manajemen pendidikan fakultas ilmu tarbiyah dan...

141
UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN EFEKTIF DI MADRASAH TSANAWIYAH DAARUL RAHMAN 1 JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Zulfa Nabiilah 11150182000050 MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN EFEKTIF

DI MADRASAH TSANAWIYAH DAARUL RAHMAN 1

JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Zulfa Nabiilah

11150182000050

MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

2019

Page 2: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah
Page 3: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah
Page 4: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah
Page 5: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah
Page 6: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah
Page 7: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

i

ABSTRAK

Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Kreativitas Guru Dalam Pembelajaran Efektif di MTs Daarul

Rahman 1 Jakarta Selatan. Skripsi Program Strata 1 (S1) Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan upaya yang dilakukan kepala

sekolah MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan dalam meningkatkan kreativitas

guru dalam pembelajaran efektif berjalan dengan baik. Pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.

Pengumpulan data pada penelitian menggunakan teknik wawancara, observasi dan

studi dokumen. Selanjutnya dilakukan analisis data dengan cara reduksi data,

penyajian data, dan penarikan simpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya kepala sekolah dalam

meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran efektif sudah berjalan cukup

baik. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai upaya yang diterapkan kepala sekolah

melalui: pendidikan dan pelatihan, rapat satu triwulan, supervisi, evaluasi bulanan,

dan reward dan punishment.

Disarankan agar upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk lebih

meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran efektif dilakukan dengan lebih

terprogram dan terencana pada pengelola sekolah induk, jajaran Dinas Pendidikan,

masyarakat, wali santri, dan seluruh stakeholder pendidikan.

Kata Kunci: Upaya Kepala Sekolah, Kreativitas Guru dalam Pembelajaran Efektif,

dan MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan.

Page 8: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

ii

ABSTRACT

Zulfa Nabiilah (11150182000050), School Principal's Efforts to Increase

Teacher's Creativity in Effective Learning at MTs Daarul Rahman 1, South

Jakarta. Thesis Undergraduate Program (S1) Faculty of Tarbiyah and Teacher

Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2019.

This study aims to explain the efforts made by the principal of MTs Daarul

Rahman 1 South Jakarta in increasing teacher creativity in effective learning going

well. The approach used in this research is a qualitative approach with descriptive

methods. Collecting data in research using interview techniques, observation and

study documents. Data analysis is then performed by means of data reduction, data

presentation, and drawing conclusions.

The results of this study indicate that the efforts of principals in increasing

teacher creativity in effective learning have gone quite well. This is demonstrated

by the various efforts implemented by the school principal through: education and

training, quarterly meetings, supervision, monthly evaluations, and reward and

punishment.

It is recommended that efforts made by school principals to further enhance

teacher creativity in effective learning are carried out more programmed and

planned in the management of parent schools, staff of the Department of Education,

community, guardians of students, and all education stakeholders.

Keywords: Principal's Efforts, Teacher's Creativity in Effective Learning, and MTs

Daarul Rahman 1 South Jakarta

Page 9: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘alamin

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatdan hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan karya tulis dalam bentuk skripsi ini. Shalawat serta

salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta

seluruh keluarga dan para sahabatnya.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam proses penulisan skripsi yang berjudul “Upaya Kepala Sekolah

dalam Meningkatkan Kreativitas Guru dalam Pembelajaran Efektif di MTs Pondok

Pesantren Daarul Rahman 1” begitu banyak kendala dan hambatan yang tidak dapat

dihindari penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun berkat kritik, saran,

bimbingan, kontribusi material, pemikiran, gagasan dari berbagai pihak, akhirnya

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini serta menyusun karya ilmiah ini.

Oleh karenanya, atas segala hormat serta kerendahan hati, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta;

2. Drs. Muarif SAM, M.Pd., Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta;

3. Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil., Dosen Pembimbing I penulisan

skrispi, yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga serta pikirannya

dengan penuh kesabaran dalam membantu, membimbing dan mendukung

penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini;

Page 10: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

iv

4. Siti Zahra Permatasari, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang selalu

mendukung, membimbing dan mengkritisi, serta meluangkan waktu, tenaga

dan pikirannya untuk membantu penulis memahami penulisan skripsi ini;

5. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd., Dosen Penasehat Akademik yang telah

memberikan motivasi dan pengarahan selama menjalani perkuliahan;

6. Seluruh dosen Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah membekali

penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan selama menjalani kegiatan

perkuliahan;

7. Plt Kepala MTs Pondok Pesantren Daarul Rahman 1, Ust. KH. Ahmad

Qosim Susilo, M.Pd beserta para guru dan staff yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memberikan informasi data sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini;

8. Orang tua tercinta, Bapak Suparno, S.Pd. dan Ibu Neneng Nurhasanah,

S.Pd. atas segala doa, kasih sayang, motivasi, nasehat, dan dukungan moral

maupun materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;

9. Kakakku (Fadhlurrohman), adik-adikku (Naufal Hisyam, Nafisah Nailal

Husna, dan Nashifah Nailal Husna), yang telah memberikan doa dan

dukungannya baik moral maupun materiil kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini;

10. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan 2015 (LBC), yang

tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu, terimakasih untuk segala

doa, dukungan, keceriaan, kekompakan selama di kelas dan memberi

banyak kenangan yang indah dalam kehidupan saya.

11. Seluruh teman-teman Himpunan Qori dan Qoriah Mahasiswa (Hiqma) UIN

Jakarta yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu namun tidak

mengurangi rasa hormat, terimakasih atas doa, dukungan, serta pengalaman

yang luar biasa bersama kalian selama bersama-sama menjadi anggota

Hiqma UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

12. Last but not least untuk semua orang yang tidak bisa saya sebutkan satu per-

satu yang sudah menyumbangkan tenaga, waktu dan ide dalam membantu

Page 11: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

v

dalam pembuatan skripsi ini. Even your name not in there, you all know i

can not finish it without you all help so thank you.

Atas segala jerih payah dan kebaikan mereka selama ini, semoga Allah

swt membalasnya dengan balasan yang belipat ganda. Amin.

Pada akhirnya, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat khususnya

bagi penulis, dan umumnya bagi semua pembaca. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini sebagai karya tulis yang jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari

pembaca untuk perbaikan dan kemajuan penulis kedepan.

Jakarta, 30 Oktober 2019

Zulfa Nabiilah

11150182000050

Page 12: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................................... i

ABSTRACT ........................................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A.Latar Belakang ................................................................................................ 1

B.Identifikasi Masalah ........................................................................................ 7

C.Pembatasan Masalah ....................................................................................... 7

D.Rumusan Masalah ........................................................................................... 8

E.Tujuan Penelitian ............................................................................................. 8

F.Manfaat Penulisan ........................................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................................. 9

A.Upaya Kepala Sekolah .................................................................................... 9

1.Pengertian Kepala Sekolah ......................................................................... 9

2.Tugas, Fungsi dan Peran Kepala Sekolah ................................................. 10

3.Kompetensi Kepala Sekolah ..................................................................... 13

4.Upaya Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kreativitas Guru .................... 14

B.Kreativitas Guru ............................................................................................ 15

1.Pengertian Kreativitas ............................................................................... 15

2.Ciri-ciri Kreativitas Guru .......................................................................... 17

Page 13: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

vii

3.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Guru ................................ 18

4.Kualifikasi Guru Kreatif ........................................................................... 20

C.Pembelajaran yang Efektif ............................................................................ 21

1.Pengertian Pembelajaran yang Efektif ...................................................... 21

2.Peran Guru dalam Pembelajaran ............................................................... 22

3.Prinsip pembelajaran ................................................................................. 24

4.Indikator Pembelajaran yang Efektif ......................................................... 25

D.Penelitian yang Relevan ................................................................................ 27

E.Kerangka Berpikir ......................................................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 31

A.Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 31

B.Metode Penelitian.......................................................................................... 31

C.Sumber Data .................................................................................................. 32

D.Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 32

E.Instrumen Penelitian ...................................................................................... 33

F.Pemeriksaan/Pengecekan Keabsahan Data .................................................... 38

G.Teknik Analisis Data ..................................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 40

A.Deskripsi Objek Penelitian ............................................................................ 40

1.Profil Sekolah MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan.............................. 40

2.Visi dan Misi ............................................................................................ 41

3.Struktur Organisasi Sekolah ...................................................................... 43

4.Keadaan Tenaga Pendidik ......................................................................... 43

5.Keadaan Peserta Didik .............................................................................. 46

6.Keadaan Sarana dan Prasarana.................................................................. 47

7.Kegiatan Sekolah ...................................................................................... 48

Page 14: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

viii

8.Kegiatan Ekstrakurikuler .......................................................................... 49

B.Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................. 50

C.Temuan-Temuan Hasil Penelitian ................................................................. 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 68

A.Simpulan ....................................................................................................... 68

B.Saran-saran .................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................... 73

BIODATA PENULIS .................................................................................................... 124

Page 15: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................31

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara...…………………………………………....….33

Tabel 3.3 Lembar Observasi Sarana dan Prasarana…………………………......37

Tabel 3.4 Lembar Data Mengenai Sekolah ……………………………………..37

Tabel 4.1 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan.............................................44

Tabel 4.2 Data Siswa …….……………………………………………………...46

Tabel 4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana …….…………………………………47

Page 16: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ………………………………..……………….31

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ………………………………………………..43

Page 17: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi ………………………………………………..74

Lampiran 2 Hasil Wawancara Plt Kepala Sekolah ……………………………..75

Lampiran 3 Hasil Wawancara Guru sekaligus Staff TU I…..……………………81

Lampiran 4 Hasil Wawancara Guru sekaligus Staff TU II ……………….…….86

Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru ……………………………………………..92

Lampiran 6 Hasil Wawancara Guru ………………………………..……….……97

Lampiran 7 Hasil Observasi……………………………………………………..102

Lampiran 8 Daftar Ceklis Lembar Data Mengenai Sekolah…………………….103

Lampiran 9 Gambar Keadaan Sarana dan Prasarana……………………………104

Lampiran 10 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi ……………………….......105

Lampiran 11 Surat Permohonan Izin Observasi…………………………………106

Lampiran 12 Surat Permohonan Izin Penelitian………………………………...107

Lampiran 13 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian……………………108

Lampiran 14 Lembar Uji Referensi……………………………………………..109

Page 18: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dari proses

pembangunan nasional yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu

negara. Sebagaimana yang telah tertera pada undang-undang nomor 20

tahun 2003 pasal 3 yakni tujuan pendidikan nasional yang berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab. Maka, diperlukannya upaya yang

optimal dalam menyelnggarakan pendidikan agar menghasilkan lulusan

yang berkualitas dan tentunya akan menentukan ketersediaan sumber daya

manusia di masa mendatang.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan akhlak,

keterampilan, dan pengetahuan anak dan pemuda disekolah atau dirumah,

agar hidup mereka bahagia dan bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.1

Adapun menurut UU No. 20 tahun 2003 dalam buku Musfah tentang

sisdiknas dijelaskan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berhak

memperoleh pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan

kualitas; kesempatan untuk menggunakan sarana dan prasarana, dan

fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.2 Jadi,

pendidikan adalah segala perbuatan yang dilakukan secara sadar untuk

1 Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan Teori, Kebijakan, dan Praktik, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2015), Cet. I, h. 11 2 Ibid., h. 10

Page 19: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

2

mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang ada dalam diri peserta

didik.

Keberhasilan suatu lembaga pendidikan sangat tergantung pada

kepemimpinan kepala sekolah, keberhasilan sekolah adalah keberhasilan

kepala sekolah. Kita tidak akan menemukan sekolah yang baik dengan

kepala sekolah yang buruk atau sebaliknya sekolah yang buruk dengan

kepala sekolah yang baik. Studi keberhasilan kepala sekolah adalah

seseorang yang menentukan titik pusat dan irama suatu sekolah3

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang

paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.4 Kepala sekolah

harus mampu meningkatkan kreativitas guru melalui strategi-strategi

dengan gagasan yang bersifat strategik sehingga berpengaruh pada guru

secara efektif dan efisien. Untuk bisa memimpin dengan baik, seorang

pemimpin harus memiliki integritas yang tinggi untuk mencapai visi dan

cita-citanya agar dapat mengahadapi berbagai rintangan dan risiko yang

menghadangnya.5 Itulah sebabnya sebuah lembaga yang memiliki

pemimpin yang hebat, maka lembaga tersebut akan tumbuh dan

berkembang dengan baik walaupun secara manajerial kurang baik.6

Kepala sekolah selaku pemimpin dalam mengelola pendidikan

diharapkan bisa berperan aktif dalam memajukan sekolah yang dipimpinnya

untuk menciptakan sekolah yang efektif dan efisien. Sebagai manajer,

Kepala sekolah harus mampu dalam menjalankan tugas-tugas

operasionalnya antara lain: mengelola kurikulum, mengelola administrasi

peserta didik, mengelola administrasi personalia, mengelola sarana dan

prasarana, mengelola administrasi kearsipan dan mengelola administrasi

3 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahnnya,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h. 82 4 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2011), h. 24 5 Muhaimin, Manajemen Pendidikan: Aplikasi dalam Penyusunan Rencana

Pengembangan Sekolah/Madrasah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2009), Cet. I, h. 33 6 Ibid., h. 39

Page 20: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

3

keuangan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan secara optimal agar dapat

menunjang produktivitas sekolah.7

Dengan demikian maka, kepala sekolah diharapkan dapat mengelola

lembaga pendidikan kearah yang lebih baik sesuai dengan perkembangan

jaman yang dapat menjanjikan masa depan bagi mereka yang berkecimpung

didalamnya.

Banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan, salah satunya

adalah guru. Ditangan para gurulah ujung tombak pendidikan terdepan

tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas disini diartikan

berupa peserta didik yang baik, baik secara moral akademis, ptensi,

kematangan emosional serta spiritual tergantung dengan didikan tangan

seorang guru. Dengan begitu, akan menghasilkan generasi yang siap

menghadapi tantangan zamannya. Dengan demikian, sosok guru yang

dibutuhkan adalah guru kreatif, berkualifikasi, berkompeten, dan

berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas keguruannya.8

Guru sebagai pendidik dan murid sebagai anak didik dapat saja

dipisahkan kedudukannya, tetapi mereka tidak dapat dipisahkan dalam

mengembangkan diri murid dalam mencapai cita-citanya.9 Sebab, guru

adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan

murid-murid, baik disekolah maupun di luar sekolah. Dengan demikian

berat tugas dan pekerjaan guru, maka harus memenuhi persyaratan pokok

yang mungkin seimbang dengan posisi untuk menjadi guru.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa dalam

menyampaikan materi pelajaran harus memiliki strategi serta metode yang

sesuai. Seperti kesabaran, lemah lembut dalam melakukan pendekatan, dan

tidak mempersulit, tetapi mempermudah, agar tujuan yang diharapkan

7 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional: Dalam Konteks Menyukseskan MBS

dan KBK, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 107 8 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2008), h. 40 9 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:

Alfabeta, 2013), Cet. IV, h. 21-22

Page 21: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

4

tercapai, dan peserta didik mempunyai semangat untuk belajar dan

mengembangkan potensinya.

Perilaku guru yang kreatif tentunya menghasilkan pembelajaran

yang efektif. Proses pembelajaran yang tidak disampaikan oleh pendidik

secara kreatif dapat menjadikan siswa merasa bosan dalam mengikuti proses

pembelajaran. Maka diperlukannya pembelajaran yang efektif dan untuk

menciptakan pembelajaran yang efektif diperlukannya keterampilan dalam

mengajar. Seiring dengan tanggung jawab professional guru dalam proses

pembelajaran, maka dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru

dituntut untuk selalu menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan

pembelajaran yang akan berlangsung.10

Dengan demikian, pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila

guru mampu memberikan pengalaman baru kepada siswa, serta

mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin dicapai secara optimal. Hal ini

dapat dicapai dengan melibatkan mereka dalam perencanaan, pelaksanaan

dan penilaian pembelajaran.11 Pakem adalah suatu istilah untuk

menggambarkan sebuah proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan. Disebut demikian, karena pembelajaran ini dirancang agar

mengaktifkan peserta didik, mengembangkan kreativitas belajarsehingga

terjadi pembelajaran yang lebih efektif dalam suasana yang

menyenangkan.12

Kreativitas merupakan indikator seseorang untuk membuat hal yang

baru, bedasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Guru yang

kreatif senantiasa mereka akan professional, dari hari ke hari akan

meningkatkan mutu kinerjanya, ukuran kinerja tersebut akan terlihat dari

10 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM:

Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011),

h. 3

11 Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2014), Cet. V, h. 325 12 Ibid., h. 322

Page 22: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

5

rasa tanggung jawabnya dalam menjalankan tugas keguruannya di dalam

kelas dan tugas kependidikannya di luar kelas.13

Oleh karena itu, menurut Gerstner dalam Kunandar, dibutuhkan

sekolah yang baik yang memiliki ciri-ciri: (1) kepala sekolah yang dinamis

dan komunikatif dengan kemerdekaan memimpin menuju visi keunggulan

pendidikan; (2) memiliki visi, misi dan strategi untuk mencapai tujuan yang

telah dirumuskan dengan jelas; (3) guru-guru yang kompeten dan berjiwa

kader yang senantiasa bergairah dalam melaksanakan tugas profesionalnya

secara inovatif; (4) peserta didik yang sibuk, bergairah, dan bekerja keras

dalam mewujudkan perilaku pembelajaran; (5) masyarakat dan orang tua

yang berperan serta menunjang dalam pendidikan.14

Disini penulis ingin melakukan penelitian yang memfokuskan pada

“upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kreativitas guru dalam

pembelajaran efektif di MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan”, karena

penulis tertarik untuk mengetahui sejauh mana intensitas tupoksi kepala

sekolah sebagai pemimpin sekolah sekaligus menjelaskan secara teperinci

mengenai upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan

kreativitas guru dalam pembelajaran efektif.

Maka berdasarkan pra observasi di MTs Daarul Rahman 1 Jakarta

Selatan banyak ditemukannya guru-guru yang belum memenuhi kualifikasi

S1 sebagai syarat ketentuan mengajar dan tentunya hal ini mempengaruhi

kemampuan guru dalam berpikir kreatif dalam menciptakan pembelajaran

yang efektif. Berdasarkan hal ini kepala sekolah kurang memberikan

bimbingan kepada guru-guru dalam memperbaiki mutu proses

pembelajaran.

13Ahmad Susanto, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru (Konsep, Strategi, dan

Impelementasi), (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), h. 98-99 14 Kunandar, op. Cit., h. 37

Page 23: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

6

Berdasarkan fenomena yang terjadi di MTs Daarul Rahman 1

Jakarta Selatan kurang efektifnya guru dalam menjalankan profesi

keguruannya, hal ini terjadi dikarenakan banyaknya guru yang kurang

meminati dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan kalau tidak disuruh

oleh kepala sekolah baik itu yang diadakan Depdiknas maupun luar

Depdiknas sehingga peserta didik merasa bosan dan sulit menyerap materi

yang disampaikan saat proses pembelajaran berlangsung. Kebanyakan

metode mangajar yang digunakan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung hanya monoton saja tidak disesuaikan dengan materi pelajaran

dan kondisi psikologis peserta didik.

Berdasarkan pra observasi juga, penulis mengetahui minimnya

intensitas kepala sekolah tentang tupoksinya sebagai pemimpin sekolah, hal

ini terlihat ketika kepala sekolah diberi pertanyaan oleh penulis pada saat

wawancara, jawaban yang tersampaikan kurang memuaskan. Kepala

sekolah MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan mengungkapkan bahwa

sudah dilakukannya supervisi berupa kunjungan kelas. Akan tetapi

berdasarkan jawaban responden lain, tindaklanjutnya yang dilakukan kepala

sekolah kurang menyeluruh terutama terkait peningkatan profesionalisme

guru.

Dalam hal ini guru sebagai tenaga pendidik yang terjun langsung

dalam proses pembelajaran juga harus mampu menguasai teknologi

pendidikan. Berkaitan dengan hal ini kreativitas guru sangat diperlukan dan

hal ini tidak lepas dari peran kepala sekolah.

Berdasarkan permasalahan di atas peneliti menganggap penting

untuk mengetahui tentang upaya kepala sekolah dalam peningkatan

kreativitas guru dan rendahnya kreativutas guru dalam proses pembelajaran

efektif di sekolah. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian lebih

lanjut dengan judul “Upaya Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kreativitas

Guru dalam Pembelajaran Efektif di Madrasah Tsanawiyah Daarul Rahman

I Jakarta Selatan.”

Page 24: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis dapat

mengidentifikasi beberapa masalah diantaranya adalah:

1. Kepala sekolah kurang memperhatikan program penyetaraan bagi guru

yang memiliki kualifikasi rendah agar memiliki penyetaraan S1.

