analisis semiotika makna ghibah dalam film pendek …

106
ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK TILIK DI YOUTUBE RAVACANA FILMS SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Tika Destiana NIM : 11170510000065 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1442 H / 2020 M

Upload: others

Post on 19-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH

DALAM FILM PENDEK TILIK DI YOUTUBE RAVACANA FILMS

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi

Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

Tika Destiana

NIM : 11170510000065

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1442 H / 2020 M

Page 2: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

i

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Tika Destiana

NIM : 11170510000065

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ANALISIS

SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK TILIK DI

YOUTUEB RAVACANA FILMS adalah benar merupakan karya sendiri

dan tidak melakukan melakukan kegiatan plagiat dalam penyusunannya.

Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan

sumber kutpannya dalam skripsi saya. Saya bersedia melakukan proses yang

semestinya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku jika ternyata

skripsi ini sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang

lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Tangerang Selatan, 19 Juli 2021

Tika Destiana

NIM. 11170510000065

Page 3: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK TILIK DI YOUTUBE RAVACANA FILMS

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Pe

Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Tika Destiana

NIM. 11170510000065

Di Bawah Bimbingan

Drs. Masran, M.Ag.

NIP. 19601202 1995503 1 001

JURUSAN KOMUNIKASI DAN P

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1442H/ 2021 M

ii

R PERSETUJUAN PEMBIMBING

ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK DI YOUTUBE RAVACANA FILMS

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

jana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Tika Destiana

NIM. 11170510000065

ah Bimbingan

Drs. Masran, M.Ag.

NIP. 19601202 1995503 1 001

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

AH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1442H/ 2021 M

Page 4: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

iii

Page 5: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

iv

ABSTRAK

Tika Destiana, Analisis Semiotika Makna Ghibah Dalam Film Pendek Tilik Di Youtube Ravacana Films

Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju pada saat ini, film menjadi salah satu media komunikasi massa yang paling efektif. Film sebagai media komunikasi juga berfungsi sebagai media untuk berdakwah. Film pendek yang berjudul Tilik, sempat viral pada Agustus 2020 diberbagai media sosial. Selain mendapat pujian, film ini juga tentu banyak sekali mendapat berbagai kritikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuI makna ghibah yang ada dalam film Tilik.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan pendekatan menggunakan analisis semiotika Rolland Barthes yaitu mencari scene-scene yang mengandung ghibah yang terdapat pada film tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan melihat adegan-adegan film yang terdapat dialog ghibah serta menganalisis data kemudian mencari makna denotasi, konotasi dan mitos sebagai acuan penelitian, kemudian penulis menarik kesimpulan dari hasil informasi yang relevan.

Hasil yang diperoleh dari penelitian pada film pendek Tilik, menemukan temuan-temuan sebagai berikut: (1). Makna denotasi yang menjelaskan tentang potongan-potongan gambar yang menggambarkan tentang kepercayaan atau budaya yang berlaku di masyarakat, khususnya daerah pedesaan. (2). Makna konotasi yang menjelaskan tentang pandangan Islam mengenai kepercayaan atau budaya yang berlaku di masyarakat yang berkaitan dengan agama Islam dan juga tentang stereotip masyarakat, hal ini nampak jelas dibeberapa scene seperti masyarakat khususnya dipedesaan yang menganggap abha perempuan yang sering keluar masuk mall bersama laki-laki dianggap mempunyai pekerjaan yang tidak benar. (3). Makna mitos yang menjelaskan tentang mitos secara bahasa dan teori mengenai kepercayaan yang bersifat kultural yang bersumber dari budaya yang berlaku di masyrakat setempat khususnya di pedesaan.

Kata Kunci: Analisis Semiotika, Film Pendek, Tilik.

Page 6: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

v

KATA PENGANTAR

Bismillahhirohmannirohim

Puji dan syukur penulis panjatkan atas berkat rahmat Allah SWT.,

yang telah memberikan kesehatan, kenikmatan, kesabaran, keberkahan dan

ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini yang

berjudul “Analisis Semiotika Makna Ghibah Dalam Film Pendek Tilik Di

Youtube Ravacana Films”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW., kepada para sahabat, keluarga dan para

pengikutnya hingga akhir zaman.

Dalam proses menyelesaikan skripsi ini tentu tidak luput dari

berbagai macam kesulitan beragam yang penulis lalui baik itu dari segi

internal maupun eksternal, dan juga dari segi materi maupun non materi.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir ini

masih jauh dari kata sempurna. Semua ini tentu tidak akan menjadi sebuah

kenyataan tanpa usaha, doa, dan semangat dari semua pihak yang

berkontribusi dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Maka penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A, sebagai

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Suparto, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag, selaku Wakil Dekan I

Bidang Akademik, Dr. Sihabbudin Noor, M.Ag sebagai Wakil

Dekan II Bidang Administrasi Umum, Dr. Cecep Sastraijaya, MA

sebagai Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan.

Page 7: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

vi

3. Dr. Armawati Arbi, M.Si selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. H Edi Amin, M.A selaku

Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Drs. Masran, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan masukan, arahan, serta kritik terkait penulisan skripsi

ini sehingga dapat penulis selesaikan dengan baik.

5. Drs. S. Hamdani, M.Ag., selaku Dosen Penasehat Akademik yang

telah membantu penulis dalam memberikan saran-saran terbaik

untuk perkulihan dan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan ilmu pengetahuan serta pengalamannya kepada

penulis. Dengan harapan ilmu yang telah diberikan dapat

bermanfaat bagi penulis dan mayarakat luas.

7. Seluruh Staff Tata Usaha Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

yang telah memberikan pelayanannya dengan baik sehingg

apenulis dapat menyelesaikan sidang dengan lancar.

8. Seluruh Crew Film Tilik, khususnya kepada Script Writer yaitu

Bagus Sumartono yang senantiasa diberikan kesehatan dan

keberkahan yang melimpah.

9. Keluarga yang penulis cintai, Ayahanda Mukhtar Murad dan

Ibunda Hamidah atas segala kasih sayang dan doa yang selalu

dipanjatkan untuk penulis sehingga bisa menyelesaikan

pendidikan diperguruan tinggi ini serta bisa menyelesaikan tugas

akhir ini. Untuk abang tercinta Febri Setiawan yang senantiasa

Page 8: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

vii

memberi dukungan dan semangat untuk mendapatkan gelar

sarjana.

10. Teman-teman semasa kuliah Lela, Vain, Kiki, Desvi, Diva, Ai,

Fauziah, dan Tyas yang menjadi penyemangat penulis dan selalu

bersama penulis baik dalam kondisi susah maupun senang semasa

kuliah.

11. Teman-teman satu pengabdian Desvi, Karin, Waya, Ade, Arie,

Nailul, Rifqi, Reza, Imam, dan Iib yang selalu membersamai demi

sebuah proses dan menemani dikala susah dan senang.

12. Semua pihak lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu-

persatu. Terimakasih untuk semuanya atas motivasi yang telah

diberikan kepada penulis.

13. Last but not least, I wanna thank me, for believing in me, for

doing all of this hard work, for having no days off, for never

quitting, for just being me at all times.

Page 9: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................. iii

ABSTRAK .............................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ........................................................................... v

DAFTAR ISI .......................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................ 7

C. Batasan dan Rumusan Masalah ........................ 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................... 8

E. Metodologi Penelitian ......................................... 9

F. Teknik Analisis Data ............................................ 13

G. Tinjauan Pustaka ................................................ 14

H. Sistematika Penulisan ......................................... 17

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................... 19

A. Tinjauan Tentang Semiotika ............................... 19

B. Tinjauan Tentang Ghibah ................................... 24

Page 10: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

ix

C. Tinjauan Tentang Film ........................................ 29

BAB III GAMBARAN UMUM ............................................................ 38

A. Penulis Skenario ................................................... 38

B. Sinopsis Tilik ......................................................... 40

C. Tim Produksi Film Tilik ..................................... 41

D. Productoin House ................................................. 43

E. Pemeran Film Tilik .............................................. 45

F. Youtube ................................................................ 53

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA....................................... 55

1. Scene 1 .......................................................... 55

2. Scene 2 .......................................................... 56

3. Scene 3 .......................................................... 58

4. Scene 4 .......................................................... 60

5. Scene 5 .......................................................... 63

BAB V PEMBAHASAN ....................................................................... 65

A. Analisis Semiotika Denotasi Makna Ghibah dalam

Film Pendek Tilik ................................................ 65

B. Analisis Semiotika Konotasi Makna Ghibah dalam

Film Pendek Tilik ................................................ 70

C. Analisis Semiotika Mitos Makna Ghibah dalam Film

Pendek

Tilik ........................................................................ 78

BAB VI PENUTUP ............................................................................... 82

Page 11: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

x

A. Kesimpulan ........................................................... 82

B. Saran ...................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 84

LAMPIRAN ............................................................................... 89

Page 12: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 scene 1 ..................................................................................... 55

Tabel 4.2 scene 2 ..................................................................................... 56

Tabel 4.3 scene 3 ..................................................................................... 58

Tabel 4.4 scene 4 ..................................................................................... 60

Tabel 4.5 scene 5 ..................................................................................... 63

Page 13: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Semiotika Rollan Barthes ........................................ 21

Gambar 3.1 Cover Tilik .......................................................................... 40

Gambar 3.2 Tokoh Bu Tejo .................................................................... 45

Gambar 3.3 Tokoh Yu Ning .................................................................... 46

Gambar 3.4 Tokoh Dian .......................................................................... 48

Gambar 3.5 Tokoh Bu Tri ....................................................................... 48

Gambar 3.6 Tokoh Yu Sam ..................................................................... 49

Gambar 3.7 Tokoh Fikri .......................................................................... 50

Gambar 3.8 Tokoh Minto (Ayah Fikri) ................................................... 50

Gambar 3.9 Tokoh Gotrek ...................................................................... 51

Gambar 3.10 Tokoh Yati ......................................................................... 52

Gambar 3.12 Tokoh Polisi ...................................................................... 52

Page 14: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan zaman yang semakin maju dengan pesat, membuat

media komunikasi semakin berkembang, begitupun dengan media dan

strategi berdakwah yang mengalami kemajuan. Agama Islam

merupakan salah satu agama yang mengikuti perkembangan zaman

tanpa meninggalkan esensi aslinya. Maka dari itu, tidak akan sulit kita

jumpai media-media online yang menyampaikan ajaran Agama Islam.

Fenomena ini dinamakan mediatisasi agama, dimana media dijadikan

sebagai alat untuk menyampaikan ajaran agama khususnya Agama

Islam. 1

Berdakwah tidak hanya dilakukan melalui tatap muka, atau

dengan menghadiri majelis taklim. Dakwah di era yang sekarang,

dikemas dengan berbagai sarana, agar dakwah menjadi lebih efektif

dan tidak ketinggalan zaman. Banyak sekali media yang dapat

dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan dakwah. Bisa melalui

media massa, televisi, radio dan juga bisa melalui media cetak atau

pers, seperti koran, majalah dan buku.

Untuk saat ini film sangat penting dalam menyajikan sisi

pendidikan dan sisi dakwah. Karena ilmu tidak hanya dapat diterima

melalui pendidikan di sekolah saja, tetapi juga bisa kita dapatkan

melalui menonton film. Karena di era yang sekarang, film menjadi

media yang baik untuk menyampaikan dakwah. Sebagai media 1 Efa Rubawati, “Media Baru : Tantangan dan Peluang Dakwah” , Jurnal Studi Komunikasi, vol. 2:1 (2018), h.128

Page 15: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

2

dakwah, film juga merupakan salah satu penunjang suksesnya

penyampaian pesan dakwah, karena dakwah melalui film lebih

komunikatif dan tidak terkesan menggurui.

Menonton film merupakan salah satu hobi masyarakat

kebanyakan. Karena dengan menonotn film, kita akan mendapatkan

hiburan tersendiri bahkan tidak hanya itu, dari menonton film kita

akan mendapat banyak informasi serta motivasi yang baru.

Fenomena yang terjadi dalam perfilman merupakan tontonan yang

menghibur dan dengan sedikit kreatif kita bisa memasukkan pesan-

pesan dakwah pada tontonan tersebut. Dengan adanya dakwah

melalui media massa terutama film, diharapkan perfilman Indonesia

bisa semakin berkembang dan film-film Indonesia banyak

mengandung nilai dan pesan dakwah yang tentunya dapat mendidik

juga.

Perkembangan film di Indonesia cukup baik. Bisa kita lihat ada

beberapa genre dan judul film yang semakin menarik untuk di tonton.

Semakin banyak film yang diproduksi, maka semakin banyak pula

genre dan tema film yang ditawarkan seperti horor, drama romantis,

komedi, drama keluarga yang bertema edukasi dan lain sebagainya.

Keharusan umat manusia untuk tetap melakukan dan

menyebarluaskan ajaran Islam ditengah-tengah masyarakat, adalah

tugas sebagai umat muslim karena dakwah menjadi sebuah

tanggungjawab seluruh umat Nabi Muhammad SAW, sebagaimana

Page 16: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

3

firman Allah SWT yang tercantum dalam Qur’an Surah Ali Imran

ayat 104 :2

و تكونوا كال�ذين تفر� قوا واختلفوا من بعد ما جاءھم

ٮك لھم عذاب عظيم نت واول البي-

Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan

mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang

beruntung”

Dari Firman Allah diatas, maka kita dapat sama-sama menarik

kesimpulan bahwa setelah kita memperbaiki diri sendiri, kita tidak

boleh lupa atau acuh dengan nasib orang lain. Oleh karena itu, Allah

perintahkan kepada kita untuk senantiasa menyerukan kebaikan dan

menjauhi segala kemunkaran yang Allah tidak sukai.

Dakwah juga merupakan aktivitas yang sangat penting dalam

Islam. Dengan dakwah, Islam dapat tersebar dengan luas dan diterima

oleh manusia. Dalam kehidupan masyarakat, dakwah berfungi

sebagai alat yang bisa menata kehidupan yang agamis agar bisa

mewujudkan masyarakat yang harmonis dan bahagia.

Ajaran Islam yang disiarkan melalui dakwah dapat menyelamat

manusia dari kehancuran.3

2 Kementrian Agama, “Al-Qur’an dan Terjemahannya”

Page 17: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

4

Tujuan utama dakwah yakni untuk mewujudkan kebahagiaan dan

kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang di ridhai oleh Allah

SWT. Nabi Muhammad SAW mencontohkan dakwah kepada

umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan maupun

perbuatan.

Seiring dengan kemajuan teknologi, tentu saja ikut mempengaruhi

cara kita dalam berdakwah yang bisa dilakukan melalui sosial media

seperti Instagram, Facebook, Twitter, Youtube dan lain sebagainya.

Akan tetapi, banyak dari mereka yang menggunakan sosial media

tidak lagi mengindahkan apa yang dilarang agama, menulis sesuatu

tanpa bukti dan hanya mengikuti hawa nafsunya saja. Salah satu

bahaya tulisan yang sedang merebak atau heboh pada saat ini yang

juga kebanyakan digemari oleh kaum hawa yakni tentang ghibah.

Padahal sudah sangat jelas dalam Al-Qur’an dan hadits yang

menjelaskan tentang larangan dan dosa akibat berghibah.

Karena media sosial tidak bisa lepas dari keseharian masyarakat

di era sekarang ini, oleh karena itu sangat memungkinkan sekali untuk

menjadikan sosial media sebagai sarana untuk berdakwah.

