manu skrip
DESCRIPTION
manuskripTRANSCRIPT
7/21/2019 Manu Skrip
http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 1/9
PENGARUH RANGE Of MOTION (ROM) PASIF TERHADAP PENINGKATAN
SUDUT RENTANG GERAK EKSTREMITAS ATAS PASIEN STROKE DI RSUD
TUGUREJO SEMARANG
Elisa Ling Dinanti*), Mugi Hat!"!**), #ulan$ai M***)
*) Mahasiswa Program Studi S.1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
**) Dosen Program Studi DIV Keperawatan Poltees Depes KeMenes Semarang
***) Dosen !aultas Kesehatan Mas"araat #ni$ersitas Muhammadi"ah Semarang
A%STRAK
Satu dari enam orang di seluruh dunia akan mengalami stroke, dan setiap 6 detik seseorang akan
meninggal akibat stroke. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, menunjukkan terjadi peningkatan insiden stroke pada tahun 200 seban!ak ",3# 1000 penduduk menjadi 12,1#
1000 penduduk. Stroke merupakan pen!ebab kematian ketiga setelah jantung dan kanker,
mereka !ang mampu bertahan hidup sering menderita ke$a$atan !ang memerlukan
rehabilitasi untuk membantu memulihkan kemampuan %isik dan meningkatkan kualitas hidup
se$ara keseluruhan. Kelumpuhan permanen akibat stroke dapat di$egah dengan melakukan
terapi rehabilitati%. Rehabilitasi stroke terbukti dapat mengoptimalkan pemulihan sehingga
pen!andang stroke mendapat keluaran %ungsional dan kualitas hidup !ang lebih baik. Salah
satu terapi rehabilitasi !ang sering dipergunakan adalah program latihan gerak atau %ange o&
Motion &R'(). *enelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh R'( pasi% terhadap
peningkatan sudut rentang gerak pasien stroke di RS+D ugurejo Semarang. Ran$angan
penelitian dengan menggunakan metode pra eksperimental dengan one group pre'posttest design, jumlah sampel 22 responden dengan teknik purposi$e sampling , !ang diberikan
latihan R'( pasi% selama satu kali dalam hari. +ji statistik dalam penelitian ini
menggunankan uji (iloon. Hasil penelitian menunjukkan pada -ariabel karakteristik
responden terban!ak dialami oleh lakilaki seban!ak 1" &"1,"/) responden dan &1",2/)
responden perempuan dengan rentang usia 6 6 tahun. nalisis penelitian uji (iloon
didapatkan hasil p $alue 0,001 dengan tingkat kemaknaan 4/ &5 0,0). Hasil penelitian
menunjukkan terdapat pengaruh antara pemberian R'( pasi% dengan peningkatan sudut
rentang gerak ekstremitas atas pasien stroke. Rekomendasi hasil penelitian ini diharapkan
latihan R'( pasi% dilakukan minimal satu kali sehari di RS.
Kata kun$i 7 Stroke, R'( pasi%, sudut rentang gerak.
A%STRA&T
'ne out o% 6 people all around the 8orld 8ill e9perien$e stroke. nd e-er! 6 se$onds
someone dies be$ause o% stroke. :ased on Riskesdas &2013), the stroke in$idents 8ere
in$reasing in 200 %rom ".3#1000 people into 12.1#100 people. Stroke has been the third
biggest killer a%ter heart disease and $an$er. hose 8ho sur-i-e %rom stroke, tend to su%%er
%rom ph!si$al impairments that need to be rehabilitated to help them re$o-er their ph!si$al
abilit! and impro-e their li%e ;ualit! thoroughl!. *ermanent paral!sis due to stroke $an be
pre-ented b! doing rehabilitati-e therap!. Stroke rehabilitation is pro-en that it $an optimi<ethe re$o-er! so that the sur-i-or $an get their %un$tional output and better li%e ;ualit!. 'ne o%
7/21/2019 Manu Skrip
http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 2/9
the rehabilitation therap! %re;uentl! used is motion pra$ti$e program or Range o% (otion
&R'(). he obje$ti-e o% this stud! is to anal!<e the in%luen$e o% passi-e Range o% (otion
&R'() to8ard the in$reased angle o% the e9tremit! Range o% (otion o% the stroke patients at
Distri$t =eneral Hospital o% ugurejo Semarang. he design o% this stud! 8as pre
e9perimental method 8ith one group pre'posttest design. here 8ere 22 respondents, 8ith
purposi-e sampling te$hni;ue, 8ho 8ere gi-en the passi-e R'( on$e in da!s. he statisti$test applied 8as >il$o9on est. he result o% the stud! sho8s that the respondent
$hara$teristi$ -ariables are mostl! e9perien$ed b! 1" &"1,"/) male respondents and
&1",2/) %emale respondents 8ith the age range o% 6 6 !ears old. he >il$o9on test
anal!sis sho8s p $alue 0,0018ith 4/ &5 0,0) o% the signi%i$ant le-el. he result o% the
stud! indi$ates &1",2/) respondents are at the in%luen$e o% passi-e Range o% (otion
&R'() to8ard the in$reased angel o% the e9tremit! Range o% (otion o% stroke patients. his
stud! re$ommends the passi-e R'( $an be applied on$e a da! in the hospital.
