makalah vitamin fix
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita semua tentunya menghendaki agar kita dan keturunan –keturunan
kita dapat tumbuh sempurna,sehat,kuat bertenaga,bergairah kerja,berdaya pikir
mantap dan selalu menunjukan berbagai prestasi, sehingga kita dan keturunan-
keturunan kita dapat menjadi manusia – manusia pembangunan yang mampu
meningkatkan harkat derajat nusa dan bangsanya dalam percaturan hidup di dunia.
Syarat yang paling utama dan tidak boleh ditinggalkan agar manusia
dapat hidup dan mendekati atau mencapai apa yang dikehendaki seperti diatas,
manusia harus mendapatkan makanan yang teratur, mencukupi dan serba bergizi,
karena seperti yang telah dijelaskan dalam bab- bab terdahulu, makanan berfungsi
untuk menghasilkan energy, mengganti sel-sel yang rusak, untuk pertumbuhan
dan menghasilkan zat pelindung dalam tubuhnya (antara lain dengan cara menjaga
keseimbangan cairan tubuh). Namun demikian dalam pengertian makanan yang
bergizi makanan itupun harus cukup pula mengandung vitamin dan mineral,
karena tubuh yang kekurangan vitamin akan mengalami avitaminosis dengan
gejala macam-macam penyakit. Sebaliknya apabila tubuh kelebihan akan vitamin
yang diperlukannya maka tubuh akan mengalami hipertaminosis yang
mengakibatkan kurang baik terhadap tubuh. Avitaminosis maupun
Hipervitaminosis sama-sama dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan
tubuh, jadi sebaliknya vitamin yang diperlukan tubuh diusahakan agar tidak
kekurangan dan tidak kelebihan vitamin.
Vitamin adalah senyawa kimia yang sangat esensial yang walaupun
tersedianya dalam tubuh dalam jumlah demikian kecil, diperlukan sekali bagi
kesehatan dan pertumbuhan tubuh yang normal. Vitamin berfungsi dalam
beberapa tahap reaksi metabolism energy, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh,
pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim. Sebagian besar
koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim yaitu vitamin yang terikat dengan
protein. Hingga sekarang fungsi biokimia beberapa jenis vitamin belum diketahui
1
dengan pasti.Vitamin digolongkan menjadi 2 bagian yaitu vitamin yang larut air
dan vitamin yang larut lemak. Vitamin yang larut air yaitu Vitamin B dan C
sedangkan Vitamin yang larut Lemak yaitu Vitamin A,D,E dan K. Setiap vitamin
larut lemak A,D,E dan K mempunyai peranan faali tertentu di dalam
tubuh.Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorpsi bersama lipida lain. Absorpsi
membutuhkan cairan empedu dan pancreas. Vitamin larut lemak diangkut kehati
melalui system limfe sebagai bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai
jaringan tubuh dan biasanya tidak dikeluarkan melalui urin.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Sejarah Vitamin?
2. Apakah Pengertian dan Klasifikasi Vitamin?
3. Apa Saja Vitamin yang Larut dalam air?
4. Apa Saja Vitamin yang Larut dalam Lemak?
5.Apa Fungsi Vitamin?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui sejarah vitamin,
defenisi dan klasifikasi vitamin, dan fungsi vitamin.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Vitamin
Sebelum abad ke duapuluh, karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa zat
mineral telah dianggap sebagai zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk fungsi
tubuh normal. Akan tetapi berabad-abad sebelumnya, berbagai pengamatan
menduga bahwa senyawa-senyawa organik lainnya adalah esensial untuk menjaga
kesehatan. Sebagai misal telah diketahui selama 300 tahun, bahwa dengan makan
buah-buahan dan sayur-sayuran segar ternyata berguna untuk pencegahan atau
pengobatan scorbut (sariawan). Juga telah diakui, bahwa rakhitis dapat
disembuhkan dengan minum minyak ikan. Pengamatan-pengamatan tersebut
menimbulkan dugaan, bahwa ada senyawa-senyawa zat makanan lain diperlukan
untuk menjaga kesehatan di samping karbohidrat, lemak atau protein.
Sejarah penemuan vitamin dimulai oleh Eijkman yang pertama kali
mengemukakanadanya zat yang bertindak sebagai faktor diet esensial dalam kasus
penyakit beri-beri. Pada tahun1897 ia memberikan gambaran adanya suatu
penyakit yang diderita oleh anak ayam yang serupadengan beri-beri pada manusia.
Gejala penyakit tersebut terjadi setelah binatang diberi makananyang terdiri
atas`beras giling murni. Ternyata penyakit ini dapat disembuhkan
denganmemberikan makanan sisa gilingan beras yang berupa serbuk. Hasil
penemuan yang menyatakan bahwa dalam makanan ada faktor lain yang penting
selain kabohidrat, lemak dan proteinsebagai energy, mendorong para ahli untuk
meneliti lebih lanjut tentang vitamin, sehinggadiperoleh konsep tentang vitamin
yang kita kenal sekarang. Pada saat ini terdapat lebih dari 20macam vitamin.
Polish kemudian member nama faktor diet esensial ini dengan
vitamin.Selanjutnya hasil pekerjaan Warburg tentang koenzim (1932-1935) dan
kemudian penyelidikanR Kuhn dan P Kerrer menunjukkan adanya hubungan
antara struktur kimia viatamin dengankoenzim.
Vitamin dibagi ke dalam dua golongan. Golongan pertama oleh Kodicek
(1971) disebut prakoenzim (procoenzyme), dan bersifat larut dalam air, tidak
disimpan oleh tubuh, tidak beracun, diekskresi dalam urine. Yang termasuk
3
golongan ini adalah: tiamin, riboflavin, asamnikotinat, piridoksin, asam kolat,
biotin, asam pantotenat, vitamin B12 (disebut golongan vitaminB) dan vitamin C.
Golongan kedua yang larut dalam lemak disebutnya alosterin, dan dapatdisimpan
dalam tubuh. Apabila vitamin ini terlalu banyak dimakan, akan tersimpan dalam
tubuh,dan memberikan gejala penyakit tertentu (hipervitaminosis), yang juga
membahayakan. Kekurangan vitamin mengakibatkan terjadinya penyakit
defisiensi, tetapi bisanya gejala penyakitakan hilang kembali apabila kecukupan
vitamin tersebut terpenuhi.
2.2 Pengertian Dan Klasifikasi Vitamin
Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan tubuh
untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal.1 Sedangkan dalam
buku Dasar-Dasar Biokimia jilid 1, pengertian vitamin adalah senyawa organic
dalam jumlah mikroyang sangat esensial dalam fungsi kebanyakan bentuk tubuh,
tetapi tidak dapat disintesa oleh beberapa organisme dan harus di peroleh dari luar
tubuh.2 Sebagai pengecualian adalah vitamin D yang dapat dibuat dalam kulit
asalkan kulit cukup terkena sinar matahari.
Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang
larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air
yaitu vitamin C dan B.3 Fungsi khusus vitamin adalah sebagai kofaktor (elemen
pembantu) untuk reaksi enzimatik. Vitamin juga berperan dalam berbagai macam
fungsi tubuh lainnya, termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan
syaraf dan sistem kekebalan tubuh dan pembekuan darah. Tubuh membutuhkan
jumlah yang berbeda untuk setiap vitamin. Setiap orang punya kebutuhan vitamin
yang berbeda. Anak-anak, orang tua, orang yang menderita penyakit atau wanita
hamil membutuhkan jumlah yang lebih tinggi akan beberapa vitamin dalam
makanan mereka sehari-hari.
4
2.3 Vitamin yang Larut Dalam Air
1)Vitamin B1
Vitamin B1 tidak dapat disimpan sebagai cadangan makanan di dalam
tubuh. Oleh karena itu, pemasukan vitamin ini harus berlangsung secara terus-
menerus. Dalam keadaan normal diperlukan vitamin
B1 sebanyak 1 -2 mg per hari. Vitamin B1 dapat diperoleh dari gandum, hati,
telur, susu, dan wortel. Vitamin B1 disebut juga vitamin anti beri-beri. Vitamin
B1 sangat dibutuhkan untuk metabolisme karbohidrat, memengaruhi keadaan air
dalam tubuh, memengaruhi kontraksi otot, dan diperlukan untuk memengaruhi
penyerapan lemak dalam usus. Nama lain vitamin B1 thiamin dan vitamin
antineuritik.
2) Vitamin B2
Vitamin B2 dapat diperoleh dari telur, hati, kedelai, gandum, sayuran,
dan mentega. Dalam keadaan normal diperlukan vitamin
B2 sebanyak 1,6 mg per hari. Kekurangan vitamin B2 dapat menyebabkan
penyakit dermatitis dan gangguan penglihatan berupa penglihatan yang menjadi
kabur. Nama lain vitamin 62 ialah riboflavin, laktoflavin, atau vitamin G.
3) Vitamin B3
Vitamin B3 dapat diperoleh dari hati, ikan, telur, daging, susu, buah, dan
sayuran. Vitamin B3 dibuat oleh bakteri usus. Vitamin B3
berfungsi memelihara tingkat gula darah yang normal serta sebagai koenzim-A
dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Nama lain vitamin B3 ialah
asam panthotenat.
4) Vitamin B6
Vitamin B6 dapat diperoleh dari sayuran hijau, daging, ikan, dan hati.
Vitamin B6 berfungsi dalam pembentukan sel darah merah dan metabolisme sel
saraf. . Nama lain dari vitamin B6 ialah piridoksin dan adermin.
5) Vitamin B11
Vitamin B11 dapat diperoleh dari sayuran hijau dan hati. Vitamin B1 1
berfungsi dalam pertumbuhan dan pembentukan sel darah merah. Nama lain
vitamin B11 ialah asam folat.
5
6) Vitamin B12
Vitamin 812 dapat diperoleh dari hati, ikan, dan susu. Vitamin B12
berfungsi untuk pertumbuhan, pembentukan sel darah merah, dan penyembuhan
anemia. Nama lain vitamin B12 ialah sianokobalamin.
7) Vitamin C
Vitamin C dapat diperoleh dari buah-buahan berwarna, misalnya jeruk,
tomat, semangka atau dalam sayuran seperti bayam, wortel, dan kubis. Selain
berfungsi mencegah kerusakan kulit, vitamin C juga dapat meningkatkan
kekebalan tubuh dan mengurangi resiko terkena penyakit seperti penyakit kanker,
jantung, dan stroke. Nama lain vitamin C ialah vitamin antiskorbut.
8) Vitamin H
Vitamin H dapat diperoleh dari telur, sayur-sayuran, buah-buahan,
kentang, dan hati. Kekurangan vitamin H dalam tubuh dapat menyebabkan
gangguan pada kulit. Nama lain vitamin H ialah biotin.
2.4 Vitamin yang Larut dalam Lemak
1) Vitamin A
Vitamin A dapat diperoleh dari mentega, susu, keju, kuning telur, hati,
dan minyak ikan. Kekurangan vitamin A merupakan salah satu masalah utama
dalam ilmu gizi. Kekurangan vitamin A dapat menimbulkan berbagai kelainan
seperti kelainan pada penglihatan mata. Kebutuhan tubuh terhadap vitamin A
bergantung pada usia. Anakanak dan remaja yang sedang dalam masa
pertumbuhan lebih banyak memerlukan zat gizi, termasuk vitamin A. Nama lain
vitamin A ialah axerofthol dan retinol.
2) Vitamin D
Vitamin D dibuat dari ergosterol yang diradiasi. Ergosterol diperoleh dari
ragi sisa industri bir. Vitamin D pertama kali ditemukan oleh Mc. Collum dan
Sherman. Mereka menyebutnya sebagai vitamin antirakhitis. Vitamin D dapat
diperoleh dari hati, telur, susu, daging, minyak ikan, mentega, dan kacang-
kacangan.
Fungsi vitamin D antara lain mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam darah,
6
memperbesar penyerapan kalsium dan fosfor dari usus, membantu proses
penulangan, serta memengaruhi kerja kelenjar endokrin.
3) Vitamin E
Vitamin E ditemukan oleh Evans dan Burr. Vitamin E dapat diperoleh
dari biji-bijian, daging, kuning telur, sayuran hijau, hati, minyak sayur, dan
margarin. Nama lain vitamin E ialah tokoferol dan vitamin antisterilitas.
4) Vitamin K
Vitamin K ditemukan oleh Henrik Dam. Vitamin K dapat diperoleh dari
sayuran hijau, kedelai, dan hati. Vitamin K penting dalam proses pembekuan
darah karena dapat memengaruhi pembuatan protrombin di dalam hati. Bila tubuh
kekurangan vitamin C maka protrombin di dalam darah akan berkurang. Nama
lain vitamin K ialah filokuinon dan vitamin antipendarahan.
2.5 Fungsi Vitamin Secara Umum
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula
memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh
dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah
sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita
akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.
Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah
bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping
itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan
gangguan metabolisme pada tubuh.
Fungsi Vitamin secara umum berhubungan sangat erat dengan fungsi
enzim, terutama vitamin –vitamin kelompok B.
Suatu enzim terdiri atas komponen protein yang dihasilkan oleh sel
disebut “APOENZIM”Vitamin merupakan suatu senyawa yg telah lama dikenal
oleh peradaban manusia .sudah sejak ribuan tahun lalu manusia telah mengenal
vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi
tubuh. Vitamin diperkirakan berperan sebagai katalisator dalam reaksi biokimia
tubuh.
7
Vitamin dapat berperan secara bersama–sama dalam mengatur fungsi
tubuh, misalnya memacu dan memelihara :
1. Pertumbuhan,
2. Reproduksi,
3. Kesehatan dan kekuatan tubuh,
4. Stabilitas sistem syaraf,
5. Selera makan,
6. Pencernaan,
7. Penggunaan zat-zat makanan lainnya.
Selain itu vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat untuk
menghindari terjadinya radikal bebas (free radikal bebas).
Senyawa Serupa Vitamin
Sel darah merah, terbentuk sempurna oleh kontribusi vitamin B, C, dan E,
serta asam para-aminobenzoat
Selain vitamin, tubuh juga memproduksi senyawa lain yang juga berperan
dalam kelancaran metabolisme di dalam tubuh. Senyawa ini memiliki
karakteristik dan aktivitas yang mirip dengan vitamin sehingga seringkali disebut
dengan istilah senyawa serupa vitamin (vitamin like substances). Perbedaan
utamanya dengan vitamin adalah senyawa ini diproduksi tubuh dalam jumlah
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa senyawa ini pernah
diklasifikasikan ke dalam kelompok vitamin B kompleks karena kemiripan fungsi
dan sumber makanannya. Akan tetapi, secara umum peranan senyawa serupa
vitamin ini tidaklah sepenting vitamin.
Kolin (choline) merupakan salah satu senyawa yang termasuk dalam
golongan senyawa serupa vitamin. Senyawa ini dapat ditemukan di setiap sel
mahluk hidup dan berperan dalam pengaturan sistem saraf yang baik dan beberapa
metabolisme sel. Mioinositol (myoinositol) juga termasuk dalam golongan
senyawa serupa vitamin yang larut dalam air. Peranannya dalam tubuh secara
spesifik belum diketahui. Contoh lain dari senyawa serupa vitamin ini adalah
asam para-aminobenzoat (4-aminobenzoic acid, PABA) yang berperan sebagai
senyawa antioksidan dan penyusun sel darah merah. Karnitin (carnitine)
8
merupakan senyawa lain yang berperan dalam sistem transportasi asam lemak dan
pembentukkan otot tubuh.
Vitamin sebagai antioksidan
Semua jenis kehidupan di bumi memerlukan energi untuk dapat bertahan
hidup. Untuk menghasilkan energi ini, makhluk hidup memerlukan bantuan
berbagai substansi, salah satunya adalah oksigen. Oksigen terlibat secara langsung
dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Sebagai produk sampingannya,
oksigen dilepaskan dalam bentuk yang tidak stabil. Molekul inilah yang dikenal
dengan nama radikal bebas (free radicals). Oksigen yang tidak stabil memiliki
elektron bebas yang tidak berpasangan sehingga bersifat reaktif. Kereaktifan
oksigen ini sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengoksidasi dan merusak
DNA, protein, karbohidrat, asam lemak, dan membran sel di dalam tubuh. Sumber
radikal bebas lainnya adalah asap rokok, polusi lingkungan, dan sinar ultraviolet.
Asap rokok, salah satu sumber radikal bebas yang dapat merusak jaringan
tubuh, terutama paru-paru.
Tubuh memiliki beberapa mekanisme pertahanan terhadap senyawa
radikal bebas ini untuk menetralkan efek negatifnya. Kebanyakan diantaranya
adalah senyawa antioksidan alami, seperti enzim superoksida dismutase, katalase,
dan glutation peroksidase. Antioksidan sendiri berarti senyawa yang dapat
mencegah terjadinya peristiwa oksidasi atau reaksi kimia lain yang melibatkan
molekul oksigen (O2). Senyawa lain yang juga dapat berperan sebagai antioksidan
adalah glutation, CoQ10, dan gugus tiol pada protein, serta vitamin. Beberapa
jenis vitamin telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi.
Contoh vitamin yang banyak berperan sebagai senyawa antioksidan di dalam
tubuh adalah vitamin C dan vitamin E.
Vitamin E dapat membantu melindungi tubuh dari oksidasi senyawa
radikal bebas. Vitamin ini juga mampu bekerja dalam kondisi kadar senyawa
radikal bebas yang tinggi sehingga mampu dengan efisien dan efektif menekan
reaksi perusakan jaringan di dalam tubuh melalui proses oksidasi. Di samping
vitamin E, terdapat satu jenis vitamin lagi yang juga memiliki aktivitas
9
antioksidan yang tinggi, yaitu vitamin C. Vitamin ini berinteraksi dengan senyawa
radikal bebas di bagian cairan sel. Selain itu, vitamin C juga dapat memulihkan
kondisi tubuh akibat adanya reaksi oksidasi dari berbagai senyawa berbahaya.
Bila kadar radikal bebas di dalam tubuh menjadi sangat berlebih dan tidak
lagi dapat diantisipasi oleh senyawa antioksidan maka akan timbul berbagai
penyakit kronis, seperti kanker, arterosklerosis, penyakit jantung, katarak,
alzhemeir, dan rematik. Bagi orang yang memiliki sejarah penyakit kronis
tersebut dalam garis keturunannya, dianjurkan untuk mengkonsumsi banyak
makanan yang mengandung vitamin C dan E sebagai sumber senyawa
antioksidan. Selain itu, suplemen makanan juga dapat turut membantu mengatasi
masalah tersebut.
Vitamin dan Penuaan Tubuh
Struktur mitokondria, salah satu organel sel penghasil energi bagi tubuh
Penuaan tubuh merupakan hasil akumulasi dari berbagai kerusakan sel dan
jaringan yang tidak dapat diperbaiki. Pada keadaan normal, kerusakan pada sel
dan jaringan tubuh dapat diperbaiki melalui proses replikasi sel tubuh yang juga
dikenal dengan istilah mitosis. Akan tetapi, pada berbagai kasus sel yang rusak
tidak lagi dapat diperbaharui, melainkan terus terakumulasi. Hal inilah yang
berpotensi menyebabkan penuaan pada tubuh. Senyawa radikal bebas merupakan
salah satu agen yang berkontribusi besar dalam peristiwa ini.
Mitokondria merupakan salah satu organel sel yang paling rentan
mengalami kerusakan oleh senyawa oksigen reaktif (radikal bebas). Hal ini terkait
dengan banyaknya reaksi pelepasan oksigen bebas di dalam organel ini yang
merupakan pusat metabolisme energi tubuh. Banyak penelitian telah
membuktikan bahwa tingkat kerusakan mitokondria ini berhubungan langsung
dengan proses penuaan tubuh atau panjangnya umur suatu makhluk hidup. Selain
itu, kerusakan DNA akibat reaksi oksidasi oleh radikal bebas juga turut berperan
besar dalam peristiwa ini. Oleh karena itu, tubuh memerlukan suatu senyawa
untuk menekan efek perusakan oleh radikal bebas.
10
Vitamin merupakan satu dari berbagai jenis senyawa yang dapat
menghambat reaksi perusakan tubuh oleh senyawa radikal bebas terkait dengan
aktivitas antioksidannya. Asupan vitamin antioksidan yang cukup akan membantu
tubuh mengurangi efek penuaan oleh radikal bebas, terutama oleh oksigen bebas
yang reaktif. Selain itu, vitamin juga berkontribusi dalam menyokong sistem imun
yang baik sehingga risiko terkena berbagai penyakit degeneratif dan penyakit
lainnya dapat ditekan, terutama pada manula. Jadi, secara tidak langsung, asupan
vitamin yang cukup dan seimbang dapat menciptakan kondisi tubuh yang sehat
dan berumur panjang.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah vitamin ini adalah:
1. Vitamin adalah nutrisi yang penting dalam tubuh untuk proses metabolisme
dan pertumbuhan yang normal.
2. Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut
dalam lemak yaitu vitamin A,
D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan B.
3. Vitamin yang larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan
biasanya akan segera hilang
bersama aliran makanan.
4. Kebanyakan vitamin berfungsi sebagai koenzim dalam berbagai reaksi dalam
tubuh.
5. Kekurangan vitamin dapat mengganggu kelancaran reaksi – reaksi biokimia di
dalam tubuh dan masing –
masing vitamin dapat mendefenisikannya.
12
Daftar Pustaka
Fessenden. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Girindra A. 1986. Biokimia I. Jakarta : Gramedia.
Lal, H. 2000. Biochemistry for Dental Students. CBS Publishers and Distributor,
New Delhi.
Lehninger, A. L. 1998. Dasar-Dasar Biokimia I. Jakarta : Erlangga
Mulyono HAM. 2005. Kamus Kimia. Jakarta : Bumi Aksara
Pujiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI Press
13