mal praktik

7

Click here to load reader

Upload: kukuh-ali-akbar

Post on 08-Apr-2016

56 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

malpraktik kedokteram

TRANSCRIPT

Page 1: Mal PrakTik

Definisi Malpraktik

Malpraktik atau malpractice berasal dari kata ”mal” yang berarti buruk dan ”practice”

yang berarti suatu tindakan atau praktik, dengan demikian malpraktik adalah suatu tindakan

medis buruk yang dilakukan dokter dalam hubungannya dengan pasien. Dalam Black’s Law

Dictionary malpraktik didefinisikan sebagai:

professional misconduct or unreasonable lack of skill” atau “failure of one rendering

professional services to exercise that degree of skill and learning commonly applied under all

the circumstances in the community by the average prudent reputable member of the

profession with the result of injury, loss or damage to the recipient of those services or to

those entitled to rely upon them.

Pengertian malpraktik medis menurut World Medical Association (1992) adalah:

medical malpractice involves the physician’s failure to conform to the standard of care for

treatment of the patient’s condition, or lack of skill, or negligence in providing.

Selain pengertian di atas definisi lain dari malparaktik adalah setiap kesalahan profesional

yang diperbuat oleh dokter pada waktu melakukan pekerjaan profesionalnya, tidak

memeriksa, tidak menilai, tidak berbuat atau meninggalkan hal-hal yang diperiksa, dinilai,

diperbuat atau dilakukan oleh dokter pada umumnya didalam situasi dan kondisi yang sama,

selain itu malpraktik juga berarti setiap kesalahan yang diperbuat oleh dokter karena

melakukan pekerjaan kedokteran dibawah standar yang sebenarnya secara rata-rata dan

masuk akal, dapat dilakukan oleh setiap dokter dalam situasi atau tempat yang sama, dan

masih banyak lagi definisi tentang malparaktik yang telah dipublikasikan. (Hariyanto, 2009)

Patofisiologi malpraktek

Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya kasus dugaan malpraktek di Indonesia.

Salah satunya adalah perbaikan tingkat pendidikan dan peningkatan kesadaran pasien akan

hak. Pasien menjadi lebih kritis mempertanyakan penyakit, pemeriksaan, pengobatan dan

tindakan yang akan dilakukan pada dirinya. Faktor lainnya adalah komersialisasi pelayanan

kesehatan, berefek pada peningkatan biaya layanan medis dan karenanya peningkatan

Page 2: Mal PrakTik

pengharapan akan hasil tindakan medis. Terakhir, gugatan malpraktek juga disebabkan oleh

gencarnya promosi oleh ahli hukum mengenai malpraktek. (Secondopinionid, 2012)

Suatu tindakan praktik kedokteran yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi dapat

dikategorikan sebagai perbuatan malpraktik dokter dilihat dari 3 aspek/hal, antara lain (a)

Intensional Professional Misconduct, (b) Negligence atau ketidaksengajaan (kelalaian) dan

(c) Lack of Skill. Intensional Professional Misconduct, yaitu bahwa seorang dokter atau

dokter gigi dinyatakan bersalah/buruk berpraktik, bilamana dokter tersebut dalam berpraktik

melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap standar-standar dan dilakukan dengan sengaja.

Negligence atau tidak sengaja (kelalaian) yaitu seorang dokter atau dokter gigi yang karena

kelalaiannya (culpa) yang mana berakibat cacat atau meninggalnya pasien. Lack of Skill

yaitu seorang dokter atau dokter gigi yang melakukan tindakan medis tetapi diluar

kompetensinya atau kurang kompetensinya. Misalnya, dokter cardiofaskuler melakukan

operasi tulang. (Arianto, 2010)

Menurut Hubert W. Smith tindakan malpraktek meliputi 4D, yaitu (a) duty, (b)

adanya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas (dereliction), (c) penyimpangan akan

mengakibatkan kerusakan (direct caution), (d) sang dokter akan menyebabkan kerusakan

(damage). Duty (duty of care) meliputi kewajiban profesi dan kewajiban kontrak dengan

pasien. Dereliction adalah pelanggaran dari kewajiban tersebut. Damage meliputi cedera,

mati atau kerugian lain yang ditimbulkan pada pasien. Direct caution (penyebab langsung)

yang dimaksudkan dimana suatu tindakan langsung yang terjadi, yang mengakibatkan

kecacatan pada pasien akibat kealpaan seorang dokter pada diagnosis dan perawatan terhadap

pasien. Secara hukum harus dapat dibuktikan secara medis yang menjadi bukti penyebab

langsung terjadinya malpraktik dalam kasus manapun. (Secondopinionid, 2012) (Mubarak,

2008)

Jenis-jenis Malpraktek

Medical malpractice dibagi menjadi dua macam, ethical malpractice dan yuridical

malpractice. Yuridical malpractice dibagi menjadi tiga yaitu criminal malpractice, civil

malpractice dan administrative malpractice.

Page 3: Mal PrakTik

Ethical malpractice atau malpraktik secara Etik, Kombinasi antara interaksi

profesional dan aktivitas tenaga pendukungnya serta hal yang sama akan mempengaruhi

anggota komunitas profesional lain dan menjadi perhatian penting dalam lingkup etika medis.

Panduan dan standar etika yang ada terkait dengan profesi yang dijalaninya itu sendiri.

