manual mahasiswa endokrin

18

Click here to load reader

Upload: mohamad-dimas-ismail

Post on 29-Jun-2015

133 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manual Mahasiswa Endokrin

BUKU PANDUAN KERJA

KETERAMPILAN KLINIK

SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME

Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Fakultas Kedokteran Unhas

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

2010

Page 2: Manual Mahasiswa Endokrin

ISI BUKU PANDUAN KERJA

KETERAMPILAN KLINIK

SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME

NO. J U D U L HALAMAN 1. Keterampilan Memeriksaan Kelenjar Tiroid 1 sd 5 2. Keterampilan Mengukur Tebal Lipatan

Kulit 6 sd 9

3. Keterampilan mengukur Lingkar Pinggang 10 sd 13

Page 3: Manual Mahasiswa Endokrin

BUKU PANDUAN KERJA

KETERAMPILAN MEMERIKSA (PALPASI) KELENJAR

TIROID

Diberikan pada Mahasiswa Semester IV

Fakultas Kedokteran Unhas

SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

2010

Page 4: Manual Mahasiswa Endokrin

KETERAMPILAN MELAKUKAN PEMERIKSAAN KELENJAR

TIROID

PENGERTIAN Keterampilan melakukan pemeriksaan (palpasi) kelenjar tiroid dirancang untuk menyiapkan mahasiswa agar mampu dan terampil dalam melakukan pemeriksaan (palpasi) kelenjar tiroid secara baik dan benar. TUJUAN Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa :

• dapat mengetahui letak kelenjar tiroid dengan benar • dapat melakukan persiapan pada orang yang diperiksa dengan benar • dapat melakukan cara pemeriksaan kelenjar tiroid dengan benar • dapat menentukan apakah orang yang diperiksa tersebut mengalami

pembesaran kelenjar tiroid atau tidak • dapat mengetahui cara-cara penggolongan tingkat pembesaran kelenjar

tiroid dengan benar INDIKASI

• pada penderita GAKIN • pada ibu hamil dan anak sekolah di daerah rawan defisiensi yodium • pada penderita yang mengalami pembesaran kelenjar di daerah leher

MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

1. Penuntun belajar untuk melakukan pemeriksaan (palpasi) kelenjar tiroid 2. Cahaya yang cukup

METODE PEMBELAJARAN : Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar

Page 5: Manual Mahasiswa Endokrin

ACUAN • Kelenjar tiroid seseorang terletak di leher bawah kearah distal ( leher depan

bagian bawah). Untuk mengetahui mana yang kelenjar dan mana yang bukan bisa dilihat pada gerakan menelan. Pada gerakan “menelan” kelenjar akan ikut terangkat ke atas.

• Berbentuk sepe rti kupu-kupu, • Terdiri dari dua lobus (kanan dan kiri) yang dihubungkan oleh isthmus. • Isthmus menutupi cincin trachea 2 dan 3, • kapsul fibrosus menggantungkan kelenjar ini pada fascia pre tracheal sehingga

pada saat “menelan” kelenjar tiroid terangkat ke arah cranial Tanda-tanda pembesaran kelenjar tiroid Normal : kedua lobus kelenjar lebih kecil dari ruas ibu jari klien. Tingkat pembesaran kelenjar:

TINGKAT TANDA-TANDA “Normal” tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. “Tingkat IA” jika pembesaran kelenjar tiroid tidak tampak walaupun leher pada

posisi tengadah maksimum dan pembesaran kelenjar tiroid teraba ketika dipalpasi.

“Tingkat IB” pembesaran kelenjar tiroid terlihat jika leher pada posisi tengadah maksimum dan pembesaran kelenjar teraba ketika dipalpasi.

“Tingkat II” pembesaran kelenjar tiroid terlihat pada posisi kepala normal dari jarak 1 meter.

