manajemen sumber daya manusia pada organisasi sosial keagamaan
DESCRIPTION
Mendeskripsikan dan membandingkan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) pada BAZNAS sebagai organisasi pemerintah dan LAZ Al-Azhar sebagai organisasi non-pemerintah.TRANSCRIPT
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
1 Universitas Indonesia
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kesejahteraan sosial dalam artian yang sangat luas mencakup berbagai
tindakan yang dilakukan oleh individu ataupun organisasi untuk mencapai taraf
hidup yang lebih baik. Hal ini terlihat dari definisi yang dikemukakan oleh
Friedlander (1982, 4) : “Social welfare is the organized system of social services
and institutions, design to aid individuals and group to attain satisfying standards
of life and health.” (Kesejahteraan sosial merupakan sistem yang terorganisir dari
institusi dan pelayanan sosial, yang dirancang untuk membantu individu ataupun
kelompok agar dapat mencapai standar hidup dan kesehatan yang lebih
memuaskan).
Dalam hal ini, kesejahteraan sosial berkaitan dengan organisasi atau
institusi pelayanan. Artinya, dengan adanya lembaga atau institusi yang ada di
masyarakat dapat menciptakan atau meningkatkan kesejahteraan sosial melalui
pelayanan-pelayanan yang diberikan oleh institusi atau lembaga tersebut.
Sekarang ini banyak masyarakat yang membutuhkan pelayanan sosial. Misalnya,
masyarakat miskin dimana mereka sangat minim sekali dalam hal akses untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Melalui lembaga atau institusi sosial yang
ada maka masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya melalui
pelayanan-pelayanan yang diberikan. Pelayanan inilah yang nantinya dapat
memaksimalkan akses masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup
mereka. Hal ini juga dijelaskan dalam UU Kesejahteraan Sosial No.11 Tahun
2009 yang menjelaskan bahwa lembaga sosial menyelenggarakan kesejahteraan
hidup masyarakat.
Dalam Undang-Undang Kesejahteraan Sosial No. 11 tahun 2009,
disebutkan bahwa yang dimaksud dengan lembaga sosial adalah organisasi sosial
atau perkumpulan sosial yang melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial
yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak
berbadan hukum. Lembaga sosial sendiri memiliki banyak ragamnya dari yang
bercorak kemanusiaan, hingga keagamaan. Sebut saja Sampoerna Foundation,
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
2
Universitas Indonesia
Dompet Dhuafa (DD), Rumah Zakat, serta banyak lainnya. Pada intinya semua
lembaga sosial tersebut memiliki tujuan yang mulia sesuai dengan tujuan dari
penyelenggaraan kesejahteraan sosial, salah satunya yaitu meningkatkan taraf
kesejahteraan, kualitas, dan kelangsungan hidup masyarakat.
Khusus untuk lembaga sosial keagamaan atau biasa disebut Faith Based
Organization (FBO) yang berbasis Islam di Indonesia, lebih dikenal dengan
sebutan Badan Amil Zakat (BAZ) atau Lembaga Amil Zakat (LAZ). BAZ/LAZ
ini secara formal diakui oleh Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 sebagai
lembaga yang berhak mengelola zakat. Oleh karena itu, kedua lembaga ini
memiliki peran dan fungsi yang strategis, baik dilihat dari perspektif
pemberdayaan sosial-ekonomi umat maupun dari hubungan zakat dengan
perpajakan.
BAZ/LAZ di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar. Sebagai
Negara dengan penduduk muslim yang cukup besar di dunia, dana zakat yang
dikelola dengan baik akan mampu untuk mengentaskan kemiskinan. Jumlah
penduduk muslim dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Populasi Penduduk Muslim
Negara Perkiraan Populasi
Penduduk Muslim
tahun 2009
Persentase
Populasi Muslim
Persentase
Populasi Muslim
di Dunia
Indonesia 202.867.000 88.2 % 12.9 %
Pakistan 174.082.000 96.3 % 11.1 %
India 160.945.000 13.4 % 10.3 %
Bangladesh 145.312.000 89.6 % 9.3 %
Mesir 78.513.000 94.6 % 5 %
Nigeria 78.056.000 50.4 % 5 %
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
3
Universitas Indonesia
Sambungan tabel 1.1
Iran 73.777.000 99.4 % 4.7 %
Turkey 73.619.000 98 % 4.7 %
Algeria 34.199.000 98 % 2.2 %
Sumber : Majalah ENHA-Edisi 16 April–Mei 2010, Hal. 16
Besarnya jumlah penduduk kaum Muslim Indonesia berdasarkan tabel
diatas menggambarkan potensi zakat yang cukup besar. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Hanum, diperkirakan potensi dana zakat di
Indonesia pada tahun 2009 sebesar 27,2 triliun rupiah. Pada kenyataannya terjadi
peningkatan yang signifikan rentang waktu tahun 2001 hingga 2008 sebesar
28,79% setiap tahunnya namun dana zakat tersebut tahun 2010 diperkirakan dapat
berjumlah 1 triliun rupiah. Tentu perbedaan dalam bentuk nominal ini cukup besar
dengan potensi dana zakat yang ada di Indonesia. (Hanum, 2009). Dalam Islam, zakat merupakan salah satu kewajiban kaum Muslim.
