manajemen aset sarana dan prasarana pendidikan …

163
MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN Studi Kasus di Yayasan De Britto Unit Karya SMA Kolese De Britto TESIS UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN MENCAPAI DERAJAT SARJANA S-2 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN Diajukan oleh Stevanus Fendy Setyawan 192222118 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

MANAJEMEN ASET

SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Studi Kasus di Yayasan De Britto Unit Karya

SMA Kolese De Britto

TESIS

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN

MENCAPAI DERAJAT SARJANA S-2

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Diajukan oleh

Stevanus Fendy Setyawan

192222118

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

i

MANAJEMEN ASET

SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Studi Kasus di Yayasan De Britto Unit Karya

SMA Kolese De Britto

TESIS

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN

MENCAPAI DERAJAT SARJANA S-2

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Diajukan oleh

Stevanus Fendy Setyawan

192222118

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

DOSEN PEMBIMBING

TESIS

MANAJEMEN ASET

SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Studi Kasus di Yayasan De Britto Unit Karya

SMA Kolese De Britto

Diajukan oleh

Stevanus Fendy Setyawan

192222118

Telah disetujui oleh dosen pembimbing

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

MANAJEMEN ASET

SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN Studi Kasus di Yayasan De Britto Unit Karya

SMA Kolese De Britto

Oleh:

Stevanus Fendy Setyawan

1922221118

Tesis ini telah dipertahankan pada tanggal, 16 Juli 2021

di depan Dewan Penguji yang terdiri dari:

Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc Dr. Francisca Reni Retno Anggraini, Akt.

Pembimbing Penguji Ahli

Dr. Titus Odong Kusumajati, MA

Ketua Tim Penguji

Telah diperbaiki dan disetujui untuk diterima

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Manajemen

Yogyakarta, 22 Juli 2021

Magister Manajemen

Universitas Sanata Dharma

Ketua Program Studi

Dr. Titus Odong Kusumajati, MA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

PF],RSYARATAN ORIGINALITAS

Dengan ini sa1.a menyatakan bahwa daiam tesis ini tidak terciapat kar,va yang

pernah dia.iukan untuk mer-nperoleh gelar kesarjanaan di suatLr perclrrllan tinggi.

cian sepanjang sepengetahuan saya.luga ticiak terdapat kar,va atar-t peuciapat yang

pemah ditr"rlis atau ditcrbitkan olch orarlg lain. kecu:rli vang sccllra tertulis diacu

dalam r.raskah ini dan clisebutkan dalam claliar pttstaka.

Yogl'zrkarta" 22 .luli 2021

(StevanLrs I- enclv Setvarvan)

ilt

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Stfendysetyawan
Typewriter
iv
Page 6: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK I(EPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama

Nomor Mahasiswa

Stevanus Fendy Setyawan

192222118

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : MANAJEMEN ASET

SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN Studi Kasus di Yayasan De Britto Unit Karya SMA

Kolese De Britto beserla perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya

memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-

ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Intemet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan

royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Atas kemajuan teknologi informasi, saya tidak berkeberatan jika nama, tanda tangan,

gambar atau tmage yang ada di dalam karya ilmiah saya terindeks oleh mesin pencari

(search engine), misalnya google.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakafia

Pada tanggal : 22 Juli 2021

( Stevanus Fendy Setyawan )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan

karuniaNYA yang begitu besar sehingga penulis dapat menyajikan tulisan tesis

yang berjudul: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA

PENDIDIKAN Studi Kasus di Yayasan De Britto Unit Karya SMA Kolese De

Britto. Tesis ini diajukan dalam rangkan memenuhi persyaratan mencapai derajat

sarjana S-2 Program Studi Magister Manajemen di Program Pascasarjana

Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat selesai berkat

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma.

2. Tiberius Handono Eko Prabowo, MBA, Ph.D., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Dr. Titus Odong Kusumajati M.A., selaku Kaprodi Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi USD dan Ketua Tim Penguji.

4. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc, selaku Dosen Pembimbing dalam

menyelesaikan tesis đi MM-USD.

5. Dr. Francisca Reni Retno Anggraini, Akt., selaku Penguji Ahli.

6. Rm. C. Kuntoro Adi, SJ., selaku Rektor SMA Kolese De Britto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

vii

7. Rm. J. Heru Hendarto, S.J., Ketua Asosiasi Sekolah Jesuit Indonesia (ASJI),

yang telah menjadi pemrakarsa school management program bekerjasama

dengan Magister Management Pascasarjana Universitas Sanata Dharma.

8. Bapak dan Ibu Dosen MM-USD yang memberikan pengajaran selama

menempuh pendidikan di MM-USD.

9. Fausta Ostin Denia istriku yang tak henti-hentinya memotivasi dan

mendorongku dalam proses penyusunan tesis.

10. Anak-anakku yang menjadikan penyemangat dalam menyelesaikan tugas

studi.

11. Alm. Bapak A. Janu Subowo dan Ibu Agustine darmiyanti selaku orang tua

yang selalu mendoakanku.

12. Rm Bei, Bp. Eddy Sucipto, Bp. Tri Handoko, Bp. Fajar, Bp. Lau, Bp.

Sugeng, Bp. Petrus, Bp. Sulis, Bp. Widi Prihatanto, Bp. Toni, Bp. Fendy,

Bp. Thomas, Bp. Alex, Bp. Erwin, Bp. Deny, Bp. Sudigdo dan Bp. Ari

Indarto sebagai rekan-rekan angkatan School Manajemen Program MM-

USD sebagai teman diskusi dalam penulisan tesis

13. Alm. Romo Antonius Gustawan, S.J. dan Bapak Drs. Julius Hernondo,

M.M., yang memberikan kesempatan belajar di MM-USD.

14. Bapak Agus Prih Adiartanto, S.Pd., M.Ed., yang mengijinkan untuk

penelitian di SMA Kolese De Britto.

15. Para informan yang telah berkenan memberikan keterangan-keterangan dan

data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

Peneliti menyadari tesis ini n-rasih banyak kekurangan di sana sini. oleh karena

itu kritik dan saran yang sifatnya membangr.rn der-ni kesempurnaan akan peneliti

terima dengan senang hati. Se'moga tesis ini ciapat n-reniadi sarana dalam upaya kita

meningkatkan pelayanan pendidikan.

Yogyalrarta . 22 Juli 2021

Penulis,

Stevanus Fendy Setyaw-ar,

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN TIM PENGUJI ........................................... iii

PERSYARATAN ORIGINALITAS ........................................................ iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv

ABSTRAK .............................................................................................. xv

ABSTRAC .............................................................................................. xvi

Bab I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................ 10

D. Manfaat Penelitian .............................................................. 11

E. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian .............................. 12

Bab II KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 14

A. Teori Stewardship ................................................................ 14

B. Instruksi tentang penatausahaan barang milik ordo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

x

Serikat Yesus ......................................................................... 15

C. Manajemen Aset Sarana dan Prasarana Pendidikan ............ 26

D. Tahapan Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan ..... 36

E. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan ................................. 39

Bab III METODE PENELITIAN .......................................................... 42

A. Jenis Penelitian .................................................................... 42

B. Lokasi Penelitian ................................................................. 43

C. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 44

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 46

E. Teknik Analisis Data ............................................................ 52

Bab IV GAMBARAN UMUM .............................................................. 56

A. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Kolese De Britto ............. 56

B. Profil SMA Kolese De Britto .............................................. 59

C. Visi dan Misi Kolese De Britto ........................................... 60

D. Struktur Organisasi Yayasan De Britto ................................ 61

E. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Kolese De Britto ................................................................... 62

F. Data Siswa SMA Kolese De Britto ...................................... 62

G. Sarana dan Prasarana SMA Kolese De Britto ...................... 63

Bab V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................... 65

A. Deskripsi Data ...................................................................... 65

B. Analisis dan Pembahasan ..................................................... 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

xi

Bab VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 99

A. Kesimpulan .......................................................................... 99

B. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 101

C. Saran .................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 103

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................... 105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Informan ........................................................................ 50

Tabel 4.1 Struktur Organisasi Yayasan De Britto .................................... 61

Tabel 4.2 Data Tenaga Pendidik ............................................................... 61

Tabel 4.3 Data Tenaga Kependidikan ...................................................... 62

Tabel 4.4 Data Siswa Tahun aajaran 2020/2021 ....................................... 62

Tabel 5.1 Aktivitas Tahapan Manajemen Aset ......................................... 76

Tabel 5.2 Faktor Penghambat Tahapan Manajemen Aset ........................ 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Komponen Dalam Analisis Data .......................................... 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara ............................................................ 105

Lampiran 2 Ringkasan Hasil Wawancara.................................................. 111

Lampiran 3 Daftar Aset Tetap Yayasan De Britto dan

SMA Kolese De Britto .......................................................... 122

Lampiran 4 Dokumentasi Gambar ............................................................ 139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

xv

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis dan mengevaluasi manajemen

aset di Yayasan De Britto; (2) Mengetahui faktor apa saja yang menjadi

penghambat dalam pelaksanaan manajemen aset di Yayasan De Britto; (3)

memberikan alternatif solusi permasalahan manajemen aset di Yayasan De Britto.

Penelitian manajemen aset sarana dan prasarana pendidikan dilaksanakan di

Yayasan De Britto unit karya SMA Kolese De Britto merupakan penelitian studi

kasus yang bersifat deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah kepala

sekolah, wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana, kepala tata usaha, dan

teknisi. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Uji keabsahan data dengan trianggulasi metode dan trianggulasi sumber. Analisis

data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan. Landasan teori yang mendasari penelitian ini antara lain

bersumber dari Kusumastuti & Sugiama (2017) tentang manajemen logistik

organisasi public, Donaldson & Davis (1991) tentang teori stewardship dan

referensi yang penulis pergunakan sebagai bahan pengayaan dalam penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) dari 10 (sepuluh) tahapan manajemen aset

terdapat 5 (lima) tahapan manajemen aset yang masih belum berjalan sedangkan 5

(lima) tahapan sudah berjalan akan tetapi belum optimal. (2) Faktor penghambat

dalam pelaksanaan manajemen aset antara lain SOP hanya menjadi sebuah

dokumen, SOP masih belum lengkap, SOP yang dimiliki belum tersosialisasi

dengan baik, belum adanya deskripsi pekerjaan manajemen aset, belum adanya

bagian inventarisasi seperti yang telah disebutkan dalam SOP, belum adanya sistem

terintegrasi yang membantu memudahkan dalam pekerjaan dan kurangnya

pemahaman dan kesadaran para pegawai akan pentingnya manajemen aset dalam

pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan. (3) alternatif solusi untuk mengatasi

permasalahan manajemen aset antara lain meningkatkan kerjasama antara pihak

yayasan dan sekolah, melakukan evaluasi pelaksanaan manajemen aset,

menyesuaikan SOP sesuai dengan teori, sosialisasi SOP, memberikan pemahaman

dan kesadaran kepada pegawai, membuat job description bagi pengelola aset,

membentuk divisi pengelolaan aset, dan pengembangan sistem informasi

manajemen aset.

Kata kunci: manajemen aset, sarana dan prasarana pendidikan, Yayasan De

Britto, SMA Kolese De Britto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

xvi

ABSTRACT

This study aims to: (1) analyze and evaluate asset management at the De Britto

Foundation; (2) Knowing what factors are obstacles in the implementation of asset

management at the De Britto Foundation; (3) providing alternative solutions to

asset management problems at the De Britto Foundation.

The research on asset management of educational facilities and infrastructure

was carried out at the De Britto Foundation, the work unit of SMA Kolese De Britto.

It was a case study research with a qualitative descriptive approach. The subjects

of this study were principals, vice principals in the field of facilities and

infrastructure, heads of administration, and technicians. Data collection

techniques with interviews, observation, and documentation. Validity Testing in this

research used method triangulation and sources triangulation. Data analysis uses

the Miles and Huberman model, namely data reduction, data presentation, and

drawing conclusions. The theoretical basis underlying this research, among others,

came from Kusumastuti & Sugiama (2017) on logistics management of public

organizations, Donaldson & Davis (1991) about stewardship theory and the

references that the author uses as enrichment material in this study.

The results showed: (1) of the 10 (elderly) stages of asset management, there

were 5 (five) stages of asset management that were did not run well, while 5 (five)

stages had been running but were not yet optimal. (2) There were some inhibiting

factors in the implementation of asset management such as The SOP was seen only

a document, it wasn’t complete yet, and it was not established well. There was no

clear job description for asset management and inventory section as mentioned in

the SOP. There was no integrated system that helps the work easier. Moreover, The

employees were lack of understanding and awareness about the importance of asset

management in the educational facilities and infrastructure field. (3) alternative

solutions to overcome asset management problems include increasing cooperation

between foundations and schools, evaluating the implementation of asset

management, adjusting SOPs according to theory, socializing SOPs, providing

understanding and awareness to employees, creating job descriptions for asset

managers, forming asset management division, and asset management information

system development.

Keywords: asset management, educational facilities and infrastructure, De Britto

Foundation, SMA Kolese De Britto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan utama perencanaan adalah untuk menjaga keseimbangan organisasi

terhadap perubahan lingkungan dan pemeliharaan kestabilan organisasi agar

mampu bertahan dalam menghadapi perubahan lingkungan yang semakin

dinamis. Kondisi lingkungan yang semakin tidak stabil memaksa organisasi

untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat terjadi di masa depan dengan

melakukan prediksi. Suaedi (2019) menyatakan bahwa dalam menunjang

peramalan untuk masa depan diperlukan penyusunan visi, misi, tujuan dan

sasaran organisasi. Oleh karena itu Yayasan De Britto telah menetapkan visi

dan misi, yakni visinya adalah: “Pendidikan swasta katolik Yesuit

berkarakteristik unggul dalam mendidik siswa menjadi pemimpin pengabdi

yang Pancasilais demi kesejahteraan bangsa, negara, dan dunia”. Misinya

adalah: “Menjalankan pendidikan bermutu, utuh, dan authentic berlandaskan

pedagogi Ignatian; Mendidik siswa menjadi pemimpin pengabdi yang cakap,

berhati nurani benar, berbela rasa dan berkomitmen, serta konsisten,

intercultural, kolaboratif, inovatif melalui kegiatan-kegiatan formatif;

mengembangkan komunitas pendidikan yang Pancasilais, kredibel,

melestarikan lingkungan, memanfaatkan teknologi informasi, berwawasan

universal, serta menjadi penggerak peningkatan kualitas sekolah lain dan

masyarakat”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

2

Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional bab XII pasal 45 ayat 1 menyatakan

bahwa “Setiap satuan pendidikan formal dan non formal wajib menyediakan

sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan

pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial,

emosional, dan kejiwaan peserta didik”. Oleh karena itu Yayasan De Britto

mempunyai kewajiban untuk menyediakan sarana dan prasarana dalam

menunjang proses pendidikan di SMA Kolese De Britto. Agar proses

pendidikan di SMA Kolese De Britto dapat berhasil dalam mencetak profil

siswa sebagai kader pemimpin pengabdi yang Pancasilais, cakap, berhati

nurani benar, dan berbela rasa, maka untuk menjamin terwujudnya hal tersebut

diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Hal ini sejalan menurut

Rahmat (2019) yang mengatakan bahwa “kelengkapan sarana dan prasarana

pendidikan akan berimplikasi pada prestasi siswa dan mempermudah guru

dalam mengajar”.

Salah satu aspek yang seharusnya mendapat perhatian utama oleh setiap

pengelola lembaga pendidikan adalah mengenai fasilitas pendidikan. Sarana

pendidikan umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung

dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, seperti: gedung, ruangan

belajar atau kelas, alat-alat atau media pembelajaran, meja, kursi, dan

sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana adalah yang secara

tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, seperti: tanah, halaman,

kebun atau taman sekolah, maupun akses jalan di lingkungan sekolah. Menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

3

Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 sarana dan prasarana pendidikan pada

dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat kelompok yaitu tanah, bangunan,

perlengkapan dan perabot sekolah (furniture).

Menurut Wahyuni & Khoirudin (2020) untuk mengelola aset maka

diperlukan manajemen aset. Manajemen aset dibutuhkan untuk pengambilan

keputusan yang tepat agar aset bisa lebih bermanfaat. Hal penting dalam

manajemen aset adalah proses perencanaan dan pengadaan, proses ini haruslah

mempunyai landasan yang kuat mengapa sebuah aset itu dibutuhkan. Proses

perencanaan dan pengadaan ini harus sesuai dengan kebutuhan dan

berpedoman pada rancangan besar pendidikan dan visi misi yang telah

ditetapkan. Aset yang dikelola secara efektif dan efisien dapat mencapai

tujuan yang diharapkan oleh lembaga. Manajemen aset tidak sekedar

pengelolaan dan pencatatan daftar aset yang dimiliki. Optimalisasi aset harus

dilakukan untuk mencegah kerugian yang ditanggung oleh lembaga. Aset

lembaga setiap tahunnya harus dilakukan pengecekan untuk melihat apakah

ada aset yang masih bisa dipakai atau harus diganti. Setiap lembaga

pendidikan harus mengetahui aset yang masih bisa dikelola atau sudah

masanya harus diganti. Dengan adanya manajemen aset yang baik, lembaga

bisa menekan pengeluaran untuk biaya perawatan. Manajemen aset dapat

dilakukan dengan melibatkan semua pihak dalam level manajemen sehingga

keputusan dapat diimpelementasikan secara baik di semua bagian perusahaan.

Dengan manajemen aset, lembaga dapat menjaga nilai aset yang dimiliki,

memiliki usia yang lebih panjang, serta menghindari kerusakan terhadap aset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

4

Di sisi lain aset yang sudah rusak atau sudah digudangkan bisa dihapuskan

dari daftar aset supaya laporan posisi keuangan menjadi lebih kredibel.

Dengan adanya manajemen aset, lembaga akan lebih mudah membuat

perencanaan dalam penganggaran yang menyangkut pendanaan aset seperti

dana untuk pembelian atau konstruksi, pemeliharaan, hingga dana untuk

memperpanjang usia dan menghapus aset lembaga. Dengan menerapkan

manajemen aset, organisasi dapat lebih mudah mengontrol aset dengan baik

sehingga dapat menghindari pembelian yang tidak perlu. Tanpa adanya

manajemen aset, perusahaan akan mengalami kesulitan dalam menentukan

prioritas untuk penyediaan barang.

Agar semua fasilitas tersebut dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi

jalannya proses pendidikan, maka kebutuhan aset yang akan dibeli hendaknya

dikelola dengan baik, sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan rancangan

besar pendidikan serta visi misi yang telah ditetapkan, supaya tidak terkesan

hanya asal membeli dan akhirnya aset tidak bermanfaat. Manajemen yang

dimaksud meliputi perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan,

penataan, penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Jadi, secara umum

sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya

yang dilakukan di dalam pelayanan pendidikan, karena apabila keduanya tidak

tersedia maka seluruh kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil

yang diharapkan sesuai dengan rencana.

Yayasan De Britto merupakan salah satu karya kerasulan Serikat Yesus

Provinsi Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan, oleh karena itu di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

5

dalam menjalankan karya kerasulannya Yayasan De Britto harus tunduk dan

patuh pada regulasi yang telah ditetapkan oleh Pater Jenderal Serikat Yesus di

Roma. Salah satunya dalam melakukan pengelolaan aset dan harta bendanya,

Yayasan De Britto berpedoman pada Society of Jesus (2005) instruksi tentang

administrasi barang yang dikeluarkan oleh kuria umum Serikat Yesus di Roma.

Tujuan dari dokumen ini adalah untuk menginstruksikan dan memberikan

arahan kepada para Jesuit dan awam sebagai partner kerja Jesuit tentang peran

kemiskinan dalam pengelolaan barang milik Tuhan kita Yesus Kristus dan

kaum miskinnya yang dipercayakan kepada serikat. Di dalam dokumen

tersebut salah satunya berisi tentang pedoman pengelolaan barang-barang

milik Serikat Yesus baik berwujud dan tidak berwujud, yang meliputi

pengelolaan aset tanah dalam hal pembelian, pemanfaatannya, dan penjualan.

Pengelolaan aset bangunan dalam hal pembangunan, perawatan, dan renovasi.

Sedangkan untuk aset non bangunan pengelolaan dalam hal pembelian,

pengadministrasian, penjualan, hibah/disumbangkan/dijual dan pemusnahan.

Terdapat serangkaian fungsi dan tahapan penting dalam manajemen aset

sarana dan prasarana pendidikan. Kusumastuti & Sugiama (2017)

menyatakan, ada sembilan (9) tahapan atau alur manajemen aset fisik

sarana dan prasarana yakni:

1. Perencanaan Kebutuhan aset

2. Pengadaan aset

3. Inventarisasi aset

4. Legal audit/Kepemilikan aset

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

6

5. Penilaian aset

6. Operasi dan pemeliharaan aset

7. Penghapusan aset

8. Peremajaan (rejuvination) Aset

9. Pengalihan Aset

Selain sembilan (9) tahapan manajemen aset diatas penulis perlu

menambahkan fungsi pengawasan dan pengendalian sebagai aktivitas

kontrol jalannya manajemen aset. Menurut Wahyuni & Khoirudin (2020)

Berdasarkan Permendagri No. 19 Tahun 2016 Pasal 481 dan Pasal 482

(pembaruan Permendagri No. 17 Tahun 2007) pengawasan dan

pengendalian dilakukan guna mendapatkan kepastian dalam lancarnya

kegiatan pengelolaan aset secara baik dan berhasil sehingga kegiatan

pengawasan dan pengendalian menjadi peran penting untuk memberikan

kepastian dalam tertibnya administrasi dalam pengelolaan aset.

Pengawasan merupakan kegiatan untuk melihat dan menilai secara nyata

dan benar apakah pada pelaksanaan kegiatan dilaksanakan berdasarkan

dengan peraturan yang telah ditetapkan atau tidak. Sedangkan

pengendalian merupakan kegiatan untuk memberikan kepastian dan

memberikan arahan kepada pekerja agar kegiatan dalam pengelolaan aset

dilaksanakan sesuai dengan rencana yang sebelumnya telah ditetapkan.

Pengawasan dan pengendalian menjadi sebuah permasalahan yang

sering terjadi dalam organisasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut

dapat dilakukan dengan memaksimalkan kinerja dan mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

7

sistem informasi manajemen aset. Oleh karena itu selain 9 tahapan alur

manajemen aset tersebut, penulis perlu menambahkan terkait dengan

pengawasan dan pengendalian manajemen aset.

Seluruh tahap atau alur di atas sangat penting diimplementasikan, agar

seluruh sarana dan prasarana dapat berfungsi dan bermanfaat sesuai

tujuannya. Karena urgensi seluruh tahap tersebut, maka Yayasan De Britto

perlu melaksanakan tahapan manajemen aset secara menyeluruh dan utuh.

B. Rumusan masalah

Untuk menunjang keberhasilan proses pendidikan, sarana dan prasarana

yang saat ini dimiliki oleh Yayasan De Britto sudah cukup memadai. Hal

ini terbukti dalam penilaian akreditasi memperoleh hasil nilai yang sangat

memuaskan. Sarana dan prasarana yang dimiliki antara lain seperti gedung

kelas, gedung laboratorium, gedung perpustakaan, gedung perkantoran, gedung

pertemuan, lapangan sepak bola, lapangan basket, mebelair, peralatan elektronik

dan lain sebagainya.

Pengelolaan manajemen aset di Yayasan De Britto sudah berjalan, akan

tetapi ada beberapa tahapan yang belum berjalan sesuai dengan standar

operasional prosedur tata kelola sarana dan prasarana Yayasan De Britto.

Dalam melakukan perencanaan kebutuhan aset masih sering spontan dan

hanya untuk memenuhi kebutuhan sesaat tanpa memperhatikan analisis

kebutuhan dan prioritas ketermanfaatan aset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

8

Sebelum melakukan pembelian aset terlebih dahulu melalui proses

pengadaan. pengadaan aset masih menggunakan mekanisme penunjukan

langsung tanpa membentuk kepanitiaan khusus ataupun melalui lelang

pengadaan barang. Ketika proses pengadaan telah selesai tahapan selanjutnya

adalah proses inventarisasi aset yakni proses pelabelan atau penomoran aset

yang bertujuan agar aset yang dimiliki oleh lembaga dapat terdokumentasi,

akan tetapi proses ini belum berjalan sehingga data dan informasi mengenai

kondisi dan keberadaan aset belum dapat disajikan.

Pada proses penilaian aset yang di dalamnya terdapat aktivitas cek fisik

kondisi dan keberadaan aset belum dilakukan secara periodik sehingga

manajemen tidak dapat mengetahui nilai kekayaan atas aset yang dimiliki,

yang akan dialihkan ataupun yang akan dihapuskan. Selain itu

pendayagunaan aset belum secara optimal dilakukan ini terbukti masih

adanya pemanfaatan aset yang tidak sesuai dengan peruntukannya.

Idealnya sebuah aset dilakukan peremajaan sebelum nilai bukunya habis

karena disusutkan ataupun usang karena pemakaian, akan tetapi proses

peremajaan dilakukan ketika sebuah aset sudah dalam kondisi rusak.

Pemeliharaan aset juga menjadi keprihatinan tersendiri bagi lembaga karena

masih banyak aset yang tidak terpelihara sebagaimana mestinya, sehingga

mengakibatkan aset cepat usang dan rusak. Kemudian Ketika sebuah aset

sudah tidak memiliki nilai karena usia pemakaian ataupun rusak maka aset

tersebut harus dihapuskan dari daftar aset lembaga, akan tetapi proses

penghapusan ini masih belum berjalan sehingga nilai aset masih tercantum di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

9

dalam laporan keuangan lembaga yang menyebabkan laporan keuangan

menjadi tidak relevan.

Pengawasan dan pengendalian terhadap manajemen aset yang meliputi

perencanaan, pengadaan, inventarisasi, legal audit/kepemilikan, penilaian

aset, operasi serta pemeliharaan, penghapusan, peremajaan, dan pengalihan

aset belum dilakukan secara serius oleh pimpinan di bagian sarana dan

prasarana sebagai pengelola barang serta unit kerja sebagai pengguna barang.

Belum berjalannya pengawasan dan pengendalian manajemen aset

menyebabkan penggunaan barang menjadi tidak efektif, efisien, dan optimal.

Maka melalui penelitian ini peneliti ingin melihat sejauh mana Yayasan

De Britto telah menerapkan manajemen aset dengan merujuk pada:

1. Peraturan eksternal

a) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

24 Tahun 2007 dan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang

Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan

Menengah.

b) Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan

Barang Milik Negara/Daerah.

c) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 Tentang

Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

10

2. Peraturan Ordo Serikat Yesus

Society of Jesus (2005) Instruksi tentang penatausahaan barang milik ordo

Serikat Yesus (Statutes on religious Poverty In The Society Of Jesus

Instruction on the Administration of goods)

3. Peraturan Yayasan De Britto

Surat Keputusan Pengurus Yayasan NO. SK/15/YDB/084 tentang Standar

Operasional Prosedur (SOP) tata kelola sarana dan prasarana.

