managemen lichen planus oral

9
Managemen Lichen Planus Oral Plak dan pelumpukan kalkulus secara signifikan berhubungan lebih tinggi dengan kejadian eritema dan erosi gingiva lesi LP oral, sedangkan kebersihan mulut yang baik sangat penting dan dapat meningkatkan penyembuhan LP oral. Trauma mekanis akibat prosedur gigi, gesekan dari alatan yang berujung tajam, restorasi gigi yang kasar, dan prosthesis gigi yang buruk dapat munjadi faktor yang dapat memperburuk gejala LP oral dan perlu diberi perhatian. Selanjutnya, restorasi gigi dengan amalgam dapat menyebabkan lesi lichenoid oral yang semakin membaik selapas amalgam digantikan dengan bahan restoratif lainnya. Meskipun telah disarankan bahwa lesi yang terletak berdekatan secara anatomi dengan gigi yang diisi dengan amalgam dan positif tes patch dengan senyawa merkuri perlu diganti, resolusi daerah livhenoid tidak dapat dijamin meskipun restorasi dari komposit resin digunakan bahkan kadang-kadang dapat juga meyebabkan lesi lichenoid. Selain itu, penggunaan mahkota gigi dari bahan logam dan seramik tampaknya tidak dapat memfasilitasi penyembuhan lesi pada tingkat yang sama sebaik pada penggunaan mahkota emas, meskipun beberapa laporan ada juga yang menyoroti terjadinya banyak reaksi alergi terhadap garam emas.

Upload: princessthara

Post on 30-Nov-2015

52 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Page 1: Managemen Lichen Planus Oral

Managemen Lichen Planus Oral

Plak dan pelumpukan kalkulus secara signifikan berhubungan lebih tinggi

dengan kejadian eritema dan erosi gingiva lesi LP oral, sedangkan kebersihan

mulut yang baik sangat penting dan dapat meningkatkan penyembuhan LP oral.

Trauma mekanis akibat prosedur gigi, gesekan dari alatan yang berujung tajam,

restorasi gigi yang kasar, dan prosthesis gigi yang buruk dapat munjadi faktor

yang dapat memperburuk gejala LP oral dan perlu diberi perhatian. Selanjutnya,

restorasi gigi dengan amalgam dapat menyebabkan lesi lichenoid oral yang

semakin membaik selapas amalgam digantikan dengan bahan restoratif lainnya.

Meskipun telah disarankan bahwa lesi yang terletak berdekatan secara anatomi

dengan gigi yang diisi dengan amalgam dan positif tes patch dengan senyawa

merkuri perlu diganti, resolusi daerah livhenoid tidak dapat dijamin meskipun

restorasi dari komposit resin digunakan bahkan kadang-kadang dapat juga

meyebabkan lesi lichenoid. Selain itu, penggunaan mahkota gigi dari bahan logam

dan seramik tampaknya tidak dapat memfasilitasi penyembuhan lesi pada tingkat

yang sama sebaik pada penggunaan mahkota emas, meskipun beberapa laporan

ada juga yang menyoroti terjadinya banyak reaksi alergi terhadap garam emas.

Berbagai rejimen pengobatan (Tabel 1) telah dirancang untuk memperbaiki

manajemen gejala LP oral

STEROID TOPIKAL. Steroid topikal merupakan pilihan terapi lini

pertama pada liken planus mukosa. Keberagaman glukokortikoid topikal telah

terlihat efektif. Kortikosteroid topikal dalam pasta perekat, seperti betametason

Page 2: Managemen Lichen Planus Oral

asetonid valerat, klobetasol, flucinolon, fluocinonida, dan triamsinolon asetonid

telah banyak digunakan. Triamsinolon asetonid umumnya digunakan dalam

orabase atau lozeng. Steroid berfluorinasi dapat mempunyai efek yang lebih kuat

dan sangat efektif, steroid berfluorinasi didalamnya termasuk fluocinonida 0,05%

dan flucinolone asetonid 0,1%.

Pada beberapa keadaan dimana iritasi sekunder dan inflamasi jaringan

mulut muncul dan berkorelasi dengan kolonisasi candida di mulut, serangkaian

terapi antijamur dapat diindikasikan. Pseudomembran kandidiasis akut adalah

satu-satunya efek samping yang umum dijumpai akibat terapi kortikosteroid

topikal. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian antijamur (gel miconazole) saja

atau dengan obat kumur chlorhexidine. 

Anastesi topikal juga dilaporkan bermanfaat untuk pasien yang sulit

makan dan mengunyah, dan yang sering digunakan adalah kortikosteroid topikal.

Glukokortikoid yang mengandung suppositoria vaginal dan rektal biasanya

bermanfaat

Glukokortikoid dapat digunakan untuk injeksi intra lesi triamcinolone

acetonide 40mg/mL atau larutan yang diencerkan diharapakan aman dan efektif

untuk pengobatan lichen planus.

GLUKOKORTIKOID SISTEMIK. Glukokortikoid sistemik

memperlihatkan keefektifan dalam pengobatan liken planus erosif oral dan

vulvovaginal. Dosis sistemik dapat digunakan secara tunggal, atau, yang tersering,

digabungkan dengan kortikosteroid topikal. Dosisnya mulai 30-80 mg/hari,

diturunkan setelah 3 sampai 6 minggu setelah menunjukkan perbaikan. Relaps

sering terjadi setelah pengurangan dosis atau penghentian obat. Dosis yang lebih

besar selalu diperlukan untuk liken planus esofageal. Candidiasis oral merupakan

komplikasi yang sering terjadi.

RETINOID (LP Oral). Asam retinoid topikal (gel tretinoin) menunjukkan

keefektifan dalam pengobatan liken planus oral. Iritasi sering membuat

Page 3: Managemen Lichen Planus Oral

pendekatan terapi pada lokasi ini menjadi kurang bermakna. Isotretinoin gel juga

efektif, terutama pada lesi oral non erosif. Perbaikan biasanya dilaporkan setelah 2

bulan, walaupun rekurensi sering terjadi setelah penghentian terapi. Retinoid

topikal sering digunakan bersama kortikosteroid topikal. Walaupun tidak ada

bukti dalam uji klinis, terapi ini dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi

efek samping pengobatan. 

Etretinate oral telah digunakan sebanyak 75mg/hari (0,6 sampai 1,0

mg/kgBB/hari) untuk likenplanus erosif oral dengan perbaikan yang signifikan

pada sebagian besar pasien. Relaps sering terjadi setelah penghentian pengobatan. 

SIKLOSPORIN, TACROLIMUS, DAN PIMECROLIMUS. Penggunaan

terapi siklosporin topikal 100mg/mL, 5mL 3 kali sehari menunjukkan hasil yang

memuaskan dalam pengobatan liken planus oral. Pencuci mulut siklosporin

topikal memperlihatkan keefektifan terhadap liken planus oral, terutama untuk

bentuk erosif yang berat, tetapi hasilnya tidak lebih baik dari glukokortikoid

topikal. Ketersediaan imunosupresan agen topikal alternatif, tacrolimus dan

pimecrolimus, berguna untuk mengganti siklosporin topikal. Tacrolimus,

golongan imunosupresan makrolide, yang menekan aktivasi sel T pada penyakit

mukosa erosif, memberikan penyembuhan yang cepat dari nyeri dan rasa terbakar

dengan efek samping minimal. Siklosporin oral diberikan dalam rejimen dosis 3-

10 mg/kgBB/hari telah digunakan untuk penyakit ulseratif berat. 

LAIN-LAIN. Antijamur poliene, griseofulvin, telah digunakan secara empiris

untuk terapi liken planus oral dan kutaneus; bagaimanapun kurang begitu efektif.

Antijamur yang lebih baru (fluconazole, itraconazole) mungkin berguna dalam

pengobatan liken planus dengan pertumbuhan candida yang berlebihan, terutama

yang bersamaan pemberiannya dengan glukokortikod topikal. Pada sebuah

studi,hydroxychloroquine 200-400mg/hari selama minimal 6 bulan menghasilkan

penyembuhah sempurna liken planus oral. Perlu kehati-hatian dalam penggunaan

hydroxychloroquine karena antimalaria mungkin merupakan penginduksi liken

planus. 

Page 4: Managemen Lichen Planus Oral

Thalidomide dapat digunakan untuk kasus-kasus rekalsitran terhadap obat-

obat lain. Dosis dapat dimulai dari 50mg/hari dan ditingkatkan bertahap sampai

200mg/hari.

Dapsone dapat digunakan peroral dengan dosis 100-200 mg perhari dan

terbukti efektif 2 dari 3 pasien dengan liken planus oral mauapun liken planus

kulit.

Extracorporeal Photochemotherapy (ECP) 2 kali seminggu selama 3

minggu lalu diturunkan memberikan hasil terapi yang baik. Pada sebuah studi,

sebanyak 7 pasien yang diujicobakan memperlihatkan remisi yang

sempurna.Azathioprine, cyclophosphamide, dan mycophenolate mofetil telah

memperlihatkan keuntungan dalam pengobatan liken planus, tetapi uji klinis

secara acak menunjukkan hasil yang kurang baik.

CUTANEOUS LICHEN PLANUS

GLUKOKORTIKOID TOPIKAL. Terapi topikal dan sistemik bisa digunakan

untuk liken planus di kulit, tetapi penggunaannya tergantung tingkat kroniknya

penyakit, gejala-gejalanya, dan respon terhadap pengobatan. Glukokortikoid

topikal hanya digunakan pada penyakit kulit tertentu. Glukokortikoid topikal yang

poten dengan atau tanpa oklusi, adalah bermanfaat bagi liken planus di kulit.

Triamcinolon asetonide (5-10 mg/roL) adalah efektif dalam mengobati

liken planus di mulut dan kulit.Bisa juga digunakan pada liken planus yang terjadi

di kuku dengan injeksi di lipatan proksimal kuku setiap 4 minggu. Regresi terjadi

dalam 3-4 bulan. Untuk liken planus yang hipertrofi, konsentrasi glukokortikoid

intralesi yang lebih tinggi diperlukan (10-20 mg/ml). Observasi yng ketat

Page 5: Managemen Lichen Planus Oral

diperlukan untuk mengelak terjadinya komplikasi seperti atrofi atau

hipopigmentasi pada tempat tertentu. Jika adanya tanda-tanda komplikasi tersebut,

pengobatan haruslah diberhentikan segera. Glukokortikoid sistemik sangat

berguna dan efektif dengan penggunaan dosis lebih dari 20 mg/hari (30-80 mg

prednisone) untuk 4-6 minggu dengan dilanjutkan dosis yang dikurangi selama 4-

6 minggu juga. Pengobatan lain termasuklah prednisone 5-10 mg/hari selama 3-5

minggu. Gejala cenderung berkurang. Bagaimanapun, kadar relaps selepas

berhenti pemakaian obat tidak diketahui.

Pada liken planus tipe planopilaris, glukokortikoid topikal yang poten

dikombinasi dengan glukokortikoid oral, 30-40 mg/hari, selama sekurang-

kurangnya 3 bulan, berjaya mengurangi gejala. Namun, jika berhenti dari

pemakaian obat akan menyebabkan relaps. Efek jangka panjang bisa berisiko

komplikasi.

RETINOID (LP di Kulit). Retinoid sistemik adalah sebagai antiinflamasi dan

digunakan sebagai terapi untuk liken planus. Remisi dan perbaikan setelah

pemakaian 30mg/hari asitretin selama 8 minggu.  Tretinoin digunakan sebanyak

10-30 mg/hari untuk perbaikan dan efek samping yang ringan.  Etretinat dosis

rendah sebanyak 10-20 mg/hari selama 4-6 bulan bagus untuk remisi pada liken

planus di kulit, mulut. Respon yag cepat didapatkan dengan penggunaan 75

mg/hari atretinat, tetapi efek samping  dari retinoid berkait erat dengan

penggunaan dosis. 

FOTOKEMOTERAPI. Psoralen dan   ultraviolet:  Fotokemoterapi sangat berkesan

pada liken planus di kulit yang bersifat seluruh tubuh. Penggunaan dikombinasi

dengan glukokortikoid oral untuk mempercepat respon. P oralen bisa digunakan

saat mandi dengan VVA terapi cahaya dengan menambahkan 50 mg triox alen

ditambah ke dalam 150 L air bersih, kemudian pasien didedahkan pada UVA

setelah 10 menit selesai mandi memberikan hasil yang baik. Berkesan pada liken

Page 6: Managemen Lichen Planus Oral

planus yang lanjut. VVB juga berkesan pada liken planus di kulit yang sudah

meluas.

IMUNOSUPRESSIF. Siklosporin sistemik mempunyai efek yang sangat baik

pada liken planus yang resisten. Dosisnya sebanyak 3-10 mg/kg/hari. Gatal

menghilang selepas 1-2minggu penggunaan obat. Ruam menghilang setelah 4-6

minggu. Dosis rendah (1.0-2.5 mg/kg/hari) cukup untuk memberikan efek remisi.

Efek yang merugikan adalah terhadap fungsi ginjal, hipertensi, dan relaps.

Azatioprin berguna pada liken planus yang sukar diobati, liken planus yang

menyeluruh dan pemfigoid liken planus. Hasil yang sama didapatkan dengan

pemakaian mikofenolat mofetil dengan dosis 1500 mg 2x/hari.

Antimalaria, terutama hidroksikloroquin 200-400mg/hari, sangat berguna untuk

mengobati liken planus aktinik. IFN-a2b berguna pada liken planus

menyeluruh.Tetapi respon biologik juga menyebabkan eksaserbasi dari liken

planus.