maksi-am-ti3-g4

8
Indra Sukma Subagio MAKSI-AM-TI3-G4 12030114420097 PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Tujuan penting dari dari system perhitungan biaya adalah untuk menentukan biaya dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Perusahaan manufaktur dan jasa dibagi menjadi 2 jenis utama, yaitu : Perusahaan Pesanan (Job Order) yang memproduksi produk atau jasa yang unik. Perusahaan Proses yang memproduksi produk atau jasa yang relatif homogen. Produksi dan Perhitungan Biaya Pesanan Fitur utama dari perhitungan biaya pesanan adalah biaya suatu pesanan berbeda dengan pesanan lainnya dan harus ditelusuri secara terpisah. Pada system ini biaya-biaya diakumulasikan berdasarkan pesanan kerja. Pendakatan untuk membebankan biaya ini dinamakan system perhitungan biaya pesanan (Job Order Costing System). Produksi dan Perhitungan Biaya Proses Perusahaan yang termasuk dalam industry berdasarkan proses memproduksi produk yang hamper samaatau sejenis secara besar-besaran. Hal penting dalam system berdasarkan proses adalah biaya satu unit produk identik dengan produk yang lainnya. Biaya per unit dihitung melalui pembagian biaya prosesnya dengan output pada periode terkait, pendakatan ini disebut system perhitungan biaya proses (Process Costing System). Menghitung Biaya per Unit dengan Perhitungan Biaya Pesanan Harga pokok produksi terdiri atas bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Berikut rumus sederhana perhitungannya : Bahan Baku Langsung xxx Tenaga Kerja Langsung xxx Overhead xxx + Jumlah Biaya xxx Dibagi Jumlah Unit ÷ xxx Biaya per Unit xxx Lembar Biaya Pesanan Lembar biaya pesanan disiapkan untuk setiap pesanan, dan merupakan bagian dari akun barang dlaam proses dan dokumen utamauntuk

Upload: indra-jagoan-charminkz

Post on 22-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKSI-AM-TI3-G4

Indra Sukma Subagio MAKSI-AM-TI3-G412030114420097

PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES

Tujuan penting dari dari system perhitungan biaya adalah untuk menentukan biaya dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Perusahaan manufaktur dan jasa dibagi menjadi 2 jenis utama, yaitu :

Perusahaan Pesanan (Job Order) yang memproduksi produk atau jasa yang unik. Perusahaan Proses yang memproduksi produk atau jasa yang relatif homogen.

Produksi dan Perhitungan Biaya Pesanan

Fitur utama dari perhitungan biaya pesanan adalah biaya suatu pesanan berbeda dengan pesanan lainnya dan harus ditelusuri secara terpisah. Pada system ini biaya-biaya diakumulasikan berdasarkan pesanan kerja. Pendakatan untuk membebankan biaya ini dinamakan system perhitungan biaya pesanan (Job Order Costing System).

Produksi dan Perhitungan Biaya Proses

Perusahaan yang termasuk dalam industry berdasarkan proses memproduksi produk yang hamper samaatau sejenis secara besar-besaran. Hal penting dalam system berdasarkan proses adalah biaya satu unit produk identik dengan produk yang lainnya. Biaya per unit dihitung melalui pembagian biaya prosesnya dengan output pada periode terkait, pendakatan ini disebut system perhitungan biaya proses (Process Costing System).

Menghitung Biaya per Unit dengan Perhitungan Biaya Pesanan

Harga pokok produksi terdiri atas bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Berikut rumus sederhana perhitungannya :

Bahan Baku Langsung xxxTenaga Kerja Langsung xxxOverhead xxx +

Jumlah Biaya xxxDibagi Jumlah Unit ÷ xxxBiaya per Unit xxx

Lembar Biaya Pesanan

Lembar biaya pesanan disiapkan untuk setiap pesanan, dan merupakan bagian dari akun barang dlaam proses dan dokumen utamauntuk menghitung semua biaya yang terkait dengan pesanan tersebut. Kumpulan dari seluruh lembar biaya pesanan disebut file barang dalam proses. Sistem biaya pesanan harus mampu mengidentifikasikan jumlah bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang dikonsumsi setiap pekerjaan. Jika perusahaan menggunakan perhitungan berdasarkan aktivitas, perusahaan harus menelusuri leih dari satu penggerak aktivitas dan memasukan jumlah actual ke masing-masing lembar biaya.

Arus Biaya pada Akun

Kepentingan utama dalam system perhitungan biaya pesanan adalah arus biaya produksi. Terdapat 3 unsur biaya dalam produksi yaitu : biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead, mengalir melalui barang dalam proses, barang jadi, hingga harga pokok penjulan.

Page 2: MAKSI-AM-TI3-G4

Indra Sukma Subagio MAKSI-AM-TI3-G412030114420097

Contoh Soal :

Delia mendapat pesanan 200 botol suplemen A, dan 100 botol kapsul B. Misalkan pembelian bahan baku $3500, bahan baku yang digunakan masing-masing A $1780 dan B $1300. Biaya tenaga kerja 50 jam dengan tarif $15 (A 20 jam, B 30 jam). Diperkirakan biaya overhead sebesar $14.400 dan tenaga kerja langsung sebesar 1.200 jam, namun pada kenyataannya biaya overhead actual mencapai $615. Maka hitung Harga Pokok Penjualannya!

Lembar Biaya Pesanan Suplemen A Kapsul BBahan Baku Langsung 1.780 1.300

Tenaga Kerja LangsungA : 20 Jam*$15

300 450B : 30 Jam*$15

Overhead yang DibebankanA : 20 Jam*$12

240 360B : 30 Jam*$12

Jumlah Biaya 2.320 2.110Jumlah per Unit ÷200 ÷100Biaya per Unit 11,60 21,10

Maka Laporan Harga Pokok Penjualannya

Harga Pokok Produksi Suplemen A 2.320Barang yang tersedia untuk dijual (2.320)DIkurangi persediaan akhir barang jadi 0Harga Pokok Penjulan yang normal 2.320Overhead yang kurang dibebankan 15Harga Pokok Penjualan yang disesuaikan 2.335

Jenis-jenis Manufaktur Proses

Proses Berurutan Unit-unit harus melalui satu proses sebelum dapat dikerjakan dalam proses berikutnya.

Proses ParalelDua atau lebih proses berurutan dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang jadi.

Arus biaya pesanan dan proses secara umum hampir sama meskipun terdapat beberapa perbedaaan. Hal penting disini adalah begitu produk dipindahkan dari departemen ke departemen lainnya, semua biaya yang terkait juga ikut. Biaya-biaya yang dipindahkan dari proses sebelumnya ke proses berikutnya disebut biaya perpidahan masuk.

Akumulasi Biaya dalam Laporan Produksi

Laporan produksi adalah dokumen yang meringkas aktivitas manufaktur yang terjadi di suatu departemen dalam periode tertentu. Laporan produksi memberikan informasi tentang unit-unit produk yang diproses secara fisik dalam sebuah departemen dan biaya produksi yang terkait dengan unit-unit produk tersebut.

Dua Metode Perlakuan Awal Barang dalam Proses

1. Rata-rata TertimbangMenggabungkan biaya persediaan awal dengan periode saat ini untuk menghitung iaya per unit.

Page 3: MAKSI-AM-TI3-G4

Indra Sukma Subagio MAKSI-AM-TI3-G412030114420097

2. FIFOMemisahkan unit dalam persediaan awal dari unit yang diproduksi dalam periode saat ini.

Laporan produksi meringkas biaya dan manufaktur bagi suatu departemen produksi untuk suatu periode tertentu. Pola umumnya dideskripsikan dalam 5 langkah berikut :

a. Analisis aliran unit secara fisikb. Perhitungan unit-unit setarac. Perhitungan biaya per unitd. Penilaian persediaane. Rekonsiliasi biaya

Jika biaya per unit dalam suatu proses secara relative stabil dari satu period eke periode berikutnya, metode rata-rata tertimbang cukup akurat untuk digunakan. Tetapi jikaperusahaan menginginkan keakuratan yang lebih baik dalam perhitungan biaya per unit, maka seharusnya menggunakan metode FIFO untuk menentukan biaya per unit.

ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG

Page 4: MAKSI-AM-TI3-G4

Indra Sukma Subagio MAKSI-AM-TI3-G412030114420097

Biaya-biaya yang memberikan manfaat bersama, yang terjadi ketika sumber daya yang sama digunakan dalam keluaran atau lebih jasa atau produk, disebut sebagai biaya bersama (commont cost). Dalam model fungsi di perusahaan, obyek biaya adalah depatemen. Perusahaan memiliki 2 kategori department, yaitu :

1. Departemen ProduksiBertanggung jawab pada pembuatan produk /jasa yang dijual kepada pelanggan

2. Departemen PendukungMenyediakan pelayanan pendukung yang diperlukan departemen produksi.

Langkah-langkah dalam pengalokasian biaya departemen pendukung ke departemen produksi dan mengalokasikannya ke biaya produk.

1. Membagi perusahaan ke departemen-departemen.2. Mengklasifikasikan tiap departemen sebagai departemen pendukung atau departemen

produksi.3. Menelusuri semua biayaoverhead perusahaandi departemen pendukung atau produksi4. Mengalokasikan biaya departemen pendukung ke departemen produksi.5. Menghitung tariff overhead yang ditentukan terlebih dahulu untuk departemen produksi.6. Mengalokasikan biaya overhead ke tip unit produk melalui tariff overhead yang ditentukan

terlebih dahulu.

Tujuan Alokasi

Tujuan utama alokasi adalah

1. Memperoleh harga yang disepakati bersama2. Menghitung profitabilitas lini produk3. Memperkirakan pengaruh ekonomi dari perencanaan dan pengendalian4. Menilai persediaan5. Memotivasi manajer

Mengalokasi Biaya Suatu Departemen ke Departemen Lain

1. Tarif Pembebanan TunggalPenggunaan tariff pembebanan tunggal mengakibatkan biaya tetap diperlakukan seakan-akan biaya tersebut merupakan biaya variable.

2. Tariff Pembebanan BergandaDengan 2 tarif pembebanan setiap tariff pembebanan didasarkan pada faktor penyebab yang kuat, alokasi biaya pada departemen yang menggunakan tariff pembebanan didasarkan pada jumlah biaya sebenarnya yang ditimbulkan departemen pendukung.

3. Penggunaan yang Dianggarkan ersus Penggunaan AktualTerdapat dua alasan dasar pengalokasian biaya departemen pendukung yaitu : 1) Untuk menghitung biaya produk yang diproduksi, 2) Untuk evaluasi kinerja departemen. Biaya actual digunakan untuk evaluasi departemen, sedangkan biaya dianggarkan untuk penetapan biaya.

Memilih Metode Alokasi Biaya Departemen Pendukung

Page 5: MAKSI-AM-TI3-G4

Indra Sukma Subagio MAKSI-AM-TI3-G412030114420097

Dalam menentukan metode yang digunakan untuk mengalokasikan biaya departemen pendukung, perusahaan harus menentukan seberapa besar interaksi departemen pendukung. Selain itu, mereka harus menimbang biaya dan manfaat yang berhubungan dengan ketiga metode pengalokasian biaya. Ada 3 metode pengalokasian biaya :

1. Metode Alokasi LangsungMetode langsung adalah metode yang paling sederhana dan paling langsung untuk mengalokasikan biaya departemen pendukung. Biaya jasa variable dialokasikan secara langsung kedepartemen produksi sesuai proporsi penggunaan jasa , biaya tetap juga dialokasikan secara langsung ke departemen produksi, tapi sesuai proporsi kapasitas normal atau praktis departemen produksi.

2. Metode Alokasi BeruntunMetode ini mengakui adanya interaksi antar departemen pendukung, akan tetapi metode berurutan tidak sepenuhnya mengakui interaksi antar departemen pendukung. Alokasi biaya dilakuakan dengan cara menurun, sesuai prsedur ranking yang telah ditetapkan lebihdulu. Setalah biaya departemen dialokasikan, biaya ini tidak akan pernah lagi menerima alokasi berikutnya dari departemen pendukung lain. Metode berurutan lebih akurat dari metode langsung, akan tetapi metode ini tidak mengakui semua interaksi.

3. Metode Alokasi TImbal BalikMetode alokasi timbal balik mengakui semua interaksi antar departemen pendukung. Dalam metode ini, pemakaiansuatu departemen pendukung oleh departemen menentukan biaya total tiap departemen.

Tarif Overhead Departemen dan Perhitungan Harga Pokok Produk

Setelah megalokasikan semua biaya pendukung ke departemen produksi, tariff overhead dapat dihitung untuk tiap deprtemen. Tarifini dihitung dengan menambah biaya departemen pendukung yang dialokasikan dengan biaya overhead yang secara langsung dapat ditelusuri ke departemen produksi dan membagi jumlah total dengan beberapa ukuran aktivitas, seperti jam tenaga kerja langsung, atau ja mmesin.

Alokasi Biaya Patungan

Produk patungan adalah 2 atau lebih produk yang diproduksi secara simultan dengan proses yang sama hingga pada titik pemisahan. Titik pemisah adalah titik yang produk patungannya menjadi terpisah dan bias diidentifikasikan.

Akuntansi untuk Biaya Produk Patungan

Akuntansi untuk seluruh biaya patungan dari produksi tidak berbeda dengan akuntansi untuk biaya produk secara umum. Alokasi dari biaya patungan ke setiap produk adalah sumber kesulitannya. Alokasi harus dilakukan untuk tujuan pajak penghasilan dan pelaporan keuangan. Ada 3 metode yang digunakan untuk mengalokasikan biaya patungan, yaitu :

1. Metode Unit FisikBerdasarkan metode ini biaya patungan didistribusikan ke produk berdasarkan ukuran fisik. Ukuran fisik ini bisa dinyatakan dalam unit. Metode ini menganggap setiap unit bahan baku

Page 6: MAKSI-AM-TI3-G4

Indra Sukma Subagio MAKSI-AM-TI3-G412030114420097

pada produk akhir memiliki biaya yang sama untuk diproduksi. Hal ini paling tepat jika elemen yang dominan bisa diteluuri hingga ke produk.

2. Metode Nilai Penjualan saat PemisahMetode ini mengalokasikan biaya patungan berdasarkan proporsi setiap produk pada nilai penjulan pada titik pemisahan. Semakin tinggi nilai pasar, semakin besar bagian dari biaya patungan yang dibebankan terhadap produk tersebut. Asalkan biaya pemisah stabil atau fluktuasi harga dari berbagai produk disinkronkan, biaya yang dialokasikan akan tetap konstan.

3. Metode Nilai Bersih yang Dapat DirealisasikanKetika nilai pasar digunakan untuk mengalokasikan biaya patungan, kita menggunakan nilai pasar saat titik pemisahan. Akan tetapi, harga pasar untuk produk tertentu kadang tidak ada yang tersedia saat titik pemisahan. Pertama tentukan nilai pejualan hipotesis untuk setiap produk bersama dengan pengurangan semua biaya pemrosesan yang bisa dipisahkan dari nilai pasar akhir.