malpraktek keperawatan

12
malpraktek dan kelalaian dalam keperawatan Kelalaian ialah melakukan sesuatu dibawah standar yang ditetapkan oleh aturan atau hukum guna melindungi orang lain yang bertentangan dengan tindakan – tindakan yang tidak beralasan dan berisiko melakukan kesalahan. (Keeton, 1984), sedangkan menurut Hanafiah dan Amir ( 1999 ) Kelalaian adalah sikap yang kurang hati – hati yaitu tidak melakukan sesuatu yang seharusnya seseorang lakukan dengan sikap hati – hati dan wajar, atau sebaliknya melakukan sesuatu dengan sikap hati – hati tetapi tidak melakukannya dalam situasi tertentu. Guwandi (1994) mengatakan bahwa kelalaian adalah kegagalan untuk bersikap hati – hati yang pada umumnya wajar dilakukan oleh seseorang dengan hati – hati, dalam keadaan tersebut itu merupakan suatu tindakan seseorang yang hati – hati dan wajar tidak akan melakukan didalam keadaan yang sama atau kegagalan untuk melakukan apa orang lain dengan hati – hati yang wajar justru akan melakukan di dalam keadaan yang sama. Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa kelalaian dapat bersifat ketidaksengajaan, kurang teliti, kurang hati – hati, acuh tak acuh, sembrono, tidak peduli terhadap kepentingan orang lain tetapi akibat tindakan bukanlah tujuannya. Kelalaian bukan suatu pelanggaran hukum atau kejahatan. Jika kelalaian itu tidak sampai membawa kerugian atau cedera kepada orang lain dan orang itu dapat

Upload: listyani

Post on 04-Jan-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

malpraktek keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: malpraktek  keperawatan

malpraktek dan kelalaian dalam keperawatanKelalaian ialah melakukan sesuatu dibawah standar yang ditetapkan oleh aturan atau hukum guna melindungi orang lain yang bertentangan dengan tindakan – tindakan yang tidak beralasan dan berisiko melakukan kesalahan. (Keeton, 1984), sedangkan menurut Hanafiah dan Amir ( 1999 ) Kelalaian adalah sikap yang kurang hati – hati yaitu tidak melakukan sesuatu yang seharusnya seseorang lakukan dengan sikap hati – hati dan wajar, atau sebaliknya melakukan sesuatu dengan sikap hati – hati tetapi tidak melakukannya dalam situasi tertentu. Guwandi (1994) mengatakan bahwa kelalaian adalah kegagalan untuk bersikap hati – hati yang pada umumnya wajar dilakukan oleh seseorang dengan hati – hati, dalam keadaan tersebut itu merupakan suatu tindakan seseorang yang hati – hati dan wajar tidak akan melakukan didalam keadaan yang sama atau kegagalan untuk melakukan apa orang lain dengan hati – hati yang wajar justru akan melakukan di dalam keadaan yang sama. Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa kelalaian dapat bersifat ketidaksengajaan, kurang teliti, kurang hati – hati, acuh tak acuh, sembrono, tidak peduli terhadap kepentingan orang lain tetapi akibat tindakan bukanlah tujuannya. Kelalaian bukan suatu pelanggaran hukum atau kejahatan. Jika kelalaian itu tidak sampai membawa kerugian atau cedera kepada orang lain dan orang itu dapat menerimannya, namun jika kelalaian itu mengakibatkan kerugian materi, mencelakakan atau bahkan merenggut nyawa orang lain ini diklasifikasikan sebagai kelalaian berat, serius dan criminal menurut (Hanafiah dan Amir, 1999).Malpraktek adalah kelalaian seorang tenaga kesehatan untuk mempergunakan tingkat ketrampilan dan ilmu pengetahuan

Page 2: malpraktek  keperawatan

yang lazim dipergunakan dalam merawat klien atau orang yang terluka menurut ukuran di lingkungan yang sama (Hanafiah dan Amir ( 1999).C. Elemen-elemen pertanggung jawab hukum (liability)Terdiri dari 4 elemen yang harus ditetapkan untuk membuktikan bahwa malpraktek atau kelalaian telah terjadi (Vestal.1995) :1. Kewajiban (duty) : pada sat terjadinya cedera terkait dengan kewajibannya yaitu kewajiban mempergunakan segala ilmu dan kepandaiannya untuk menyembuhkan atau setidak – tidaknya meringankan beban penderitaan pasiennya berdasarkan standar profesi.Contoh : Perawat rumah sakit bertanggung jawab untuk :a. Pengkajian yang aktual bagi pasien yang ditugaskan untuk memberikan asuhan keperawatanb. Mengingat tanggung jawab asuhan keperawatan professional untuk mengubah kondisi klien c. Kompeten melaksanakan cara – cara yang aman untuk klien.42. breach of the duty (Tidak melasanakan kewajiban): pelanggaran terjadi sehubungan dengan kewajibannya, artinya menyimpang dari apa yang seharusnya dilakukan menurut standar profesinya. Contoh : a. Gagal mencatat dan melaporkan apa yang dikaji dari pasien. Seperti tingkat kesadaran pada saat masuk b. Kegagalan dalam memenuhi standar keperawatan yang ditetapkan sebagai kebijakan rumah sakit.c. Gagal melaksanakan dan mendokumentasikan cara – cara pengamanan yang tepat ( pengaman tempat tidur, restrain, dll )

Page 3: malpraktek  keperawatan

3. proximate caused (sebab-akibat): pelanggaran terhadap kewajibannya menyebabkan atau terkait dengan cedera yang dialami klien. Contoh : Cedera yang terjadi secara langsung berhubungan dengan pelanggaran terhadap kewajiban perawat terhadap pasien atau gagal menggunakan cara pengaman yang tepat yang menyebabkan klien jatuh dan mengakibatkan fraktur.4. injury (Cedera) : sesorang mengalami cedera atau kerusakan yang dapat dituntut secara hukumContoh :fraktur panggul, nyeri, waktu rawat inap lama dan memerlukan rehabilitasi.

5D. Standar AsuhanUntuk menentukan kelalaian, standar asuhan dipenuhi dengan penjelasan apakah seseorang beralasan akan atau tidak akan melakukan sesuatu pada situasi yang sama. Setiap perawat bertanggung jawab untuk mengikuti standar asuhan keperawatan dalam praktek.

MALPRAKTEK• PENGERTIAN MALPRAKTEKMalpraktek medik adalah kelalaian seorang dokter untuk mempergunakan tingkat keterampilan dsn ilmu pengetahuan yang lazim dipergunakan dalam mengobati pasien atau orang yang terluka menurut ukuran di lingkungan yang sama.Perumusan malpraktek / kelalaian medik yang tercantum pada pasal 11 masih dapat dipergunakan, yaitu : Dengan tidak mengurangi ketentuan – ketentuan di dalam KUHP dan peraturan perundang-undangan lain,maka terhadap tenaga kesehatan dapat dilakukan tindakan-tindakan sebagai berikut : Melalaikan kewajiban

Page 4: malpraktek  keperawatan

Melakukan suatu hal yang seharusnya tidak boleh diperbuat oleh seorang tenaga keehatan.

Kelalaian bukanlah suatu pelanggaran hukum atau kejahatan, jika kelalaian itu tidak sampai membawa kerugian atau cedera kepada orang lain dan orang itu dapat menerimanya. Ini berdasarkan prinsip hukum “De minimis noncurat lex “. 

Pasien / keluarga menaruh kepercayaan kepada dokter, karena :

Dokter mempunyai ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk menyembuhkan penyakit atau setidak-tidaknya meringankan penderitaan. Dokter akan bertindak dengan hati-hati dan teliti Dokter akan bertindak berdasarkan standar profesinya. Dokter dikatakan melakukan malpraktek jika : Dokter kurang menguasai iptek kedokteran yang sudah berlaku umum dikalangan profesi kedokteran. Memberikan pelayanan kedokteran dibawah standard profesi Melakukan kelalaian yang berat atau memberikan pelayanan dengan hukum Melakukan tindakan medik yang bertentangan dengan hukum.

CONTOH KASUS : Seorang dokter memberi cuti sakit berulang kali kepada seoranhg tahanan padahal orang tersebut mampu menghadiri sidang pengadilan perkaranya.Dalam hal ini dokter terkena pelanggaran KODEKI Bab-1 pasal 7 dan KUHP pasal 267. Seorang penderita gadar di suatu RS dan ternyata memerlukan pembedahan segera.Ternyata pembedahan tertunda-tunda, sehingga penderita meninggal dunia.Pelanggaran etik hukum khusus ini ada 2 kemungkinan.PENANGANAN MALPRAKTEKTugas P3EK ialah menangani kasus-kasus malpraktek etik yang tidak dapat ditanggulangi oleh MKEK, dan memberi pertimbangan sertausul-usul kepada pejabat yang berwenang.Diposkan oleh keperawatan di 02:05 Label: Malpraktek medik adalah kelalaian seorang dokter untuk mempergunakan tingkat keterampilanMALPRAKTEK• PENGERTIAN MALPRAKTEKMalpraktek medik adalah kelalaian seorang dokter untuk mempergunakan tingkat keterampilan dsn ilmu pengetahuan yang lazim dipergunakan dalam mengobati pasien atau orang yang terluka menurut ukuran di lingkungan yang sama.Perumusan malpraktek / kelalaian medik yang tercantum pada pasal 11 masih dapat dipergunakan, yaitu :

Page 5: malpraktek  keperawatan

Dengan tidak mengurangi ketentuan – ketentuan di dalam KUHP dan peraturan perundang-undangan lain,maka terhadap tenaga kesehatan dapat dilakukan tindakan-tindakan sebagai berikut : Melalaikan kewajiban Melakukan suatu hal yang seharusnya tidak boleh diperbuat oleh seorang tenaga keehatan.

Kelalaian bukanlah suatu pelanggaran hukum atau kejahatan, jika kelalaian itu tidak sampai membawa kerugian atau cedera kepada orang lain dan orang itu dapat menerimanya. Ini berdasarkan prinsip hukum “De minimis noncurat lex “. 

Pasien / keluarga menaruh kepercayaan kepada dokter, karena :

Dokter mempunyai ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk menyembuhkan penyakit atau setidak-tidaknya meringankan penderitaan. Dokter akan bertindak dengan hati-hati dan teliti Dokter akan bertindak berdasarkan standar profesinya. Dokter dikatakan melakukan malpraktek jika : Dokter kurang menguasai iptek kedokteran yang sudah berlaku umum dikalangan profesi kedokteran. Memberikan pelayanan kedokteran dibawah standard profesi Melakukan kelalaian yang berat atau memberikan pelayanan dengan hukum Melakukan tindakan medik yang bertentangan dengan hukum.

CONTOH KASUS : Seorang dokter memberi cuti sakit berulang kali kepada seoranhg tahanan padahal orang tersebut mampu menghadiri sidang pengadilan perkaranya.Dalam hal ini dokter terkena pelanggaran KODEKI Bab-1 pasal 7 dan KUHP pasal 267. Seorang penderita gadar di suatu RS dan ternyata memerlukan pembedahan segera.Ternyata pembedahan tertunda-tunda, sehingga penderita meninggal dunia.Pelanggaran etik hukum khusus ini ada 2 kemungkinan.PENANGANAN MALPRAKTEKTugas P3EK ialah menangani kasus-kasus malpraktek etik yang tidak dapat ditanggulangi oleh MKEK, dan memberi pertimbangan sertausul-usul kepada pejabat yang berwenang.Diposkan oleh keperawatan di 02:05 Label: Malpraktek medik adalah kelalaian seorang dokter untuk mempergunakan tingkat keterampilanMALPRAKTEK• PENGERTIAN MALPRAKTEKMalpraktek medik adalah kelalaian seorang dokter untuk mempergunakan tingkat keterampilan dsn ilmu pengetahuan yang lazim dipergunakan dalam

Page 6: malpraktek  keperawatan

mengobati pasien atau orang yang terluka menurut ukuran di lingkungan yang sama.Perumusan malpraktek / kelalaian medik yang tercantum pada pasal 11 masih dapat dipergunakan, yaitu : Dengan tidak mengurangi ketentuan – ketentuan di dalam KUHP dan peraturan perundang-undangan lain,maka terhadap tenaga kesehatan dapat dilakukan tindakan-tindakan sebagai berikut : Melalaikan kewajiban Melakukan suatu hal yang seharusnya tidak boleh diperbuat oleh seorang tenaga keehatan.

Kelalaian bukanlah suatu pelanggaran hukum atau kejahatan, jika kelalaian itu tidak sampai membawa kerugian atau cedera kepada orang lain dan orang itu dapat menerimanya. Ini berdasarkan prinsip hukum “De minimis noncurat lex “. 

Pasien / keluarga menaruh kepercayaan kepada dokter, karena :

Dokter mempunyai ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk menyembuhkan penyakit atau setidak-tidaknya meringankan penderitaan. Dokter akan bertindak dengan hati-hati dan teliti Dokter akan bertindak berdasarkan standar profesinya. Dokter dikatakan melakukan malpraktek jika : Dokter kurang menguasai iptek kedokteran yang sudah berlaku umum dikalangan profesi kedokteran. Memberikan pelayanan kedokteran dibawah standard profesi Melakukan kelalaian yang berat atau memberikan pelayanan dengan hukum Melakukan tindakan medik yang bertentangan dengan hukum.

CONTOH KASUS : Seorang dokter memberi cuti sakit berulang kali kepada seoranhg tahanan padahal orang tersebut mampu menghadiri sidang pengadilan perkaranya.Dalam hal ini dokter terkena pelanggaran KODEKI Bab-1 pasal 7 dan KUHP pasal 267. Seorang penderita gadar di suatu RS dan ternyata memerlukan pembedahan segera.Ternyata pembedahan tertunda-tunda, sehingga penderita meninggal dunia.Pelanggaran etik hukum khusus ini ada 2 kemungkinan.PENANGANAN MALPRAKTEKTugas P3EK ialah menangani kasus-kasus malpraktek etik yang tidak dapat ditanggulangi oleh MKEK, dan memberi pertimbangan sertausul-usul kepada pejabat yang berwenang.Diposkan oleh keperawatan di 02:05 Label: Malpraktek medik adalah kelalaian seorang dokter untuk mempergunakan tingkat keterampilan

Page 7: malpraktek  keperawatan

elasa, 03 Mei 2011 , 08:45:00

Diduga Malapraktek, Nyawa Debby MelayangPasien Batuk Berdahak, Keluar Darah Segar * RSPB dan Dokter Spesialis Diadukan ke Polisi

Bagi berita/artikel ini kepada rekan atau kerabat lewat Facebook

BALIKPAPAN-Warga kawasan Kelurahan Batu Ampar Balikpapan Utara,  Franky Ferryanto

Page 8: malpraktek  keperawatan

Siahaan (34) meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan malapraktek yang dilakukan pihak Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB). Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, namun polisi masih menunggu keterangan saksi ahli dalam penyelidikan dugaan malpraktek yang berbuntut hilangnya nyawa, Debby Rima Riska (29) saat menjalani operasicaesar.  

Franky saat ditemui Balikpapan Pos di Polda Kaltim pada Senin (2/5) mengatakan, kematian istrinya itu terjadi pada Jumat, 2 Juli 2010 silam.

“Istriku melahirkan puteri pertama ku, Debby Abigail Faith Siahaan. Bayi ku selamat, tapi ibunya menghembuskan nafas terakhir usai menjalani operasi caesar,” kata Franky menceritakan kronologi kejadian.

Dia menyebut, banyak kejanggalan dalam proses penanganan medis istrinya. Dia menduga telah terjadi malapraktek, hingga akhirnya Franky memutuskan mengadukan kasus tersebut ke Direktorat Reskrim Umum Polda Kaltim  pada Senin 12 Juli 2010 lalu.

Sebagai terlapor pihak RSPB dan dokter spesialis kandungan berinisial dr T.

Ditanya soal kejanggalan selama proses persalinan berlangsung, Franky menceritakan, diantaranya saat mulai masuk RSPB sesuai arahan dr T ahli spesialis kandungan yang selama kurang lebih sembilan bulan masa kehamilan menangani pasien Debby termasuk pula konsultasi.  

Awalnya proses masuk hingga usai persalinan berjalan normal. Almarhum dan bayi dinyatakan baik dan sehat. Hanya saja usai melahirkan (selengkapnya lihat grafis), tiba-tiba kondisi Debby tak normal. Detak jantungnya berdebar cukup hebat, batuk berdahak keluar cairan darah segar. Sehingga dokter melalui perawat yang bertugas meminta keluarga menyediakan dua kantong darah golongan O.

“Yang saya sesalkan, saat almarhum istri saya menjalani transfusi darah kemudian terjadi detakan jantung hebat. Namun malahan sang perawat menyuruh saya tenang. Karena saya khawatir dengan kondisi Debby saya minta segera dibawa ke ruang Instalasi Care Unit (ICU) yang jaraknya berdekatan dengan kamar perawatan istri saya,” papar dia.

Kemudian, ia melanjutkan, datang dokter jaga berinisial dr A melakukan pengecekan, namun setelah pengecekan tidak ada perkataan apapun pada Franky, dr A keluar ruangan. “Di sini saya kecewa tidak ada penanganan cepat, padahal saya ingin malam itu istri saya langsung dirawat intensif. Kondisi istri saya semakin memburuk, juga tidak ada tindakan,” sesalnya dengan mata berkaca-kaca mengingat kejadian malam tersebut.

Masih menurut dia, kurang lebih lima jam,  tak ada penanganan, hingga sekira pukul 04.30 Wita, korban sudah tak sadarkan diri belum ada penindakan medis yang serius, dr T dan perawat sudah memeriksa namun tidak melakukan tindakan apa-apa, hingga 30 menit kemudian korban dinyatakan meninggal dunia.

“Yang membuat saya curiga lagi, saya meminta rekam medis penyebab kematian hingga saat ini tak

Page 9: malpraktek  keperawatan

kunjung dikasih dengan berbagai alasan. Setiap saya ke RSPB, jawabannya selalu berbeda. Apakah rekam medis ini ada, hilang, sengaja dihilangkan atau memang tidak ada rekam medis atas nama istri saya?,” ujar Franky keseharianya pekerja swasta bidang percetakan sablon itu.

Dikatakan Franky, sepekan setelah meninggalnya Debby, saat dirinya menanyakan rekam medis istrinya itu, petugas RSPB malahan tidak pernah mendapatkan laporan apabila pasien Debby telah meninggal.

Franky menduga istrinya mejadi korban malapraktek, terjadi kelalaian dalam proses penanganan medis diantaranya pemberian transfusi darah dimana pihak RSPB maupun dokter tidak merujuk rekam medis Debby yang mempunyai riwayat penyakit gejala hypertensi dan kegemukkan.

Selain itu standar perawatan saat pemberian transfusi darah, penanganan pasien saat kondisi kritis yang dinilai cukup lamban.

 “Saya ingin polisi dapat mengungkap dugaan malapraktek yang dialami almarhum istri saya,” harapnya.

Sementara itu, Humas RSBP Rita saat dikonfirmasi Balikpapan Pos kemarin mengungkapkan, pihaknya sudah dipanggil dan dimintai keterangan polisi. “Kami sudah dipanggil dimintai keterangan, kasus ini sepenuhnya ditangani polisi,” jawab Rita.

Mengenai rekam medis, lanjutnya, pihaknya sudah memberikan surat kematian serta diagnosa penyakit diderita almarhum.

“Suratnya sudah kami berikan mulai diagnosa sampai surat kematian dari pihak keluarga,” imbuhnya.

Masih di Polda Kaltim, Direktur Reskrim Umum Polda Kaltim Kombes Idris Kadir mengungkapkan, kasus dugaan malapraktek ini masih dalam proses pemeriksaan sejumlah saksi.

Setidaknya ada tiga orang dokter dimintai keterangan, perawat dan bidan. “Kami masih menunggu pemeriksaan saksi ahli, kasus ini dalam proses penyelidikan,” kata Idris.

Kasus dugaan malapraktek itu kini ditangani unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan I Pidana Umum Ditreskrim Polda Kaltim. Namun, proses penyelidikan yang berjalan selama kurang lebih 9 bulan lamanya, penyidik belum menetapkan tersangka mengingat penyelidikan sedang berjalan.(bai)