Maka Melalui penelitian ini peneliti ingin menganalisis permasalahan

manajemen aset di Yayasan De Britto mulai dari tahap awal perencanaan

sampai tahap akhir pemusnahan aset, serta pengawasan dan pengendalian.

Berdasarkan latar belakang masalah, dalam penelitian ini penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana praktik manajemen aset di Yayasan De Britto saat ini?

2. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan manajemen

aset di Yayasan De Britto?

3. Bagaimana alternatif solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan

manajemen aset di Yayasan De Britto?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan

yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu

1. Menganalisis dan mengevaluasi manajemen aset di Yayasan De Britto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

11

2. Mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan

manajemen aset di Yayasan De Britto.

3. Memberikan alternatif solusi permasalahan manajemen aset di Yayasan De

Britto .

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat akademis:

Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan mendapat

wawasan pembanding yang baik mengenai cara mengelola manajemen

aset sarana dan prasarana serta dapat meningkatkan motivasi guna

memiliki pengetahuan yang lebih luas dan dapat dijadikan bahan

referensi bagi mahasiswa yang melakukan penelitian dengan topik yang

sama.

2. Manfaat praktis:

a. Memberikan solusi bagi organisasi pendidikan lain dari tingkat

bawah sampai menengah untuk bisa lebih memahami pentingnya

manajemen aset sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan

pembelajaran demi tercapainya tujuan organisasi.

b. Organisasi pendidikan dapat mengelola aset sarana dan prasarana

dan terdokumentasi dengan rapi;

c. Organisasi pendidikan dapat memonitor kondisi aset;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

12

d. Organisasi pendidikan dapat mengetahui nilai aset setelah melalui

masa manfaatnya;

e. Sistem dapat dijadikan pedoman atau dasar untuk melakukan

perencanaan, pengadaan, inventarisasi, legal audit/kepemilikan,

penilaian aset, operasi serta pemeliharaan, penghapusan,

peremajaan, pengalihan, pengawasan dan pengendalian;

f. Dapat terselenggaranya organisasi pendidikan yang memiliki sarana

dan prasarana sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan;

g. Dapat menjadi tujuan penelitian dan masukan bagi organisasi

pendidikan lainnya agar menjadi lebih baik dalam pengelolaan

sarana dan prasarana pendidikan.

E. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan De Britto Yogyakarta yang memiliki

unit karya pendidikan SMA Kolese De Britto. Berdasarkan latar belakang

masalah dan rumusan masalah, maka peneliti membatasi penelitian ini guna

lebih memfokuskan dan memperdalam kajian dalam penelitian ini, adapun

permasalahan yang dibahas mengkaji pengelolaan manajemen aset sarana dan

prasarana di Yayasan De Britto Yogyakarta, yang meliputi perencanaan,

pengadaan, inventarisasi, legal audit/kepemilikan, penilaian aset, operasi serta

pemeliharaan, penghapusan, peremajaan, pengalihan, pengawasan dan

pengendalian aset sarana dan prasarana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

13

Dalam penelitian ini tidak dibahas mengenai sarana dan prasarana habis

pakai seperti alat tulis kantor, kebutuhan rumah tangga, bahan pengajaran, serta

teknis bangunan seperti pengukuran-pengukuran terkait standar kekuatan

bangunan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Stewardship

Grand theory yang mendasari penelitian ini adalah bagian dari agency

theory yaitu stewardship theory Donaldson & Davis (1991), menggambarkan

situasi di mana para manajemen tidaklah termotivasi oleh tujuan-tujuan

individu tetapi lebih ditujukan pada sasaran hasil utama mereka untuk

kepentingan organisasi. Teori tersebut mengasumsikan adanya hubungan yang

kuat antara kepuasan dan kesuksesan organisasi. Kesuksesan organisasi

menggambarkan maksimalisasi utilitas kelompok principals

(Yayasan/pemilik) dan steward (manajemen). Maksimalisasi utilitas kelompok

ini pada akhirnya akan memaksimumkan kepentingan individu yang ada dalam

kelompok organisasi tersebut. Teori Stewardship mengatakan dampak positif

pada kinerja karena kedua pihak baik principal maupun steward bekerja untuk

mencapai tujuan yang sama.

Umumnya pada organisasi non profit, kinerja manajemen diukur dari

output dan outcome, baik yang sifatnya kuantitatif maupun kualitatif.

Misalnya, dalam organisasi pendidikan, kinerja manajemen diukur dari

kualitas jasa pendidikan yang diberikan kepada peserta didik. Oleh karena itu

kinerja manajemen sebuah organisasi dapat dipahami dengan menggunakan

teori stewardship/penatalayanan sebagai alat analisis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

15

Implikasi teori stewardship terhadap penelitian ini, dapat menjelaskan

kinerja manajemen sebagai steward (pelayan) yang dapat dipercaya oleh

principal (majikan) dalam menjalankan tugas dan fungsinya yang dalam

penelitian ini berkaitan tugas manajemen sekolah dalam melaksanakan

manajemen aset yang diamanahkan kepadanya. Untuk melaksanakan tanggung

jawab tersebut maka stewards (manajemen) mengerahkan semua kemampuan

dan keahliannya dalam pengelolaan aset agar kekayaan yang dimiliki principal

dalam hal ini adalah Yayasan De Britto dapat terkelola dengan baik yang

meliputi aktivitas perencanaan, pengadaan, inventarisasi, legal

audit/kepemilikan, penilaian, operasi serta pemeliharaan, penghapusan,

peremajaan, pengalihan, pengawasan dan pengendalian aset.

B. Instruksi tentang penatausahaan barang milik ordo Serikat Yesus

(Statutes on religious Poverty In The Society Of Jesus Instruction on the

Administration of goods)

Society of Jesus (2005) Instruksi tentang Administrasi barang yang

dikeluarkan oleh kuria Jenderal Serikat Yesus di Roma, berisi tentang

instruksi dalam penatausahaan barang milik ordo Serikat Yesus. Barang-

barang duniawi dari Serikat harus dianggap sebagai milik Tuhan kita Yesus

Kristus dan sebagai warisan orang miskin. Pada barang-barang inilah kebaikan

spiritual dan kesejahteraan masyarakat sangat bergantung. Serikat Yesus

hampir tidak dapat menjalankan pelayanan rohaninya tanpa barang-barang

duniawi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

16

Pejabat administrasi barang-barang milik serikat bertanggungjawab atas

aspek ekonomi keuangan serta implikasi hukum/yuridis dari pengelolaan

tersebut. Pemimpin dan Direktur lokal masing-masing mengelola barang-

barang komunitas dan karya kerasulan yang dipercayakan kepada mereka

dengan bantuan administrator keuangan dan dalam subordinasi kepada

Provincial. Berdasarkan pengangkatannya, pengelola keuangan/bendahara

baik di tingkat provinsi maupun lokal (komunitas atau karya kerasulan),

memiliki kekuasaan untuk melakukan investasi dan pengelolaan yang baik atas

aset yang dipercayakan kepadanya. Namun demikian sebelum berinvestasi

harus selalu memperhatikan realitas ekonomi dari komunitas/karya kerasulan

yang dikelola dan terutama ketika aktivitas investasi mungkin memiliki

dampak yang buruk, para pengelola keuangan/bendahara tidak boleh

melakukan investasi dan mengubahnya tanpa persetujuan dari pemimpin

tertinggi komunitas/karya kerasulan (Pemimpin/Direktur lokal atau

Provincial).

Jenis investasi dalam aset tetap/real estate juga sudah ditentukan dalam

statuta ini. Investasi dapat berupa lahan pertanian (dikembangkan atau tidak),

properti perkotaan (berkembang atau mampu dikembangkan) dan bangunan

perkotaan yang menghasilkan pendapatan (didedikasikan untuk perumahan,

kantor atau entitas komersial). Untuk berinvestasi dalam bentuk property

diperlukan ijin dari pimpinan langsung (Provincial atau Jendral).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

17

Terkait aturan mengenai bangunan juga ditulis dalam statuta ini seperti

yang tertulis pada buku Society of Jesus (2005) pada halaman 14 dikatakan

bahwa:

“Bangunan kita harus cocok untuk pelayanan kita dan disesuaikan

sedemikian rupa untuk kehidupan kita di dalamnya, sehingga akan jelas

bahwa kita sadar akan kemiskinan kita. Bangunan tidak untuk menjadi

mewah atau rumit, terutama di bagian yang disediakan untuk tempat

tinggal kita, dan dalam setiap pekerjaan kita, kita harus menghindari

bahan, instalasi, dan peralatan yang terlalu mahal dan apa pun yang

mungkin terlihat boros, selalu mengingat tujuan lembaga kita dan agama

kita adalah kemiskinan.”

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa bangunan/gedung milik

serikat Yesus tidak harus mewah dan rumit, begitu juga untuk bahan, instalasi

dan peralatan tidak harus terlalu mahal dan mewah karena tujuan serikat

adalah kemiskinan.

Di bawah ini merupakan beberapa pedoman umum dalam pengelolaan

aset tetap menurut Society of Jesus (2005):

1. Renovasi besar-besaran dan konservasi bangunan

Pemeliharaan gedung merupakan tanggungjawab pimpinan/direktur

karya setempat. Perawatan dan perbaikan biasa meskipun mungkin

biayanya besar, harus dimasukkan dalam anggaran tahunan. Modifikasi

substansial atau renovasi bangunan yang bukan merupakan bagian dari

pemeliharaan dan perbaikan biasa (misalnya, membangun kembali atau

merombak bangunan yang rusak atau hancur akibat kebakaran,

memasang sistem baru untuk pemanas atau AC, dll), dan jika melebihi

batas yang diizinkan pemimpin atau provinsi, membutuhkan izin dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

18

Jenderal. Norma tentang batasan pengeluaran yang telah ditetapkan harus

diikuti.

2. Pengadministrasian aset tetap

Provinsi dan karya kerasulan yang memiliki properti harus menyimpan

sebagai inventaris, mencantumkan semua informasi yang diperlukan

untuk mengidentifikasi aset dan siapa pemiliknya. disarankan bahwa

properti diperhitungkan sebagai nilai pasar. Jika hal ini tidak mungkin

atau mudah diketahui, properti tersebut dapat dinilai dengan

menggunakan jumlah yang terdaftar di kantor tempat tanah terdaftar

secara publik atau dengan penilaian sendiri

3. Komite Bangunan

a. Provinsi didorong untuk memiliki Komite Pembangunan untuk

membantu rumah dan institusi/karya dalam membangun dan

menyelesaikan proyek konstruksi.

b. Tujuan dari komite ini adalah untuk memastikan kualitas,

fungsionalitas dan kesederhanaan proyek sesuai dengan gaya serikat.

c. Komite ini dapat terdiri dari Yesuit dan umat awam dengan keahlian

di bidang tersebut.

4. Pembangunan gedung

a. Sumber daya dan langkah awal perijinan

1) Ketika ada kebutuhan atau konsensus yang jelas tentang

membangun, memperluas atau merombak bangunan secara

signifikan, hal-hal berikut harus dipertimbangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

19

a) Apakah ada dana yang tersedia gratis untuk membiayai, apa

konsekuensi ekonomi masa depan dari konstruksi tersebut

(pengurangan bunga dari dana, kenaikan biaya); apakah perlu

meminjam uang.

b) Apakah tanah tempat bangunan akan dibangun sepenuhnya

memadai untuk tujuan kerasulan: pertimbangan iklim

lingkungan saat ini dan masa depan, akses jalan, transportasi,

jaringan air, gas, listrik, telepon; pertimbangan rencana

pemerintah daerah dan apakah salah satu dari ini mungkin

mempengaruhi tanah yang dipilih kemungkinan

pengambilalihan, jalan baru, taman umum atau hambatan

lainnya adalah ketidaknyamanan.

2) Jika setelah mempertimbangkan semua pertanyaan di atas, maka

ada keputusan dari pimpinan untuk membangun, maka izin dari

pemimpin terkait harus diminta sebelum tindakan apa pun yang

menyiratkan membuat komitmen tegas:

a) Provinsi akan menyetujui keputusan untuk membangun

setelah mendengar pendapat dari komite pembangunan,

komite keuangan provinsi dan konsultannya.

b) Ketika biaya yang diantisipasi untuk sebuah proyek konstruksi

melebihi jumlah yang diperbolehkan oleh Provincial, maka

harus meminta izin dari Jenderal, dengan mengirimkan

kepadanya informasi sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

20

(1) Penjelasan singkat tentang bangunan yang sedang

dibangun, diperluas atau direnovasi;

(2) Perkiraan awal biaya;

(3) Informasi lain yang diperlukan, terutama pembenaran

apostolik dan pastoral untuk proyek tersebut.

c) Jika total biaya konstruksi dalam batas yang ditetapkan

Jenderal, maka akan diberikan ijin, jika hutang yang akan

dikeluarkan melebihi batas ini, ia harus meminta izin dari

Takhta Suci.

3) Akan membantu jika Provincial menugaskan seorang Yesuit untuk

bekerja dengan orang yang bertanggung jawab atas pembangunan

tersebut. Jesuit ini dapat membantu komite bangunan,

mengumpulkan informasi yang diperlukan, bekerja dengan arsitek

dan mempersiapkan semua yang perlu diperiksa oleh mereka yang

terlibat dalam konsultasi sebelum keputusan untuk membangun.

b. Pemilihan arsitek dan presentasi konstruksi yang dibutuhkan

1) Jika Superior utama menyetujui proyek konstruksi, seorang arsitek

yang dapat dipercaya dan kompeten akan dipilih dengan

persetujuan dari Provincial.

2) Pemimpin rumah (atau Direktur pekerjaan) yang bertanggung

jawab atas konstruksi akan menjelaskan secara rinci kepada arsitek

hasil yang diinginkan dari proyek tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

21

c. Anggaran awal untuk proyek yang diusulkan

1) Dengan masukan yang diterima, arsitek akan mengembangkan

draf pertama dari rencana dan anggaran awal yang akan berusaha

semaksimal mungkin untuk menggambarkan biaya konstruksi di

masa depan.

2) Arsitek akan memberikan rencana awal dan anggaran kepada

panitia pembangunan atau dua orang ahli yang ditunjuk oleh

Provincial sehingga mereka dapat mempelajarinya dan

memberikan pendapat mereka tentang tiga hal berikut:

a) Apakah rencana tersebut memenuhi kebutuhan dan apa yang

ditanyakan kepada arsitek?

b) Apakah peraturan arsitektural terpenuhi sehubungan dengan

kesehatan konstruksi dan dimensi bangunan arsitektur yang

menyenangkan? Apakah ada yang tampak berlebihan?

Adakah hal yang tampaknya hanya menjadi keinginan arsitek

dan tidak benar-benar diperlukan pada bangunan tersebut?

c) Apakah biayanya sesuai dengan konstruksi yang

direncanakan? Apakah menghindari biaya yang berlebihan?

Apakah anggaran awal tampak masuk akal dan dirumuskan

dengan baik?

3) Setelah mempertimbangkan rancangan dan anggaran awal,

panitia pembangunan atau kedua ahli yang ditunjuk akan

memberikan evaluasi tertulis mereka kepada Provinsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

22

4) Pertama, Atasan rumah dan / atau Direktur pekerjaan akan

memeriksa rancangan rencana dan anggaran awal bersama

dengan ringkasan pengamatan komite bangunan (atau dua ahli

yang ditunjuk) bersama dengan konsultan. Komite keuangan

provinsi juga akan memeriksa dokumentasi yang sama, dan

akhirnya provinsi dan konsultannya akan melakukan hal yang

sama.

d. Anggaran akhir untuk proyek yang diusulkan

1) Setelah draf rencana dan anggaran awal telah sepenuhnya

ditinjau, dan setiap perubahan yang diperlukan telah disepakati,

serangkaian rencana lain akan disusun.

Meskipun mungkin tidak tersedia cukup sumber daya untuk

menyelesaikan proyek yang diinginkan sekaligus dan itu perlu

dibangun secara bertahap, rencana lengkap untuk keseluruhan

proyek harus disusun, atau setidaknya harus ada sketsa kasar dari

proyek lengkap. Pertimbangan lebih lanjut pada tahap ini adalah

merencanakan kemungkinan perluasan yang diperlukan atau

berguna.

2) Edisi terakhir dari rencana dan anggaran yang diusulkan akan

disiapkan, menjelaskan semua yang mungkin diperlukan oleh

otoritas publik dan semua yang diperlukan untuk kontraktor yang

akan melakukan pembangunan gedung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

23

3) Selalu memperhatikan norma-norma dalam instruksi ini dan

dengan delegasi dari Jenderal, Provinsi memiliki kewenangan

yang diperlukan untuk menyetujui rencana akhir untuk

pembangunan gedung baru, penambahan gedung yang sudah ada

atau renovasi salah satunya.

4) Jika perkiraan akhir atau jika modifikasi rencana selama

konstruksi menyebabkan biaya melebihi lebih dari 20% perkiraan

yang diusulkan dari proyek yang seharusnya sudah disetujui oleh

Jenderal, maka perlu untuk mencari persetujuan baru.

Namun, jika kenaikan biaya semata-mata disebabkan oleh

kenaikan harga bahan, kenaikan biaya tenaga kerja atau pajak

yang lebih tinggi, dan tidak perlu mengeluarkan hutang lagi, maka

tidak perlu mencari persetujuan yang baru dari Jenderal.

e. Pelaksanaan proyek

1) Dengan bantuan Panitia Pembangunan, penting untuk

merefleksikan siapa yang akan disewa untuk membangun

gedung. mengingat kompetensi perusahaan, solvabilitasnya dan

kemampuannya untuk mengendalikan biaya dan tetap sesuai atau

di bawah anggaran.

Seringkali akan bermanfaat untuk memiliki proses

penawaran kompetitif terbuka atau terbatas untuk konstruksi atau

renovasi baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

24

2) Sesuai dengan undang-undang yang berlaku pada saat itu, serta

dengan tinjauan sebelumnya oleh komite bangunan atau tenaga

ahli lainnya, kontrak yang dirancang dengan cermat dengan

kontraktor akan disiapkan. Provincial tidak akan mengizinkan

konstruksi dimulai sampai kontrak ini dirundingkan sepenuhnya

secara tertulis dan ditandatangani oleh semua pihak yang terlibat.

3) Seorang Yesuit yang kompeten atau orang atau perusahaan lain

yang dapat dipercaya dan kompeten akan ditugaskan sebagai

manajemen proyek. Hal ini akan mengurangi pengawasan

konstruksi, sesuai dengan kondisi dan rincian kontrak lainnya,

dan kendali atas anggaran. Orang atau perusahaan ini akan sering

melapor kepada pemimpin tentang kemajuan proyek.

4) Biasanya ada keuntungan menyelesaikan konstruksi pada satu

waktu dan tidak secara bertahap. Namun, jika pendanaan penuh

tidak tersedia atau ada alasan penting lainnya untuk

menyelesaikan konstruksi sekaligus, proyek yang disetujui akan

tetap dihormati dengan maksud agar dapat diselesaikan secepat

mungkin.

5) Selama pembangunan berlangsung, baik rencana dasar maupun

kondisi kontrak konstruksi tidak boleh diubah tanpa alasan yang

signifikan dan hanya setelah mendapat pendapat dari arsitek,

insinyur, superior yang kompeten, penilaian komite bangunan

dan persetujuan dari provinsi dapat dilakukan perubahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

25

f. Penerimaan akhir dari proyek yang telah selesai

1) Sebelum memiliki bangunan yang telah selesai. harus ada

pemeriksaan yang cermat untuk memastikan bahwa semua

spesifikasi kontrak (rencana, bahan yang digunakan dalam

konstruksi, dll.) telah dipenuhi. Pembayaran terakhir tidak boleh

dilakukan sampai semua item pekerjaan atau daftar klaim tentang

item yang belum selesai atau salah diperbaiki untuk kepuasan

pemilik.

2) Setelah selesai dan diterima, salinan rencana dan foto konstruksi,

terutama jika itu adalah bangunan penting, harus dikirim ke Roma

g. Renovasi bangunan besar

Jika perlu merombak bangunan secara substansial, aturan yang sama

seperti untuk bangunan baru harus diikuti

h. Pemeliharaan dan perbaikan bangunan biasa

1) Untuk memenuhi kewajibannya memelihara bangunan dalam

keadaan baik, pemimpin/direktur pekerjaan setempat akan

menugaskan pemeriksaan berkala (misalnya, setiap dua tahun)

oleh orang yang terlatih dan dapat diandalkan yang akan

memberikan laporan tertulis dari perbaikan yang dibutuhkan.

2) Terutama dalam kasus bangunan tua, adalah bijaksana untuk

menyusun rencana tiga atau lima tahun untuk pemeliharaan dan

perbaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

26

3) Setiap tahun, Provincial atau delegasinya harus memastikan

bahwa gedung-gedung dirawat dengan baik sesuai dengan

norma-norma perawatan.

C. Manajemen Aset Sarana dan Prasarana Pendidikan

1. Pengertian Manajemen

Kata manajemen berasal dari Bahasa Inggris yaitu manage yang

memiliki arti seni mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelola.

Adapun istilah manajemen dalam kamus besar Bahasa Inggris management

berarti direksi atau pimpinan.

Di dalam Pananrangi (2017) dituliskan definisi manajemen menurut

beberapa para ahli sebagai berikut:

a. Millet (1954) mendefinisikan manajemen sebagai proses memimpin

dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorganisir secara

formal sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan.

b. Griffin (2004) mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan

sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif

berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,

sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara

benar, terorganisir dan sesuai dengan jadwal.

c. Lawrence et al. (2010) mendefinisikan manajemen sebagai seni

pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain. Dijelaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

27

bahwa sebagai seni dan ilmu adalah strategi memanfaatkan tenaga dan

pikiran orang lain untuk melaksanakan suatu aktivitas yang diarahkan

pada pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Jadi menurut pendapat para ahli di atas secara garis besar konsep dasar

manajemen adalah sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui

orang lain. Manajemen merupakan suatu proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap organisasi dari

pemberdayaan, pemanfaatan, juga penggunaan sumber daya organisasi

guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2. Pengertian Aset

Menurut Siregar (2004) aset adalah barang (thing) atau sesuatu (anything)

yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai komersial

(commercial value), atau nilai tukar (exchange value), yang dimiliki oleh

badan usaha, instansi atau individu (perorangan).

3. Pengertian Manajemen Aset Sarana dan Prasarana Pendidikan

Menurut Arikunto & Yulliana (2012) sarana pendidikan adalah semua

fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak

maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan

dengan lancar, efektif, teratur dan efisien. Misalnya: gedung, ruang kelas,

meja kursi serta alat-alat media pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan

prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya

proses pendidikan atau pengajaran. Seperti halaman, kebun, taman, jalan

menuju sekolah. Tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

28

belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman

sekolah sebagai lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan sarana

pendidikan.

Menurut Sulistyorini (2006) manajemen sarana prasarana dapat

diartikan sebagai proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan

prasarana pendidikan secara efektif dan efisien. Dari definisi tersebut

menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada harus didayagunakan

dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran. Pengelolaan sarana

dan prasarana tersebut dimaksudkan agar penggunaannya bisa berjalan

dengan efektif dan efisien.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

manajemen aset sarana dan prasarana merupakan serangkaian proses

kerjasama dalam pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan baik

yang bergerak maupun tidak bergerak secara efektif dan efisien guna

mendukung proses belajar mengajar.

4. Tujuan Manajemen Aset Sarana dan Prasarana Pendidikan

Menurut Mulyasa (2004) manajemen aset sarana dan prasarana bertugas

mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat

memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses

pendidikan. Menurut Farikhah (2015) pada dasarnya manajemen sarana

dan prasarana pendidikan memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Menciptakan sekolah atau madrasah yang bersih, rapi, indah, sehingga

menyenangkan bagi warga sekolah atau madrasah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

29

b. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai baik secara kualitas

maupun kuantitas dan relevan dengan kepentingan dan kebutuhan

pendidikan.

Menurut Bafadal (2008) secara umum tujuan manajemen aset sarana dan

prasarana sekolah adalah memberikan layanan secara profesional di bidang

sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses

pendidikan secara efektif dan efisien. Secara rinci, tujuannya sebagai

berikut:

a. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan

melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan saksama,

diharapkan semua perlengkapan yang didapatkan oleh sekolah adalah

sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas tinggi, sesuai dengan

kebutuhan sekolah dan dengan dana yang efisien.

b. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara

tepat dan efisien.

c. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah,

sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai ketika

diperlukan oleh semua personel sekolah.

5. Dasar Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

Dasar hukum sarana dan prasarana di sekolah secara hierarkis

dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 24 Tahun 2007, sarana dan prasarana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

30

pendidikan pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat

kelompok yaitu tanah, bangunan, perlengkapan dan perabot

sekolah (furniture).

b. Standar sarana dan prasarana dikembangkan oleh Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP) dan ditetapkan dengan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24

Tahun 2007 yang dalam garis besarnya adalah sebagai berikut:

1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi

perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber

belajar lainnya, bahan habis pakai serta perlengkapan lain yang

diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan.

2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi

lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, satuan pendidikan, ruang

pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang

laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang

kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat

beribadah, bermain, berkreasi, dan lainnya.

3) Standar jenis peralatan laboratorium, IPA, bahasa, komputer, dan

peralatan pembelajaran lain pada satuan pendidikan dinyatakan

dalam daftar yang berisi jenis minimal peralatan yang harus

tesedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

31

4) Standar jumlah peralatan di atas dinyatakan dalam rasio minimal

jumlah peralatan per peserta didik.

5) Standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan

jenis buku.

a) Standar buku teks pelajaran di perpustakaan dinyatakan dalam

rasio minimal.

b) Kelayakan isi, bahasa, penyajian dan kegrafikan buku teks

pelajaran dinilai oleh BSNP.

c) Standar sumber belajar lainnya dinyatakan dalam rasio jumlah

sumber belajar.

d) Standar rasio luar ruang kelas dan luas bangunan dirumuskan

oleh BSNP

e) Standar kualitas bangunan minimal pada satuan pendidikan

dasar dan menengah adalah kelas B.

6. Klasifikasi Sarana dan Prasarana Pendidikan

Nawawi (1987) yang dikutip Bafadal (2008), mengklasifikasikan sarana

dan prasarana pendidikan menjadi beberapa macam yaitu ditinjau dari

sudut 1) habis tidaknya dipakai; 2) bergerak tidaknya pada saat digunakan;

dan 3) hubungannya dengan proses belajar mengajar.

a. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan

yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan yang

tidak habis pakai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

32

1) Sarana pendidikan yang habis dipakai. Sarana pendidikan yang

habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila digunakan

bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini membutuhkan

biaya yang tidak sedikit karena apa yang sudah dibeli tidak bisa

kita gunakan lagi. Contohnya adalah kapur tulis yang biasa

digunakan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran, beberapa

bahan kimia yang sering digunakan oleh seorang guru dan siswa

dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Selain itu, ada

beberapa sarana pendidikan yang berubah bentuk, misalnya kayu,

besi dan kertas karton yang sering digunakan oleh guru dalam

mengajar materi pelajaran keterampilan. Sementara, sebagai

contoh sarana pendidikan yang berubah bentuk adalah pita mesin

tulis, bola lampu dan kertas.

