manual mutu - pasca undiknas

45
Manual Mutu Program Studi Magister Manajemen i

Upload: vominh

Post on 31-Dec-2016

249 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manual Mutu - Pasca Undiknas

Manual MutuProgram Studi Magister

Manajemen

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL

(UNDIKNAS)DENPASAR

i

Page 2: Manual Mutu - Pasca Undiknas

2013

Manual MutuProgram Studi Magister

ManajemenProgram Pascasarjana

Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas)

Kode Dokumen : UNDIKNAS-MM/SPMI/02.01Revisi : 02Tanggal : 19 Mei 2013 Diajukan oleh : Direktur Program Pascasarjana

ttd

Dr. Gede Sri Darma, D.B.ADikendalikan oleh

: Direktur Lembaga Penjaminan Mutu

ttd

Ni Ketut Elly Sutrisni, SH.,MMDisetujui oleh : Rektor

ttd

ii

Page 3: Manual Mutu - Pasca Undiknas

Prof. Gede Sri Darma, D.B.A

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN 11.1. Latar Belakang 11.2 Ruang Lingkup 11.3 Tujuan Manual Mutu 21.4 Penyusunan dan Pengendalian Dokumen Manual Mutu 21.5 Sasaran Mutu 3

2. LANDASAN KEBIJAKAN MANAJEMEN MUTU 43. ISTILAH DAN DEFINISI 44. SISTEM MANAJEMEN MUTU 5

4.1 Sejarah Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) 54.2 Organisasi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) 64.3 Visi, Misi dan Tujuan Universitas Pendidikan Nasional

(Undiknas)84.4 Sistem Dokumentasi dan Audit 8

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 105.1 Komitmen Manajemen 105.2 Persyaratan dan Kepuasan Pelanggan 105.3 Kebijakan Mutu 115.4 Perencanaan Sistem Mutu 135.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi 135.6 Tinjauan manajemen 14

6. Pengelolaan Sumber Daya 156.1 Penyediaan Sumber Daya 156.2 Sumber Daya Manusia 156.3 Sarana, Prasarana dan Lingkungan Kerja166.4 Lingkungan Kampus dan Suasana Akademik 16

7. Realisasi Layanan Tri Dharma PT 177.1 Perencanaan Program Layanan Tri Dharma PT 177.2 Proses Terkait Pelanggan (Mahasiswa dan Stakeholders

Lainnya) 187.3 Rancangan dan Pengembangan Kurikulum PS, Penelitian dan

Pengabdian Kepada Masyarakat 197.4 Pengadaan Sumber Daya Universitas Pendidikan Nasional 217.5 Penyediaan Layanan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian

kepada Masyarakat 227.6 Pengendalian Instrumen Pemantauan dan Pengukuran

Keberhasilan 238. PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENINGKATAN MUTU 24

8.1 Panduan umum 248.2 Pemantauan dan pengukuran 248.3 Analisis Data 25

iii

Page 4: Manual Mutu - Pasca Undiknas

8.4 Perbaikan 25

Lampiran 1. Daftar Dokumen 27Lampiran 2. Cross References 28

iv

Page 5: Manual Mutu - Pasca Undiknas

1. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Manual Mutu Program Studi Magister Manajemen (MM) Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) disusun untuk mengendalikan pengelolaan pendidikan tinggi bermutu berstandar internasional dan memenuhi peraturan pemerintah Republik Indonesia. Manual Mutu ini menjelaskan penjabaran keterkaitan antara struktur organisasi Undiknas, kebijakan mutu, sasaran mutu penyelenggaraan pendidikan dan Sistem Penjaminan Mutu secara internal Undiknas Denpasar.

Pada tahun 2005 - 2006 Undiknas menggunakan Sistem Penjaminan Mutu (SPM) secara internal dengan nama Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA) dengan 10 standar mutu akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Mulai tahun 2007, sistem penjaminan mutu di Undiknas menggunakan nama Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) menggunakan tujuh (7) standar mutu akademik, non akademik dan tujuh (7) standar mutu PT berkelas dunia.

Program Sudi melakukan penjaminan mutu pendidikan sebagai pertanggungjawaban kepada stakeholders untuk mengembangkan mutu pendidikan di UNDIKNAS secara berkelanjutan. Dengan demikian, mutu penyelenggaraan pendidikan di UNDIKNAS diakui tidak saja secara internal, namun juga secara eksternal oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) atau badan akreditasi internasional.

Dalam penerapan SPMI, Program Sudi/Jurusan memastikan bahwa budaya mutu dipahami dan dilaksanakan semua pihak, serta dikendalikan oleh Ketua Program Studi. Dengan SPMI ini, program studi magister manajemen UNDIKNAS akan mampu menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya (aspek deduktif). mampu memenuhi kebutuhan/memuaskan stakeholders (aspek induktif) yaitu kebutuhan masyarakat, dunia kerja dan profesional. Untuk itu, Program studi magister manajemen Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) menyusun dokumen SPMI sebagai berikut:

◦ Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi UNDIKNAS, Statuta UNDIKNAS , Organisasi dan Tata Kerja UNDIKNAS, Rencana Strategis (Renstra) UNDIKNAS, Rencana Induk Pengembangan (RIP) UNDIKNAS dan Pedoman Pendidikan Program Studi Magister Manajemen UNDIKNAS.

◦ Dokumen mutu yaitu Manual Mutu Program Studi Magister Manajemen UNDIKNAS, Standar Mutu UNDIKNAS, Fakultas dan Program, Standar Mutu Jurusan dan PS, Manual Prosedur, Instruksi Kerja, Dokumen Pendukung, dan Borang-borang.

Dokumen Audit yang meliputi Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal Mutu (AIM) I, Manual Prosedur Pelaksanaan AIM II, Manual Prosedur (MP) Penilaian Kinerja UNDIKNAS, Fakultas dan Program, Manual Prosedur (MP) Penilaian Kinerja Jurusan dan PS,

1

Page 6: Manual Mutu - Pasca Undiknas

Borang Kinerja UNDIKNAS, Fakultas dan Program, Borang Kinerja Jurusan dan PS dan Instruksi Kerja.

1.2 Ruang Lingkup

Manual mutu ini merupakan panduan implementasi manajemen mutu Program Studi MM Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) dan merupakan persyaratan sistem manajemen mutu yang harus dipenuhi oleh unit-unit kerja di lingkungan Program Studi MM Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas). Manual Mutu ini disusun dengan mengacu pada persyaratan standar dan klausul Sistem Manajemen Mutu Universitas, dengan pedoman implementasinya dalam layanan pendidikan IWA2:2007, peraturan-peraturan pemerintah RI, persyaratan standar mutu penyelenggaraan pendidikan S-1 dan S-2, akreditasi BAN-PT dan standar mutu.

Sistem Manajemen Mutu (SMM) Program Studi MM Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) dibatasi pada penyediaan jasa layanan Tridarma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan sarjana dan pasca sarjana, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dengan didukung layanan penunjangnya. Penyelenggaraan layanan ini adalah Unit Kerja Pelaksana Akademik (UKPA) dan Unit Kerja Penunjang Pelaksana Akademik (UKPPA). Akan tetapi layanan UKPA tidak termasuk pendidikan Vokasi dan Pendidikan Spesialis. Demikian juga layanan UKPPA tidak termasuk layanan Pusat Bisnis. Ruang lingkup SMM lebih spesifik tertuang secara jelas dalam Manual Mutu unit-unit kerja seluruh Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas). Lingkup penerapan SMM UNDIKNAS meliputi semua persyaratan tanpa pengecualian, tetapi untuk masing-masing unit kerja tergantung dari kewenangan dan peraturan.

1.3 Tujuan Manual MutuManual Mutu ini bertujuan untuk:a. Menggariskan kegiatan utama (core business) yaitu tri dharma

pendidikan tinggi, baik yang terkait langsung ataupun tidak langsung dengan layanan pendidikan di Program Sudi Magister Manajemen Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), baik dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi ataupun tindakan perbaikan untuk menjamin adanya perbaikan berkelanjutan dalam memenuhi persyaratan pelanggan.

b. Menjelaskan hubungan berbagai aktivitas yang terkait dalam proses di atas.

c. Mencerminkan komitmen Program Studi Magister Manajemen Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) dalam peningkatan mutu secara berkelanjutan dalam bentuk tertulis, sehingga dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam proses layanan Tridarma dan penunjangnya di Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas).

d. Menggariskan perencanaan dan implementasi SPMI yang terintegrasi dengan SMM di unit-unit kerja lingkungan Program

2

Page 7: Manual Mutu - Pasca Undiknas

Studi Magister Manajemen Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas).

1.4 Penyusunan dan Pengendalian Dokumen Manual Mutu

Dokumen Manual Mutu Prgram Studi Magister Manajemen UNDIKNAS disusun dalam delapan (8) bagian. Konsep awal dokumen disusun oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) berdasarkan dokumen induk dan referensi yang relevan. Konsep awal ini dipelajari, diperiksa dan diberi masukan oleh pimpinan universitas. Selanjutnya konsep diklarifikasi oleh pakar sebelum divalidasi dan disahkan oleh Rektor. Secara rutin, keluhan dan permasalahan yang timbul pada implementasi SPMI dievaluasi untuk peningkatan mutu berkelanjutan. Manual Mutu ini dikategorikan sebagai dokumen tidak terkendali dan revisinya dikendalikan oleh LPM mengikuti MP Pengendalian Dokumen dan Rekaman. UKPA (Fakultas/Program dan Jurusan) dan UKPPA diwajibkan menyusun dan mengendalikan dokumen Manual Mutu sesuai dengan layanan masing-masing.

