manivest

12
Cara Menurunkan / Menghindarinya Risiko Mungkin kita kadang-kadang terlalu mudah tergiur dengan dunia investasi. Return jangka pendek yang dihasilkan menjadi salah satu alasannya. Tetapi, banyak sekali risiko yang terkandung di dalam dunia investasi. risiko tidak hanya dalam bentuk kerugian akibat harga saham yang mengalami kejatuhan (bearish). Risiko itu sebenarnya sudah ada walaupun uang kita belum 'dimainkan'. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum membuka akun di sekuritas. a. Ketahui dulu mekanisme dari dunia investasi Kadangkala orang begitu tidak sabar setelah melihat prospek return dari investasi lewat instrumen tertentu. Sebelum melakukan investasi, ada baiknya Anda melakukan virtual trading dahulu. Seperti Jika ingin berdagang di forex, Marketiva bisa menjadi tempat Anda untuk menikmati alam investasi secara virtual. Atau, jika ingin mencoba berdagang di Bursa Efek Indonesia, dapat melalui IDX Virtual Trading selama 30 hari. Data-data selama Anda melakukan virtual trading adalah nyata/realtime sesuai keadaan sebenarnya tetapi modalnya virtual alias tidak nyata. Jika sudah mengetahui mekanisme tradingnya, baru dapat dilanjutkan membuka akun di sekuritas. b. Pastikan memilih sekuritas yang terdaftar/terpercaya Saat baru pertama kali membuka akun, cek dulu apakah

Upload: noe153

Post on 27-Oct-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Manivest

Cara Menurunkan / Menghindarinya Risiko

Mungkin kita kadang-kadang terlalu mudah tergiur dengan dunia investasi.

Return jangka pendek yang dihasilkan menjadi salah satu alasannya. Tetapi, banyak

sekali risiko yang terkandung di dalam dunia investasi. risiko tidak hanya dalam

bentuk kerugian akibat harga saham yang mengalami kejatuhan (bearish). Risiko itu

sebenarnya sudah ada walaupun uang kita belum 'dimainkan'. Beberapa hal yang

perlu dipersiapkan sebelum membuka akun di sekuritas.

a. Ketahui dulu mekanisme dari dunia investasi

Kadangkala orang begitu tidak sabar setelah melihat prospek return dari

investasi lewat instrumen tertentu. Sebelum melakukan investasi, ada baiknya

Anda melakukan virtual trading dahulu. Seperti Jika ingin berdagang di

forex, Marketiva bisa menjadi tempat Anda untuk menikmati alam investasi

secara virtual. Atau, jika ingin mencoba berdagang di Bursa Efek Indonesia,

dapat melalui IDX Virtual Trading selama 30 hari. Data-data selama Anda

melakukan virtual trading adalah nyata/realtime sesuai keadaan sebenarnya

tetapi modalnya virtual alias tidak nyata. Jika sudah mengetahui mekanisme

tradingnya, baru dapat dilanjutkan membuka akun di sekuritas.

b. Pastikan memilih sekuritas yang terdaftar/terpercaya

Saat baru pertama kali membuka akun, cek dulu apakah perusahaan sekuritas

tersebut terdaftar. Jika melalui akun forex, cek terlebih dahulu apakah nama

sekuritasnya terdaftar di NFA. Apabila melalui akun di pasar modal Indonesia

(JSX), cek apakah sekuritas terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada

umumnya, perusahaan sekuritas di Indonesia memang sudah terdaftar namun

bukan berarti itu akan menjamin terhindar dari risiko.

c. Pelayanan broker yang kurang mumpuni semakin menambah risiko

Carilah broker yang memberikan pelayanan berkualitas. Tidak semua broker

memberikan pelayanan maksimal. Pastikan broker memiliki layanan

tambahan, seperti analisis investasi/portofolio, reksadana, underwriter, dll.

Dengan begitu, sudah membuktikan bahwa perusahaan tersebut cukup

reliable. Kenali juga brokernya dan bertemu langsung sambil belajar

mengenai pasar modal.

Page 2: Manivest

d. Anda pun harus bisa mengelola uang Anda agar risiko dapat terminimalisasi

Untuk berinvestasi, Seseorang harus punya waktu untuk mengelola uangnya.

