skrip mpkp sof

162
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG PERAWATAN MPKP RUMAH SAKIT JIWA Prof. DR. SOEROYO MAGELANG TAHUN 2008 SKRIPSI Oleh: SOFYAN KHARISTIYANTO NIM. 04.03.0468 1

Upload: win-ndakedan

Post on 04-Jan-2016

280 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skrip Mpkp Sof

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PERAWAT DALAM PELAKSANAANMODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DENGAN

KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG PERAWATAN MPKPRUMAH SAKIT JIWA Prof. DR. SOEROYO MAGELANG

TAHUN 2008

SKRIPSI

Oleh:

SOFYAN KHARISTIYANTONIM. 04.03.0468

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SURYA GLOBALYOGYAKARTA

2008

1

Page 2: Skrip Mpkp Sof

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PERAWAT DALAM PELAKSANAANMODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DENGAN

KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG PERAWATAN MPKPRUMAH SAKIT JIWA Prof. DR. SOEROYO MAGELANG

TAHUN 2008

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh GelarSarjana Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global

Yogyakarta

Oleh:

SOFYAN KHARISTIYANTONIM. 04.03.0468

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SURYA GLOBALYOGYAKARTA

2008

2

Page 3: Skrip Mpkp Sof

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PERAWAT DALAM PELAKSANAANMODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DENGAN

KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG PERAWATAN MPKPRUMAH SAKIT JIWA Prof. DR. SOEROYO MAGELANG

TAHUN 2008

Diajukan oleh:

SOFYAN KHARISTIYANTONIM. 04.03.0468

Yogyakarta, 29 Januari 2008

Telah disetujui oleh dosen pembimbing

Pembimbing

3

Page 4: Skrip Mpkp Sof

4

Page 5: Skrip Mpkp Sof

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sungguh berbahagia orang yang dapat membersihkan jiwanya dan sungguh merugi orang yang mengotorkannya. ( Qad aflahaa man zakkaahaa, walaq khaaba man dassaahaa) Q Syamsu ,91:9-10

Setiap orang mempunyai tujuan, yakni tempat ia menghadap kepada Nya. Maka dari itu berlomba-lombalah berbuat kebaikan. (Likulliw wijhatun hia muwalliihaa, Fastabiqul khairaat) Q. Baqarah 2: 148

Banyak orang yang mengalami kegagalan, dan hanya satu yang dapat mencapai sukses. ( The many fail, the one succeeds)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:1. Istri dan anakku tercinta yang selalu menemaniku

saat suka maupun duka , motivator bagi hati kecil ini

2. Semua pihak yang telah memberi bantuan, dan dukungan kepada saya

5

Page 6: Skrip Mpkp Sof

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr,wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan

hidayah serta karunia, kepada kita sehingga atas rahmatNya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan laporan penelitian dengan judul: “Hubungan Antara

Kemampuan Perawat dalam Pelaksanaan Model Praktek Keperawatan Profesional

(MPKP) dengan Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Perawatan MPKP Rumah Sakit

Prof. Dr. Soeroyo Magelang” tepat pada waktunya.

Penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan

pada Pogram Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global

Yogyakarta

Dengan selesainya penelitian ini, penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Dwi Suharyanta, ST. MM. M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Surya Global Yogyakarta.

2. Atik Badi’ah, SPd. S.Kep. M.Kes, selaku Ketua Dewan Penguji & Pembimbing

yang telah memberikan bimbingan, saran dan arahan sehingga laporan penelitian

ini dapat selesai.

3. Rahmawati Dewi Handayani , S.Kep. Ns, selaku Anggota I Dewan Penguji

4. Nelisvida Puspita Dewi, S.Kep. Ns, selaku Anggota II Dewan Penguji

6

Page 7: Skrip Mpkp Sof

5. Rustiana Setyowati, SE. MM, selaku Dosen Wali

6. Dr Djunaedi Tjakrawerdjaja Sp.Kj selaku Direktur Rumah Sakit Jiwa Prof. dr.

Soeroyo Magelang, yang telah memberikan ijin untuk pelaksanaan penelitian ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan penelitian ini

Penulis menyadari penelitian ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu

kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna perbaikan dan

kesempurnaan penelitian ini.

Akhirnya Penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi semua

pihak

Wassalamualaikum wr,wb Yogyakarta, Februari 2008

Penulis.

7

Page 8: Skrip Mpkp Sof

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………..HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING………………..HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………. KATA PENGANTAR……………………………………………….…..DAFTAR TABEL ……………………………………………………….DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….DAFTAR ISI…………………………………………………………….INTISARI……………………………………………………………….BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..

A Latar Belakang Masalah……………………………………... B Rumusan Masalah…………………………………………… C Tujuan Penelitian……………………………………………. D Manfaat Penelitian…………………………………………... E Ruang Lingkup Penelitian………………………………….... F Keaslian Penelitian………………………………………..….

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………... A Landasan Teori……………………………………………….

1. Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP)…...…2. Model MPKP di Rumah Sakit Jiwa……………………...3. Pendekatan Manajemen MPKP…………………………4. Compensatori Reward…………………………………..5. Profesional Relationship…………………………………6. Patient Care Delivery……………………………………7. Monitoring dan Evaluasi MPKP…………………………8. Kepuasan Kerja ………………………………………….

B Kerangka konsep……………………………………………. C Hipotesis………………………………………………………

BAB III. METODE PENELITIAN……………………………………… A Jenis Penelitian………………………………………………. B Lokasi dan Waktu Penelitian ……...………………………… C Subyek Penelitian ……………………………..…………….. D Definisi Operasional ………………………………………… E Hubungan Antar Variabel ………………………………...… F Instrumen Penelitian………………………..……………….. G Tehnik Pengumpulan Data ………………………………….. H Etika Penelitian ……………………………………………… I Pengolahan Data dan Analisa Data …………………………..

iiiiiiivv

viiviiiixx1155566999

11 12 34 343536404747484848484950

8

Page 9: Skrip Mpkp Sof

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………... A Hasil Penelitian………………………………………………. B Uji Hipotesa………………………………………………….. C Pembahasan…………………………………………………..

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………… A Kesimpulan…………………………………………………… B Saran……………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN - LAMPIRAN

50545555

58586266737373

9

Page 10: Skrip Mpkp Sof

Hubungan Antara Kemampuan Perawat Dalam PelaksanaanModel Praktek Keperawatan Profesional ( MPKP) Dengan

Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Perawatan MPKPRumah Sakit Jiwa Prof. dr. Soeroyo Magelang

INTISARI

OlehSofyan Kharistiyanto

Model Praktek Keperawatan Profesional adalah sistem (struktur, proses, dan nilai-nilai potensial) yang memfasilitasi perawat profesional dalam mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan tempat asuhan keperawatan diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan perawat dalam pelaksanaan model praktek keperawatan profesional dengan kepuasan kerja perawat di ruang perawatan MPKP Rancangan penelitian yang dipakai adalah cross sectional dan merupakan penelitian korelasi dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian dengan 30 responden, data diolah dengan menggunakan statistik diskriptif, kemudian di analisis dengan uji parametric korelasi product moment.Hasil penelitian hubungan antara kemampuan perawat dengan kepuasan kerja didapatkan hasil sebagai berikut; niali p ka ru 0.973, katim p 0.895 dan PP p 0.615 dari masing-masing nilai p hitung > p tabel pada taraf kepercayaan α. 0.01 didapat hubungan yang signifikan antara kemampuan perawat dalam pelaksanaan MPKP dengan kepuasan kerja perawat

Kata kunci; kemampuan ; kepuasan; model praktek keperawatan profesional

10

Page 11: Skrip Mpkp Sof

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah.

Pelayanan keperawatan adalah pelayanan yang dilakukan oleh banyak orang

sehingga perlu menerapkan manajemen keperawatan. Manajemen keperawatan

adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan

asuhan ,pengobatan dan bantuan terhadap pasien (Gillies, 1989)

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang

profesional dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat.

Respon yang ada harus bersifat kondusif dengan belajar banyak tentang konsep

pengelolaan keperawatan dan langkah-langkah konkrit dalam pelaksanaannya.

Langkah –langkah tersebut dapat berupa penataan dengan menerapkan sistem

metode asuhan keperawatan

Model praktek keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem

(struktur, proses, dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat

profesional dalam mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk

lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan. Pengembangan model praktek

keperawatan profesional merupakan upaya untuk meningkatkan mutu asuhan

11

Page 12: Skrip Mpkp Sof

keperawatan dan lingkungan kerja perawat. Pengembangan MPKP juga menjadi

strategi berbagai rumah sakit untuk membuat perawat betah bekerja di suatu

rumah sakit yang sering dikenal dengan istilah magnet hospital ( Scott,

Sochalaski, & Aiken, 1999, cit Sitorus, 2006)

Pada penerapan MPKP harus mampu memberikan asuhan keperawatan

profesional dan dikembangkan dalam penatalaksanaan kegiatan keperawatan

berdasarkan 4 pilar nilai profesional yaitu; managemen approach, compensatori

reward, profesional relationship dan patient care delivery.

Untuk memenuhi kriteria profesional maka pendekatan manajemen

keperawatan diterapkan secara disiplin diruang MPKP. Dengan penerapan

manajemen keperawatan ini diharapkan kualitas pelayanan keperawatan tidak

saja dapat memenuhi kaidah keilmuan (sesuai konsep dan teori keperawatan)

tetapi diharapkan juga memberi kepuasan kepada klien dan tenaga perawat yang

memberi pelayanan.

Keberhasilan pelaksanaan pola asuhan keperawatan MPKP akan sangat

dipengaruhi oleh kemauan dan kemampuan perawat dalam menerapkan konsep

dan manajemen MPKP itu sendiri. Hal ini disebabkan karena pola asuhan

keperawatan MPKP merupakan sesuatu yang baru dikenalkan dan diterapkan di

dunia keperawatan sebagai bagian dari managemen keperawatan. Mengingat

kemampuan dan latar belakang pendidikan perawat masih beragam dari yang

berpendidikan SPK, D III Keperawatan, S I Keperawatan dan Ners, maka akan

sangat mungkin sekali terjadi perbedaan motivasi dan kemampuan dalam

12

Page 13: Skrip Mpkp Sof

menerapkan konsep serta kerangka kerja Model Praktek Keperawatan

Profesional yang akan dilaksanakan

Kepuasan kerja ( job satisfaction ) adalah keadaan emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana karyawan memandang

pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap

pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan

segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.

Kepuasan kerja dicapai melalui pemenuhan kebutuhan yang beraneka ragam,

mulai dari kebutuhan fisik (seperti sandang, pangan, perumahan), kubutuhan

keamanan (ekonomi dan jiwa ), kebutuhan sosial (bermasyarakat, merasa masuk

dalam kelompok dan status), kebutuhan penghargaan, kebutuhan menyatakan diri

actualization needs (bebas berinisiatif, mengeluarkan ide, mengembangkan diri).

Pemuasan kebutuhan dapat diperoleh dari tempat kerja atau dari luar tempat

kerja. Yang penting diperhatikan manajemen tentunya adalah bagaimana menjadi

pendorong tindakan sehingga pegawai merasakan adanya kepuasan dalam

bekerja, sehingga kinerja meningkat yang pada akhirnya dapat meningkatkan

produktifitas kerja dan kesejahteraan pegawai

Berdasar studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada tanggal 5 sampai

dengan 6 Oktober 2007, dirumah sakit jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang telah

melaksanakan Model Praktek Keperawatan Profesional yang telah dirintis sejak

tahun 2002 dengan menerapkan pada 2 ruang perawatan sampai awal 2007 telah

13

Page 14: Skrip Mpkp Sof

berkembang menjadi 5 ruang perawatan (19 %) dari 26 ruang perawatan yang

ada dan selalu dikembangkan pada ruang perawatan yang lain, sehingga

diharapkan pada akhir tahun 2007 ini ruang yang telah menggunakan pola

MPKP dapat mencapai 50 % dari keseluruhan ruang perawatan yang ada, pada

akhirnya nanti tahun 2008 semua ruang sudah menerapkan pola MPKP sesuai

dengan yang ditargetkan oleh direktur Rumah Sakit Jiwa Prof dr Soerojo

Magelang (buletin Medikom edisi januari 2007). Namun dalam pelaksanaannya

masih terhambat oleh beberapa hal yang menjadi kendala yaitu kemampuan

SDM, kurangnya kepuasan kerja perawat khususnya mengenai sarana dan

prasarana lingkungan yang masih kurang , serta penghargaan terhadap prestasi

kerja yang tidak proporsional.

Berdasar penelitian yang dilakukan Zaenal Mutakim,(2007) disimpulkan

bahwa 6 ruang rawat inap dari 70 populasi ruang rawat inap di enam RS Jiwa

Wilayah Jawa tengah – Jawa timur dan Yogyakarta sudah 50% sampai 100%

melaksanakan prinsip-prinsip MPKP Jiwa, namun masih dibutuhkan dukungan

dan komitmen dari manajemen RS Jiwa atau manajemen keperawatan, dan

dievaluasi perkembangannya secara terus menerus untuk perbaikan dan

penyempurnaan penerapan prinsip-prinsip MPKP Jiwa dalam mewujudkan

pelayanan keperawatan dan kesehatan yang berkualitas.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti kemampuan perawat

dalam pelaksanaan managemen MPKP serta hubungannya dengan kepuasan

14

Page 15: Skrip Mpkp Sof

kerja perawat. sehingga penelitian ini mengambil judul “ Hubungan Antara

Kemampuan Perawat dalam Pelaksanaan Model Praktek Keperawatan

Profesional dengan Kepuasan Kerja Perawat di ruang MPKP RSJ Prof dr.

Soerojo Magelang tahun 2008 ”

B Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan antara kemampuan perawat dalam pelaksanaan model

praktek keperawatan profesional dengan kepuasan kerja perawat diruang MPKP ?

C Tujuan Penelitian:

Tujuan Umum:

Untuk mengetahui kemampuan perawat dalam pelaksanaan ” Model Praktek

Keperawatan Profesional “dan kepuasan kerja perawat serta hubungan antara

kemampuan dan kepuasan kerja di ruang MPKP Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.

Soerojo Magelang,

Tujuan Khusus:

1. Diketahuinya kemampuan perawat mengenai pelaksanaan model praktek

keperawatan profesional

2. Diketahuinya kepuasan kerja perawat

3. Diketahuinya hubungan kemampuan perawat dalam pelaksanaan

managemen MPKP dengan kepuasan kerja perawat

D Manfaat Penelitian.

1. Manfaat bagi Rumah Sakit

15

Page 16: Skrip Mpkp Sof

Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka evaluasi pelaksanaan program dan

menentukan strategi pengambilan keputusan dan kebijakan program

pelaksanaan MPKP

2. Manfaat bagi Penulis

Penulis dapat menerapkan berbagai disiplin ilmu yang diperoleh di bangku

kuliah terutama dalam bidang manajemen keperawatan, dan riset keperawatan

3. Manfaat bagi Ilmu Keperawatan

Memperkuat dasar-dasar keilmuan keperawatan yang akan menjadi landasan

dalam kegiatan pelayanan , pendidikan, organisasi keperawatan dan penelitian

4. Manfaat bagi Peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar bagi penelitian selanjutnya

E Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan diruang MPKP RSJ Prof dr Soerojo Magelang pada

bulan Januari 2008. Responden penelitiannya merupakan perawat yang

bertugas di ruang MPKP sejumlah 30 orang yang terbagi dalam 4 ruang

perawatan.. Masalah yang menjadi bahan penelitian adalah kemampuan perawat

dalam pelaksanaan model praktek keperawatan profesional dan kepuasan kerja

perawat di ruangan MPKP .

F Keaslian Penelitian .

16

Page 17: Skrip Mpkp Sof

Sepengetahuan penulis penelitian serupa belum pernah di lakukan, mengingat

penerapan MPKP di RSJ Prof dr Soerojo Magelang baru berjalan sejak 2002 dan

seiring perubahan pengelolaan rumah sakit mulai tahun 2007 ini secara serius

dilaksanakan dan belum ada penelitian khusus dengan masalah hubungan

kemampuan perawat dalam pelaksanaan model praktek keperawatan profesional

dengan kepuasan kerja perawat, namun demikian penulis mendapatkan penelitian

dengan topik Model Praktek Keperawatan Profesional dengan judul:

1. Hubungan penerapan model praktek keperawatan profesional terhadap

kualitas dokumentasi keperawatan dan tingkat kepuasan kerja perawat.