1.5 Sasaran MutuBIDANG, RENCANA

PROGRAM/KEGIATANDAN INDIKATOR KINERJA

Dasar/

2013

Target Capaian pada Tahun

Uraian Unit 2014

2015

2016

2017

2018

I. RAGAAN UNDIKNAS MASA DEPAN

PS terakreditasi A Nila

i B A A A A A

Akreditasi UNDIKNASNila

i - B B B A A

II. KUALITAS PEMBELAJARAN (TEACHING QUALITY)

S3 % 55 80 85 90 100 100

IV. KETENAGA-KERJAAN LULUSAN (GRADUATE EMPLOYABILITY)

Jumlah mahasiswa menjadi calon pekerjaan manajerial secara profesional

% 80 85 95 100 100 100

Jumlah lulusan yang mampu menguasai kecakapan manajerial dan kecakapan teknis

% 80 85 95 100 100 100

Jumlah lulusan yang mampu % 5 10 15 20 30 40

3

Page 8: Manual Mutu - Pasca Undiknas

BIDANG, RENCANA PROGRAM/KEGIATAN

DAN INDIKATOR KINERJADasa

r/2013

Target Capaian pada Tahun

Uraian Unit 2014

2015

2016

2017

2018

menjadi peneliti dalam rangka pengembangan IPTEK

lulusan yang dapat diterima di perguruan tinggi terkemuka

% 5 10 15 25 35 50

V. KUALITAS PENELITIAN (RESEARCH QUALITY)

Publikasi di jurnal nasional jml 30 35 40 45 50 55

2. LANDASAN KEBIJAKAN MANAJEMEN MUTU

Rujukan yang digunakan adalah:a. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Tinggi Nasional.b. Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.c. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan.d. Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010 tentang PerUndiknasahan

atas Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

e. Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional, 2008.

f. Akreditasi Program Studi Sarjana, Magister dan Doktor oleh Badan Akreditasi Nasional, 2009.

g. Visi dan Misi Program Sudi Magister Manajemen Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar.

h. Statuta Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), 2013.i. Rencana Strategis UNDIKNAS tahun 2013 - 2017.j. Instrumen Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik Program Studi

Magister Manajemen Undiknas oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara.

3. ISTILAH DAN DEFINISI a. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah sistem untuk

4

Page 9: Manual Mutu - Pasca Undiknas

menetapkan kebijakan, tujuan dan strategi mencapai mutu yang telah ditentukan masing-masing Perguruan Tinggi.

b. Jaminan mutu (quality assurance) adalah seluruh proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan Perguruan Tinggi (PT) secara konsisten dan perbaikan berkelanjutan, sehingga visi dan misi PT dapat tercapai serta stakeholders memperoleh kepuasan (pemenuhan janji kepada stakeholders). Kegiatan harus terencana dan sistematis yang dilaksanakan dengan menggunakan Sistem Manajemen Mutu (SMM) untuk meyakinkan bahwa suatu produk (hasil) akan memenuhi persyaratan mutu.

c. Mutu adalah keseluruhan karakteristik produk yang menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi permintaan atau persyaratan yang ditetapkan customer (stakeholders), baik yang tersurat (dinyatakan dalam kontrak ), maupun tersirat.

d. Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan, termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya (PP No. 102 Tahun 2000).

e. Manual Mutu (MM) adalah dokumen yang menjadi panduan untuk menentukan sistem manajemen mutu dari organisasi Program Studi Magister Manajemen.

f. Pelanggan secara umum adalah orang perorangan atau badan yang ikut menerima atau membeli layanan pendidikan di PT. Pelanggan UNDIKNAS dapat dibagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu (1) calon mahasiswa/mahasiswa (learners) atau peserta pelatihan sebagai pelanggan utama; (2) orang tua mahasiswa atau lembaga yang mengirim peserta pelatihan; dan (3) pengguna lulusan dan mitra kegiatan penelitian dan pengabdian; dan (4) pemerintah sebagai atasan langsung.

g. Unit kerja penyelenggara pendidikan adalah fakultas/program, jurusan dan program studi atau lembaga selain fakultas dan jurusan yang menyelenggarakan layanan pendidikan atau pelatihan, disebut juga UKPA.

h. Lembaga pendukung adalah lembaga selain fakultas dan jurusan/PS yang mendukung terselenggaranya layanan pendidikan atau pelatihan, disebut juga UKPPA.

i. UKPA adalah singkatan Unit Kerja Pelaksana Akademik.j. UKPPA adalah singkatan Unit Kerja Penunjang Pelaksana Akademik.k. Dokumen adalah informasi dan media pendukungnyal. Borang adalah lembar isian data yang memberikan informasi m. Rekaman adalah dokumen atau catatan yang menyatakan

hasil yang dicapai atau menunjukkan bukti kegiatan yang dilakukann. Produk yang dihasilkan organisasi pendidikan ialah layanan

pendidikan tinggi (tri dharma PT) dimana dalam prosesnya terjadi peningkatan nilai (creating value).

5

Page 10: Manual Mutu - Pasca Undiknas

4. SISTEM MANAJEMEN MUTU

4.1 Sejarah Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas)

Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) (UNDIKNAS) adalah lembaga pendidikan tinggi negeri yang terletak di kota Denpasar, Bali. Didirikan pada tahun 1969 yang diberi nama Akademi Bank dan beberapa tahun berkembang menjadi Akademi Keuangan dan Perbankan (AKABA) didirikan oleh Yayasan Pendidikan Kejuruan Nasional (YPKN) Denpasar tahun 1969 dengan akta notaris nomor : 25 tahun 1969. Dalam perkembangannya, AKABA mengalami peningkatan status menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan (STIK). Pada tanggal 1 Oktober 1983 berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Pendidikan Kejuruan Nasional Nomor : 012/II-4/YPKN/X/1983 STIK berafilasi dengan 3 (tiga) sekolah tinggi yakni : STISPOL, STIH dan ATD menjadi Universitas Pendidikan Nasional Denpasar dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 0253/0/1984 tanggal 3 Juni 1984. Dalam perjalanannya YPKN berubah bentuk menjadi Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) dengan akta notaris nomor: 03 tertanggal 2 Agustus 2002 dan telah didaftarkan di Departemen Hukum dan HAM dengan nomor : C-85.HT.01.03.TH.2004 tertanggal 11 Agustus 2014. Pada saat ini UNDIKNAS memiliki 4 fakultas dan 1 program Pascasarjana, dengan 9 Jurusan/PS yang melaksanakan kegiatan pendidikan di bidang akademik. Pada program akademik terdapat 7 program studi strata satu (S-1) yaitu : 1. Program Studi Manajemen, 2. Program Studi Akuntansi, 3. Program Studi Ilmu Administrasi Negara, 4. Program Studi Ilmu komunikasi, 5. Program Studi Ilmu Hukum, 6. Program Studi Teknik Sipil, 7. Program Studi Teknik Elektro dan 2 program Studi Pascasarjana (S-2) yang terdiri dari : 1. Program Sudi Magister Manajemen, 2. Program Studi Magister Administrasi Publik.

4.2 Organisasi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar

Organisasi UNDIKNAS sesuai dengan dokumen Statuta dan Buku Pedoman Akademik Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, adalah:a. Senat Akademik Universitasb. Dewan Guru Besarc. Dewan Pertimbangan Rektord. Badan Eksekutif Mahasiswa e. Unsur Pimpinan: Rektor, Wakil Rektor dan Pembantu Rektorf. Unsur Pelaksana Akademik (Unit Kerja Pelaksana Akademik =

UKPA), terdiri dari Fakultas Jurusan Program Pascasarjana

6

Page 11: Manual Mutu - Pasca Undiknas

Bidang Penelitian dan Kajian Bidang Pengabdian Masyarakat Lembaga lain yang menyelenggarakan pelatihan

g. Unsur Pelaksana Administrasi (Unit Kerja Penunjang Pelaksana Akademik = UKPPA) Bidang Administrasi Akademik Bidang Operasional Bidang Sumber Daya Manusia Bidang Administrasi Umum dan Dokumentasi Bidang Perlengkapan dan inventaris Bidang Akuntansi

h. Unsur Penunjang Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Bidang Penunjang Akademik/Laboratorium Bidang Cyber Net

i. Unsur Pemantauan dan Evaluasi (UKPPA) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Badan Audit Keuangan

j. Unsur Pelayanan Umum Unit Pembinaan Agama (Pusat Pembinaan Agama = PPA) Unit Pelayanan Kesehatan (Poliklinik)

7

Page 12: Manual Mutu - Pasca Undiknas

Gambar 1. Struktur Organisasi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas)

Gambar 2. Struktur Organisasi Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas)

Untuk melaksanakan penjaminan mutu di Program Studi Magister Manajemen Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), maka dibentuk struktur organisasi penjaminan mutu internal. Struktur tersebut mencakup tingkat universitas, fakultas dan jurusan/program

8

Page 13: Manual Mutu - Pasca Undiknas

studi maupun unit kerja penunjang pelaksana akademik. Pimpinan unit kerja menjamin mutu kinerja organisasi yang menjadi tanggungjawabnya. Tugas Pokok dan Fungsi serta koordinasi organisasi UNDIKNAS, secara rinci dapat dilihat pada dokumen Statuta dan Buku Pedoman Akademik Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar.

Gambar 3. Struktur Organisasi Penjaminan Mutu Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas)

4.3 Visi, Misi dan Tujuan Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas)

Visi, Misi dan Tujuan Program Studi Magister Manajemen UNDIKNAS dapat dilihat di dokumen Visi, Misi dan Tujuan UNDIKNAS.

