makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

25
makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013 KATA PENGANTAR Bismillahirrohmaanirrohiim, pertama-tama Puji Serta Syukur penulis panjatkan kapada Allah SWT., karena atas Rahmat dan Ridlo-Nya juga nikmat iman, nikmat sehat, nikmat umur, dan nikmat ukhuwah penulis dapat menyelesaikan makalah tentang tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013. Penulisan makalah ini dimaksudkan sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam upaya memnuhi salah satu tugas pada mata kuliah yang diampu oleh bapak Asep Erna Gunawan, SPd I. Adapun isi makalah ini berisi tentang pernyataan pernyataan publik terhadap rencana pemerintah yang akan segera meluncurkan kurikulum 2013. Banyak yang setuju dengan penyelenggaraan kurikulum 2013. Namun tidak sedikit juga yang merasa tidak siap dengan kurikulum 2013. Dikarenakan masa sosialisai yang singkat juga dengan tidak meratanya tenaga profesioanal guru di setiap wilayah. Menilai hal tersebut maka saya selaku penyusun mengutip beberapa kutipan yang saya tuangkan dalam makalah ini, untuk memeperkuat isi dari pada makalah ini. Diantara kutipan kutipan tersebut secara garis besar banyak yang tidak setuju dengan adanya kurikulum 2013, yang dianggap terlalu idealis. Terlalu banyak rumpun pelajaran yang berbeda dijadikan menjadi satu rumpun. Seperti sains dan sosial di masukan kedalam bahasa indonesia.

Upload: frahmady

Post on 28-Nov-2015

182 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim, pertama-tama Puji Serta Syukur penulis panjatkan kapada Allah

SWT., karena atas Rahmat dan Ridlo-Nya juga nikmat iman, nikmat sehat, nikmat umur, dan

nikmat ukhuwah penulis dapat menyelesaikan makalah tentang tanggapan mahasiswa terhadap

kurikulum 2013. Penulisan makalah ini dimaksudkan sebagai salah satu persyaratan yang harus

dipenuhi dalam upaya memnuhi salah satu tugas pada mata kuliah yang diampu oleh bapak Asep

Erna Gunawan, SPd I.

Adapun isi makalah ini berisi tentang pernyataan pernyataan publik terhadap rencana pemerintah

yang akan segera meluncurkan kurikulum 2013. Banyak yang setuju dengan penyelenggaraan

kurikulum 2013. Namun tidak sedikit juga yang merasa tidak siap dengan kurikulum 2013.

Dikarenakan masa sosialisai yang singkat juga dengan tidak meratanya tenaga profesioanal guru

di setiap wilayah.

Menilai hal tersebut maka saya selaku penyusun mengutip beberapa kutipan yang saya tuangkan

dalam makalah ini, untuk memeperkuat isi dari pada makalah ini. Diantara kutipan kutipan

tersebut secara garis besar banyak yang tidak setuju dengan adanya kurikulum 2013, yang

dianggap terlalu idealis. Terlalu banyak rumpun pelajaran yang berbeda dijadikan menjadi satu

rumpun. Seperti sains dan sosial di masukan kedalam bahasa indonesia.

Maka dari itu penulis sengaja memilih judul pro kontra kurikulum 2013 ini agar menjadi

pertimbangan, bagi para pembaca juga bagi penulis. Haruskah kurikulum 2013 dilanjutkan atau

tidak.

Demikian yang penulis dapat sampaikan, penulis sadar masih terlalu banyak kesalahan dan

kekurangan penulis dalam menyusun makalah ini. Maka dari penulis meminta maaf yang sebesar

besarnya.

Majalaya, Maret 2013

Penulis

Page 2: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

DAFTAR ISI

KATA

PENGANTA

R……………………………………………………………………………

……

i

DAFTAR

IS

I………………………………………………………………………………

…………..

ii

BAB I

PENDAHULUAN…………………………………………………………

………………………

1

1.1 Latar Belakang Masalah

………………………………………………………

1

1.2 Rumusan

Masalah………………………………………………………………..

1

1.3 Tujuan

Penulisan…………………………………………………………………

2

1.4 Metode

Penulisan………………………………………………………………

2

1.5 Sistematika

Penulisan………………………………………………………….

2

BAB II

PEMBAHASAN……………………………………………………………

……………………….

