makalah vitamin dan resin
TRANSCRIPT
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKALAH
RESIN DAN VITAMIN
IKA INDRA WIJAYA
15020110308
W2A
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT.atas
segala rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
farmakognosi yang berjudul “ RESIN DAN VITAMIN”
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat penilaian tugas
dalam matakuliah farmakognosi. Dengan adanya makalah ini, diharapkan
mahasiswa akan mengerti lebih dalam tentang resin dan vitamin dan
semua aspeknya.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
FARMAKOGNOSI yang telah membimbing dan teman-teman sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Saya menyadari makalah ini masih mempunyai kekurangan, untuk
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
meningkatkan kualitas makalah ini dan saya berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Makassar, Desember 2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENGANTAR
BAB II PEMBAHASAN
A. RESIN
1. Pengertian Resin
2. Jenis-jenis Resin
3. Sifat fisika kimia Resin
4. Tumbuhan yang Mengandung Resin
B. VITAMIN
1. Pengertian Vitamin
2. Macam Vitamin
3. Sifat fisika kimia Vitamin
4. Tumbuhan yang Mengandung Vitamin
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENGANTAR
Didalam sejarah perkembangannya, farmakognosi sejak dahulu
adalah merupakan bahagian dari apa yang disebut seni dan ilmu
kedokteran, yaitu sejak manusia mengenal cara penyembuhan terhadap
sesuatu penyakit. Dengan sendirinya farmakognosi ini juga merupakan
hasil perkembangan dari cara pengobatan pada peradaban kuno, bahkan
dari penyembuhan secara misterius yang dilakukan oleh dukun – dukun.
Berkembang dari suatu abad dimana obat-obat digunakan secara empiris
menjadi suatu pengetahuan tentang obat-obatan yang digunakan secara
spesifik dan therapeutis,sehingga menjadi salah satu pengetahuan yang
terpenting diantara pengetahuan – pengetahuan pokok pada pendidikan
farmasi.
Farmakognosi mempelajari tentang bahan-bahan farmasetis yang
berasal dari makhluk hidup, meliputi dimana terdapatnya di alam,
biosintesanya, identifikasinya dan penentuan kadar secara kuantitatif
didalam bahan alam darimana bahan tersebut berasal, juga cara
isolasinya, struktur kimianya, sifat-sifat fisis dan kimianyadan juga
pengguna
Makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun manusia terdiri atas
unit-unit kecil yang disebut sel. Selama makhluk itu masih hidup banyak
sekali proses atau perubahan yang terjadi dalam sel. Aktivitas yang terjadi
dalam sel inilah yang menyunjang terlaksana fungsi makhluk hidup itu
sendiri..
Vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan
dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi
metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan
normal serta memelihara kesehatan.
Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh.
Beberapa di antaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun
kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk
tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus
memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin mengatur
metabolisme, mengubah lemak dan karbohidrat menjadi energi, dan ikut
mengatur pembentukan tulang dan jaringan.
BAB II
ISI
A. RESIN
1. PENGERTIAN
Resin atau dammar adalah suatu campuran yang kompleks
dari ekskret tumbu-tumbuhan dan insekta, biasanya berbentuk
padat dan amorf dan merupakan hasil terakhir dari metabolisme
dan dibentuk dari ruang-ruang skizogen dan skizolisigen.
2. SIFAT FISIKA KIMIA
Secara fisis, resin (damar) ini biasanya keras, transparan
plastis dan pada pemanasan menjadi lembek. Secara kimiawi,
resin adalah campuran yang kompleks dari asam-asam resinat,
alkoholresinat, resinotannol, ester-ester dan resene-resene. Bebas
dari zat lemas dan mengandung sedikit oksigen karena
mengandung zat karbon dalam kadar tinggi, maka kalau dibakar
menghasilkan angus. Ada juga yang menganggap bahwa resin
terdiri dari zat-zat terpenoid, yang dengan jalan addisi dengan air
menjadi dammar dan fitosterin.sifatny tidak larut dalam air,
sebagian larut dalam alcohol, larut dalam eter, aseton, petroleum
eter, kloroform, dan lain-lain. Apabila resin-resin dipisahkan dan
dimurnikan, biasanya dibentuk dalam zat padat yang getas dan
amorf, yang kalau dipanaskan akan menjadi lembek dan akan
habis terbakar. Resin ini juga tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam alcohol dan pelarut organic lainnya.