2) Sarana pendidikan yang tidak habis pakai. Sarana pendidikan yang

tidak habis pakai adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat

digunakan secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama.

Contohnya adalah bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe dan

beberapa peralatan olahraga. Dalam hal ini sarana pendidikan yang

tahan lama merupakan inventaris yang secara terus menerus masih

membutuhkan biaya untuk perawatan.

b. Sarana Pendidikan ditinjau dari bergerak tidaknya

1) Sarana pendidikan yang bergerak. Sarana pendidikan yang

bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

33

dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakaiannya. Contohnya

adalah lemari arsip merupakan salah satu sarana pendidikan yang

bisa digerakkan atau dipindahkan kemana-mana bila diinginkan.

2) Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak. Sarana pendidikan

yang tidak bisa bergerak adalah semua sarana pendidikan yang

tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, seperti tanah,

bangunan, sumur dan menara, serta saluran air dari PDAM/ semua

yang berkaitan dengan itu seperti pipanya, yang relatif tidak

mudah untuk dipindahkan ke tempat-tempat tertentu.

c. Ditinjau dari hubungan dengan proses belajar mengajar

Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua

jenis sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara

langsung digunakan dalam proses belajar mengajar, seperti kapur tulis,

spidol (alat pelajaran), alat peraga, alat praktik dan media/sarana

pendidikan lainnya yang digunakan guru/dosen dalam mengajar.

Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan

dengan proses belajar mengajar, seperti lemari arsip di kantor.

Menurut Minarti (2011) prasarana pendidikan diklasifikasikan dua

macam. Pertama, prasarana pendidikan yang secara langsung

digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang

perpustakaan, ruang praktik keterampilan dan ruang laboratorium.

Kedua, prasarana pendidikan yang keberadaannya tidak digunakan

untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

34

menunjang terjadinya proses belajar mengajar, seperti ruang kantor,

kantin, masjid/mushola, tanah, jalan, menuju lembaga, kamar kecil,

ruang usaha kesehatan, ruang guru, ruang kepala sekolah dan tempat

parkir kendaraan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hubungannya

dengan proses belajar mengajar, sarana pendidikan ada dua yakni

sarana pendidikan langsung dan tidak langsung. Sedangkan, prasarana

pendidikan juga terbagi menjadi dua, yaitu prasarana pendidikan

langsung dan tidak langsung. Pengelolaan sarana dan prasarana

yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung ini adalah untuk

menyediakan dan memberdayakan sarana dan prasarana guna

menunjang program pendidikan.

7. Penggunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Penggunaan dapat dikatakan sebagai kegiatan pemanfaatan sarana dan

prasarana pendidikan untuk mendukung proses pendidikan demi mencapai

tujuan pendidikan. Begitu sarana dan prasarana sekolah didistribusikan

kepada bagian kelas, perpustakaan, laboratorium, tata usaha, atau personal

sekolah berarti sudah berada dalam tanggung jawab bagian-bagian atau

personal sekolah dan berhak memakai atau menggunakannya untuk

kepentingan proses pendidikan di sekolah.

Menurut Arifin & Banawi (2014) ada dua prinsip yang harus

diperhatikan dalam pemakaian perlengkapan pendidikan, yaitu prinsip

efektivitas dan prinsip efisiensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

35

a. Prinsip efektivitas berarti semua pemakaian perlengkapan pendidikan

di sekolah harus ditujukan semata-mata dalam memperlancar

pencapaian tujuan pendidikan sekolah, baik secara langsung maupun

tidak langsung.

b. Prinsip efisiensi berarti pemakaian semua perlengkapan pendidikan

secara hemat dan hati-hati sehingga semua perlengkapan yang ada tidak

mudah habis, rusak, atau hilang.

Dalam rangka memenuhi kedua prinsip di atas maka paling tidak ada

tiga pokok yang dilakukan oleh personal sekolah yang akan memakai

perlengkapan pendidikan di sekolah antara lain memahami petunjuk

penggunaan perlengkapan sekolah, menata perlengkapan pendidikan dan

memelihara baik secara kontinu maupun berkala semua perlengkapan

pendidikan. Penggunaan media pendidikan dalam proses pembelajaran

banyak ditentukan oleh guru pengampu materi pelajaran. Para guru dituntut

untuk lebih mengenal berbagai macam jenis media pendidikan, dapat

menggunakannya secara benar dan dapat memiliki ketepatan waktu yang

disesuaikan dengan alat atau media yang digunakan. Penggunaan sarana

dan prasarana di sekolah merupakan tanggung jawab kepala sekolah.

Namun, kepala sekolah dapat melimpahkan pekerjaannya kepada wakil

kepala sekolah. Wakil kepala sekolah yang menangani sarana dan

prasarana sering disebut sebagai Wakil kepala sekolah Bidang Sarana dan

Prasarana. Apabila kondisi sekolah tidak memungkinkan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

36

mengangkat wakil kepala sekolah sebaiknya kepala sekolah menunjuk

petugas tertentu yang dapat menangani masalah tertentu.

D. Tahapan Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan

menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi

pada proses pendidikan secara optimal dan berarti. Seperti telah dipaparkan

dalam bagian latar belakang ada sembilan (9) tahapan serta satu (1) tambahan

tahapan manajemen aset fisik sarana dan prasarana yakni:

1. Perencanaan Kebutuhan aset

Merupakan tahapan awal dari manajemen aset yaitu dalam hal perencanaan

kebutuhan aset yang dibutuhkan dan akan digunakan oleh suatu organisasi

untuk memperlancar pencapaian tujuan.

2. Pengadaan aset

Pengadaan aset adalah kegiatan mengadakan barang/jasa yang dibiayai

sendiri ataupun yang dibiayai oleh pihak luar, baik yang dilaksanakan

secara swakelola (sendiri) maupun oleh penyedia barang/jasa.

3. Inventarisasi aset

Inventarisasi aset atau database aset adalah kegiatan mengidentifikasi

kualitas dan kuantitas prasarana serta sarana secara fisik dan secara

yuridis/legal. Inventarisasi ini dalam bentuk informasi data aset biasa

disebut sebagai database aset atau barang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

37

4. Legal audit/kepemilikan

Legal audit/kepemilikan merupakan satu lingkup pekerjaan manajemen

aset yang berupa inventarisasi status penguasaan aset, sistem dan prosedur

penguasaan aset, identifikasi dan mencari solusi permasalahan legal, dan

strategi untuk memecahkan berbagai permasalahan legal yang terkait

dengan penguasaan ataupun pengalihan aset. Legal audit/kepemilikan

diperlukan setelah proses inventarisasi aset karena setiap aset yang dimiliki

organisasi harus jelas status kepemilikannya, untuk mencegah potensi

sengketa ataupun penyerobotan dari orang-orang yang tidak

bertanggungjawab, yang ingin mengambil aset milik organisasi. Dokumen

kepemilikan aset tersebut berupa sertifikat untuk aset tanah, Izin

Mendirikan Bangunan (IMB) untuk aset bangunan, Bukti Kepemilikan

Kendaraan Bermotor (BPKB) untuk aset peralatan mesin khususnya

kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.

5. Penilaian aset

Penilaian aset adalah proses kegiatan untuk menentukan nilai aset yang

dimiliki sehingga dapat diketahui secara jelas nilai kekayaan yang dimiliki,

yang akan dialihkan, ataupun yang akan dihapuskan.

6. Operasi dan pemeliharaan aset

Operasi ini mencakup pemanfaatan aset secara optimal, yaitu proses

pendayagunaan aset, sedangkan pemeliharaan adalah kegiatan

menggunakan atau memanfaatkan prasarana dan sarana dalam

menjalankan tugas dan pekerjaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

38

7. Penghapusan aset

Penghapusan aset adalah kegiatan untuk menjual, menghibahkan, atau

bentuk lain dalam memindahkan hak kepemilikan atau memusnahkan

seluruh/sebuah unit atau unsur/item terkecil dari aset yang dimiliki.

8. Peremajaan (rejuvination) Aset

Pada tahap ini, dilakukan peremajaan bagi aset yang telah usang, baik

usang dalam sisi penggunaan dan pemanfaatannya maupun using karena

habis umur ekonomis atau umur teknisnya.

9. Pengalihan Aset

Pengalihan aset adalah proses memindahkan hak atau tanggung jawab,

wewenang, kewajiban penggunaan, dan pemanfaatan dari sebuah unit kerja

ke unit lainnya di lingkungan sendiri.

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan merupakan seluruh proses

kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan

bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap benda-

benda pendidikan. Hal ini ditujukan agar senantiasa siap pakai (ready for

use) dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) sehingga proses belajar

mengajar semakin efektif dan efisien, guna membantu tercapainya tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan. Proses Belajar Mengajar (PBM) akan

semakin sukses bila ditunjang dengan sarana dan prasarana pendidikan

yang memadai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

39

10. Pengawasan & Pengendalian

Pengawasan dan pengendalian merupakan sebuah proses monitoring

dalam kegiatan perencanaan, pengadaan, inventarisasi, legal

audit/kepemilikan, penilaian aset, operasi serta pemeliharaan,

penghapusan, peremajaan, dan pengalihan aset yang dilakukan oleh

pimpinan bagian sarana dan prasarana sebagai pengelola barang serta unit

kerja sebagai pengguna barang. proses monitoring ini dilakukan guna

memastikan proses manajemen aset berjalan dengan semestinya sehingga

penggunaan barang menjadi efektif, efisien, dan optimal.

E. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Nadhiroh (2016). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Konsep

manajemen sarana prasarana yang ada di MIN Jejeran Bantul diawali

dengan kegiatan perencanaan dan diakhiri dengan kegiatan

pertanggungjawaban/pembuatan laporan. Sarana prasarana sudah lengkap

baik yang secara langsung digunakan dan menunjang proses pendidikan

maupun fasilitas yang secara tidak langsung dalam proses belajar mengajar

(PBM). (2). Jenis lingkungan yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar di

MIN Jejeran Bantul yaitu: (a). lingkungan sosial seperti; pasar, kantor

kelurahan, pabrik, dan tempat pembuatan kerajinan. (b). Lingkungan

personal, seperti; pengrajin batik, perwakilan dari kemenag dan dokter. (c).

Lingkungan alam, seperti; kebun buah mangunan, pantai baru, pagar

madrasah, kolam ikan, sawah, green house, kebun songo, perumahan sindet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

40

dan rumah dom di Piyungan. (d). Lingkungan kultural, seperti; keraton,

taman sari, musium kota gede dan candi bawah tanah. (3). Pemanfaatan

lingkungan sebagai sumber belajar di MIN Jejeran Bantul dilakukan

dengan cara: survey, kemah, karya wisata dan mengundang narasumber ke

madrasah.

2. Sugeng (2017). Hasil penelitian yaitu (1) implementasi manajemen sarana

dan prasarana dalam peningkatan mutu pendidikan di MTs Negeri Sragen

dilakukan dengan Perencanaan Sarana dan Prasarana (Planning), yaitu

rapat koordinasi madrasah, penetapan program madrasah, serta penetapan

kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan. Pengorganisasian Sarana dan

Prasarana (Organizing) meliputi pengaturan struktur organisasi pengelola

sarana dan prasarana, pembagian tugas kerja/job deskripsi, pengaturan alat

dan bahan praktek, serta pengaturan kegiatan praktek. Pelaksanaan

Pengelolaan Sarana dan Prasarana (Actuating) berupa pengadaan,

pemeliharaan dan penghapusan sarana dan prasarana. Pengontrolan Sarana

dan Prasarana (Controling) dilakukan dengan inventarisasi. (2) Kendala

pengelolaan sarana dan prasarana di MTs Negeri Sragen adalah tempat

penyimpanan membutuhkan dana untuk dilakukan perluasan maupun

perbaikan, kurangnya tenaga administrasi khususnya untuk pengelolaan

sarana dan prasarana dan MTs Negeri Sragen masih mengalami

kekurangan tenaga administrasi. Pemecahan masalah anggaran dengan cara

mengoptimalkan keterbatasan tenaga ini adalah lebih jeli dalam penentuan

skala prioritas sesuai dengan anggaran yang ada. Masalah tenaga pendidik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

41

maupun pendidikan yang dihadapi madrasah yaitu dengan

mengikutsertakan tenaga yang ada dalam kursus atau diklat secara resmi

dari dinas maupun luar agar dapat mengoptimalkan kinerjanya.

3. Bancin & Lubis (2017). Temuan penelitian, SMA Negeri 2 Lubuk Pakam

sudah memiliki sarana dan prasarana yang disyaratkan undang-undang

tetapi dalam pengelolaannya belum menerapkan prinsip-prinsip

manajemen modern. meliputi fungsi perencanaan, pengadaan,

inventarisasi, penyimpanan, pendistribusian, pemeliharaan, penghapusan

serta penilaian dan pengawasan. Simpulan penelitian SMA Negeri 2 Lubuk

Pakam sudah memiliki sarana dan prasarana sekolah minimum, dan dalam

pengelolaan sarana dan prasarananya belum menggunakan prinsip-prinsip

manajemen modern sehingga standar sarana dan prasarana pendidikan

belum terpenuhi.

Dari sekian penelitian yang telah dilakukan, tesis ini memiliki

persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah meneliti tentang sarana

prasarana di lingkungan pendidikan, sedangkan perbedaan penelitian ini

dengan penelitian terdahulu yaitu ada tambahan aktivitas pengawasan dan

pengendalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh

berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai dengan

permasalahan yang akan diteliti. Metode penelitian digunakan sebagai pedoman

dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari

tujuan yang telah dilakukan sebelumnya.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan

studi kasus, yaitu mengumpulkan informasi mengenai gejala yang ada, yakni

keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian itu dilakukan. Jadi,

penulis mewujudkan hasil penelitiannya dalam bentuk kalimat yang

menjelaskan analisis tentang hambatan, kelemahan, kendala, keunggulan serta

saran dalam implementasi manajemen aset di SMA Kolese De Britto

Yogyakarta (Arikunto; 2005)

Pendekatan kualitatif digunakan karena peneliti merasa masalah yang

diteliti memerlukan suatu pengungkapan yang bersifat deskriptif dan

komprehensif, pemilihan pendekatan ini didasarkan atas pertimbangan bahwa

data yang hendak dicari adalah data yang menggambarkan proses manajemen

aset sarana prasarana pendidikan di Kolese De Britto Yogyakarta. Hal ini sesuai

dengan karakteristik penelitian kualitatif yaitu: mempunyai latar

alamiah, manusia sebagai alat (instrumen), menggunakan metode kualitatif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

43

analisis data secara induktif, teori dari dasar (grounded theory), deskripsi

lebih mementingkan proses daripada hasil, adanya batas yang ditentukan oleh

fokus, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, desain yang bersifat

sementara dan hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.

Dengan pendekatan ini peneliti mengharapkan dapat memperoleh

gambaran yang lengkap dari permasalahan yang dirumuskan dengan

memfokuskan pada proses dan pencarian makna dibalik fenomena terkait

dengan manajemen aset yang muncul dalam penelitian, dengan harapan agar

informasi yang dikaji lebih bersifat komprehensif, mendalam, alamiah dan apa

adanya di Kolese De Britto Yogyakarta.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di SMA Kolese De Britto Yogyakarta

merupakan lembaga pendidikan swasta katolik yang terletak di Jl Laksda

Adisucipto No.161, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta, Indonesia. SMA Kolese De Britto merupakan pendidikan jenjang

menengah atas yang dikelola oleh para pater Jesuit dan awam di bawah naungan

Yayasan De Britto. Berdasarkan sumber dari Educate Magis per September

2019 SMA Kolese De Britto merupakan salah satu dari 8 (delapan) Kolese

Jesuit Indonesia, juga satu dari 827 sekolah Jesuit di dunia, SMA Kolese De

Britto senantiasa menghidupi tradisi Ignatian. Pendidikan di SMA Kolese De

Britto diarahkan pada pembentukan pribadi siswa menjadi pemimpin

pengabdi (leader of service) yang kompeten (competence), berhati nurani benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

44

(conscience), berbela rasa (compassion), berkomitmen sebagai pejuang

keadilan (commitment), dan konsisten (consistency). Pendeknya, profil siswa

yang diharapkan adalah 1L+5C.

C. Jenis dan Sumber Data

Menurut Lofland (1984) dalam Lubis (2018), sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan

seperti dokumen dan lainnya. Berkaitan dengan hal itu, sumber dan jenis data

dalam penelitian ini menurut Moleong (2006) adalah:

1. Jenis Data

a. Kata-kata

Kata-kata yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kata-kata

orang-orang yang diwawancarai atau informan, yaitu: Agustinus Prih

Adiartanto, S.Pd, M.Ed sebagai Kepala Sekolah SMA Kolese De Britto,

Petrus Gandhi Prastowo, S.Pd. sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang

Sarana Prasarana, D. Toni Ariyanto, S.E. sebagai Kepala Bagian Sarana

dan Prasarana Yayasan, D. Nino Wahyu Wardhono, S.E. sebagai Kepala

Tata Usaha Sekolah, M. Tri Handoyo sebagai Koordinator Teknisi dan

Laboran Sekolah, Yohanes Wisnu Chrisandaru sebagai staf Teknisi

Sekolah, C. Kuntoro Adi, S.J. sebagai Ketua Yayasan De Britto,

Yohanes Widodo, A.Md. Sebagai Staf Bagian Akuntansi Yayasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

45

b. Tindakan

Tindakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tindakan orang-

orang yang diamati, yaitu: kegiatan Kepala Sekolah SMA Kolese De

Britto sebagai Penanggung Jawab manajemen aset sarana dan prasarana

sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang sarana dan prasarana,

teknisi/laboran, staf rumah tangga dan staf akuntansi dalam manajemen

aset yang meliputi perencanaan, pengadaan, inventarisasi, legal

audit/kepemilikan, penilaian aset, operasi serta pemeliharaan,

penghapusan, peremajaan, pengalihan, pengawasan dan pengendalian.

2. Sumber Data

a. Sumber tertulis

Meskipun sumber data tertulis bukan merupakan sumber data utama,

tetapi pada tataran realitas peneliti tidak bisa melepaskan diri dari

sumber data tertulis sebagai data pendukung. Di antara sumber data

tertulis dalam penelitian ini adalah Visi Misi SMA Kolese De Britto,

Struktur Organisasi, Rencana Induk Pengembangan, Rencana Stratejik,

Rencana Operasional, Standar Operasional Prosedur Sarana dan

Prasarana, Job Description, Daftar Aset Sarana Prasarana, Daftar Status

dan Kondisi Aset Sarana dan Prasarana, Data Jadwal Perawatan dan

Rincian pembiayaan aset sarana dan prasarana

b. Foto

Dalam penelitian ini, foto digunakan sebagai sumber data penguat

hasil observasi, karena pada tataran realitas foto dapat menghasilkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

46

data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk

menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara

induktif. Dalam penelitian ini ada dua katagori foto, yaitu foto yang

dihasilkan orang lain dan foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri.

Sedangkan foto yang dihasilkan oleh peneliti adalah foto yang diambil

peneliti di saat peneliti melakukan pengamatan berperanserta. Sebagai

contoh adalah Foto saat peneliti melakukan wawancara, Foto saat

petugas menginventarisasi barang, foto Laboran/teknisi melakukan

perbaikan dan pemeliharaan aset sarana dan prasarana dan beberapa foto

sarana prasarana.

c. Data statistik

Yang dimaksud dengan data statistik dalam penelitian ini, adalah

bukan statistik alat analisis sebagaimana digunakan dalam penelitian

kuantitatif untuk menguji hipotesis, tetapi statistik sebagai data. Artinya

data statistik yang telah tersedia akan dijadikan peneliti sebagai sumber

data tambahan. Sebagai contoh adalah data statistik penambahan aset

sarana dan prasarana dan penggunaan sarana dan prasarana.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

47

1. Wawancara

Pada penelitian kualitatif wawancara merupakan alat pembuktian atau

re-cheking terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya.

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah

wawancara mendalam (in-depth interview). Menurut Mardawani (2020)

Wawancara mendalam adalah proses memperoleh informasi atau

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab bertatap muka

langsung antara pewawancara dengan informan atau subjek yang

diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)

wawancara.

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara terbuka. Maksud wawancara terbuka dalam konteks penelitian

ini menurut Anggito & Setiawan (2018) adalah orang-orang yang

diwawancarai (informan) mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai

dan mengetahui pula maksud dan tujuan diwawancarai. Sedangkan teknik

wawancara yang digunakan adalah wawancara tak berstruktur yang

berpedoman pada garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Menurut Anggito & Setaiwan (2018) Artinya pelaksanaan Tanya jawab

mengalir seperti dalam percakapan sehari-hari. Orang-orang yang dijadikan

informan dalam penelitian ini, ditetapkan dengan cara purposive karena

memilih informan yang mengetahui secara detail permasalahan manajemen

aset, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

48

a. Agustinus Prih Adiartanto, S.Pd, M.Ed adalah pejabat Kepala Sekolah

SMA Kolese De Britto Yogyakarta sekarang, Sebagai Penanggung

Jawab dalam pengendalian dan pengawasan manajemen aset di SMA

Kolese De Britto. Data yang akan dicari terkait pengawasan dan

pengendalian terhadap manajemen aset sarana prasarana.

b. Petrus Gandhi Prastowo, S.Pd adalah Wakil Kepala Sekolah Bidang

Sarana Prasarana, Sebagai wakil kepala sekolah yang bertanggung

jawab penuh kepada kepala sekolah dan sebagai pelaksana tugas dalam

menjalankan manajemen sarana dan prasarana di sekolah. Data yang

akan dicari tentang perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana sesuai

program kerja, mengelola pengadaan sarana dan prasarana sesuai

prioritas pengadaan, mengelola inventarisasi sarana dan prasarana,

mengelola legal audit/kepemilikan sarana dan prasarana sesuai

peraturan yang berlaku, mengelola penilaian sarana prasarana,

mengelola operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana, Mengelola

peremajaan dan penghapusan sarana dan prasarana, mengelola

pengalihan sarana dan prasarana.

c. D. Toni Ariyanto, S.E. sebagai Kepala Bagian Sarana dan Prasarana

Yayasan. Data yang akan diambil terkait dengan permasalahan umum

yang terjadi dalam pengelolaan aset sarana prasarana.

d. D. Nino Wahyu Wardhono, S.E. sebagai Kepala Tata Usaha. Data yang

akan diambil terkait dengan proses kontrol terhadap pengadaan aset

sarana dan prasarana non tanah dan bangunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

49

e. M. Tri Handoyo sebagai Koordinator Teknisi dan Laboran. Data yang

akan diambil terkait dengan pengkoordinasian dalam melakukan kontrol

penggunaan, pemeliharaan dan perbaikan aset sarana dan prasarana

yang rusak.

f. Yohanes Wisnu Chrisandaru sebagai Staf Teknisi Sekolah. Data yang

akan diambil terkait kegiatan dalam melakukan pemeliharaan dan

perbaikan sarana dan prasarana yang rusak.

g. Yohanes Widodo, A.Md. Sebagai Staf Bagian Akuntansi Yayasan. Data

yang akan diambil terkait dengan pengadministrasian aset sarana dan

prasarana dari sisi akuntansi.

h. Robertus Arifin Nugroho, S.Si., M.Pd. Pernah menjabat sebagai wakil

kepala sekolah bidang sarana dan prasarana. Data yang akan diambil

terkait dengan pelaksanaan manajemen aset pada saat itu serta kendala-

kendala dalam pengimplementasiannya.

i. D Sanusi SH Murti, S. Pd. Pernah menjabat sebagai wakil kepala

sekolah bidang sarana dan prasarana. Data yang akan diambil terkait

dengan pelaksanaan manajemen aset pada saat itu serta kendala-kendala

dalam pengimplementasiannya.

j. H Franky Ari Andri P, S.Pd. Pernah menjabat sebagai wakil kepala

sekolah bidang sarana dan prasarana. Data yang akan diambil terkait

dengan pelaksanaan manajemen aset pada saat itu serta kendala-kendala

dalam pengimplementasiannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

50

Tabel 3.1

Daftar Informan

No Informan Status Informan Jabatan Keterangan

1. I1,1 Agustinus Prih

Adiartanto, S.Pd,

M.Ed

Kepala Sekolah

SMA Kolese De

Britto

Informan

kunci

2. I1,2 Petrus Gandhi

Prastowo, S.Pd

Wakil Kepala

Sekolah SMA

Kolese De Britto

Informan

sekunder

3. I1,3 D. Nino Wahyu

Wardhono, S.E.

Kepala Tata

Usaha SMA

Kolese De Britto

Informan

sekunder

4. I1,4

M. Tri Handoyo Koordinator

Teknisi SMA

Kolese De Britto

Informan

sekunder

5. I1,5 Yohanes Wisnu

Chrisandaru

Staf teknisi

SMA Kolese De

Britto

Informan

sekunder

6. I1,6 C. Kuntoro Adi,

S.J.

Ketua Pengurus

Yayasan De

Britto

Informan

sekunder

7. I1,7 D Toni Ariyanto,

S.E.

Kepala Bagian

Sarana

Prasarana

Yayasan De

Britto

Informan

sekunder

8. I1,8 Yohanes Widodo,

A.Md.

Staf Akuntansi

Sekretariat

Kantor Yayasan

De Britto

Informan

sekunder

9. I1,9 Robertus Arifin

Nugroho, S.Si.,

M.Pd.

Mantan Wakil

Kepala Sekolah

Bidang Sarana

dan Prasarana

Informan

sekunder

10. I1,10 D Sanusi SH

Murti

Mantan Wakil

Kepala Sekolah

Bidang Sarana

dan Prasarana

Informan

sekunder

11. I1,11 H Franky Ari

Andri P

Mantan Wakil

Kepala Sekolah

Bidang Sarana

dan Prasarana

Informan

sekunder

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

51

2. Observasi

Menurut Mardawani (2020) secara umum observasi merupakan

aktivitas pengamatan terhadap Suatu Objek secara cermat langsung di lokasi

penelitian, serta mencatat secara sistematis mengenai gejala-gejala yang

diteliti. Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi dapat berupa

tempat (ruang), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa,

waktu dan perasaan. Pentingnya peneliti melakukan observasi adalah untuk

memberikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab

pertanyaan, membantu memahami perilaku dan sebagai evaluasi yaitu

untuk melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu serta memberikan

umpan balik terhadap pengukuran tersebut.

Hasil observasi dalam penelitian ini dicatat dalam ”catatan lapangan”.

Catatan lapangan merupakan alat yang sangat penting dalam penelitian

kualitatif. Sebagaimana ditegaskan oleh Bogdan & Biklen (2007) bahwa

seorang peneliti pada saat di lapangan harus membuat “catatan”, setelah

pulang ke rumah atau tempat tinggal barulah menyusun “catatan lapangan”.

Sebab ”jantung penelitian” dalam konteks penelitian kualitatif adalah

”catatan lapangan”. Catatan tersebut menurut Bogdan & Biklen (2007)

adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan

dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian kualitatif.