Objek utama dakwah adalah manusia. Semua pernyataan,

larangan dan perintah yang ada di dalamnya berisikan pesan dakwah

yang ditujukan kepada seluruh manusia, yang dalam fitrahnya

3 Muhamad Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h.37

Page 18: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

5

memiliki potensi yang dapat diarahkan dan diwujudkan dalam

tindakan nyata.4

Menurut Toto Tasmara yang dikutip oleh Onong Uchjana, pesan

dakwah adalah semua pernyataan yang bersumber, amanat yang harus

dilakukan atau disampaiakn oleh komunikator, atau juga bisa berupa

lambang. Lambang yang dimaksudkan adalah bahasa, isyarat,

gambar, warna dan lain-lainnya, yang secara langsung dapat

menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada

komunikan. Bahasa yang paling banyak digunakan dalam komunikasi

karena memang sudah jelas bahasalah yang paling mampu

menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain.5

Pesan yang dapat dengan mudah diterima dan dipahami oleh

komunikan adalah hal yang paling penting dalam komunikasi. Oleh

karena itu, pesan yang baik tidak boleh sembarangan dikemas hanya

agar informasi bisa tersampaikan, namun dikaji menggunakan sebuah

proses produksi pesan agar pesan terkemas dengan baik, menarik, dan

mudah dipahami.

Belum lama ini, jagat dunia maya dihebohkan dengan keramaian

netizen yang memperbincangkan tentang film pendek yang berjudul

Tilik. Film pendek Tilik dirilis pada kanal Youtube Ravacana Films

yang sukses ditonton lebih dari 25juta kali.6

4 Murtadha Mutahhari, Perspektif Al-Qur’an tentang Manusia dan Agama, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002), h.123 5 Onong Uchjana Efendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), h.18 6 Youtube Ravacana Films, “Tilik ”, https://www.youtube.com/watch?v=GAyvgz8_zV8 , dikases pada

23 Mei 2021

Page 19: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

6

Film ini merupakan hasil produksi dari Ravacana Films yang

bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta

(DIY). Film ini menjadi viral karena kisahnya yang dianggap relate

dengan kehidupan saat ini.

Film Tilik menceritakan tentang ibu-ibu yang sedang dalam

perjalanan menuju rumah sakit untuk menjenguk Bu Lurah. Dalam

perjalanan, salah satu tokoh yang dominan yaitu Bu Tejo, sedang

asyik membicarakan tentang Dian, yang merupakan kembang desa di

desa tersebut. Merujuk dari informasi yang didapatkan Bu Tejo dari

Facebook, ia menyebut Dian sebagai perempuan tidak benar. Karena

parasnya yang cantik, tidak sedikit laki-laki yang mendekatinya dan

juga banyak para suami di desa tersebut yang selalu memandanginya.

Bahkan Bu Tejo menyebut Dian menggunakan pelet dan juga susuk.

Film yang berdurasi 34 menit 37 detik ini berhasil meraih

penghargaan sebagai pemenang untuk Kategori Film Pendek Terpilih

pada Piala Maya 2018. Selain itu, film garapan sutradara Wahyu

Agung Prasetyo ini juga menjadi Official SelectioJogja-Netpac Asian

Film Festival (JAFF) 2018 dan Official Selection World Cinema

Amsterdam 2019.7

Hadirnya film ini tentunya menimbulkan pro dan kontra di

masyarakat. Pihak yang pro berpendapat bahwa film ini mengandung

nilai edukasi dan pesan moral bagi masyarakat, yaitu menjadi pribadi

yang tidak mudah percaya dan terbakar isu, dapat mencerna informasi

7 Akuratnews.com, “Menilik Film Tilik : Ghibah Yang Mengandung Fitnah”, https://akuratnews.com/menilik-film-tilik-ghibah-yang-mengandung-fitnah/ diakses pada 27 September 2020 pukul 17.11

Page 20: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

7

yang didapatkan serta tidak membahasnya sebelum melakukan

kroscek tentang kebenarannya, dan juga jangan gemar menebar fitnah

serta aib sesama. Sedangkan bagi pihak yang kontra, menganggap

bahwa film ini justru memperlihatkan sosok perempuan yang

direndahkan atas nama kearifan lokal.

Dari hasil pengkajian awal serta melihat adanya indikasi menarik

terkait Film Pendek yang berjudul Tilik. Film ini menarik untuk

dibahas karena banyaknya masyarakat yang menonton film ini hingga

mencapai 25juta viewers.

Film pendek Tilik memang tidak terdapat unsur dakwah

didalamnya. Akan tetapi, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

apakah terdapat unsur dakwah dalam film pendek tersebut, dan

mengkaji isi dakwah pada film pendek ini dengan judul Analisis

Semiotika Makna Ghibah Dalam Film Pendek Tilik di Youtube

Ravacana Films.

B. Identifikasi Masalah

Ada beberapa masalah yang terdapat di dalam film pendek

Tilik, seperti masalah ghibah, berita bohong, menyebarkan fitnah,

kontroversi di masyarakat dan lain sebagainya.

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar pembahasan ini terfokus pada satu permasalahan, maka

peneliti membatasi masalah yang ingin diteliti yaitu hanya pada

adegan atau scene yang mengandung ghibah. Dan masalah ini

akan dikaji menggunakan teori Semiotika Rolland Barthes.

Page 21: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

8

2. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini sebagai

berikut :

a. Bagaimana makna denotasi tentang ghibah dalam film pendek

Tilik?

b. Bagaimana makna konotasi tentang ghibah dalam film pendek

Tilik?

c. Bagaimana makna mitos tentang ghibah dalam film pendek

Tilik?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui makna denotasi tentang ghibah dalam Film

Pendek Tilik.

b. Untuk mengetahui makna konotasi tentang ghibah dalam Film

Pendek Tilik.

c. Untuk mengetahu makna mitos tentang ghibah dalam film

Pendek Tilik.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah

dapat berguna secara akademis yaitu untuk menambah

wawasan keilmuan dakwah, khususnya tentang aktivitas

dakwah untuk menambah ilmu pengetahuan, terutama

dibidang dakwah dan komunikasi bagi civitas akademika

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Page 22: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

9

b. Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan mampu memberikan

kontribusi yang positif dalam perkembangan studi tentang

komunikasi dan juga tentang ilmu dakwah terhadap anak.

Khususnya bagi peneliti dan akademisi serta umumnya bagi

masyarakat luas.

Dan penelitian ini juga bisa menjadi referensi untuk

mengembangkan kreatifitas agar dakwah yang disampaikan

dapat dikemas dengan menarik, sehingga dakwah dapat

diterima oleh masyarakat.

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang

menjelaskan cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan

sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori yang

dikonstruksi sebagai suatu pandangan yang mendasar dari suatu

disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang

semestinya dipelajari. Paradigma penelitian juga menjelaskan

bagaimana peneliti memahami suatu masalah, dan kriteria

pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah dalam

penelitan. 8

Dalam penelitian ini paradigama yang digunakan yaitu

paradigma konstruktivisme. Paradigma ini memandang realitas

sosial yang kebenarannya bersifat relatif dan dilihat sebagai hasil

dari konstruksi sosial yang dipandang bagaimana memaknai suatu 8 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada media Group, 2005), cet.II, h.38

Page 23: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

10

peristiwa yang terjadi dibuat sehingga akan terlihat nilai yang ada

dalam sebuah realitas sosial.9

Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis

sistematis terhadap socially meaningful action melalui

pengamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku sosial yang

bersangkutan menciptakan dan emmelihara atau mengelola dunia

sosial mereka (Hidayat, 2003:3)

2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan seperangkat cara yang

sistematik, logis dan rasional yang digunakan oleh peneliti ketika

merencanakan mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data

untuk menarik sebuah kesimpulan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif.

Menurut Gogdan dan Guba pendekatan kualitatif adalah prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu data yang

dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.10

Kriyanto menyatakan bahwa, “riset kualitatif bertujuan untuk

menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui

pengumpulan data sedalam-dalamnya.”

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan

analisis isi media kualitatif yang bersifat deskriftif. Format

deskriptif yang memiliki tujuan menjelaskan, meringkas berbagai 9 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana, 2008), h.5 10 Imam Supryogo, Metode Penelitian Sosial Agama, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 6

Page 24: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

11

kondisi, situasi atau variabel yang timbul di masyarakat menjadi

objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.11 Data yang

diperoleh dari hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil

pemotretan, analisis dokumen, dan catatan lapangan.

Dengan kata lain, pendekatan analisis deskriptif mengambil

masalah atau memusatkan perhatian pada masalah-masalah

sebagaimana adanya saat penelitian dilaksanakan. Kemudian hasil

penelitian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya.

Ciri-ciri dari jenis penelitian deskriptif yang dikemukakan

oleh Nasution (2003) adalah sebagai berikut :

a. Memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah

yang ada pada masa sekarang atau masalah-masalah yang

aktual.

b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan

dan kemudian dianalisa, oleh karena itu, jenis penelitian

ini sering disebut jenis penelitian analisa.

c.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dan objek penelitian merupakan sumber atau tempat

memperoleh data. Dan dalam penelitian ini subjek yang akan

diteliti adalah film pendek Tilik. Dan objek penelitiannya yaitu

makna ghibah dalam tayangan film pendek Tilik.

11 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada media Group, 2005), cet.II, h. 44

Page 25: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

12

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Studi Pustaka

Dengan melakukan pengumpulan informasi sebagai data

teoritis dari berbagai literatur keilmuan yang bersangkutan.

Kegiatan yang dilakukan yaitu dengan mengkaji dan

menganalisis literatur yang diperoleh sehingga dapat

memberikan pencerahan berupa informasi, inspirasi, dan data-

data untuk penulisan penelitian ini.

b. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengataman yang dilakukan

dari hasil melihat, menyaksikan aktivitas yang dilakukan oleh

responden atau mendengarkan apa yang dilakukan para

responden.

Dalam penelitian ini, observasi yang dilakukan oleh peneliti

yaitu menonton dan melakukan pengamatan dengan teliti

terhadap adegan atau scene yang mengandung ghibah.

Pengamatan langsung terhadap film pendek Tilik yang

berdurasi 34 menit 37 detik, berarti peneliti harus menyortir

adegan-adegan yang mungkin tidak dibutuhkan.

c. Dokumentasi

Menurut Sugiyono, dokumentasi merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu dalam bentuk tulisan, gambar atau karya

menumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan

pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara.

Page 26: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

13

Hasil penelitian akan lebih dapat dipercaya jika didukung oleh

dokumen.12

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dokumentasi

berupa screenshot scene yaitu potongan-potongan adegan

yang mengandung ghibah yang bersumber langsung dari film

pendek Tilik, dan buku atau internet mengenai data yang

diperlukan tentunya yang sesuai dengan penelitian.

6. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data, penulis menggunakan metode analisis isi

kualitatif. Teknik analisis isi kualitatif ini peneliti gunakan dengan

tujuan untuk menemukan, mengidentfikasi, mengolah dan

menganalisis scene yang mengandung makna ghibah yang

terdapat pada film pendek Tilik, untuk mengetahui dan

memahami makna ghibah yang terdapat pada tiap adegan dalam

film pendek Tilik.

Menurut Miles dan Huberman (1992) mengemukakan tiga

tahapan dalam melakukan analisis data di antaranya :13

a. Reduksi data, merupakan kegiatan merangkum, memilih

hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting

dan mencari tema dan polanya.

b. Paparan data, yaitu sebagai sekumpulan informasi tersusun

dan memungkinkan penarikan kesimpulan serta

pengambilan tindakan.

12 Imam Suprayoga dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial dan Agama, (Bandung: Remaja rosdakarya, 2003), h.191 13 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktek (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), h. 210

Page 27: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

14

c. Verifikasi/penarikan kesimpulan, merupakan hasil

penelitian yang menjawab fokus penelitian berdasarkan

hasil analisis data. Simpulan disajikan dalam bentuk

deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada kajian

penelitian.

7. Keabsahan Data

Untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian, maka

peneliti menggunakan teknik Triangulasi. Dimana dalam

pengertiannya, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu

(Moloeng, 2004:330).

Denzin (dalam Moloeng, 2004) membedakan empat

triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan

sumber, metode, penyidik dan teori. Dalam penelitian ini,

validitas data akan dilakukan setelah proses analisis data. Artinya

setelah semua data telah dianalisis, peneliti kemudian akan

melakukan validitas teori.

8. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di channel Youtube Ravacana Films.

Dan waktu penelitian akan dilaksanakan di bulan September

2020.

F. Tinjauan Pustaka

Beberapa penelusuran dan telaah terhadap berbagai hasil

kajian yang terkait dengan hal yang berkaitan dengan penelitian yang

telah dilakukan adalah sebagai berikut :

Page 28: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

15

1. Skripsi dengan judul “Representasi Konflik Sosial Dalam Film

Pendek Tilik” Oleh Alfiyah (UIN Sunan Ampel Surabaya 2021).

Persamaan penelitian, sama-sama menggunakan analisis

semiotika dan metode yang digunakan yaitu kualitatif.

Perbedaannya terletak pada objek penelitian, yaitu fokus

penelitian ini berfokus pada representasi konflik sosial yang

digambarkan dalam film Tilik, sedangkan saya hanya

menggunakan berfokus pada makna ghibah

2. Thesis dengan judul “Feminisme Dalam Film Tilik” Oleh Ela

Indah Dwi (IAIN Ponorogo). Persamaannya menggunakan teori

yang sama yaitu semiotika.. Perbedaannya terdapat pada objek

penelitiannya. Penelitiannya berfokus bagaimana penggambaran

ideologi feminisme sedangkan saya tentang akna ghibah.

3. Skripsi dengan judul “Representasi Fenomena Kontrol Sosial

Gosip Dalam Film Pendek Tilik” Oleh Achmad Hufad

(Universitas Pendidikan Indonesia 2021). Persamaan dalam

penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan metodologi

kualitatif dan subjek penelitian yitu Tilik. Perbedaan dalam

peneltian ini yaitu terletak pada objek penelitian dan teori yang

digunakan. Pada penelitian ini, objek penelitiannya yaitu dialog-

dialog dari pemeran yang mencerminkan salah satu kontrol sosial

non formal yaitu desas desus atau gosip dan menggunkaan

analisis sosiologi sastra untuk menghubungkan isi dari film

dengan realitas fenomena masyarakat yang ada. Sedangkan pada

penelitian saya mengambil objek penelitian mengenai makna

ghibah dan menggunakan teori analisis semiotika dari Rolland

Barthes.

Page 29: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

16

4. Skripsi dengan judul “Pesan Dakwah Dalam Film Pendek Tilik”

Oleh Fransiska Nilapravitasari (IAIN Salatiga 2021). Persamaan

dalam penelitian ini terdapat pada objek penelitiannya yaitu

tentang film pendek Tilik dan menggunakan metodologi kualitatif.

Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada teori yang

digunakan. Dalam peneltian ini menggunakan teori semiotika

Charles Sanders Pierce.

Page 30: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

17

G. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi nantinya diperlukan adanya uraian

mengenai susunan penulisan yang dibuat agar pembahasan teratur dan

terarah pada pokok permasalahan yang sedang dibahas. Adapun

teknik penulisan yang digunakan mengacu pada buku pedoman

penulisan karya ilmiah yang diterbitkan oleh Surat Keputusan Rektor

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 507 Tahun 2017.