3

1. Pengertian

Kurikulum………………………………………………………………

3

1.1. Secara Etimologi….

………………………………………………………………

3

Page 3: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

1.2. Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli………………………….. 3

2. Dari Ktsp Menjadi Kurikulum

2013…………………………………………

4

3. Hubungan Kurikulum 2013 Dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi

(2004)

………………………………………………………………………………

……………

5

4. Plus Minus Kurikulum

2013……………………………………………………….

5

5. Pro Kontra Terhadap Kurikulum

2013………………………………………

8

6. Rancangan Kurikulum 2013 Menuai Protes……………………………. 1

0

7. Tanggapan

Mahasiswa…………………………………………………………….

1

2

BAB III

PENUTUP…………………………………………………………………

…………………………..

1

3

1.

KESIMPULAN………………………………………………………………

……………….

1

3

2.

SARAN………………………………………………………………………

………………..

1

3

3. DAFTAR

PUSTAKA…………………………………………………………………

……

1

5

BAB 1

PENDAULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Page 4: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

Kurikulum 2013, yang rencananya diterapkan mulai tahun ajaran

2013/2014, masih menimbulkan Pro Dan Kontra di kalangan praktisi

pendidikan. Pihak yang mendukung kurikulum baru menyatakan,

Kurikulum 2013 memadatkan pelajaran sehingga tidak membebani

siswa, lebih fokus pada tantangan masa depan bangsa, dan tidak

memberatkan guru dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan

pendidikan.

Pihak yang kontra menyatakan, Kurikulum 2013 justru kurang fokus

karena menggabungkan mata pelajaran IPA dengan Bahasa

Indonesia di sekolah dasar. Ini terlalu ideal karena tidak

mempertimbangkan kemampuan guru serta tidak dilakukan uji coba

dulu di sejumlah sekolah sebelum diterapkan.

Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari

melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi

sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana

amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan

kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,

dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah

disepakati. Strategi pengembangan pendidikan dapat dilakukan

pada upaya meningkatkan capaian pendidikan melalui pembelajaran

siswa aktif berbasis kompetensi; efektivitas pembelajaran melalui

kurikulum, dan peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru;

serta lama tinggal di sekolah dalam arti penambahan jam pelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat disimpulkan beberapa

Page 5: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

rumusan masalah sebagai berikut:

1.2.1 Sudahkah kurikulum 2013 diuji cobakan?

1.2.2 Bagaimana tingkat efektivitas kurikulum 2013?

1.2.3 Bagaimana opini public terhadap kurikulum 2013?

1.2.4 Apakah kurikulum 2013 lebih baik dari kurikulum sebelumnya?

1.2.5 Apakah perubahan kurikulum membawa dampak positive bagi

siswa?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat disimpulkan

beberapa uraian dari tujuan penulisan makalah ini, diantaranya:

1.3.1 Untuk mengetahui kebenaran uji coba kurikulum 2013

1.3.2 Untuk mengetahui tingkat efektivitas kurikulum 2013

1.3.3 Untuk mengtahui opini public terhadap kurikulum 2013

1.3.4 Untuk mengtahui kebaikan dan kelebihan kurikulum 2013 dari

kurikulum sebelumnya

1.3.5 Untuk mengetahui dampak positive dari perubahan kurikum bagi

siswa

1.4 Metode Penulisan

1.4.1 metode penulisan yang digunakan penulis dalam penyusunan

makalah ini adalah literature/ kepustakaan

1.4.2 makalah ini menggunakan studi kepustakaan yang bersumber dari

berbagai media buku maupun media cetak/elektronik yang sesuai

dengan materi yang akan dibahas.

1.5 Sistematika Penulisan

Makalah ini disusun dengan sistematika penulisan yang meliputi :

Bab 1 pendahuluan menyajikan latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika

penulisan Bab II pembahasan menyajikan pengertian kurikulum,

sekilas tentang kurikulum 2013, pro kontra kurikulum 2013,

Page 6: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

tanggapan public dan mahasiswa terhadap kurikulum 2013. Bab III

Penutup berisi kesimpulan, saran,daftar pustaka

BAB II

PEMBAHASAN

1.    PENGERTIAN KURIKULUM

1.1. Secara Etimologi

Secara Etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu

carier yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu.

Jadi, istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman

Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak

yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish.