3. JENIS – JENIS RESIN
Pembagian resin didasarkan atas isinya :
Damar sesungguhnya (resin) adalah zat padat yang amorf
atau setengah padat, tidak larut didalam air tetapi larut
didalam alkohol atau pelarut organik lainnya dan membentuk
sabun dengan alkali. Biasanya disamping zat-zat damar
terdapat juga minyak menguap, hasil peruraian ester-ester
damar, zat warna, zat pahit dsb
Damar gom (Gummi resina)yaitu campuran alami dari gom,
minyak dan resin. Sering disebut juga damar lendir.
Contohnya : Asofoetida, Myrrh
Oleoresin yaitu campuran alami yang homogen dari resin
didalam minyak menguap. Contohnya : Terpentin, Kanada
balsam, Cubeba
Balsamum adalah campuran dari resin dengan asam
sinamat atau benzoin atau kedua-duanya atau ester-
esternya dengan minyak menguap. Contohnya : Benzoin,
Perubalsam, Styrax
Didalam beberapa hal diketemukan resin didalam ikatan
glikosidal, ikatan ini disebut glukoresin atau glikoresin
misalnya yang terdapat didalm Ipomoeae, Jalapa dan
Podophyllum.
Atas dasar yang sama TSIRCH membagi damar-damar
sebagai berikut:
a) Damar ester atau ester harza, diantaranya :
Damar benzoe, contohnya : Benzoe siam, benzoe
sumaetera, styrax, balsamum tolutanum, balsamum
peruvianum.
Damar gom. Contohnya : Asafoetida, Galbanum,
Ammoniacum.
b) Damar ester adalah jenis-jenis damar yang isi utamanya
adalah
Ester dari resinol atau alkohol damar yang tidak
berwarna dengan reagen tannin dan bentuknya
kristalin.
Ester dari resinotanol, berwarna dengan reagen
tannin dan bentuknya amorf. Damar benzoe hanya
mengandung ester saja sedang damar gom selain
ester juga mengandung gom.
c) Damar resin atau resin harza
Yang biasanya disebut dengan resin resin saja atau poli-
oksiresin. Sebagian ada yang masih mengandung gom
seperti Myrrh dan Olibanum. Contohnya : Mastiks dan
Damar.
d) Damar asam resin atau resinosaur harze
TSIRCH mengutamakan isi asam-asam resinat yang
terdapat bebas didalam damar dan menggolongkan jenis ini
didalam resinosaur harze. Contohnya : Terebinthinae,
Colophonium, Oleum terebinthinae, Balsamum canadensis,
dll.
e) Damar-damar berwarna atau farb-harze
Meskipun kadang-kadang disebut sebagai gummi resina
atau gom resin tetapi sama sekali bukan gom, karena gom
adalah suatu zat yang kalau dalam air akan mengembang
dan kemudian larut, tetapi resin sama sekali tidak larut
dalam air. Kemudian dengan diketemukannya bahan-bahan
polimer sinterik, maka pengertian resin sekarang lebih luas
sehingga meliputi juga polimer-polimer yang mempunyai
sifat-sifat fisis yang khas dan mempunyai fungsi yang sama
dengan resin dari alam.
Contoh : Gummi gutti
4. TUMBUHAN YANG MENGANDUNG RESIN
a. Imperatae rhizoma (akar alang-alang)
Imperatae rhizome dari tanaman Imperatae cylindrical Beauv
suku Gramineae. Panjang rhizome 4 cm atau lebih,
beruas,berkeriput memanjang, tebal 2 – 4 minyak menguap,
warna kuning jerami, tiap ruas diliputi sisik tipis.
Isi : Asam kersi, dammar, logam alkali.
Kegunaan : sebagai diuretic dalam bentuk dekokta,dosis
4gr– 12 gr
b. Caricae radix (akar papaya)
Akar papaya adalah akar cabang Carica papaya L, suku
caricaceae. Simplisia merupakan potongan-potongan yang lurus
atau bercabang, warna coklat muda atau putih kecoklatan, bagian
kulit tebal garis tengah 1–3 cm.
