makna tradisi merariq bagi masyarakat...

11
MAKNA TRADISI MERARIQ BAGI MASYARAKAT SASAK (Studi Di Desa Kuta Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah) SKIRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Pesyratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana ( S-1) Sosiologi Oleh: Sapriyanto Dikare (201110310311009) JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2017

Upload: others

Post on 29-Nov-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKNA TRADISI MERARIQ BAGI MASYARAKAT SASAKeprints.umm.ac.id/44234/1/jiptummpp-gdl-sapriyanto-49250...j. Gambar 10: pakaian adat yang dipakai untuk nyongkolan k. Gambar 11: suasana

MAKNA TRADISI MERARIQ BAGI MASYARAKAT SASAK

(Studi Di Desa Kuta Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah)

SKIRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Pesyratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana ( S-1) Sosiologi

Oleh:

Sapriyanto Dikare (201110310311009)

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2017

Page 2: MAKNA TRADISI MERARIQ BAGI MASYARAKAT SASAKeprints.umm.ac.id/44234/1/jiptummpp-gdl-sapriyanto-49250...j. Gambar 10: pakaian adat yang dipakai untuk nyongkolan k. Gambar 11: suasana

LEMBAR PENGESAHAN

Page 3: MAKNA TRADISI MERARIQ BAGI MASYARAKAT SASAKeprints.umm.ac.id/44234/1/jiptummpp-gdl-sapriyanto-49250...j. Gambar 10: pakaian adat yang dipakai untuk nyongkolan k. Gambar 11: suasana

LEMBAR PERSETUJUAN

Page 4: MAKNA TRADISI MERARIQ BAGI MASYARAKAT SASAKeprints.umm.ac.id/44234/1/jiptummpp-gdl-sapriyanto-49250...j. Gambar 10: pakaian adat yang dipakai untuk nyongkolan k. Gambar 11: suasana

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT, atas segala kebesaran

dan kemurahan-Nya yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Makna Tradisi Merariq Bagi Masyarakat Sasak

(Studi di Desa Kuta Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah)” sebagai salah satu

persyaratan untuk menempuh gelar Sarjana (S1) Sosiologi.

Skripsi ini merupakan program akademik di Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi di program oleh mahasiswa

semester untuk digunakan sebagai salah satu syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar

sarjana Sosiologi. Skripsi memiliki berbagai manfaat yang bisa diambil oleh mahasiswa atau

pembaca lainnya, karena skripsi juga bisa menjadi refrensi. Melalui skripsi tersebut, penulis

dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh melalui kuliah kepada masyarakat atau saat

melakukan penelitian dilapangan.

Penulisan skripsi ini, tentunya masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata

sempurna, baik dari sisi materi atau isi, sistematika penulisan, redaksional, dan bahasa yang

digunakan. Hal tersebut disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh

penulis. Proses penyusunan laporan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih

kepada:

1. Drs. Fauzan, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

3. Muhammad Hayat, MA selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

4. Muhammad Hayat, MA selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar, beliau

dengan sabar memberikan masukan dan saran setiap kali bimbingan. Sungguh

beruntung bagi penulis.

5. Dra. Tutik Sulistyowati, M.Si selaku dosen pembimbing II yang selalu bersedia

menyempatkan waktunya untuk membimbing mahasiswa khususnya penulis sendiri.

Sebagai pembimbing II, perannya sangat luar biasa dalam membimbing,

mengarahkan dan menyarankan penulis dari awal penentuan judul sampai dititik akhir

ini.

Page 5: MAKNA TRADISI MERARIQ BAGI MASYARAKAT SASAKeprints.umm.ac.id/44234/1/jiptummpp-gdl-sapriyanto-49250...j. Gambar 10: pakaian adat yang dipakai untuk nyongkolan k. Gambar 11: suasana

6. Drs. Sulismadi, M.Si selaku dosen wali yang selalu menjadi orang tua yang setia

menghibur dan asyik jika diajak berbincang. Beliau juga menjadi salah satu dosen

yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.

7. Luluk Dwi Kumalasari, M.Si, selaku salah satu dosen yang selama ini saya anggap

dosen paling sabar, bijaksana dalam mengajarkan kami di Sosiologi UMM angkatan

2011. Penulis sangat kagum dan berterimakasih kepada beliau.

8. Serta kepada orang tua, kakek, nenek, sahabat-sahabat, dan semuanya yang telah

memberikan semangat kepada penulis

9. Semoga segala amal kebaikan yang telah tercurahkan, senantiasa diketahui, dicatat

dan dibalas dengan setimpal dari Allah SWT. Pada akhirnya penulis berharap semoga

tugas ini dapat bermanfaat bagi setiap pembacanya.

Malang, 6 Feberuari 2016

Penulis

Sapriyanto Dikare

Page 6: MAKNA TRADISI MERARIQ BAGI MASYARAKAT SASAKeprints.umm.ac.id/44234/1/jiptummpp-gdl-sapriyanto-49250...j. Gambar 10: pakaian adat yang dipakai untuk nyongkolan k. Gambar 11: suasana

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii

BERITA ACARA BIMBINGAN ................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. iv

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... v

MOTTO HIDUP .............................................................................................. vi

LEMBAR PERSEMBAHAN .......................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

ABSTRAK ....................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 5

1.5 Definisi Konsep ....................................................................... 5

1.6 Metode Penelitian .................................................................... 6

Page 7: MAKNA TRADISI MERARIQ BAGI MASYARAKAT SASAKeprints.umm.ac.id/44234/1/jiptummpp-gdl-sapriyanto-49250...j. Gambar 10: pakaian adat yang dipakai untuk nyongkolan k. Gambar 11: suasana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 14

2.1 Kajian Pustaka ....... ................................................................. 14

2.1.1 Penelitian Terdahulu ....................................................... 14

2.1.2 Makna ........................... ................................................. 17

2.1.3 Perkawinan....................................................................... 19

2.1.4 Peran Perkawinan Dalam Lembaga Sosial Keluarga....... 22

2.1.5 Tradisi Kawin Lari .......................................................... 24

2.2 Landasan Teori......................................................................... 28

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN........................................... 31

3.1 Gambaran Desa Kuta ............................................................... 31

3.2 Penduduk Desa Kuta Lombok ................................................. 32

3.3 Masyarakat Sasak Desa Kuta dan Tradisinya .......................... 37

3.4. Sejarah Merariq ........................................................................ 41

3.5 Proses Merariq di Masyarakat Desa Kuta ................................ 43

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA.......................................... 67

4.1 Penyajian Data ......................................................................... 67

4.2 Gambaran Subjek ..................................................................... 67

4.3 Persiapan Sebelum Proses Merariq .......................................... 69

4.4 Makna Merariq Bagi Masyarakat Sasak Desa Kuta ….. ......... 70

4.4.1 Merariq Sebagai Ritual Budaya Serta Adat

Tradisi Masyarakat.......................................................... 70

4.4.2 Sebagai Pembentukan Sikap Pemberani dan Bertanggung

Jawab Kepada Laki-Laki ....................................... 78

Page 8: MAKNA TRADISI MERARIQ BAGI MASYARAKAT SASAKeprints.umm.ac.id/44234/1/jiptummpp-gdl-sapriyanto-49250...j. Gambar 10: pakaian adat yang dipakai untuk nyongkolan k. Gambar 11: suasana

4.4.3 Sebagai Bentuk Penghargaan Kepada Perempuan ....... 81

4.4.4 Sebagai Ajang Solidaritas Masyarakat ......................... 82

4.4.5 Sebagai Hiburan Mayarakat .......................................... 89

4.5 Analisis Makna Merariq dengan Teori Interaksionisme

Simbolik Herbert Blummer….. ............................................... 94

BAB V PENUTUP......................................................................................... 98

5.1 Kesimpulan……. ..................................................................... 98

5.2 Saran ........................................................................................ 100

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: MAKNA TRADISI MERARIQ BAGI MASYARAKAT SASAKeprints.umm.ac.id/44234/1/jiptummpp-gdl-sapriyanto-49250...j. Gambar 10: pakaian adat yang dipakai untuk nyongkolan k. Gambar 11: suasana

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Lampiran Gambar-gambar / Foto-foto:

a. Gambar 1: Prosesi akad nikah

b. Gambar 2: suasana malam sedang bikin kelansah (anyaman daun kelapa) untuk

tetaring persiapan untuk begawe

c. Gambar 3: suasana begawe yang penuh dengan kebersamaan dan gotong royong

d. Gambar 4: suasana begawe yang penuh dengan kebersamaan dan gotong royong

e. Gambar 5: Suasana begawe yang sangat kental dengan kebersamaan dan gotong

f. Gambar 6: rombongan Pisolo (utusan yang menanyakan kesiapan pihak

perempuan untuk penerimaan tamu dari pihak laki-laki. Utusan dikirim sebelum

memasuki tempat upacara Sorong Serah dilaksanalan)

g. Gambar 7: misolo sebelum masuk untuk melakukan sorong serah

h. Gambar 8: rombongan sorong serah berbaris dan dipersilahkan duduk

i. Gambar 9: upacara Sorong serah pun dimulai

j. Gambar 10: pakaian adat yang dipakai untuk nyongkolan

k. Gambar 11: suasana iring iringan pengantin perempuan pada acara nyongkolan

l. Gambar 12: suasana barisan iringan pengantin laki-laki

m. Gambar 13: iringan gendang beleq dalam proses nyongkolan di tradisi merariq

yang menjadi tontonan dan daya tarik masyarakat

Page 10: MAKNA TRADISI MERARIQ BAGI MASYARAKAT SASAKeprints.umm.ac.id/44234/1/jiptummpp-gdl-sapriyanto-49250...j. Gambar 10: pakaian adat yang dipakai untuk nyongkolan k. Gambar 11: suasana

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Abdurrahman, 1978, Masalah-masalah Hukum Perkawinan Di Indonesia, Penerbit Alumni

Bandung.

Arikunto, Suharsimi 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta

C.A. van Peursen,1988. Strategi Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisisus.

Hamidi, 2004. Metode Penelitian Sosial. Malang: UMM Press,

Koentjaraningrat. 1981. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Koentjaraningrat.1986 Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia

Moleong, Lexy,. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Morissan, 2014.Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group

Muhammad Budyatn, Leila Mona Ganiem, 2012. Teori Komunikasi Antarpribadi, Jakarta :

Kencana Prenada Media Group.

Poloma, Margaret M. 1994, Sosiologi Kontemporer, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Piotr Sztompka, 2007. Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta: Prenada Media Grup.

Soerjono Soekanto, 2003. Judul : Sosiologi Suatu Pengantar. Penerbit PT Raja Grafindo

Persada : Jakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).

Bandung: Alfabeta.

Su’adah. 2005. Sosiologi Keluarga. Malang: UMM Press

Page 11: MAKNA TRADISI MERARIQ BAGI MASYARAKAT SASAKeprints.umm.ac.id/44234/1/jiptummpp-gdl-sapriyanto-49250...j. Gambar 10: pakaian adat yang dipakai untuk nyongkolan k. Gambar 11: suasana

B. Jurnal/ Artikel/ Skripsi - Tesis

A. Kumedi Ja’far.2014. Perkawinan Dalam Berbagai Perspektif (Perspektif Normatif,

Yuridis, Psikologis dan Sosiologis). Fakultas Syari’ah IAIN Raden Intan Lampung

Muslihun, M.Ag. 2009. Pergeseran Pemaknaan Pisuka/Gantiran Dalam Budaya Merariq

Suku Sasak Lombok. IAIN Walisongo Semarang.

Rahayu Liana, SH. 2006. Perkawinan Merariq Menurut Hukum Adat Suku Sasak Lombok

Nusa Tenggara Barat. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang.

St Jumhuriatul Wardani. 2009. Adat Kawin Lari “MERARIQ” Pada Masyarakat Sasak (Studi

Kasus di Desa Sakra Kabupaten Lombok Timur). Skripsi pada Universitas Negri

Semarang.

C. Peraturan Perundan – undangan

Profil Desa Kuta Tahun 2012-2015

Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan (LN 1974 Nomor 1,TLN 3019).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan

Kompilasi Hukum Islam ( Bandung: Citra Umbara, 2007)

D. Internet

(http://www.silaban.net/2007/08/08/pengertian-kawin-lari-pada-masyarakat-batak-angkola).

(http://ichoez.multiply.com/jurnal/item/21/perwiwahan Bali-kawin lari adat Bali). Diakses

feberuari 2015