2. Kurangnya bimbingan kepala sekolah kepada guru dalam memperbaiki

mutu proses pembelajaran.

3. Kurangnya intensitas kepala sekolah dalam melaksanakan tupoksinya

sebagai pimpinan sekolah.

4. Kurangnya penindaklanjutan hasil supervisi akademik yang dilakukan

kepala sekolah dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

5. Rendahnya kreativitas guru dalam menciptakan suasana pembelajaran

yang efektif.

6. Minimnya minat guru untuk mengikuti program pelatihan baik yang

diadakan Depdiknas maupun luar Depdiknas.

7. Kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan metode mengajar yang

sesuai.

8. Kurang efektifnya guru dalam menjalankan profesi keguruannya.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas, maka penulis membatasi maslaah

ini dengan fokus sebagai berikut:

1. Kurangnya pengetahuan kepala sekolah dalam melaksanakan Tupoksi

sebagai pimpinan sekolah.

2. Rendahnya kreativitas guru dalam menciptkan pembelajaran yang

efektif.

Page 25: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang terurai di atas, maka dapat

disimpulkan rumusan masalahnya sebagai berikut:

“Bagaiman akah Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kreativitas

Guru dalam Pembelajaran Efektif di Madrasah Tsanawiyah Daarul Rahman

I Jakarta Selatan?”

E. Tujuan Penelitian

Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penulis dapat

memberitahukan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana upaya kepala sekolah dalam

Meningkatkan Kreativitas Guru dalam Pembelajaran Efektif di

Madrasah Tsanawiyah Daarul Rahman I Jakarta Selatan.

2. Untuk mengetahui wujud nyata kreativitas guru dalam pembelajaran

efektif di Madrasah Tsanawiyah Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan.

F. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian kali ini

yaitu sebagai berikut:

1. Kepala sekolah dalam meningkatkan kreativitas guru dalam

menciptakan pembelajaran yang efektif di Madrasah Tsanawiyah

Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan.

2. Guru dapat berfungsi dengan baik sebagai agen pembelajaran bagi siswa

di Madrasah Tsanawiyah Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan.

3. Sebagai suatu masukan bagi para peneliti lainnya untuk penelitian yang

lebih mendalam.

Page 26: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Upaya Kepala Sekolah

1. Pengertian Kepala Sekolah

Menurut Wahjosumidjo kepala sekolah adalah tenaga fungsional

guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana

diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat dimana terjadi

interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima

pelajaran.15

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 6

Tahun 2018 Tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah,

mengemukakan bahwa pengertian kepala sekolah, yaitu:

Kepala Sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk

memimpin dan mengelola satuan pendidikan yang meliputi

taman kanak-kanak (TK), taman kanak-kanak luar biasa

(TKLB), sekolah dasar (SD), sekolah dasar luar biasa

(SDLB), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah

menengah pertama luar biasa (SMPLB), sekolah menengah

atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah

menengah atas luar biasa (SMALB), atau Sekolah Indonesia

di Luar Negeri.16

Sedangkan Mulyasa berpendapat kepala sekolah sebagai

pemimpin formal bertanggung jawab atas tercapainya tujuan

pendidikan melalui upaya-upaya yang dilakukannya. Untuk itu kepala

sekolah bertugas melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan, baik yang

berhubungan dengan pencapaian tujuan pendidikan, maupun

15 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Tinjauan Teoritik dan

Permasalahanya), (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 83. 16 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun

2018, tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, BAB I Pasal 1, diakses pada tanggal 5 april

2019 pukul 07:29.

Page 27: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

10

menciptakan iklim sekolah yang kondusif bagi terlaksananya proses

pendidikan secara efektif dan efisien.17

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional yang diberi tugas untuk

memimpin disuatu lembaga pendidikan dimana terjadinya proses

pembelajaran agar terlaksananya proses pembelajaran secara efektif dan

efisien. Pada umumnya kepala sekolah memiliki tanggung jawab

sebagai pemimpin dibidang pengajaran dan pengembangan kurikulum,

hubungan masyarakat, dan perlengkapan organisasi sekolah.

Dengan demikian, seorang kepala sekolah hendaknya dapat

meyakinkan kepada masyarakat bahwa segala sesuatunya dapat berjalan

dengan baik, termasuk perencanaan dan implementasi kurikulum,

penyediaan dan pemanfaaat sumber daya guru, rekrutmen sumber daya

peserta didik, kerjasama sekolah dengan orang tua, serta tamatan yang

berkualitas.

2. Tugas, Fungsi dan Peran Kepala Sekolah

Menurut Mulyasa tugas pokok dan fungsi kepala sekolah yaitu

sebagai educator, manajer, administrator, supervisor, leader, innovator,

dan motivator. Berikut ini dijabarkan tugas dan fungsi kepala sekolah

yang berkaitan yaitu: (1) sebagai edukator, kepala sekolah harus

mempunyai strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme

tenaga kependidikan di sekolahnya; (2) sebagai manajer, kepala sekolah

memberi kesempatan kepada para tenaga pendidik dan kependidikan

untuk meningkatkan profesinya dan terlibat dalam berbagai kegiatan

yang menunjang program sekolah; (3) sebagai administrator, kepala

sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola administratsi

personalia, sarana dan prasarana, kearsipan dan keuangan; (4) sebagai

supervisior, kepala sekolah mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh

17 E. Mulyasa, op. Cit, h. 84.

Page 28: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

11

tenaga kependidikan; (5) sebagai leader, kepala sekolah harus memiliki

karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar,

pengalaman dan pengetahuan professional, serta pengetahuan

administrasi dan pengawasan; (6) sebagai innovator, kepala sekolah

harus menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan dan

mencari gagasan baru, dan mengembangkan model-model

pembelajaran yang inovatif.18

Tugas dan fungsi kepala sekolah juga mengacu pada Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar

Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

yang meliputi (1) perencanaan program, (2) pelaksanaan rencana kerja,

(3) pengawasan dan evaluasi, (4) kepemimpinan sekolah, (5) system

informasi sekolah.19

Sementara itu menurut Susanto secara khusus, tugas kepala sekolah

sebagai pemimpin pembelajaran bertugas untuk:

a. Menentukan tujuan sekolah.

b. Mengembangkan dan memacu harapan siswa untuk

mencapai keberhasilan.

c. Menentukan dan memacu standar akademi yang tinggi.

d. Menilai dan memonitor penempatan siswa.

e. Mempertahankan bobot waktu jam pelajaran.

f. Mensyaratkan adanya pengetahuan kuriluler dan

penyampaiannya yang berbibit.

g. Mengoordinasikan kurikulum.

h. Memacu dan membantu perbaikan pengajaran.

i. Mengadakan supervisi dan evaluasi terhadap pengajaran.

j. Menciptakan lingkungan dan iklim kerja yang produktif.20

Selain tugas yang disebutkan tersebut adapun fungsi kepala sekolah

sebagai pemimpin pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Menciptakan suasana persaudaraan.

b. Membantu kelompok dalam mengorganisasi diri.

c. Membantu dalam menetapkan prosedur kerja.

18Ibid., h. 98-118.

19Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar

Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, diakses pada tanggal 5 april

2019 pukul 08:49. 20Ahmad Susanto, op. Cit., h. 24.

Page 29: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

12

d. Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan.

e. Memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari

pengalaman.

f. Bertanggung jawaab dalam mengembangan dan

mempertahankan eksistensi organisasi.21

Adapun Yuki berpendapat dalam buku Chairunisa dan Pudjosumedi

memberikan gambaran dua peranan pokok suatu kepemimpinan, yaitu:

a. Peranan tugas yang dipusatkan pada masalah dan pemecahannya.

b. Peranan sosial yang dipusatkan pada manusianya.22

Sementara itu, Conger dan Kanungo dalam buku yang sama

menjelaskan bahwa peranan seorang pemimpin dapat membawa

perubahan yang ada didalamnya. Untuk itu mereka mengemukakan

peranan-peranan tersebut, sebagai berikut:

a. Peranan membuat keputusan.

b. Peranan tugas seperti yang tersebut di atas.

c. Peranan sosial.

d. Peranan Kharismatik.23

Berdasarkan uraian di atas sudah jelas bahwa kepala sekolah

memainkan peran utama dalam menciptakan sekolah yang mereka

pimpin menjadi semakin efektif. Kepala sekolah juga dapat disebut

unsur yang paling penting untuk menentukan tinggi rendahnya kualitas

lembaga tersebut, sebab kepala sekolah dapat diibaratkan panglima

pendidikan yang melaksanakan perannya. Dengan begitu adanya tugas,

fungsi dan peran tersebut juga akan lebih memudahkan kepala sekolah

dalam memerankan tanggung jawabnya.

21Ibid., h. 24-25.

22Connie Chairunisa dan Pudjosumedi, Manajemen Pendidikan, (Jakarta:

Uhamka Press, 2013), h. 86.

23Ibid., h. 86.

Page 30: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

13

3. Kompetensi Kepala Sekolah

Syah mengemukakan pengertian dasar kompetensi adalah

kemampuan atau kecakapan.24 Sejalan dengan itu Sagala menyatakan

bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan

perilaku kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya.25 Sedangkan menurut Usman kompetensi berarti suatu hal

yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang

kualitatif maupun kuntitatif.26

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan dan keterampilan

yang harus ada dalam diri kepala sekolah, agar dapat mewujudkan

capaian kerja sebagai kepala sekolah.

Adapaun kompetensi yang harus dimiliki kepala sekolah antara lain

kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi supervisi,

dan kompetensi sosial. Berikut ini uraian dari kompetensi-kompetensi

tersebut yang relevan. (1) Kompetensi kepribadian yaitu kompetensi

yang muncul dari dalam diri seorang kepala sekolah dalam

mengendalikan dirinya ketika menghadapi masalah serta memiliki

integritas kepala kepribadian yang kuat sebagai pemimpin; (2)

kompetensi manajerial yang mana kepala sekolah mampu menyusun

perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan, mampu

mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan, dan

mampu memimpin guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber

daya manusia secara optimal; (3) kompetensi supervisi yaitu kepala

sekolah mampu melakukan pengawasan professional dalam bidang

akademik yang dijalankan berdasarkan kaidah keilmuan tentang bidang

pendidikan; (4) Kompetensi sosial merupakan kemampuan kepala

24 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Bumi

Aaksara, 2002), h. 230. 25 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:

Alfabeta, 2013), Cet. IV. h. 126. 26 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),

h. 4.

Page 31: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

14

sekolah untuk bersosialisasi dengan masyarakat atau stakeholder

pendidikan.27

Dengan adanya kompetensi-kompetensi ini, maka kedepannya

diharapkan tidak ada lagi kasus-kasus yang menyimpang, seperti adanya

seorang guru direkrut menjadi kepala sekolah tanpa sertifikasi dan diklat

alias melalui proses simsalabim seperti dalam atraksi sulap, maka tidak

salah jika ada seseorang yang mempertanyakan akan kewenangan dan

kelayakan yang bersangkutan sehingga sekolah benar-benar dapat

dipimpin oleh orang yang layak dan teruji.

4. Upaya Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kreativitas Guru

Adapun menurut Musfah bahwa pemberdayaan profesi guru sejalan

dengan kebijakan pemerintah diselenggarakan melalui pengembangan

diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif,

dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan

kode etik profesi. Menurut Bafadal peningkatan kemampuan

professional guru dapat dikelompokkan menjadi dua macam pembinaan

antara lain: (1) pembinaan kemampuan pegawai melalui supervisi

pendidikan, program sertifikasi, dan tugas belajar, (2) pembinaan

komitmen pegawai melalui pembinaan kesejahteraan.28

Dengan demikian kepala sekolah harus bertindak sebagai pemimpin

pendidikan yang efektif yang mampu mengayomi dan mengatur agar

semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sekolah dapat

berfungsi secara optimal dalam menumbuhkan kreativitas guru.

27 Ahmad Susanto, op. Cit, h. 18-19.

28 Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar

Teori dan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 10-11.

Page 32: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

15

B. Kreativitas Guru

1. Pengertian Kreativitas

Menurut Munandar kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk

membuat kombinasi baru, berdasarkan informasi atau unsur-unsur yang

ada.29 Kreatif sangat berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai

suatu hal yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada.

Sesuatu yang baru itu mungkin berupa perbuatan atau tingkah laku;

suatu bangunan misalnya sebuah gedung, hasil- hasil kesusasteraan, dan

lain-lain.”30

Sebagai profesi, guru sebagai bidang pekerjaan khusus dituntut

memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena

itu nilai keunggulan yang harus dimiliki guru adalah kreativitas.

Kreativitas dapat didentifikasikan dari 4 dimensi, yaitu:

a. Person

Dalam hal ini guru mampu melihat masalah dari segala arah; terbuka

terhadap pengalaman baru; dan menghargai karya orang lain.

b. Proses

Dalam proses kreativitas ada 4 tahap yaitu: tahap pengenalan; tahap

persiapan; tahap iluminasi; dan tahap verifikasi.

c. Product

Dimensi produk kreativitas digambarkan sebagai berikut “creativity

to bring something new into excistence” yang ditunjukkan dari sifat

baru, unik, bernilai, dan bersifat heuristic.

d. Press atau Dorongan

Ada beberapa faktor pendorong dan penghambat kreativitas yaitu:

(1) Faktor pendorong yaitu kepekaan dalam melihat lingkungan;

komitmen kuat untuk maju dan berhasil; optimis dan berani ambil

29 Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: PT

Grasindo, 1992), h. 47. 30 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2010), Cet. V, h. 145.

Page 33: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

16

resiko, termasuk resiko yang terburuk; dan lingkungan yang

kondusif, tidak kaku, dan otoriter. (2) Penghambat kreativitas yaitu

malas berfikir, bertindak, berusaha, dan melakukan sesuatu; anggap

remeh karya orang lain; mudah putus asa, cepat bosan, tidak tahan

uji; tidak percaya diri; dan tidak tahan uji.31

Begitupun halnya dalam proses pembelajaran efektif yang didukung

oleh kreativitas guru dapat mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini

Turney dalam Mulyasa menyatakan bahwa untuk menciptakan

pembelajaran yang kreatif, diperlukan 8 keterampilan mengajar yang

sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, yaitu

keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi,

menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi

kelompok kecil, mengelola kelas serta mengajar kelompok kecil dan

perorangan.32

Dengan demikian, dalam proses pembelajaran, seorang guru harus

kreatif agar selalu dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif dan

efektif supaya siswa dapat menyerap pelajaran yang disampaikan dengan

baik dan proses pembelajaran menjadi menyenangkan. Begitu juga

pengelolaan dalam proses pembelajaran yang efektif didukung oleh

kreativitas guru dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

31 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan Pailkem:

Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011),

h. 154-156. 32 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 69.

Page 34: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

17

2. Ciri-ciri Kreativitas Guru

Menurut Slameto menyatakan bahwa individu dengan potensi

kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Hasrat keingintahuan yang cukup besar.

b. Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru.

c. Panjang akal.

d. Keinginan untuk menemukan dan meneliti.

e. Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit.

f. Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan.

g. Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan

tugas. Berpikir fleksibel.

h. Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung

memberi jawaban lebih banyak.

i. Kemampuan membuat analisis dan sintesis.

j. Memiliki semangat bertanya serta meneliti.

k. Memiliki daya abstraksi yang cukup baik.

l. Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas.33

Sedangkan Munandar mengemukakan ciri-ciri kreativitas antara lain

adalah:

a. Rasa ingin tahu.

b. Tertarik terhadap tugas-tugas majemuk yang dirasakan

sebagai tantangan.

c. Berani mengambil resiko untuk membuat kesalahan atau

untuk dikritik orang lain.

d. Tidak mudah putus asa.

e. Menghargai keindahan.

f. Mempunyai rasa humor.

g. Ingin mencari pengalaman-pengalaman baru.

h. Dapat menghargai baik diri sendiri maupun orang lain dan

sebagainya.34

Dari beberapa ciri kreativitas guru di atas, maka penting seorang

guru sebagai pembimbing mengembangkan kekreativitasannya,

mengingat besarnya tanggung jawab seorang guru dalam proses

pembelajaran dalam membantu anak mengembangkan kepribadiannya,

sehingga anak lebih kreatif dalam menghadapi perkembangannya secara

33 Slameto, op. Cit., h. 147-148. 34 Utami Munandar, op. Cit., h. 51.

Page 35: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

18

optimal yang tidak mengedepankan emosinya. Selanjutnya, guru

alangkah baiknya mampu menemukan cara yang lebih baik dalam

melayani peserta didik sehingga pandangan peserta didik bahwa guru

memang kreatif dan tidak melakukan pengajaran hanya sebagai rutinitas

saja. Dan guru yang kreatif tentunya menciptakan suasana pembelajaran

yang efektif.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Guru

Menurut Munandar kreativitas itu penting dalam pendidikan, karena

mengemukakan 4 alasan:

a. Karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dan

perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup

manusia.

b. Kreativitas atau berpikir kreatif, sebagai kemampuan untuk melihat

bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu

masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih

kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal.

c. Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat, tetapi juga

memberikan kepuasan kepada individu.

d. Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meninggalkan kualitas

hidupnya.35

Pada umumnya proses perkembangan pribadi seseorang ditentukan

oleh faktor-faktor internal dan faktor eksternal. Berikut dijelaskan

beberapa pendapat mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

kreativitas guru.

Adapun faktor internal yang melatar belakangi individu yang kreatif,

yaitu: Pertama, Intelegensi yang meliputi kemampuan verbal,

pemikiran lancar, pengetahuan, perumusan masalah, penyusunan

35 Ibid., h. 45-46.

Page 36: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

19

strategi, representasi mental, keterampilan pengambilan keputusan dan

keseimbangan serta integrasi intelektual secara umum. Kedua, gaya

kognitif dari pribadi kreatif menunjukkan kelonggaran dan keterikatan

konvensi, menciptakan aturan sendiri, melakukan hal-hal dengan

caranya sendiri dan menyukai hal-hal yang tidak terstruktur. Ketiga,

kepribadian atau motivasi yang meliputi dorongan untuk berprestasi dan

berani dalam menghadapi tantangan serta pengambilan resiko yang

moderat.36

Disamping aspek intenal, aspek eksternal juga mempengaruhi

kreativits seseorang. Faktor eksternal (lingkungan) yaitu dorongan yang

datangnya dari luar yang dapat mempengaruhi guru untuk

mengembangkan potensi dari dalam diri. Faktor eksternal ini dapat

dikelompokkan menjadi empat, sebagai berikut:

a. Kesejahteraan guru;

b. Pengembangan kualifikasi dan akademik;

c. Sertifikat pendidik;

d. Komitmen terhadap kompetensi profesional.37

Sedangkan menurut Davis dalam Slameto menyatakan bahwa ada

tiga faktor yang harus diperhatikan dalam pengembangan kreativitas

antara lain sikap individu, kemampuan dasar yang diperlukan, dan

teknik-teknik yang digunakan.38 Kita dapat mengetahui bahwa faktor

yang mempengaruhi kreativitas adalah dengan adanya keterbatasan

seseorang untuk melakukan sesuatu sehingga guru termotivasi untuk

menciptakan hal baru atau menginovasi sesuatu hal yang sudah ada

sebelumnya.

36 Utami Munandar, Kreativitas dan Keterbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif

dan Bakat, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002), h. 26-27. 37 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, loc. cit. 38 Slameto, op. Cit., h.154.

Page 37: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

20

4. Kualifikasi Guru Kreatif

Guru kreatif menurut Ginanto adalah mereka yang tidak pernah

mengeluh dengan keterbatasan sekolah dan keterbatasan siswa, namun

sebaliknya dapat mengubah keterbatasan menjadi peluang-peluang yang

bisa meningkatkan kualitas pengajaran.”39 Oleh karena itu, guru harus

selalu ingat, tugas utamanya tidak terbatas pada mentransfer ilmu, tetapi

juga mentransfer nilai-nilai karakter, sehingga kompetensi kepribadian

guru harus terus ditingkatkan.

Sedangkan Taufik mengutip pendapat Osborn ide-ide kreatif

memerlukan empat aturan dasar yaitu:

a. Mengesampingkan kritisme dan menunda evaluasi sampai ide

muncul dan dikembangkan.

b. Mengizinkan adanya diskusi yang bebas di mana semua orang

disugesti untuk mengeluarkan setiap ide yang ada di otaknya.

c. Mencari banyak kuantitas ide.

d. Mendorong kombinasi dan perbaikan, menggabungkan dua ide atau

memperbaiki ide sebelumnya.40

Berkaitan dengan pembelajaran, untuk mendorong kreativitas

peserta didik, menuntut kualifikasi guru kreatif. Untuk itu, guru yang

diperlukan untuk pendidikan kreatif itu hendaknya:

a. Guru menghargai kreativitas anak.

b. Guru bersikap terbuka terhadap gagasan-gagasan baru.

c. Guru mengakui dan menghargai adanya perbedaan individu.

d. Guru bersikap menerima dan menunjang anak.

e. Guru menyediakan pengalaman belajar yang berdiferensiasi.

f. Guru cukup memberikan struktur dalam mengajar sehingga

anak tidak merasa ragu-ragu tetapi di lain pihak cukup luwes

sehingga tidak menghambat pemikiran, sikap dan perilaku

kreatif anak.

g. Setiap anak ikut mengambil bagian dalam merencanakan

pekerjaan sendiri dan pekerjaan kelompok.