Dengan susunan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi,

batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini peneliti akan mencoba memaparkan tentang tinjauan

semiotika, tinjauan tentang ghibah dan tinjauan tentang Film.

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini membahas tentang penulis skenario, sinopsis Tilik, tim

produksi film Tilik, Production House, pemeran film Tilik dan

youtube.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Dalam bab ini menjelaskan tentang hasil temuan analisis data yang

terjadi selama peneliti melakukan observasi, dan analisis semiotika

makna “ghibah” dalam film pendek Tilik.

BAB V PEMBAHASAN

Pada bab ini, peneliti akan membahas tentang analisis semiotika

makna konotasi, denotasi, dan mitos tentang ghibah dalm film pendek

Tilik.

Page 31: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

18

BAB VI PENUTUP

Dalam bab ini, peneliti akan menguraikan tentang kesimpulan makna

ghibah dalam film pendek Tilik dan juga saran untuk peneliti.

Page 32: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Semiotika

1. Analisis Semiotika (Semiotical Analysis)

Semiotika merupakan studi ilmu atau metode analisis

untuk mengkaji tanda-tanda, seperti tanda-tanda dalam kehidupan

sehari-hari. Secara etimologis, Semiotika berasal dari kata

Yunani semeion yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri

didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial

yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu

yang lain.

Secara terminologis, semiotika didefinisikan sebagai ilmu yang

mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa,

seluruh kebudayaan sebagai tanda.

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk

mengkaji tanda (sign). Suatu tanda menandakan dirinya sendiri

dan makna (meaning) yaitu berhubungan antara suatu objek atau

ide suatu tanda. Konsep dasar ini mengikat bersama seperangkat

teori yang sangat luas, berurusan dengan simbol, bahasa, wacana

dan bentu-bentuk nonverbal, teori-teori yang menjelaskan

bagaimana tanda berhubungan dengan maknanya dan bagaimana

tanda disusun.1

Preminger mengemukakan tentang batasan yang lebih jelas,

dikatan bahwa semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini

1 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009), h. 15-16

Page 33: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

20

menganggap baha fenomena-fenomena sosial/masyarakat dan

kebudayaan itu merupakan tanda-tanda.

Semiotik itu mempelajari sistem-sistem, aturan-atuaran,

konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut

mempunyai arti.2

Semiotika sebagai model dari ilmu pengetahuan sosial yang

memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit

dasar yang disebut dengan tanda. Oleh karena itu, semiotika

mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda. Tanda

adalah basis dari komunikasi. Manusia dengan perantara tanda-

tanda bisa melakukan komunikasi dengan sesamanya.

2. Semiotika Rolland Barthes

Dalam istilah Barthes, ia menggunakan ”orders of

signification”. First order sginification adalah denotasi,

sedangkan konotasi adalah second order of signification. Melalui

model ini, Barthes menjelaskan bahwa signifikasi tahap pertama

merupakan hubungan antara sebuah tanda terhadap realitas

eksternal. Itulah yang disebut Barthes sebagai denotasi yaitu

makna yang paling nyata dari tanda (sign).3

2 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing, h. 96 3 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian Dan Skripsi Komunikasi,(Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h. 21

Page 34: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

21

Gambar 2.1

Sumber: https://www.harjasaputra.com/teori/pengertian-dan-metode-

semiotika/

Dari peta Barthes diatas dapat kita lihat bahwa tanda denotatif

(3) terdiri atas penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi, pada saat

yang bersamaan, tanda denotatif (3) adalah penanda konotatif (4)

lalu digabungkan dengan petanda konotatif (5) yang

menghasilkan tanda konotatif (6). Dengan demikian, hal tersebut

merupakan unsur materil. Dalam konsep Barthes, tanda konotatif

tidak sekedar memiliki makna tambahan yang melandasi

keberadaannya. Dan ini merupakan pengetahuan yang sangat

penting bagi penyempurnaan semiologi saussure, yang berhenti

pada penandaan dalam tataran denotatif.4

Dalam penelitian ini, menggunakan teori Semiotika dari

Rolland Barthes. Yang terdiri dari dua sistem pemaknaan, yaitu

denotasi dan konotasi. Detonasi adalah makna sebenarnya,

sedangkan konotasi makna ganda yang lahir dari personal dan

kultural.

4 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 69

Page 35: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

22

Dalam pengertian umum, denotasi biasanya dipahami sebagai

makna harfiah atau makna yang sebenarnya. Bahkan kadang di

rancukan dengan referensi atau acuan. Proses signifikasi yang

secara tradisional disebut sebagai denotasi ini biasanya mengacu

pada penggunaan bahasa dengan arti yang sesuai dengan apa yang

terucap.5

Sedangkan konotasi adalah istilah yang digunakan oleh

Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua. Hal ini

terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari

pembaca atau penonton serta nilai-nilai kebudayaannya. Konotasi

mempunyai makna yang subjektif atau paling tidak intersubjektif.

Dengan kata lain, denotasi adalah apa yang digambarkan oleh

tanda terhadap suatu objek, sedangkan konotasi adalah bagaimana

cara menggambarkannya.6

Barthes juga melihat aspek lain dari penandaan yaitu “mitos”

yang menandai suatu masyarakat. Dengan kata lain, pada

signifikasi tahap kedua yang berhubungan dengan isi, tanda

bekerja melalui mitos (myth). Mitos (myth) merupakan rujukan

bersifat kultural (bersumber dari budaya yang ada) yang

digunakan untuk menjelaskan gejala atau realitas yang ditunjuk

dengan lambang-lambang. Kata mitos berasal dari bahasa Yunani

yang mempunyai arti “kata” atau “ujaran”.7

Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau

memahami beberapa aspek tentang realitas dan gejala alam.

5 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 69 6 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 70 7 Marcel Danesi, Pesan, Tanda dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), h. 167

Page 36: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

23

Dengan kata lain, mitos berfungsi sebagai deformasi dari lambang

yang kemudian menghadirkan makna tertentu dengan berpijak

pada nilai-nilai sejarah dan budaya yang ada di masyarakat.8

Semiotika dalam perfilman digunakan untuk mengkaji tanda

dalam suatu konteks skenario, gambar, teks, dan adegan di film

menjadi sesuatu yang dapat dimaknai. Memaknai berarti bahwa

obyek-obyek tidak hanya membawa informasi, dalam hal ini

obyek-obyek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga

mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda yang digunakan dalm

film tersebut.

8 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: Lkis, 2008), h. 164

Page 37: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

24

B. Tinjauan Tentang Ghibah

1. Pengertian Ghibah

Ghibah atau yang biasa kita sebut dengan bergosip atau

bergunjing, adalah satu aktivitas yang saat ini lumrah dilakukan

oleh banyak orang. Kebiasaan ini sudah menjadi suatu hal yang

sangat melekat bagi sebagian banyak orang, lebih khususnya di

Indonesia.

Secara etimologi, ghibah berasal dari kata ghaabaha yaghiibu

ghaiban yang berarti ghaib, tidak hadir.9 Asal kata ini memberikan

pemahaman unsur “ketidakhadiran seseorang” dalam ghibah

yakni orang yang menjadi objek pembicaraan.

Yusuf Al Qardhawi mendefinisikan ghibah sebagai suatu

keinginan untuk menghancurkan orang, suatu keinginan untuk

menodai harga diri, kemuliaan dan kehormatan orang lain, sedang

mereka itu tidak ada dihadapannya.10

Kata ghibah dalam bahasa Indonesia mengandung arti sebagai

umpatan, yang diartikan sebagai perkataan yang memburuk-

burukan atau menjelek-jelekkan orang.11

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ghibah diartikan

sebagai membicarakan aib atau keburukan orang lain. Dari segi

bahasa, ghibah artinya membicarakan mengenail hal negatif atau

positif tentang orang lain yang kehadirannya tidak ada diantara

yang berbicara. Dari segi istilah, ghibah berarti pembicaraan antar

9 Muhammad Yunus, Kamus Arab Indonesia (Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1998), hal. 304

10 Yusuf al Qardhawi, Al Halal a al Haram Fi al Islam (Kairo: Maktabah abbah, 1993), hal.

305 11

W.J.S. Poerwardarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), ha. 1336

Page 38: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

25

sesama muslim tentang muslim lainnya dalam hal yang bersifat

kejelekan, keburukan atau yang tidak disukai.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda :

ثنا ثنا يحيى بن أي3وب، وقتيبة، وابن، حجر قالوا حد� حد�

إسماعيل، عن الع9ء، عن أبيه، عن أبي ھريرة، أن�

صلى = عليه وسلم قال أتدرون ما الغيبة " رسول =�

ورسول ". ذكرك أخاك بما يكره " قال . ه أعلم قالوا =�

إن كان فيه "قيل أفرأيت إن كان في أخي ما أقول قال "

بھت�هما تقول فقد اغتبته وإن لم يكن فيه فقد

Artinya :

‘Tahukah kalian, apakah itu ghibah? Para sahabat menjawab,

‘Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.’ Rasulullah SAW

bersabda, ‘engkau membicarakan sesuatu yang terdapat dalam

diri saudaramu mengenai sesuatu yang tidak dia sukai. Salah

seorang sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah SAW, bagaimana

pendapatmu jika yang aku bicarakan benar-benar ada pada diri

saudaraku? Rasulullah SAW menjawab, jika yang kau bicarakan

ada pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah

mengghibahinya. Sedangkan jika yang engkau bicarakan tidak

Page 39: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

26

terdapat pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah

mendustakannya.” (H. R. Muslim)12

Berdasarkan hadist diatas, ghibah diartikan menyatakan

tentang sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim disaat ia

tidak berada ditempat dan apa yang dibicarakan memang ada pada

orang tersebut, tetapi ia tidak suka hal yang tersebut dibicarakan.

Jika apa yang dibicarakan tidak ada pada dirinya, maka hal

tersebut bisa dikatakan sebagai fitnah. Namun jika kita

membicarakan orang lain didepannya langsung itu berarti disebut

dengan namimah. Namimah ada perbuatan mengutip suatu

perkataan dengan tujuan untuk mengadu domba antara seseorang

dengan pihak lain.

Setelah memahami hadits diatas, dapat disimpulkan bahwa

ghibah yaitu menyebutkan sesuatu yang sebenarnya tentang

seseorang, baik tentang agamanya, akhlaknya, ataupun tentang

yang lainnya, disaat orang tersebut tidak hadir ditempat tersebut

atau tidak mendengarnya secara langsung, dan jika ia tau ia tidak

menyukainya.

Sebagaimana Imam Al-Qurthubi ungkapkan dalam kitab Al

Jami’ li Ahkam Al Qur’an, bahwasanya ghibah itu sebanding

dengan dosa zina, pembunuhan, dan dosa besar lainnya.

Sedangkan menurut Hasan Al Bashri, perbuatan bergunjing lebih

cepat merusak agama dibandingkan dengan penyakit yang

menggerogoti tubuh.13

12

Muslim, Shahih Muslim (Beirut: Dar-al Kitab Araby, 2004), h. 128 13

Al-Qurthubi, “al Jami al Ahkam il Qur’an Juz XVI” (Beirut: Darul al Ilmiyah, 1993), h. 219

Page 40: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

27

Ghibah sendiri membahayakan baik bagi orang yang

dibicarakan, diri sendiri, bahkan masyarakat. Ghibah bisa memicu

terjadinya pertikaian dan perpecahan, amal ibadah ditolak oleh

Allah SWT, bahkan bisa mendapat murka Allah SWT.

Ghibah adalah perkara yang diharamkan sebagaimana firman

Allah SWT :

يا أيھا الذين آمنوا اجتنبوا كثيرا من الظن إن

سوا و' يغتب بعضكم بعض الظن إثم و' تجس

بعضا أيحب أحدكم أن يأكل لحم أخيه ميتا

اب رحيم تو إن الله فكرھتموه واتقوا اللهArtinya :

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka.

Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah kamu

mencari kesalahan orang lain dan jangan di antara kalian

menggunjing sebagian yang lain. Apakah di antara kalian suka

memakan daging saudaranya yang sudah mati? tentu kalian akan

merasa jijik. Bertakwalah kalian pada Allah,

sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat

dan Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat : 12)14

Sebagaimana yang telah dijelaskan, haram hukumnya dan

mendapatkan dosa besar bagi orang yang gemar bergunjing

tentang hidup orang lain. Dan larangannya pun sudah tertulis pula

14

Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya (Surabaya: Karya Agung, 2006)

Page 41: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

28

dalam dalil yang sudah Allah SWT jelaskan dan peringkatkan

dalam Al-Quran, agar manusia tidak berlarut dalam dosa besar

tersebut.

Hukum ghibah adalah haram, namun dihalalkan atau

dibolehkan pada kasus tertentu sebagai pengecualian.

Muhammad bin ‘Alan dalam kitab Dalil Dalil al-Falihin, Syarah

kitab Hadits Riyadhush Shalihin, menyebutkan ada enam macam

ghibah yang dibolehkan karena tidak ada jalan lain yang bisa

dilakukan kecuali dengan ghibah tersebut. Keenam hal tersebut

adalah sebagai berikut :15

1. At-Tazhallum (Terzalimi) yaitu seseorang yang dizalimi oleh

orang lain boleh menceritakan atau memberitahukan

kezaliman orang yang menzaliminya kepada penguasa.

2. Taghyir al-Munkar (Membasmi Kemungkaran) yaitu untuk

mencegah dan menghentikan terjadinya kemungkaran dan

kemaksiatan, maka seseorang boleh menceritkan (melaporkan

keburukan yang dilakukan orang lain kepada pihak berajib

agar dapat dicegah. Misal kita memberitahu orangtua dari

teman kita baha anaknya telah berbuat yang tidak baik, lalu

kita meminta tolong kepada orangtuanya untuk

memperingkatkan anaknya agar tidak melakukan perbuatan

tersebut.

3. Al-Istifa’ (Minta Nasihat) yaitu untuk memperoleh dalam

menghadapi suatu masalah, maka seseorang diperbolehkan

15

Muhammad bin ‘Alan “Dalil Dalil al-Falihin, Syarah kitab Hadits Riyadhush Shalihin” bab 256

Page 42: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

29

ghibah (menceritakan aib orang lain kepada orang yang

dipandang mampu memberikan solusi).

4. Tahdzir al-Muslimin min al-Syarr (Menyelamatkan orang lain)

dari kemungkinan tertipu atau terjerumus kedalam kejahatan.

Misal ada teman kita yang ingin menikah dengan seorang laki-

laki yang dikenalnya, dan boleh kita mengatakan “tidak baik

kamu menikah denganya” atau menjelaskan secara jelas

mengenai keburukan calon suaminya tersebut.

5. Al-Mujahir bifisqih (Orang yang secara terang-terangan

menampakkan keburukan dirinya). Misal orang-orang yang

minum kahmr secara terang-terangan, boleh kita menyebutkan

perbuatannya itu kepada orang lain.

6. Al-Ta’rif (Identifikasi diri) yaitu seseorang yang sudah

populer dengan suatu sebutan karena cacat pada dirinya, maka

tidak ada jaln lain untuk mengidentifikasi kecuali ghibah.