Thomas Sugiarjo & Darsom, 2006

2. Hubungan antara persepsi perawat mengenai pelaksanaan model praktek

keperawatan profesional dengan nilai potensi motivasi dan tingkat

kepuasan kerja perawat di RSUP Dr Sarjito Yogyakarta ( Widyawati,

2001)

Dalam penelitian tersebut didapat hasil korelasi signifikan pelaksanaan

MPKP dengan Nilai Potensi Motivasi dan Kepuasan Kerja perawat di

ruang IRNA RS Sarjito dengan nilai R sebesar 0. 784.

Dari penelitian tersebut terdapat kesamaan mengenai pelaksanaan model praktek

keperawatan profesional dengan penelitian yang akan dilaksanakan, yaitu

keduanya bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan MPKP dengan

kepuasan kerja perawat di ruangan namun yang membedakan terdapat pada

17

Page 18: Skrip Mpkp Sof

variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti mengenai

kemampuan perawat dalam pelaksanaan MPKP.

Peneliti berpendapat tingkat kemampuan perawat dalam melaksanakan MPKP

sesuai dengan kedudukan dalam organisasi akan berbeda diantara perawat satu

dengan yang lainnya hal ini sesuai dengan beban kerja yang harus dilakukan

masing-masing perawat, sehingga akan berpengaruh terhadap hasil yang dicapai.

Keberhasilan pelaksanaan manajemen MPKP sangat dipengaruhi oleh

kemampuan Karu, Katim dan PP dalam menjalankan peranannya masing-

masing, sehingga kerja sama tim akan terlaksana sebagai mana mestinya dan

tercipta lingkungan yang nyaman untuk bekerja yang pada akhirnya akan dapat

memberikan kepuasan kerja bagi karyawan.

18

Page 19: Skrip Mpkp Sof

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Landasan Teori

Pelayanan keperawatan adalah pelayanan yang dilakukan oleh banyak orang

sehingga perlu menerapkan manajemen keperawatan. Manajemen keperawatan

adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan

asuhan, pengobatan dan bantuan terhadap pasien (Gillies, 1989)

Menurut Gillies ( 1986) diterjemahkan oleh Dika Sukmana & Rika Widya

Sukmana (1996) , manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain,. Sedangkan manajemen keperawatan

adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan

asuhan keperawatan secara professional. (cit .Nursalam 2002)

Manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu

metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan

keduanya dapat saling menopang. Sebagaimana proses keperawatan, dalam

managemen keperawatan terdiri dari : pengumpulan data, identifikasi masalah,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil. Karena manajemen keperawatan

mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga daripada seorang pegawai

1. Model Praktek Keperawatan Profesional

19

Page 20: Skrip Mpkp Sof

Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) adalah suatu kerangka kerja

yang mendefinisikan keempat unsur : standar, proses keperawatan, sistem

MPKP, yang pada awalnya dikembangkan oleh Sudarsono (2000) di Rumah Sakit

Cipto Mangunkusumo dan beberapa rumah sakit umum lainnya .

Tujuan dari diterapkannya pola asuhan keperawatan MPKP adalah untuk

meningkatkan kualitas pelayanan yang diharapkan dapat tercapainya beberapa hal

sebagai berikut (Nursalam, 2002):meningkatkan kepuasan klien, tercapainya

standar pelayanan minimal keperawatan,meningkatkan kepuasan kerja

perawat,meningkatnya kinerja perawat,meningkatnya kesejahteraan perawat

Menurut Sudarsono (2000) MPKP dikembangkan beberapa jenis sesuai dengan

kondisi sumber daya manusia yang ada yaitu:

a. Model Praktek Keperawatan Profesional III

Tenaga perawat yang akan bekerja di ruangan ini semua profesional dan ada

yang sudah doktor, sehingga praktek keperawatan berdasarkan evidence based

.diruangan tersebut juga dilakukan penelitian keperawatan, khususnya

penelitian klinis.

b. Model Praktek Keperawatan Profesional II

Tenaga perawat yang bekerja di ruangan ini mempunyai kemampuan spesialis

yang dapat memberikan konsultasi pada perawat primer. Di ruangan ini

digunakan hasil-hasil penelitian keperawatan dan melakukan penelitian

keperawatan

20

Page 21: Skrip Mpkp Sof

c. Model Praktek Keperawatan Profesional I

Model ini menggunakan 3 komponen utama yaitu ketenagaan, metode

pemberian asuhan keperawatan dan dokumentasi keperawatan. Metode yang

digunakan pada model ini adalah kombinasi metode keperawatan primer dan

metode tim yang disebut tim primer.

d. Model Praktek Keperawatan Profesional Pemula.

Model ini menyerupai MPKP I, tetapi baru tahap awal pengembangan yang akan menuju profesional I.

2. Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah Sakit Jiwa

Di rumah sakit jiwa telah dikembangkan MPKP dengan modifikasi MPKP

yang telah dikembangkan di rumah sakit umum. Beberapa modifikasi yang

dilakukan meliputi 3 jenis yaitu:

a. MPKP Transisi

MPKP dasar yang tenaga perawatnya masih ada yang berlatar belakang

pendidikan SPK, namun Kepala Ruangan dan Ketua Timnya minimal D 3

Keperawatan.

b. MPKP Pemula

MPKP dasar yang semua tenaga perawatnya minimal D3 keperawatan.

c. MPKP Profesional dibagi 3 tingkatan yaitu:

1). MPKP I

MPKP dasar yang semua tenaganya minimal D 3 keperawatan; Karu dan

Katim mempunyai pendidikan minimal S I keperawatan.

21

Page 22: Skrip Mpkp Sof

2). MPKP II

MPKP Intermediate yang semua tenaga minimal D 3 keperawatan dan

mayoritas sarjana Ners keperawatan, sudah memiliki tenaga spesialis

keperawatan jiwa.

3) MPKP III

MPKP Advance yang semua tenaga minimal sarjana Ners keperawatan,

sudah memiliki tenaga spesialis keperawatan jiwa dan doktor keperawatan

yang bekerja di area keperawatan jiwa.

Penatalaksanaan kegiatan keperawatan berdasarkan 4 pilar nilai profesional

yaitu: management approach, compensatory reward, profesional relationship,

dan patient care delivery. Pilar-pilar profesional diaplikasikan dalam bentuk

aktifitas-aktifitas pelayanan profesional . Kegiatan yang ditetapkan pada tiap

pilar merupakan kegiatan dasar MPKP dengan model MPKP Pemula. Kegiatan

tersebut dapat dikembangkan jika tenaga keperawatan yang bekerja lebih

berkualitas atau model MPKP telah meningkat ke bentuk MPKP Profesional.

3. Pendekatan Manajemen di MPKP.

Di ruang MPKP pendekatan manajemen diterapkan dalam bentuk proses

manajemen yang terdiri dari tahapan proses:

a. Perencanaan di ruang MPKP

22

Page 23: Skrip Mpkp Sof

Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara

matang hal - hal yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Siagian,1990). Perencanaan dapat

juga diartikan sebagai suatu rencana kegiatan tentang apa yang harus

dilakukan, dimana kegiatan itu dilakukan. Sehingga perencanaan yang matang

akan memberi petunjuk dan mempermudah dalam melaksanakan kegiatan.

Dalam suatu organisasi perencanaan merupakan pola pikir yang dapat

menentukan keberhasilan suatu kegiatan dan titik tolak dari kegiatan

pelaksanaan selanjutnya.

Kegiatan perencanaan dalam praktek keperawatan profesional merupakan

upaya meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan keperawatan sehingga

mutu pelayanan bukan saja dapat dipertahankan tapi bisa terus meningkat

sampai tercapai derajat kepuasan tertinggi bagi penerima jasa pelayanan

keperawatan dan pelaksana pelayanan itu sendiri. Dengan demikian sangat

dibutuhkan perencanaan yang profesional juga.

Jenis-jenis perencanaan terdiri dari rencana jangka panjang, rencanan jangka

menengah dan rencana jangka pendek. Perencanaan jangka panjang disebut

juga perencanaan strategis yang disusun untuk 3 sampai 10 tahun .

Perencanaan jangka menengah dibuat dan berlaku 1 sampai 5 tahun .

Sedangkan perencanaan jangka pendek dibuat satu jam sampai dengan satu

tahun.

23

Page 24: Skrip Mpkp Sof

Perencanaan terdiri dari perumusan visi, misi, filosofi, peraturan, kebijakan,

dan prosedur (Marquis & Houston, 1998).

Kegiatan perencanaan yang dipakai diruang MPKP meliputi perumusan visi,

misi, filosofi, dan kebijakan. Sedangkan untuk jenis perencanaan yang

diterapkan adalah perencanaan jangka pendek yang meliputi rencana kegiatan

harian, bulanan dan tahunan

1). Visi di ruang MPKP

Visi adalah pernyataan singkat yang menyatakan mengapa organisasi itu

dibentuk serta tujuan organisasi tersebut. Visi perlu dirumuskan sebagai

landasan perencanaan organisasi.

2). Misi di ruang MPKP

Misi adalah pernyataan yang menjelaskan tujuan organisasi dalam

mencapai visi yang ditetapkan.

3). Filosofi di ruang MPKP

Filosofi adalah seperangkat nilai-nilai kegiatan yang menjadi rujukan

semua kegiatan organisasi dan menjadi landasan dan arahan seluruh

perencanaan jangka panjang. Nilai-nilai dalam filosofi dapat lebih dari

satu.

4). Kebijakan di ruang MPKP.

Kebijakan adalah pernyataan yang menjadi acuan organisasi dalam

pengambilan keputusan .

5). Rencana jangka pendek di ruang MPKP.

24

Page 25: Skrip Mpkp Sof

Rencana jangka pendek yang diterapkan di ruang MPKP terdiri dari

a) Rencana Harian.

Rencana harian adalah kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perawat

sesuai dengan perannya masing-masing, yang dibuat pada setiap shift.

Isi kegiatan disesuaikan dengan peran dan fungsi perawat. Rencana

harian dibuat sebelum operan dilakukan dan dilengkapi pada saat operan

dan pre conference.

(1). Rencana Harian Kepala Ruangan.meliputi ;asuhan keperawatan,

supervisi katim dan perawat pelaksana, supervisi tenaga selain

perawat dan kerja sama dengan unit lain yang terkait.

(2). Rencana Harian Ketua Tim meliputi; penyelenggaraan asuhan

keperawatan pasien pada tim yang menjadi tanggung

jawabnya,melakukan supervisi perawat pelaksana, kolaborasi dengan

dokter atau tim kesehatan lain, alokasi pasien sesuai perawat yang

dinas.

(3). Rencana Harian Perawat Pelaksana.; isi rencana harian perawat

pelaksana adalah tindakan keperawatan untuk sejumlah pasien

yang dirawat pada shift dinasnya. Rencana harian perawat pelaksana

shift sore dan malam agak berbeda jika hanya satu orang dalam satu

tim maka perawat tersebut berperan sebagai ketua tim dan perawat

pelaksana sehingga tidak ada kegiatan pre dan post conference.

25

Page 26: Skrip Mpkp Sof

b) Rencana Bulanan

(1) Rencana Bulanan Ka ruang

Setiap akhir bulan kepala ruangan melakukan evaluasi hasil keempat

pilar atau nilai MPKP dan berdasarkan hasil evaluasi tersebut kepala

ruangan akan membuat rencana tindak lanjut dalam rangka

peningkatan kualitas hasil.Kegiatan yang mencakup rencana bulanan

Ka ru. meliputi;membuat jadual dan memimpin konferensi kasus,

membuat jadual dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok

keluarga, membuat jadual dinas, membuat jadual petugas TAK,

membuat jadual dan memimpin rapat bulanan perawat, melakukan

jadual dan memimpin rapat tim kesehatan, membuat jadual supervisi

dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana, melakukan

audit dokumentasi, membuat laporan bulanan

(2) Rencana Bulanan Ketua tim

Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang keberhasilan

kegiatan yang dilakukan timnya. Kegiatan-kegiatan yang mencakup

rencana bulanan katim adalah ;mempresentasikan kasus dalam case

conference, memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga,

melakukan supervisi perawat pelaksana.

c). Rencana Tahunan

26

Page 27: Skrip Mpkp Sof

Setiap akhir tahun kepala ruangan melakukan evaluasi hasil kegiatan

dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut

serta menyusun rencanan tahunan berikutnya. Rencana kegiatan tahunan

mencakup:

(1) Menyusun laporan tahunan yang berisi tentang kinerja MPKP baik

proses kegiatan (aktivitas yang sudah dilaksanakan dari 4 pilar

praktek profesional) serta evaluasi mutu pelayanan Melaksanakan

rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-masing tim

(2) Penyegaran terkait dengan materi MPKP khusus kegiatan yang masih

rendah pencapaiannya. Ini bertujuan mempertahankan kinerja yang

telah dicapai MPKP bahkan meningkatkannya di masa mendatang

(3) Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang

karier perawat (pelaksana menjadi katim, katim menjadi karu),

rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan formal, membuat jadual

untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.

b. Pengorganisasian di ruang MPKP

Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas untuk mencapai tujuan,

penugasan suatu kelompok tenaga keperawatan, menentukan cara dari

pengkoordinasian aktivitas yang tepat, baik vertikal maupun horisontal, yang

bertanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi.

27

Page 28: Skrip Mpkp Sof

Pengorganisasian kegiatan dan tenaga perawat di ruang MPKP

menggunakan pendekatan Sistem Penugasan Modifikasi Keperawatan Tim-

Primer. Secara vertikal ada Kepala Ruangan, Ka Tim, dan Perawat Pelaksana.

Setiap tim bertanggung jawab terhadap sejumlah pasien. Pengorganisasian di

ruang MPKP terdiri dari:

1).Struktur organisasi

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen dalam suatu

organisasi (Sutopo, 2000). Pada pengertian struktur organisasi menunjukkan

adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau

kegiatan yang berbeda-beda diintegrasikan atau dikoordinasikan. Struktur

organisasi juga menunjukkan spesialisasi pekerjaan.

a) Daftar dinas ruangan.

Daftar yang berisi jadual dinas, perawat yang bertugas, penanggung

jawab dinas/shift.

b) Daftar pasien

Daftar pasien adalah daftar yang berisi nama pasien, nama dokter, nama

perawat dalam tim, penanggung jawab pasien dan alokasi perawat saat

menjalankan dinas di tiap shift

c) Struktur Organisasi Ruang MPKP

Struktur organisasi ruang MPKP menggunakan sistem penugasan Tim-

Primer keperawatan. Ruang MPKP dipimpin oleh kepala ruangan yang

28

Page 29: Skrip Mpkp Sof

membawahi dua atau lebih ketua tim.ketua tim berperan sebagai perawat

primer membawahi beberapa perawat pelaksana yang memberikan asuhan

keperawatan secara menyeluruh kepada sekelompok pasien.

.

Gambar 2. 1. struktur organisasi di ruang MPKP

2). Mekanisme Pelaksanaan Pengorganisasian di Ruang MPKP

a) Uraian tugas ( Job Diskripsi ) Personil di MPKP

(1). Kepala Ruang

29

Kepala ruangan

TIM IITIM I

Ketua Tim

Anggota tim

1,2,3,4,5,6

Anggota tim

1,2,3,4,5,6

Ketua Tim

10 – 15 10 – 15

Page 30: Skrip Mpkp Sof

(a) Management Approach;

Perencanaan : menyusun visi, menyusun misi, menyusun filosofi,

menyusun rencana jangka pendek; harian , bulanan, tahunan.

Pengorganisasian: menyusuns truktur organisasi, menyusun jadual dinas,

membuat daftar alokasi pasien Pengarahan: memimpin operan,

menciptakan iklim motivasi, mengatur pendelegasian, melakukan

supervisi. Pengendalian; mengevaluasi indikator mutu, melakukan audit

dokumentasi, melakukan survey kepuasan pasien, keluarga, perawat, dan

tenaga kesehatan lainnya, melakukan survey masalah kesehatan /

keperawatan

(b) Compensatory Reward ;melakukan penilaian kinerja ketua tim dan

perawat pelaksana ,merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf.