39 Dion Eprijum Ginanto, Jadi Pendidik Kreatif Dan Inspiratif, (Yogyakarta: Jogja Bangkit

Publisher, 2011), Cet. I, h. 75. 40 H. M Taufik, Kreativitas Jalan Baru Pendidikan Islam, (Yogyakarta: IAIN Mataram,

2012), Cet. I, h. 106

Page 38: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

21

h. Guru tidak bersikap sebagai sosok yang serba-tahu, tetapi

menyadari keterbatasan sendiri.41

Tugas seorang guru adalah mengarahkan dan membimbing peserta

didik agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya serta

dapat mengembangkan potensinya untuk mencapai hasil belajar yang

optimal. Maka dari itu, untuk menjadi guru yang kreatif dibutuhkan

banyak pengorbanan baik dari segi materi, waktu, tenaga, pikiran,

maupun perasaan. Karena dibalik perjuangan terdapat kebahagiaan yang

tidak bisa dibeli dengan materi.

C. Pembelajaran yang Efektif

1. Pengertian Pembelajaran yang Efektif

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang diterapkan

guru dengan maksud untuk menghasilkan tujuan yang telah

ditetapkan.42 Sejalan dengan itu menurut Sadiman dalam artikel Irfai’I

dalam buku Trianto menyatakan bahwa keefektifan pembelajaran

adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses

pembelajaran.43

Adapun pendapat lain dari Rusman mengemukakan pembelajaran

dapat dikatakakan efektif apabila dapat memberikan pengalaman baru

kepada siswa agar kompetensi siswa terbentuk, serta dapat membawa

siswa ke tujuan yang ingin dicapainya secara optimal. Oleh karena itu,

guru harus mampu mengelola siswa, mengelola kegiatan pembelajaran,

mengelola isi/materi pembelajaran, dan mengelola sumber-sumber

belajar.44

41 Utami Munandar, op. Cit., h. 69 42 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, op. Cit., h. 13

43 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep,Landasan dan

Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2009),

h.20

44 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2014), h. 325-326.

Page 39: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

22

Dari uraian tersebut kita dapat mengetahui bahwasanya

pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang tidak hanya

terfokus pada hasil yang dicapai peserta didik, tetapi dapat dilihat

bagaimana proses pembelajaran itu terjadi yang mana pada prosesnya

dapat memberikan pemahaman kepada siswa serta dapat memberikan

perubahan pada perilakunya.

Dengan kata lain, pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran

yang mempertimbangkan karakteristik siswa, bagaimana

kemampuannya, metode apa yang cocok digunakan, media apa yang pas

diterapkan serta evaluasi pembelajaran pun didasarkan pada potensi

siswa.45

2. Peran Guru dalam Pembelajaran

Menurut Usman peran harus dimiliki seorang guru agar

pembelajaran berjalan efektif adalah guru bertindak sebagai

demonstrator, pengelola kelas, fasilitator, dan evaluator. Adapun

penjabaran dari masing-masing peran tersebut, yaitu: Melalui perannya

sebagai demonstrator hendaknya senantiasa menguasai bahan atau

materi pelajaran yang akan diajarkan. Dalam pengelolaan kelas guru

hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta

aspek-aspek yang ada didalamnya. Sebagai fasilitator guru hendaknya

memiliki pemahaman dan pengetahuan yang cukup tentang media

pendidikan masa kini. Sebagai evaluator guru memberikan penilaian

terhadap hasil capaian peserta didik untuk mengetahui apakah tujuan

yang telah dirumuskan itu sudah tercapai atau belum.46

45 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, op. Cit., h. 14.

46 Moh. Uzer Usman, op. Cit., h. 9-11.

Page 40: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

23

Selain itu, menurut Slameto peran guru berpusat pada:

a. Mendidik dengan memberikan arah dan motivasi pencapaian

tujuan belajar baik jangka pendek maupun jangka panjang. b. Memberikan fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman

belajar yang memadai.

c. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap,

nilai-nilai, dan penyesuaian diri.47

Pendapat lain terkait peran guru dalam pembelajaran yang

dikemukakan antara lain penguasaan materi yang diajarkan, metode

mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar-

individu baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan unsur lain

yang terkait dalam proses pendidikan, pengalaman dan keterampilan

guru itu sendiri.48

Dari beberapa uraian peran guru di atas dapatlah dipahami bahwa

peran guru dalam pembelajaran hendaknya guru harus menguasai materi

yang diajarkan, metode dalam penyampaian juga harus disesuaikan

dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi saat itu, dan pengalaman

guru yang terampil akan memudahakan peserta didik dalam menyerap

materi pelajaran. Berfungsinya manajemen pembelajaran yang baik

adalah pembelajaran yang efektif. Artinya, guru yang berkompeten

mampu menciptakan pembelajaran yang efektif dan mengelola kelasnya

sehingga hasil belajar siswa optimal.

47 Slameto, op. Cit., h. 97.

48 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2013), h. 92.

Page 41: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

24

3. Prinsip pembelajaran

Guru perlu memperhatikan beberapa prinsip pembelajaran yang

diperlukan agar terciptanya suasana yang kondusif dan menyenangkan

tersebut, yaitu: prinsip motivasi, latar belakang, pemusatan perhatian,

keterpaduan, pemecahan masalah, menemukan, belajar sambil bekerja,

belajar sambil bermain, perbedaan individu, dan hubungan sosial.

Beberapa prinsip pembelajaran tersebut dapat diuraikan secara singkat,

sebagai berikut:

a. Prinsip motivasi, upaya guru untuk menumbuhkan dorongan belajar

peserta didik sehingga peserta didik belajar sesuai dengan

kemampuannya secara optimal.

b. Prinsip pemusatan perhatian, usaha untuk memusatkan perhatian

anak untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.

c. Prinsip pemecahan masalah, dimaksudkan agar anak peka dan juga

mendorong mereka untuk mencari, memilih, dan menentukan

pemecahan masalah sesuai dengan kemampuannya.

d. Prinsip hubungan sosial adalah pembelajaran yang hendaknya

dilakukan secara berkelompok untuk melatih anak menciptakan

kerjasama dan saling menghargai.49

Adapun menurut Uno prinsip-prinsip yang harus dimiliki guru

dalam melaksanakan proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Mengajar berdasarkan pengalaman yang dimiliki siswa.

b. Keterampilan mengajar yang bersifat praktis.

c. Memperhatikan perbedaa individual siswa.

d. Kesiapan siswa dalam belajar.

e. Tujuan pengajaran harus diketahui siswa.

f. Mengajar mengikuti prinsip psikologis tentang belajar.50

49 Ibid., h. 86-88. 50 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), Cet. V,

h.7.

Page 42: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

25

Sedangkan menurut Wina Sanjaya terdapat sejumlah prinsip dalam

mengajar sebagai impelemntasi kurikulum, yakni: berorientasi pada

tujuan, aktivitas, individualitas, integritas, interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, dan motivasi. Berikut ini yang relevan

diantaranya integritas dan motivasi. Mengajar bukan hanya

mengembangkan kemampuan kognitif saja, tapi juga meliputi

pengembangan afektif dan psikomotorik. Dalam hal ini guru contohnya

dalam penggunaan metode diskusi yang mana guru harus bisa

mendorong siswa agar dapat menghargai pendapat orang lain,

mendorong siswa agar berani mengeluarkan pendapat, dan lain

sebagainya. Prinsip motivasi juga salah satu hal yang penting dalam

pembelajaran, karena tanpa adanya motivasi tidak mungkin siswa

memiliki kemauan untuk belajar.51

Maka dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pembelajaran

merupakan bagian penting yang perlu diketahui oleh seorang guru,

dengan memahami prinsip-prinsip pembelajaran, seorang guru dapat

membuat suatu acuan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran akan

berjalan efektif serta dapat mencapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan.

4. Indikator Pembelajaran yang Efektif

Pembelajaran efektif menuntut keterlibatan siswa secara aktif,

karena mereka merupakan pusat kegiatan pembelajaran dan

pembentukan kompetensi.52 Sejalan dengan itu Hanafiah dan Suhana

mengemukakan bahwa pembelajaran yang efektif sangat ditentukan

oleh faktor internal dan eksternal peserta didik. Adapun faktor internal

yang mempengaruhi belajar efektif, diantaranya: kecerdasan, minat,

motivasi, rasa percaya diri, stabilitas emosi, komitmen, dan kesehatan

51 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktik Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Prenadamedia Group, 2008), h. 224-228. 52 Rusman, op. Cit., h. 325.

Page 43: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

26

fisik. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi belajar efektif, di

antaranya: kompetensi guru, kualifikasi guru, saran pendukung, kualitas

teman sejawat,atmosfir belajar, kepemimpinan kelas, dan biaya.53

Adapun pendapat lain menurut Usman dalam pembelajaran yang

efektif sedikitnya ada lima yang menentukan keberhasilan belajar siswa,

antara lain:

a. Melibatkan siswa secara aktif

b. Menarik minat dan perhatian siswa

c. Membangkitkan motivasi siswa

d. Prinsip individualitas

e. Peragaan dalam pengajaran.54

Dari uraian di atas dapatlah dikemukakan bahwa pembelajaran akan

efektif apabila siswa secara aktif dapat terlibat dalam proses

pembelajaran, perhatian siswa yang akan memfokuskan siswa dalam

belajar, adanya motivasi baik dari dalam diri maupun luar diri siswa

sehingga akan mendorong semangat belajar siswa, prinsip individualitas

yang diterapkan guru sehungga tidak adanya perbedaan dalam

pemberian materi, dan pengajaran yang menggunakan alat peraga akan

mudah diserap siswa.

53 Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Refika

Aditama, 2012), h. 57.

54 Moh. Uzer Usman, op. Cit., (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 21-31

Page 44: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

27

D. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian (skripsi) yang dilakukan oleh M. Syukri Gozali mahasiswa

jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015 dengan judul “Pengaruh

Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam terhadap Peningkatan

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.” Perbedaan skripsi ini adalah

M. Syukri Gozali berfokus pada hasil dari pengaruh kreativitas guru

pendidikan agama islam sedangka penelitian yang saya lakukan adalah

menganalisis upaya kepala sekolah dalam peningkatan kreativitas guru

dalam pembelajaran yang efektif.

2. Penelitian (skripsi) yang dilakukan oleh Arjan Saidi mahasiswa Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Manado 2015 dengan judul “Peran Supervisi Kepala Sekolah dalam

meningkatkan Kreativitas Guru (Studi di Madrasah Aliyah Al Khairat

Kota Bitung Kelurahan Girian Bawah).” Perbedaan skripsi ini adalah

Arjan Saidi lebih memfokuskan pada peran kepala sekolah sebagai

supervisor dalam meningkatkan kreativitas guru melalui kegiatan

supervisinya sedangkan penelitian yang saya lakukan adalah peran

kepala sekolah dalam meningkatkan kreativitas guru berdasarkan fungsi

kepala sekolah yaitu sebagai educator, manager, administrator,

supervisor, leader, innovator, dan motivator.

3. Penelitian (tesis) yang dilakukan oleh Radhiatul Asra mahasiswi

Magister Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang 2017 dengan judul “Peran Kepala Madrasah

dalam Meningkatkan Kreativitas Guru.” Perbedaan penelitian ini adalah

Radhiatul Asra pada hasil penelitian yaitu upaya kepala madrasah MTsS

Kedai Runding adalah memberikan kebebasan kepada guru,

mengadakan studi banding sedangkan penelitian yang saya teliti adalah

upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam peningkatan kreativitas

guru adalah pemberian kesempatan kepada guru untuk melakukan

diklat/pelatihan, pemberian reward berupa gaji/upah.

Page 45: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

28

E. Kerangka Berpikir

Dari uraian latar belakang dan kajian teori yang telah dijelaskan,

serta skema yang telah digambarkan, maka saya merangkai kerangka

berpikir terkait upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kreativitas guru

dalam pembelajaran yang efektif di Madrasah Tsanawiyah Daarul Rahman

I Jakarta Selatan.

Kepemimpinan kepala sekolah sangat penting dalam menunjang

profesionalitas guru salah satunya dalam hal kreativitas. Kepala sekolah

yang kurang memperhatikan program penyetaraan guru beresiko pada

standar keilmuan yang dimiliki guru menjadi tidak memadai untuk

mengajarkan bidang studi yang sudah menjadi tugasnya. Minimnya

bimbingan kepala sekolah dalam memperbaiki mutu pembelajaran

mempengaruhi prestasi belajar siswa. Kurangnya pengetahuan kepala

sekolah dalam melaksanakan Tupoksi sebagai pimpinan sekolah yang

membuat manajemen sekolah tidak berjalan sesuai dengan program yang

sudah terencana. Kurangnya penindak lanjutan supervisi akademik yang

dilakukan kepala sekolah terhadap guru sehingga rendahnya semangat

mengajar guru. Masih banyak guru yang belum setara sarjana sehingga

adanya ketidaksesuaian disiplin ilmu dalam mengajar. Rendahnya

kreativitas guru dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan

minimnya minat guru untuk mengikuti program pelatihan yang membuat

pembelajaran menjadi membosankan.

Hasil yang diharapkan dari kepimimpinan kepala sekolah yang

efektif adalah terwujudnya peran kepala sekolah dalam meningkatkan

pembelajaran yang efektif melalui kreativitas guru dan terwujudnya

kreativitas guru yang lebih baik dalam proses pembelajaran yang efektif.

Dengan membandingkan hasil yang diharapkapkan dengan kondisi

nyata adanya kesenjangan, maka muncul masalah yaitu rendahnya

kreativitas guru dalam pembelajaran yang efektif. Untuk itu, banyak strategi

yang harus dijalankan untuk mendapatkan hasil yang baik. Adanya

peningkatan pengawasan atau supervisi kepala sekolah terhadap guru.

Page 46: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

29

Pemberian pelatihan/diklat kepada guru dalam rangka meningkatkan

kreativitas mengajar guru. Pemberian penghargaan kepada guru yang kreatif

berupa pujian atau upah/gaji. Memberikan fasilitas yang memadai sehingga

menciptakan suasana yang menyenangkan terhadap proses pembelajaran.

Page 47: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

30

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Input

Output

Kondisi nyata 1. Kepala sekolah kurang memperhatikan program penyetaraan guru yang belum S1.

2. Minimnya bimbingan kepala sekolah dalam memperbaiki mutu proses belajar

mengajar.

3. Kurangnya intensitas kepala sekolah dalam melaksanakan tupoksi sebagai

pimpinan sekolah.

4. Kurangnya penindaklanjutan hasil supervisi akademik yang dilakukan kepala

sekolah terhadap guru-guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

5. Masih banyak guru-guru yang belum setara sarjana.

6. Masih rendahnya kreativitas guru dalam menciptakan pembelajaran yang efektif.

7. Minimnya minat guru untuk mengikuti program pelatihan.

8. Kurang efektifnya guru dalam menjalankan profesinya.

Masalah

1. Rendahnya kreativitas guru dalam pembelajaran

yang efektif

Strategi

1. Peningkatan pengawasan/supervisi kepala sekolah terhadap guru

2. Pemberian pelatihan/diklat kepada guru dalam meningkatkan kreativitas

guru

3. Pemberian penghargaan kepada guru yang kreatif berupa pujian atau

upah/gaji

4. Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dalam proses

pembelajaran

Process

Harapan 1. Terwujudnya peran kepala sekolah dalam meningkatkan

pembelajaran yang efektif melalui kreativitas guru.

2. Terwujudnya kreativitas guru yang lebih baik dalam proses

pembelajaran yang efektif.

f

e

e

d

b

a

c

k

Page 48: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Daarul Rahman 1

yang beralamatkan di Jl. Purwakarya Kavling DKI, Cipedak, Jagakarsa,

Jakarta Selatan. Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Juli

sampai dengan Agustus 2019. Berikut adalah timeline kegiatan penelitian di

Madrasah Tsanawiyah Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan.

Tabel 3.1

Waktu Penelitian di MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk

metode deskriptif. Penelitian ini mencoba mendeskripsikan upaya yang

dilakukan kepala sekolah dalam peningkatan kreativitas guru dalam

pembelajaran yang efektif, sehingga dapat diketahui langkah apa saja yang

ditempuh oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kreativitas guru dalam

No Kegiatan Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov

1 Observasi

Pendahuluan

2 Seminar Proposal

3 Perbaikan Proposal

4 Membuat Instrumen

Penelitian

5 Pengumpulan data

6 Pengolahan data dan

analisis data

7 Penyusunan Skripsi

8 Ujian munaqosah

Page 49: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

32

pembelajaran yang efektif di Madrasah Tsanawiyah Daarul Rahman 1

Jakarta Selatan.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah orang-orang yang dapat

memberikan informasi dan data yang dibutuhkan yang berkaitan dengan

upaya kepala sekolah dalam peningkatan kreativitas guru dalam

pembelajaran yang efektif di Madrasah Tsanawiyah Daarul Rahman 1

Jakarta Selatan. Peneliti membatasi subjek penelitian meliputi: Plt Kepala

Sekolah Madrasah Tsanawiyah Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan dan empat

guru Staff TU I sekaligus guru Fiqih dan Nahwu, Staff TU II sekaligus guru

IPA dan Matematika, guru Tauhid dan guru Bahasa Arab.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ialah cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data atau informasi yang dibutuhkan. Pengumpulan data

dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga teknik yaitu:

1. Wawancara

Wawancara digunakan untuk memperoleh data yang lebih

mendalam terkait upaya kepala sekolah dalam peningkatan kreativitas

guru dalam pembelajaran yang efektif. Wawancara dengan kepala

sekolah, dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kegiatan

pelatihan/diklat kepala sekolah dalam meningkatkan kreativitas guru,

impelementasi dan evaluasi kegiatan pembinaan dan pelatihan tersebut,

serta faktor pendukung atau yang menjadi hambatan terlaksananya

pengimplementasian upaya-upaya yang dilakukan. Wawancara dengan

guru, dilakukan untuk mendapatkan data mengenai pendapat guru

terkait dengan upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam

rangka meningkatkan kreativitas guru.

Page 50: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

33

2. Observasi

Observasi diarahkan pada kegiatan pengamatan dan pencatatan yang

sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi dilakukan

untuk memperoleh data tentang sarana dan prasarana yang ada,

pemberian materi ajar dan penggunaan media pembelajaran pada saat

proses pembelajaran untuk mengetahui kualitas guru dalam mengajar.

3. Studi Dokumen

Studi dokumen ditujukan untuk mengumpulkan data atau file yang

menjadi bukti fisik. Studi dokumen ini dilakukan untuk memperoleh

dokumen profil Madrasah Tsanawiyah Daarul Rahman 1 Jakarta

Selatan, visi dan misi sekolah, data tenaga pendidik dan kependidikan,

data sarana dan prasarana sekolah, Rencana Kerja Sekolah (RKS),

membuat bahan ajar, program kerja sekolah. Dokumen-dokumen

tersebut digunakan untuk melengkapi data penelitian sehingga dapat

ditampilkan gambaran objek penelitian secara representatif.

E. Instrumen Penelitian

Berikut ini adalah kisi-kisi instrument upaya kepala sekolah dalam

peningkatan kreativitas guru dalam pembelajaran yang efektif di MTs

Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan.

1. Pedoman Wawancara

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara

Dimensi Sub dimensi Indikator

Upaya kepala

sekolah dalam

peningkatan

kreativitas guru

1. Memberikan

pembinaan dan

pengembangan

terhadap guru

a. Kepala sekolah

melakukan supervise

secara berkala

terhadap pengajaran

guru di kelas

Page 51: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

34

b. Kepala sekolah

memberikan

kesempatan kepada

guru untuk

mengikuti pelatihan,

diklat, dan penataran

2. Menciptakan

suasana kerja

yang

menyenangkan

dan penuh

kebersamaan

a. Kepala sekolah

menyediakan sarana

dan prasarana dalam

pembelajaran

b. Kepala sekolah

memberikan umpan

balik atas capaian

kerja guru

Kreativitas guru

dalam

pembelajaran

1. Mengembangka

n bahan ajar/alat

peraga

a. Guru terampil dalam

membuat RPP dan

bahan ajar

b. Guru terampil dalam

memilih alat peraga

sesuai dengan materi

ajar

2. Mengembangka

n variasi metode

a. Guru terampil dalam

menerapkan metode

pembelajaran yang

variatif

b. Guru terampil dalam

menggunakan

metode yang sesuai

dengan karakter

materi

Page 52: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

35

3. Memanage kelas a. Guru mampu

menciptakan iklim

belajar yang

kondusif

b. Guru terampil dalam

menentukan posisi

duduk siswa

c. Guru terampil dalam

mengatur posisi

layout kelas

d. Guru terampil dalam

mendesain/menghias

kelas

e. Guru dapat

menyediakan sarana

di dalam kelas

4. Menghidupkan

suasana belajar

yang

dinamis/aktif

a. Guru mampu

meningkatkan

partisipasi siswa

b. Guru mampu

memberikan tugas-

tugas yang

menyenangkan

Pembelajaran yang

efektif

1. Mengorganisasi

kan

pembelajaran

dengan baik

a. Guru dapat

merancang RPP

sesuai dengan

kurikulum yang

berlaku

b. Guru dapat

menjelaskan tujuan

Page 53: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

36

pembelajaran kepada

siswa

c. Guru dapat

mematakan ruang

lingkup materi ajar

2. Komunikasi

secara efektif

a. Guru mampu

menggunakan bahasa

yang jelas dan

mudah dimengerti

dalam penyampaian

materi ajar

b. Guru memberikan

perhatian terhadap

pertanyaan atau

keluhan siswa

3. Penilaian dan

evaluasi

a. Guru mampu

menyusun alat

penilaian yang sesuai

dengan pembelajaran

b. Guru mampu

menerapkan

penilaian dengan

berbagai teknik dan

jenis penilaian

c. Guru mampu

menggunakan hasil

evaluasi sebagai

umpan balik atas

perbaikan penilaian

Page 54: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

37

2. Observasi

Tabel 3.3

Lembar Observasi Sarana dan Prasarana di Mts Daarul Rahman 1

Jakarta Selatan

Tabel 3.4

Lembar Data Mengenai Sekolah

No Komponen Ada Tidak Ket

1 Ruang Kepala Sekolah

2 Ruang Guru

3 Ruang Kelas

4 Ruang TU

5 Ruang Tamu

6 Perpustakaan

7 Lab. Komputer

8 Lab. IPA

9 Sarana Olahraga

10 Mesjid/Musholah

11 Toilet

12 Kantin

13 Gudang

No. Jenis Data Ada Tidak

1 Struktur Organisasi sekolah

2 RPP

3 Visi dan Misi Sekolah

4 Sejarah berdirinya sekolah

5 Daftar Pembagian Tugas

6 Data Guru

7 Data Staf Administrasi TU

8 Data Siswa

9 Data Sarana dan Prasarana

Page 55: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

38

F. Pemeriksaan/Pengecekan Keabsahan Data

Uji keabsahan sata dalam penelitian kualitatif ini memakai uji

Triangulasi sumber data. Yang dimaksud dengan triangulasi sumber data

yaitu mencocokkan/cross check data yang diperoleh dari wawancara,

observasi, serta dokumen-dokumen yang dilakukan di Madrasah

Tsanawiyah Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan, sehingga data yang diperoleh

akan lebih valid dan akurat.

G. Teknik Analisis Data

Setelah semua data dari lapangan terkumpul, maka penulis

melakukan tahap selanjutnya yaitu tahap analisis. Pada tahap ini data diolah

dan dianalisis sehingga dapat menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang

dapat dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam

penelitian.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis data secara deskriptif. Data-data yang diperoleh akan diolah

dan dianalisis melalui langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan. Adapun perincian teknik analisis data adalah sebagai

berikut:

1. Reduksi Data

Adalah proses pengelompokkan data berdasarkan jawaban-jawaban

informan terhadap item-item pertanyaan penelitian.

10 Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah

11 Investasi Pengadaan Sarana dan Prasarana

12 Prestasi Akademik dan Non Akademik

Sekolah

13 Laporan Kegiatan Sekolah

Page 56: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

39

2. Penyajian Data

Adalah proses pengelompokkan berdasarkan aspek-aspek masalah

penelitian yang disampaikan oleh responden.

3. Penarikan Kesimpulan

Adalah proses penafsiran data melalui/dengan cara mencari persamaan

dan perbedaan, sehingga dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian.

Page 57: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Profil Sekolah MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan

Madrasah Tsanawiyah Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan

adalah salah satu lembaga Pendidikan Islam, tempat mendidik

pemuda/i belajar ilmu agama (pelajaran pokok) dan ilmu

pengetahuan umum (sebagai pelengkap). MTs Daarul Rahman

didirikan oleh KH. Syukron Ma’mun dengan dibantu kawan-

kawannya, antara lain KH. Antung Ghozali, BA, KH. Masyhuri

Baidlowi, MA, Ust. Nurhazim, BA, KH. Abd. Kadir Rahman,

keluarga Almarhum bapak H. Abdurrahman bin Naidi dan para

dermawan seperti bapak H. Mohammad Noor Mugni serta

masyarakat yang memang sangat mendambakan adanya madrasah.55

MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan berdiri pada tanggal

11 Januari 1975 di atas lahan wakaf seluas kurang lebih 5.085 M2,

yang terletak di jalan Senopati Dalam II, No. 35 A Kebayoran Baru

Jakarta Selatan namun, sejak tahun 2015 madrasah ini pindah ke

kawasan Jagakarsa yang beralamat di Jl. Purwa Raya I Rt. 06 Rw.

03 Kel. Cipedak Kec. Jagakarsa Jakarta Selatan.56

Dengan banyaknya santri yang masuk di sekolah ini, yang

datang dari seluruh penjuru wilayah Indonesia, antara lain Aceh,

Medan, Padang, Riau, Palangkaraya, Banjarmasin, Pontianak,

Manado, Nusa Tenggara Barat, Irian Jaya, Timor Timur bahkan dari

negeri jiran yaitu Malaysia, maka dikembangkan lagi MTs Daarul

Rahman ini di leuwiliang Bogor (Daarul Rahman II) dengan luas

kurang lebih ≥ 8 ha yang beralamat di Kp. Jambu Desa Subanteng

55 Dokumen Profil Pondok Pesantren Daarul Rahman TA 2019/2020, h. 1 56 Ibid.,

Page 58: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

41

Kec. Leuwiliang Kab. Bogor, Jawa Barat dan di Depok (Daarul

Rahman III dengan sistem pendidikan SMP dan SMA Plus) dengan

luas 2 ha yang beralamat di Desa Duren Seribu, Sawangan Depok,

Jawa Barat yang dibuka secara resmi pada tahun 2006-2007.57

Status Pendidikan dan pengajaran yang diselengarakan di

MTs Daarul Rahman menggunakan sistem kurikulum terpadu antara

sistem modern Gontor Ponorogo dengan sistem Pondok Pesantren

Salafiyah (tradisional), yang lebih mengutamakan Bahasa Arab dan

Bahasa Inggris serta penekanan pada pemahaman pengkajian kitab-

kitab kuning yaitu swasta penuh; tanpa terikat dengan kurikulum

dari Depdiknas dan Depag.58

Pada saat ini, MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan

memiliki 23 ruang kelas dengan 1181 siswa berjenjang Tsanawiyah

dan 436 berjenjang Aliyah. Jenjang pendidikan yang

diselenggarakan adalah tingkat Tsanawiyah dan Aliyah. Status

disamakan dengan keputusan Direktur Jandral Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam Nomor: E.IV/PP.032/KEP/80/98. 59

2. Visi dan Misi

Visi sekolah berfungsi sebagai harapan bersama seluruh

stakeholder sekolah agar bisa menginspirasi, memotivasi sekaligus

memberikan kekuatan bagi seluruh stakeholder. Adapun visi dari

MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan adalah:

a. Visi

“Menjunjung tinggi syariat islam dengan berpegang

teguh ajaran ahlu sunnah wal jamaah (aswaja).”

57 Ibid., 58 Ibid., h. 3 59 Ibid., h. 1-3

Page 59: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

42

b. Misi

Misi sekolah adalah usaha yang dijalankan seluruh unsur

sekolah demi merealisasikan visi sekolah yang sudah dibuat.

Adapun misi dari MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan adalah:

1) Membentuk generasi muda ber-IMTAQ

2) Mencetak generasi muda ber-IPTEK

3) Mewujudkan pribadi berdisiplin

4) Menyelenggarakan pendidikan secara professional

5) Memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat

dengan pelayanan prima60

Dengan dibentuknya visi dan misi seperti yang dikemukakan

di atas dapat dijelaskan bahwa MTs Daarul Rahman 1 Jakarta

Selatan memiliki tujuan dalam rangka meningkatkan syari’at

islam yang berwawasan imtaq dan iptek, memiliki disiplin yang

tinggi dan professional dalam memberikan pelayanan

pendidikan kepada masyarakat.

60 Ibid., h. 5

Page 60: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

43

3. Struktur Organisasi Sekolah

Berikut adalah gambar mengenai struktur organisasi yang

ada di lingkungan MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan.

Gambar 3.1

Struktur Organisasi MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan TA 2019/2020

4. Keadaan Tenaga Pendidik

Madrasah Tsanawiyah Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan

didik oleh tenaga pengajar berpengalaman, mencintai anak-anak,

terlatih dan dibina secara terus menerus dengan berbagai pelatihan

dan pengembangan. Total keseluruhan tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan di MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan adalah 68

orang yang terdiri dari guru sertifikasi, guru tetap dan guru

pengabdian yang rata-rata lulusan diantaranya adalah Aliyah, D3,

S1, dan S2 serta beberapa tenaga kependidikan yang membantu

dalam mengelola manajemen dan akademik di sekolah. Latar

belakang pendidikan mereka beragam, ada lulusan Pesantren

Salafiyah, Univiersitas Al-Azhar Cairo, Universitas Madina serta

lulusan Universitas dalam negeri, beberapa diantaranya adalah

lulusan pesantren ini sendiri.61

61 Hasil Wawancara dengan Syukron Ma’mun selaku guru dan Staff TU I di MTs Daarul

Rahman, pada hari Kamis 22 juli 2019.

Page 61: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

44

Tabel 4.1

Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan

No Nama Pendidikan

Terakhir Bidang Ajar

1 KH Ah. Qosim Susilo, M.Pd S2 Tauhid

2 KH. Ahmad Dhofir Aliyah Fiqih

3 Ust. Drs. Ahmad Fauzi Bukhori S1 Fiqih

4 Ust. Drs. Syihabuddin Qurtubi S1 Tauhid

5 KH. Anwar Wahdi Hasyi Aliyah Muthola’ah

6 KH. Drs. Ukar Rohili S1 Mutholahul

Hadits

7 KH Ahmad Endang Sobari ,

S.Pd S1

Geografi

8 Ust. M. Sidup BA D3 Bahasa

Indonesia

9 KH. Ahmad Zaenal Ridlo SM Aliyah PKn

10 KH. Moh. Taqwim, S.Sos S1 Tafsir

11 KH. Faisal Ali Nurdin, MA S2 Usul Fiqh

12 Ust. Salman Alfarisi, S.Pd.I S1 Nahwu

13 Ust. Drs. Kholili Syamsuddin.

S.Ag S1

Bahasa

Inggris

14 Ust. Drs. Hadi Musthofa S1 Bahasa Arab

15 Ust. Muhammad Naufal ,S.PdI S1 Bahasa Arab

16 Ustz. St. Rahmah Thohir, S.PdI S1 Fiqih

17 Ust. Syahrul Alam Aliyah Bahasa

Indonesia

18 Ustz. Hj. Nursida Aliyah Akhlak Banat

19 Ust. Isma'il Rakasiwi, S.PdI S1 Nahwu

20 Ust. Sayyid Romadhon , MA S2 Akhlak Banin

21 Ust. Drs. Abd. Syakur, M.Pd S2 Bahasa

Inggris

22 Ust. Moh. Makki, S.Ag S1 Sejarah Islam

23 Ust. Abdul Rochman, S.Pd.I S1 Fiqih

24 Ust. H. Zaenal Arifin Hamzawi Aliyah Fiqih

25 Ust. M. Raffi Affani, S.Sos S1 PKn

26 Ust. M Hidayatullah, S.Pd.I S1

Geografi,

Bahasa

Indonesia

27 Ust. Ahmad Mustholih, S.Pd S1 Sejarah Islam

28 Ust. M. Zaky Aliyah Sejarah

29 Ust. Muhammad Khoiri, S.Pd S1 Balaghoh

30 Ustz. Siti Muthiah Aliyah Tajwid

31 Ust. Syahrulli Arif Aliyah Insya

32 Ust. Izzi Rahman Aliyah Al quran

33 Ust. M. Hilman Aliyah Al quran

34 Ust. Ahmad Zahid, S.Pd S1 Komputer

Page 62: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

45

35 Ust. Syukron Ma'mun Aliyah Nahwu

36 Ust. Irfan Prasetyo M. Aliyah Tajwid

37 Ustz. Anti Hanifah Noer Aliyah Tafsir

38 Ust. Sholeh Faqih, M.Pd S2 Bahasa Arab

39 Ustz. Nurul Aulia Aliyah Komputer

40 Ust. Ahmad Zarkasy Aliyah Sejarah

Indonesia

41 Ust. M. Rizqi Alamsyah Aliyah Fiqih

42 Ust. Imaduddin Aliyah Bahasa Arab

43 Ust. Ibnu Aqil Aliyah Nahwu

44 Ust. Ahmad Mufid, S.Pd S1 MIPA

45 Ust. Abd. Rozak, S.Pd S1 Bahasa

Inggris

46 Ust. Muhammad Walid Aliyah Bahasa Arab

47 Ust. Samsul Arifin Aliyah Tauhid

48 Ustz. Hana Kafiyah Aliyah Bahasa

Inggris

49 Ustz. Mutammimah Aliyah Fiqih

50 Ustz. Susi Ernawati Aliyah Shorof

51 Ustz. Zulfa Yunita , S.Pd S1 Matematika

52 Ustz. Ummu Hani , S.Pd S1 Bahasa Arab

53 Ust. Rifqi Fahlevi Aliyah Bahasa

Inggris

54 Ustz. Rosma Laili, S.Pd S1 IPA

55 Ust. Muhammad Ismail Habibi Aliyah Nahwu

56 Ust. Ghiyats Rizky Muhammad Aliyah Imla

57 Ust. Faiz Hasbullah Aliyah Shorof

58 Ustz. Yulia Syifa Aliyah Al quran

59 Ustz. Lailatul Mubarokah Aliyah Tajwid

60 Ustz. Anggina Salsabila Aliyah Bahasa Arab

61 Ustz. Syifa Oktaviani Aliyah Bahasa

Inggris

62 Ustz. Shofinah Aliyah Nusus

63 Ustz. Aslahah Aliyah Nahwu

64 Ust. Abdul Jabbar Aliyah Nahwu

65 Ust. Abdul Rozaq Salaf Aliyah Muthola’ah

66 Ust. M. Muhsin Solihin Aliyah Muthola’ah

67 Ust. Amiruddin Bashori Aliyah Imla

68 Ust. Abdul Aziz Fathoni Aliyah Al quran Sumber: Data RKAS MTs Daarul Rahman 1 TA 2019/2020

Hasil data guru yang berjumlah 68 orang dapat dilihat bahwa

sebagian dari tenaga pendidik di MTs Daarul Rahman 1 Jakarta

Selatan ada yang sudah sarjana dan belum sarjana. Adapun yang

Page 63: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

46

lulusan Aliyah berjumlah 39 orang, lulusan D3 berjumlah 1 orang,

lulusan S1 berjumlah 23 orang, lulusan S2 berjumlah 5 orang.

Berdasarkan data tersebut peneliti dapat menjelaskan bahwa

jumlah pendidik/guru yang mengajar di MTs Daarul Rahman 1

Jakarta Selatan sebagian besar jenjang pendidikan yang tidak linier

dengan mata pelajaran yang diajarkannya, hal ini dapat dilihat

bahwa pengajar di MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan mayoritas

lulusan Aliyah.

5. Keadaan Peserta Didik

Madrasah Tsanawiyah Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan

sendiri melakukan penyeleksian terlebih dahulu dalam Penerimaan

Peserta Didik Baru (PPDB) setiap tahunnya yang melalui tes tertulis

dan tes lisan. Berikut adalah tabel jumlah peserta didik di MTs

Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan.

Tabel 4.2

Data Siswa di MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan TA 2019/2020

Siswa Jumlah siswa per kelas Total

VII VIII IX

Laki-laki 358 197 60 615

Perempuan 325 139 102 566

Total 683 336 162 1181

Sumber: Data RKAS MTs Daarul Rahman 1 TA 2019/2020

Dilihat dari tabel di atas jumlah siswa yang dimiliki

sebanyak 1181. Oleh karena itu MTs Daarul Rahman 1 Jakarta

Selatan memiliki daya tarik sendiri sehingga masyarakat

mempunyai kepercayaan dengan menitipkan anak mereka agar

mendapatkan pendidikan yang bermutu dan menjadikan anak

mereka sebagai pribadi yang baik. Dengan banyaknya siswa pada

Page 64: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

47

suatu sekolah juga dapat meningkatkan mutu sekolah yang

menjadikan image sekolah tersebut bagus di mata masyarakat.

6. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasaran merupakan kelengkapan dasar yang

harus dimiliki oleh sekolah untuk menunjang pelaksanaan proses

pendidikan disekolah. MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan sudah

cukup memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk

membantu siswa dan guru di dalam pembelajaran. Dengan sarana

dan prasarana yang memadai diharapkan dapat memberikan

kemudahan dan kenyamanan bagi peserta didik, serta memberikan

fasilitas kepada guru didalam mengajar agar dapat mempercepat

transfer ilmu. Berikut adalah keadaan sarana dan prasarana di MTs

Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan tahun ajaran 2019/2020

berdasarkan hasil observasi dan studi dokumen.

Table 4.3

Keadaan Sarana dan Prasarana di MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan TA

2019/2020

No Komponen Ada Tidak Jumlah Keterangan

1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

2 Ruang Guru 1 Baik

3 Ruang Kelas

23

11 ruang kelas

putra

12 ruang kelas

putri

4 Ruang TU

1 1 Ruang

terdapat 2 meja

5 Ruang Tamu 1 Baik

6 Perpustakaan

2

1 di asrama

putra

1 di asrama

putri

7 Lab. Komputer 1 ≤ 16 Komputer

8 Lab. IPA - Tidak tersedia

9 Sarana Olahraga :

Page 65: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

48

Sumber: Hasil wawancara sarana dan prasarana dengan Bapak Syukron Ma’mun,

Kamis 22 Juli 2019

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa Madrasah

Tsanawiyah Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan memiliki sarana dan

prasarana yang sudah memadai. Hal ini dapat dillihat dengan adanya

ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas, ruang TU, ruang

tamu, perpustakaan, laboratorium komputer, sarana olahraga yang

meliputi Buli tangkis dan Tennis meja, halaman sekolah, masjid,

toilet, kantin, dan gudang yang menunjang proses pembelajaran di

MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan.

7. Kegiatan Sekolah

Proses pembelajaran di MTs Daarul Rahman 1 Jakarta

Selatan diantaranya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam satu

tahun, tahun ajaran 2019/2020 sebagai berikut:

1. Penerimaan Santri Baru

a. Pembentukan panitia PSB

b. Pendaftaran santri baru

c. Seleksi masuk

d. Masa Ta’aruf Santri (Mastasa)

2. Kegiatan pembelajaran

a. Pagi hari pukul 06.30 s/d 07.10 semua santri melakukan

percakapan di halaman sekolah dengan mengunakan bahasa

Bulu Tangkis

Tenis Meja

1

1

Baik

10 Halaman Sekolah 1 Baik

11 Mesjid/Musholah

1 Untuk seluruh

santri

12 Toilet putra/i

16 8 untuk putra

8 untuk putri

13 Kantin 1 ≤ 10 pedagang

14 Gudang 1 Baik

Page 66: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

49

resmi pondok (Bhs. Arab dan Bhs. Inggris) dengan diawasa

oleh pengurus Pengembangan Bahasa.

b. Pada pkl. 07.20 s/d 12.40 semua santri belajar di dalam kelas.

c. Siang hari pkl. 14.00 s/d 15.00 kelas I dan II Tsanawiyah

kursus bahasa Arab dan bahasa Inggris

d. Sore hari pkl. 16.00 s/d 17.30 kelas III Tsanawiyah s/d III

Aliyah belajar kitab Kuning di kelas

e. Usai Sholat Magrib sampai dengan datangnya sholat Isya

untuk kelas I Tsanawiyah membaca al-Qur’an dikelas yang

dibimbing oleh para ustazd, dan untuk kelas II Tsanawiyah

s/d kelas III Aliyah belajar kitab Kuning di kelas masing-

masing.

f. Pkl. 20.00 s/d 22.30 seluruh santri belajar dikelas di bawah

pengawsan para guru-guru.

g. Dari pkl. 22.30 s/d 04.00 waktu untk Istirahat/tidur.

h. Usai shalat Shubuh bejama’ah sampai pkl. 06.00 untuk kelas

I Tsanawiyah membaca al-Qur’an dan untuk kelas II

Tsanawiyah s/d III Aliyah mempelajari/mengaji kitan

Kuning di kelas masing-masing.62

8. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan non-pelajaran

formal yang dilakukan peserta didik di luar jam belajar kurikulum

standar. Kegiatan dari ekstrakurikuler ini dapat berbentuk kegiatan

pada seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain

yang bertujuan positif untuk kemajuan dari peserta didik itu sendiri.