Misal kita mempunyai teman yang dikenal dengan nama “si

buta” “si tuli” atau sebagainya, maka kita boleh menyebut

nama-nama itu dengan niat untuk memperkenalkan bukan

untuk menjelek-jelekkan.

C. Tinjauan Tentang Film

1. Film

Film yang sering kita dengar sebagai movie, gambar

hidup, film teater atau foto bergerak, merupakan serangkaian

gambar diam yang ketika ditampilkan pada layar akan

menciptakan ilustrasi gambar bergerak karena efek dari

fenomena sinematographi. Ilusi optik ini memaksa penonton

untuk melihat gerakan berkelanjutan antar objek yang

Page 43: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

30

berbeda secara cepat dan berturut-turut.16 Dalam proses

pembuatan film menggabungkan seni dan industri.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat

diartikan dalam dua pengertian. Pertama, film merupakan

selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar

negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar

positif (yang akan dimainkan di bioskop). Yang kedua, film di

artika sebagai lakon (cerita) gambar hidup.

Film merupakan alat komunikasi massa yang muncul pada

akhir abad ke-19. Film adalah alat komunikasi yang truang

lingkungnya tidak terbatas dimana didalamnya menjadi ruang

ekspersi yang bebas dalam sebuah pembelajaran massa.

Film sebagai salah satu bentuk karya seni, sangat banyak

sekali maksud dan tujuan yang terkandung dalam proses

pembuatannya. Hal ini dipengaruhi juga oleh pesan yang ingin

disampaikan oleh si pembuat film tersebut. Meskipun cara

pendekatanya berbeda-beda, tetapi setiap film mempunyai

satu sasaran yang sama yaitu menarik perhatian khalayak

terhadap masalah-masalah yang terkandung dalam film

tersebut.

Karena film merupakan transformasi dari kehidupan

manusia, dimana nilai yang ada di dalam masyarakat

seringkali dijadikan bahan utama dalam pembuatan film.

Seiring dengan bertambahnya seniman film, kini bnyak film

16 Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas, “Film”, https://id.wikipedia.org/wiki/Film , diakses pada tanggal 25 Desembehttps://id.wikipedia.org/wiki/Film 2020 pukul 21.21

Page 44: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

31

yang menjadi suatu narasi dan kekuatan besar dalm

membentuk klise massa. film juga dapat digunakan sebagai

sarana propaganda yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu

untuk menarik perhatian masyarakat dan membangun emosi

ketika dipertontonkan. Seperti tentang kekerasan, anti sosial,

mempengaruhi atau memprovokasi orang lain, dan

sebagainya. Kecemasan ini muncul berasal dari keyakinan

kalau isi pesan mempunyai efek moral, psikologis dan

masalah sosial yang merugikan.

Misi perfilman nasional Indonesia menurut Effendy dalam

bukunya, mengemukakan bhaa selain sebagai media hiburan,

film juga dapat digunakan sebagai media edukasi untuk

pembinaan generasi muda dalam rangka nation and character

building. Fungsi edukasi dapat dicapai apabila memproduksi

film-film dokumenter dan film yag diangkat dari kehidupan

sehari-hari secara berimbang.17

Film dibentuk oleh dua unsur pembentuk yaitu unsur

naratif dan unsur sinematik. Kedua unsur tersebut saling

berinteraksi dan berkesinambungan satu sama lain untuk

membuat sebuah film. Masing-masing unsur tidak dapat

membuat film jika berdiri sendiri-sendiri. Karena bisa

dikatakan jika unusr naratif adalah bahan atau materi yang

akan diolah, dan unsur sinematik adalah cara dan gaya untuk

mengolahnya.18

17 Effendi dan Erdianto, Komunikasi Massa, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2004), hal.1360 18 Pratista Himawan, Memahami Film, (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), h. 1

Page 45: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

32

Film dapat dipecah menjadi beberapa unsur, yaitu shot,

adegan dan sekuen. Pemahaman tentang shot, adegan dan

sekuan akan menjadi sangat berguna untuk membagi urutan-

urutan (segmentasi) plot sebuah film secara sistematik.

Segmentasi plot akan banyak membantu kita untuk melihat

perkembangan plot sebuah film secara menyeluruh dari awal

sampai akhir.19

Mise-en-scene: adalah segala hal yang terletak didepan

kamera yang akan diambil gambarnya dalam proses produksi

film, berasal dari bahasa Prancis yang memiliki arti “putting in

the scene”. Hampir dari semua gmabar yang kita lihat adalah

bagian dari mise-en-scene. Mise-en-scene memiliki empat

aspek utama yaitu setting atau latar, kostum, make up, lighting

atau pencahayaan, serta pemain dan pergerakannya.

2. Jenis-Jenis Film

Menurut Effendy, terdapat beberapa ajenis film berdasarkan

sifanya, yaitu sebagai berikut:

a. Film Cerita (Story Film)

Adalah film yang mengandung suatu cerita yang lazim

dipertunjukkan di bioskop dengan para bintang filmnya.

Biasanya film ini berdurasi panjang minimal 1 jam. Sebagai

cerita, film ini harus bisa menyentuh perasaan manusia atau

membangun emosi manusia. Film bersifat audio visual,

yang mana dapat disajikan kepada public dalam bentuk

gambar yang bisa dilihat dan suara yang bisa didengar.

b. Film Pendek 19 Pratista Himawan, Memahami Film, (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), h. 29

Page 46: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

33

Film pendek merupakan sebuah karya yang juga

berbetuk audio visual yang mana biasanya berdurasi kurang

dari 60 menit. Film pendek merupakan salah satu bentuk film

yang paling simple dan paling kompleks. Secara teknik, film

pendek adalah film yang mmepunyai durasi kurang dari 50

menit.

Mengenai cara bertuturnya, film pendek memberikan

kebebasan bagi para pembuat film dan penontonnya, sehingga

bentuknya menjadi sangat variasi. Film pendek juga bisa

berdurasi 60 detik, yang terpenting adalah ide pemanfaatan

media komunikasinya dapat berlangsung secara efektif.

Pada hakikatnya film pendek bukan merupakan

reduksi dari film dengan cerita yang panjang. Tapi film

pendek mempunyai karakteristik atau ciri tersenidri yang

membedakan dengan film cerita panjang. Bukan karena

pemaknaan yang sempit atau pembuatannya yang lebih

mudah dan juga anggaran yang minim, tapi karena film

pendek memberikan ruang gerak ekspresi yang lebih

leluasa atau lebih bebas untuk para pemainnya.

c. Film Berita

Film ini biasanya berisi tentang fakta atau peristiwa

yang benar-benar terjadi. Karena sifatnya berita, maka film

yang disajikan harus mengandung nilai berita (newsvalue).

Dengan adanya TV yang mempunyai sifat audio visual

seperti film, maka berita yang difilkan bisa di tayangkan di

TV agar bisa ditonton oleh publik.

d. Film Dokumenter

Page 47: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

34

Adalah film yang mendokumentasikan kenyataan,

sesuatu yang nyata atau film yang menyajikan hasil

rekaman realitas dari peristiwa. Titik terberat dari film

dokumenter adalah mengenai fakta atau peristiwa yang

terjadi. Seringkali film dokumenter berkisar pada hal-hal

yang merupakan perpaduan manusia dan alam.

e. Film Kartun

Kartun adalah gambar atau animasi dengan tampilan

yang lucu yang mempresentasikan suatu kejadian.20 Titik

berat dalam proses pembuatan kartun adalah pada seni

lukisnya. Ditemukannya sinematografi telah menimbulkan

gagasan kepada para pelukis untuk menghidupkan

lukisannya. Lukisan-lukisan yang hidup inilah yang dapat

menimbulkan kesan lucu dan menarik, karena dapat

memainkan peranan yang mungkin diperankan oleh

manusia.

Tokoh dalam kartun pun bisa dibuat ajaib, atau seolah

bisa terbang, menghilang, menjadi besar dan bisa mengecil

secara tiba-tiba. Biasanya kartun banyak disenangi oleh-

oleh anak.

20 Wikipedia, Kartun, https://id.wikipedia.org/wiki/Kartun diakses pada 10 Februari 2021, pukul 19:33

Page 48: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

35

3. Teknik Pengambilan Gambar

Ada lima hal yang harus diperhatikan dalam mengambil

gambar dalam kaidah jurnalistik televisi menurut Baskin,

yaitu :21

a. Camera Angle yaitu sudut pengambilan gambar dimana

posisi kamera pada saat pengambilan gambar. Masing-

masing angle mempunyai makna tertentu. Camera angle

terbagi menjadi lima bagian sudut pengambilan gambar,

yaitu sebagai berikut :

1) Bird Eye View, yaitu teknik pengambilan gambar yang

dilakukan oleh juru kamera dengan posisi kamera

berada diatas ketinggian objek yang direkam.

Tujuannya adalah untuk memperlihatkan objek-objek

yang lemah dan seakan tak berdaya.

2) High Angle, yaitu pengambilan gambar dari atas objek.

Selama kamera diatas objek maka hal ini sudah

dianggap high angle. Kesan yang dtimbulkan dari

pengambilan gambar menggunakan high angle yaitu

kesan ‘lemah’. ‘tak berdaya’, ‘kesendirian’ dan kesan

lain yang mengandung konotasi ‘dilemahkan’.

3) Low Angle, yaitu teknik sudut pengambilan gambar

dari arah bawah objek. Teknik ini meggambarkan

kesan seseorang yang berwibawa atau berkuasa.

Seseorang yang ditampilkan dengan sudut pengambilan

gambar ini akan mempunyai kesan yang dominan.

21 Askurifai Baskin, Jurnalistik Telvisi: Teori dan Praktik, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006), h. 120-137

Page 49: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

36

4) Eye Level, adalah teknik pengambilan gambar dimana

posisi kamera sejajar dengan objek. Hasil dari teknik

ini yaitu memperlihatkan tangkapan pandangan mata

seseorang yang berdiri sejajar atau untuk seseorang

yang mempunyai ukuran tubuh yang sama dengan

objek. Dan teknik ini bisa dikatakan tidak mengandung

kesan tertentu.

5) Frog Eye, yaitu teknik pengambilan gambar yang

dilakukan dengan ketinggian kamera sejajar dengan

dasar atau alas kedudukan objek. Teknik ini

menghasilkan kesan yang dramatis, gunanya yaitu

untuk memperlihatkan suatu pemandangan yang aneh,

ganjil bahkan mengerikan dan penuh misteri.

b. Frame Size (ukuran gambar), yaitu ukuran shot untuk

memperlihatkan situasi objek yang bersangkutan. Terdapat

dua belas bagian dalam frame size, yaitu sebagai berikut :

1) Close-up, yaitu teknik pengambilan gambar dengan

jarak dari batas kepala hingga bagian bawah leher.

Fungsi dari pengambilan gambar menggunakan teknik

ini yaitu untuk memberi gambaran objek secara jelas.

2) Medium close-up (MCU), yaitu teknik pengambilan

gambar dengan jarak dari batas kepala hingga bagian

atas dada. Teknik ini memiliki fungsi untuk

menegaskan profil seseorang.

3) Big Close-Up (BCU), pengambilan gambar dengan

jarak dari batas kepala hingga dagu objek. Teknik ini

Page 50: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

37

berfungsi untuk menonjolkan objek sehingga

menimbulkan kesan atau ekspresi tertentu.

4) Extreme Close-up (ECU), pengambilan gambar yang

ukurannya dari jarak yang sangat dekat sekali.

Fungsinya untuk menunjukkan detail suatu objek.

5) Mid Shot, pengambilan gambar dengan jarak dari atas

kepala hingga perut bagian bawah. Fungsinya untuk

memperlihatkan seseorang dengan sosoknya.

6) Knee Shot, yaitu pengambilan gambar dari batas kepala

hingga lutut. Fungsinya untuk memperlihatkan sosok

objek.

7) Full Shot, pengambilan gambar dari batas kepala

hingga kaki. Fungsinya untuk memperlihatkan objek

dengan lingkan sekitarnya.

8) Long Shot, pengambilan gambar secara keseluruhan

objek penuh dengan latar belakangnya. Fungsinya

untuk memperlihatkan objek dengan latar belakangnya.

9) One Shot, teknik pengambilan gambar dengan satu

objek. Fungsinya untuk memperlihatkan seseorang

dalam frame.

10) Two Shot,. Teknik pengambilan gambar dengan dua

objek. Fungsinya untuk menampilkan dua objek yang

sedang berinteraksi

11) Three Shot, teknik pengambilan gambar tiga objek.

Fungsinya untuk menunjukkan tiga orang yang sedang

berinteraksi

Page 51: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

38

12) Group Shot, teknik pengambilan gambar dengan

memperlihakan objek yang terdiri dari 3 orang atau

lebih.

c. Gerakan Kamera, yaitu posisi kamera diam, sementara objek

bidikannya bergerak. Dalam hal ini, terdapat tiga jenis

gerakan kamera, antara lain :

1) Zoom and zoom out (yaitu gerakan mendekat dan

menjauh)

2) Tilting/till up and till down (yaitu gerakan dari bawah

keatas dan dari atas ke bawah)

3) Panning right and panning left (yaitu gerakan kamera

dari kiri ke kanan dan dari kanan ke kiri)

d. Gerakan Objek, yaitu posisi kamera diam, sementara objek

bidikannya bergerak. Terdapat tiga gerakan objek, antara

lain yaitu :

1) Objek sejajar dengan kamera

2) Walk in? walk away (gerakan objek menjauh dan

mendekat)

3) Framing (masuknya objek ke dalam frame film yang

sebelumnya kosong)

e. Komposisi, yaitu seni menempatkan gambar pada posisi

yang baik dan enak untuk diliat. Ada tiga faktor yang

menentukan komposisi dalam sebuah frame, yaitu :

1) Headroom, yaitu teknik pengaturan frame di bagian atas

hingga bagian bawah kepala objek.

2) Noseroom, yaitu jarak pandang seseorang terhadap objek

lainnya baik ke kiri maupun ke kanan.

Page 52: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

39

3) Looking space, yaitu bagian ruangan depan atau

belakang objek.

Page 53: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

38

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Penulis Skenario

Bagus Sumartono adalah seorang penulis naskah kelahiran 5

Maret 1977, di Yogyakarta. Merupakan lulusan S1 Manajemen,

Universitas Gadjah Mada. Ia juga merupakan Staff Akademik FMIPA

Universitas Negeri Yogyakarta.

Pria yang akrab disapa Bacep ini memulai karir sebagai

Desain Grafis pada tahun 1998, ia juga pernah menjadi Penata

Artistik pada tahun 2003, dan sampai sekarang menjadi penulis lepas

sekaligus Content Creator.1

Tak hanya menjadi seorang penulis naskah, tetapi juga pernah

menjadi Director di film Indonesia River Restoration Movement yang

mana ia juga sekaligus sebagai Penulis Naskah dalam film tersebut.

Prestasi

a. 2005 - Juara 1 Lomba Penulisan Naskah Panggung yang

diadakan oleh Taman Budaya Yogyakarta.

b. 2007 - Film Pendek Terbaik Kompetisi Nasional Film Pendek

untuk film: “Jalan Sepanjang Kenangan”, Fourcolours Film

sebagai Penulis Naskah.

c. 2016 - Film Dokumenter Terbaik di “Okayama Award” untuk

film: “Indonesia River Restoration Movement” sebagai

Director dan Penulis Naskah.