Panduan dan standar profesi tersebut mengarah pada terjadinya inklusi atau eksklusi orang –

orang yang terlibat dalam profesi tersebut. Kelalaian dalam menjalani panduan dan standar

etika yang ada secara umum tidak memiliki dampak terhadap dokter dalam hubungannya

dengan pasien. Namun, hal ini akan mempengaruhi keputusan dokter dalam memberikan tata

laksana yang baik. Hal tersebut dapat menghasilkan reaksi yang kontroversial dan

menimbulkan kerugian baik kepada dokter, maupun kepada pasien karena dokter telah

melalaikan standar etika yang ada. Tindakan tidak profesional yang dilakukan dengan

mengabaikan standar etika yang ada umumnya hanya berurusan dengan komite disiplin dari

profesi tersebut. Hukuman yang diberikan termasuk pelarangan tindakan praktik untuk

sementara dan pada kasus yang tertentu dapat dilakukan tindakan pencabutan izin praktek.

(Mubarak, 2008)

Criminal malpractice atau malpraktek kriminal terjadi ketika seorang dokter yang

menangani sebuah kasus telah melanggar undang-undang hukum pidana. Malpraktik

dianggap sebagai tindakan kriminal dan termasuk perbuatan yang dapat diancam hukuman.

Hal ini dilakukan oleh Pemerintah untuk melindungi masyarakat secara umum. Perbuatan ini

termasuk ketidakjujuran, kesalahan dalam rekam medis, penggunaan ilegal obat – obat

narkotika, pelanggaran dalam sumpah dokter, perawatan yang lalai, dan tindakan pelecehan

seksual pada pasien yang sakit secara mental maupun pasien yang dirawat di bangsal psikiatri

atau pasien yang tidak sadar karena efek obat anestesi.Peraturan hukum mengenai tindak

kriminal memang tidak memiliki batasan antara tenaga profesional dan anggota masyarakat

lain. Jika perawatan dan tata laksana yang dilakukan dokter dianggap mengabaikan atau tidak

bertanggung jawab, tidak baik, tidak dapat dipercaya dan keadaan - keadaan yang tidak

menghargai nyawa dan keselamatan pasien maka hal itu pantas untuk menerima hukuman.

Dan jika kematian menjadi akibat dari tindak malpraktik yang dilakukan, dokter tersebut

dapat dikenakan tuduhan tindak kriminal pembunuhan. Tujuannya memiliki maksud yang

baik namun secara tidak langsung hal ini menjadi berlebihan. Seorang dokter dilatih untuk

membuat keputusan medis yang sesuai dan tidak boleh mengenyampingkan pendidikan dan

latihan yang telah dilaluinya serta tidak boleh membuat keputusan yang tidak bertanggung

jawab tanpa mempertimbangkan dampaknya. Ia juga tidak boleh melakukan tindakan buruk

Page 4: Mal PrakTik

atau ilegal yang tidak bertanggung jawab dan tidak boleh mengabaikan tugas profesionalnya

kepada pasien. Dia juga harus selalu peduli terhadap kesehatan pasien. (Mubarak, 2008)

Civil Malpractice adalah tipe malpraktek dimana dokter karena pengobatannya dapat

mengakibatkan pasien meninggal atau luka tetapi dalam waktu yang sama tidak melanggar

hukum pidana. Sementara Negara tidak dapat menuntut secara pidana, tetapi pasien atau

keluarganya dapat menggugat dokter secara perdata untuk mendapatkan uang sebagai ganti

rugi. Tanggung jawab dokter tersebut tidak berkurang meskipun pasien tersebut kaya atau

tidak mampu membayar. Misalnya seorang dokter yang menyebabkan pasien luka atau

meningggal akibat pemakaian metode pengobatan yang sama sekali tidak benar dan

berbahaya tetapi sulit dibuktikan pelangggaran pidananya, maka pasien atau keluarganya

dapat menggugat perdata. Pada civil malpractice, tanggung gugat dapat bersifat individual

atau korporasi. Dengan prinsip ini maka rumah sakit dapat bertanggung gugat atas kesalahan

yang dilakukan oleh dokter-dokternya asalkan dapat dibuktikan bahwa tindakan dokter itu

dalam rangka melaksanakan kewajiban rumah sakit. (Mubarak, 2008)

Administrative malpractice atau malpraktik administrasi terjadi jika dokter

menjalankan profesinya tidak mengindahkan ketentuan-ketentuan hukum administrasi Negara. Misalnya menjalankan praktik kedokteran tanpa ijin, menjalankan praktik kedokteran tidak sesuai dengan kewenangannya, melakukan praktik kedokteran dengan ijin yang sudah kadalwarsa dan tidak membuat rekam medik. (Paradipta, 2011)

Arianto, Machfudz Eko. 2010. Makalah Praktik Medis. Tersedia di

http://machfudzekoarianto.blogspot.com/2010/01/makalah-malprektik-medis-oleh-

machfudz.html [diunduh 21 April 2013]

Hariyanto, Muhsin. 2009. Malpraktik Medis (Medical Negligence) dalam Perspektif Fikih.

Tersedia di http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/malpraktik-medis-medical-negligence-dalam-

perspektif-fikih/ [diunduh 21 April 2013]

Page 5: Mal PrakTik

World Medical Association. 1992. World Medical Association Statement On Medical

Malpractice. Tersedia di

http://www.wma.net/en/30publications/10policies/20archives/m2/index.html [diunduh 21

April 2013]

Secondopinionid. 2012. Malpraktek Medis. Tersedia di

http://secondopinionid.com/2012/06/26/malpraktek-medis/ [diunduh 21 Apri 2013]

Mubarak, Husnul. 2008. Malpraktek. Tersedia di

http://cetrione.blogspot.com/2008/12/malpraktek-definisi-malpraktek-adalah.html [diunduh

21 April 2013]

Paradipta, Aditya. 2011. Malpraktik. Tersedia di

http://paradipta.blogspot.com/2011/02/malpraktik.html [diunduh 21 April 2013]