Isi : terutama papaina, terdapat pula Kamoronat
mirosin,papayatin,dammar dan tannin.
Kegunaan : sebagai antelmentika dalam bentuk dekokta, dosis
6-12 gram
c. Meuremiae tuber (Bidara upas)
Bidara upas terdiri dari irisan0irisan umbi Merremia mimosa hai
fillius. Suku convolvulaceae. Umbi berbentuk serupa kerucut warna
coklat tua, banyak akar-akar serabut. Panjang 4 – 10 cm.
Isi : Dammar, zat pahit dan pati.
Kegunaan : sebagai ekspektoransia, antiseptic (obat kumur).
d. Syzgii semen (biji jamblang)
Biji jamblang adalah biji Eugenia cumimi Merr. Suku Myrtaceae.
Isi : Minyak menguap 0,5 %, zat penyamak 6 %, asam
galus, asam elag, pati 40 %,minyak
lemak,dammar,glukosida yamboiin.
Kegunaan : sebagai obat kencing manis, dalam bentuk infuse
2,5-6 gram.
e. Biglobisae semen (biji kedawung)
Biji kedawung adalah biji Perkia biglobosa benthan. Suku
Legumonosa. Bau seperti petai, rasa agak pahit. Biji bulat
memanjang,pipih, dekat tepi biji terdapat garis rusuk melingkar
warna coklat tua kehitaman, pangkal biji berwarna coklat
kemerahan.
Isi : Glikosida, dammar.tannin,garam-garam alkali.
Kegunaan : sebagai obat mulas, dan obat diare.
f. Tinosforae cortex (Brotawali)
Bratawali adalah kulit batang dan kulit cabang Tinospora
tuberculata Beumae. Suku Menispermaceae, simplisia merupakan
keeping-keping tipis panjang dengan banyak tonjolan-tonjolan dan
beralur memanjang, warna coklat tua kehitaman.
Isi : Dammar warna hijau kekuningan, alkaloid.
Kegunaan : sebagai tonikum dan obat demam.
g. Guazumae folium (Daun jatiblanda)
Daun jatiblanda adalah daun Guazuma ulmifolia L. Tomentosa
suku sterculianceae. Helai daun berbentuk bulat telur, ijung daun
meruncing,pangkal daun berbentuk jantung yang kadang-kadang
tidak setangkup,tepi daun bergerigi, permukaan daun kasar warna
hijau kecoklatan sampai coklat muda.
Isi : Lendir,zat penyamak,dammar alkaloid.
Kegunaan : Sebagai obat langsing
h. Andrographidis Herba (sambiloto)
Herba sambiloto adalah bagian di atas tanah tanaman
Andrographis paniculata Nees. Suku Achanthaceae.
Isi : asam kersih, dammar logam alkali.
Kegunaan : sebagai diuretk dan antipiretik.
i. Sindorae fructus (separantu)
Separantu adalah buah Sindora sumantrana Miquel. Suku
Leguminosee.
Isi : Minyak lemak, pati, zat penyamak, gom,dan
dammar.
Kegunaan : sebagai astrigensia.
j. Hirtae Herba (Patikan kebo)
Patikan kebo adalah seluruh batang, daun, bunga, buah Euphorbia
hirta L. suku Euphorbiaceae.
Isi : Dammar dan alkaloid.
Kegunaan : sebagai obat batuk.
k. Euphorbia Herba
Euphorbia herba adalah simpleks yang terdiri dari seluruh bagian
tanaman yang di keringkan dari tanaman Euphorbia pilufera L suku
Euphorbiaceae.
Isi : Resin-resin, alkaloid (0,1%),glikosida,
kaoutcheur,tannin dan gom.
Kegunaan : sebagai antiasmetika.
l. Alapae radix, jalap-jalapa (USP,NF)
Alapae rubera adalah akar-akar dan tubera dengan anak-anak
akarnya yang sudah dikeringkan dari tanaman Exogonium purga
batang(lpomoea purga Hayne) dari suku canvolvulaceae, suatu
herba yang berasal dari meksiko.