1 Wawancara langsung via Whatsapp pada 14 Juli 2021

Page 54: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

39

d. 2018 - Film Pendek Terbaik di Piala Maya untuk film: “Tilik”

sebagai Penulis Naskah.

Page 55: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

40

B. Sinopsis Tilik

Gambar 3.1

Tilik yang mempunyai arti yaitu menjenguk adalah sebuah

film pendek berbahasa Jawa yang diproduksi oleh Ravacana Films.

Tilik merupakan salah satu film pendek yang lolos kurasi pada dana

istimewa Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

pada 2018. Film yang di sutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo dan

berdasarkan pada sebuah skenario buatan Bagus Sumartono tersebut

dirilis pada September 2018.2

Ravacana Films merilis Tilik di kanal youtube secara gratis

untuk khalayak umum. Tilik menceritakan tentang serombongan ibu-

ibu yang pergi menggunakan truk untuk menjenguk Bu Lurah yang

sedang dirawat di rumah sakit. Di sepanjang perjalanan menuju

rumah sakit, diisi oleh ocehan Bu Tejo yang tidak henti mengumbar

gosip tentang Dian, kembang desa yang cantik dan mandiri. Dengan

luwesnya Bu Tejo membeberkan berbagai hal yang dianggap fakta

2 "Kisah di Balik Viralnya Film Tilik, Buah Penantian 2 Tahun". Radar Jogja. 22 Agustus 2020. https://radarjogja.jawapos.com/2020/08/22/kisah-di-balik-viralnya-film-tilik-buah-penantian-2-tahun/ Diakses tanggal 30 September 2020

Page 56: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

41

bahwa Dian yang merupakan calon menantu Bu Lurah itu adalah

perempuan tidak benar, dan meresahkan warga terutama keutuhan

rumah tangga karena dicurigai sering menggoda laki-laki terutama

yang sudah berkeluarga.

Bu Tejo membicarakan hal-hal yang kurang baik tersebut

karena ia melihat berita-berita yang ada di media sosial Facebook

yang memuat tentang Dian. Namun tidak semua yang disampaikan

oleh Bu Tejo diterima begitu saja, karena ada yang mengingatkannya

yaitu Yu Ning, untuk tidak menelan informasi mentah-mentah tanpa

mengetahui keakuratan sumbernya.

Tetapi di akhir cerita, digambarkan Dian memasuki sebuah

mobil sedan yang di dalamnya ada seorang lelaki paruh baya yang

dipanggil dengan sapaan “Mas”. Kepada lelaki tersebut Dian

menumpahkan kegelisahannya dan mengungkapkan kalau ia

sebenaranya tidak sanggup lagi untuk menjalani hubungan sembunyi-

sembunyi dan ingin segera menikah. Dia juga khawatir tentang Fikri,

apakah Fikri bisa menerima kenyataan bila mengetahui ayahnya akan

menikah dengannya

C. Tim Produksi Film Tilik

Sutradara : Wahyu Agung Prasetyo

Produser : Elena Rosmeisara

Penulis : Bagus Sumartono

Musik : Redy Afrians

Sinematografi : Satria Kurnianto

Penyunting : Indra Sukmana

Helmi Nur rasyid

Page 57: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

42

Egha Harismina

Rumah Produksi : Ravacana Films

Tahun rilis : 2018 (Indonesia)

2020 (Youtube)

Durasi : 32 menit

Negara : Indonesia

Bahasa : Jawa

Pemeran :

Siti Fauziah sebagai Bu Tejo

Briliana desy sebagai Yu Ning

Angelina rizky sebagai Bu Tri

Dyah Mulani sebagai Yu Sam

Lully Syahkisrani sebagai Dian

Hardiansyah Yoga Pratama sebagai Fikri

Tri Sudarsono sebagai Minto (Ayah Fikri)

Tri Widodo sebagai Gotrek

Ratna Indviastuti sebagai Yati

Stephanus Wahyu Gumilar sebagai Polisi

Page 58: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

43

D. Production House

Film pendek Tilik di produksi oleh sebuah Production House

yang berdomisili di Yogyakarta yang bernama Ravacana Films dan

terbentuk sejak 2015. Ravacana Films lahir atas asas kolektif oleh

beberapa orang yang memiliki visi yang sama utuk menggali potensi

kolektif di bidang perfilman.3 Ravacana Films hadir atas semangat

anak muda untuk mengehadirkan karya-karya film maupun video

yang dapat bersaing di kancah nasional masupun internasional.

Dalam proses pengkaryaan, Ravacana Films selalu melibatkan

orang-orang yang memilki ketertarikan di bidang film, baik dari

klanagan profesional maupun pemula. Hingga kini, Ravacana Films

telah memproduksi lebih dari sepuluh karya audio visual yang

meliputi film pendek, serial film dan iklan.

Adapun film pendek yang telah di produksi oleh Ravacana

Films yaitu Nilep, Singsot, Kodhok, Anak Lanang, Tamasya Mencari

Senja, Tilik, Rooftop & Afternoon Talks, Setengah Hari Kurang

Sedikit, Sebuah Sinag Dan Perdebatan Dalam Lingkaran, Lamun

Sumelang, Geladiresik, dan Ubag-Ubag. Kemudian ada juga series

atau serial yang berjudul Truly Manly.

Tidak hanya memproduksi film pendek ataupun serial film,

Ravacana Films juga banyak sekali memproduksi iklan layanan

masyarakat, yaitu Pocongan, Jogja Berhati Nyaman, Guyub,

Tertindas Identitas, Hompimpa, Dialogue, Jihad, Hala Indonesia dan

Legenda Rompi Baru. Selain itu, Ravacana Films juga memproduksi

musik video yang berjudul A Story of The Sun & The Moon.

3 Deskripsi Ravacana Films, https://ravacanafilms.com/history/ , diakses pada 19 Januari 2021 pukul 20.05

Page 59: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

44

Sebagai Production House, Ravacana Films tentu saja

memiliki program acara4, diantaranya yaitu PMR (Program Magang

Ravacana) merupakan program berbagi pengalaman bersama teman-

teman yang memiliki ketertarikan pada dunia films. Dan program ini

dilaksanakan dua kali setiap tahunnya, dengan satu periode PMR

selama tiga-empat bulan. Selain itu ada juga Radiasi (Ravacana

Edukasi) yaitu program yang membahas tentang sisi teknis dalam

pembuatan sebuah film. Baik dari sisi visual atau hal-hal yang

berkaitan dengannya. Dalam program Radiasi biasanya menyuguhkan

informasi secara lugas dan informatif.

Kemudian ada Brochill (Ngobrol sambil Chill) adalah

program yang berisi obrolan ringan bersama para sineas dan pelaku

seni Yogyakarya. Brochill biasanya menyajikan cerita-cerita di balik

layar, proses penggarapan karya, dan perjalanan sineas pilihan

pemirsa. Selanjutnya ada Spoiler, program yang membahas tentang

film dan hal-hal yang ada disekitarnya. Diinisiasi atas dasar pelepasan

penat, dan spoiler menjadi tempat untuk diskusi bersama. Dalam

program Spoiler, biasanya menyuguhkan ulasan film dan berita-berita

terbaru mengenai dunia perfilman.

Program selanjutnya yaitu Drakor (Drama Komedia

Ravacana) adalah program yang menyajikan sketsa komedia seputar

kehidupan yang lucu dan menghibur. Program Drakor memuat konten

tematik yang dapat menyegarkan di akhir pekan. Dan program yang

terakhir yaitu Collab (Program Kolaborasi) adalah salah satu upaya

4 Ravacana Film, “Program Acara” https://ravacanafilms.com/programs/ diakses pada 26

Juni 2021 pukul 14.40

Page 60: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

45

Ravacana Films dalam menjaga produktivitas berkarya. Program

kolaborasi hadir dalam bentuk grafis visual.

E. Pemeran Film Tilik

Pada sub bab ini peneliti hanya akan memaparkan tokoh utama dari

Film Tilik, yaitu sebagai berikut :

1. Siti Fauziah

Gambar 3.2 Tokoh Bu Tejo

Siti Fauziah yang memainkan peran sebagai Bu Tejo, sosok yang

berperan besar sepanjang film, lahir di Blitar pada 19 Desemebr

1988. Ia akrab di sapa Ozie. Sebelum mengambil peran sebagai

Bu Tejo, ia sudah beberapa kali terlibat di film layar lebar, yaitu

film Mencari Hilal, Talak 3, Sultan Agung, Bumi Mnausia dan

Mekkah I’m Coming.5

Siti Fauziah pernah mengenyam bangku kuliah di Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta dan aktif di UKM Teater kampus. Ia

juga sempat mendapatkan beasiswa workshop keaktoran dari

Teater Garasi pada tahun 2008. Ia menjalani debut perdana di film 5 Profil Siti Fauziah, Pemeran Bu Tejo Di Film Tilik. Kumparan.com, 25 Agustus 2020 https://kumparan.com/profil-artis/profil-siti-fauziah-pemeran-bu-tejo-di-film-tilik-1u4PyXgJfAI#:~:text=Siti%20Fauziah%20lahir%20di%20Blitar,dan%20Mekkah%20I'm%20Coming. Di akses pada 17 Januari 2021 pukul 14.00

Page 61: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

46

layar lebar dengan bermain dalam film Mencari hilal yang di rilis

pada 2015. Mengenai kehidupan pribadinya, Siti Fauziah

diketahui sudah menikah dan mempunyai seorang anak.

Mendapatkan peran sebagai Bu Tejo yang dominan dan arogan, ia

mengaku kaget karena mendadak viral. Karena film pendek,

jarang dilirik oleh masyarakat. Ia pun mengatakan viralnya

karakter Bu Tejo yang ia perankan menjadi jembatan untuknya

berkarier di industri hiburan Tanah Air.

Siti Fauziah sempat mengaku pernah menangis akibat bully-an

para netijen yang menyinggung soal perannya sebagai Bu Tejo.

Netijen sering kali menyangkutpautkan kehidupan sehari-harinya

dengan perannya sebagai Bu Tejo yang suka nyinyir atau ghibah.

2. Brilliana Desy

Gambar 3.3 Tokoh Yu Ning

Brilliana Desy Arfira merupakan perempuan asli berdarah Jawa

yaitu Yogyakarta yang berperan sebagai tokoh protagonis

bernama Yu Ning. Dalam perannya, Brilli menjadi sosok ibu yang

menjadi rival Bu Tejo yang kerap melempar pembicaraan bernada

Page 62: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

47

nyinyir. Yu Ning merupakan tokoh yang berusaha untuk tidak

termakan begitu saja dengan informais yang di sampaikan oleh Bu

Tejo.

Brilliana Desy lahir di Yogyakarta pada 27 Desember 1974 dan

ternyata sudah 11 tahun berada di dunia akting sebagai pelakon

teater. 6

Brilliana sudah sering membintangi belasan judul FTV, puluhan

judul film dan sinetron. Ia terlibat dalam penggarapan judul-judul

populer seperti Surga yang Tak di rindukan (sebagai suster), Dilan

1991 (sebagai Bu Atmo), Perburuan (sebagai Istri Lurah

Kaliangan), dan Mekkah I’m Coming yang berperan sebagai

penjahit.

Namun ternyata Brilli baru tenar setelah sukses memerankan okoh

Yu Ning dalam film Tilik. Akan tetapi ia masih enggan jika di

panggil sebagai artis, karena ia lebh suka dikenal sebagai seniman

atau justru dengan istilah kuli peran.

Brilli mengatakan, proses yang ia lalui saat mendapatkan perna

sebagai Yu Ning dalam Film Tilik berlangsung seperti perekrutan

pemain fil pada umumnya, yaitu melalui proses kasting. Ia juga

sempat menjalani test untuk memerankandua karakter utama

yakni Yu Ning dan Bu Tejo. Dan sutradara memutuskan

memilihnya untuk memerankan tokoh Yu Ning yang merupakan

karakter protagonis.

6 Profil Brilliana Desy, Pemeran Yu Ning Film Tilik. Tagar.id, 27 Agustus 2020 https://www.tagar.id/profil-brilliana-desy-pemeran-yu-ning-film-tilik di akses pada 17 Januari 2021 pukul 14.25

Page 63: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

48

3. Lully Syahkisrani

Gambar 3.4 Tokoh Dian

Lully Syahkisrani yang memerankan tokoh Dian yaitu seorang

kembang desa dalam film Tilik. Dian memiliki karakter yang

sopan dan juga penuh kepedulian karena dirinya ada di rumah

sakit untuk menjaga Bu Lurah.

Dalam perannya menjadi Dian, ia dikisahkan ponakan dari Yu

Ning sekaligus sebagai perempuan perebut laki orang alias

pelakor.

4. Angeline Rizky

Gambar 3.5 Tokoh Bu Tri

Page 64: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

49

Angelina Rizky yang lebih dikenal sebagai Putri Manjo. Dalam

film Tilik, ia memerankan Bu Tri yang mana ia adalah ibu-ibu

pedesaan yang dikisahkan sebagai rekan julid Bu Tejo. Dalam

perannya, Angeline selalu mendukung informasi yang

disampaikan oleh Bu Tejo. Bu Tri juga selalu menjadi kompor

dalam perbincangan Bu Tejo dan Yu Ning.

5. Dyah Mulani

Gambar 3.6 Tokoh Yu Sam

Dyah Mulani yang berperan sebagai Yu Sam dalam film Tilik. Yu

Sam adalah seorang ibu-ibu yang mudah di ombang-ambing

informasi terkini versi Bu Tejo.

Yu Sam bisa dibilang sebagai tokoh yang netral, karena dalam

perannya ia hanya menimpali saja dan tidak berpihak kepada

siapapun.

Page 65: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

50

6. Hardiansyah Yoga Pratama

Gambar 3.7 Tokoh Fikri

Hardiansyah Yoga Pratama berperan sebagai Fikri. Fikri

merupakan anak tunggal Bu Lurah. Fikri digosipkan oleh Bu Tejo

menjalin hubungan dengan Dian. Tapi ternyata yang menjalin

hubungan dengan Dian adalah ayahnya sendiri dan Fikri belum

bisa menerima kenyataan kalau ayahnya akan menikah lagi

dengan Dian.

7. Tri Sudarsono

Gambar 3.8 Tokoh Minto

Page 66: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

51

Tri Sudarsono berperan sebagai Minto (Ayah Fikri). Minto

merupakan ayah Fikri yang menjalin hubungan dengan Dian. Di

saat Dian mengungkapkan kekhawatiran perihal hubungan

mereka, Minto bersikap dewasa dan bijak dengan menenangkan

Dian dan menyuruhnya untuk percaya padanya.

8. Tri Widodo

Gambar 3.9 Tokoh Gotrek

Tri Widodo berperan sebagai Gotrek. Gotrek merupakan seorang

supir truk. Ia membaa rombongan ibu-ibu yang pergi menjenguk

Bu Lurah ke rumah sakit menggunakan truknya. Ia adalah supir

truk yang jujur seperti saat Bu Tejo memberikannya uang dan Yu

Ning mengatakan uang itu sebagai uang sogokan, Gotrek berniat

mengembaalikannya.

Page 67: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

52

9. Ratna Indriastuti

Gambar 3.11 Tokoh Yati

Ratna Indriastuti berperan sebagai Yati. Yati adalah istri Gotrek.

Ia merupakan sosok istri yang cemburuan dan tidak suka

suaminya melirik perempuan lain.