Dalam bahasa Arab, kata kurikulum biasa diungkapkan dengan

manhaj yang berarti jalan yang dilalui oleh manusia pada berbagai

bidang kehidupan. Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al-

dirasah) dalam qamus Tarbiyah adalah seperangkat perencanaan

dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam

mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.1[1][1]

1.2. Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli

Setelah kami memaparkan pengertian kurikulum secara etimologi.

Maka kami menerangkan secara terminologi atau biasa disebut

dengan pengertian secara istilah. Pengertian Kurikulum menurut

para ahli inilah pengertian kurikulum secara Terminologi.

Sebenarnya sangat banyak sekali para ahli pendidikan yang

mendifinisikan tetntang kurikulum. Namun kami hanya memaparkan

beberapa saja, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Kurikulum adalah Rancangan Pengajaran atau sejumlah mata

pelajaran yang disusun secara sistematis untuk

menyelesaikan suatu program untuk memperoleh ijazah.

1

Page 7: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

(Crow and Crow)2[2][2]

b. Kurikulum adalah kelompok pengajaran yang sistematik atau

urutan subjek yang dipersyaratkan untuk lulus atau sertifikasi

dalam pelajaran mayor, misalnya

c. kurikulum pelajaran sosial, kurikulum pendidikan fisika (Carter

V. Good dalam Oliva, 191:6)

d. Kurikulum adalah seluruh pengalaman siswa di bawah

bimbingan guru ( Hollis L. Caswell and Doak S. Campbell

dalam Oliva, 1991:6)

e. Kurikulum adalah sebagai sebuah perencanaan untuk

memperbaiki seperangkat pembelajaran untuk seseorang

agar menjadi terdidik (J. Galen Saylor, William M. Alexander,

and arthur J. Lewis dalam Oliva 1991:6)

2.    DARI KTSP MENJADI KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 adalah sistem kurikulum terbaru yang dicanangkan

oleh pemerintah, yang akan diberlakukan mulai tahun ajaran baru

tahun 2013-2014. Rencana perubahan tersebut masih

membingungkan banyak kalangan dan masih menjadi perdebatan

bagi para ahli penyusun kurikulum baru tersebut. Dikarenakan

Kurikulum 2013 megabungkan setiap mata pelajaran ke dalam

rumpun-rumpun artinya jumlah mata pelajaran kini dipadatkan.

Sehingga siswa hanya belajar empat rumpun pelajaran namun jam

pelajaran bertambah dari 26 jam menjadi 30 jam per minggu.

Misalnya pelajaran IPA dan IPS yang seolah "hilang" sebagai mata

pelajaran.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh,

kedua mata pelajaran itu tidak dihilangkan, tetapi menjadi obyek

pembelajaran dalam tematik integratif. Artinya, kedua bidang itu

tidak menjadi mata pelajaran tersendiri, tetapi bergabung ke dalam

2

Page 8: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Penggabungan IPA dan IPS ke balam Bahasa Indonesia. Bagi

banyak pihak, langkah penggabungan ini justru membingungkan.

Mengapa bukan sebaliknya, materi Bahasa Indonesia masuk ke

mata pelajaran IPA dan IPS atau semua mata pelajaran. Bahasa

Indonesia justru akan lebih fleksibel untuk diintegrasikan ke dalam

tema apa pun. Bisa jadi karena alasan nasionalisme dan tidak

mungkin Bahasa Indonesia digabungkan ke mata pelajaran lain

karena akan bertentangan dengan Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional. Dalam aturan perundang-undangan itu

disebutkan bahwa Bahasa Indonesia harus berdiri sebagai mata

pelajaran tersendiri dalam kurikulum. Lain halnya dengan mata

pelajaran bahasa daerah seperti pelajaran Bahasa Sunda, bahasa

Bali, atau Bahasa Jawa justru dihilangkan. Pada kurikulum 2013

bahasa daerah "dihilangkan" dan bergabung dengan pelajaran lain,

berarti tidak berdiri sendiri seperti bahasa Indonesia.

3.    HUBUNGAN ANTARA KURIKULUM 2013 DENGAN KURIKULUM

BERBASIS KOMPETENSI (2004)

Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari

melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi

sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana

amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan

kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,

dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah

disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik Kurikulum

2013, yang diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan dari

masyarakat.

Page 9: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

4.    PLUS MINUS KURIKULUM 2013

Perubahan kurikulum yang akan diberlakukan pada 2013

mendatang memiliki tujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu

siswa dan mendorong siswa untuk aktif. Pada kurikulum baru, siswa

tidak hanya menjadi obyek namun bisa menjadi subyek dengan ikut

mengembangkan wawasan pembelajaran yang ada, standar

penilaian pada kurikulum baru tentu berbeda dengan kurikulum

sebelumnya. Mengingat tujuannya untuk mendorong siswa aktif

dalam tiap materi pembelajaran, maka salah satu komponen nilai

siswa adalah jika si anak banyak bertanya. Selain keaktifan

bertanya, komponen lain yang akan masuk dalam standar penilaian

adalah proses dan hasil observasi siswa terhadap suatu masalah

yang diajukan guru. Kemudian, kemampuan siswa menalar suatu

masalah juga menjadi komponen penilaian sehingga anak terus

diajak untuk berpikir logis. Yang terakhir adalah kemampuan anak

berkomunikasi melalui presentasi mengenai pelajaran yang dibahas.

Namun kurikulum baru yang nantinya akan menggantikan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini dinilai pro-kontra. Kurikulum

ini menurut pakar pendidikan hanya sesuai untuk anak-anak yang

berasal dari golongan menengah ke atas. Padahal, maksud dari

penerapan kurikulum baru ini antara lain agar metode yang muncul

di sekolah internasional juga dapat dirasakan seluruh sekolah di

Indonesia. Mengapa demikian? Karena kurikulum baru nanti akan

sulit dikembangkan pada sekolah di seluruh Indonesia. Untuk

sekolah yang didominasi oleh siswa dari golongan menengah ke

atas, kurikulum ini masih dapat berjalan, tapi tidak sebaliknya.

Metode pembelajaran pada kurikulum yang mengandalkan

observasi ini sebenarnya sudah diterapkan di sekolah internasional

yang ada di Indonesia. Tidak hanya sekolah internasional, sekolah-

Page 10: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

sekolah yang dikelola oleh perorangan atau yayasan juga sudah

menggunakan metode ini dan memang hasilnya lebih baik. Tapi

kenyataannya di Indonesia kebanyakan adalah sekolah biasa bukan

seperti sekolah internasional yang memiliki fasilitas yang lengkap.

Selain itu guru-gurunya, kesejahteraannya masih bermasalah,

kualitasnya juga beragam. Didaerah ibukota seperti Jakarta mungkin

masih bisa untuk menerapkan kurikulum ini, namun bagaimana

dengan sekolah yang berada di daerah pelosok? Anak-anak

berangkat sekolah saja susah, fasilitasnya seadanya, dan jumlah

gurunya yang kurang memadai. Ternyata hal dampak dari

penggantian kurikulum ini tidak hanya dirasakan oleh pakar

pendidikan namun guru-guru dipelosok daerah di Indonesia juga

merasakan dampaknya ini. Menurut para guru untuk kurikulum 2013

justru mengurangi konsentrasi pembelajaran karena

menggabungkan mata pelajaran IPA dengan Bahasa Indonesia di

sekolah dasar. Ini terlalu ideal karena tidak mempertimbangkan

kemampuan guru serta tidak dilakukan uji coba dulu di sejumlah

sekolah sebelum diterapkan. Selain itu guru-guru juga membutuhkan

adaptasi yang lama untuk beradaptasi dengan perubahan kurikulum

yang mendadak ini.

Sebenarnya KTSP untuk kurikulum 2013 sudah sesuai dan dapat

diterima karena masing-masing sekolah mengetahui kondisi

lapangan sehingga metode pembelajarannya dapat dicari yang

sesuai. Jika memang tidak mencapai target yang diharapkan selama

enam tahun ini, maka seharusnya pemerintah tidak harus mengganti

kurikulumnya namun dibenahi dan dievaluasi dari tahun-tahun yang

lalu.

Hal lain dari kurikulum 2013 nantinya adalah pada kurikulum baru

nanti, guru tak lagi dibebani dengan kewajiban untuk membuat

silabus untuk pengajaran terhadap anak didiknya seperti yang terjadi

pada saat KTSP. Kemudian masalah yang cukup signifikan dan

Page 11: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

berdampak pada anak didik pada tahun sebelumnya adalah banyak

bermunculannya Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan konten tak

sesuai. Hal ini disebabkan kemampuan guru dalam membuat soal

latihan untuk murid kadang terbatas sehingga penggunaan LKS

dijadikan pilihan.

Untuk jam pelajaran dan pembelajaran dalam kurikulum 2013 nanti,

untuk SD yang semula 10 mata pelajaran akan menjadi enam mata

pelajarann yakni Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama,

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan, serta Kesenian. Di lain pihak, materi IPA dan IPS

menjadi tematik di pelajaran-pelajaran lainnya. Untuk Siswa SMP

dari 32 jam menjadi 38 jam pelajaran per minggu. Mengacu

kurikulum baru, jumlah mata pelajaran SMP yang semula 12 nanti

menjadi 10 mata pelajaran. Mata ajar muatan lokal dan

pengembangan diri akan melebur ke dalam mata pelajaran seni

budaya dan prakarya.

Sedangkan mata pelajaran yang lain tetap, yakni Pendidikan

Agama, Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,

Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya (muatan lokal),

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

5.    PRO KONTRA PUBLIC TERHADAP KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013, yang rencananya diterapkan mulai tahun ajaran

2013/2014, masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan praktisi

pendidikan. Pihak yang mendukung kurikulum baru menyatakan,

Kurikulum 2013 memadatkan pelajaran sehingga tidak membebani

siswa, lebih fokus pada tantangan masa depan bangsa, dan tidak

memberatkan guru dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan

pendidikan.

Pihak yang kontra menyatakan, Kurikulum 2013 justru kurang fokus

karena menggabungkan mata pelajaran IPA dengan Bahasa

Page 12: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

Indonesia di sekolah dasar. Ini terlalu ideal karena tidak

mempertimbangkan kemampuan guru serta tidak dilakukan uji coba

dulu di sejumlah sekolah sebelum diterapkan. ”Masa sosialisasinya

juga terlalu pendek,” kata David Bambang, guru SD Negeri 03

Santas, Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis

(20/12).

Menurut David, bagi sekolah di perkotaan, perubahan kurikulum

kemungkinan tidak menjadi masalah. ”Namun, bagi kami, guru yang

bertugas di perbatasan, perubahan kurikulum membutuhkan waktu

adaptasi yang cukup lama,” katanya.

Di Kendari, Sulawesi Tenggara, Umar (40), guru SMP 1 Kendari,

dan Wartini, guru SMKN 3 Kendari, meminta agar rancangan

Kurikulum 2013 segera disosialisasikan kepada para guru. ”Supaya

persiapan kami menjadi lebih matang. Sebab, sampai saat ini kami

belum tahu sama sekali soal arah Kurikulum 2013,” kata Wartini.

Di Makassar, Kepala SD Islam Terpadu Rama, Hasnah Makkasau,

dan guru SD Frater Makassar, Agustina Indrawati, juga meminta

agar Kurikulum 2013 segera disosialisasikan saat uji publik sekarang

ini. ”Guru-guru baru saja mempersiapkan kurikulum lama yang harus

diperkaya dengan pendidikan karakter. Tiba-tiba kurikulumnya

berubah. Kami belum tahu, kurikulum baru seperti apa? Padahal,

tahun ajaran baru sudah di depan mata,” kata Hasnah.

Di Jember, Jawa Timur, Ketua Forum Komunikasi Guru Gunadi E

Utomo juga meminta agar sosialisasi segera dilakukan. ”Terutama

soal penggabungan IPA ke dalam Bahasa Indonesia.

Penggabungan ini masih sulit dimengerti guru,” kata Gunadi.

Di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, meski sosialisasi belum

dilakukan, sekolah mulai bersiap mengantisipasi Kurikulum 2013.

”Kami akan menerapkan pola pengajaran berbasis teknologi

informasi dan komunikasi yang diintegrasikan ke semua mata

pelajaran,” kata Kepala SMP Muhammadiyah Gresik Kota Baru

Page 13: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

Ichwan Arif.

Di Denpasar, Bali, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga

Provinsi Bali AA Ngurah Gde Sujaya mempertanyakan anggaran

untuk sosialisasi Kurikulum 2013. ”Jika daerah yang harus

menanggung biaya sosialisasi dan pelatihan guru, kami belum

memasukkannya ke dalam APBD 2013,” ujarnya.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia Provinsi Bali Gede

Wenten Aryasuda mengusulkan agar bahasa daerah dipertahankan

sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri, bukan sekadar muatan

lokal. ”Bahasa daerah merupakan benteng keberagaman dan

kekayaan budaya Indonesia,” ujarnya. Di Bali, bahasa daerah

selama ini menjadi muatan lokal di SD, SMP, dan SMA berdasarkan

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 1992 tentang

Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali.

Di Kabupaten Purbalingga dan Kebumen, Jawa Tengah, kehadiran

kurikulum baru justru meresahkan guru pengajar bahasa daerah.

Mereka khawatir penghapusan atau pengurangan bahasa daerah

akan menyebabkan mereka tak bisa memenuhi kewajiban 28 jam

mengajar per minggu sehingga tunjangan sertifikasi yang mereka

terima akan dihapuskan. ”Padahal, dari 90 guru bahasa daerah di

Purbalingga, sekitar 50 persen sudah lolos sertifikasi,” kata Prasetyo

(42), guru Bahasa Jawa SMP Negeri 1 Bukateja, Kabupaten

Purbalingga.

Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa SMP Se-

Kabupaten Kebumen Eko Wahyudi mengatakan, penghapusan

pelajaran Bahasa Jawa bisa menyebabkan siswa merasa asing

dengan kultur dan karakter masyarakatnya.

(AHA/EKI/WIE/DMU/ACI/KOR/ SIR/IRE/ENG/COK/RIZ/

CHE/ADH/GRE)

6.    RANCANGAN KURIKULUM 2013 YANG TENGAH

Page 14: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

DIUJIPUBLIKKAN MENUAI PROTES DARI BERBAGAI

KALANGAN DI BALI

Rancangan Kurikulum 2013 disebutkan bahwa bahasa Daerah

diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya, Prakarya,

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Pengintegrasian

tersebut mendorong guru bahasa daerah melakukan aksi

demonstrasi di kantor DPRD Bali beberapa waktu lalu. Komisi IV

DPRD Bali bahkan telah menyuarakan aspirasi ke Jakarta, bahwa

Bali menolak pengintegrasian mata pelajaran Bahasa Bali dalam

kurikulum 2013 tersebut.

Selasa (15/1) lalu, anggota Komisi IV DPRD Bali bersama

perwakilan Disdikpora, kembali menyuarakan aspirasi ke Jakarta

dengan membawa rekomendasi sesuai hasil Seminar Evaluasi

Rencana Perubahan Kurikulum 2013. Rekomendasi tersebut berisi

mengenai Penggabungan Bahasa Daerah ke dalam Seni Budaya

pada Kurikulum 2013 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa

Jurusan Sastra Bali, Fakultas Sastra Universitas Udayana, pada

Rabu (9/1) lalu.

Ketua Jurusan Sastra Bali, Fakultas Sastra Universitas Udayana, I

Gede Nala Antara mengungkapkan, pihaknya menolak bahasa

daerah yang diintegrasikan ke mata pelajaran Seni Budaya dan

Prakarya. Terlebih lagi, alasan penolakan itu dilandasi oleh adanya

kontradiksi antara tujuan dan realita kurikulum 2013. ”Dasar dari

kurikulum 2013 adalah menjunjung dan meningkatkan nilai-nilai

luhur bangsa. Sementara bahasa daerah adalah sumber dari nilai-

nilai luhur bangsa. Bagaimana bisa menjunjung nilai luhur bangsa

apabila bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran seni

budaya dan prakarya?” ungkap Nala Antara saat ditemui Selasa

(8/1) lalu di ruangan jurusan Sastra Bali.

Bertolak belakang dengan pernyataan Nala Antara, Wirawan,

seniman Gases Bali sekaligus Dosen Seni di IKIP PGRI Denpasar

Page 15: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

menyatakan bahwa secara pribadi dirinya setuju dengan wacana

pengintegrasian Bahasa Daerah dalam kurikulum 2013. ”Menurut

saya, itu sami mawon (sama saja). Bahasa Bali merupakan

pelestarian budaya yang berbasis tradisi/lokal genius. Kalau bahasa

Bali dialihkan ke dalam Seni Budaya dan Prakarya, seni budaya juga

berbasis lokal genius. Ada bahasa Bali dan kesenian di dalamnya.

Toh juga diajarkan tatanan dan susunan tradisi budaya kita yang

ada di Bali. Jadinya sama saja, hanya bahasa pengungkapannya

yang berbeda,” jelas Wirawan ketika ditemui di Sanggar Gases Bali,

Sesetan, Selasa (8/1) lalu.

I Wayan Sudarsana mahasiswa semester 5 Jurusan Sastra Bali

Universitas Udayana ikut angkat bicara. “Tentunya akan

mempengaruhi banyak hal seperti guru, fakultas pendidikan di

perguruan tinggi, dan tentunya dampak yang paling parah adalah

Bahasa Bali itu sendiri. Kalaupun Bahasa Bali diintegrasikan ke seni

budaya dan prakarya, diharapkan agar mendapat porsi yang lebih

besar karena selain belajar bahasa, tradisi juga dipelajari,” jelas

Sudarsana. Dea & Sasmita

7.    TANGGAPAN MAHASISWA

Tanggapan kami selaku mahasiswa, kurikulum 2013 masih perlu

ditinjau ulang dikarenakan sosialisasinya masih dapat dibilang

sangat nihil dilakukan oleh pemerintah. Juga banyak sekali opini

public yang kontra terhadap kurikulum 2013 ini.

Negeri kita yang tercinta ini sangat luas dan dengan jumlah

penduduk yang sangat banyak. Oleh karena itu rasanya tidak adil

kalau hanya melakukan sosialisasi di daerah perkotaan semata.

Bagaimana dengan daerah pesisir pantai, pedalaman kampung, dan

masih banyak lagi daerah terpencil yang tidak terjangkau yang

secara harpiah belum tentu siap dengan perubahan kurikulum yang

demikian itu.

Page 16: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

BAB III

PENUTUP

1.    KESIMPULAN

Dengan banyaknya opini yang merasa keberatan dengan perubahan

kurikulum KTSP menjadi KURIKULUM 2013 yang dinilai sangat

cepat. Lebih baik pemerintah menunda kurikulum ini untuk tahun

depan. Agar sosialisasi dan uji coba dapat dilakukan dengan penuh

kematangan dan dengan penuh pertimbangan.

Indonesia bukanlah sebuah Negara yang sebesar taplak meja.

Dengan keadaan geografis Indonesia dan letak antar pulau yang

lumayan jauh, jika menunda kurikulum 2013 untuk tahun depan

sepeertinya akan lebih bijak. Banyak daerah di pesisir pantai dan di

pelosok pelosok yang tenaga pengajarnya masih kurang. Rasanya

pemerintah lebih bijak untuk memikirkan bagaimana agar daerah

Page 17: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

pesisir dan pedalaman tersebut dapat mencicipi pendidikan yang

layak. Baik dari segi sarana dan prasarana, tenaga pengajar, dan

yang lainnya. Masih banyak saudarakita yang berada di daerah

daerah tersebut harus berjalan kaki puluhan kilometer hanya untuk

menuju ke sekolahnya. Mengapa pemerintah tidak memikirkan hal

tersebut? Mengapa hanya mempermasalahkan kurikulum yang

selalu berubah secara berkala? Bagaimana dengan nasib saudara

kita?

2.    SARAN

kurikulum 2013 masih perlu ditinjau ulang dikarenakan

sosialisasinya masih dapat dibilang sangat nihil dilakukan oleh

pemerintah. Juga banyak sekali opini public yang kontra terhadap

kurikulum 2013 ini.

Negeri kita yang tercinta ini sangat luas dan dengan jumlah

penduduk yang sangat banyak. Oleh karena itu rasanya tidak adil

kalau hanya melakukan sosialisasi di daerah perkotaan semata.

Bagaimana dengan daerah pesisir pantai, pedalaman kampung, dan

masih banyak lagi daerah terpencil yang tidak terjangkau yang

secara harpiah belum tentu siap dengan perubahan kurikulum yang

demikian itu.

Page 18: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

DAFTAR PUSTAKA

Pro kontra kurikulum 2013

From :http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/berita/pro-dan-kontra-

pada-kurikulum-2013.html

Bukan Masanya Lagi Wawancara

From :http://www.srie.org/2013/02/mendikbud-bukan-masanya-lagi-

wacana-pro.html

Kurikulum Sd-Smp-Smu-Smk

From :http://blog-wandi.blogspot.com/2012/11/kurikulum-sd-smp-smu-

smk-2013.html

Pro Kontra Kurikulum 2013

Page 19: makalh tanggapan mahasiswa terhadap kurikulum 2013.docx

From :http://panduanmu.blogspot.com/2012/12/pro-kontra-

kurikulum-2013.html

Topik Pilihan List/ Kurikulum 2013

From

:http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2236/Kurikulum.2013