makalahkdkpraktikkeperawatan-140322083945-phpapp01.doc

20
PELAYANAN KEPERAWATAN PROFESIONAL Oleh: YAYAT RUHIAT

Upload: pangeran-rekmilih-jodoh

Post on 11-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PELAYANAN KEPERAWATAN PROFESIONAL

Oleh:

YAYAT RUHIATUNIVERSITAS NASIONAL

JAKARTATAHUN 2015

PELAYANAN KEPERAWATAN PROFESIONALPraktik Keperawatan Profesionaladalah tindakan mandiri perawat profesional melalui kerjasama bersifat kolaborasi dengan pasien atau klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawab.(Nurse, Ferry.2012.Pratik Perawat Profesional.Praktik keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang undangan keperawatan (Nursing Act), dimanapun perawat itu bekerja (PPNI, 2000). Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan potensial. Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktik keperawatan membutuhkan penerapan ilmu Pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan objektif pasien/klien. Keunikan hubungan perawat dan klien harus dipelihara interaksi dinamikanya dan kontuinitasnya. Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh sungguh dan nyata keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.Registrasi keperawatan merupakan proses administrasi yang harus ditempuh oleh seseorang yang ingin melakukan pelayanan keperawatan kepada orang lain sesuai dengan kemampuan atau kompetensi yang dimilikinya. Kompetensi adalah kepemilikan kemampuan tertentu atau beberapa kemampuan untuk memenuhi persyaratan ketika menjalankan suatu peran.Kewajiban registrasi perawat sesuai dengan kepmenkes No. 1239 / 2001 adalah lisensi SIP, SIK, dan SIPP. Namun, peraturan tentang SIIP diatur secara terpisah sejak dikeluarkan Permenkes No. 148 / 2010. Perawat yang belum memiliki SIK belum berhak untuk melaksanakan asuhan keperawatan atau tindakan keperawatan dipelayanan kesehatan.Praktik perawat yang dimaksud yaitu melaksanakan tindakan asuhan keperawatan pada fasilitas pelayanan kesehatan diluar praktik mandiri. Bagi perawat yang melakukan tindakan asuhan keperawatan pada fasilitas pelayanan kesehatan wajib memiliki SIK (surat izin kerja). Pembuatan SIK diatur dalam kepmenkes 1239/2001. Pada pasal 8 ayat (2) disebutkan bahwa perawat yang melaksanakan praktik keperawatan pada fasilitas pelayanan kesehatan wajib memiliki SIK. A.Falsafah Praktik Keperawatan Profesionalisme.Sebagian besar dasar falsafah praktik keperawatan profesional disusun merujuk kepada konsep praktik profesional dan teori keperawatan. Falsafah praktik pemikiran yang sama untuk mengemban tugas keperawatan, tetapi disetiap negara pernyataan yang disusun juga disesuaikan dengan nilai dan latar belakang budayanya.

Dalam lokakarya nasional bulan Januari, 1983 telah disepakati adanya profesinalisasi keperawatan, dengan menetapkan pengertian keperawatan, falsafah keperawatan dan peran/ fungsi perawat.

Adapun pengertianfalsafah keperawatanmenurut beberapa pakar keperawatanadalah sebagai berikut :1. Falsafah KeperawatanmenurutFlorence Nightingale(Modern nursing) yaitu melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative proses. Manipulasi dari lingkungan eskternal perbaikan dapat membantu proses perbaikan atau pergantian dan kesehatan klien.2. Falsafah Keperawatanmenurut Martha Rogers, 1970 yaitu bahwa keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat.3. Falsafah Keperawatanmenurut Roy (Mc Quiston, 1995) yaitu bahwa keperawatan memandang manusia sebagai makhluk biopsikososial yang merupakan dasar bagi kehidupan yang baik dan juga merupakan disiplin ilmu yang berorientasi kepada praktikkeperawatanberdasarkan ilmu keperawatan yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada klien / pasien.4. Falsafah Keperawatanmenurut Jean Watson (Caring).Caring adalah suatu ilmu pengetahuan yang mencakup suatu hal berperikemanusiaan, orientasi ilmu pengetahuan manusia ke proses kepedulian pada manusia, peristiwa, dan pengalaman. Ilmu pengetahuan caring meliputi seni dan umat manusia seperti halnya ilmu pengetahuan.Perilaku caring meliputi mendengarkan penuh perhatian, penghiburan, kejujuran, kesabaran, tanggung jawab, menyediakan informasi sehingga pasien dapat membuat suatu keputusan

5. Falsafah Keperawatanmenurut Betty Neuman.Newman menggunakan pendekatan manusia utuh dengan memasukkan konsep holistik, pendekatan sistem terbuka dan konsep stresor.Penyataan falsafah keperawan di Indonesia adalah sebagai berikut : Perawatan merupakan bantuan, diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari

Kegiatan dilakukan dalam upaya penyembuhan, pemulihan, serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan kepada upaya pelayanan utama (PHC) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika keperwatan (Ibrahin C., 1988).B.Hakekat Praktik KeperawatanHakikat praktik keperawatanadalahSenatiasa mengabdi kepada kemanusiaan atau berbentuk pelayanan humanistik mendahulukan kepentingan kesehatan klien askep merupakan inti praktik keperawatan hubungan profesional perawat klien mengacu pada sistem interaksi secara positif atau hubungan terapiutik, karakteristik hubungan profedional :

1. Berorientasi pada kebutuhan klien,

2. Diarahkan pada pencapaian tujuan,

3. Bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah klien,

4. Memahami kondisi klien degan berbagai keterbatasan,

5. Memberi penilaian berdasarkan norma yg disepakati,

6. Berkewajiban membantu klien agar mampu mandiri,

7. Berkewajiban membina hubungan saling percaya,

8. Bekerja sesuai kaida etik, menjaga kerahasiaan,

9. Berkomunikasi secara efektif.

C.Fokus Praktik Keperawatan ProfesionalismeFokus praktik keperawatanadalahupaya kesehatan dunia dan nasioanal pada saat ini kesehatan masyarakat merupakan fokus utama dengan target populasi total, tujuan sesuai yang dicanangkan who (1985) :

1. Pencegahan primer,

2. Peningkatan kesehatan,

3. Perawatan diri,

4. Peningkatan kepercayaan diri.

D.Lingkup Kewenangan PerawatKewenangan keperawatan adalah hak dan otonomi untuk melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan kemampuan tingkat pendidikan dan posisi yang dimiliki. Lingkup kewenangan perawat dalam praktik keperawatan professional pada kondisi sehat dan sakit, sepanjang daur kehidupan (mulai dari konsepsi sampai meninggal dunia), mencangkup hal- hal berikut :

1.Asuhan keperawatan anak, yaitu asuhan keperawatan yg diberikan pada anak berusia mulai dari 28hari sampai 18 tahun.

2. Asuhan keperawatan maternitas, yaitu asuhan keperawatan klien wanita pada masa subur dan neonates (bayi baru lahir sampai 28hari sampai keadaan sehat).

3.Asuhan medical bedah, yaitu asuhan pada klien usia diatas 18 th sampai 60 th dengan gangguan fungsi tubuh baik karena trauma atau kelainan fungsi tubuh,

4. Asuhan keperawatan jiwa yaitu asuhan keperawatan pada semua usia yang mengalami berbagai masalah kesehatan jiwa.

5. Asuhan keperawatan keluarga yaitu asuhan keperawatan pada klien keluarga sebagai unit terkecil dalaam masyarakat sebagai akibat pola penuyesuaian keluarga yang tidak sehat sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan keluarga.

6. Asuhan keperawatan komunitan yaitu asuhan keperawatan kepada klien masyarakat pada kelompok di wilayah tertentu pada semua usia sebagai akibat tidak terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat.

7. Asuhan keperawatan gerontik yaitu asuhan keperawatan pada klien usia 60 th ke atas yang mengalami proses penuaan dan permasalahannya.

Kewenangan Perawat terkait di lingkup di atas mencakup hal-hal berikut :

1. Melaksanakan pengkajian keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat di sarana kesehatan yang meliputi bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual klien.

2. Merumuskan diagnosis keperawatan terkait dengan fenomena dan garapan utama yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan dasar klien.

3. Menyusun rencana untuk tindakan keperawatan sederhana dan konpleks pada individu, keluarga, masyarakat di sarana kesehatan.

4. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai tingkat kesulitan.

5. Melaksanakan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan.

6. Mendokumentasikan hasil keperawatan yg dilaksanakan.

Kompetensi berdasarkan kewenangan melakukan praktik keperawatan dibagi sebagai berikut :

1. Kompetensi mandiri yaitu kemampuan perawat professional melakukan praktik keperawatan professional sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki.

2. Kompetensi delegasi yaitu kemampuan yang didelegasikan dari perawat professional kepada perawat vokasional dan kemampuan yang didelegasikan darri tenaga medis kepada perawat-perawat.

3. Kompetensi diperluas yaitu kemampuan perawat professional untuk melakukan tindakan tertentu setelah yang bersangkutan mendapatkan pelatihan dan pengalaman khusus.

E.Nilai-Nilai Profesional Praktik Keperawatan.Nilai-nilai profesional yang terkait dalam praktik keperawatan dibagi menjadi:a. Nilai intelektual

Terdiri dari 3 komponen yang terkait, yaitu :

1. Body of knowladge yang melandasi praktik profesional.

2. Pendidikan spesialisasi untuk meneruskan kelompok ilmu pengetahuan.

3. Penggunaan pengetahuan dalam berpikir kritis dan kreatif.

b. Nilai komitmen moral

Prilaku perawat harus dilandasi oleh aspek moral sebagai berikut :

1. Benificience yang berarti sebagai seseorang profesional perawat harus selalu mengupayakan tiap keputusan yang dibuat berdasarkan keinginan untuk melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien (johnstone,1994).

2. Adil berarti tidak mendiskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, sosial budaya, ekonomi, tetapi memperlakukan klien sebagai individu yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki.

3. Fidelity yang berarti bahwa perilaku caring, selalu berusaha menempati janji, memberikan harapan yang memadai, memiliki komitmen moral serta memperhatikan kebutuhan spiritual klien.

c. Otonomi, kendali, dan tanggung gugat

Otonomi berarti kebebasan dari kewenangan melakukan tindakan secara mandiri.

Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan terhadap sesuatu atau orang.

Tanggung gugat berarti bertanggung jawab terhadap tindakan yang telah dilakukan.

F.Sistem Pengaturan Praktik Keperawatan.Kita semua tahu bahwa profesi perawat adalah bagian dari profesi pelayanan kesehatan yang mana didalam semua aktifitas pelayanannya telah diatur didalam UU Nomer 36 tahun tentang Kesehatan dan dalam pembagian tenaganya juga telah diatur dalam PP Nomer 32 tentang tenaga kesehatan dan yang terbaru PERMENKES Nomer 148 tahun 2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik perawat.

Dalam hal pengaturan praktik perawat diatur dalam pasal 2, 8, 9,11 dan 12, PERMENKES 148 Tahun 2010 yang berbunyi :Pasal 2

(1) Perawat dapat menjalankan praktik pada fasilitas pelayanan kesehatan.

(2)Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi fasilitas pelayanan kesehatan diluar praktik mandiri dan/atau praktik mandiri.

(3)Perawat yang menjalankan praktik mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perpendidikan minimal Diploma III(DIII) keperawatan.

Dalam pasal ini perawat diberi wewenang untuk melaksanakan praktik mandiri di rumah selain bekerja pada institusi kesehatan lainya, ini adalah merupakan suatu penghargaan buat profesi perawat yang mana pada PERMENKES yang lama tidak mengatur hal ini.

Hak dan Kewajiban Perawat dan Pasien1. Hak dan Kewajibab Perawat

Hak adalah kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau badan hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu. Kewjiban adalah sesuatu yang harus diperbuat atau harus dilakukan seseorang atau suatu badan hukum. Hak-hak perawat dan pasien pada prinsipnya tidak terlepas pula dengan hak-hak manusia atau lebih dasar lagi hak asasi manusia. Hak asasi manusia tidak tanpa batas dan merupakan kewajiban setiap negara / pemerintah untuk menentukan batas-batas kemerdekaan yang dapat dilaksanakan dan dilindungi dengan mengutamakan kepentingan umum.

Menurut Prakosa, 1988. dalam mengklasifikas hak asasi manusia menurut sifatnya. biasanya dibagi atau dibedakan dalam beberapa jenis yaitu :

1. Personal Rights(hak-hak asasi pribadi), yang meliputi kemerdekaan menyatakan pendapat dan memeluk agama, kebebasan bergerak dan sebagainya.

2. Property rights(hak asasi untuk memiliki sesuatu), yang meliputi hak untuk membeli, menjual barang miliknya tanpa dicampuri secara berlebihan oleh pemerintah termasuk hak untuk mengadakan suatu perjanjian dengan bebas.

3. Rights of legal equality,yaitu hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dan sederajat dalam hukum dan pemerintahan.

4. Political Rigths(hak asasi politik), yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan dengan ikut memilih atau dipilih, mendirikan partai politik, mengadakan petisi dan lain-lain.

5. Social and Cultur Rights(hak-hak asasi sosial dan kebudayaan), diantaranya hak untuk memilih pendidikan serta mengembangkan kebudayaan yang disukai.

6. Procedural Rights,yaitu hak untuk memperoleh tata cara peradilan dan jaminan perlindungan misalnya dalam hal penggeledahan dan peradilan. Adapun hak-hak perawat sendiri adalah :

1. Hak-hak Perawat

a. Perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai profesinya.b.Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai dengan latar belakang pendidikanya.c.Perawat berhak untuk menolak keinginan klien yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan serta standar dan kede etik profesi.d.Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari klien atau keluarga tentang keluhan kesehatan dan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan.e.Perawat berhak untuk mendapatkan ilmu pengetahuannya berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang keperawatan / kesehatan secara terus-menerus.f.Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur baik oleh intitusi pelayanan maupun oleh klien.g. Perawat berhak mendapatka jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang dapat menimbulkan bahaya baik secara fisik maupun stres emosional.h. Perawat berhak diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan kebijaksanaan pelayanan kesehatan.

i. Parawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh klien dan / atau keluarganya serta tenaga kesehatan lainya.

j. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ketempat tugas lain, baik melalui anjuran maupun pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan standar profesi atau kode etik keperawatan atau aturan perundang-undangan lainya.

k. Perawat berhak untuk mendapatkan penghargaan dan imbalan yang layak atas jasa profesi yang diberikanya berdasarkan perjanjian atau ketentuan yang berlaku di intitusi pelayanan yang bersangkutan.

Sedangkan Kewajiban perawat adalah:

a. Perawat wajib mematuhi semua peratuaran intitusi yang bersangkutan.

b. Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi dan batas kegunaanya.c. Perawat wajib menghormati hak klien / Pasien.d. Perawat wajib merujuk klien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain yang mempunyai keahlian atau kemapuan yang lebih baik bila yang bersangkutan tidak dapat mangatasinya.

e. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien untuk berhubungan dengan keluarganya, selama tidak bertentangan dengan peraturan dan standar profesi yang ada.

f. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien untuk menjalankan ibadahnya sesuai dengan agama atau kepercayaan masing-masing selama tidak mengganggu klien yang lainnya.

g. Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan terkait lainya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada klien.

h. Perawat wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien dan / atau keluarganya sesuai dengan kemampuanya.i.Perawat wajib meminta persetujuan kepada pasien dan / atau keluarga terhadap tindakan yang akan dilakukan.j. Perawat wajib membuat dokumentasi asuahan keperawatan secara akurat dan berkesinambungan.k. Perawat wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan atau kesehatan secara terus-menerus.l.Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan sesuai dengan batas kewenanganya.m. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien, kecuali jika dimintai keterangan oleh pihak berwenang. n. Perawat didalam melakukan praktik mandiri dan / atau berkelompok di wajibkan untuk membantu program pemerintah.

2. Hak dan Kewajiban pasien

Hak dan kewajiban klien saat ini merupakan hal yang sangat harus kita junjung tinggi, karena hal tersebut dilindungi oleh peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam UU Nomer 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang tertuang dalam pasal 53 ayat (1) dan (2) yang berbunyi sebagai berikut :

(1) Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.

(2)Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak-hak klien.

Pernyataan yang berkenaan dengan hak klien dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :

a. Meningkatnya kesadaran konsumen mengenai hak asuhan kesehatan dan lebih besarnya partisipasi dalam merencanakan asuhan tersebut.

b. Meningkatnya jumlah kasus malpraktek yang dipublikasikan sehingga menggugah kesadaran masyarakat.

c. Legislasi yang telah ditetapkan sebelumnya melindungi hubungan, seperti atasan-bawahan dan manusiawi serta legislasi kesamaan hak-hak secara umum.

d. Konsumen memperhatikan masalah tentang meningkatnya jumlah penelitian yang dilakukan dibidang kesehatan dan meningkatnya penggunaan klien untuk tujuan pendidikan pada sejumlah disiplin. Walaupun klien dan keluarganya biasa berpartisipasi dalam riset dan program pendidikan, mereka sering kali bertanya apakah harus? selain itu beberapa klien heran apakah kwalitas asuhan akan terancam bila ia tidak berpartisipasi.