PENGANTAR

Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan

keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang

Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di

Luar Negeri, ITPC Milan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang

didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat

berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai

bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan

rangkaian kajian yang terus dilakukan selama 1 tahun untuk memenuhi target yaitu

menyiapkan 10 Market Brief.

Pada topik ini dipilih produk lada (HS 0904) sesuai data yang mengindikasikan

bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar serta adanya peluang pasar untuk

produk lada di Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar

belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan

strategi memasuki pasar di Italia.

Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang

berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi

kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor

di italia.

Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak

kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari

berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan.

Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang

membutuhkan informasi tentang produk lada.

Milan, Mei 2016

Kepala ITPC Milan

Agung Pramudya FR.

Page 4: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 3

ABSTRAKSI

Indonesia adalah penghasil lada kedua terbesar di dunia setelah

Vietnam. Sedangkan Italia adalah negara net importir untuk produk lada HS

0904. Lada Indonesia yang terkenal di pasar Italia antara lain adalah lada

Bangka, lada Lampung, dan lada Muntok. Menurut proyeksi dari CBI

Ministry of Foreign Affairs, lada Indonesia adalah salah satu jenis lada yang

memiliki harga tinggi di pasar dunia. Selain itu, permintaan lada dunia terus

meningkat, termasuk dari Italia. Produsen lada Italia sendiri tidak mampu

memenuhi permintaan dalam negerinya. Karena itu lada menjadi produk

yang sangat potensial untuk diekspor ke Italia mengingat besarnya potensi

pasar.

Apabila dilihat dari tren pertumbuhannya, nilai ekspor lada Indonesia

terus meningkat di pasar Italia. Pesaing utama Indonesia adalah Vietnam

yang merupakan pemasok utama diantara negara-negara Asia Tenggara.

Produksi lada Indonesia yang saat ini hanya sekitar 60.000 metric ton per

tahun. Jumlah itu membuat Indonesia berada di ranking kedua, karena

produksinya tergeser oleh Vietnam yang bisa mencapai 100.000 metric ton

per tahun. Sementara itu, Italia adalah pengimpor produk lada terbesar ke-

7 di Uni Eropa1.

Indonesia merupakan produsen terbesar ketiga dunia, sedangkan

untuk pasar Italia, ekspor lada Indonesia pada tahun 2015 berada di urutan

kedua setelah Vietnam. Setiap jenis lada tersebut memiliki keunggulan baik

dari warna dan rasa. Tantangan yang dihadapi eksportir dari negara

berkembang seperti Indonesia ketika memasuki pasar Italia adalah

kemampuan menjamin konsistensi kualitas, rasa, aroma, dan warna yang

sesuai dengan standar Uni Eropa. Selain itu, lada Indonesia juga

menghadapi persaingan dengan lada dari negara lain. Saat ini, lada

menjadi peluang yang sangat baik mengingat harga lada terus meningkat

di pasar Uni Eropa. Lada dari Indonesia sendiri merupakan jenis lada yang

memiliki harga relatif lebih tinggi bila dibanding lada Vietnam. Akan tetapi,

1 Harga Komoditas Lada Dunia Cenderung Meningkat, http://www.pikiran rakyat.com/ekonomi/2015/10/26/347507/ harga-komoditas-lada-dunia-cenderung-meningkat, diakses pada 2 Mei 2016

Page 5: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 4

karena petani lada Indonesia juga masih belum menerapkan prosedur

budidaya dan penanganam pascapanen yang optimal, akibatnya kualitas

lada Indonesia berada di ranking ke.dua dan hanya dihargai rata-rata 7.800

dolar AS per metric ton pada Oktober 2015. Kualitas terbaik, saat ini

dipegang Vietnam dengan harga rata-rata 8.200 dolar AS per metric ton2.

Analisis keunggulan dan kekurangan lada Indonesia akan disajikan di

bagian hambatan dan tantangan.

Dari uraian potensi ekspor lada di Italia, ketentuan regulasi pasar,

saluran distribusi, dan peluang, maka di akhir uraian market brief akan

disajikan strategi untuk produk lada sebagai berikut:

Strategi produksi.

Berupa penjajakan kemungkinan penanaman lada secara monokultur

seperti yang dilakukan Vietnam dan pelatihan kepada petani untuk

memenuhi standar lada internasional.

Strategi produk.

Penggunaan teknologi pengolahan lada paska-panen karena cara

tradisional cukup rawan pencemaran dan Menerapkan prosedur

budidaya dan pascapanen yang sesuai standar IPC.

Strategi promosi.

Pembentukan Asosiasi Lada Indonesia yang efektif dan

mempromosikan lebih gencar produk lada unggulan Indonesia seperti

lada Muntok, lada Bangka, dan lada Lampung.

Strategi penjualan.

Indonesia juga sebaiknya tak hanya menjual lada dalam bentuk mentah,

melainkan juga menjual lada dalam aneka bentuk produk olahan

Strategi kebijakan.

Pemerintah perlu terus mendorong pengembangan sektor lada dari hulu

ke hilir, dimana seluruh pemangku kepentingan termasuk peran sektor

industri, diharapkan mendukung pengembangan diversifikasi produk

2 Harga Komoditas Lada Dunia Cenderung Meningkat, http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2015/10/26/347507/harga-komoditas-lada-dunia-cenderung-meningkat, diakses pada 2 Mei 2016.

Page 6: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 5

berbasis lada dan melakukan inovasi teknologi serta menekan biaya-

biaya yang dapat menghambat pertumbuhan industri ekspor

I. PENDAHULUAN

I.1. Pemilihan Produk

Menurut International Pepper Community (IPC), selama beberapa

tahun ke depan Indonesia akan kelebihan produksi lada3. Prediksi ini

didasarkan pada kemampuan produksi lada Indonesia yang jauh melebihi

kemampuan konsumsi domestik. Kelebihan produksi sebesar 80% diekspor

dan memberi andil sebesar 0,2% dari total ekspor Indonesia.4 Indonesia

merupakan produsen lada terbesar ketiga di dunia setelah Vietnam dan

India. Biaya produksi lada relatif murah bila dibandingkan dengan tanaman

sawit atau karet, namun ketergantungan terhadap kondisi cuaca cukup

tinggi.

Pada tahun 2013, Indonesia bersama dengan Brasil, India, Malaysia,

Srilanka, dan Vietnam berkomitmen untuk meningkatkan promosi dan

perdagangan lada dunia. Dengan biaya produksi yang relatif murah, sekitar

20% dari harga jualnya,5 dan terus meningkatnya permintaan di pasar

dunia, maka produk lada menjadi pilihan yang menarik untuk market brief

kali ini.

Konsumsi lada juga telah meningkat di pasar tradisional benua Eropa.

Di Eropa, harga lada naik sebesar 15% dan di Amerika Utara 45% sebagai

negara yang warganya menggunakan lada sebagai bumbu untuk

menambah rasa pada masakan mereka. Hal ini juga telah menyebabkan

konsumsi lada di seluruh dunia meningkat sebesar 60% selama periode

yang mencapai 430.000 ton lada pada tahun 2014 lalu. 6

3 Wike Dita Herlinda, “Surplus Produksi Lada, Konsumsi dan Ekspor akan digenjot,” Industri, 2 Mei 2014, diakses pada 2 Mei 2016, http://industri.bisnis.com/read/20140502/12/224126/surplus-produksi-lada-konsumsi-dan-ekspor-akan-digenjot) 4 Ibid. 5 Permintaan membludak, harga lada semakin pedas,” Kontan, 4 Mei 2015, diakses pada 7 Desember 2015, http://industri.kontan.co.id/news/permintaan-membludak-harga-lada-semakin-pedas) 6 Pemakaian Lada Dunia Meningkat, Hatga Lada Naik 310 Persen http://food.detik.com/read/2015/07 /25/093432/2974927/297/pemakaian-lada-dunia-meningkat-harga-lada-naik-310-persen, diakses pada 2 Mei 2016

Page 7: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 6

Pasar Italia merupakan pasar potensial bagi lada Indonesia. Neraca

perdagangan Indonesia dan Italia dalam produk lada selalu positif dalam

lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. Pertumbuhan surplus neraca

perdagangan juga positif, pada 2015 surplus meningkat sebesar 131%

dibandingkan tahun 2014. Dalam skala yang lebih besar, Italia adalah net

importir lada dari dunia.

Tabel 1. Neraca Perdagangan Indonesia-Italia HS 0904 (dalam Juta USD)

Italy-Indonesia Balance of Trade - HS 090411 (Pepper, Not Crushed Nor Ground)

2011 – 2015

Value: Million USD

2011 2012 2013 2014 2015 Trend (%) 11-15

Change (%) 15/14

Export 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - -

Import 1.34 3.14 1.53 2.72 6.30 34.34 131.15

Balance of Trade -1.34 -3.14 -1.53 -2.72 -6.30

Source: WTA/Istat

Jenis produk lada yang dimaksud dalam market brief kali ini adalah

yang termasuk dalam kode HS 0904, yaitu pepper of the genus piper; dried

or crushed or ground fruits of the genus capsicum or of the genus pimenta.

Lada Indonesia memiliki ciri khas yang diminati pasar internasional, seperti

jenis lada hitam Lampung dan lada putih Bangka.7 Hampir setiap masakan

Eropa diberi taburan lada bubuk untuk memberi rasa pedas. Di Italia sendiri,

lada telah tercatat dalam resep masakan Italia sejak abad ke-17.8

Selain cita rasanya yang kuat, lada juga bermanfaat untuk kesehatan.

Selain itu, sebagai hasil dari internasionalisasi pola makan dan populasi

etnik yang besar di Uni Eropa, konsumen berangsur-angsur mengadopsi

kebiasaan makan dan memasak yang dianggap asing. Melihat potensi

7 “Produsen Terbesar ke-2 Dunia: Lada Indonesia Sangat Diminati Pasar Internasional,” Indotrading.com, diakses pada 8 Desember 2015, http://blog.indotrading.com/produsen-terbesar-ke-2-dunia-lada-indonesia-sangat-diminati-pasar-internasional/ 8 Alberto Capatti dan Massimo Montanari, Italian Cuisine: a Cultural History, New York: Columbia University Press: 2003, 43,

Page 8: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 7

ekspor lada dan tingkat konsumsi Italia, lada menjadi pilihan yang menarik

untuk dikaji lebih lanjut dalam laporan Market Brief ini.

I.2. Profil Geografi Italia

Italia sebelah utara berbatasan

langsung dengan empat negara

Eropa yaitu Perancis, Swiss, Austria

dan Slovenia. Memiliki posisi yang

strategis yaitu berada di tengah-

tengah antara Eropa dan Afrika, Italia

meiliki keuntungan sebagai negara

yang memberikan akses ke negara-

negara Eropa Utara, negara-negara

Mediterania dan negara-negara

Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk

dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan

dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorial

yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino.

Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada

awal tahun 2014 mencapai € 35.137. Milan disebut-sebut sebagai salah

satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan

ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki

20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik. Berdasarkan estimasi

sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2013, populasi di Italia

mencapai 60.782.668 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di

wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-

Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi

Diantara kota-kota di Italia, Milan merupakan kota dengan jumlah

tenaga kerja produktif terbesar yaitu 50.7% dari total jumlah penduduk di

kota Milan. Milan juga dikenal sebagai pusat mode dunia. Kondisi

perekonomian Milan yang juga merupakan kekuatan dan potensinya adalah

banyaknya jumlah perusahaan asing yang beroperasi yaitu sekitar 19.500

Page 9: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 8

perusahaan. Milan juga merupakan kota no-2 di dunia setelah New York

dalam hal jumlah konsultan asing. Hal ini menunjukkan potensi dan peluang

yang cukup besar bagi pelaku usaha Indonesia untuk mencoba

meningkatkan ekspornya ke Italia

Milan terletak di Propinsi Lombardia, yang memiliki area perdagangan

seluas 550,000 meter persegi yang dikelola oleh “La Fiera Milano” . Setiap

tahun lebih dari 30,000 pameran perdagangan diselenggarakan. Nilai

perdagangan asing mencapai angka € 250 juta. Setiap tahun nilai ekspor

Lombardia mencapai angka € 75 miliar sementara nilai impor mencapai €95

miliar. Tingginya nilai impor dibanding nilai ekspor tetap merupakan peluang

yang baik bagi para pelaku usaha Indonesia untuk menggenjot nilai

ekspornya dan mengembangkan sayapnya ke pasar Italia melalui

Lombardia.

Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas

penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia

dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius

dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan

situs arkeologi.

Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan

kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta

Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas

sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu

meningkat.

Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta

transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas

minyak menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan

jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste,

Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami

pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya

terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang

internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di

Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan

Page 10: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 9

Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional

dilakukan di Milan.

Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia

diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami

reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil

menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa

perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala

multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta

memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki

setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir,

pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan

swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor

administrasi lokalnya.

Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang

berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai

peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.

II. POTENSI PASAR PRODUK LADA DI ITALIA

II.1 Ekspor Produk Lada Italia ke Dunia

Produksi lada Italia ditujukan untuk kebutuhan konsumsi dalam

negeri. Italia merupakan negara net importir lada dengan tingkat konsumsi

produk lada yang terus meningkat. Produksi lada terkonsentrasi pada

musim panas yang berlangsung dari bulan Juni hingga September.

Perkebunan lada mayoritas berada di daerah selatan Italia seperti Sisilia,

Puglia, Campania, dan Lazio.9 Tingkat konsumsi Italia terhadap produk lada

terus meningkat. Sedangkan, di kawasan Eropa sendiri, produsen lada

utama adalah Spanyol.10

Berdasarkan data yang disajikan oleh Eurostat, pada kurun waktu

tahun 2010- 2014, tingkat konsumsi lada di Uni Eropa tetap stabil sehingga

9 “Italy: Open field pepper production mainly destined for processing,” Fresh Plaza, 27 Maret 2013, diakses pada 10 Desember 2015, http://www.freshplaza.com/article/107428/Italy-Open-field-pepper-production-mainly-destined-for-processing 10 Ibid.

Page 11: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 10

pertumbuhan nilai ekspor dan impor produk lada ini juga cenderung stabil,

seperti yang dapat dilihat pada skema 1, meski keadaan ekonomi Eropa

mengalami krisis. Berdasarkan data ini dapat diasumsikan bahwa produk

lada merupakan produk yang potensial karena tidak terpengaruh signifikan

oleh melemahnya perekonomian Eropa sejak tahun 2012.

Skema 1, Konsumsi Lada Negara-negara Uni Eropa pada 2010-2014

Sementara itu, berdasarkan data ISTAT (Istituto Nazionale di

Statistica), pada lima tahun terakhir, produk lada Italia mencatatkan nilai

ekspor ke dunia yang lebih kecil dari impornya dari dunia. Pada tahun 2014

Italia mengekspor sebanyak US$ 23 juta dan mengimpor sebanyak US$ 43

juta

Page 12: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 11

Tabel 2. Neraca Perdagangan Italia dengan dunia (dalam Juta USD)

Sumber: ISTAT

Italia banyak mengekspor produk lada ke negara Eropa seperti

Belanda, Jerman, Spanyol, Yunani, Perancis, Inggris, dan Denmark. Selain

itu Italia juga mengekspor ke Amerika Serikat, Rusia, dan Australia. Untuk

Indonesia sendiri, Italia adalah net importir dan tidak memiliki nilai ekspor.

Berikut adalah negara sepuluh besar tujuan ekspor produk lada Italia.

Tabel 3. Sepuluh besar negara tujuan ekspor produk lada Italia

(dalam Juta USD)

Italy's Export Partners of HS 090411 (Pepper, Not Crushed Nor Ground)

2011 - 2015

Value: Million USD

Rank Country 2011 2012 2013 2014 2015 Trend (%) 11-15

Change (%) 15/14

World 2.55 3.56 5.03 4.38 4.70 15.39 7.36

1 United States 0.74 0.59 0.44 0.63 0.95 5.73 51.28

2 Russia 0.41 0.84 1.19 1.25 0.87 20.88 -30.11

3 Spain 0.21 0.53 0.62 0.53 0.34 10.10 -36.92

4 Germany 0.10 0.30 0.26 0.29 0.27 21.90 -4.12

5 Netherlands 0.22 0.23 1.15 0.06 0.23 -11.07 267.55

6 Canada 0.00 0.00 0.01 0.00 0.23 #NUM! 9167.92

7 Greece 0.06 0.10 0.11 0.12 0.23 34.75 95.84

7.159.48 9.56 10.51

12.23

23.34

33.0236.23 35.08

43.23

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

50.00

2010 2011 2012 2013 2014

Export

Import

Page 13: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 12

8 Argentina 0.00 0.09 0.05 0.06 0.18 #NUM! 233.76

9 United Kingdom 0.07 0.07 0.06 0.06 0.18 20.46 204.99

10 Turkey 0.00 0.00 0.00 0.00 0.13 #NUM! #DIV/0!

Bila dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, Italia tidak

termasuk dalam negara utama pengekspor produk lada. Berdasarkan data

dari The Atlas of Economic Complexity, pada tahun 2014, negara eksportir

lada terbesar adalah Vietnam, diikuti oleh India, Indonesia, China, dan

Brasil. Angka ekspor Italia bahkan tidak cukup signifikan untuk dapat

ditampilkan di tabel berikut ini.

Skema 2. Negara pengekspor lada di dunia.

Source: the Atlas of Economic Complexity

II.2 Potensi Pasar Produk Lada di Italia

Pada tahun 2015, Italian Trade Agency (ITA) membuka peluang

kerjasama ke beberapa pengekspor di bidang pertanian dan perkebunan

dari Indonesia, antara lain kelapa, kopi, lada, dan jagung.11 Cita rasa

masakan Italia banyak menggunakan bumbu yang salah satunya adalah

11 Lukas Hendra, “ITA Tawarkan Peluang Ekspor Produk Asal Sulut,” Industri, 9 9 Juni 2015, diakses pada 12 Desember 2015, http://industri.bisnis.com/read/20150609/12/441808/ita-tawarkan-peluang-ekspor-produk-asal-sulut

Page 14: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 13

lada. Kualitas dan keamanan produk adalah isu utama yang menjadi

perhatian pembeli dan konsumen Eropa, termasuk Italia. Sebagai hasil dari

internasionalisasi pola makan dan populasi etnik yang besar di Uni Eropa,

konsumen berangsur-angsur mengadopsi kebiasaan makan dan memasak

yang sebelumnya dianggap asing.

Kesadaran yang meningkat untuk gaya hidup yang lebih sehat dan

keberlanjutan juga memberikan peluang dalam pasar kelas atas. Eksportir

dari Indonesia perlu memperhatikan trend ini dan kemudian penting bagi

mereka untuk mengadaptasi portfolio produk mereka dan menargetkan

pasar yang tepat. Kesibukan yang tinggi di kalangan masyarakat Uni Eropa

menyebabkan mereka tidak mempunyai banyak waktu untuk menyiapkan

makanan. Hal ini mengarah pada meningkatnya permintaan untuk

makanan yang mudah disiapkan dan yang siap saji. Jenis makanan ini

bergantung pada rempah-rempah dan daun rempah untuk

mempertahankan dan meningkatkan citarasanya. Untuk pemasok dari

Indonesia, pasar ini sulit untuk dimasuki karena didominasi oleh merek

konsumen dan produsen yang mempunyai kendali yang ketat atas proses

produksi mereka.12

Asia Tenggara sendiri adalah pemasok terbesar kebutuhan lada Uni

Eropa yaitu sebesar 62% dari total impor Uni Eropa di tahun 2014.13

Vietnam adalah pemasok utama diantara negara-negara Asia Tenggara.

Italia adalah pengimpor produk lada terbesar ke-7 di Uni Eropa seperti

ditunjukkan pada tabel berikut.

12 Detail Pasar dan Tren di Uni Eropa http://inatrims.kemendag.go.id/id/product/detail/pasar-dan-tren-di-uni-eropa_181/?market=eu, diakses pada 2 Mei 2016) 13 ““CBI Product Factsheet: Pepper from Southeast Asia in Europe,” CBI Ministry of Foreign Affairs, diakses pada 3 Mei 2016, https://www.cbi.eu/sites/default/files/product-factsheet-europe-pepper-southeast-asia-2015.pdf.

Page 15: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 14

Skema 3. Impor Lada Uni Eropa (dalam ribuan ton)

Potensi negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia untuk

memperluas pasar di Uni Eropa sangat besar. Kualitas lada hitam dan putih

Indonesia telah dikenal oleh pasar Italia. Variasi lada yang terkenal adalah

lada Lampung, Sarawak, dan Muntok. Lada banyak diproduksi di daerah

Bangka dan Lampung. Daerah lain yang juga menjadi produsen lada adalah

Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi, Bengkulu, dan Sumatra

Selatan. Pembeli dari kalangan industri Uni Eropa biasanya juga

mencampur jenis lada dari berbagai negara untuk variasi rasa, misalnya

rasa kuat lada hitam Malabar (India) dicampur dengan lada Sumatra untuk

memberi warna, dan lada Penang untuk kekuatan.14 Pada tahun 2015,

Indonesia adalah partner impor Italia terbesar ke-2 setelah Vietnam.

14 Ibid.

Page 16: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 15

Indonesia mengalami kenaikan sebanyak 3 peringkat dari tahun

sebelumnya (2014), dimana Indonesia hanya menduduki peringkat ke 5 dari

negara-negara partner impor Italia untuk produk lada, setelah Vietnam,

Belanda, Jerman, dan India. Di periode tahun 2015 tersebut, Italia

mengimpor USD 6,3 Juta produk lada dari Indonesia, naik sebanyak 131%

dibanding tahun sebelumnya dimana Italia hanya mengimpor lada dari

Indonesia sebanyak USD 2,7 juta

Bila dilihat tren selama lima tahun, dari 2011-2015, Indonesia

mengalami penurunan nilai eskpor lada ke Italia setelah tahun 2012. Pada

tahun 2010, nilai ekspor Indonesia adalah sebesar USD 1,5 Juta. Di tahun

selanjutnya nilai tersebut menurun menjadi USD 1,3 Juta. Nilai ekspor

produk lada Indonesia ke Italia memiliki kenaikan yang signifikan pada

tahun 2012 sebesar USD 3,14 Juta. Selanjutnya, pada tahun 2013, nilai

ekspor Indonesia menurun 50% menjadi USD 1,5 Juta. Nilai tersebut

meningkat di tahun 2014 menjadi USD 2,7 Juta dan mengalami kenaikan

yang sangat signifikan di tahun 2015 menjadi sebesar USD 6,3 juta.

Hal yang cukup menarik untuk diperhatikan adalah Vietnam

mengalami penurunan nilai ekspor produk lada ke Italia, meskipun masih

dapat mempertahankan posisi mereka sebagai negara pengekspor

terbesar ke Italia untuk produk lada. Nilai ekspor Vietnam menurun dari

sebesar USD 13 juta ditahun 2015 menjadi sebesar USD 11,9 juta di tahun

2015. Penurunan nilai ekspor produk lada Vietnam dan kenaikan nilai

ekspor produk lada Indonesia ke Italia ini mempersempit selisih nilai ekspor

kedua negara, dimana pada tahun 2014, nilai ekspor lada Vietnam ke Italia

lebih banyak USD 10 juta dari nilai ekspor Indonesia. Di tahun 2015, selisih

nilai tersebut hanya tinggal setengahnya saja yaitu sebesar USD 5,6 juta.

Hujan lebat pada akhir 2014 sampai awal tahun 2015 di kawasan

Asia terutama Asia Selatan, menyebabkan produksi lada Vietnam, India

dan Srilanka lebih rendah dari perkiraan. Di pihak lain, salah satu faktor

yang menyebabkan kenaikan nilai ekspor produk lada Indonesia adalah

adanya upaya pemerintah untuk meluaskan areal lahan lada khususnya di

Page 17: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 16

wilayah sentra seperti Maluku dan Bangka Belitung.

Selain perluasan lahan lada, Ditjen Perkebunan Kementan juga melakukan

intensifikasi dan rehabilitasi lahan. Total lahan yang direhabilitasi dan

intensifikasi masing-masing mencapai 5.400 hektare (ha). Tahun ini

ditargetkan 1.800 ha tambahan lahan bisa digarap untuk menumbuhkan

lada. Target luas areal lahan tanaman lada tahun ini ditargetkan mencapai

195 ribu ha. 15

Dengan kenaikan ini, Indonesia menggeser Belanda, Jerman dan

India yang sebelumnya bertengger di atas Indonesia dalam hal nilai ekspor

lada ke Italia. Impor dari Belanda, yang sebelumnya lebih rendah dari

Indonesia, mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2014 dan

menduduki posisi kedua negara pengekspor lada ke Italia. Impor dari

Belanda yang sebelumnya lebih tinggi dari Indonesia hanya mengalami

peningkatan yang kurang signifikan pada tahun 2015, yaitu sebesar sekitar

USD 1 juta dan menduduki peringkat ketiga dari daftar negara-negara

rekanan impor lada Italia.

Dari kawasan Asia Tenggara, selain Vietnam, Srilanka adalah

negara pesaing yang patut untuk diperhatikan. Dalam setahun terakhir

Srilanka membukukan tren kenaikan nilai ekspor lada ke Italia sebesar

138%, meskipun jika dilihat secara volume, jumlah nilai ekspornya belum

signifikan karena masih ada di kisaran USD 1 juta. Kenaikan nilai-nilai

ekspor ini mengindikasikan bahwa kebutuhan konsumsi Italia akan lada

terus meningkat, dan Indonesia harus terus meningkatkan daya saing di

pasar Italia untuk dapat bertahan. Potensi yang terdapat di pasar Italia

menjadi peluang yang baik bagi produsen dan eksportir lada Indonesia

untuk terus meningkatkan nilai ekspornya ke Italia.

Tabel 4. Negara Partner Impor Italia (dalam juta USD)

Italy's Import Partners of HS 090411 (Pepper, Not Crushed Nor Ground)

2011 – 2015

Value: Million USD

15 http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/ritel/13/05/23/mn8u3m-lada-dan-pala-unggulan-ekspor-rempah, diakses

pada 3 Mei 2016).

Page 18: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 17

Rank Country 2011 2012 2013 2014 2015 Trend (%) 11-15

Change (%) 15/14

World 20.40 25.68 22.97 28.70 38.17 14.61 32.98

1 Vietnam 7.41 10.78 11.35 13.06 11.92 12.11 -8.71

2 Indonesia 1.34 3.14 1.53 2.72 6.30 34.34 131.15

3 Netherlands 2.16 2.46 1.61 4.89 5.08 27.13 3.98

4 India 5.53 5.84 4.82 2.11 4.66 -12.71 121.11

5 Brazil 0.64 0.31 0.51 1.94 4.48 77.30 130.99

6 Germany 1.58 1.76 2.07 2.62 2.81 16.66 7.24

7 Sri Lanka 0.03 0.04 0.03 0.45 1.07 161.91 138.24

8 Madagascar 0.57 0.00 0.19 0.06 0.44 #NUM! 692.18

9 France 0.34 0.63 0.33 0.43 0.42 0.60 -3.57

10 Austria 0.10 0.11 0.17 0.23 0.36 38.45 60.74

11 Ecuador 0.00 0.00 0.00 0.00 0.32 #NUM! #DIV/0!

12 Spain 0.06 0.10 0.01 0.01 0.14 -8.81 1512.95

13 United Kingdom 0.01 0.03 0.05 0.08 0.07 55.94 -6.19

14 Belgium 0.37 0.18 0.04 0.03 0.03 -48.62 -3.10

15 Slovakia 0.00 0.00 0.03 0.02 0.02 #NUM! 10.30

16 Sao Tome & Principe 0.00 0.00 0.00 0.00 0.02 #NUM! #DIV/0!

17 China 0.17 0.13 0.00 0.00 0.01 -60.15 762.10

18 Malaysia 0.00 0.04 0.05 0.05 0.01 18.32 -88.73

19 Poland 0.06 0.05 0.02 0.00 0.00 #NUM! #DIV/0!

20 Peru 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 #NUM! #DIV/0!

Source: ISTAT

Dengan tren peningkatan nilai ekspor Indonesia ke Italia untuk

produk lada, masih terdapat potensi besar untuk meningkatkan nilai ekspor.

