malaria dwi setiawan
DESCRIPTION
KedokteranTRANSCRIPT
oleh :
Dwi Setiawan H
Ketut Aditya R
Riko Aprianto
dokter pembimbing :
dr. Cicilia Diah ,Sp.PD
Malaria
Pendahuluan
Malaria merupakan penyebab kematian
utama penyakit tropic. Diperkirakan 1 juta
penduduk dunia meninggal tiap tahunnya &
terjadi kasus malaria baru 200-300 juta/tahun.
Malaria berasal dari bahasa Italia (mala + aria)
yang berarti “udara yang jelek/salah”.
MALARIA Penyakit yang dapat bersifat akut maupun
kronik. Disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium,
ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah manusia.
Gejala : Demam Menggigil Anemia Spleenomegali
Epidemiologi
Di Indonesia, malaria ditemukan tersebar luas pada semua pulau dengan derajat dan berat infeksi yang bervariasi.
Malaria
Plasmodium merupakan protozoa obligat intraseluler
eritrosit
Penularan manusia oleh nyamuk betina dari tribus
Anopheles
Dapat ditularkan secara langsung :
Transfusi darah atau jarum suntik yang
tercemar
Ibu hamil kepada bayinya.
P. vivax malaria tertiana
P.malaria malaria kuartana
P.ovale malaria ovale
P.falciparum malaria tropika
Paling berbahaya ,dapat menjadi berat dalam waktu singkat dapat menyerang eritrosit dalam
jumlah besar menimbulkan berbagai komplikasi di dalam organ-organ tubuh
Plasmodium Malaria
• Hospes : o Manusia o Nyamuk Anopheles betina
Stadium Hati Anopheles betina menggigit manusia dan
memasukkan sporozoit dalam beberapa menit (30 menit -1 jam) sampai dihati dan menginfeksi sel hati
Dalam hati mengalami reproduksi aseksual disebut proses skizogoni dan menghasilkan merozoit yg dikeluarkan dari sel hati dan selanjutnya menginfeksi eritrosit
Stadium darah Siklus darah dimulai dengan keluarnya
merozoit dari skizon Parasit mendapat makanan dari sitoplasma
eritrosit mencerna sitosol eritrosit tersebut dalam vakuola makanan
Parasit memakan Hb yg kemudian didegradasi oleh enzim protease dan catyhepsin G
Perkembangan parasit dalam eritrosit menyebebkan perubahan bentuk
Faktor yang Mempengaruhi Manifestasi Klinis
Sudah minum obat anti-malaria
Status kekebalan berhubungan tingkat endemisitas tempat
tinggal
Beratnya infeksi
Keadaan lain penderita (bayi, hamil, orang tua,
menderita sakit lain)
Faktor genetik (HbF, def.G6PD, ovalositosis dll)
Jenis & strain Plasmodium
Status gizi
Manifestasi Umum
Masa Inkubasi •8-37 hari•Tergantung spesies parasit, beratnya infeksi, pengobatan sebelumnya, resistensi hospes
Prodromal •Lesu, malaise, diare ringan, dingin di punggung•Sering P.vivax , P.ovale
Gejala Umum •“Trias Malaria” sering berlangsung 6-10 jam•Periode Dingin Periode Panas Periode Berkeringat
• Menggigil, kulit dingin & kering, gemetar, pucat - sianosis
• 15 menit s/d 1 jam, diikuti peningkatan suhu
Periode Dingin
• Muka merah, kulit panas & kering, nadi cepat & panas tinggi sampai 40◦ atau >, RR ↑,nyeri
kepala, nyeri retroorbital, muntah, syok, delirium - kejang
• 2 jam atau >, diikuti keadaan berkeringat
Periode Panas
• Keringat seluruh tubuh, temperatur ↓, capek, sering
tertidur
Periode Berkering
at
Diagnosis Malaria
Keluhan utama
DemamMenggigil
Berkeringat & dapat disertai sakit kepala Mual & muntah
Diare & nyeri otot / pegal-pegal
ANAMNESIS
Diagnosis Malaria
Riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu
yang lalu ke daerah endemik malaria ?
Riwayat tinggal di daerah endemik malaria ?
Riwayat sakit malaria ?
Riwayat minum obat malaria 1 bulan terakhir ?
Riwayat mendapat transfusi darah ?
ANAMNESIS
Pemeriksaan Fisik
Malaria Tanpa Komplikasi
Pemeriksaan Fisik
Malaria dengan Komplikasi
Pemeriksaan Laboratorium
I. Pemeriksaan dengan Mikroskop
Sediaan darah (SD) tebal & tipis di Puskesmas/Iapangan/rumah sakit untuk menentukan:
1. Ada tidaknya parasit malaria (positif atau negatif)2. Spesies & stadium Plasmodium 3. Kepadatan parasit
- P.Vivax : pada sediaan tipis dan tebal mengandung pembesaran eritosit yang mengandung parasit
- P.Ovale : Mirip P.vivax eritrosit berbentuk ovale
- P.Malariae : Pada sediaan tipis mengandung parasit berbentuk pita (band),skizon berbentuk bunga
- P.Falciparum : pada sediaan tipis nampak gametosit berbentuk pisang,sediaan tebal tampak bentukan cincin kecil-kecil yang banyak
Diagnosis Banding
Malaria tanpa Komplikasi
- Demam tifoid- Demam dengue- ISPA- Leptospirosis ringan
Diagnosis Banding
Malaria Berat
- Radang otak (ensefalitis /meningitis)- Stroke (gangguan serebrovaskular)- Hepatitis - GNA atau kronik- Sepsis- DHF atau DSS
Pengobatan Terapi bila ditemukan plasmodium Prinsip pengobatan pada malaria dengan atau
tanpa komplikasi WHO menetapkan dipakainya obat
ACT( artemisini base combination therapy) Efektif mengatasi plasmodium yg resisten
Pengobatan malaria non ACT
Dibeberapa daerah masih efektif Klorokuin difosfat/sulfat
250 mg (150 mg ) Sulfadoksin pirimetamin
500 mg sulfadoksin dan 25 mg pirimetamin Kina sulfat: 1 tab 250 mg Primakuin : 1 tab 15 mg
TERIMA KASIH