4.4 Sistem Dokumentasi dan AuditSistem dokumentasi mengacu pada dokumen-dokumen yang

telah disusun pada implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal UNDIKNAS (2005-sekarang) dan rujukan dokumen pada butir 2 tentang Landasan Kebijakan Manajemen Mutu. Sistem yang dianut adalah hirarki kerucut terbalik: Dokumen Induk (Visi, Misi dan Tujuan UNDIKNAS; Statuta UNDIKNAS; SPM-UNDIKNAS; Renstra UNDIKNAS; Program Kerja; Pedoman Pendidikan), Dokumen Mutu (Manual Mutu; Standar Mutu; Manual Prosedur; Instruksi Kerja; Borang dan Dokumen Pendukung). Daftar keseluruhan dokumen tercantum dalam MP Pengendalian Dokumen dan Rekaman.

Audit mutu dilakukan di Program Studi Magister Manajmen UNDIKNAS secara internal dan eksternal berdasarkan dokumen audit mutu UNDIKNAS. Audit Internal dilaksanakan berjenjang di unit kerja dan tingkat Universitas, secara rutin, minimal dua kali setahun untuk mengukur terpenuhinya persyaratan SMM dan Standar Mutu yang diterapkan universitas. Pedoman pelaksanaan Audit Internal di tingkat Program Studi Magister Manajmen Universitas tertuang dalam MP

9

DIREKTUR

Ni Ketut Elly Sutrisni,S.H.,M.M

Ka. Sekretariat

I Putu Suparna, S.E

Ka. Kurikulum & Penelitian

(Standar 5&7)

Drs. Ida IDM. Rai Mahaputra,M.S.

Ka. Pembiayaan Sarana & Prasarana

(Standar 2&6)

I N. Gd Arya Diatmika, S.E.,M.Si,Ak

Ka. Sumber Daya Mahasiswa & lulusan

(standar 3&4)

Dra Ni Nyoman Sunariani, M.M

Ka. Audit Mutu Akademik

Pascasarjana

I Wayan Suriana,S.T.,M.T

Ka. Audit Mutu Akademik PS Manajemen

Dewa Gede

Prabawa,S.E.,M.M

Ka. Audit Mutu Akademik PS

Akuntansi

Drs. Made Mastra, Ak.,M.Si

Ka. Audit Mutu Akademik

Fisip & Hukum

Nengah Wirsa,S.E.,M.M

Ka. Audit Mutu Akademik

Teknik

Ir.Putu Budiarnaya,M.T

A B C D E F G H

WAKIL DIREKTUR Bidang Audit Mutu Akademik

Drs. I Gede Sanica,M.M.,Ak.

WAKIL DIREKTUR Bidang Jaminan Mutu

Ni.N Juwita Arsawati, S.H.,M.Hum

Page 14: Manual Mutu - Pasca Undiknas

Audit Internal Mutu Universitas. Audit internal di tingkat unit kerja diatur oleh MP Audit Internal tiap fakultas/program, jurusan dan UKPPA.

Audit eksternal dilaksanakan untuk seluruh lembaga dan unit kerja di UNDIKNAS dalam mengukur pemenuhan terhadap standar mutu yang dinyatakan dalam kepatuhan, ada tidaknya temuan dan atau perolehan sertifikat. Selain itu, universitas dan PS-PS di UNDIKNAS dinilai oleh Asesor dari BAN-PT untuk menentukan tingkat akreditasi intitusi atau PS. Prosedur pengusulan, pelaksanaan dan perolehan akreditasi harus mengikuti ketentuan dan memenuhi persyaratan stakeholders.

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 5.1 Komitmen Manajemen

Program Studi Magister Manajemen Universitas dan unit kerja mengidentifikasi layanan Tridarma Perguruan Tinggi yang memuaskan kebutuhan dan harapan pelanggan. Program Studi Magister Manajemen Universitas dan unit kerja mengidentifikasi dan menunjukkan komitmennya pada perbaikan berkelanjutan terhadap layanan pendidikan dan SMM. Strategi yang dilakukan, meliputi:a. mengkomunikasikan kebijakan implementasi SMM di seluruh unit

kerja di Program Studi Magister Manajemen UNDIKNAS,b. melakukan perencanaan strategis yang memperhatikan tujuan

dan sasaran mutu Program Studi Magister Manajemen UNDIKNAS di masa depan,

c. mendorong proses identifikasi dan penggunaan best practices,d. menetapkan kebijakan mutu yang memastikan seluruh anggota

organisasi mengetahui visi, misi maupun tugas pokok dan fungsi,e. menjamin ketersediaan sumber daya manusia dan sumber daya

yang diperlukan untuk mencapai sasaran mutu,f. mengukur kinerja organisasi guna memantau pemenuhan

kebijakan dan sasaran mutu yang ditetapkan.

5.2 Persyaratan dan Kepuasan PelangganProgram Studi Magister Manajemen Universitas dan unit kerja

harus menetapkan pelanggan dan mengidentifikasi persyaratan (kebutuhan dan harapan) pelanggan. Unit kerja mengidentifikasi persyaratan pelanggan sesuai Tupoksi dan program layanan prima. Untuk UKPA dan penyalenggara pelatihan, persyaratan pelanggan utama yang berkait pendidikan/pelatihan ditetapkan sebagai persyaratan kurikulum yang mencakup spesifikasi lulusan dan semua indikator kinerja jurusan/PS dan/atau penyelenggaraan pelatihan. Pelanggan dan persyaratan pelanggan dinyatakan secara jelas di dalam Manual Mutu Program Studi dan tiap unit kerja. Persyaratan pelanggan UNDIKNAS adalah 4 (empat) bagian, (Tabel 1).

10

Page 15: Manual Mutu - Pasca Undiknas

Tabel 1: Pengguna jasa layanan UNDIKNAS

No

Pengguna jasa

layanan (pelangga

n)

Kebutuhan/persyaratan pelanggan yang akan dipenuhi

Produk yang

dihasilkan

1 Calon Mahasiswa, Mahasiswa S-1, S-2, peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat)

Dilayani baik sehingga dapat lolos seleksi sesuai jalur yang telah ditetapkan dalam www. u ndiknas.ac.id atau pedoman penerimaan mahasiswa Pasca Sarjana dan belajar dan mendapat kompetensi sesuai bidang studi. Peserta pelatihan ingin dilayani, memenuhi standar kualifikasi input dan memenuhi komptensi setiap Diklat

Sarjana, Master, peningkatan kompetensi SDM sesuai program Diklat

2 Orang tua mahasiswa atau lembaga yang mengirim peserta pelatihan

Lulusan yang sujana : Lulus, dapat berkarya dan bermanfaat bagi umat manusia.

Pengakuan, penghargaan dan rekomendasi pada orang lain

3 Pengguna lulusan dan mitra kegiatan penelitian dan pengabdian

SDM yang sehat jasmani-rohani, dapat berkomunikasi, trampil, mau belajar, kreatif, mandiri, dapat bekerja dengan tim dan tekanan. Laporan tepat waktu, inovasi penelitian untuk pengembangan ilmu, menghasilkan karya ilmiah yang diterima pUndiknaslikasi di forum ilmiah, paten, buku ajar, memperkaya bahan ajar, atau digunakan di masyarakat. Biaya terjangkau, birokrasi jelas, hasil akurat

Inovasi, paten/HAKI, buku ajar, Pengakuan, penghargaan dan rekomendasi pada orang lain

4 Pemerintah sebagai atasan langsung atau pemberi dana

Amanah terhadap mandat, kepatuhan terhadap kebijakan dan regulasi, mutu kinerja baik, produktif dan efisien, transparan, akuntabel, relevan dan berdaya saing

Pengakuan, penghargaan dan rekomendasi pada pihak lain

Atas permintaan Rektor, penanganan keluhan pelanggan disampaikan dalam berbagai media lisan maupun tulisan off line dan on line (www.u ndiknas.ac.id , info@u ndiknas.ac.id ) sesuai MP Penanganan Keluhan. Keluhan pelanggan digunakan sebagai salah satu pengukuran kepuasan pelanggan dikoordinir oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Undiknas Denpasar. Setiap tahun sekali baik

11

Page 16: Manual Mutu - Pasca Undiknas

di tingkat universitas maupun unit kerja dilakukan evaluasi kepuasan pelanggan untuk perbaikan mutu UNDIKNAS secara berkelanjutan sesuai MP Penangan Keluhan. Adapun evaluasi kepuasan pelanggan tiap unit kerja secara lebih spesifik diatur secara internal unit kerja. Evaluasi kepuasan atasan langsung terhadap kinerja UKPA dan UKPPA secara rinci dijelaskan dalam MP Evaluasi Kepuasan Pimpinan dan Satuan Kerja.

