manu skrip

9
7/21/2019 Manu Skrip http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 1/9 PENGARUH RANGE Of MOTION  (ROM) PASIF TERHADAP PENINGKATAN SUDUT RENTANG GERAK EKSTREMITAS ATAS PASIEN STROKE DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Elisa Ling Dinanti*), Mugi Hat!"!**), #ulan$ai M***) *) Mahasiswa Program Studi S.1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang **) Dosen Program Studi DIV Keperawatan Poltees Depes KeMenes Semarang ***) Dosen !aultas Kesehatan Mas"araat #ni$ersitas Muhammadi"ah Semarang A%STRAK Satu dari enam orang di seluruh dunia akan mengalami stroke, dan setiap 6 detik seseorang akan meninggal akibat stroke. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, menunjukkan terjadi  peningkatan insiden stroke pada tahun 200 seban!ak ",3# 1000 penduduk menjadi 12,1# 1000 penduduk. Stroke merupakan pen!ebab kematian ketiga setelah jantung dan kanker, mereka !ang mampu bertahan hidup sering menderita ke$a$atan !ang memerlukan rehabilitasi untuk membantu memulihkan kemampuan %isik dan meningkatkan kualitas hidup se$ara keseluruhan. Kelumpuhan permanen akibat stroke dapat di$egah dengan melakukan terapi rehabilitati%. Rehabilitasi stroke terbukti dapat mengoptimalkan pemulihan sehingga  pen!andang stroke mendapat keluaran %ungsional dan kualitas hidup !ang lebih baik. Salah satu terapi rehabilitasi !ang sering dipergunakan adalah program latihan gerak atau  %ange o&  Motion &R'(). *enelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh R'( pasi% terhadap  peningkatan sudut rentang gerak pasien stroke di RS+D ugurejo Semarang. Ran$angan  penelitian dengan menggunakan metode pra eksperimental dengan one group pre'posttest design, jumlah sampel 22 responden dengan teknik  purposi$e sampling , !ang diberikan latihan R'( pasi% selama satu kali dalam hari. +ji statistik dalam penelitian ini menggunankan uji (iloon. Hasil penelitian menunjukkan pada -ariabel karakteristik responden terban!ak dialami oleh lakilaki seban!ak 1" &"1,"/) responden dan &1",2/) responden perempuan dengan rentang usia 6 6 tahun. nalisis penelitian uji (iloon didapatkan hasil p $alue 0,001 dengan tingkat kemaknaan 4/ &5 0,0). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh antara pemberian R'( pasi% dengan peningkatan sudut rentang gerak ekstremitas atas pasien stroke. Rekomendasi hasil penelitian ini diharapkan latihan R'( pasi% dilakukan minimal satu kali sehari di RS. Kata kun$i 7 Stroke, R'( pasi%, sudut rentang gerak. A%STRA&T 'ne out o% 6 people all around the 8orld 8ill e9perien$e stroke. nd e-er! 6 se$onds someone dies be$ause o% stroke. :ased on Riskesdas &2013), the stroke in$idents 8ere in$reasing in 200 %rom ".3#1000 people into 12.1#100 people. Stroke has been the third  biggest killer a%ter heart disease and $an$er. hose 8ho sur-i-e %rom stroke, tend to su%%er %rom ph!si$al impairments that need to be rehabilitated to help them re$o-er their ph!si$al abilit! and impro-e their li%e ;ualit! thoroughl!. *ermanent paral!sis due to stroke $an be  pre-ented b! doing rehabilitati-e therap!. Stroke rehabilitation is pro-en that it $an optimi<e the re$o-er! so that the sur-i-or $an get their %un$tional output and better li%e ;ualit!. 'ne o% 

Upload: ticko-pello

Post on 04-Mar-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

manuskrip

TRANSCRIPT

Page 1: Manu Skrip

7/21/2019 Manu Skrip

http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 1/9

PENGARUH RANGE Of MOTION  (ROM) PASIF TERHADAP PENINGKATAN

SUDUT RENTANG GERAK EKSTREMITAS ATAS PASIEN STROKE DI RSUD

TUGUREJO SEMARANG

Elisa Ling Dinanti*), Mugi Hat!"!**), #ulan$ai M***)

*) Mahasiswa Program Studi S.1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang 

**) Dosen Program Studi DIV Keperawatan Poltees Depes KeMenes Semarang 

***) Dosen !aultas Kesehatan Mas"araat #ni$ersitas Muhammadi"ah Semarang 

A%STRAK 

Satu dari enam orang di seluruh dunia akan mengalami stroke, dan setiap 6 detik seseorang akan

meninggal akibat stroke. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, menunjukkan terjadi peningkatan insiden stroke pada tahun 200 seban!ak ",3# 1000 penduduk menjadi 12,1#