Adapun kegiatan ekstrakurikuler di Mts Daarul Rahman 1

Jakarta Selatan terbagi kedalam dua bentuk: Pertama, ekstra

kurikuler yang wajib diikuti oleh semua peserta didik yaitu Belajar

62 Dokumen Profil, op.Cit., h. 2.

Page 67: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

50

Berpidato dalam tiga bahasa (Arab, Inggris dan Indonesia) yang

dilaksanakan setiap hari Sabtu siang dan malam Minggu dan Senam

Pagi yang dilaksanakan setiap hari Rabu pagi dan Minggu pagi.

Kedua, ekstra kurikuler pilihan yaitu yang disesuaikan dengan minat

dan bakat para peserta didik yaitu Komputer, Pencak Silat, Seni

Baca AL Quran, Hadroh, Sepak Bola, Volly Ball, Bulu Tangkis dan

jenis olahraga lainnya sesuai dengan sarana yang ada.63

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil temuan penulis saat melakukan penelitian di MTs

Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan dengan melalui observasi, wawancara dan

studi dokumen bahwa upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam

peningkatan kreativitas guru dalam pembelajaran efektif di MTs Daarul

Rahman 1 Jakarta Selatan diantaranya adalah pelatihan, rapat satu triwulan,

supervisi dan evaluasi bulanan. Berikut adalah uraian dari hasil temuan yang

penulis dapatkan selama melaksanakan penelitian mengenai upaya kepala

sekolah dalam peningkatan kreativitas guru dalam pembelajaran efektif di

MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan.

1. Pendidikan dan Pelatihan

Dalam dunia pendidikan, pelatihan merupakan upaya untuk

memberikan tambahan dalam keterampilan dan pengetahuan kepada

pendidik dan tenaga kependidikan dengan menggunakan teknik dan

metode yang disesuaikan dengan visi dan misi suatu lembaga

pendidikan sehingga dalam penyelesaian tugas yang diberikan dapat

terselesaikan dengan efektif dan efisien.

Menurut Kaswan pelatihan merupakan proses meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan karyawan sehingga karyawan dapat

melakukan pekerjaannya menjadi lebih efektif. Pelatihan berisikan

63 Ibid, h. 5

Page 68: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

51

pengajaran bagaimana mengerjakan suatu tugas yang memfokuskan

pada pelaksanaan pekerjaan dan penerapan pemahaman serta

pengetahuan pada pelaksanaan tugas tertentu.64

Dalam peningkatan profesionalitas guru, kepala MTs Daarul

Rahman 1 Jakarta Selatan selalu memberikan kesempatan-kesempatan

untuk guru untuk mengembangkan kreativitasnya dalam menyusun

perangkat pembelajaran dengan mendelegasikan guru untuk mengikuti

pelatihan-pelatihan dan memotivasi guru untuk mau belajar didalam

mengembangkan perangkat pembelajarannya baik yang diadakan oleh

sekolah maupun pihak luar sekolah.

Hal ini sesuai dengan penjelasan Ahmad Qosim Susilo selaku Plt

Kepala Plt MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan yaitu:

“untuk pelatihan sendiri karena disini guru-guru yang senior

ya yang sudah berpengalaman jadi guru-guru baru yang mau

ngajar itu mereka kita kasih kesempatan untuk istilahnya

konsultasi atau belajar nambah pengetahuan dari guru senior

khususnya untuk mata pelajaran yang akan dia ampu ataupun

menimba mata pelajaran yang lain dan itu biasanya ada

diawal tahun pelajaran.”65

Hal tersebut dibenarkan oleh Siti Muthiah selaku guru Tajwid dan

Bahasa Inggris di MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan, yaitu:

“seminggu sebelum mengajar (memasuki tahun ajaran baru)

ada pelatihan untuk guru baru sekaligus praktek juga. Waktu

itu ada seminar untuk guru baru saya lupa tanggalnya cuma

diwaktu belajar malem. Ketika anak-anak belajar malem kita

ikut belajar diruang guru disitu kita diajarkan bagimana

membuat niat yang baru “apa motivasi mengajar” acaranya

seperti talkhow saling berbagi pengalaman dalam mengajar

serta dalam menghadapi anak, acara tersebut juga diselingi

oleh game yang mana mungkin dapat menyentil jiwa mereka

sebagai seorang guru.66

64 Kaswan, Pelatihan dan Pengembangan untuk Meningkatkan Kinerja SDM, (Bandung:

Alfabeta, 2013), h. 2-3. 65 Hasil wawancara dengan Ahmad Qosim Susilo selaku Plt Kepala MTs Daarul Rahman

1, pada hari kamis 22 juli 2019. 66 Hasil wawancara dengan Siti Muthiah selaku guru di Mts Daarul Rahman 1, pada hari

rabu 21 Agustus 2019.

Page 69: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

52

Dalam pelaksanaannya, tidak hanya sekolah yang

menyelenggarakan. Sekolah juga sering mendapat undangan pelatihan

dari pihak luar sekolah seperti instansi pendidikan, kementrian agama

baik pusat maupun wilayah atau organisasi pendidikan. Lembaga-

lembaga tersebut memberikan surat undangan untuk pelatihan kepada

guru-guru yang bersangkutan atau wakil kurikulum menunjuk guru

untuk mengikuti pelatihan tersebut.

Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Syukron Ma’mun

selaku Guru Tauhid, Fiqih, dan Nahwu sekaligus Staff TU I di MTs

Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan, sebagai berikut:

“pelatihan biasanya yang mengadakan depag dari kita

jarang, mereka memberikan langsung kepada guru yang

bersangkutan. Dalam beberapa tahun belakangan ada

beberapa pelatihan yang sudah terlaksana diantaranya

pelatihan yang saya ikuti yaitu tentang masalah EMIS (input

data santri yang berbasis online).”67

Hal serupa juga disampaikan oleh Mufid selaku guru IPA dan

Matematika sekaligus Staff TU II di MTs Daarul Rahman 1 Jakarta

Selatan, sebagai berikut:

“ada pelatihan dijadikan sebagai penunjang terbentuknya

profesionalitas guru dan itu baru kemarin dilaksanakan

semacam seminar bagi pendidik dan tenaga kependidikan

yang diselenggarakan dari UNJ.”68

Dan disampaikan juga oleh Muhammad Sholeh Faqih selaku guru

Bahasa Arab di MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan, sebagai berikut:

“ada diklat-diklat, seminar-seminar kadang kita diundang itu

keseringan guru-guru yang bertanggungjawab dalam hal apa

missal seminar tentang computer maka guru computer yang

diutus, kalaupun guru tersebut berhalangan maka bisa

digantikan dengan guru lain yang penting ada sumbangsih

67 Hasil wawancara dengan Syukron Ma’mun selaku Guru dan Staff TU I di Mts Daarul

Rahman 1, pada hari kamis 22 juli 2019. 68 Hasil wawancara dengan Ahmad Mufid selaku Guru dan Staff TU II dan guru di Mts

Daarul Rahman 1, pada hari senin 26 juli 2019.

Page 70: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

53

setelah hasil seminar nanti apa yang didapatkan dapat

diterapkan dipesantren ini.”69

Setelah guru-guru mengikuti pelatihan, tentunya ilmu tersebut tidak

dibiarkan saja namun kepala sekolah mengadakan evaluasi, dengan

menanyakan hal apa saja yang didapat setelah mengikuti pelatihan itu

melalui rapat evaluasi yang diadakan setiap bulannya.

Hambatan yang terjadi dalam pelatihan ini adalah bahwasanya

pelatihan yang diselenggarakan di waktu jam mengajar sehingga kepala

MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan kesulitan untuk mencari guru

yang untuk didelegasikan mengikuti kegiatan pelatihan sehingga guru

meninggalkan siswa untuk mengikuti pelatihan ini dan proses

pembelajaran menjadi terhambat dan tidak sesuai dengan rencana

pengajaran. Hambatan lain yang terjadi adalah belum menyeluruhnya

kegiatan pelatihan terlaksana sehingga guru-guru yang belum

mendapatkan kesempatan pelatihan merasa kesulitan. Akan tetapi

kepala MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan berupaya semaksimal

mungkin untuk meningkatkan kreativitas guru dengan mencari

informasi dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan.70

Hasil yang didapat dari pelatihan ini dapat terlihat ketika guru-guru

melaksanakan pengajaran. Guru dapat menggunakan metode mengajar

yang baik. Hal ini didukung oleh pendapat dari Siti Muthiah selaku guru

di MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan ketika beliau mengajar,

sebagai berikut:

“untuk belajar diluar ruangan saya memberikan materi

sebelumnya dan akan diperaktekkan langsung setelahnya.

Contohnya: introduce self dan season yaitu saya membuat

game dengan menjadikan mereka wartawan yg memburu

narasumber nanti mereka akan memperkenalkan diri ke

orang yang lewat lalu bertanya jawab tentang musim

menggunakan bahasa inggris setelahnya akan saya beri poin

69 Hasil wawancara dengan Muhammad Sholeh Faqih selaku Guru di Mts Daarul Rahman

1, pada hari rabu 21 Agustus 2019. 70 Hasil wawancara dengan Ahmad Qosim Susilo selaku Plt Kepala MTs Daarul Rahman

1, pada hari kamis 22 juli 2019.

Page 71: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

54

sebagai penilaian. Lalu ada juga yang menggunakan drama

dan bercerita tapi lebih banyak games mungkin ya dan

membakar semangat mereka dengan melantangkan suara

ketika mengajar agar mereka termotivasi dan tak malu untuk

mengeluarkan suara ketika belajar, kadang saya pancing

mereka dengan cemooh tapi masih dalam kategori sopan

agar mereka mau berani mengekspresikan diri dan berani

bertanya.”71

Dalam hal ini kepala MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan juga

membenarkan, sebagaimana menurut Ahmad Qosim Susilo yaitu:

“para guru menjadi lebih kreatif terlihat dari mereka

melakukan kegiatan prakarya, pembelajaran dengan

menggunakan media belajar berupa power point, adanya

animasi-animasi lucu saat penampilan power point,

memberikan game saat proses belajar-mengajar berlangsung

agar siswa tidak bosan.”72

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru-guru

MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan, penulis dapat menjelaskan

bahwa upaya kepala sekolah dalam peningkatan kreativitas guru

melalui pelatihan baik yang diselenggarakan oleh pihak sekolah

maupun dari luar sekolah.

Dengan demikian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelatihan

yang diselenggarakan baik dari sekolah maupun luar sekolah ini sangat

membatu bagi guru-guru untuk meningkatkan dan mengembangkan

pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam melakukan pekerjaan

dengan efektif dan efisien. Guru-guru yang mendapatkan pelatihan

dapat memberikan manfaat serta memberikan kemudahan dalam

mengerjakan tugasnya.

71 Hasil wawancara dengan Muthiah selaku guru di Mts Daarul Rahman 1, pada hari rabu

21 Agustus 2019. 72 Ahmad Qosim Susilo., op. cit.,

Page 72: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

55

2. Rapat Satu Triwulan

Rapat satu triwulan adalah bimbingan yang diadakan secara berkala

yaitu tiga bulan sekali yang mana tenaga pendidik dan kependidikan

diberikan arahan dan motivasi dalam rangka menumbuhkan kreativitas

berpikir, akhlak dan kedisiplinan. Rapat ini dipimpin langsung oleh

Kyai H. Syukron Ma’mun selaku pengasuh sekaligus pendiri Pondok

Pesantren Daarul Rahman.

Terlaksananya rapat itu tidak lain adalah salah satu upaya kepala

MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan guna meningkatkan kreativitas

guru dalam pembelajaran efektif. Sebagaimana yang disampaikan

menurut Qosim Susilo, yaitu:

“selama ini pak Kyai juga memberikan guru-guru rapat

bulanan disetiap tiga bulannya dan melalui rapat bulanan

itulah pak Kyai memberikan nasihat-nasihat bagaimana cara

mengajar dan bagaimana cara meningkatkan semangat anak-

anak belajar.”73

Kegiatan Rapat Tri Wulan tentunya sudah menjadi agenda jangka

menengah sekolah untuk melihat kondisi pesantren selama tiga bulan

berjalan. Dalam rapat ini dipimpin langsung oleh Pengasuh Pondok

Pesantren Daarul Rahman yaitu K.H Syukron Ma’mun. Adapun tema-

temanya yang dibahas adalah kedisiplinan guru, target pencapaian

kurikulum, dan metode pengajaran. Rapat ini dihadiri oleh seluruh guru

Pondok Pesantren Daarul Rahman 1, 2, dan 3 yang berlokasi di

kediaman K.H Syukron Ma’mun. Rapat berlangsung sekitar tiga jam

pada hari-hari yang disesuaikan dengan waktu yang dimiliki K.H

Syukron Ma’mun selaku pengasuh Pondok Pesantren Daarul

Rahman.74

73 Ibid., 74 Hasil wawancara dengan Syukron Ma’mun selaku Guru dan Staff TU I di Mts Daarul

Rahman 1, pada hari kamis 22 juli 2019

Page 73: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

56

Hal ini dibenarkan sebagaimana disampaikan oleh Muhammad

Sholeh Faqih selaku guru di MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan,

beliau mengatakan:

“Ada bimbingan dari pak kyai langsung setiap tiga bulan

yang berkaitan dengan profesionalitas guru bisa 2 bulan/3

bulan full guru-guru meliputi Daarul Rahman 1, 2, 3 untuk

setiap bulan juga ada perkumpulan juga tapi bukan sama kyai

melainkan dengan kepala pengasuhan santri, yang dibahas

adalah segala hal yang berkaitan tentang substansi-substansi

sekolah, pengajaran dan juga kegiatan keseluruhan santri.”75

Selanjutnya dibenarkan juga oleh Siti Muthiah selaku guru di MTs

Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan, mengatakan:

“Ada binaan secara khusus seluruh para guru bukan hanya

guru pengabsian baru saja tapi seluruh guru aka nada

bimbingan yang disampaikan oleh pengasuh pondok

pesantren langsung yaitu K.H Syukron dan kita

menyebutnya meeting tergantung nanti apa yang akan

dibahas.”76

Dari hasil wawancara dengan guru-guru MTs Daarul Rahman 1

Jakarta Selatan tersebut, penulis menjelaskan bahwa upaya yang

diberikan untuk meningkatkan kreativitas guru salah satunya dengan

adanya pembinaan yang dilakukan setiap tiga bulan sekali melalui rapat

yang dipimpin langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Daarul

Rahman yaitu K.H Syukron Ma’mun.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

rapat rutin yang sudah diagendakan Pengasuh Pesantren dan kepala

sekolah bersama dengan guru-guru dapat digunakan sebagai media

komunikasi bagi kegiatan pengelolaan sekolah. Rapat rutin juga

merupakan forum untuk memotivasi guru, guna meningkatkan prestasi

kerjanya.

75 Hasil wawancara dengan Ahmad Mufid selaku Guru dan Staff TU II di Mts Daarul

Rahman 1, pada hari senin 26 juli 2019 76 Hasil wawancara dengan Siti Muthiah selaku Guru di Mts Pondok Pesantren Daarul

Rahman 1, pada hari rabu 21 Agustus 2019.

Page 74: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

57

3. Supervisi

Supervisi merupakan kegiatan pembinaan yang dilakukan kepala

sekolah kepada guru untuk mengoptimalkan kinerja guru dalam

memperbaiki proses pembelajaran agar para siswa dapat belajar lebih

efektif dengan prestasi belajar yang meningkat.

Secara lebih jelasnya disebutkan dalam Permendiknas Nomor 13

Tahun 2007 tentang standar Kepala Sekolah/Madrasah yang salah

satunya memiliki fungsi supervisi yang kompetensinya adalah sebagai

berikut:

a. Merencanakan program supervisi akademik dalam

rangka peningkatan profesionalisme guru.

b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan

menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang

tepat.

c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru

dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.77

Dengan begitu sudah jelas bahwa kompetensi supervisi akademik

adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran.

Dalam hal ini kepala MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan

melakukan supervisinya melalui pendekatan supervisi individual yang

berupa kunjungan kelas yang mana kepala sekolah mengamati secara

langsung aktivitas guru mengajar dan melihat alat, metode, dan sarana

belajar lainnya dikelas.

Hal ini dibuktikan dari penjelasan menurut Qosim Susilo selaku

kepala sekolah bahwa kegiatan supervisi yang dilakukan adalah

melakukan kunjungan kelas untuk mengamati secara langsung untuk

mengetahui kondisi riil yang sesungguhnya didalam kelas, apakah

pembelajaran sudah berjalan dengan yang diharapkan atau apakah

77 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang standar Kepala

Sekolah/Madrasah, diakses pada tangggal 15 september 2019 pukul 14.12.

Page 75: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

58

terdapat kendala-kendala yang mungkin bisa dicarikan jalan

keluarnya.78

Hal ini diperkuat dengan dari keterangan beberapa guru seperti

menurut Mufid bahwa:

“untuk supervisi beliau ada kontrol kelas langsung.

Supervise itukan ada yg direncanakan dan yang tidak

direncanakan yang sering Pak Qosim atau kepala sekolah

lakukan itukan supervisi yang tidak direncanakan yaitu

melalui pengontrolan kelas kadang kepala sekolah langsung

untuk mengontrol kadang pengasuh juga (KH. Syukron

Ma’mun).”79

Sebagaimana dijelaskan juga oleh Sholeh Faqih, menurut beliau:

“iya ada supervisi kunjungan kelas, inspeksi kekelas-kelas

untuk melihat jadwal absen, kehadiran guru-guru dan santri,

kadang juga kalau tidak sempat melalui cctv ketika terlihat

ada kelas yang tidak ada gurunya maka guru piket langsung

mengisi.”80

Menurut Mufid ruang lingkup yang diamati dari kegiatan supervisi

di kelas tidak hanya kegiatan guru dalam membelajarkan siswa, tetapi

termasuk sarana yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan

pembelajaran.81 Kunjungan kelas yang dilakukan kepala sekolah di

MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan tidak diberitahu terlebih dahulu

oleh guru-guru karena kalau diberitahu terlebih dahulu kepala sekolah

tidak mengetahui kondisi kelas yang sesungguhnya.”82

Adapun pendapat yang berbeda dari seorang guru yaitu Sholeh

Faqih terkait waktu supervisi yang dilakukan kepala sekolah, sebagai

berikut:

78 Hasil wawancara dengan Ahmad Qosim Susilo selaku Plt Kepala MTs Daarul Rahman,

pada hari kamis 22 juli 2019. 79 Hasil wawancara dengan Ahmad Mufid selaku Guru dan Staff TU II di Mts Daarul

Rahman 1, pada hari senin 26 juli 2019. 80 Hasil wawancara dengan Muhammad Sholeh Faqih selaku Guru di Mts Daarul Rahman

1, pada hari rabu 21 Agustus 2019. 81 Mufid., op. cit., 82 Ibid.,

Page 76: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

59

“tidak tentu si kadang seminggu sekali, kadang sebulan

sekali, pokoknya mah ada.”83

Pada pelaksanaan supervisi semua guru di MTs Daarul Rahman 1

Jakarta Selatan pada dasarnya mengetahui bahwa kepala sekolah

melakukan kunjungan kelas, tetapi tidak mengetahui kapan waktu yang

pasti karena kepala sekolah selalu tiba-tiba mengunjungi kelas ketika

guru sedang melakukan proses pembelajaran. Kepala sekolah

membenarkan hal itu karena sudah membuat jadwal untuk mengetahui

kinerja guru-guru melalui supervisi.

Disamping itu kepala MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan

memberikan waktu luangnya kepada guru-guru untuk menceritakan

masalah yang dihadapinya agar tidak menjadi beban. Dalam hal ini

dilakukan setelah selesai rapat, alasannya untuk menjaga privasi karena

dikhawatirkan kesulitan yang dihadapi termasuk masalah pribadi guru

itu. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Qosim Susilo, sebagai berikut:

“selain itu kita memberikan pelayanan secara individu, saat

rapat bulanan itu selesai kalau si guru ada keluhan baik

pribadi atau tidak kita bicarakan dan bantu selesaikan.”84

Hal ini juga dibenarkan oleh Muthiah, sebagai berikut:

“untuk beberapa hal yang dirasa sulit kepala sekolah ada

yang turun langsung untuk menyelesaikan kesulitan

kesulitan guru yang dihadapi entah dalam metode

pengajaran, masalah kesiswaan atau walisantri.”85

Dalam dunia pendidikan kegiatan supervisi tidak hanya dilakukan

oleh kepala sekolah melainkan bisa saja supervisor eksternal seperti

pengawas yang berasal dari lembaga penjamin mutu sekolah dan

lainnya. Namun seperti yang dikatakan kepala MTs Daarul Rahman 1

83 Hasil wawancara dengan Muhammad Sholeh Faqih selaku Guru di Mts Daarul Rahman

1, pada hari rabu 21 Agustus 2019. 84 Hasil wawancara dengan Ahmad Qosim Susilo selaku Plt Kepala MTs Daarul Rahman,

pada hari kamis 22 juli 2019. 85 Hasil wawancara dengan Siti Muthiah selaku Guru di Mts Daarul Rahman 1, pada hari

rabu 21 Agustus 2019.

Page 77: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

60

Jakarta Selatan bahwa kepala sekolah tidak bekerja sama dengan

pengawas luar sekolah.

Hal ini juga dibenarkan Mufid selaku guru di MTs Daarul Rahman

1 Jakarta Selatan yang menjelaskan bahwa:

“Disini tidak ada soalnya kan disini itukan lembaga

pendidikannya model satuan pendidikan mu’adalah kalau

mungkin dari luar ada supervisor dari luar entah dari

lembaga penjamin mutu, itukan biasanya ada tuh ataupun

termasuk asesor yang melakukan peniliaian akredetasi A, B,

C itu kalau formal yang terakreditasi kalau disinikan

mu’adalah jadi kita tidak bekerja sama sama lembaga-

lembaga yang lain, kecuali kita bekerja samanya dengan

lembaga pemerintahan berhubung kita madrasah kita

namanya sama kementrian agama jadi untuk menentukan

akreditasinya tidak ada kita disamakan dalam arti mau

disamakan dengan akreditasi A bisa mau disamakan

akreditasi C bisa karena kita statusnya disamakan.”86

Berdasarkan wawancara di atas dapat dijelaskan bahwa upaya

kepala MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan dalam peningkatan

kreativitas guru dalam pembelajaran salah satunya melalui supervisi.

Supervisi yang dilakukan kepala MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan

melalui pendekatan individual yaitu berupa kunjungan kelas yang

sebelum tidak diberitahu terlebih dahulu oleh guru-guru atau secara

mendadak dalam kurun waktu kurang lebih dalam sebulan dua sampai

tiga kali kunjungan.

Selain kunjungan kelas kepala MTs Daarul Rahman 1 Jakarta

Selatan memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk berbicara

secara individual tentang kesulitan yang sedang dihadapinya. Dari situ

kepala sekolah bisa mengetahui masalah yang sedang dihadapi guru,

kemudian dibantu dengan memberikan masukan-masukan serta

motivasi untuk meningkatkan kembali semangat mengajar guru.

86 Hasil wawancara dengan Ahmad Mufid selaku Guru dan Staff TU II di Mts Daarul

Rahman 1, pada hari senin 26 juli 2019.

Page 78: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

61

Adapun ruang lingkup yang kepala sekolah lakukan ketika

kunjungan kelas adalah mengamati aktivitas guru mengajar dan melihat

alat, metode dan sarana belajar didalam kelas, kedisiplinan guru dalam

kehadiran serta kegiatan belajar siswa.

4. Evaluasi bulanan

Dalam proses kinerja, dikatakan selesai apabila telah mencapai suatu

target tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Atau dapat dikatakan

selesai berdasarkan pada suatu batasan tertentu, misalnya pada akhir

tahun.87 Sudah jelas bahwa pada pelaksanaan supervisi tentunya tidak

berjalan dengan mulus sehingga banyak yang harus diperbaiki. Maka,

perlu kepala sekolah setelah mensupervisi guru-guru melakukan

evaluasi sebagai tindak lanjut untuk mengetahui dampak yang nyata atas

capaian proses pembelajaran.

Sebagaimana yang telah di kemukakan oleh Qosim Susilo, bahwa

ketika kepala sekolah melakukan supervisi dengan menilai aktivitas

keseharian guru-guru bagaimana dia melaksanakan tugasnya seperti

jadwal ngajarnya sering kosong atau tidak; melihat kedisiplinan anak

yang tidak berbahasa terkontrol atau tidak; dan ketika belajar malam

guru ikut membimbing atau tidak. Maka, akan dilakukan evaluasi secara

berkala disetiap bulannya melalui rapat.88

Hal ini dibenarkan oleh beberapa guru salah satunya Bapak Mufid,

bahwa:

“Evaluasi kita ada setiap bulanan ada rapat yang ada keluhan

silahkan disampaikan termasuk masalah santri yang dihadiri

kepala sekolah dan guru-guru Daarul Rahman 1.”89

87 Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007), h. 351 88 Hasil wawancara dengan Ahmad Qosim Susilo selaku Plt Kepala MTs Daarul Rahman,

pada hari kamis 22 juli 2019. 89 Hasil wawancara dengan Ahmad Mufid selaku Guru dan Staff TU II di Mts Pondok

Pesantren Daarul Rahman 1, pada hari senin 26 juli 2019.

Page 79: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

62

Selanjutnya dijelasakan juga oleh Bapak Muhammad Sholeh Faqih

selaku guru, beliau mengatakan:

“biasanya dibahasnya satu bulan sekali bersamaan dengan

rapat kesiswaan kita gabung disitu. Membahas segala

macam absen yang tidak ada, target yang tidak tercapai,

pengembangan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dan segala

macam kedisiplinan yang tidak sesuai.”90

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa evaluasi terhadap rencana

perlu dilakukan untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh sudah

sesuai dengan apa yang direncanakan. Apabila hasil yang diperoleh

tidak sesuai yang direncanakan, dicari tahu penyebabnya. Penyebab

tersebut bisa berasal dari sumber daya manusia atau bahkan

lingkungannya.

Evaluasi di MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan dilaksanakan

setiap satu bulan sekali bisa diawal atau akhir bulan yang mana mereka

menyebutnya rapat bulanan. Rapat bulanan tersebut dilaksanakan

dihari-hari dan jam kerja, lebih sering dihari selasa dan berlangsung

selama 2 - 4 jam sekitar jam 10.00 wib – 14.00 wib. Adapun alasan

kepala sekolah melaksanakan evaluasi bulanan di hari dan jam kerja

terutama di hari selasa, karena pada hari itu semua guru-guru hadir baik

yang tinggal diasrama maupun yang pulang pergi.91

Setelah melakukan rapat bulanan kepala MTs Daarul Rahman 1

dapat mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru. Dari situ

kepala sekolah mengetahui apakah hasil yang didapat sudah sesuai

dengan apa yang direncanakan sehingga ketika ada kesulitan kepala

MTs membantu guru-guru untuk menyelesaikan kesulitan tersebut. Hal

ini sebagaimana yang disampaikan oleh Muthia sebagai berikut:

90 Hasil wawancara dengan Muhammad Sholeh Faqih selaku Guru di Mts Daarul Rahman

1, pada hari Rabu 21 Agustus 2019. 91 Hasil wawancara dengan Syukron Ma’mun selaku Guru dan Staff TU I di Mts Daarul

Rahman 1, pada hari kamis 22 juli 2019.

Page 80: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

63

“Beliau juga langsung membantu untuk menyelesaikan

kesulitan kesulitan guru yang dihadapi dan itu beliau

luangkan waktunya setelah rapat bulanan berlangsung.”92

Dalam hal serupa menurut Wibowo dalam bukunya bahwa hasil

evaluasi terhadap hasil kinerja organisasi, kelompok maupun individu

yang dapat mengetahui seberapa besar tujuan dan sasaran organisasi

yang telah dicapai. Apabila terdapat kesenjangan, dicari faktor

penyebabnya dan berusaha memperbaikinya dikemudian hari. Hasil

evaluasi juga dapat dipergunakan untuk menetapkan tujuan dan besaran

sasaran dikemudian hari.93

Berdasarkan hasil paparan di atas dapat dijelaskan bahwa tindak

lanjut supervisi yang dilakukan kepala sekolah adalah melalui evaluasi

yang berbentuk rapat bulanan. Biasa mereka menyebutnya evaluasi

bulanan yang mana dapat evaluasi ini kepala sekolah dapat menilai

kemampuan guru-guru dengan menganalisa setiap keberhasilan dan

kegagalan beserta alasannya.

Dengan adanya evaluasi secara rutin, selain dapat meningkatkan

keaktifan guru dalam berpendapat juga penting agar guru-guru

mengingat kembali visi dan misi sekolah sehingga paham kembali

mengenai gambaran besar dan tujuan sekolah. Guru-guru yang sudah

paham terhadap tujuan sekolah tentunya akan mengejar tujuan sekolah,

bukan tujuan pribadi dan dapat mengetahui apa yang harus dikerjakan,

dan apa yang diinginkan sekolah darinya. Jika dilakukan efektif dan

tepat waktu, evaluasi membawa manfaat-manfaat yang menguntungkan

sekolah. Guru-guru pun dapat meningkatkan kreativitasnya melalui

berbagai macam pengalaman termasuk teman-teman kerja sejawatnya.

92 Hasil wawancara dengan Siti Muthiah selaku Guru di Mts Daarul Rahman 1, pada hari

rabu 21 Agustus 2019. 93 Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007), h. 358-359

Page 81: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

64

5. Reward dan punishment

Dalam penelitian ini reward dan punishment merupakan dua bentuk

strategi yang dilakukan kepala sekolah untuk memotivasi guru untuk

memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya. Adapun reward dapat

berupa penghargaan, hadiah atau imbalan sedangkan punishment dapat

berupa sanski.

Menurut Purwanto ganjaran adalah salah satu alat pendidikan

supaya anak merasa senang karena perbuatan atau pekerjaannya

mendapat penghargaan.94 Dalam hal ini sama seperti yang dilakukan

kepala sekolah terhadap guru. Kepala sekolah dapat memberikan

reward kepada guru sebagai umpan balik atas terlaksananya pengajaran.

Reward dapat berupa materi berupa gaji/upah dan dapat berupa

immateri berupa pujian.

Pada penelitian yang saya teliti di MTs Daarul Rahman 1 Jakarta

Selatan kepala sekolah tidak menerapkan reward yang bersifat materi

melainkan hanya bersifat immateri yaitu berupa pujian begitupun

punishment kepala sekolah tidak memberikan hukuman yang bersifat

fisik hanya berupa teguran yang bersifat mendidik. Sebagaimana yang

telah disampaikan oleh Qosim Susilo, mengatakan:

“saya sangat menghindari reward dan punishment dalam

memimpin. Menghindari bukan berarti tidak mendukung

tata tertib peraturan sekolah. Peraturan tetap ada dan

konsekuensi terhadap tidak berjalannya peraturan juga tetap

ada. Ketika ada masalah saya ajak ngobrol individu

kemudian mencari solusi bersama sedangkan reward tidak

berlebihan sampai memberi hadiah/upah paling hanya

pujian.”95

94 Ngalim Purwanto, Mp. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1995), h. 182 95 Hasil wawancara dengan Ahmad Qosim Susilo selaku Plt Kepala MTs Daarul Rahman,

pada hari kamis 22 juli 2019.

Page 82: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

65

Dalam hal ini dibenarkan oleh guru di Mts Daarul Rahman 1 Jakarta

Selatan yaitu Mufid, mengatakan:

“punishment tidak ada kalau reward tidak ada juga karena

ketika kita bekerja sesuai dengan tanggung jawab kita yaa

saya pribadi saya belum pernah menerima reward langsung

dari kepala sekolah.”96

Namun ada dari guru di MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan

tersebut merasakan adanya reward dari hasil kinerja yang dicapai, berikut

adalah penjelasan yang diutarakan oleh Bapak Syukron Ma’mun selaku

guru sekaligus Staff TU I di Mts Daarul Rahman 1, yaitu:

“reward itu ada bukan dari kepala sekolah langsung

melainkan dari bendahara yaitu berupa tambahan gaji atau

tunjangan keaktifan yang didasarkan atas kehadiran guru

dalam mengajar.”97

Adapun pendapat Mursal reward merupakan sesuatu yang diberikan

kepada seseorang karena sudah mendapatkan prestasi dengan yang

dikehendaki. Sedangkan punishment adalah suatu perbuatan dimana

seseorang sadar dan sengaja menjatuhkan nestapa pada orang lain dengan

tujuan untuk memperbaiki atau melindungi dirinya sendiri dari

kelemahan jasmani dan rohani, sehingga terhindar dari segala

pelanggaran.98

Sebagaimana yang disampaikan menurut Siti Muthiah selaku guru

di MTs Daarul Rahman 1, mengatakan:

“tidak ada hukuman paling ditegur kalo salah, tapi jarang

banget karena Alhamdulillah guru-guru disini mengajar

sesuai SK yang berlaku”99

96 Hasil wawancara dengan Ahmad Mufid selaku Guru dan Staff TU II di MTs Daarul

Rahman 1, pada hari kamis 22 Juli 2019. 97 Hasil wawancara dengan Syukron Ma’mun selaku Guru dan Staff TU I di Mts Daarul

Rahman 1, pada hari kamis 22 juli 2019. 98 Zainuddin, Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghazali, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), h.

86 99 Hasil wawancara dengan Siti Muthiah selaku Guru di MTs Daarul Rahman 1, pada hari

rabu

Page 83: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

66

Dari hasil wawancara di atas peneliti dapat menjelaskan bahwa

upaya kepala MTs Daarul Rahman I Jakarta Selatan dalam peningkatan

kreativitas guru memberikan reward yang bukan bersifat materi

melainkan bersifat immateri berupa pujian untuk meningkatkan motivasi

kinerja guru. Ketika ada guru yang menjalankan tugasnya tidak sesuai

maka diberikan arahan dan masukan yang mendidik sebagai bentuk

punishment yang berupa teguran.

Dengan begitu, reward dan punishment merupakan salah satu sistem

kompensasi dari insentif yang baik untuk memotivasi agar bekerja atas

kepentingan terbaik individu. Reward yang diberikan pun harus adil dan

bijak. Jika tidak, reward malah menimbulkan rasa cemburu dan

“persaingan yang tidak sehat” serta memicu rasa sombong bagi guru

yang memperolehnya. Tidak juga membuat seseoarng tinggi hati dalam

pujian dan hadiah yang diberikan sehingga membuat lupa diri. Oleh

karena itu, prinip keadilan sangat dibutuhkan dalam pemberian reward.

Sebaliknya, jika punishment memang harus diberlakukan, maka

laksanakanlah dengan cara yang bijak lagi mendidik, tidak boleh

sewenang-wenang, tidak pula menimbulkan rasa kebencian yang

berlebihan sehingga merusak tali silaturahmi. Jika punishment itu

diberlakukan sebaiknya sanksi itu sudah disepakati bersama, sehingga

mendorong si terhukum untuk bisa mempertanggung jawabkan

perbuatannya dengan ikhlas.

Page 84: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

67

C. Temuan-Temuan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil deskripsi dan analisis data yang sudah dipaparkan,

terdapat beberapa temuan hasil penelitian terkait upaya kepala sekolah

dalam peningkatan kreativitas guru dalam pembelajaran efektif di MTs

Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan berikut:

1. Sebagian besar responden menyatakan bahwa upaya kepala sekolah

dalam meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran efektif di

MTs Daarul Rahman 1 melalui pendidikan dan pelatihan, rapat satu

triwulan, supervisi, evaluasi bulanan dan reward yang bersifat immateri.

2. Strategi untuk peningkatan disiplin guru dilaksanakan kepala sekolah

melalui supervisi kunjungan kelas, melalui rapat bulanan dan

memberikan reward dan punishment dalam bentuk pujian.

3. Terjadinya peningkatan kreativitas guru-guru dalam pembelajaran

melalui pembuatan media pembelajaran berupa power point serta

animasi-animasi dalam penyajian materi pelajaran, penggunaan metode

pengajaran yang beragam dan pemberian game sebagai penghilang

kebosanan saat pembelajaran berlangsung.

Page 85: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

68

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MTs Daarul Rahman

1 Jakarta Selatan dapat disimpulkan bahwa upaya kepala sekolah dalam

peningkatan kreativitas guru dalam pembelajaran efektif dinilai atas

kategori cukup. Hal ini dapat diperlihatkan melalui:

1. Peran-peran yang dilakukan kepala sekolah seperti menyelenggarakan

pelatihan dan pendidikan setiap seminggu sebelum memasuki awal

tahun ajaran kepada guru baru yang akan mengajar di MTs Daarul

Rahman 1 Jakarta Selatan.

2. Kepala sekolah melakukan supervisi melalui kunjungan kelas yang

melingkupi kedisiplinan dan keprofesionalan guru dalam mengajar.

3. Kepala sekolah memberikan pelayanan kepada guru-guru melalui

pertemuan individu untuk menyelesaikan masalah yang dirasa sulit dan

tertutup.

4. Melakukan evaluasi rutin untuk mengetahui atas capaian target atau

belum mencapai target.

5. Pembinaan langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman

berupa arahan dan motivasi dalam rangka menumbuhkan kreativitas

guru, akhlak sebagai seorang guru dan menumbuhkan kedisiplinan guru.

6. Kepala sekolah memberikan reward dan punishment yang bersifat

immateri, berupa pujian saat ada pencapaian tertentu yang dilakukan

guru-guru dan punishment yang berupa teguran jika ada guru-guru yang

tidak sesuai dalam menjalankan tugasnya.

Page 86: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

69

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa hal yang dapat

disampaikan peneliti sebagai saran terhadap upaya kepala sekolah dalam

peningkatan kreativitas guru dalam pembelajaran efekif di MTs Daarul

Rahman I Jakarta Selatan, yaitu:

1. Pembina yayasan sebaiknya memberikan pembinaan yang lebih optimal

sehingga mempermudah dalam pelaksanaan upaya peningkatan

kreativitas guru.

2. Kepala sekolah sebaiknya mengoptimalkan tugas dan perannya sebagai

seorang pemimpin dalam pelaksanaan kreativitas guru dalam

pembalajaran efektif.

3. Guru hendaknya lebih meningkatkan kreativitasnya secara

berkesinambungan dengan lebih aktif mengikuti pendidikan dan

pelatihan baik yang diselenggarakan oleh pihak sekolah maupun luar

sekolah.

4. Guru hendaknya dapat memahami hambatan belajar dan kebutuhan

belajar siswa dengan cara meningkatkan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan melalui pengembangan kreativitas belajar sehingga

berdampak pada masa depan madrasah.

Page 87: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

70

DAFTAR PUSTAKA

Chairunisa, Connie dan Pudjosumedi. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Uhamka

Press, 2013.

Ginanto, Dion Eprijum. Jadi Pendidik Kreatif dan Inspiratif. Yogyakarta: Jogja

Bangkit Publisher, 2011.

Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta:

Bumi Aksara, 2002.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT

Refika Aditama, 2012.

Kaswan. Pelatihan dan Pengembangan untuk Meningkatkan Kinerja SDM.

Bandung: Alfabeta, 2013.

Kunandar. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Grafindo Persada,

2008.

Muhaimin. Manajemen Pendidikan: Aplikasi Dalam Peyusunan Rencana

Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Prenadamedia Group, 2009.

Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.

—. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.

—. Menjadi Kepala Sekolah Profesional: Dalam Konteks Menyukseskan MBS dan

KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.

Munandar, Utami. Kreativitas dan Keterbakatan Strategi Mewujudkan Potensi

Kreatif dan Bakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002.

—. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah . Jakarta: PT Gramedia,

1992.

Musfah, Jejen. Manajemen Pendidikan: Teori, Kebijakan, dan Praktik. Jakarta:

Prenadamedia Group , 2015.

—. Peningkatan Kompetensi Guru melalui Pelatihan dan Sumber Belajar: Teori

dan Praktik. Jakarta: Kencana, 2011.

Oktavia, Yanti. "Usaha Kepala Sekolah dalam Meningkatkn Kreativitas Guru

dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar." Jurnal Administrasi Pendidikan 2

(2014).

Page 88: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

71

Purwanto, Ngalim. Ilmu Pendidikan: Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1995.

Rusman. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Depok: Rajawali Pers, 2018.

Sagala, Syaiful. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan .

Bandung: Alfabeta, 2013.

—. Kinerja dan Pengembangan SDM . Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009.

Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Prenadamedia

Group, 2008.

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2010.

Soetjipto and dkk. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Susanto, Ahmad. Manajemen Peningkatan Kinerja Guru. Jakarta: Kencana, 2016.

—. Manajemen Peningkatan Kinerja Guru: Konsep, Strategi, dan Implementasi.

Jakarta: Prenadamedia Group, 2016.

—. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia

Group, 2013.

Syah , Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru . Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2013.

Taufik , H M. Kreativitas Jalan Baru Pendidikan Islam . Yogyakarta: IAIN

Mataram, 2012.

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana,

2010.

Uno , Hamzah B. Perencanaan Pembelajaran . Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009.

Uno, Hamzah B and dan Nurdin Mohamad. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM

. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Usman , Moh Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

, 2016.

Wahjosumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan

Permasalahannya. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Wibowo. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007.

Page 89: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

72

Zainuddin. Seluk Beluk Pendidikan Al Ghazali. Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

Page 90: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

73

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 91: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

74

Lampiran 1

Struktur Organisasi MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan TA 2019/2020

Page 92: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

75

Lampiran 2

Hasil wawancara dengan Plt Kepala MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan

Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

1. Apa pandangan bapak tentang guru yang kreatif?

2. Apakah upaya yang bapak lakukan untuk meningkatkan kreativitas guru?

3. Bagaimana dampak dari upaya yang bapak lakukan dalam meningkatkan

kreativitas guru?

4. Apakah bapak melakukan supervisi di sekolah? Jika iya, supervisi yang

seperti apakah yang dilakukan?

5. Apa saja ruang lingkup sekolah yang bapak supervisi?

6. Berapa kali dalam satu minggu bapak melakukan supervisi terhadap

sekolah?

7. Apakah bapak bekerjasama dengan pengawas luar sekolah/ tidak dalam

melakukan supervisi?

8. Bagaimana cara bapak melakukan evaluasi terhadap peningkatan kreativitas

guru?

9. Bagaimana cara bapak dalam membentuk suasana kerjasama yang baik

antara guru dan guru maupun antara guru dan siwa?

10. Apa reward yang bapak berikan kepada guru berprestasi disekolah ini dan

apa punishment bagi guru yang tidak sesuai dalam mengerjakan tugas?

Page 93: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

76

TRANSKIP WAWANCARA

A. Identitas Informan

Nama Responden : KH. Ahmad Qosim Susilo, M.Pd

Jabatan : Plt Kepala Sekolah MTs Daarul Rahman 1

Pendidikan terakhir : S2

Hari/Tanggal : Kamis, 22 Juli 2019

Tempat : Ruang Kepala Sekolah

B. Hasil Wawancara

1. Apa pandangan bapak tentang guru yang kreatif?

Jawab:

“Guru yang kreatif adalah ya mereka yang bisa dibanggakan anak

sehinga dapat meningkatkan semangat belajar anak dan mereka

yang selalu ingin tahu.”

2. Apakah upaya yang bapak lakukan untuk meningkatkan kreativitas

guru?

Jawab:

“ - Pelatihan sendiri disini kan banyak guru-guru yang senior ya

yang sudah berpengalaman jadi, guru-guru baru yang mau

ngajar itu mereka kita kasih kesempatan untuk istilahnya

konsultasi atau belajar nambah pengetahuan dari guru senior itu

khususnya untuk mata pelajaran yang dia ampu ataupun

menimba mata pelajaran yang lain itu biasanya ada diawal tahun

pelajaran.

- Untuk mereka yang guru-guru baru yang kita tunjuk untuk

mengabdi kita berikan pengertian kalau benar-benar niat mau

mengabdi itu harus benar-benar diniati dengan ikhlas mau

membantu kyai dan pondok pesantren sebenarnya bukan

sekedar untuk pelarian karena tidak ada biaya atau sebagainya

karena kalau memang sudah siap untuk mengabdi itu harus total

baik jiwa maupun raga karena disini kita mengetahui kondisi

anak-anak 24 jam.

- Selama ini pak Kyai juga memberikan guru-guru rapat bulanan

disetiap tiga bulannya dan melalui rapat bulanan itulah pak Kyai

memberikan nasihat-nasihat bagaimana cara mengajar dan

bagaimana cara meningkatkan semangat anak-anak belajar.

- selain itu kita memberikan pelayanan secara individu, saat rapat

bulanan itu selesai kalau si guru ada keluhan baik pribadi atau

tidak kita bicarakan dan bantu selesaikan.”

Page 94: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

77

3. Bagaimana dampak dari upaya yang bapak lakukan dalam

meningkatkan kreativitas guru?

Jawab:

“Para guru menjadi lebih kreatif, hal ini dapat dilihat dari mereka

melakukan kegiatan prakarya, pembelajaran dengan menggunakan

media belajar berbentuk power point, adanya animasi-animasi lucu

saat penampilan power point, memberikan game saat proses belajar

mengajar berlangsung agar siswa tidak bosan.”

4. Adakah hambatan yang bapak temukan dalam peningkatan kreativitas

guru?

Jawab:

“ - Kalau pelatihan sendiri kadang adanya kan di jam ngajar jadi

kalau ada info pelatihan untuk mendelegasikan guru-guru suka

susah karena bentrok sama jam ngajar jadi malah ada yang

gamau malah tunjuk-tunjukkan.

- Pelatihan juga kan ga setiap hari ada juga jadi kalaaupun ada ga

semua guru-guru belum bisa ikut sehingga guru-guru yang

belum mendapatkan kesempatan pelatihan merasa kesulitan,

tapi saya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kreativitas

guru dengan mencari informasi dalam pelaksanaan kegiatan

pelatihan.”

5. Apakah bapak melakukan supervisi di sekolah? Jika iya, supervisi yang

seperti apakah yang dilakukan?

Jawab:

“ Iya saya melakukan supervise melakukan kunjungan kelas untuk

mengamati secara langsung untuk mengetahui kondisi riil kelas,

apakah pembelajaran sudah berjalan dengan yang diharapkan

atau apakah terdapat kendala-kendala yang dicarikan jalan

keluarnya.

Selain itu kita memberikan pelayanan secara individu, saat rapat

bulanan itu selesai kalau si guru ada keluhan baik pribadi atau

tidak kita bicarakan dan bantu selesaikan.”

6. Apa saja ruang lingkup sekolah yang bapak supervisi?

Jawab:

“supervisi dengan menilai aktivitas keseharian guru-guru bagaimana

dia melaksanakan tugasnya seperti jadwal ngajarnya sering kosong

Page 95: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

78

atau tidak; melihat kedisiplinan anak yang tidak berbahasa

terkontrol atau tidak; dan ketika belajar malam guru ikut

membimbing atau tidak, akan dilakukan evaluasi secara berkala

disetiap bulannya melalui rapat.”

7. Berapa kali dalam satu minggu bapak melakukan supervisi terhadap

sekolah?

Jawab:

“Sewaktu-waktu saja sesuai kondisi karena kitakan tidak ada

ditempat/disekolah setiap saat. Seperti saya dan Pak Kyai kan

tinggal di asrama sementra anak 24 jam disini dan kita mengetahui

langsung sosialisasi mereka termasuk guru-gurunya dan kalau ada

sesuatu yang aneh-aneh maka kita langsung terjun kita ingatkan

kalau berjalan biasanya ya sudah kita biarkan. Selain itu kita

memberikan pelayanan melalui rapat bulanan itu yang mana ketika

ada keluhan dari si guru kita bantu selesaikan. Semisal ini kok anak-

anak kelas 1 bahasa kesehariannya yang menggunakan Bahasa arab

dan Inggris kurang mengikuti maka kita langsung tanya pada guru

yang bersangkutan “kenapa mereka seperti itu?”

8. Apakah bapak bekerjasama dengan pengawas luar sekolah/ tidak dalam

melakukan supervisi?

Jawab:

“Tidak bekerjasama dengan pengawas luar.”

9. Bagaimana cara bapak melakukan evaluasi terhadap peningkatan

kreativitas guru?

Jawab:

“Saya menilainya dari aktivitas guru sehari-hari bagaimana dia

melaksanakan tugas misalnya jadwal ngajarnya sering kosong apa

tidak, ketika anak disiplin atau tidak dalam berbahasa guru suka

kontrol atau tidak, ketika belajar malam guru ikut membimbing atau

tidak kemudian saya lakukan evaluasi mana yang harus diperbaiki

atau tidak melalui rapat berkala setiap bulannya untuk mencarikan

solusi bersama.”

10. Bagaimana cara bapak dalam membentuk suasana kerjasama yang baik

antara guru dan guru maupun antara guru dan siwa?

Jawab:

Page 96: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

79

“Tidak membebani tugas yang terlalu berat kepada guru sehingga

mereka merasa tertekan, berusaha melengkapi sarana yang

dibutuhkan guru dan sarana untuk belajar mengajar, komunikasi

secara intens agar tidak ada kesalahpahaman.”

11. Apa reward yang bapak berikan kepada guru berprestasi disekolah ini

dan apa punishment bagi guru yang tidak sesuai dalam mengerjakan

tugas?

Jawab:

“Saya sangat menghindari reward dan punishment dalam

memimpin. Menghindari bukan berarti tidak mendukung tata tertib

peraturan sekolah. Peraturan tetap ada dan konsekuensi terhadap

tidak berjalannya peraturan juga tetap ada. Ketika ada masalah saya

ajak ngobrol individu kemudian mencari solusi bersama sedangkan

reward tidak berlebihan sampai memberi hadiah/upah paling hanya

pujian.”

Page 97: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

80

Page 98: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

81

Lampiran 3

Hasil wawancara Guru sekaligus Staff TU I

Pedoman Wawancara Guru

1. Apa pandangan bapak tentang guru yang kreatif?

2. Apakah upaya yang bapak lakukan untuk meningkatkan kreativitas guru?

3. Bagaimana dampak dari upaya yang bapak lakukan dalam meningkatkan

kreativitas guru?

4. Apakah bapak melakukan supervisi di sekolah? Jika iya, supervisi yang

seperti apakah yang dilakukan?

5. Apa saja ruang lingkup sekolah yang bapak supervisi?

6. Berapa kali dalam satu minggu bapak melakukan supervisi terhadap

sekolah?

7. Apakah bapak bekerjasama dengan pengawas luar sekolah/ tidak dalam

melakukan supervisi?

8. Bagaimana cara bapak melakukan evaluasi terhadap peningkatan kreativitas

guru?

9. Bagaimana cara bapak dalam membentuk suasana kerjasama yang baik

antara guru dan guru maupun antara guru dan siwa?

10. Apa reward yang bapak berikan kepada guru berprestasi disekolah ini dan

apa punishment bagi guru yang tidak sesuai dalam mengerjakan tugas?

Page 99: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

82

TRANSKIP WAWANCARA

A. Identitas Informan

Nama Responden : Syukron Ma’mun

Jabatan : Guru sekaligus Staff TU I

Pendidikan terakhir : MA

Hari/Tanggal : Kamis, 22 Juli 2019

Tempat : Ruang Tata Usaha

B. Hasil Wawancara

1. Apa pandangan bapak tentang guru yang kreatif?

Jawab:

“Guru yang kreatif adalah guru yang bisa menciptakan hal-hal yang

baru untuk diajarkan kepada anak-anaknya.”

2. Apakah yang kepala sekolah lakukan untuk meningkatkan kreativitas

guru?

Jawab:

“- Ada pendidikan dan pelatihan/workshop untuk guru-guru tapi

kebanyakan diadakan oleh departemen agama urusan masalah

skill dalam satu tahun itu ada beberapa pelatihan tentang masalah

kurikulum, untuk bendahara itu tentang masalah

mamanajemennya tapi kebanyakan itu yang mengadakan

departemen agama dan kami selalu mengutus guru-guru untuk

ikut serta.

- Ada juga rapat yang dipimpin langsung oleh pengasuh yaitu Kyai

Syukron setiap tiga bulan sekali yang membahas tentang

kedisiplinan guru, target pencapaian kurikulum, metode

pengajaran yang dihadiri oleh seluruh guru Pondok Pesantren

Daarul Rahman 1, 2, dan 3 yang berlangsung di kediaman Kyai.

- Ada bantuan langsung dari kepala sekolah karena disini kita

punya job des masing-masing termasuk kepala sekolah yaitu

membantu saat guru mengalami kesulitan, kalau terlihat kurang

rajin ya dipanggil kan begitu kita kasih surat sp dari kepala

sekolah.”

Page 100: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

83

3. Berapa lama rapat tersebut berlangsung?

Jawab:

“ Rapat berlangsung sekitar 2-3 jam, dihari-hari yang sudah

ditentukan dengan waktu yang dimiliki kyai selaku pengasuh.”

4. Bentuk pelatihan apa saja yang pernah ibu/bapak ikuti?

Jawab:

“Pelatihan biasa yang mengadakan depag yang diberikan langsung

kepaad guru yang bersangkutan, dalam beberapa tahun belakangan ada

beberapa pelatihan yang sudah terlaksana diantaranya pelatihan tentang

masalah EMIS yaitu input data santri yang berbasis online.”

5. Bagaimana dampak dari upaya yang kepala sekolah lakukan dalam

meningkatkan kreativitas guru?

Jawab:

“Kita lebih banyak wawasan yang tadinya tidak tahu menjadi tahu.

Sebelumnya saya tidak mengerti cara input data pakai aplikasi

setelah adanya pelatihan tersebut saya jadi bisa bahkan saya bisa

mengajarkannya ke guru-guru yang lain, lebih kretif lah.”

6. Apakah bapak melakukan supervisi di sekolah? Jika iya, supervisi yang

seperti apakah yang dilakukan?

Jawab:

“- Supervise yang dilakukan melalui pengontrolan kelas kadang

kepala sekolah langsung untuk mengontrol kadang pengasuh

juga.

selain itu tidak ada kecuali ada masalah-masalah yang tidak bisa

terselesaikan maka kepala sekolah membantu”

7. Apa saja ruang lingkup yang kepala sekolah supervisi? Berapa kali

dalam seminggu? Dan adakah orang luar yang ikut melakukan

pengawasan?

Jawab:

“Semua yang berkaitan dengan proses belajar-mengajar bahkan

siswa pun ikut di awasi mulai dari kehadiran dan sikapnya. Kalau

lagi dikelas yang paling dilihat adalah kehadiran dari guru dan

anaknya, materi yang dibahas dan jam ngajar yang sesuai.

Waktunya gamesti, gamesti dalam arti kondisional aja misal hanya

untuk mengecek kelas ini kosong, dari kelas ini kosong nanti dari

situ kepala sekolah mengetahui kehadiran guru tersebut. Tidak ada.”

Page 101: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

84

8. Bagaimana evaluasi yang kepala sekolah lakukan dalam peningkatan

kreativitas guru?

Jawab:

“Evaluasi biasa dilakukan perbulannya bisa diawal bulan bisa

diakhir bulan tergantung kepala kepengasuhan santri yang dibahas

itu tentang masalah pelanggran, keluhan-keluhan wali santri dan

yang termasuk bagian-bagian dalam evaluasi selain mata pelajaran

biasanya dilaksanakan hari biasa guru yang hadir sekitar 80%”

9. Bagaimana cara kepala sekolah dalam membentuk suasana kerjasama

yang baik antara guru dan guru maupun antara guru dan siswa?

Jawab:

“Saling komunikasi yang baik, kalau ada masalah langsung

dibicarakan agar tidak jadi kesal yang terlalu dalam, membantu

kesulitan guru termasuk masalah pribadi.”

10. Apa reward yang kepala sekolah berikan kepada guru berprestasi

disekolah ini dan apa punishment bagi guru yang tidak sesuai dalam

mengerjakan tugas?

Jawab:

“Reward itu ada bukan dari kepala sekolah langsung melainkan dari

bendahara yaitu berupa tambahan gaji atau tunjangan keaktifan.”

Page 102: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

85

Page 103: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

86

Lampiran 4

Hasil wawancara Guru sekaligus Staff TU II

Pedoman Wawancara Guru

1. Apa pandangan bapak tentang guru yang kreatif?

2. Apakah upaya yang bapak lakukan untuk meningkatkan kreativitas guru?

3. Bagaimana dampak dari upaya yang bapak lakukan dalam meningkatkan

kreativitas guru?

4. Apakah bapak melakukan supervisi di sekolah? Jika iya, supervisi yang

seperti apakah yang dilakukan?

5. Apa saja ruang lingkup sekolah yang bapak supervisi?

6. Berapa kali dalam satu minggu bapak melakukan supervisi terhadap

sekolah?

7. Apakah bapak bekerjasama dengan pengawas luar sekolah/ tidak dalam

melakukan supervisi?

8. Bagaimana cara bapak melakukan evaluasi terhadap peningkatan kreativitas

guru?

9. Bagaimana cara bapak dalam membentuk suasana kerjasama yang baik

antara guru dan guru maupun antara guru dan siwa?

10. Apa reward yang bapak berikan kepada guru berprestasi disekolah ini dan

apa punishment bagi guru yang tidak sesuai dalam mengerjakan tugas?

Page 104: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

87

TRANSKIP WAWANCARA

A. Identitas Informan

Nama Responden : Ahmad Mufid, S.Pd

Jabatan : Guru sekaligus Staff TU II

Pendidikan terakhir : S1

Hari/Tanggal : Senin, 26 Juli 2019

Tempat : Ruang Tamu

B. Hasil Wawancara

1. Apa pandangan bapak tentang guru yang kreatif?

Jawab:

“Kreatif itukan identik dengan ide yaa, jadi guru yang kreatif itu

guru yang bisa menghasilkan ide-ide baru yang bisa bermanfaat

untuk peserta didik dan juga pastinya buat diri dia sendiri.”

2. Apakah yang kepala sekolah lakukan untuk meningkatkan kreativitas

guru?

Jawab:

“Ada pelatihan yang dijadikan sebagai penunjang terbentuknya

kreativitas pengajar dan itu baru kemarin dilaksanakan semacam ada

dosen dari univiversitas luar mengadakan semacam kegitaan

seminar bagi tenaga pendidik dan kependidikan yang

siselenggarakan dari UNJ.

Antara saya dengan beliau kan berbeda pikiran yaa dan pasti beliau

memberikan motivasi, masukan-masukan dan inovasinya untuk

memperbaiki kinerja saya.

Ada bimbingan dari pak kyai langsung setiap tiga bulan yang

berkaitan dengan profesionalitas guru bisa 2 bulan/3 bulan full guru-

guru meliputi Daarul Rahman 1, 2, 3 untuk setiap bulan juga ada

perkumpulan juga tapi bukan sama kyai melainkan dengan kepala

pengasuhan santri.”

3. Apa saja yang dibahas dalam kegiatan tersebut?

Jawab:

“Yang dibahas adalah segala hal yang berkaitan tentang substansi-

substansi sekolah, pengajaran dan juga kegiatan keseluruhan santri.”

Page 105: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

88

4. Bentuk pelatihan apa saja yang pernah ibu/bapak ikuti?

Jawab:

“Baru kemarin ada seminar yang mengadakan kalao ga salah dari

UNJ temanya kewirausahaan dengan model gadjet bagaimana kita

berisnis melaui HP jadi dulu juga pernah bagaimana kita menjadi

seorang guru, mendidik sama melatih juga ada, saya juga ikut

mewakili Daarul Rahman yang melaksanakan kementrian agama

wilayah DKI jakarta itu tentang pembuatan LPJ sarana dan

prasarana jadi sebenernya secara eksternal itu SDM disini juga

sering dilibatkan kegiatan-kegiatan diluar, pernah tenntang koperasi,

kepemimpinan, LBC dan di ESQ saya pernah ikut tentang

bagaimana kita mengajar dikelas bagaimana kita memotivasi anak,

di UNJ dulu pernah tentang kepemimpinan termasuk industri yang

di pasca sarjana.”

5. Bagaimana dampak dari upaya yang kepala sekolah lakukan dalam

meningkatkan kreativitas guru?

Jawab:

“Para guru menjadi lebih kreatif, hal ini dapat dilihat dari mereka

melakukan kegiatan prakarya, pembelajaran dengan menggunakan

media belajar berbentuk power point, adanya animasi-animasi lucu

saat penampilan power point, memberikan game saat proses belajar

mengajar berlangsung agar siswa tidak bosan.”

6. Apakah bapak melakukan supervisi di sekolah? Jika iya, supervisi yang

seperti apakah yang dilakukan?

Jawab:

“Untuk supervise beliau ada kontrol kelas langsung

supervise itukan ada yg direncanakan dan yang tidak direncanakan

yang sering pak qosim atau kepala sekolah lakukan itukan supervise

yang tidak direncanakan yaitu melalui pengontrolan kelas kadang

kepala sekolah langsung untuk mengontrol kadang pengasuh juga.