Terdapat beberapa ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan bahwa zakat
merupakan sebuah kewajiban kaum Muslimin bagi yang mampu. Hal ini menjadi
wajib karena zakat bertujuan untuk menyucikan harta. Salah satunya terdapatdalam surat At Taubah: 103. Allah SWT berfirman:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan menyucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Rasul SAW telah mendelegasikan tugas
mengelola zakat dengan menunjuk Amil Zakat. Dengan kalimat “Ambillah zakat
dari sebagian harta mereka…” bahwa dapat diartikan zakat akan lebih baik jika
dikelola secara profesional dan terorganisir oleh Amil Zakat. Amil Zakat yang
mempunyai tanggung jawab terhadap tugasnya, memungut, menyimpan, dan
mendistribusikan harta zakat kepada orang yang berhak menerimanya. Dalam
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
4
Universitas Indonesia
konteks sekarang, zakat dikelola oleh pemerintah atau lembaga amil atau yang
dikenal di Indonesia dengan Badan Amil Zakat (BAZ) atau Lembaga Amil Zakat
(LAZ). Secara fikih diperbolehkan muzakki menyerahkan langsung zakatnya
kepada mustahik. Tetapi, dalam konteks yang lebih makro, tujuan ibadah zakat
tidak akan tercapai apabila tidak dikelola oleh lembaga Amil.
Mengenai kualitas Amil Zakat yang akan bekerja dalam LAZ, HRD LAZ
Al-Azhar mengatakan bahwa SDM berperan penting dalam kemajuan organisasi.
“Aku gak bisa membayangkan jika lembaga-lembaga zakat dikelola oleh tenaga
sisa, bagaimana dapat mengentaskan kemiskinan. Oleh karena itu sangat butuh
tenaga-tenaga muda, yang punya mimpi, serta kreatifitas yang tinggi agar
tercapainya tujuan organisasi”. (SN, HRD LAZ Al-Azhar, Maret 2010)
Perlu adanya pengelolaan zakat secara profesional secara bertanggung
jawab yang dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah. Oleh karena itu,
pemerintah memberikan perlindungan, pembinaan, dan pelayanan atas
pengelolaan zakat. (Penjelasan atas UU No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan
zakat). Kemudian dalam bukunya Ali (1988, 65) mengenai pedoman zakat
dijelaskan beberapa prinsip-prinsip pengorganisasian yang perlu dilaksanakan,
salah satunya yaitu pentingnya penanggung jawab lembaga yang berada pada
pemerintah serta pelaksanaan suatu lembaga harus memiliki Amil yang bekerja
penuh dan profesional.. Sebagai lembaga yang mengelola dana zakat yang berasal dari muzakki,
BAZ/LAZ dipercayakan untuk dapat menyalurkan dana tersebut. Salah satu faktor
terkelolanya organisasi dengan baik yaitu SDM yang berada didalamnya menjadi
penting dan mempunyai peranan strategis. Horsefield (1988) melihat MSDM
memegang peran utama dalam menjalankan sebuah organisasi. Menurutnya, Jika
dianalogikan dalam perusahaan, hubungan yang terjadi dalam MSDM dengan
organisasi yaitu tidak jauh berbeda antara direktur keuangan dan manager
keuangan yang saling membutuhkan satu sama lain (Donovan & Jackson, 1991,
309).
Dowling (1983) mengatakan bahwa SDM dalam organisasi sama
pentingnya dengan manajemen keuangan ( financial). Dowling melanjutkan bahwa
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
5
Universitas Indonesia
dalam sebuah perusahaan, kunci dari memahami peran MSDM ialah memahami
fungsi perencanaan strategis. Artinya tujuan dari MSDM berkaitan erat dengan
tujuan dari sebuah organisasi (Donovan & Jackson, 1991, 310).
Melihat kondisi SDM organisasi sosial keagamaan (Faith Based
Organization) yaitu BAZ atau LAZ, Jamil Azzaini, manajer Kubik Leadership,
menilai bahwa banyak di antara SDM pengelola zakat yang belum memiliki
kualitas optimal. Untuk mencapai kualitas organisasi sosial keagamaan yang baik
diperlukan tiga hal dasar, yaitu berkompeten (kafaah), amanah, dan memiliki etos
kerja tinggi (himmah). (Hamid, 2009)
Bahrir mengatakan bahwa kualitas manajemen suatu organisasi pengelola
zakat harus dapat diukur. Untuk itu, ada tiga kata kunci yang dapat dijadikan
sebagai alat ukurnya yaitu amanah, profesionalitas, dan transparan. Sifat amanah
merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap amil zakat. Tanpa
adanya sifat ini, hancurlah semua sistem yang dibangun. Kedua, sikap profesional.
Sifat amanah belumlah cukup. Harus diimbangi dengan profesionalitas
pengelolaannya. Ketiga, transparan. Dengan transparannya pengelolaan zakat,
maka kita menciptakan suatu sistem kontrol yang baik, karena tidak hanya
melibatkan pihak internal organisasi saja, tetapi juga akan melibatkan pihak
eksternal. Transparansi inilah rasa curiga dan ketidakpercayaan masyarakat akan
dapat diminimalisasi. (Bahrir, 2004)
Manajemen itu sendiri Menurut Mary Parker Follet ialah seni untuk
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa
para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang
lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan cara
lain dengan tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. (Handoko, 1996, 3).