1000 penduduk. Stroke merupakan pen!ebab kematian ketiga setelah jantung dan kanker,

mereka !ang mampu bertahan hidup sering menderita ke$a$atan !ang memerlukan

rehabilitasi untuk membantu memulihkan kemampuan %isik dan meningkatkan kualitas hidup

se$ara keseluruhan. Kelumpuhan permanen akibat stroke dapat di$egah dengan melakukan

terapi rehabilitati%. Rehabilitasi stroke terbukti dapat mengoptimalkan pemulihan sehingga

 pen!andang stroke mendapat keluaran %ungsional dan kualitas hidup !ang lebih baik. Salah

satu terapi rehabilitasi !ang sering dipergunakan adalah program latihan gerak atau  %ange o& 

 Motion &R'(). *enelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh R'( pasi% terhadap

 peningkatan sudut rentang gerak pasien stroke di RS+D ugurejo Semarang. Ran$angan

 penelitian dengan menggunakan metode pra eksperimental dengan one group pre'posttest design, jumlah sampel 22 responden dengan teknik  purposi$e sampling , !ang diberikan

latihan R'( pasi% selama satu kali dalam hari. +ji statistik dalam penelitian ini

menggunankan uji (iloon. Hasil penelitian menunjukkan pada -ariabel karakteristik 

responden terban!ak dialami oleh lakilaki seban!ak 1" &"1,"/) responden dan &1",2/)

responden perempuan dengan rentang usia 6 6 tahun. nalisis penelitian uji (iloon

didapatkan hasil p $alue 0,001 dengan tingkat kemaknaan 4/ &5 0,0). Hasil penelitian

menunjukkan terdapat pengaruh antara pemberian R'( pasi% dengan peningkatan sudut

rentang gerak ekstremitas atas pasien stroke. Rekomendasi hasil penelitian ini diharapkan

latihan R'( pasi% dilakukan minimal satu kali sehari di RS.

Kata kun$i 7 Stroke, R'( pasi%, sudut rentang gerak.

A%STRA&T

'ne out o% 6 people all around the 8orld 8ill e9perien$e stroke. nd e-er! 6 se$onds

someone dies be$ause o% stroke. :ased on Riskesdas &2013), the stroke in$idents 8ere

in$reasing in 200 %rom ".3#1000 people into 12.1#100 people. Stroke has been the third

 biggest killer a%ter heart disease and $an$er. hose 8ho sur-i-e %rom stroke, tend to su%%er 

%rom ph!si$al impairments that need to be rehabilitated to help them re$o-er their ph!si$al

abilit! and impro-e their li%e ;ualit! thoroughl!. *ermanent paral!sis due to stroke $an be

 pre-ented b! doing rehabilitati-e therap!. Stroke rehabilitation is pro-en that it $an optimi<ethe re$o-er! so that the sur-i-or $an get their %un$tional output and better li%e ;ualit!. 'ne o% 

Page 2: Manu Skrip

7/21/2019 Manu Skrip

http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 2/9

the rehabilitation therap! %re;uentl! used is motion pra$ti$e program or Range o% (otion

&R'(). he obje$ti-e o% this stud! is to anal!<e the in%luen$e o% passi-e Range o% (otion

&R'() to8ard the in$reased angle o% the e9tremit! Range o% (otion o% the stroke patients at

Distri$t =eneral Hospital o% ugurejo Semarang. he design o% this stud! 8as pre

e9perimental method 8ith one group pre'posttest design. here 8ere 22 respondents, 8ith

 purposi-e sampling te$hni;ue, 8ho 8ere gi-en the passi-e R'( on$e in da!s. he statisti$test applied 8as >il$o9on est. he result o% the stud! sho8s that the respondent

$hara$teristi$ -ariables are mostl! e9perien$ed b! 1" &"1,"/) male respondents and

&1",2/) %emale respondents 8ith the age range o% 6 6 !ears old. he >il$o9on test

anal!sis sho8s p $alue 0,0018ith 4/ &5 0,0) o% the signi%i$ant le-el. he result o% the

stud! indi$ates &1",2/) respondents are at the in%luen$e o% passi-e Range o% (otion

&R'() to8ard the in$reased angel o% the e9tremit! Range o% (otion o% stroke patients. his

stud! re$ommends the passi-e R'( $an be applied on$e a da! in the hospital.

Ke! >ords7 stroke, passi-e R'(, range o% motion angle

PENDAHULUANStroke adalah gangguan peredaran darah di

otak !ang mendadak men!ebabkan %ungsi otak 

terganggu !ang dapat mengakibatkan berbagai

gangguan pada tubuh, tergantung bagian otak 

!ang rusak &*udiastuti, 2011). =angguan aliran

darah dapat berupa sumbatan karena gumpalan

darah atau pembuluh darah !ang men!empit

 pada pembuluh darah arteri !ang memba8aoksigen dan glukosa pada bagian otak tertentu,

sehingga dapat terjadi kelumpuhan.

Kelumpuhan pada pasien stroke disebut

hemiplegia &?ah!ono, 200").