(c) Profesional Relationship ; memimpin rapat keperawatan, memimpin

konferensi kasus, melakukan rapat tim kesehatan, melakukan kolaborasi

dengan dokter

(d) Patient Care Delivery; mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada

pasien dengan gangguan konsep diri; harga diri rendah, mampu

melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien resiko perilaku

kekerasan, mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien isolasi

sosial, mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan

persepsi sensori ; halusinasi, mampu melaksanakan asuhan keperawatan

30

Page 31: Skrip Mpkp Sof

pada pasien gangguan proses pikir; waham, mampu melaksanakan asuhan

keperawatan pada pasien resiko bunuh diri, mampu melaksanakan asuhan

keperawatan pada pasien defisit perawatan diri

(2). Ketua Tim

(a) Management Approach :

Perencanaan: menyusun rencana jangka pendek ( rencana harian, rencana

bulanan)

Pengorganisasian; menyusun jadual dinas bersama kepala ruangan,

membagi alokasi pasien kepada perawat pelaksana

Pengarahan; memimpin pre conference, memimpin post conference,

menciptakan iklim motivasi di timnya, mengatur pendelegasian dalam

timnya, melaksanakan supervisi kepada anggota timnya.

Pengendalian; mengobservasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada

pasien yang dilakukan oleh perawat pelaksana, memberikan umpan balik

pada perawat pelaksana

(b) Compensatory Reward: menilai kinerja perawat pelaksana

(c) Profesional Relationship; melaksanakan konferensi kasus, melakukan

kolaborasi dengan dokter

(d) Patient Care Delivery ; mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada

pasien resiko perilaku kekerasan, mampu melaksanakan asuhan

keperawatan pada pasien dengan gangguan konsep diri; harga diri

rendah, mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien isolasi

31

Page 32: Skrip Mpkp Sof

social, mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan

persepsi sensori; halusinasi, mampu melaksanakan asuhan keperawatan

pada pasien gangguan proses pikir; waham, mampu melaksanakan

asuhan keperawatan pada pasien resiko bunuh diri, mampu melaksanakan

asuhan keperawatan pada pasien defisit perawatan diri

(3). Perawat Pelaksana

(a) Perencanaan; menyusun rencana jangka pendek

(rencana harian)

(b) Patient Care Delivery: mampu melaksanakan asuhan keperawatan

pada pasien dengan gangguan konsep diri; harga diri rendah, mampu

melaksankan asuhan keperawatan pada pasien resiko perilaku

kekerasan, mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien

isolasi sosial, mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien

gangguan persepsi sensori ; halusinasi, mampu melaksanakan asuhan

keperawatan pada pasien gangguan proses pikir; waham, mampu

melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien resiko bunuh diri,

mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien defisit

perawatan diri

3).Pengarahan pelayanan di ruang MPKP

Pengarahan adalah langkah ke empat dari fungsi manajemen yaitu

penerapan perencanaan dalam bentuk tindakan dalam rangka mencapai tujuan

32

Page 33: Skrip Mpkp Sof

organisasi yang telah diterapkan sebelumnya. Istilah lain yang digunakan

sebagai pengarahan adalah pengkoordinasian, pengaktifan. Apapun istilahnya

yang digunakan pada akhirnya akan bermuara pada “ melaksanakan” kegiatan

yang telah direncanakan sebelumnya (Marquis & Houston,1998)

Dalam pengarahan, pekerjaan diuraikan dalam tugas-tugas yang mampu

dikelola, jika perlu dilakukan pendelegasian, untuk memaksimalkan

pelaksanaan pekerjaan oleh staf, seorang manajer harus melakukan upaya-

upaya sebagai berikut :(Marquis & Houston,1998)

Di ruang MPKP pengarahan akan diterapkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan

sebagai berikut: menciptakan budaya motivasi, manajemen waktu, rencana

harian, komunikasi efektif melalui kegiatan ; Operan antar shift ,Pre

conference tim, Post conference tim, Manajemen konflik, Pendelegasian dan

supervisi

a). Menciptakan Iklim Motivasi

Motivasi adalah perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang individu untuk

memuaskan kebutuhanya. Karen kebutuhan manusia bervariasi, maka

motivasi memilki rentang yang sangat luas. Pemenuhan kebutuhan

individu merupakan salah satu cara memotivasi ( Marquis & Houston,

1998)

Iklim motivasi dapat ditumbuhkan melalui:

33

Page 34: Skrip Mpkp Sof

(1). Memberikan harapan yang jelas kepada staff dan

merekomendasikan harapan tersebut secara efektif

(2).Mersikap fair dan konsisten terhadap semua staff

(3).Membuat keputusan yang bijaksana

(4).Mengembangkan konsep kerja kelompok

(5).Mengintgrasikan kebutuhan dan keinginan staff dengan kebutuhan

dan tujuan organisasi

(6).Mengenali staf secara pribadi dan membiarkan staff mengetahui

bahwa pimpinan mengetahui keunikan dirinya

(7).Menghilangkan blok tradisional antara staff dan dengan pekerjaan

yang telah dikerjakan

(8).Memberikan tantangan kerja sebagai kesempatan untuk

mengembangkan diri

(9). Melibatkan staf dalam semua pengambila keputusan

(10). Memastikan bahwa staff mengetahui alasan di belakang semua

keputusan dan tindakan

(11). Memberikan kesempatan kepada staff untuk membuat penilaian

sesering mungkin

(12). Menciptakan hubungan saling percaya dan saling tolong dengan

staff

(13). Memberi kesempatan staff untuk mengontrol lingkungan kerjanya

(14). Menjadi role model bagi staff

34

Page 35: Skrip Mpkp Sof

(15). Memberikan reinforcement sesering mungkin

b). Penerapan Penciptaan Iklim Motivasi di MPKP

Di ruang MPKP penciptaan iklim motivasi diterapkan dengan cara sebagai

berikut:

(1).Budaya pemberian reinforcement positif

Reinforcement positif adalah upaya menguatkan perilaku positif

dengan memberikan reward. Reward yang diberikan di MPKP adalah

pemberian pujian yang tulus. Masing-masing staf dibudayakan untuk

pemberian pujian yang tulus. Masing-masing staf dibudayakan untuk

memberikan pijian yang tulus diantara mereka terhadap kinerja dan

penampilan.

(2). Doa bersama sebelum memulai kegiatan

Doa bersama dilakukan setiap pergantian dinas. Setelah selesai operan

semua staf berkumpul untuk melakukan ritual doa bersama sesuai

dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Dengan berdoa

diharapkan timbul self awarness dan dorongan spiritual.

(3).Memanggil staf secara periodik untuk mengenal masalah setiap

personil secara mendalam dan membantu penyelesaiannya

(4).Kepala ruangan perlu berkomunikasi secara internsif dengan semua

staf baik ketua tim maupun perawat pelasana untuk mempererat

hubungan dengan semua staf.

35

Page 36: Skrip Mpkp Sof

(5).Memahami problematika masing-masing sehingga pendekatan kapada

staf disesuaikan dengan kepribadian masing-masing

(6).Manajemen sumber daya manusia melalui penerapan pengembangan

jenjang karier dan kompetensi

(7).Sistem reward yang fair sesuai dengan kinerja

c) Manajemen waktu

Manajemen waktu adalah penggunaan secara optimal

waktu yang dipunyai.

Tahapan manajemen waktu meliputi tiga tahapan yaitu:

(1) Membuat perencanaan waktu dan membuat prioritas

(2) Melengkapi prioritas tertinggi kapan saja memungkinkan,

menyelesaikan tugas sebelum memulai tugas yang lain

(3) Membuat prioritas ulang berdasarkan informasi yang diterima

Penerapan Manajemen Waktu di MPKP

Dalam MPKP manajemen waktu diterapkan dalam bentuk penerapan

rencana kerja harian yaitu suatu bentuk perencanaan kerja melalui jadwal

kerja yang disusun secara berurutan yang disusun sebelum pekerjaan tersebut

dilaksanakan.

d). Komunikasi efektif

36

Page 37: Skrip Mpkp Sof

Berkomunikasi merupakan salah satu fungsi pokok manajemen

khususnya pengarahan. Setiap orang berkomunikasi dalam suatu

organisasi. Komunikasi yang kurang baik dapat mengganggu kelancaran

organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Komunikasi adalah proses

tukar menukar pikiran , perasaan, pendapat dan saran yang terjadi antara 2

manusia atau lebih yang bekerja sama.

Penerapan komunikasi di MPKP

Beberapa bentuk komunikasi di ruang MPKP

(1) Operan yaitu komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore dan

malam. Operan dari dinas malam ke dinas pagi dan dari dinas pagi ke

dinas sore dipimpin oleh kepala ruang. Sedangkan operan dinas sore

ke dinas malam dipimpin oleh penanggung jawab ( Pj ) shift sore

(2) Pre Conference yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah

selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang

dipimpin oleh katim atau Pj tim. Jika yang dinas pada tim tersebut

hanya satu orang, maka preconference ditiadakan. Isi pre conference

adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan rencana

dari Katim atau Pj tim.

(3) Post Conference yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana

tentang hasil kegiaan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift

berikut. Isi post conference adalah: hasil askep tiap peawat dan hal

37

Page 38: Skrip Mpkp Sof

penting untuk operan( tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh

Katim atau Pj tim

e) Manajemen konflik

Konflik adalah perbedaan pandangan atau ide antara satu orang dengan

orang yang lain. Dalam organisasi yang dibentuk dari sekumpulan orang

yang memiliki latar belakang yang berbeda konflik mudah terjadi.

Demikian juga di ruang MPKP konflikpun bisa terjadi. Untuk

mengantisipasi terjadinya konflik maka perlu dibudayakan upaya-upaya

mengantisipasi konflik dan mengatasi konflik sedini mungkin di ruang

MPKP.

Cara-cara penanganan konflik ada beberapa macam, meliputi:

(1) Mengatasi konflik dengan bersaing adalah penanganan konflik dimana

seseorang atau satu kelompok berupaya memuaskan kepentingannya

sendiri tanpa mempedulikan dampaknya pada orang lain atau

kelompok lain, cara ini kurang sehatapabikla diterapkan karena bisa

menimbulkan potensi konflik yang lebih besar terutama pada pihak

yang merasa dikalahkan. Untuk ituorganisasi sebaiknya menghindari

metode penyelesaian konflik jenis ini.

(2) Berkolaborasi adalah upaya yang ditempuh untuk memuaskan kedua

belah pihak yang sedang konflik. Cara ini adalah salah satu bentuk

kerja sama. Berbagai pihak yang terlibat konflik didorong

38

Page 39: Skrip Mpkp Sof

menyelesaikan masalah yang mereka hadapi dengan jalan mencari dan

menemukan persamaan kepentingan dan bukan perbedaan. Situasi

yang diinginkan adalah tidak ada satu puhakpun yang dirugikan.

Istilah lain cara penyelesaian konflik ini disebut juga win-win solution.

(3) Menghindar adalah cara ,menyelesaikan konflik dimana pihak yang

sedang konflik dalam interaksinya dengan orang lain tetapi menarik

diri atau menekan konflik tersebut.upaya penyelesaian masalah ini

tidak mendasar hanya bersifat semu jadi tidak dianjurkan untuk

digunakan.

(4) Akomodasi adalah upaya menyelesaikan konflik denan cara salah satu

pihak yang berkonflik menempatkan kepentingan pihak lain yang

berkonflik dengan dirinya lebih tinggi. Salah satu pihak yang

berkonflik mengalah kepada pihak yang lain lose-win solution. Upaya

akomodasi tidak dianjuarkan digunakan terlalu sering karena tidak

memberikan kepuasan secara penuh dapat menimbulkan pternsi

konflik dimasa mendatang.

(5) Kompromi adalah cara penyelesaian konflik dimana semua pihak

yang berkonflik mengorbankan kepentingannya demi teerjadinya

keharmonisan hubungan dua belah pihak. Dalam upaya ini tidak ada

salah satu pihak yang menang ataupun kalah.ini adalah lose-lose

solution

f). Penerapan manajemen konflik di MPKP.

39

Page 40: Skrip Mpkp Sof

Upaya mengatasi konflik yang diterapkan di MPKP adalah upaya yang win-

win solution. Suatu upaya berkolaborasi. Untuk itu pembudayaan kolaborasi

antar staf menjadi prioritas utama dalam menyelenggarakan pengelolaan

ruangan MPKP.

Pendekatan penyelesaian konflik yang di tempuh adalah dengan

pendekatan penyelesaian masalah (problem solving) yang meliputi;

(1) Mengidentifikasi akar permasalahan yang terjadi dengan melakukan

klarifikasi pada pihak yang berkonflik.

(2) Mengidentifikasi penyebab timbulnya konflik

(3) Mengidentifikasi alternatif-alternatif penyelesaian yang mungkin

diterapkan.

(4) Memilih alternatif penyelesaian terbaik untuk diterapkan

(5) Menerapkan solusi pilihan

(6) Mengevaluasi peredaan konflik.

Bila pendekatan internal yang telah dilakukan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi belum berhasil

maka kepala ruangan dapat berkonsultasi dengan kepala seksi atau kosultan.

g) Pendelegasian

Pendelegasian adalah melakukan pekerjaan melali orang lain. Dalam organisasi pendelegasian dilakukan agar

aktivitas organisasi tetap berjalan untuk mencapai tujan yang telah ditetapkan.

Pendelegasian dilaksanakan melalui proses

(1) Buat rencana tugas yang perlu dituntaskan

(2) Identifikasi ketrampilan dan tingkat pendidikan yang diperlukan untuk

melaksanakan tugas

40

Page 41: Skrip Mpkp Sof

(3) Pilih orang yang mampu melaksanakan tugas yang didelegasikan

(4) Buat batasan waktu dan monitor penyelesaian tugas

(5) Jika bawahan tidak mampu melaksanakan tugas karena menghadapi

masalah tertentu, manajer harus bisa menjadi model peran dan menjadi

nara sumber untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi

(6) Evaluasi kinerja setelah tugas selesai

(7) Pendelegasian terdiri dari tugas dan kewenangan

Penerapan Pendelegasian di MPKP

Delegasi dilaksanakan di MPKP dalam bentuk pendelegasian tugas oleh

kepala ruangan kepada ketua tim, ketua tim kepada perawat pelaksana.

Pendelegasian dilakukan melalui mekasnisme pelimpahan tugas dan

wewenang. Pendelegasian tugas ini dilakukan secara berjenjang .

Penerapannya dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

(a) Pendelegasian terencana adalah pendelegasian yang secara otomatis terjadi

sebagai konsekuensi sistem penugasan yang diterapkan di ruang MPKP.

Bentuknya dapat berupa:

pendelegasian tugas kepala ruangan kepada ketua tim untuk menggantikan

tugas sementara karena alasan tertentu ;

pendelegasian tugas kepala ruangan kepada penanggung jawab shift

pendelegasian ketua tim kepada perawat pelaksana dalam pelaksanaan

tindakan keperawatan yang telah direncanakan.

41

Page 42: Skrip Mpkp Sof

(b) Pendelegasian insidentil terjadi apabila salah satu personil ruang MPKP berhalangan maka pendelegasian tugas

harus dilakukan. Dalam hal ini yang mengatur pendelegasian tugas adalah Kepala Seksi Perawatan, Kepala

Ruangan, Ketua Tim atau Penanggung jawab shift, tergantung pada personil yang berhalangan. Mekanismenya

sebagai berikut:

Bila Kepala Ruangan berhalangan, Kepala Seksi menunjuk salah satu Ketua Tim untuk menggantikan tugas

kepala ruangan.

Bila Ketua Tim berhalangan hadir maka Kepala ruangan menunjuk salah

satu anggota tim ( perawat pelaksana) untuk menjalankan tugas ketua tim

Bila ada perawat pelaksana yang berhalangan hadir sehingga satu tim

kekurangan personil maka kepala ruangan/penanggung jawab shift

berwenang memindahkan perawat pelaksana dari tim lain masuk tim yang

kekurangan personil tersebut atau Katim melimpahkan pasien kepada

perawat pelaksana yang hadir.