Kebetulan beliau ngajar jadi sekalian ngontrol supervise kelas yang

dekat dengan tempat beliau ngajar, umpama beliau ngajar diputri

kelas 6 mumpung yang lebih dekat kelas 6 beliau supervise kelas 5,

beliau keliling juga tidak hanya sekedar mengontrol kegiatan guru

termasuk sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang

kegiatan pembelajaran, sempat kemarin kekurangan kursi dan meja

dari situ beliau belanja kursi kalau ditanya supervise selain yang tadi

langsung tidak ada kecuali kalau ditanya evaluasi ya dari rapat

bulanan itu. Untuk waktunya malah bisa jadi seminggu sekali

Page 106: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

89

soalnya kan pasti dapet jadwal ngajar kalau ga salah seminggu

empat kali kadang diputra kadang diputri naah dari situ beliau

sekaligus melakukaan supervise ya pokoknya sekehendaknya hati

beliau tidak bisa ditentukan”

7. Apa saja ruang lingkup yang kepala sekolah supervisi? Berapa kali

dalam seminggu? Dan adakah orang luar yang ikut melakukan

pengawasan?

Jawab:

“Kunjungan kelas yang dilakukan kepala sekolah di MTs Daarul

Rahman tidak diberitahu terlebih dahulu oleh guru-guru karena

kalau diberitahu terlebih dahulu kepala sekolah tidak mengetahui

kondisi kelas yang sesungguhnya.

Disini tidak ada soalnya kan disini itukan lembaga pendidikannya

model satuan pendidikan muadalah kalau mungkin dari luar ada

supervisor dari luar entah dari lembaga penjamin mutu, itukan

biasanya ada tuh ataupun termasuk asesor yang melakukan

peniliaian akredetasi A, B, C itu kalau formal yang terakreditasi

kalau disinikan muadalah jadi kita tidak bekerja sama sama

lembaga-lembaga yg lain kecuali kita bekerja samanya dengan

lembaga pemerintahan berhubung kita madrasah kita namanya sama

kementrian agama jadi untuk menentukan akreditasinya tidak ada

kita disamakan dalam arti mau disamakan dengan akreditasi A bisa

mau disamakan akreditasi C bisa karena kita statusnya disamakan.”

8. Bagaimana evaluasi yang kepala sekolah lakukan dalam peningkatan

kreativitas guru?

Jawab:

“Evaluasi kita ada setiap bulanan ada rapat yang ada keluhan

silahkan disampaikan termasuk masalah santri yang dihadiri kepala

sekolah dan guru-guru Daarul Rahman, evaluasi dilakukan setiap

awal bulan diminggu pertama berlangsung sekitar 2 jam dari jam

10.00-12.00 siang.”

9. Bagaimana cara kepala sekolah dalam membentuk suasana kerjasama

yang baik antara guru dan guru maupun antara guru dan siwa?

Jawab:

“saling komunikasi yang baik atau efektif jadi salah satu gunanya

rapat bulanan itu kan biar jalannya komunikasi baik untuk

menyelesaikan maslah atau share informasi baik dari kepsek ke guru

atau guru ke kepsek”

Page 107: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

90

10. Apa reward yang kepala sekolah berikan kepada guru berprestasi

disekolah ini dan apa punishment bagi guru yang tidak sesuai dalam

mengerjakan tugas?

Jawab:

“punishment tidak ada kalau reward tidak ada juga karena ketika kita

bekerja sesuai dengan tanggung jawab kita yaa saya pribadi saya

belum penah menerima reward langsung dari kepala sekolah.”

Page 108: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

91

Page 109: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

92

Lampiran 5

Hasil wawancara Guru

Pedoman Wawancara Guru

1. Apa pandangan bapak tentang guru yang kreatif?

2. Apakah upaya yang bapak lakukan untuk meningkatkan kreativitas guru?

3. Bagaimana dampak dari upaya yang bapak lakukan dalam meningkatkan

kreativitas guru?

4. Apakah bapak melakukan supervisi di sekolah? Jika iya, supervisi yang

seperti apakah yang dilakukan?

5. Apa saja ruang lingkup sekolah yang bapak supervisi?

6. Berapa kali dalam satu minggu bapak melakukan supervisi terhadap

sekolah?

7. Apakah bapak bekerjasama dengan pengawas luar sekolah/ tidak dalam

melakukan supervisi?

8. Bagaimana cara bapak melakukan evaluasi terhadap peningkatan kreativitas

guru?

9. Bagaimana cara bapak dalam membentuk suasana kerjasama yang baik

antara guru dan guru maupun antara guru dan siwa?

10. Apa reward yang bapak berikan kepada guru berprestasi disekolah ini dan

apa punishment bagi guru yang tidak sesuai dalam mengerjakan tugas?

Page 110: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

93

TRANSKIP WAWANCARA

A. Identitas Informan

Nama Responden : Muhammad Sholeh Faqih, M.Pdi

Jabatan : Guru Bahasa Arab

Pendidikan terakhir : S2

Hari/Tanggal : Rabu, 21 Agustus 2019

Tempat : Ruang Guru

B. Hasil Wawancara

1. Apa pandangan bapak tentang guru yang kreatif?

Jawab:

“Dia yang bisa menciptakan hal-hal baru, yang bisa mengasah

kemampuannya dengan baik, jadi ketika dihadapkan dengan

masalah tidak stak pada jalan keluar yang itu-itu aja tapi dengan cara

lain yang mungkin lebih sederhana atau dengan cara lebih unik. Atau

juga dia yang bisa menciptakan inovasi-inovasi baru.”

2. Apakah yang kepala sekolah lakukan untuk meningkatkan kreativitas

guru?

Jawab:

“Ada bimbingan dari pak kyai langsung setiap tiga bulan yang

berkaitan dengan profesionalitas guru bisa 2 bulan/3 bulan full guru-

guru meliputi Daarul Rahman 1, 2, 3 untuk setiap bulan juga ada

perkumpulan juga tapi bukan sama kyai melainkan dengan kepala

pengasuhan santri, yang dibahas adalah segala hal yang berkaitan

tentang substansi-substansi sekolah, pengajaran dan juga kegiatan

keseluruhan santri.

Ada diklat-diklat/seminar-seminar kadang kita diundang itu

keseringan guru-guru yg bertanggung jawab dalam hal apa misal

seminar tentang komputer maka guru computer yang diutus,

kalaupun guru tersebut berhalangan maka bisa digantikan dengan

guru yang lain yang penting ada sumbangsih setelah hasil seminar

nanti apa yang didapatkan dapat diterapkan dipesantren ini.

Dengan kepala sekolah juga ada biasa nya satu bulan sekali yang

membahas tentang segala proses belajar mengajar, proses

kedispiplinan, proses ibadah dan akhlak santri secara pribadi yang

kita bahas termasuk evaluasi-evaluasi, pelanggran-pelanggaran apa

saja kendala-kendala apa saja yang dialami selama sebulan itu ada

kadang dwi mingguan kalo ada urgent tapi paling sering bulanan.”

Page 111: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

94

3. Bentuk pelatihan apa saja yang pernah ibu/bapak ikuti?

Jawab:

“Untuk tahun ini ada seminar untuk meningkatkan kualitas

profesionalitas guru untuk judulnya saya lupa yang diadakan oleh

pesantren”

4. Bagaimana dampak dari upaya yang kepala sekolah lakukan dalam

meningkatkan kreativitas guru?

Jawab:

“Yang tadinya saya gatau jadi tau, wawasan lebih luaslah. Dengan

saya ikut diklat-diklat saya jadi tambah ilmu dan bisa saya

aplikasikan di sekolah, senang bisa berbagi ketika yang lain tidak

tahu saya ajarkan.”

5. Apakah bapak melakukan supervisi di sekolah? Jika iya, supervisi yang

seperti apakah yang dilakukan?

Jawab:

“Iya ada supervise kunjungan kelas, inspeksi kekelas2 atau melihat

jadwal absen atau ada absen guru yg tidak ada terus absen santri yg

gada, kunjungan kelas kadang2 kita juga bisa ngontrol lewat cctv

kalau kelas2 tdk ada gurunya maka langsung guru piket yg mengisi.

Selain itu kepala sekolah melakukan pengawasan melalaui absen

yang berpengaruh pada gaji guru nantinya.

Selain kunjungan kelas kepala sekolah control melalui absensi

keaktifan kehadiran guru karena nantinya akan berpengaruh pada

gaji guru-guru.”

6. Apa saja ruang lingkup yang kepala sekolah supervisi? Berapa kali

dalam seminggu? Dan adakah orang luar yang ikut melakukan

pengawasan?

Jawab:

“Kedisiplinan guru mengajar, kedisiplinan santri yang tidak

mencapai target, seluruhnya pokoknya kepala seklah itu yng

berkaitan dengan belajar-mengajar disekolah

Tidak tentu sii kadang seminggu sekali kadang sebulan

sekali pokoknya mah ada”

Page 112: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

95

7. Bagaimana evaluasi yang kepala sekolah lakukan dalam peningkatan

kreativitas guru?

Jawab:

“Biasanya dibahasnya setiap 1 bulan sekali bersamaan dengan rapat

kesiswaan kita gabung disitu, membahas segala macam absen yang

gaada, yg tidak mencapai target, perkembangan Bahasa Arabnya

Bahasa Inggrisnya dan segala macam kedisiplinan yang tidak

sesuai.”

8. Bagaimana cara kepala sekolah dalam membentuk suasana kerjasama

yang baik antara guru dan guru maupun antara guru dan siwa?

Jawab:

“Membantu kesulitan-kesulitan guru, komunikasi yang baik.”

9. Apa reward yang kepala sekolah berikan kepada guru berprestasi

disekolah ini dan apa punishment bagi guru yang tidak sesuai dalam

mengerjakan tugas?

Jawab:

“Disini gaada isilah guru teladan karena guru harus teladan semuanya.”

Page 113: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

96

Page 114: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

97

Lampiran 6

Hasil wawancara Guru

Pedoman Wawancara Guru

1. Apa pandangan bapak tentang guru yang kreatif?

2. Apakah upaya yang bapak lakukan untuk meningkatkan kreativitas guru?

3. Bagaimana dampak dari upaya yang bapak lakukan dalam meningkatkan

kreativitas guru?

4. Apakah bapak melakukan supervisi di sekolah? Jika iya, supervisi yang

seperti apakah yang dilakukan?

5. Apa saja ruang lingkup sekolah yang bapak supervisi?

6. Berapa kali dalam satu minggu bapak melakukan supervisi terhadap

sekolah?

7. Apakah bapak bekerjasama dengan pengawas luar sekolah/ tidak dalam

melakukan supervisi?

8. Bagaimana cara bapak melakukan evaluasi terhadap peningkatan kreativitas

guru?

9. Bagaimana cara bapak dalam membentuk suasana kerjasama yang baik

antara guru dan guru maupun antara guru dan siwa?

10. Apa reward yang bapak berikan kepada guru berprestasi disekolah ini dan

apa punishment bagi guru yang tidak sesuai dalam mengerjakan tugas?

Page 115: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

98

TRANSKIP WAWANCARA

A. Identitas Informan

Nama Responden : Siti Muthiah

Jabatan : Guru Tajwid dan Bahasa Inggris

Pendidikan terakhir : MA

Hari/Tanggal : Rabu, 21 Agustus 2019

Tempat : Ruang Guru

B. Hasil Wawancara

1. Apa pandangan ibu tentang guru yang kreatif?

Jawab:

“ Guru yang kreatif yaa dia yang punya ide-ide baru, yang bisa

menciptakan sesuatu yang kreatif yang sebelumnya tidak ada. Kalau

guru sudah kreatif kan berarti dia punya banyak cara gimana

menyesuaikan kondisi dengan kemampuan yang dimiliki tentunya

dengan cara yang tak diduga-duga.”

2. Apakah yang kepala sekolah lakukan untuk meningkatkan kreativitas

guru?

Jawab:

“Seminggu sebelum mengajar ada pelatihan untuk guru baru

sekaligus praktek juga, waktu itu ada seminar untuk guru baru saya

lupa tanggalnya Cuma diwaktu belajar malem, pas anak2 belajar

malem kita ikut belajar diruang guru disitu kita diajarkan bagimana

membuat niat yg baru “apa motivasi mengajar” acaranya seperti

talkhow saling berbagi pengalaman dalam mengajarserta dalam

menghadapi anak, acara tersebut juga diselingi oleh game yang

mana mungkin dapat menyentil jiwa guru mereka termasuk kepala

sekolah juga langsung membantu untuk menyelesaikan kesulitan

kesulitan guru yang dihadapi dan itu beliau luangkan waktunya

setelah rapat bulanan berlangsung.

Ada binaan secara khusus seluruh para guru bukan hanya guru

pengabdian baru saja tapi seluruh guru dibimbingan oleh pengasuh

pondok pesantren langsung yaitu K.H Syukron dan kita

menyebutnya meeting tergantung nanti apa yang akan dibahas,

untuk hal yang dirasa sulit pun kepala sekolah turun langsung untuk

menyelesaikan kesulitan-kesulitan guru yang dihadapi entah dalam

metode pengajaran, masalah kesiswaan atau walisantri.”

Page 116: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

99

3. Bentuk pelatihan apa saja yang pernah ibu/bapak ikuti?

Jawab:

“Kemarin saya baru ikut workshop “Cara mengajar” yang biasa

diselenggarakan sekolah sebelum benar-benar mulai ngajar,

ditanamkan terlebih dahulu niat awal kita mengajar yang tidak

semena-mena hanya untuk dapat uang. Di workshop itu ada

talkshow sama para senior untuk berbagi pengalaman, ada game-

game juga yang tidak sekedar game tapi meningkatkan rasa

kepercayaan diri sebagai seorang guru.”

4. Bagaimana dampak dari upaya yang kepala sekolah lakukan dalam

meningkatkan kreativitas guru?

Jawab:

“Untuk belajar diluar ruangan saya memberikan materi sebelumnya

dan akan diperaktekkan langsung setelahnya, contohnya: introduce

self & season yaitu saya membuat game dengan menjadikan mereka

wartawan yg memburu narasumber nanti mereka akan

memperkenalkan diri keorang yang lewat lalu bertanya jawab

tentang musim menggunakan bahasa inggris setelahnya akan saya

beri poin sebagai penilaian. Lalu ada juga yang menggunakan drama

dan bercerita tapi lebih banyak games mungkin ya dan membakar

semangat mereka dengan melantangkan suara ketika mengajar agar

mereka termotivasi dan tak malu untuk mengeluarkan suara ketika

belajar, kadang saya pancing mereka dengan cemooh tapi masih

dalam kategori sopan agar mereka mau berani mengekspresikan diri

dan berani bertanya.”

5. Apakah bapak melakukan supervisi di sekolah? Jika iya, supervisi yang

seperti apakah yang dilakukan?

Jawab:

“Oh iya tentunya ada, datengin kelas kalau lagi ngontrol. Saya juga

pernah ngobrol langsung empat mata saat saya kesulitan

menghadapi siswa terus dikasih masukan-masukan, itu waktunya

setelah rapat bulanan kalau gasalah dan itu ditawarkan langsung oleh

kepala sekolah, karena saya kurang pd dalam mengajar jadi saya

konsultasi.”

Page 117: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

100

6. Apa saja ruang lingkup yang kepala sekolah supervisi? Berapa kali

dalam seminggu? Dan adakah orang luar yang ikut melakukan

pengawasan?

Jawab:

“Absen si paling utama yaa, absen guru absen siswa. Materi kita

yang diajarkan. Untuk pengawas luar gapernah liat sii kalau

pengawas dari dari luar.”

7. Bagaimana evaluasi yang kepala sekolah lakukan dalam peningkatan

kreativitas guru?

Jawab:

“Yaa ada rapat bulanan itu buat evaluasi.”

8. Bagaimana cara kepala sekolah dalam membentuk suasana kerjasama

yang baik antara guru dan guru maupun antara guru dan siwa?

Jawab:

“Welcome si pak Qosim jadi kalau kita ada kesulitan dibantu

langsung sama beliau. Dilengkapin prasarana nya kalau ada yang

kurang.”

9. Apa reward yang kepala sekolah berikan kepada guru berprestasi

disekolah ini dan apa punishment bagi guru yang tidak sesuai dalam

mengerjakan tugas?

Jawab:

“Tidak ada hukuman paling ditegur kalo salah, tapi jarang banget karena

Alhamdulillah guru-guru disini mengajar sesuai SK yang berlaku.”

Page 118: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

101

Page 119: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

102

Lampiran 7

Hasil observasi

TRANSKIP OBSERVASI

A. Identitas Informan

Nama Responden : Syukron Ma’mun

Jabatan : Guru sekaligus Staff TU I

Pendidikan terakhir : MA

Hari/Tanggal : Kamis, 22 Juli 2019

Tempat : Ruang Tata Usaha

B. Hasil Observasi

1. Sarana dan Prasarana di sekolah

Ruang Kepala Sekolah : 1

Ruang Tu : 1

Ruang tamu : 1

Perpustakaan : 2 (Perpustakaan Putra dan Putri)

Lab Komputer : 1 (Sekolah)

Sarana Olahraga : Ada lapangan, Bulu Tangkis, dan Tennis

Meja

Masjid : 1

Toilet : 2 (di Putra dan Putri)

Kantin : 1

2. Apa latar belakang pendidik dan tenaga pendidik di Madrasah

Tsanawiyah Daarul Rahman 1?

Jawab :

“Total keseluruhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di Pondok

Pesantren Daarul Rahman 1 adalah 102 orang yang terdiri dari guru

sertifikasi, guru tetap dan guru pengabdian yang rata-rata lulusan sarjana

diantaranya Aliyah, S1 dan S2, serta beberapa tenaga kependidikan yang

membantu dalam mengelola manajemen dan akademik di sekolah.

Lulusan mereka beragam, ada lulusan Pesantren Salafiyah, Univiersitas

Al-Azhar Cairo, Universitas Madina serta lulusan Universitas dalam

negeri, beberapa diantaranya adalah lulusan pesantren ini sendiri.”

Page 120: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

103

Lampiran 8

Daftar Ceklis Lembar Data Mengenai Sekolah

No. Jenis Data Ada Tidak

1 Struktur Organisasi sekolah

2 RPP

3 Visi dan Misi Sekolah

4 Sejarah berdirinya sekolah

5 Daftar Pembagian Tugas

6 Data Guru

7 Data Staf Administrasi TU

8 Data Siswa

9 Data Sarana dan Prasarana

10 Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah

11 Inventarisasi Pengadaan Sarana dan

Prasarana

12 Prestasi Akademik dan Non Akademik

Sekolah

13 Laporan Kegiatan Sekolah

Page 121: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

104

Lampiran 9

Gambar keadaan sarana dan prasarana MTs Daaarul Rahman 1 Jakarta Selatan

Ruang Tata Usaha MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan

Ruang Tamu MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan

Masjid MTs Daarul Rahman 1 Jakarta Selatan

Page 122: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

105

Lampiran 10

Surat permohonan bimbingan skripsi

Page 123: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

106

Lampiran 11

Surat permohonan izin observasi

Page 124: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

107

Lampiran 12

Surat permohonan izin penelitian

Page 125: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

108

Lampiran 13

Surat keterangan telah melakukan penelitian

Page 126: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

109

Lampiran 14

Lembar Uji Referensi

TABEL UJI REFERENSI

Nama : Zulfa Nabiilah

NIM : 11150182000050

Judul penelitian : Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kreativitas

Guru dalam Pembelajaran Efektif

Dosen Pembimbing : 1. Drs. Rusydy Zakaria M.Ed.Phil

2. Siti Zahra Permatasari M.Pd

Page 127: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

110

Page 128: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

111

Page 129: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

112

Page 130: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

113

Page 131: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

114

Page 132: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

115

Page 133: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

116

Page 134: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

117

Page 135: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

118

Page 136: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

119

Page 137: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

120

Page 138: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

121

Page 139: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

122

Page 140: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

123

Page 141: MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49111... · 2020. 1. 9. · Zulfa Nabiilah (11150182000050), Upaya Kepala Sekolah

124

BIODATA PENULIS

Zulfa Nabiilah, dilahirkan di Jakarta tepatnya di Gg.

H. Ali Kecamatan Jagakarsa pada hari jumat tanggal

11 April 1997. Anak kedua dari lima bersaudara

pasangan dari Bapak Suparno dan Ibu Neneng

Nurhasanah.

Penulis menempuh pendidikan di SDN Tomang 08

Pagi (lulus pada tahun 2009) di kecamatan Grogol

Petamburan, Jakarta Barat. Pada tahun itu juga peneliti melanjutkan pendidikan ke

sekolah menengah pertama di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Al

Washilah Jakarta (lulus pada tahun 2012), kemudian melanjutkan ke sekolah

menengah atas di Madrasah Aliyah Manba’ul ‘Ulum Pondok Pesantren

Asshiddiqiyah Pusat (lulus pada tahun 2015). Pada tahun 2015 peneliti melanjutkan

pendidikan di perguruan tinggi negeri, tepatnya di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) pada

program studi Manajemen Pendidikan.

Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebebsar-besarnya atas

terselesaikannya skripsi yang berjudul “Upaya Kepala Sekolah dalam

Meningkatkan Kreativitas Guru dalam Pembelajaran Efektif di MTs Daarul

Rahman 1”.