Kegiatan-kegiatan yang diamati, dicatat dan direfleksikan oleh peneliti

selama di lapangan, diantaranya adalah kegiatan terkait dengan manajemen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

52

aset meliputi perencanaan, pengadaan, inventarisasi, legal

audit/kepemilikan, penilaian aset, operasi serta pemeliharaan,

penghapusan, peremajaan, pengalihan, pengawasan dan pengendalian.

3. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2013), dokumentasi yaitu mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Teknik ini, peneliti gunakan

untuk mencari data-data mengenai hal-hal yang perlu diteliti di Yayasan De

Britto Yogyakarta sehingga memungkinkan data-data yang perlu diteliti

dapat terkumpul. Teknik ini peneliti gunakan untuk memperoleh data

mengenai visi misi, struktur organisasi, job deskripsi, keadaan karyawan,

master plan pengembangan aset sarana prasarana yang ada di Yayasan De

Britto Yogyakarta. Peneliti akan berusaha mendapatkan dokumen-dokumen

tertulis terkait manajemen aset di Yayasan De Britto Yogyakarta. Metode

ini digunakan oleh peneliti dengan cara menanyakan dan mempelajari

dokumen-dokemen yang dimiliki oleh Yayasan dan sekolah yang

berhubungan dengan kegiatan manajemen aset sarana prasarana. Data yang

diperoleh melalui metode ini yaitu dokumen atau arsip yang dimiliki oleh

Yayasan De Britto.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan bagian kegiatan penelitian yang sangat penting.

Menurut Sugiyono (2015) Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

53

suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan

menjadi kesimpulan umum. Teknik analisis data merupakan proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam pola,

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Untuk analisis data selama di lapangan peneliti menggunakan Model Miles

dan Huberman (1984) dalam Sugiono (2015), mengemukakan bahwa analisis

dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung,

dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat

wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban informan,

apabila jawaban tersebut belum memuaskan, maka peneliti mencoba

mengajukan pertanyaan kembali sampai diperoleh data yang dianggap kredibel.

Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukakan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh.

Langkah langkah analisis ditunjukkan dalam gambar 3.1 berikut.

Gambar 3.1. komponen dalam analisis data (flow model)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

54

Secara umum analisis data dalam menjawab rumusan masalah utama dalam

penelitian ini dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan

kecerdasan, keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Menurut

Sugiono (2015) Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya

bila diperlukan. Tujuan penulis mereduksi data yaitu memilih data-data

yang penting mengenai manajemen aset di SMA Kolese De Britto.

2. Penyajian Data

Data yang telah direduksi kemudian disajikan dengan cara dinarasikan.

Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori dan membandingkan dengan pedoman serta

rujukan tertulis dari yayasan, Jesuit dan pemerintah ketika akan

menganalisis data. Bentuk penyajian data kualitatif yang selama ini paling

sering digunakan yaitu model teks naratif. Pada tahap ini adalah berupa

kegiatan peneliti dalam menyajikan data, melakukan pengorganisasian

data dalam bentuk penyajian informasi berupa teks naratif tentang

manajemen aset di SMA Kolese De Britto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

55

3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiono (2015) langkah

ketiga dalam analisis kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Kesimpulan awal masih bersifat sementara dan akan berubah

apabila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti yang valid dan

konsisten saat penulis kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Dalam tahap ini peneliti akan mencoba menarik kesimpulan dan verifikasi

atas data yang sudah direduksi dan disajikan sehingga dapat diketahui

apakah hasil dari menarik kesimpulan dapat menjawab atau tidak atas

rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal. Dengan menarik

kesimpulan ini maka dapat diketahui gambaran posisi saat ini mengenai

proses manajemen aset di Yayasan De Britto apakah sudah mengikuti

pedoman baku atau belum, dan memberikan saran kepada manajemen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

56

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah singkat berdirinya SMA Kolese De Britto

SMA yang lebih dikenal dengan nama De Britto atau “JB”

(kependekan dari Johanes De Britto) ini mempunyai sejarah yang cukup

panjang. Bermula dari suatu kebutuhan mendesak waktu itu. Sesaat setelah

pemerintah pendudukan Jepang mencabut peraturan yang melarang pihak

swasta mendirikan sekolah, para Bruder CCI bersama suster-

suster Carolus Borromeus dan Fransiskanes mendirikan sebuah sekolah

menengah katolik, setingkat SMP. Untuk menampung lulusan SMP itulah

dirasa mendesak adanya sebuah sekolah menengah atas yang bersendikan asas-

asas katolik.

Atas persetujuan bersama Yayasan Kanisius di bawah pemimpin Romo

Djojoseputro dengan para romo Jesuit dan para suster Carolus Borromeus

didirikanlah Sekolah Menengah Atas Kanisius, yang dibuka secara resmi pada

tanggal 19 Agustus 1948. Murid angkatan pertama adalah campuran putra-putri

berjumlah 65 orang. Waktu itu tempatnya menumpang di ruang atas SMP

Bruderan Kidul Loji. Tidak lama setelah diresmikan, jabatan pemimpin sekolah

yang semula (untuk sementara) dipegang Romo B. Sumarno, S.J. diserahkan

kepada Romo R. Van Thiel, S.J. Karena situasi sosial politik yang ada, sekolah

yang baru berlangsung lima bulan itu akhirnya bersama-sama sekolah lain

ditutup karena clash kedua tentara Belanda pada tanggal 18 Desember 1948.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

57

Setelah keadaan tenang, persiapan untuk mulai mengadakan kegiatan

sekolah segera dilaksanakan. Bagian putri sudah bisa memulai kegiatan sekolah

lagi pada bulan Agustus 1949, sedangkan bagian putra baru dapat dibuka pada

bulan Oktober 1949, mengingat banyak pemuda yang baru pulang dari medan

perang. Ketika sekolah dibuka kembali, bagian putra dan putri mulai

dipisahkan. Bagian putra yang kemudian menempati gedung di Jalan Bintaran

Kulon 5 ini diasuh oleh para romo Jesuit, dan memakai nama SMA Santo

Johanes De Britto. Bagian putri di bawah asuhan para

suster Carolus Borromeus, menempati gedung di Jalan Sumbing 1 (sekarang

Jalan Sabirin). Mereka memakai nama SMA Stella Duce yang berarti Bintang

Penuntun.

Sampai saat itu SMA Johanes De Britto belum mempunyai lambang. Oleh

karena itu, pada tahun 1951 sekolah mengadakan lomba mencipta desain

lambang SMA Johanes De Britto dan yang berhasil menjadi pemenang adalah

R. Nawawi Hadikusumo, siswa SMA Johanes De Britto tahun 1949 – 1951.

Pada tanggal 9 Juni 1953, oleh Pembesar Serikat Jesus di Roma, nama SMA

Santo Johanes De Britto diubah menjadi SMA Kolese De Britto. Perkembangan

senantiasa terjadi seiring dengan berjalannya waktu. Tidak hanya pergantian

pengurus dan staf pemimpin, tetapi juga perkembangan yang menyangkut

jumlah murid, ruang kelas, pembenahan administrasi, termasuk perpindahan

gedung sekolah. Pilihan lokasi jatuh di daerah Demangan. Peletakan batu

pertama tanda dimulainya pembangunan gedung baru dilakukan oleh Mgr. A.

Soegijapranata, S.J. yang waktu itu menjabat Vikaris Apostolik Semarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

58

Pada bulan Mei 1958 SMA Kolese De Britto dipindahkan ke Demangan.

Sekolah menempati kompleks gedung yang luas dan dilengkapi dengan

lapangan olah raga, aula, ruang-ruang laboratorium, dan lain-lain. Lokasi

sekolah inilah yang kemudian lebih dikenal dengan alamat Jalan Laksda

Adisucipto 161 Yogyakarta. Karena pemerintah mengeluarkan peraturan yang

melarang orang berkewarganegaraan asing mengajar di sekolah dasar dan

menengah, pada permulaan tahun ajaran baru, 1 Agustus 1960, Romo P.F.C.

Teeuwisse, S.J. yang masih WNA diganti oleh direktur baru, Romo Th.

Koendjono, S.J. Dua tahun kemudian tepatnya 1 Agustus 1962 kepengurusan

SMA Stella Duce yang semula masih disatukan dengan SMA Kolese De Britto,

resmi diserahkan kepada Yayasan Tarakanita, sedangkan SMA Kolese De

Britto tetap diasuh oleh Yayasan De Britto yang secara ex officio diketuai oleh

romo Jesuit sebagai rektor kolese.

Semenjak awal perkembangannya SMA Kolese De Britto sebagai suatu

kolese, lembaga pendidikan yang dikelola Jesuit senantiasa mengalami

keterbatasan / kekurangan tenaga Jesuit. Salah satu jasa Romo Schoonhoff, S.J.

sebagai rektor kolese (mulai tahun 1956) adalah kegigihannya mempertahankan

SMA Kolese De Britto ketika hendak ditutup sebagai kolese dan kemudian akan

diserahkan kepada awam. Alasan penyerahan kepada awam adalah karena pada

waktu itu tidak tersedia cukup tenaga Jesuit untuk diserahi tugas di SMA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

59

B. Profil SMA Kolese De Britto

Berdasarkan tujuan jangka panjang ditetapkan Profil Kolese De Britto,

sebagai berikut:

1. Profil Siswa

Kolese De Britto berniat untuk menjadikan siswanya sebagai kader

pemimpin pengabdi yang Pancasilais, cakap, berhati nurani benar, dan

berbela rasa. Untuk itu selama pendidikan di Kolese De Britto, para siswa

dibentuk untuk menjadi:

a. Manusia unggul di bidang akademik, terbuka terhadap pengetahuan dan

pengalaman baru (competence).

b. Pribadi etis berhati nurani benar (conscience).

c. Pribadi yang berkomitmen sebagai pejuang keadilan berlandaskan bela

rasa bagi sesama (compassionate-commitment).

d. Pribadi yang setia bertindak seturut dengan yang dipikirkan dan

dikatakan (consistency)

2. Profil Guru/Karyawan

a. Teladan (role modelling ngarsa sung tuladha) dalam competence,

conscience, compassionate-commitment dan consistency

b. Pamong yang melayani dan menemani (to serve dan to accompanying

matiya mangun karsa), dan membela (to defend tut wuri handayani)

siswa.

c. Organ institusi yang memiliki semangat menjadi bagian dari lembaga

(sense of belonging yang selalu memperbaharui diri agar tetap memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

60

kemendalaman kompetensi di bidang akademis (intellectual depth),

personal (personal maturity) dan spiritual (spiritual depth).

3. Profil Lembaga

a. Komunitas pendidikan dalam kerjasama jesuit-awam yang rasuli.

b. Wahana pembinaan kepribadian dan religiositas yang inklusif serta

berbela rasa kepada pribadi yang lemah (minor) dan rentan (vulnerable)

terhadap ketidakadilan.

c. Institusi pusat belajar yang formatif, terbuka, adaptif yang lentur

terhadap pembaharuan organisasi dan struktur-struktur sejalan dengan

syarat-syarat dan tuntutan tuntutan baru perutusan sesuai zaman, serta

memiliki kesediaan berbagi.

C. Visi dan Misi Kolese De Britto

1. Visi

Pendidikan swasta katolik yesuit yang unggul dalam mendidik siswa

menjadi pemimpin pengabdi yang Pancasilais demi kesejahteraan bangsa,

negara, dan dunia.

2. Misi

a. Menjalankan pendidikan bermutu, utuh, dan autentik berlandaskan

pedagogi Ignatian.

b. Mendidik siswa menjadi pemimpin pengabdi yang:

1. cakap, berhati nurani benar, berbela rasa dan berkomitmen, serta

konsisten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

61

2. interkulturatif, kolaboratif, inovatif melalui kegiatan-kegiatan

formatif.

c. Mengembangkan komunitas pendidikan yang Pancasilais, kredibel,

melestarikan lingkungan, memanfaatkan teknologi informasi,

berwawasan universal, serta menjadi penggerak peningkatan kualitas

sekolah lain dan masyarakat.

D. Struktur Organisasi Yayasan De Britto

Tabel 4.1 : Struktur Organisasi Yayasan De Britto

Sumber: Dokumen Rencana Operasional Yayasan De Britto tahun

2020/2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

62

E. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan Kolese De Britto

1. Tenaga Pendidik

Tabel 4.2 : Data Tenaga Pendidik

Jabatan Kelompok Umur

20-29 30-39 40-49 50-60 Jml

Pendidik Tetap 6 12 13 13 44

Pendidik Tidak Tetap 5 3 2 0 10

Jumlah 11 15 15 13 54

Sumber: Dokumen Rencana Operasional Yayasan De Britto tahun

2020/2021

2. Tenaga Kependidikan

Tabel 4.3 : Data Tenaga Kependidikan

Jabatan Kelompok Umur

20-29 30-39 40-49 50-60 Jml

Pendidik Tetap - 15 7 5 27

Pendidik Tidak Tetap - 2 - - 2

Jumlah - 17 7 5 29

Sumber: Dokumen Rencana Operasional Yayasan De Britto tahun

2020/2021

F. Data Siswa SMA Kolese De Britto

Tabel 4.4 : Data Siswa Per Kelas Tahun Ajaran 2020/2021 (per Januari 2021)

Jurusan

PER JANUARI 2021

KELAS

X

KELAS

XI

KELAS

XI

MIPA 1 36 32 32

MIPA 2 36 31 28

MIPA 3 36 31 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

63

Jurusan

PER JANUARI 2021

KELAS

X

KELAS

XI

KELAS

XI

MIPA 4 37 31 28

MIPA 5 36 31 28

IPS 1 36 24 27

IPS 2 35 24 28

IPS 3 35 24 28

BHS 34 22 16

JUMLAH 321 250 239

TOTAL 810

Sumber: Dokumen Rencana Operasional Yayasan De Britto tahun 2020/2021

G. Sarana dan Prasarana SMA Kolese De Britto

Dalam penyelenggaraan proses pendidikan, SMA Kolese De Britto

dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung antara lain:

1. Perpustakaan dengan sistem digital yang dilengkapi jaringan internet dan

dapat diakses oleh siswa secara gratis.

2. Ruang audio visual/multimedia yang dilengkapi AC, televisi, computer,

LCD, OHP, kaset-kaset/VCD/DVD, proyektor, tape recorder,

LD/Video/VCD/DVD player.

3. Laboratorium yang terdiri dari laboratorium komputer, fisika, kimia,

biologi, bahasa, dan laboratorium alam.

4. Ruangan kelas yang dilengkapi dengan LCD Proyektor.

5. Aula besar untuk menampung kurang lebih 1200 orang.

6. Fasilitas olahraga yang terdiri dari lapangan sepak bola, voli, tenis lapangan

indoor, basket outdor dan meja pingpong.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

64

7. Parker kendaraan bermotor untuk siswa yang sudah memiliki surat ijin

mengemudi.

8. Unit keseharan sekolah (UKS) yang dilengkapi dengan obat-obatan

pertolongan pertama.

9. Kantin untuk memenuhi lebutuhan makanan para siswa.

10. Penyediaan air minum siap konsumsi di beberapa tempat strategis.

11. Panggung terbuka dan Gazebo.

12. Studio musik sebagai sarana berkreasi siswa.

13. Ruang campus ministry sebagai sarana kerohanian siswa.

14. Kapel untuk penyelenggaraan acara keagamaan.

15. Ruang liturgi.

16. Ruang memorabilia untuk menyimpan benda-benda bersejarah.

17. Ruang konsultasi siswa.

18. Urinoir/toilet, WC, dan kamar mandi.

19. Ruang presidium/OSIS.

20. Ruang berlatih gamelan dengan seperangkat gamelan jawa.

21. Hot spot gratis yang dapat diakses di seluruh kompleks sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

65

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Aset tetap sarana dan prasarana pendidikan di Yayasan De Britto

Sarana pendidikan adalah segala fasilitas yang secara langsung

digunakan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang

tidak bergerak, dengan tujuan agar pencapaian dari pendidikan dapat

berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien. Sarana pendidikan

tersebut di antaranya gedung, ruang kelas, meja kursi serta alat-alat media

pengajaran, perpustakaan, kantor sekolah, ruang presidium, tempat parkir,

ruang laboratorium, dan lain-lain. Adapun prasarana pendidikan adalah

fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan

atau pengajaran, seperti halaman, taman sekolah, jalan menuju ke sekolah,

tata tertib sekolah, dan sebagainya.

Dalam lampiran 3 tesis ini merupakan daftar aset tetap Yayasan De

Britto per tahun ajaran 2020/2021 yang terdiri dari aset tanah, bangunan dan

inventaris. Data tersebut bersumber dari dokumen bagian akuntansi

Yayasan De Britto.

2. Proses Manajemen Aset Sarana Prasarana Di Yayasan De Britto unit karya

SMA Kolese De Britto Yogyakarta

Berdasarkan data-data yang penulis peroleh, maka dalam bagian ini

penulis akan memaparkan tentang manajemen aset sarana prasarana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

66

pendidikan di SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Manajemen aset sarana

prasarana pendidikan yang ada di SMA Kolese De Britto Yogyakarta

merupakan suatu kegiatan yang mengatur tentang segala sesuatu yang

berkaitan dengan aset sarana prasarana pendidikan, baik yang bergerak

maupun tidak bergerak.

Dalam kegiatan manajemen sarana prasarana pendidikan di SMA

Kolese De Britto Yogyakarta, diantaranya mencakup kegiatan perencanaan,

pengadaan, inventarisasi, legal audit/kepemilikan, penilaian aset, operasi

serta pemeliharaan, penghapusan, peremajaan, pengalihan serta

pengawasan dan pengendalian sarana prasarana pendidikan. Untuk lebih

jelasnya akan dibahas sebagai berikut:

a. Perencanaan Sarana Prasarana Pendidikan di SMA Kolese De Britto

Yogyakarta

Perencanaan lembaga dalam jangka panjang dituangkan dalam

rencana induk pengembangan (RIP) tahun 2018/2019 sampai dengan

2027/2028 yang berisi berbagai kebijakan strategis untuk jangka waktu

10 tahun ke depan. Sedangkan rencana jangka menengah diturunkan dari

RIP dan dituangkan di dalam rencana stratejik (RENSTRA) tahun

2018/2019 sampai dengan tahun 2022/2023 dan untuk selanjutnya

implementasi renstra diturunkan ke dalam rencana operasional

(RENOP) tahunan.

Analisis kebutuhan sarana prasarana pendidikan adalah penetapan

kebutuhan. Penetapan kebutuhan sarana prasarana pendidikan di SMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

67

Kolese De Britto Yogyakarta merupakan langkah dalam menentukan

kebutuhan sarana prasarana pendidikan untuk mendukung rencana

operasional (RENOP) yang telah disepakati pada setiap tahun ajaran.

Penetapan kebutuhan sarana prasarana pendidikan dilakukan pada saat

rapat koordinasi yaitu sebelum tahun ajaran baru dimulai. Proses

penetapan kebutuhan sarana prasarana pendidikan berdasarkan masukan

dari guru dan karyawan di setiap divisi.

Ada dua prinsip yang diterapkan dalam penetapan kebutuhan sarana

prasarana pendidikan yang ada di SMA Kolese De Britto, yaitu prinsip

efektivitas dan prinsip efisiensi. Prinsip efektivitas berarti semua

penggunaan sarana prasarana pendidikan harus ditujukan semata-mata

untuk memperlancar pencapaian tujuan pendidikan, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Adapun, prinsip efisiensi adalah,

penggunaan sarana prasarana pendidikan diatur secara hemat dan hati-

hati, sehingga semua sarana prasarana pendidikan yang ada tidak

mudah habis, rusak, atau hilang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek penelitian dapat

diperoleh informasi bahwa penetapan kebutuhan sarana prasarana di

SMA Kolese De Britto disesuaikan dengan program yang telah

disepakati dan juga melihat kondisi sarana prasarana pendidikan yang

ada. Proses perencanaan sarana prasarana membutuhkan tahapan-

tahapan dalam pelaksanaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

68

Dalam wawancara diperoleh informasi tahapan perencanaan sarana

prasarana pendidikan yaitu:

1) Meminta usulan perencanaan sarana prasarana dari seluruh divisi

berdasarkan kebutuhan dan berpedoman pada rencana operasional

yang telah disepakati pada setiap tahun ajaran.

2) Rapat koordinasi di awal semester yang dihadiri oleh waka sarana

dan prasarana sekolah, kepala bagian sarana dan prasarana Yayasan

dan seluruh karyawan pada setiap divisi untuk menentukan usulan

mana saja yang akan disetujui dan direalisasikan.

3) Menentukan perencanaan mana saja yang menjadi wewenang unit

sekolah dan unit kantor yayasan.

b. Pengadaan Aset Sarana Prasarana Pendidikan di SMA Kolese De Britto

Yogyakarta

Tahap selanjutnya yang dilakukan setelah perencanaan adalah tahap

pengadaan sarana dan prasarana. Prosedur dalam tahap pengadaan

sarana dan prasarana di SMA Kolese De Britto tidak menyulitkan, jika

dirasa perlu maka akan segera diadakan meskipun ada beberapa

kebutuhan yang terkadang tidak direncanakan karena mendadak

dibutuhkan.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai pengadaan aset sarana

prasarana (SP), dapat diperoleh informasi bahwa proses pengadaan di

SMA Kolese De Britto sudah berjalan atas praktik baik yang telah

berjalan dari tahun ke tahun. pengadaan sarana dan prasarana di SMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

69

Kolese De Britto tidak serumit di sekolah negeri, ketika ada kebutuhan

pengadaan sarana prasarana jika dipandang perlu dan dibutuhkan akan

segera dieksekusi.

Diperoleh informasi bahwa Pengadan sarana dan prasarana di SMA

Kolese De Britto didanai dari berbagai pihak yaitu secara mandiri dari

penerimaan siswa, dari pemerintah dan donatur. Ada batasan dimana

jika pengadaan nilanya kurang dari Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta

rupiah) akan ditangani langsung oleh sekolah, sedangkan untuk

pengadaan yang nilainya lebih dari Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta

rupiah) harus ada pengajuan ke Ketua Pengurus Yayasan dan harus

mendapatkan persetujuan.

c. Inventarisasi Aset Sarana Prasarana Pendidikan di SMA Kolese De

Britto Yogyakarta

Berikutnya setelah dilakukan pengadaan tahapan yang harus

dijalankan adalah inventarisasi aset sarana dan prasarana. Inventarisasi

adalah kegiatan mengidentifikasi sarana dan prasarana berdasarkan

tahun perolehan, harga dan jenisnya untuk selanjutnya

didokumentasikan ke dalam database inventarisasi. Objek atau barang

yang diinventarisasi adalah sarana dan prasarana tetap berwujud yang

tidak habis pakai.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai proses inventarisasi, dapat

diketahui bahwa saat ini proses inventarisasi belum berjalan. Hal ini

menjadi kelemahan dari bagian sarana prasarana dan perlu segera

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

70

mendapat perhatian yang serius. Hal ini diperkuat dari pernyataan wakil

kepala sekolah bidang sarana prasarana yang mengatakan bahwa tidak

dimilikinya data lengkap aset sarana prasarana yang berisi tanggal

pembelian, spesifiksi beserta keterangan lainnya. Proses inventarisasi di

SMA Kolese De Britto hanya tercatat untuk kebutuhan akuntansi saja

sehingga data mengenai jumlah aset tidak dimiliki secara detail dan

lengkap. Proses masuk dan keluarnya barang pun menjadi tidak

termonitor dengan baik sehingga barang apa saja yang sudah tidak ada

masih tercantum di daftar aset akuntansi.

d. Legal Audit/Kepemilikan Aset Sarana Prasarana Pendidikan di SMA

Kolese De Britto Yogyakarta

Legal audit sarana dan prasarana (SP) adalah serangkaian aktivitas

kerja yang mencakup pengauditan bagi status sarana dan prasarana,

sistem dan prosedur penguasaan, sistem dan prosedur pengalihan,

pengidentifikasian adanya indikasi permasalahan legalitas atau aspek

yuridis, pencarian solusi untuk memecahkan masalah legalitas yang

terjadi atau terkait dengan penguasaan dan pengalihan sarana serta

prasarana fisik.

Dinamika atau perkembangan nilai aset fisik sarana dan prasarana

baik dalam kuantitas maupun kualitas seringkali menjadi permasalahan

menyangkut penguasaan dan pengalihan hak secara legal. Beberapa

kejadian yang kadang kala muncul antara lain “ketidakjelasan atau

lemahnya” status hak penguasaan, berpindahnya hak kepemilikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

71

secara tidak sah kepada pihak lain, dan pemindahan hak milik yang tidak

kuat secara legal aspect fisik sarana dan prasarana.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan mengenai proses

Legal audit, dapat diketahui bahwa proses Legal Audit/Kepemilikan

Aset di SMA Kolese De Britto masih belum berjalan. Hal ini

dikarenakan keterbatasan pengetahuan mengenai proses tersebut.

e. Penilaian Aset Sarana Prasarana Pendidikan di SMA Kolese De Britto

Yogyakarta

Penilaian sarana dan prasarana adalah sebuah proses kerja untuk

menentukan nilai sarana dan prasarana (SP) yang dimiliki, sehingga

dapat diketahui secara jelas nilai kekayaan yang dimiliki, atau yang akan

dialihkan, maupun SP yang akan dihapuskan. Dalam kondisi tertentu,

sebuah penilaian dapat dilakukan secara bersama-sama oleh pihak

internal penilai dari SMA Kolese De Britto dengan pihak luar yang

bersifat independen.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai proses penilaian, dapat

diketahui bahwa proses penilaian aset di SMA Kolese De Britto masih

belum berjalan, hal ini juga diperkuat dari hasil observasi di lapangan

bahwa tidak ditemukan data penilaian aset sarana prasarana.

f. Operasi dan pemeliharaan Aset Sarana Prasarana Pendidikan di SMA

Kolese De Britto Yogyakarta

Prosedur Operasi/penggunaan aset sarana dan prasarana adalah

kegiatan menggunakan atau memanfaatkan sarana dan prasarana (SP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

72

dalam menjalankan tugas dan pekerjaan. Penggunaan sebuah alat dan

perlengkapan dapat diartikan kegiatan menggunakan alat dan

perlengkapan tersebut dalam pekerjaan. Prosedur penggunaan SP

mencakup seluruh aktivitas yang dilakukan mulai persiapan hingga

pelaporan penggunaan SP. Setiap prosedur penggunaan SP harus

menerapkan prinsip prosedur penggunaan:

1) Aman dan nyaman

2) Jelas/paham

3) Efisien dan efektif

Penggunaan SP perlu terus diupayakan mencapai tingkat “optimalisasi

pemanfaatan SP” atau optimalisasi aset. Optimalisasi SP berarti

mengusahakan penggunaan dan pemanfaatan SP hingga mencapai

tingkat tertinggi dan terbaik.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai proses operasi dan

pemeliharaan, dapat diketahui bahwa sosialisasi penggunaan atau SOP

penggunaan belum dilakukan dan dimiliki sehingga para user pengguna

dalam mengoperasikan dan menggunakan alat masih cenderung asal-

asalan dan kadang tidak sesuai dengan prosedur baku. Begitu juga

terkait dengan perawatan belum dilakukan secara rutin karena belum

dimilikinya jadwal perawatan berkala terhadap semua aset sarana

prasarana yang dimiliki. Perbaikan akan dilakukan hanya ketika ada

laporan dari user pengguna dan juga dilakukan hanya berdasarkan skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

73

prioritas terhadap sarana dan prasarana yang sering digunakan oleh

siswa.

g. Penghapusan Aset Sarana Prasarana Pendidikan di SMA Kolese De

Britto Yogyakarta

Penghapusan sarana dan prasarana (SP) SMA Kolese De Britto

adalah kegiatan untuk menjual, menghibahkan, atau bentuk lain dalam

memindahkan hak kepemilikan dari pihak SMA Kolese De Britto

kepada pihak lain/luar, atau memusnahkan seluruh/sebuah unit atau

unsur/item terkecil dari SP yang dimiliki SMA Kolese De Britto.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai proses penghapusan, dapat

diketahui bahwa proses penghapusan aset sarana dan prasarana belum

berjalan. Ketika ada barang yang rusak akan langsung diletakkan di

gudang tanpa ada proses pencatatan barang rusak. Hal ini menyebabkan

banyaknya barang rusak yang masih tercantum di daftar aset akuntansi

sehingga terkesan aset yang dimiliki oleh Yayasan De Britto sangat

banyak.

h. Peremajaan Aset Sarana Prasarana Pendidikan di SMA Kolese De Britto

Yogyakarta

Pada tahap ini, dilakukan peremajaan bagi aset yang telah usang,

baik usang dalam sisi penggunaan dan pemanfaatannya maupun usang

karena habis umur ekonomis atau umur teknisnya.

