manfaat film pendek sebagai media audio-visual dalam...

158
i MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE BAGI ORANG MUDA KATOLIK DI PAROKI ADMINISTRATIF SANTA MARIA FATIMA PELEM DUKUH, KULON PROGO, YOGYAKARTA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik Oleh: Oktavianus Geleng Yen NIM: 121124061 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

i

MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL

DALAM KATEKESE BAGI ORANG MUDA KATOLIK

DI PAROKI ADMINISTRATIF SANTA MARIA FATIMA

PELEM DUKUH, KULON PROGO, YOGYAKARTA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Oktavianus Geleng Yen

NIM: 121124061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Almarhum kedua orang tuaku tercinta

Yen Liq dan Meang Gok

Kakak-kakakku dan Adikku terkasih

Lebin Yen, Joni Yen, Marlina Yen, dan Lief Yen

Kawan-kawan seperjuanganku di PMKRI Cab. Yogyakarta, St. Thomas Aquinas

Kawan-kawan seperjuanganku di LPM WEHEA, Yogyakarta

Emiliani Dea, Bonny Peq, Shinta Tan Lung, Jack, dan Kanisius Indra.

Rekan-rekan Orang Muda Katolik di Pelem Dukuh

Kawan-kawan seperjuanganku

Ermawan, Andreas Sigit Kurniawan, Sirniko, Adswi, dan Carlos Homba

Rekan-rekan Angkatan 2012

Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang telah mendidik dan memberikan pengalaman terindah dalam

hidupku.

Orang-orang baik yang telah berjasa dalam segala perjuangan hidupku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

v

MOTTO

“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut

perkataanMu”

(Lukas 1: 38)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA

AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE BAGI ORANG MUDA KATOLIK

DI PAROKI ADMINISTRATIF SANTA MARIA FATIMA PELEM

DUKUH, KULON PROGO, YOGYAKARTA”. Judul ini dipilih dengan

bertitik-tolak pada realitas perkembangan di bidang teknologi informasi dan

komunikasi yang menjadi medan perjumpaan dan sarana komunikasi di kalangan

Orang Muda Katolik (OMK). Perkembangan tersebut turut memengaruhi relasi

kehidupan OMK di tengah masyarakat dalam mencari nilai hidup baru. Adapun

salah satu jenisnya yakni media audio-visual di antaranya film pendek.

Berdasarkan hal tersebut, pemanfaatan film pendek dalam mewartakan nilai-nilai

Kerajaan Allah penting diusahakan, diupayakan sedemikian rupa guna membantu

OMK dalam menghayati imannya akan Yesus Kristus. Hal ini mendorong penulis

untuk memahami lebih lanjut terkait manfaat film pendek dalam mewartakan

nilai-nilai Kerajaan Allah bagi OMK.

Tujuan penelitian ini untuk memahami sejauh mana manfaat film pendek

dalam katekese bagi OMK. Guna memahami hal tersebut, lebih awal penulis

melakukan studi literatur terkait tentang media audio-visual, film pendek, Orang

Muda Katolik, dan katekese media audio-visual. Kemudian penulis mengadakan

wawancara awal untuk memahami kebutuhan OMK. Selanjutnya penulis

merancang sebuah program dan melaksanakan katekese bagi OMK dengan

memanfaatkan film pendek yang memiliki nilai-nilai hidup kristian dan sesuai

dengan kebutuhan OMK terkini. Adapun jenis penelitian yang penulis gunakan

adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analitis guna menggali data

mengenai manfaat film pendek dalam katekese bagi OMK. Untuk memperoleh

data penulis melakukan wawancara mendalam dengan beberapa peserta katekese

serta memanfaatkan hasil evaluasi proses katekese yang dilakukan evaluator.

Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa penggunaan film pendek

dalam katekese bagi OMK sangatlah bermanfaat. Hasil wawancara dengan 5

responden sebagai peserta katekese menunjukkan bahwa lewat film pendek

peserta terbantu dalam merefleksikan dan berbagi pengalaman iman, serta

bagaimana semestinya menanggapi panggilan iman di tengah kehidupan

masyarakat. Berdasarkan manfaat yang ada, dapat disimpulkan bahwa film

pendek mampu menginterprestasikan ciri khas komunikasi iman bagi Orang

Muda Katolik, perlu dikemas secara santai, menarik, dan menyenangkan, namun

tidak melupakan substansi proses. Hasil ini menunjukkan bahwa pemanfaatan

film pendek sebagai media audio-visual dapat digunakan sebagai sarana alternatif

dalam pelaksanaan katekese bagi OMK di era saat ini. Oleh karena itu peneliti

merekomendasikan pada pihak yang memiliki tanggung jawab di bidang katekese

agar lebih meningkatkan usaha dan upaya memanfaatkan media film pendek

dalam bidang pewartaan bagi OMK secara maksimal dan berkesinambungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

ix

ABSTRACT

The title of this thesis is “THE ROLE OF SHORT MOVIE AS AUDIO-

VISUAL MEDIA IN THE CATECHISM AMONG CATHOLIC YOUTH OF

ADMINISTRATIVE PARISH, SANTA MARIA FATIMA PELEM DUKUH,

KULON PROGO, YOGYAKARTA.” This title is chosen based on the reality of

development at information and communication technology which become an

encounter space and medium of communication among the catholic youth. The

development affected the life of catholic youth in the society in order to seek the

new value of life. One kind of audio-visual media is short movie. Based on this

reality, the utilization of short movie to proclaim the values of God’s Kingdom is

necessary to do in such way in order to see how the catholic youth to live their

faith in Jesus Christ. That reason encouraged the writer to understand further the

role in order to inform the values of God’s kingdom to the catholic youth.

The purpose of this research is to understand the role of short movie in

catechism for catholic youth. In order to understand that, the writer did a

literature study related to audio-visual media, short movie, catholic youth, and

audio-visual catechism. After that, the writer organized a prelude interview to

understand the necessity of catholic youth. And than, the writer designed a

programme and did a catechism for catholic youth by using of short movie which

contains the christian values and suitable for the necessity of catholic youth. The

type of research which the writer used is qualitative research by means of

analitic-descriptive method to acquire the data about the short movie’s role in

catechism for catholic youth. In order to get the data, the writer did a deep

interview with some catechism’s participans and utilized the evaluation catechism

process.

The final result of this research shows that the use of short movie in

catechism’s for catholic youth is extremely essential. The result of interview with

five catechism’s participans assessed that through short movie the catechism

members got a benefit in reflecting and sharing faith experiences and also how

they should respond their call of faith among the social community. Based on the

above result, it is concluded that short movie was able to interpret the identity of

faith communication for catholic youth, simple packed, interesting and enjoyable,

without forgetting the substance of the process. This result shows that the using of

short movie as audio-visual media could be as an alternative way in order to do

the catechism for catholic youth in this era. Hence, the researcher recommends

the stakeholders who have responsibility in catechism sector to increase the effort

to use short movie in catechism for catholic youth maximally and sustainably.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, kasih, dan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul MANFAAT

FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM

KATEKESE BAGI ORANG MUDA KATOLIK DI PAROKI

ADMINISTRATIF SANTA MARIA FATIMA PELEM DUKUH, KULON

PROGO, YOGYAKARTA.

Skripsi ini ditulis untuk memahami dan menanggapi realitas

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sebagai medan perjumpaan

dan kekhasan dari pola komunikasi serta relasi sosial orang muda, khususnya

Orang Muda Katolik (OMK). Pesatnya perkembangan di bidang tersebut ternyata

turut memengaruhi relasi kehidupan dan mutu iman OMK dalam menjalani

hidupnya di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, penyusunan skripsi ini

dimaksudkan untuk memberi sumbangan pemikiran mengenai manfaat film

pendek sebagai media audio-visual dalam katekese bagi Orang Muda Katolik di

Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh. Pemanfaatan film pendek

dalam katekese yakni sebagai media alternatif yang dapat digunakan sebagai

sarana dalam menjemput pengalaman dan membantu OMK menggali serta

menanggapi panggilan imannya. Selain itu, skripsi ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

xi

Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik

secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu pada kesempatan ini

penulis dengan hati penuh syukur mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr. B.A. Rukiyanto, S.J., selaku Kaprodi Program Studi Pendidikan

Keagamaan Katolik.

2. Drs. Y. Ispuroyanto Iswarahadi, S.J., M.A. sebagai dosen pembimbing utama

yang selalu memberikan perhatian, meluangkan waktu dan dengan penuh

kesabaran membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd. sebagai dosen pembimbing akademik

sekaligus dosen penguji II yang telah bersedia mendukung, membaca,

menguji, memberikan kritik dan masukan, serta dalam menyelesaikan skripsi

ini.

4. C. Paulina Sianipar, S.Pd., M.Pd. selaku dosen penguji III yang telah bersedia

membaca, menguji, memberikan kritik dan saran bagi penulis dalam

mempertanggungjawabkan skripsi ini.

5. Seluruh staf dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Keagamaan

Katolik yang telah mendidik, dan membimbing penulis sehingga dapat

menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik

Universitas Sanata Dharma dengan baik.

6. Romo Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh yang telah

memberikan izin bagi saya untuk melaksanakan penelitian dan kawan-kawan

Orang Muda Katolik yang telah bersedia mengikuti proses katekese dan yang

menjadi responden penelitian saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

PENGESAHAN .............................................................................................. iii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xix

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xx

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5

C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 6

D. Manfaat Penulisan ............................................................................... 6

E. Metode Penulisan ................................................................................. 7

F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 10

BAB II. FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM

KATEKESE BAGI ORANG MUDA KATOLIK .......................... 11

A. Media Audio-Visual .............................................................................. 11

1. Media ................................................................................................ 11

2. Media Audio-Visual ........................................................................... 12

3. Media Audio-Visual sebagai Sarana Komunikasi ............................ 13

4. Manfaat Bahasa Media Audio-Visual dalam Komunikasi Iman ...... 14

B. Pengertian Film ....................................................................................... 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

xiv

1. Film ................................................................................................... 16

2. Film Pendek ..................................................................................... 17

3. Film dalam Pengalaman Kehidupan Manusia .................................. 17

4. Film dalam Dimensi Iman Kristiani ................................................. 19

C. Orang Muda Katolik .............................................................................. 20

1. Istilah dan Batasan Usia Orang Muda Katolik ................................ 20

2. Kondisi dan Perkembangan Hidup Orang Muda ............................. 21

3. Situasi dan Konteks Hidup Orang Muda ........................................ 24

4. Pola Komunikasi Orang Muda ........................................................ 24

5. Orang Muda menurut Pandangan Allah dan Gereja ........................ 25

D. Katekese ................................................................................................ 27

1. Pengertian Katekese ........................................................................ 27

2. Tujuan Katekese .............................................................................. 28

3. Unsur-unsur Katekese ...................................................................... 29

4. Katekese sebagai Komunikasi Iman ................................................ 30

5. Katekese Audio-Visual .................................................................... 31

E. Berkatekese dengan Film Pendek bagi Orang Muda Katolik ............... 33

1. Film Pendek dalam Katekese bagi Orang Muda Katolik ................ 33

2. Konsekuensi Berkatekese dengan Film Pendek .............................. 34

3. Kriteria Film Pendek dalam Katekese bagi Orang Muda Katolik ... 35

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN PROGRAM PENGGUNAAN

FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL

DALAM KATEKESE BAGI ORANG MUDA KATOLIK ......... 37

A. Situasi Umum Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh 38

1. Sejarah Singkat Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem

Dukuh .............................................................................................. 38

2. Letak Geografis Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem

Dukuh .............................................................................................. 40

3. Jumlah Lingkungan dan Komposisi Umat di Paroki Administratif

Santa Maria Fatima Pelem Dukuh ................................................... 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

xv

4. Situasi Umat di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem

Dukuh ............................................................................................. 42

5. Kehidupan Menggereja dan Rohani Umat di Paroki Administratif

Santa Maria Fatima Pelem Dukuh .................................................. 45

B. Penelitian tentang Manfaat Penggunaan Film Pendek sebagai Media

Audio-Visual dalam Katekese bagi Orang Muda Katolik di Paroki

Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh ................................... 46

1. Permasalahan Penelitian ................................................................... 46

2. Tujuan Penelitian .............................................................................. 46

3. Jenis Penelitian ................................................................................. 47

4. Populasi dan Sampel ......................................................................... 47

5. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ...................................... 47

6. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ................................................. 48

7. Teknik Analisis Data ......................................................................... 50

8. Pengolahan Data................................................................................ 50

9. Responden Penelitian ........................................................................ 51

C. Analisis Situasi, Kebutuhan, dan Usulan Tema Katekese bagi Orang

Muda Katolik di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem

Dukuh ...................................................................................................... 52

1. Analisis Situasi dan Kebutuhan OMK di Paroki Administratif

Santa Maria Fatima Pelem Dukuh .................................................... 52

2. Usulan Tema Katekese bagi OMK di Paroki Administratif Santa

Maria Fatima Pelem Dukuh .............................................................. 53

a. Berani Bersolidaritas dengan Sesama ......................................... 54

b. Membangun Sikap Peduli Lingkungan Hidup ............................ 54

D. Analisis Film Pendek sebagai Media Audio-Visual dalam Ketekese

bagi Orang Muda Katolik di Paroki Administratif Santa Maria Fatima

Pelem Dukuh ........................................................................................... 55

1. Film Pendek Yang Dipilih sebagai Media Audio-Visual dalam

Katekese bagi Orang Muda Katolik di Paroki Administratif Santa

Maria Fatima Pelem Dukuh .............................................................. 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

xvi

2. Analisis Film Pendek ........................................................................ 55

a. Berani Bersolidaritas dengan Sesama ......................................... 56

b. Membangun Sikap Peduli Lingkungan Hidup ............................ 60

E. Usulan Program Katekese bagi Orang Muda Katolik ............................. 62

1. Pemikiran Dasar Program Katekese bagi Orang Muda Katolik di

Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh .................. 63

a. Berani Bersolidaritas dengan Sesama ......................................... 63

b. Membangun Sikap Peduli Lingkungan Hidup ............................ 64

2. Tujuan Program Katekese bagi Orang Muda Katolik ....................... 65

3. Program Katekese bagi Orang Muda Katolik di Paroki

Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh .............................. 65

a. Program Pertemuan 1 .................................................................. 65

b. Program Pertemuan 2 .................................................................. 65

4. Satuan Pertemuan Katekese bagi Orang Muda Katolik di Paroki

Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh .............................. 65

a. Satuan Pertemuan 1 ..................................................................... 65

b. Satuan Pertemuan 2 ..................................................................... 65

5. Panduan Evaluator Program Katekese bagi Orang Muda Katolik .... 66

6. Pertanyaan Wawancara terkait Evaluasi Program Katekese bagi

Orang Muda di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem

Dukuh ................................................................................................ 67

a. Pemahaman dan Peranan Media Audio-Visual dalam Katekese

(Pendalaman Iman) bagi Orang Muda Katolik ........................... 67

b. Materi Film Pendek dalam Katekese (Pendalaman Iman) bagi

Orang Muda Katolik ................................................................... 67

c. Pemahaman dan Proses Katekese (Pendalaman Iman) bagi

Orang Muda Katolik ................................................................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

xvii

BAB IV. LAPORAN HASIL PENELITIAN PROGRAM PENGGUNAAN

FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM

KATEKESE BAGI ORANG MUDA KATOLIK ......................... 69

A. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program Katekese ................................. 69

1. Pelaksanaan Program Pertemuan Pertama ......................................... 69

2. Pelaksanaan Program Pertemuan Kedua ............................................ 72

3. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program Berdasakan Hasil

Wawancara dengan Narasumber ........................................................ 74

B. Laporan Penelitian dan Hasil Pembahasan Manfaat Penggunaan Film

Pendek sebagai Media Audio-Visual dalam Katekese bagi Orang

Muda Katolik di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem

Dukuh ..................................................................................................... 82

1. Kesimpulan Hasil Penelitian ............................................................. 82

a. Media Audio-Visual .................................................................... 82

b. Materi Film Pendek ..................................................................... 83

c. Katekese Bagi Orang Muda Katolik ............................................. 84

2. Refleksi Pastoral Kateketis ................................................................. 85

a. Aspek Memanfaatkan Media Audio-Visual dalam Katekese

bagi Orang Muda Katolik ............................................................ 85

b. Aspek Pemanfaatan Materi Film Pendek dalam Berkatekese

bagi Orang Muda Katolik ............................................................. 86

c. Aspek Berkatekese bagi Orang Muda Katolik ............................. 87

BAB V. PENUTUP .......................................................................................... 90

A. Kesimpulan ............................................................................................. 90

B. Saran ........................................................................................................ 92

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

xviii

LAMPIRAN ....................................................................................................

Lampiran 1: Surat Izin Penelitian .................................................................... (1)

Lampiran 2: Program Katekese 1 ..................................................................... (2)

Lampiran 3: Program Katekese 2 ..................................................................... (4)

Lampiran 4: Satuan Pertemuan Katekese 1 ..................................................... (6)

Lampiran 5: Satuan Pertemuan Katekese 2 ..................................................... (11)

Lampiran 6: Hasil Evaluasi Penelitian Pertama dari Evaluator ....................... (16)

Lampiran 7: Hasil Evaluasi Penelitian Kedua dari Evaluator .......................... (19)

Lampiran 8: Presensi Peserta Program Pertama Katekese ............................... (22)

Lampiran 9: Rumusan Aksi Bersama .............................................................. (26)

Lampiran 10: Dokumentasi Penelitian ............................................................. (29)

Lampiran 11: Transkrip Wawanacara .............................................................. (37)

Lampiran 12: Surat Keterangan Selesai Penelitian .......................................... (43)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Kelompok Keluarga (KK) dan Umat di Lingkungan ............ 41

Tabel 2. Komposisi Usia Kategorial Umat dalam Jumlah ............................... 42

Tabel 3. Instrumen Penelitian .......................................................................... 48

Tabel 4. Pengembangan Instrumen .................................................................. 49

Tabel 5. Identitas Responden ........................................................................... 52

Tabel 6. Tema dan Tujuan Program Katekese ................................................. 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

xx

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Alkitab

Deuterokanonika © LAI 1976. (Alkitab yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian

Baru dalam terjemahan baru, yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab

Indonesia, ditambah dengan Kitab-kitab Deuterokanonika yang diselenggarakan

oleh Lembaga Biblika Indonesia. Terjemahan diterima dan diakui oleh

Konferensi Wali Gereja Indonesia). Jakarta: LAI, 2009.

B. Singkatan lain

OMK : Orang Muda Katolik

R : Responden

PAK AV : Pendidikan Agama Katolik dan Audio-Visual

SAV : Studio Audio Visual

Puskat : Pusat Kateketik

Komkat : Komisi Kateketik

PRODI : Program Studi

USD : Universitas Sanata Dharma

Art : artikel

KWI : Konfrensi Wali Gereja Indonesia

AYD : Asean Youth Day

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

1

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan budaya media dalam proses kehidupan manusia ditandai

dengan sejarah panjang. Proses tersebut berawal dari era budaya lisan, tulisan,

mesin cetak, hingga memasuki era elektronik. Di era elektronik seperti sekarang,

media yang ada semakin diperkaya dengan teknologi modern sekaligus canggih.

Zaman inilah yang kemudian disebut sebagai zaman lisan (kedua), zaman audio-

visual atau informasi (Iswarahadi 2003:17-18).

Zaman lisan (kedua) disemarakkan oleh hadirnya televisi dan teknologi

informatika lainnya. Hadirnya televisi menjadi bagian hidup masyarakat. Selain

itu, maraknya kehadiran perangkat teknologi informatika seperti komputer, hand-

phone (gawai) yang terintegrasi dengan telekomunikasi juga semakin

memperkaya dan mempermudah akses infomasi masyarakat (Iswarahadi, 2017:

19-20).

Hal ini pun sejalan dengan data yang dirilis Nielsen Consumer Media View

berdasarkan survey sindikasi yang dilakukan Nielsen terhadap + 17.000 orang

usia 10 tahun keatas di 11 kota di Indonesia (Jakarta, Bandung, Jogjakarta,

Semarang, Surakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Makassar dan

Banjarmasin) (http://www.nielsen.com/id/), adapun hasilnya sebagai berikut:

“Penetrasi Televisi masih memimpin dengan (96%), disusul dengan Media

Luar Ruang (53%), Internet (44%), Radio (37%), Koran (7%), Tabloid dan

Majalah (3%). Dari survey ini juga diperoleh temuan bahwa saat ini ada

beragam cara yang dilakukan untuk mengakses konten TV atau film. TV

terrestrial dan TV kabel masih menjadi pilihan utama dengan perolehan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

2

(77%), namun akses konten video melalui platform digital juga cukup tinggi

seperti misalnya situs streaming seperti Youtube, Video dsb (51%), portal

TV online (44%), TV internet berlangganan seperti Netflix, Iflix, Hooq, dsb

(28%).

Berdasarkan data yang ada tampak bahwa selain televisi, kemajuan internet

sebagai wujud dari kecanggihan teknologi digital semakin mendukung jangkauan

televisi dan akses film. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan bahwa teknologi

komunikasi di era seperti sekarang ini semakin memudahkan akses masyarakat

dalam mengkonsumsi informasi dan hiburan. Situasi yang ada pada akhirnya

membentuk budaya baru, mengubah cara berpikir, gaya hidup, berkomunikasi,

dan berperilaku masyarakat (Iswarahadi, 2017: 20).

Adapun masyarakat kebanyakan itu ialah generasi muda, generasi yang

memiliki keahlian menggunakan perangkat teknologi baru dan saling

berkomunikasi menggunakan media baru. Generasi ini adalah generasi yang

cenderung menghabiskan waktu di depan televisi [termasuk mengakses film]

(KWI, 2015: 32 ).

Oleh sebab itu, berdasarkan situasi tersebut, tepatlah bila penulis mengutip

kata Pater Pungente, dalam Iswarahadi (2017: 107) yang mengatakan:

“...Media yang membentuk kita saat ini adalah film dan televisi. Televisi

menggunakan sensibilitas budaya yang dihasilkan oleh film. Film

menyajikan kepada kita bentuk-bentuk dunia dan cara-cara etis untuk hidup

di dunia yang diciptakannya.”

Dari pernyataan ini sangat tepat apabila bertolak pada potret budaya hidup

masyarakat saat ini, khususnya orang muda yang banyak dipengaruhi oleh media

(khususnya televisi dan film). Bahkan hingga saat ini banyak peran orang tua,

Gereja, dan sekolah dalam menyampaikan, menanamkan dan membentuk nilai-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

3

nilai telah diambil alih oleh media digital, televisi, dan khususnya [film]

(Iswarahadi, 2017: 85).

Adapun perubahan nilai [kebudayaan baru] yang dibawa dan dibentuk oleh

media televisi cenderung membawa pemirsa ke dalam kehidupan yang konsumtif

dan hedonis (Iswarahadi, 2003: 18-26). Hal ini tentu tidak lepas dari sikap dan

cara hidup orang muda masa kini yang cenderung mementingkan gaya hidup.

Mengutip Sukatno dalam Resmiwaty lewat tulisannya di e-jurnal

(media.neliti.com) yang berjudul: Degradasi Kultural Dalam Kehidupan Remaja,

ia menyebutkan:

“...Gaya hidup mendorong lahirnya hedonisme. Hedonisme dapat diartikan

sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk memenuhi kesenangan dan

kenikmatan dalam hidup. Hedonisme bermuara pada kenikmatan dan

kebahagiaan, karenanya harus dicari dan dipenuhi. Hedonisme pada masa

akhir-akhir ini kecenderungannya ke arah pergaulan bebas, pemuasan nafsu

seks, mabuk-mabukan, dan penyalah-gunaan narkotika. Hal ini terutama

banyak dilakukan oleh orang muda.”

Menanggapi hal ini Gereja Katolik tidak tinggal diam, ia selalu menyadari

pentingnya media komunikasi massa untuk penyebaran iman. Meskipun

perkembangan teknologi memiliki dampak negatif bagi Orang Muda Katolik.

Gereja tidak memandang itu sebagai hal yang perlu dihindari. Melainkan

bagaimana dimanfaatkan dengan maksimal. Sebagaimana Konsili Vatikan II yang

termuat dalam dekrit Inter Mirfica, Gereja memandang perkembangan media

teknologi komunikasi massa dan telekomunikasi sebagai sesuatu yang

mengagumkan dan membuka peluang baru untuk menyalurkan informasi,

gagasan, serta pedoman; misalnya, melalui sinema [film] dan televisi yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

4

mengarah pada keselamatan umat beriman dan kemajuan seluruh masyarakat

demi terwujudnya nilai Kerajaan Allah (IM, art. 1 dan 2).

Gereja juga selalu menerbitkan Instruksi Pastoral berkaitan dengan

pewartaan dan media. Misalnya, Communio et Progressio, Evangelii Nuntiandi,

Aetatis Novae, dll. Paus setiap tahun mengirimkan surat pastoral tentang media.

Contohnya: pada Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-44 pada 16 Mei 2010 yang

diangkat oleh Paus Benediktus XVI adalah “Media Baru demi Pelayanan Sabda.”

Di dalam media baru seperti internet pengaruh yang dibawa televisi/audiovisual

semakin dilipatgandakan. Melalui internet kita bisa akses dan menonton film

pendek (Iswarahadi, 2017: 22).

Sejalan dengan ini, salah satu yang menjadi daya tarik kaum muda, di

antaranya menonton film, khususnya film pendek. Mengingat juga bahwa

penggunaan media sosial seperti Youtube sekarang ini masif digunakan khususnya

kalangan orang muda, misalnya saja pada 2011, tersedia 1 triliun playback di

Youtube (Iswarahadi, 2017: 31). Bertolak dari kondisi ini tidak sedikit film

pendek sebagai salah satu jenis film yang banyak disebarkan oleh sineas muda

melalui youtube di era digital yang memiliki kekuatan audio-visual. Film pendek

yang digarap secara independen banyak menampilkan realitas sosial di mana para

sineas muda mengemasnya secara menarik dan menawan. Oleh sebab itu film

pendek merupakan salah satu bentuk media audio-visual yang dapat digunakan

sebagai media dalam katekese. Refleksi yang berangkat dari program audio-visual

atau berdasarkan metode simbolic way sangat menarik, konkret, memotivasi

peserta terlibat, membantu refleksi iman lebih dalam (Iswarahadi 2017: 24).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

5

Berdasarkan uraian situasi umum di atas, demikian juga konteks hidup yang

dihadapi oleh OMK di Pelem Dukuh yang merupakan pilihan tempat untuk

peneliti akan melakukan penelitian. Di mana OMK Pelem Dukuh sendiri dalam

keseharian hidup mereka sebagai kelompok kategori orang muda pada umumnya,

terkhusus dalam hal bertumbuh dan berkembang dalam iman juga dihadapakan

dengan situasi dan kondisi yang sama.

Oleh sebab itu, penulis memilih judul skripsi ini: “Manfaat Film Pendek

Sebagai Media Audio-Visual Dalam Katekese Bagi Orang Muda Katolik Di

Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh, Kulon Progo,

Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai sebuah gagasan untuk memahami

bagaimana manfaat film pendek dalam hidup orang muda di era audio-visual

sebagai sarana katekese. Judul ini juga diangkat atas gagasan bahwa ada film-film

pendek memiliki nilai-nilai Kristiani. Oleh sebab itu dapat dimanfaatkan oleh

Gereja, khususnya sebagai media Katekese bagi Orang Muda Katolik yang

bertumbuh dalam iman sesuai budaya hidup, dan cara komunikasi mereka.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dirumuskan pokok

permasalahan, yaitu: Bagaimana manfaat film pendek dalam katekese audio-

visual bagi Orang Muda Katolik di Paroki Administratif Santa Maria Fatima

Pelem Dukuh, Kulon Progo, Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

6

C. Tujuan Penulisan

Berkenaan dengan rumusan permasalahan yang ada, maka tujuan yang

hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah: Untuk memaparkan manfaat

film pendek sebagai media audio-visual dalam katekese bagi Orang Muda Katolik

di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh, Kulon Progo,

Yogyakarta.