Prinsip- Prinsip pendelegasian tugas di MPKP

Pendelegasian tugas yang terencana harus menggunakan format

pendelegasian tugas, personil yang menerima pendelegasian tugas adalah

personil yang berkompeten dan setara dengan kemampuan yang

digantikannya, uraian tugas yang didelegasikan harus dijelaskan secara verbal

terinci baik lisan maupun tertulis

Pejabat yang mengatur pendelegasian tugas wajib memonitor pelaksanaan

tugas dan menjadi rujukan bila ada kesulitan yang dihadapi, setelah selesai

pendelegasian dilakukan serah terima tugas yang sudah dilaksanakan dan

hasilnya

42

Page 43: Skrip Mpkp Sof

h) Supervisi.

Supervisi atau pengawasan adalah porses memastikan kegiatan

dilaksanakan sesuai dengan tujuan organisasi dengan cara melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Supervisi dilakukan untuk

memastikan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan.

Supervisi dilaksanakan oleh orang yang memiliki kemampuan yang mumpuni

dalam bidang yang disupervisi.

Dalam struktur organisasi, supervisi biasanya dilakukan oleh atasan terhadap

bawahan atau konsultan terhadap pelaksanaan. Dengan supervisi diharapkan

kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi, tidak menyimpang

dan menghasilkan keluaran (produk) seperti yang diinginkan

Supervisi tidak diartikan sebagai pemeriksaan atau mencari kesalahan,

tetapi lebih kepada pengawasan partisipatif yaitu dalam proses pengawasan

dihargai dahulu pencapaian atau hal positif yang dilakukan dan memberikan

keluar untuk hal yang masih kurang agar meningkat. Dengan demikian

bawahan tidak merasakan bahwa ia sekedar dinilai akan tetapi dibimbing untuk

melakukan pekerjaannya secara benar

Penerapan Supervisi di MPKP

Di MPKP kegiatan supervisi dilaksakan secara optimal untuk menjamin

kegiatan pelayanan di MPKP sesuai dengan standar mutu profesional yang telah

43

Page 44: Skrip Mpkp Sof

ditetapkan. Supervisi dilakukan oleh perawat yang memiliki kompetensi baik

dalam manajemen maupun asuhan keperawatan serta menguasai pilar-pilar

profesionalisme yang diterapkan di MPKP. Untuk itu pengawasan berjenjang

dilakukan sebagai berikut:

(a) Kepala seksi keperawatan atau konsultan melakukan pengawasan terhadap

kepala ruangan

(b)Kepala ruangan melakukan pengawasan terhadap ketua tim dan perawat

pelaksana

(c)Ketua tim melakukan pengawasan terhadap perawat pelaksana

Materi supervisi atau pengawasan disesuaikan dengan uraian tugas dari

masing-masing staf perawat supervisi. Untuk kepala ruangan materi supervisi

adalah kemampuan manajerial dan kemampuan dalam asuhan keperawatan. ketua

Tim disupervisi terkait dengan kemampuan pengelolaan di timnya dan

kemampuan asuhan keperawatan. Sedangkan perawat pelaksana disupervisi terkait

dengan kemampuan asuhan keperawatan yang dilaksanakan.

4. Compensatory reward

Kemampuan perawat melakukan praktek profesional perlu dipertahankan,

dikembangkan , dan ditingkatkan melalui manajemen SDM perawat secara

konsisten dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

tehnologi. Pengembangan SDM di rumah sakit adalah untuk menciptakan iklim

kerja yang menyenangkan dan memberikan kepuasan bagi staf dan pasien.

44

Page 45: Skrip Mpkp Sof

Pengembangan SDM digambarkan sebagai suatu proses pengelolaan motivasi staf

sehingga dapat bekerja secara produktif. Hal ini juga merupakan penghargaan

bagi profesi keperawatan karena melalui manajemen SDM yang baik maka

perawat mendapatkan kompensasi berupa penghargaan (Compensatoy reward)

sesuai dengan apa yang telah dikerjakan.

5. Profesional relationship

Hubungan profesional dalam pemberian pelayanan keperawatan merupakan

standar dari hubungan antara pemberi pelayanan keperawatan (tim kesehatan) dan

penerima pelayanan keperawatan (klien dan keluarga) ( Ameron. 1997 dalam

Elizaberth& Kathleen, 2003)

Pada pelaksanaanya hubungan profesional bisa saja terjadi secara internal

artinya; hubungan yang terjadi antara pemberi pelayanan kesehatan misalnya

antara perawat dengan perawat, antara perawat dengan tim kesehatan lainnya.

Sedangkan huubungan yang eksternal adalah hubungan yang terjadi antara

pemberi dan penerima pelayanan kesehatan. Kedua hubungan tersebut merupakan

suatu siklus yang tidak terpisahkan dalam pemberian pelayanan kesehatan.

Bentuk jaringan dalam komunikasi hubungan profesional ada beberapa cara yaitu:

1. Horisontal; yaitu komunikasi yang terjadi antara sesama manajer

2. Vertikal; yaitu komunikasi yang terjadi antara pimpinan/ atasan dengan

bawahan

45

Page 46: Skrip Mpkp Sof

3. Diagonal; yaitu komunikasi yang terjadi antara berbagai jenjang dan masih

dalam lingkungan yang sama.

6. Patient Care Delivery

Salah satu pilar praktek profesioanal keperawatan adalah pelayanan

keperawatan dengan menggunakan patient care delivery system tertentu.Patient

Care Delivery System yang diterapkan di MPKP adalah asuhan keperawatan

dengan menerapkan proses keperawatan. Berdasarkan survey masalah yang

dilakukan di beberapa rumah sakit jiwa ditemukan ada 7 masalah keperawatan

utama pasien yang dirawat meliputi:

1. Resiko Perilaku kekerasan

2. Gangguan sensori - persepsi: halusinasi

3. Isolasi sosial

4. Gangguan proses pikir; waham

5. Resiko bunuh diri

6. Defisit perawatan diri

7. Gangguan konsep diri; harga diri rendah.

Berdasarkan hasil survey tersebut maka di MPKP patient care delivery sistem

diterapkan dalam bentuk : pedoman proses keperawatan, pedoman asuhan

keperawatan pada 7 kasus, pedoman pendidikan kesehatan keluarga

7. Monitoring dan evaluasi MPKP

46

Page 47: Skrip Mpkp Sof

Monitoring dan evaluasi merupakan langkah pemantapan terhadap aktifitas

organisasi agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Langkah

monitoring dan evaluasi diterapkan dalam bentuk supervisi semua aktifitas

MPKP secara berkala yang dilanjutkan dengan pemberian masukan agar MPKP

dapat benar-benar menunjukkan kinerja profesional.

Monitoring dan evaluasi diterapkan di MPKP dalam bentuk penilaian yang

dilakukan terhadap perawat, pasien dan keluarga.

1. Penilaian terhadap perawat.

Penilaian terhadap perawat meliputi :

a. Pengetahuan dan pemahaman perawat tentang MPKP;

sebelum pelatihan MPKP : test awal, sesudah pelatihan MPKP : test

proses, sesudah 6 bulan implementasi MPKP : test proses, sesudah 6 bulan

implementasi MPKP : test akhir, bahan test adalah materi MPKP dalam

bentuk multiple choice, sama untuk semua perawat (karu,katim,PP).

b. Kinerja perawat dinilai dengan 2 cara:

1) self evaluasi

Perawat menilai diri sendiri dalam melaksankan kegiatan MPKP sesuai

dengan tugas yang diberikan karu,katim dan PP diberikan pertanyaan

dengan jawaban di buat yaitu; selalu (skore 4), sering (skore3), jarang

( skore2), tidak pernah (skore1).

47

Page 48: Skrip Mpkp Sof

Karu mendapat 75 pertanyaan , rentang skore 75 – 300, katim mendapat

50 pertanyaan , rentang skore 50 – 200, PP mendapat 30 pertanyaan,

rentang skore 30 – 120.

Self evaluasi dilakukan : sebelum pelatihan MPKP, sesudah pelatihan

MPKP, sesudah 6 bulan implementasi MPKP, sesudah 1 tahun

implementasi MPKP.

48

Page 49: Skrip Mpkp Sof

Tabel 1.1 . Kegiatan MPKP.

No Kegiatan Penanggung jawabKabid Karu Katim PP

IManajemen Approach

A Perencanaan √1. Visi √2. Misi √3. Filosofi √4. Kebijakan √5. Rencana jangka pendek √ √ √B Pengorganisasian1. Struktur organisasi √2. Jadual dinas √ √3. Daftar pasien √ √C Pengarahan1. Operan √2. Pre Conference √ √3. Post Conference √ √4. Iklim motivasi √ √5. Pendelegasian √ √6. Supervisi √ √D Pengendalian1. Indikator mutu √2. Audit dokumen √3.

Survey kepuasan √

4. Survey masalah kes/ keperawatan √

II Compensatory reward

1.Rekruitmen

2. Seleksi √3. Kontrak kerja √4. Orientasi √ √5. Penilaian kinerja √6. Pengembangan staf √

Tabel 1.1 Kegiatan MPKP.

49

Page 50: Skrip Mpkp Sof

NoKegiatan Penanggung jawab

Kabid Karu Katim PP

IIProfesional Relationship

1.Rapat keperawatan

2. Konferensi kasus √ √3. Rapat tim kesehatan √4. Visit dokter √ √

IVPatient Care Delivery

1. Gangguan konsep: Harga diri rendah √ √ √2. Resiko perilaku kekerasan √ √ √3. Isolasi sosial √ √ √4. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi √ √ √5. Gangguan proses pikir: Waham √ √ √6. Resiko bunuh diri √ √ √7. Defisit perawatan diri √ √ √

Berdasarkan daftar kegiatan MPKP, maka ditetapkan kemampuan yang harus dimiliki oleh Kepala ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana. Berdasarkan daftar kemampuan maka dilakukan penilaian dan analisis kemampuan karu, katim,dan perawat pelaksana.

2) Observasi

Kemampuan karu, katim, PP diobservasi oleh atasan langsung dalam

melaksanakan kegiatan MPKP yang menjadi tanggung jawabnya, bentuk

kegiatan Karu terdiri dari 32 kegiatan, Katim 19 kegiatan, PP 8 kegiatan.

3) Survey kepuasan :

Survey kepuasan yang dilakukan di ruang MPKP adalah kepuasan pasien,

keluarga, perawat dan tenaga kesehatan lain.

50

Page 51: Skrip Mpkp Sof

Menurut Philip Kotler, survey kepuasan pelanggan adalah tingkat keadaan yang

dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari membandingkan penampilan

atau outcame produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan

seseorang.

8. Kepuasan Kerja

Pembahasan mengenai kepuasan kerja perlu didahului oleh penegasan

bahwa masalah kepuasan kerja bukanlah hal yang sederhana, baik dalam arti

konsepnya maupun dalam arti analisisnya, karena kepuasan mempunyai konotasi

yang beraneka ragam.

Meskipun demikian tetap relevan untuk mengatakan bahwa kepuasan kerja

merupakan cara pandang seseorang baik yang bersifat positif maupun bersifat

negatif tentang pekerjaannya.

Karena tidak sederhana, banyak faktor yang perlu mendapat perhatian dalam

menganalisis kepuasan kerja seseorang. Misalnya, sifat pekerjaan seseorang

mempunyai dampak tertentu pada kepuasan kerjanya. Berbagai penelitian telah

membuktikan bahwa, apabila dalam pekerjaannya seseorang mempunyai

otonomi untuk bertindak, terdapat variasi, memberikan sumbangan penting

dalam keberhasilan organisasi dan karyawan memperoleh umpan balik tentang

hasil pekerjaannya yang dilakukannya, yang bersangkutan akan merasa puas.

51

Page 52: Skrip Mpkp Sof

Kepuasan kerja ( job satisfaction ) adalah keadaan emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana karyawan memandang

pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap

pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan

segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.

Menurut Kotler (1988) Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja ( hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan

harapannya.

1. Motivator Kepuasan Kerja

a. Faktor-faktor sumber kepuasan kerja yang dapat memotivasi manusia pada

pekerjaan mereka. Menurut teori Herzberg seorang karyawan harus

mempunyai pekerjaan yang lebih menantang, lebih banyak tuntutan

kesempatan untuk menjadi ahli dan mengembangkan kemampuan agar dapat

termotivasi. Faktor-faktor kepuasan kerja tersebut motivasinya dapat

berbentuk prestasi, promosi atau kenaikan pangkat, penghargaan, pekerjaan

itu sendiri dan tanggungjawab.

b. Sumber Ketidakpuasan Kerja (Higienis)

Faktor –faktor ketidak puasan kerja adalah bersifat preventif dan merupakan

faktor lingkungan dan secara kasar ekuivalen dengan kebutuhan-kebutuhan

tingkat bawah Maslow. Faktor-faktor tersebut adalah kondisi kerja,

52

Page 53: Skrip Mpkp Sof

hubungan antar pribadi, gaji, pengawasan teknis, kebijakan dan administrasi

perusahaan.

Frederick Herzberg meyakini bahwa karyawan dapat termotivasi oleh

pekerjaannya sendiri dan didalamnya terdapat kepentingan yang disesuaikan

dengan tujuan organisasi. Dari penelitiannya, Herzberg menyimpulkan bahwa

ketidak puasan kerja dan kepuasan kerja dalam bekerja muncul dari dua faktor

yang terpisah.

Faktor penyebab kepuasan (faktor yang memotivasi) termasuk prestasi,

pengakuan, tanggung jawab dan kemajuan, semuanya berkaitan dengan isi

pekerjaan dan imbalan prestasi kerja, Faktor-faktor yang membuat kepuasan

yang amat sangat adalah: prestasi, pengakuan, bekerja sendiri, tanggung

jawab, kemajuan dalam pekerjaan, dan pertumbuhan .

c. Faktor yang mempengaruhi penampilan dan kepuasan kerja :

1). Motivasi

Menurut Rowland & Rowland ,1997 fungsi manajer dalam meningkatkan

kepuasan kerja staf didasarkan pada faktor-faktor motivasi, yang meliputi;

a) Keinginan untuk peningkatan

b) Percaya bahwa gaji yang didapatkan sudah mencukupi

c) Memiliki kemampuan pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai yang

diperlukan

53

Page 54: Skrip Mpkp Sof

d) Umpan balik

e) Kesempatan untuk mencoba

f) Instrumen untuk promosi, kerja sama, dan peningkatan penghasilan

Kebutuhan seseorang untuk mencapai prestasi merupakan kunci dalam

suatu motivasi dan kepuasan kerja. Jika seseorang bekerja kebutuhan

pencapaian prestasi tersebut berubah sebagai dampak dari beberapa faktor

dalam organisasi; program pelatihan, pembagian dan jenis tugas yang

diberikan , tipe supervisi yang dilakukan, perubahan pola motivasi dan

factor-faktor lain.

Motivasi seseorang akan timbul apabila mereka diberi kesempatan untuk

mencoba dan mendapat umpan balik dari hasil yang diberikan. Oleh

karena itu penghargaan psikis dalam hal ini sangat diperlukan agar

seseorang merasa dihargai dan diperhatikan serta dibimbing manakala

melakukan suatu kesalahan.

2). Lingkungan

Faktor lingkungan juga memegang peranan yang penting dalam motivasi.

Factor lingkungan tersebut meliputi:

a) Komunikasi; penghargaan terhadap usaha yang telah dilaksanakan,

pengetahuan tentang kegiatan organisasi, rasa percaya diri

berhubungan dengan manajemen organisasi

54

Page 55: Skrip Mpkp Sof

b) Potensial pertumbuhan; kesempatan untuk berkembang, karier, dan

promosi, dukungan untuk tumbuh dan berkembang : pelatihan,

beasisiwa, untuk melanjutkan pendidikan, pelatihan manajemen bagi

staf yang dipromosikan.

c) Kebijaksanaan individu; mengakomodasi kebutuhan individu; jadwal

kerja, liburan, dan cuti sakit serta pembiayaannya, keamanan

pekerjaan, loyalitas organisasi terhaap staf; menghargai staf; agama,

latar belakang, adil dan konsisten terhadap keputusan organisasi

d) Upah/ Gaji; gaji yang cukup untuk kebutuhan hidup

e) Kondisi kerja yang kondusif.

3). Peran Manajer

Peran manajer dapat mempengaruhi factor motivasi dan lingkungan.