5.3 Kebijakan Mutu

Program Studi Magister Manajemen menggunakan kebijakan mutu untuk memandu dan mengarahkan pengambilan keputusan untuk peningkatan mutu berkelanjutan dalam proses layanan tri dharma PT. Untuk itu, tujuan akhir segala kegiatan Program Studi Magister Manajmen UNDIKNAS sepenuhnya didekasikan bagi kehidupan umat manusia yang lebih baik. Rektor menetapkan kebijakan mutu : mengembangkan Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas, berkarakter, dan mampu bersaing dalam masyarakat global.Dalam rangka melaksanakan tugas penyelenggaraan pendidikan tinggi, Rektor mempunyai komitmen:a. Melaksanakan penjabaran Rencana Strategis (Renstra) UNDIKNAS

dalam bentuk millestones sasaran pengembangan UNDIKNAS, yaitu: 2013-2017 pencapaian daya saing global.

b. Melaksanakan tugas pendidikan tinggi dengan pedoman Statuta, Organisasi Tata dan Kerja (OTK), Renstra, dan Program Kerja Rektor UNDIKNAS serta mepertanggungjawabkan kinerjanya kepada stakeholders (sivitas akademika dan masyarakat) untuk menjaga akuntabilitas pUndiknaslik.

c. Mengembangkan UNDIKNAS menuju entrepreneurial university secara bertahap, sistematis dan berkelanjutan melalui komersialisasi produk dan jasa penelitian, pendidikan, inovasi IPTEKS, pembelajaran semangat, jiwa dan kemampuan berwirausaha bagi sivitas akademika.

d. Mendorong penyelenggaraan sistem pendidikan yang otonom, transparan dan akuntabel dengan cara mengadaptasikan dan mengembangkan seperangkat standar pendidikan dan manajemen yang optimal sesuai dengan karakteristik dan kekhasan UNDIKNAS, dengan mengacu pada: Standar Nasional Pendidikan dan standar mutu World Class University.

e. Mengkaji efektivitas dan efisiensi kinerja organisasi sehingga mampu mendorong peningkatan pencapaian sasaran mutu UNDIKNAS melalui pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang didukung oleh SDM dengan pola kebersamaan yang saling asah dan asuh serta didasarkan pada nilai-nilai dasar akhlak mulia, yaitu: amanah, ibadah, kredibel dan akuntabel.

f. Mendorong pihak manajemen, dosen dan tenaga kependidikan Program Studi untuk memenuhi standar kompetensi sesuai

12

Page 17: Manual Mutu - Pasca Undiknas

dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing sehingga mampu memberikan kontribusi untuk mendukung hUndiknasungan kerja yang sehat dengan stakeholders.

g. Mengupayakan pemenuhan sarana dan prasarana berstandar nasional, internasional serta pengembangan manajemen aset yang efektif, transparan dan akuntabel.

h. Mengupayakan pendanaan yang memadai dengan prinsip otonomi, pengurangan ketergantungan dana dari pemerintah dan orang tua mahasiswa melalui kemampuan memperoleh, mengelola dan mengembangkan dana mandiri, efisien dalam penggunaan dana dan transparan serta akuntabel dalam pengelolaan keuangan.

i. Mengantisipasi dampak operasionalisasi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dapat mencemari dan mengganggu keselamatan manusia dan kelestarian lingkungan kampus, sehingga tercipta suasana yang aman, nyaman, sehat, bersih, tertib dan indah. Kebijakan mutu Program Studi Magister UNDIKNAS

dikomunikasikan, dipahami oleh semua pihak dan diacu untuk menentukan kebijakan mutu tiap unit kerja yang terlibat langsung ataupun tidak langsung dalam proses layanan tridarma di UNDIKNAS.

5.4 Perencanaan Sistem Mutu

Perencanaan sistem mutu dijabarkan dari visi, misi dan kebijakan mutu yang telah ditetapkan serta keberhasilan yang telah dicapai sebelumnya. Untuk itu, perencanaan mutu Program Studi UNDIKNAS dinyatakan dalam :a. Penetapan Quality Goals: Key performance indicators dalam

Renstra UNDIKNAS menjadi sasaran mutu untuk mencapai tiga milestones hingga tahun 2017. Sasaran mutu unit-unit kerja harus relevan dan sejalan dengan kebijakan dan sasaran mutu program studi magister manajemen universitas atau organisasi di atasnya. Keefektifan perencanaan sistem manajemen mutu untuk pencapaian sasaran mutu program studi universitas menjadi tanggung jawab Rektor.

b. Identifikasi sumber kelemahan: Program Studi Magister Manajemen menyadari masih adanya kelemahan manajemen internal (aset, TIK dan kelembagaan) dan kualifikasi SDM baik dosen maupun tenaga kependidikan. Selanjutnya, perubahan kebijakan dan peningkatan alokasi anggaran yang digunakan untuk meningkatkan profesionalisme SDM.

c. Penetapan sistem pemantauan, evaluasi dan early warning system rutin: UNDIKNAS sejak 2005 menginisiasi berfungsinya unsur pemantauan dan evaluasi akademik dan non akademik melalui pendirian LPM (AIM dua kali setahun) dan SPI (risk based monev). Kejelasan proses kegiatan dalam bentuk prosedur dan pendampingan kinerja tenaga kependidikan menjadi kebijakan program dan pemberdayaan unit baru.

13

Page 18: Manual Mutu - Pasca Undiknas

5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi

5.5.1 Wakil Manajemen

UNDIKNAS menetapkan Wakil Manajemen atau Management Representative (MR) di tingkat universitas, fakultas/lembaga/biro dan jurusan/Program Studi sebagai perwakilan manajemen untuk keperluan audit internal maupun eksternal. Deputi MR UNDIKNAS diketuai oleh Direktur Akademik dan Sistem Informasi untuk tingkat universitas, Wakil Dekan untuk tingkat fakultas dan sekretaris jurusan/program studi untuk tingkat jurusan/program studi dan wakil, sekretaris pimpinan atau satu-beberapa kabag untuk UKPPA. MR mempunyai wewenang untuk memantau, mengevaluasi dan memelihara pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal dan manajemen mutu di tingkat universitas, fakultas/lembaga dan jurusan/program studi.

MR bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua persyaratan SMM yang diterapkan dan standar mutu SPMI yang telah ditentukan terpenuhi. MR tingkat universitas, fakultas/lembaga dan jurusan/program studi masing-masing harus melaporkan pelaksanaan sistem kepada Rektor, Dekan/Pimpinan Lembaga dan Ketua Jurusan/Program studi, serta mengkomunikasikan kepada mahasiswa dan pelanggan lain, terkait dengan SMM, Standar Mutu UNDIKNAS dan hasil audit baik internal maupun eksternal.

MR harus mengembangkan keahlian dalam berkomunikasi dan hubungan antar personil, serta mengerti tentang SMM dan standar akreditasi BAN-PT, prinsip perbaikan berkelanjutan dan juga persyaratan pelanggan yang akan dipenuhi. Selain itu juga harus bersedia memberi saran tentang implementasi standar mutu yang disepakati.

5.5.2 Komunikasi internal

Ketua Program Studi harus menetapkan dan melaksanakan proses yang efektif untuk mengkomunikasikan seluruh informasi terkait kinerja SMM, seperti kebijakan mutu, persyaratan, sasaran dan pencapaian standar mutu. Penyediaan informasi tersebut harus membantu dalam peningkatan kinerja SMM, yang secara langsung melibatkan anggota organisasi dalam pencapaiannya. Ketua Program Studi mendorong secara aktif komunikasi umpan-balik sebagai bentuk keterlibatan anggota organisasi. Ketua Program Studi harus memastikan bahwa komunikasi antar tingkat organisasi, serta antar bidang dan jurusan/program studi yang berbeda berlangsung dengan baik. Komunikasi internal di Program Studi Magister Manajemen di Undiknas dilaksanakan antara lain melalui mailing list, rapat rutin dosen maupun tenaga kependidikan setiap bulan, dan rapat rutin LPM setiap minggu.

5.6 Tinjauan manajemen

14

Page 19: Manual Mutu - Pasca Undiknas

Seluruh unit kerja harus melaksanakan tinjauan sistem manajemen mutu secara periodik, berdasarkan kebutuhan organisasi, untuk menilai keefektifan sistem manajemen mutu dalam pemenuhan persyaratan sasaran mutu dan kepuasan pelanggan. Tinjauan manajemen di tingkat Program studi dilaksanakan bersamaan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) minimal tiap minggu yang dihadiri oleh pimpinan UKPA dan UKPPA. Selain itu, tiap tahun secara menyeluruh UNDIKNAS juga menyelenggarakan tinjauan manajemen dihadiri Rektor hingga Kajur/Kabag. Keluaran tinjauan harus berupa keputusan, kebijakan, pemecahan masalah, data yang berguna dalam perencanaan strategis untuk mendukung peningkatan kinerja SMM dalam SPMI. Rekaman tinjauan manajemen harus dipelihara. Unit kerja melaksanakan tinjauan setidaknya empat kali dalam satu tahun.

Tinjauan sistem manajemen mutu harus mencakup tinjauan periodik terjadwal dari sistem prosedur/instruksi dan pendukung, kepuasan pengguna, kriteria penilaian, hasil evaluasi, peningkatan terdokumentasi dan tinjauan desain dan pengembangan sistem ketika kurikulum baru diinisiasi. Sebagai hasil tinjauan SMM, pimpinan (Rektor, Dekan, Ketua/Direktur Program, Ketua Lembaga, Kepala Biro, Pimpinan Unit Kerja, Ketua Jurusan/Bagian, Ketua PS) harus melaksanakan tindak lanjut untuk meningkatkan kinerja SPMI dan prosesnya. Keluaran tinjauan SMM harus direkam dan dikomunikasikan kepada seluruh anggota unit kerja.

6. Pengelolaan Sumber Daya6.1 Penyediaan Sumber Daya

Jurusan dan Program Studi harus mengidentifikasi kebutuhan sumber daya untuk penyediaan layanan. Program Studi dan unit-unit kerja juga memastikan ketersediaan sumber daya untuk fungsionalisasi SMM yang efektif, serta penyediaan sumber daya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pemenuhan persyaratan pelanggan. Jurusan dan Program Studi berdasarkan struktur organisasi yang dilengkapi dengan tupoksi telah menetapkan personal yang dapat menjamin efektivitas implementasi SMM secara berkesinambungan guna menjamin kepuasan pelanggan. Dalam hal ini Program Studi telah membentuk Tim Jaminan Mutu Prrogram Studi yang membantu dalam perencanaan dan monev SMM. Pada program tertentu ogram Studi Magister Manajemen selalu membentuk tim monev yang dilaporkan kepada Ketua Jurusan. Dalam hal ini Jurusan dan PS telah melaksanakan kewajiban untuk: a. Menetapkan masukan untuk mendeteksi kebutuhan sumber daya;b. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya untuk jangka pendek,

menengah dan panjang;c. Melakukan tindak lanjut verifikasi dan penilaian tugas; dand. Menyediakan sumber daya untuk berkomunikasi secara efektif

dengan dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa, untuk

15

Page 20: Manual Mutu - Pasca Undiknas

memelihara dan meningkatkan keefektifan SMM serta untuk memastikan bahwa kebutuhan pelanggan terpenuhi.