Satu dari enam orang di seluruh dunia akan

mengalami stroke, dan setiap 6 detik seseorang

akan meninggal akibat stroke. Sekitar 4.000

stroke terjadi setiap tahun di merika Serikat

&+enters &or Disease +ontrol and Pre$ention ,

2012, @ 1). Hasil Riset Kesehatan Dasar 

&Riskesdas) tahun 2013, menunjukkan terjadi peningkatan insiden stroke pada tahun 200

seban!ak ",3# 1000 penduduk menjadi 12,1#

1000 penduduk. *re-alensi ini juga diikuti

oleh angka kejadian stroke !ang terdiagnosa

sebesar ,4/ dan sisan!a belum dapat

didokumentasikan karena beberapa %aktor 

seperti jarak antara rumah dan %asilitas

kesehatan !ang jauh sehingga masih ada

 pasien stroke !ang tidak bisa berobat ke

 pela!anan kesehatan. Di Aa8a engah terdapat

,#1000 penduduk !ang terdiagnosa stroke

 pada tahun 2013. Stroke men!ebabkan

kematian seban!ak 1,3# 1000 penduduk pada

usia lebih dari tahun di Bndonesia

&Riskesdas, 2013, @ 11). :erdasarkan data

rekam medis Rumah Sakit ugurejo Semarang

 pasien stroke tahun 201 sebesar 20 pasien.

Sedangkan data stroke non hemoragik pada

tahun 201 Co-ember seban!ak 2" pasien.

*asien dengan Hemiplegi pada tahun 201

sebna!ak 126 pasien. Kemudian pasien denganstroke ulang tahun 201 bulan Co-ember 

seban!ak pasien.

Stroke merupakan pen!ebab kematian ketiga

setelah jantung dan kanker, mereka !ang

mampu bertahan hidup sering menderita

ke$a$atan !ang memerlukan rehabilitasi untuk 

membantu memulihkan kemampuan %isik dan

meningkatkan kualitas hidup se$ara

keseluruhan.  Kelumpuhan permanen akibat

stroke dapat di$egah dengan melakukan terapi

rehabilitati%. erapi rehabilitati% dilakukanse$epat mungkin, !aitu pada harihari pertama

stroke setelah pasien dianggap stabil. (akin

$epat menjalani rehabilitasi, makin besar 

kemungkinan men$egah meluasn!a gangguan

di otak dan mengurangi akibat !ang

ditimbulkan stroke sehingga penderita akan

$epat mendapatkan kembali kualitas hidupn!a

&>alu!o, 2004). Rehabilitasi stroke

merupakan sebuah program terkoordinasi !ang

memberikan suatu pera8atan restorati% untuk 

memaksimalkan pemulihan dan

meminimalkan disabilitas !ang disebabkan

karena stroke.

2  ,urnal Ilmu Keperawatan dan Ke-idanan ,IKK)/ Vol...0o...

Page 3: Manu Skrip

7/21/2019 Manu Skrip

http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 3/9

Rehabilitasi stroke terbukti dapat

mengoptimalkan pemulihan sehingga

 pen!andang stroke mendapat keluaran

%ungsional dan kualitas hidup !ang lebih baik.

Salah satu terapi rehabilitasi !ang sering

dipergunakan adalah program latihan gerak 

atau  %ange o& Motion &R'(). atihan gerak 

 pasi% berupa latihan  %ange o& Motion &R'()

dapat dilakukan sesering mungkin. Kelebihan

dari latihan  %ange o& Motion  &R'() !aitu

menjaga kelenturan otototot dan persendian

dengan menggerakkan otot. ujuan  %ange o& 

 Motion  &R'() adalah memulihkan kekuatan

otot dan kelenturan sendi sehingga pasien

dapat kembali melakukan akti-itas seharihari.

Demikian juga setelah pulang dari Rumah

Sakit, pasien pas$a stroke tetap harus

menjalani latihanlatihan keterampilanakti-itas seharihari &>idianto, 2004)

atihan gerak se$ara intensi% dibutuhkan oleh

 pasien setelah mengalami stroke, untuk 

memaksimalkan pemulihan %ungsi gerak !ang

hilang. *enanganan latihan gerak pas$a stroke

adalah kebutuhan !ang mutlak bagi pasien

untuk dapat meningkatkan kemampuan gerak 

dan %ungsin!a. :erbagai metode inter-ensi

latihan seperti peman%aatan  ti$it" Dail"

 2i$ing   &D), h"drotherap", eerise therap"

telah terbukti memberikan man%aat !ang besar dalam mengembalikan gerak dan %ungsi pada

 pasien pas$a stroke. kan tetapi peran serta

keluarga !ang mera8at dan mendampingi

 pasien juga sangat menentukan keberhasilan

 program terapi !ang diberikan. Dampak lain

adalah dengan penanganan !ang salah akan

menghasilkan proses pembelajaran

sensomotorik !ang salah. Hal ini justru akan

memperlambat proses perkembangan gerak.

+ntuk itu harus dilakukan penanganan pas$a

stroke dengan benar dan dengan dukungan

orangorang terdekat &*ramudiarja, 2010).