D. Manfaat Penulisan

Penulisan ini diharapkan dapat memberi manfaat:

Bagi Penulis:

1. Penulis dapat memperoleh pengalaman baru sebagai bekal dalam

memanfaatkan film pendek sebagai media audio-visual dalam katekese bagi

Orang Muda Katolik.

2. Penulis dapat mengetahui “Manfaat Penggunaan Film Pendek Sebagai Media

Audio-Visual Dalam Katekese Bagi Orang Muda Katolik Di Paroki

Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh, Kulon Progo, Yogyakarta.”.

Bagi Program Studi:

1. Memberikan data ilmiah bagi prodi dan mahasiswa PAK USD terkait hasil

penelitian tentang “Manfaat Penggunaan Film Pendek Sebagai Media Audio-

Visual Dalam Katekese Bagi Orang Muda Katolik”.

2. Memberikan sumbangan pemikiran mengenai “Manfaat Penggunaan Film

Pendek Sebagai Media Audio-Visual Dalam Katekese Bagi Orang Muda

Katolik”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

7

Bagi Umat:

1. Memberikan informasi mengenai “Manfaat Penggunaan Film Pendek Sebagai

Media Audio-Visual Dalam Katekese Bagi Orang Muda Katolik di Paroki

Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh, Kulon Progo, Yogyakarta.”.

2. Sebagai bahan refleksi dalam memanfaatkan sarana teknologi komunikasi

untuk kegiatan katekese bagi Orang Muda Katolik.

3. Memberikan dorongan dan langkah-langkah dalam memanfaatkan film

pendek untuk kegiatan katekese.

Bagi Pembaca:

1. Memberikan informasi mengenai manfaat penggunaan film pendek sebagai

media audio-visual dalam katekese bagi Orang Muda Katolik.

2. Sebagai bahan refleksi dan pengatahuan dalam memanfaatkan film pendek

sebagai media audio-visual dalam katekese bagi orang Muda Katolik.

E. Metode Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan penelitian kualitatif

dengan metode deskriptif analitis berdasarkan studi kepustakaan atau literatur

yang berkaitan dengan tema yang diangkat penulis. Studi kepustakaan atau

literatur yang ada dikuatkan oleh analisis penulis terhadap beberapa film pendek

terpilih dan bagaimana penggunaannya dalam katekese bagi Orang Muda Katolik.

Setelah itu, proses penggunaan film pendek dalam katekese akan diamati dan

dievaluasi oleh seluruh tim. Adapun teknik pengumpulan data yang akan

diusahakan dalam pelaksanaan penelitian di antaranya observasi, dan wawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

8

Fokus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat film pendek

sebagai media audio-visual dalam katekese bagi Orang Muda Katolik di Paroki

Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh, Kulon Progo, Yogyakarta.

Tahap penelitian yang akan dilakukan adalah:

1. Survei situasi dan kebutuhan katekese bagi Orang Muda Katolik: Survei

dilakukan di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh, Kulon

Progo, Yogyakarta. Tujuannya untuk mengetahui situasi nyata Orang Muda

Katolik yang menjadi sasaran penelitian. Proses yang akan dilakukan yakni

dalam bentuk wawancara. Hasil survei tersebut akan disusun untuk menjadi

pedoman awal penentuan tema-tema katekese yang sesuai dengan kebutuhan

Orang Muda Katolik.

2. Menyusun program katekese audio-visual bagi Orang Muda Katolik dengan

memanfaatkan film pendek: Setelah mengetahui situasi hidup Orang Muda

Katolik dan menentukan tema-tema yang sesuai dengan kebutuhan Orang

Muda Katolik berdasarkan hasil survei, program katekese dapat disusun.

Proses penyusunan program katekese dimulai dengan mengajukan beberapa

judul film pendek yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Peneliti

mulai menganalisis beberapa video yang dipilih untuk menemukan makna

dan kedalaman video untuk dapat dimanfaatkan sebagai media katekese

audio-visual. Program Katekese disusun dengan satuan perencanaan yang

sistematis, sehingga memudahkan dalam pelaksanaan program katekese.

3. Pelaksanaan program: Pelaksanaan program dilakukan dengan beberapa

persiapan; di antaranya perencanaan program katekese bagi Orang Muda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

9

Katolik, tempat, waktu, sarana, dan prasarana. Pembina katekese yang

mengatur jalannya proses katekese adalah peneliti itu sendiri dengan

didampingi evaluator yang bertugas untuk memantau dan mengevaluasi

jalannya katekese bagi Orang Muda Katolik.

4. Penelitian: Penelitian dilakukan dengan mengolah data hasil evaluasi dari

evaluator dan berdasarkan hasil wawancara terkait manfaat dari katekese

dengan film pendek bagi Orang Muda Katolik dengan mengacu pada

pertanyaan terkait penelitian. Hasil evaluasi dari Orang Muda Katolik,

Evaluator, serta pembina katekese digunakan untuk mendeskripsikan proses

katekese Orang Muda Katolik yang telah berlangsung.

5. Merangkaum hasil penelitian: Hasil penelitian dirangkum untuk mengetahui

manfaat film pendek sebagai media audio-visual dalam katekese bagi Orang

Muda Katolik di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh,

Kulon Progo, Yogyakarta.

6. Rekomendasi: Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan evaluasi. Peneliti

merekomendasi agar program kegiatan katekese audio-viusal bagi Orang

Muda Katolik di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh,

Kulon Progo, Yogyakarta dapat dilaksanakan secara berkesinambungan

dengan menggunakan film pendek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

10

F. Sistematika Penulisan

Penulis memilih judul skripsi: “MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI

MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE BAGI ORANG MUDA

KATOLIK DI PAROKI ADMINISTRATIF SANTA MARIA FATIMA PELEM

DUKUH KULONPROGO, YOGYAKARTA”, yang akan diuraikan dalam lima

bab sebagai berikut:

Bab I: Bab ini berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang penulisan,

rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan

sistematika penulisan.

Bab II: Bab ini berisi pembahasan kajian teori film pendek sebagai media

audio-visual dalam katekese bagi Orang Muda Katolik.

Bab III: Bab ini berisi metodologi penelitian program penggunaan film

pendek sebagai media audio-visual dalam katekese bagi Orang Muda Katolik di

Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh, Kulon Progo,

Yogyakarta.

Bab IV: Bab ini berisi hasil uraian pembahasan penelitian mengenai

pelaksanaan, evaluasi dan penelitian program katekese tentang penggunaan film

pendek sebagai media audio-visual dalam katekese bagi Orang Muda Katolik di

Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh, Kulon Progo,

Yogyakarta.

Bab V: Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

(11)

BAB II

FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM

KATEKESE BAGI ORANG MUDA KATOLIK

Pada bab I telah diuraikan latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan

penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan serta sistematika penulisan

skripsi. Bab kedua akan membahas film pendek sebagai media audio-visual dalam

katekese bagi Orang Muda Katolik. Bab dua ini membahas teori dari berbagai

sumber yang berkaitan dengan media audio-visual, film pendek, Orang Muda

Katolik, katekese pada umumnya dan katekese audio-visual khususnya serta

berkatekese dengan film pendek bagi Orang Muda Katolik.

A. Media Audio-Visual

1. Media

Sebelum membahas pengertian dan manfaat media audio-visual sebagai

sarana komunikasi dan komunikasi iman, maka perlu terlebih dahulu untuk

memahami apa itu ‘media’. Media secara etimologi berasal dari bahasa Latin

‘medium’, secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Sebagai alat perantara

atau pengantar, media merupakan sarana untuk menyampaikan sesuatu pesan

kepada penerima. Sejalan dengan pendapat tersebut, ada banyak batasan yang

kemudian diberikan terkait dengan pengertian media. Misalnya, AECT

(Association For Education Communication Technology) membatasi media

sebagai sarana yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan/informasi. Adapun

Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

12

merangsang belajar seseorang. Sementara Briggs berpendapat bahwa media

adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan untuk merangsang belajar,

salah satu contohnya film. Sedangkan NEA (National Education Assocition)

mengartikan media sebagai bentuk komunikasi baik cetak maupun audio-visual

serta peralatannya (Sadiman, 2009: 6).

Dari beberapa penjelasan di atas, secara ringkas media ialah sarana yang

dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dan dibaca. Media adalah segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima.

Dengan demikian media dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta

perhatian sedemikian rupa, sehingga proses belajar pun terjadi. Media sebagai

penyalur pesan/informasi merupakan alat komunikasi penyokong kehidupan.

Dalam hal ini media untuk membangun kondisi yang dapat membantu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, sehingga memampukan menyikapi

masalah dalam kehidupannya (Sadiman, 2009: 7).

2. Media Audio-Visual

Penemuan listrik merupakan awal dari peradaban baru dalam budaya

kehidupan manusia. Dalam peradaban ini opini publik tidak lagi dibentuk hanya

dengan huruf-huruf, tetapi juga melalui gambar dan suara. Peradaban ini yang

kemudian disebut dengan peradaban audio-visual (Adisusanto dan Ernestine,

1977:3).

Audio-visual merupakan instruksional (alat) modern yang sesuai dengan

perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi). Audio-visual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

13

adalah hasil dari media yang “audible” artinya dapat didengar dan yang “visible”

dapat dilihat. Kegunaannya untuk membuat komunikasi menjadi lebih efektif.

Adapun bentuk-bentuknya yaitu meliputi media yang dapat dilihat dan didengar

seperti televisi, video, sound slide, film dan lain-lain (Suleiman, 1981:11).

Dengan demikian manusia zaman audio-visual telah diperkaya dengan suara

dan musik karena pengaruh gagasan-gagasan yang terbawa lewat media yang ada.

Pada akhirnya media audio-visual membawa perubahan terhadap sikap manusia

itu sendiri, khususnya dalam berkomunikasi dan berprilaku masyarakat.

3. Media Audio-Visual sebagai Sarana Komunikasi

Pada hakikatnya media audio-visual adalah sarana komunikasi (Suleiman,

1981:2). Sebagai sarana komunikasi media audio-visual merupakan alat yang

berfungsi membantu proses interaksi antar manusia dalam berelasi. Oleh karena

itu banyak kalangan masyarakat menggunakan media audio-visual untuk

meningkatkan efektivitas komunikasi, dan meningkatkan kualitas kinerja. Dalam

hal ini media audio-visual mampu meningkatkan kegairahan dan kecepatan dalam

memperoleh informasi, edukasi, hiburan dan komunikasi. Adapun manfaat media

audio-visual sebagai sarana komunikasi menurut Amir Hamzah Suleiman

(Suleiman, 1981:17-18) ialah:

a. Memudahkan orang menyampaikan dan menerima pesan

Audio-visual mampu menyampaikan pengertian atau informasi secara

konkret dan nyata daripada kata-kata lisan dan tulisan. Oleh karena itu audio-

visual membuat suatu pengertian dan informasi lebih berarti. Sebab dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

14

melihat dan mendengar penerima pesan akan lebih mudah, dan lebih cepat

mengerti tentang apa yang dimaksud dari penyampai pesan.

b. Mendorong keinginan untuk mengetahui lebih banyak

Seseorang yang melihat apa yang diperlukan akan memberi ketertarikan dan

dorongan baginya untuk mengetahui lebih. Dorongan adalah dasar dari

pemindahan suatu ide dari pikiran seseorang kepada orang lain. Audio-visual

mampu menghidupi dorongan dan motivasi serta membangkitkan

keingintahuan untuk mengetahui, menyelidiki, yang pada akhirnya memberi

pengertian yang lebih baik.

c. Audio-visual mengekalkan pengertian yang didapat

Penyebab utama tidak efisiennya cara belajar dan berkomunikasi manusia

adalah mudah lupa. Audio-visual tidak saja menghasilkan cara belajar yang

efektif, dalam waktu yang lebih singkat, tetapi yang diterima melalui audio-

visual lebih lama tinggal dalam ingatan.

4. Manfaat Bahasa Media Audio-Visual dalam Komunikasi Iman

Dewasa ini bahasa media audio-visual bukan pertama-tama memberikan

kesempatan untuk menyampaikan kata-kata yang teliti, tetapi untuk

menyampaikan pengalaman menyeluruh. Bahasa audio-visual pun tidak banyak

menyampaikan doktrin atau ide-ide, melainkan lebih merangsang perasaan

seorang pribadi. Lewat gambar dan suara yang dimiliki, audio-visual dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

15

mengungkapkan perasaan, isi hati, bahkan seluruh pribadi pembuatnya, seperti

halnya pembuat film. Dengan demikian audio-visual membantu seseorang

menggali pengalaman melalui pengalaman pribadi lain (Ernestine & FX.

Adisusanto, 1977:7).

Penglihatan dan pendengaran merupakan indra manusia yang kuat

peranannya dalam meyakinkan manusia (individu) terhadap suatu peristiwa. Mata

(penglihatan), dan telinga (pendengaran) menentukan bobot kebenaran. Dalam

struktur syaraf manusia penglihatan dan pendengaran menopang daya persepsi

manusia (pemahaman, keyakinan akan pengakuan). Ketika keduanya dipadukan

(suara dan obyek yang dilihat), maka nilai keakuratan dan kebenaran terhadap

pesan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.

Yohanes dalam suratnya menyatakan: “Apa yang telah kami lihat, dan yang

kami dengar, itulah yang kami beritakan kepadamu supaya kamupun memperoleh

persekutuan dengan kami agar sukacita kita menjadi sempurna.” (1 Yoh 1:3).

Sukacita (kabar gembira/Injil dan pewartaan) akan lengkap dan sempurna apabila

didukung indra pendengaran dan penglihatan. Pemikiran ini memberikan

kesimpulan bahwa media audio-visual merupakan sarana paling tepat dan efektif

khususnya dalam membangun dan mengkomunikasikan kebenaran maupun untuk

membentuk nilai khususnya dalam komunikasi iman (Mite, 2012:15-16).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

16

B. Pengertian Film

1. Film

Pengertian film sebagai sinema merupakan frasa dari kata sinematografi.

Secara etimologi sinematografi berasal dari bahasa Yunani: ('kinema - κίνημα'

"gerakan" dan graphein - γράφειν "merekam"), adalah ilmu terapan yang

membahas teknik menangkap gambar sekaligus menggabung-gabungkan gambar.

Gabungan gambar yang terangkai itu kemudian memiliki kemampuan atau

berfungsi menyampaikan ide, cerita, dan pesan melalui media komunikasi massa

kepada khalayak masyarakat (Effendy, 2007: 6). Film sebagai media komunikasi

massa merupakan sebuah perpaduan antara penyampaian pesan melalui gambar

bergerak, pemanfaatan teknologi, seni serta suara. Oleh karena itu, film adalah

medium komunikasi massa yang ampuh sekali, bukan saja untuk hiburan, tetapi

juga untuk penerangan dan pendidikan (Effendy, 1986: 220).

Sejalan dengan pendapat di atas Wibowo dkk (2006:196), mengartikan,

bahwa:

“Film adalah alat untuk menyampaikan berbagai pesan kepada khalayak

melalui sebuah media cerita. Film kemudian menjadi medium ekspresi

artistik sebagai suatu alat bagi para seniman dan insan perfilman dalam

rangka mengutarakan gagasan-gagasan dalam ide cerita. Secara esensial dan

substansial, film memiliki power yang akan berimplikasi terhadap

komunikan masyarakat.” (http://thesis.umy.ac.id/

Oleh karena itu, berdasarkan pendapat di atas film turut memberi pengaruh yang

besar terhadap budaya hidup manusia saat ini. Film dapat melibatkan berbagai

interaksi sosial budaya, ekonomi, dan politik saat film tersebut diproduksi dan

dikonsumsi, sehingga film dapat dikatakan langsung berhubungan dengan massa

atau masyarakatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

17

Film apa pun itu, di baliknya diyakini ada pesan dan tujuan tersendiri bagi

penontonnya. Film banyak digunakan sebagai media untuk merefleksikan realitas,

atau bahkan membentuk realitas. Film merupakan cerminan realita kehidupan

masyarakat sekitarnya. Oleh sebab itu film selalu bertautan dengan nilai-nilai

yang ada dalam masyarakat.

2. Film pendek

Film Pendek merupakan kategori film yang durasinya pendek. Durasi film

pendek biasanya di bawah 60 menit. Film pendek biasanya dihasilkan oleh para

mahasiswa jurusan film atau orang/kelompok yang menyukai dunia film dan ingin

berlatih membuat film dengan baik (Effendy, 2002:13). Oleh karena itu film

pendek merupakan film yang dihasilkan oleh sineas yang memiliki hobi dan visi

untuk menyampaikan pesan atau nilai-nilai tertentu kepada pemirsanya.

3. Film dalam Pengalaman Kehidupan Manusia

Film sebagai fenomena sosial, estetika, dan psikologi, yang kompleks

merupakan dokumen yang terdiri dari cerita, gambar yang diiringi kata-kata dan

musik. Film juga merupakan produksi yang multi dimensional dan kompleks.

Dalam film terkandung fungsi informatif, maupun edukatif bahkan persuasif

(http://www.landasanteori.com/).

Oleh sebab itu tidaklah mengherankan apabila film banyak digunakan

sebagai sarana media edukasi untuk pembinaan generasi muda, misalnya dalam

rangka retret dan katekese, maupun nation and character building (Iswarahadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

18

2003: 23) Fungsi film sebagai sarana refleksi atau pembinaan iman maupun

edukasi akan semakin dapat dicapai apabila diproduksi film-film yang objektif

atau film dokumenter yang diangkat dari kehidupan sehari-hari secara berimbang

dan dimanfaatkan secara tepat guna.

Adapun pandangan Achmad Choirudin dalam essainya “Film Pinggiran dan

Demokrasi Media” ia memandang bahwa: Film sebagai salah satu jenis media

komunikasi massa mampu merekonstruksikan realitas sosial ke dalam simbol

audio-visual. Film dapat berperan sebagai alat pengawal demokratisasi. Misal,

dalam konteks kehidupan sosial politik sebagai media penyalur aspirasi

masyarakat. Sedangkan di tengah arus kehidupan kultural, film merupakan

wahana ekspresi budaya berupa produk kesenian visual yang lebih interpretatif.

Mengingat bahwa tak jarang juga bahwa media film seringkali dimanfaatkan

pangsa pasar sebagai barang dagangan untuk meraup keuntungan. Tidaklah heran

apabila media film dapat menyeret masyarakat dalam budaya baru yang bisa

mengancam nilai-nilai yang ada dalam kehidupannya

(https://kbgmrk.wordpress.com/).

Dengan melihat peran media film dalam kehidupan masyarakat saat ini,

berdasarkan realitas dan sudut pandang yang ada, film memiliki fungsi dan

pengaruh yang besar dalam pengalaman kehidupan umat manusia. Baik itu

pengaruh yang baik maupun yang negatif. Di sinilah kemudian film perlu

dimanfaatkan dan dibawa ke arah kegunaan yang seharusnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

19

4. Film dalam Dimensi Iman Kristiani

Pierre Babin dalam tulisan Iswarahadi di buku Pewartaan Iman di Zaman

Global mengatakan: Film dan televisi bekerja dengan symbolic way. Film dan

televisi menggunakan imajinasi, gambar, intuisi cerita, nyanyian, dan

pengalaman-pengalaman yang dibagikan” (Rukiyanto, 2013: 263).

Senada dengan itu, mengutip Kristianto Naku, lewat artikelnya dalam

majalah ROHANI dengan judul: Ada Apa di Balik Lensa? Mengatakan:

Kekuatan sebuah film yang baik adalah ketika penonton mampu terlibat

merasakan vibrasinya, menangkap pesan yang terkandung di dalamnya, dan

akhirnya menggugat eksistensinya. Menggugat di sini dapat diartikan

memberi inspirasi, menggugah kesadaran, memberi dimensi reflektif,

inspiratif namun juga menyentuh ke sisi terdalam diri: [akal] budi, hati, dan

kehendak penonton (Kristianto Naku, CMF. Rohani, No. 11. Tahun ke-63,

November 2016: 9).

Oleh sebab itu film adalah cara kontemporer untuk masuk dalam

pewahyuwan timbal balik antara kita dan Tuhan. Menggunakan film untuk

mengembangkan spiritualitas berarti mengimplementasikan inspirasi dasar dari St.

Ignatius Loyola pada zaman sekarang ini. Karena pada saat menonton film, kita

tidak hanya dihibur, tetapi kita juga sedang dibentuk (Iswarahadi, 2013: 107).

Dalam hal ini film mempengaruhi cara berpikir, merasa, dan cara bertindak.

Adapun menurut Mangunhardjana dalam Film: Sejarah Teknik dan Seninya, film

dapat menjadi tempat belajar hidup, mengenal alam, sesama, dan dunia rohani

(Mangunhardjana, 1974: 4-7).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

20

C. Orang Muda Katolik

1. Istilah dan Batasan Usia Orang Muda Katolik

Secara umum kaum muda adalah mereka yang berusia 15-24 tahun. Kata

kaum muda ini dipergunakan untuk menunjukkan jumlah kelompok orang yang

usianya muda. Sedangkan menurut ilmu psikologi, kaum muda adalah mereka

yang disebut dengan remaja yang mencakup muda-mudi usia Sekolah Menengah

Atas (SMA) dan umur studi di Perguruan Tinggi (PT) semester I-IV

(Mangunhardjana, 1986: 12).

Adapun menurut Riberu, muda-mudi adalah kelompok umur sexennium

ketiga dan keempat dalam hidup manusia (± 12-24 tahun). Bagi yang bersekolah,

usia ini sesuai dengan usia sekolah lanjutan dan usia perguruan tinggi. Ditinjau

dari segi sosiologis, patokan ini perlu dikoreksi dengan unsur status sosial. Status

sosial yang dimaksudkan ialah hak dan tugas orang dewasa yang diberikan sesuai

dengan tata kebiasaan masyarakat tertentu (Tangdilintin, 1984:5).

Sedangkan yang dimaksud dengan Orang Muda Katolik (OMK) menurut

buku “Pedoman Karya Pastoral Kaum Muda” terbitan Komisi Kepemudaan KWI

tahun 1998, OMK adalah para lajang yang berusia 13-35 tahun. Seorang yang

sudah dibaptis, lajang dan berusia 13-35 sebagai identitas subyek penggembalaan

oleh pastoral kepemudaan. Adapun batasan rentang umur 13-35 tersebut masuk

akal dalam pastoral OMK karena alasan perkembangan psikologis serta situasi

Indonesia yang beragam (Komkep KWI, 2014: 17). Namun keuskupan dapat

menetapkan batasan usia sendiri sesuai dengan situasi pastoral setempat.

Semangatnya ialah, agar remaja dan OMK dalam rentang usia tersebut dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

21

terlayani lewat pembinaan yang baik. Jadi, istilah dan batasan Orang Muda

Katolik (OMK) di sini adalah orang yang berusia antara 13 hingga 35 tahun,

lajang, telah dibaptis atau telah diterima dalam Gereja Katolik (Komkep KWI,

2014: 17).

2. Kondisi Perkembangan Hidup Orang Muda.

Orang muda selalu berada dalam proses perkembangan sebagai pribadi

menuju manusia yang lebih dewasa (adolesensi). Adapun ditinjau dari sudut ini,

masalah yang selalu dihadapi oleh kelompok ini ialah memperoleh kedewasaan

dalam arti fisik, mental, emosional, sosial, moral dan religius. (Winarno, 1980:

26). Adapun yang akan diulas di sini adalah mental, emosional, sosial, moral dan

religius:

a. Perkembangan Mental

Perkembangan mental pada orang muda nampak pada gejala-gejala

perubahan dari segi intelektual dan cara berpikir. Hal ini terbukti dari penggunaan

kosakata yang akrab mereka gunakan. Pada tahap ini, orang muda pun mulai

cakap dalam berpikir secara abstrak dan kritis. Dimana orang muda mulai

menggali pengertian tentang diri sendiri, membentuk gambaran diri, panggilan

hidup dan masa depan mereka (Mangunhardjana, 1986: 13).

b. Perkembangan Emosional

Perkembangan emosional pada orang muda berhubungan dengan

perkembangan fisik. Hubungan tersebut juga mempengaruhi perubahan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

22

keseimbangan hormon dalam tubuh. Perubahan dan keseimbangan hormon

tersebut kemudian mempengaruhi kemampuan mereka dalam mengenal emosi

seperti perasaan positif: bahagia, senang, bersemangat, puas, berani, cinta,

optimis, percaya diri, terharu, terdukung, bangga, diterima; juga perasaan negatif

seperti: sedih, jemu, tak bersemangat, marah, malu, bingung, sepi, takut, pesimis,

cemas, dan apatis. Oleh karenanya, masalah yang dihadapi orang muda di sekitar

perkembangan emosional adalah menilai baik-buruknya emosi dan bagaimana

menguasai dan mengarahkannya (Mangunhardjana, 1986: 13-14).

c. Perkembangan Sosial

Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan, perhatian

dan dorongan dari orang lain dalam hidupnya. Sebagai pribadi yang berkembang,

kaum muda memerlukan bantuan dan dorongan dari orang lain di sekitarnya

dalam berinteraksi maupun mengembangkan pengalaman yang dimilikinya dalam

kehidupan (Mangunhardjana 1986:14). Karena itu dalam hubungan sosial

kaum muda juga sering menghadapi masalah, misalnya cara bergaul, cara

masuk kelompok dan sebagainya.

d. Perkembangan Moral

Melihat berbagai pandangan dalam kehidupan, maka kaum muda mulai

dihadapkan pada masalah pencarian patokan moral yang dapat dipergunakannya

sebagai patokan dalam bergaul bersama orang lain untuk menentukan baik

dan buruk. Masalah moral yang dihadapi kaum muda tidak terbatas pada diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

23

mereka sendiri, tetapi meluas sampai pada masalah moral dalam hidup masyarakat

seperti masalah ketidakadilan, kejahatan, hak-hak asasi manusia dan peranan

yang diharapkan dari mereka dalam masyarakat. Oleh karena menghadapi

berbagai kenyataan hidup dan harus mengambil keputusan moral itu, kaum

muda mengalami berbagai ketegangan batin (Mangunhardjana, 1986: 15).

e. Perkembangan Religius

Perkembangan religius di kalangan orang muda menyangkut hubungan atau

relasi Orang Muda dengan Tuhannya. Pada tahap ini orang muda selalu

mempertanyakan segala hal yang paling dalam tentang Tuhan, berkaitan dengan

hubunganNya dengan manusia dan dunia, peran-Nya dalam hidup sekarang dan

yang akan datang. Di masa-masa inilah orang muda ingin memperoleh kejelasan

atas perkara-perkara dalam mencapai taraf kesejatian menjadi religius. Pada masa

ini mereka menghadapi masalah-masalah berat: apa arti Tuhan, arti hidup, arti

agama dan ibadat, agama dan hidup, agama dan kejahatan, arti hidup sesudah

mati. Karena itu mereka mencari informasi sebanyak-banyaknya dan menanyakan

segala hal dari sumber yang langsung dapat mereka ketahui dan dekat dengan

hidup mereka yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, agar

proses pertumbuhan dan perkembangan orang muda dapat lebih terarah dengan

baik dalam pengentasan masalah, perlu tersedia pendampingan yang memadai

dari segi tujuan, materi, serta bentuk, metode dan tekniknya (Mangunhardjana,

1986: 16).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

24

3. Situasi dan Konteks Hidup Orang Muda

Orang muda dalam masa perkembangan hidupnya menuju kedewasaan yang

lebih luas dipengaruhi banyak faktor seperti halnya pendidikan, lingkungan

tempat tinggal dan pergaulan. Tidak hanya itu, konteks hidup seperti halnya

kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi dan telekomunikasi yang

berkembang pesat juga mempengaruhi hidup orang muda, misalnya cita-cita, gaya

hidup, bergaul, kerja, dan mendapat hiburan. Oleh karena itu, tidak jarang hal

tersebut turut mempengaruhi dan mengakibatkan degradasi nilai hidup di

kalangan orang muda. Hal ini menyangkut sikap dan tindakan orang muda dalam

membangun tatanan kehidupan bersama, baik itu nilai kemanusiaan, demokrasi,

moralitas, bahkan religiusitas. Nilai-nilai tersebut pun dapat goyah apabila tidak

bisa dimanfaatkan dengan baik melalui pendampingan yang baik pula. Dengan

melihat kondisi, situasi, dan konteks hidup yang dialami orang muda dengan

segala perubahan, masalah, keprihatinan, pergulatan dan pergumulan yang ada

diharapkan dapat membantu pendamping orang muda mendapatkan gambaran

umum tentang orang muda. Oleh itu gambaran umum yang ada dapat menjadi

perhatian dan pertimbangan sebagai titik tolak dalam memberikan pembinaan

iman bagi orang muda (Mangunhardjana, 1986: 19-20).

