manajemen produksi 1

15
14.1. Tujuan Pembelajaran a. Untuk memberikan gambaran umum tugas yang dikerjakan selanjutnya setelah konstruksi pembangunan kapal b. Untuk menjelaskan berbagai macam metode peluncuran kapal c. Untuk membahas prosdeur penyerahan kapal dari galangan kepada owner 14.2. Pekerjaan yang Dilakukan Sebelum Penyerahan Kapal yang Telah Selesai Dibangun Saat pekerjaan konstruksi telah selesai dan hampir seluruh bagian telah disatukan kapal siap untuk menjalani tahap penyelesaian selanjutnya yaitu sebagai berikut! a. Launching "Peluncuran# Proses penggabungan diBuilding berth atau building dock dan pekerjaan on-berth outftting, kapal siap untuk diluncurkan atau diapungkan keluar tergantung dari sistem yang diterapkan jika blok digabungkan di building berth lebih mungkin kapal untuk diluncurkan dan jika blok digabungkan di building doc kapal dipastikan akan diapungkan keluar. Keputusan dari metode peluncuran biasanya tergantung dari ketersediaan dari $asilitas dan juga ukuran dari kapal. b. On-board outftting Setelah kapal diluncurkan atau diapungkan kapal biasanya ditarik ke outftting quay untuk peyelesaian selanjutnya dari pekerjaan yang tersisa. Salah satu dari pekerjaan tersebut adalah outftting, yang biasa dikenal sebagai on-board outftting c. Trials Saat kapal telah selesai berbagai macam uji coba harus dilakukan dalam rangka untuk memastikan bah%a per$orma dari kapal sesuai dengan spesi&kasi yang diinginkan oleh pemilik kapal pada saat nota perjanjian telah ditanda tangani. Uji coba inijuga diketah sebagai Acceptance trials "uji coba penerimaan# d. Ship Deliery 'erdarsakan penerimaan dari hasil ship trial oleh semua pihak galangan kapalsekarang bersiap untuk penyerahan kapal kepada owner! Pekerjaan persiapan kebanyakan berbentuk dokumen dan pekerjaan administrasi seperti ! serti&kat kesesuain standard dari berbagai pihak serti&kat garansi dan prosedur pengoperasian dari mesin dan peralatan pelengkap perhitungan kapal dan berbagai gambar. 14.(. )etode Peluncuran Kapal*kapal tradisional di buat di building berth menggunakan metode sequential yaitu! "ra#ing, hull platin,#achinery dan outfttin, tapi sejak pengenalan sistem blok dan dengan peningkatan ukuran kapal yang akan dibuat untuk alasan keamanan dan untuk penjajaran blok yang lebih praktis banyak dari galangan kapal menyukai membuat kapal mereka di building docks. Setelah pengabungan blok telah selesai kapal siap untuk diluncurkan. Terdapat beberapa metode peluncuran kapal

Upload: yopik-indra

Post on 07-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

production management

TRANSCRIPT

14.1. Tujuan Pembelajarana. Untuk memberikan gambaran umum tugas yang dikerjakan selanjutnya setelah konstruksi pembangunan kapalb. Untuk menjelaskan berbagai macam metode peluncuran kapalc. Untuk membahas prosdeur penyerahan kapal dari galangan kepada owner

14.2. Pekerjaan yang Dilakukan Sebelum Penyerahan Kapal yang Telah Selesai DibangunSaat pekerjaan konstruksi telah selesai dan hampir seluruh bagian telah disatukan, kapal siap untuk menjalani tahap penyelesaian selanjutnya, yaitu sebagai berikut:a. Launching (Peluncuran)Proses penggabungan di Building berth atau building dock, dan pekerjaan on-berth outfitting, kapal siap untuk diluncurkan atau diapungkan keluar tergantung dari sistem yang diterapkan, jika blok digabungkan di building berth lebih mungkin kapal untuk diluncurkan dan jika blok digabungkan di building doc , kapal dipastikan akan diapungkan keluar. Keputusan dari metode peluncuran biasanya tergantung dari ketersediaan dari fasilitas dan juga ukuran dari kapal.b. On-board outfittingSetelah kapal diluncurkan atau diapungkan, kapal biasanya ditarik ke outfitting quay untuk peyelesaian selanjutnya dari pekerjaan yang tersisa. Salah satu dari pekerjaan tersebut adalah outfitting, yang biasa dikenal sebagai on-board outfittingc. TrialsSaat kapal telah selesai, berbagai macam uji coba harus dilakukan dalam rangka untuk memastikan bahwa performa dari kapal sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh pemilik kapal pada saat nota perjanjian telah ditanda tangani. Uji coba inijuga diketahui sebagai Acceptance trials (uji coba penerimaan)d. Ship DeliveryBerdarsakan penerimaan dari hasil ship trial oleh semua pihak, galangan kapal sekarang bersiap untuk penyerahan kapal kepada owner. Pekerjaan persiapan kebanyakan berbentuk dokumen dan pekerjaan administrasi, seperti : sertifikat kesesuain standard dari berbagai pihak, sertifikat garansi dan prosedur pengoperasian dari mesin dan peralatan pelengkap, perhitungan kapal dan berbagai gambar.