Tetapi factor lain yang mungkin mempengaruhi tergantung dari tugas,

khususnya bagaimana manajer bekerja dalam suatu organisasi. Secara

umum peran manajer dapat dinilai dari kemampuannya dalam memotivasi

dan meningkatkan kepuasan kerja staf. Kepuasan kerja staf dapat dilihat

dari terpenuhinya kebutuhan fisik dan psikis, dimana kebutuhan psikis

tersebut dapat terpenuhi melalui peran manajer dalam memperlakukan

stafnya.

2. Hubungan Manajemen MPKP dengan Kepuasan Kerja

55

Page 56: Skrip Mpkp Sof

Managemen Model Praktek Keperawatan Profesional adalah aplikasi dari

praktek keperawatan profesional sebagai upaya meningkatkan profesionalisme

dalam pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan bukan saja dapat

dipertahankan tapi bisa terus meningkat sampai tercapai derajat kepuasan

tertinggi bagi penerima jasa pelayanan keperawatan (pasien) dan pelaksana

pelayanan itu sendiri (perawat).

Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.

Ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu

yang dihadapi di lingkungan kerjanya.

Sumber kepuasan kerja dapat memotivasi karyawan pada pekerjaan mereka.

Menurut teori Herzberg seorang karyawan harus mempunyai pekerjaan yang

lebih menantang, lebih banyak tuntutan, kesempatan untuk menjadi ahli dan

mengembangkan kemampuan agar dapat termotivasi, apabila dalam

pekerjaannya seseorang mempunyai otonomi untuk bertindak, terdapat variasi,

memberikan sumbangan penting dalam keberhasilan organisasi dan karyawan

memperoleh umpan balik tentang hasil pekerjaannya yang dilakukannya, yang

bersangkutan akan merasa puas.

Dengan pelaksanaan managemen MPKP akan terwujud kepuasan kerja bagi

perawat hal ini disebabkan managemen MPKP memberikan kerangka kerja bagi

seorang perawat didalam bekerjanya sesuai dengan jabatan atau kedudukannya

dalam organisasi ruangan yang mengatur tanggung jawab dan beban kerja dari

56

Page 57: Skrip Mpkp Sof

masing-masing perawat yang ada hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja dan

peningkatan produktifitas yang pada akhirnya dapat menghasilkan peningkatan

kesejahteraan pegawai.

Gambar 2.1 Kerangka Teori

57

MotivasiPeran Manajer

Lingkungan

Model Praktek Keperawatan Profesioanal

Kemampuan Perawat

dalam Pelaksanaan Model

Praktek

KeperawatanProfesional;

Managemen approach

Meningkatkan kepuasan kerja perawatMeningkatkan kepuasan klienTercapainya standar pelayananMeningkatnya kinerja perawatMeningkatnya kesejahteraan perawat

Page 58: Skrip Mpkp Sof

B. Kerangka konsep

Variabel independen variabel dependen

Variabel pengganggu

keterangan:

= variabel diteliti

= variabel pengganggu

= alur penelitian

C. Hipotesis

Hipotesis kerja ( Ha)

Ada hubungan antara kemampuan perawat dalam pelaksanaan model

praktek keperawatan profesional dengan kepuasan kerja perawa

58

Kemampuan perawat

Dalam pelaksanaan model praktek keperawatan

MotivasiPeran Manager

Lingkungan

Kepuasan kerja perawat

Page 59: Skrip Mpkp Sof

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dan merupakan

penelitian korelasi. Penelitian ini untuk mendapatkan gambaran dan hubungan

antara kemampuan perawat dalam pelaksanaan model praktek keperawatan

profesional dengan kepuasan kerja perawat di ruang MPKP Rumah Sakit Jiwa

Prof. dr. Soeroyo Magelang.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah Rumah Sakit Jiwa Prof. dr Soeroyo Magelang

sekaligus merupakan instansi tempat peneliti bekerja, penelitian dilakukan pada

ruang perawatan yang telah melaksanakan model praktek keperawatan

professional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2008

C. Subyek Penelitian

Penelitian ini menggunakan subyek perawat yang bekerja pada ruang

perawatan yang menerapkan model praktek keperawatan profesional di Rumah

Sakit Jiwa Prof.dr. Soeroyo Magelang dengan kriteria subyek yang akan diteliti

sebagai berikut:

59

Page 60: Skrip Mpkp Sof

1. Perawat yang telah bertugas lebih dari 1 tahun di ruang MPKP

2. Pendidikan minimal D III Keperawatan

3. Pegawai berstatus PNS

4. Rekruitmen melalui proses magang.

5. Bersedia menjadi subjek penelitian

pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel jenuh (Sugiono, 2000) teknik

ini dalam mengumpulkan sampel dengan cara mengambil seluruh sampel yang

memenuhi kriteria yang ditetapkan.

D. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi operasional

Variabel Definisi Oprasional Alat Ukur Skala Skor

Independen:Kemampuan perawat dalam pelaksanaan Model Praktek Keperawatan Profesional

kemampuan yang dimiliki oleh

perawat dalam pelaksanaan

tahapan kegiatan model

praktek keperawatan meliputi

kemampuan managemen

approach, compensatory

reward, professional

relationship dan patien care

delivery.

kuesioner Ordinal Min: 30Max:300

Variabel Definisi Oprasional Alat Ukur Skala Skor

60

Page 61: Skrip Mpkp Sof

Dependen:Kepuasan kerja perawat

keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana perawat memandang pekerjaan mereka setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya.

kuesioner Ordinal Min: 20Max: 80

Sumber data primer

E. Hubungan Antar Variabel Penelitian

Variabel Independen Variabel dependen

Variabel Pengganggu

F. Instrumen Penelitian

Alat ukur / instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

61

Kemampuan Perawat

MotivasiPeran ManajerLingkungan

Kepuasan Kerja

Faktor pengendali:Monitoring dan

evaluasi kebijakan.

Page 62: Skrip Mpkp Sof

1. Daftar pertanyaan berupa kuesioner kemampuan perawat . Data diperoleh

dari jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan . Kuesioner self

evaluasi kemampuan perawat dalam penelitian ini diadaptasi dari Modul

Model Praktek Keperawatan Profesional Jiwa (WHO & FKUI, 2006)

Kuesioner tentang kemampuan perawat meliputi kemampuan manajemen

approach, professional relationship, compensatori reward dan patient care

delivery, yang digunakan sebagai evaluasi kinerja kepala ruang, ketua tim,

perawat asosiet yang telah digunakan dalam audit pelaksanaan kegiatan

MPKP di RSJ Marzuki Mahdi Bogor dan RSJ Prof.dr.Soeroyo Magelang

sehingga peneliti tidak perlu lagi untuk mengukur validitas dan reliabilitas

instrumen.

Kuesioner kemampuan perawat berisi pertanyaan-pertanyaan kepada perawat

mengenai tahapan kegiatan MPKP sesuai dengan job diskription masing-

masing perawat;

Kepala ruang mendapatkan ; 75 pertanyaan dengan rentang skore 75 – 300

Ketua tim mendapatkan : 50 pertanyaan dengan rentang skore 50 – 200

P P mendapatkan : 30 pertanyaan dengan rentang skore 30 –120

Tabel 3.2 Rentang Penilaian Kemampuan Perawat

No Kemampuan Nilai

1 Selalu 4

62

Page 63: Skrip Mpkp Sof

2 Sering 3

3 Kadang-kadang 2

4 Tidak pernah 1

Sumber data sekunder

Tabel 3.3 Sebaran Angket / Self Evaluasi Kemampuan Perawat Ka

ruang dalam Pelaksanaan tahapan kegiatan MPKP

63

Page 64: Skrip Mpkp Sof

No Kegiatan No

soal

Σ

soal

No Kegiatan No

soal

Σ

soal

I Manajemen

Approach

II Compensatory

reward

A Perencanaan 1 Rekrutmen 41–42 2

1 Visi 1 1 2 Seleksi 43– 5 3

2 Misi 2 - 5 4 3 Kontrak kerja 46 1

3 Rencana jangka pendek 6 - 8 3 4 Orientasi 47–49 3

Total 8 5 Penilaian kinerja 50–51 2

B Pengorganisasian 6 Pengembangan staf 52- 53 2

1 Struktur organisasi 9– 10 2 Total 13

2 Jadwal dinas 11- 12 2

3 Daftar pasien 13- 14 2 III Profesional

relationship

Total 6 1 Rapat keperawatan 54 1

C Pengarahan 2 Konferensi kasus 55 1

1 Operan 15–17 3 3 Rapat tim kesehatan 56 1

2 Pre conference 18–19 2 4 Visit dokter 57–58 1

64

Page 65: Skrip Mpkp Sof

3 Post conference 20–21 2 Total 4

4 Motivasi 22–23 2

5 Pendelegasian 24–25 2 IV Patient care delivery

6 Supervisi 26- 27 2 1 Askep dan SP 59–68 10

Total 13 2 TAK 69–72 4

D Pengendalian 3 Pen kes keluarga 73- 75 3

1 Indicator mutu 28–34 7 Total 17

2 Audit dokumen

keperawatan

35 1

3 Survey kepuasan 36–39 2

4 Survey masalah kes /

keperawatan

40 1

Total 13

Total Manajemen 40

65

Page 66: Skrip Mpkp Sof

Tabel 3.4 Sebaran Angket /Self Evaluasi Kemampuan Ka tim dalam Pelaksanaan

kegiatan MPKP di ruang MPKP RSJ Prof.dr. Soeroyo Magelang tahun 2008

No Kegiatan No soal Σ soal

I Manajemen approach

A Perencanaan

1 Rencana jangka pendek 1 - 2 2

B Pengorganisasian

1 Jadwal dinas 3 - 4 2

2 Daftar pasien 5 - 6 2

Total 6

C Pengarahan

1 Pre conference 7 1

2 Post conference 8 1

3 Iklim motivsi 9 – 10 2

4 Pendelegasian 11 – 12 2

5 Supervisi 13 - 14 2

66

Page 67: Skrip Mpkp Sof

Total 8

D Pengendalian

II Compensatory reward

1 Penilaian kinerja perawat

pelaksana

15 1

III Professional relationship

1 Konferensi kasus 16 – 17 2

2 Visit dokter 18 – 21 4

Total 6

IV Patient care delivery

1 Asuhan keperawatan dan

SP

22,25,28,31,34,37,40,43,45,48,50 13

2 TAK 23,26,29,32,35,38,41 7

3 Penkes keluarga 24,27,30,33,36,39,42,46,47 9

Total 29

Total manajemen 15

67

Page 68: Skrip Mpkp Sof

2. Daftar pertanyaan kuesioner kepuasan kerja perawat diadaptasi dari

(Nursalam,2002;174 ) yang telah diuji cobakan pada responden sebanyak 20

orang yang mempunyai karakteristik mirip dengan subyek penelitian

sebenarnya dengan hasil valid dan reliabilitas tinggi (koefisien korelasi

Alpha sebesar 0.9475) dengan menggunakan rentang penilaian kemampuan

perawat dari Depkes RI (1997) sebagai berikut:

Tabel 3.5 Rentang Penilaian Kepuasan Kerja Perawat

No Kepuasan Nilai

1 Sangat Puas 4

2 Puas 3

3 Tidak Puas 2

4 Sangat Tidak Puas 1

Sumber data sekunder

G. Teknik Pengumpulan Data

68

Page 69: Skrip Mpkp Sof

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini, penulis melakukan sendiri agar

kevalidan dan reliabilitasnya dapat terjamin. Dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian dari institusi kepada

Direktur Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soeroyo Magelang

2. Setelah peneliti mendapatkan surat persetujuan dari Direktur , selanjutnya

akan diberikan surat pengantar yang ditujukan kepada kepala Ruang

Rawat Inap.

3. Memilih sampel sesuai kriteria inklusi.

4. Meminta kesediaan perawat untuk menjadi responden.

5. Menjelaskan tujuan penelitian.

6. Memberikan dan menjelaskan cara pengisian kuesioner

7. Mengambil kembali kuesioner setelah terisi semua

Selanjutnya data yang telah dikumpulkan , ditabulasi dan dianalisis dengan

bantuan komputer serta diinterpretasikan untuk menjawab hipotesa yang telah

diajukan dengan analisis statistik kuatitatif dan diskriptif.

H. Etika Penelitian

Setelah penyusunan proposal penelitian disetujui oleh pembimbing dan telah

diujikan, Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Surya Global

Yogyakarta membuat surat permohonan kepada Direktur Rumah Sakit Prof. Dr.

Soeroyo Magelang yang selanjutnya mengeluarkan ijin untuk dapat melanjutkan

penelitian.

I. Pengolahan Data dan Analisa Data

69

Page 70: Skrip Mpkp Sof

1. Pengolahan data

Pengolahan data penelitian ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut

a. Editing

Editing data dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang

sudah diisi. Editing meliputi kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian

dan konsistensi dari setiap jawaban. Editing dilakukan segera setelah

peneliti selesai melakukan observasi, sehingga apabila terjadi kesalahan

data dapat segera diperbaiki.

b. Coding

Dilakukan dengan memberi tanda pada masing-masing jawaban

dengan kode berupa angka, selanjutnya dimasukkan ke dalam lembaran

tabel kerja untuk mempermudah pengolahan.

c. Tabulating

Kegiatan atau langkah memasukkan data-data hasil penelitian ke

dalam tabel-tabel sesuai dengan kriteria.

d. Entery data

Entery data adalah kegiatan atau langkah memasukkan data-data hasil

penelitian ke dalam program aplikasi statistik SPSS (Statistic Package

Sosial Science) untuk pengujian statistik

70

Page 71: Skrip Mpkp Sof

2. Teknik Analisa Data

a. Analisa Univariat

1) Mean = Σ xi n

Yaitu merupakan jumlah nilai yang diperoleh responden dibagi banyaknya responden.

2) Standar Deviasi

SD = √Σx² NSelanjutnya dikategorikan dalam

Baik / Puas = nilai responden (x) > mean + 1 SD

Cukup/Cukup Puas = mean – 1 SD < x < mean + 1 SD

Kurang/ Kurang Puas = nilai yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

b. Analisa Bivariat

Dari hasil uji kolmorogorov-smirnov data kemampuan perawat

adalah 0.555 dan untuk kepuasan kerja perawat sebesar 0.628 yang

berarti ada diantara harga z tabel yang besarnya -1,96 < z hit >1,96.

atau pada besarnya nilai signifikasi (Asym.sig.) kemampuan sebesar

0.918 dan kepuasan sebesar 0.828, apabila nilai signifikasi > 0.05 ( α :

5 % ) maka ini dapat diasumsikan data berdistribusi normal. Maka

analisis bivariat yang digunakan adalah uji parametrik dua sampel

yang berhubungan yaitu Korelasi Product Moment.

71

Page 72: Skrip Mpkp Sof

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

72

Page 73: Skrip Mpkp Sof

A Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soeroyo Magelang pada

bulan Januari 2008, berdasarkan data yang diperoleh dan kuesioner yang diisi

oleh responden diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Gambaran umum

Penelitian ini menggunakan responden perawat yang bekerja pada ruang

perawatan yang telah melaksanakan tahapan kegiatan model praktek

keperawatan profesional di Rumah Sakit Jiwa Prof.dr. Soeroyo Magelang yang

terdiri dari 4 ruang perawatan meliputi ruang P1, P8, BKLP, merupakan ruang

perawatan untuk pasien pria dan W 5 ruang perawatan untuk pasien wanita

dengan jumlah perawat keseluruhan sebanyak 57 orang yang bertugas diruang

MPKP berdasarkan penyebaran dan pengisian angket setelah dilakukan

pengumpulan data didapat 30 responden yang memenuhi dan bersedia menjadi

subyek penelitian yang dijelaskan dalam beberapa tabel berikut ini

Tabel 4.1. Karakteristik responden di Ruang MPKP RSJ Prof. dr. Soeroyo Magelang tahun 2008

73

Page 74: Skrip Mpkp Sof

Kriteria N Tingkat Penilaian Jumlah %

Umur 30 20 - 24 4 13.3

25 - 30 7 23.3

31 - 34 7 23.3

> 35 12 40

Jenis kelamin 30 Laki-laki 15 50

Perempuan 15 50

Pendidikan 30 S I Keperawatan 2 6.6

D III Keperawatan 28 93.3

Jabatan dlm MPKP 30 Karu 4 13.3

Katim 8 26.6

Perawat Pelaksana 18 60

74

Page 75: Skrip Mpkp Sof

sumber data primer

Dari tabel 4.1. diperoleh data sebaran perawat yang bertugas di ruang MPKP; kelompok umur terbanyak diatas 35 tahun sebanyak 12 orang (

40% ), dengan perbandingan laki-laki dan perempuan 50 %, latar belakang pendidikan D III Keperawatan sebanyak 28 orang (93.3%) dan S I

keperawatan 2 orang (6.6%), sebagai perawat pelaksana sebanyak 18 orang(60%) , Ka Tim sebanyak 8 orang (26.6%), sedangkan Ka Ruang

sebanyak 4 orang (13.3%).