4. Pola Komunikasi Orang Muda

Kaum muda memiliki kekhasan dan cara tersendiri dalam berkomunikasi

yaitu lebih menyukai suasana yang santai, menarik, dan menggembirakan.

Demikianlah kekhasan dari kaum muda yang mulai sadar dan melek akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

25

perkembangan media. Tidak heran apabila anak muda lebih tertarik dengan

produk budaya pop seperti film dan musik. Oleh karena itu dalam melakukan

pewartaan bagi orang muda diperlukan sarana dan media yang mendukung bagi

mereka dalam berkomunikasi (Rukiyanto (ed.), 2012: 391).

5. Orang Muda menurut Pandangan Allah dan Gereja

Dalam buku Komkep KWI yang berjudul Sahabat Sepeziarahan: Pedoman

Karya Pastoral OMK Indonesia diuraikan bahwa:

“...Allah secara istimewa menaruh orang muda di dalam hatinya. Dalam

sejarah keselamatan, Allah memanggil orang muda (tokoh-tokoh dalam

perjanjian lama yang banyak menginspirasi) sebagai rekan kerja-

Nya...Hingga puncak kerjasama itu terjadi ketika Allah memanggil Maria

(yang juga gadis muda) sebagai perantaraNya untuk mengutus Putra-Nya

menjadi manusia. Yesus muda pun yang pada akhirnya menjadi dasar dari

semua dasar pembinaan orang muda. Yesus yang muda pun memanggil

murid-murid yang juga muda sebagai rekan kerjanya untuk

memperjuangkan dan mewartakan demi terwujudnya karya keselamatan

Allah” (Komisi Kepemudaan KWI, 2014: 42-43).

Adapun pandangan Gereja terhadap orang muda tercermin dalam Konsili

Vatikan II (1962-1965) sebagai Konsili bersejarah dalam pembaharuan Gereja

Katolik yang menyebutkan bahwa: “...kaum muda adalah harapan dan masa depan

Gereja dan masyarakat” (GE, art. 2). Selain itu, disebutkan juga bahwa “...kaum

muda merupakan kekuatan amat penting dalam masyarakat zaman sekarang” (AA,

art 12). Berdasarkan pernyataan yang terdapat dalam dua dokumen Konsili

Vatikan II di atas, dengan jelas Paus Paulus VI menegaskan bahwa Gereja

memandang orang muda sebagai generasi potensial yang senantiasa akan selalu

diandalkan Gereja dan masyarakat untuk melahirkan perubahan. Pandangan yang

ada memperlihatkan bahwa Orang Muda Katolik menempati posisi yang istimewa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

26

dan selalu diperhitungkan perannya dalam Gereja. Selain itu Gereja juga turut

memperhatikan orang muda dengan memberikan kepada OMK aneka

pendampingan dan kegiatan seperti halnya pertemuan tingkat international,

nasional, hingga regional, contohnya: World Youth Day (WYD) Internasional

Youth Day (IYF) Asian Youth Day (AYD) Indonesian Youth Day (IYD), Temu

Moderatores (Temods), Pertemuan tingat Keuskupan,

Dekanat/Kevikepan/Wilayah Pelayanan Pastoral, Paroki, Pertemuan Kelompok

Kategorial, Kaderisasi Khusus (Tematik) dan lainnya. Aneka kegiatan-kegiatan

yang ada merupakan bentuk perhatian Gereja pada pekembangan hidup orang

muda.

Bahkan baru-baru ini sinode para uskup di Roma tentang kaum muda yang

diselenggarakan pada 18 Oktober 2018 lalu menunjukkan bukti kepedulian Gereja

terhadap kaum muda. Sinode ini mengakui bahwa dunia digital merupakan bagian

integral dari realitas keseharian oang muda, yaitu tempat berselancar, bertemu,

dan menghabiskan banyak waktu. Dunia digital merupakan realitas untuk

menjangkau dan melibatkan orang muda, termasuk dalam aktivitas pastoral.

(Subardjo, Suara Gembala, pada Teks Misa Minggu Biasa XXXII/B, 10-11 November

2018: 27).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

27

D. Katekese

1. Pengertian Katekese

Katekese secara etimologi berasal dari kata “Catechesis” (Yun.

“pengajaran”) (Suharyo, 1996: 129). Dalam Kitab Suci, pengertian dari kata

“katekese” dapat ditemukan dalam (Luk. 1: 4) “mengajar”; (Kis. 18:25)

“pengajaran dalam Jalan Tuhan”; (Kis. 21:21) mengajar; (Rm. 2:18) “diajar”; (1

Kor. 14:19) “mengajar”; (Gal. 6:6) “pengajaran”. Berdasarkan konteks ini,

katekese dimengerti sebagai tugas Gereja dalam mengusahakan pengajaran,

pembinaan, dan pendalaman iman bagi umat kristiani, supaya iman umat beriman

yang sudah dibaptis semakin diteguhkan, diterangi dan diperkembangkan, (KHK,

Kan. 773-780).

Adapun pengertian dalam anjuran apostolik Catechesi Tradende dari Sri

Paus Yohanes Paulus II menegaskan:

“Katekese ialah pembinaan iman anak-anak, kaum muda dan orang-orang

dewasa dalam iman, yang mencakup penyampaian ajaran Kristen, yang

pada umumnya diberikan secara organis dan sistematis, dengan maksud

mengantar para pendengar memasuki kepenuhan hidup Kristen” (CT,

art.18).

Dengan kata lain katekese adalah segala usaha Gereja untuk menolong umat

beriman kristiani semakin memahami, menghayati, dan mewujudkan imannya

dalam kehidupan sehari-hari. Yang di dalamnya terdapat unsur pendidikan,

pengajaran, pendidikan, pendalaman, pembinaan, pengukuhan, dan pendewasaan

(Telaumbanua, 1999:5).

Dalam pengertian ini jelaslah bahwa Gereja selalu memandang katekese

sebagai hak dan kewajiban suci setiap orang atas katekese yang tidak bisa diambil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

28

dari padanya. (CT, 14). Setiap orang hendaknya semakin mampu mengenal ajaran

imannya melalui pengalaman kehidupan kristiani, dan mantap mewujudkan

panggilan imannya dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat.

2. Tujuan Katekese

Adapun tujuan katekese berdasarkan Pertemuan Kateketik Keuskupan se-

Indonesia II (PKKI II) (Telaumbanua, 1999: 88) yaitu:

a. Supaya dalam terang Injil, kita dapat semakin meresapi arti pengalaman-

pengalaman hidup kita sehari-hari.

b. Kita bertobat (metanoia) kepada Allah dan semakin menyadari kehadiranNya

dalam kenyataan hidup sehari-hari.

c. Dengan demikian kita semakin sempurna dalam beriman, berharap,

mengamalkan cinta kasih dan hidup beriman kristiani kita makin dikukuhkan.

d. Kita sanggup memberi kesaksian tentang Kristus dalam hidup di tengah

masyarakat.

Pada intinya tujuan khas dari katekese ini adalah berkat bantuan Allah

mengembangkan iman dalam hal pemantapan peri hidup umat beriman akan

penghayatan dan pengertian tentang misteri Kristus dalam cahaya firman Allah,

sehingga seluruh pribadi manusia diserapi oleh firman itu (CT, art. 20).

Berdasarkan tujuan ini jelaslah bahwa katekese berusaha mengembangkan iman

semua orang, termasuk di dalamnya juga orang muda. Orang muda memerlukan

katekese karena jumlah mereka yang banyak, sekaligus sebagai harapan, dan

melihat realitas bahwa orang muda kurang memahami imannya. Karena itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

29

berdasarkan tujuan di atas diperlukan katekese untuk kaum muda dengan situasi

yang khas (CT, art. 40).

3. Unsur-unsur Katekese

Berdasarkan Pertemuan Kateketik Keuskupan se-Indonesia (PKKI) III

unsur-unsur katekese umat meliputi:

a. Unsur dan proses menyadari pengalaman atau praktik hidup katekese umat

sebagai komunikasi iman merupakan proses kesaksian dan berpangkal pada

apa yang sungguh dialami (Lalu, 2007:17). Oleh karena itu proses ini bertolak

dari pengalaman konkret peserta, termasuk di dalamnya adalah situasi hidup

aktual dalam masyarakat itu.

b. Unsur dan proses menyadari komunikasi pengalaman iman dalam terang

Kitab Suci Pengalaman konkrit tersebut dikomunikasikan dan diolah oleh

peserta katekese umat (Setyakarjana, 1997:75), dimana peserta katekese

memadukan pengalamannya dengan pengalaman iman umat dalam Kitab

Suci. Yang dimaksud di sini adalah bahwa umat dapat melihat campur tangan

Tuhan dalam pengalaman manusiawinya.

c. Unsur dan proses menyadari komunikasi dengan tradisi Kristiani iman kita

didasari oleh pribadi Yesus Kristus sendiri dan iman para Rasul akan Dia

sebagai Penyelamat (Lalu, 2007:18). Komunikasi iman tidak bisa terlepas

dari kesaksian para rasul seperti terungkap dalam Kitab Suci dan dihayati

oleh Gereja sepanjang masa. Oleh karena itu komunikasi iman juga

menyangkut ajaran Kristiani yang dimengerti secara luas sebagai tradisi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

30

spiritualitas, liturgi dan segala praktik hidup Gereja yang menampakkan

Kristus.

d. Unsur dan proses menyadari arah keterlibatan baru Katekese umat sebagai

komunikasi iman harus menolong para peserta katekese untuk mengalami

panggilan mereka dan menjalankan pengutusan mereka (Lalu, 2007: 18).

Untuk itu komunikasi iman terarah pada pembaharuan hidup dan keterlibatan

kelompok umat dalam pengembangan masyarakat. Hal ini perlu diungkapkan

dalam bentuk perencanaan yang konkret sampai pada pelaksanaannya.

4. Katekese sebagai Komunikasi Iman

Yohanes Paulus II melalui Anjuran Apostolik Catechesi Tradende

menyebutkan bahwa katekese merupakan salah satu tahap evangelisasi, di mana

keduanya saling melengkapi. Dengan demikian katekese merupakan pengajaran

dan pendewasaan iman (Rukiyanto, 2012: 60). Katekese dalam kegiatannya

melaksanakan komunikasi iman melaui dialog dengan memanfaatkan segala

sarana yang mendukung proses tercapainya tujuan komunikasi iman.

Adapun yang dimaksud dengan komunikasi iman ialah tukar pengalaman

iman (penghayatan iman) antar anggota jemaat/kelompok. Melaui kesaksian, para

peserta saling membantu meneguhkan dan menghayati iman akan Yesus Kristus

secara bersama agar semakin sempurna. Umat merupakan pelaku utama dari

katekese atau komunikasi iman itu sendiri, yang mana secara pribadi memilih

Kristus dan secara bebas berkumpul untuk lebih memahami Kristus. Pempimpin

katekese (fasilitator) bertindak sebagai pengarah atau memudahkan proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

31

berlangsungnya komunikasi. Ia bertugas membangkitan semangat peserta

kateksese untuk berani berbicara (mengungkapkan pengalaman iman) secara

terbuka (Lalu, 2007:12).

5. Katekese Audio-Visual

Seperti teks disebutkan diatas, Yohanes Paulus II melalui Anjuran Apostolik

Catechesi Tradende menyebutkan bahwa katekese merupakan salah satu tahap

evangelisasi, di mana keduanya saling melengkapi. Dengan demikian katekese

merupakan pengajaran dan pendewasaan iman (Rukiyanto, 2012: 60). Katekese

dalam kegiatannya melaksanakan komunikasi iman melalui dialog dengan

memanfaatkan segala sarana yang mendukung proses tercapainya tujuan

komunikasi iman. Sehubungan dengan perubahan yang terjadi dalam peradaban

seperti sekarang ini khususnya bidang komunikasi. Perubahan ini juga tentu

berdampak pada evangelisasi (pewartaan). Sebab pewartaan ada bersama

peradaban (Adisusanto dan Ernestine, 1977:5).

Oleh karena itu media komunikasi sosial hendaknya menjadi sarana yang

masuk dalam program Gereja dalam rangka mengadakan evangelisasi yang baru

di era modern. Sebab telah terbukti keampuhannya berdasarkan prinsip “melihat,

menimbang, dan melaksanakan”, maka hendaknya audio-visual perlu diberi

perhatian yang layak dalam evangelisasi (AN, art. 11). Berkatekse dengan media

audio-visual sudah menjadi hal yang patut dimanfaatkan secara maksimal.

Apalagi di era modern seperti sekarang ini. Di mana media modern seperti audio-

visual (film) sudah menjadi sarana yang akrab dalam kehidupan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

32

Dengan demikian memanfaatkan media komunikasi sosial bukan hanya

menjadi hak melainkan sudah menjadi kewajiban dalam menyiarkan Warta

Keselamatan. Santo Yohanes Paulus II dalam anjuran Apostoliknya yaitu

Catechesi Tradendae artikel 46 menegaskan bahwa

“Katekese tiada henti mencari cara-cara maupun sarana-sarana yang paling

cocok bagi perutusan, didukung oleh peranserta aktif jemaat-jemaat dan atas

desakan para gembala...langsung berpikir: tentang peluang-peluang besar

yang tersedia berkat media komunikasi sosial dan media komunikasi dalam

kelompok “group media”: televisi, film, radio, media cetak, dsb. Hasil-hasil

yang tercapai di bidang itu sedemikian rupa, sehingga memberi harapan

yang besar sekali”.

Tepatlah bahwa katekese berbasis audio-visual telah menjadi harapan besar dalam

menanggapi tantangan perkembangan. Santo Yohanes Paulus II menyebutkan

sebagai peluang besar dan berkat sehingga tidak mungkin tidak disyukuri dan

memanfaatkannya.

Katekese audio-visual memanfaatkan media audio-visual untuk menggali

pengalaman iman umat. Menurut Adisusanto (1977:8), katekese audio-visual

adalah penyampaian pengalaman pribadi sebagai seorang Kristiani. Tujuannya

bukan memperoleh pengetahuan intelektual, melainkan yang paling inti adalah

persaudaraan dengan kelompok orang yang percaya akan Kristus (1 Yoh. 1-3).

Selain itu masing-masing orang kristiani tentu mempunyai suatu pengalaman

yang unik dan pribadi tentang Yesus Kristus.

Pewartaan secara audio-visual lebih menumbuhkan iman dari pada

menjelaskannya. Melalui media audio-visual kelompok diajak saling bicara,

menyapa dengan hati, memanggil untuk bertobat, dan mendorong untuk

bertindak. Di sini peran media audio-visual lebih mendorong orang-orang ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

33

kreativitas dari pada keseragaman iman. Media audio-visual juga memberikan

kesempatan besar untuk membentuk suatu kelompok orang beriman, di mana

komunikasi antar anggota lebih kuat dan lebih mendalam (Ernestine &

Adisusanto, 1977:9).

E. Berkatekese dengan Film Pendek bagi Orang Muda Katolik

1. Film Pendek dalam Katekese bagi Orang Muda Katolik

Kegiatan katekese perlu masuk melalui dialog dalam bentuk dan ungkapan

yang sesuai dengan kebudayaan Orang Muda Katolik. Katekese merangsang

pengungkapan Injil dalam kebudayaan baru, di mana Injil ditanamkan. Sama

halnya bahwa salah satu tugas katekese berdasarkan Petunjuk Umum Katekese

(PUK) adalah untuk berbicara dalam bahasa yang sesuai dengan mereka yang

akan menerima katekese itu sendiri termasuk juga di antaranya orang muda (PUK,

art. 208)

Media komunikasi seperti media audio-visual adalah sarana komunikasi

yang secara intrinsik berhubungan dengan bahasa. Salah satu sarana yang paling

efektif dan berpengaruh adalah media massa (salah satu di antaranya ialah film).

Katekese sebagai satu tahap evangelisasi perlu masuk dalam budaya modern itu

sendiri bergantung pada besarnya pengaruh media massa (PUK, art. 209).

Sebagaimana diungkapkan Pater Pierre Babin, katekese audio-visual ialah

pesan sejauh pesan menyeluruh pancaindra, perasaan, badan, gagasan”. Dalam

katekese audio-visual iman yang dikomunikasikan melalui perasaan dan getaran

pribadi, bukan malah kalimat seragam. Sebab dalam katekeses audio-visual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

34

dituntut ada komunikasi timbal-balik antara katekis dan kelompok (Ernestine &

Adisusanto, 1977:8-9). Kemudian Gereja melacak dengan cermat ciri generasi

muda masa kini yang begitu kompleks; dengan menunjukkan bahwa kaum muda

menggunakan bahasa tertentu, dan bahwa amanat Yesus harus diterjemahkan

dalam bahasa itu dengan sabar dan bijaksana tanpa mengkhianatinya; dengan

memperlihatkan bahwa orang muda berhasrat ingin mengenal Yesus (CT, 40).

Film merupakam sarana yang baik dalam menjemput pengalaman peserta

katekese, yang nantinya akan direfleksikan dalam terang iman untuk menemukan

sikap hidup yang baru. Dalam hal ini katekese memiliki tiga aspek penting,

pertama pengalaman hidup dapat diungkapkan dalam berbagai metode, salah

satunya dengan film. Kedua, refleksi iman yang dapat ditemukan dalam Kitab

Suci dan Ajaran Gereja. Film yang digunakan untuk merangsang imajinasi dan

perasaan dalam menemukan nilai baru dari pengalaman hidup yang pernah

dialami atau sejauh ditayangkan dalam film (Mite, 2012:79).

2. Konsekuensi Berkatekese dengan Film Pendek

Penggunaan Film pendek sebagai media audio-visual dalam pewartaan

memiliki beberapa konsekuensi yang perlu dipikirkan: Pertama, yaitu

penyampaian iman tidak dalam bentuk doktrin, melainkan sebagai pertemuan

rohani dengan afektivitas yang otentik. Katekese audio-visual menyampaikan diri

sendiri, bukan rumusan yang seragam. Dalam berkatekese dengan audio-visual

iman adalah hal yang dikomunikasikan, yakni melalui perasaan bukan kalimat

yang seragam. Berkatekese menggunakan audio-visual dituntut adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

35

komunikasi iman timbal-balik antara pendamping dan kelompok. Hal ini

dimaksudkan bahwa kita menghayati iman dalam hati, dan hal ini tidaklah mudah

bagi sebagian orang. Kedua, yakni tempat. Pertimbangan tempat adalah hal yang

paling baik. Tempat yang paling baik adalah lingkungan yang sungguh-sungguh

hidup. Ketiga, yakni bahan/materi katekese audio-visual (Ernestine & Adisusanto,

1977:9-10).

3. Kriteria Film Pendek dalam Katekese bagi Orang Muda Katolik

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan film dalam

berkatekese menurut Yongki Saputra dalam Mite (2012:81-83) ialah:

a. Jenis Film Sesuai dengan Tema dan Tujuan yang Akan Ditetapkan

Berdasarkan isinya film dibagi atas film fiksi dan non fiksi. Karena

banyaknya jenis film, maka perlu memilih film yang cocok. Sebab, tidak semua

film menyampaikan nilai-nilai yang dapat disharingkan dalam sebuah proses

katekese. Film yang digunakan harus sesuai dengan tema dan tujuan yang telah

ditetapkan sekaligus memiliki makna sesuai kebutuhan peserta.

b. Jenis Film yang Dipilih Sesuai dengan Peserta

Pemilihan film berdasarkan kebutuhan peserta dan situasi hidup peserta

menjadi hal yang mutlak diperhatikan. Dalam arti ini, perlu memilih film yang

sesuai dengan situasi hidup dan nilai-nilai yang hendak dikembangkan bagi

peserta khususnya Orang Muda. Pada dasarnya, semakin muda usia peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

36

katekses, maka semestinya memilih film yang mudah dicerna. Makna film tidak

boleh film yang terlalu dalam dan rumit.

c. Durasi Waktu Film

Selain itu durasi waktu film perlu disesuaikan. Adapun durasi ideal yakni 15

menit. Alasan durasi yang singkat adalah, pertama, daya tangkap dan cerna

peserta atas film tidak sama. Kedua, karena fungsinya sebagai sarana pendekatan

antropologis, maka tidak boleh mendominasi proses katekese. Hal tersebut tidak

lain bahwa inti proses katekese adalah refleksi iman yang bersumber dari Sabda

Allah, yang pada akhirnya dapat membantu seseorang menemukan nilai dan sikap

hidup yang baru.

d. Kitab Suci, Tradisi dan Ajaran Gereja

Film hanyalah sarana untuk merangsang pengalaman dalam proses katekese.

Sebab inti katekese adalah menemukan nilai yang merupakan pedoman hidup.

Nilai-nilai tersebut dapat diperoleh dalam Kitab Suci, Tradisi, dan Ajaran Gereja

yang merupakan inti dari setiap proses katekese. Kitab Suci, Tradisi, dan Ajaran

Gereja dijadikan terang iman sebagai pedoman hidup peserta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN PROGRAM PENGGUNAAN FILM

PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE BAGI

ORANG MUDA KATOLIK

Gereja Katolik dalam kegiatan perutusannya selalu bertitik tolak dari

situasi umum menuju ke situasi khusus umat. Situasi yang dimaksudkan adalah

realitas yang dihadapi, dirasakan, dan dihayati oleh umat setempat dalam

mengembangkan iman bersama. Selain bertitik tolak dari situasi umat, sejarah

pengembangan iman juga tidak bisa dipisahkan dari tujuan visi-misi terwujudnya

nilai-nilai Kerajaan Allah dalam perjalanan hidup umat. Oleh karena itu

pemenuhan kebutuhan pengembangan iman umat, khususnya Orang Muda

Katolik perlu dilaksanakan secara kontekstual, efisien dan tepat guna, sejalan

dengan visi dan misi Kerajaan Allah. Adapun upaya dalam mengenal situasi

umum dan situasi khusus Gereja setempat secara mendalam akan membantu

proses untuk memahami perjalanan dan perkembangan iman umat. Pemahaman

tersebut akan membuka kemungkinan untuk menemukan nilai-nilai keutamaan

iman yang dapat dikembangkan di tengah kehidupan umat setempat. Dengan

demikian, pendampingan yang diberikan dapat membantu umat, khususnya Orang

Muda Katolik dalam mengembangkan imannya di tengah kehidupan bersama.

Di dalam bab III ini penulis memaparkan rancangan gambaran penelitian

program penggunaan film pendek sebagai media audio-visual dalam katekese bagi

Orang Muda Katolik di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh,

Kulon Progo, Yogyakarta. Unsur-unsur yang akan diuraikan dalam bab ini ialah:

Situasi dan gambaran umum umat setempat dan secara khusus Orang Muda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

38

Katolik, analisis kebutuhan serta tema katekese dan usulan program katekese bagi

Orang Muda Katolik di Paroki tempat penelitian dilaksanakan.

A. Situasi Umum Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh

1. Sejarah Singkat Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh

a. Sekilas Sejarah Gereja

Berdasarkan buku profil paroki (Dewan Paroki Administratif Santa Maria

Fatima Pelem Dukuh, 2018: 11) sebelum tahun 1936, umat katolik Paroki

Administratif Pelem Dukuh mengikuti perayaan Ekaristi di Gereja Paroki Boro.

Sejak dibangunnya gedung gereja Paroki Santa Maria Tak Bercela Nanggulan,

umat mengikuti misa di Paroki Nanggulan yang berjarak ± 15 km, ditempuh

dengan jalan kaki selama ± 2,5 jam. Pada tahun 1948 mulai diadakan misa di

Stasi. Pada waktu itu yang dipilih adalah rumah Bapak Pontianus Kromo

Martono. Rumah ini biasanya dipakai untuk misa, akhirnya diserahkan

sepenuhnya kepada umat Gereja. Hal itu terbukti, ketika Gereja membeli rumah

joglo untuk kapel, rumah tersebut dijual untuk menambah biaya pembelian. Pada

tahun 1967 rumah joglo didirikan di pekarangan Bapak Pontianus Kromo

Martono, sebagai kapel terpisah dengan rumah pribadi. Tahun 1973 umat bekerja

keras siang-malam menyiapkan lokasi baru (“bebatur”) untuk memindahkan

kapel. Lokasi baru tersebut terletak di lereng Gunung Pengilon, ± 100 m dari

lokasi lama, adapun status tanahnya merupakan tanah Pemerintah Daerah, dan

terakhir disebut sebagai tanah negara. Pada tahun 1974 kapel dipindahkan ke

lokasi baru, dengan pemakaian tanah atas ijin pemerintah Desa Purwosari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

39

b. Sejarah Singkat Kepemilikan Tanah Gereja

Sehubungan dengan sejarah singkat kepemilikan tanah gereja, berdasarkan

buku profil paroki (Dewan Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem

Dukuh, 2018: 11): Pada tahun 1965 sebenarnya Gereja membeli sebidang tanah

seluas ± 1000 m2 yang terletak di Dusun Sabrangkidul Desa Purwosari Kecamatan

Girimulyo. Semula tanah tersebut akan dipakai untuk mendirikan bangunan kapel,

namun tidak jadi karena ternyata menjadi tanah sengketa dan belum selesai

sampai sekarang. Sejak dieksekusi atas putusan pengadilan pada tahun 1969,

Gereja menjadi salah satu korban akibat sengketa tanah dan putusan pengadilan

tersebut. Dengan dasar keputusan pengadilan tersebut, pada tahun 1987, atas

amanat wakil Gubernur Propinsi DIY (Paku Alam VIII), pemerintah desa

menerbitkan Surat Tanda Hak Pakai Tanah tempat berdirinya kapel dan sekitarnya

± seluas 2500 m2, yang setelah diukur ternyata seluas 3100 m2. Pada tahun 1994

Dewan Stasi mengajukan permohonan ke Badan Pertanahan Negara (BPN) untuk

melelang tanah tersebut menjadi milik Gereja. Baru tahun 1997 dikabulkan 50%

(1550 m2) dan ternyata di sertifikat tanah tertulis Hak Guna Bangunan (HGB),

dengan masa berlaku 20 tahun. Selanjutnya perlu diperjuangkan agar tanah lokasi

Gereja tersebut dapat menjadi hak milik Gereja. Mengingat secara geografis

Paroki Administratif ini jauh dari paroki induk, maka sejak tahun 1975 Pastor

Paroki Nanggulan (Romo Ambrosius Adiwardoyo, Pr), meminta agar pengurus

stasi mulai menyelenggarakan administrasi sendiri. Mulailah diadakan Buku

Induk Permandian, disusul Buku Induk Perkawinan, dan buku-buku administrasi

yang lain. Sejak itu umat di stasi ini secara de facto merasakan sebagai stasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

40

otonom, namun juga menyadari secara de yure, belum ada pengakuan resmi dari

Keuskupan Agung Semarang. Pada akhir tahun 2012 tepatnya tanggal 28

November 2012, Gereja Santa Maria Fatima Pelem Dukuh mengirim surat kepada

Bapak Uskup Keuskupan Agung Semarang untuk menerbitkan SK penetapan

status Stasi Pelem Dukuh. Pada tanggal 4 Desember 2012, Bapak Uskup

mengutus Tim Visitasi, berdasarkan rekomendasi Rapat Dewan Imam tanggal 11

Desember tahun 2012 di Pastoran Sanjaya Muntilan (PSM). Adapun Keputusan

Bapak Uskup dalam Rapat Kuria tanggal 24 Desember 2012 di Kantor Uskup

Semarang, Gereja Santa Maria Fatima Pelem Dukuh yang hanya memohon

pengesahan menjadi Stasi mandiri justru ditingkatkan statusnya menjadi “Paroki

Administratif”. Peresmian penetapan Stasi Pelem Dukuh menjadi Paroki

Administratif dilaksanakan tanggal 22 Desember 2013 dengan ditandai

penandatanganan Prasasti dan penyerahan monumen hidup berupa 9 ekor

kambing kepada KLMTD oleh Bapak Uskup.