Berdasarkan hasil wawancara mengenai proses peremajaan, dapat

diketahui bahwa proses peremajaan saat ini berjalan berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

74

permintaan user bukan berdasarkan dari catatan kondisi aset sarana

prasarana. Proses ini hampir sama dengan proses pengadaan, ketika

dalam tahun ajaran berjalan ada barang yang rusak maka selanjutnya

dilakukan penggantian.

i. Pengalihan/mutasi Aset Sarana Prasarana Pendidikan di SMA Kolese

De Britto Yogyakarta

Pengalihan sarana dan prasarana (SP) adalah upaya memindahkan

hak dan/atau tanggung jawab, wewenang, kewajiban penggunaan,

pemanfaatan dari sebuah unit kerja ke unit lainnya di lingkungan SMA

Kolese De Britto

Berdasarkan hasil wawancara mengenai proses pengalihan atau

mutasi, dapat diketahui bahwa proses pengalihan/mutasi aset sudah

berjalan akan tetapi tidak dilakukan proses pencatatan atau

pengadministrasian sehingga data mengenai mutasi aset tidak tersedia

apabila diperlukan. Selain itu juga mengalami kesulitan ketika akan

melacak keberadaan sebuah barang yang telah berpindah dari tempatnya

semula.

j. Pengawasan dan pengendalian Aset Sarana Prasarana Pendidikan di

SMA Kolese De Britto Yogyakarta

Pengawasan berarti bagian sarana dan prasarana memberikan

perhatian pada Sarana Prasarana (SP): “apakah seluruh SP SMA Kolese

De Britto dikelola sesuai atau tidak dengan peraturan”, sedangkan

mengendalikan berarti bagian sarana dan prasarana mengatur agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

75

seluruh SP dikelola sesuai peraturan. Pengawasan dan pengendalian

menjadi satu fungsi kegiatan yang saling berkaitan dan berada dalam

tanggung jawab serta wewenang Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana

dan Prasarana.

Berdasarkan data hasil wawancara dapat diketahui bahwa

pengawasan dan pengendalian terhadap aset sarana dan prasarana belum

berjalan hal ini karena belum adanya aturan/SOP manajemen aset

sehingga menjadi tidak jelas apa yang harus diawasi dan dikendalikan.

B. Analisis dan Pembahasaan

Dalam bagian ini penulis akan mencoba menganalisis dan membahas hasil

temuan penelitian dengan landasan teori yang ada sesuai dengan judul penelitian

yaitu: “Manajemen Aset Sarana dan Prasarana Pendidikan Studi Kasus di

Yayasan De Britto Unit Karya SMA Kolese De Britto”. Peneliti akan

mendeskripsikan secara mendalam temuan hasil penelitian dan kemudian

dikombinasikan dengan konsep teoritis yang ada untuk menjawab rumusan

masalah yang telah dibahas dalam bab I.

1. Praktik manajemen aset di Yayasan De Britto

Pada tabel 5.1 akan disajikan hasil observasi pedoman/sop tahapan

manajemen aset yang dimiliki Yayasan De Britto dengan teori dari

Kusumastuti & Sugiama (2017) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah

(2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

76

Tabel 5.1: Aktivitas Tahapan Manajemen Aset di Yayasan De Britto

Aspek Kegiatan Aktivitas

di Yayasan Keterangan

1. Perencanaan Ada a. Di Yayasan De Britto belum

ada pedoman

b. Berjalan berdasarkan praktik

baik yang telah terjadi

2. Pengadaan Ada a. Di Yayasan Ada pedoman

b. Sebagian berjalan sesuai

dengan pedoman

3. Inventarisasi Tidak a. Di Yayasan Ada pedoman

b. Belum berjalan sesuai dengan

pedoman

4. Legal

Audit/Kepemilikan

aset

Ada a. Di Yayasan Belum ada

pedoman

b. Sebagian berjalan berdasarkan

praktik baik yang telah terjadi

5. Penilaian Tidak a. Di Yayasan Ada pedoman

b. Belum berjalan sesuai

pedoman

6. Operasi &

Pemeliharaan

Ada a. Di Yayasan Ada pedoman

b. Sebagian berjalan sesuai

dengan pedoman

7. Penghapusan Tidak a. Di Yayasan Ada pedoman

b. Belum berjalan sesuai dengan

pedoman

8. Peremajaan Ada a. Di Yayasan Tidak ada

pedoman

b. Berjalan berdasarkan praktik

baik yang terjadi

9. Pengalihan Ada a. Di Yayasan Ada pedoman

b. Belum berjalan sesuai dengan

pedoman

10. Pengawasan dan

Pengendalian

Ada a. Di Yayasan belum ada

pedoman

b. Pengawasan yang saat ini

terjadi baru sebatas saat barang

dibeli dan di mana barang

diletakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

77

Berdasarkan data tabel 5.1 di atas akan dibahas masing-masing tahapan

manajemen aset apakah aktivitas sudah dilakukan sesuai dengan teori serta

bagaimana pelaksanaannya di lapangan.

a. Perencanaan

Tahap awal yang dilakukan dalam manajemen aset sarana prasarana

adalah tahap perencanaan. Di dalam tabel 5.1 dapat diketahui bahwa

berdasarkan teori perencanaan merupakan tahapan paling awal sebelum

melakukan pengadaan. Walaupun Yayasan De Britto belum memiliki

pedoman/SOP perencanaan akan tetapi aktivitas perencanaan sudah

berjalan berdasarkan praktik baik yang dilakukan dari tahun ke tahun.

Aktivitas yang dilakukan dalam tahap perencanaan antara lain:

1) Pada setiap akhir tahun ajaran wakil kepala sekolah bidang sarana

prasarana akan memerintahkan masing-masing divisi untuk

melakukan rapat internal untuk membahas perencanaan kebutuhan

aset sarana prasarana.

2) Usulan dari masing-masing divisi akan dibahas dalam rapat pleno

yang dihadiri oleh wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana,

kepala bagian sarana dan prasarana Yayasan dan karyawan masing-

masing divisi. Dalam rapat tersebut akan ditentukan usulan mana

saja yang disetujui atau ditunda karena belum mendesak.

Berdasarkan dari pembahasan diatas maka penulis menyatakan

bahwa perencanaan kebutuhan aset di Yayasan de Britto sudah berjalan

dengan baik, walaupun belum bisa dikatakan ideal karena belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

78

dimilikinya pedoman baku/SOP perencanaan aset sarana prasarana.

Proses perencanaan ini juga sudah melibatkan berbagai pihak yang

seharusnya ambil bagian dalam perencanaan tersebut sehingga proses

perencanaan dapat berjalan lancar.

b. Pengadaan

Setelah melakukan perencanaan tahap selanjutnya adalah pengadaan

sarana dan prasarana. Berdasarkan hasil observasi di lapangan diketahui

bahwa SOP pengadaan telah dimiliki oleh Yayasan De Britto, akan

tetapi ada beberapa tahapan yang masih belum dilakukan. Berikut adalah

aktivitas pengadaan berdasarkan dari SOP yang berlaku di Yayasan De

Britto:

1) Perencanaan

Perencanaan dilakukan oleh pimpinan sekolah maupun kantor

yayasan dengan melibatkan seluruh divisi yang ada.

2) Survey dan lelang

Ketika barang yang akan dibeli belum mempunyai

rekanan/langganan, maka divisi yang membutuhkan barang akan

melakukan survey ke beberapa vendor untuk mencari perbandingan.

Sedangkan jika barang yang akan dibeli sudah mempunyai

vendor/rekanan atau langganan divisi yang membutuhkan akan

langsung menghubungi vendor tersebut untuk melakukan

pembelian. Sedangkan proses lelang dilakukan dengan

membandingkan satu vendor dengan vendor yang lainnya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

79

melihat perbedaan spesifikasi, harga dan kualitas barang yang akan

dibeli.

3) Pengajuan surat

Sebelum melakukan pembelian divisi yang membutuhkan barang

akan mengajukan surat ke wakil kepala sekolah bidang sarana

prasarana untuk mendapatkan persetujuan pengadaan.

4) Penetapan persetujuan pengadaan

Setelah surat diajukan oleh divisi yang membutuhkan selanjutnya

wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana akan memberikan

persetujuan pengadaan atas dasar prioritas kebutuhan sehingga

pengadaan bisa dilaksanakan

5) Proses administrasi

Proses administrasi akan dilakukan oleh divisi yang membutuhkan

dan bagian-bagian terkait di tata usaha sekolah.

6) Serah terima barang dan jasa melalui proses lelang

Karena tidak adanya proses lelang maka serah terima barang

dilakukan langsung oleh penjual kepada pembeli yang dalam hal ini

adalah divisi yang membutuhkan barang.

7) Pelaporan

Setelah barang diterima oleh divisi yang membutuhkan, kemudian

divisi akan melaporkan kepada wakil kepala sekolah bidang sarana

prasarana bahwa barang sudah diterima sesuai dengan yang dipesan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

80

Proses pengadaan kebutuhan aset sarana prasarana di SMA Kolese

De Britto sudah berjalan dengan baik walaupun masih ada sebagian

prosedur yang belum maksimal dilakukan. Aktivitas yang belum

maksimal dilakukan adalah proses lelang yang di dalam SOP tertulis

dapat dilakukan baik lelang tertutup ataupun terbuka. Dalam bagian ini

perlu adanya peninjauan ulang terkait dengan lelang agar tidak

membingungkan bagi para pelaksana di lapangan. Mungkin dengan

menambahkan keterangan mengenai barang apa saja yang wajib melalui

lelang dan lelang yang bagaimana yang dapat dilakukan. Sehingga

nantinya masalah lelang ini tidak menjadi kendala dalam proses

pengadaan sarana prasarana.

c. Inventarisasi

Aktivitas selanjutnya setelah pengadaan yaitu inventarisasi yang

harus dilakukan agar sarana prasarana (SP) pendidikan yang dimiliki

dapat diketahui secara pasti mengenai jumlah dan kondisinya.

Inventarisasi SP pendidikan di sekolah sangat penting sebagai informasi

kepemilikan dan untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana yang

dimiliki.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di lapangan diketahui

bahwa Yayasan De Britto telah memiliki SOP inventarisasi sarana

prasarana. Hal ini sudah sesuai dengan teori yang ada bahwa salah satu

tahapan manajemen aset adalah inventarisasi. Akan tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

81

penginventarisasian yang terjadi saat ini hanya sebatas untuk memenuhi

kebutuhan pembukuan akuntansi saja.

Aktivitas inventarisasi yang seharusnya dilakukan jika mengacu

pada SOP inventarisasi yang berlaku di Yayasan De Britto yaitu:

1) Pengidentifikasian barang inventaris

Barang yang sudah diterima diidentifikasikan dan dicatat ke dalam

database program yang antara lain mengenai jenis, tahun perolehan,

harga, jumlah, ukuran, luas, wama, volume, lokasi dari -objek yang

diinventarisasi sebagai sarana dan prasarana di yayasan De Britto;

2) Pemberian kode

Setiap barang inventaris diberi kode dengan menggunakan

rangkaian angka dan huruf yang telah ditetapkan;

3) Pelaporan

Bagian Invetaris membuat laporan inventarisasi barang kepada

Bagian Sarana Prasarana yayasan dan bagian akuntansi,

4) Serah terima barang

Bagian inventaris menyerahterimakan barang.

Sedangkan Aktivitas yang dilakukan saat ini pada proses

inventarisasi adalah ketika sebuah barang dibeli dari hasil pengadaan

oleh divisi pengaju, selanjutnya barang tersebut akan langsung dibawa

oleh divisi yang melakukan pengadaan. Kemudian barang tersebut akan

langsung diserahkan kepada user yang membutuhkan atau diletakkan di

tempat yang telah ditentukan sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

82

Berdasarkan dari pembahasan diatas maka penulis menyatakan

bahwa proses inventarisasi sarana prasarana belum berjalan hal ini

terlihat dari setiap aktivitas dalam SOP belum dilakukan. Inventarisasi

yang terjadi saat ini masih sebatas pencatatan ke daftar aset tetap untuk

memenuhi kebutuhan pembukuan akuntansi.

d. Legal Audit/kepemilikan aset

Legal Audit/Kepemilikan Aset adalah serangkaian aktivitas kerja

yang mencakup pengauditan bagi status sarana dana prasarana, sistem

dan prosedur penguasaan, sistem dan prosedur pengalihan,

pengidentifikasian adanya indikasi permasalahan legalitas atau aspek

yuridis, pencarian solusi untuk memecahkan masalah legalitas yang

terjadi atau terkait dengan penguasaan dan pengalihan prasarana serta

sarana fisik.

Dinamika atau perkembangan nilai aset fisik sarana prasarana baik

dalam kuantitas maupun kualitas seringkali menjadi permasalahan

menyangkut penguasaan dan pengalihan hak secara legal. Beberapa

kejadian yang kadang kala muncul antara lain ketidakjelasan atau

lemahnya status hak penguasaan, berpindahnya hak kepemilikan secara

tidak syah kepada pihak lain, dan pemindahan hak milik yang tidak kuat

secara legal aspek fisik sarana dan prasarana.

Berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi di lapangan penulis

menyatakan bahwa proses legal audit/kepemilikan aset saat ini belum

berjalan dikarenakan belum dimilikinya SOP legal audit/kepemilikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

83

aset sebagai pedoman dalam melakukan setiap aktivitas Legal Audit.

Kegiatan legal audit perlu dilaksanakan bagi SP baru maupun lama

dalam kurun waktu tertentu guna memperkuat dan menjaga keabsahan

status penguasaan dan/atau pemilikan serta hak dan kewajiban yang

melekat atas sarana prasarana.

e. Penilaian Aset

Penilaian sarana dan prasarana adalah sebuah proses kerja untuk

menentukan nilai sarana dan prasarana (SP) yang dimiliki, sehingga

dapat diketahui secara jelas nilai kekayaan yang dimiliki, atau yang akan

dialihkan, maupun SP yang akan dihapuskan. Dalam kondisi tertentu,

sebuah penilaian dapat dilakukan secara bersama-sama oleh pihak

internal penilai dari bagian sarana prasarana dengan pihak luar yang

bersifat independen (konsultan assets valuer atau assets appraisal).

Berikut ini merupakan aktivitas proses penilaian sarana prasarana di

Yayasan De Britto berdasarkan SOP yang berlaku yaitu:

1) Menentukan objek yang akan dinilai

Aktivitas penentuan objek yang akan dinilai dilakukan oleh bagian

akuntansi, akan tetapi kegiatan ini dilakukan jika akan ada akreditasi

dari dinas pendidikan saja.

2) Menentukan Nilai Buku

Setiap tahun inventaris akan dicatat nilai bukunya oleh bagian

akuntansi. Nilai buku dapat ditemukan dalam dokumen perhitungan

penyusutan yang dimiliki oleh bagian akuntansi. Setiap tahun bagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

84

akuntansi akan melakukan perhitungan terhadap seluruh aset yang

dimiliki sehingga data nilai buku aset pada akhir tahun dapat

diketahui.

3) Penilaian

Setiap tahun masing-masing divisi belum melaporkan hasil cek fisik

sarana dan prasarana kepada kepala bagian sarana dan prasarana

yayasan sehingga belum bisa dilakukan klarifikasi terhadapt sarana

dan prasarana yang dimiliki

4) Pelaporan

Kepala bagian sarana dan prasarana yayasan belum bisa membuat

lapaoran kondisi sarana prasarana sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya karena masing-masing divisi belum melakukan cek fisik

terhadap sarana prasarana sekaligus menyusun laporannya.

Penilaian harus dilakukan terhadap seluruh sarana prasarana (SP)

yang ada baik milik lembaga maupun milik pihak luar yang berada di

lingkungan lembaga. Penilaian juga perlu dilakukan secara berkala

dalam interval waktu atau periode tertentu, sehingga setiap saat dapat

diketahui dengan jelas dan tegas nilai terkini sarana prasarana yang

dimiliki.

Berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi di lapangan

diperoleh informasi bahwa SOP penilaian sudah ada akan tetapi proses

penilaian terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki masih belum

berjalan sehingga tidak dapat diketahui dengan pasti nilai terkini dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

85

sarana dan prasarana yang dimiliki. Beberapa faktor yang menjadi

penghambat dalam aktivitas penilaian antara lain tidak dimilikinya data

sarana prasarana secara lengkap sehinga kesulitan dalam melakukan

penilaian, minimnya pengetahun pegawai terkait dengan proses

penilaian, lemahnya pimpinan dalam mengawasi dan mengendalikan

aktivitas penilaian.

f. Operasi dan pemeliharaan aset

1) Operasi sarana prasarana

Operasi sarana prasarana (SP) adalah kegiatan menggunakan

atau memanfaatkan sarana prasarana (SP) dalam menjalankan tugas

dan pekerjaan. Pengoperasian sebuah alat dan perlengkapan dapat

diartikan kegiatan menggunakan alat dan perlengkapan tersebut

dalam pekerjaan. Operasi SP mencakup seluruh aktivitas yang

dilakukan mulai persiapan hingga pelaporan operasi SP. Setiap

operasi SP harus menerapkan prinsip operasi:

a) efisien dan efektif,

b) transparan dan terbuka,

c) adil/tidak diskriminatif dan, akuntabel.

Operasi SP perlu terus diupayakan mencapai tingkat optimalisasi

pemanfaatan SP atau optimalisasi aset. Optimalisasi SP berarti

mengusahakan penggunaan dan pemanfaatan SP hingga mencapai

tingkat tertinggi dan terbaik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

86

Saat ini SOP operasi/operasional yang dimiliki oleh Yayasan De

Britto mengatur tentang peminjaman sarana prasarana dan

pemakaian kendaraan. Seluruh aktivitas peminjaman sarana

prasarana dan pemakaian kendaraan saat ini berjalan akan tetapi ada

beberapa hal yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan yakni

mengenai bagian logistik yang menangani aktivitas operasi ini.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan bagian logistik sementara

ini dirangkap oleh bagian tata usaha sekolah. SOP

Operasi/penggunaan sarana prasarana juga belum dimiliki sehingga

dalam menggunakan sarana dan mengoperasikan prasarana masih

belum tepat. Sedangkan untuk operasi dalam peminjaman kendaraan

sudah dilakukan sesuai dengan SOP.

2) Pemeliharaan sarana prasarana

Pemeliharaan sarana prasarana adalah kegiatan menjaga dan

memperbaiki seluruh bentuk sarana prasarana (SP) agar dapat

dioperasikan dan berfungsi sesuai harapan. Menjaga berarti

melindungi dan mempertahankan agar SP tetap berada dalam

kondisi yang siap dioperasikan. Ada pun memperbaiki berarti

melakukan upaya atau kegiatan agar SP kembali dalam kondisi siap

dioperasikan karena terjadinya kerusakan, atau karena adanya

penurunan kualitas SP bersangkutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

87

Pemeliharaan dimaksudkan untuk menjaga dan memperbaiki SP

berikut ini:

a) Prasarana bangunan

b) Prasarana umum

c) Sarana pembelajaran

d) Sarana sumber belajar

e) Sarana pendukung

Pemeliharaan dapat dilakukan oleh pihak dalam dan bertempat

di lingkungan lembaga, dilaksanakan bertempat di luar dan oleh

pihak luar lembaga, atau dilaksanakan oleh pihak luar dengan

bertempat di dalam lingkungan lembaga.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi Yayasan De Britto

telah memiliki SOP pemeliharaan hal ini sudah sejalan dengan teori

manajemen aset. Secara umum tahap-tahap pemeliharaan mencakup

perencanaan pemeliharaan, pelaksanaan pemeliharaan dan

pemeriksaan. Pemeliharaan sarana prasarana merupakan bagian

pekerjaan dari pegawai yang ada di masing-masing divisi, seperti

pemeliharaan peralatan elektronik, jaringan internet, jaringan

kelistrikan, genzet, bangunan gedung, taman dan sarana prasarana

lainnya. Walaupun aktivitas pemeliharaan dan perawatan sudah

berjalan tetapi belum secara optimal dilaksanakan, masih ada sarana

dan prasarana yang terlewati untuk dirawat dan dipelihara. Hal

tersebut terjadi karena belum dimiliknya jadwal atau daftar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

88

pemeliharaan dan perawatan rutin sarana dan prasarana sehingga ada

barang yang rusak baru diketahui ketika ada laporan dari user

pengguna. Sedangkan idealnya sebuah sarana prasarana yang rusak

atau bermasalah dapat diketahui sebelumnya ketika pemeliharaan

dilakukan secara rutin dan terjadwal. Dengan pemeliharaan yang

rutin dan terjadwal diharapkan dapat mempunyai data yang valid

mengenai kondisi sarana prasarana yang dimiliki

Berdasarkan dari hasil pembahasan di atas penulis menyatakan

bahwa proses pemeliharaan dan perawatan sudah berjalan akan

tetapi belum optimal. Hal ini dikarenakan belum dimilikinya jadwal

rutin pemeliharaan sarana prasarana yang mengakibatkan

permasalahan kondisi sarana prasarana tidak dapat diketahui dengan

cepat. Permasalahan kerusakan sarana prasarana baru diketahui

ketika pengguna sarana prasrn melaporkannya kepada penanggung

jawab sarana prasarana.

g. Penghapusan aset

Penghapusan sarana prasarana (SP) adalah kegiatan untuk menjual,

menghibahkan, atau bentuk lain dalam memindahkan hak kepemilikan

dari pihak lembaga kepada pihak lain atau memusnahkan

seluruh/sebagian unit atau unsur/item terkecil dari SP yang dimiliki.

Yayasan De Britto telah memiliki SOP Penghapusan sehingga bisa

dikatakan proses penghapusan sudah sesuai dengan teori manajemen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

89

aset. Aktivitas yang seharusnya dilakukan dalam proses penghapusan

yaitu:

1) Berdasarkan hasil inventarisasi, penilaian, operasi dan pemeliharaan

bagian inventarisasi mengajukan kepada Ketua Pengurus Yayasan

De Britto melalui Kepala Bagian Sarana dan Prasarana Yayasan

tentang kemungkinan sarana prasarana yang akan dihapus

2) Kepala Bagian Sarana Prasarana Yayasan menjelaskan usulan

penghapusan yang dibuat kepada Ketua Pengurus Yayasan untuk

mendapat persetujuan.

3) Jika tidak mendapat persetujuan maka proses selesai, akan tetapi jika

mendapatkan persetujuan maka bangian inventarisasi dibantu oleh

unit-unit kerja dibawah bagian sarana prasarana Yayasan melakukan

audit dan penilaian kembali terhadap sarana dan prasarana yang

diusulkan untuk dihapuskan.

4) Tahap akhir adalah melakukan proses penghapusan,

pengadministrasian dan pelaporan kepada Ketua Pengurus Yayasan

serta ditembuskan kepada Kepala Sekolah dan Bagian Akuntansi.

Berdasarkan dari hasil wawancara, observasi di lapangan dan

pembahasan di atas penulis menyatakan bahwa proses penghapusan aset

belum berjalan sesuai dengan SOP/prosedur. Hal tersebut diperkuat dari

temuan penelitian bahwa aktivitas yang terjadi dalam penghapusan yaitu

ketika ada sebuah barang rusak di sebuah unit akan diletakkan di tempat-

tempat tertentu, ketika sudah menumpuk banyak, barang-barang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

90

tersebut akan dirongsokkan. Tidak ada tembusan laporan atau berita

acara penghapusan ke bagian-bagian terkait atas sarana prasarana yang

mengakibatkan daftar sarana prasarana masih tercatat di daftar aset

akuntansi sehingga mengakibatkan kondisi laporan keuangan menjadi

tidak sesuai dengan realita.

h. Peremajaan aset

Pada tahap ini, dilakukan peremajaan bagi aset yang telah usang,

baik usang dalam sisi penggunaan dan pemanfaatannya maupun usang

Karena habis umur ekonomis atau umur teknisnya. Yayasan De Britto

belum memiliki SOP/pedoman peremajaan sarana prasarana sehingga

bisa dikatakan proses peremajaan belum sesuai dengan teori manajemen

aset. Walaupun belum ada SOP/pedoman peremajaan sarana prasarana,

saat ini proses peremajaan sudah berjalan. Aktivitas yang dilakukan

dalam proses peremajaan yaitu:

1) Divisi melaporkan kepada wakil kepala sekolah bidang sarana

prasarana atas barang yang rusak dan harus diganti. Bersamaan

dengan itu divisi membuat pengajuan untuk peremajaan aset yang

dimaksud.

2) Jika barang yang rusak tersebut dibutuhkan dan harus dilakukan

peremajaan maka wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana akan

menyetujuinya.

3) Setelah mendapat persetujuan dari wakil kepala sekolah bidang

sarana prasarana tahap selanjutnya akan dilakukan pengadaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

91

Berdasarkan dari hasil wawancara, observasi di lapangan dan

pembahasan di atas penulis menyatakan bahwa proses peremajaan saat

ini sudah berjalan berdasarkan praktik baik yang selama ini berlangsung.