BAZNAS sebagai satu-satunya lembaga zakat yang dikelola oleh
pemerintah pada tingkat nasional. BAZNAS harus memiliki kualitas pelayanan
yang optimal guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ayu Safira Purwanti dalam tesisnya yang
berjudul “ Analisis SWOT dalam Upaya Pengembangan Badan Amil Zakat
Nasional”, peneliti menitikberatkan pada potensi kemampuan organisasi ini
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
6
Universitas Indonesia
dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT menunjukkan bahwa SDM
yang berkualitas atau Amil Zakat BAZNAS memiliki potensi dalam
mengembangkan BAZNAS menjadi sebuah organisasi yang nasional meskipun
baru berdiri pada tahun 2001.
Pemilihan BAZNAS sebagai penelitian juga menindaklanjuti atas
penelitian yang dilakukan oleh Erika Takidah dalam tesisnya yang berjudul
“Analisa Pengaruh Kualitas Jasa BAZNAS pada Kepuasan dan Kepercayaan
Muzakki”. Dalam penulisannya, peneliti menitikberatkan pada pembahasan
mengenai kualitas jasa yang BAZNAS berikan keapada Muzakki. Beberapa
kesimpulan yang didapatkan yaitu pentingnya empati para Amil Zakat terhadap
Muzakki, peraturan hukum menyangkut jasa Badan Amil Zakat, serta hubungan
baik yang diberikan Amil Zakat kepada Muzakki meningkatkan rasa kepercayaanMuzakki terhadap BAZNAS. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh kedua
peneliti diatas, peneliti memberikan masukan bahwa salah satu kunci dari
keberhasilan tingginya tingkat kepuasan Muzakki yaitu faktor Amil Zakat yang
memberikan pelayanan optimal. Oleh karena itu, dalam penelitian sekarang
mencoba membahas mengenai gambaran rangkaian kegiatan MSDM yang
dijalankan oleh BAZNAS dalam mendapatkan dan menyeleksi tenaga Amil
Zakat.
Untuk melihat gambaran MSDM yang lebih jelas, maka peneliti
melakukan perbandingan dengan LAZ. LAZ merupakan lembaga yang dibentuk
oleh masyarakat dengan persetujuan oleh pemerintah. Dalam penelitian tesis yang
dilakukan oleh Suryo Adi Prayitno Sitepu dengan judul “Strategi Pengelolaan
SDM berbasis Kompetensi”, penulis mengkaji tentang seberapa besar pengaruh
dari kompetensi dan talenta SDM dalam mempengaruhi perkembangan organisasi.
Strategi ini dilakukan dalam perusahaan industri WIKA dan menunjukkan bahwa
strategi pengelolaan SDM yang dilakukan oleh perusahaan industri WIKA
berpengaruh terhadap produktivitas organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa SDM
cukup berperan penting dalam peningkatan produktivitas perusahaan, namun
WIKA perusahaan industri dan perusahaan profit, tentu saja hal ini berbeda
dengan LAZ yang merupakan organisasi non-profit.
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
7
Universitas Indonesia
Selain itu, peneliti berangkat dari penelitian yang dilakukan oleh Nurulita
Fitria dalam skripsinya yang berjudul “Tingkat Kepuasan Muzakki terhadap
Pelayanan Jasa Lembaga Amil Zakat (Studi Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar
Peduli Ummat Jakarta)” Dalam skripsinya, Fitria menggambarkan pentingnya
peran dari lembaga dalam menyediakan jasa pelayanan kepada Muzakki. Fitria
memiliki kesimpulan bahwa peranan Amil Zakat LAZ Al-Azhar Peduli Ummat
merupakan kunci dari pelayanan jasa. Berbagai strategi yang dilakukan oleh LAZ
Al-Azhar seperti sosialisasi dana CSR ke berbagai perusahaan, service excellent,
memberikan pengetahuan seputar zakat kepada para Muzakki, memberikan
laporan kegiatan dan keuangan ZISWAF setiap bulannya melalui CARE
Newsletter , serta adanya konsultasi zakat merupakan kelebihan yang dimiliki oleh
LAZ ini. Untuk menindaklanjuti penelitian yang dilakukan oleh kedua penelitidiatas, maka penelitian selanjutnya akan mencoba melihat bagaimana rangkaian
kegiatan MSDM ditubuh LAZ Al-Azhar sebagai lembaga non-profit yang
dibentuk oleh masyarakat secara swadaya.
Searle (2009) mengatakan bahwa organisasi yang menjalankan MSDM
yang baik, perlu memperhatikan tahap rekrutmen dan seleksi Amil Zakat sebagai
langkah awal yang harus dijalankan. Tahap tersebut juga merupakan bagian
terpenting serta mempunyai dampak yang signifikan bagi organisasi tersebut di
masa mendatang. (Collings & Wood, 2009, 151).
1.2 Perumusan Permasalahan
Salah satu prestasi BAZNAS saat ini yaitu berhasil mempertahankan
sertifikasi ISO 9001-2000 yang disempurnakan menjadi ISO 9001-2008.