Ekstremitas atas merupakan salah satu bagian

dari tubuh !ang penting untuk dilakukan

R'(. Hal ini dikarenakan ekstremitas atas

%ungsin!a sangat penting dalam melakukan

akti-itas seharihari dan merupakan bagia

!ang paling akti%, maka lesi bagian otak !ang

mengakibatkan kelemahan ekstremitas atas

akan sangat menghambat dan mengganggu

kemampuan dan akti-itas seharihari

seseorang. =erak pada tangan dapat di

stimulasi dengan melakukan latihan gerak 

sendi agar sirkulasi darah lan$ar &Br%an, 2010).

METODE PENELITIAN

*enelitian ini menggunakan metode pra

eksperimental desain dengan menggunakan

 jenis penelitian pre testpost test desain, !aitu

 penelitian dilakukan dengan $ara memberikan

 pre test &pengamatan a8al) terlebih dahulu

sebelum diberikan inter-ensi tindakan  %ange

o& Motion &R'() pasi%, setelah diberikan

inter-ensi kemudian dilakukan posttest

&pengamatan akhir) &Hida!at, 2004, hlm. 61).

*enelitian ini melibatkan satu kelompok 

responden !aitu pasien stroke di Rumah Sakit

+mum Daerah ugurejo Semarang. *asien

diukur terlebih dahulu sudut rentang gerak 

ekstremitas atas sebelum diberikan latihan

 %ange o& Motion &R'() pasi% kemudian

diukur kembali sudut rentang gerakn!a setelahdiberikan latihan  %ange o& Motion &R'()

 pasi%.

*enelitian telah dilakukan di ruang lamanda

Rumah Sakit +mum Daerah ugurejo

Semarang pada 2 (aret 26 pril 201.

Aumlah sampel pada saat penelitian seban!ak 

22 responden. Kriteria inklusi dalam penelitian

ini adalah pasien stroke !ang mengalami

hemiplegi ekstremitas atas, pasien stroke

serangan pertama dan pasien !ang bersedia

menjadi responden penelitian. Kriteriaeksklusi dalam penelitian ini adalah pasien

dengan =?S F1 dan pasien dengan Stroke

Hemoragik. lat ukur !ang digunakan !aitu

=oniometer. =oniometer adalah alat !ang

digunakan untuk mengetahui rentang gerak 

sendi !ang din!atakan dalam satuan derajat.

=oniometer !ang digunakan dalam penelitian

ini adalah =oniometer !ang bersi%at BS'(

&Bnternational Standards o% (easurement,

SGR) dan sudah dilakukan kalibrasi di

 pabrikn!a. Hasil pengukuran rentang gerak 

sendi siku di$atat di lembar obser-asi.

*enelitian ini dilaksanakan melalui beberapa

tahap diantaran!a memperkenalkan diri,

melakukan sur-e! sesuai dengan kriteria

inklusi dan eksklusi, melakukan obser-asi

a8al &pretest), !aitu mengukur sudut rentang

gerak pasien kemudian dilakukan latihan

R'( pasi% seban!ak 1 kali sehari seban!ak "

kali hitungan selama hari. Selanjutn!a

melakukan obser-asi akhir &posttest), dengan

mengukur sudut rentang gerak pasien pada

hari ketujuh. nalisa pada penelitian ini

menggunakan uji (iloon  dengan

 Pengaruh %ange o& Motion %3M) Pasi& terhadap4 E.2. Dinanti 5617) 3

Page 4: Manu Skrip

7/21/2019 Manu Skrip

http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 4/9

 pengambilan keputusan hipotesis penelitian

&Ha) diterima bah8a  p $alue  lebih ke$il atau

sama dengan 5 0,0 &Setia8an Sar!ono,

2011).

HASIL DAN %AHASAN

Analisa Uni'aiat

abel 1

Distribusi %rekuensi responden berdasarkan

kelompok usia pasien stroke di RS+D

ugurejo Semarang

abel 2

Distribusi %rekuensi responden berdasarkan

 jenis kelamin pasien stroke di RS+D ugurejo

Semarang bulan (aretpril 201

Aenis Kelamin Grekuensi *ersentase

akilaki 1" "1,"*erempuan 1",2

otal 22 100

Analisa %i'aiat

abel 3

+ji Cormalitas data

Ekstremitas atas Statisti$ D% Sig.

*re ."1 1 .006*ost .3 1 .000

abel

*engaruh R'( pasi% terhadap peningkatan

sudut rentang gerak ekstremitas atas pasie

stroke di RS+D ugurejo Semarang bulan

(aretpril 201

Ekst. atas (edian (in (aks  p

$alue

*re ,4 1,"1 23,"60,001

*ost 2,31 1,04 11",63

erdapat 1 &,3/) responden dari total 22

responden adalah lansia akhir dengan rentang

usia 66 tahun. :erbeda dengan penelitian

!ang dilakukan oleh >ildani, Rosdiana dan

>irastuti &2004) dari total sampel 31 pasien

!ang terserang stroke adalah lansia a8al

dengan rentang usia 160 tahun. Hasil

 penelitian tersebut berbanding terbalik dengan

hasil penelitian sebelumn!a bah8a !ang

 paling ban!ak menderita stroke pada umur 61

0 tahun !aitu 11 responden &36,6/)

&:udi!ono, 200).