“Tingkat III” pembesaran kelenjar tiroid tampak nyata dari jarak jauh (5-6 meter). BUKU ACUAN -------------- Penilaian Status Gizi, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2002

Page 6: Manual Mahasiswa Endokrin

MELAKUKAN PEMERIKSAAN(PALPASI) KELENJAR TIROID

DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Waktu Deskripsi # 1. Pengantar 5 menit Pengantar # 2. Bermain Peran, Tanya & Jawab

30 menit 1. Dua orang dosen memberikan contoh bagaimana cara melakukan pemeriksaan (palpasi) kelenjar tiroid. Satu orang dosen sebagai orang yang melakukan pemeriksaan dan yang lain sebagai orang yang diperiksa. Mahasiswa menyimak/mengamati peragaan dengan menggunakan Penuntun Belajar 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan dosen memberikan penjelasan tentang aspek- aspek yang penting

# 3. Praktek bermain peran dengan Umpan Balik

115 menit 3. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan- pasangan. Seorang mentor diperlukan untuk mengamati 3 pasangan. 4. Setiap pasangan berpraktek melakukan pemeriksaan (palpasi) kelenjar tiroid (seorang mahasiswa menjadi orang yang melakukan pemeriksaan dan yang lainnya menjadi orang yang diperiksa) secara serempak. 5. Mentor berkeliling diantara mahasiswa dan melakukan supervisi menggunakan ceklis 6. Mentor memberikan tema khusus umpan balik kepada setiap pasangan

Total waktu 150 menit

Page 7: Manual Mahasiswa Endokrin

PELATIHAN BELAJAR KETERAMPILAN MELAKUKAN

PEMERIKSAAN KELENJAR TIROID

( Digunakan oleh Peserta )

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN MELAKUKAN PEMERIKSAAN

(PALPASI) KELENJAR TIROID NO. LANGKAH / KEGIATAN KASUS

A. PERSIAPAN PENDERITA 1 2 3 1. Sapalah klien dengan ramah dan perkenalkan diri pada

klien.

2. Persilahkan klien untuk duduk 3. Berikanlah informasi umum tentang pemeriksaan yang

akan dilakukan

4. Berikanlah informasi tentang cara melakukan, tujuan, manfaat pemeriksaan tiroid untuk klien.

5. Jelaskanlah tentang kemungkinan hasil yang akan diperoleh.

6. Persilahkanlah klien duduk atau berdiri menghadap ke sumber cahaya sehingga sumber cahaya cukup menerangi bagian leher yang diperiksa

7. Aturlah posisi klien sedemikian rupa sehingga saat mengamati kelenjar tiroid, posisi mata pemeriksa harus sejajar (horizontal) dengan leher orang yang diperiksa.

B. MENCUCI TANGAN 1 2 3

1. Lakukanlah cuci tangan rutin C. CARA PEMERIKSAAN KELENJAR TIROID Inspeksi 1 2 3

1. Lakukanlah pengamatan pada bagian leher klien, terutama pada lokasi kelenjar tiroidnya

2. Amatilah ada pembesaran kelenjar tiroid yang tampak

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut : 1. Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak

sesuai urutannya atau ada langkah yang dihilangkan 2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan

urutannya, tetapi tidak efisien 3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan benar, sesuai dengan urutannya dan efisien

TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan

Page 8: Manual Mahasiswa Endokrin

nyata (tingkat II dan tingkat III). 3. Jika tidak nampak pembesaran, memintalah agar

klien menengadah dan menelan ludah.

Palpasi 1 2 3 1. Berdirilah di belakang klien, lalu letakkanlah dua jari

telunjuk dan dua jari tengahnya pada masing-masing lobus kelenjar tiroid yang letaknya beberapa sentimeter di bawah jakun.

2. Rabalah (palpasi) dengan jari-jari tersebut di daerah kelenjar tiroid. (Perabaan (palpasi) jangan dilakukan dengan tekanan terlalu keras atau terlalu lemah. Tekanan terlalu keras akan mengakibatkan kelenjar masuk atau pindah ke bagian belakang leher, sehingga pembesaran tidak teraba. Perabaa terlalu lemah akan mengurangi kepekaan perabaan