Diperolehnya ISO 9001-2008 merupakan langkah sukses BAZNAS kedua
mempertahankan kinerjanya untuk menjadi Badan Pengelola Zakat yang Amanah,
Transparan dan tentunya Profesional. ISO 9001-2008 adalah sertifikasi kepada
seluruh bagian dalam organisasi BAZNAS yang meliputi ManajemenPenghimpunan, Manajemen Pendayagunaan, Manajemen Keuangan serta
Manajemen Support Organisasi. Secara keseluruhan peran Amil Zakat disini
penting dalam meningkatkan kepuasan dan kepercayaan Muzakki.
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
8
Universitas Indonesia
Sebagai satu-satunya lembaga zakat berskala nasional, BAZNAS memiliki
MSDM dalam mengelola Amil Zakat. Sebagai lembaga milik pemerintah,
tentunya pengelolaan SDM akan berbeda dengan lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat secara swadaya. Sebagai lembaga yang terdiri atas elemen
pemerintah, kaum ulama, serta masyarakat, maka perlu dikaji lebih dalam
bagaimana BAZNAS menjalankan MSDM sehingga mendapatkan beberapa
penghargaan dan tetap bertahan hingga saat ini.
Untuk pembanding lembaga pemerintah, maka dipilihlah LAZ. Hal ini
menindaklanjuti atas Undang-Undang No. 38 tahun 1999 yang mengatakan bahwa
lembaga zakat dapat dibentuk oleh pemerintah dan masyarakat dengan syarat-
syarat tertentu. Oleh karena itu, peneliti memilih LAZ Al-Azhar sebagai
pembanding organisasi zakat.
Dengan berbagai pengelolaan program yang produktif dan variatif, Al-
Azhar dikenal sebagai LAZ yang kreatif dalam melakukan pengembangan
program baru, dan tidak jarang menarik simpati publik, Rumah Gemilang
Indonesia, Mushalla for Sale, Qurban by Request , Benah Madrasah, dan Rumah
Ibadah menjadi produk pemberdayaan yang kreatif. Hingga akhirnya LAZ Al-
Azhar mendapatkan penghargaan (award ) sebagai The Best Zakat Empowering
Organization oleh Indonesia Magnificence of Zakat (IMZ) pada tahun 2009.
Penghargaan tersebut merupakan hasil upaya kerja keras LAZ dalam memberikan
pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat. Peran Amil Zakat dalam
mendukung program yang variatif dan inovatif menjadi cukup penting dalam
mendapatkan penghargaan ini. Sebagai lembaga yang dikenal kreatif dan inovatif
maka peneliti ingin melihat bentuk MSDM yang dijalankan oleh LAZ Al-Azhar
Peduli Ummat.
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka permasalahan utama
dalam penelitian ini adalah bagaimanakah manajemen sumber daya manusia pada
BAZNAS dan LAZ Al-Azhar Peduli Ummat ?
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
9
Universitas Indonesia
1.3 Tujuan Penelitian
Salah satu faktor keberlangsungan sebuah organisasi yang baik yaitu
SDM. SDM yang menjalankan organisasi harus memiliki kemampuan dan
profesional dibidangnya. Untuk mendapatkan SDM yang baik maka organisasi
harus memiliki Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang baik pula. Oleh
karena itu, tujuan dari penelitian ini ialah :
1. Mendeskripsikan dan membandingkan Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) pada BAZNAS sebagai organisasi pemerintah dan LAZ Al-
Azhar sebagai organisasi non-pemerintah.
1.4 Signifikansi Penelitian
1.4.1 Manfaat Praktis
1. Menjadi masukan bagi BAZ dan LAZ atau Human Resource Department
(HRD) dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).
2. Menjadi masukan bagi organisasi sejenis dalam melihat rangkaian
kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) organisasi yang
berbasis keagamaan.
1.4.2 Manfaat Akademis
Memberikan masukan yang bermanfaat bagi pengembangan Ilmu
Kesejahteraan Sosial dalam pembelajaran mengenai manajemen organisasi
nirlaba. Lebih khususnya Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) pada Faith
Based Organization (FBO).
I.5 Metode Penelitian
I.5.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran rangkaian kegiatan
MSDM dalam BAZNAS dan LAZ Al-Azhar Peduli Ummat. Untuk mencapai
tujuan penelitian maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan secara
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
10
Universitas Indonesia
kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk dapat menggali lebih dalam
mengenai MSDM dalam organisasi khususnya yang berlandaskan keagamaan.
Selain itu, pendekatan ini juga bertujuan untuk melihat perbedaan
manajemen antara organisasi pemerintah dan non-pemerintah. Oleh karena itu,
diperlukan pendekatan-pendekatan yang lebih mendalam dengan harapan
informasi yang luas dan mendalam dapat diperoleh. Organisasi yang dikelola oleh
pemerintah tentunya memiliki Standard Operating Procedure (SOP) MSDM yang
berbeda dengan organisasi yang dikelola oleh masyarakat secara swadaya.
Dengan begitu pendekatan kualitatif perlu dilakukan agar dapat melihat MSDM
secara objektif.