Isi : Resin yang kadarnya 8 – 12% yang dapat di sari
dengan alcohol mendidih(90%).
Kegunaan : Jalapae adalah suatu katartika hydrogen(digunakan
sebagai hidrogoga dan purtiva yang sangat
kuat/dratis) karena daya iritasinya sangat kuat
maka tidak boleh di berikan pada penderita yang
baru sembuh dari neftitis,infeksi-infeksi
usus,ambeien selama menstruasi dan hamil. Juga
digunakan sebagai emenangoga.
m. Ipomoeae radix
Ipomoeae radis adalah akar-akar yang telah di keringkan dari
tanaman Ipomoe orizobensis. Suku Convolvulaceae suatu
tanaman yang membelit
Isi : ipomoea kalau di sari dengan alcohol 90%
menghasilkan 10 – 20% campuran compleks dari
zat resin, 65%nya larut dalam eter
Kegunaan : terutama digunakanuntuk diambil resina
ipomeaenya yang menyerupai resina jalape.
n. Guaci lignum
Guaci lignum adalah bagian kayu dan batang Guajucum officinalne
L. Suku Zygohyllaceae.
Isi : 15 % resin dan saponin.
Kegunaan : didasarkan atas khasiat resinnya
o. Guaiaci Resina
Resin ini di peroleh dari kayu Guaiac yang berasal dari Guajucum
officinale dan Guajanum sanctum..
Cara memperolehnya yaitu :
1. Batang katu dilubangi secara longitudinal dan di panasi dalam
posisi miring, sehingga kalau resin mencair dapat mengalr
keluar.
2. Potongan-potongan kayu dipanasi dengan air mendidih yang
dibubuhi garam atau air laut. Resin yang dapat meleleh pada 85
– 950 C akan mengapung di permukaan dan di kumpulkan
3. Potongan-potongan kayu di ekstraksi dengan alcohol dan
ekstraknya diendapkan dengan menambahkannya dalam air,
endapan dikumpulkan dan di keringkan.
Isi : mengandung beberapa asam resin yang termasuk
golongan lignam seperti Podophyllom Resin.
Kegunaan : larutan alkohoiisnya digunakan untuk regensia
seperti untuk mendeteksi noda darah,glikosida-
glikosida dan enzim-enzim oksidase..
p. Gum mastic
Mastic resin atau lebih tepat suatu oleo-resin yang mengandung
sedikit minyak, yang di perloleh dari jenis-jenis yang di pelihara dari
tanaman Pistacia lentiscus L, suatu tanaman yang berumur 2 tahun
dan selalu berwarna hijau. Suku Anacardiaceae.
Isi : Asam teriterpenoid seperti asam mestikonat dan
alcohol-alkohol triterpen seperti tirukalol. Juga
claus, mengandung 90 % resin yang terdiri dari
alfa resin (asam mastikhat) yang larut dalam
alcohol dan beta resin.
q. Cassypii radicis cortex
Simplisia terdiri dari kulit akar yang baru dikumpulkan dan
kemudian dikeringkan di udara, dari tanaman jenis Cassypium
hirsutum L.
Isi : Mengandung 8% asam rasinat yang aneh dan
tidak berwarna, larut dalam air dan akan berubah
warnanya menjadi kemerah-merahan dan tak
larut dalam air, kalau berhubungan dengan
udara (asam resinat ini mengandung 2 zat
fenolis, suat asam fenolat dan asam salisilat).
Kegunaan : sebagai emenagoga dan eksitoksika.
r. Xanthozylum caulis
Simplisia terdiri dari kulit batang yang dikeringkan dari tanaman
Xanthoxylum mericanumi Miller atau Xanthoxylum clavaherculis L.
Suku Rutaceae.
Isi : dua jenis resin yang satu pahit tajannn, yang
lain kristal dan pahit. Minyak menguap,
alkoholoidal yang pahit yang menyerupai
berberin dan suatu senyawa fenol xanthoxilin.
Kegunaan : diaforetika,anthirheumatika,stimulansia dan
sialagoga.
s. Cocillanae cortex
Simplisia terdiri dari kulit batang yang dikeringkan dari tanaman
guarea rusby(Brittor rusby), suku Miliaceae yang berasal dari
Bolivia.