Rentang usia lansia merupakan kelompok usia

!ang rentan terhadap pen!akit hipertensi !ang

mengakibatkan stroke. Hal ini berkaitan

dengan penurunan %ungsi organ tubuh !aitu

 penurunan elastisitas pembuluh darah. Resiko

terkena stroke meningkat sejak usia tahun.

Setelah men$apai usia 0 tahun, setiap

 pertambahan usia tiga tahun resiko stroke

meningkat sebesar 1120/, seiring dengan

 bertambahn!a usia. 'rang !ang berusia lebih

dari 6 tahun memiliki resiko paling tinggi,

tetapi dari semua stroke terjadi pada orang

 berusia kurang dari 6 tahun &ar8oto,

>artonah Eros, 200).

(enurut Stanhope dan an$aster &200),

lansia berisiko terkena stroke dikarenakan perubahan %isiologis !ang terjadi pada sistem

tubuh akibat dari perubahan usia diantaran!a

adalah kulit, pernapasan, kardio-askuler,

gastrointestinal, genitourinaria, neuromuskular 

dan sensori. *otter dan *err! &200) juga

menambahkan perubahan pada sistem

kardio-askular seringkali men!ebabkan

tekanan darah lansia meningkat. Hal ini

merupakan akibat perubahan -askuler dan

akumulasi plak sklerotik sepanjang dinding

 pembuluh darah sehingga men!ebabkan

kakun!a dinding pembuluh darah se$aramen!eluruh dan mengakibatkan meningkatn!a

resiko terjadin!a hipertensi !ang merupakan

%aktor resiko terjadin!a stroke. khmadi

&2004) menjelaskan bah8a akibat perubahan

 perubahan !ang terjadi lansia akan mudah

mengalami berbagai ma$am pen!akit

degenerati% seperti stroke !ang dapat

menimbulkan kelemahan dan kemunduran

%ungsi tubuh.

'leh sebab itu dapat disimpulkan bah8a usia

!ang paling ban!ak terserang stroke berkisar antara 16 tahun. Hal ini disebabkan karena

 ,urnal Ilmu Keperawatan dan Ke-idanan ,IKK)/ Vol...0o...

+sia &th) Grekuensi *ersentase

ansia a8al &6) 22,

ansia akhir &66) 1 ,3

otal 22 100

Page 5: Manu Skrip

7/21/2019 Manu Skrip

http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 5/9

 pertambahan usia !ang men!ebabkan

terjadin!a perubahan %isiologis !ang terjadi

 pada tubuh dan penurunan %ungsi tubuh.

*ada Aenis kelamin, hasil penelitian

menunjukkan "1,"/ atau 1" responden dari

total 22 responden adalah lakilaki. Hal inididukung dengan hasil penelitian (urta;ib

&2013), bah8a penderita stroke paling ban!ak 

adalah berjenis kelamin lakilaki &3,3/).

Selaras dengan penelitian !ang dilakukan oleh

Sika8in, (ul!adi dan *alandeng &2013),

 bah8a !ang paling ban!ak menderita stroke

 berjenis kelamin lakilaki seban!ak 10

&66,/) responden. Hasil penelitian ini sesuai

dengan teori e8is &200) !ang

mengungkapkan bah8a serangan stroke lebih

 ban!ak terjadi pada lakilaki dibandingkan

 perempuan. (enurut :urhanuddin &2012), hal

ini dikarenakan oleh perilaku !ang tidak sehat

oleh penderita. *erilaku ga!a hidup !ang tidak 

sehat adalah %aktor resiko utama !ang

men!ebabkan stroke men!erang pada usia

de8asa, dalam hal ini seperti kebiasaan

merokok, pemakaian alkohol, penggunaan

am%etamin atau pen!alahgunaan obat seperti

kokain dan heroin. Seseorang !ang menderita

stroke dan memiliki kebiasaan merokok adalah

 perokok akti%. Kebiasaan tersebut akan

mengakibatkan timbuln!a aterosklerosis dan pen!akit hipertensi !ang merupakan %aktor 

resiko utama stroke, kebiasaan tersebut sering

dilakukan pada lakilaki sehingga

men!ebabkan angka kejadian stroke pada

orang de8asa semakin meningkat.

 merian 8eart ssoiation  &H) &2006)

 juga mengungkapkan bah8a serangan stroke

lebih ban!ak terjadi pada lakilaki

dibandingkan perempuan dibuktikan dengan

hasil penelitian !ang menunjukkan bah8a

kejadian stroke pada lakilaki "1, per 100.000dan perempuan 1," per 100.000. Kondisi ini

 berhubungan erat dengan ga!a hidup lakilaki

dan %aktor resiko lain !aitu merokok, minum

kopi dan konsumsi alkohol !ang berakibat

 pada pen!akit kardio-askuler seperti

hipertensi. (enurut Sustrani &2006), jika

ditinjau dari pola ga!a hidup, lakilaki lebih

 ban!ak memilki kebiasaan merokok daripada

 perempuan dan kebiasaan merokok ini

merupakan salah satu %aktor resiko !ang $ukup

 berperan dalam pen!akit stroke. Bnsiden stroke

 pada perempuan diperkirakan lebih rendahdibandingkan lakilaki, akibat dari adan!a

hormon seksual !aitu esterogen !ang ber%ungsi

memberikan proteksi pada proses

aterosklerosis.

Dengan demikian dapat disimpulkan bah8a

resiko paling ban!ak terserang stroke adalah

lakilaki dari total 22 responden. :erbedadengan lakilaki, perempuan mempun!ai

hormon esterogen !ang $ukup ban!ak 

sehingga dapat ber%ungsi memberikan proteksi

terhadap aterosklerosis.

*engaruh  %ange o& Motion  &R'() *asi% 

erhadap *eningkatan Sudut Rentang =erak 

Ekstremitas tas *ada *asien Stroke, hasil

analisis menggunakan uji >il$o9on diperoleh

 p $alue  0,000 &F0,0) !ang berarti ada

 pengaruh !ang bermakna pemberian R'(

 pasi% terhadap peningkatan sudut rentang

gerak ekstremitas atas pasien stroke. Selaras

dengan penelitian !ang dilakukan (urta;ib

&2013) !ang menunjukkan adan!a peningkatan

rentang gerak sendi selama 12 minggu

 pemberian latihan R'( pasi% dengan  p $alue

0,001. Hal ini dikuatkan dengan hasil

 penelitian Cur ini &2013) bah8a terdapat

 perbedaan kekuatan otot sebelum dan setelah

dilakukan R'( selama hari dengan

%rekuensi satu kali sehari dengan  p $alue

0,00. Hasil penelitian !ang telah dilakukanoleh (a8arti dan Garid &2013), juga

menunjukkan bah8a terjadi peningkatan

kekuatan otot pada pasien stroke hemiparese

setelah dilakukan R'( pasi% dengan  p $alue

0,000.

Sesuai dengan teori !ang dikemukakan Roring

&200), latihan R'( selain dapat merangsang

sirkulasi darah juga dapat meningkatkan

rentang gerak sendi. Stroke men!ebabkan

aliran darah ke otak terganggu sehingga terjadi

iskemia !ang berakibat kurangn!a aliranglukosa, oksigen dan bahan makanan lainn!a

ke sel otak. =ejala klinis setiap indi-idu

 berbeda tergantung daerah mana !ang

mengalami kekurangan suplai darah.

=angguan sirkulasi darah pada arteri serebri

media akan men!ebabkan timbuln!a gejala

seperti hemiparese &*ri$e, 200).

Page 6: Manu Skrip

7/21/2019 Manu Skrip

http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 6/9

ar8oto &2013) menjelaskan mani%estasi klinis

!ang terjadi bergantung dari sisi atau bagian

mana !ang terkena, ratarata serangan, ukuran

lesi dan adan!a sirkulasi kolateral. (enurut

Br%an &200), makin luas daerah kerusakan

makin ban!ak gejalagejala !ang mungkin

timbul. (enurut *otter dan *err! &200),

latihan R'( dapat menimbulkan rangsangan

sehingga dapat mengkakti-asi proses kimia8i

neuromuskular dan muskuler. Rangsangan

melalui neuromuskuler akan meningkatkan

rangsangan pada serat sara% otot ekstremitas

terutama sara% parasimpatis !ang merangsang

 produksi asetilholin, sehingga mengakibatkan

kontraksi. (ekanisme melalui muskulus

terutama otot polos ekstremitas akan

meningkatkan metabolisme pada mitokondria

untuk menghasilkan * & denosinTriphospat ) !ang diman%aatkan oleh otot

ekstremitas sebagai energi untuk kontraksi dan

meningkatkan tonus otot polos ekstremitas.

'leh sebab itu dengan latihan R'( se$ara

teratur dengan langkahlangkah !ang benar 

!aitu dengan menggerakkan sendisendi dan

 juga otot, maka kekuatan otot dapat

meningkat.

Kontraktur merupakan salah satu pen!ebab

terjadin!a penurunan kemampuan pasien

stroke dalam melakukan rentang gerak sendi.Kontraktur diartikan sebagai hilangn!a atau

menurunn!a rentang gerak sendi, baik se$ara

 pasi% maupun akti% karena keterbatasan sendi,

%ibrosis jaringan pen!okong, otot dan kulit

&=arrison, 2003). atihan  %ange o& Motion

dilakukan untuk menormalkan kembali

rentang gerak sendi. atihan  %ange o& Motion

akan men!ebabkan permukaan kartilago antara

kedua tulang akan saling bergesekan.

