manajemen lingkungan
TRANSCRIPT
Tugas Manajemen Lingkungan
Dini Utia N
TKPB-PPL
AMDAL Rencana Perbaikan dan Rekonstruksi Jalan dari Banda Aceh Sampai Meulaboh
Latar Belakang
Pada bulan Desember 2004, pulau Sumatra terutama di Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam mengalami kerusakan hebat pada infrastruktur publik, pemukiman dan
makhluk hidup, dikarenakan gempa bumi dan tsunami yang dahsyat. Sebagai respon atas
bencana alam tersebut, the U.S. Agency for International Development (USAID)
menawarkan bantuan kepada bangsa Indonesia dalam bentuk dana hibah untuk mendesain
jalan dan jembatan serta dukungan pembangunan untuk merekonstruksi dan memperbaiki
sarana sehingga transportasi dari Banda Aceh – Meulaboh. Konstruksi jalan akan
ditingkatkan menjadi suatu jalan dua-jalur, dengan lebar tujuh meter dengan
memanfaatkan segmen area yang telah ada bila memungkinkan selain itu juga akan
dibangun jembatan dan perlintasan air sebanyak 110 buah.
Lingkup proyek meliputi perluasan, peningkatan, dan rekonstruksi jalan yang telah ada, dan
pembangunan ruas jalan baru antar Banda Aceh dan Meulaboh. Desain jalan termasuk tidak
terbatas pada : Geometris jalan, pekerjaan tanah, pondasi dan pengaspalan, drainase,
perlengkapan jalan, tanda dan marka jalan, jembatan dan struktur lain, pondasi fasilitas,
perlintasan (causeways) dan proteksi garis pantai (shoreline protection), kendali erosi dan
sedimentari, proteksi lingkungan, verifikasi dan definisi ROW (Daerah Milik Jalan), halte bus,
tempat peninjauan (lookouts) dan traffic turnouts lainnya. Desain ini disesuaikan dengan
standar jalan Kelas II, 2-jalur dari the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
highway standards dan standar dari the Association of American State Highway Officials
(AASHTO) standards.
Peraturan
o Permen LH No.05 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
o PP No.27 tahun 2012 Tentang Izin Usaha
Rencana Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan pembangunan jalan yang memberikan dampak besar dan penting terhadap
komponen lingkungan demikian pula sudah diketahui komponen lingkungan yang terkena
dampak tersebut. Uraian tentang pengelolaan yang harus dilakukan terhadap komponen
kegiatan yang berdampak tersebut akan dilakukan dalam dokumen Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL) juga dilakukan berdasarkan tahapan kegiatan dalam pembangunan jalan
Banda Aceh-Meulaboh, sebagai berikut :
Tahap Pra Konstruksi
Pada tahap ini, dilakukan Survei lapangan dan sosialisasi, dan Pada tahap pra konstruksi
tidak ada dampak kegiatan fisik yang dilakukan, maka uraian pengelolaan hanya yang
berdampak terhadap komponen lingkungan sosial saja.
Tahap Konstruksi
Pada tahap Konstruksi, komponen yang di pakai meliputi, peluang Kerja, persiapan lahan, pekerjaan rekonstruksi jalan
a. Mobilisasi alat dan materialb. Penggalian dan pengerukan tanahc. Pembersihan lahand. Serta pemasangan rambu-rambu lalu lintas
aktivitas konstruksi akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan fisik-kimiawi,
biologis, dan sosio-ekonomis dan sosio-kultural.
Komponen Lingkungan Fisik-Kimia
Aspek lingkungan fisik-kimiawi yang mungkin akan terkena dampak selama tahap
konstruksi meliputi kualitas udara, kebisingan dan getaran, fisiografi dan tanah, hidrologi
dan kualitas air permukaan, dan transportasi.
- Kualitas Udara
Sumber dampak kualitas udara adalah kegiatan mobilisasi peralatan, pembersihan
lahan, pekerjaan tanah dan penggalian borrow area. Pembukaan lahan dengan cara
pengurugan dan perataan tanah. Dampak pentingnya Debu dalam radius 100 – 200 m
dari area aktivitas dan emisi kendaraan dekat ke area kerja.
- Kontaminasi Tanah
Kontaminasi tanah bisa terjadi sebagai akibat tumpahan dan kebocoran bahan bakar
dan oli yang tidak disengaja dan/atau penyimpanan sementara bahan bakar yang tidak
dilakukan dengan baik. Limbah konstruksi dan limbah yang dihasilkan tsunami telah
memberi dampak pada tanah (dan sumber air sebagai dampak sekunder) jika tidak
dikelola dengan baik. Pembersihan puing-puing tsunami akan menjadi bagian penting
aktivitas penyiapan lahan untuk memulai konstruksi. Jika dilakukan dengan baik, ini
akan menjadi dampak positif proyek jalan ini.