Belum adanya SOP/pedoman dalam proses peremajaan tidak

menjadikan persoalan dalam proses peremajaan sarana prasarana.

i. Pengalihan/mutasi aset

Pengalihan sarana prasarana (SP) adalah upaya memindahkan hak

dan/atau tanggungjawab, wewenang, kewajiban, penggunaan,

pemanfaatan dari sebuah unit kerja ke unit lainnya di lingkungan

Yayasan De Britto. Objek pengalihan yakni sarana dan prasarana berupa

prasarana bangunan, prasarana umum, sarana pembelajaran, sarana

sumber belajar dan sarana pendukung.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi Yayasan De Britto

belum melaksanakan aktivitas pengalihan/mutasi sarana prasarana

sesuai dengan SOP yang dimiliki, sehingga bisa dikatakan proses

pengalihan belum sesuai dengan teori yang ada. Aktivitas menurut SOP

yang seharusnya dilakukan dalam proses pengalihan yaitu:

1) Unit kerja bersangkutan mengajukan permohonan pemindahan

prasarana ke bagian inventaris

2) Bagian inventaris mengklarifikasi pada unit kerja bersangkutan

terkait dengan prasarana yang akan dialihkan/dipindahkan

3) Bagian inventaris melakukan peninjauan lapangan atas objek yang

akan dialihkan/dipindahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

92

4) Bagian inventaris memverifikasi/validasi atas objek yang akan

dialihkan/dipindahkan

5) Pengajuan permohonan pemindahan dari bagian inventaris kepada

kepala bagian sarana dan prasarana sekolah. Jika tidak disetujui

maka proses selesai, namun jika disetujui proses berlanjut

6) Atas persetujuan kepala bagian sarana dan prasarana sekolah bagian

inventaris mengeluarkan surat perintah pemindahan prasarana

7) Bagian inventaris menyerahkan surat perintah pemindahan prasarana

dan menyerahkan terimakan objek bersangkutan dari unit kerja asal

(pihak lama) ke unit kerja yang baru

8) Bagian inventaris melakukan pengadministrasian atas pemindahan

objek

9) Pembuatan laporan pemindahan prasarana oleh bagian inventaris

kepada kepala bagian sarana dan prasarana sekolah

Berdasarkan pembahasan diatas penulis menyatakan bahwa proses

pengalihan/mutasi aset sarana prasarana saat ini belum berjalan sesuai

dengan teori dan SOP/pedoman yang berlaku. Ketika sebuah barang

berpindah dari sebuah divisi ke divisi yang lainnya atau dari satu ruang

ke ruang lainnya tidak ada pencatatan yang mengakibatkan susahnya

mencari sarana prasarana yang telah berpindah tempat atau beralih

penanggungjawabnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

93

j. Pengawasan & Pengendalian

Pengawasan berarti Kepala Bagian Sarana Prasarana (SP) perhatian

pada SP apakah seluruh SP dikelola sesuai atau tidak dengan peraturan,

sedangkan mengendalikan berarti Bagian Sarana Prasarana mengatur

agar seluruh SP dikelola sesuai peraturan. Pengawasan dan

pengendalian menjadi satu fungsi kegiatan yang saling berkaitan dan

berada dalam tanggung jawab serta wewenang kepala bagian sarana

prasarana sekolah.

Berdasarkan sasarannya, maka pengawasan dan pengendalian dalam

pengelolaan seluruh SP berupa:

1) Prasarana bangunan,

2) Prasarana umum,

3) Sarana pembelajaran,

4) Sarana sumber belajar,

5) Sarana pendukung.

Ruang lingkup pengawasan dan pengendalian SP meliputi:

1) Menentukan alat/instrumen pengawasan dan pengendalian;

2) Menjadwalkan secara berkala kegiatan pengawasan dan

pengendalian;

3) Menindaklanjuti hasil pengawasan dan pengendalian;

4) Pelaporan kegiatan pengawasan dan pengendalian kepada kepala

sekolah melalui wakil kepala sekolah bagian sarana prasarana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

94

Berdasarkan dari hasil wawancara, observasi di lapangan dan

pembahasan di atas penulis menyatakan bahwa proses pengawasan dan

pengendalian manajemen aset sarana prasarana saat ini belum berjalan

hal ini dikarenakan belum dimilikinya SOP/pedoman dalam

pengawasan dan pengendalian manajemen aset, sehingga menjadi tidak

jelas apa yang harus diawasi dan dikendalikan. Aktivitas pengawasan

dan pengendalian yang dilakukan belum sampai pada apakah seluruh

sarana prasarana dikelola sesuai dengan peraturan/SOP mengenai proses

perencanaannya, pengadaan, penginventarisasian, legal

audit/kepemilikan, penilaian, operasi dan pemeliharaan, penghapusan,

peremajaan, pengalihan/mutasi melainkan masih sebatas pada saat

pembeliannya dan dimana barang itu berada.

2. Faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan manajemen aset di

Yayasan De Britto

Keberhasilan dari manajemen aset sarana prasarana tentu membutuhkan

keterlibatan dan kerjasama dari seluruh elemen yang ada di Yayasan De

Britto terlebih setiap divisi yang ada di SMA Kolese De Britto. Kesadaran

akan pentingnya manajemen aset menjadi hal pokok yang harus

diperhatikan agar pelaksanaan manajemen aset sarana prasarana dapat

berjalan sebagaimana mestinya.

Berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi di lapangan penulis

menyoba menyajikannya dalam tabel 5.2 faktor penghambat manajemen

aset

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

95

Tabel 5.2: Faktor Penghambat Tahapan Manajemen Aset

Aspek Kegiatan Faktor

Penghambat Keterangan

1. Perencanaan Ada a. Belum adanya SOP

Perencanaan.

b. Kurangnya pemahaman dan

kesadaran pegawai akan

pentingnya proses

perencanaan.

2. Pengadaan Ada a. Ada sebagian SOP yang tidak

berjalan yaitu aktivitas

lelang.

b. Kurangnya pemahaman dan

kesadaran pegawai akan

pentingnya proses

pengadaan.

3. Inventarisasi Ada a. SOP tidak dijalankan.

b. Kurangnya pemahaman dan

kesadaran pegawai akan

pentingnya proses

inventarisasi.

c. Belum jelas siapa yang harus

melakukan aktivitas ini.

4. Legal

Audit/Kepemilikan

aset

Ada a. Belum ada SOP.

b. Kurangnya pemahaman dan

kesadaran pegawai akan

pentingnya proses legal audit.

c. Belum jelas siapa yang harus

melakukan aktivitas ini.

5. Penilaian Ada a. SOP tidak dijalankan.

b. Kurangnya pemahaman dan

kesadaran pegawai akan

pentingnya proses penilaian.

c. Belum jelas siapa yang harus

melakukan aktivitas ini.

d. Tidak dimilikinya daftar aset

tetap terbaru.

6. Operasi &

Pemeliharaan

Ada a. Sebagian SOP tidak berjalan.

b. Kurangnya pemahaman dan

kesadaran pegawai akan

pentingnya proses operasi

dan pemeliharaan.

c. Belum dimilikinya jadwal

rutin pemeliharaan aset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

96

d. Tidak dimilikinya daftar aset

tetap terbaru.

7. Penghapusan Ada a. SOP tidak dijalankan.

b. Kurangnya pemahaman dan

kesadaran pegawai akan

pentingnya proses

penghapusan.

c. Belum jelas siapa yang harus

melakukan aktivitas ini.

8. Peremajaan Ada a. Belum ada SOP.

b. Belum jelas siapa yang harus

melakukan aktivitas ini.

9. Pengalihan Ada a. SOP Belum dijalankan.

b. Kurangnya pemahaman dan

kesadaran pegawai akan

pentingnya proses

pengalihan.

c. Belum jelas siapa yang harus

melakukan aktivitas ini.

10. Pengawasan dan

Pengendalian

Ada a. Belum ada SOP.

b. Kurangnya kerjasama pihak

Yayasan dan sekolah.

c. Tidak tau apa yang harus

diawasi dan dikendalikan.

Berdasarkan tabel 5.2 di atas penulis mencoba merangkum faktor yang

menjadi penghambat dalam pelaksanaan manajemen aset, antara lain yaitu:

a) SOP tata kelola sarana prasarana yang dibuat pada bulan Mei tahun 2015

hanyalah menjadi sebuah dokumen yang tersimpan rapi sebagai arsip.

Hal ini terlihat dari belum berjalannya SOP manajemen aset secara

maksimal.

b) SOP manajemen aset belum lengkap sesuai dengan teori yang

dikemukakan dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

97

c) Belum tersosialisasikannya SOP tata kelola sarana prasarana ke seluruh

pegawai, sehingga manajemen aset belum berjalan berdasarkan SOP

yang berlaku.

d) Kurangnya pemahaman dan kesadaran pegawai akan pentingnya

manajemen aset sebagai bagian dari cara kerja dalam mengelola aset

sarana prasarana.

e) Belum adanya jobdesk khusus mengenai manajemen aset, sehingga

menjadi tidak jelas siapa divisi/bagian yang berhak menangani aktivitas

manajemen aset.

Dari pembahasan diatas penulis menyatakan bahwa beberapa faktor

penghambat dalam pelaksanaan manajemen aset di Yayasan De Britto agar

menjadikan perhatian untuk segera ditindaklanjuti agar manajemen aset

sarana prasarana dapat berjalan secara utuh dan menyeluruh.

3. Bagaimana alternatif solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan

manajemen aset di Yayasan De Britto?

Permasalahan manajemen aset yang terjadi menjadi tanggung jawab

Yayasan De Britto dan SMA Kolese De Britto. Hal ini selaras dengan

stewardship theory Donaldson & Davis (1991) yang menggambarkan

situasi dimana para manajemen tidak termotivasi oleh tujuan-tujuan

individu melainkan lebih ditujukan pada sasaran hasil utama untuk

kepentingan organisasi. Sehingga kesuksesan manajemen aset dapat

digambarkan dari kerjasama yang baik antara Yayasan/pemilik (principals)

dan manajemen (steward).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

98

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi serta hasil temuan di

lapangan penulis menyatakan, sebagai alternatif solusi dalam menangani

permasalahan manajemen aset sarana dan prasarana diperlukan kerjasama

antara Yayasan, manajemen sekolah beserta seluruh pegawai yang terlibat

dalam proses manjemen aset. Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan

sebagai alternatif solusi dalam mengatasi permasalahan manajemen aset

yaitu:

a) Mengevaluasi pelaksanaan manajemen aset yang saat ini terjadi.

b) Menyempurnakan SOP sesuai dengan teori manajemen aset dan

disesuaikan dengan kebutuhan lembaga.

c) Sosialisasi SOP tata kelola sarana prasarana ke seluruh pegawai,

sehingga manajemen aset dapat berjalan berdasarkan SOP yang berlaku.

d) Memberikan pemahaman dan kesadaran kepada pegawai akan

pentingnya manajemen aset sebagai bagian dari cara kerja dalam

mengelola aset sarana dan prasarana

e) Membuat job desk bagi pengelola aset.

f) Jika diperlukan membentuk divisi pengelolaan aset atau menunjuk

penanggungjawab yang akan menjalankan aktivitas manajemen aset.

g) Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Aset, untuk membantu

menyediakan data-data yang diperlukan dalam aktivitas pengawasan dan

pengendalian manajemen aset.

Beberapa alternatif solusi tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan

pihak manajemen agar manajemen aset dapat terlaksana dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

99

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dibahas pada Bab

sebelumnya mengenai manajemen aset sarana prasarana pendidikan di Yayasan

De Britto unit karya SMA Kolese De Britto, dapat disimpulkan bahwa:

1. Praktik manajemen asaet di Yayasan De Britto

Manajemen aset merupakan bentuk tata kelola yang dapat dilakukan

dalam rangka mengelola aset sarana prasarana pendidikan. Tahapan penting

dalam manajemen aset yaitu meliputi aktivitas perencanaan, pengadaan,

inventarisasi, legal audit/kepemilikan, penilaian, operasi serta

pemeliharaan, penghapusan, peremajaan, pengalihan, pengawasan dan

pengendalian aset. Dari semua aktivitas tersebut yang masih belum

dilaksanakan yaitu aktivitas inventarisasi, penilaian, penghapusan,

pengawasan dan pengendalaian. Sedangkan aktivitas yang sudah berjalan

namun belum optimal yaitu perencanaan, pengadaan, legal

audit/kepemilikan, operasi serta pemeliharaan, peremajaan, dan

pengalihan.

2. Faktor penghambat dalam pelaksanaan manajemen aset di Yayasan De

Britto

Keberhasilan manajemen di sebuah lembaga tentu memerlukan

kesadaran dari setiap individu. Oleh karena itu keterlibatan seluruh elemen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

100

di Yayasan De Britto diharapkan bisa mewujudkan berhasilnya manajemen

aset sarana prasarana. Berdasarkan hasil temuan dan fakta-fakta di lapangan

penulis mencoba menuliskan beberapa faktor penghambat yang

menyebabkan beberapa aktivitas dalam manajemen aset belum bisa

berjalan:

a. SOP Manajemen aset sarana prasarana yang dimiliki masih belum

lengkap sesuai dengan terori yang ada.

b. SOP yang dimiliki belum tersosialisasikan dengan baik sehingga

pegawai tidak mengetahui jika ada sebuah SOP dalam pengelolaan

sarana prasarana.

c. Belum adanya job deskripsi pekerjaan untuk menangani manajemen

aset.

d. Belum adanya bagian inventarisasi seperti yang disebutkan dalam

SOP/pedoman manajemen aset sarana prasarana Yayasan De Britto.

e. Belum adanya sistem terintegrasi manajemen aset yang dapat membantu

memudahkan dalam pekerjaan.

f. Kurangnya pemahaman dan kesadaran para pegawai akan pentignya

manajemen aset dalam pengelolaan sarana prasarana.

3. Alternatif solusi dalam mengatasi permasalahan manajemen aset di

Yayasan De Britto unit karya SMA Kolese De Britto

Permasalahan manajemen aset yang terjadi menjadi tanggung jawab

Yayasan De Britto dan SMA Kolese De Britto. Hal ini selaras dengan

stewardship theory Donaldson & Davis (1991) yang menggambarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

101

situasi dimana para manajemen tidak termotivasi oleh tujuan-tujuan

individu melainkan lebih ditujukan pada sasaran hasil utama untuk

kepentingan organisasi. Sehingga kesuksesan manajemen aset dapat

digambarkan dari kerjasama yang baik antara principals (Yayasan/pemilik)

dan steward (manajemen). Oleh karena itu sebagai alternatif solusi pihak

principals (Yayasan/pemilik) dan steward (manajemen) harus saling

bekerjasama dengan mengesampingkan tujuan pribadi. Beberapa faktor

penghambat dalam pelaksanaan manajemen aset harus menjadi perhatian

serius oleh kedua belah pihak untuk segera diatasi.

B. Keterbatasan Penelitian

Meskipun penelitian ini telah dilakukan dengan sebaik-baiknya, namun

tetap memiliki keterbatasan yang memerlukan penelitian selanjutnya dimasa

yang akan datang. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:

1. Informan tidak cukup memahami istilah-istilah dalam aktivitas manajemen

aset.

2. Data-data serta dokumen-dokumen terkait dengan aktivitas manajemen aset

sangat minim.

3. Pembangunan gedung merupakan salah satu bentuk aset tetap akan tetapi

dalam penelitian ini belum dilakukan penelitian secara mendalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

102

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah

diuraikan peneliti di atas, maka peneliti merekomendasikan beberapa hal

berkaitan dengan Manajemen Aset Sarana Prasarana Pendidikan di SMA

Kolese De Britto, sebagai berikut :

1. Pihak manajemen melakukan evaluasi pedoman tata kelola sarana prasarana

yang berlaku saat ini untuk selanjutnya dilakukan penyempurnaan.

2. Pada SOP Pengadaan bagian lelang perlu ditinjau kembali peraturannya

misalnya lelang dilakukan untuk jumlah tertentu dan mungkin lelang tidak

sepenuhnya terbuka tetapi lelang dengan penunjukkan peserta lelang

terbatas sehingga ada pembandingnya.

3. Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh pegawai agar SOP dapat

diimplemetasikan.

4. Membuat job spesifikasi pekerjaan bagian manajemen aset.

5. Membentuk divisi yang khusus menangani aktivitas manajemen aset.

6. Merancang sistem informasi terintegrasi manajemen aset agar dapat

membantu dalam setiap aktivitas proses manajemen aset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

103

Daftar Pustaka

Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif - Google Buku.

CV Jejak.

Arifin, M., & Banawi. (2014). Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Ar-

Ruzz Media.

Arikunto, P. D. S. (2005). Manajemen Penelitian. Pustaka Belajar.

Arikunto, P. D. S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT

RINEKA CIPTA.

Arikunto, P. D. S., & Yulliana, L. (2012). Manajemen Pendidikan. Aditya Media.

Bafadal, I. (2008). Manajemen Perlengkapan Sekolah: Teori dan Aplikasinya. PT.

Bumi Aksara.

Bancin, A., & Lubis, W. (2017). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

Studi Kasus SMA Negeri 2 Lupuk Pakam. EducanduM, 10, 62--69.

Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. (2007). Qualitative Research for Education: An

Introduction to Theory and Methods. Pearson Education, Inc.

Donaldson, L., & Davis, J. H. (1991). Stewardship Theory or Agency Theory: CEO

Governance and Shareholder Returns. Australian Journal of Management, 16,

49–64.

Dr. Rahmat, M. P. I. (2019). Pendidikan Agama Islam: Analisis Kebijakan

Pendidikan Agama Islam Indonesia Era 4.0. Literasi Nusantara.

https://books.google.co.id/books?id=kmDwDwAAQBAJ

Educate Magis. (2019). The 2019 Map of the Jesuit Global Network of Schools.

https://www.educatemagis.org/blogs/the-2019-map-of-the-jesuit-global-

network-of-schools-is-here/#

Farikhah, S. (2015). Manajemen Lembaga Pendidikan. Aswaja Pressindo.

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24

Tahun 2007, (2007).

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007,

Pub. L. No. 24 (2007).

http://repositori.kemendikbud.go.id/18715/1/Permendiknas-No.-24-tahun-

2007.pdf

Kusumastuti, D., & Sugiama, A. G. (2017). Manajemen Logistik Organisasi Publik.

Universitas Terbuka.

Lubis, M. S. (2018). Metodologi Penelitian. Deepublish.

Mardawani. (2020). Praktis Penelitian Kualitatif “Teori Dasar dan Analisis Darta

Dalam Perspektif Kualitatif.” Deepublish.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar

Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),

Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), dan Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliya h (SMA/MA), (2007).

https://peraturan.go.id/peraturan/view.html?id=11e89f6c81b2fa12b67a30393

4383231

Minarti, S. (2011). Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri. Ar-Ruzz Media.

Moleong, L. J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

104

Mulyasa, E. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah (7 ed.). PT. Remaja Rosdakarya.

Nadhiroh, S. (2016). Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan Dalam

Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar di MIN Jejeran Bantul

[UIN Sunan Kalijaga]. In Pendidikan Indonesia. http://digilib.uin-

suka.ac.id/21465/

Pananrangi, A. R. (2017). Manajemen Pendidikan (A. G. Tantu (ed.)). Celebes

Media Perkasa.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, (2003).

https://peraturan.go.id/peraturan/view.html?id=11e44c4ebd49cfc093ae31323

1363139

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Pedoman

Pengelolaan Barang Milik Daerah, Pub. L. No. 19 (2016).

https://peraturan.go.id/peraturan/view.html?id=11e6dc5fb10f94b8b55c30393

5303233

Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah, Pub. L. No. 28 (2020).

https://peraturan.go.id/peraturan/view.html?id=e5fe5318896364a494b4a9a3d

1b213e3

Siregar, D. D. (2004). Manajemen Aset Strategi Penataan Konsep Pembangunan

Berkelanjutan Secara Nasional dalam Konteks Kepala Daerah Sebagai

CEO’s Era Globalisasi dan Otonomi Daerah. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Society of Jesus. (2005). Instruction on the administration of goods (IAG). General

Curia Society of Jesus.

Suaedi, F. (2019). Dinamika Manajemen Strategis Sektor Publik di Era Perubahan.

Airlangga University Press.

https://books.google.co.id/books?id=QLjQDwAAQBAJ

Sugeng. (2017). Implementasi manajemen sarana dan prasarana dalam

peningkatan mutu pendidikan di MTs Negeri Sragen. INSTITUT AGAMA

ISLAM NEGERI SURAKARTA.

Sugiono. (2015). Metode Penelitian manajemen. Alfabeta.

//digilib.bkkbn.go.id/index.php?p=show_detail&id=36852&keywords=meto

de+penelitian+manajemen

Sulistyorini. (2006). Manajemen Pendidikan Islam. Elkaf.

Wahyuni, S., & Khoirudin, R. (2020). Pengantar Manajemen Aset. CV. Nas Media

Pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

105

Lampiran-lampiran

Lampiran 1

Pedoman Wawancara

No Pertanyaan

Perencanaan: Perencanaan kebutuhan aset muncul karena adanya tujuan yang

hendak dicapai. Aset yang dibutuhkan akan digunakan oleh pemilik/pengelola

untuk

memperlancar pencapaian tujuan. Suatu perencanaan kebutuhan aset harus

berorientasi kepada pengguna (user). Perencanaan kebutuhan aset didasarkan

pada master plan organisasi bersangkutan dan ketersediaan dana.

1. Apakah saat ini mempunya pedoman dalam perencanaan kebutuhan

aset? (tanah, bangunan, sarana prasarana)

2. Apakah perencanaan kebutuhan aset sudah berjalan? Seberapa jauh

sudah berjalan?

3. Bagaimana prosesnya? (yang terjadi saat ini)

4. Apakah dasar/landasan dalam merencanakan kebutuhan aset?

(statuta, RIP, RENSTRA)

5. Siapa saja yang terlibat dalam perencanaan aset?

6. Adakah dokumen terkait perencanaan kebutuhan aset? jika ada

dalam bentuk apa ?

Pengadaan: Pengadaan aset adalah kegiatan mengadakan barang/jasa yang

dibiayai

sendiri ataupun yang dibiayai oleh pihak luar, baik yang dilaksanakan secara

swakelola (sendiri) maupun oleh penyedia barang/jasa.

1. Apakah saat penelitian ini berlangsung sudah mempunyai pedoman

dalam pengadaan aset? (dokumen-dokumen pengadaan, pedoman

pemilihan vendor, pedoman lelang, dll)

2. Kapan pengadaan aset mulai dilakukan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

106

3. Pengadaan aset apa saja yang saat ini dilakukan? (inventaris, tanah,

bangunan)

4. Bagaimana prosedur pengadaan aset yang terjadi saat ini?

5. Bagaimana cara dalam pengadaan aset? (Melalui pembelian,

pembuatan sendiri, hibah/bantuan, sewa, pinjam, pendaurulangan,

penukaran, perbaikan & rekondisi)

Inventarisasi: kegiatan mengidentifikasi kualitas dan kuantitas prasarana serta

sarana secara fisik dan secara yuridis/legal. Inventarisasi ini dalam bentuk

informasi data aset biasa disebut sebagai database aset atau barang.

1. Apakah saat penelitian ini berlangsung proses inventarisasi aset

sudah berjalan ?

2. Jika sudah, bagaimana proses inventarisasi aset yang terjadi saat

ini?

3. Jika belum, mengapa proses inventarisasi aset tidak berjalan?

4. Apa saja kendala dalam proses inventarisasi aset?

5. Apa saja Usulan kedepan dalam proses inventarisasi aset?

Legal Audit/ Kepemilikan adalah kegiatan pengauditan untuk status

prasarana dan sarana, sistem dan prosedur penguasaan, sistem dan prosedur

pengalihan penggunaan dan penggunaan, pengidentifikasian adanya indikasi

permasalahan legalitas atau aspek yuridis, serta pencarian solusi untuk

memecahkan masalah legalitas yang terjadi atau terkait dengan penguasaan dan

pengalihan aset.

1. Apakah saat penelitian ini berlangsung proses legal

audit/kepemilikan aset sudah berjalan ?

2. Jika sudah, bagaimana proses legal audit/kepemilikan aset yang

terjadi saat ini?

3.

Jika belum, mengapa proses legal audit/kepemilikan aset ini tidak

berjalan?

4. Apa saja kendala dalam proses legal audit/kepemilikan aset?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

107

5. Apa saja Usulan kedepan dalam proses legal audit/kepemilikan

aset?

Penilaian adalah proses kegiatan untuk menentukan nilai aset yang dimiliki

sehingga dapat diketahui secara jelas nilai kekayaan yang dimiliki, yang akan

dialihkan, ataupun yang akan dihapuskan.

1. Apakah saat penelitian ini berlangsung proses penilaian aset sudah

berjalan ?

2. Jika sudah, bagaimana proses penilaian aset yang terjadi saat ini?

3. Jika belum, mengapa proses penilaian aset ini tidak berjalan?

4. Apa saja kendala dalam proses penghapusan aset?

5. Apa saja Usulan kedepan dalam proses penilaian aset?

Operasi dan Pemeliharaan mencakup pemanfaatan aset secara optimal, yaitu

proses pendayagunaan aset, sedangkan pemeliharaan adalah kegiatan

perawatan terhadap aset agar selalu siap memfasilitasi dalam menjalankan

tugas dan pekerjaan.

1. Apakah aset yang dimiliki telah dimanfaatkan secara optimal dan

didayagunakan dengan maksimal?

2. Apakah aset sudah didayagunakan sesuai

3. Apakah perawatan terhadap aset sudah dilakukan? Sejauh mana?

4. Apakah ada jadwal perawatan aset?

Jika ada bagaimana penjadwalannya?

Jika tidak apa kendalanya?

Penghapusan adalah kegiatan untuk menjual, menghibahkan, atau bentuk lain

dalam memindahkan hak kepemilikan atau memusnahkan seluruh/sebuah unit

atau unsur/item terkecil dari aset yang dimiliki.

1. Apakah saat penelitian ini berlangsung proses penghapusan aset

sudah berjalan ?

2. Jika sudah, bagaimana proses penghapusan aset yang terjadi saat

ini?

3. Jika belum, mengapa proses penghapusan aset ini tidak berjalan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

108

4. Apa saja kendala dalam proses penghapusan aset?

5. Apa saja Usulan kedepan dalam proses penghapusan aset?

Peremajaan Pada tahap ini, dilakukan peremajaan bagi aset yang telah usang,

baik

usang dalam sisi penggunaan dan pemanfaatannya maupun usang karena

habis umur ekonomis atau umur teknisnya.

1. Apakah saat penelitian ini berlangsung proses peremajaan aset

sudah berjalan ?

2. Jika sudah, bagaimana proses peremajaan aset yang terjadi saat ini?

3. Jika belum, mengapa proses peremajaan aset ini tidak berjalan?

4. Apa saja kendala dalam proses peremajaan aset?

5. Apa saja usulan kedepan dalam proses peremajaan aset?

Pengalihan aset adalah proses memindahkan hak atau tanggung jawab,

wewenang, kewajiban penggunaan, dan pemanfaatan dari sebuah unit kerja ke

unit lainnya di lingkungan sendiri.

1. Apakah saat penelitian ini berlangsung proses pengalihan/mutasi

perpindahan aset sudah berjalan ?

2. Jika sudah, bagaimana proses pengalihan/mutasi perpindahan aset

yang terjadi saat ini?

3. Jika belum, mengapa proses pengalihan/mutasi perpindahan aset ini

tidak berjalan?