Isi : campuran resin 2,5%, 2,5% minyak lemak,
alkaloida rusbiin zat caoutchouc, asam tannat.
Kegunaan : sebagai ekspektoransia yang meyebabkan
nausea dan kalau dosis besar sebagai
emetiksa.
t. Lacca shelacca
Shelacca adalah suatu hasil sekresi yang bersifat resin dari
Lakshadia indica Madhihassan(Tachardia lacca kerr).
Isi : 90% resin, lilin zat warna asam lacciat.
Kegunaan : sebagai campuran vernis.
B. VITAMIN
1. PENGERTIAN
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah
sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalammetabolism setiap organisme, yang tidak
dapat dihasilkan oleh tubuh.Nama ini berasal dari gabungan kata
bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang
mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atomnitrogen
(N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak
diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki
atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim),
vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh
enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk
dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut
antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin,
asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat).Walau
memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat
memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin
yang tidak aktif.Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin
yang berasal dari makananyang kita konsumsi.Buah-buahan dan
sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal
tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat
diperoleh melalui suplemen makanan.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat
pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak
mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya
memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini
diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu
karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.
Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah
avitaminosis.Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A
maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan
vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan
gangguan metabolisme pada tubuh
2. MACAM VITAMIN
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2
kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin
yang larut dalam lemak.Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam
air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D,
E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam
lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di
dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan
ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya
dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan
jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam
tubuh.
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis
vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit
dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat
suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas
akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian
tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang
tubuh bersamaurin.Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan
asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
Vitamin yang larut dalam lemak:
1. Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol,
merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra
penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai
salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain
itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan
kulit dan imunitas tubuh.Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh
paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan
yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan,
sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan
juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning,
seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
2. Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang
banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan,
telur, susu, serta produk olahannya, sepertikeju. Bagian tubuh
yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah
tulang.Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan
mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin
D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet).
3. Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai
jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel
darah merah hingga hati.Selain itu, vitamin ini juga dapat
melindungi paru-paru manusia dari polusi udara.Nilai kesehatan
ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai
senyawaantioksidan alami.Vitamin E banyak ditemukan pada
ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan.
4. Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem
peredaran darah yang baik dan penutupan luka.Selain itu,
vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk
mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam
glutamat.Oleh karena itu, kita perlu banyak mengonsumsi susu,
kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber
vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam
tubuh. Sel darah merah, terbentuk sempurna oleh kontribusi
vitamin B, C, dan E, serta asam para-aminobenzoat.
Vitamin yang larut dalam air:
1. Vitamin C
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat
bagi kesehatan tubuh kita.Di dalam tubuh, vitamin C juga
berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang
merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi,
tulang, dan jaringan penyokong lainnya.Vitamin C merupakan
senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai
radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita.Terkait
dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin
C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh
sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti
kanker, dapat diturunkan.Selain itu, vitamin C berperan dalam
menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam
tubuh, seperti otot.Vitamin ini juga berperan dalam penutupan
luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan
lebih dari infeksi mikroorganisme patogen.Melalui mekanisme
inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan
membantu mencegah berbagai jenis penyakit.Sumber vitamin
C buah jeruk, tomat, arbei, kangkung, kentang, cabai hijau,
selada hijau, jambu biji.
2. Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting
dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal
pelepasan energi saat beraktivitas.Hal ini terkait dengan
peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim
yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh
terhadap berbagai jenis sumber energi.Beberapa jenis vitamin
yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan
dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama
vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran
hijau.
3. Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin,
merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan
penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu
mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan
tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga
membantu proses metabolisme protein danlemak. Sumber
vitamin B1berasal dari jantung, hati, ginjal, ber, ragi, gandum,
kedelai, susu, kacang tanah dan kacang-kacangan.
4. Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam
metabolisme di tubuh manusia.Di dalam tubuh, vitamin B2
berperan sebagai salah satu kompenen koenzimflavin
mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin
adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim
ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui
proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan
molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta
menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit,
rambut, dan kuku.Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada
sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu.