14.3. Metode PeluncuranKapal-kapal tradisional di buat di building berth menggunakan metode sequential yaitu: framing, hull platin, machinery dan outfittin, tapi sejak pengenalan sistem blok dan dengan peningkatan ukuran kapal yang akan dibuat, untuk alasan keamanan dan untuk penjajaran blok yang lebih praktis banyak dari galangan kapal menyukai membuat kapal mereka di building docks. Setelah pengabungan blok telah selesai, kapal siap untuk diluncurkan. Terdapat beberapa metode peluncuran kapal tergantung pada ukuran dari kapal danketersediaan dari fasilitas peluncuran. Peluncuran kiapal dikategorikan pada dua metode yaitu: Peluncuran dan pengapungan keluar,dan tiap dari kategori ini bisa dibagi kedalam beberapa metode spesifik sebagai berikut:

a. Peluncuran longitudinal (longitudinal launching)b. Peluncuran menyamping (side launching)c. Penggunaan graving dockd. Penggunaan floating docke. Penggunaan Ship lifting

14.4. Peluncuran KapalPeluncuran kapal biasanya diaplikasikan pada kapal yang lebih kecil karena sejumlah resiko yang ada. Slipway digunakan untuk peluncuran kapal, slipway biasanya sebagian atau seluruhnya berada dibawah permukaan air yang tinggi dan membuatnya tetap kering menggunakan pintu, yang akan dibuka saat konstruksi sudah siap untuk menerima beberapa gaya apung pada lambung kapal. Lebih sering kapal sepenuhnya dibangun diatas air dan kemudian diluncurkan ke air saat sudah siap. Untuk kapal-kapal yang kecil cradle terkadang digunakan untuk peluncuran, yang akan diturunkan di roda. Untuk kapal-kapal yang lebih besar pelumasan jalur dibawah tekanan dari gravitasi dibutuhkan untuk menggeser kapal. Ada beberapa cara untuk meluncurkan kapal, diantaranya mencakup:a. Peluncuran longitudinalPeluncuran longitudinal adalah yang paling banyak digunakam dan metode paling tua yang digunakan untuk meluncurkan kapal, biasanya kapal meluncur bagian buritan terlebih dahulu karena beberapa alasan seperti: buritan kapal mempunyai gaya apung yang lebih dibandingkan haluan kapal, terdapat banyak bagian yang lemah pada bagian buritan kapal seperti: propeller, rudder, propeller shaft yang membutuhkan ketepatan dalam penjajaran dan mungkin dapat rusak karena reaksi gaya yang besar dari slipway saat seluruh lambung kapal hampir mengapung, tetapi dapat juga ditemukam peluncuran haluan yang terlebih dahulu.

Pada peluncuran buritan yang terlebih dahulu slid way dipersiapkan disekitar bawah kapal dengan derajat kemiringan tertentu dan terkadang dilengkungkan juga, jarak antara keduanya dan fixed ground way diisi dengan pelumas, jadi dengan begitu berat dari kapal tersebut dapat dipindahkan. Saat pemicu ditarik kapal akan bergeser akibat gravitasi dari kapal, kapal turun dengan cara miring. Gaya apung dapat terbetuk saat kapal memasuki air sampai kapal mencapai nilai yang cukup untuk poros kapal dan terus meluncur hingga mengapung dengan bebas di air dan selanjutnya diseret perlahan untukmenghentikan kapal dari meluncur terlalu jauh yang dapat mengakibatkan menghantam objek lain di ujung dari sisi permukaan air.

Ada beberapa bahaya yang harus dipertimbangkan selama akhir proses peluncuran, yang meliputi: Pelumasan yang diberikan mungkin terlalu banyak atau terlalu sedikit, yang dapat mengakibatkan kelicinan dari slidways Pelumas mungkin terbuang keluar dari slidways dan tidak memberikan efekpada slid ways Kapal mungkin meluncur pada arah yang salah bukan pada arah buritan dan terjun karena kecepatan peluncuran yang tidak seimbang, atau sudut angin saat peluncuran berlangsung Kapal mungkin tidak stabil saat mengapung di air dan terbalik. Struktur dari haluan kapal mungkin tidak cukup kuat dan rusak saat bergeser karena karena gaya berputar dari benda-benda kecil Penyeretan yang diterapkan pada kapal mungkin tidak cukup (terlalu banyak atau terlalu sedikit)Untuk mengatasi bahaya peluncuran, perhitungan harus dilakukan untuk menginvestigasi segala kemungkinan yang mungkin terjadi selama peluncuran kapal dan tindakan penyelamatan dapat dilakukan, berdasarkan pada perhitungan peluncuran, kurva peluncuran dapat digambarkan untuk memprediksi kebiasaan dari kapal selama kapal diluncurkan selama disepanjang jalan jalur perjalanan, yang meliputi Berat kapal Gaya apung yang terbentuk Momen berat terhadap beban haluan Momen apung dari beban haluan Momen berat setelah ahir dari jalur peluncuran Momen apung setelah ahir dari jalur peluncuran