4. Apa saja kendala dalam proses pengalihan/mutasi perpindahan aset?

5. Apa saja usulan kedepan dalam proses pengalihan/mutasi

perpindahan aset?

Pengawasan merupakan kegiatan untuk melihat dan menilai secara nyata dan

benar apakah pada pelaksanaan kegiatan manajemen aset dilaksanakan

berdasarkan dengan peraturan yang telah ditetapkan atau tidak.

1. Apakah Pengawasan terhadap manajemen aset sudah dilakukan?

2. Jika sudah, bagaimana proses pengawasan manajemen aset yang

terjadi saat ini?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

109

3. Jika belum, mengapa proses pengawasan manajemen aset ini tidak

berjalan?

4. Apa saja kendala dalam proses pengawasan manajemen aset?

5. Apa saja usulan kedepan dalam proses peremajaan aset?

Pengendalian merupakan kegiatan untuk memberikan kepastian dan

memberikan arahan kepada pekerja agar kegiatan dalam pengelolaan aset

dilaksanakan sesuai dengan rencana yang sebelumnya telah ditetapkan.

1. Apakah pengendalian terhadap manajemen aset sudah dilakukan?

2. Jika sudah, bagaimana proses pengendalian manajemen aset yang

terjadi saat ini?

3. Jika belum, mengapa proses pengendalian manajemen aset ini tidak

berjalan?

4. Apa saja kendala dalam proses pengendalian manajemen aset?

5. Apa saja usulan kedepan dalam proses pengendalian aset?

Pembangunan merupakan kegiatan renovasi bangunan lama atau membangun

gedung baru

1. Apakah saat ini Yayasan De Britto memiliki masterplan

pembangunan?

2. Apakah yang menjadi pertimbangan dalam melakukan pekerjaan

pembangunan?

3. Bagaimana tahapan dalam renovasi dan atau pembangunan gedung?

4. Apakah ada panitia khusus dalam proses pembangunan gedung?

5. Apakah ada ketentuan dalam menentukan arsitek dan pemborong

yang akan mengerjakan pekerjaan pembangunan? (missal

penunjukan langsung atau lelang, siapa yang menyetujuinya)

6. Siapa yang bertanggungjawab atas kegiatan pembangunan?

(kaitannya dengan kesesuaian atas perencanaan yg telah dibuat

dalam hal spesifikasi, konstruksi dan anggarannya)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

110

7. Apakah dalam pembangunan gedung baru harus atas persetujuan

dari Provincial Provinsi Indonesia atau bahkan sampai ke Jendral

Jesuit di Roma?

8. Apa saja kendala dalam proses pembangunan gedung?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

111

Lampiran 2

Ringkasan hasil wawancara

A. Perencanaan

1. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak Agustinus Prih Adiartanto,

S.Pd, M.Ed selaku kepala sekolah di SMA Kolese De Britto yang

menyatakan bahwa:

“Penetapan kebutuhan sarana prasarana pendidikan ditentukan secara

langsung pada rapat awal semester, jadi seluruh kebutuhan yang ada di

dalam RENOP diusulkan melalui proses analisis dan perencanaan

kebutuhan. Perencanaan ini dilakukan berdasarkan prioritas sehingga

untuk kebutuhan yang tidak mendesak tidak akan dilaksanakan pada tahun

ajaran ini. ”.

2. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak Petrus Gandhi Prastowo, S.Pd.

selaku wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana SMA Kolese De Britto

Yogyakarta, yang menyatakan bahwa:

“Perencanaan penetapan kebutuhan rutin dilakukan pada awal tahun ajaran

melalui rapat koordinasi antar divisi untuk menentukan kebutuhan-

kebutuhan selama satu tahun ajaran. Jadi, apa yang kita perlukan itu

berdasarkan apa yang telah kita rancang, dengan melihat pada budget yang

sudah terjadi di tahun sebelumnya lalu kita konfirmasikan pada saat rapat

koordinasi. Ketika memasuki tahun ajaran baru, kami memberi surat

kepada masing-masing divisi seperti misalnya perpustakaan, teknisi,

laboran, rumah tangga, penggandaan dan tata usaha untuk berkoordinasi

secara mandiri artinya per divisi dahulu. Mereka saya perintahkan untuk

membuat list kebutuhan sesuai dengan divisi dan membicarakannya.

Kemudian ketika sudah diberi waktu beberapa saat misalnya 1 (satu)

minggu atau 10 (sepuluh) hari kemudian saya bersama dengan kepala

bagian sarana dan prasarana kantor yayasan memanggil para karyawan di

setiap divisi dalam rapat koordinasi untuk mengolah apa yang telah

diusulkan oleh masing-masing divisi berkaitan dengan usulan aset atau

pengadaan barang. Dalam rapat koordinasi ini dilakukan evaluasi atas aset

yang telah dibeli misalnya kenapa gampang rusak, kualitasnya tidak baik

dan sebagainya. Hasil evaluasi akan dipergunakan dalam perencanaan agar

ketika melakukan pengadaan aset bisa tepat dan sesuai dengan yang telah

direncanakan.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

112

3. Ringkasan hasil wawancara dengan Kepala Tata Usaha

“Pada setiap bulan April sebelum tahun ajaran berakhir setiap divisi sudah

diminta menyampaikan kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan

pada tahun ajaran mendatang. Kami terlibat langsung dalam proses

perencanaan ini dengan membuat daftar kebutuhan sarana dan prasarana

untuk divisi Tata Usaha.”

4. Ringkasan hasil wawancara dengan staf bagian teknisi komputer.

“Perencanaan aset saat ini sudah berjalan. Perencanaan dimulai dari divisi,

biasanya pada awal tahun ajaran divisi kami akan diminta untuk membuat

anggaran apa yang akan dibelanjakan selama satu tahun ajaran. Nanti dari

koordinator akan di breakdown ke divisi masing-masing dan kami akan

menganggarkan berdasarkan kegiatan apa yang akan terjadi pada suatu

tahun ajaran. Seperti printing raport kemudian nanti ada penambahan-

penambahan seperti kabel untuk jaringan internet dan lain sebagainya. Jadi

perencanaan lebih sifatnya jangka pendek hanya untuk memenuhi

kebutuhan tahun ajaran berjalan. Lalu setelah ada perencanaan diajukan ke

wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana oleh koordinator kami

untuk digabungkan dengan pengajuan dari divisi yang lain.”

B. Pengadaan Aset Sarana Prasarana

1. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak Petrus Gandhi Prastowo, S.Pd.

selaku wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana SMA Kolese De Britto

Yogyakarta, yang menyatakan bahwa:

“prosedurnya simple tidak seribet dengan sekolah negeri. pertama kami

nilai terlebih dahulu apakah pengadaannya. Semisal pengadaan LCD,

kalau sifatnya sangat penting, otomatis akan segera kami adakan. Atau ada

pengajuan pengadaan yang tidak begiku penting akan saya pertimbangkan.

Kalau saya berterus terang karena menjabat di tengah jalan menggantikan

pak franky saya tidak diberitahu oleh pak franky bagaimana kalau ada

pengadaan barang tertentu apakah melalui lelang atau bagaimana jadi

menurut sepengetahuan saya belum ada pedoman tertulis untuk proses

pengadaan barang. Pengalaman sampai detik ini ketika saya geluti

misalnya pengadaan kertas siapa yg mengirimkan ini sudah berjalan, jadi

tidak ada yang baru karena sudah memiliki langganan atau dengan

menunjuk langsung. Sampai detik ini saya merasa ada rekanan baru yang

bener-bener kerjasama dengan saya pribadi mewakili sekolah. Misalnya

kalender percetakan kanisius itu sudah pesan dari Romo gustawan harus

begitu jadi kami tidak mengganti, contoh lagi seperti student hand book

juga sudah biasa dengan andi offset. Jadi dengan saya tidak ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

113

penunjukan saya kepada agen tertentu, jadi mengikuti yg sudah, jadi

mengalir karena kebiasaan dari tahun ke tahun seperti itu. Dan begini juga

ketika saya rasakan ketika kita memutuskan sesuatu itu berdasarkan naluri

pengalaman orang lain. Saya beri contoh yang saya masih ingat, saya

menentukan kalau nggak salah kartu ucapan natal idul fitri itu saya yang

menentukan misalnya kita memakai tempatnya salah satu orang tua murid

usahanya percetakan, itu kenapa karena itu banyak orang mengatakan

pekerjaanya cepat dan tidak itungan apakah partainya harus banyak dan

pekerjaan baik. Nah seperti pertimbangan praktis itu tidak melalui kita

membuka siapa yang mau menawarkan. Sepengetahun saya tidak ada

Dalam proses pengadaan belum ada pedoman tertulis.

2. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak D. Nino Wahyu W. selaku

kepala tata usaha di SMA Kolese De Britto Yogyakarta menjelaskan bahwa:

“Untuk pengadaan sarana dan prasarana yang nilainya tidak melebihi

Rp.10.000.000 (sepuluh juta rupiah) akan ditangani langsung oleh sekolah,

misalkan pembelian LCD, Komputer, Perlengkapan jaringan internet, dan

lain sebagainya. Sedangkan untuk nilai yang melebihi Rp.10.000.000

harus mengajukan ke Yayasan untuk mendapatkan persetujuan dan setelah

ada persetujuan yang akan menangani pengadaan ini adalah bagian sarana

dan prasarana Yayasan, misalnya pembelian genzet, pemasangan jaringan

CCTV, computer laboratorium, pembangunan-pembangunan besar dan

lain sebagainya. Kalau swasta kan berbeda dengan negeri, kalau negeri

dananya hanya 1 yaitu dari bantuan operasional sekolah (BOS), baik itu

BOSNAS atau dari pemerintah daerah (BOSDA). Kalau kami swasta

sumbernya banyak, dari BOS ada, dari hibah juga ada, dari SPP anak-anak

juga ada”.

C. Inventarisas Aset Sarana Prasarana Pendidikan di SMA Kolese De Britto

Yogyakarta

1. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak Petrus Gandhi Prastowo, S.Pd.

selaku wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana SMA Kolese De Britto

Yogyakarta, yang menyatakan bahwa:

“Terus terang saja inventarisasi selama ini menjadi kelemahan dari bagian

sarana prasarana, jadi sayapun tidak melihat disini ada data tentang aset

yang berisi spesifikasi lengkap beserta keterangannya. karena saya dengar-

dengar pihak sarana prasarana Yayasan mau mencari semacam software

yg bisa membantu mempermudah proses inventarisasi tetapi sampai

sekarang belum ada. Kalau boleh saya berterus terang proses inventarisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

114

aset tidak berjalan. Jadi kalau misalnya saya diyanya LCD projector ada

berapa dan kondisinya bagaimana saya tidak bisa dengan cepat

memberikan jawabannya. Kemudian komputer mana yang rusak, mana

yang masih baik juga kita tidak bisa mengetahui karena tidak ada data.

Saya kira itu pekerjaan besar dari lembaga yang harus menjadi perhatian.”

2. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak D. Nino Wahyu W. selaku

kepala tata usaha di SMA Kolese De Britto Yogyakarta menjelaskan bahwa:

“Proses Inventarisasi yang terjadi saat ini hanya sebatas pada jurnal

akuntansi. Proses penomoran dan pengidentifikasian aset belum terjadi

sehingga tidak diketahui secara pasti jumlah aset yang dimiliki. Hal ini

menjadi kelemahan dalam proses inventarisasi dan harus segera

mendapatkan perhatian khusus. Proses yang terjadi saat ini yaitu ketika

barang datang di kantor Tata Usaha akan dicek oleh divisi yang melakukan

pengadaan/pemesanan, setelah sesuai dengan pesanan divisi terkait akan

membawa barang tersebut dan akan dipasang/diletakkan di tempat yang

telah ditentukan. Setelah barang ditempatkan Tata Usaha tidak mengetahui

lagi dimana barang tersebut berada. Belum adanya pedoman baku

mengenai inventarisasi aset mungkin menjadi salah satu sebab belum

berjalannya proses ini.”

3. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak Y. Wisnu Chrisandaru selaku

staf teknisi komputer di SMA Kolese De Britto Yogyakarta menjelaskan

bahwa:

“ Sepengetahuan saya untuk saat ini proses inventarisasi belum berjalan

dengan ideal. Untuk keperluan saya pribadi inventarisasi hanya saya

lakukan berdasarkan kebutuhan saya dan sesuai dengan pengetahuan yang

saya miliki. Yang saya lakukan saat ini yaitu Setelah belanja saya akan

melaporkan keuangan ke bagian kasir. Kemudian barang akan saya bawa

sendiri dan akan saya kelola. Jika barang itu menetap dan menjadi

tanggungjawab saya di divisi teknisi komputer maka saya akan

menginventarisasi secara pribadi tanpa pelabelan dan atas inisiatif saya

sendiri. Tetapi dengan data yang seadanya karena saya tidak mengetahui

standar inventarisasi seperti apa, mungkin hanya tanggal pembelian, serial

number dan jumlah unitnya. Data tersebut akan saya gabungkan bersama

buku peminjaman barang sehingga paling tidak ada historinya barang ini

sejak kapan barang ini dipinjam dan berapa kali jadi ketika rusak pun saya

tau barang ini usianya sudah lama sudah sering dipakai artinya memang

layak untuk diperbaharui.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

115

D. Legal Audit/Kepemilikan Aset Sarana Prasarana Pendidikan di SMA

Kolese De Britto Yogyakarta

1. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak Petrus Gandhi Prastowo, S.Pd.

selaku wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana SMA Kolese De Britto

Yogyakarta, yang menyatakan bahwa:

“Saat ini saya malah baru tau dan mendengar terkait dengan proses legal

audit ini, selama saya menjabat belum pernah melakukan proses legal audit

sarana prasarana di SMA Kolese De Britto yang mencakup pengauditan

bagi status sarana dan prasarana, sistem dan prosedur penguasaan, sistem

dan prosedur pengalihan, pengidentifikasian adanya indikasi

permasalahan legalitas atau aspek yuridis, pencarian solusi untuk

memecahkan masalah legalitas yang terjadi atau terkait dengan

penguasaan dan pengalihan sarana serta prasarana fisik.”

E. Penilaian Aset Sarana Prasarana Pendidikan di SMA Kolese De Britto

Yogyakarta

1. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak Petrus Gandhi Prastowo, S.Pd.

selaku wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana SMA Kolese De Britto

Yogyakarta, yang menyatakan bahwa:

“Saat ini proses penilaian aset belum berjalan. Hal ini juga merupakan

salah satu kelemahan dari lembaga ini. Selama ini siapa yang mempunyai

wewenang untuk melakukan penilaian ini masih belum diatur dengan

jelas. Nah selama ini kita hanya percaya saja jadi misalnya kita pernah

menyuruh teknisi untuk menilai setiap unit LCD yang ada di kelas

umurnya berapa dan berapa jam dipakai waktu itu semua ada datanya,

itupun kita lakukan karena saat itu kita juga ada rencana untuk

menyerahkan pada pihak vendor untuk memaintain LCD kita.”

2. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak D. Nino Wahyu W. selaku

kepala tata usaha di SMA Kolese De Britto Yogyakarta menjelaskan bahwa:

“saat ini proses penilaian aset belum berjalan hal ini belum bisa berjalan

karena belum adanya aturan baku atau mungkin sudah ada aturan tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

116

belum tersosialisasikan kepada seluruh karyawan. Selain itu ada

kemungkinan kurangnya pemahaman pegawai akan proses penilaian aset.”

3. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak Tri Handoyo selaku Koordinator

teknisi dan laboran di SMA Kolese De Britto Yogyakarta menjelaskan

bahwa:

“Proses penilaian aset sarana prasarana belum berjalan secara

berkelanjutan, kegiatan penilaian ini hanya dilakukan setiap akhir tahun

sebagai bagian dari proses perencanaan. Sebagai contoh di laboratorium

kami menilai peralatan yang masih layak untuk dipakai maupun yang

sudah rusak untuk kemudian diajukan dalam anggaran tahunan.”

F. Operasi dan pemeliharaan Aset Sarana Prasarana Pendidikan di SMA

Kolese De Britto Yogyakarta

1. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak Agustinus Prih Adiartanto, S.Pd,

M.Ed selaku kepala sekolah di SMA Kolese De Britto yang menyatakan

bahwa:

“yang paling jelek dari tempat kita adalah dalam pengelolaan yaitu

pengoperasian dan perawatannya. Sosialisasi penggunaan atau SOP

penggunaan kita belum mempunyai. Misalnya terkait dengan cara

pengoperasioan LCD Projektor banyak dari pemakai tidak mengetahui

bagaimana cara mematikan dengan benar, yang terjadi adalah ketika

selesai menggunakan LCD Projector langkah pertama yang dilakukan

adalah mencabut kabel power hal ini menyebabkan barang akan mudah

rusak karena mematikan tidak sesuai dengan prosedur. Kaitannya dengan

perawatan kita tidak cermat misalnya teknisi dalam penguasaan terhadap

alat masih lemah atau analisis kerusakannya itu belum baik sehingga

ketika merawat cenderung ketika sebuah barang sudah tidak bisa dipakai

ya dibuang dan beli lagi. Mungkin karena kita belum ada suatu aturan,

misal bagian teknisi punya data barang apa saja, pembelian kapan, kira-

kira kita mau merawat kapan, manajemen perawatannya ini belum muncul.

Jadi disini itu beli, dipakai, tidak dirawat tau-tau rusak.”

2. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak Petrus Gandhi Prastowo, S.Pd.

selaku wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana SMA Kolese De Britto

Yogyakarta, yang menyatakan bahwa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

117

“Untuk SOP pengoperasian aset sejauh sepengetahuan saya belum ada.

Jadi ketika membeli sebuah alat ya langsung dipakai begitu saja tanpa

terlebih dahulu membaca manualnya, apa yang boleh dan tidak boleh

dilakukan terhadap alat tersebut. Misalnya kita punya alat pemotong

rumput ketika membeli ya langsung dipakai begitu saja tanpa

memperhatian manual penggunaannya. Sedangkan untuk perawatan sudah

berjalan tetapi belum dilakukan secara berkala, hanya ketika sebuah

barang rusak lalu kemudian dilakukan penggantian. Belum ada jadwal

berkala untuk perawatan aset lebih cenderung ke perbaikan ketika ada

laporan dari pengguna jadi sifatnya masih pasif menunggu laporan

kerusakan.”

3. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak Y. Wisnu Chrisandaru selaku

staf teknisi komputer di SMA Kolese De Britto Yogyakarta menjelaskan

bahwa:

“Untuk perawatan secara rutin belum bisa secara optimal saya lakukan

karena keterbatasan jumlah tenaga dan banyaknya unit yang kami

maintenance. Tetapi saya mensiasati berdasarkan skala prioritas, jika alat

itu digunakan oleh siswa akan menjadi utama. Seperti misalnya LCD

Viewer akan kami lakukan secera berkala setiap mid semester, semester

dan liburan. Laboratorium komputer setiap 1 atau 2 bulan sekali

dibersihkan ruangan dan juga komputer dibersihkan.”

G. Penghapusan Aset Sarana Prasarana Pendidikan di SMA Kolese De Britto

Yogyakarta

1. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak Agustinus Prih Adiartanto, S.Pd,

M.Ed selaku kepala sekolah di SMA Kolese De Britto yang menyatakan

bahwa:

“Proses pengahapusan itu tidak terlaksana dengan baik karena barang-

barang rusak hanya ditumpuk begitu saja. Karena keterbatasan

pengetahuan teknisi atau user lalu ketika barang sdh tidak beroperasi atau

ada trouble itu hanya ditumpuk-tumpuk sampai pada banyak sekali barang

yang mau dibuang atau dibetulkan jadi hanya ditumpuk. Jadi belum

sampai bisa memperhitungkan misalnya contoh pak wili itu mengatakan

kalau LCD projector yg rusak-rusak sekian LCD projector bisa ditukarkan

1 yang baru, nah kita itu ada yg rusak ada keluahan langsung beli maka

hilang maknanya komponen-komponen yg masih bisa digunakan.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

118

2. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak Petrus Gandhi Prastowo, S.Pd.

selaku wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana SMA Kolese De Britto

Yogyakarta, yang menyatakan bahwa:

“Kalau menjawab secara realita proses penghapusan belum berjalan,

dengan kata lain barang yang rusak ya diongrokkan lalu pada saat tertentu

akan dirongsokkan. Proses penghapusan ini belum berjalan karena belum

adanya SOP atau aturan yang mengatur tentang proses penghapusan dan

juga mungkin keterbatasan pengetahuan tentang proses penghapusan aset

sarana dan prasarana. Jadi ketika ada barang rusak ya sudah langsung

ditumpuk di gudang atau di tempat biasa untuk menaruh barang-barang

rusak.”

3. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak Y. Wisnu Chrisandaru selaku

staf teknisi komputer di SMA Kolese De Britto Yogyakarta menjelaskan

bahwa:

“Proses penghapusan belum berjalan, jika ada alat yang rusak langsung

digudangkan tanpa dilakukan pencatatan barang rusak. Dikarenakan

belum adanya pedoman dalam proses penghapusan aset sehingga kami di

lapangan tidak mengetahui apa yang harus dilakukan jika ada barang yang

rusak dan akan dihapuskan.”

H. Peremajaan Aset Sarana Prasarana Pendidikan di SMA Kolese De Britto

Yogyakarta

1. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak Petrus Gandhi Prastowo, S.Pd.

selaku wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana SMA Kolese De Britto

Yogyakarta, yang menyatakan bahwa:

“Peremajaan berjalan hampir sama dengan proses pengadaan jadi ketika

dalam tahun ajaran berjalan ada barang yang rusak maka selanjutnya

dilakukan penggantian melalui proses pengadaan. Misalnya User atau

atasan melaporkan jika ada barang inventaris yang rusak dan segera harus

diganti. Kemudian bagian yang bersangkutan misalnya jika barang yang

rusak adalah LCD Projector maka teknisi akan membuat pengajuan kepada

wakil kepala sekolah sarana dan prasarana untuk melakukan pengadaan,

tentu saja pengajuan harus sesuai dengan anggaran yang telah dibuat pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

119

awal tahun ajaran. Jika pengajuan di setujui maka proses peremajaan dan

pengadaan bisa segera dilakukan.”

2. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak Y. Wisnu Chrisandaru selaku

staf teknisi komputer di SMA Kolese De Britto Yogyakarta menjelaskan

bahwa:

“Saat ini proses peremajaan aset sudah berjalan, berdasarkan dari

permintaan user bukan berdasarkan data kondisi aset. Peremajaan sifatnya

masih kebutuhan saat ini. Ketika ada barang rusak baru kami ajukan untuk

penggantian. Kami akan mendapatkan laporan dari user kemudian atas

dasar laporan tersebut kami membuat pengajuan spesifikasi barang yang

akan dibeli untuk diketahui coordinator teknisi dan disetujui oleh wakil

kepala sekolah bidang sarana dan prasarana. Setelah itu kami akan

meminta uang ke bagian kasir untuk membeli barang tersebut.”

I. Pengalihan/mutasi Aset Sarana Prasarana Pendidikan di SMA Kolese De

Britto Yogyakarta

1. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak Petrus Gandhi Prastowo, S.Pd.

selaku wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana SMA Kolese De Britto

Yogyakarta, yang menyatakan bahwa:

“pengadministrasian pengalihan/mutasi aset sarana prasarana belum

berjalan di sini jadi kalau saya ditanya mengenai laporan mutase barang

saya tidak bisa menunjukkan datanya. Misalnya seperti almari besi yang

dulu berada di ruang server kemudian dipindah ke ruang lain itu tidak ada

pencatatannya. Memang ini menjadi PR juga buat bagian sarana

prasarana.”

2. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak D. Nino Wahyu W. selaku

kepala tata usaha di SMA Kolese De Britto Yogyakarta menjelaskan bahwa:

“proses pengalihan/mutasi perpindahan aset sudah berjalan akan tetapi

tidak ada pencatatannya/pengadministrasiannya sehingga ketika ditanya

sebuah barang sudah pindah kemana saja akan sulit untuk diketahui.

Minimnya pengetahuan pegawai mengenai proses pengalihan/mutasi aset

sehingga ketika memindahkan sebuah barang tidak ada semacam berita

acara mutasi aset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

120

J. Pengawasan dan pengendalian Aset Sarana Prasarana Pendidikan di SMA

Kolese De Britto Yogyakarta

1. Ringkasan hasil wawancara dengan Bapak Petrus Gandhi Prastowo, S.Pd.

selaku wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana SMA Kolese De Britto

Yogyakarta, yang menyatakan bahwa:

“Pengawasan dan pengendalian itu merupakan tugas tim sarana dan

prasarana atau tim aset. Jadi pejabat yang menangani urusan sarana prasara

seharusnya ialah wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana. Nah kalau

sudah muncul kesadaran maka harus dilakukan secara rutin, persoalannya

ada di kontinuitas pengawasannya. Nah pengawasan disini baru sebatas

pada saat pembelian dan dimana barang itu berada. Baru ngomong tentang

tempatnya tetapi belum mengawasi soal perawatan, SOP penggunaan,

penghapusan, mutasi/perpindahan. Belum sampai pada pengawasan

terhadapp cara menggunakan atau SOPnya atau prosedur penggunaan dan

pengawasan terhadap rutinitas control atau rutinitas perawatan. Contoh

yang paling kongkrit disini misalnya kita memiliki mesin pemotong

rumput itu membeli karena kebutuhan tetapi tidak mendidik orang yang

memakainya sehingga cara pakainya ngawur/asal dan ketika rusak tidak

punya pengetahuan harus diapakan akhirnya terbengkalai dan tidak bisa

dipakai.”