2. Gambaran Kemampuan dan kepuasan kerja perawat

Distribusi frekuensi responden mengenai kemampuan dan kepuasan kerja

Ka ruang di Ruang MPKP pada RSJ Prof.dr. Soeroyo Magelang dijelaskan

pada tabel berikut ini .

Kemampuan Kepuasan

Nilai frekuensi % Nilai frekuensi % N

83 2 6.6 62 1 3.3

84.5 1 3.3 64 1 3.3

75

Page 76: Skrip Mpkp Sof

85 1 3.3 68 1 3.3

71 1 3.3

N 4 13.2 4 13.2

Mean 83.875 66.250

Std deviasi 1.030 4.0311

Tabel 4.2. Distribusi frekuensi responden mengenai kemampuan dan kepuasan

perawat kepala ruang di ruang MPKP RSJ Prof.dr Soeroyo Magelang

Tahun 2008

Sumber data primer

Dari tabel 4.2. diperoleh data nilai tertinggi kemampuan kepala ruang

85,dan terendah 83 dengan nilai rata-rata ( mean ) 83.875 dan Simpangan

baku sebesar 1.0307. Sedangkan nilai kepuasan tertinggi 71, dan terendah 62

dengan nilai mean sebesar 66.250 dan Simpangan baku sebesar 4.0311

jumlah perawat yang menjadi kepala ruang sebanyak 4 orang (13.2 %)

Tabel 4.3. Distribusi frekuensi responden ,mengenai kemampuan dan kepuasan

kerja Ka Tim di ruang MPKP RSJ Prof.dr. Soeroyo Magelang tahun 2008

76

Page 77: Skrip Mpkp Sof

Kemampuan Kepuasan

Nilai frekuensi % Nilai frekuensi % N

71.5 1 3.3 60 1 3.3

78 1 3.3 66 2 6.6

79.5 2 6.6 68 3 9.9

80.5 3 9.9 72 1 3.3

85 1 3.3 75 1 3.3

N 8 26.4 8 26.4

Mean 79.375 67.875

Std deviasi 3.767 4.421

Sumber data primer

Dari tabel 4.3 diperoleh data kemampuan Ka Tim nilai tertinggi 85

dengan nilai mean 79.375 dan simpangan baku 3.767., pada nilai kepuasan

kerja Ka Tim tertinggi 75 dengan nilai mean 67.785 dengan simpangan baku

4.421 jumlah perawat yang menjadi Ka Tim 8 orang ( 26.4 %)

77

Page 78: Skrip Mpkp Sof

Tabel 4.4. Distribusi frekuensi kemampuan dan kepuasan kerja Perawat

Pelaksana di ruang MPKP RSJ Prof.dr.Soeroyo Magelang tahun 2008

Kemampuan Kepuasan

Nilai frekuensi % Nilai frekuensi % N

73 2 6.6 60 1 3.3

75 2 6.6 61 1 3.3

75.5 2 6.6 62 2 6.6

77.5 2 6.6 64 3 9.9

80 1 3.3 66 2 3.3

83 2 6.6 69 2 3.3

84.5 1 3.3 70 2 3.3

78

Page 79: Skrip Mpkp Sof

85 2 6.6 77 1 3.3

87 1 3.3 78 1 3.3

88 3 9.9 79 2 6.6

80 1 3.3

N 18 59.4 18 59.4

Mean 80.750 68.888

Std deviasi 5.531 6.876

Sumber data primer

Dari tabel 4.4. diperoleh data kemampuan Perawat Pelaksana, diperoleh

nilai tertinggi 88, dengan nilai mean sebesar 80.750 dan simpanan baku sebesar

5.531, nilai kepuasan tertinggi Perawat Pelaksana 80 dengan nilai mean sebesar

68.888 dan simpangan baku sebesar 6.876 , jumlah perawat sebagai PP sebanyak

18 orang (59.4%)

3. Analisa hubungan

Berdasarkan hasil pengisian angket terhadap hubungan antara kemampuan

perawat dengan kepuasan kerja perawat di ruang perawatan MPKP RSJ

Prof.dr. Soeroyo Magelang terhadap 30 responden diperoleh hasil berdasarkan

perhitungan mean dan simpangan baku dari masing –masing kelompok

dengan penjelasan sebagai berikut:

B. Uji Hipotesa

1. Perawat Kepala ruang , setelah didapatkan hasil nilai mean dan SD

sebagai berikut :

79

Page 80: Skrip Mpkp Sof

a. Kemampuan Ka ruang; didapat nilai mean 83.8750 dan SD 1.030

sehingga dapat dikategorikan;

Baik jika nilai x > 85 = 1 orang

Cukup jika nilai x = 83 ≤ x ≤ 85 = 3 orang

Kurang jika nilai x < 83 = -

b. Kepuasan Ka ruang , didapat nilai mean 66.250 dan SD 4.0311

sehingga dapat dikategorikan :

Puas jika nilai x > 70 = 1 orang

Cukup Puas jika nilai x = 62 ≤ x ≤ 70 = 3 orang

Kurang puas jika nilai x < 62 = -

c. sedangkan pada hasil korelasi ρ hitung sebesar 0.973 dan ρ

tabel 0.950 jadi ρ hitung > ρ tabel pada taraf kepercayaan 5 %

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada hubungan

signifikan antara kemampuan perawat Ka ruang dalam

pelaksanaan MPKP dengan kepuasan kerjanya.

2. Perawat Ka tim setelah didapat hasil nilai mean dan SD sehingga dapat

dikategorikan;

a. kemampuan Ka tim didapat nilai mean 79.375 dan SD 3.767

sehingga dapat dikategorikan:

Baik ; jika nilai x > 83 = 1 orang

80

Page 81: Skrip Mpkp Sof

Cukup ; baik jika nilai x = 75.5≤ x≤ 83 = 6 orang

Kurang ; jika nilai x < 75.5 =1 orang

b. kepuasan Ka tim didapat nilai mean 67.875 dan SD 4.421 sehingga

dapat dikategorikan :

Puas jika nilai x > 72 = 1 orang

Cukup Puas jika nilai x= 63 ≤ x ≤ 72 = 6 orang

Kurang Puas jika nilai x < 63 = 1 orang

c. sedangkan hasil korelasi p hitung sebesar 0.895 dan p tabel

sebesar 0.834 jadi ρ hitung > ρ tabel pada taraf kepercayaan 1

% sehingga Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada hubungan

signifikan antara kemampuan perawat Ka tim dalam pelaksanaan

MPKP dengan kepuasan kerjanya.

3. Perawat pelaksana setelah didapat hasil nilai mean dan SD sehingga

dapat dikategorikan;

a. kemampuan PP didapat nilai mean 80.750 dan SD 5.531 sehingga

dapat dikategorikan:

Baik ;jika nilai x > 86 = 4 orang

Cukup ;baik jika nilai x = 75 ≤ x≤ 86 =12 orang

Kurang ;jika nilai x < 75 = 2 orang

81

Page 82: Skrip Mpkp Sof

b. kepuasan PP didapat nilai mean 68.888 dan SD 6.876 sehingga

dapat dikategorikan :

Puas jika nilai x > 76 = 5 orang

Cukup Puas jika nilai x= 62 ≤ x ≤ 76 = 11 orang

Kurang Puas jika nilai x < 62 = 2 orang

c. sedangkan hasil korelasi p hitung sebesar 0.615 dan p tabel

sebesar 0.590 jadi ρ hitung > ρ tabel pada taraf kepercayaan 1 %

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada hubungan

signifikan antara kemampuan Perawat Pelaksana dalam

pelaksanaan MPKP dengan kepuasan kerjanya.

Tabel 4.5 : Hasil hubungan antara kemampuan dengan kepuasan kerja perawat

di Ruang MPKP RSJ Prof.dr. Soeroyo Magelang tahun 2008

Perawat Kemampuan Kepuasan

N Baik Cukup Kurang Puas Cukup

Puas

Kurang

Puas

Ka ruang 4 1 3 - 1 3 -

82

Page 83: Skrip Mpkp Sof

Ka tim 8 1 6 1 1 6 1

PP 18 4 12 2 5 11 2

Total 30 6 21 3 7 20 3

Persen 19.8 % 69.3 % 9.9 % 23.1 % 66 % 9.9 %

Sumber data primer

Dari tabel 4.5 didapat bahwa perawat berkemampuan baik sebanyak 6

orang (19.8 %) cukup 21 orang (69.9 % ) dan perawat berkemampuan

kurang sebanyak 3 orang (9.9%) sedangkan perawat yang merasa puas

sebanyak 7 orang (23.1 %) cukup puas sebanyak 20 orang ( 66 %) ,tidak

puas ada 3 orang ( 9.9 %)

83

Page 84: Skrip Mpkp Sof

C. Pembahasan

1. Kemampuan perawat kepala ruang dalam pelaksanaan MPKP dan kepuasan

kerjanya

a. Kemampuan kepala ruang

Dari penelitian didapatkan perawat yang mempunyai nilai kemampuan cukup sebanyak 3 orang (75%) dan berkemampuan baik 1 orang (25%) dari jumlah responden perawat sebagai Ka ru sebanyak 4 orang sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan Ka ru di ruang MPKP cukup baik. Hal ini dikarenakan perawat kepala ruang telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan kerangka kerja di dalam MPKP yang meliputi; Management Approach (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian), Compensatori Reward ( penilaian kinerja katim dan PP, perencanaan pengembangan staf), Profesional Relationship (memimpin rapat keperawatan dan tim kesehatan, kolaborasi dengan dokter), Patient Care Delivery (pelaksanaan asuhan keperawatan ). Kegiatan- kegiatan dalam pola MPKP telah tercermin didalam perencanaan dan kegiatan harian kepala ruang, pelaksanaan tahapan kegiatan MPKP semakin membudaya dalam kegiatan dan perencanaan harian kepala ruang akan mencerminkan kemampuan kepala ruang semakin baik dalam pelaksanaan MPKP hal ini akan menjamin terlaksananya kegiatan MPKP sepenuhnya di ruangan

b. Kepuasan kerja perawat kepala ruang

Dari penelitian didapatkan kepuasan kerja perawat kepala ruang 3

orang (75%) menyatakan cukup puas dari keseluruhan responden 4

orang perawat kepala ruang menyatakan/merasakan puas dalam

bekerjanya . Hal ini dikarenakan dengan pola MPKP menyebabkan

pekerjaan menjadi terarah, terencana, adanya iklim motivasi yang baik di

ruangan, serta adanya pemerataan beban kerja yang proporsional ,

disamping itu perawat kepala ruang merasakan adanya penghargaan yang

sebanding dengan beban kerja dan sesuai dengan yang diharapkan.

Semakin tinggi tingkat kepuasan kepala ruang akan meningkatkan

motivasi dan kinerjanya.

c. Hubungan kemampuan dan kepuasan kerja perawat kepala ruang

didapatkan hasil korelasi sebesar 0.973 pada taraf kepercayaan 5 %

84

Page 85: Skrip Mpkp Sof

sehingga dapat disimpulkan ada hubungan bermakna antara kemampuan

dan kepuasan kerja perawat kepala ruang. Hal ini dikarenakan semakin

baik tingkat kemampuan perawat kepala ruang dalam pelaksanaan

MPKP akan menyebabkan semakin tinggi tingkat kepuasan kerja yang

dirasakan baik oleh kepala ruang sendiri maupun katim dan perawat

pelaksana sebagai bawahannya.

2. Kemampuan perawat ketua tim dalam pelaksanaan MPKP dan kepuasan

kerjanya

a. Kemampuan ketua tim

Dari penelitian didapatkan responden perawat ketua tim

berkemampuan cukup sebanyak 6 orang (75%), berkemampuan baik 1

orang (12,5%) sedangkan berkemampuan kurang hanya 1 orang (12,5%),

sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan perawat ketua tim cukup

baik sebanyak 7 orang (87,5 %) dari 8 responden perawat ketua tim. Hal

ini dikarenakan perawat ketua tim telah melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya sesuai dengan pola MPKP meliputi; Management Approach

(perencanaan, pengorganisasian pengarahan, pengendalian ),

Compensatory Reward ( menilai kinerja PP), Profesional Relationship

( melaksanakan konferensi kasus, kolaborasi dengan dokter), Patient Care

Delivery ( melaksanakan asuhan keperawatan ). Kegiatan–kegiatan

tersebut telah tercermin dalam kegiatan harian, perencanaan asuhan

85

Page 86: Skrip Mpkp Sof

keperawatan dan tugas perawat ketua tim sehingga semakin membudaya /

selalu dilakukannya kegiatan tahapan MPKP oleh ketua tim maka akan

menciptakan iklim kerja yang baik terutama pada manajemen pelayanan

dan asuhan keperawatan serta meningkatnya motivasi kerja bawahannya;

perawat pelaksana . Tahapan kegiatan MPKP selalu dilakukan dalam

rencana harian ketua tim akan menyebabkan semakin baik tingkat

kemampuan perawat ketua tim.

b. Kepuasan ketua tim

Dari penelitian didapatkan responden perawat ketua tim merasakan

/menyatakan cukup puas sebanyak 6 orang ( 75%) dan menyatakan puas 1

orang (12,5%) jadi dapat disimpulkan bahwa 87,5 % perawat ketua tim

menyatakan puas dan cukup puas. Hal ini dikarenakan perawat ketua tim

merasakan kenyamanan dalam bekerja, iklim motivasi yang baik, beban

kerja yang seimbang dan proporsional serta mendapatkan penghargaan

yang adil sesuai dengan harapannya. Kepuasan kerja perawat ketua tim

semakin tinggi akan meningkatkan motivasi dan kinerja yang lebih baik.

c. Hubungan kemampuan dan kepuasan kerja perawat ketua tim didapatkan

hasil korelasi sebesar 0,834 pada taraf kepercayaan 1 % sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara kemampuan dan

kepuasan kerja perawat ketua tim hal ini karena semakin baik kemampuan

katim dalam pelaksanaan MPKP maka semakin tinggi tingkat kepuasan

86

Page 87: Skrip Mpkp Sof

yang dirasakan oleh katim sendiri maupun perawat pelaksana sebagai

bawahannya.