Pendekatan kualitatif dipilih karena menekankan pada manfaat dan
pengumpulan informasi dengan mendalami fenomena yang diteliti(Koentjaraningrat, 1994, 84). Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh
Bogdan dan Taylor yang mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai suatu
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata
tertulis/lisan dari pelaku yang diamati. (Moleong, 2006, 3).
Pendekatan kualitatif juga memiliki satu tujuan penting yaitu untuk
memahami fenomena yang kompleks dengan jalan mengujinya dalam
keseluruhannya dalam konteks (Moleong, 2006, 33). Adapun tujuan dari
pendekatan ini yaitu peneliti secara aktif berinteraksi secara pribadi dengan
informas. (Moleong, 2006, 32) Bahwa untuk memaknai kegiatan interaktif ini
peneliti seharusnya berinteraksi langsung dengan para informan antara lain
dengan mewawancarai dan melakukan observasi latar ilmiah, agar diperoleh
pemahaman emik (menurut persepsi mereka bukan persepsi peneliti) mengenai
kepercayaan, tujuan, dan alat untuk mencapai tujuan itu.
Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa pendekatan kualitatif adalah tradisi
tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
pengamatan pada manusia dan kawasannya sendiri dan berhubungan dengan
orang-orang tersebut dalam bahasanya sendiri dan dalam peristilahannya (dalam
Moleong, 2004, 9).
Pendekatan kualitatif dipilih untuk mendapatkan lebih banyak keleluasaan
dalam menyusun proses penelitian dan menganalisis catatan lapangan. Hasil
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
11
Universitas Indonesia
wawancara, atau data-data sekunder yang didapatkan akan sangat mendukung
argumentasi dalam menggambarkan MSDM dalam BAZ/LAZ. Dengan
pendekatan kualitatif ini, diharapkan dapat mengangkat kekayaan data dan
permasalahan yang tidak diduga sebelumnya. Sehingga memungkinkan informan
untuk menjawab dengan bebas segala hal yang bermakna baginya, tanpa harus
membuatnya terperangkap pada pilihan kondisi dan jawaban standar yang tidak
sesuai dengan konteks pengalaman selama bekerja di BAZ/LAZ.
1.5.2 Jenis Penelitian
Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran secara utuh dan terperinci
mengenai MSDM dalam FBO. Oleh karena itu, jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian deskriptif untuk memenuhi tujuan ini. Penelitian deskriptif
menampilkan gambaran situasi, setting sosial atau hubungan yang lebih rinci
(Neuman, 2006, 21-22).
Penelitian ini adalah studi deskriptif dengan melakukan perbandingan pada
FBO BAZNAS dan LAZ Al-Azhar Peduli Ummat. Peneliti berusaha
mengembangkan konsep metode kualitatif dengan cara menentukan informan
yang erat kaitannya dengan MSDM dan yang dianggap paling mengetahui tentang
rangkaian kegiatan MSDM pada BAZNAS atau LAZ Al-Azhar Peduli Ummat.
Pada akhirnya penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data untuk
memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari naskah
wawancara (transkrip wawancara), catatan lapangan, gambar foto, rekaman video-
tape, dokumen pribadi, dan dokumen resmi lainnya. (Moleong, 2004, 6).
1.5.3 Lokasi Penelitian
Peneliti memilih 2 Lokasi yang berbeda. Pertama, BAZNAS yang
beralamat di Jl. Kebon Sirih No. 57 Jakarta Pusat 10340. BAZNAS dipilih
sebagai lokasi pengumpulan data karena :
1. BAZNAS merupakan lembaga sosial keagamaan yang berada di bawah
naungan pemerintah. Sebagai lembaga resmi pemerintah, BAZNAS juga
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
12
Universitas Indonesia
sebagai pusat data nasional, yang mencakup data BAZ/LAZ, data jumlah
penerimaan BAZ / LAZ, data pendayagunaan BAZ/LAZ, maupun data
muzakki ataupun mustahik secara nasional.
2. BAZNAS sebagai Badan Amil Zakat secara nasional memiliki dana zakat
dengan peningkatan dana yang cukup tinggi yang diterima dari para muzakki.
Peningkatan dana zakat dapat dilihat dari awal berdirinya BAZNAS sebagai
organisasi zakat pada tahun 2001 berjumlah 1 Juta Rupiah hingga saat ini
berjumlah 37 Millyar Rupiah dan terus meningkat setiap tahunnya.
3. BAZNAS sebagai pusat pembinaan dan pengembangan SDM zakat nasional.
Dalam mencari perbandingan lembaga sosial keagamaan, BAZNAS satu-
satunya lembaga milik pemerintah yang menangani zakat secara nasional.
Kedua, LAZ Al-Azhar Peduli Ummat yang beralamat di Masjid Agung Al-AzharJl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110. LAZ ini dipilih
sebagai lokasi pengumpulan data karena :
1. LAZ Al-Azhar Peduli Ummat merupakan lembaga zakat berbasis masjid yang
berdiri semenjak 5 tahun yang lalu. LAZ Al-Azhar Peduli Ummat dalam
perkembangan telah menjadi sebuah Lembaga Amil Zakat Nasional
(LAZNAS) yang telah diakui oleh pemerintah Indonesia. Dana penghimpunan
yang telah mencapai 9 Milliar rupiah membuat LAZ Al-Azhar menjadi salah
satu LAZ berbasis masjid yang diakui oleh masyarakat Indonesia. LAZ
berbasis masjid inilah salah satu faktor yang menjadikan LAZ ini
mendapatkan penghargaan dari IMZ.
