managing team effectively final

4
Mengapa Leader ‘gagal’ dalam membentuk sebuah Team yang Efektif? (Theory 5 Steps from Bruce Tuckman-Psychologist) Author: Alfa Maulana, S.Sos., MBA Dalam sebuah proses pencapaian sebuah tujuan atau target dari sebuah organisasi, peran seorang Leader sangatlah crucial. Sedangkan kegiatan untuk memimpin dan membentuk sebuah Team itu juga merupakan sebuah proses yang cukup menguras waktu, tenaga dan ide-ide kreatif dari seorang Leader dari hanya menggunakan common-sense ataupun best-practise. Menurut Bruce Tuckman (Psycholigist) dalam proses membentuk atau manage sebuah team, dibagi kedalam 5 bagian kegiatan besar: Forming, Storming, Norming, Performing and Adjourning (Mourning). Forming Pada tahap awal ini biasanya proses hanya akan memakan waktu yang relatif singkat. Cara yang paling umum dilakukan oleh seorang Leader adalah dengan mengumpulkan semua anggota team kedalam format sebuah meeting yang dimana masing-masing dari mereka akan memperkenalkan dirinya kepada anggota team yang lain, yang diikuti penjabaran management overview dari Leader. Storming Apa yang terjadi dilapangan biasanya setelah melewati tahap 1 Forming, perkembangan situasi organisasi akan membawa semua anggota team ke tahapan berikutnya yaitu Storming. Pada tahap ini authority sebagai seorang Leader akan di challenge seiring dengan pekerjaan dan tanggungjawab masing-masing anggota team mulai clear dan clarified, justru disinilah permasalahan dan intrik-intrik antar anggota team mulai bermunculan. Norming Supervisory Level – AM/30Maret2012 Page 1

Upload: alfa-maulana

Post on 29-Jul-2015

143 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Managing Team Effectively Final

Mengapa Leader ‘gagal’ dalam membentuk sebuah Team yang Efektif?

(Theory 5 Steps from Bruce Tuckman-Psychologist)

Author: Alfa Maulana, S.Sos., MBA

Dalam sebuah proses pencapaian sebuah tujuan atau target dari sebuah organisasi, peran seorang

Leader sangatlah crucial. Sedangkan kegiatan untuk memimpin dan membentuk sebuah Team itu

juga merupakan sebuah proses yang cukup menguras waktu, tenaga dan ide-ide kreatif dari seorang

Leader dari hanya menggunakan common-sense ataupun best-practise.

Menurut Bruce Tuckman (Psycholigist) dalam proses membentuk atau manage sebuah

team, dibagi kedalam 5 bagian kegiatan besar: Forming, Storming, Norming, Performing and

Adjourning (Mourning).

Forming

Pada tahap awal ini biasanya proses hanya akan memakan waktu yang relatif singkat. Cara

yang paling umum dilakukan oleh seorang Leader adalah dengan mengumpulkan semua anggota

team kedalam format sebuah meeting yang dimana masing-masing dari mereka akan

memperkenalkan dirinya kepada anggota team yang lain, yang diikuti penjabaran management

overview dari Leader.

Storming

Apa yang terjadi dilapangan biasanya setelah melewati tahap 1 – Forming, perkembangan

situasi organisasi akan membawa semua anggota team ke tahapan berikutnya yaitu Storming. Pada

tahap ini authority sebagai seorang Leader akan di challenge seiring dengan pekerjaan dan

tanggungjawab masing-masing anggota team mulai clear dan clarified, justru disinilah permasalahan

dan intrik-intrik antar anggota team mulai bermunculan.

Norming

Gradually, proses pembentukan team akan mengarahkan ketahapan berikutnya yaitu

Norming tahap ini akan dapat di identifikasi dengan mulai terbentuk hirarki dalam rentang tugas dan

tanggungjawab antar anggota team. Dalam tahap ini, anggota akan mulai menghargai dan me-

respect atas authority dari Leadernya, bahkan beberapa anggota team sudah mulai menunjukan

leadership di area pekerjaan dan tanggungjawabnya masing-masing.

Supervisory Level – AM/30Maret2012 Page 1

Page 2: Managing Team Effectively Final

Performing

Ketika team sudah mencapai tahapan performing, hardwork mengarahkan langsung kepada

perkembangan yang signifikan terhadap shared vision dari tujuan dan target, yang didukung dengan

struktur organisasi dan proses yang sudah lebih jelas dan pasti. Dengan sudah semakin dewasanya

situasi dan kondisi didalam team jika terjadi anggota team yang resign atau bergabung (new comer)

tidak akan mempengaruhi budaya-berhasil (performing culture) yang sudah tercipta.

Adjourning (Mourning)

Project Team biasanya hanya akan ditetapkan pada beberapa periode yang telah ditentukan

higher level of management, bahkan anggota team yang merupakan karyawan tetap pun mungkin

akan terkena dampak melalui organizational restructuring. Sebagai Leader dari sebuah team, yang

harus dijadikan concern adalah tujuan utama dari team itu sendiri dan tujuan dari anggota team.

Kejadian ini akan sangat menciptakan situasi stress yang sangat tinggi dan tahap adjourning atau

mourning ini sangatlah penting didalam usaha pencapaian target dan tujuan team dan personal

conclusion.

Supervisory Level – AM/30Maret2012 Page 2