b. Peluncuran menyampingTerdapat 2 alasan utama untuk menggunakan peluncuran menyamping, yaitu kapal sangat kecil dan terbatasnya ruang tepi laut. Terdapat 3 metode peluncuran menyamping: Kapal meluncur turun di slidways yang dibuat dibawah air Kapal meluncur turun di ujung dari slidways dan setelah itu miring atau jatuh kedalam air Kapal dibuat di tumpukkan yang dibuat untuk diruntuhkan oleh slidways , didorong dan membuat kapal jatuh kedalam air

Bahaya pada peluncuran menyamping sangat besar, karena kapal bergeser ke air dengan gerakan keras dan berputar dengan kuat, oleh karena itu stabilitas kapal derajat kemiringan yang tinggi dan kekedapan air harus dipertimbangkan dengan baik. Untuk mencegah hal-hal yang tidak terduga yang mungkin menggagalkan peluncuran menyamping oleh karena efek stabilitas yang rendah dan putaran yang kuat, super structure dari kapal tidak disambungkan sampai lambung diluncurkan. Bahaya pada rangkaian peluncuran dengan peluncuran menyamping dapat mencakup: Sudut kemiringan dari kapal mungkin terlalu tinggi yang dapat menyebabkan kapal menjadi capsize Saat kapal dimiringkan ke air gaya untuk meluruskan mungkin tidak dapat membuat kapal berputar kembali ke posisi yang benar Tumpukan yang diruntuhkan dapat merusak lambung kapal saat mengapung naik dari air.

c. Peluncuran menggunakan balon udaraPeluncuran menggunakan balon udara diperkenalkan oleh Evergreen China. Inovasi ini memberikan kontribusi terobosan kepada peluncuran tradisional kapal-kapal ukuran kecil hingga ukuran menengah. Bentuk dasar dari balon udara silinder adalah terbuat dari kawat yang diperkuat dengan lapisan karet dengan kepala hemispherical di kedua ujungnya. Udara ditekan ke dalam tabung yang membuatnya dapat menggulung. Balon udara dimasukkan dibawah lambung kapal,kemudian kapal didorong dengan gaya yang relatif kecil. Karena gesekan dengan permukaan luar dari balon udara, kapal meluncur turun ke air. Selain untuk meluncurkan kapal baru, balon udara dapat digunakan untuk mengangkat kapal yang dimaksudkan untuk perawatan dan untuk menyelamatkan kapal

14.5.Peluncuran MengambangPeluncuran mengambang yang dilakukan dari graving dock, floating dock, ataupun dengan ship lift dinilai lebih aman daripada peluncuran slipway. Kekurangan dari peluncuran tipe ini adalah nilai investasinya yang tinggi dari peralatan yang digunakan. Seluruh bagian dari kapal dapat diselesaikan dahulu termasuk superstructure tanpa harus khawatir akan terguling karena pusat massanya tidak akan mengganggu stabilitas kapal pada saat mulai mengambang (floating out)a. Graving DockGraving dock berbentuk seperti kolam yang digali dibawah garis muka air yang dilengkapi dengan gerbang yang dibuka-tutup menggunakan sistem hidrolik. Ketika dock diisi dengan air, kapal di dalamnya mengambang dan kapal ditarik keluar dengan tug boat. Air keluar dan masuk dock menggunakan pompa berkapasitas besar.Dock konvensional sebelumnya dibuat bentuknya mengikuti bentuk lambung kapal sehingga penyangga dapat dipasang dengan mudah pada lambung kapal dan para pekerja memiliki akses yang mudah. Tapi seiring berjalannya waktu, bentuk lambung kapal mulai menyerupai kotak yang besar, bentuk graving dock juga mulai berbentuk seperti kotak yang besar.Karena lantai dock akan menerima beban massa yang sangat besar dari kapal, harus dilakukan pendekatan komprehensif untuk mendesain struktur dari dock. Kekuatan dari hidrolik pada gerbang juga dihitung agar dapat bekerja secara efisien.