D. MELAKUKAN CUCI TANGAN 1 2 3 1. Lakukanlah cuci tangan rutin setelah menyelesaikan

pemeriksaan

E. MENENTUKAN TINGKAT PEMBESARAN KELENJAR TIROID

1 2 3

1. Gunakanlah kriteria pada acuan untuk menentukan derajat pembesaran tiroid.

Page 9: Manual Mahasiswa Endokrin

BUKU PANDUAN KERJA

KETERAMPILAN MENGUKUR TEBAL LIPATAN KULIT (TLK) DALAM MENENTUKAN STATUS GIZI CARA

ANTROPOMETRIK

Diberikan pada Mahasiswa Semester II Fakultas Kedokteran Unhas

SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

2010

Page 10: Manual Mahasiswa Endokrin

KETERAMPILAN MENGUKUR TEBAL LIPATAN KULIT (TLK) DALAM MENENTUKAN STATUS GIZI CARA

ANTROPOMETRIK

PENGERTIAN Keterampilan mengukur tebal lipatan kulit (TLK) dirancang untuk menyiapkan mahasiswa agar mampu dan terampil dalam melakukan pengukuran tebal lipatan kulit secara baik dan benar dalam menentukan status gizi cara antropometrik. TUJUAN Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa :

• dapat melakukan persiapan alat • dapat mengetahui tempat-tempat pengukuran TLK dengan benar • dapat melakukan pengukuran TLK dengan benar • dapat mengetahui nilai standar TLK tricep • dapat mengetahui rumus penentuan status gizi cara antropometrik TLK • dapat mengetahui penilaian status gizi cara antropometrik TLK • dapat menentukan derajat obesitas dengan menggunakan rumus densitas

tubuh INDIKASI

• Pada penderita dewasa yang kekurangan gizi • Pada penderita dewasa yang kelebihan gizi • Pada penderita dewasa yang tidak dapat diukur BB maupun TB misalnya pada

keadaan koma MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

1. Penuntun belajar untuk pengukuran tebal lipatan kulit (TLK). 2. Lange skinfold calipers, Harpenden skinfold calipers, Meteran

METODE PEMBELAJARAN Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar

Page 11: Manual Mahasiswa Endokrin

ACUAN Nilai Standar TLK Tricep : Untuk laki-laki : 12,5 mm sedangkan untuk perempuan : 16,5 mm Rumus penentuan Status Gizi (SG) : % SG = TLK diukur/TLK standar x 100% Penilaian status gizi :

� Baik : > 90% � Kurang : 60,5%-90% � Buruk : ≤ 60%

BUKU ACUAN -------------- Penilaian Status Gizi, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2002

DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Waktu Deskripsi

# 1. Pengantar 5 menit Pengantar # 2. Bermain Peran, Tanya & Jawab

30 menit 1. Dua orang dosen memberikan contoh bagaimana cara melakukan Pengukuran Tebal Lipatan Kulit (TLK). Satu orang dosen sebagai pengukur dan yang lain sebagai orang yang diukur. Mahasiswa menyimak/mengamati peragaan dengan menggunakan Penuntun Belajar

2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan dosen memberikan penjelasan tentang aspek-aspek yang penting

# 3. Praktek bermain peran dengan Umpan Balik

115 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-pasangan. Seorang mentor diperlukan untuk mengamati 3 pasangan.

2. Setiap pasangan berpraktek melakukan pengukuran tebal lipatan kulit (seorang mahasiswa menjadi pengukur dan yang lainnya menjadi orang yang diukur) secara serempak

3. Mentor berkeliling diantara mahasiswa dan melakukan supervisi menggunakan ceklis

4. Mentor memberikan tema khusus umpan balik kepada setiap pasangan

Total waktu 150 menit

Page 12: Manual Mahasiswa Endokrin

PELATIHAN BELAJAR KETERAMPILAN PENGUKURAN TEBAL

LIPATAN KULIT (TLK) DALAM PENENTUAN STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRIK

( Digunakan oleh Peserta )

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN PENGUKURAN TLK NO. LANGKAH / KEGIATAN KASUS A. PERSIAPAN ALAT 1 2 3 1. Siapkanlah alat-alat pengukur TLK seperti Lange Skinfold

Calipers dan Harpenden Skinfold Calipers.