Ke! >ords7 stroke, passi-e R'(, range o% motion angle
PENDAHULUANStroke adalah gangguan peredaran darah di
otak !ang mendadak men!ebabkan %ungsi otak
terganggu !ang dapat mengakibatkan berbagai
gangguan pada tubuh, tergantung bagian otak
!ang rusak &*udiastuti, 2011). =angguan aliran
darah dapat berupa sumbatan karena gumpalan
darah atau pembuluh darah !ang men!empit
pada pembuluh darah arteri !ang memba8aoksigen dan glukosa pada bagian otak tertentu,
sehingga dapat terjadi kelumpuhan.
Kelumpuhan pada pasien stroke disebut
hemiplegia &?ah!ono, 200").
Satu dari enam orang di seluruh dunia akan
mengalami stroke, dan setiap 6 detik seseorang
akan meninggal akibat stroke. Sekitar 4.000
stroke terjadi setiap tahun di merika Serikat
&+enters &or Disease +ontrol and Pre$ention ,
2012, @ 1). Hasil Riset Kesehatan Dasar
&Riskesdas) tahun 2013, menunjukkan terjadi peningkatan insiden stroke pada tahun 200
seban!ak ",3# 1000 penduduk menjadi 12,1#
1000 penduduk. *re-alensi ini juga diikuti
oleh angka kejadian stroke !ang terdiagnosa
sebesar ,4/ dan sisan!a belum dapat
didokumentasikan karena beberapa %aktor
seperti jarak antara rumah dan %asilitas
kesehatan !ang jauh sehingga masih ada
pasien stroke !ang tidak bisa berobat ke
pela!anan kesehatan. Di Aa8a engah terdapat
,#1000 penduduk !ang terdiagnosa stroke
pada tahun 2013. Stroke men!ebabkan
kematian seban!ak 1,3# 1000 penduduk pada
usia lebih dari tahun di Bndonesia
&Riskesdas, 2013, @ 11). :erdasarkan data
rekam medis Rumah Sakit ugurejo Semarang
pasien stroke tahun 201 sebesar 20 pasien.
Sedangkan data stroke non hemoragik pada
tahun 201 Co-ember seban!ak 2" pasien.
*asien dengan Hemiplegi pada tahun 201
sebna!ak 126 pasien. Kemudian pasien denganstroke ulang tahun 201 bulan Co-ember
seban!ak pasien.
Stroke merupakan pen!ebab kematian ketiga
setelah jantung dan kanker, mereka !ang
mampu bertahan hidup sering menderita
ke$a$atan !ang memerlukan rehabilitasi untuk
membantu memulihkan kemampuan %isik dan
meningkatkan kualitas hidup se$ara
keseluruhan. Kelumpuhan permanen akibat
stroke dapat di$egah dengan melakukan terapi
rehabilitati%. erapi rehabilitati% dilakukanse$epat mungkin, !aitu pada harihari pertama
stroke setelah pasien dianggap stabil. (akin
$epat menjalani rehabilitasi, makin besar
kemungkinan men$egah meluasn!a gangguan
di otak dan mengurangi akibat !ang
ditimbulkan stroke sehingga penderita akan
$epat mendapatkan kembali kualitas hidupn!a
&>alu!o, 2004). Rehabilitasi stroke
merupakan sebuah program terkoordinasi !ang
memberikan suatu pera8atan restorati% untuk
memaksimalkan pemulihan dan
meminimalkan disabilitas !ang disebabkan
karena stroke.
2 ,urnal Ilmu Keperawatan dan Ke-idanan ,IKK)/ Vol...0o...