2. Letak Geografis Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh

Berdasarkan buku profil paroki (Dewan Paroki Administratif Santa Maria

Fatima Pelem Dukuh, 2018: 6) Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem

Dukuh beralamat Patihombo, Purwosari, Girimulyo, Kulon Progo, Daerah

Istimewa Yogyakarta, tepatnya berada di wilayah perbukitan Menoreh dengan

ketinggian antara 700 m sampai 800 m dari permukaan laut. Paroki ini merupakan

bagian dari Paroki Santa Maria Tak Bercela Nanggulan, Kevikepan Daerah

Istimewa Yogyakarta, Keuskupan Agung Semarang. Daerah Istimewa Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

41

memiliki luas wilayah 3.185,80 km2 yang terletak di bagian Selatan Pulau Jawa.

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan bagian tengah yang berbatasan dengan

Provinsi Jawa Tengah dan Samudra Hindia. Paroki Administratif Santa Maria

Fatima Pelem Dukuh berada di wilayah Kecamatan Girimulyo yang memiliki

letak geografis di bagian Barat Kecamatan Kaligesing, bagian Utara Kecamatan

Samigaluh, bagian Timur Kecamatan Nanggulan, sedangkan bagian Selatan

Kecamatan Pengasih dan Kokap.

3. Jumlah Lingkungan dan Komposisi Umat di Paroki Administratif Santa

Maria Fatima Pelem Dukuh

a. Jumlah Lingkungan

Paroki Administratif Pelem Dukuh terdiri 9 lingkungan dengan perincian

sebagai berikut (Dewan Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh,

2018: 7):

Tabel 1. Jumlah Kelompok Keluarga (KK) dan Umat Perlingkungan

NO NAMA LINGKUNGAN JUMLAH KK JUMLAH UMAT

1) Stephanus Mranggen 44 kk 115

2) Fransiscus Xaverius Patihombo 51 kk 152

3) Pontianus Dukuh 46 kk 148

4) Carolus Boromeus kalipetung 29 kk 69

5) Yohanes Jatiroto 18 kk 52

6) Vincentius Gedong 33 kk 102

7) Paulus Promasan 19 kk 40

8) Petrus Pelem 30 kk 76

9) Gabriel Dangsambuh 14 kk 48

Jumlah 310 kk 807 jiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

42

b. Komposisi Umat

Komposisi jumlah umat 807 jiwa, dengan komposisi:

Tabel 2. Komposisi Usia Kategorial Umat dalam Jumlah

No. Usia Kategorial Jumlah

1. Tua 268 jiwa

2. Dewasa 286 jiwa

3. Muda-mudi/OMK 75 jiwa

4. PIR 40 Jiwa

5. PIA 83 Jiwa

6. Anak-anak 55 jiwa

Jumlah 807 jiwa

4. Situasi Umat di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh

a. Sosial Budaya

Umat Paroki Administratif Pelem Dukuh adalah umat pedesaan, Jawa,

agraris, dan hidup dengan penuh kesederhanaan. Umat mempunyai sikap yang

lugas dan terbuka terhadap hal-hal yang diberikan oleh imam sebagai gembala.

“Kula ndherek kersanipun Rama”. Ungkapan ini bukan sekedar rumus klise

sebagai sikap hormat, namun juga bisa dimaknai sebagai cara seseorang

menempatkan diri demi menghayati iman dalam hidup sehari-hari. Iman diterima

sebagai keniscayaan dan harus dihayati dalam hidup konkret, bukan lagi rumus

yang harus didiskusikan (Dewan Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem

Dukuh, 2018: 8).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

43

b. Mata Pencaharian dan Ekonomi

Seperti daerah pedesaan yang lain, pada umumnya mata pencaharian umat

adalah petani, yaitu bercocok tanam di ladang dan beternak ayam, kambing atau

sapi sebagai sampingan. Tanah pertanian di daerah ini merupakan tanah pertanian

tadah hujan. Untuk menanam tanaman pangan seperti padi, jagung, dan umbi-

umbian hanya mengandalkan air hujan, karena tidak ada irigasi, bahkan apa bila

kemarau air bersih untuk minum pun agak kesulitan. Sebagian besar umat

menanami kebunnya dengan tanaman kayu hutan seperti sengon laut, mahoni, dan

lain-lain. Juga tanaman perkebunan seperti cengkih, kopi, dan kakao. Sebagian

umat bekerja sebagai Guru, PNS, perangkat desa, pedagang, tukang, buruh tani

atau bangunan. Secara ekonomi, dengan pekerjaan tersebut pada umumnya umat

berada pada tingkat ekonomi menengah ke bawah, bahkan sebagian keluarga tidak

mampu dan membutuhkan bantuan untuk menopang hidupnya (Dewan Paroki

Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh, 2018: 8).

c. Pendidikan

Tingkat pendidikan sebagian besar umat tergolong rendah, hanya tamatan

SLTP atau SD, namun sebagian juga lulusan SMTA, bahkan Perguruan Tinggi

dengan level D2, D3, S1 dan S2. Keberadaan lembaga pendidikan katolik di

Paroki ini, yaitu TK Kanisius, SD Kanisius, dan SMP Sanjaya mempunyai peran

besar dalam peningkatan pendidikan dan pengembangan iman umat, terutama

benih-benih panggilan untuk menjadi biarawan atau biarawati. Namun eksistensi

lembaga pendidikan tersebut juga terancam makin kurangnya jumlah siswa, biaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

44

pendidikan yang kurang/tidak terjangkau, bahkan keinginan yayasan untuk

menutup dengan alasan keuangan. Kami sangat berharap Komisi Pendidikan

Keuskupan Agung Semarang memberikan perhatian khusus pada hal tersebut

(Dewan Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh, 2018: 9).

d. Peran Serta Umat di Masyarakat

Tokoh-tokoh umat di Paroki Administratif ini sebagian besar sekaligus

bekerja sebagai pendidik/guru. Peran sosial ini cukup strategis bagi kehidupan

masyarakat pada umumnya. Peran yang diampu tentu saja di luar jabatan resmi

yang diembannya. Umat pada umumnya juga secara terbuka berperan aktif dalam

kehidupan masyarakat, bersama umat agama lain. Beberapa peran penting yang

diampu oleh umat di antaranya (Dewan Paroki Administratif Santa Maria Fatima

Pelem Dukuh, 2018: 9):

1) RT/RW : 12 orang

2) Dukuh : 4 orang

3) LPMD : 1 orang

4) BPD : 4 orang

5) Pamong desa : 3 orang

6) Pengurus PKK : 7 orang

7) Ketua Kelompok Tani : 6 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

45

5. Kehidupan Menggereja dan Rohani Umat di Paroki Administratif Santa

Maria Fatima Pelem Dukuh

Beberapa kegiatan kehidupan menggereja dan rohani yang sering

dilaksanakan umat Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh

berdarkan buku Profil Paroki (Dewan Paroki Administratif Santa Maria Fatima

Pelem Dukuh, 2018: 10) di antaranya:

a. Kehidupan iman umat di Paroki administratif ini cukup bagus dan mengalami

peningkatan terus, ditandai dengan keikutsertaan umat dalam kegiatan-

kegiatan rohani seperti: pendalaman iman bulanan/lapangan di setiap

lingkungan, doa rosario mingguan, renungan bulan kitab suci, renungan APP,

renungan adven, misa lingkungan, dan kegiatan-kegiatan yang lain.

b. Dengan dibukanya tempat doa/ziarah Goa Maria Lawangsih, menjadi daya

tarik yang eksklusif bagi aktivitas doa umat, baik secara individu, kelompok,

maupun kebersamaan dalam perayaan-perayaan ekaristi. Ini menggambarkan

makin intensifnya devosi umat terhadap Bunda Maria.

c. Sejak beberapa tahun terakhir, selain perayaan ekaristi setiap Minggu pagi,

juga diadakan Misa Jum’at pertama, animo umat untuk mengikuti misa juga

meningkat, ditandai dengan kehadiran umat yang terus bertambah.

d. Untuk menyemangati hidup menggereja umat Paroki Administratif Pelem

Dukuh, mulai tahun 2014, Romo Paroki berinisiatif mengadakan misa pagi

setiap hari Senin, Selasa, dan Rabu ketika Romo Paroki tinggal dan menginap

di “Pastoran” Paroki Administratif Pelem Dukuh. Namun dengan

keterbatasan jumlah Romo akhir-akhir ini pelaksanaan Misa pagi terhenti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

46

B. Penelitian tentang Manfaat Penggunaan Film Pendek sebagai Media

Audio-Visual dalam Katekese bagi Orang Muda Katolik di Paroki

Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh

Guna memahami seberapa besar manfaat film pendek sebagai media

audio-visual dalam katekese bagi Orang Muda Katolik di Paroki Administratif

Santa Maria Fatima Pelem Dukuh, maka perlu dilakukan penelitian dengan

beberapa tahapan di antaranya; perancangan program katekese, pelaksanaan

program, persiapan penelitian, serta pelaksanaan program. Berikut beberapa

pembahasan mengenai pokok-pokok yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan

sebelum melaksanakan penelitian di antaranya:

1. Permasalahan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang diangkat, berikut ini rumusan

permasalahan penelitian sebagai berikut: Manfaat film pendek dalam katekese

bagi Orang Muda Katolik di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem

Dukuh, Kulon Progo, Yogyakarta?

2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: Manfaat film

pendek sebagai media audio-visual dalam katekese bagi Orang Muda Katolik di

Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh, Kulon Progo,

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

47

3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah data yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dan prilaku yang diamati. Penelitian ini bermaksud memahami

fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi,

motivasi, tindakan, dll, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk

kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2012:6). Teknik pengumpulan

data yang akan diusahakan untuk melaksanakan penelitian di antaranya

wawancara, dan obeservasi. Dalam penelitian ini konteks khusus yang akan

diteliti adalah manfaat penggunaan film pendek dalam katekese bagi Orang Muda

Katolik di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh.

4. Populasi dan Sampel

Subjek penelitian adalah Orang Muda Katolik di Paroki Administratif

Santa Maria Fatima Pelem Dukuh. Objek penelitian adalah manfaat penggunaan

film pendek dalam katekese bagi Orang Muda Katolik.

5. Tempat dan Waktu Pelaksanan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem

Dukuh dan dilaksanakan pada 28 April 2019 dan 05 Mei 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

48

6. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

a. Fokus

Fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana manfaat film pendek sebagai

media audio-visual dalam katekese bagi Orang Muda Katolik.

b. Jenis Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah instrumen evaluasi dari

evaluator berdasarkan hasil proses dan wawancara terstruktur dengan peserta yang

dipilih. Evaluasi dan wawancara terstruktur digunakan untuk memperoleh data

secara pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh dengan panduan

pertanyaan yang telah disiapkan.

c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Untuk mengetahui manfaat film pendek sebagai media audio-visual dalam

katekese bagi Orang Muda Katolik (OMK) digunakan instrumen:

Tabel 3. Instrumen Penelitian.

Fokus Penelitian Aspek Jumlah

Media Audio-Visual Pemahaman dan peranan Media Audio-Visual 3

Film Pendek Materi Film Pendek 3

Katekese bagi OMK Katekese bagi OMK 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

49

d. Pengembangan Instrumen

Tabel 4. Pengembangan Instrumen

No Pertanyaan

A. Pemahaman dan Peranan Media Audio-Visual dalam Katekese

(Pendalaman Iman) bagi Orang Muda Katolik

1. Apa yang saudara-saudari pahami tentang audio-visual?

2. Apakah media audio-visual membantu proses katekese (pendalaman iman)

saudara-saudari?

3. Apakah penggunaan media audio-visual sungguh bermanfaat dalam

katekese (pendalaman iman) bagi Orang Muda Katolik? Mengapa?

B. Materi Film Pendek dalam Katekese (Pendalaman Iman) bagi Orang

Muda Katolik

1. Apakah materi film pendek mampu mendukung katekese (pendalaman

iman) saudara-saudari?

2. Ketika menyaksikan film pendek, apakah kawan-kawan menemukan nilai-

nilai hidup atau injil?

3. Apa yang perlu ditingkatkan dalam penggunaan materi film pendek dalam

proses katekese?

C. Pemahaman dan Proses Katekese (Pendalaman Iman) bagi Orang

Muda Katolik

1. Apakah yang saudara/saudari pahamai tentang katekese (pendalaman

iman) bagi Orang Muda Katolik itu?

2. Menurut pendapat saudara/saudari, apakah katekese (pendalaman iman)

perlu dilakukan secara rutin? Mengapa?

3. Bagaimana sikap saudara/saudari ketika mengikuti katekese (pendalaman

iman)? Apa bentuk keterlibatan yang saudara/saudari tunjukan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

50

e. Teknik dan Alat

Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari obeservasi

awal, evaluasi dari evaluator, wawancara terstruktur, dan dokumentasi.

1) Evaluasi dari evaluator untuk mendapatkan data dari hasil proses katekese

dengan menggunakan film pendek.

2) Wawancara terstruktur untuk mendapatkan data dari OMK, sementara itu

pertanyaan sudah disiapkan oleh peneliti.

3) Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data dengan cara pengambilan

foto dan video.

7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data kualitatif. Upaya analisis data kualitatif ini dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasi data, memilah-milah menjadi satuan yang akan

diolah, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dapat dipelajari dan memutuskan apa yang akan

dideskripsikan, diinterprestasikan dan menarik kesimpulan (Sugiyono 2015: 334)

8. Pengolahan Data

Dalam bagian ini penulis mendeskripsikan secara kualitatif manfaat film

pendek dalam katekese bagi Orang Muda Katolik di Paroki Administratif Santa

Maria Fatima Pelem Dukuh. Pengumpulan data dalam metode ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

51

wawancara mendalam yang melibatkan sebanyak 5 responden yang terdiri dari

OMK yang merupakan peserta katekese.

Upaya analisis data kualitatif ini dilakukan dengan jalan bekerja dengan

data, mengorganisasikan data memilah-milahnya menjadi satuan yang bisa

dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang bisa dipelajari dan memutuskan apa yang akan

dideskripsikan. Agar memudahkan menyampaikan hasil wawancara, penulis

memberikan kode setiap responden dengan huruf R (Sugiyono 2015: 334)

9. Responden Penelitian

Responden penelitian adalah Orang Muda Katolik di Paroki Administratif

Santa Maria Fatima Pelem Dukuh. Responden dalam hal ini adalah para informan

yang telah mengikuti proses dari program katekese dengan didukung dengan film

pendek sebagai media audio-visual, sesuai dengan rancangan peneliti.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber

data dengan pertimbangan tertentu dalam penelitian ini yakni peserta yang terlibat

aktif dalam mengikuti proses katekese (Sugiyono 2015: 124). Dalam purposive

sampling pemilihan sekelompok subyek didasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat

populasi yang telah diketahui sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

52

Adapun jumlah peserta aktif dalam katekese adalah 19 orang muda. Dari

populasi tersebut, peneliti mengambil sebanyak 5 orang muda sebagai responden

untuk diwawancara. Identitas responden adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Identitas Responden

No. Kode Responden Umur Jenis Kelamin

1. R1 23 Perempuan

2. R2 19 Perempuan

3. R3 20 Laki-laki

4. R4 23 Laki-laki

5. R5 30 Laki-laki

C. Analisis Situasi, Kebutuhan, dan Usulan Tema Katekese bagi Orang

Muda Katolik di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem

Dukuh

1. Analisis Situasi dan Kebutuhan OMK di Paroki Administratif Santa

Maria Fatima Pelem Dukuh

Berdasarkan survai lapangan pada 05 Maret 2019, peneliti melakukan

wawancara dengan ketua dan salah satu pengurus Orang Muda Katolik (OMK) di

Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh. Adapun hasil dari

wawancara tersebut yang dapat peneliti peroleh sebagai analisis terkait situasi

OMK Paroki Pelem Dukuh di antaranya kepedulian sosial dan kepedulian OMK

terhadap lingkungan hidup, serta kegiatan dalam membangun sikap toleransi antar

umat beragama. Selain itu terdapat juga kegiatan-kegiatan seperti halnya

pendalaman iman, rosario yang masih dilaksanakan dalam bulan-bulan tertentu.

Beberapa kegiatan yang bersifat kepedulian sosial yang pernah dilaksanakan

OMK Pelem Dukuh ialah kunjungan ke rumah para jompo, dan pernah turut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

53

membantu korban bencana tanah longsor di daerah Pelem Dukuh beberapa tahun

lalu dengan membangun posko pengumpulan sembako. Adapun yang bersifat

kepedulian terhadap lingkungan hidup adalah melakukan kegiatan reboisasi

(menanam pohon). Sedangkan kegiatan yang sifatnya membangun budaya

toleransi antar umat beragama dilakukan pada saat diselenggarakannya kirap salib

AYD dan kegiatan panggung budaya yang melibatkan pihak di luar Gereja

Katolik. Untuk kegiatan yang sifatnya kerohanian ialah doa rosario dan

pendalaman iman yang dilaksanakan pada masa bulan-bulan tertentu masih

bersifat rutin dalam bentuk doa bersama.

Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang pernah dilaksanakan OMK di

Pelem Dukuh sejauh ini ternyata hanya diikuti oleh beberapa OMK tertentu saja

(usia 21-35) dan belum sepenuhnya diikuti oleh seluruh OMK yang berusia 13-20.

Ketidakterlibatan OMK yang berusia 13-20 dikarenakan masih minimnya

keberanian dan kesadaran dalam hal kepedulian untuk terlibat dalam kegiatan.

Oleh karena itu ada harapan dari OMK senior untuk dapat melibatkan adik-adik

OMK lainnya. Hal itu diharapkan bisa dilakukan lewat kebersamaan dalam

pendalaman iman bersama guna meningkatkan keberanian adik-adik OMK

lainnya untuk berani menjawab panggilan imannya.

2. Usulan Tema Katekese bagi OMK di Paroki Administratif Santa Maria

Fatima Pelem Dukuh

Berdasarkan analisis situasi dan kebutuhan Orang Muda Katolik (OMK) di

Paroki Pelem Dukuh, penulis memberikan usulan tema-tema katekese dengan

memanfaatkan film pendek sebagai media audio-visual bagi OMK di antaranya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

54

a. Berani Bersolidaritas dengan Sesama

Kekhasan yang sering dilakukan Orang Muda Katolik (OMK) di Pelem

Dukuh adalah kegiatan pendalaman iman bersama dalam bulan-bulan tertentu,

seperti halnya masa prapaskah dan adven, serta kunjungan ke rumah para jompo

dan kegiatan sosial lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi sarana bagi OMK

dalam membangun solidaritas sebagai sesama manusia dalam menjalankan

fungsinya sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan. Tema ini sangat

diharapkan dapat membantu tumbuhnya dorongan dalam diri Orang Muda Katolik

agar semakin berani bersolidaritas dengan sesama yang membutuhkan bantuan

dan pertolongannya.

b. Membangun Sikap Peduli Lingkungan Hidup

Kekhasan daerah geografis yang dimiliki Paroki Administratif Santa Maria

Fatima Pelem Dukuh adalah daerah pedesaan yang dekat dengan alam. Oleh

karena itu, apa yang pernah dilakukan OMK dalam kegiatannya yang bersifat

kepedulian terhadap lingkungan hidup yakni pernah melakukan reboisasi

(penanaman pohon) di wilayah perbukitan Manoreh. Juga kehidupan keseharian

umat setempat yang banyak menggantungkan kebutuhan ekonominya dengan

alam. Dengan demikian keharmonisan hidup masyarakat dengan alam sangatlah

harus dijaga. Tema ini sangat diharapkan dapat membantu mendukung gerakan

peduli lingkungan hidup wilayah paroki setempat sesuai dengan apa yang menjadi

perhatian di Keuskupan Agung Semarang dalam menjaga rumah bersama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

55

Beberapa usulan tema di atas nantinya akan menjadi pedoman untuk

menentukan film pendek. Beberapa film pendek yang terpilih akan digunakan

sebagai media audio-visual dalam katekese bagi Orang Muda Katolik di Paroki

Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh.

D. Analisis Film Pendek sebagai Media Audio-Visual dalam Ketekese bagi

Orang Muda Katolik di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem

Dukuh

1. Film Pendek yang dipilih sebagai Media Audio-Visual dalam Katekese

bagi Orang Muda Katolik di Paroki Administratif Santa Maria Fatima

Pelem Dukuh

Berdasarkan hasil survai di Paroki Administratif Santa Maria Fatima

Pelem Dukuh dengan mewawancarai Ketua dan Anggota Orang Muda Katolik,

peneliti merumuskan dua tema yang dijadikan acuan untuk pemilihan film

pendek. Tema yang dirumuskan berdasarkan hasil survai dan wawancara adalah

berani bersolidaritas dengan sesama dan membangun sikap peduli lingkungan

hidup. Tema tersebut akan didukung dengan film pendek yang paling cocok dan

sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2. Analisis Film Pendek

Analisis Film pendek ini digunakan sebagai media audio-visual dalam

proses katekese bagi Orang Muda Katolik di Paroki Admisnistratif Santa Maria

Pelem Dukuh. Sebelum digunakan sebagai media katekese, penulis terlebih

dahulu menganalisis film pendek yang akan digunakan. Tujuannya ialah untuk

mengeksplorasi nilai yang terkandung dalam film pendek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

56

a. Berani Bersolidaritas dengan Sesama

1) Judul Film Pendek terpilih : “Kinetik”

2) Produksi : Putri Tanjung

3) Sutradara : Putri Tanjung

4) Tahun Rilis : 2017

5) Bagian Penting dari Keseluruhan Tayangan dalam Film Pendek “Kinetik”

Film pendek “Kinetik” (hal yang berkaitan dengan gerak), pada

bagian awal dibuka dengan sebuah realita yang terjadi di Ibukota atau Kota

Jakarta sebagai Kota Megapolitan. Realita yang ditunjukkan lewat visual

tersebut terdiri dari berbagai kondisi kehidupan lapisan masyarakat dengan

beraneka ragam status sosial penghuninya. Bagian ini diawali dengan sebuah

pengantar yang diungkapkan oleh Karim. Ia mengungkapkan bahwa: “Jakarta

dengan segala kemegahannya seakan menjanjikan orang-orang mewujudkan

semua khayalannya serta angan-angan di tempat itu. Di Jakarta semua orang

tak berhenti bergerak meskipun harus berdesakan dengan segala kesibukan,

sehingga jalannya terlalu sempit untuk dilalui. Marah, tawa bahkan tangis

sudah menjadi bagian dari Jakarta. Banyak yang bilang Jakarta itu keras,

tetapi segalanya (kehidupan) terjadi di sana, walaupun demikian manusia sulit

untuk berpaling dari sebuah tempat yang bernama Jakarta”. Itulah gambaran

yang terjadi dan terus melekat pada Jakarta.

Di dalam film pendek ini dikisahkan persahabatan tiga anak muda

kekinian yang telah mencapai kesuksesan dalam bidang kerja masing-masing.

Mereka adalah Karim (seorang desainer interior), Dhea (seorang penari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

57

profesional), dan Kevin (seorang programmer andal di perusahaan IT

ternama). Mereka bertiga berhasil meraih impian mereka dan mencapai

semua yang mereka inginkan dalam hidup mereka. Lelah menjalani rutinitas

pekerjaan, mereka bertemu dan refleksi bersama dan terungkap pengakuan

bahwa masih ada ruang kosong dalam diri mereka. Ada sesuatu yang

membuat mereka merasa hampa. Situasi ini terukap dari apa yang

diungkapkan oleh Karim, ia mengatakan: "Kalau semua target dan mimpi kita

sudah tercapai, apa lagi yang harus kita cari? Ketika kita berkerja untuk

menghidupi diri, juga berkarya untuk memuaskan batin. Apalagi yang harus

kita lakukan supaya terus merasa hidup? Atau definisi sukses versi kita ada

yang salah?". Apa yang diungkapkan ini bukan karena mereka tidak

bersyukur dengan apa yang mereka miliki. Kata-kata ini sangat memberikan

kesan tersendiri.

Singkat cerita, Karim yang terus berkutat dengan segala pikirannya

menemukan sebuah keinginan. Sebuah hal baru dan tantangan untuk

membangun diri, Karim dengan segala persiapannya pun mengajak kedua

sahabatnya yaitu Dhea dan Kevin untuk bergerak dalam membentuk sebuah

perubahan. Mereka keluar Jakarta dan mencari hal baru tersebut, 2 jam

perjalanan dari Jakarta mengantarkan mereka ke sebuah desa. Tidak seperti

yang mereka bayangkan, sekolah di desa tersebut benar-benar membuat

mereka terkejut. Bangunan-bangunan seadanya, lantai rusak, buku-buku

untuk belajar tidak layak pakai, dan masih banyak kerusakan lain nya.

Kemudian hal ini membuat perasaan dan hati mereka diketuk oleh keingian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

58

untuk tergerak memberikan dan melakukan seuatu perubahan dengan

mengajar anak-anak menari yang dilatih oleh Dhea, sedangkan Karim dan

Kevin merenovasi sekolah.

6) Simbol-simbol dalam Tayangan Film Pendek “Kinetik”

Bagian awal dalam tayangan film Pendek ini menayangkan beberapa

simbol yang menarik disimak yakni kehidupan kota Jakarta, kemewahan yang

terdapat di dalamnya dan juga kemiskinan yang ada di sana. Kemudian

bertolak di sebuah desa yang hanya berjarak 2 jam dari kota Jakarta, di sana

terdapat perbedaan yang sangat beda mulai dari jalanan, jembatan dan

sekolah dengan kondisi bangunan yang memprihatinkan. Dalam film juga ada

selingan berupa lagu barisan muda bergerak menggantikan yang berserak.

Selain itu dalam tayangan juga dilukiskan kehidupan awal Karim dan Kevin

pada awalnya hanya anak-anak jalanan yang menjual koran bertemu dengan

Dhea dan belajar bersama pada kemudian hari mereka berhasil dan memiliki

kepedulian terhadap sesama di sekitar mereka.

7) Kesan dan Makna yang terdapat dalam Film Pendek “Kinetik”

Film pendek ini memberikan makna dan pesan tentang nilai

kepedulian sosial bagi generasi muda dalam melakukan perubahan. Untuk

itu, diperlukan sebuah gerakan dan aksi nyata yang berarti bagi lingkungan

sekitar agar menjadi lebih baik. Film ini mengisahkan sebuah perjalanan dari

hati dan sebuah pergerakan untuk mewujudkan impian dari adik-adik penerus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

59

generasi bangsa yang berada di sekolah tersebut. Lewat film ini generasi

muda diharapkan memiliki sudut pandang yang berbeda, jangan hanya

melihat satu arah, dalam artian hanya memikirkan diri sendiri. Lihatlah arah

lainnya, mereka yang membutuhkan uluran tangan, agar kita mengetahui apa

itu dunia.

Menghitung apa saja yang sudah kita dapat di dunia ini rasanya

sepuluh jari tangan pun tidak cukup untuk menghitungnya, tetapi menghitung

apa yang sudah kita berikan untuk dunia ini rasanya mungkin satu hitungan

jari pun belum tentu ada, demikian pesan dalam film. Oleh karena itu kita

jangan pernah lupa dari mana kita berasal dan selalu rendah hati, harus terus

bergerak untuk memberikan suatu perubahan dengan membahagiakan orang

lain. Dan itu bukan tentang apa yang sudah dimiliki dalam hidup, melainkan

tentang apa yang bisa dilakukan untuk sesama di sekitar yang dalam

mengukir makna kebahagiaan.

8) Manfaat yang Dapat Diperoleh dari Film Pendek “Kinetik” bagi Orang

Muda Katolik

Kebutuhan yang dapat diperoleh dalam film pendek ini, khususnya

bagi Orang Muda Katolik di antaranya bagaimana menciptakan suatu

perubahan. Orang Muda Katolik perlu melakukan sebuah gerakan yang dapat

memberikan kontribusi kepedulian sosial terhadap lingkungan sekitar agar

menjadi lebih baik. Orang Muda Katolik perlu menyadari dari mana ia

berasal (sebagai ciptaan Allah dan makhluk sosial), ia harus selalu rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

60

hati, bergerak bagi sesama untuk memberikan suatu perubahan dengan

membahagiakan orang lain dan mewujudkan karya keselamatan Allah.

b. Membangun Sikap Peduli Lingkungan Hidup

1) Judul Film Pendek terpilih : “Bumiku”

2) Produksi : Dewan Nasoinal Perubahan Iklim

3) Sutradara : Tonny Trimarsanto

4) Tahun Rilis : 2011

5) Bagian Penting dari Keseluruhan Tayangan dan Tokoh dalam Film

Pendek “Bumiku”

Bagian penting dari film pendek “Bumiku”: Cerita berawal ketika

Nada seorang gadis yang berasal dari kota sedang berlibur ke desa untuk

belajar menari. Di sana dia bertemu Adam, anak desa yang suka mendalang.

Dalam film itu ditayangkan bahwa selama di desa, Nada kerap menemukan

perilaku orang-orang desa, mulai dari anak-anak hingga dewasa yang kurang

memedulikan lingkungan. Kegagalan panen dianggap sebagai petaka biasa,

untunglah, sebagian lain sudah mengerti apa yang disebut perubahan iklim.

Nada memberi banyak inspirasi untuk Adam mendalang dengan

topik perubahan iklim. Salah satunya penggundulan hutan sebagai paru-paru

bumi yang semakin sedikit, sehingga menyebabkan pemanasan global.

Sedikit diceritakan bagaimana Nada dan Adam sempat mencurigai seorang

pria yang menggotong kayu gelondongan. Mereka mengira pria itu salah satu

pembalak liar, tetapi setelah diikuti ternyata pria itu justru ikut

menyelamatkan bumi dengan cara memberikan pelatihan khusus mengolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

61

sampah non organik menjadi barang yang berharga. Film ini menceritakan

penduduk yang mengalami gagal panen. Penduduk pun melakukan ritual

tabuh lesung yang mereka percaya dapat menyeimbangkan alam.

6) Simbol-simbol dalam Tayangan Film Pendek “Bumiku”

Dalam film pendek ini hal menarik yang menjadi simbol-simbol

dalam tayangannya ialah situasi kekeringan yang ditandai dengan tanah yang

pecah, pohon yang tidak memiliki dedauan yang berada di bagian awal.

Simbol-smbol selanjutnya yang ditampilkan ialah dua bocah yang senang

bermain dengan berkendara sepeda motor tanpa kepentingan yang jelas.

Kendaraan sepeda motor mengeluarkan asap dari kenalpotnya. Pada bagian-

bagian akhir film diperlihatkan bagaimana masyarakat setempat mulai

menyadari arti penting menjaga lingkungan hidup dengan mengolah sampah,

mengganti bola lampu yang hemat energi, mematikan alat elektronik yang

tidak dipakai. Adapun yang tak kalah menarik ialah pesan untuk selalu

menjaga keharmonisan dengan alam lewat seni dan kearifan lokal.

7) Pesan dan Makna yang terdapat dalam Film Pendek “Bumiku”

Pesan dan makna yang terdapat dalam film pendek “Bumiku”, yakni

arti penting menjaga keharmonisan dengan lingkungan hidup dan alam sekitar

agar tetap terjaga dan lestari. Adapun caranya adalah dengan mengubah gaya

hidup atau kebiasaan dalam menggunakan energi, memilah dan mengolah

sampah, serta menciptakan lingkungan yang bersih dan sejuk, misalnya dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

62

dilakukan dengan menanam pohon. Oleh karena itu masyarakat diharapkan

untuk peduli dengan lingkungan hidup atau alam sekitar. Adapun bentuk

kepedulian lain yang bisa disuarakan dan dilakukan yakni dengan kesenian

dan kearifan lokal setempat, seperti dalam film. Hal ini penting agar bumi

tetap aman bagi anak-anak cucu atau generasi selanjutnya.

8) Manfaat yang Dapat Diperoleh dari Film Pendek “Bumiku”

Kebutuhan yang dapat di peroleh dalam film pendek ini, khususnya

bagi Orang Muda Katolik di antaranya bagaimana membangun rasa

kesadaran terhadap lingkungan hidup. Orang Muda Katolik perlu melakukan

sebuah gerakan yang dapat memberikan kontribusi terhadap lingkungan

hidup tempat mereka tinggal agar menjadi lebih baik dan aman bagi generasi

selanjutnya. Orang Muda Katolik perlu menyadari arti keberadaan lingkungan

hidup bagi kehidupannya, ia harus selalu bergerak untuk melakukan aksi-aksi

nyata dalam menyelamatkan bumi dari kerusakan, sehingga semakin terwujud

karya keselamatan Allah bagi banyak orang.

E. Usulan Program Katekese bagi Orang Muda Katolik

Usulan program ini merupakan usaha tindak lanjut penggunaan film pendek

sebagai media audio-visual dalam katekese bagi Orang Muda Katolik di Paroki

Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh, Kulon Progo, Yogyakarta.

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis akan memikirkan, merencanakan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

63

menguraikan usulan program katekese dengan jelas agar kegiatan dapat terlaksana

dengan baik sesuai tujuan yang dirumuskan. Persiapan akan disusun dalam satuan

perencanaan kegiatan yang direncanakan dalam dua pertemuan. Perencanaan

tersebut akan disesuaikan dengan tema yang telah ditetapkan berdasarkan

kebutuhan Orang Muda Katolik di Paroki dengan didasari dari hasil survai dan

wawancara. Tema yang telah ditetapkan akan diintegrasikan dengan film pendek

yang terpilih.

1. Pemikiran Dasar Program Katekese bagi Orang Muda Katolik di Paroki

Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh

a. Berani Bersolidaritas dengan Sesama

Program Katekese “Berani Bersolidaritas dengan Sesama” dirancang bagi

Orang Muda Katolik di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh.

Tujuan dari program ini dimaksudkan untuk membantu Orang Muda Katolik

menemukan spiritualitas dalam membangun solidaritas di tengah kehidupan

bersama khususnya hidup beriman di Paroki Administratif Santa Maria Fatima

Pelem Dukuh.

Program ini disusun berdasarkan kebutuhan Orang Muda Katolik dalam hal

meningkatkan kesadaran kepedulian sosial di tengah kehidupan beriman. Segala

usaha yang pernah dilakukan oleh Orang Muda Katolik dalam kegiatan-

kegiatannya menjadi titik tolak dalam menggali spiritualitas hidup imannya.

Kesadaran akan panggilan iman dalam kehidupan bermasyarakat perlu

dipupuk terus menerus agar tidak redup dan mati. Oleh karena itu perlu suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

64

pendampingan sebagai usaha dalam menumbuhkan iman dan kepedulian sosial

dalam kehidupan bersama.

b. Membangun Sikap Peduli Lingkungan Hidup

Orang Muda Katolik di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem

Dukuh dalam kegiatan sebelumnya pernah melaksanakan reboisasi (penanaman

pohon) di sekitar lereng perbukitan Menoreh sebagai bentuk dari kepedulian

terhadap lingkungan hidup. Selain itu, bertolak dari kehidupan keseharian umat

setempat yang juga dekat dengan alam, sekaligus perhatian Keuskupan Agung

Semarang menyerukan untuk menjaga rumah bersama (alam ciptaan). Oleh

karena itu perlu dihidupi kembali semangat kepedulian lingkungan hidup di

kalangan Orang Muda Katolik setempat. Apalagi dalam waktu akhir-akhir ini

beberapa kegiatan yang bersifat kepedulian terhadap lingkungan hidup di dalam

kegiatan OMK mulai berkurang.

Program Katekese ini dirancang bagi Orang Muda Katolik agar mereka

semakin terdorong untuk menghidupkan kembali semangat kesadaran kepedulian

terhadap lingkungan hidup. Dengan demikian melalui Orang Muda Katolik

semakin tercipta keharmonisan dengan alam dan dapat menghadirkan ruang hidup

yang baik, bersih dan aman bagi kehidupan bersama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

65

2. Tema dan Tujuan Program Katekese bagi Orang Muda Katolik

Program Katekese bagi Orang Muda Katolik yang akan dilaksanakan di

Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh mengangkat dua tema

yang dirancang dalam dua pertemuan. Adapun rumusan tujuan dua tema tersebut

yaitu:

Tabel 6. Tema dan Tujuan Program Katekese

No. Tema Tujuan

1. Berani Bersolidaritas dengan

Sesama

Mendorong peserta untuk semakin berani

membangun solidaritas di tengah

kehidupan bersama dalam hidup beriman

di Paroki Administratif Santa Maria

Fatima Pelem Dukuh

2. Membangun sikap Peduli

Lingkungan Hidup

Mendorong peserta untuk semakin peduli

terhadap lingkungan tempat hidup

bersama, agar semakin harmonis dengan

alam dan tercipta ruang hidup yang baik,

bersih dan aman bagi kehidupan.

3. Program Katekese bagi Orang Muda Katolik di Paroki Administratif

Santa Maria Fatima Pelem Dukuh.

a. Program Katekese 1 (Lampiran No. 2)

b. Program Katekese 2 (Lampiran No. 3)

4. Satuan Pertemuan Katekese bagi Orang Muda Katolik di Paroki

Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh.

a. Satuan Pertemuan Katekese 1 (Lampiran No. 4)

b. Satuan Pertemuan Katekese 2 (Lampiran No. 5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

66

5. Panduan Evaluator Program Katekese bagi Orang Muda Katolik

Dalam pelaksanaan tugas penelitian program katekese bagi Orang Muda

Katolik ini, seluruh proses akan dievaluasi. Sebagai acuan evaluasi, penulis

memberikan pedoman bagi evaluator untuk membantu dalam proses pelaksanaan

tugas. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai acuan untuk

dievaluasi oleh evaluator di antaranya:

a. Petugas evaluator adalah seseorang yang ditunjuk untuk mengamati jalannya

proses pelaksanaan program. Tugas evaluator adalah menilai serta

memberikan evaluasi juga bertugas mencatat apa yang terjadi selama

pertemuan terkait dengan pertanggung jawaban program yang dilaksanakan.

b. Evaluator perlu mengetahui secara mendalam program yang telah disusun

sehingga dapat menilai dengan baik jalannya pelaksanaan program.

c. Penilaian yang dinilai oleh evaluator berkaitan dengan situasi yang berjalan

dalam program, ketersampaian maksud dan tujuan dari tema yang

diprogramkan, dan kemampuan pelaksana dalam menjalankan program, serta

hasil dari program.

Berikut indikator penilaian yang perlu dinilai evaluator berkaitan dengan

situasi yang berjalan dalam pelaksanaan program Katekese bagi Orang Muda

Katolik di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh:

a. Persiapan sarana dan materi sebelum pelaksanaan program

b. Sikap dalam penyampaian materi oleh pelaksana katekese

c. Situasi dan kondisi peserta dalam proses katekese

d. Ketersampaian tujuan dari tema dalam pertemuan katekese

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

67

e. Terfasilitasinya komunikasi iman di antara peserta katekese

f. Catatan khusus, kesan dan pesan untuk pelaksana katekese.

6. Pertanyaan Wawancara terkait Evaluasi Program Katekese bagi Orang

Muda di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh

Evaluasi pelaksanaan program katekese bagi Orang Muda Katolik

dilakukan dalam bentuk wawancara terhadap beberapa peserta yang dipilih.

Wawancara ini dimaksudkan agar dapat memperoleh evaluasi secara lebih

mendalam, lengkap dan jelas terkait dengan fokus penelitian yang ingin

dibuktikan.

a. Pemahaman dan Peranan Media Audio-Visual dalam Katekese

(Pendalaman Iman) bagi Orang Muda Katolik

1) Apa yang saudara-saudari pahami tentang audio-visual?

2) Apakah media audio-visual membantu proses katekese (pendalaman

iman) saudara-saudari?

3) Apakah penggunaan media audio-visual sungguh bermanfaat dalam

katekese (pendalaman iman) bagi Orang Muda Katolik? Mengapa?

b. Materi Film Pendek dalam Katekese (Pendalaman Iman) bagi Orang

Muda Katolik

1) Apakah materi film pendek mampu mendukung Katekese (pendalaman

iman) saudara-saudari?

2) Ketika menyaksikan film pendek, apakah kawan-kawan menemukan

nilai-nilai hidup atau injil?

3) Apa yang perlu ditingkatkan dalam penggunaan materi film pendek dalam

proses katekese?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

68

c. Pemahaman dan Proses Katekese (Pendalaman Iman) bagi Orang Muda

Katolik

1) Menurut saudara-saudari apakah yang dimaksud dengan katekese

(pendalaman iman) bagi Orang Muda Katolik itu?

2) Bagaimana sikap saudara-saudari ketika mengikuti Katekese? Apa bentuk

keterlibatan yang anda tunjukan?

3) Menurut pendapat saudara-saudari, apakah katekese perlu dilakukan

secara rutin? Mengapa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

(69)

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN PROGRAM PENGGUNAAN FILM

PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

BAGI ORANG MUDA KATOLIK

A. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program Katekese

Pelaksanaan program katekese bagi Orang Muda Katolik di Paroki

Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh dilaksanakan dalam dua

pertemuan dengan tema berbeda. Laporan pelaksanaan pada bagian ini akan

penulis kemukakan berdasarkan hasil dari pertemuan yang terjadi meliputi

kenyataan proses, suasana yang terbangun, keterlibatan yang terjadi, dan hasil

evaluasi program terlaksana berdasarkan evaluasi dari evaluator dan berdasarkan

hasil wawancara.

1. Pelaksanaan Program Pertemuan Pertama (Lampiran Hasil Evaluasi

Penelitian Pertama dari Evaluator No. 6)

Pelaksanaan program katekese pertama dilaksanakan pada hari Minggu, 28

April 2019 bersama Orang Muda Katolik di Paroki Administratif Santa Maria

Fatima Pelem Dukuh. Waktu pelaksanaan di mulai pada pukul lima sore (17.00)

sampai dengan pukul tujuh malam (19.00) Waktu Indonesia Barat. Tempat

pelaksanaan yakni di aula gereja paroki. Jumlah peserta yang mengikuti

pertemuan pertama berjumlah empat belas Orang. Tema pada pertemuan pertama

yakni “Berani Bersolidaritas dengan Sesama”. Evaluator yang mengamati proses

berjalannya katekese ialah, Fx. Adswi Fransibena, seorang mahasiswa Pendidikan

Agama Katolik angkatan 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

70

Kehadiran peneliti mengisi katekese audio-visual bagi Orang Muda

Katolik di Paroki Pelem Dukuh disambut baik. Sebelum mengisi katekese peneliti

telah mempersiapkan bahan dan materi untuk pertemuan pertama dengan sebaik-

baiknya. Adapun untuk persiapan sarana dan prasarana secara teknis juga telah

tersiapkan dengan baik dan dibantu oleh peserta. Sebelum pelaksanaan peneliti

telah melakukan koordisasi terkait persiapan pelaksanaan dengan rekan-rekan

Orang Muda Katolik di tempat.

Dalam proses pelaksanaan katekese, peneliti menyampaikan materi

berdasarkan langkah-langkah yang telah peneliti susun. Dalam penyampaian dan

penjelasan materi, peneliti membawakan katekese dengan santai. Di bagian awal

pelaksanaan peneliti memang merasa grogi dan terpaku pada teks materi. Dalam

menyampaikan materi peneliti berupaya aktif dalam menghidupi proses katekese.

Situasi peserta dalam mengikuti katekese sangatlah kondusif. Peneliti

menjalankan proses dengan santai. Namun diantara peserta masih ada beberapa

yang terlihat pasif. Hal ini dikarenakan peserta yang mungkin belum terbiasa

mensharingkan pengalamannya. Tetapi untuk membangkitkan situasi, peneliti

terus memancing atau mengajak peserta untuk sharing.

Untuk tujuan dari katekese yang peneliti rumuskan dan sampaikan dapat

dipahami dengan baik, hal itu terlihat dari respon peserta dalam mengikuti proses.

Hal ini terlihat dari niat konkret yang dirumuskan peserta dalam dua kelompok,

khususnya untuk berani bersolidaritas dengan sesama. Beberapa niat-niat yang

terumus di antaranya: Kelompok pertama, peserta akan terus memberi diri dalam

membantu sesama tanpa melihat latar belakang; peserta juga berkomitmen untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

71

berusaha menjadi garam dan terang bagi orang lain tanpa pengecualian.

Sedangakan kelompok dua, peserta akan terus menjalin dan meningkatkan tali

persaudaraan lintas iman lewat beragam kegiatan seperti, buka puasa bersama,

menjenguk orang sakit, penggalangan untuk korban bencana alam/ orang sakit.

Dalam hal komunikasi iman peserta mampu menangkap maksud dan

tujuan dari alur proses katekese. Peserta terbantu dalam merefleksikan

pengalaman imannya dan tiap peserta juga mengsharingkan pengalaman masing-

masing yang berterkaitan dengan kehidupan bersolidaritas dengan sesama yang

berbeda. Sekaligus niat-niat pribadi dalam menjalankan kehidupan ditengah

masyarakat, seperti halnya peka, peduli dan mau membantu yang berkesusahan.

Berikut beberapa catatan khusus dari evaluator. Evaluator menilai bahwa

proses pelaksanaan katekese telah berjalan dengan baik dan menginspirasi peserta

lewat media film yang digunakan. Peserta pun semakin mampu menggali

pengalaman imannya dan semakin tergugah dengan bacaan injil tentang Orang

Samaria yang Murah Hati (Luk 10:25-37), sehingga merumuskan niat bersama

seperti yang telah dijelaskan di atas. Katekese telah berjalan semestinya, namun

peneliti juga ada kekurangan dalam menghidupakan suasana katekese, mengingat

ada sebagian peserta yang asik mengobrol dan mengantuk. Selain itu slide yang

ditampilkan hanya putih polos. Tetapi secara keseluruhan dari langkah proses

katekese, peneliti sudah mampu memfasilitasi peserta dalam menggali,

merefleksikan, dan meneguhakn pengalaman iman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

72

2. Pelaksanaan Program Pertemuan Kedua (Lampiran Hasil Evaluasi

Penelitian Kedua dari Evaluator No. 7)

Pelaksanaan program katekese yang kedua dilaksanakan pada hari

Minggu, 05 Mei 2019 di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh.

Waktu pelaksanaan dimulai pada pukul empat tiga puluh lima (16.35) sampai

dengan pukul enam tiga puluh (18.00) Waktu Indonesia Barat. Tempat

pelaksanaan yakni di aula gereja paroki. Jumlah peserta yang mengikuti

pertemuan kedua berjumlah sembilan belas orang, lebih banyak dari pertemuan

pertama. Tema pada pertemuan kedua ialah “Membangun Sikap Peduli

Lingkungan Hidup”. Evaluator yang mengamati proses katekese yang kedua yakni

Sirniko, mahasiswa Pendidikan Agama Katolik angkatan 2014. Setelah

pelaksanaan dilanjutkan dengan snack bersama.

Sebelum mengisi katekese peneliti mempersiapkan dengan baik. Seperti

yang diungkapkan oleh evaluator yang mengamati proses menyatakan: “Sarana

yang digunakan sangat mendukung pelaksanaan katekese. Sepeti halnya LCD,

Sound System sangat dipersiapakn begitupula materinya. Terlihat materi

dipersiapkan dengan matang dan juga sesuai dengan keperihatinan pada saat ini.”

Dalam proses penyampaian materi evaluator menilai bahwa pelaksana juga

tenang dan mengalir dalam menyampaikan materi. Sikap tenang dan juga asik

dapat membuat suasana menjadi cair dan juga bisa merangsang peserta untuk

terlibat aktif dalam proses pelaksanaan katetese. Peserta mengikuti katekese

dengan semestinya. Peserta menikmati adanya pelaksanaan katekese, kebanyakan

dari peserta mau mensharingkan dan juga memikirkan bagaimana ke depannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

73

untuk lingkungan yang ada saat ini. Selain itu peserta juga terlihat antusias dan

juga aktif.

Tujuan dari tema menurut evaluator dinilai tersampaikan dengan baik

kepada peserta. Peserta mampu menyampaikan kepeduliannya terhadap

lingkungan hidup. Sikap-sikap yang harus segera ditindaklanjuti juga bisa

disampaikan dan dilaksanakan secara bersama-sama. Tidak hanya itu evaluator

juga menilai proses komunikasi iman bisa tersampaikan dan terwujud. Hal ini

tampak dari keaktifan dan mendalamnya komunikasi iman yang terwujud dalam

pelaksanaan katekese. Semua itu dapat terwujud dan berjalan dengan baik karena

adanya persiapan dari pelaksana yang mampu memfasilitasi terjadinya

komunikasi iman.

Catatan Khusus dari evaluator ialah mengenai tampilan slide yang

seharusnya dibuat lebih menarik lagi supaya tidak terlihat polos. Mengenai waktu

yang digunakan juga terlalu lama untuk orang muda, sehingga membuat peserta

gelisah karena terlalu lama. Hal ini nampak adanya beberapa peserta yang mulai

mengantuk dan juga berbicara dengan teman lainnya. Kesan dan pesan dari

evaluator menyatakan bawah evaluator terkesan dengan pelaksanaan katekese,

karena dari pelaksana dan peserta sungguh siap. Peserta antusias dan pelaksana

tidak berbelit-belit dalam berbicara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

74

3. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program Berdasakan Hasil Wawancara

dengan Responden (Lampiran Transkrip Wawanacara No. 8)

Evaluasi pelaksanaan program Katekese bagi Orang Muda Katolik

(OMK) dilakukan dalam bentuk wawancara terhadap beberapa OMK. Wawancara

dimaksudkan untuk mengevaluasi secara mendalam dan lengkap berdasar jenis

fokus penelitian yang ingin dibuktikan mengenai manfaat film pendek sebagai

media audio-visual dalam katekese bagi orang muda katolik di Paroki

Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh dengan melihat tiga aspek yaitu:

Pemahaman dan Peranan Media Audio-Visual, Materi Film Pendek, dan

Pemahaman dan Proses Katekese bagi Orang Muda Katolik. Berikut laporan

evaluasi pelaksanaan program kateksese bagi OMK berdasarkan hasil wawancara

dengan narasumber: (R1): Martina Yuni Awalrukmana; (R2): Agnes Hestu

Pramudita; (R3) Aji Prasetyo; (R4) Bjasius Tri Fibrianto; (R5) Eky.

Hasil Wawancara

1) Pemahaman dan Peranan Media Audio-Visual dalam Katekese (Pendalaman

Iman) bagi Orang Muda Katolik

Berdasarkan hasil wawancara dengan ke-5 responden terkait dengan

pemahaman mereka soal media audio-visual dalam katekese menunjukkan bahwa

para responden memahami apa yang dimaksud dengan media audio-visual.

Menurut R1, ia menyebutkan bahwa “Media audio-visual ialah media yang

memiliki unsur suara dan gambar”. Adapun R2, selain menyebutkan bahwa media

audio-visual memiliki unsur suara, gambar dan rupa. Ia menambahkan bahwa

“Media audio-visual itu media yang dapat dilihat secara langsung”. Sedangkan R3

menilai bahwa “Media audio-visual itu merupakan media untuk membantu kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

75

memahami sesuatu.”. R4 hanya mengatakan bahwa “Media audio-visual adalah

media yang memiliki suara dan rupa.” R5 pun menilai sama bahwa “Audio-visual

memiliki suara dan gambar gerak”. Dengan demikian, secara garis besar ke-5

responden menilai bahwa media audio-visual adalah media yang memiliki unsur

suara dan gambar (rupa), bisa didengar, dilihat langsung dan membantu dalam

memahami sesuatu.

Berdasarkan penilaian dan pendapat ke-5 responden terkait dengan peran

media audio-visual dalam proses katekese, menurut R1 “Lebih mudah

tersampaikan dibandingkan dengan penyampaian secara lisan dan apa

disampaikan lebih mudah dipahami dan lebih mendukung tujuan.”. Adapun R2, ia

menilai bahwa “Audio-visual mampu membantu memahami suatu kondisi dan

lewat penglihatan gambaran yang pasti, serta bisa belajar dari pengalaman orang

lain”; Namun R3 hanya mengatakan bahwa dengan media audio-visual ia merasa

lebih terbantu dalam mengikuti proses dan memahami tujuan katekese. R4

mengatakan bahwa “dengan media audio-visual sangat membantu dalam

merefleksikan pengalaman”. Adapun R5 memiliki penilaian yang sama dengan

penilaian R2. R5 merasa terbantu dalam merefleksikan pengalaman imannya

lewat pengalaman orang lain.”. Berdasarkan wawancara dengan 5 responden.

Dapat disimpulkan bahwa dengan media audio-visual responden merasa sangat

terbantu ketika mengikuti proses katekese, dibandingkan katekese denga

penyampaian secara lisan (ceramah). Dengan media audio-visual mereka merasa

lebih terbantu dalam merefleksikan pengalaman imannya, terkhusus ketika belajar

dari pengalaman orang lain lewat film pendek. Film pendek lebih mendukung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

76

untuk menggali pengalaman iman secara pribadi, sekaligus membantu untuk

mensharingkannya.

Berdasarkan manfaat media audio-visual dalam katekese, menurut R1

“bermanfaat sebab lebih mampu menggugah rasa kesadaran.”. Adapun menurut

R2, ia menilai “media audio-visual bermanfaat karena sangat membantunya dalam

berefleksi.” Menurut R3 “media audio-visual membantu memudahkan untuk

memahami dan mengerti apa yang di sampaikan dan yang menjadi tujuan dari

proses.” Adapun R4 sama seperti apa yang dinilai R2 yakni “dengan audio-visual

lebih memudahkan untuk berefleksi.” Sedangkan R5 sama dengan yang nilai oleh

R3. Berdasarkan penilaian dari responden yang ada. Dapat disimpulkan bahwa

responden menilai media audio-visual sungguh bermanfaat, terutama dalam

menggugah kesadaran, memudahkan dalam mengingat pengalaman sendiri untuk

direfleksikan. Selain itu, melalui media audio-visual responden sangat terbantu

dan dimudahkan untuk memahami apa yang menjadi tujuan katekese.

2) Pemanfaatan Materi Film Pendek dalam Katekese (Pendalaman Iman) bagi

Orang Muda Katolik

Berdasarkan hasil wawancara terkait sub pemanfaatan materi film pendek

yang dipilih dalam katekese bagi OMK bersama 5 responden. Berikut pertanyaan

awal yang peneliti ajukan: “Apakah materi film pendek mampu mendukung

katekese (pendalaman iman) saudara-saudari?” Menurut R1, materi yang ada

adalah mendukung. Ia mengatakan “disadarkan akan peran orang muda sekarang

yang sangat penting, kalau bukan orang muda siapa lagi” apa yang dimaksudkan

adalah sehubungan dengan orang muda sebagai penggerak perubahan kearah lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

77

baik bagi banyak orang. Oleh karena itu materi yang dinilai bermanfaat

menyadarkan. Adapun menurut R2, ia mengatakan bahwa “materi film yang

diputarkan menarik, asik, pendek, dan sangat sesuai dengan anak muda”. Dari

pernyataan ini R2 menilai bahwa film yang ada kontekstual dengan kehidupan

orang muda, terutama tantangan dan peluang yang dimilikinya. Adapun menurut

R3 mendukung, iya menyatakan “Film yang ada sangat membantu untuk

menyadari arti pentingnya solidaritas pada sesama dan kepedulian pada

lingkungan hidup.” Sedangkan R4 menilai hampir sama dengan R3, ia

menyatakan bahwa “materi film pendek yang ada memberi ajakan agar orang

muda mau untuk melakukan hal yang baik khususnya bersolidaritas pada sesama

dan alam.” Dari R5, ia mengatakan bahwa film yang ada mendukung ia menilai

“perlu bagi OMK disadarkan, bagaimana ia harus bisa bersolidaritas dengan

sesama.” Berdasarkan hasil wawancara, pendapat responden positif terkait materi

yang digunakan, mereka menilai bahwa materi film pendek yang digunakan

sangat mendukung dan kontekstual dengan situasi, kondisi dan kebutuhan Orang

Muda Katolik. Dalam hal ini penting membangun kesadaran bagi OMK hari ini

dalam hal kepedulian dan solidaritas terhadap sesama dan alam.

Pertanyaan ke-2 dari sub yang ada adalah terkait nilai dari film pendek

yang dapat dipetik oleh OMK. Pertanyaan yang peneliti ajukan ialah “Ketika

menyaksikan film pendek, apakah kawan-kawan menemukan nilai-nilai hidup

atau injil?”. Adapun ke-5 responden menilai bahwa materi film pendek yang

digunakan memberikan pada mereka nilai-nilai hidup dan injil. Hal ini terungkap

dari apa yang mereka utarakan. Seperti halnya yang dikatakan R1, ia mengatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

78

bahwa, “nilai yang ia dapat dari film pendek yakni nilai kasih terhadap sesama

dan alam. Sedangkan R2 mengatakan bahwa “lewat film yang ada ia memperoleh

nilai kepedulian, pantang menyerah, dan pentingnya solidaritas.” Adapun R3

mengatakan bahwa “sebagai orang muda kita harus berani peduli pada orang-

orang yang kesulitan.” Menurut R4 iya mengatakan bahwa “kita perlu dan harus

saling tolong menolong.” Adapun R5 seperti yang iya katakan bahwa lewat film

yang ada ia memperoleh “nilai solidaritas, berbagi, kepedulian sosial, dan kasih.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden terkait nilai yang dipetik lewat

film pendek mereka dimampukan untuk menemukan dan memetik nilai-nilai

kehidupan baik secara umum dan dan nilai dalam injil secara khusus, seperti

halnya kasih, solidaritas dan kepedulian sosial.

Adapun hal yang perlu ditingkatkan terkait penggunaan film pendek dalam

katekese menurut para responden adalah: menurut R1 “hal yang perlu

ditingkatkan adalah bagaimana memperkaya materi-materi dalam pertemuan

secara berkelanjutan” Adapun menurut R2 “perlu ada pembahasan tema-tema

secara berkesinambungan yang sesuai dengan kebutuhan orang muda.” Menurut

R3 “memilih materi yang memiliki nilai-nilai spiritualitas kristiani.” Sedangkan

R4 mengatakan “bagaimana OMK dapat melakukan tindakan aksi secara konkret

setelah mengikuti proses katekese.” Adapun menurut R5 dalam proses katekese

“perlu ada orang berpengalaman yang bisa berbagi cerita untuk memantik dan

memperkaya sharing.” Berdasarkan usulan yang perlu ditingkat menurut

responden ialah memperbanyak pertemuan-pertemuan dengan tema-tema khusus

sesuai tantangan kehidupan orang muda. Kemudian disusun dalam pertemuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

79

yang terrencana seperti halnya pada masa pra paskah, Advent, dan BKSN. Selain

itu, dalam proses katekese perlu ada pemantik yang lebih berpengalaman dalam

berbagi pengalaman hidup, sehingga bisa membantu peserta yang belum terbiasa

berbagi pengalaman dapat mensharingkan pengalamannya, seperti yang

diungkapkan R5. Adapun yang lebih penting seperti yang diungkapkan oleh R4

adalah bagaimana tindak lanjut dari hasil proses katekese, pada akhirnya dapat

dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

3) Pemahaman dan Proses Katekese bagi Orang Muda Katolik

Berdasarkan hasil wawancara bersama 5 responden terkait dengan

pemahaman dan penilaian tentang katekese dan proses dari pelaksanaan program

katekese yang dilaksanakan penulis. Menurut peneliti, para responden memiliki

pemahaman terkait dengan katekese bagi OMK. Selain itu para responden juga

memberi penilaian positif atas proses dari pelaksanaan program. Pertanyaan awal

yang peneliti ajukan untuk ke-5 responden terkait pemahaman dan penilaian

tentang katekese dan proses yang sudah berjalan ialah: “Apakah yang

saudara/saudari pahami tentang katekese (pendalaman iman) bagi Orang Muda

Katolik itu?” menurut R1, ia mengatakan bahwa “katekese ialah proses

pendalaman iman bagi orang muda katolik, perlu dikemas dengan cara yang

mengasikkan, bukan dengan model doa lingkungan yang cenderung membuat

OMK malas dan bosan. Proses dari progam katekese yang sudah dilaksanakan

lebih seru, santai dan tidak membosankan.” Menurut R2, “katekese ialah

pembinaan iman tentang ajaran injil dan panggilan iman”. Adapun jawaban dari

R3, menurut penulis sangat mendukung jawaban dari R1 dan R2. Ia mengatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

80

bahwa “Katekese membantu OMK untuk memperdalam iman. Tidak sekedar

mendengar kotbah semata. Dengan katekese ada sharing pengalaman iman, saling

berbagi pengalaman iman guna membantu OMK dalam menjalani ajaran Kristus”.

Demikian halnya R4 juga mendukung cara pandang ke-3 responden lain. R4

menambahkan “katekese ialah proses memperkaya dan memperdalam iman, apa

yang diajarkan dalam injil sebisanya dilakukan dalam kehidupan sehari-hari”.

Adapun R5 berdasarkan pemahamannya, juga sejalan dengan jawaban yang lain

dengan menyatakan “katekese ialah suatu proses mendalami ajaran, pengetahuan

tentang gereja dan Kristus”. Berdasarkan hasil wawancara dengan ke-5 responden,

peneliti menyimpulkan. Pertama, para responden sudah memahami bahwa

katekese bagi mereka adalah suatu proses bagaimana mereka bisa mendalami dan

berbagi pengalaman iman tentang ajaran Gereja dan Kristus seperti yang

diungkapkan. Kedua, prosesnya haruslah dengan cara yang menyenangkan dan

mengasyikkan namun tidak melupakan esensi katekese itu sendiri. Ketiga, Orang

Muda Katolik cenderung bosan apabila katekese yang dijalankan hanya sebatas

penyampain lisan dari pemberi katekese.

Berkaitan dengan sub pertanyaan kedua: “Menurut pendapat

saudara/saudari, apakah katekese (pendalaman iman) perlu dilakukan secara rutin?

Mengapa?”. Beberapa pendapat ke-5 responden terkait dengan hal ini. Menurut

R1 “katekese baik bila dilakukan satu kali sebulan atau ketika APP dan BKSN”.

Selain itu guna mendukung jawaban R1, R2 menilai bahwa “selain rutin, katekse

bagi OMK juga harus menarik.” Adapun menurut R3 sejalan dengan harapan

kedua reponden sebelumnya menyatakan “katekese selain rutin, sebaiknya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

81

materi yang menarik sehingga membantu OMK”. Sedangkan R4 jauh melihat

kondisi lingkungan OMK paroki yang jarang mendapatkan proses katekese

demikian. Tak hanya itu ia juga melihat manfaat dari katekese yang telah

dilakukan bagi mereka akan mampu memberikan pada OMK untuk “memiliki

kesadaran”. Adapun R5 lebih bertolak pada situasi dan kondisi terkini dengan

menyebutkan “bahwa katekese perlu dilakukan secara rutin, sesuai dengan tema

dan kondisi terkini.” Menurut penilaian ke-5 responden, katekese bagi Orang

Muda Katolik di pandang perlu dilakukan secara rutin dengan memperhitungkan

tingkat keperluan, kebutuhan, dan masa tertentu. Misalnya, pada masa Adven,

Prapaskah dan BKSN. Adapun media yang dipandang baik digunakan adalah

dengan memanfaatkan media film pendek yang sesuai dengan kebutuhan Orang

Muda Katolik terkini, seperti yang baru diterima.

Sehubungan dengan keterlibatan dalam proses katekese, berdasarkan

pertanyaan: “Bagaimana sikap saudara/saudari ketika mengikuti katekese

(pendalaman iman)? Apa bentuk keterlibatan yang saudara/saudari tunjukan?”

Menurut R1 “katekese lewat film sangat membantunya untuk bisa lebih

memperhatikan dan memahami apa yang disampaikan.” Adapun R2 mengatakan

“dalam proses katekese yang ada ia lebih mudah menyimak dan santai dalam

berbagi pengalaman. Selain itu juga bisa memahami ajaran iman itu seperti apa.”;

R3 mengatakan bahwa ia sangat antusias, mengikuti proses katekese dan bisa

terbantu merefleksikan pengalaman imannya. R4 mengatakan wujud

keterlibatannya adalah “ikut lewat sharing dan membuat aksi bersama”. Demikian

juga dengan R5 yang menyatakan ia juga “turut dalam mensharing pengalaman.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

82

Beradasarkan hasil wawancara, dalam hal mengikuti proses katekese, ke-5

responden menunjukkan keterlibatan dengan menyimak, sharing dan terlibat

merumuskan aksi bersama. Responden juga menilai dengan memanfaatkan media

film pendek menjadikan lebih membantu untuk aktif terlibat dan berpartisipasi

dalam proses katekese. Melalui media audio-visual (film pendek) penulis melihat

bahwa peserta lebih aktif dalam mensharingkan pengalamannya. Pengaruh

penggunaan film pendek sangat membantu dalam menggali pengalaman iman.

Selain itu juga, penggunaan media film pendek sangat memperkaya pemahaman

dalam memahami tujuan katekese.

B. Laporan Penelitian dan Hasil Pembahasan Manfaat Penggunaan Film

Pendek sebagai Media Audio-Visual dalam Katekese bagi Orang Muda

Katolik di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh

1. Kesimpulan Hasil Penelitian

Berdasarkan perolehan hasil wawancara yang telah dilakukan pada tanggal

09 Juni 2019 dengan Orang Muda Katolik di Pelem Dukuh dapat disimpulkan

sebagai berikut:

a. Media Audio-Visual

Dalam fokus penelitian pertama yakni pemahaman dan peran media audio-

visual dalam katekese, dapat disimpulkan bahwa Orang Muda Katolik memiliki

pengetahuan yang cukup tentang audio-visual. Media audio-visual merupakan alat

modern yang sesuai dengan perkembangan zaman. Ia merupakan hasil dari media

yang dapat didengar dan dilihat. Kegunaannya untuk membantu proses

komunikasi menjadi lebih efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

83

Adapun bentuk-bentuknya ialah televisi, video, sound slide, film, dll,

termasuk didalamnya film pendek. Media audio-visual mampu membawa

perubahan terhadap sikap seseorang, terkhusus dalam berkomunikasi. Sesuai

dengan manfaatnya memudahkan penyampaian dan penerimaan informasi kepada

audien serta mendorong rasa keingintahuan dan mengetahui lebih banyak.

Orang Muda Katolik pun memahami penggunaan media audio-visual

mampu memberikan atau meningkatkan kegairahan dan kecepatan dalam

memperoleh informasi, edukasi, hiburan, dan komunikasi. Dengan demikian

penggunaan media audio-visual baik dan efektif dimanfaatkan untuk mendukung

proses katekese bagi Orang Muda Katolik di Paroki.

b. Materi Film Pendek

Berdasarkan fokus materi film pendek yang digunakan dalam katekese.

Orang Muda Katolik mampu merasakan dan memperoleh manfaat dari materi film

yang digunakan. Film pendek dengan segala materi yang terdapat di dalamnya

menyampaikan pesan lewat gambar bergerak, seni dan suara.

Dengan kemampuan kerja film sebagai symbolic way menggunakan

imajinasi, gambar, intuisi cerita, nyanyian dan pengalaman-pengalaman yang

dibagikan. mampu menjemput pengalaman peserta katekese. Pengalaman tersebut

kemudian direfleksikan dalam terang iman guna menemukan nilai hidup baru.

Lewat film yang digunakan selain memberi hiburan, responden mampu

menemukan ide, pesan dan nilai hidup sekaligus penerang akal-budi bagi mereka

dalam menilai realitas dan bagaimana menanggapinya. Dari fokus manfaat film

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

84

pendek yang digunakan Orang Muda Katolik memperoleh nilai-nilai injil

diantaranya: kasih, solidaritas, kepedulian sosial, persahabatan, dan kepedulian

terhadap lingkungan hidup.

c. Katekese Bagi Orang Muda Katolik

Berdasarkan fokus pemahaman dan proses katekese bagi Orang Muda

Katolik. Orang Muda Katolik sudah memiliki pemahaman mengenai katekese.

Katekese dipahami sebagai proses pengajaran dan pendewasaan iman. Dalam

kegiatannya katekese dilaksanakan dengan proses komunikasi iman melalui dialog

dengan memanfaatkan segala sarana yang mendukung proses tercapainya tujuan

komunikasi iman.

Lewat komunikasi iman tersebut kemudian membantu Orang Muda

Katolik meresapi pengalamannya dalam terang sabda, mengukuhkan hidup

kristiani, serta mendorong pertobatan. Oleh karena itu media komunikasi sosial

seperti halnya film menjadi sarana yang baik dalam rangka pewartaan yang baru

di era modern.

Berdasarkan prinsip “melihat, menimbang, dan melaksanakan”, maka

pemanfaatan media audio-visual perlu jadi perhatian dalam katekese. Sebab

berkatekese dengan media audio-visual di era modern seperti sekarang adalah hal

yang akrab dalam kehidupan Orang Muda Katolik.

Katekese secara audio-visual bagi Orang Muda Katolik lebih kuat

pengaruhnya dalam menumbuhkan iman dan kesadaran untuk mengamalkan kasih

dari pada sekedar menjelaskan ajaran iman secara lisan (ceramah). Lewat katekese

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

85

media audio-visual bagi Orang Muda Katolik membantu menyentuh hati orang

muda dan mensharingkan imannya, dan mendorong untuk bertindak.

2. Refleksi Pastoral Kateketis

a. Aspek Memanfaatkan Media Audio-Visual dalam Katekese bagi Orang

Muda Katolik

Peneliti bertolak dari 1 Yohanes 1:3: “Apa yang kami lihat, dan yang kami

dengar, itulah yang kami beritakan kepadamu supaya kamupun memperoleh

persekutuan dengan kami agar sukacita kita menjadi sempurna.” Sukacita(kabar

gembira/Injil dan pewartaan) akan lengkap dan sempurna apabila didukung indra

pendengaran dan penglihatan. Dalam hal inilah media audio-visual perlu

dimanfaatkan sebagai sarana yang efektif dalam membangun dan

menkomunikasikan kebenaran maupun nilai injil dalam komunikasi iman. (Mite,

2012:15-16).

Bertolak masuk pada situasi orang muda hari ini, khususnya dalam

komunikasi, kaum muda memiliki kekhasan dan cara tersendiri dalam

berkomunikasi, lebih menyukai dinamika santai, menarik dan menggembirakan.

Demikianlah kekhasan komunikasi kaum muda yang mulai sadar dan melek akan

perkembangan media dan teknologi. Tidak heran anak muda lebih tertarik dengan

segala produk budaya pop tepatnya film. Oleh karena itu pewartaan bagi Orang

Muda Katolik perlu didukung dengan sarana dan media yang mendukung dalam

berkomunikasi dengan mereka khususnya pemanfaatan media audio-visual dalam

katekese.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

86

Media audio-visual yang dimanfaatkan dalam katekese bagi Orang Muda

Katolik Pelem Dukuh ternyata memberi manfaat positif. Hal ini peneliti amati,

rasakan, dan dengarkan langsung dari komunitas Orang Muda Katolik Pelem

Dukuh selama proses pelaksanaan katekese serta saat wawancara langsung. Orang

Muda Katolik merasa terbantu dalam menggali, dan merefleksikan pengalaman

mereka. Bahkan mereka mengungkapkan ketika ajaran iman hanya disampaikan

secara lisan (kotbah) saja mereka merasa bosan. Dengan Media audio-visual

peserta menilai jauh lebih efektif untuk menggali ajaran iman dan memperdalam

iman mereka.

b. Aspek Pemanfaatan Materi Film Pendek dalam Berkatekese bagi Orang

Muda Katolik

Sarana yang paling efektif dan berpengaruh di era modern seperti sekarang

adalah media massa salah satu di antaranya adalah film. Katekese sebagai

kegiatan evangelisasi perlu masuk dalam budaya modern. (PUK art. 209).

Sebagaimana diungkapkan Pater Pierre Babin, katekese audio-visual dalam arti

film adalah sarana yang mampu menyampaikan pesan menyeluruh pada

pancaindra, perasaan, dan gagasan. Iman yang dikomunikasikan bukan sekedar

kalimat seragam seperti halnya penyampaian lisan dan teks. Lewat katekese

audio-visual (film pendek) ada komunikasi timbal balik antara katekis dan peserta

(Ernestine & FX. Adisusanto, 1977: 8-9).

Film sebagai sarana yang secara instrinsik berhubungan dengan bahasa.

Oleh karena itu menggunakan bahasa film amatlah tepat bagi orang muda yang

juga akrab dengan cara komunikasi yang demikian. Oleh karena itu apa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

87

menjadi amanat Yesus juga harus diterjemahkan dalam bahasa yang akrab dengan

orang muda. Mengingat hasrat mereka untuk mengenal Yesus lebih jauh.

Film sebagai sarana yang baik untuk menjemput pengalaman peserta

dalam katekese nantinya akan direfleksikan dalam terang iman untuk menemukan

sikap hidup baru. Film yang digunakan akan merangsang imajinasi dan perasaan

peserta menemukan nilai baru dari pengalaman hidup yang juga pernah dialami

lewat materi film yang ditayangkan. Jadi film yang digunakan juga perlu sesuai

dengan tema, tujuan dan kebutuhan dan situasi hidup iman orang muda serta nilai-

nilai injil yang perlu dihidupkan. Oleh karena itu materi film yang digunakan

harus mudah dicerna.

Adapun materi yang peneliti gunakan kontekstual untuk kebutuhan iman

yang perlu ditegaskan bagi peserta lewat katekese. Dari materi film yang peneliti

pilih relevan bagi peserta. Peserta dalam mengikuti katekese juga mampu

merefleksikan imannya dan menemukan nilai-nilai yang ada hubungannya dengan

Sabda Allah. Seperti halnya, kasih, kepedulian, solidaritas dan pengorabanan.

c. Aspek Berkatekese bagi Orang Muda Katolik

Anjuran apostolic Catechesi Tradende dari Sri Paus Yohanes Paulus II

menegaskan:

“Katekese ialah pembinaan iman anak-anak, kaum muda dan orang-orang

dewasa dalam iman, yang mencakup penyampaian ajaran Kristen, yang

pada umumnya diberikan secara organis dan sistematis, dengan maksud

mengantar para pendengar memasuki kepenuhan hidup Kristen” (CT,

art.18).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

88

Penulis bertolak dari penegasan di atas, di mana pentingnya katekese sebagai

pembinaan iman bagi Orang Muda Katolik agar semakin menolong mereka dalam

beriman untuk memahami, menghayati, dan mewujudkan imannya dalam

kehidupan sehari-hari. Bertolak dari tujuan tersebut, peneliti dalam proses

penyusunan skripsi ini memandang bahwa akhir-akhir ini katekese bagi Orang

Muda Katolik jarang dilakukan. Terkusus bagi Orang Muda Katolik di daerah

pedesaan seperti halnya OMK Pelem Dukuh.

Penulis juga beranjak dari keadaan konkrit yang terjadi di tengah

kehidupan Orang Muda Katolik di antaranya situasi dan kondisi,

kebiasaan/budaya, dan relasi sosial antar Orang Muda Katolik setempat dengan

sesama OMK, umat, dan warga setempat. Permasalahan kemudian penulis jumpai

dari kehidupan OMK melalui hasil survai dan wawancara terhadap beberapa pihak

seperti Ketua OMK dan Anggota OMK aktif memunculkan hal-hal pokok yang

jadi perhatian seperti solidaritas terhadap sesama dan kepedulian terhadap

lingkungan hidup.

Orang Muda Katolik Pelem Dukuh penulis nilai juga sangat akrab dengan

media elektronik sebagai pendukung dalam berkomunikasi di lingkungan

pergaulan OMK, sehingga penulis mendapatkan kemudahan untuk menyusun

program katekese bagi OMK dengan memanfaatkan film pendek sebagai sarana

katekese media audio-visual. Orang Muda Katolik di Pelem Dukuh lebih tertarik

dengan katekese yang demikian dan menarik perhatian dan menyentuh perasaan

mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

89

Pelaksanaan program katekese yang penulis rancang merupakan usaha

untuk mengajak OMK mengatasi permasalahan dan mengajak untuk bergerak

menindaklanjuti panggilan imannya sebagai Orang Muda ditengah masyarakat.

Tema yang penulis pilih sesuai dengan konteks dan panggilan hidup yang pokok

untuk ditindaklanjuti yaitu solidaritas terhadap sesama dan kepedulian terhadap

lingkungan mengingat kehidupan pedesaan yang guyub dan asri alamnya. Dua

tema ini merupakan fondasi dengan membawa harapan mewujudkan misi dan

nilai-nilai Kerajaan Allah di tengah kehidupan bersama dan demi terwujudnya

kesejahteraan bersama.

Tanggapan Orang Muda Katolik sangat positif dengan dua persoalan ini

karena relevan dan kontekstual dengan kehidupan mereka sebagai Orang Muda

Katolik hari ini. Lewat penelitian ini, penulis dapat mengatakan bahwa film

pendek sebagai media audio-visual sungguh bermanfaat dalam katekese bagi

OMK di era sekarang.

Mengingat perkembangan seperti sekarang, maka tidak bisa dipungkiri

bahwa pewartaan juga perlu berkembang dan memanfaatkan kemajuan alat

teknologi dan komunikasi yang ada secara bijaksana. Pembaharuan usaha-usaha

baru dalam pewartaan akan memberikan pewartaan yang relevan dengan jaman,

khususnya bagi Orang Muda katolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

(90)

BAB V

PENUTUP

Pada bagian penutup ini penulis hendak memaparkan kesimpulan dan

saran yang berkaitan dengan “Manfaat Film Pendek Sebagai Media Audio-Visual

Dalam Katekese Bagi Orang Muda Katolik di Paroki Administratif Santa Maria

Fatima Pelem Dukuh, Kulon Progo, Yogyakarta”. Bagian kesimpulan memuat

keseluruhan proses dalam penyusunan skripsi, sementara bagian saran memuat

berbagai hal yang dapat dikembangkan dengan penggunaan film pendek sebagai

media audio-visual dalam berkatekese bagi Orang Muda Katolik.

C. Kesimpulan

Media audio-visual sebagai alat modern yang sesuai dengan

perkembangan zaman merupakan hasil dari media yang dapat didengar dan

dilihat. Kegunaannya ialah memudahkan penyampaian dan penerimaan informasi

untuk membantu proses komunikasi menjadi lebih efektif, mendorong rasa

keingintahuan, dan mengetahui lebih banyak. Dengan demikian mampu memberi

perubahan terhadap sikap seseorang, terkhusus dalam berkomunikasi bahkan

tingkah laku. Media audio-visual menyajikan dan menawarkan pesan dan nilai

untuk merangsang belajar salah satu contohnya adalah film.

Berdasarkan hal tersebut, menjadi sangat baik memanfaatkannya

sedemikian rupa demi kesejahteraan umat manusia. Film pendek sebagai media

audio-visual mampu memberi sumbangan positif bagi komunikasi umat manusia

khususnya orang muda, sehingga dibutuhkan sikap bijaksana, kreatif, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

91

kesadaran kritis dalam memanfaatkannya. Film pendek memiliki daya tarik

tersendiri bagi kalangan orang muda. Selain karena durasinya yang pendek, film

pendek juga sarat akan pesan dan nilai religius yang ingin disamapikan oleh si

pembuat film.

Oleh karena itu, film pendek dapat digunakan atau dimanfaatkan sebagai

sarana pendukung dalam menjemput pengalaman peserta dalam kegiatan katekese

kemudian direfleksikan dalam terang iman guna menemukan nilai hidup baru.

Namun untuk penggunaan film pendek dalam katekese, seorang pendamping perlu

mempertimbangkan tema dan konteks hidup peserta seperti halnya situasi dan

kebutuhan orang muda setempat.

Data yang diperoleh terkait pemanfaatan film pendek sebagai media audio-

visual dalam katekese bagi Orang Muda Katolik (OMK) di Pelem Dukuh

dibuktikan melalui program yang telah dilaksanakan. Dari program yang telah

dilaksanakan penulis mampu merumuskan kesimpulan bahwa film pendek dengan

materi yang terkandung di dalamnya dapat mendukung proses katekese bagi

OMK. Pemanfaatan dari film pendek dalam proses katekese mampu menarik

minat, perhatian dan merangsang peserta untuk menghubungkan tema yang

diangkat dengan realitas kehidupan mereka.

Peserta juga mampu menemukan ide, pesan, dan nilai hidup baru tentang

bagaimana menilai realitas dan bagaimana harus menanggapinya. Hal itu terlihat

dari sikap dan keterlibatan peserta lewat proses katekese yang ditunjukkan dengan

sharing pengalaman iman, dan merumuskan aksi bersama. Berdasarkan hasil

wawancara, peserta mengungkapkan bahwa lewat film pendek yang manfaatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

92

dalam katekese, mereka memperoleh nilai-nilai injil seperti kasih, solidaritas,

kepedulian sosial, persahabatan, dan kepedulian terhadap lingkungan hidup.

D. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, penulis memberikan

beberapa saran kepada pihak yang terkait dalam usaha.

Bagi Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh, Kulon Progo,

Yogyakarta: Untuk menunjang kegiatan katekese bagi Orang Muda Katolik di

Paroki, maka perlu dilakukan usaha-usaha sebagai berikut:

1. Sebaiknya memfasilitasi OMK dalam meningkatkan kemampuan dalam

menggunakan sarana-sarana yang berbasis teknologi untuk menunjang katekse

audio-visual bagi OMK di Paroki.

2. Untuk Pendamping OMK di paroki semoga ada usaha, dan upaya melanjutkan

kegiatan katekese audio-visual di kalangan sesama OMK di Paroki demi

menumbuhkan dan memperkembangkan iman.

3. Untuk Remaja dan OMK bisa semakin bijaksana dalam memanfaatkan sarana

komunikasi, agar tidak terjebak pada pengaruh negatif media komunikasi.

Bagi instansi atau lembaga Gereja Katolik yang bergelut dalam dunia

Perfileman atau memproduksi film pendek, harapan penulis yaitu:

1. Melahirkan film-film pendek yang menarik perhatian dan mampu

meningkatkan kesadaran OMK dalam menghayati panggilan imannya di

tengah masyarakat dan bagi lingkungan hidupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

93

2. Mempromosikan dan membuka akses bagi OMK dalam mengakses konten

film-film pendek yang diproduksi, sehingga dapat menimba inspirasi dalam

menghayati iman dalam kehidupannya di tengah masyarakat.

Untuk Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta:

1. Mengharapkan civitas akademika lebih memberi perhatian atas perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi khususnya pemanfaatan film pendek

sebagai media audio-dalam mewartakan kabar suka cita. Baik di kampus

maupun di luar kampus.

2. Mahasiswa perlu mempelajari dan memahami lebih baik hal-hal yang terkait

dengan pemanfaatan film pendek sebagai sarana katekese bagi Orang Muda

Katolik di Paroki maupun di sekolah sebagai media pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

94

DAFTAR PUSTAKA

1. Dokumen Gereja, Buku, dan Kamus.

Batmomolin, Lukas dan Fransisca Hermawan. (2003). Budaya Media. Flores

NTT: Nusa Indah

Dokumen Konsili Vatikan II. (1993). Cetakan ke sebelas. (R.Hardawirjana,

Penerjemah). Jakarta: Obor.

Effendy, Onong Uchjana.(1986). Dimensi-dimensi Komunikasi. Bandung:

Alumni.

_____.(2007). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Ernestine, & FX. Adisusanto. (1977). Katekese Audio-Visual. Bunga Rampai

Puskat Yogyakarta: PUSKAT Yogyakarta.

Heru Effendy, (2002). Mari Membuat Film (Panduan Menjadi Produser).

Yogyakarta: Panduan

Iswarahadi, Y.I., (2003). Beriman dengan Bermedia: Antologi Komunikasi.

Yogyakarta: Kanisius

_____.(2017). Media Pewartaan Iman: Usaha Mencari Model Pewartaan Iman

pada Zaman Digital. Edisi Revisi. Yogyakarta: Kanisius.

Dewan Kepausan Untuk Komunikasi Sosial. (1992). Aetatis Novae: Terbitnya

Suatu Era Baru. (Seri Dokumen Gereja. 26). Jakarta: Dokumentasi dan

Penerangan KWI.

Paus Yohanes Paulus II. (2016). Catechesi Tradendae: Penyelenggaraan

Katekese. (Seri Dokumen Gereja. 28). Jakarta: Dokumentasi dan

Penerangan KWI.

KWI. (2000). Petunjuk Umum Katekese Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan

KWI.

Kitab Hukum Kanonik. (2016). Edisi Resmi Bahasa Indonesia (Revisi II). Cetakan

pertama. (Editor R.D. Robertus Rubiyatmoko) Jakarta: KWI.

KOMKAT KWI. (2016). Katekese Di Era Digital: Peranan Iman dan Katekis

dalam Karya Katekese Gereja Katolik Indonesia di Era Digital.

Yogyakarta: Kanisius.

KOMKEP KWI. (2014). Sahabat Sepeziarahan: Pedoman Karya Pastoral Orang

Muda Katolik Indonesia. Jakarta: KWI

KOMKEP KWI. (1998). Pedoman Karya Pastoral Kaum Muda. Jakarta: KWI

Lalu, Yosef. (2007). Katekese Umat. Yogyakarta: Kanisius.

Mangunhardjana, A.M. (1986). Pendampingan Kaum Muda: Sebuah Pengantar.

Yogyakarta: Kanisius.

_____.(1974). Film : Sejarah, Tehnik dan Seninya: Seri PUSKAT No. 208.

Yogyakarta : Puskat Bagian Publikasi

_____.(1976). Mengenal Film. Yogyakarta: Kanisius

Mite, Matheus, B. (2012). Peranan Audiovisual Dalam Berkatekese. Jakarta:

Pelangi Pendidikan.

Moleong. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung:

Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

95

O’Collins, & Edward G. Farrugia, (1996). Kamus Teologi. (Terjemahan dari Buku

A Concise Dictionary Of Theology oleh I. Suharyo) Yogyakarta: Kanisius

Rohani Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta. PT. Rineka Cipta.

Rukiyanto, B.A. (2012). Pewartaan di Zaman Global. Yogyakarta: Kanisius.

Winarno Surakhmad.(1980). Psikologi Pemuda: Sebuah Pengantar dalam

Perkembangan Pribadi dan Interaksi Sosial. Bandung: Jemmars.

Sadiman, Arief S. (2009). Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya). Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Setyakarjana, J. S. (1997). Arah Katekese di Indonesia. Yogyakarta: Pusat

Kateketik.

Suleiman Amir. H., (1981). Media Audio-Visual (Untuk Pengajaran, Penerangan,

dan Penyuluhan). Jakarta: Gramedia.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta.

Tangdilintin, Philip. (1984). Pembinaan Generasi Muda Visi dan Latihan.

Cetakan Pertama. Jakarta: Obor.

Telaumbanua, Marinus. (1999). Ilmu Kateketik: Hakekat, Metode, dan Peserta

Katekese Gerejawi. Jakarta: Obor.

2. Jurnal, Skripsi, Artikel, Majalah, dan Makalah

Kristianto Naku, (2016). Ada Apa di Balik Lensa? Rohani No. 11, Tahun ke-63,

November 2016, hlm. 8-10.

Subardjo, Surat Gembala “Sinode Para Uskup Tentang Orang Muda: Apa

Hasilnya? (Bagian 2)”. Teks Misa Minggu Biasa XXXII/B, 10-11

November 2018 Gereja St. Antonius Padua Kotabaru. hlm. 27.

3. Daring

Achmad Choirudin. “Film Pinggiran dan Demokrasi Media.”

https://kbgmrk.wordpress.com/2011/02/17/film-pinggiran-dan-demokrasi-

media/ (di akses tanggal 22 Februari 2018, pkl 13.35)

Nielsen. “Tren Baru Di Kalangan Pengguna Internet di Indonesia.”

http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2017/TREN-BARU-DI-

KALANGAN-PENGGUNA-INTERNET-DI-INDONESIA.html (diakses

tanggal 05 Maret 2018, pada pkl 07.33)

Landasan Teori. “Pengertian dan Definisi Film menurut Para Ahli”.

http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-film-definisi-menurut-

para.html (diakses tanggal 21 Februari 2018, pkl 11.48)

Resmiwaty. “Degradasi Kultural Dalam Kehidupan Remaja”.

https://media.neliti.com/media/publications/28549-ID-degradasi-kultural-

dalam-kehidupan-remaja.pdf.

Wibowo dkk, (2006:196). Dalam Thesis “Anonim”.

http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t51913.pdf (diakses tanggal 23 Februari

2018. pkl. 21.09)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

1

(1)

Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

2

(2)

Lampiran 2: Program Katekese 1

Hari, Tanggal Pelakasanaan: Minggu, 28 April 2019

No Waktu Langkah Pertemuan Tujuan Materi Metode Sumber Bahan Durasi

1. 16.30-16.45 Pembukaan,

Pengantar Tema dan

Tujuan

Membuka proses

katekese dan

memberi penjelasan

mengenai tema serta

tujuan katekese

- Pengantar tema

dan tujuan

- Doa Pembuka

- Lagu Pembuka

Informasi,

ceramah,

menyanyi,

dan berdoa.

Video Lagu

Youtube: “Bagai

Bejana Siap di

Bentuk.”

15’

Menit

2. 16.45-17.15 Melihat (menonton)

Film Pendek.

Mengajak peserta

melihat film pendek

dan mencermati

bagian-bagian dalam

tayangan:

- Film Pendek

“Kinetik”

Menonton

Film Pendek

Film Pendek

Youtube:

“Kinetik”

30’

Menit

3. 17.15-17.30 Pendalaman Film

Pendek

Mengajak peserta

mendalami film

pendek dan

merefleksikan nilai,

pesan, dan makna

hidup yang

terkandung dalam

film pendek secara

bersama

- Pertanyaan

tntunan dan

sharing

Sharing

Diskusi

Refleksi

- 15’

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

3

(3)

4. 17.30-17.35 Peneguhan Panggilan

Iman dalam Terang

Kitab Suci.

Mengajak peserta

untuk menggali

kekayaan iman

kristiani dalam Kitab

Suci Injil Lukas 10:

25-37.

Mendengarkan

bacaan Kitab

Suci Injil Lukas

10: 25-37.

Mendengarka

n dan

membaca

Teks Kitab Suci

Perjanjian Baru

(Luk. 10: 25-

37)

5’

Menit

5. 17.35-17.45 Renungan dan

Pendalaman Kitab

Suci

Mengajak peserta

mendalami pesan

dalam bacaan Kitab

Suci dan

merenungkan

bersama-sama

Pertanyaan

pendalaman

Sharing

pendalaman

Kitab Suci, dan

Renungan Kitab

Suci

Informasi,

Sharing,

Diskusi,

refleksi, dan

renungan

10’

Menit

6. 17.45-18.00 Membangun Niat dan

Membuat Aksi

Bersama.

Mendorong peserta

untuk merumuskan

aksi nyata dalam

bersolidaritas dengan

sesama

Pertanyaan

tuntunan

merumuskan

aksi pribadi dan

bersama.

Informasi dan

Diskusi 15’

Menit

7. 18.00-18.05 Doa Umat Mengajak peserta

mendoakan niat dan

aksi yang sudah

dirumuskan

bersama.

Doa 5’

Menit

8. 18.05-18.10 Penutup dan Snack Mengajak Peserta

untuk menutup

proses katekese

dengan doa penutup

dan lagu penutup.

- Doa Penutup

- Lagu Penutup

Video Lagu

Youtube:

“Dipilih Untuk

Melayani”

5’

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

4

(4)

Lampiran 3: Program Katekese 2

Hari, Tanggal Pelakasanaan: Minggu, 5 Mei 2019

No Waktu Langkah Pertemuan Tujuan Materi Metode Sumber Bahan Durasi

1. 17.30-17.45 Pembukaan,

Pengantar Tema dan

Tujuan

Membuka proses

katekese dan

memberi penjelasan

mengenai tema serta

tujuan katekese

- Sapa dan salam

- Lagu Pembuka

- Doa Pembuka

- Pengantar tema

dan tujuan

Informas,

ceramah,

menyanyi,

dan berdoa

15’

Menit

2. 17.45-18.15 Melihat (menonton)

Film Pendek.

Mengajak peserta

melihat film pendek

dan mencermati

bagian-bagian dalam

tayangan:

- Film Pendek

“Bumiku”

Menonton

Film Pendek 30’

Menit

3. 18.15-18.30 Pendalaman Film

Pendek

Mengajak peserta

mendalami film

pendek dan

merefleksikan nilai,

pesan, dan makna

hidup yang

terkandung dalam

film pendek secara

bersama

- Pertanyaan

tntunan dan

sharing

Sharing

Diskusi

Refleksi

15’

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

5

(5)

4. 18.30-18.40 Peneguhan Panggilan

Iman dalam Terang

Kitab Suci.

Mengajak peserta

untuk menggali

kekayaan iman

kristiani dalam Kitab

Suci (Kej. 2:8-15)

Mendengarkan

bacaan Kitab

Suci (Kej. 2:8-

15)

Mendengarka

n dan

membaca

Teks Kitab Suci

Perjanjian Lama

(Kej. 2:8-15)

5’

Menit

5. 18.40-18.55 Renungan dan

Pendalaman Kitab

Suci

Mengajak peserta

mendalami pesan

dalam bacaan Kitab

Suci dan

merenungkan

bersama-sama

Pertanyaan

pendalaman

Sharing

pendalaman

Kitab Suci, dan

Renungan Kitab

Suci

Informasi,

Sharing,

Diskusi,

refleksi, dan

renungan

10’

Menit

6. 18.55-19.15 Membangun Niat dan

Membuat Aksi

Bersama.

Mendorong peserta

untuk merumuskan

aksi nyata dalam

bersolidaritas dengan

sesama

Pertanyaan

tuntunan

merumuskan

aksi pribadi dan

bersama.

Informasi dan

Diskusi 15’

Menit

7. 19.15-19.20 Doa Umat Doa 5’

Menit

8. 19.20-19.30 Penutup dan Snack 5’

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

6

(6)

Lampiran 4: Satuan Pertemuan Katekese 1

SATUAN PERTEMUN 1

KATEKESE BAGI ORANG MUDA KATOLIK PAROKI

ADMINISTRATIF SANTA MARIA FATIMA PELEM DUKUH.

A. Identitas

1. Tema : Berani Bersolidaritas dengan Sesama

2. Tujuan : Mendorong peserta untuk semakin berani

membangun semangat solidaritas di tengah

kehidupan bersama dalam hidup beriman di Paroki

Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh.

3. Sarana : Film Pendek “Kinetik”

Video Lagu “Bagaikan Bejana Siap di Bentuk”

Video Lagu “Dipilih Untuk Melayani”

Lilin dan Salib

Kertas HVS, kertas flop, dan Spidol.

Laptop, Proyektor LCD, Sound System

Kitab Suci (Kutipan Injil tentang Orang

Samaria yang murah hati Luk. 10:25-37)

B. Proses Katekese

1. Pengantar Tema dan Tujuan

Fasilitator: “Selamat sore kawan-kawan muda yang terkasih dalam

Kristus. Pertama-tama ijinkan saya memperkenalkan diri, nama saya

......Sebelumnya terima kasih atas partisipasinya dan juga sudah memperkenankan

saya untuk melaksanakan tugas saya di sni. Bagi saya ini merupakan suatu

kebahagiaan sekaligus sebuah kebanggaan bisa berada ditengah kawan-kawan

OMK Don Bosco Paroki Pelem Dukuh dalam kesempatan yang berharga dan baik

ini, terkhusus dalam pertemuan katekese (pendalaman iman). Program pertemuan

katekese ini akan berlangsung dalam dua kali pertemuan yakni hari ini dan

tanggal 28 April mendatang. Pada pertemuan pertama ini saya ingin mengajak

kita yang ada di sini untuk mendalami bersama tema solidaritas, lengkapnya

’Berani Bersolidaritas dengan Sesama’. Bicara soal solidaritas, bagi kita umat

kristiani, solidaritas merupakan sesuatu sikap yang tidak bisa kita abaikan dalam

kehidupan kita, khusunya untuk membangun kerjasama dalam hidup bersama.

Seperti halnya kita ketahui bahwa Allah telah mengasihi kita tanpa pamrih, Ia

bersolidaritas dengan kita dengan cara mengutus Putra Tunggalnya Yesus Kristus.

Di mana Yesus sendiri telah rela menderita sengsara bagi kita, Ia berani

melakukan semuanya itu karena kasihNya yang begitu besar. Oleh karena itu, apa

yang menjadi tujuan dari tema ini ialah ingin mendorong kita untuk semakin

berani membangun semangat solidaritas ditengah kehidupan bersama dalam hidup

beriman kita sebagai OMK di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem

Dukuh ini. Marilah kita mengawali proses ini dengan sebuah lagu.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

7

(7)

2. Lagu Pembuka Video Lagu “Bagaikan Bejana Siap di Bentuk”

3. Doa Pembuka

Allah Bapa di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Terimaksih untuk segala

kasih kabaikan dan pernyertaan-Mu kepada kami setiap hari dalam perjalanan

hidup kami. Utuslah Roh Kudusmu bagi kami semua yang berkumpul di sini, agar

dapat berpikir benar dan jernih dalam katekese ini. Bantulah pula supaya kami

dapat terbuka dalam tukar menukar pengalaman dan persoalan tentang kehidupan

kami. Kami berdoa pada-Mu di awal katekese ini hendak menyerahkah segala

proses kami dengan doa yang diajarkan oleh PutraMu.

Bapa Kami......

4. Melihat Film Pendek

Fasilitator: “Kawan-kawan muda yang terkasih, pada kesempatan awal

ini, saya akan mengajak kawan-kawan untuk melihat film pendek. Dalam film

pendek ini kita akan melihat bagaimana sebuah tindakan kebaikan dapat

membawa perubahan dan kebahagiaan bagi kehidupan orang lain. Kesadaran dan

keberanian bertindak atas rasa solidaritas memberikan hal baik bagi kehidupan

bersama. Film pendek yang akan saya putarkan ini berjudul ‘Kinetik’. Oleh

karena itu saya ingin mengajak kawan-kawan untuk melihatnya secara seksama

dan sungguh-sungguh, agar dapat mengetahui memahami detail makna yang ada

di dalam film pendek ini.” (Setelah melihat film pendek fasilitator menanyakan

kesan peserta atas film pendek yang baru dilihat)

Fasilitator: “Setelah melihat film pendek ‘Kinetik’ tadi, apa pendapat dan

kesan spontan yang kawan-kawan rasakan?” (Setelah mendengar kesan spontan

dari peserta fasilitator meminta salah satu peserta untuk menjelaskan alur cerita

film pendek secara singkat)

Fasilitator: “Adakah yang bisa menceritakan ulang bagaimana alur cerita

dalam film pendek tadi?” (Setelah mendengar penceritaan ulang alur cerita dari

peserta, fasilitator mengaja peserta melanjutkan pada langkah selanjutnya untuk

lebih mengobjektifkan apa yang baru dilihat)

5. Pendalaman Film Pendek

Fasilitator: “Setelah kita melihat sendiri, mengemukakan kesan-kesan,

dan seorang rekan kita pun telah menceritakan kembali alur cerita film ‘Kinetik’

tadi, maka saya ingin mengajak rekan-rekan untuk mengingat kembali

keseluruhan film tadi secara lebih teliti, dengan beberapa pertanyaan panduan”:

a. Siapa saja tokoh yang berperan dalam Film Pendek ini?

b. Bagian mana yang menarik dari film pendek ini?

c. Apa pesan, makna, dan harapan yang bisa kita petik dari film pendek ini?

Fasilitator:“Terimakasih banyak kawan-kawan sekalian atas pendapat-

pendapatnya. Sebelum kita meneruskan proses kita, saya akan mengulas isi pesan

dan makna serta garis besar jalan cerita dari film pendek tadi.” (Fasilitator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

8

(8)

menjelaskan bagian penting alur cerita, beserta pesan dan makna dari film

pendek ‘Kinetik’)

6. Peneguhan Iman dalam Terang Kitab Suci

Fasilitator: “Kawan-kawan, setelah kita mendalami bersama pesan,

makna, dan harapan yang terdapat pada film pendek tadi, maka pada kesempatan

berikut ini kita akan merenungkan lebih mendalam lagi terutama terkait panggilan

iman kita sebagai orang kristiani terkhusus sebagai Orang Muda Katolik lewat

pesan Kitab Suci tentang Orang Samaria yang murah hati” (Lukas 10: 25-37)

(fasilitator meminta salah satu membacakan Teks Kitab Suci dan mengharapkan

peserta memperhatikan teks Kitab Suci yang sudah di bagikan)

Teks Kitab Suci Injil (Lukas 10: 25-37):

Orang Samaria yang murah hati

(10:26)Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus,

katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

(10:26) Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa

yang kaubaca di sana?"

(10:27) Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan

dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap

akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

(10:28) Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka

engkau akan hidup."

(10:29) Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan

siapakah sesamaku manusia?"

(10:30) Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia

jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-

habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi

meninggalkannya setengah mati.

(10:31) Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu,

tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.

(10:32) Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang

itu, ia melewatinya dari seberang jalan.

(10:33) Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat

itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.

(10:34) Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya

dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai

tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.

(10:35) Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan

itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan

menggantinya, waktu aku kembali.

(10:36) Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama

manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"

(10:37) Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan

kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

9

(9)

7. Renungan dan Pendalaman Kitab Suci

Fasilitator: “Setelah kita mendengarkan bacaan dari Kitab Suci tentang

Orang Samaria yang murah hati (Lukas 10: 25-37), maka marilah kita dalami

bersama Sabda Tuhan ini. Untuk membantu kita dalam mendalami Sabda ini, saya

akan bantu dengan beberapa pertanyaan sebagai tuntunan bagi kita”:

a. Ayat Kitab Suci manakah yang menarik menurut kawan-kawan sekalin terkait

tentang tema kita malam hari ini? Mengapa?

b. Apa pesan suci yang ingin disampaikan oleh Sabda dalam bacaan Injil ini

kepada kita?

Fasilitator: “Kawan-kawan muda terkasih, Perumpamaan Orang Samaria

yang baik hati yang baru saja kita dengarkan sangatlah menarik. Dalam bacaan

ini, ada banyak inspirasi yang dapat kita petik bersama, terkhusus tentang

solidaritas kepada saudara dan saudari kita yang membutuhkan pertolongan.

Perikop ini mengajarkan kepada kita tentang siapakah sesama. Bacaan tadi jelas

mengatakan bahwa sesama kita adalah semua orang, siapa pun dia, tidak terbatas

oleh ras ataupun golongan. Ketika kita menerima seseorang sebagai sesama tentu

kita diharapakan berani berbelas kasih (bersolidaritas) dengan mereka. Belas kasih

(solidaritas) di sini tidak dikarenakan rasa kasihan semata, tetapi kasih itu harus

diwujudkan dalam bentuk tindakan yang nyata. Kita sebagai murid- murid Kristus

diajak untuk membagikan belas kasih kita kepada sesama. Sesama di sini bukan

hanya teman kita, tetapi juga mereka yang bukan teman kita, bahkan musuh/orang

yang membenci kita. Perumpamaan ini sesungguhnya menjelaskan perintah

Kristus, yang utama “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang

membenci kamu… “(Luk 6:27; lih. Mat 5:43). Kasih yang tulus sifatnya memberi,

tanpa mengharapkan balasan; menolong karena mengetahui bahwa orang tersebut

membutuhkan pertolongan. Mengapa Yesus menggunakan perumpamaan dalam

mengajarkan tentang belas kasihan ini? Yesus mengajar dengan perumpamaan

dengan maksud mengkoreksi kebiasaan kesalehan yang palsu yang dilakukan oleh

orang- orang pada jaman itu. Dengan demikian Yesus mengajarkan kita bahwa

hukum kasih merupakan hukum yang terutama, dan ini mengatasi hukum- hukum

yang lainnya. Hukum kasih mengatasi batas ras/golongan, seperti yang

ditunjukkan dalam perumpamaan ini. Kisah ini seharusnya membuka pemikiran

kita tentang apakah kita sudah menjadi ‘orang Samaria yang baik hati’ bagi orang

yang membutuhkan pertolongan, terutama jika itu adalah saudara kita sendiri?

Kisah orang Samaria yang baik hati mendorong kita untuk mengasihi tanpa

memandang bulu, tanpa membeda-bedakan ras dan golongan, dan tanpa

mengharapkan balasan. Kristus sendiri telah memberikan teladan kepada kita,

sebab Dia-lah yang digambarkan sebagai orang Samaria yang baik hati itu.

Kristus telah menolong kita, menyembuhkan luka-luka kita akibat kejatuhan kita

dalam dosa. Setelah mengalami pertolongan Tuhan ini, kitapun dipanggil oleh

Kristus untuk melakukan hal yang sama, yaitu menolong sesama kita yang juga

membutuhkan pertolongan, baik itu teman kita, ataupun orang yang membenci

kita. Setelah kita memenuhi tugas kewajiban kita di dalam keluarga dan pekerjaan

kita, kita perlu juga berkarya bagi orang lain dengan menjadi ‘Orang Samaria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

10

(10)

yang baik hati’ bagi mereka yang membutuhkan. Dengan melakukan hal ini, kita

membagikan kasih Tuhan.

8. Membangun Niat dan Membuat Aksi Bersama.

Fasilitator: “Kawan-kawan terkasih, setelah kita mengikuti selurus

proses, mendalami pesan-pesan nilai iman kristiani dalam film pendek dan dalam

injil tadi, maka pada kesempatan ini saya ingin mengajak kita untuk membangun

niat baik pribadi maupun dalam kelompok/komunitas kita sebagai Orang Muda

Katolik dalam kehidupan bersama. Untuk membangun niat-niat dan aksi bersama

akan saya bantu dengan beberapa panduan pertanyaan”:

a. Harapan-harapan apa yang muncul dalam diri kawan-kawan dalam

pendalaman malam ini?

b. Niat-niat apakah yang ingin kawan lakukan setelah pendalaman ini (baik

secara pribadi maupun kelompok? (Fasilitator meminta peserta merumuskan

niat bersama yang akan dilakukan kelompok untuk kedepannya)

c. Peserta diajak untuk mendoakan bersama seluruh harapan dan niat baik yang

telah didiskusikan dan dituliskan secara bersama dalam doa umat.!

9. Doa Umat (Mempersembahkan niat-niat yang sudah dirumuskan kelompok)

10. Doa Penutup

Allah sumber segala kasih. Engkau mengutus Putra-Mu Yesus Kristus,

agar kasih-Mu menjadi nyata dalam hidup kami, sehingga Engkau pun semakin

dikenal banyak orang. Semoga melalui karunia kasih-Mu, aku semakin mengasihi

engkau lebih dari segala sesuatu, dengan segenap hati, jiwa, akal budiku, dan

dengan segenap kekuatanku. Karena dengan mengasihi Engkau akupun semakin

mengasih sesamaku, sebagaimana aku mengasihi diriku sendiri. Ya Allah

kobarkan api cinta kasihMu selalu dalam hatiku. Amin.

11. Lagu Penutup Video (Dipilih untuk Melayani)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

11

(11)

Lampiran 5: Satuan Pertemuan Katekese 2

SATUAN PERTEMUN 2

KATEKESE BAGI ORANG MUDA KATOLIK PAROKI

ADMINISTRATIF SANTA MARIA FATIMA PELEM DUKUH.

A. Identitas

1. Tema : Membangun Sikap Peduli Lingkungan

Hidup

2. Tujuan : Mendorong peserta untuk semakin peduli

terhadap lingkungan hidup dan siap

memperjuangkan serta menjaga kelestarian

lingkungan agar tercipta ruang hidup yang

baik, bersih dan aman bagi kehidupan

bersama.

3. Sarana Film Pendek “Bumiku”

Video Lagu “Semua Ikut Bernyanyi.”

Video Lagu “Agar Bumi Tersenyum”

Lilin dan Salib

Kertas HVS, kertas flop, dan Spidol.