Kartilago ban!ak mengandung proteo glikans

!ang menempel pada asam hialuronat dan

 bersi%at hidrophilik. *enekanan pada kartilagoakibat pergerakan akan mendesa air keluar dari

matrik kartilago ke $airan sino-ial, adan!a

akti-itas pada sendi akan mempertahankan

$airan sino-ial !ang merupakan pelumas sendi

sehingga sendi dapat bergerak se$ara

maksimal. Aaringan otot !ang memendek akan

memanjang se$ara perlahan apabila

dilakuakan latihan  %ange o& Motion  dan

 jaringan otot akan mulai beradaptasi untuk 

mengembalikan panjang otot kembali normal

&>inters, 200).

*eningkatan rentang gerak sendi dapat

mengakti%kan gerak -olunter !aitu gerak 

-olunter terjadi adan!a trans%er impuls elektrik 

dan -irus presentalis ke korda spinalis melalui

neurotransmitter  !ang men$apai otot sehingga

men!ebabkan pergerakan &*err! *otter,

200). *ergerakan tidak mungkin terjadi jika

kelenturan dalam rangka tulang tidak ada.

Kelenturan dimungkinkan oleh adan!a

 persendian. 'tot skeletal se$ara -olunter 

dikendalikan oleh s!stem sara% pusat dan

 peri%er. Gungsin!a sebagai kontraksi dan

 pergerakan sebagian atau seluruh tubuh. 'tot

 berkontraksi apabila terjadi rangsangan.

Energ! kontraksi berasal dari pe$ahan

adenosine tri%os%at &*) dan kalsium

&Suratun, 200"). atihan &e9$er$ise) pada

 pasien stroke untuk stoke hemoragik maupuniskemik sangatlah penting selain terapi

%armakologi dan terapi dengan modalitas alat.

*roses pemulihan akan $epat terjadi apabila

ada rangsangan untuk bergerak dari anggota

anggota badan !ang lumpuh. atihan %isik 

selain berguna untuk menghilangkan kekakuan

&spastisitas) juga berguna untuk  

mengembalikan %ungsi persendian se$ara

optimal dan memungkinkan penderita untuk 

melakukan kegiatan seharihari se$ara

mandiri &So%8an, 2010).

SIMPULAN DAN SARAN

Siulan

Hasil penelitian karakteristik responden, usia

 penderita !ang paling ban!ak terserang stroke

!aitu lansia akhir 1 responden &,3/).

Sedangkan karakteristik penderita berdasarkan

 jenis kelamin lakilaki 1" responden &"1,"/).

Sudut rentang gerak ekstremitas atas pada pasien stroke sebelum dilakukan R'( pasi% 

sebesar 0,006 Sudut rentang gerak ekstremitas

atas pada pasien stroke sesudah dilakukan

R'( pasi% sebesar 0,000 erdapat pengaruh

antara latihan R'( pasi% terhadap

 peningkatan sudut rentang gerak ekstremitas

atas pasien stroke dengan  p $alue  0,001

&F0,0).

Saan

1. :agi Rumah Sakit*elaksanaan dapat dilaksanakan dan

dipertahankan sesuai standart di rumah

engaruh %ange o& Motion %3M) Pasi& terhadap4 E.2. Dinanti 5617)

6  ,urnal Ilmu Keperawatan dan Ke-idanan ,IKK)/ Vol...0o...

Page 7: Manu Skrip

7/21/2019 Manu Skrip

http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 7/9

sakit. *elaksanaan dilakukan minimal 1

kali sehari.

2. :agi *endidikan Kepera8atan

Sebagai bahan masukan dalam proses

 belajar mengajar terutama melalui

 penelitian, mengenai pengaruh R'(

 pasi% terhadap peningkatan sudut rentang

gerak ekstremitas atas pasien !ang

menjalani rehabilitasi.

3. :agi *eneliti selanjutn!a

*enelitian ini diharapkan bisa menjadi

a$uan bagi peneliti selanjutn!a dalam

mengembangkan latihan R'( pasi%.

Sebaikn!a dengan menambahkan

responden dan menggunakan beberapa

rumah sakit di Aa8a engah.

DAFTAR PUSTAKA

khmadi. &2004).  ging proses.

http7##888.raja8ana.$om#artikel#keseha

tan diperoleh tanggal 1 (ei 201

meri$an Heart sso$iation. &200). Heart

disesase and stroke statisti$200".

+pdate7 report %rom the ameri$an

heart asso$iation statisti$ $omitte andstroke statisti$ sub$omitte. ?ir$ulation7

Aournal o% the ameri$an

heartasso$iation, 11&), e216.

:udi!ono, . &200). Hubungan derajat berat

stroke non hemoragik pada saat masuk 

rumah sakit dengan 8aktu pen$apaian

maksimal akti-itas kehidupan sehari

hari. Eprints.undip.a$.id#1234# diakses

 pada tanggal 1 Auli 201.

:urhanuddin, (.&2012). Gaktor resikokejadian stroke pada de8asa a8al &1"

0 tahun) di kota makasar 20102012.

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5426/MUM!"##!$2%&'(!)*+$2%+,-")*$2%),!"!#'14%613.pd0seuence1  diperoleh tangga 10

(ei 201

?ah!ono, S. :. &200"). =a!a hidup dan

 pen!akit modern. Iog!akarta7 Kanisius.

?enters %or Disease ?ontrol and *re-ention.

&2012). nnoun$ements7 >orld Stroke

Da!. Diakses dari

http://.cdc.o/mmr/preie/mmrhtml/mm6142a4.htm, tanggal (ei 201.

=arisson, S. &2003). Handbook o% ph!si$al

medi$ine and rehabilitation. Edisi BB.

*hiladelphia7 ippin$ott >illiams

>ilkins.

Br%an, (. &2010). Gisioterapi bagi insan stroke.

Edisi B. Iog!akarta7 =raha Blmu.

e8is. &200). (edi$al surgi$al nursin. th

edition. St. ouis7 (issouri. (osb!

Iear :ook, Bn$.

(a8artiGarid, &2013). *engaruh latihan rom

&range o% motion) pasi% terhadap

 peningkatan kekuatan otot pada pasien

stroke dengan hemiparase

http7##888.journal.unipdu.a$.id#inde9.p

hp#eduhealth#arti$le#  diakses tanggal 30

april 201.

(urta;ib. &2013). *erbedaan latihan range o% 

motion &R'() pasi% dan akti% selama 1

2 minggu terhadap peningkatan rentanggerak sendi pada penderita stroke di

ke$amatan anggul Kabupaten

Aember

.http://eperaatan.unsoed.ac.id/sites/de0ault/les/s2%13%8%1'5668.pd0   diakses tanggal 21

 Co-ember 201.

 Cur ini. &2013).*engaruh latihan R'(

terhadap peningkatan kekuatan otot

 pasien hemiparese post stroke di RS+D

Dr. (oe8ardi Surakarta. Diakses dari

.distrodoc.com/2742%8penaruhlatihan+*Mterhadappeninataneuatanotot; tanggal 20 pril.

*otter, *.., *err!, .=. &200). :uku ajar 

%undamental kepera8atan7 konsep,

 proses praktik. Aakarta7 E=?.

*ramudiarja, +. &2010). Robot untuk 

Gisioterapi *as$a Stroke. &'nline),&http7##us.detikhealth.$om#read#2010#0#

1"#11022"#1301#63#robotuntuk

 Pengaruh %ange o& Motion %3M) Pasi& terhadap4 E.2. Dinanti 5617)

Page 8: Manu Skrip

7/21/2019 Manu Skrip

http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 8/9

%isioterapipas$astroke), diakses 2

 Co-ember 201.

*ri$e, S >ilson, . &200). *ato%isiologi 7

Konsep klinis prosesproses pen!akit.

Edisi 6. Aakarta 7 E=?.

*udiastuti, R. D. &2011). *en!akit pemi$u

stroke. Iog!akarta7 Cuha (edika.

Riset Kesehatan Dasar. &2013). ngka

Kejadian Stroke (enurut Riskesdas.

Diakses dari

http7##888.riskesdas.litbang.depkes.go.

id# tanggal 3 (ei 201.

Roring, , . &200). Range o% (otion

E9er$ise7 :asi$ in Sport

Rehabilitation. Aakarta 7 E=?

Setia8an, Sar!ono. &2010). (etodologi penelitian kebidanan DBBB, DBJ, SB dan

S2. Iog!akarta7 Cuha (edika.

Stanhope, ( an$aster, A. &200).

?ommunit! publi$ health nursing.

Si9th edition. St. ouis (issouri7

(osb!.

Suratun, Her!ati, (anurung Raenah.

&2006). Seri suhan Kepera8atan Klien

=angguan (uskuloskeletal. Aakarta7

E=?

Sustrani, . &200). Stroke. Aakarta 7

=ramedia *ustaka +tama.

ar8oto. &2013). Kepera8atan medikal bedah

gangguan sistem pers!ara%an. Aakarta7

?J. Sagung Seto.

ar8oto., >artonah., Sur!ati. &200).

Kepera8atan medikal bedah gangguan

sistem persara%an. Aakarta7 sagung seto.

>alu!o, S. &2004). 100 uestions andans8ers stroke. Aakarta7 *. Ele9 (edia

Komputindo.

>idi!anto. &2004). erapi =erak :agi

*enderita Stroke. (EDBK'R. Jol ,

11"124

>inters. &200). *assi-e Jersus $ti-e

Stre$hing o% Hip Gle9or (us$le in

Subje$ts >ith a Randomi<ed, *h!si$al

therap! " &4), "00"0

Page 9: Manu Skrip

7/21/2019 Manu Skrip

http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 9/9

"  ,urnal Ilmu Keperawatan dan Ke-idanan ,IKK)/ Vol...0o...