7/21/2019 Manu Skrip
http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 3/9
Rehabilitasi stroke terbukti dapat
mengoptimalkan pemulihan sehingga
pen!andang stroke mendapat keluaran
%ungsional dan kualitas hidup !ang lebih baik.
Salah satu terapi rehabilitasi !ang sering
dipergunakan adalah program latihan gerak
atau %ange o& Motion &R'(). atihan gerak
pasi% berupa latihan %ange o& Motion &R'()
dapat dilakukan sesering mungkin. Kelebihan
dari latihan %ange o& Motion &R'() !aitu
menjaga kelenturan otototot dan persendian
dengan menggerakkan otot. ujuan %ange o&
Motion &R'() adalah memulihkan kekuatan
otot dan kelenturan sendi sehingga pasien
dapat kembali melakukan akti-itas seharihari.
Demikian juga setelah pulang dari Rumah
Sakit, pasien pas$a stroke tetap harus
menjalani latihanlatihan keterampilanakti-itas seharihari &>idianto, 2004)
atihan gerak se$ara intensi% dibutuhkan oleh
pasien setelah mengalami stroke, untuk
memaksimalkan pemulihan %ungsi gerak !ang
hilang. *enanganan latihan gerak pas$a stroke
adalah kebutuhan !ang mutlak bagi pasien
untuk dapat meningkatkan kemampuan gerak
dan %ungsin!a. :erbagai metode inter-ensi
latihan seperti peman%aatan ti$it" Dail"
2i$ing &D), h"drotherap", eerise therap"
telah terbukti memberikan man%aat !ang besar dalam mengembalikan gerak dan %ungsi pada
pasien pas$a stroke. kan tetapi peran serta
keluarga !ang mera8at dan mendampingi
pasien juga sangat menentukan keberhasilan
program terapi !ang diberikan. Dampak lain
adalah dengan penanganan !ang salah akan
menghasilkan proses pembelajaran
sensomotorik !ang salah. Hal ini justru akan
memperlambat proses perkembangan gerak.
+ntuk itu harus dilakukan penanganan pas$a
stroke dengan benar dan dengan dukungan
orangorang terdekat &*ramudiarja, 2010).
Ekstremitas atas merupakan salah satu bagian
dari tubuh !ang penting untuk dilakukan
R'(. Hal ini dikarenakan ekstremitas atas
%ungsin!a sangat penting dalam melakukan
akti-itas seharihari dan merupakan bagia
!ang paling akti%, maka lesi bagian otak !ang
mengakibatkan kelemahan ekstremitas atas
akan sangat menghambat dan mengganggu
kemampuan dan akti-itas seharihari
seseorang. =erak pada tangan dapat di
stimulasi dengan melakukan latihan gerak
sendi agar sirkulasi darah lan$ar &Br%an, 2010).
METODE PENELITIAN
*enelitian ini menggunakan metode pra
eksperimental desain dengan menggunakan
jenis penelitian pre testpost test desain, !aitu
penelitian dilakukan dengan $ara memberikan
pre test &pengamatan a8al) terlebih dahulu
sebelum diberikan inter-ensi tindakan %ange
o& Motion &R'() pasi%, setelah diberikan
inter-ensi kemudian dilakukan posttest
&pengamatan akhir) &Hida!at, 2004, hlm. 61).
*enelitian ini melibatkan satu kelompok
responden !aitu pasien stroke di Rumah Sakit
+mum Daerah ugurejo Semarang. *asien
diukur terlebih dahulu sudut rentang gerak
ekstremitas atas sebelum diberikan latihan
%ange o& Motion &R'() pasi% kemudian
diukur kembali sudut rentang gerakn!a setelahdiberikan latihan %ange o& Motion &R'()
pasi%.
*enelitian telah dilakukan di ruang lamanda
Rumah Sakit +mum Daerah ugurejo
Semarang pada 2 (aret 26 pril 201.
Aumlah sampel pada saat penelitian seban!ak
22 responden. Kriteria inklusi dalam penelitian
ini adalah pasien stroke !ang mengalami
hemiplegi ekstremitas atas, pasien stroke
serangan pertama dan pasien !ang bersedia
menjadi responden penelitian. Kriteriaeksklusi dalam penelitian ini adalah pasien
dengan =?S F1 dan pasien dengan Stroke
Hemoragik. lat ukur !ang digunakan !aitu
=oniometer. =oniometer adalah alat !ang
digunakan untuk mengetahui rentang gerak
sendi !ang din!atakan dalam satuan derajat.