2. Periksalah alat-alat tersebut apakah kondisinya masih baik untuk digunakan (jarum menunjukkan di angka 0)

B. PERSIAPAN PENDERITA 1 2 3 1 Sapalah klien dengan ramah dan perkenalkanlah diri pada klien. 2. Persilahkan klien untuk duduk 3. Berikan informasi umum tentang pengkuran yang akan

dilakukan

4. Berikan informasi tentang cara melakukan, tujuan, manfaat pengukuran tebal lipatan kulit untuk klien.

5. Jelaskan tentang kemungkinan hasil yang akan diperoleh. C. MENCUCI TANGAN 1 2 3 1. Lakukan cuci tangan rutin

D. MENENTUKAN LOKASI PENGUKURAN TLK 1 2 3 1. Tentukanlah sembilan tempat pengukuranTLK yaitu pada dada

(chest), subscapula, mid-axilaris, suprailiaka, perut (abdominal), trisep, bisep, paha dan betis.

E. MELAKUKAN PENGUKURAN TLK PADA MASING-MASING LOKASI

1 2 3

1. Pengukuran pada dada (chest) : Ambil lipatan kulit dari arah diagonal antara axilla dan puting

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut : 1. Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak

sesuai urutannya atau ada langkah yang dihilangkan 2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan

urutannya, tetapi tidak efisien 3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan benar, sesuai dengan urutannya dan efisien

TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan

Page 13: Manual Mahasiswa Endokrin

susu, setinggi mungkin, sejajar dengan lipatan bagian depan dengan ukuran 1 cm di bawah jari tangan.

2. Pengukuran pada subscapula : Ambil lipatan kulit dari arah diagonal sepanjang garis cleavage tepat dibawah scapula dengan ukuran 1 cm di bawah jari tangan

3. Pengukuran pada mid-axilla : Ambil lipatan kulit dari arah horizontal pada garis midaxillaris, tepat pada pertemuan xiphisternal.

4. Pengukuran pada suprailiaka : Ambil lipatan kulit dari arah miring ke arah belakang garis mid-axillaris dan ke atas iliaka, dengan ukuran 1 cm di bawah jari tangan.

5. Pengkuran pada abdominal : Lipatan kulit diambil dengan arah horizontal 3 cm di samping tali pusat dan 1 cm ke pusat umbilicus.

6. Pengukuran pada trisep: Lipatan kulit diambil dengan arah vertikal pada jarak antara penonjolan lateral dari prosessus acronial dan batas inferior dari prosessus olecranon dan diukur pada bagian lateral lengan dengan bahu bersudut 90° menggunakan pita pengukur. Titik tengah ditandai pada sisi samping lengan. Pengukuran diambil 1 cm di atas tanda tersebut.

7. Pengukuran pada bisep : Lipatan kulit diambil dengan arah vertikal diatas bisep brachii yang sejajar dengan tricep di bagian belakang. Pengukuran dilakukan 1 cm di bawah jari.

8. Pengukuran pada paha : Lipatan kulit diambil dengan arah vertical pada tengah paha antara lipatan inguinal dan batas dari patella. Pengukuran dilakukan 1 cm di bawah jari.

9. Pengukuran pada betis : Lipatan kulit diambil dengan arah vertikal pada lingkaran betis yang paling lebar pada bagian tengah dari betis dengan lutut bersudut 90°.

F. MELAKUKAN CUCI TANGAN 1 2 3 1. Lakukanlah cuci tangan rutin setelah pengukuran selesai

G. MENENTUKAN NILAI TLK KLIEN 1 2 3 2. Tentukanlah nilai TLK dengan membandingkan hasil

pengukuran dengan nilai standar yang ada pada acuan.

H. MENENTUKAN STATUS GIZI KLIEN 1 2 3 1. Tentukanlah status gizi klien dengan menggunakan acuan status

gizi.

Page 14: Manual Mahasiswa Endokrin

BUKU PANDUAN KERJA

KETERAMPILAN MENGUKUR LINGKAR PINGGANG

Diberikan pada Mahasiswa Semester II

Fakultas Kedokteran Unhas

SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

2010

Page 15: Manual Mahasiswa Endokrin

KETERAMPILAN MENGUKUR LINGKAR PINGGANG

PENGERTIAN Keterampilan mengukur lingkar pinggang dirancang untuk menyiapkan mahasiswa agar mampu dan terampil dalam melakukan pengukuran lingkar pinggang secara baik dan benar. TUJUAN Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa :

• dapat melakukan persiapan alat • dapat mengetahui tempat-tempat pengukuran lingkar pinggang dengan benar • dapat melakukan cara pengukuran lingkar pinggang dengan benar • dapat mengetahui nilai standar lingkar pinggang.

INDIKASI

• pemeriksaan rutin yang dilakukan untuk deteksi dini dan mencegah obesitas sentralis yang sangat erat hubungannya dengan penyakit jantung

• pada wanita dan pria dewasa MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

1. Penuntun belajar untuk pengukuran lingkar pinggang. 2. Meteran

METODE PEMBELAJARAN : Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar ACUAN Nilai Standar Normal ukuran lingkar pinggang Untuk laki-laki: 90 cm sedangkan untuk perempuan : 80 cm BUKU ACUAN -------------- Penilaian Status Gizi, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2002

Page 16: Manual Mahasiswa Endokrin

DESKRIPSI KEGIATAN PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG

Kegiatan Waktu Deskripsi # 1. Pengantar 5 menit Pengantar # 2. Bermain Peran, Tanya & Jawab

30 menit 1. Dua orang dosen memberikan contoh bagaimana cara melakukan Pengukuran lingkar pinggang. Satu orang dosen sebagai pengukur dan yang lain sebagai orang yang diukur. Mahasiswa menyimak/mengamati peragaan dengan menggunakan Penuntun Belajar 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan dosen memberikan penjelasan tentang aspek- aspek yang penting

# 3. Praktek bermain peran dengan Umpan Balik

115 menit 3. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan- pasangan. Seorang mentor diperlukan untuk mengamati 3 pasangan. 4. Setiap pasangan berpraktek melakukan pengukuran lingkar pinggang (seorang mahasiswa menjadi pengukur dan yang lainnya menjadi orang yang diukur) secara serempak 5. Mentor berkeliling diantara mahasiswa dan melakukan supervisi menggunakan ceklis 6. Mentor memberikan tema khusus umpan balik kepada setiap pasangan

Total waktu 150 menit

Page 17: Manual Mahasiswa Endokrin

PELATIHAN BELAJAR KETERAMPILAN PENGUKURAN

LINGKAR PINGGANG ( Digunakan oleh Peserta )

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG

NO. LANGKAH / KEGIATAN KASUS A. PERSIAPAN ALAT 1 2 3

1. Siapkan alat-alat pengukur lingkar pinggang yaitu meteran

2. Periksalah kondisi alat apakah siap untuk dioakai 1 2 3 B. PERSIAPAN PENDERITA

1. Sapalah klien dengan ramah dan perkenalkanlah diri pada klien.

2. Persilahkan klien untuk duduk 3. Berikan informasi umum tentang pengkuran yang akan

dilakukan

4. Berikan informasi tentang cara melakukan, tujuan, manfaat pengukuran tebal lipatan kulit untuk klien.

5. Jelaskan tentang kemungkinan hasil yang akan diperoleh.

C. MENCUCI TANGAN 1 2 3 1. Lakukan cuci tangan rutin

D. MENENTUKAN TEMPAT PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG

1 2 3

1. Mintalah klien berdiri di depan pemeriksa 2. Tentukanlah tempat pengukuran lingkar pinggang

yaitu pertengahan antara costa 12 dengan crista iliaka.

E. MELAKUKAN PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG

1 2 3

1. Tetapkanlah posisi pengukuran antara ujung costa 12

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut : 1. Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak

sesuai urutannya atau ada langkah yang dihilangkan 2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan

urutannya, tetapi tidak efisien 3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan benar, sesuai dengan urutannya dan efisien

TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan

Page 18: Manual Mahasiswa Endokrin

dan crista iliaka 2. Letakkanlah meteran antara ujung costa 12 dan crista

iliaka

3. Tentukanlah titik tengah antara ujung costa dan crista iliaka

4. Lingkarkanlah meteran pada titik tengah di pinggang sampai cukup terukur lingkar pinggang (Ingat bahwa : meteran jangan terlalu kuat ditarik atau terlalu longgar)

5. Bacalah skala meteran dengan seksama dan catatlah hasilnya.

F. MELAKUKAN CUCI TANGAN 1 2 3 1. Lakukanlah cuci tangan rutin setelah pengukuran

selesai

G. MENENTUKAN STATUS LINGKAR PINGGANG 1 2 3 1. Tentukanlah status lingkar pinggang berdasar nilai

standar lingkar pinggang pada acuan.

2.