3. Kemampuan perawat pelaksana dalam pelaksanaan MPKP dan kepuasan

kerjanya

a. Kemampuan Perawat pelaksana

Dari hasil penelitian didapatkan kemampuan responden perawat

pelaksana berkemampuan cukup baik sebanyak 12 orang ( 66.6%),

dengan kemampuan baik 4 orang ( 22.2%) sedangkan yang

berkemampuan kurang ada 2 orang (11.1%) sehingga dapat

disimpulkan kemampuan responden perawat pelaksana sebanyak 16

orang (88.8%) berkemampuan cukup baik dari 18 responden perawat

pelaksana.Hal ini dikarenakan perawat pelaksana telah melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan kerangka kerja MPKP

yang meliputi; Managemen Approach ( perencanaan ) dan Patient Care

Delivery (pelayanan dan asuhan keperawatan pada pasien). Perawat

pelaksana telah melakukan perencanaan dalam pelaksanaan asuhan

keperawatan pada pasien hal ini tercermin dalam kegiatan hariannya

semakin terencana dan terarah kegiatan asuhan yang diberikan maka

menunjukkan semakin baik kemampuan perawat pelaksana.

b. Kepuasan kerja perawat pelaksana

87

Page 88: Skrip Mpkp Sof

Dari hasil penelitian didapatkan kepuasan responden perawat

pelaksana 11 orang (61.1%) menyatakan/ merasakan cukup puas, 5

orang (27.7%) menyatakan puas sedangkan 2 orang (11.1%) merasakan

kurang puas, sehingga dapat disimpulkan bahwa perawat pelaksana

menyatakan /merasakan cukup puas sebanyak 16 orang (88.8%) dari

18 responden perawat pelaksana . Hal ini karena perawat pelaksana

merasakan adanya iklim motivasi kerja yang baik, beban kerja yang

proporsional dan penghargaan yang setimpal, semakin tinggi kepuasan

kerja yang dirasakan oleh perawat pelaksana maka akan meningkatkan

motivasi dan kinerjanya.

c. Hubungan kemampuan dengan kepuasan perawat pelaksana didapatkan

korelasi sebesar 0.590 pada taraf kepercayaan 1 % sehingga dapat

disimpulkan ada hubungan bermakna antara kemampuan dan kepuasan

kerja perawat pelaksana, hal ini dikarenakan semakin baik tingkat

kemampuan perawat pelaksana dalam melaksanakan pola MPKP maka

semakin tinggi pula tingkat kepuasan kerjanya.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa

dengan MPKP yang merupakan kerangka kerja bagi perawat professional dalam

memberikan asuhan keperawatan termasuk lingkungan kerjanya dapat

memfasilitasi perawat dalam bekerja sehingga perawat mampu melaksanakan

tugas-tugasnya sesuai dengan fungsi dan perannya didalam organisasi MPKP.

88

Page 89: Skrip Mpkp Sof

Berjalannya system kerja didalam MPKP mampu memberikan dan menciptakan

suasana kerja yang kondusif, iklim motivasi yang baik serta adanya pemerataan

beban kerja yang proporsional. Namun demikian kemampuan perawat dalam

penguasan manajemen pengorganisasian ruangan dan ketrampilan dalam

pemberian asuhan keperawatan professional sangat mendasari terlaksananya

model praktek keperawatan professional sebagai mana yang telah diatur dalam

system MPKP serta dibutuhkan dukungan sepenuhnya dari manajer RS yang

berupa kebijakan dan peraturan yang mendukung pelaksanaan MPKP serta

monitoring dan evaluasi secara kontinyu sehingga pelaksanaan MPKP tidak

terhambat maupun keluar dari kerangka kerja sesuai dengan tujuan yang

diharapkan. Penghargaan moril maupun materiel atas apa yang telah dicapai

oleh perawat merupakan motivasi bagi terlaksananya sistem MPKP sehingga

memberikan kepuasan kerja bagi perawat .

Beberapa penelitian dan pendapat yang mendukung analisis tersebut diatas

antara lain

Widyawati (2001), dalam penelitiannya yang berjudul hubungan antara

persepsi perawat mengenai pelaksanaan model praktek keperawatan profesional

dengan nilai potensi motivasi dan tingkat kepuasan kerja perawat. Dalam

penelitian tersebut didapat hasil korelasi signifikan pelaksanaan MPKP dengan

Nilai Potensi Motivasi dan Kepuasan Kerja perawat di ruang IRNA RS Sarjito

dengan nilai R sebesar 0. 784.

89

Page 90: Skrip Mpkp Sof

Thomas Sugiarjo & Darsom(2006) dalam penelitiannya berjudul hubungan

penerapan model praktek keperawatan professional terhadap kualitas

dokumentasi keperawatan dan tingkat kepuasan kerja perawat.

Menurut Kotler (1988) kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya

Menurut Rowland & Rowland (1997) kunci utama dalam kepuasan kerja

adalah adanya masukan, hubungan manajer dan staf yang baik, adanya disiplin

kerja, penghargaan penampilan gaya manajer serta kesempatan terlibat .

Tjiptono (1997) menyatakan bahwa kepuasan atau ketidak puasan adalah

respon terhadap evaluasi ketidak sesuaian ( disconfirmation) yang dirasakan

antara harapan sebelumnya atau norma kinerja yang dirasakan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

90

Page 91: Skrip Mpkp Sof

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat kemampuan perawat dalam pelaksanaan model praktek keperawatan

profesional di ruang MPKP RSJ Prof.dr. Soeroyo Magelang dengan kategori

kemampuan baik sebesar 19.8 % , cukup sebesar 69.3 % dan kurang sebesar

9.9 %

2. Tingkat kepuasan kerja perawat dalam pelaksanaan tahapan kegiatan model

praktek keperawatan professional dengan kategori puas sebesar 23.1 %,

cukup puas sebesar 66 % dan kurang puas sebesar 9.9 %

3. Ada hubungan signifikan antara kemampuan perawat dalam pelaksanaan

model praktek keperawatan profesional dengan kepuasan kerja perawat di

ruang perawatan MPKP. RSJ Prof.dr. Soeroyo Magelang

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka penulis memberikan saran

kepada:

1. Manajemen Rumah Sakit Jiwa Prof dr. Soeroyo Magelang .khususnya

bidang perawatan

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan

pertimbangan didalam menentukan kebijakan operasional dan

91

Page 92: Skrip Mpkp Sof

pengambilan keputusan dan kebijakan terutama dalam bidang

keperawatan serta sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap

program penerapan Model Praktek Keperawatan Profesional sebagai

upaya untuk mewujudkan pelayanan keperawatan dan kesehatan

yang bermutu.

b. Perlunya pelatihan tahapan kegiatan dalam ruang MPKP untuk

meningkatkan kemampuan perawat secara umum dan berkala

hingga semua perawat bisa dan mampu serta mau untuk selalu

mengembangkan dan meningkatkan pelayanan keperawatan yang

bermutu.: misal Pelatihan TAK, Pelatihan Konferensi kasus,

Pelatihan Manajemen Ruangan, Pelatihan Pendokumentasian Askep

dll

2. Ilmu keperawatan

Hasil penelitian dapat diterapkan di ruang MPKP khususnya masalah

survey kepuasan perawat sebagai salah satu indikator mutu pelaksanaan

MPKP

3. Peneliti lain

Untuk melakukan penelitian kemampuan perawat dalam aspek yang lain

sebagai cara untuk meningkatkan kualitas keperawatan misalnya;

92

Page 93: Skrip Mpkp Sof

Kualitas kemampuan TAK perawat pelaksana , Kemampuan manajemen Ka

ruang, dll

93

Page 94: Skrip Mpkp Sof

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2006, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi VI, Jakarta, Rineka Cipta

Depkes RI, 1992. Standar Pelayanan Rumah Sakit, Direktorat Umum dan Pendidikan, Dirjen Pelayanan medik, Jakarta

Depkes RI, 1997, Intrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan, Jakarta

Depkes RI, 1999. Standar Pelayanan dan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan, Jakarta

Jacobalis, S. 1999, Menjaga Mutu Pelayanan di Rumah Sakit ( Qualitiy Assurance ), Persi Jakarta

Machfoedz, Ircham dkk, 2005. Teknik Membuat Alat Ukur Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, dan Kebidanan, Cetakan I, Yogyakarta, Fitramaja

Notoatmodjo, Soekidjo,2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi, Jakarta, Rineka Cipta

Nursalam, 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional, Edisi I, Jakarta, Salemba Medika

RSJ Bandung, 2007 Procceding KONAS IV Keperawatan Kesehatan Jiwa , Hotel Horison Bandung, 21 –

23 November 2007

Riwidigdo, Handoko, 2006. Statistik Kesehatan: Belajar Mudah Teknik Analisis Data dalam Penelitian Kesehatan plus Aplikasi Software SPSS, Yogyakarta, Mitra Cendekia

Sitorus, Ratna, 2006, Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah Sakit, Edisi I, Jakarta, EGC

Siswono, Kompas 7 November 2002, Model Praktek Keperawatan Profesional di

Indonesia http://www.gizi.net/cgi bin/berita/fullnews.cgi?newsid1036642126,58917

94

Page 95: Skrip Mpkp Sof

Siagian, Sondang P, 2002. Manajemen Stratejik, Edisi Revisi VI, Jakarta, Rineka Cipta

RSJ Magelang, 2006 .Standar Pelaksanaan MPKP , untuk kalangan sendiri

Trisantoro L,Ryanto S, 1999, Perencanaan Kesehatan Untuk Meningkatkan Efektifitas Manajemen, Jakarta, Gajah Mada University Press

WHO Indonesia & FKUI, 2006, Modul : Model Praktek Keperawatan Profesional Jiwa, untuk kalangan sendiri RSJ Marzuki Mahdi Bogor

Widyawati, 2001. Hubungan antara Persepsi Perawat Mengenai Pelaksanaan Model Praktek Keperawatan Profesional dengan Nilsi Potensi Motivasi dan Tingkat Kepuasan Kerja Perawat di RSUP Dr Sarjito Yogyakarta,

top/number/ lisa /news/@ litbang dep kes. go. id

95

Page 96: Skrip Mpkp Sof

LAMPIRAN-LAMPIRAN

SELF EVALUASI KEPALA RUANGAN DALAM PELAKSANAKAN MPKP

RSJ Prof.Dr. Soerojo Magelang

Nama :………………… Ruang :……………………..Tanggal :………………… RS :……………………..

PetunjukJawablah pernyataan berikut sesuai dengan kegiatan MPKP yang telah saudara lakukan 4. Sl = Selalu kegiatan tersebut telah membudaya saudara lakukan3. Sr = Sering, jika kegiatan tersebut belum membudaya tetapi saudara sudah mampu melakukannya2. Kd = Kadang-kadang, jika kegiatan tersebut hanya sewaktu-waktu dilakukan1. Tp = Tidak pernah, jika kegiatan tidak pernah dilakukan No Pernyataan SL

4SR3

Kd2

Tp

1 Apakah visi ruangan dikaitkan pada kegiatan yang dilakukan ?2 Apakah kegiatan ruangan berdasarkan pendekatan manajemen ?3 Apakah penetapan perawat di ruangan berdasarkan kemampuan yang dimiliki ?4 Apakah hubungan kerja diruangan ditata secara professional ?5 Apakah asuhan keperawatan ditata berdasar standar ?6 Apakah saudara membuat rencana kerja harian ?7 Apakah saudara membuat rencana kerja dan kegiatan bulanan ?8 Apakah saudara sdmembuat rencana dan program kerja tahuanan ?9 Apakah struktur organisasi di ruangan saudara terdiri dari Karu, Katim, PP

(perawat pelaksana) ?10 Apakah setiap perawat mempunyai uraian tugas ?11 Apakah jadual dinas dibuat berdasarkan tim ?12 Apakah proporsi jumlah perawat dinas pagi>sore>malam ?13 Apakah daftar pasien disertai dengan perawat yang merawatnya ?14 Apakah daftar perawat yang merawat pasien tersedia sebelum dinas berjalan ?15 Apakah operan berjalan tepat waktu ?16 Apakah saudara memimpin operan malam ke pagi ?17 Apakah saudara memimpin operan pagi ke sore ?18 Apakah saudara mengikuti pre conference TIM ?19 Apakah saudara memimpin pre conference jika Katim tidak hadir ?20 Apakah saudara mengikuti post conference TIM ?21 Apakah saudar memimpin post conference jika Katim tidak hadir ?22 Apakah saudara memberikan pujian kepada perawat ruangan atas aspek positif

yang dimiliki ? 23 Apakah saudara memberikan semangat kepada perawat yang malas/putusasa/salah?

96

Page 97: Skrip Mpkp Sof

24 Apakah saudara mendelegasikan tugas kepada KATIM, jika saudara tidak hasir ?25 Apakah saudara memeriksa hasil kerja yang saudara delegasikan ?26 Apakah saudara mempunyai jadual supervisi KATIM ?27 Apakah saudara mendiskusikan hasil supervisi dengan perawat yang yang saudara

supervisi ?28 Apakah setiap akhir bulan saudara menilai indicator mutu umum BOR ?29 Apakah setiap akhir bulan saudara menilai indicator mutu umum TOI ?30 Apakah setiap akhir bulan saudara menilai indicator mutu umum AVLOS ? 31 Apakah setiap akhir bulan saudara menilai indicator mutu umum angka pengikatan 32 Apakah setiap akhir bulan saudara menilai indicator mutu umum angka pasien lari ?33 Apakah setiap akhir bulan saudara menilai indicator mutu umum angka cedera ?34 Apakah setiap akhir bulan saudara menilai indicator mutu umum angka scabies ?35 Apakah saudara melakukan audit dokumentasi keperawatan kepada pasien pulang ?36 Apakah saudara melakukan survey kepuasan pasien ?37 Apakah saudara melakukan survey kepuasan keluarga ?38 Apakah saudara melakukan survey kepuasan perawat ?39 Apakah saudara melakukan survey kepuasan TIM kesehatan ?40 Apakah saudara melakukan survey masalah kesehatan /keperawatan pasien ?41 Apakah perawt yang bekerja di ruangan saudara melalui proses rekruitmen ?42 Apakah perawat yang bekerja di ruangan saudara sesuai kriteria yang ditetapkan ?43 Apakah perawat yang bekerja diruangan saudara diseleksi melalui tes tertulis?44 Apakah perawat yang bekerja diruangan diseleksi ?45 Apakah pemilihan kepala ruangan melalui test presentasi program ?46 Apakah perawat mempunyai komitmen mengembangkan ruangan dengan menanda

tangani kontrak kerja ?47 Apakah sebelum bekerja disuatu ruangan ada program orientasi ?48 Apakah program oreintasi berupa pelatihan aspek umum RS49 Apakah program orientasi berupa pelatihan aspek khusus keperawatan ?50 Apakah saudara melakukan penilaian kerja KATIM ?51 Apakah saudara melakukan penilaian kinerja Perawat pelaksana ?52 Apakah saudara membuat rencana pengembangan staf ?53 Apakah saudara melakukan pengembangan staf ?54 Apakah rapat keperawatan dil;akukan secara periodik ?55 Apakah konferensi kasus dilakukan secara terjadual ?56 Apakah rapat TIM KES dilakukan secara periodik ?57 Apakah rencana visit dokter terjadual ?58 Apakah saudara menenamani visit dokter jika KATIM tidak di tempat ?59 Apakah saudara merawat pasien gangguan harga diri rendah ?60 Apakah saudara merawat pasien isolasi social ?61 Apakah saudara merawat pasien resiko perilaku kekerasan ?62 Apakah saudara merawat pasien gangguan persepsi sensori; Halusinasi ?63 Apakah saudara merawat pasien gangguan proses piker; Waham ?64 Apakah saudara merawat pasien resiko bunuh diri ?65 Apakah saudara merawat pasien defisit perawatan diri ?66 Apakah interaksi dengan pasien menggunakan pola SP/ strategi komunikasi dalam

97

Page 98: Skrip Mpkp Sof

pelaksanaan tindakan keperawatan ?67 Apakah kemampuan pasien dievaluasi ?68 Apakah pasien mempunyai jadual harian untuk melatih kemampuannya ?69 Apakah TAK dilaksanakan diruangan saudara ?70 Apakah yang memimpin TAK telah mendapat pelatihan khusus ?71 Apakah TAK dilaksanakan sesuai jadwal ?72 Apakah pasien diseleksi untuk mengikuti TAK tertentu ?73 Apakah pendidikan kesehatan kepada keluarga dijadwalkan ?74 Apakah pertemuan kelompok keluarga dijadwalkan ?75 Apakah kemampuan keluarga dievaluasi ?

TOTAL Karu mendapatkan 75 pertanyaan , rentang skore 75 - 300 Self evaluasi kepala ruang diadaptasi dari Modul MPKP WHO Indonesia & FKUI, 2006

SELF EVALUASI KETUA TIM DALAM MELAKSANAKAN MPKPRSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang

Nama :………………… Ruang :……………………..Tanggal :………………… RS :……………………..

PetunjukJawablah pernyataan berikut sesuai dengan kegiatan MPKP yang telah saudara lakukan 4. Sl = Selalu kegiatan tersebut telah membudaya saudara lakukan3. Sr = Sering, jika kegiatan tersebut belum membudaya tetapi saudara sudah mampu melakukannya2. Kd = Kadang-kadang, jika kegiatan tersebut hanya sewaktu-waktu dilakukan1. Tp = Tidak pernah, jika kegiatan tidak pernah dilakukan No Pernyataan SL

4SR3

Kd2

Tp

1 Apakah saudara membuat rencana kerja harian ?2 Apakah saudara membuat rencana kerja dan kegiatan bulanan ?3 Apakah saudara mengkoordinir jadual dinas Tim saudara?4 Apakah proporsi jumlah perawat yang dinas pagi>sore>malam ?5 Apakah saudara melengkapi daftar pasien dengan nama perawat yang bertanggung

jawab pada tiap shift ?