Sempatkan diri setengah atau satu jam untuk melihat pergerakan

sekuritas/portofolio Anda. Jangan lupa, setiap bertransaksi, catatlah berapa

uang yang keluar, uang yang masuk, dan yang masih tertahan di sekuritas

walaupun broker sebenarnya sudah mencatat data tersebut. Ingat, broker

bekerja bukan hanya untuk seorang nasabah, mereka bekerja untuk banyak

nasabah. Jadi, kemungkinan kesalahan masih ada. Gunakan software umum

seperti Excel untuk mencatat cash flow Anda. Sehingga bisa mengetahui

seberapa banyak uang yang telah dikumpulkan. Arsipkan juga bukti yang

telah broker berikan

Setelah memainkan uang di pasar modal dan bertransaksi di dalamnya, tentu

risiko tidak dapat dihindari. Semakin tinggi return yang diharapkan semakin besar

risiko yang dapat kita terima. Oleh karena itu, seorang investor perlu melakukan hal-

hal berikut :

a. Memperkecil risiko

Keputusan untuk memperkecil risiko adalah dengan cara tidak

memperbesar setiap keputusan yang mengndung risiko tinggi tapi

membatasinya bahkn meminimalisasinya guna agar risiko tersebut tidak

menambah menjadi besar diluar control pihak manajemen perusahaan.

Karena mengambil keputusan diluar dari pemahaman manajemen perusahaan

maka itu sama artinya dengan melakukan keputusan yang bersifat spekulasi.

Salah satu cara yang dapat digunakan adalah Cut Loss yang merupakan aksi

menutup posisi yang berlawanan dengan pergerakan harga pasar. Cut loss

digunakan untuk membatasi kerugian yang dialami sehingga tidak

menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.

Teori lain yang dapat digunakan untuk memperkecil risiko yang

sering dipergunakan adalah diversifikasi. Cara ini adalah untuk memperkecil

risiko jangan menempatkan investasi kita hanya ke satu produk saja.Investasi

bisa dilakukan dengan menggunakan produk-produk investasi yang

ditawarkan oleh institusi keuangan atau produk keuangan maupun

Page 3: Manivest

menggunakan juga produk non-keuangan. Menggunakan kombinasi dari

produk-produk tersebut juga ikut mengurangi risiko.

Beberapa produk non-keuangan yang dapat dipergunakan untuk

berinvestasi adalah: properti (rumah tinggal, apartemen, ruko, kios, dll),

kendaraan bermotor, emas/logam mulia (perhiasan dan emas

keping/batangan), diamond dan perhiasan berharga. Selain itu untuk beberapa

golongan tertentu menggunakan lukisan, barang antik, dan masih banyak

produk lainnya yang dapat dipergunakan sebagai wahana investasi mereka.

Adapun untuk produk keuangan ada banyak macamnya, antara lain

produk perbankan seperti tabungan, deposito dan SBI, produk pasar modal

seperti saham, surat utang (obligasi), reksadana, valuta asing (mata uang),

indeks,future dan banyak lagi produk investasi baik yang ditawarkan secara

lokal maupun yang dijual di luar negeri.

Kombinasi dari produk keuangan dan non-keuangan bisa membantu

memperkecil risiko. Contoh, bursa turun dan harga saham hancur di bulan

Jul–September yang terjadi justru harga emas logam mulia sempat naik cukup

tinggi. Meskipun pada akhirnya logam mulia juga ikutan turun, akan tetapi

dalam kondisi saham turun total investasi kita saat itu tidak turun terlalu

dalam. Itu salah satu contoh keuggulan dari diversifikasi.

b. Mengalihkan resiko

Keputusan mengalihkan resiko adalah dengan cara risiko yang kita

terima tersebut kita alihkan ke tempat lain sebagian, seperti dengan keputusan

mengasuransikan bisnis guna menghindari trjadinya risiko yang sifatnya tidak

diketahui kapan waktunya. Cara yang dapat dilakukan dikenal dengan

Switching. Mirip dengan cut loss, namun bedanya setelah menutup posisi

kita yang merugi, kita membuka posisi baru dengan arah yang sama dengan

pergerakan harga pasar. Pada kasus yang sama dengan cut loss diatas, maka

kita menutup posisi kita di 1.7980 lalu kita membuka sebuah posisi baru

Open Sell karena harga cenderung mengalami penurunan. Dengan demikian

jikalau harga terus turun katakanlah mencapai 1.7900 maka secara

keseluruhan kita mengalami loss 20 point namun memperoleh profit sebesar

80 points (1.7980-1.7900 = 80) sehingga total kita masih memperoleh profit

Page 4: Manivest

60 points.

Dapat juga dilakukan cara Averaging. Namun, cara ini memerlukan

modal ekstra untuk mempertahankan posisi yang telah kita buka yang

ternyata bergerak berlawanan dengan harga pasar. Contohnya pada kasus

yang sama dengan contoh Cut Loss diatas, jika hendak melakukan aksi

averaging maka kita membuka posisi baru namun dalam hal ini tidak seperti

switching yang menutup posisi kita yang mengalami kerugian lalu membuka

posisi baru yang berlawanan dengan posisi kita yang sebelumnya dengan

alasan harga telah bergerak turun. Pada averaging kita tidak menutup posisi

kita yang telah dibuka (pada kasus ini Open Buy) lalu bahkan kita

menambahinya dengan membuka posisi baru dengan arah yang sama, yaitu

Open Buy kembali

c. Mengontrol resiko

Keputusan ini diambil dengan cara melakukan kebijakan mengantisipasi

terhadap timbulnya resiko sebelum risiko itu terjadi. Kebijakan seperti ini

dapat dilakukan dengan memasang alat pengaman seperti alarm. Selain itu,

dapat pula dilakukan dengan cara Locking. Tindakan locking dilakukan pada

saat kita dalam keadaan floating profit / loss. Untuk mengurangi kerugian

yang lebih besar atau mempertahankan keuntungan, kita kunci kerugian atau

keuntungan tersebut dengan posisi yang berlawanan dengan posisi pertama.

Sistem forex ini sering juga disebut dengan Hedging Position.

Page 5: Manivest

2. KEPEKAAN INVESTOR MENGHADAPI RISIKO

Investasi tidak dapat dipisahkan dari risiko. Hubungan keduanya adalah

searah. Semakin tinggi pengembalian yang didapat, semakin besar risiko yang dapat

diterima. Dalam melakukan investasi, setiap investor memiliki cara yang didasarkan

pada pengalaman yang berbeda. Secara umum, investor tersevut dapat dibagi dalam

kategori :

a. Takut pada risiko (risk averse)

Secara umum pebisnis dengan karakter seperti ini bertindak dengan

tindakan aman atau biasa disebut safety player. Karakteristik ini membuat

seseorang sulit menjadi pemimpin, walaupun secara umum seluruh

investor adalah risk avoider, karena pada dasarnya tidak ada investor yang

ingin menanggung resiko. tipe ini tidak berani menghadapi risiko

kerugian dan ketidakpastian. Risk averse akan memilih jenis investasi

berpendapatan tetap atau memiliki risiko kecil walaupun nantinya akan

menghasilkan keuntungan yang kecil misalnya deposito, pasar uang,

reksadana pendapatan tetap dan obligasi. Jika mempertimbangkan

jenis instrumen berisiko, seperti obligasi atau saham, hanya porsi

kecil dari dana investasinya yang akan dialokasikan ke dalam

instrumen berisiko tersebut. Tipe konservatif sangat

mengutamakan keamanan dalam berinvestasi daripada

memperoleh keuntungan besar tapi berisiko. Alokasi asset yang

tepat untuk tipe konservatif adalah deposito 100 persen.

Hati-hati pada risiko (risk indifference)

Karakteristik adalah dimana investor berhati hati dan menghitung secara teliti

dampak yang akan terjadi. Dengan karakteristik seperti ini, seorang investor tidak

akan mudah mengubah keputusannya. Tipe ini bersikap hati-hati ketika melakukan

investasi dan cenderung tidak berani mengambil risiko investasi. Risk normal akan

menempatkan dananya pada jenis investasi pasar modal (income stock, defensive

stock), reksadana campuran dan jenis investasi berpendapatan tetap. tipe  investor 

yang  proporsional melihat suatu risiko dan keuntungan yang didapatkan

dari berinvestasi. Tipe ini lebih berani mengambil risiko yang lebih tinggi

Page 6: Manivest

dibandingkan dengan investor  konservatif.  Tipe  moderat  akan 

mempertimbangkan secara  hati-hati jenis instrumen yang akan

dimilikinya dan membatasi jumlah dana yang akan diinvestasikannya ke

dalam instrumen berisiko hingga porsi tertentu. Alokasi aset   yang 

sesuai  untuk  tipe  moderat  adalah  deposito  70  persen,  obligasi 10

persen, dan saham 20 persen. ereka selalu ingin mendapatkan keuntungan yang

sebesar-besarnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Mereka berani

menanggung risiko kerugian yang besar asalkan potensi besarnya keuntungan yang

akan diperoleh juga cukup signifikan. Banyak investor yang dulunya sangat

konservatif karena sangat bernafsu mendapatkan kekayaan dalam jumlah besar

dalam waktu singkat berubah menjadi seorang spekulator. Kalau ternyata spekulasi

mereka tepat, sangat beruntunglah mereka bisa mendapatkan keuntungan dalam

jumlah besar. Akan tetapi, apabila sedang mengalami naas atau sial, kerugian

besarlah yang akan ditanggungnya, yang mungkin jumlah atau nilai kerugiannya

tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Nasihat yang bijaksana, berhati-hatilah

menjadi seorang spekulator kalau benar-benar tidak mempunyai nyali besar dan siap

mengalami kerugian dalam jumlah besar.

Diposkan oleh Aprillia di 21.09

Suka pada risiko (risk taker)

Investor dengan tipe ini menganggap bahwa semakin tinggi resiko, semakin besar

keuntungan yang ia dapat, sehingga ia menyukai dan mengambil investasi dengan

resiko-resiko tinggi. Karakteristik ini sangat terbiasa dengan spekulasi dan cenderung

menjadi pemimpin dan umumnya investorini menjadi pebisnis besar. Risk taker akan

menempatkan dananya pada jenis investasi pasar modal (growth stock, speculative

stock, junk stock). tipe investor yang berani mngambil risiko besar, untuk

mendapatkan return yang besar pula. Umumnya,    tipe   agresif   punya  

keberanian   dalam   melakukan   keputusan investasi berisiko tinggi. Tipe

ini mengharapkan hasil investasi yang lebih besar dengan bersedia

menerima konsekuensi risiko yang lebih tinggi pula. Cenderung untuk  

memilih  produk  yang  mengalokasikan  dananya  pada  instrumen  pasar

Page 7: Manivest

yang berisiko tinggi. Alokasi aset yang sesuai untuk tipe agresif adalah

deposito 40 persen, obligasi 20 persen, dan saham 40 persen. nvestor jenis

ini lebih mudah diajak berkomunikasi dan memberikan respons positif dalam

memilih instrumen investasi yang berisiko tinggi, seperti instrumen saham, derivatif,

atau jenis lainnya. Mereka cenderung tidak menyukai sifat investasi yang tingkat

hasilnya moderat atau umum. Mereka juga mempunyai sifat tidak puas dengan

tingkat keuntungan investasi rata-rata yang diperoleh selama ini. Mereka lebih

menyukai tantangan risiko yang tinggi dengan harapan tingkat return yang diperoleh

juga tinggi. 

 Investor ini tidak menyukai risiko. Mereka cenderung bersifat konservatif dalam

memilih instrumen investasinya. Menurut mereka, yang penting investasi tetap

memberikan keuntungan, walaupun kecil tidak masalah, asalkan dana investasinya

tetap aman dan utuh. Karakter investor ini lebih mengutamakan faktor keamanan

dana yang dimilikinya. Pada dasarnya, mereka tidak mengutamakan tujuan mencari

keuntungan setinggi-tingginya dengan mengorbankan dana portofolio investasi, yang

penting mereka masih mampu memberikan keuntungan yang relatif memuaskan.

Aman dan risiko kecil merupakan slogan mereka dalam berinvestasi.