b. Floating DockFloating dock kebanyakan digunakan untuk perawatan, namun saat ini floating dock juga digunakan untuk membuat bangunan kapal baru. Floating dock adalah bangunan terapung yang dapat tenggelam dan terapung untuk mengangkat kapal. Floating dock memiliki ballast tank yang berfungsi untuk mengatur timbul-tenggelamnya dock yang diatur oleh pompa yang bekerja.

c. ShipliftShiplift terdiri dari struktur dock yang dapat dinaik-turunkan menggunakan sistem hidraulik atau dengan kata lainnya Mechanical Lift Dock. Tujuan utama dari shiplift adalah untuk menaikkan kapal dari air ke atas bidang kering. Keuntungan dari shiplifting dibandingkan dengan launching atau floating adalah: Shiplift dapat digunakan oleh kapal yang banyak sekaligus dibandingkan dengan slipway dan dry dock yang hanya bisa melayani satu kapal dalam satu waktu karena kapal dibuat tidak di shiplift tapi di darat dan kemudian dipindahkan ke shiplift. Waktu yang dibutuhkan untuk menaikkan atau menurunkan kapal lebih cepat dibandingkan dengan peluncuran slipway dan dry docking.

14.6.Percobaan KapalPercobaan dan inspeksi dilakukan oleh badan inspeksi atau survei untuk izin operasi dan menentukan apakah syarat syarat yang dibutuhkan sudah terpenuhi. Sebelum diuji coba oleh badan tersebut, pihak galangan akan melakukan uji coba terlebih dahulu untuk memastikan kapal tersebut layak untuk diuji coba secara resmi.Percobaan kapal dibagi lagi menjadi basin trial dan sea trial. Basin trial dilakukan di kolam atau wilayah air tertutup yang besar untuk memastikan stabilitas dan performa serta peralatan sesuai dengan spesifikasi dan siap untuk dilakukan sea trial resmi. Hal yang diperiksa pada saat basin trial adalah sebagai berikut: Sistem propulsi Sistem manuver Stabilitas statis Sistem elektronik Mesin bantu Alat navigasi dan komunikasi Alat kebakaran dan keselamatan Sistem tata udara dan ventilasi

Ketika hasil sudah didapatkan dari basin trial, kapal dapat dilanjutkan untuk sea trial. Sea trial dapat dilakukan beberapa kali menurut tujuannya, dan ada percobaan lain yang memeriksa hal seperti pada sea trial, percobaan tersebut adalah: Builders trial (percobaan yang dilakukan oleh pihak galangan) Acceptance trial final contract trial Tactical trial (untuk kapal perang) Full power trial Economy trialTujuan utama dari sea trial adalah untuk menghimpun data dari performa kapal. Hal hal yang diperhatikan pada saat sea trial adalah: Kecepatan Manuver Performa mesin Konsumsi bahan bakar Getaran dan kebisingan Sistem jangkar Sistem navigasi dan komunikasi Sistem keselamatanData yang dihimpun dari trial harus direkam dan dilaporkan dalam sea trial report untuk pihak yang berkepentingan apakah dari hasil tersebut dibutuhkan perbaikan atau diterima.

14.7.Pengiriman KapalBiasanya pada saat uji coba kapal di galangan, pemilik kapal akan mengirim perwakilannya ke galangan untuk membiasakan diri dengan kapal dan sistemnya. Karena terkadang jarak antara tempat dimana kapal dibangun dan port of register dimana pemilik berada jauh, di kontrak juga ditulis siapa yang bertanggung jawab untuk mengirimkan kapal karena menyangkut dengan biaya yang dikeluarkan.Pada saat pengiriman ada pihak ketiga yang bertugas untuk mengirimkan kapal kepada pemiliknya. Pihak ketiga tersebut mencakup kru dan semua peralatan yang dibutuhkan untuk mengirimkan kapal ke tempat yang dituju.Ada garansi yang diberikan galangan kepada pemilik dengan durasi antara tiga bulan hingga satu tahun yang mencakup konstruksi kapal, permesinan, dan peralatan apapun jika tidak berfungsi sebagaimana mestinya.14.8.Catatan Tambahan Hal yang harus dilakukan sebelum pengiriman kapal adalah: peluncuran, pemasangan peralatan di atas kapal, percobaan, dan pengiriman Ada lima metode dari peluncuran kapal: Peluncuran memanjang (longitudinal) Peluncuran menyamping (side launching) Graving dock Floating dock Ship lifting Percoban pada kapal dilakukan untuk izin operasi, mengukur apakah syarat syarat beroperasinya kapal telah terpenuhi atau ada hal-hal yang perlu diperhatikan kembali. Percobaan kapal dapat dibagi menjadi basin trial (di kolam) dan sea trial Ketika semua hal sudah dilakukan, kapal dikirim ke pemilik untuk dioperasikan.