- Kebisingan dan Getaran
Sumber dampak kualitas udara adalah mobilisasi peralatan, pekerjaan tanah yang
meliputi penimbunan, pemadatan, perkerasan jalan dan pembersihan lahan serta
kegiatan pembangunan jalan dan jembatan. Dampak penting dari kebisingan dan
getaran yang dihasilkan selama aktivitas ini berpotensi berakibat dampak berikut ini:
Pengaruh terganggunya penerima suara yang sensitif (yaitu area penduduk); dan
kerusakan bangunan sebagai akibat getaran yang disebabkan lalu lintas kendaraan
berat, pengurukan,dll.
- Kualitas air Permukaan
Pembukaan lahan untuk alinyemen jalan dan pembukaan lahan tambahan diperlukan
untuk akses kendaraan berat melalui jalan sementara akan mnyebabkan terjadinya
sedimentasi jika berada dekat dengan jalur air. Saluran drainase alami bisa tersumbat
karena pembukaan vegetasi yang tidak dilakukan dengan baik, atau terlindasnya saluran
air dangkal oleh kendaraan berat. Pengubahan arus air / kualitas air ini berpotensi
menimbulkan pengaruh buruk sekunder atas ekologi akuatif dan ekologi darat.
Praktek pengelolaan limbah yang buruk di base camp dan area konstruksi aktif bisa
bermuara pada kontaminasi sumber air permukaan. Saluran pembuangan dan sanitasi
berpotensi memberi dampak buruk atas kualitas badan air penerima kecuali jika dikelola
dan ditangani dengan baik. Kontaminan utama saluran sanitasi adalah bahan organik,
coliform bacteria dan zat pada yang mengakibatkan menurunya kandungan oksigen
larut, level elevated organic dan level coliform di saluran air hilir. Kualitas air permukaan
seperti pada gambar di bawah ini:
- Hidrologi (Air Limpasan)
Sumber dampak hidrologi adalah kegiatan pembukaan areal untuk quarry dan
pembuatan jalan. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat menimbulkan bertambahnya aliran
air dan mengakibatkan banjir.
- Transportasi
Sumber dampak transportasi adalah
• Kegiatan pengambilan tanah-tanah timbun dan pengerukan.
• Mobilisasi peralatan dan bahan konstruksi.
• Kegiatan konstruksi jalan dan jembatan.
Dampak pentingnya Pengaturan kembali dan pembangunan kembali Jalan Banda Aceh –
Meulaboh akan memberi dampak positif jangka panjang atas transport dan aksesibilitas
lokal dengan memberikan jalur penghubung utama utara-selatan antar dua sentra
perekonomian utama di kawasan tersebut. Selain itu, masyarakat saat ini terisolasi dan
‘terpisah’ karena kurangnya akses. Seiring kemajuan konstruksi, akses ke area lama
akan didapat kembali, dan area-area baru juga tak pelak lagi akan terbuka untuk
pembangunan. Meskipun demikian, selama fase konstruksi, aksesibilitas atas jalan
pendukung bisa menurun karena: Faktor-faktor ini bisa mengakibatkan meningkatkan
kemacetan terlokalisir dan waktu perjalanan yang lebih panjang selama fase konstruksi.
Hal ini bisa menimbulkan dampak negatif sekunder atas kualitas udara dan tingkat
kebisingan lokal. Pada saat bersamaan, konstruksi jalan akses untuk memudahkan
pembangunan Banda Aceh – Meulobah Road secara temporer akan meningkatkan
aksesibilitas. Jalan-jalan ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan dalam jangka panjang
untuk memacu jaringan jalan lokal.
Komponen Lingkungan Biologi
Pemantauan lingkungan biologi akan diperlukan, terutama dimana aktivitas konstruksi
jalan aktif berpotensi memberi dampak negatif pada wilayah tertentu yang sensitif
terkena dampak seperti wilayah yang basah. Komponen Biologi meliputi flora, fauna dan
biota air. Sumber Dampak komponen Flora dan fauna :
• Pembersihan vegetasi
• Kebisingan dari aktivitas konstruksi (gangguan);
• Pengumpulan/perburuan flora dan fauna oleh para pekerja.
• Pembersihan lahan
Dampak pentingnya
Dampak potensial yang Penting atas flora dan fauna darat sebagai akibat aktivitas
konstruksi, meliputi:
• Hilangnya vegetasi, mengakibatkan dampak sekuender atas fauna karena hilangnya
habitat;
• Meningkatnya pemangsaan (yaitu dari perburuan fauna /pengumpulan flora); dan
• Dampak potensial yang Penting atas flora sebagai akibat aktivitas konstruksi meliputi:
• Cedera dan kematian karena meningkatnya lalu lintas jalan;
• Kerugian atau kerusakan langsung atas habitat yang menurunkan sumber daya
pangan, gangguan, dan salah penempatan;
• Gangguan/interupsi atas pola pergerakan/migrasi karena jalan akses baru;
• Meningkatnya resiko perburuan dan jebakan.
Sumber dampak Biota air adalah penurunan kualitas air permukaan akibat :
• Kegiatan pembersihan lahan,
• Pengoperasian sarana pendukung (basecamp, gudang dan bengkel)
• Kegiatan konstruksi jalan dan jembatan.
Dampak pentingnya
Biota akuatik akan sensitif terhadap perubahan kualitas air permukaan sebagai akibat
aktivitas konstruksi. Sedimentasi dan perubahan kekeruhan, yang berkumpul karena
gangguan arus air dan dipindahkannya vegetasi kolam air akan memberi kontribusi
terhadap perubahan karakteristik fisik-kimiawi jalur air dengan dampak sekunder atas
flora dan fauna akuatik.
Komponen Sosial
Pembangunan jalan memberikan manafaat penting secara sosio-ekonomis dan sosio-
kultural selama tahap konstruksi, terutama sekali sebagai hasil dari meningkatnya
aktivitas perekonomian. Pemantauan terhadap dampak yang dihasilkan selama tahap
konstruksi akan membantu mengarahkan persoalan sosial utama dan yang sedang
terjadi di dalam wilayah sesaat setelah terjadi tsunami.
Persepsi Masyarakat Terhadap proyek
Persepsi dan sikap positif muncul dari aktivitas yang memberikan manfaat bagi
lingkungan atau masyarakat setempat. Persepsi negatif muncul dari bukti atau persepsi
kerusakan lingkungan atau kemunculan konflik sosial dan pengelolaan permasalahan
konstruksi yang kurang baik yang memberi pengaruh pada masyarakat, seperti proses
pembebasan tanah.
Serta kesehatan masyarakat, yang termasuk sanitasi lingkungan.
Tahap Operasi
Pada tahap ini dilakukan komponen kegiatan dilakukan pengoperasiaan jalan serta
pemeliharaan jalan dan fasilitasnya.
Kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan yang secara tidak langsung membuka
kesempatan untuk berusaha/meningkatkan aktivitas perdagangan antar wilayah yang
sebelumnya sulit untuk dicapai dan demobilisasi tenaga kerja konstruksi. Selain itu Jenis
dampak yang harus dikelola adalah perambahan hutan oleh pihak-pihak yang tidak
berhak (illegal logging) di sepanjang jalur jalan Banda Aceh – Meulaboh.
Matriks Dampak Penting Hipotetik Rencana Perbaikan dan Rekonstruksi Jalan dari Banda Aceh Sampai Meulaboh.
Komponen kegiatan Tahap Pra Konstruksi
Tahap Konstruksi Tahap Operasi
Pekerjaan rekonstruksi jalan
Komponen Lingkungan
Surv
ei L
apan
gan
Sosi
alis
asi
Penl
uang
ker
ja
Pers
iapa
n la
han
mob
ilisa
si a
lat d
an m
ater
ial
Peng
galia
n da
n pe
nger
ukan
Pem
bers
ihan
laha
n
Pem
asan
gan
ram
bu-r
ambu
lalu
lint
as
Peng
oper
asia
n ja
lan
Pem
elih
araa
n ja
lan
dan
fasi
litas
nya
Fisik-KimiaKualitas Udara x x x xKebisingan dan getaran x x xKualitas Air Permukaan x xKontaminasi tanah x xErosi dan longsor x x xAbrasi dan Sedimentasi x x xHidrologi x xTransportasi x x x x xBiologiFlora x x xFauna x x x
Biota Air x x xSosialProtes Sosial xPeluang Kerja xAngka kecelakaan x xPendapatan masyarakat x xSikap dan Persepsi Masyarakat x
x x x x x x
Kesahatan MasyarakatSanitasi Lingkungan x x x
Bagan Alir Pelingkupan