2. LAZ Al-Azhar Peduli Ummat merupakan lembaga zakat yang dibentuk oleh
masyarakat dan berdiri secara mandiri (non-pemerintah) sehingga dapat
menjadi pembanding organisasi pemerintah atau BAZ dalam bidang MSDM.
Sebagaimana yang diketahui bahwa dalam Undang-Undang No. 38 Tahun
1999, lembaga zakat hanya dapat dibentuk oleh pemerintah (BAZ) dan
masyarakat (LAZ) dengan syarat-syarat tertentu. LAZ Al-Azhar termasuk
salah satu lembaga zakat yang telah memenuhi kriteria tersebut.
3. LAZ Al-Azhar mendapatkan penghargaan (award ) sebagai The Best Zakat
Empowering Organization oleh Indonesia Magnificence of Zakat (IMZ) pada
tahun 2009 atas kreatifnya program yang dilakukan oleh LAZ Al- Azhar.
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
13
Universitas Indonesia
Penghargaan tersebut merupakan hasil upaya kerja keras LAZ dalam
memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat. Peran Amil
Zakat dalam mendukung program yang variatif dan inovatif menjadi cukup
penting dalam mendapatkan penghargaan ini.
4. LAZ Al-Azhar Peduli Ummat sebagai mitra dari BAZ memiliki tanggung
jawab yang tinggi dalam pengelolaan dana yang diterima dalam muzakki.
Oleh karena itu merupakan salah satu hak muzakki untuk dapat mengetahui
LAZ Al-Azhar secara transparan.
1.5.4 Teknik Pemilihan Informan
Sifat penelitian ini adalah deskriptif maka untuk menentukan informan
pada penelitian ini tidak menggunakan populasi atau sampel dengan pengertian
yang dipahami di penelitian kuantitatif. Informan yang diambil sebagai sampel
dari daerah tertentu maka sampel tersebut tidak bersifat mewakili (representatif
populasi) tetapi lebih diperlakukan sebagai kasus yang mempunyai ciri khas
tersendiri yang tidak harus sama dengan ciri populasi yang “diwakilinya”. Sebab
penelitian ini tidak bertujuan untuk menggeneralisasi melainkan lebih bersifat
kasuistik, unik dan tidak digeneralisasi pada konteks lain. Meski nantinya akan
tetap ada generalisasi, tetapi hal tersebut berbeda dengan yang dimaksudkan
dengan generalisasi pada penelitian kuantitatif. (Irawan, 2006, 52,65).
Berdasarkan konteks tersebut maka terdapat beberapa kriteria sebagai
syarat untuk menentukan informan yang akan dipakai dalam penelitian ini yaitu
mereka yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) BAZ/LAZ, mereka yang terlibat dalam
perumusan konsep MSDM, pihak yang bertanggung jawab berjalannya konsep,
terakhir Amil Zakat itu sendiri sebagai triangulasi peneliti. Mereka yang
memenuhi kriteria tersebut diharapkan memahami MSDM dalam organisasi
tersebut. Oleh karena itu, untuk memperoleh informan tersebut dapat dibagi
menjadi dua komponen informan sebagaimana memenuhi kriteria yang telah
ditentukan sebelumnya yaitu :
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
14
Universitas Indonesia
1. Kepala Divisi Human Resource Department (HRD)
Divisi HRD yaitu divisi yang mengurusi tahap awal dalam rekrutmen
Amil Zakat hingga tahap akhir masa pensiun di organisasi. Secara tidak langsung
Kepala HRD menjadi penanggung jawab atas rekrutmen, seleksi, pelatihan,
pengembangan hingga masa pensiun Amil Zakat yang akan bekerja di BAZ /
LAZ. Kepala HRD juga mengetahui hambatan dalam menangani Amil yang
bekerja pada sektor sosial keagamaan.
2. Amil Zakat BAZ / LAZ
Amil Zakat BAZ / LAZ sebagai pihak yang menjalankan proses MSDM.
Sebagai salah satu elemen dalam BAZ / LAZ, Amil Zakat bertanggung jawab
terhadap tugas yang diberikan oleh BAZ / LAZ. Dari mereka akan didapatkan
informasi mengenai tahap-tahap yang dilaluinya sebelum masuk kedalam BAZ /
LAZ hingga saat mereka menjalani tugas sebagai Amil Zakat secara langsung
maupun tidak langsung beserta hambatan maupun pendukungnya.
Tabel 1.2 Theoretical sampling
Informasi yang dicari Informan
Konsep awal, kriteria serta tujuan
HRD dalam melaksanakan fungsi
MSDM BAZ
BAZNAS Kepala divisi
HRD BAZNAS
1
Pemahaman mengenai konsep
MSDM dalam BAZ selama
proses menjadi Amil Zakat.
Amil Zakat
BAZNAS
1
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
15
Universitas Indonesia
Sambungan tabel 1.2
Konsep awal, kriteria serta
tujuan HRD dalam
melaksanakan fungsi MSDM
LAZ.
LAZ Al-
Azhar Peduli
Ummat
Kepala divisi
HRD LAZ Al-
Azhar Peduli
Ummat
1
Pemahaman mengenai konsep
MSDM dalam LAZ selama
proses menjadi Amil Zakat.
Amil LAZ Al-
Azhar Peduli
Umat
2
Total 5
Teknik penentuan informan yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive sampling. Pada teknik ini, setiap populasi tidak mendapat
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai informan, Siapa yang akan diambil
sebagai informan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Caranya adalah dengan
menyesuaikan informan dengan karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya
sehingga populasi sampel yang digunakan tidak acak melainkan sampel yang
telah dikenali. Dalam BAZNAS sampel telah ditentukan oleh pihak terkait,
peneliti hanya menyampaikan kriteria yang sesuai tujuan penelitian. Jumlah
informan BAZNAS yang diwawancara berjumlah 1 orang, hal ini merupakan
permintaan dari pihak HRD BAZNAS. Berbeda dengan LAZ Al-Azhar, peneliti
mendapatkan 2 informan dalam penelitian. Pemilihan 2 informan ini atas
permintaan pihak HRD LAZ Al-Azhar. Peneliti juga melihat bahwa 2 informan
tersebut cukup menggambarkan Amil Zakat yang berada di LAZ Al-Azhar karena
pertama, informan pertama merupakan Amil Zakat yang baru masuk dalam LAZ
sehingga ia masih mengetahui bagaimana rangkaian kegiatan MSDM LAZ Al-
Azhar. Sedangkan untuk informan lainnya, peneliti mendapatkan informasi bahwa
Amil Zakat tersebut merupakan Amil Zakat yang cukup lama telah berada di LAZ
tersebut. oleh karena itu akan didapatkan informasi yang mendalam mengenai
pengalamannya selama bekerja di LAZ.
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
16
Universitas Indonesia
Konsep mengenai MSDM pada dasarnya akan didapatkan dari pihak HRD
BAZ/LAZ dan akan dilengkapi oleh temuan lapangan yang didapatkan dari Amil
Zakat. Pemilhan informan Amil Zakat bertujuan sebagai triangulasi terhadap
temuan lapangan.
1.5.5 Teknik Pengumpulan Data
1. Studi kepustakaan dan dokumentasi
Studi kepustakaan dan dokumentasi adalah untuk mendapatkan data
sekunder yaitu data pendukung dan memperkuat data primer yang didapat dari
sumber data yang berupa catatan, teori–teori dan bahan–bahan acuan penelitian
serta untuk mendapatkan data–data sekunder dari dokumen, buku–buku dan
artikel berita. dokumen, dan laporan media masa. Selain dari berbagai literatur,
penelitian ini mendapatkan studi dokumentasi dari pihak BAZNAS dan LAZ Al-
Azhar Peduli Ummat dalam kegiatan MSDM yang selama ini berlangsung.
2. Wawancara Mendalam ( In-Depth Interview)
Dengan media wawancara mendalam ini dapat diperoleh data primer dari
informan secara lengkap dan detail. Menurut Chadwick (1991:121) wawancara
adalah :
”Suatu bentuk komunikasi verbal yang bertujuan untuk memperoleh data
atau informasi. wawancara mendalam (in-depth interview) adalah
percakapan dua orang dengan tujuan memperoleh keterangan sesuai
dengan penelitian dan dipusatkan pada isi yang dititikberatkan pada
tujuan-tujuan deskripsi, prediksi dan penjelasan sistematik mengenai
penelitian tersebut.”
Penelitian ini menggunakan in-depth interview dengan semi-terstruktur.Pendekatan semi-terstruktur ini berusaha untuk menggali kedalaman
persepsi/pandangan dari informan yang dikaitkan tujuan penelitian dengan
pertanyaan terbuka. Selain itu indepth interview dilakukan karena sudah ada relasi
sebelumnya dengan informan. Teknik yang akan digunakan adalah probing yaitu
usaha untuk menggali informasi lebih dalam dari informan.(Grinell, 1993, 11).
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
17
Universitas Indonesia
Penelitian memakai pedoman wawancara yang dapat ditambah atau
dikurangi bila perlu, dan kadang–kadang ditanyakan kepada informan secara tidak
berurutan tergantung pada kondisi informan dalam memberikan informasi.
Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan terbuka yang memberikan keleluasaan
bagi informan untuk mengemukakan pandangannya secara bebas. Sehingga usaha
didalam menggali Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dalam Faith
Based Organization (FBO) dapat berlangsung secara maksimal.