=oniometer !ang digunakan dalam penelitian
ini adalah =oniometer !ang bersi%at BS'(
&Bnternational Standards o% (easurement,
SGR) dan sudah dilakukan kalibrasi di
pabrikn!a. Hasil pengukuran rentang gerak
sendi siku di$atat di lembar obser-asi.
*enelitian ini dilaksanakan melalui beberapa
tahap diantaran!a memperkenalkan diri,
melakukan sur-e! sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi, melakukan obser-asi
a8al &pretest), !aitu mengukur sudut rentang
gerak pasien kemudian dilakukan latihan
R'( pasi% seban!ak 1 kali sehari seban!ak "
kali hitungan selama hari. Selanjutn!a
melakukan obser-asi akhir &posttest), dengan
mengukur sudut rentang gerak pasien pada
hari ketujuh. nalisa pada penelitian ini
menggunakan uji (iloon dengan
Pengaruh %ange o& Motion %3M) Pasi& terhadap4 E.2. Dinanti 5617) 3
7/21/2019 Manu Skrip
http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 4/9
pengambilan keputusan hipotesis penelitian
&Ha) diterima bah8a p $alue lebih ke$il atau
sama dengan 5 0,0 &Setia8an Sar!ono,
2011).
HASIL DAN %AHASAN
Analisa Uni'aiat
abel 1
Distribusi %rekuensi responden berdasarkan
kelompok usia pasien stroke di RS+D
ugurejo Semarang
abel 2
Distribusi %rekuensi responden berdasarkan
jenis kelamin pasien stroke di RS+D ugurejo
Semarang bulan (aretpril 201
Aenis Kelamin Grekuensi *ersentase
akilaki 1" "1,"*erempuan 1",2
otal 22 100
Analisa %i'aiat
abel 3
+ji Cormalitas data
Ekstremitas atas Statisti$ D% Sig.
*re ."1 1 .006*ost .3 1 .000
abel
*engaruh R'( pasi% terhadap peningkatan
sudut rentang gerak ekstremitas atas pasie
stroke di RS+D ugurejo Semarang bulan
(aretpril 201
Ekst. atas (edian (in (aks p
$alue
*re ,4 1,"1 23,"60,001
*ost 2,31 1,04 11",63
erdapat 1 &,3/) responden dari total 22
responden adalah lansia akhir dengan rentang
usia 66 tahun. :erbeda dengan penelitian
!ang dilakukan oleh >ildani, Rosdiana dan
>irastuti &2004) dari total sampel 31 pasien
!ang terserang stroke adalah lansia a8al
dengan rentang usia 160 tahun. Hasil
penelitian tersebut berbanding terbalik dengan
hasil penelitian sebelumn!a bah8a !ang
paling ban!ak menderita stroke pada umur 61
0 tahun !aitu 11 responden &36,6/)
&:udi!ono, 200).
Rentang usia lansia merupakan kelompok usia
!ang rentan terhadap pen!akit hipertensi !ang
mengakibatkan stroke. Hal ini berkaitan
dengan penurunan %ungsi organ tubuh !aitu
penurunan elastisitas pembuluh darah. Resiko
terkena stroke meningkat sejak usia tahun.
Setelah men$apai usia 0 tahun, setiap
pertambahan usia tiga tahun resiko stroke
meningkat sebesar 1120/, seiring dengan
bertambahn!a usia. 'rang !ang berusia lebih
dari 6 tahun memiliki resiko paling tinggi,
tetapi dari semua stroke terjadi pada orang
berusia kurang dari 6 tahun &ar8oto,
>artonah Eros, 200).
(enurut Stanhope dan an$aster &200),
lansia berisiko terkena stroke dikarenakan perubahan %isiologis !ang terjadi pada sistem
tubuh akibat dari perubahan usia diantaran!a
adalah kulit, pernapasan, kardio-askuler,
gastrointestinal, genitourinaria, neuromuskular
dan sensori. *otter dan *err! &200) juga
menambahkan perubahan pada sistem
kardio-askular seringkali men!ebabkan
tekanan darah lansia meningkat. Hal ini
merupakan akibat perubahan -askuler dan
akumulasi plak sklerotik sepanjang dinding
pembuluh darah sehingga men!ebabkan
kakun!a dinding pembuluh darah se$aramen!eluruh dan mengakibatkan meningkatn!a
resiko terjadin!a hipertensi !ang merupakan
%aktor resiko terjadin!a stroke. khmadi
&2004) menjelaskan bah8a akibat perubahan
perubahan !ang terjadi lansia akan mudah
mengalami berbagai ma$am pen!akit
degenerati% seperti stroke !ang dapat
menimbulkan kelemahan dan kemunduran
%ungsi tubuh.