Laptop, Proyektor LCD, Sound System

Kitab Suci (Kutipan Teks Kitab Suci

tentang Manusia dan taman Eden

Kejadian 2: 8-15)

B. Proses Katekes

1. Pengantar Tema dan Tujuan

Fasilitator: “Selamat sore kawan-kawan terkasih dalam Kristus,

terimakasih atas partisipasinya untuk yang kedua kali dalam pertemuan katekese

yang kedua (pendalaman iman) ini. Dalam pertemuan yang kedua ini saya akan

mengajak kita akan mendalami bersama tema lingkungan hidup, tepatnya dalam

membangun sikap peduli lingkungan hidup. Mengingat pentingnya membangun

sikap peduli lingkungan hari ini, di mana kondisi bumi kita kian hari memasuki

masa degradasi lingkungan. Yang mana terjadi kerusakan lingkungan di mana-

mana. Kerusakan lingkungan merupakan ancaman bagi keberlangsungan hidup

umat manusia dan ruang hidup yang aman bagi anak-cucu kita kelak. Tujuan dari

pertemuan ini hendak mendorong kesadaran kita bersama untuk semakin peduli

terhadap lingkungan hidup dan siap memperjuangkan serta menjaga kelestarian

lingkungan agar tercipta ruang hidup yang baik, bersih dan aman bagi kehidupan

bersama. Tepatnya di Paroki Administratif Santa Maria Fatima Pelem Dukuh ini.

Oleh karena itu, marilah kita mengawali proses ini dengan sebuah lagu”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

12

(12)

2. Lagu Pembuka Video Lagu “Semua Bunga Ikut Bernyanyi”

3. Doa Pembuka

Allah Bapa di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Terimaksih untuk segala

kasih kabaikan dan pernyertaan-Mu kepada kami setiap hari. Utuslah Roh

Kudusmu bagi kami semua yang berkumpul di sini, agar dapat berpikir benar dan

jernih dalam katekese ini guna membicarakan kondisi lingkungan hidup dan

bagaimana ambil bagian dalam menjaga dan merawat rumah kami secara

bersama. Bantulah kami agar terbuka dalam tukar menukar pengalaman dan

persoalan tentang kehidupan kami, terkhusus soal persoalan kerusakan lingkungan

yang marak terjadi hari ini. Kami berdoa pada mu di awal katekese ini hendak

menyerahkah segala proses kami dengan doa yang diajarkan oleh PutraMu.

Bapa Kami......

4. Melihat Film Pendek

Fasilitator: “Kawan-kawan muda yang terkasih, seperti biasa, pada

kesempatan awal, saya akan mengajak kawan-kawan untuk melihat film pendek.

Film pendek kali ini lebih kepada persoalan lingkungan hidup. Kita akan

menyaksikan dan belajar dari film ini bagaimana mengahadapi dan menyikapinya

serta ambil bagian dalam menjaganya. Film pendek yang akan saya putarkan ini

berjudul ‘Bumiku’. Oleh karena itu saya ingin mengajak kawan-kawan untuk

melihatnya secara seksama dan sungguh-sungguh, agar dapat mengetahui

memahami detail makna yang ada di dalam film pendek ini”. (Setelah melihat film

pendek fasilitator menanyakan kesan peserta atas film pendek yang baru dilihat)

Fasilitator: “Setelah melihat film pendek ‘Bumiku’ tadi, apa pendapat dan

kesan spontan yang kawan-kawan rasakan?” (Setelah mendengar kesan spontan

dari peserta fasilitator meminta salah satu peserta untuk menjelaskan alur cerita

film pendek secara singkat)

Fasilitator: “Adakah yang bisa menceritakan ulang bagaimana alur cerita

dalam film pendek tadi?” (Setelah mendengar penceritaan ulang alur cerita dari

peserta, fasilitator mengaja peserta melanjutkan pada langkah selanjutnya untuk

lebih mengobjektifkan apa yang baru dilihat)

5. Pendalaman Film Pendek

Fasilitator: “Setelah kita melihat sendiri, mengemukakan kesan-kesan,

dan seorang rekan kita pun telah menceritakan kembali alur umum cerita film

‘Bumiku’ tadi, maka saya ingin mengajak rekan-rekan untuk mengingat kembali

keseluruhan film tadi secara lebih teliti, dengan beberapa pertanyaan panduan”:

a. Siapa saja tokoh yang berperan di Film Pendek ini?

b. Bagian mana yang menarik dari film pendek ini?

c. Apa pesan, makna dan harapan yang ingin bisa kita petik dari film pendek ini?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

13

(13)

Fasilitator: “Terimakasih banyak kawan-kawan sekalian atas pendapat-

pendapatnya. Sebelum kita meneruskan proses kita, saya akan mengulas isi pesan

dan makna serta garis besar jalan cerita dari film pendek tadi.” (Fasilitator

menjelaskan bagian penting alur cerita, beserta pesan dan makna dari film

pendek “Bumiku”)

6. Peneguhan Pangilan Iman dalam Terang Kitab Suci

Fasilitator: “Kawan-kawan, setelah kita dalami bersama pesan, makna,

dan harapan yang terdapat pada film pendek tadi, maka pada kesempatan berikut

ini kita akan merenungkan lebih mendalam lagi terutama terkait panggilan iman

kita sebagai orang kristiani terkhusus sebagai Orang Muda Katolik lewat pesan

Kitab Suci tentang “Manusia dan taman Eden” (Kejadian 2: 8-15) (fasilitator

meminta salah satu membacakan Teks Kitab Suci dan mengharapkan peserta

memperhatikan teks Kitab Suci yang sudah di bagikan)

Kutipan Teks Kitab Suci Kejadian 2: 8-15

Manusia dan taman Eden

(2:8) Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur;

disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.

(2:9) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang

menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-

tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

(2:10) Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari

situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.

(2:11) Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh

tanah Hawila, tempat emas ada.

(2:12) Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu

krisopras.

(2:13) Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi

seluruh tanah Kush.

(2:14) Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur

Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.

(2:15) TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman

Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.

7. Renungan dan Pendalaman Kitab Suci

Fasilitator: “Setelah kita mendengarkan bacaan dari Kutipan Teks Kitab

Suci tentang Manusia dan taman Eden (Kejadian 2: 8-15), marilah kita mendalami

bersama Sabda Tuhan ini. Untuk membantu mendalami Sabda ini, maka akan

saya bantu dengan beberapa pertanyaan sebagai tuntunan”:

a. Adakah ayat Kitab Suci yang menarik menurut kawan-kawan terkait dengan

tema kita malam hari ini? Mengapa?

b. Pesan apa yang ingin disampaikan oleh Sabda dalam bacaan ini kepada kita?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

14

(14)

Fasilitator: Kawan-kawan muda terkasih, dalam Kejadian 2 ini

diceritakan bahwa Allah menciptakan semua bagian dari alam dengan begitu baik

dan indah. Selain pohon dan buah di Eden mencakup ketersediaan air (sumber

kehidupan) yang sangat banyak (Kej 2:10), lingkungan yang melimpah dengan

emas dan batu permata (Kej 2:11-12). Tuhan tidak menempatkan manusia pada

tempat yang tandus atau mengerikan, tapi Dia menempatkan manusia di suatu

tempat yang baik.

Di taman inilah manusia memiliki hubungan yang sangat intim dengan

Tuhan. Allah menciptakan semua bagian dari alam dengan begitu baik. Hasilnya

masih bisa kita rasakan saat ini. Sayangnya, karya Allah ini, sudah mengalami

penurunan kualitas karena manusia yang ditempatkan sebagai pengonsumsi

sekaligus pengelolanya, tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik. Padahal

Allah telah berpesan bagi manusia untuk mengusahakan dan memelihara taman

Eden (ayat 15).

Lalu apa yang akan terjadi bila kita tidak mengindahkan mandat Allah ini?

Dan bagaimana akibat ketika melanggar? Tentu adalah kedosaan. Jangan sampai

karena kedosaan yang kita lakukan dengan merusak bumi bukan memelihara bumi

ini kita nantinya dihadapkan pada konsekuensi memperoleh tanah yang rusak,

tidak subur dan bersahabat; akhirnya harus bermandi peluh supaya bisa makan

karena sulit mengolah lahan kita; belum lagi bencana yang bisa mengancam kita

akbat perbuatan kita sendiri. Jangan sampai karena ketidaktaatan adalah pemicu

semuanya itu. Dosa membuat sakit-penyakit, kemiskinan dan kemalangan terjadi

di bumi ini.

8. Membangun Niat dan Membuat Aksi Bersama.

Fasilitator: “Kawan-kawan terkasih, setelah kita mengikuti selurus

proses, mendalami pesan-pesan nilai iman kristiani dalam film pendek dan dalam

injil tadi, maka pada kesempatan ini saya ingin mengajak kita untuk membangun

niat baik pribadi maupun dalam kelompok/komunitas kita sebagai Orang Muda

Katolik dalam kehidupan bersama. Untuk membangun niat-niat dan aksi bersama

akan saya bantu dengan beberapa panduan pertanyaan”:

a. Harapan-harapan apa yang muncul dalam diri kawan-kawan dalam

pendalaman malam ini?

b. Niat-niat apakah yang ingin kawan lakukan setelah pendalaman ini (baik

secara pribadi maupun kelompok? (Fasilitator meminta peserta merumuskan

niat bersama yang akan dilakukan kelompok untuk kedepannya)

c. Peserta diajak untuk mendoakan bersama seluruh harapan dan niat baik yang

telah didiskusikan dan dituliskan secara bersama dalam doa umat.!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

15

(15)

9. Doa Umat (Mempersembahkan niat-niat yang sudah dirumuskan kelompok)

10. Doa Penutup

Allah bapa pencipta langit dan bumi, kami bersyukur atas ciptaanMu, alam

semesta seisinya, sebagai tempat dan pendukung hidup kami. Berikanlah kami

kekuatan, agar kami mampu menjaga dan melestarikannya sesuai dengan rencana

penciptaanMu, sebagai wujud pertobatan kami. Selamatkanlah kami umatMu dari

akibat kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup, yang pada saat ini

semakin memprihatinkan. Ajarilah kami untuk mencintai lingkungan hidup kami

ini, sehingga dengan senang hati kami memelihara agar lingkungan hidup ini tetap

bersih dan bebas dari pencemaran. Tanamkanlah sikap kepedulian di dalam diri

umatMu untuk terlibat bersama dengan sesama, dalam usaha-usaha pelestarian

sumber daya alam dan lingkungan hidup. Amin.

11. Lagu Penutup Video lagu (Agar Bumi Tersenyum)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

16

(16)

Lampiran 6: Hasil Evaluasi Penelitian Pertama dari Evaluator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

17

(17)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

18

(18)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

19

(19)

Lampiran 7: Hasil Evaluasi Penelitian Kedua dari Evaluator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

20

(20)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

21

(21)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

22

(22)

Lampiran 9: Presensi Peserta Program Katekese

a. Presensi Perogram Pers

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

23

(23)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

24

(24)

b. Presensi Program Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

25

(25)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

(26)

Lampiran 10: Rumusan Aksi Bersama

a. Rumusan Aksi Program 1

Kelompok 2

Kelompok 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

27

(27)

b. Rumusan Aksi Program 2

Kelompok 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

28

(28)

Kelompok 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

29

(29)

Lampiran 10: Dokumentasi Penelitian

Pelaksanaan Penelitian Katekese Audio-Visual dengan Film Pendek:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

30

(30)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

31

(31)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

32

(32)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

33

(33)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

34

(34)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

35

(35)

Wawancara Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

36

(36)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

37

(37)

Lampiran 11: Transkrip Wawanacara

Hasil Wawancara dengan Narasumber terkait dengan Evaluasi Program

Katekese bagi Orang Muda Katolik dengan Menggunakan Film Pendek

sebagai Media Audio-Visual di Paroki Administratif Santa Maria Fatima

Pelem Dukuh

Evaluasi pelaksanaan program Katekese bagi Orang Muda Katolik (OMK)

dilakukan dalam bentuk wawancara terhadap beberapa OMK. Wawancara

dimaksudkan untuk mengevaluasi secara mendalam dan lengakp berdasar jenis

fokus penelitian yang ingin dibuktikan. Berikut evaluasi program kateksese bagi

OMK berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber: (R1): Martina Yuni

Awalrukmana; (R2): Agnes Hestu Pramudita; (R3) Aji Prasetyo; (R4) Bjasius Tri

Fibrianto; (R5) Eky

A. Pemahaman dan peranan Media Audio-Visual

A.1. “Apa yang saudara-saudari pahami tentang audio-visual?”

R1: “Media audio-visual ialah media yang memiliki unsur suara dan gambar.”

R2: “Setau saya audio-visual itu yang dapat dilihat secara langsung. Ada suara,

gambar dan ada rupanya.”

R3: “Kalau menurut saya audio-visual itu merupakan media untuk membantu kita

memahami sesuatu. Adapun unsurnya yaitu suara dan gambar.”

R4: “Audio-visual itu yang pertama audio itu suara sedang visual rupa. Untuk

menjelaskan sesuatu bisa menggunakan contoh-contoh yang bisa dilihat dan

didengar, sehingga orang yang jadi audien lebih tergerak untuk

berpartisipasi. Dengan demikian gampang menerima dan bisa

membayangkan hal yang belum diketahui. Dengan menggunakan audio-

visual lebih mudah menangkap”

R5: “Audio-visual memiliki ada unsur suara dan gambar gerak”

A.2. “Apakah media audio-visual membantu proses katekese (pendalaman

iman) saudara-saudari?”

R1: “Ya. Dengan menonton film pendek, dibandingkan dengan penyampaian

secara lisan, lebih mudah tersampaikan apabila menggukan film terkait apa

yang mau disampaikan. Dengan film, hal yang ingin disampaikan lebih bisa

mengena, dan lebih masuk. Dengan melihat film lebih mendukung tujuan.”

R2: “Kalau menurut saya iya. Soalnya, untuk saya sendiri. Semisal saya cuma

datang, disitu ada penyampaian katekese, ambil contoh saja seperti di desa

atau di lingkungan kita, model katekesenya hanya sebatas diceritakan oleh

prodiakon atau dengan ceramah, terus kita hanya sebatas tau tapi kita sulit

bisa menggambarkan, tapi gambaran tiap orang beda-beda. Nah kalau

dengan audio-visual kita bisa tau oh ternyata kondisinya itu seperti ini. Dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

38

(38)

kita tau gambaran yang pasti. Kita juga bisa belajar dari pengalaman orang

lain.

R3: “Menurut saya membantu”

R4: “Iya sangat membantu terkhusus dalam merefleksikan pengalaman”

R5: “Kalau menurut ku memang sangat membantu, dari pada kita hanya

diterangi secara lisan (ceramah) bisa bikin ngatuk. Kalau menggunakan

media audio-visual, ketika fasilitator mau mengarahkan lebih mudah, dan

membantu melihat pengalaman orang lain.”

A.3. “Apakah penggunaan media audio-visual sungguh bermanfaat dalam

katekese (pendalaman iman) bagi Orang Muda Katolik? Mengapa?

R1: “Ya. Hal yang saya paling ingat mengenai film lingkungan, menurut saya

lebih mengena, ternyata selama ini saya jadi sadar, ternyata saya belum bisa

merawat lingkungan padahal Tuhan sudah memberikan alam yang begitu

luar biasa untuk kita manusia. Jadi lewat film yang kemaren, yang kedua,

lebih mengena dan bermanfaat.”

R2: “Iya kalau menurut saya bermanfaat, karena sangat membantu dalam

berefleksi.”

R3: “Ya bermanfaat. Dengan media audio-visual membantu memudahkan

komunikator menyampaikan pesan atau apa yang ingin disampikan kepada

audien. Kalau dalam konteks katekese audio-visual membantu audien lebih

tau, lebih paham dan cepat mengerti. Kalau hanya lisan saja kurang.”

R4: “Sangat bermanfaat. Karena dengan audio-visual bisa memudahkan dan

lebih gampang berefleksi”

R5: “Bermanfaat. Kenapa? Karena orang (anak muda) jaman sekarang kalau

dengan ceramah saja susah nangkap, kalau di bantu dengan media audio-

visual, apa yang fasilitator sampaikan dan arahkan sangat membantu.”

B. Pemanfaatan Materi Film Pendek dalam Katekese (Pendalaman Iman)

bagi Orang Muda Katolik

B.1. “Apakah materi film pendek mampu mendukung katekese (pendalaman

iman) saudara-saudari?”

R1: “Menurut saya mendukung, soalnya anak muda zaman sekarang untuk

mendengarkan orang berbicara sulit karena mereka punya dunianya masing-

masing. Kalau lewat materi film yang digunakan, disadarkan secara

langsung. Langsung mengena ke pribadinya masing-masing. Melihat peran

orang muda sekarang sangat penting kalau bukan orang muda yang mulai

siapa lagi.”

R2: “Kalau saya iya mas, setelah itu saya menonton lagi. Ceritanya asik gitu,

pendek, dan itu ada di kita banget (anak muda). Ceritanya itu lebih mengena

dari pada panjang-panjang.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

39

(39)

R3: “Ya mendukung, terkait dengan film kinetik, sangat membantu memahami

pentingnya solidaritas pada sesama dan kepedulian pada lingkungan hidup.

Bagi saya sendiri, dengan melihat film pendek lebih tau maksud dan lebih

jelas apa yang hendak disampaikan.”

R4: “Iya mendukung. Film pendek kemaren mengajak orang muda melakukan hal

yang baik khususnya bersolidaritas. Banyak hal yang belum kita lakukan

kemudian disadarkan agar dapat terlibat ambil bagian dalam aksi kebaikan.

Karena banyak anak muda sekarang sibuk dengan diri sendiri. Padahal kita

sebagai makhluk sosial harus saling berhubungan satu sama lain demikian

juga dengan alam. Misalnya lintas berbagai latar belakang untuk bisa

bersatu untuk melakukan karya-karya kebaikan, dan berpartisipasi

mendukung gerakan kebaikan”

R5: “Mendukung. Untuk orang muda saya kira tidak harus terlalu agamis banget

atau monoton ajarannya, yang penting kita disadarkan bagaimana harus

bisa bersolidaritas dengan sesama.”

B.2. “Ketika menyaksikan film pendek, apakah kawan-kawan menemukan

nilai-nilai hidup atau injil?”

R1: “Pas lihat film itu, saya sadar ternyata Tuhan itu mengasihi kita luar biasa.

Terkadang kita, atau saya merasa lupa bahwa Tuhan sudah kasih macam-

macam kepada kita. Kita tinggal merawat dengan menjaga, terus berbagi

dengan orang lain. Kadang kita kurang bersyukur. Kita merasa kurang dan

kurang. Padahal Tuhan itu sudah luar biasa menyediakan segala sesuatunya

untuk kita. Untuk film pertama lebih ke pada orang-orangnya sekalipun

sudah berpunya (punya segala) tapi mereka mau untuk berbagi. Apa yang

mereka punya akhirnya semakin menjadi lebih berarti. Jadi nilai-nilai yang

saya dapatkan yang utama kasih pada orang lain, bagaimana kita mengasihi

sesama dan alam.”

R2: “Kalau saya kaitkan sama kehidupan, maksudnya sampai sekarang itukan

sudah mengalami banyak cerita dalam kehidupan kadang kita pas lagi di

bawah rasanya itu putus asa, tapi dengan melihat film kinetik itu jadi

termotivasi, lihat orang awalnya tidak sekolah tidak mampu tapi pada

akhirnya sukses karena ada niat dan usaha, tapi misal kita lagi terpuruk kok

kita sudah mikir yang aneh-aneh gak ada harapan buat hidup lagi kayaknya

itu salah. Jadi aku dari awal ada niat buat pingin bantu orang tapi gak tau

gimana caranya. Lihat kinetic itu kayak mana ya, buat aku elok banget. Aku

tidak yakin kalau jadi dia mampu apa enggak. Nilai-nilai yang saya dapatkan

peduli, pantang menyerah, yakin, percaya sama Tuhan, jangan merasa

rendah. Nilai solidaritas juga masuk, saling membantu, dan ada nilai

persahabatan, serta saling menyemangati.”

R3: “Kalau film pendek kemarin ada dan masuk. Bagaimana kita berani untuk

membantu, bergerak, mempunyai rasa peduli pada orang-orang yang

kesulitan.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

40

(40)

R4: “Banyak sekali nilai yang ditemukan, bahkan saat inipun saya merasakan

belum bisa seperti itu, jadi untuk menjadikan saya seperti itu, dengan melihat

film pendek itu, harapannya mencapai apa yang ada dalam film pendek.

Nilai-nilainya yang bisa di petik yakni sikap bersolidaritas, kita harus saling

bantu-membantu, seperti dalam film pendek mereka membantu anak-anak

yang tidak memiliki sekolah layak dan juga peduli menjaga lingkungan.”

R5:“Bagaimana hubungan kita dengan manusia dan alam kita. Nilai solidaritas,

berbagi dan membantu kepedulian sosial, dan kasih itu nilai yang saya

dapatkan”

B.3. “Apa yang perlu ditingkatkan dalam penggunaan materi film pendek

dalam proses katekese?”

R1: “Menurut saya. Kalau untuk materi kemaren sudah mengena. Untuk

kedepannya masih banyak hal yang memang perlu disadarkan untuk kita

orang muda. Jadi lebih diperbanyak lagi materi-materi lain yang lebih

mengena.”

R2: “Kalau menurutku mungkin perlu di tiap pertemuan ada tema khusus, jadi

jangan dibahas dan dijadikan satu dalam pertemuan. Jadi dengan demikian

orang bisa memperdalam tema-tema itu lebih mendalam. Dan beberapa

bulan sekali dijadikan satu dibahas bareng.

R3: “Yang perlu ditingkatkan unsur kerohaniannya.”

R4: “Yang jelas solidaritas, supaya bisa saling bantu membantu. Terutama untuk

kelangsungan dan keutuhan masyarakat agar dapat saling bantu-membantu”

R5: “Tambah orang berpengalaman dalam berbagi cerita untuk memantik dan

memperkaya cerita sebelum minta kawan Orang Muda Katolik sharing.”

C. Pemahaman dan Proses Katekese bagi OMK

C.1. “Apakah yang saudara/saudari pahami tentang katekese (pendalaman

iman) bagi Orang Muda Katolik itu?”

R1: “Katekese itu lebih ke pendalaman iman. Kadang hal yang berkaitan dengan

keagamaan apan sih norak, mungkin dengan cara ini kita bisa lebih

mendalami iman kita sebagai orang muda katolik dengan cara yang

mengasikan. Kadang dengan model doa lingkungan kadang orang muda

malas ngantuk dan bosan. Seperti yang kemaren lebih seru, santai dan

enggak bosan.”

R2: “Katekese itu pembinaan iman anak atau orang muda tentang ajarang

katolik. Misalnya tentang injil dan panggilan.”

R3: “Katekese membantu orang muda katolik untuk memperdalam iman. Tidak

melulu mendengar kotbah saja. Jadi dengan katekese itu kita bisa sharing

membantu orang muda katolik untuk berbagi pengalaman iman dalam

menjalani ajaran Kristus.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

41

(41)

R4: “Memperkaya dan memperdalam iman. Apa yang di ajarkan injil bisa

dilakukan dalam kehidupan sehari.”

R5: “Katekese setau saya pendalaman iman dan mendalami ajaran, pengetahuan

Gereja dan Kristus.”

C.2. “Menurut pendapat saudara/saudari, apakah katekese (pendalaman iman)

perlu dilakukan secara rutin? Mengapa?”

R1:“Kalau menurut saya iya, kalau terlalu sering juga pasti bosan, kalau

jaraknya terlalu lama juga enggak pas, mungkin satu bulan sekali, atau

mungkin pas APP dan BKSN.”

R2: “Menurut saya iya. Saya sering mendengar katekese itu apa tapi saya hanya

tau kalau katekese itu tentang pengajaran untuk mengajarkan ajaran gereja,

tetapi enggak tau sub dibawahnya itu apa saja. Dan kita dilain waktu

mempelajari itu tapi tidak tau yang disebut katekese itu kayak gitu. Dan

sekrang banyak yang mesti dikasih pembinaan bagi orang muda supaya tidak

salah arah dan malas kegereja. Bisa lewat katekese. Soalnya tantangan dan

cara dia (orang muda) untuk keluar dari jalannya itu banyak cara. Mungkin

penting katekse yang menarik bagi orang muda.”

R3: “Katekese sebaiknya dilakukan secara rutin. Jadi kalau dilakukan hanya

sekali atau dua kali mungkin belum berpengaruh, tapi semisal setiap bulan

bisa di lakukan dengan materi yang menarik kemungkinan akan sangat

membantu.”

R4: “Harusnya perlu. Khususnya di Pelem Dukuh, untuk kegiatan katekese

sendiri hampir tidak ada. Ketika mas glen datang mengisi sangat bagus

untuk membantu mendidik generasi muda di Pelem Dukuh jarang

mendapatkan hal seperti itu, ketika mereka tidak mendapatkan bimbingan

pengarahan, arah gerak mereka tidak akan terarah sesuai dengan ajaran

iman akan bebas. Jika ada pendalaman iman seperti ini mereka bisa memiliki

kesadaran. Walaupun masih tergantung pada mereka.”

R5: “Perlu dilakukan secara rutin. Sesuai dengan tema dan kondisi terkini.”

C.3. “Bagaimana sikap saudara/saudari ketika mengikuti katekese

(pendalaman iman)? Apa bentuk keterlibatan yang saudara/saudari tunjukan?”

R1: “Apa ya?, Iya itu tadi, saya itu tipe orang yang kalau orang hanya omong tuh

gak dengarin, tapi kalau misalnya lewat film, lebih memperhatikan, dan bisa

membantu merefleksikan pengalaman. Intinya, kalau lewat film sangat

terbantu untuk bisa lebih memperhatikan dan tau yang disampaikan itu apa.

Kemaren juga sharing.”

R2: “Saya kemaren nyimak, kalau ada pengalaman, dan di kasih arahan apa di

suruh sharing, dan itu ada di saya dan saya berbagi pengalaman, dan saya

menanggapi. Dan jadi tau ajaran iman itu seperti apa.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

42

(42)

R3: “Untuk katekese kemaren saya sangat antusias, dengan adanya mas glen

melaksanakan katekese membantu kami mengetahui pendalaman iman. Kalau

di sini hanya doa Rosario. BKSN juga sudah tidak pernah.”

R4: “Keterlibatan kemaren dengan sharing dan membuat aksi bersama. Jadi yang

dirumuskan dengan baik.”

R5: “Keterlibatan saya, saya mencoba sharing pengalaman.”

Kesan dan Saran

R1: “Seru. Apalagi dengan film itukan anak muda suka nonton film. Apalagi ada

game, seperti hari kedua, dengan yang seru-seru lebih asik. Malah lebih

mengena kalau ada interaksi.”

R2:“Sudah bagus sudah dirancang dan disusun dengan baik. Sekalipun orang

baru bisa menyampaikan dengan baik.”

R3:“Sangat berterimakasih sekali. Kalau besok mau ngisi kalau ada kumpul-

kumpul lagi juga bisa.”

R4: “Masukan, semua baik. Kesannya mengikuti katekese kemaren memperoleh

wawasan iman yang banyak. Awalnya yang kita pikirkan kemaren hanya di

lingkup Pelem Dukuh, setelah mengikuti akhirnya sadar bahwa kita harus

membantu orang lebih banyak.”

R5: “Sudah bagus.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM …repository.usd.ac.id/35495/2/121124061_full.pdf · 2019. 8. 27. · MANFAAT FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM KATEKESE

(43)

Lampiran 12: Surat Pernyataan Selesai Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI