makna konservasi ala indonesia

Upload: muhamad-fahmi-mafruchi

Post on 05-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Makna Konservasi Ala Indonesia

    1/1

    MAKNA KONSERVASI ALA INDONESIAOleh: Muhamad Fahmi Mafruchi (Biro Sosial Lingkungan Himakova)

    Pemerintah Indonesia menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Hari lahir Pancasila adalah hari di man

    dasar negara dirumuskan dalam pidato Soekarno pada sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapa

    Kemerdekaan Indonesia). Dalam pidato tanggal 1 Juni 1945 inilah konsep dan rumusan awal "Pancasila" pertam

    kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Namun, hingga 71 tahun pasc

    momentum tersebut, hari lahir Pancasila baru diresmikan pemerintah melalui keputusan presiden yan

    ditandatangani siang ini di Bandung, Jawa Barat.

    Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian Pancasila sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena

    dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain it

    kini zaman globalisasi begitu cepat menjangkiti negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Gelomban

    demokratisasi, hak asasi manusia, neo-liberalisme, serta neo-konservatisme dan globalisme bahkan telah memasu

    cara pandang dan cara berfikir masyarakat Indonesia. Hal demikian bisa meminggirkan pancasila dan dapa

    menghadirkan sistem nilai dan idealisme baru yang bertentangan dengan kepribadian bangsa. Sebagai sebua

    dasar negara, pemerintah menginginkan Pancasila dikenang, diperingati atau dilestarikan, dan benar-ben

    menjadi realitas dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia di berbagai aspek kehidupan termasuk dala

    bidang konservasi.

    Makna kata “konservasi” menurut Art (1993) adalah “Management of natural resources to provide maximu

    benefit over a sustained period of time. Conservation includes preservation and forms of wise use, including reducin

    waste, balanced multiple use, and recycling.” 

    Namun selama ini makna konservasi banyak dipahami orang hanya sebatas perlindungan dan pengaweta

    sangat sedikit membahas dan mengatur tentang pemanfaatan. Sehingga kata “konservasi” banyak tidak disuk

    masyarakat, karena salah dimaknai dan diterapkan di dunia nyata.

    Guru Besar Fakultas Kehutanan, Prof. Ervizal A M Zuhud dalam tulisannya mengatakan bahwa pada zama

    sekarang dan masa mendatang konservasi hutan haruslah dimaknai dengan pengelolaan pamanfaata

    sumberdaya hutan yang optimal secara berkelanjutan, berkeadilan, beradab dan berdaulat berdasarkan nila

    nilai Pancasila untuk kesejahteraan semua masyarakat yang tujuan akhirnya adalah dalam rangka mengabdi da

    beribadah kepada Sang Pencipta Alam Semesta.

    Lebih lanjut Prof. Prof. Ervizal A M Zuhud mengatakan bahwa “Prasyaratnya terwujud konservasi tidak lain adala

    adanya stimulus rela bagi setiap orang dalam suatu masyarakat untuk rela melakukan sikap dan perilaku konserva

    Kerelaan masyarakat dan setiap orang untuk bersikap dan berperilaku konservasi, prasyaratnya tidak lain adala

    masyarakat memahami stimulus alami dan memperoleh stimulus manfaat serta berlakunya nilai-nilai dala

    masyarakat, yaitu: nilai-nilai berkeadilan, beradab (beretika, berakhlak, bermoral) dan berdaulat (bermartabat da

    mandiri).”

    Penjabaran, pengamalan atau aplikasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek konservasi tidak dapat dipisahkan, seba

    Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh yang memberikan keyakinan kepada rakyat dan bangs

    Indonesia, bahwa kebahagiaan hidup akan tercapai jika didasarkan atas keselarasan, keserasian da

    keseimbangan, baik dalam hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa maupun manusia dengan manusi

    manusia dengan alam, dan manusia sebagai pribadi, dalam rangka mencapai kemajuan lahir dan kemajua

    batin. Antara manusia, masyarakat dan lingkungan terdapat hubungan timbal balik, yang harus selalu dibina da

    dikembangkan agar dapat tetap dalam keselarasan, keserasian dan keseimbangan yang dinamis da

    berkelanjutan.

    Pancasila adalah satu kata berjuta makna yang tak semua orang dapat mengamalkannya, satu kata yan

    memiliki berbagai makna filosofi yang tertuang dalam setiap butir-butir yang dikandungnya. Oleh karena it

    marilah kita semua sebagai cendekiawan yang mempunyai wawasan berkebangsaan agar selalu mengamalka

    Pancasila dalam semua bidang kehidupan.

    Salam Lestari! Salam Konservasi!