10. Stephanus Wahyu Gumilar

Gambar 3.12 Tokoh Polisi

Page 68: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

53

Stephanus Wahyu Gumilar berperan sebagai tokoh polisi. Ia

merupakan polisi yang tidak tegas karena akhirnya ia tidak jadi

menilang truk Gotrek karena diserbu oleh rombongan ibu-ibu.

F. Youtube

Youtube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi

video) yang populer dimana para pengguna dapat memuat, menonton

dan berbagi klip video secara gratis. Melayani lebih dari dua miliar

video perhari, telah menjadi pemimpin yang jelas dalam berbagi video

online. Youtube terutama memperolah pendapatan dengan menjual

iklan pada halaman homepage dan pencarian hasil-hasilnya, dan juga

dalam videonya.

Youtube berdiri pada bulan februari 2005 oleh Steve Chen

(CTO mantan) dan Chad Hurley (mantan CEO), dan perusahaannya

berkantor pusat di San Bruno California. Pada November 2006,

Youtube, LLC dibeli oleh Google dengan nilai US$1,65 miliar dan

resmi beroperasi sebagai anak perusahaan Google.

Konten video di Youtube adalah buatan pengguna/kreator,

termasuk klip film, klip TV, dan video musik. Selain itu, konten

amatir seperti blog video, video orisinal pendek, dan video

pendidikan juga ada dalam situs ini. Kebanyakan konten di YouTube

diunggah oleh individu, meskipun perusahaan-perusahaan media

seperti CBS, BBC, Vevo, Hulu, dan organisasi lain sudah

mengunggah material mereka ke situs ini sebagai bagian dari program

kemitraan YouTube.7

7 Weber, Tim ,"BBC strikes Google-YouTube deal", (BBC: 2007) Diakses tanggal 7 Oktober 2020

Page 69: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

54

Berbicara tentang manfaat dari youtube sendiri bisa kita lohat

dari sisi pengunggah dan penontonnya. Kedua belah pihak bisa saling

diuntungkan disini.

a. Sumber Informasi

Youtube bisa menjadi sumber informasi bagi kebanyakan orang.

Disini bisa kita temukan banyak sekali informasi-informasi

tentang berbagai hal. Misalnya review sebuah barang, berita yang

terlewat, infotaiment, informasi tempat wisata dan masih banyak

lagi. Dengan semakin banyaknya pengguna internet sekarang bisa

menjadi sumber informasi yang akurat.

b. Media Promosi

Ini salah satu manfaat youtube yang sangat baik. Youtube bisa

menjadi sebuah media promosi bagi anda yang mempunyai

produk yang ingin dipromosikan. Anda bisa mempromosikan apa

saja disini, mulai dari jasa, produk, tempat wisata dan sebagainya.

c. Sumber Penghasilan

Seperti yang dikatakan diatas bahwa kedua belah pihak pasti

mendapatkan manfaat. Si pengunggah video akan mendapatkan

penghasilan dari video yang dibuatnya dengan cara mendaftarkan

Chanel youtubenya ke Google Adsense. Setelah didaftarkan nanti

video youtube akan tampil banner-banner iklan didalam video.

Banner tersebut akan menghasilkan uang jika dilihat oleh banyak

penonton. Jadi video hasil karya si pengunggah tidak akan sia-sia.

Apalagi mereka yang memang mengedit videonya dengan sangat

baik.

Page 70: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Dalam bab ini, peneliti akan me

penelitian. Temuan-temuan

dialog dalam film Tilik yang mengandung ghibah

Peneliti telah menemukan 5

Tilik. Dimana scene-scene

yang mengandung ghibah.

dialog yang dikatakan oleh Bu Tejo. Dimana dialog tersebut berisi

tentang perkataan yang mengarah kepada ghibah.

1. Scene 1

Detik 0:41-1:00

Visual

55

BAB IV

AN TEMUAN PENELITIAN

Dalam bab ini, peneliti akan menjelaskan hasil temuan selama

temuan tersebut di dapat dari adegan atau

g dalam film Tilik yang mengandung ghibah.

eneliti telah menemukan 5 scene yang terdapat pada film

scene tersebut adalah adegan atau dialog

yang mengandung ghibah. dalam 5 scene tersebut terdapat 10

dialog yang dikatakan oleh Bu Tejo. Dimana dialog tersebut berisi

tentang perkataan yang mengarah kepada ghibah.

Tabel 4.1

Dialog Type of Shot

Yu Sam:“Fikri

karo Dian iki

opo bener

sasambungan

to bu? Aku ki

yo krungu-

krungu, Fikri

ket mau

mangkat nang

rumah sakit

nganterke bu

Eye level yaitu

teknik

pengambilan

gambar

dimana posisi

kamera sejajar

dengan objek.

Dan untuk

frame size

mengg unakan

teknik close-

Page 71: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

56

Lurah, iku

karo Dian”

Bu Tejo: “iyo

po?”

Bu Tri:

“tenanan loh

Yu Sam, iku

kabar seko

sopo?”

up, yaitu

teknik

pengambilan

gambar

dengan jarak

dari batas

kepala hingga

bagian bawah

leher atau

dada.

Dalam scene yang terdapat pada detik 0:41-1:00 terlihat Yu

Sam memulai obrolan dengan Bu Tejo. Dalam perjalanan

tersebut, Yu Sam tampak asyik membicarakan seorang

gadis yang dikenal sebagai kembang desa di kampung

mereka yaitu Dian. Obrolan tersebut dimulai Yu Sam

bertanya kepada Bu Tejo mengenai hubungan Dian dan

Fikri, kemudian diikuti oleh Bu Tri yang ikut bertanya

mengenai apakah berita tersebut benar atau tidak.

2. Scene 2 Tabel 4.2

Menit 1:22 – 1:55

Visual Dialog Type of Shot

Bu Tejo: “Dian ki

gaweaan ne opo yo?

Kok jare enek sing

Eye level yaitu

teknik

pengambilan

Page 72: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

tau ngomong yen

ga

genah ngono ku

lho, kan mesa’e Bu

Lu

mantu sing ga

ne

ku

Ono sing tau

ngomong yen

ga

mlebu mleb

ngono ku

ter

wong lanang. Iku

ga

Yu Ning : “Siapa tau

ngante

to bu”

Pada menit 1:22-1:55 Bu Tejo mulai mempe

pekerjaan Dian yang sangat se

bersama laki-laki. Kemudian ditanggapi oleh Yu Ning

beropini kalau Dian kelua

laki untuk mengantarkan sesuatu yang be

pekerjaannya.

57

tau ngomong yen

gawean ne iki ra

genah ngono kuwi

lho, kan mesa’e Bu

Lurah to, nduwe

mantu sing gawean

ne ra genah ngono

kuwi lho Yu hehehe.

Ono sing tau

ngomong yen

gawean ne Dian iki

mlebu mlebu hotel

ngono kuwi lho,

rus ning mall karo

ong lanang. Iku

gawean ne opo yo?”

Yu Ning : “Siapa tau

nganterke gawean no

to bu”

gambar dimana

posisi kamera

sejajar dengan

objek.

Dan untuk frame

size

menggunakan

teknik close-up,

yaitu teknik

pengambilan

gambar dengan

jarak dari batas

kepala hingga

bagian bawah

leher atau dada

1:55 Bu Tejo mulai mempertanyakan tentang

jaan Dian yang sangat sering keluar masuk hotel dan mall

laki. Kemudian ditanggapi oleh Yu Ning yang

opini kalau Dian keluar masuk hotel dan mall bersama laki-

kan sesuatu yang berhubungan dengan

Page 73: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

3. Scene 3

Menit 2:08 - 2:30

Visual

58

Tabel 4.3

Dialog Type of Shot

Bu Tejo:

“coba ndelok

ki”

Yu Sam dan

ibu-ibu

lainnya :

“moso

nempel-

nempel koyo

ngono to”

Bu Tejo:

“makane,

ndue hp ku

ora di gong

gawe gaya

tok, ning go

golek

informasi

ngono lho”

Eye level yaitu

teknik

pengambilan

gambar dimana

posisi kamera

sejajar dengan

objek.

Dan untuk frame

size menggunakan

teknik close-up,

yaitu teknik

pengambilan

gambar dengan

jarak dari batas

kepala hingga

bagian bawah leher

atau dada

Juga Mid Shot,

pengambilan

gambar dengan

Page 74: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

59

Ibu-ibu

lainnya: “aku

kok liat

fotone Dian ki

merinding

kabeh lho yo

bu”

jarak dari atas

kepala hingga

perut bagian

bawah. Fungsinya

untuk

memperlihatkan

seseorang dengan

sosoknya.

Pada menit ke 2:08-2:30, Bu Tejo mulai memperlihatkan

sesuatu yang ada di handphonenya kepada rekan-rekannya yang

berada di dalam truk. Dia menunjukkan foto Dian yang ia

dapatkan dari sosial media yaitu Facebook. Yang ditanggapi

oleh salah satu ibu-ibu kemudian mengatakan kalau ia

merinding saat melihat foto tersebut.

Page 75: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

4. Scene 4

Menit 5:58 - 7:18

Visual

60

Tabel 4.4

Dialog Type of Shot

Bu Tejo: “aku ki jadi

kelingan to. Aku ki

pernah nyonangi Dian

muntah-muntah pas iki

wayah bengi”

Bu Tri: “tenan loh Bu

Tejo?’

Bu Tejo; “heh tenan.

Pas kui aku ki balik

soko pengajian, neng

cedak omah e mbah

Dar iku lho. Ono wong

muntah-muntah soko

nduwur montor.

Barang tak condai lha

kok Dian. Bukane aro-

aro ambek aku, malah

minggati cobo. Ku iku

Eye level

yaitu teknik

pengambilan

gambar

dimana posisi

kamera

sejajar

dengan objek.

Dan untuk

frame size

menggunakan

teknik close-

up, yaitu

teknik

pengambilan

gambar

dengan jarak

dari batas

kepala hingga

Page 76: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

61

nek mergo muntah

meteng, ngopo kok

ndak condai aku

cobo?”

Yu Sam; “Bu Tejo, iku

muntah-muntah

meteng po? Lha iki

buktine Yu Nah

muntah-muntah masuk

angin” (sambil

menunjuk kepada

rekan sebelahnya)

Bu Tejo: “lha Yu Sam

Yu Sam, koyo aku ki

ra tau meteng wae. Yo

jelas beda to Yu, wong

muntah mergo meteng

karo wong muntah

masuk angin ki. Bedo

banget kui”

Bu Tri: “iya lho Bu

Tejo, bedo tenan.

Muntah meteng kui

koyo opo yo, hmm ra

bagian bawah

leher atau

dada

Page 77: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

62

ono isi ne”

Bu Tejo: “lha yo kui

mangkane, aku dadi

kelingan”

Pada menit 5:58-7:18, Bu Tejo mengatakan kalau ia ingat

pernah bertemu dengan seorang perempuan yaitu Dian yang

baru saja turun dari motor dalam keadaan muntah-muntah, dan

Bu Tejo langsung menyimpulkan kalau Dian sedang hamil.

Perkataan tersebut langsung ditanggapi oleh Yu Sam yang

sepertinya tidak percaya kalau muntah-muntahnya Dian itu

hamil, karena ia melihat rekan satu truknya yang juga muntah-

muntah karena masuk angin. Namun kalimat tersebut langsung

ditanggapi oleh Bu Tri yang mengatakan kalau muntahnya

orang hamil dengan masuk angin itu berbeda.

Page 78: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

5. Scene 5

Menit 15:36 – 16:55

Visual

Bu Tejo: “aki ki

fitnah, aku cuman

jogo

kui sak jane

edok o

godani bojo

de

Bu

kui iso jadi bene

Bu. Aku ki tau lho,

ce

De’e ce

Dian mlaku

neng mall ka

om”

Bu Tejo: “eh Yu Sam,

ki

ki si Dian nganggo

63

Tabel 4.5

Dialog Type of Shot

Bu Tejo: “aki ki ra

fitnah, aku cuman

jogo-jogo yen Dian

kui sak jane wong

edok ora genah. Goda-

godani bojo-bojo ne

dewe”

Bu Tri: “La yen ngono

kui iso jadi bener lho

Bu. Aku ki tau lho,

ceritane karo Panjul.

De’e cerita karo aku,

Dian mlaku-mlaku

neng mall karo om-

om”

Bu Tejo: “eh Yu Sam,

kiro-kiro menurutmu

ki si Dian nganggo

Long Shot,

pengambilan

gambar secara

keseluruhan

objek penuh

dengan latar

belakangnya.

Fungsinya untuk

memperlihatkan

objek dengan

latar

belakangnya.

Page 79: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

64

susuk po ra?

Yu Sam: “iso

mungkin iso ora to.

Kan si Dian bocah e

emang ayu. Kan akeh

sing seneng to”

Bu Tejo: “nek modal

ayu ki ra cukup. wong

lanang kabeh jadi

senengi yo mesti

nganggo susuk

mbarang”

Pada menit 15:36-16:55, Bu Tejo semakin berkata yang tidak-

tidak tentang Dian. Ia bahkan tidak segan-segan mengatakan

kalau Dian menggunakan susuk agar terlihat semakin cantik,

dan bisa menarik perhatian laki-laki dan para suami yang ada

di desa mereka.

Page 80: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

65

BAB V

PEMBAHASAN

Setelah melakukan analisis dengan cara menonton, mengamati

dan melakukan analisis terhadap hasil dokumentasi berupa

screenshot scene-scene yang mengandung ghibah, peneliti telah

menemukan 5 scene yang mengandung ghibah dalam film pendek

Tilik, dan di analisis menggunakan analisis semiotika Rolland

Barthes yang didalamnya terdapat denotasi, konotasi dan mitos.

Siginfikasi tahap pertama yaitu tentang hubungan antara

signifier dan signified didalam sebuah tanda realitas. Rolland

Barthes menyebutnya dengan denotasi yaitu makna sebenarnya

atau yang paling nyata. Kemudian signifikasi tahap kedua Roland

Barthes menyebutnya dengan konotasi, dimana konotasi

menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu

dengan kenyataan atau emosi penonton. Selanjutnya ada mitos

sebagai deformasi dari lambang yang kemudian menghadirkan

makna tertentu dengan berpijak pada nilai-nilai sejarah dan

budaya yang ada di masyarakat.

Berikut adalah analisis semiotika makna denotasi, konotasi

dan mitos tentang ghibah dalam film pendek Tilik di Youtube

Ravacana Films.

D. Analisis Semiotika Makna Denotasi Tentang Ghibah dalam

Film Pendek Tilik

1. Scene 1

Pengambilan gambar pada adegan yang terdapat dalam

scene tersebut menggunakan teknik Eye Level dan untuk

Page 81: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

66

frame size menggunakan teknik Close-Up. Dari

penggambaran diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat

rombongan ibu-ibu yang sedang menaiki sebuah truk sedang

dalam perjalanan. Pada detik 0:40, terlihat dua orang ibu-ibu

berjilbab merah marun yaitu Yu Sam yang tengah asik

menceritakan tentang hubungan salah seorang gadis di desa

mereka kepada Bu Tejo.

Yu Sam: “apa bener ya bu kalau Fikri dan Dian sedang ada

hubungan lebih dari teman? Soalnya kemarin saya lihat Dian

ikut mengantarkan Bu Lurah ke rumah sakit”

Bu Tejo: “hmm apa iya?”

Berdasarkan dialog tersebut, makna denotasi tentang

ghibah pada scene 1 menunjukkan tentang gosip yang masih

abu-abu, yang belum tentu benar atau tidaknya kalau Dian

dan Fikri mempunyai hubungan yang lebih dari teman.

2. Scene 2

Pengambilan gambar pada scene ini menggunakan

teknik Eye Level yaitu teknik pengambilan gambar dimana

posisi kamera sejajar dengan objek. Dan untuk frame size nya

menggunkana teknik Close-Up yaitu teknik pengambilan

gambar dengan jarak dari batas kepala hingga bagian bawah

leher atau dada.

Dalam scene ini terlihat Bu Tejo yang sedang asyik

mengobrol dengan Yu Sam. Pada menit 1:22 Bu Tejo mulai

menanyakan tentang pekerjaan Dian selama ini. Dalam scene

Page 82: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

67

ini terdapat dialog Bu Tejo yang mengatakan bahwa Dian

mempunyai pekerjaan yang tidak baik atau tidak benar.

Bu Tejo: “Dian ini pekerjaannya apa ya? Kok kayaknya

kerjaannya ga baik. Soalnya ada yang ngomong kalau

pekerjaan Dian keluar masuk mall dengan laki-laki”.

Namun Yu Sam tampak terlihat kurang antusias, dia

hanya mendengarkan saja apa yang disampaikan oleh Bu Tejo

tanpa memberi tanggapan sama sekali. Ibu-ibu yang lain juga

hanya asyik dengan rekannya masing-masing.

3. Scene 3

Pada scene ini, pengambilan gambar menggunakan

teknik Eye Level yaitu teknik pengambilan gambar dimana

posisi kamera sejajar dengan objek. Untuk frame size

menggunakan teknik Close-Up dan Mid Shot. Teknik Close-

Up yaitu teknik pengambilan gambar dengan jarak dari batas

kepala hingga bagian bawah leher atau dada. Sedangkan Mid

Shot yaitu teknik pengambilan gambar dengan jarak dari atas

kepala hingga perut bagian bawah.

Dalam scene ini terdapat percakapan Bu Tejo dengan

Yu Sam dan beberapa ibu-ibu lainnya.

Bu Tejo: “coba lihat ini” (sambil memperlihatkan foto Dian

sedang bersama laki-laki)

Yu Sam dan ibu-ibu lainnya: “sampai nempel-nempel gitu loh

Bu Tejo: “makanya kalau punya hp jangan digunakan untuk

gaya saja, gunain untuk nyari informasi lah”

Page 83: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

68

Ibu-ibu lainnya: “Aku kok ngeliat foto Dian jadi merinding

semua badan ku bu”

Dari dialog diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa

ibu-ibu kalau sedang berkumpul memang senang bergosip

atau ghibah. Hal ini tampak jelas saat Bu Tejo mulai

mengeluarkan handphone dari dalam tasnya kemudian

menunjukkan foto Dian kepada ibu-ibu disekitarnya. Adegan

tersebut memperlihatkan awal mula berlangsungnya sebuah

ghibah.

4. Scene 4

Pengambilan gambar dalam scene ini masih

menggunakan teknik Eye Level yaitu teknik pengambilan

gambar dimana posisi kamera sejajar dengan objek. Dan

untuk frame size menggunakan teknik Close-Up yaitu teknik

pengambilan gambar dengan jarak dari batas kepala hingga

bagian bawah leher atau dada.

Pada menit 5:58 - 7:18 terdapat percakapan Bu Tejo,

Yu Sam dan Bu Tri, yang mengatakn kalau Dian sedang

hamil.

Bu Tejo: “aku jadi ingat waktu itu ngeliat Dian turun dari

motor muntah-muntah, itu kalau bukan muntah karena hamil,

karena apa lagi coba”

Yu Sam: “Bu Tejo ni loh, emangnya kalau muntah-muntah

udah pasti hamil apa?”

Bu Tejo: “Yu Sam ini kayak gatau aja loh, udah pasti beda

muntahnya orang hamil dan masuk angin”

Page 84: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

69

Bu Tri: “iya bener itu, kalau muntahnya orang hamil tuh

gaada yang keluar”

Bu Tejo: “nah iya itu makanya”

Dari dialog diatas, dapat kita lihat bahwa pernyataan

yang dikatakan oleh Bu Tejo sama halnya dengan memfitnah.

Apalagi ia mengatakan hal tersebut pada saat status Dian

yang masih belum menikah. Pernyataan tersebut diperkuat

juga oleh Bu Tri yang ikut mengiyakan kalau Dian sedang

hamil, padahal ia sendiri tidak sedang berada di lokasi yang

sama dengan Bu Tejo saat melihat Dian muntah-muntah.

5. Scene 5

Pengambilan gambar dalam scene ini menggunakan

teknik Long Shot yaitu pengambilan gambar secara

keseluruhan objek beserta dengan latar belakangnya.

Fungsinya untuk memperlihatkan objek dengan latar

belakangnya.

Pada menit 15:36 – 16:55 terdapat dialog antara Bu

Tejo, Yu Sam dan Bu Tri.

Bu Tejo: “aku ini enggak fitnah loh, Cuma jaga-jaga aja kalau

Dian ini perempuan yang ga bener, suka gangguin suami

orang”

Bu Tri: “iya kalau gitu bisa jadi, soalnya aku juga pernah

denger cerita dari Panjul. Katanya Dian sering keluar masuk

mall sama om-om”

Bu Tejo: “eh Yu Sam, kira-kira menurut mu Dian ini pake

susuk apa engga hayo?”

Page 85: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

70

Yu Sam: “bisa jadi bisa engga, soalnya kan Dian memang

cantik. Jadi ga heran kalau banyak yang suka”

Bu Tejo: “Modal cantik doang mah ga cukup. Laki-laki

banyak yang suka udah pasti dia pakai susuk”

Dari dialog diatas, bisa kita pahami yaitu tentang

perempuan yang banyak di sukai oleh laki-laki berarti

menggunakan susuk. Karena susuk dipercaya bisa digunakan

untuk memikat lawan jenis.

E. Analisis Semiotika Makna Konotasi Tentang Ghibah dalam Film

Pendek Tilik

1. Scene 1

Gosip, isu dan rumor memiliki pengertian yang identik

yaitu menyebarkan informasi yang mengandung dua

kemungkinan antara benar dan salah atau dengan kata lain

adalah asal-usulnya yang tidak jelas dan diragukan

kebenarannya.1

Gosip tidak bisa disamakan dengan berita kerena berita

adalah informasi yang diyakini kebenarannya melalui fakta,

data, ataupun konfirmasi langsung dari para narasumber.2

Gosip atau ghibah yaitu menceritakan keburukan

seseorang pada orang lain yang benar-benar ada (seseuai

kenyataan) pada orang tersebut. Sedangkan menceritakan

1 Badudu and Sutan Mohammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994), h. 469 2 Badudu and Sultan Mohammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia

Page 86: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

71

tentang keburukan seseorang yang tidak sesuai dengan

kenyataan merupakan sebuah kebohongan.3

Makna konotasi yang terdapat pada scene ini yaitu

menunjukkan sebuah ke-iri-an yang ditunjukkan oleh Yu

Sam. Apalagi saat ia mengatakan atau menyinggung perihal

hubungan orang lain. hal tersebutlah yang menunjukkan kalau

ia seperti tidak suka dengan hal tersebut.

Seperti firman Allah SWT yang terdapat dalam surah

At-Taubah 125:

رض فزادتھم ا الذين في قلوبھم م وام

رجسا الى رجسھم وماتوا وھم كفرون Artinya: “Dan adapun orang-orang yang di dalam hatinya

ada penyakit, maka (dengan surah itu) akan menambah

kekafiran mereka yang telah ada dan mereka akan mati

dalam keadaan kafir” ( QS. At-Taubah 125)4

Setiap manusia memang tidak pernah luput dari

penyakit hati. Tapi, mereka bisa belajar untuk menghilangkan

penyakit hati karena setiap manusia pun memiliki iman.

2. Scene 2

Pada scene 2 terdapat dialog Bu Tejo yang

mengatakan bahwa Dian mempunyai pekerjaan yang tidak

3 Ilyas, Ghibah Perspektif Sunnah, h. 157 4 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya (Surabaya: Karya Agung, 2006)

Page 87: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

72

baik atau tidak benar. Padahal keluar masuk mall bukan

berarti mempunyai pekerjaan yang kurang baik.

Dalam Islam sendiri sudah dijelaskan bahwasanya

mencela atau menghina dan menjelek-jelekkan orang lain

merupakan perbuatan atau tabiat yang tidak terpuji. Perbuatan

ini tentu saja diharamkan dalam agama Islam. Hal ini sudah

jelas tercantum dalam Q.S Al-Hujurat (49:11) :

يا أيھا الذين آمنوا ' يسخر قوم من قوم عسى أن يكونوا خيرا

منھم و' نساء من نساء عسى أن يكن خيرا منھن

Artinya : ““Hai orang-orang yang beriman, janganlah

sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang

lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari

mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan

merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang

direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: (49) : 11)5

Kemudian dalam hadits shahih juga dijelaskan perihal

larangan menjelekkan sesama manusia. Imam Ibn Katsir

dalam Tafsir Al-Qur'an Al-'Adzim berkata bahwa ayat di

atas berisi larangan melecehkan dan meremehkan orang lain.

Sifat melecehkan dan meremehkan termasuk dalam kategori

sombong. Ia mengutip salah satu sabda Rasul SAW,

الكبر بطر الحق- وغمط الن�اس

5 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya (Surabaya: Karya Agung, 2006)

Page 88: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

73

Artinya: “Sombong adalah sikap menolak kebenaran dan

meremehkan manusia.” (HR. Muslim No. 91)6

Dari ayat Al-Qur’an dan hadits shahih yang ada diatas,

dapat kita pahami bahwasannya Allah SWT memberikan

petunjuk kepada kita dalam berakhlak yang baik, terutama

tentang sikap mencela, meremehkan dan menjelek-jelekkan

pekerjaan orang lain. Maka kita sebagai umat beragama

sebaiknya menghindari perbuatan dan perkataan mencela

atau merendahkan orang lain.

3. Scene 3

Ada satu perbuatan dosa yang sering sekali kita

lakukan tanpa kita sadari, yaitu ghibah. Ghibah adalah

perbuatan dimana kita membicarakan aib atau keburukan

orang lain. Ghibah adalah salah satu perbuatan yang dilarang

oleh Allah SWT dan termasuk ke dalam dosa besar.

Meskipun hal yang dibicarakan sesuai kenyataan, ghibah

tetaplah perbuatan yang dzalim.

Ghibah sering sekali atau identiknya dilakukan oleh

perempuan, namun jangan salah, laki-laki juga terkadang

tidak bisa mneghindari perbuatan ghibah. Seperti firman

Allah SWT berikut ini :

ن الظن ان بعض الظن يايھا الذين امنوا اجتنبوا كثيرا م

سوا و' يغتب بعضكم بعضا ايحب احدكم ان ' تجس اثم و

6 Tafsir Al-Qur’an Al ‘Azhim, 6: 714.

Page 89: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

74

اب تو ا ن الله يأكل لحم اخيه ميتا فكرھتموه واتقوا الله

حيم ر

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah

banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka

itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang

lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing

sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka

memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu

merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya

Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang” (Q.S Al-

Hujurat (49) 12)7

Dari firman Allah SWT diatas, dapat kita simpulkan,

meskipun ghibah sangat sulit untuk dihindari, tapi kita harus

tetap mencoba untuk menghindari perbuatan dosa tersebut.

Karena Allah SWT sendiri mengibaratkan pelaku ghibah

seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati.

4. Scene 4

Pada scene ini terdapat dialog Bu Tejo yang

mengatakan kalau Dian hamil, karena pernah melihat Dian

yang saat itu turun dari motor dengan keadaan muntah-

muntah. Kemudian Bu Tejo dan Bu Tri langsung

menyimpulkan kalau muntah-muntahnya Dian karena sedang

hamil.

7 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya (Surabaya: Karya Agung, 2006)

Page 90: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

75

Kejadian ini sama halnya dengan menuduh. Dan

menuduh orang tanpa bukti yang jelas sama halnya seperti

fitnah. Fitnah adalah suatu hal yang dilakukan oleh seseorang

atau sekelompok dengan tujuan untuk menjatuhkan orang lain

atau untuk tujuan buruk lainnya. Dan fitnah dilakukan dimana

orang yang di tuduh tidak melakukan perbuatan tersebut.

Fitnah dalam Islam adalah satu perbuatan yang sangat

tercela karena dengan melakukan fitnah, maka kita dapat

mencemarkan nama baik, menurunkan harga diri orang yang

di fitnah dan juga akan banyak timbul masalah untuk orang

yang di fitnah. Oleh karena itu muncullah pepatah yang

mengatakan bahwa fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan.

Seperti firman Allah SWT yang tercantum dalam surah Al-

Baqarah ayat 193 :

فان R ين يكون الد ى ' تكون فتنة و وقتلوھم حت

لمين انتھوا فT عدوان ا' على الظ

Artinya: “Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi

fitnah, dan agama hanya bagi Allah semata. Jika mereka

berhenti, maka tidak ada (lagi) permusuhan, kecuali terhadap

orang-orang zalim” (QS. Al-Baqarah 193)8

Dari ayat dan penjelasan diatas, dapat kita simpulkan

bahwa Allah SWT sangat melarang kita untuk melakukan

perbuatan tercela apalagi itu fitnah. Karena fitnah merupakan 8 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya (Surabaya: Karya Agung, 2006)

Page 91: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

76

suatu perbuatan yang lebih kejam dari pada pembunuhan.

Dampak yang ditimbulkan oleh fitnah juga banyak. Selain

merugikan orang yang di fitnah, juga bisa merugikan kita

yang memfitnah. Selain itu dampak yang ditimbulkan akibat

fitnah juga antara lain munculnya penyakit hati seperti syirik,

angkuh, kikir dan juga dapat menyebabkan kesengsaraan.9

5. Scene 5

Ditengah masyarakat Indonesia, terdapat sebagian

masyarakat yang menggunakan susuk. Susuk menurut

Wikipedia adalah sebuah benda asing yang ghaib kemudian

diletakkan ke tubuh atau bagian tertentu seseorang. Umumnya

benda tersebut berukuran kecil dan berbentuk seperti logam,

jarum, emas tetapi sudah diberi mantra-mantra khusus.

Tujuan dari menggunakan susuk adalah antara lain

untuk menarik lawan jenis, penambah daya pikat, penambah

daya stamina, atau apapun yang disugestikan oleh

pemakainya. Dan biasanya susuk ditempatkan dibagian mata,

pipi dan dagu.10

Dalam Islam sendiri, susuk sudah terkenal sejak zaman

Nabi Muhammad SAW. Susuk pada zaman itu disebut

dengan ‘At-tiwalah’. Dan sejak zaman itu pula memakai

susuk dinyatakan sebagai perbuatan syirik.

9 Dalamislam.com, “Larangan Fitnah Dalam Islam dan Dalilnya” https://dalamislam.com/akhlaq/larangan/larangan-fitnah-dalam-islam diakses pada 20 Maret 2021 pukul 21:19 10 DalamIslam.com, “Hukum Memakai Susuk Dalam Islam dan Dalilnya” https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-memakai-susuk-dalam-islam diakses pada 20 Maret 2021 pukul 22:54

Page 92: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

77

Dari Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, menjelaskan

tentang definisi “Tiwalah” yang dihukumi sebagai perbuatan

syirik oleh Nabi, diungkapkan seperti: “Sesuatu (susuk) yang

dipasang pada wanita untuk mendatangkan cinta suaminya

dan ini merupakan bagian dari sihir.”11

Kemudian dijelaskna juga dalam Al-Qur’an surat

Ibrahim ayat 7 yang membahas tentang azab Allah, bagi siapa

saja yang tidak bersyukur :

وإذ تأذ ن ربكم لئن شكرتم Wزيدنكم ولئن كفرتم إن عذابي

لشديد

Artinya : “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu

memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti

Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu

mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku

sangat pedih" (QS. Ibrahim(14): 7)12

Dari ayat dan penjelasan diatas, dapat disimpulkan

bahwa Allah SWT sangat tidak menyukai perilaku syirik dan

orang-orang yang tidak bersyukur atas apa yang Allah beri.

Oleh karena itu, kita sebagai umat beragama haruslah

menjauhi perilaku syirik tersebut. Selain mendatangkan dosa

11 DalamIslam.com, “Hukum Memakai Susuk Dalam Islam dan Dalilnya” https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-memakai-susuk-dalam-islam diakses pada 20 Maret 2021 pukul 23:08 12 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya (Surabaya: Karya Agung, 2006)

Page 93: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

78

yang berkali-kali lipat, susuk lebih banyak mendatangkan

mudharat dibandingkan manfaat.

F. Analisis Semiotika Makna Mitos Tentang Ghibah dalam Film

Pendek Tilik

1. Scene 1 Menurut KBBI, iri hati yang disebut juga dengan

dengki atau hasad adalah suatu emosi yang timbul ketika

seseorang yang tidak memiliki suatu keunggulan seperti

prestasi atau lainnya yang dimilikinya, atau juga berharap

orang lain yang memilikinya agar kehilangannya.

Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki

atau rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan

cenderung berusaha untuk menyainginya. Atau dengan kata

lain, iri adalah sifat tidak senang melihat orang lain bahagia

dan berusaha untuk menghilangkan nikmat tersebut. Sifat ini

sangat berbahaya karena tidak ada orang yang suka dengan

orang yang memiliki sifat seperti ini.

2. Scene 2

Mencela yang dalam KBBI diartikan sebagai

menghina secara terang-terangan tentang perilaku seseorang.

Sebagai umat manusia, sangat tidak dibolehkan jika kita

mencela, meremehkan, atau menjelek-jelekkan apapun yang

berkaitan dengan seseorang, misal tentang pekerjaannya.

Karena sesungguhnya, tidak ada satu orangpun yang suka

diremehkan.

Page 94: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

79

Kita pun percaya bahwasannya ada pepatah yang

mengatakan diatas langit masih ada langit, dan juga mengenai

hukum karma. Yang artinya, ketika kita merasa hebat atau

lebih baik dari orang lain, kita tidak boleh lupa baha masih

ada orang lain yang lebih hebat dan lebih baik daripada kita.

Hal ini mengajarkan kita untuk tetap bersikap rendah hati dan

tidak menyombongkan diri.

Perihal hukum karma, kita mempercayai bahwasannya

jika kita mengatakan sesuatu yang jelek tentang seseorang,

biasanya kejelekan tersebut akan berbalik kepada diri kita.

3. Scene 3

Mencela yang dalam KBBI diartikan sebagai

menghina secara terang-terangan tentang perilaku seseorang.

Sebagai umat manusia, sangat tidak dibolehkan jika kita

mencela, meremehkan, atau menjelek-jelekkan apapun yang

berkaitan dengan seseorang, misal tentang pekerjaannya.

Karena sesungguhnya, tidak ada satu orangpun yang suka

diremehkan.

Kita pun percaya bahwasannya ada pepatah yang

mengatakan diatas langit masih ada langit, dan juga

mengenai hukum karma. Yang artinya, ketika kita merasa

hebat atau lebih baik dari orang lain, kita tidak boleh lupa

baha masih ada orang lain yang lebih hebat dan lebih baik

daripada kita. Hal ini mengajarkan kita untuk tetap bersikap

rendah hati dan tidak menyombongkan diri.

Page 95: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

80

Perihal hukum karma, kita mempercayai bahwasannya

jika kita mengatakan sesuatu yang jelek tentang seseorang,

biasanya kejelekan tersebut akan berbalik kepada diri kita.

4. Scene 4

Siapa dari kita yang belum mengetahui tentang fitnah?

Hampir setiap hari kita mendengar kata tersebut. Umumnya

masyarakat mengenal dan memahami fitnah sebagai segala

perbuatan atau penyebaran berita yang tidak sesuai dengan

fakta atau menyebarluaskan berita bohong. Dalam bahasa

Indonesia, fitnah memang diartikan sebagai berita bohong

atau desas-desus tentang seseorang yang dilatarbelakangi

maksud-maksud atau tujuan yang jahat.

Secara garis besar, fitnah diartikan sebagai murtad atau

keluar dari Islam, perang suadara, kekejaman, kekacauan,

ujian dan cobaan serta perkataan jelek. Fitnah dalam

pengertian murtad terdapat dalam QS Al-Baqarah 193. Orang

murtad merupakan fitnah karena dapat menimbulkan

keresahan sosial-keagamaan di kalangan masyarakat Islam.

Kemudian tentang “fitnah lebih kejam daripada

pembunuhan”, mengapa fitnah dikatakan sebagai perbuatan

yang lebih kejam daripada pembunuhan? Jika dikaitkan

dengan makna fitnah sebagai perbuatan yang dapat

menimbulkan kekacauan, maka tidak heran jika fitnah

dianggap lebih kejam daripada pembunuhan.

Page 96: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

81

Oleh karena itu, sebagai umat beragama yang taat akan

perintah Allah SWT, ajib bagi kita untuk menghindari hal-hal

atau perbuatan yang dibenci oleh Allah, agar kita senantiasa

berada dijalan-Nya dalam menjaga, memelihara dan

menghindari kekacauan.

5. Scene 5

Susuk, satu hal yang sering menjadi bincang-bincang

mistis karena misteri yang dikandungnya. Karena beberapa

orang memanfaatkan susuk untuk kepentingan pribadinya,

melalui ritual-ritual tertentu.

Susuk dipercaya bisa membuat aura seseorang menjadi

lebih bersinar, sehingga apa yang tadi menjauh dan kita

ingingkan akan kembali. Misal, kita menyukai seseorang

namun orang tesrebut tidak menyukai kita, dengan

menggunakan susuk kita bisa secara pasti menarik perhatian

orang tersebut. Ada juga yang menggunakan susuk untuk

meringankan rejeki yang diperoleh. Susuk juga dipercaya

sangat manjur untuk membuat hidup semakin populer, enteng

jodoh, rejeki semakin bertambah dan sebagainya.

Mitosnya, seseorang yang memakai susuk ketika

difoto, fotonya akan terlihat lebih bersinar keemasan atau

putih bening. Memakai susuk juga ternyata ada

pantangannya, seperti tidak boleh makan sate dari tusuknya

atau tidak boleh melewati daerah khusus yang dilarang.

Page 97: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

82

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan dan analisis temuan pada bab

sebelumnya, kesimpulan dari hasil penelitian pada skripsi ini yang

mengacu pada rumusan dan batasan masalah yang telah ditetapkan

sebelumnya dengan berdasakan teori dan implementasinya pada objek

penelitian. Peneliti telah menemukan 5 scene yang mengandung

ghibah pada film pendek Tilik yang disampaikan melalui dialog atau

percakapan antara tokoh-tokoh yang berperan dalam film tersebut.

Maka dari itu, peneliti telah menemukan kesimpulan dari

penelitian ini,

di antaranya:

1. Makna denotasi yang telah ditemukan dalam ke-lima scene

tersebut yaitu tentang penjelasan mengenai potongan-potogan

gambar yang menggambarkan tentang kepercayaan atau

budaya yang berlaku di masyarakat, khususnya didaerah

pedesaan dan mengenai pandangan Islam tentang ghibah.

2. Makna konotasi yang terdapat dalam film pendek Tilik yaitu

menjelaskan tentang pandangan Islam mengenai kepercayaan

atau budaya yang berlaku di masyarakat yang berkaitan

dengan agama Islam dan juga tentang stereotip masyarakat.

Stereotip ini nampak jelas di beberapa scene dalam film

tersebut. Salah satunya yaitu stereotip masyarakat khususnya

di pedesaan yang menganggap bahwa perempuan yang sering

Page 98: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

83

keluar masuk mall bersama laki-laki, dianggap mempunyai

pekerjaan yang tidak benar.

3. Makna mitos yang terdapat dalam film pendek Tilik yaitu

menjelaskan tentang mitos secara bahasa dan teori mengenai

kepercayaan yang bersifat kultural yang bersumber dari

budaya yang berlaku di masyarakat setempat khususnya

masyarakat di pedesaan.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian melakukan analisis terhadap film

pendek Tilik, peneliti memberikan saran yang semoga dapat

bermanfaat untuk semua pihak, antara lain:

1. Untuk para pembuat film Indonesia, agar bisa terus berupaya

meningkatkan kreativitas sehingga menghasilkan film-film yang

berkualitas, mengandung pesan-pesan yang mendidik dan

membawa nilai positif bagi masyarakat Indonesia.

2. Untuk masyarakat dan penikmat film yang menonton film Tilik,

diharapkan dapat mengambil dan melihat sisi positifnya sehingga

dapat membantu merubah pola pikir kita ke arah yang lebih baik.

Terutama dalam hal menjaga diri agar tidak melakukan perbuatan

syirik yang dibenci Allah SWT.

3. Untuk peneliti selanjutnya, semoga mampu mengembangkan

penelitian ini dari sisi lainnya.

Page 99: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

84

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Aziz, muhamad Ali. 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media.

Shaleh, Abd Rosyad. 1987. Manajemen Dakwah Islam. Jakarta : Bulan

Bintang.

Brilianto, Ricky. 2007. Panduan Praktis Internet Plus. Jakarta: Puspa Swara.

Mutahhari, Murtadha. 2002. Perspektif Al-Qur’an tentang Manusia dan

Agama. Bandung: CV Pustaka Setia.

Efendi, Onong Uchjana. 1994. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaludin . 2002. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT.

Rosdakarya.

Jumroni dan Suhaimi. 2006. Metode-metode Penelitian Komunikasi. cet. 1;

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Press.

Nasution, Zulkarnaen. 1993. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Seojono dan Abraham. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Rhieneka

Cipta.

Kriyanto, Rachmat. 2010. Teknik Praktif Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

Persada Media Grup.

Page 100: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

85

Krippendorf, Klaus. 1993. Content Analysis : Introduction Tolts Theory And

Methodology, terjemahan Farid Wajidi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Cangara, Hafied. 1998. Pengertian Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Tasmoro ,Toto. 1997. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Astrid, Susanto. 1997. Komunikasi Dalam Teori Dan Praktek. Bandung:

Bina Cipta.

Efendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Amin , Samsul Munir. 2008. Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam. Jakarta:

Mazah.

Radi’udi dan Maman Abdul Djaliel. 2001. Prinsip dan Strategi Dakwah.

Bandung: Pustaka Setia.

Amin, Samsul Munir. 2008. Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam. Jakarta:

Mazah.

Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-

Ikhlas.

Tasmara, Toto. 1997. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Saputra, Wahidin. 2011. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: Rajawali Pers.

Page 101: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

86

Saleh, E. Hassan . 2000. Studi Islam di Perguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ

dan Pengembangan Wawasan. Jakarta: Penerbit ISTN.

Ismail. 2000. Menjelajah Atas Dunia Islam. Bandung: Mizan.

Al-Qaradhawi, Yusuf. 2007. Fiqih Maqashid Syariah. Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar.

A Mustofa. 1999. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Pustaka Setia.

Poejawijatna. 1984. Etika Filsafat Tingkah Laku. Jakarta: Bumi Aksara.

Rizaldy, Alex. 2016. Kartunku Kartunmu. Yogyakarta:Media Group Yogya.

Fernandes, Ibiz. 2002. Macromedia Flash Animation & Cartooning: A

Creative Guide. California.

Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada

media Group.

Sugiono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

ALFABETA.

Imam Suprayoga dan Tobroni. 2003. Metodologi Penelitian Sosial dan

Agama. Bandung: Remaja rosdakarya.

Bachtiar, Wardi. 1997. Metode Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos.

Eriyanto. 2011. Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta:Kencana.

Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan.

Jakarta: Kencana Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media

Massa. Jakarta: Kencana

Supryogo, Imam. 2001. Metode Penelitian Sosial Agama. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Page 102: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

87

Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Departemen agama rI. 2006. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Surabaya:

Karya Agung.

Badudu dan Sutan Mohammad Zain. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia.

Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Askurifai Baskin. 2006. Jurnalistik Telvisi: Teori dan Praktik. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media.

Effendi dan Erdianto. 2004. Komunikasi Massa. Bandung : PT. Remaja

Rosda Karya.

Pratista Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Muhammad, Alan. Dalil Dalil al-Falihin, Syarah kitab Hadits Riyadhush

Shalihin

Jurnal

Efa Rubawati. 2018. “ Media Baru : Tantangan dan Peluang Dakwah” , Jurnal Studi Komunikasi

Internet

"Kisah di Balik Viralnya Film Tilik, Buah Penantian 2 Tahun". Radar Jogja.

22 Agustus 2020. https://radarjogja.jawapos.com/2020/08/22/kisah-di-

balik-viralnya-film-tilik-buah-penantian-2-tahun/ Diakses tanggal 30

September 2020

Kustin Ayuwurangi, Youtube Jadi Aplikasi Media Paling Populer di

Indonesia. CNNIndonesia.com, 2018

Page 103: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

88

Weber, Tim ,"BBC strikes Google-YouTube deal", (BBC: 2007) Diakses

tanggal 7 Oktober 2020

Ravacana Films, Showreel 2019, https://www.youtube.com/watch?v=b0L-

JYOcd_0 diakses pada 7 Oktober 2020 pukul 22.06

Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas, “Film”,

https://id.wikipedia.org/wiki/Film diakses pada tanggal 25

Desembehttps://id.wikipedia.org/wiki/Film 2020 pukul 21.21

Profil Siti Fauziah, Pemeran Bu Tejo Di Film Tilik. Kumparan.com, 25

Agustus 2020 https://kumparan.com/profil-artis/profil-siti-fauziah-

pemeran-bu-tejo-di-film-tilik-

1u4PyXgJfAI#:~:text=Siti%20Fauziah%20lahir%20di%20Blitar,dan%

20Mekkah%20I'm%20Coming Di akses pada 17 Januari 2021 pukul

14.00

Deskripsi Ravacana Films, https://ravacanafilms.com/history/ , diakses pada

19 Januari 2021 pukul 20.05

Ravacana Film, “Program Acara” https://ravacanafilms.com/programs/

diakses pada 26 Juni 2021 pukul 14.40

Wikipedia, Kartun, https://id.wikipedia.org/wiki/Kartun diakses pada 10

Februari 2021, pukul 19:33

Page 104: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

89

LAMPIRAN

Page 105: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

90

Page 106: ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA GHIBAH DALAM FILM PENDEK …

91