6.2 Sumber Daya Manusia6.2.1 Umum

Jurusan/Program Studi harus mengidentifikasi seluruh jenis sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk ketentuan layanan dan memastikan ketersediaannya untuk kinerja SMM yang efektif. Sumber daya manusia (dosen) di Program Studi Magister Manajemen Undiknas sudah sesuai dengan standar minimum BAN PT (dokumen Akreditasi PS S-1/S-2).

6.2.2 Kompetensi, kesadaran akan tanggungjawab dan pelatihanJurusan/Program Studi harus menyediakan dosen dan tenaga kependidikan yang kompeten, memiliki kesadaran, etos kerja dan terlatih sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya. Jurusan/Program Studi dan unit kerja di bawahnya harus melaksanakan tindakan yang sistematik untuk mengevaluasi kebutuhan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan dengan tuntutan/kebutuhan kurikulum PS, program unit kerja dan persyaratan yang ditetapkan. Pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja dan sertifikasi tiap dosen, dan tenaga kependidikan harus terekam dan dilakukan monitoring serta evaluasi secara rutin oleh tiap unit kerja.

6.2.3 Rekruitmen dan pengembangan Kriteria dan tatacara rekrutmen dan pengembangan dosen atau tenaga kependidikan ditetapkan oleh Rektor, yang dinyatakan dalam manual prosedur dan dikendalikan oleh Direktur Direktorat Sumber Daya Manusia. Pelaksanaan rekruitmen dan pengembangan dosen dan tenaga kependidikan mengacu pada kriteria dan tatacara yang telah ditetapkan, dan pelaksanaannya direkam dan dipelihara oleh Direktur Direktorat Sumber Daya Manusia. Manual Prosedur Rekrutmen dan Pengembangan Dosen dan Tenaga Kependidikan dikomunikasian kepada seluruh unit kerja di UNDIKNAS.

6.3 Sarana, Prasarana dan Lingkungan Kerja6.3.1 Umum

Jurusan/Program Studi harus mengidentifikasi sarana, prasarana, lingkungan dan peralatan yang diperlukan untuk mendukung proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat atau kegiatan layanan lainnya.

6.3.2 Pembelian dan pemeliharaanJurusan/Program Studi harus menetapkan tanggung jawab dan wewenang untuk kegiatan pelaksanaan, pembelian, penerimaan, penyimpanan, perlindungan, instalasi, penggunaan dan pemeliharaan sesuai peraturan dan kewenangan. Jurusan/Program Studi dan unit-unit kerja harus menentukan program perencanaan,

16

Page 21: Manual Mutu - Pasca Undiknas

penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana, dan analisis resiko terkait dengan keamanan, keselamatan dan kebersihan. Sarana prasarana mencakup antara lain gedung, ruang kerja, ruang kelas, laboratorium/studio, bengkel, perpustakaan, taman, perangkat online dan jasa terkait, seperti misalnya fasilitas kesehatan, keamanan fisik, transportasi, toko buku, jalan, dan lain-lain. Peralatan harus dipelihara sesuai kewenangan secara rutin sehingga selalu siap jika akan digunakan. Peralatan ukur di laboratorium/bengkel harus dikalibrasi secara rutin sesuai kebutuhan agar akurasi dan validitas hasil pengukuran terjamin. Sarana, prasana dan barang milik negara yang telah rusak dan tidak dapat digunakan harus dikelola sesuai aturan yang berlaku.

6.3.3 Pengadaan barang dan jasaKriteria dan tatacara pengadaan barang dan jasa dengan dana DIPA ditetapkan oleh Undiknas, yang dinyatakan dalam manual prosedur dan dikendalikan oleh Direktur Direktorat Sumber Daya. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa mengacu pada kriteria dan tatacara yang telah ditetapkan, dimana pelaksanaannya direkam dan dipelihara oleh Direktur Direktorat Sumber Daya. Manual Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa dikomunikasikan kepada seluruh unit kerja di UNDIKNAS.

6.4 Lingkungan Kampus dan Suasana Akademik

Jurusan/program studi menjamin terselenggaranya kebebasan akademik, mimbar akademik dan otonomi keilmuan. Penyediaan layanan pendidikan termasuk menciptakan dan memelihara suasana yang aman, indah dan kondusif untuk lingkungan belajar dan penelitian yang memenuhi persyaratan pelanggan. Jurusan/program studi harus menyediakan bukti bahwa lingkungan kerja dan suasana kampus dievaluasi secara periodik, serta bukti dari tindakan yang diambil terkait hal ini. Hasil evaluasi ini harus dijadikan materi dalam tinjauan manajemen dan menjadi bagian penting dalam peningkatan mutu berkesinambungan.

17

Page 22: Manual Mutu - Pasca Undiknas

7. Realisasi Layanan Tri Dharma PT 7.1 Perencanaan Program Layanan Tri Dharma PT

Jurusan/Program Studi harus merencanakan program layanan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma PT), termasuk rancangan dan pengembangan layanan ilmiah. Layanan pendidikan meliputi S1, S2, pelatihan, konsultasi dan studi banding. Akan tetapi SMM belum diterapkan pada program Spesialis dan profesi. Perencanaan pendidikan yang dimaksud termasuk desain, pengembangan metode pembelajaran, pembukaan dan penutupan program studi. Perencanaan program layanan Program Studi Magister Manajemen UNDIKNAS secara rinci disampaikan dalam Program Kerja Program Studi yang mengacu pada Rencana Strategis Pgram Studi Magister Manajemen UNDIKNAS.

7.1.1 Pendidikan/PengajaranJurusan/Program Studi harus merencanakan pengembangan, tinjauan dan pemutakhiran rencana studi dan kurikulum, penilaian dan tindak lanjut pengajaran, kegiatan layanan pendukung, alokasi sumber daya, kriteria evaluasi, dan prosedur peningkatan mutu untuk mencapai yang diinginkan. Jurusan/Program Studi harus mengintegrasikan kurikulum Program Studi S-1 dan S-2 sehingga mencapai kompetensi lulusan dan learning outcomes sesuai profil yang ditetapkan. Jurusan/Program Studi harus merencanakan sumber daya yang diperlukan untuk seluruh proses.Proses realisasi pendidikan harus meningkatkan kompetensi pada diri mahasiswa sehingga mengarah pada spesifikasi kompetensi lulusan yang dijanjikan pada aktivitas pendidikan. Proses Belajar Mengajar (PBM) yang harus terkontrol meliputi asesmen kebutuhan; desain, pengembangan dan pengkomunikasian prosedur dan instruksi; dan pengukuran outcomes. Proses-proses utama belajar mengajar harus dikendalikan. Metode pengendalian harus merupakan bagian tinjauan manajemen (5.6) untuk menjamin pemenuhan spesifikasi prosedur, instruksi dan lulusan, metode pengendalian konsisten dengan standar mutu yang disepakati. Perubahan pada metode pengendalian proses-proses utama tersebut harus didokumentasikan dan prosedur atau instruksi harus dievaluasi sebelum perubahan dilakukan. Pemantauan harus dilakukan untuk verifikasi bahwa metode pengendalian telah efektif dan rekaman harus dipelihara oleh tiap jenjang UKPA atau Ketua PS. Evaluasi kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran dilakukan pada setiap akhir semester. Hasil evaluasi menjadi dasar penetapan kebijakan peningkatan mutu secara berkesinambungan.

7.1.2 Penelitian dan Pengabdian Kepada MasyarakatJurusan/program studi Magister Manajemen Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) mendorong secara konsisten penelitian dan

18

Page 23: Manual Mutu - Pasca Undiknas

pengembangan berbagai produk unggulan yang mempunyai potensi untuk dapat dikembangkan dan bersaing di tingkat nasional, regional, dan internasional. Jurusan/Program Studi harus merencanakan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, termasuk diseminasi dan sitasi hasil penelitian, pengajuan HAKI dan komersialiasi inovasi penelitian. Selain itu juga merencanakan pengembangan, tinjauan dan pemutakhiran payung, roadmap dan track record penelitian, penilaian dan tindak lanjut kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, layanan pendukung, alokasi sumber daya, kriteria evaluasi, dan prosedur peningkatan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Program Studi harus merencanakan sumber daya yang diperlukan untuk seluruh proses. Evaluasi kepuasan partner atau pelanggan terhadap kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dilakukan oleh unit kerja/pihak terkait.Realisasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, termasuk penerapan inovasi IPTEK, layanan atau studi banding praktek baik (good practices) dan konsultasi, harus meningkatkan kompetensi sivitas akademika dan menghasilkan output berupa publikasi ilmiah, buku ajar, HAKI, paket teknologi atau inovasi IPTEK yang digunakan masyarakat. Proses Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus dikendalikan meliputi penilaian kebutuhan; rancangan, pengembangan dan penyampaian informasi terkait prosedur atau instruksi; dan pengukuran outcomes. Kegiatan lebih rinci di tiap fakultas/program atau LPPM. Metode pengendalian harus merupakan bagian tinjauan manajemen untuk menjamin pemenuhan spesifikasi prosedur atau instruksi, metode pengendalian konsisten dengan standar mutu yang ditetapkan. MR UKPA mengatur perubahan metode pengendalian proses-proses utama tersebut harus didokumentasikan dan prosedur atau instruksi harus dievaluasi sebelum perubahan dilakukan. Pemantauan harus dilakukan untuk verifikasi bahwa metode pengendalian telah efektif dan rekaman harus dipelihara.

7.2 Proses Terkait Pelanggan (Mahasiswa dan Stakeholders Lainnya)

Jurusan/program studi secara umum memberikan layanan yang intangible, not storable dan comsumed kepada pelanggan utama yaitu mahasiswa, maupun stakeholders lainnya. Universitas harus memberi kesempatan pada mahasiswa untuk belajar IPTEK dan belajar mempraktekkan penerapannya untuk mencapai learning outcomes dan kompetensi yang telah ditetapkan. PBM sebagai bagian dari Tri Dharma PT yang dilakukan di dalam/luar kelas/laboratorium/studio, di dalam/luar kampus UNDIKNAS, diharapkan minimal memenuhi hal-hal sebagai berikut:a. Fasilitas aman, sehat, bersih, berfungsi baik dan ada petugas yang

bertanggung jawab memeliharanya;b. Prosedur komunikasi dua arah antara mahasiswa, dosen, tenaga

kependidikan dan universitas yang responsif;c. Personel universitas memperlakukan semua orang dengan penuh

19

Page 24: Manual Mutu - Pasca Undiknas

hormat; dand. Kegiatan-kegiatan layanan dilaksanakan oleh dosen atau tenaga

kependidikan yang sesuai dengan kualifikasinya.7.2.1 Penentuan Persyaratan Terkait Layanan Tri Dharma PT

Penentuan persyaratan pendidikan secara umum diketahui dari kebutuhan Jurusan/Program Studi Magister Manajemen UNDIKNAS untuk pemenuhan harapan masyarakat akademik, profesional dan umum. Persyaratan kualifikasi mahasiswa dijelaskan dalam Pedoman Akademik UNDIKNAS sesuai rencana studi, kurikulum dan layanan pendidikan yang diberikan oleh universitas atau UKPA. Persyaratan terkait layanan juga mencakup persyaratan yang ditetapkan oleh universitas dalam memberikan layanan administrasi pendidikan kepada mahasiswa. Hal ini dapat berupa bukti studi sebelumnya, dokumen pribadi, yang diberikan pada mahasiswa, aturan administrasi universitas, NIM dan lain-lain. Layanan tri dharma PT harus memenuhi persyaratan hukum, peraturan yang berlaku dan akreditasi sesuai strata pendidikan.Penentuan persyaratan terkait kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ditentukan berdasarkan track record, roadmap dan payung penelitian, kepakaran, kebutuhan pengembangan IPTEK sesuai PS, permasalahan di masyarakat, rencana strategis nasional/internasional pemberi dana (Dikti, Ristek, PT luar negeri dan standar mutu WCU). Persyaratan terkait layanan tersebut juga mencakup persyaratan yang ditetapkan oleh universitas atau pemberi dana dalam administrasi dan pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

7.2.2 Tinjauan Persyaratan Terkait Layanan Tri Dharma PTUniversitas/Fakultas/program harus meninjau persyaratan terkait layanan tri dharma PT untuk memastikan bahwa:

- Persyaratan mutu penyelenggaraan tri dharma PT telah ditetapkan

- Persyaratan yang berbeda dari sebelumnya telah diselesaikan- Universitas hingga PS memiliki kemampuan untuk memenuhi

persyaratan yang ditetapkan- Apabila persyaratan pendidikan diUndiknasah, universitas

harus memastikan bahwa dokumen yang relevan telah diUndiknasah dan semua pihak yang terkait telah mengetahui perUndiknasahan persyaratan.

- Rekaman tinjauan persyaratan pengajaran ini harus dipelihara.7.2.3 Komunikasi dengan Mahasiswa dan Pengguna Layanan Program

Studi UNDIKNAS

Jurusan/Program Studi harus menentukan dan menerapkan sistem pengaturan yang efektif dalam berkomunikasi dengan mahasiswa dan pengguna lainnya, misalnya terkait dengan informasi program pendidikan, rencana pengajaran termasuk kurikulum, serta umpan balik PBM dan termasuk keluhan mahasiswa. Komunikasi yang baik harus dijalin dengan pemberi dana hibah atau pengguna jasa

20

Page 25: Manual Mutu - Pasca Undiknas

(stakeholders) kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk meningkatkan dukungan layanan tri dharma PT, Program Studi menggunakan komunikasi interaktif telepon, faksimil, e-mail, mailinglist, hp dan website www. u ndiknas.ac.id . bahkan www. pasca-u ndiknas.ac.id . Dalam tiga tahun terakhir, telah diinisiasi upaya UNDIKNAS menjadi masyarakat paperless.

7.3 Rancangan dan Pengembangan Kurikulum PS, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

7.3.1 Dalam perencanaan program studi dan kurikulumnya, pimpinan universitas, fakultas, jurusan dan program studi harus mempertimbangkan pengembangan PS dan kurikulum untuk kepentingan pelayanan pada mahasiswa sesuai aturan yang berlaku di Dikti. Pengendalian rancangan harus sesuai dengan lama studi pendidikan. Prosedur yang berlaku harus memastikan bahwa materi pendidikan sesuai dengan persyaratan kurikulum. Analisis kebutuhan harus mencakup keefektifan sistem pendidikan dan kinerja organisasi untuk mencapai kompetensi lulusan dan learning outcomes mahasiswa. Hal ini digunakan untuk menentukan agar PBM dapat membantu mahasiswa menjadi kompeten, ukuran keefektifan suatu metode PBM yang diterapkan, dan keahlian dan kompetensi yang sesuai dengan target kurikulum. Analisis tersebut harus menyediakan informasi yang dapat digunakan dalam proses evaluasi kurikulum. Laporan analisis kebutuhan harus menyediakan masukan untuk proses rancangan kurikulum, menggambarkan hasil analisis kebutuhan dan menyatakan tujuan akhir untuk rancangan kurikulum. Proses pengembangan kurikulum PS harus didokumentasikan dan digunakan oleh unit penyelenggara kegiatan akademik menggunakan media informasi yang sesuai. Laporan harus menjelaskan urutan tahap proses pengembangan, personil yang terlibat, mekanisme evaluasi dan kriteria digunakan.Rektor UNDIKNAS melalui Lembaga Penelitian merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan penelitian sesuai dengan peta penelitian (road map) yang melibatkan multi disiplin ilmu serta mensinergikan penelitian-penelitian di UNDIKNAS agar terjadi relevansi dan kesinambungan dari waktu ke waktu. Perencanaan kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan oleh LPPM, BPPM, jurusan, pusat studi dan laboratorium terkait road map, payung penelitian berdasar pada kompetensi dan track record civitas akademika. Atas dasar dinamika masyarakat yang selalu berubah -ubah, roadmap dalam penelitian dapat di-update setiap kurun waktu tertentu agar output penelitian memenuhi kebutuhan stakeholder dan selalu relevan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

7.3.2 Masukan untuk Rancangan dan Pengembangan Tri Dharma PTUnit kerja penyelenggara pendidikan harus mengidentifikasi dan mendokumentasikan masukan untuk rancangan kurikulum PS,

21

Page 26: Manual Mutu - Pasca Undiknas

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tracer study dilakukan secara rutin untuk menggali masukan dari berbagai pihak.

7.3.3 Output Rancangan dan Pengembangan Tri Dharma PTOutput rancangan dan pengembangan harus mencakup keahlian dan pengetahuan yang dipersyaratkan pengguna lulusan pada suatu kurikulum, strategi PBM dan evaluasi kinerja organisasi. Output dalam bentuk proposal dan dikaji secara internal oleh Program Pasca Sarjana.

7.3.4 Tinjauan Rancangan dan Pengembangan Tri Dharma PTTim evaluator pada setiap tahap evaluasi harus mengidentifikasi hasil rancangan dan pengembangan kurikulum sesuai dengan persyaratan atau standar yang diacu (misalnya, profil lulusan, kompetensi suatu profesi, sertifikasi kompetensi lulusan). Selain itu, evaluasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus meninjau rancangan dan pengembangan telah mengarah pada pencapaian target Rencana Strategis UNDIKNAS

7.3.5 Verifikasi Rancangan dan Pengembangan Tri Dharma PTVerifikasi rancangan harus dilakukan dalam satu atau beberapa tahap sesuai dengan rencana rancangan dan pengembangan. Kegiatan ini seharusnya dilakukan secara internal oleh setiap pakar yang tidak berpartisipasi dalam tinjauan rancangan secara independen. Tahap keluaran rancangan dan pengembangan sebaiknya sesuai dengan spesifikasi masukan rancangan dan pengembangan. Rekaman keluaran verifikasi dan setiap tindakan yang diperlukan harus dipelihara.

7.3.6 Validasi Rancangan dan Pengembangan Tri Dharma PTValidasi ini dilaksanakan dengan pengesahan oleh pimpinan unit kerja agar karakteristik layanan pendidikan yang direncanakan dalam rancangan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat dipastikan penerapannya. Secara umum, validasi dilakukan pada tahap akhir suatu perencanaan. Akreditasi dan sertifikasi oleh berbagai pihak di dalam dan luar unit kerja termasuk metode validasi. Rekaman adanya tindakan dan keluaran validasi harus dipelihara.

7.3.7 Pengendalian Perubahan Rancangan dan Pengembangan Tri Dharma PTDalam lingkungan pendidikan, pesatnya perkembangan IPTEK dan kebutuhan masyarakat menjadi arahan tinjauan rancangan dan pengembangan tri dharma PT secara periodik dan menghasilkan perubahan. Perubahan tersebut diidentifikasi, didokumentasikan, disahkan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak terkait. Setiap perubahan harus mencakup keseluruhan kegiatan terkait dan rekaman harus dipelihara.

7.4 Pengadaan Sumber Daya UNDIKNAS

22

Page 27: Manual Mutu - Pasca Undiknas

Proses dan prosedur pembelian maupun pengadaan barang atau jasa ditetapkan oleh Tim Pengadaan Barang UNDIKNAS sesuai Manual Prosedur Pengadaan Barang/Jasa, yang mencakup evaluasi kebutuhan dan pengendalian layanan pendidikan yang harus disediakan sehingga proses tersebut betul-betul memenuhi kebutuhan dan persyaratan lembaga atau unit kerja. Proses pengadaan barang dan jasa yang dijalankan juga harus memenuhi persyaratan peraturan UNDIKNAS dan perundang-undangan yang berlaku.

7.4.1 Proses Pengadaan Barang dan JasaUsulan pengadaan sumberdaya harus mencakup identifikasi spesifikasi kebutuhan yang tepat, efektif dan akurat, termasuk persyaratan kualifikasi SDM untuk meningkatkan kompetensi, yang dilakukan dengan pelatihan dan atau studi lanjut sesuai spesifikasi bidang studi. Evaluasi kebutuhan biaya pengadaan barang/jasa maupun layanan pelatihan dan/atau studi lanjut harus mempertimbangkan kebutuhan dan kualifikasi kinerja penyedia barang atau layanan pendidikan unit kerja. Kualifikasi penyedia barang/jasa harus memenuhi ketentuan yang berlaku, dipilih dan dievaluasi sesuai prosedur pengadaan barang/jasa di UNDIKNAS. Hal ini menyangkut alokasi anggaran dan klasifikasi barang/jasa yang dibutuhkan. Dokumen pengadaan barang/jasa didokumentasikan oleh penanggung jawab kegiatan.

7.4.2 Informasi Pengadaan Barang dan JasaInformasi pengadaan harus memenuhi kebutuhan barang/jasa dan layanan pelatihan/studi lanjut sesuai keperluan. Harus dijamin bahwa informasi tersebut memenuhi kebutuhan unit kerja, memenuhi persyaratan prosedur, kontrak, sistem e-procurement dan kualifikasi SDM. Untuk membangun komunikasi dengan pemasok dengan efektif, maka UNDIKNAS menerapkan e-procurement seperti dijelaskan di website UNDIKNAS.

7.4.3 Verifikasi Barang dan Jasa Hasil PengadaanTim penerima barang/jasa UNDIKNAS melakukan pemeriksaan terhadap barang/jasa yang datang dan mencocokkan dengan spesifikasi barang/jasa yang dipesan. Selain itu, proses pengadaan barang/jasa dipantau dan dievaluasi oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI) atas permintaan Rektor. Hasil verifikasi disampaikan kepada Rektor dalam bentuk laporan yang didokumentasikan SPI. Jika terdapat ketidaksesuaian maka Rektor meminta perbaikan atau tindakan koreksi atau pencegahan.

7.5 Penyediaan Layanan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

7.5.1 Pengendalian Penyediaan Layanan Tri Dharma PTProgram Studi dan setiap unit kerja penyelenggara pendidikan dan layanan pendukungnya harus menyediakan informasi layanan tri dharma PT, metode prosedur/instruksi yang diperlukan, fasilitas yang diberikan, kegiatan pemantauan dan evaluasi pengukuran

23

Page 28: Manual Mutu - Pasca Undiknas

keberhasilan, yudisium/wisuda atau proses penyerahan jasa layanan lainnya. Selain itu, universitas juga memiliki mekanisme rutin untuk memantau daya saing lulusan (melalui tracer study) atau layanan lainnya melalui evaluasi pasca kegiatan penelitian (melalui evaluasi sitasi) maupun pengabdian kepada masyarakat (melalui evaluasi kepuasan stakeholder). Program Studi memastikan keseluruhan proses terkendali melalui Monev Renstra UNDIKNAS sesuai prosedur yang berlaku.

7.5.2 Validasi Proses Penyediaan Layanan Tri Dharma PTProgram Studi melakukan validasi atau pengesahan penyediaan layanan tri dharma PT setelah ada klarifikasi penyediaan layanan oleh unit terkait. Pengaturan penyediaan layanan pendidikan dijelaskan dalam dokumen Pedoman Akademik Program Pascasarjana UNDIKNAS, tiap fakultas dan jurusan. Pengaturan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat diatur oleh LPPM. Dengan pedoman tersebut, universitas melakukan penyerahan ijasah kepada lulusan dalam acara wisuda, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai yang direncanakan. Daftar lulusan setiap program studi tersedia dalam Buku Wisuda yang diterbitkan setiap kali wisuda.

7.5.3 Identifikasi dan Penelusuran Kegiatan Layanan Tri Dharma PTProgram Studi dan unit kerja terkait harus mengendalikan, merekam hasil identifikasi status dan menelusuri layanan tri dharma PT (sesuai ketentuan 4.2.4). Hal ini antara lain dilakukan melalui monev internal atas permintaan Rektor melalui Audit Internal Mutu (AIM) UNDIKNAS berdasarkan Evaluasi Kinerja setiap unit kerja, yang dilaporkan rutin kepada atasan langsung. Hal ini untuk menjamin kesesuaian jasa layanan yang dihasilkan. Ketidaksesuaian dan ketidakpatuhan direkam dan dilaporkan ke Rektor.

7.5.4 Barang dan Informasi Milik PelangganBarang dan informasi milik pelanggan (mahasiswa atau stakeholder lainnya) yang diberikan Program Studi pada saat pendaftaran masuk, pendaftaran ulang dan selama pemberian layanan pendidikan atau kegiatan lain harus tersimpan, terekam, dan atau mudah diakses. Jika terpaksa hilang, harus dilaporkan kepada pelanggan dan rekaman dipelihara.

7.5.5 Penyimpanan Barang dan InformasiProgram Studi atau unit kerja penyelenggara pendidikan harus menyimpan dokumen akademik dan produk layanan misalnya sejarah unit kerja, kurikulum, dan materi yang dicetak atau elektronik (misalnya soal ujian seleksi, laporan, SK, MoU, database, program komputer). Produk layanan teridentifikasi, pengelolaan, pengemasan, perlindungan, terpelihara baik hingga memenuhi persyaratan saat penyerahan.

24

Page 29: Manual Mutu - Pasca Undiknas

Barang tersebut termasuk untuk proses pendidikan dan/atau pendidikan, misalnya bahan kimia untuk laboratorium, bahan baku atau olahan untuk pilot plant dan layanan pendidikan dengan umur simpan terbatas untuk pengajaran atau penelitian dan pekerjaan pengembangan.

7.6 Pengendalian Instrumen Pemantauan dan Pengukuran Keberhasilan

Program Studi atau unit kerja harus menetapkan instrumen penilaian (assessment) yang valid untuk mengukur keberhasilan pencapaian target kinerja. Pemantauan dan pengukuran harus dilakukan dalam rangka menjamin kesesuaian antara program kerja unit kerja dengan Rencana Strategis dan target yang dicapai. Pemantauan dan pengukuran bidang pendidikan mencakup semua aspek mulai dari input-proses-output, misalnya untuk unit kerja pelaksana akademik adalah profil kinerja mahasiswa, ujian tertulis, latihan/tugas/kuis, presensi kehadiran dan ujian akhir.Program Studi atau unit kerja menetapkan instrumen dan menjamin proses untuk memastikan bahwa kuisioner penilaian kinerja atau soal ujian mahasiswa diberikan dengan konsisten, aman tanpa kebocoran dan hasilnya valid. Apabila instrumen atau perangkat lunak penilaian atau ujian ditemukan tidak valid, universitas atau unit kerja melakukan klarifikasi dan merekam tindakan perbaikan ketidakvalidan. Semua hasil penilaian dan pengukuran kinerja direkam dan dipelihara, baik dalam bentuk cetak ataupun soft copy sesuai ketentuan.

25

Page 30: Manual Mutu - Pasca Undiknas

8. PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENINGKATAN MUTU

8.1 Panduan umum

Outcomes dari pemantauan dan pengukuran digunakan untuk mengidentifikasi area peningkatan sistem manajemen mutu dan proses penyelenggaraan pendidikan.

8.2 Pemantauan dan pengukuran8.2.1 Kepuasan Pelanggan

Program Studi dan unit kerja menetapkan sistem evaluasi secara rutin mengenai persepsi pelanggan tentang tingkat layanan yang diberikan dibandingkan harapannya. Informasi kepuasan pelanggan harus didukung oleh bukti obyektif. Program Studi dan unit kerja mendiskusikan dengan pelanggan tentang persepsi kepuasannya.

8.2.2 Audit InternalProgram Studi dan unit kerja melaksanakan audit internal berdasarkan program audit internal untuk menilai kinerja implementasi SMM dan penyelenggaraan layanan akademik dan penunjang akademik. Audit internal di suatu unit kerja dilakukan oleh auditor dari unit kerja tersebut yang kompeten dan tersertifikasi. Audit di unit kerja dilakukan sebelum audit tingkat universitas. Audit internal digunakan untuk menilai kesesuaian implementasi SPMI di tiap unit kerja. Hasil audit internal digunakan untuk tindakan korektif dan pencegahan dan semua rencana, pelaksanaan, laporan temuan dan tindak lanjut audit internal dipelihara. Untuk menjamin konsistensi pelaksanaan audit internal harus mengacu pada manual prosedur terdokumentasi yang ditetapkan di tingkat universitas maupun ditingkat unit kerja.

8.2.3 Pemantauan dan Pengukuran ProsesUnit kerja baik UKPA maupun UKPPA harus mengukur dan memantau kinerja dan keefektifan proses yang digunakan untuk mengelola dan melaksanakan layanan. Pengukuran proses layanan akademik/pendidikan dan penunjang akademik/pendidikan dilakukan pada tahap yang sesuai selama realisasi proses.Unit kerja mendokumentasikan metode yang digunakan untuk mengukur kinerja dan keefektifan proses.

8.2.4 Pemantauan dan Pengukuran Layanan PendidikanUKPA dan UKPPA yang memberikan layanan pendidikan (termasuk memberikan pelatihan) harus menetapkan dan menggunakan metode untuk pemantauan dan pengukuran layanan pendidikan pada interval yang direncanakan selama realisasinya dan outcome akhir, untuk memverifikasi bahwa mereka memenuhi persyaratan desain yang ditetapkan serta persyaratan peraturan dan

26

Page 31: Manual Mutu - Pasca Undiknas

perundang-undangan dan akreditasi yang berlaku. Untuk berbagai ragam pendidikan/pelatihan, alat evaluasi seperti asesmen, kuis, ujian atau peragaan digunakan untuk mengukur kemajuan pemenuhan persyaratan kurikulum. Penilaian kinerja unit kerja yang memberikan layanan pendidikan/pelatihan sebaiknya juga dilakukan sebagai bagian dari layanan pendidikan/pelatihan. Hasil proses evaluasi ini direkam dan digunakan untuk menunjukkan tingkat proses layanan pendidikan/pelatihan dalam mencapai sasaran yang direncanakan.

8.3 Analisis Data

Unit kerja di Program Studi menganalisis data dan informasi yang dikumpulkan, menggunakan, tetapi tidak terbatas pada, metode analisis dan pemecahan masalah yang diterima. Data sebaiknya digunakan untuk mendukung perbaikan berkesinambungan melalui proyek perbaikan, dan juga tindakan korektif dan prekuentif. Metode analisis statistik diterapkan untuk menganalisis setiap aspek SMM. Analisis statistik untuk berbagai ukuran seperti indikator kinerja, angka drop out, rekaman capaian, kepuasan pelanggan, dan analisis kecenderungan dapat membantu dalam menjamin efektifitas pengendalian proses yang merupakan bagian dari SMM.

Pengukuran dan evaluasi secara terus-menerus dan dinyatakan dalam manual prosedur atau instruksi kerja. Lembaga atau unit kerja harus menganalisa data dari berbagai sumber untuk membandingkan sumber untuk membandingkan kinerja sistem manajemen mutu dan proses pendidikan untuk mengidentifikasi bidang perbaikan.

8.4 Perbaikan8.4.1 Perbaikan berkesinambungan

Unit kerja harus meningkatkan keefektifan SMM dan proses pendidikan atau layanan penunjang pendidikan secara berkesinambungan dengan mendorong personil untuk mengidentifikasi dan menerapkan usaha peningkatan sesuai dengan ruang lingkup bisnisnya. Metode yang sesuai digunakan untuk mengidentifikasi peningkatan potensial yang didasarkan atas analisis mutu dan metode statistik. Proses perbaikan harus juga mencakup tindakan yang diambil dalam penyelesaian keluhan, saran dan komentar pelanggan (mahasiswa dan pihak terkait).

8.4.2 Tindakan PerbaikanUnit kerja harus menetapkan manual prosedur (prosedur terdokumentasi) untuk melaksanakan tindakan korektif yang teridentifikasi dari analisis penyebab ketidaksesuaian dan peluang peningkatan. Tindakan korektif sebaiknya diambil untuk mengeliminasi ketidaksesuaian yang terjadi selama kinerja SMM dan proses pemberian layanan pelanggan. Tindakan korektif sebaiknya direkam.

27

Page 32: Manual Mutu - Pasca Undiknas

8.4.2 Tindakan pencegahanUnit kerja harus menetapkan manual prosedur (prosedur terdokumentasi) untuk melaksanakan tindakan preventif yang dihasilkan dari analisis ketidaksesuaian potensial dan peluang perbaikan dalam SMM dan layanan pada pelanggan (mahasiswa dan pihak terkait).Tindakan preventif sebaiknya direkam dan dikomunikasikan ke bidang/sub unit yang sesuai. Hasil dari perbaikan atas tindakan preventif sebaiknya dikomunikasikan keseluruhan unit kerja.

28

Page 33: Manual Mutu - Pasca Undiknas

Lampiran 1. Daftar Dokumen

No. Dokumen Kode1. Visi-Misi dan Tujuan -

2. Statuta UNDIKNAS -

3. Pedoman Akademik UNDIKNAS -

4. Renstra UNDIKNAS -

5. Program Kerja Rektor UNDIKNAS -

6. Standar Mutu UNDIKNAS & Fak-Prog -

7. Standar Mutu Jurusan-PS -

8. Manual Prosedur Pengendalian Dokumen dan Rekaman -

9. Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai -

10. Manual Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan -

11. Manual Prosedur Evaluasi Kepuasan Pimpinan dan Satuan Kerja -

12. Manual Prosedur Monitoring dan Evaluasi Implementasi Renstra UNDIKNAS -

13. Manual Prosedur Penyusunan Dokumen SPMI UNDIKNAS -

29

Page 34: Manual Mutu - Pasca Undiknas

Lampiran 2. Cross ReferencesKlausul Keterangan Klausul Pemenuhan1 Ruang Lingkup MM hal.11.1 Umum MM hal.11.2 Aplikasi MM hal.1.2

2 Referensi MM hal.4

3 Terminologi dan definisi MM hal.4

4 Sistem Manajemen Mutu MM. hal 54.1 Persyaratan Umum MM hal.54.2 Persyaratan Dokumentasi MM hal.84.2.3 Pengendalian Dokumen 00009 020004.2.4 Pengendalian Rekaman 00009 02000

5 Tanggung Jawab Manajemen MM hal.105.1 Komitmen Manajemen MM hal.105.2 Fokus pada Pelanggan MM hal.105.3 Kebijakan Mutu MM hal.11.125.4 Perencanaan MM hal.135.4.1 Sasaran Mutu MM hal.35.4.2 Perencanaan Sistem Manajemen Mutu MM hal.135.5 Tanggungjawab, Wewenang dan Komunikasi MM hal.135.5.1 Tanggungjawab dan Wewenang MM hal.135.5.2 Management Representative MM hal.135.5.3 Komunikasi Internal MM hal.145.6 Tinjauan Manajemen MM hal.145.6.1 Umum MM hal.14

6 Manajemen Sumber Daya MM hal.156.1 Pengadaan Sumber Daya MM hal.156.2 Sumber Daya Manusia MM hal.156.2.1 Umum MM hal.156.2.2 Kompetensi, Kesadaran dan Pelatihan MM hal.156.3 Infrastruktur MM hal.166.4 Lingkungan Kerja MM hal.16

7 Realisasi Produk MM hal.177.1 Perencanaan Realisasi Produk MM hal.177.2 Proses Terkait Pelanggan MM hal.187.2.1 Penentuan syarat-syarat terkait produk MM hal.187.2.2 Memeriksa kembali syarat-syarat terkait produk MM hal.197.2.3 Komunikasi Pelanggan MM hal.197.3 Rancangan dan Pengembangan MM hal.197.3.1 Rancangan dan Perencanaan Pengembangan MM hal.19

30

Page 35: Manual Mutu - Pasca Undiknas

Klausul Keterangan Klausul Pemenuhan7.3.2 Rancangan dan Pengembangan Masukan MM hal.207.3.3 Rancangan dan Pengembangan Keluaran MM hal.207.3.4 Rancangan dan Tinjauan Pengembangan MM hal.207.3.5 Rancangan dan Verifikasi Pengembangan MM hal.207.3.6 Rancangan dan Validasi Pengembangan MM hal.217.3.7 Pengendalian PerUndiknasahan Rancangan dan

Pengembangan MM hal.217.4 Pembelian MM hal.217.4.1 Proses Pembelian MM hal 217.4.2 Informasi Pembelian MM hal 227.4.3 Verifikasi Pembelian Produk MM hal 227.5 Produksi dan Pengadaan Layanan MM hal.227.5.1 Pengendalian Produksi dan Pengadaan Layanan MM hal.227.5.2 Validasi Proses Produksi dan Pengadaan Layanan MM hal.227.5.3 Identifikasi dan Penelusuran MM hal.227.5.4 Karakterisasi Pelanggan MM hal.237.5.5 Penyimpanan Produk MM hal 237.6 Pengendalian, Pemantauan dan Pengukuran

Kepuasan MM hal.23

8 Pengukuran, Analisis dan Perbaikan MM hal.248.1 Umum MM hal.248.2 Pemantauan dan Pengukuran MM hal.248.2.1 Kepuasan Pelanggan MM hal.248.2.2 Audit Internal MM hal 248.2.3 Pemantauan dan Pengukuran Proses MM hal.248.2.4 Pemantauan dan Pengukuran Produk MM hal.248.3 Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai MP Produk

Tidak Sesuai8.4 Analisis Data MM hal.258.5 Perbaikan MM hal.258.5.1 Perbaikan Berkelanjutan MM hal.258.5.2 Tindakan Koreksi MM hal 258.5.3 Tindakan Pencegahan MM hal 25

31

Page 36: Manual Mutu - Pasca Undiknas

32

Page 37: Manual Mutu - Pasca Undiknas

33