'leh sebab itu dapat disimpulkan bah8a usia
!ang paling ban!ak terserang stroke berkisar antara 16 tahun. Hal ini disebabkan karena
,urnal Ilmu Keperawatan dan Ke-idanan ,IKK)/ Vol...0o...
+sia &th) Grekuensi *ersentase
ansia a8al &6) 22,
ansia akhir &66) 1 ,3
otal 22 100
7/21/2019 Manu Skrip
http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 5/9
pertambahan usia !ang men!ebabkan
terjadin!a perubahan %isiologis !ang terjadi
pada tubuh dan penurunan %ungsi tubuh.
*ada Aenis kelamin, hasil penelitian
menunjukkan "1,"/ atau 1" responden dari
total 22 responden adalah lakilaki. Hal inididukung dengan hasil penelitian (urta;ib
&2013), bah8a penderita stroke paling ban!ak
adalah berjenis kelamin lakilaki &3,3/).
Selaras dengan penelitian !ang dilakukan oleh
Sika8in, (ul!adi dan *alandeng &2013),
bah8a !ang paling ban!ak menderita stroke
berjenis kelamin lakilaki seban!ak 10
&66,/) responden. Hasil penelitian ini sesuai
dengan teori e8is &200) !ang
mengungkapkan bah8a serangan stroke lebih
ban!ak terjadi pada lakilaki dibandingkan
perempuan. (enurut :urhanuddin &2012), hal
ini dikarenakan oleh perilaku !ang tidak sehat
oleh penderita. *erilaku ga!a hidup !ang tidak
sehat adalah %aktor resiko utama !ang
men!ebabkan stroke men!erang pada usia
de8asa, dalam hal ini seperti kebiasaan
merokok, pemakaian alkohol, penggunaan
am%etamin atau pen!alahgunaan obat seperti
kokain dan heroin. Seseorang !ang menderita
stroke dan memiliki kebiasaan merokok adalah
perokok akti%. Kebiasaan tersebut akan
mengakibatkan timbuln!a aterosklerosis dan pen!akit hipertensi !ang merupakan %aktor
resiko utama stroke, kebiasaan tersebut sering
dilakukan pada lakilaki sehingga
men!ebabkan angka kejadian stroke pada
orang de8asa semakin meningkat.
merian 8eart ssoiation &H) &2006)
juga mengungkapkan bah8a serangan stroke
lebih ban!ak terjadi pada lakilaki
dibandingkan perempuan dibuktikan dengan
hasil penelitian !ang menunjukkan bah8a
kejadian stroke pada lakilaki "1, per 100.000dan perempuan 1," per 100.000. Kondisi ini
berhubungan erat dengan ga!a hidup lakilaki
dan %aktor resiko lain !aitu merokok, minum
kopi dan konsumsi alkohol !ang berakibat
pada pen!akit kardio-askuler seperti
hipertensi. (enurut Sustrani &2006), jika
ditinjau dari pola ga!a hidup, lakilaki lebih
ban!ak memilki kebiasaan merokok daripada
perempuan dan kebiasaan merokok ini
merupakan salah satu %aktor resiko !ang $ukup
berperan dalam pen!akit stroke. Bnsiden stroke
pada perempuan diperkirakan lebih rendahdibandingkan lakilaki, akibat dari adan!a
hormon seksual !aitu esterogen !ang ber%ungsi
memberikan proteksi pada proses
aterosklerosis.
Dengan demikian dapat disimpulkan bah8a
resiko paling ban!ak terserang stroke adalah
lakilaki dari total 22 responden. :erbedadengan lakilaki, perempuan mempun!ai
hormon esterogen !ang $ukup ban!ak
sehingga dapat ber%ungsi memberikan proteksi
terhadap aterosklerosis.
*engaruh %ange o& Motion &R'() *asi%
erhadap *eningkatan Sudut Rentang =erak
Ekstremitas tas *ada *asien Stroke, hasil
analisis menggunakan uji >il$o9on diperoleh
p $alue 0,000 &F0,0) !ang berarti ada
pengaruh !ang bermakna pemberian R'(
pasi% terhadap peningkatan sudut rentang
gerak ekstremitas atas pasien stroke. Selaras
dengan penelitian !ang dilakukan (urta;ib
&2013) !ang menunjukkan adan!a peningkatan
rentang gerak sendi selama 12 minggu
pemberian latihan R'( pasi% dengan p $alue
0,001. Hal ini dikuatkan dengan hasil
penelitian Cur ini &2013) bah8a terdapat
perbedaan kekuatan otot sebelum dan setelah
dilakukan R'( selama hari dengan
%rekuensi satu kali sehari dengan p $alue
0,00. Hasil penelitian !ang telah dilakukanoleh (a8arti dan Garid &2013), juga
menunjukkan bah8a terjadi peningkatan
kekuatan otot pada pasien stroke hemiparese
setelah dilakukan R'( pasi% dengan p $alue
0,000.
Sesuai dengan teori !ang dikemukakan Roring
&200), latihan R'( selain dapat merangsang
sirkulasi darah juga dapat meningkatkan
rentang gerak sendi. Stroke men!ebabkan
aliran darah ke otak terganggu sehingga terjadi
iskemia !ang berakibat kurangn!a aliranglukosa, oksigen dan bahan makanan lainn!a
ke sel otak. =ejala klinis setiap indi-idu
berbeda tergantung daerah mana !ang
mengalami kekurangan suplai darah.
=angguan sirkulasi darah pada arteri serebri
media akan men!ebabkan timbuln!a gejala
seperti hemiparese &*ri$e, 200).
7/21/2019 Manu Skrip
http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 6/9
ar8oto &2013) menjelaskan mani%estasi klinis
!ang terjadi bergantung dari sisi atau bagian
mana !ang terkena, ratarata serangan, ukuran
lesi dan adan!a sirkulasi kolateral. (enurut
Br%an &200), makin luas daerah kerusakan
makin ban!ak gejalagejala !ang mungkin
timbul. (enurut *otter dan *err! &200),
latihan R'( dapat menimbulkan rangsangan
sehingga dapat mengkakti-asi proses kimia8i
neuromuskular dan muskuler. Rangsangan
melalui neuromuskuler akan meningkatkan
rangsangan pada serat sara% otot ekstremitas
terutama sara% parasimpatis !ang merangsang
produksi asetilholin, sehingga mengakibatkan
kontraksi. (ekanisme melalui muskulus
terutama otot polos ekstremitas akan
meningkatkan metabolisme pada mitokondria
untuk menghasilkan * & denosinTriphospat ) !ang diman%aatkan oleh otot
ekstremitas sebagai energi untuk kontraksi dan
meningkatkan tonus otot polos ekstremitas.
'leh sebab itu dengan latihan R'( se$ara
teratur dengan langkahlangkah !ang benar
!aitu dengan menggerakkan sendisendi dan
juga otot, maka kekuatan otot dapat
meningkat.
Kontraktur merupakan salah satu pen!ebab
terjadin!a penurunan kemampuan pasien
stroke dalam melakukan rentang gerak sendi.Kontraktur diartikan sebagai hilangn!a atau
menurunn!a rentang gerak sendi, baik se$ara
pasi% maupun akti% karena keterbatasan sendi,
%ibrosis jaringan pen!okong, otot dan kulit
&=arrison, 2003). atihan %ange o& Motion
dilakukan untuk menormalkan kembali
rentang gerak sendi. atihan %ange o& Motion
akan men!ebabkan permukaan kartilago antara
kedua tulang akan saling bergesekan.
Kartilago ban!ak mengandung proteo glikans
!ang menempel pada asam hialuronat dan
bersi%at hidrophilik. *enekanan pada kartilagoakibat pergerakan akan mendesa air keluar dari
matrik kartilago ke $airan sino-ial, adan!a
akti-itas pada sendi akan mempertahankan
$airan sino-ial !ang merupakan pelumas sendi
sehingga sendi dapat bergerak se$ara
maksimal. Aaringan otot !ang memendek akan
memanjang se$ara perlahan apabila
dilakuakan latihan %ange o& Motion dan
jaringan otot akan mulai beradaptasi untuk
mengembalikan panjang otot kembali normal
&>inters, 200).
*eningkatan rentang gerak sendi dapat
mengakti%kan gerak -olunter !aitu gerak
-olunter terjadi adan!a trans%er impuls elektrik
dan -irus presentalis ke korda spinalis melalui
neurotransmitter !ang men$apai otot sehingga
men!ebabkan pergerakan &*err! *otter,
200). *ergerakan tidak mungkin terjadi jika
kelenturan dalam rangka tulang tidak ada.
Kelenturan dimungkinkan oleh adan!a
persendian. 'tot skeletal se$ara -olunter
dikendalikan oleh s!stem sara% pusat dan
peri%er. Gungsin!a sebagai kontraksi dan
pergerakan sebagian atau seluruh tubuh. 'tot
berkontraksi apabila terjadi rangsangan.
Energ! kontraksi berasal dari pe$ahan
adenosine tri%os%at &*) dan kalsium
&Suratun, 200"). atihan &e9$er$ise) pada
pasien stroke untuk stoke hemoragik maupuniskemik sangatlah penting selain terapi
%armakologi dan terapi dengan modalitas alat.
*roses pemulihan akan $epat terjadi apabila
ada rangsangan untuk bergerak dari anggota
anggota badan !ang lumpuh. atihan %isik
selain berguna untuk menghilangkan kekakuan
&spastisitas) juga berguna untuk
mengembalikan %ungsi persendian se$ara
optimal dan memungkinkan penderita untuk
melakukan kegiatan seharihari se$ara
mandiri &So%8an, 2010).
SIMPULAN DAN SARAN
Siulan
Hasil penelitian karakteristik responden, usia
penderita !ang paling ban!ak terserang stroke
!aitu lansia akhir 1 responden &,3/).
Sedangkan karakteristik penderita berdasarkan
jenis kelamin lakilaki 1" responden &"1,"/).
Sudut rentang gerak ekstremitas atas pada pasien stroke sebelum dilakukan R'( pasi%
sebesar 0,006 Sudut rentang gerak ekstremitas
atas pada pasien stroke sesudah dilakukan
R'( pasi% sebesar 0,000 erdapat pengaruh
antara latihan R'( pasi% terhadap
peningkatan sudut rentang gerak ekstremitas
atas pasien stroke dengan p $alue 0,001
&F0,0).
Saan
1. :agi Rumah Sakit*elaksanaan dapat dilaksanakan dan
dipertahankan sesuai standart di rumah
engaruh %ange o& Motion %3M) Pasi& terhadap4 E.2. Dinanti 5617)
6 ,urnal Ilmu Keperawatan dan Ke-idanan ,IKK)/ Vol...0o...
7/21/2019 Manu Skrip
http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 7/9
sakit. *elaksanaan dilakukan minimal 1
kali sehari.
2. :agi *endidikan Kepera8atan
Sebagai bahan masukan dalam proses
belajar mengajar terutama melalui
penelitian, mengenai pengaruh R'(
pasi% terhadap peningkatan sudut rentang
gerak ekstremitas atas pasien !ang
menjalani rehabilitasi.
3. :agi *eneliti selanjutn!a
*enelitian ini diharapkan bisa menjadi
a$uan bagi peneliti selanjutn!a dalam
mengembangkan latihan R'( pasi%.
Sebaikn!a dengan menambahkan
responden dan menggunakan beberapa
rumah sakit di Aa8a engah.
DAFTAR PUSTAKA
khmadi. &2004). ging proses.
http7##888.raja8ana.$om#artikel#keseha
tan diperoleh tanggal 1 (ei 201
meri$an Heart sso$iation. &200). Heart
disesase and stroke statisti$200".
+pdate7 report %rom the ameri$an
heart asso$iation statisti$ $omitte andstroke statisti$ sub$omitte. ?ir$ulation7
Aournal o% the ameri$an
heartasso$iation, 11&), e216.
:udi!ono, . &200). Hubungan derajat berat
stroke non hemoragik pada saat masuk
rumah sakit dengan 8aktu pen$apaian
maksimal akti-itas kehidupan sehari
hari. Eprints.undip.a$.id#1234# diakses
pada tanggal 1 Auli 201.
:urhanuddin, (.&2012). Gaktor resikokejadian stroke pada de8asa a8al &1"
0 tahun) di kota makasar 20102012.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5426/MUM!"##!$2%&'(!)*+$2%+,-")*$2%),!"!#'14%613.pd0seuence1 diperoleh tangga 10
(ei 201
?ah!ono, S. :. &200"). =a!a hidup dan
pen!akit modern. Iog!akarta7 Kanisius.
?enters %or Disease ?ontrol and *re-ention.
&2012). nnoun$ements7 >orld Stroke
Da!. Diakses dari
http://.cdc.o/mmr/preie/mmrhtml/mm6142a4.htm, tanggal (ei 201.
=arisson, S. &2003). Handbook o% ph!si$al
medi$ine and rehabilitation. Edisi BB.
*hiladelphia7 ippin$ott >illiams
>ilkins.
Br%an, (. &2010). Gisioterapi bagi insan stroke.
Edisi B. Iog!akarta7 =raha Blmu.
e8is. &200). (edi$al surgi$al nursin. th
edition. St. ouis7 (issouri. (osb!
Iear :ook, Bn$.
(a8artiGarid, &2013). *engaruh latihan rom
&range o% motion) pasi% terhadap
peningkatan kekuatan otot pada pasien
stroke dengan hemiparase
http7##888.journal.unipdu.a$.id#inde9.p
hp#eduhealth#arti$le# diakses tanggal 30
april 201.
(urta;ib. &2013). *erbedaan latihan range o%
motion &R'() pasi% dan akti% selama 1
2 minggu terhadap peningkatan rentanggerak sendi pada penderita stroke di
ke$amatan anggul Kabupaten
Aember
.http://eperaatan.unsoed.ac.id/sites/de0ault/les/s2%13%8%1'5668.pd0 diakses tanggal 21
Co-ember 201.
Cur ini. &2013).*engaruh latihan R'(
terhadap peningkatan kekuatan otot
pasien hemiparese post stroke di RS+D
Dr. (oe8ardi Surakarta. Diakses dari
.distrodoc.com/2742%8penaruhlatihan+*Mterhadappeninataneuatanotot; tanggal 20 pril.
*otter, *.., *err!, .=. &200). :uku ajar
%undamental kepera8atan7 konsep,
proses praktik. Aakarta7 E=?.
*ramudiarja, +. &2010). Robot untuk
Gisioterapi *as$a Stroke. &'nline),&http7##us.detikhealth.$om#read#2010#0#
1"#11022"#1301#63#robotuntuk
Pengaruh %ange o& Motion %3M) Pasi& terhadap4 E.2. Dinanti 5617)
7/21/2019 Manu Skrip
http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 8/9
%isioterapipas$astroke), diakses 2
Co-ember 201.
*ri$e, S >ilson, . &200). *ato%isiologi 7
Konsep klinis prosesproses pen!akit.
Edisi 6. Aakarta 7 E=?.
*udiastuti, R. D. &2011). *en!akit pemi$u
stroke. Iog!akarta7 Cuha (edika.
Riset Kesehatan Dasar. &2013). ngka
Kejadian Stroke (enurut Riskesdas.
Diakses dari
http7##888.riskesdas.litbang.depkes.go.
id# tanggal 3 (ei 201.
Roring, , . &200). Range o% (otion
E9er$ise7 :asi$ in Sport
Rehabilitation. Aakarta 7 E=?
Setia8an, Sar!ono. &2010). (etodologi penelitian kebidanan DBBB, DBJ, SB dan
S2. Iog!akarta7 Cuha (edika.
Stanhope, ( an$aster, A. &200).
?ommunit! publi$ health nursing.
Si9th edition. St. ouis (issouri7
(osb!.
Suratun, Her!ati, (anurung Raenah.
&2006). Seri suhan Kepera8atan Klien
=angguan (uskuloskeletal. Aakarta7
E=?
Sustrani, . &200). Stroke. Aakarta 7
=ramedia *ustaka +tama.
ar8oto. &2013). Kepera8atan medikal bedah
gangguan sistem pers!ara%an. Aakarta7
?J. Sagung Seto.
ar8oto., >artonah., Sur!ati. &200).
Kepera8atan medikal bedah gangguan
sistem persara%an. Aakarta7 sagung seto.
>alu!o, S. &2004). 100 uestions andans8ers stroke. Aakarta7 *. Ele9 (edia
Komputindo.
>idi!anto. &2004). erapi =erak :agi
*enderita Stroke. (EDBK'R. Jol ,
11"124
>inters. &200). *assi-e Jersus $ti-e
Stre$hing o% Hip Gle9or (us$le in
Subje$ts >ith a Randomi<ed, *h!si$al
therap! " &4), "00"0
7/21/2019 Manu Skrip
http://slidepdf.com/reader/full/manu-skrip-56d9bf0191114 9/9
" ,urnal Ilmu Keperawatan dan Ke-idanan ,IKK)/ Vol...0o...