5. Vitamin B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin.Vitamin ini
berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk
menghasilkan energi, metabolisme lemak, danprotein. Di dalam
tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar
gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan
vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan
bantuan vitamin ini.Vitamin B3 termasuk salah satu jenis
vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti
ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat
beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung
vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang
manis.
6. Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam
reaksi enzimatik di dalam tubuh.Hal ini menyebabkan vitamin
B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti
dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama
lemak.Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi
yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi
senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon
tubuh.Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi
makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati
hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau.
7. Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin,
merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh.
Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A
yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur
sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain
itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolismenutrisi dan
memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh
terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi
tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang
mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam
beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan
8. Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis
vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak
ditemukan pada tanaman.Oleh karena itu, vegetarian sering
kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan
vitamin ini.Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme
energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah
satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan
kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA,
pembentukkan platelet darah.Telur, hati, dan daging
merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi
kebutuhan vitamin B12.
Fungsi vitamin secara umum:
Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolism
energy, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya
sebagai koenzim.Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk
apoenzim, yaitu vitamin yang terikat dengan protein.Hingga
sekarang fungsi biokimia beberapa jenis belum diketahui dengan
pasti.Konstribusi suatu makanan terhadap kandungan vitamin
makanan sehari – hari bergantung pada jumlah vitamin yang
semula terdapat dalam makanan tersebut, jumlah yang rusak
pada saaat panen atau penyembelihan, penyimpanan,
pemrosesan dan pemasakan. Pada saat dan penyimpanan
sejumlah vitamin akan hilang, bergantung pada suhu,
penyingkapan terhadap udara dan matahari, serta lama disimpan
akan semakin banyak vitamin yang hilang.
3. SIFAT FISIKA KIMIA
1. Vitamin A
Sifat fisika kimia dan stabilitas: Kristal kuning pucat, melebur
pada 63-64°C. Larut dalam pelarut organic dan minyak lemak.
Tidak mudah rusak oleh pemanasan.Tidak stabil jika kena
cahaya dan oksigen dalam lemak yang teroksidasi. Lebih stabil
dalam suasana basa. Bentuk ester stabil.
2. Vitamin B1
Vitamin B1 telah diisolir dalam bentuk murni sebagai thiamin
hidrokhlorid. Zat tersebut mengkristal sebagai lempengan-
lempengan putih monoklinik dalam tandan yang menyerupai
roset. Thiamin mempunyai bau dan rasa khusus. Terurai pada
248oC. Sangat larut dalam air, agak larut dalam gliserol, propilen
glikol dan 95% ethanol. Tidak larut dalam lemak atau larutan-
larutan lemak. Pada suhu biasa, thiamin hidrokhlorid mengambil
air dan membentuk suatu hidrat. Oleh karena itu zat yang murni
harus disimpan dan tertutup rapat, sebab jika tidak zat tersebut
akan bertambah berat. Bila thiamin hidrokhlorid diperlukan untuk
larutan standar, zat tersebut perlu dikeringkan. Thiamin stabil
pada 100oC selama 24 jam. Dapat disterilkan pada 120oC dalam
larutan encer kecuali jika pH di atas 5,5, kemudian zat tersebut
rusak cepat sekali. Analisis analitik untuk thiamin dilakukan
dengan cara oksidasi menjadi thiokhrom yang memperlihatkan
fluorensi biru khas dalam cahaya ultraviolet. Satu Satuan
Internasional aktivitas vitamin B1 seharga dengan lebih kurang 3
ug kristal thiamin hidrokhlorid (satu gram thiamin hidrokhlorid =
333.000 Satuan Internasional). Di Amerika Serikat kebutuhan
vitamin B1 dan vitamin B lainnya dinyatakan dalam miligram
bahan murni per kilogram ransum.Turunan hidroklorid jika
ditambah NaOH dapat terjadi degradasi menjadi tiokrom dan
bisa ditetapkan kadarnya secara spektrofotometri.
3. Vitamin B2
Merupakan precursor koenzim FMN (Flavin Adenin Dinukleotida)
dan FAD (flavin Mono Nukleotida). Fungsinya dapat mengikat
apo-enzim menjadi enzim oksidasi-reduksi penting untuk
metabolisme karbohidrat dan protein. FMN merupakan unsure
dari Warburg Yellow Enzyme, sitokrom C reduktase,
dehidrogenase asam amino bentuk I. sedangkan FAD adalah
unsure dari Asetil Ko-A dehidrogenase. Dioforase,
Dehidrogenase asam amino-D, glisinoksidase dan Xantin
Oksidase.
4. Vitamin B3
Nikotinat merupakan bentuk niasin yang diperlukan untuk
sintesis NAD+ dan NADP+ oleh enzim-enzim yangterdapat pada
sitosol sebagian besar sel.Karena itu,setiap nikotinamida dalam
makanan, mula-mula mengalami deamidasi menjadi nikotinat.
Dalam sitosol nikotinat diubah menjadidesamido NAD+ melalui
reaksi yang mula-mula dengan 5- fosforibosil –1-pirofosfat
( PRPP ) dan kemudian melalui adenilasi dengan ATP.Gugus
amido pada glutamin akan turut membentuk koenzim NAD +.
Koenzim ini bisa mengalami fosforilasi lebih lanjut sehingga
terbentuk NADP+.
Niacin
Dua koenzim yang dibentuk oleh niacin, NAD dan NADP
dibutuhkan untuk beberapa aktivitas metabolis, terutama
metabolisme glukosa, lemak dan alkohol. Niasin memiliki
keunikan diantara vitamin B karena tubuh dapat membentuknya
dari asam amino triptophan. Niasin membantu kesehatan kulit,
sistem syaraf dan sistem pencernaan.
5. Vitamin B5
Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses
pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi.
6. Vitamin B12
Vitamin B12 adalah vit yang sangat kompleks molekulnya
mengandung sebuah atom cobalt. Vit B12 terjadi dalam
beberapa bentuk dikenal sebagai kobalamina, salah satu yang
paling aktif adalah sianokobalamin.
7. Vitamin C
Secara kimiawi sifat vitamin C adalah: MW=176.1; mp=193°C.
Gugus hidroksil pada atom C no. 3 memiliki nilai pKa =4,2 dan
gugus hidroksil pada atom C no. 3 memiliki nilai pKa =11,6.
Namun demikian pH atau keasaman vitamin C tergolong asam.
Vitamin C sangat sensitive terhadap pemanasan, bahkan
pemanasan yang tergolong ringan (sedikit diatas suhu kamar).
Vit. C juga sensitive terhadap sinar, senyawa oksidator seperti:
yodium, hydrogen peroksida, dll, dan logam (besi dll). Vitamin C
mudah teroksidasi, terutama bila terlarut dalam suatu pelarut (air
misalnya). Vitamin C teroksidasi dalam larutan oleh oksigen,
dengan memberikan 2 elektron pada senyawa oksidator.
Sifat-sifat vitamin C adalah:
Vitamin C merupakan vitamin yang paling mudah rusak.
Vitamin C mudah teroksidasi dan proses tersebut dipercepat
oleh panas, sinar, alkali, enzim, oksidator, serta oleh katalis
tembaga dan besi.
8. Vitamin D
Sifat fisika kimia: kristal putih tak berbau, larut dalam pelarut
organic dan lemak, punya spectra absorbsi yang spesifik, stabil
diudara dan cukup stabil jika dipanaskan dalam larutan netral
atau alkali, rusak pada pemanasan pada suhu 170°C, Stabil
dalam waktu yang lama jika disimpan dalam minyak, adanya
garam mineral menjadikan vitamin D tidak stabil, jika disabunkan
dengan alkali terdapat dalam fraksi tak tersabunkan.
9. Vitamin E
Sifat fisika kimia vitamin E: tokoferol dan asetatnya berwarna
kuning cerah, kental dan rasa hambar, tidak larut dalam air, larut
dalam alcohol,dan pelarut organic minyak lemak. Stabil di udara
dalam waktu yang cukup lama, tapi mengalami degradasi secara
lambat oleh udara. Mudah dioksidasi oleh garam ferri, oksidator
lemah dan udara dalam lingkungan alkali. Tidak aktif oleh
adanya sinar UV, namun tidak semua sebab kemurnian
berperan penting pada laju oksidasinya. Bersifat antioksdan
untuk minyak lemak: γ , δ, β, α.
Kelarutan
1. Kelarutan vitamin A, praktis tidak larut dalam air dan dalam
gliserol pekat,larut dalam etanol mutlak p, dan dalam minyak
nabati, sangat mudah larut dalam kloroform dan dalam eter
pekat.
2. Vitamin E, alfa tokoferol asam suksinat praktis tidak larut
dalam air, sukar larut dalam larutan alkali, larut dalam etanol
95% pekat, dalam eter pekat, dalam aseton pekat, dan
dalam minyak nabati. Sangat mudah larut dalam kloroform
pekat, bentuk lain tokoferol praktis tidak larut dalam air, larut
dalam etanol 95% pekat dan dapat campur dengan eter P,
dengan aseton p. denagn minyak nabati dan dengan
kloroform pekat.
3. Vitamin B2, sangat sukar larut dalam air, dalam etanol 95%p,
dan dalam larutan natrium klorida: isotonis. Praktis tidak larut
dalam kloroform p, dan dalam eter p.: sangat mudah larut
dalam alkali p.
4. Vitamin B1, mudah larut dalam air, sukar larut dalam
etanol(95%)p: praktis tidak larut dalam eter p dan dalam
benzene p: larut dalam gliserol p.
5. Vitamin B6, mudah larut dalam air, sukar larut dalam
etanol(95%)p
4. TUMBUHAN YANG MENGANDUNG VITAMIN
☺ Vitamin A (Retinol)
Sumber-sumber vitamin A adalah :
Bayam berduri (Amaranthi spinosi folium)
Tanaman asal : Amaranthus spinosus L
Famillia : Amaranthaceae
Kegunaan : Pelancar asi, diuretik dan penambah darah.
Ubi jalar (Batatasae Folium)
Tanaman asal : Ipomoea batatas L
Famillia : Convolvulaceae
Kegunaan : Mempercepat pematangan bisul
Pisang (Musae Radix)
Tanaman asal : Musa paradisiacaL
Famillia : Musaceae
Kegunaan : Penawar racun
☺Vitamin C (Asam askorbat)
Simplisia yang mengandung vitamin C di antaranya sebagai
berikut:
Nanas (Ananas comosi Fructus)
Tanaman asal : Ananas comosus L
Famillia : Agaraceae
Kegunaan : Memacu enzim pencernaan, obat cacing
Belimbing manis (Carambolae fructus)
Tanaman asal : Averrhoa carambola L
Famillia : Oxalidaceae
Kegunaan : Peluruh dahak atau obat batuk (ekspektoran)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Resin atau dammar adalah suatu campuran yang kompleks dari
ekskret tumbu-tumbuhan dan insekta, biasanya berbentuk padat
dan amorf dan merupakan hasil terakhir dari metabolisme dan
dibentuk dari ruang-ruang skizogen dan skizolisigen.
2. Secara fisika dari resin adalah keras, transparan, plastis dan
lembek/ leleh sedangkan secara kimia, campuran dari: asam-asam
resinat, alkohol rersinat, resino tannol, ester-ester, resen-resen,
bebas zat lemak dan sedikit mengandung oksigen dan banyak
mengandung karbon.
3. Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara
lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam
pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat).
4. Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2
kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin
yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan
disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam
hati.vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah
sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan.
B. SARAN
Diharapkan kerjasama yang baik antar mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA
http://medicafarma.blogspot.com/2009/01/resin.html dan atau Tim Dosen UNHAS.1986. “ Farmakognosi I “ . UNHAS Press. Makassar
http://jejakboedi.blogspot.com/
http://www.artikata.com/arti-153389-resin.html
http://kamusbahasaindonesia.org/resin
http://nadjeeb.wordpress.com/resin
ml.scribd.com/doc/86720004/25/B-Sifat-Fisika-Kimia-Vitamin
rafiistianto.blogspot.com/2012/07/makalah-vitamin.html
kti-akbid.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-vitamin.html
http://nadjeeb.wordpress.com/vitamin