Selain potensi konsumsi pasar Italia yang terus meningkat, Indonesia

merupakan produsen jenis lada yang diminati pasar Italia seperti tersebut

di atas. Pasar untuk produk lada di Uni Eropa, termasuk Italia, berpotensi

terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan karena tingginya tingkat

konsumsi lada di kawasan ini.16Selain itu, statistik menunjukkan bahwa

harga produk lada dari kawasan Asia Tenggara meningkat sebesar 20%

per tahun.17

16 “CBI Product Factsheet: Pepper from Southeast Asia in Europe,” CBI Ministry of Foreign Affairs, diakses pada 5 Desember 2015, https://www.cbi.eu/sites/default/files/product-factsheet-europe-pepper-southeast-asia-2015.pdf 17 Ibid.

Page 19: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 18

Untuk produk crushed or ground pepper Indonesia mengalami

peningkatan ekspor yang jauh lebih tinggi dari negara-negara Asia

Tenggara lainnya seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Akan tetapi

meskipun peningkatannya cukup tinggi, secara market share masih jauh di

bawah Vietnam seperti yang terlihat pada Tabel 5 dibawah ini. Disini terlihat

bahwa Vietnam masih menguasai pasar dengan market share sebesar

31%, sementara Indonesia berada di peringkat ke 2 dengan market share

sebesar 16,5%. Di posisi ke 3, 4 dan 5 diduduki oleh Belanda, India dan

Brazil dengan market share masing-masing sebesar 13%, 12% dan 11%.

Tabel 5. 10 Besar Negara Rekanan Impor Italia Untuk Produk Lada

Italy's TOP 10 Import Partners of HS 090411 (Pepper, Not Crushed Nor Ground)

Rank Country

Share (%) 2015

1 Vietnam 31.23

2 Indonesia 16.50

3 Netherlands 13.32

4 India 12.22

5 Brazil 11.74

6 Germany 7.35

7 Sri Lanka 2.80

8 Madagascar 1.16

9 France 1.09

10 Austria 0.95

Others 1.63

Source: WTA/Istat

II.3 Regulasi Produk Lada di Italia

Page 20: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 19

Legislasi Dasar

Hukum Deskripsi Singkat

General Food

Law

Regulation

(EC) No

178/2002

Merupakan peraturan yang berisi prinsip

umum, persyaratan dan prosedur

pembuatan keputusan dalam produksi

makanan yang mencakup seluruh

tahapan dalam proses produksi dan

distribusi makanan.

http://ec.europa.eu/food/safety/general_

food_law/index_en.htm

Standar

Internasional

ISO

5564:1982

Ketentuan standar internasional perihal

kandungan piperine pada lada hitam dan

lada putih.

http://www.iso.org/iso/catalogue_detail.

htm?csnumber=11634

Ketentuan

kadar

kontaminan

Regulation

(EC) No.

1881/2006

(Annex 2.1.9

dan 2.2.11)

Berisi peraturan mengenai kadar

mycotoxins (aflatoksin, ochratoxin, dan

lain-lainnya) dalam lada. Untuk lada,

tingkat aflatoksin yang wajar adalah

antara 5-10 µg/kg (total dari aflatoksin

B1, B2, G1, G2). Sedangkan tingkat

maksimum kadar ochratoksin adalah 15

µg/kg.

http://eur-lex.europa.eu/legal-

content/EN/TXT/PDF/?uri=CELEX:0200

6R1881-20140101&rid=2

Ketentuan

peggunaan

pestisida

Regulation

396/2005

Merupakan peraturan kadar residu

pestisida yang boleh terkandung dalam

makanan.

http://eur-lex.europa.eu/legal-

content/EN/TXT/PDF/?uri=CELEX:3201

4R1146&from=EN

Page 21: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 20

Legislasi Dasar

Hukum Deskripsi Singkat

Ketentuan

kandungan

zat adiktif dan

buatan

Regulation

EU 234/2011

dengan

amandemen

Commison

Implementing

Regulation

(EU) No

562/2012

Berisi spesifikasi zat-zat dan substansi

E-nomor yang dapat digunakan dalam

pada lada. Hal ini untuk menghindari

praktek-praktek illegal yang

menguntungkan sebagian pihak.

http://ec.europa.eu/food/safety/food_im

provement_agents/common_auth_proc

_guid/index_en.htm

Keamanan

dan

ketertelusura

n sistem

manajemen

bahan

makanan

(Ketentuan

tambahan)

BRC Global

Standar Food

Standar keamanan dan kualitas untuk

pembuatan, pengemasan, penyimpanan

dan distribusi.

http://search.standardsmap.org/assets/

media/BRCGlobalStandardsFood/Englis

h/AtAGlance_EN.pdf

International

Featured

Standards

Berisi ketentuan tentang proses

pengemasan dan memastikan tidak

adanya kontaminasi pada makanan

selama proses pengemasan.

http://search.standardsmap.org/assets/

media/IFSFoodVersion6/English/AtAGla

nce_EN.pdf

Food Safety

System

Certification

22000-

FSSC22000

Sertifikasi produk sesuai standar ISO

22000, ISO 22003 dan spesifikasi teknis

rantai produksi bahan makanan.

Page 22: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 21

Legislasi Dasar

Hukum Deskripsi Singkat

http://search.standardsmap.org/assets/

media/FoodSafetySystemCertification22

000/English/AtAGlance_EN.pdf

Safe Quality

Food

Program -

SQF

Merupakan sertifikasi independen untuk

memastikan sistem keamanan makanan

dan jaminan mutu pemasok (supplier)

sudah sesuai dengan peraturan di skala

internasional dan domestik.

http://search.standardsmap.org/assets/

media/SafeQualityFoodProgramSQF/En

glish/AtAGlance_EN.pdf

Corporate

Social

Responsibility

ISO 26000 Pembeli Uni Eropa menaruh perhatian

pada proses operasi perusahaan

produsen untuk memenuhi tanggung

jawab terhadap dampak sosial dan

lingkungan.

http://www.iso.org/iso/home/standards/i

so26000.htm

Sertifikasi

produk

berkelanjutan

Fairtrade

Trade

Standard

Sertifikasi tentang sistem perdagangan

yang berdasarkan hubungan yang adil

antara produsen dan konsumen. Sistem

ini terutama menguntungkan pedagang

kecil di negara berkembang.

http://www.fairtrade.net/about-

fairtrade/what-is-fairtrade.html

Rainforest

Chain of

Custody

Standard

Sertifikasi skema pembangunan

berkelanjutan yang berpihak pada

masyarakat dan lingkungan.

http://www.rainforest-

alliance.org/agriculture/certification/coc

Page 23: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 22

II.4 Saluran Distribusi Produk Lada di Italia

Saluran distribusi produk lada termasuk dalam saluran distribusi

rempah-rempah. dapat memasuki pasar Uni Eropa melalui importir,

broker/agen, pemroses/penggiling (processor), sektor industri (food

processor), dan pedagang retail.

Sumber: CBI

Importir adalah perantara antara eksportir dengan end user industri dan

retail. Importir membeli dalam kuantitas bulk dan memiliki kontrak jangka

panjang dengan pemasok. Selain importir pada umumnya, di Uni Eropa

juga terdapat specialized importers yang fokus pada produk premium dan

bersertifikat (organik, fair trade, dll), varian rempah berkualitas tinggi.

Sedangkan broker/agen, tidak membeli produk dari pemasok, hanya

mempertemukan penjual dan pembeli dan bekerja dengan komisi (0,5%-

2%).18

Memasuki pasar ekspor Italia melalui broker menjadi pilihan yang

menarik bila ekspotir tidak memiliki pengetahuan yang cukup akan pasar

Italia dan berhubungan dengan importir baru.

18 “Market Insights for Indonesian Spices,” CBI Ministry of Foreign Affairs, diakses pada 3 Mei 2016) , http://www.cbi.eu/sites/default/files/study/tailored-information-indonesian-spices-eu-market-insights-indonesia-europe-spices-herbs-2013.pdf,

Page 24: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 23

Processor biasanya membeli rempah dalam partai besar dengan

kualitas dan persyaratan yang spesifik. Perusahaan ini biasanya

melakukan pemrosesan untuk dipasok ke kalangan industri besar.

Untuk ekspor ke Sektor Industri, pengekspor diharuskan untuk dapat

memenuhi standar kualitas tinggi dalam hal pelayanan, kualitas, dan

volume produk. Biasanya Sektor Industri jarang mengimpor barang

langsung dari negara produsen. Saluran distribusi terakhir adalah langsung

ke pedagang retail. Namun pada prakteknya hal ini jarang dilakukan.

II.5 Hambatan dan Tantangan

Tantangan yang dihadapi eksportir dari negara berkembang seperti

Indonesia ketika memasuki pasar Italia adalah kemampuan menjamin

konsistensi kualitas, rasa, aroma, dan warna yang sesuai dengan standar

Uni Eropa. Selain itu, pasar Italia juga semakin memberi perhatian lebih

pada kesehatan. Oleh karena itu, Indonesia harus menerapkan prosedur

budidaya dan pascapanen yang sesuai standar IPC. IPC (International

Pepper Community) itu sendiri adalah organisasi antar pemerintah dari

negara-negara penghasil lada. Saat ini negara-negara yang tergabung

dalam IPC adalah Brazil, India, Indonesia, Malaysia dan Vietnam sebagai

anggota tetap. IPC didirikan pada tahun 1972 dengan sekretariat yang

berkedudukan di Jakarta. Standar yang ditetapkan IPC ini yang menjadi

acuan negara pengguna seperti Amerika dan Eropa sebagai kriteria eskpor

ke negara mereka. Sehingga, eksportir harus menjamin kualitas dan

keamanan lada Indonesia yang masuk ke pasar Italia. 19

Selain itu, eksportir juga harus menjamin bahwa pasokan ke pasar

Italia konsisten secara jumlah dan kualitas, sesuai kesepakatan yang dibuat

dengan pihak importir. Pengelolaan pasca panen lada Indonesia sebagian

19 “Masalah Ekspor Indonesia https://www.tempo.co/topik/masalah/ 44/ekspor-indonesia, diakses pada 3 Mei 2016)

Page 25: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 24

besar masih menggunakan cara tradisional dengan direndam di sungai20

dan lada berpotensi tercemar bakteri.

Pesaing terbesar Indonesia adalah Vietnam. Upah buruh yang relatif

lebih rendah di Vietnam, membuat produk lada Vietnam memiliki

keunggulan kompetitif dibandingkan negara lain. Sedangkan upah buruh

Indonesia lebih tinggi. Selain itu, meskipun Indonesia saat ini masih menjadi

negara dengan luas lahan tanaman lada terbesar di dunia, produktifitasnya

kalah dari Vietnam yang notabene lahannya lebih sempit. Produktivitas

lahan lada Vietnam lebih dari 2000 kilogram per hektar per tahun.

Sementara Indonesia hanya sekitar 400-450 kilogram per hektar per tahun.

Hal itu dipicu oleh tanaman lada di Indonesia rata-rata sudah terlalu tua. 21

Berikut analisis hambatan dan tantangan produk lada Indonesia

dibandingkan dengan negara lain:22

Indonesia Negara lain

Upah Relatif lebih mahal. India, Brasil, dan China

memiliki upah buruh yang

hampir sama dengan

Indonesia. Sedangkan

Vietnam, Laos, dan

Kamboja memiliki

keunggulan dengan upah

yang rendah.

Harga Harga lada Indonesia

relatif lebih mahal

Lada Malabar dari India dan

lada putih China adalah

jenis lada paling mahal.

Sedangkan lada Vietnam,

meski harganya terus

20 Pengolahan Pasca-Panen Tingkatkan Kualitas Lada,” Radar Bangka Online, 3 Maret 2012, diakses pada 3 Mei 2016, http://www.radarbangka.co.id/berita/detail/global/6035/pengolahan-pasca-panen-tingkatkan-kualitas-lada.html 21Harga Komoditas Lada Dunia Cenderung Meningkat http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2015/10/26/347507 /harga-komoditas-lada-dunia-cenderung-meningkat, diakses pada 3 Mei 2016 22 “CBI Product Factsheet: Pepper from Southeast Asia in Europe,” CBI Ministry of Foreign Affairs, diakses pada 5 Desember 2015, https://www.cbi.eu/sites/default/files/product-factsheet-europe-pepper-southeast-asia-2015.pdf

Page 26: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 25

meningkat namun relatif

lebih murah dari Indonesia.

Produktivitas Produktivitas Indonesia

relatif rendah dengan 0,5

ton/ha, karena biasanya

masih ditanam di lahan

multikultur (ditanam lebih

dari satu jenis tanaman)

Produktivitas di Kamboja

mencapai 6,6 ton/ha.

Thailand 3,3 ton/ha.

Vietnam dengan lahan

monokulturnya mencapai

3,2 ton/ha. Brasil 2,3 ton/ha,

dan China 1,8 ton/ha.

Sedangkan produktivitas

terendah adalah di India

dengan 0,4 ton/ha.

Profitabilitas Lebih rendah bila

dibanding Vietnam

sehingga petani mudah

beralih ke jenis tanaman

lain. Namun, proyeksi

kenaikan harga

diharapkan dapat

meningkatkan investasi

di bidang ini.

Vietnam memiliki tingkat

produktivitas yang tinggi

sehingga petani lebih

memilih menanam lada

dibandingkan kopi atau

karet. Di Brasil, India dan

China, tingkat profitabilitas

yang rendah membuat

output juga berkurang.

Asosiasi

industri

Asosiasi yang didirikan

dengan keterlibatan di

International Pepper

Community.

Vietnam memiliki

Vietnamese Pepper

Association yang membantu

petani dan eksportir dengan

informasi harga dan

perencanaan ekspor jangka

panjang.

Tingkat

pembangunan

Tingkat pembangunan

Indonesia di sektor ini

cukup maju bila

Petani Vietnam

mendapatkan pelatihan

praktek pertanian untuk

meningkatkan kualitas dan

Page 27: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 26

dibandingkan negara

lain kecuali Vietnam.

memenuhi standar

internasional. Vietnam juga

mendirikan fasilitas

processing pasca panen

khusus untuk lada.

Daya tarik bagi

investor

Investor biasanya lebih

tertarik berinvestasi di

negara yang memiliki

upah rendah.

Vietnam cenderung lebih

sukses karena investasi

dilakukan sejak dini dan

masih terus tumbuh hingga

saat ini.

III PELUANG DAN STRATEGI

III.1 Peluang

Harga lada terus meningkat di pasar Uni Eropa. Produsen dan

eksportir memiliki posisi yang bagus dan dapat menentukan harga pasar.

Hal ini menjadi peluang bagus untuk Indonesia yang memiliki pasar ekspor

yang cukup tinggi yaitu sebesar 80% dari total produksi lada Indonesia.

Permintaan lada Italia juga terus meningkat seiring dengan membaiknya

perekonomian Eropa pasca krisis di tahun 2012. Indonesia juga merupakan

anggota dari International Pepper Community (IPC) bersama negara

produsen besar lainnya yaitu Brasil, India, Malaysia, Srilanka, dan Vietnam.

IPC berperan aktif dalam memajukan sektor lada internasional.

Sebagai produsen lada terbesar kedua di dunia setelah Vietnam,

Indonesia berpeluang untuk memenuhi kebutuhan lada Italia. Dari sisi

kualitas dan jenisnya, Indonesia memiliki lada yang diminati pasar

internasional termasuk Italia, yaitu lada Bangka, Lampung, Sarawak, dan

Muntok. Selain itu, lada produksi Indonesia dikenal memiliki kadar residu

pestisida yang lebih rendah dibandingkan produk negara Asia Tenggara

lainnya karena sistem penanaman yang lebih alami.23 Permintaan akan

23 “CBI Product Factsheet: Pepper from Southeast Asia in Europe,” CBI Ministry of Foreign Affairs, diakses pada 5 Desember 2015, https://www.cbi.eu/sites/default/files/product-factsheet-europe-pepper-southeast-asia-2015.pdf

Page 28: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 27

produksi lada jenis crushed/ground pepper Indonesia juga semakin

meningkat.

Bila dibandingkan dengan Vietnam, peningkatan ekspor Indonesia ke

Italia secara presentase jauh lebih besar. Dalam setahun terakhir (2014-

2015), peningkatan ekspor Vietnam ke Italia menurun sebesar 8,7%

sedangkan Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan yaitu sebesar

131% (lihat tabel 5). Jumlah ini juga lebih besar dari peningkatan nilai

ekspor ditahun sebelumnya (2014) sebesar 76%.

Ini berarti Indonesia berpeluang besar untuk meningkatkan pangsa

pasar produk lada di Italia. Bahkan jika kondisi ini terus bertahan dalam

waktu beberapa tahun kedepan, Indonesia berpeluang untuk mengambil

alih posisi Vietnam sebagai pengekspor no.1 produk lada ke Italia,

mengingat dalam kurun waktu 1 tahun terakhir Indonesia mampu naik ke

peringkat ke 2 dari posisi sebelumnya di peringkat ke 5.

III.2 Strategi

No Strategi Deskripsi Outcome

1 Strategi Produksi

Penanaman lada secara monokultur.

Dengan penanaman jenis ini diharapkan produktivitas lada Indonesia meningkat. Selain lahannya yang luas, produktivitas menjadi faktor yang penting untuk meningkatkan ekspor dan menarik investasi di bidang ini.

Penanaman/produksi lada organik

Melakukan sistem budidaya yang baik dengan mempertimbangkan dan meningkatkan strategi potensi sumber daya alam, lingkungan, dan sosial ekonomi.

Dengan sistem tersebut diharapkan mampu menghasikan lada

Page 29: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 28

No Strategi Deskripsi Outcome

berkualitas tinggi (bebas dari senyawa/polutan an organik racun), melalui penggunaan varietas unggul, sehat, tahan hama penyakit, memaksimalkan penggunaan pupuk organik, menggunakan pestisida nabati dan penggunaan agensia hayati.

Pelatihan petani intensif agar memenuhi standar internasional seperti yang dilakukan Vietnam

Indonesia dianggap sudah maju dalam pengelolaan pertanian lada, namun hal ini tetap perlu dilakukan untuk menjaga kualitas dan kuantitas lada Indonesia. Dengan harga yang semakin meningkat di pasar dunia, lada Indonesia memiliki potensi yang menjanjikan,

2 Strategi Produk Mesin pengolahan pasca panen

Biji lada lebih higienis dan mengurangi potensi tercemarnya bakteri.

Menerapkan prosedur budidaya dan pasca panen yang sesuai standar IPC.

Standar ini menjadi acuan negara pengguna seperti Amerika dan Eropa sebagai kriteria ekpor ke negara mereka, sehingga dapat meningkatkan peluang ekspor

3 Strategi Promosi

Pembentukan

Asosiasi Eksportir

Lada Indonesia

(AELI)

Seperti yang telah dilakukan oleh Vietnam, keberadaan asosisasi yang efektif dapat memberi informasi penting kepada petani dan membentuk pasar

Page 30: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 29

No Strategi Deskripsi Outcome

yang berkelanjutan untuk ekspor lada.

Mempromosikan lada

Muntok, lada Bangka,

dan lada Lampung

secara intensif.

Dengan proyeksi meningkatnya harga lada Indonesia di pasar dunia, diharapkan keuntungan berinvestasi di produksi lada terus meningkat.

4 Strategi Penjualan

Indonesia juga sebaiknya menjual lada dalam bentuk bubuk (crushed or ground).

Hal itulah yang kini dilakukan India. Dengan menjual lada dalam bentuk aneka produk olahan, India yang tak begitu besar produksi ladanya, ternyata mampu meraup pendapatan lebih besar dari komoditas itu, dibandingkan dengan negara produsen besar.

5 Strategi Kebijakan

Pemerintah perlu terus mendorong pengembangan sektor lada dari hulu ke hilir.

Seluruh pemangku kepentingan termasuk peran sektor industri, diharapkan mendukung pengembangan diversifikasi produk berbasis lada dan melakukan inovasi teknologi serta menekan biaya-biaya yang dapat menghambat pertumbuhan industri ekspor sehingga ekspor dapat terus meningkat

IV INFORMASI PENTING

4. 1 Alamat dan Website Penting

1. Kedutaan Italia di Indonesia. Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310,

Indonesia.

2. Kamar Dagang Italia di Indonesia. Italian Business Association

Indonesia (IBAI). Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend.

Page 31: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 30

Sudirman No. 44 46 Jakarta 10210 IndonesiaTel: +62 (21) 571-

3540 ; Fax: +62 (21) 571-9013.

Email: [email protected]. Kontak person: Dr. Luigi

Carlo Gastel (President)

3. Promosi Perdagangan Indonesia di Italia. ITPC MILAN, Via Vittor

Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia.

4. Perwakilan Indonesia di Italia. Ambasciata della Repubblica di

Indonesia, Via Campania 53-55,00187 Roma, Italia.Tel:

+39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910

5. Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen

Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il

commercio) Estero http://www.ice.gov.it/. Kementrian

perdagangan Italiahttp://www.mincomes.it/. atau

http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm

6. Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Euro

Untuk memastikan nilai tukar euro dengan mata uang lainnya,

dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau

dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset) E-mail:

mailto:[email protected]://www.euromonitor.com

7. International Chamber of Commerce. E-mail:

mailto:[email protected]. http://www.iccwbo.org

8. International Trade Centre UNCTAD/ WTO

E-mail: mailto:[email protected]. http://www.intracen.org

9. Organisasi Promosi Perdagangan Italia

ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21,

00144 Rome, Italy. Telephone: (39) 6-59921 Telefax: (39) 6-

59926900

10. Informasi produk dapat dilihat di Eurostat dan Italian National

Statistics (http://www.istat.it).

11. Peraturan dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk ekspor ke

Italia dapat dilihat di situs CBI Ministry of Foreign Affairs di

http://www.cbi.eu/

Page 32: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 31

12. Referensi untuk syarat dan ketentuan memulai bisnis di Italia

disediakan oleh World Bank di situs

http://www.doingbusiness.org/data/exploreeconomies/italy/#enfor

cing-contracts

4. 2 Asosiasi dan major player

1. European Spice Association – ESA

Reuterstrasse 151, 53113 Bonn. Tel: +49-228-210180. Fax: +49-

228-229460. Email: [email protected]

http://www.esa-spices.org

2. International Pepper Community – IPC

LINA Building, lantai 4, Jalan HR Rasuna Said Kav B7, Kuningan,

Jakarta 12920, Indonesia. Tel: +62-21-5224902. Fax: +62-21-

5224902. Email: [email protected]

http://www.ipcnet.org

3. Bisetti srl.

Via Nichini 11, 28028 Pettenasco, Italia. Tel: +39-0323/89116.

Fax: +39-0323/89690. Email: [email protected]

http://www.bisetti.com

4. La Cosentina SRL

Via Camigliatello Z.I., 87046 Montalto U. (Cs), Italy. Tel:

+390984934728. Fax: +390984937087. Email:

[email protected]. http://www.lacosentina.com/contattaci

5. Mercato del Gusto

Via Paolo Biganzoli 4 – 21040 Jerago con Orago, Italy. Tel:

+393404989030. http://www.mercatodelgusto.it/contatti

REFERENSI

Harga Komoditas Lada Dunia Cenderung Meningkat, http://www.pikiran-

rakyat.com/ekonomi/2015/10/26/347507/harga-komoditas-lada-dunia-

cenderung-meningkat, diakses pada 2 Mei 2016

Page 33: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 32

Wike Dita Herlinda. “Surplus Produksi Lada, Konsumsi dan Ekspor akan

digenjot.” Industri. 2 Mei 2014. Diakses pada 2 Mei 2016.

http://industri.bisnis.com/read/20140502/12/224126/surplus-produksi-lada-

konsumsi-dan-ekspor-akan-digenjot

“Permintaan membludak, harga lada semakin pedas.” Kontan. 4 Mei 2015.

Diakses pada 2 Mei 2016. http://industri.kontan.co.id/news/permintaan-

membludak-harga-lada-semakin-pedas

Pemakaian Lada Dunia Meningkat, Hatga Lada Naik 310 Persen

http://food.detik.com/read/2015/07/25/093432/2974927/297/pemakaian-

lada-dunia-meningkat-harga-lada-naik-310-persen, diakses pada 2 Mei

2016

“Produsen Terbesar ke-2 Dunia: Lada Indonesia Sangat Diminati Pasar

Internasional.” Indotrading.com. Diakses pada 2 Mei 2016.

http://blog.indotrading.com/produsen-terbesar-ke-2-dunia-lada-indonesia-

sangat-diminati-pasar-internasional/

Alberto Capatti dan Massimo Montanari. Italian Cuisine: a Cultural History.

New York: Columbia University Press, 2003.

https://books.google.nl/books?id=jprIxTqMCwEC&pg=PA41&lpg=PA41&d

q=italian+consumption+of+pepper&source=bl&ots=Mzgh6TxF0s&sig=9z9

a20T5Jp4usoi-jmkgNB3hET8&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjwq5-

LzMnJAhWFXw8KHQM3CssQ6AEITDAI#v=onepage&q=pepper&f=false

“Italy: Open field pepper production mainly destined for processing.” Fresh

Plaza. 27 Maret 2013. Diakses pada 2 Mei 2016

http://www.freshplaza.com/article/107428/Italy-Open-field-pepper-

production-mainly-destined-for-processing

Lukas Hendra. “ITA Tawarkan Peluang Ekspor Produk Asal Sulut.”

Industri. 9 Juni 2015. Diakses pada 3 Mei 2016

http://industri.bisnis.com/read/20150609/12/441808/ita-tawarkan-peluang-

ekspor-produk-asal-sulut

Page 34: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 33

Detail Pasar dan Tren di Uni Eropa

http://inatrims.kemendag.go.id/id/product/detail/pasar-dan-tren-di-uni-

eropa_181/?market=eu, diakses pada 2 Mei 2016)

“CBI Product Factsheet: Pepper from Southeast Asia in Europe.” CBI

Ministry of Foreign Affairs. Diakses pada 3 Mei 2016.

https://www.cbi.eu/sites/default/files/product-factsheet-europe-pepper-

southeast-asia-2015.pdf

Lada dan Pala Unggulan Ekspor Rempah

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/ritel/13/05/23/mn8u3m-lada-dan-

pala-unggulan-ekspor-rempah, diakses pada 3 Mei 2016)

“Market Insights for Indonesian Spices.” CBI Ministry of Foreign Affairs.

Diakses pada 12 Agustus 2015.

http://www.cbi.eu/sites/default/files/study/tailored-information-indonesian-

spices-eu-market-insights-indonesia-europe-spices-herbs-2013.pdf

Masalah Ekspor Indonesia https://www.tempo.co/topik/masalah/44/ekspor-

indonesia, diakses pada 3 Mei 2016)

Pengolahan Pasca-Panen Tingkatkan Kualitas Lada,” Radar Bangka

Online, 3 Maret 2012, diakses pada 3 Mei 2016,

http://www.radarbangka.co.id/berita/detail/global/6035/pengolahan-pasca-

panen-tingkatkan-kualitas-lada.html

“Which trends offer opportunities on the European spices and herbs

market.” CBI Ministry of Foreign Affairs. Diakses pada 3 Mei 2016

https://www.cbi.eu/market-information/spices-herbs/trends/

Harga Komoditas Lada Dunia Cenderung Meningkat http://www.pikiran-

rakyat.com/ekonomi/2015/10/26/347507/harga-komoditas-lada-dunia-cenderung-

meningkat, diakses pada 3 Mei 2016

Page 35: MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK LADA (HS …itpcmilan.it/wp-content/uploads/2016/06/Market-Brief-2016-ITPC... · lima tahun terakhir, sejak 2011 hingga 2015. ... 2015 Value: Million

Page 34