1.5.6 Waktu pengumpulan data
Tabel. 1.3 Waktu pengumpulan data
Kegiatan Maret April Mei Juni
Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
01 Studi Kepustakaan dan
dokumentasi
02 Interview Informan
Badan
Amil Zakat
Nasional
(BAZNAS)
Kepala
Divisi
HRD
BAZNAS
Amil
Zakat
BAZNAS
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
18
Universitas Indonesia
Sambungan tabel 1.3
LAZ Al-
Azhar
Peduli
Ummat
Kepala
Divisi
HRD
LAZ Al-
Azhar
Peduli
Ummat
Amil
Zakat
LAZ Al-
Azhar
Peduli
Ummat
03 Melengkapi data yang
masih kurang
1.5.7 Teknik Analisa Data
Data yang telah terkumpul kemudian diproses melalui beberapa tahapsebagai berikut (Moleong, 2004, 190-214):
a. Pemrosesan Satuan (Unityzing)
Unityzing adalah tahap pengorganisasian data yang diperoleh. Pada tahap ini
semua data yang telah diperoleh diberi kode sesuai dengan satuan-satuan yang
ditemukan dalam data.
b. Kategorisasi
Pada tahap ini data yang telah diberi kode dimasukkan dalam beberapa
kategori. Kategori dibuat berdasarkan pada tujuan penelitian sehingga
memudahkan dalam melakukan proses penelitian berikutnya.
c. Penafsiran Data
Penafsiran data dilakukan berdasarkan tujuan penelitian yang telah tergambar
pada tahap kategorisasi. Pada penelitian ini penafsiran data dilakukan untuk
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
19
Universitas Indonesia
mendapatkan deskripsi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) pada
BAZ dan LAZ.
1.5.8 Teknik Meningkatkan Kualitas Penelitian
Untuk membantu penelitian ini mendapatkan kualitas penelitian yang
maksimal dan representatif, maka ada beberapa standar/kriteria yang harus
depenuhi. Moleong (2006) dalam Metodologi Penelitian Kualitatif (hal 324-326)
diperlukan 4 unsur penting untuk membangun kepercayaan (trustworthiness)
yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability),
kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability). Maka berangkat
dari keempat dasar diatas strategi yang dapat dipakai untuk menunjang kualitas
dalam penelitian ini adalah Credibility Dependability, Confirmability.(hal 217-
222)
(1). Kredibilitas (Credibility). Untuk memperoleh kredibiltas ini dapat
digunakan strategi, yaitu dengan cara melakukan beberapa interview untuk
menyakinkan perolehan data-data dari informan. Hal ini dapat membantu dalam
menjaga konsistensi pemberian informasi dari informan. Kemudian strategi yang
paling sering digunakan dan efektif untuk uji kebenaran data adalah dengantriangulasi. Pada Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) terkadang ada miss
antara atasan dan bawahan. Untuk itu perlu diuji kebenaran mengenai rangkaian
kegiatan MSDM dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.
(2). Dependability dan (3) Confirmability. Untuk memenuhi standar
dependabilitas dan konfirmabilitas strategi yang dapat dilakukan dengan cara
mengaudit data yang telah diperoleh. Cara yang dapat dipakai adalah melakukan
uji ulang terhadap setiap data-data yang telah diperoleh seperti field note,
dokumen/arsip dan laporan penelitian lainnya.
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
20
Universitas Indonesia
1.5.9 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan yang menghambat
sehingga penelitian ini dirasakan masih kurang sempurna, yaitu :
Sedikitnya sumber informasi yang didapatkan dari pihak BAZNAS, hal ini
dikarenakan kesibukan serta waktu yang tidak terlalu banyak dalam
melakukan penelitian.
1.6 Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan penelitian ini merupakan pengorganisasian seluruh
materi penelitian yang dikelompokkan ke dalam 5 (lima) bab. Sebagai upaya
untuk memudahkan pembaca dalam memahami materi penelitian secara integral,
maka perlu dibuat suatu rangkaian relasi materi antar bab yang terorganisasi
sebagai suatu satuan yang utuh. Sehubungan dengan pemikiran itu, maka aliran
materi per bab dalam penelitian ini disusun secara berurutan melalui sistematika
penulisan berikut:
Bab Satu : Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah yang meliputi pokok permasalahan dan pertanyaan
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, serta
sistematika penulisan.
Bab Dua : Kerangka Pemikiran, menguraikan hasil tinjauan kepustakaan yang
berkaitan erat dengan HSO, FBO, serta rangkaian kegiatan MSDM
(perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi, orientasi, pendidikan dan pelatihan,
penilaian kinerja, kompensasi, transfer, promotion, demotion, resignations,
terminations, retirement ).
Bab Tiga : Gambaran Umum Lokasi Penelitian, yaitu BAZNAS dan LAZ Al-
Azhar Peduli Ummat, menguraikan tentang kedua lembaga tersebut, visi,
misi, program-program serta dana penghimpunan zakat.
Bab Empat: Hasil Penelitian dan Analisa, menguraikan hasil temuan lapangan
mengenai, pelaksanaan MSDM pada kedua lembaga. Melihat perbandingan
rangkaian kegiatan MSDM yang dilakukan oleh kedua lembaga tersebut.
Serta analisa dari temuan lapangan tersebut dengan kerangka teori yang
terdapat pada Bab Dua.
5/12/2018 Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Sosial Keagamaan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-sumber-daya-manusia-pada-organisasi-sosial-keaga
21
Universitas Indonesia
Bab Lima : Kesimpulan dan Saran, menguraikan secara singkat pembahasan
pada bab-bab sebelumnya dan memberikan saran yang diharapkan dapat
dipertimbangkan dalam melaksanakan rangkaian kegiatan MSDM pada
BAZNAS dan LAZ Al-Azhar Peduli Ummat.