98

Page 99: Skrip Mpkp Sof

6 Apakah daftar perawat yang merawat pasien tertera sebelum dinas berjalan ?7 Apakah saudara memimpim pre konference ?8 Apakah saudara memimpin post konference ?9 Apakah saudara memberikan pujian kepada perawat tim saudara atas aspek positif

yang dimiliki ? 10 Apakah saudara memberikan semangat kepada perawat yang malas/putus asa/salah ?11 Apakah saudara mendelegasikan tugas kepada salah satu perawat pelaksana, jika

saudara tidak hadir ? 12 Apakah saudara memeriksa hasil tugas yang saudara delegasikan ?13 Apakah saudara mempunyai jadual supervisi terhadap perawat pelaksana di tim

saudara ?14 Apakah saudara mendiskusikan hasil supervisi terhadap perawat yang saudara

supervisi ? 15 Apakah saudara melakukan penilaian kinerja perawt pelaksana di Tim saudara ?16 Apakah saudra menyiapkan resume kasus untuk konferensi kasus ?17 Apakah saudara hadir dalam konferensi kasus ?18 Apakah saudara menemani visit dokter ?19 Apakah saudara menyampaikan kondisi pasien saat visit dokter ?20 Apakah saudara menyampaikan kemampuan pasien dan kelauarga yang telah dicapai

kepada dokter ?21 Apakah saudara mendiskusikan hambatan /masalah perawatan dengan dokter ?22 Apakah saudara merawat pasien gangguan konsep diri : Harga diri rendah ?23 Apakah saudara melakukan TAK untuk pasien Harga diri rendah ?24 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien dengan

harga diri rendah ?25 Apakah saudara merawat pasien resiko perilaku kekerasan ?26 Apakah saudara melakukan TAK untuk pasien resiko perilaku kekerasan ?27 Apakah sasudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien dengan

resiko perilaku kekerasan ?28 Apakah saudara merawat pasien dengan isolasi social ?29 Apakah saudara melakukan TAK untuk pasien isolasi social ?30 Apakah sasudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien dengan

isolasi sosial ?31 Apakah saudara merawat pasien dengan waham ?32 Apakah saudara melakukan TAK untuk pasien dengan waham ?33 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien dengan

waham?34 Apakah saudara merawat pasien dengan resiko bunuh diri?35 Apakah saudara melakukan TAK untuk pasien dengan resikobunuh diri ?36 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien dengan

resikobunuh diri?37 Apakah saudara merawat pasien dengan halusinasi?38 Apakah saudara melakukan TAK untuk pasien dengan halusinasi ?39 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien dengan

halusinasi?

99

Page 100: Skrip Mpkp Sof

40 Apakah saudara merawat pasien dengandefisit perawtan diri?41 Apakah saudara melakukan TAK untuk pasien dengan defisit perawatan ?42 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien dengan

defisit perawatan diri?43 Apakah saudara menggunakan SP (strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan

keperawatan) saat interaksi dengan pasien ?44 Apakah saudara mengevaluasi kemampuan pasien ?45 Apakah pasien saudara mempunayai jadual harian untuk melatih kemampuannya ?46 Apakah saudara mengevaluasi kemampuan kelauarga dalam merawat pasien ?47 Apakah saudara menyiapkan keluarga untuk merawqt pasien di rumah ?48 Apakah saudara mendokumentasikan semua tindakan keperawtan ?49 Apakah saudara membuat resume pasien pulang ?50 Apakah saudar merujuk pasien yang pulang ke perawat kesehatan jiwa masyarakat

(Comuniti Mental Health Nursing /CMHN ) ? TOTAL

Katim mendapatkan 50 pertanyaan , rentang skore 50 - 200 Self evaluasi Katim diadaptasi dari Modul MPKP WHO Indonesia & FKUI, 2006

100

Page 101: Skrip Mpkp Sof

SELF EVALUASI PERAWAT PELAKSANA DALAM MELAKSANAKAN MPKP

RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang

Nama :………………… Ruang :……………………..Tanggal :………………… RS :……………………..

PetunjukJawablah pernyataan berikut sesuai dengan kegiatan MPKP yang telah saudara lakukan 4. Sl = Selalu kegiatan tersebut telah membudaya saudara lakukan3. Sr = Sering, jika kegiatan tersebut belum membudaya tetapi saudara sudah mampu melakukannya2. Kd = Kadang-kadang, jika kegiatan tersebut hanya sewaktu-waktu dilakukan1. Tp = Tidak pernah, jika kegiatan tidak pernah dilakukan No Pernyataan SL

4SR3

Kd2

1 Apakah saudara membuat rencana kerja harian ?2 Apakah saudara merawat pasien gangguan konsep diri : Harga diri rendah ?3 Apakah saudara berperan serta dalam TAK untuk pasien Harga diri rendah ?4 Apakah saudara berperan serta dalam pendidikan kesehatan kepada keluarga

pasien dengan harga diri rendah ?5 Apakah saudara merawat pasien resiko perilaku kekerasan ?6 Apakah saudara berperan serta dalam TAK untuk pasien resiko perilaku

kekerasan?7 Apakah sasudara berperan serta dalam pendidikan kesehatan kepada keluarga

pasien dengan resiko perilaku kekerasan ?8 Apakah saudara merawat pasien dengan isolasi social ?9 Apakah saudara berperan serta dalam TAK untuk pasien isolasi social ?10 Apakah saudara berperan serta dalam pendidikan kesehatan kepada keluarga

pasien dengan isolasi sosial ?11 Apakah saudara merawat pasien dengan waham ?12 Apakah saudara melakukan TAK untuk pasien dengan waham ?13 Apakah saudara berperan serta dalam pendidikan kesehatan kepada keluarga

pasien dengan waham?14 Apakah saudara merawat pasien dengan resiko bunuh diri?15 Apakah saudara berperan serta dalam TAK untuk pasien dengan resikobunuh

diri ?16 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien

dengan resikobunuh diri?17 Apakah saudara merawat pasien dengan halusinasi?18 Apakah saudara berperan serta dalam TAK untuk pasien dengan halusinasi ?

101

Page 102: Skrip Mpkp Sof

19 Apakah saudara berperan serta dalam pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien dengan halusinasi?

20 Apakah saudara merawat pasien dengan defisit perawtan diri?21 Apakah saudara melakukan TAK untuk pasien dengan defisit perawatan ?22 Apakah saudara berperan serta dalam pendidikan kesehatan kepada keluarga

pasien dengan defisit perawatan diri?23 Apakah saudara menggunakan SP (strategi komunikasi dalam pelaksanaan

tindakan keperawatan) saat interaksi dengan pasien ?24 Apakah saudara mengevaluasi kemampuan pasien ?25 Apakah pasien saudara mempunyai jadual harian untuk melatih

kemampuannya ?26 Apakah saudara melatih keluarga merawat pasien selama berada di rumah

sakit ?27 Apakah saudara mengevaluasi kemampuan keluarga dalam merawat

pasien ?28 Apakah saudara menyiapkan keluarga untuk merawat pasien di rumah ?29 Apakah saudara mengevaluasi kesiapan keluarga untuk merawat pasien di

rumah ?30 Apakah saudara mendokumentasikan semua tindakan keperawatan ?

TOTALPerawat pelaksana mendapatkan 30 pertanyaan , rentang skore 30 - 120 Self evaluasi Perawat pelaksana diadaptasi dari Modul MPKP WHO Indonesia & FKUI, 2006

Petunjuk: cara mengisi kuisioneridentitas responden: isilah titik pada kolom sesuai dengan kondisi saudara. pada tanda * pilih yang sesuai dengan kondisi saudara saat ini

SP : Sangat PuasP : PuasTP : Tidak PuasSTP : Sangat Tidak PuasIsilah pada kolom dengan tanda X

 KEPUASAN KERJA SP P TP STP

1Suasana kerja diruangan        2Sikap teman -teman di ruang MPKP        3Kemampuan bekerja sama antar perawat        4Kemampuan menggunakan waktu dalam bekerja        5Perhatian institusi RS terhadap saudara        

102

Page 103: Skrip Mpkp Sof

6Perlakuan atasan terhadap saudara        7Tersedianya perlengkapan dan sarana penunjang kerja        8Kebebasan dalam menggunakan suatu metode sendiri dalam        

menyelesaikan pekerjaan        9Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kerja        

melalui pelatihan dan pendidikan lanjutan        10Kesempatan mendapatkan tantangan dalam bekerja        11Kesempatan terlibat dalam pengambilan keputusan bersama        12Adanya rasa tanggung jawab bersama terhadap pekerjaan        13Kesempatan beraktualisasi dalam bekerja        14Adanya reward yang proporsional dengan pekerjaan        15Kesempatan mendapatkan posisi yang lebih tinggi        

16Kesempatan untuk membuat suatu prestasi dan mendapatkan penghargaan        

17Pemberian insentif tambahan atas suatu prestasi dan kerja ekstra        18Adanya jaminan atas kesehatan dan keselamatan kerja        19Kesempatan kenaikan pangkat yang lebih terjamin        20Keterlibatan dalam kegiatan ruangan maupun RS          TOTAL Intrumen kepuasan kerja perawat ( aplikasi teori kebutuhan A Maslow ) dicitasi dari Manajemen keperawatan (Nursalam ,2002;174)

DATA UJI INSTRUMENT KEPUASAN KERJAresp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 score

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 802 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 553 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 614 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 565 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 766 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 577 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 558 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 549 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 57

10 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 6411 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 5312 3 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 7113 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 5114 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2 3 6015 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 6916 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64

103

Page 104: Skrip Mpkp Sof

17 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 5418 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 5119 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 6420 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 1 3 47

HASIL ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABELITAS INSTRUMENT KEPUASAN KERJA

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Mean Std Dev Cases

1. VAR00001 3.2000 .4104 20.0 2. VAR00002 3.2000 .4104 20.0 3. VAR00003 3.2000 .4104 20.0 4. VAR00004 3.2500 .4443 20.0 5. VAR00005 2.7500 .8507 20.0 6. VAR00006 3.0000 .5620 20.0 7. VAR00007 2.7000 .6569 20.0 8. VAR00008 3.0500 .5104 20.0 9. VAR00009 3.1500 .5871 20.0 10. VAR00010 3.0000 .5620 20.0 11. VAR00011 3.2000 .5231 20.0 12. VAR00012 3.3500 .4894 20.0

104

Page 105: Skrip Mpkp Sof

13. VAR00013 3.3000 .5712 20.0 14. VAR00014 3.0500 .7592 20.0 15. VAR00015 2.8000 .6156 20.0 16. VAR00016 2.6000 .7539 20.0 17. VAR00017 2.8000 .6959 20.0 18. VAR00018 2.6000 .7539 20.0 19. VAR00019 2.6500 .8127 20.0 20. VAR00020 3.1000 .6407 20.0

N ofStatistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 59.9500 75.9447 8.7146 20

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

r tabelVAR00001 56.7500 72.6184 .4515 .9478 0.3VAR00002 56.7500 70.7237 .7320 .9449 0.3VAR00003 56.7500 70.7237 .7320 .9449 0.3VAR00004 56.7000 71.4842 .5675 .9465 0.3VAR00005 57.2000 65.4316 .7113 .9449 0.3VAR00006 56.9500 68.2605 .7935 .9432 0.3VAR00007 57.2500 72.8289 .2394 .9519 0.3VAR00008 56.9000 70.7263 .5775 .9463 0.3VAR00009 56.8000 68.6947 .7095 .9444 0.3VAR00010 56.9500 69.1026 .6985 .9446 0.3VAR00011 56.7500 68.9342 .7755 .9437 0.3

105

Page 106: Skrip Mpkp Sof

VAR00012 56.6000 69.4105 .7720 .9439 0.3VAR00013 56.6500 69.0816 .6884 .9447 0.3VAR00014 56.9000 65.4632 .8063 .9426 0.3VAR00015 57.1500 68.3447 .7095 .9443 0.3VAR00016 57.3500 66.4500 .7262 .9442 0.3VAR00017 57.1500 66.7658 .7646 .9433 0.3VAR00018 57.3500 66.9763 .6807 .9450 0.3VAR00019 57.3000 64.6421 .8143 .9425 0.3VAR00020 56.8500 67.9237 .7206 .9441 0.3

Reliability Coefficients

N of Cases = 20.0 N of Items = 20

Alpha = .9475

0.9475 > 0.2992=reliabel

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

No KegiatanOktober

2007Nopember

2007Desember

2007Januari2008

Februari2008

Maret2008

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV1 Studi

Pendahuluan

2 Penyusunan Proposal

3 Uji Validitas dan Reliabelitas Instrumen

4 Pengambilan Data

106

Page 107: Skrip Mpkp Sof

5 Pengolahan dan Analisa Data

6 Penyusunan Laporan

7 Ujian Skripsi

8 Revisi Skripsi

Statistics

4 4

14 14

83.8750 66.2500

83.7500 66.0000

1.03078 4.03113

335.50 265.00

Valid

Missing

N

Mean

Median

Std. Deviation

Sum

KemampuanKa Ru

KepuasanKa Ru

Kemampuan Ka Ru

2 11.1 50.0 50.0

1 5.6 25.0 75.0

1 5.6 25.0 100.0

4 22.2 100.0

14 77.8

18 100.0

83.00

84.50

85.00

Total

Valid

SystemMissing

Total

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

107

Page 108: Skrip Mpkp Sof

Kepuasan Ka Ru

1 5.6 25.0 25.0

1 5.6 25.0 50.0

1 5.6 25.0 75.0

1 5.6 25.0 100.0

4 22.2 100.0

14 77.8

18 100.0

62.00

64.00

68.00

71.00

Total

Valid

SystemMissing

Total

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Kepuasan P Asosiet

1 5.6 5.6 5.6

1 5.6 5.6 11.1

2 11.1 11.1 22.2

3 16.7 16.7 38.9

2 11.1 11.1 50.0

2 11.1 11.1 61.1

2 11.1 11.1 72.2

1 5.6 5.6 77.8

1 5.6 5.6 83.3

2 11.1 11.1 94.4

1 5.6 5.6 100.0

18 100.0 100.0

60.00

61.00

62.00

64.00

66.00

69.00

70.00

77.00

78.00

79.00

80.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Statistics

8 8

10 10

79.3750 67.8750

80.0000 68.0000

3.76781 4.42194

635.00 543.00

Valid

Missing

N

Mean

Median

Std. Deviation

Sum

KemampuanKa Tim

KepuasanKa Tim

108

Page 109: Skrip Mpkp Sof

Kemampuan Ka Tim

1 5.6 12.5 12.5

1 5.6 12.5 25.0

2 11.1 25.0 50.0

3 16.7 37.5 87.5

1 5.6 12.5 100.0

8 44.4 100.0

10 55.6

18 100.0

71.50

78.00

79.50

80.50

85.00

Total

Valid

SystemMissing

Total

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Kepuasan Ka Tim

1 5.6 12.5 12.5

2 11.1 25.0 37.5

3 16.7 37.5 75.0

1 5.6 12.5 87.5

1 5.6 12.5 100.0

8 44.4 100.0

10 55.6

18 100.0

60.00

66.00

68.00

72.00

75.00

Total

Valid

SystemMissing

Total

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Correlations

1 .895**

. .003

8 8

.895** 1

.003 .

8 8

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Kemampuan Ka Tim

Kepuasan Ka Tim

KemampuanKa Tim

KepuasanKa Tim

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

109

Page 110: Skrip Mpkp Sof

Kemampuan Perawat

3.002.502.001.501.00

Kemampuan Perawat

Fre

qu

en

cy

20

10

0

Std. Dev = .61

Mean = 1.97

N = 30.00

Kepuasan Kerja Perawat

3.002.502.001.501.00

Kepuasan Kerja Perawat

Fre

qu

en

cy

20

10

0

Std. Dev = .69

Mean = 1.93

N = 30.00

110