H. Permasalahan umum pengelolaan sarana dan prasarana

1. Ringkasan hasil FGD dengan Bapak D. Toni Ariyanti, S.E. selaku kepala

bagian sarana dan prasarana Yayasan De Britto Yogyakarta, yang

menyatakan bahwa:

“saya kira itu permasalahan yang terjadi di De Britto. Memang problem dari

kita yaitu soal kedisiplinan dan konsistensi. SOP sudah ada sejak 2015 akan

tetapi ya itu tadi kita tidak patuh dan disiplin menjalankan SOP yang berlaku

mulai dari tingkat atas sampai tingkat bawah, ketika pelaksana dan

pemangku kepentingan tidak disiplin maka akan menjadi masalah. Saya

sebagai kepala bagian kadang tidak tahu kalau sekolah melakukan

pengadaan. Ketika barang-barang dimasukkan ke dalam inventaris kita

belum mempunyai perangkat untuk mengelola itu. Daftar aset yang kita

punyai sudah lama tidak diperbaharui mau memperbaharui belum sempat,

hal ini saya akui belum ada kerjasama yang baik antara sekolah dan

Yayasan. Saat ini saya sedang menyusun manual book manajemen aset

tetapi juga berhenti. Yang harus digaris bawahi kita harus punya TIM agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

121

koordinasi sekolah dan Yayasan dapat terjalin. Terkait dengan lelang perlu

dibuat klausul lelang agar dalam pelaksanaan menjadi lebih jelas.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

122

Lampiran 3

Daftar Aset Tetap Yayasan De Britto dan SMA Kolese De Britto

Tabel Lampiran 3.1 : Daftar Aset Tetap Tanah (per Januari 2021)

No Keterangan Luas

1. Kompleks SMA Kolese De Britto 32.759 m2

2. Laboraturium alam SMA Kolese De Britto 32.125 m2

Tabel Lampiran 3.2 : Daftar Aset Bangunan (per Januari 2021)

No Keterangan Luas

1. Ruang Kelas 1406 m2

2. Laboratorium Bahasa 81 m2

3. Laboratorium Fisika 108 m2

4. Laboratorium Kimia 108 m2

5. Laboratorium Biologi 108 m2

6. Laboratorium Komputer 108 m2

7. Ruang Audio Visual 108 m2

8. Perpustakaan 324 m2

9. Ruang Rapat Kaca 320 m2

10. Ruang Direksi 116 m2

11. Ruang Tata Usaha 204 m2

12. Ruang Bimbingan konseling 354 m2

13. Kapel 995 m2

14. Aula 1060 m2

15. Ruang Rapat Yayasan 40 m2

16. Ruang Sekretariat Kantor Yayasan 139 m2

17. Toilet 33 m2

18. Lapangan Indor 665 m2

Tabel Lampiran 3.3 : Daftar Aset Inventaris sekolah dan kantor yayasan per tahun

ajaran 2020/2021

No Keterangan Jumlah

1 Printer laser jet 5 P 1

2 Pekerjaan akuistik 1

3 Printer NEC 2000 1

4 Spare part mesin foto copy 1

5 Pesawat telepon 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

123

No Keterangan Jumlah

6 Spare part komputer 1

7 Buku-buku perpustakaan 1

8 Buku-buku perpustakaan 1

9 Alat-alat la. IPA 1

10 Buku-buku perpustakaan 1

11 HUB ACCTON 8 PORT 1

12 5 mouse easy serial 1

13 Buku-buku perpustakaan 1

14 Hard disk 270 m 1

15 Meja kursi siswa 1

16 Hard disk 1

17 Printer Epson LX-300 1

18 Buku-buku perpustakaan 1

19 Pelitur Meja dan Kursi Sekolah 1

20 Hard Disk 13,260 Quantum 1

21 Card Lan+Bootrom 1

22 1 Perangkat Komputer 1

23 Buku-buku perpustakaan 1

24 Alat-alat laboratorium IPA 1

25 Pelitur Meja dan Kursi Sekolah 1

26 Alat-alat laboratorium IPA 1

27 Alat-alat laboratorium IPA 1

28 Pelitur Meja dan Kursi Sekolah 1

29 120 buah meja kursi siswa 1

30 3 buah HT 1

31 Stop Watch 1

32 Alat-alat laboratorium IPA 1

33 Inventaris sekolah 1

34 Komputer 1

35 Komputer 1

36 Perbaikan listrik 1

37 Service rissograph 1

38 Sarana ekstra 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

124

No Keterangan Jumlah

39 Peralatan sound system 1

40 Pembuatan kursi 1

41 Komputer 1

42 Buku-buku perpustakaan 1

43 Printer 1

44 Komputer 1

45 Mesin foto copy 1

46 Peralatan olah raga 1

47 Komputer 1

48 Pembuatan sound system 1

49 Buku-buku perpustakaan 1

50 Pembelian sound system 1

51 Komputer 1

52 Buku-buku perpustakaan 1

53 Laboratorium IPA 1

54 Peta Indonesia 1

55 Komputer 1

56 Laboratorium IPA 1

57 Baling-baling 1

58 Service PABX 1

59 Buku-buku perputakaan 1

60 Almari 1

61 Komputer 1

62 TV 1

63 Pesawat telepon 1

64 LCD Proyektor 1

65 Compo 1

66 Mesin potong kertas 1

67 Mesin fax 1

68 Korden 1

69 Sound system 1

70 Mesin potong rumput 1

71 Filling cabinet 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

125

No Keterangan Jumlah

72 Kursi 1

73 Mesin presensi 1

74 Buku-buku perpustakaan 1

75 Mesin Risograph 1

76 1 unit komputer 1

77 Handicam 1

78 Mesin foto copy 1

79 1 unit komputer note book 1

80 10 unit Microscop 1

81 LCD proyektor 1

82 Mesin fax 1

83 Sound system 1

84 Filling cabinet 1

85 Buku-buku perpustakaan 1

86 Pembelian Keyboard 1

87 Pembelian taperecorder 1

88 Pembelian penyedot debu 1

89 Pembelian Kompresor 1

90 Pembelian AC lab bahasa 1

91 Beli korden 1

92 Wairless 1

93 Pembuatan film dokumenter 1

94 Kulkas 1

95 Time Control 1

96 Filing cabinet 1

97 TV Panasonic 1

98 Mesin penghancur kertas 1

99 Almari 1

100 Mesin foto copy 1

101 Meja guru 1

102 Proyektor 1

103 Meja guru 1

104 Air Conditioner 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

126

No Keterangan Jumlah

105 Korden 1

106 Kursi 1

107 Pembuatan film 1

108 Almari 1

109 Camera 2 buah 1

110 Filling Cabinet 1

111 Alat musik 1

112 Filling Cabinet 1

113 Air Conditioner 1

114 Komputer 2 unit 1

115 Perangkat band 1

116 handycamp 1

117 Pembelian 6 komputer 1

118 LCD Proyektor 1

119 Kursi 100 buah 1

120 Mesin absensi 1

121 Filling cabinet 1

122 AC sanyo 1

123 Pembelian komputer 1

124 Pemindahan sound system 1

125 Pembelian filling cabinet 1

126 Pembelian kursi Chitosse 1

127 Pembelian filling cabinet 1

128 Pembelian Printer Canon 1

129 Pembelian Raket & Kok 1

130 Visual Ilmu Pengetahuan 1

131 Perlengkapan Gamelan 1

132 Pembelian Boor 1

133 Pembelian Tangga 1

134 Pembelian 100 Kursi 1

135 Pembelian Laptop Romo 1

136 Pembelian 4 Komputer 1

137 4 Filling Cabinet 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

127

No Keterangan Jumlah

138 PAB X Pelunasan 1

139 Pelunasan tempat sampah 1

140 Pembuatan & Reparasi Pagar 1

141 Tempat Tidur & Kasur UKS 1

142 Stabilizer yamasaki 1

143 Inventaris sekolah 1

144 Mesin Foto Copy 1

145 Istalasi perpus 1

146 Alat musik 1

147 Vacum Cleaner 1

148 Inventaris sekolah 1

149 Kasur 1

150 LCD (kana komputer) 1

151 Jam Digital 1

152 Pembangunan 1

153 Pembayaran alat musik 1

154 Jam digital 1

155 Pemasangan tralis 1

156 Pemasangan karpet R. Doa 1

157 Mesin scaner 1

158 Meja altar & almari 1

159 Meja Counter 1

160 Komputer 2 unit 1

161 Non rutin (komputer server) 1

162 Non rutin (Lab.kom jaringan) 1

163 Komputer & 3 printer 1

164 LCD Projector Hitachi RX7 1

165 Komputer 1

166 AC 7 unit 1

167 2 AC 2 PK LG 1

168 Laptop HP mini 25 unit 1

169 Pelunasan meja counter 1

170 Alat musik 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

128

No Keterangan Jumlah

171 Komputer 1

172 kursi chitosse 90 bh 1

173 4 AC 1

174 2 LCD 1

175 Laptop u/direksi 1

176 LCD u/perpus 1

177 Komputer 1

178 Kursi TU 8 bh 1

179 Meja ukir pamong 1

180 Mesin pencach sampah 1

181 LCD Acer ledx 163 WL 1

182 Almari perpustakaan 1

183 AC R. Rapat 1 unit 1

188 Almari Etalase BK 1

195 Lemari Etalase 1

196 AC Server 1

197 Wireles 1

198 Notebook DEL N4050 Core I3 (sub.pamong) 1

199 Camera Sony DSC-W610 1

200 Printer Samsung ML 1671 1

201 Komputer u/litbang 3

202 CCTV 1

203 Printer Pixma - PSB 1

204 Printer 1

205 Monitor R. Guru (sonic) 1

206 Scanner Fujitsu LJK 1

207 UPS & Stabilizer 1

208 AC (R. Penggandaan) 1

209 Mesin Las Listrik 1

210 Meja Kursi Waka HUMAS 1

211 10 bh Mikroskop 10

212 AC Sanyo Ruang BK 1

213 Pesawat Telepon Waka Humas 1

214 Komputer WaKa Humas 1

215 Printer, UPS Wakasek Humas 1

216 Beli AC 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

129

No Keterangan Jumlah

217 LCD untuk kelas 1

218 Bayar Stabiliser untuk sekolah 1

219 Lemari untuk peralatan Olah Raga 1

220 Hard Disk Hitachi 500 GB dan Catridge 1

221 Switch internet Cisco 1

222 Komputer Lab A & B 1

223 Perbaikan meja & kursi siswa 1

224 Buah LCD utk Kelas X-6 dan X-7 1

225 Komputer Kepsek dan Wakakur 1

226 Pembelian Laptop ( Invent. Ag. Prih Adiartanto) 1

227 Hard Disk Eksternal 1

228 Printer 1

229 LCD utk Kelas XIIS1 & ruang Rapat 1

230 1 unit CPU untuk Accounting 1

231 Laptop (untuk keperluan keluar kantor) 1

232 LCD XIA1 & Aula 1

233 Inventaris Sekolah - Pembelian Proyektor LCD

(Computa) 1

234 AC R. Audio & Gudang Baru 1

235 LCD (Peremajaan) 1

236 LCD (Peremajaan) 1

237 LCD (Computa) 1

238 AC (R. Audio baru & gudang) 1

239 Stabilizer augen 1

240 TV LED 1

241 2 Tabung O2 dan Selang 1

242 Micrometer dan Jangka Sorong 1

243 Peralatan Olah Raga untuk KMB 1

244 Patung de Britto 1

245 Mesin Potong Rumput 1

246 Jangka Sorong Dll 1

247 Finger Print 1

248 Peralatan Lab BIOLOGI 1

249 Microscop 10 bh 1

250 Alat rekam 1

251 Pelunasan Penghancur limbah 1

252 Peralatan Olah Raga KBM 1

253 Buku Biologi, Sejarah & Ensiklopedia 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

130

No Keterangan Jumlah

254 Buku Kamus Besar Ilmu Pengetahuan

&Kurikulum

1

255 LCD Hitachi CPEX-250 1

256 Alat-Alat Praktikum Lab Biologi 1

257 Buku Kiat Sukses Menghadapi Olimpiade Sains

& Ekonomi & Kimia 1

258 Sparepart Upgrade Kom R Guru 1

259 Peralatan Olah Raga untuk Ekstrakulikuler 1

260 4 Printer Epson untuk Print Raport 1

261 CAT RENOV MEJA KURSI 1

262 LCD Hitachi CP-RX250 1

263 LCD Hitachi CP-RX250 1

264 LCD Hitachi CP-RX250 1

265 LCD Hitachi CP-RX250 1

266 Filling Cabinet ATMI 1

267 Meja Rapat 1

268 Buku Perpus Social Agency 1

269 AC 1

270 Buku Ensiklopedia dan Ujian Negara 1

271 Layar Wallscreen 2pcs (CV Jaya Abadi) 1

272 Penghancur kertas 1

273 PC 1

274 Printer Epson L120 Print Raport (Bp Wisnu) 1

275 LCD Panasonic PT LB 330 2

276 LCD Panasonic PT LB 280 3

277 TV LED 1

278 Renovasi Gamelan 1

279 CCTV (Nusa Komunika) 1

280 AC R. Guru 1

281 AC R.CM 1

282 Brankas 1

283 Sparepart Mesin Riso 1

284 Mesin Foto Copy 1

285 LCD 3 buah (Panasonic) 3

286 CPU 1

287 Printer Epson L210 R 1

288 Printer Canon Laser LBP 2900 1

289 HD Internal 1

290 HD Eksternal 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

131

No Keterangan Jumlah

291 Kipas Angin 25

292 HD Eksternal 1

293 PC Komputer Perpus 1

294 HD INT 3.5-WD ST 1 TB BLUE 1

295 AC 1

296 PC Komputer 1

297 ACCP LINKSYS WAP 300N 1

298 Lisensi software 1

299 CCTV & Pemasangan 1

300 Penambahan kuota internet (bahan2) 1

301 Sound System Sekolah (Diana Musik) 1

302 Jam digital 1

303 Unifi AP PRO dual band dan kabel UTP 1

304 Pompa air CV. Tehnik Pompa 1

305 Dispenser 1

306 LCD monitor 1

307 Printer 1

308 Alat olahraga/ gym 1

309 2 UPS 1

310 Perbaikan Meja & Kursi 1

311 2 Unit Pompa RO 1

312 Filling Cabinet & Trolley R. Arsip ATMI (Bp.

Nino)

1

313 Mic Wireless TOA 1

314 Wifi Modem 4G Huawei 1

315 Head Epson L210 1

316 HD INT 2.5-WD 500 GB 1

317 5 Unit LCD Computa 5

318 Monitor Samsung 1

319 Printer Epson L220PSC 1

320 Monitor Samsung 19 D300 1

321 Mesin Pemotong Rumput 1

322 PC 5 buah 5

323 Pompa air Grundfos Basic 1

324 Komputer server CCTV 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

132

No Keterangan Jumlah

325 Komputer kasir 1

326 Komputer editing film 1

327 Case CPU Simbada SIM V 2910 1

328 Jaringan lokal internet 1

329 Monitor view sonic 1

330 Tambah jaringan internet 1

331 AC split panasonic 2 PK 1

332 Kipas angin cable speed nest CH 12

333 Komputer siswa 1

334 Monitor LG 1

335 HD external 1

336 Monitor CCTV 1

337 CCTV Sekolah 1

338 LCD Proyektor 1

339 Komputer server perpustakaan 2

340 LCD Proyektor Panasonic 1

341 Vacum cleaner 1

342 Smoke detector 1

343 Gergaji chain sow V-tech 1

344 2 Unit Projektor Panasosonic Wisno 2

345 Komputer untuk sekolah (TU, Lab biologi) 2

346 WDC HDD SATA 3 500GB untuk R kepsek AnR 1

347 RAM Xeon untuk Sever FP GM Computer 1

348 Kabel CS UTP untuk Jaringan Perpus Citranet 1

349 UPS ICA untuk Server FP GM Computer 1

350

2 Pcs Printer Epson L 310 untuk Print Rapor

Anandam (BpPrima) 2

351 Akses poin di 6 titik (Citranet) 6

352 Printer A3 Epson L1300 1

353 2 Pcs Router Indoor RB450G 2

354 1 Pcs Router Indoor RB450G 1

355 Asus Intel Xeon E3-1220 V3 1

356 TP Link, Headprinter 1

357 Proc PSC, MB 1

358 Tang Crimping, Switch Dlink 24 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

133

No Keterangan Jumlah

359

Kontrak penggunaan program Microsoft (Net

Train) 1

360 Wall Fan 18" XII S-2 CKE Toko Bandung 1

361 Notebook HP 14-AN002AX - 2 unit 2

362 Komputer rakitan - 2 unit 2

363 HD SSD Adata SU800 512 GB - 3 unit 3

364 RAM kingston DDR III 8 GB/12800 - 2 unit 2

365 HD eksternal 2,5 WDC element 750 GB USB 3 1

366 Landcard Dlink Gigabyte DGE-528T - 2 unit 2

367 Headset sades SA 711 gaming - 12 buah 12

368 Monitor Acer 18 LED 166 HQL - 4 buah 4

369 Pembelian 2 buah Switch HUB AT-GS900/8 2

370 Pembelian 1 buah Switch HUB AT-GS910/24 1

371 Modem Wifi Cyborg E8388 1

372 Modem Wifi Huawei E5577 1

373 UPS Remingstone 3KV untuk Server 1

374 Penggantian kabel CCTV (Nusakom) 1

375 Port Jaringan Interner (Keperluan UNBK) 1

376 Penambahan RAM ECC 8 GB untuk server

UNBK Asus

1

377 Komputer untuk server UNBK 1

378 UPS laboratorium komputer sekolah 2

379 2pcs wifi kantin, joglo Citranet (M Titik) 2

380 Inventaris DP Meja & Almari untuk Ruang

Alumni

1

381 Aset DP - Pembuatan Papan Tulis Kelas 1

382 Aset DP - Perbaikan Meja Kursi Kelas & Kursi

Guru

1

383 Aset DP - Pembuatan Loker Pos Satpam 1

384 1set Komputer Wakasek Sarpras 1

385 2pcs Monitor samsung 22SF350 ruang kurikulum

& Ka TU

2

386 Neon box visi & misi 2pcs 2

387 Conga meinl HC 555 studio musik (Diana Musik) 1

388 Gitar bas cort GB 34 studio musik (Diana Musik) 1

389 Amplifier keybord roland KC 350 studio musik

(Diana Musik)

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

134

No Keterangan Jumlah

390 HP samsung J1 ace untuk kesiswaan Frater (Bp

Franky)

1

391 Wallfan 18" CKE Toko Bandung 2pcs X BHS,

2pcs XI A-4 (M Titik)

2

392 Beli hardisk eksternal 1

393 Printer epson L310 hebat komputama untuk ruang

guru (Bp Prima)

1

394 1unit projector hitachi CP EX302EF kelas XI S-2

ELS (Bp Franky)

1

395 Aset DP - Rak Dorong Perpustakaan & Tutup

Water Torn

1

396 Aset DP - Papan Absensi 1

397 Aset DP - Sekat & Penutup AC Ruang Kepala

Sekolah

1

398 Projector hitachi CP EX302EF ELS X S-1 & R.

Inv.

1

399 Aset DP - Pembuatan Tiang Bendera & Tiang

Lampu Penerangan Timur Kantor Yayasan

1

400 Stabiliser 8000 udr Augen r guru (M Titik) 1

401 Printer canon G2000 1.925.000 waka sarpra , 2

printer canon G1000 1.650.000 lab

3

402 AC daikin 2pk FTV50AXV14 ruang guru dorita

(Bp Nino)

1

403 Mesin riso 1

404 Stabiliser Matsunaga 1000VA 18pcs 300.000

Anandam (Bp Prima)

18

405 Papan data siswa Dian Kencana 1

406 Aset DP - Pembuatan Vitrin, Pigura, & Meja

Prasasti untuk Museum

1

407 Keyboard Yamaha EW300 s/n 219BXN01275 r

studio musik (Diana Musik)

1

408 Pembelian Laptop 16 unit untuk sekolah -

persiapan UNBK 2018

16

409 Pembelian PC Asus TS 100-E9/P14 - persiapan

UNBK 2018

1

410 Monitor LG 18,5" 19M38A-B LED - persiapan

UNBK 2018

1

411 UPS prolink PRO01201SFC - persiapan UNBK

2018

1

412 Powered mixer EMX 2 Yamaha s/n

CGP11600651 r AV2 Diana Musik (Bp Nino)

1

413 Amplifier mustang II Fender s/n 2/EEXP01146 r

studio musik Diana Musik (Bp Nino)

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

135

No Keterangan Jumlah

414 2 LCD projektor Hitachi CPEX302 r inventaris

CV Jaya Abadi (Bp Nino)

2

415 Aset DP - Pembelian Smart Water CV. Yipu Yipu

(Lapor 12 Februari 2018)

1

416 PC core I3-7100 server dapodik r. Server (CV.

Kana)

1

417 PC komputer wakasarpras Anandam (Bp Nino) 1

418 LCD projector hitachi CP EX 302 kelas X S-1

(CV Jaya Abadi)

1

419 AC split daikin 2pk STNE 50 MV R Guru New

Indocool (Bp Nino)

1

420 Printer epson L360 sekretaris direksi Anandam

(CV Annisa Computer)

1

421 AC split daikin 2pk R Kepsek New Indocool (Bp

Nino)

1

422 AC split daikin 2pk R Rapat New Indocool (Bp

Nino)

1

423 Aset DP - Pembuatan Papan Tulis Sekolah 1

424 UPS PROLINK 1200SFC 2pcs @1.155jt CV

Annisa Computer sek.pamong sek.adm kesiswaan

2

425 Kursi chairman EC-500 coklat 40 Dian Kencana r

pamong (11/7/18)

1

426 3 access point untuk sekolah 2 dan pastoran 1

(Citranet)

3

427 Aset Dp - Perbaikan Meja Kantin Sekolah 1

428 1unit penghacur kertas ideal 2360 ruang TU (CV

Jaya Abadi)

1

429 LCD projector hitachi CP EX302

SN.CPEX302F8DP02066 kelas XII A-4 Annisa

Computer

1

430 LCD projector hitachi CP EX302

SN.CPEX302F8EP02320 kelas X A-2 Annisa

Computer

1

431 Aset - DP Papan baliho sekolah 1

432 Kulkas Aqua AQR D50AS Lab Biologi LJE (Bp

Jarwanto)

1

433 LCD Projector Hitaschi CP EX302 2 Unit

F7HE05319 & F8FP02603 R. Inventaris

(Computa)

2

434 Mesin Finger Print Parkiran Pegawai New

Premier Series A529181760096 Biometrik

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

136

No Keterangan Jumlah

435 5 pcs Monitor LED LG 22 MK 400 H-B SN :

808NT (CZ4U235, SU4U214, NH4U247,

SU4U262, FA4)

5

436 DP perlengkapan RT-tangga EXT 20FT/6MTR

FIB KW0102180 Krisbow total 3.542.700 (B

1

437 Printer canon G1010

SN:912314C01992AA21KLHY07321 (Annisa

Computer)

1

438 LCD projector hitachi CP EX302F8GP03023

(Annisa Computer)

1

439 Penambahan IP CCTV pos selatan, switch HUB

POE, pindah CCTV analog (Nusakom)

1

440 Card PABX KX-TDA0174 telepon (Nusakom) 1

441 Pembuatan lampu lapangan sepakbola 1

442 2pcs AC split daikin 1,5pk FTC 35NV ruang

kapel (New Indocool)

2

443 Monitor LED Panasonic FG-TH40F3056 CCTV

pos selatan Pt Gobel

1

444 PC DELL T.30 SN:JSX2YH2 & monitor LCD

LG SN:811INFK8W707 server lab atas (Annisa

1

445 Monitor LCD LG TU SN:811INJL04820-kasir,

810INGQ86711-sekdir, 811INCN7U715-adm.s

1

446 2 unit PC server cadanangan UNBK ruang lab

(Anissa Computer)

2

447 Laptop UNBK r server HP-14cm 0005AV

4LD43PA (Computa)

1

448 2 Projector hitachi CP EX303 F8JP00932,

F8JP01063 XI A2 & INV(Annisa Computer)

2

449 Banner Sekolah 1Set

450 Almari Sekolah 1 Set

451 Jam untuk Aula 1

452 Kebutuhan RT-AC outdoor ruang UKS (Cipta

Mandiri)

1

453 HP samsung M10 untuk frater subpamong (Bp

Franky)

1

454 Proyektor hitachi EX 303 XII S-2 (Annisa

Computer)

1

455 Pelunasan Proyektor hitachi ex 303 XII S-2

(Annisa Computer)

1

456 LCD Proyektor Hitachi 1

457 Kamera canon E05 M50 (Wisno Grahakom) 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

137

No Keterangan Jumlah

458 Air compressor krisbow KW1300467

SN.201901829 satpam barat (Kawan Lama

Sejahtera

1

459 Printer EPSON L3110 SN:EP-017-19-0348-752

sekretaris Pamong (Annisa Computer)

1

460 LCD proyektor hitachi CPEX303 SN F9AP02181,

F8LP01940 XII A-5, stock (Annisa Com

1

461 Lensa, batt, case kamera canon (PT Wisno

Grahakom)

1

462 Printer Epson L1110 TU adm kesiswaan 1

464 LCD proyektor maxell SN:MC-EX303EE

F9KE04853 X A-5 SN:F9KE04984 (Annisa

Computer

1

465 Lap top Kepsek Asus TP412FA-EC301T

SN:KAN0LP00L96242A (CV Annisa Computer)

1

466 Sound system lab komputer atas, bawah dan ruang

rapat (Diana Musik)

1 Set

467 Vacuum cleaner wet/dry 30L 3.024.460, troly

foldable hand truck 90kg 408.370 rau

1

468 Printer canon G1010 KLHY29971 subpamong

KLHY24242 pamong (Annisa Computer)

1

469 Alat olah raga ekskul (Arena) 1Set

470 Proyektor maxell MC-EX303EE SN:F9KE04823

cadangan, F9KE05020 XII S-3 (CV Annisa

1

471 Scanner Futjitsu Fi-7160 SN:A33A050495 r.

Kurikulum (Software Farmer Indonesia)

1

472 AC split Daikin 2pk lab komputer bawah

(Indocool)

1

473 komputer 2 monitor, 2 LCD viewer, spliter, kabel

(Annisa Computer)

2Set

474 Acces point Internet 1

475 Smartphone Xiaomi Note 9 1

476 Laptop HP 14S-CF2030TX I5-10210U 1

477 PC Core I 5 1

478 Komputer kesiswaan 1

479 Stand Green Screen Lighting Video Foto Softbox 1

480 Monitor LCD-LG 32ML600M-B 1

481 HT 7pcs Alinco DJ-CRX 5 ruang Pamong 1

482 Mesin Fogging 1

483 Komputer subpamong dan printer kasir sekolah 1

484 LCD Projector 4 pcs maxell MC - EX303E 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

138

No Keterangan Jumlah

485 Laptop HP 14s-CF3018TX Pamong 1

486 CCTV Sekolah 1

487 LCD Projektor 1

488 Papan Tulis 1

489 Grill 1

490 Rak Kapel 1

491 AC SKTM71SV Split Wall 3 PK 2260 Watt 1

492 Lenovo 5145 - upgrade HD SSD 240 GB

kingstone

1

493 Pompa air Honda 1

494 Webcam 1

495 Redmi note 9 128GB 6GB Ram 1

496 Compressor 75 HP 9KD-N 1

497 Mesin Bor GSB16RE Impact Drill 1

498 Mesin Gergaji Kayu 1

499 Mesin Amplas MT 940 Belt Sander 4X610 1

500 Table Saw 80 MM X 254 MM 1

501 Mesin pemotong rumput rover 1

502 E - Perpus 1

503 Smart TV Mi L55M5 - 5XIN TV 55 LED TV 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

139

Lampiran 4

Dokumentasi Gambar

1. Ruang kantor tata usaha

2. Aula

3. Ruang Rapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

140

4. Ruang Gamelan

5. Laboratorium Komputer

6. Laboratorium Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

141

7. Laboratorium Fisika

8. Laboratorium Kimia

9. Ruang Presidium/OSIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

142

10. Ruang UKS

11. Ruang Kelas

12. Kapel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

143

13. Perpustakaan

14. Ruang Memorial

15. Toilet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

144

16. Tempat Parkir

17. Lapangan Sepak Bola

18. Halaman Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

145

19. Jalan lingkungan sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: MANAJEMEN ASET SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN …

146

20. Wawancara dengan informan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI