makalah ujian kasus patfor

26
MAKALAH UJIAN KASUS FORENSIK PATOLOGI Disusun oleh : Mariane Devi - 112014078 Penguji : Dr. Fitri Ambarsari , SpF DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL RUMAH SAKIT UMUM NASIONAL CIPTO MANGUNKUSUMO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA JAKARTA SEPTEMBER 2015 1

Upload: mariane-devi

Post on 01-Feb-2016

224 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

patologi forensik

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Ujian Kasus Patfor

MAKALAH UJIAN KASUS

FORENSIK PATOLOGI

Disusun oleh :

Mariane Devi - 112014078

Penguji :

Dr. Fitri Ambarsari , SpF

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

RUMAH SAKIT UMUM NASIONAL CIPTO MANGUNKUSUMO

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

JAKARTA

SEPTEMBER 2015

1

Page 2: Makalah Ujian Kasus Patfor

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 3

BAB II RINGKASAN KASUS 5

2.1 Identitas Korban 5

2.2 Riwayat Kasus 5

BAB III PEMBAHASAN KASUS 6

3.1 Prosedur Medikolegal 6

3.2 Pemeriksaan Luar Jenasah 7

BAB IV KESIMPULAN 11

BAB V VISUM ET REPERTUM 12

BAB VI DAFTAR PUSTAKA 17

2

Page 3: Makalah Ujian Kasus Patfor

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam tugas sehari-hari, selain melakukan pemeriksaan diagnostik, memberikan pengobatan dan perawatan kepada pasien, dokter juga mempunyai tugas melakukan pemeriksaan medik untuk tujuan membantu penegakan hukum, baik untuk korban hidup maupun korban mati.

Pemeriksaan medik untuk tujuan membantu penegakkan hukum antara lain adalah pembuatan visum et repertum terhadap seseorang yang dikirim oleh polisi (penyidik) karena diduga sebagai korban suatu tindak pidana, baik dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, penganiayaan, pembunuhan, perkosaan, maupun korban meninggal yang pada pemeriksaan pertama polisi, terdapat kecurigaan akan kemungkinan adanya tindak pidana.

Visum et repertum adalah keterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia, baik hidup atau mati ataupun bagian atau diduga bagian dari tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan di bawah sumpah, untuk kepentingan peradilan. 1

Visum et repertum adalah salah satu alat bukti yang sah sebagaimana tertulis dalam pasal 184 KUHAP. Visum et repertum turut berperan dalam proses pembuktian suatu perkara pidana terhadap kesehatan dan jiwa manusia. Visum et repertum terdiri dari berbagai jenis , yaitu : 1.) visum et repertum perlukaan (termasuk keracunan); 2.) visum et repertum kejahatan susila ; 3.) visum et repertum jenasah; 4.) visum et repertum psikiatrik. 1

Ada 2 jenis visum et repertum, yaitu : untuk orang hidup yang terdiri dari visum et repertum biasa,perlukaan (termasuk keracunan); visum et repertum lanjutan, kejahatan susila; visum et repertum sementara, psikiatrik. Lalu visum et repertum untuk orang mati.

Pada visum et repertum jenasah, jenasah yang akan dimintakan visum et repertumnya harus diberi label yang memuat identitas mayat, di lak dengan diberi cap jabatan, yang diikatkan pada ibu jari kaki atau bagian tubuh lainnya. Pada surat permintaan visumnya harus jelas tertulis jenis pemeriksaan yang diminta, apakah hanya pemeriksaan luar jenasah, ataukah pemeriksaan autopsi (bedah mayat) (ps 133 KUHAP). 1

Bila pemeriksaan autopsi yang diinginkan, maka penyidik wajib memberitahu kepada keluarga korban dan menerangkan maksud dan tujuannya pemeriksaan. Autopsi dilakukan setelah keluarga korban tidak keberatan, atau bila dalam dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga korban (ps 134 KUHAP). Jenasah yang diperiksa dapat juga berupa jenasah yang didapat dari penggalian kuburan (pasal 135 KUHAP).1

3

Page 4: Makalah Ujian Kasus Patfor

Jenasah hanya boleh dibawa keluar institusi kesehatan dan diberi surat keterangan kematian bila seluruh pemeriksaan yang diminta penyidik telah dilakukan. Apabila jenasah dibawa pulang paksa, maka baginya tidak ada surat keterangan kematian. 1

Pemeriksaan forensik terhadap jenasah meliputi pemeriksaan luar jenasah, tanpa melakukan tindakan yang merusak keutuhan jaringan jenasah. Pemeriksaan dilakukan dengan teliti dan sistematik, serta kemudian dicatat secara rinci, mulai dari bungkus atau tutup jenasah, pakaian, benda-benda di sekitar jenasah, perhiasan, ciri-ciri umum identitas, tanda-tanda tanatologik, gigi-geligi, dan luka atau cedera atau kelainan yang ditemukan di seluruh bagian luar. 1

Apabila penyidik hanya meminta pemeriksaan luar saja, maka kesimpulan visum et repertum menyebutkan jenis luka atau kelainan yang ditemukan dan jenis kekerasan penyebabnya, sedangkan sebab matinya tidak dapat ditentukan karena tidak dilakukan pemeriksaan bedah jenasah. Lamanya mati sebelum pemeriksaan (perkiraan saat kematian ), apabila dapat diperkirakan, dapat dicantumkan dalam kesimpulan. 1

Kemudian dilakukan pemeriksaan bedah jenasah menyeluruh dengan membuka rongga tengkorak, leher, dada, perut, dan panggul. Kadang kala dilakukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan seperti pemeriksaan histopatologik, toksikologik, serologik, dsb. 1

Dari pemeriksaan dapat disimpulkan sebab kematian korban, selain jenis luka atau kelainan, jenis kekerasan penyebabnya, dan saat kematian seperti tersebut di atas. 1

4

Page 5: Makalah Ujian Kasus Patfor

BAB II

RINGKASAN KASUS

Pengirim : Kepolisian Polri Daerah Metro Jaya Direktorat Lalu Lintas

No.Surat Permintaan Visum : LP/519/34K/IX/20/ Dit Lantas

Perihal : Permintaan Visum et Repertum Otopsi / Bedah Jenasah

Tempat pemeriksaan : Ruang bedah jenasah Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Dokter Cipto Mangunkusumo

Hari/tanggal pemeriksaan : Minggu, 13 September 2015

Waktu pemeriksaan : Pukul 08.10 WIB

2.1 Identitas Korban

Nama : Mr. X.Jenis kelamin : Laki - laki.Umur : N/AWarganegara : N/APekerjaan : N/A. Alamat : N/A.

2.2 Riwayat Kasus

Jenasah tersebut di ketemukan di : Tol dalam kota arah Barat km 1.600.Pada tanggal : 13 September 2015 jam 05.00 WIB.

5

Page 6: Makalah Ujian Kasus Patfor

BAB III

PEMBAHASAN KASUS

3.1 Prosedur Medikolegal

Pada kasus ini, permintaan pembuatan visum et repertum disampaikan dalam bentuk tertulis melalui surat permintaan visum. Keterangan surat permintaan visum adalah sebagai berikut:

No Polisi : LP/519/34K/IX/20/Dit Lantas

Instansi : Kepolisian Polri Daerah Metro Jaya Direktorat Lalu Lintas

Tanggal : 13 September 2015

Permintaan : Permintaan Visum et Repertum Otopsi / Bedah Jenasah

Munurut KUHAP pasal 133 ayat (1) yang berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli adalah penyidik. Penyidik pembantu juga mempunyai wewenang tersebut sesuai dengan pasal 11 KUHAP.

Mengenai kepangkatan pembuat surat permintaan visum et repertum telah diatur dalam Peraturan Pemerintah no 27 tahun 1983 yang menyatakan penyidik Polri berpangkat serendah-rendahnya Pembantu Letnan Dua, sedangkan pada wilayah kepolisian tertentu yang komandannya adalah seorang bintara (Sersan), maka ia adalah penyidik karena jabatannya tersebut. Kepangkatan bagi Penyidik pembantu adalah bintara serendah-rendahnya sersan dua. Untuk mengetahui apakah suatu Surat permintaan pemeriksaan telah ditanda tangani oleh yang berwenang, maka yang penting adalah bahwa si penandatang menandatangani surat tersebut selaku penyidik.

Surat permintaan visum untuk kasus di atas ditandatangani oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kasubdit Bin Gakkum. Hal ini berarti tidak terdapat masalah pada surat permintaan visum tersebut (telah sesuai dengan Peraturan pemerintah no 27 tahun 1983).

Dasar hukum Visum et Repertum adalah sebagai berikut : Pasal 133 KUHAP, menyebutkan : 2

(1)Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.

(2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.

6

Page 7: Makalah Ujian Kasus Patfor

Berdasarkan kedua ayat dalam pasal 133 di atas, pihak kepolisian sudah membuat surat permintaan visum sesuai dengan undang-undang tersebut, yakni permintaan dilakukan secara tertulis dan disebutkan dengan tegas untuk dilakukannya pemeriksaan mayat/jenasah.

Berdasarkan pasal 133 KUHAP ayat 3, tertulis bahwa “ Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak dengan diberi cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.” Pasal ini belum terpenuhi ketika pemeriksaan luar dilaksanakan pada mayat ini, karena tidak ditemukan adanya label pada jenasah yang berisikan identitas jenasah.

Berdasarkan pasal 134 KUHAP yang berisikan “ (1) dalam hal sangat diperlukan dimana untuk keperluan pembuktian bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga korban. (2) dalam hal keluarga keberatan, penyidik wajib menerangkan dengan sejelas-jelasnya tentang maksud dan tujuan perlu dilakukannya pembedahan tersebut. (3) Apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga atau pihak yang diberi tahu tidak diketemukan, penyidik segera melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 133 ayat (3) undang-undang ini. “ Pada kasus diatas, pemeriksaan yang dilakukan hanya sebatas pemeriksaan luar saja dikarenakan penyidik masih mencari identitas pelaku dan keluarga pelaku guna memenuhi ketentuan pasal 134 KUHAP ayat 1 bahwa penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu keluarga korban sebelum dilakukannya prosedur bedah mayat.

3.2 Pemeriksaan Luar Jenasah

Pada pemeriksaan tubuh mayat sebelah luar, untuk kepentingan forensik, pemeriksaan harus dilakukan dengan cermat, meliputi segala sesuatu yang terlihat, tercium, maupun teraba, baik terhadap benda yang menyertai mayat, pakaian, perhiasan, seatu dan lain-lain, juga terhadap tubuh mayat itu sendiri.

Agar pemeriksaan dapat terlaksana dengan secermat mungkin, pemeriksaan harus mengikuti suatu sistematika yang telah ditentukan. Di bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sistematika pemeriksaan adalah : 3

1. Label mayat2. Tutup mayat3. Bungkus mayat 4. Pakaian5. Perhiasan6. Benda di samping mayat7. Tanda kematian

a. Lebam mayatb. Kaku mayatc. Suhu tubuh mayatd. Pembusukane. Lain-lain

7

Page 8: Makalah Ujian Kasus Patfor

8. Identifikasi umum9. Identifikasi khusus

a. Rajah/tattob. Jaringan parutc. Kapalan (callus) d. Kelainan pada kulit e. Anomali dan cacat pada tubuh

10. Pemeriksaan rambut 11. Pemeriksaan mata12. Pemeriksaan daun telinga dan hidung13. Pemeriksaan terhadap mulut dan rongga mulut14. Pemeriksaan alat kelamin dan lubang pelepasan15. Lain-lain 16. Pemeriksaan terhadap tanda-tanda kekerasan/luka17. Pemeriksaan terhadap patah tulang

Pada pemeriksaan jenasah salah satu hal yang perlu dilaporkan adalah tanda-tanda kematian. Tanda kematian pasti yang diperiksa adalah kaku mayat dan lebam mayat. Kaku mayat dibuktikan dengan memeriksa persendian. Kaku mayat mulai tampak kira-kira 2 jam setelah mati klinis, dimulai dari bagian luar tubuh(otot-otot kecil) ke arah dalam (sentripetal). Setelah mati klinis selama 12 jam, kaku mayat menjadi lengkap, dipertahankan selama 12 jam dan kemudian menghilang dalam urutan yang sama. Sedangkan lebam mayat biasanya mulai tampak 20-30 menit pasca mati, makin lama intensitasnya bertambah dan menjadi lengkap dan menetap setelah 8-12 jam. Sebelum waktu ini, lebam mayat masih hilang (memucat) pada penekanan dan dapat berpindah jika posisi mayat diubah. 1

Temuan tanda mati pasti pada jenasah diatas adalah terdapat kaku mayat pada rahang dan leher yang mudah dilawan. Lebam mayat terdapat pada punggung, berwarna merah keunguan, dan hilang pada penekanan. Menurut tanda pasti yang ditemukan pada jenasah dapat disimpulkan perkiraan waktu kematian korban antara 2-8 jam sebelum pemeriksaan dilakukan (perkiraan waktu kematian adalah hari Minggu tanggal 13 September 2015 pukul 00.10 - 06.10 WIB).

Pada pemeriksaan luar jenasah juga harus mencari adanya tanda-tanda kekerasan ada tubuh jenasah. Berdasarkan sifat serta penyebabnya, kekerasan dapat dibedakan atas kekerasan yang bersifat mekanik,fisika, atau kimia.

LUKA AKIBAT KEKERASAN BENDA TUMPUL

Benda-benda yang dapat mengakibatkan luka dengan sifat luka seperti ini adalah benda yang memiliki permukaan tumpul. Luka yang terjadi dapat berupa memar (kontusio, hematom) , luka lecet (ekskoriasi, abrasi) dan luka terbuka /robek (vulnus laseratum) .

Memar adalah suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit/kutis akibat pecahnya kapiler dan vena, yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul. Luka memar kadangkala

8

Page 9: Makalah Ujian Kasus Patfor

memberi petunjuk tentang bentuk benda penyebabnya, misalnya jejas ban yang sebenarnya adalah suatu perdarahan tepi (marginal haemmorrhage)

Umur luka memar secara kasar dapat diperkirakan melalui perubahan warnanya. Pada saat timbul, memar berwarna merah, kemudian berubah menjadi ungu atau hitam, setelah 4 sampai 5 hari akan berwarna hijau yang kemudian akan berubah menjadi kuning dalam 7 sampai 10 hari, dan akhirnya menghilang dalam 14 sampai 15 hari. Perubahan tersebut berlangsung mulai dari tepi dan waktunya dapat bervariasi tergantung derajat dan berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Luka lecet terjadi akibat cedera pada epidermis yang bersentuhan dengan benda yang memiliki permukaan kasar atau runcing, misalnya pada kejadian kecelakaan lalu lintas, tubuh terbentur aspal jalan, atau sebaliknya benda tersebut yang bergerak dan bersentuhan dengan kulit. Sesuai dengan mekanisme terjadinya, luka lecet dapat diklasifikasikan sebagai luka lecet gores (scratch), luka lecet serut (graze), luka lecet tekan (impression, impact abrasion) dan luka lecet geser (friction abrasion). 1

Luka robek merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul, yang menyebabkan kulit teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui, maka akan terjadi robekan pada kulit. Luka ini mempunyai ciri bentuk luka yang umumnya tidak beraturan, tepi atau dinding tidak rata, tampak jembatan jaringan antara kedua tei luka, bentuk dasar luka tidak beraturan, sering tampak luka lecet atau luka memar di sisi luka. 1

Trauma pada kecelakaan lalu lintas. Pada kejadian kecelakaan lalu lintas, dapat tergantung beberapa pihak, misalnya pejalan kaki, pengemudi kendaraan, penumpang dan sebagainya. Luka pada pejalan kaki dapat timbul sebagai akibat benturan pertama, benturan kedua dan luka sekunder (akibat benturan dengan objek lain, misalnya jalan, kaki-lima). Luka-luka pada pengendara sepeda hampir sama dengan pejalan kaki, tetapi luka-luka sekundernya biasanya lebih parah. Letak benturan pada tubuh biasanya rendah. Bila hanya ditemukan luka-luka sekunder, maka harus dipikirkan kemungkinan adanya penyakit yang mengakibatkan kehilangan kontrol (inkapasitas), terutama pada golongan usia tua. Terhadap para penumpang kendaraan roda tiga atau lebih, yang penting adalah menentukan posisi korban dalam keadaan pada saat terjadinya kecelakaan dan kalau mungkin menentukan siapa pengemudinya. 1

Deskripsi luka pada visum et repertum memiliki ketentuan tertentu, secara umum dengan cara menyebutkan regio/daerah tempat luka berada : 4

Menentukan koordinat “X” luka dengan mengukur jarak pusat luka dari garis pertengahan badan

Menentukan koordinat “Y” luka dengan mengukur jarak pusat luka diatas / dibawah dari suatu patokan organ tubuh

Pada kasus kekerasan tajam dan luka tembak, ditentukan koordinat “Z” luka dengan mengukur jarak pusat luka diatas dari tumit

Menyebabkan jenis luka (memar, luka lecet , luka terbuka, patah tulang)

9

Page 10: Makalah Ujian Kasus Patfor

Pada jenasah ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan tumpul, yakni dengan ditemukannya patah tulang, luka terbuka, memar, dan luka lecet pada regio wajah, leher, dada, dan keempat anggota gerak.

Pada identifikasi jenasah tidak dikenal seperti pada kasus diatas, salah satu aspek yang dapat membantu penyelidikan adalah dengan adanya pemeriksaan terhadap identifikasi umum, identifikasi khusus , dan pemeriksaan golongan darah korban.

Pada jenasah pada kasus diatas, dilakukan pengambilan sample darah dan dilakukan pengujian golongan darah dengan menggunakan serum anti A dan anti B, didapatkan tidak terjadi penggumpalan sehingga korban diidentifikasi bergolongan darah “O”

10

Page 11: Makalah Ujian Kasus Patfor

BAB IV

KESIMPULAN

Pada pemeriksaan mayat laki-laki dewasa muda dan bergolongan darah “O” ini, pada pemeriksaan ditemukan patah tulang dahi, iga-iga depan kanan, dan lengan bawah kanan, luka terbuka pada wajah, luka-luka lecet dan memar pada wajah, leher, dada, dan keempat anggota gerak akibat kekerasan tumpul. Perkiraan waktu kematian adalah 2-8 jam sebelum pemeriksaan ( pada hari Minggu, 13 September 2015 pukul 00.10-.06.10 WIB)

BAB V

11

Page 12: Makalah Ujian Kasus Patfor

VISUM ET REPERTUM

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGALRUMAH SAKIT DR CIPTO MANGUNKUSUMO

Jalan Diponegoro no. 71, Jakarta Pusat 10430, Kotak Pos 1086Telp. 3918301, 31930808 (Hunting), Fax 3148991

Nomor : 849/ SK I / IX / 2015 Jakarta, 13 September 2015 Perihal : Hasil pemeriksaan luar mayat atas mayat Mr.X.Lampiran : -

PRO JUSTITIA VISUM ET REPERTUM

Yang bertanda tangan di bawah ini, dr. Mariane Devi, dokter pada Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo di Jakarta, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepala Kepolisian Polri Daerah Metro Jaya Direktorat Lalu Lintas tertanggal 13 Setember 2015 , No. Pol. : LP/519/34K/IX/20/Dit Lantas, maka pada tanggal tiga belas bulan September tahun dua ribu lima belas, pukul delapan lebih sepuluh menit Waktu Indonesia Barat, bertempat di ruang bedah jenazah Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Dokter Cipto Mangunkusumo, telah melakukan pemeriksaan luar mayat atas mayat dengan keterangan sebagai berikut:----------------------------------------------------------------------------Nama : Mr. X.-----------------------------------------------------------------------Jenis kelamin : Laki - laki.------------------------------------------------------------------Umur : N/A.--------------------------------------------------------------------------Warganegara : N/A.--------------------------------------------------------------------------Pekerjaan : N/A.--------------------------------------------------------------------------Alamat : N/A.----------------------------------------------------------------------------Jenazah tersebut di ketemukan di : Tol dalam kota arah Barat km 1.600.-------------------------------Pada tanggal : 13 September 2015 jam 05.00 WIB.---------------------------------------------------------

HASIL PEMERIKSAANI. PEMERIKSAAN LUAR----------------------------------------------------------------------------------------1. Label tidak ada. ----------------------------------------------------------------------------------------------2. Mayat dibungkus dengan:----------------------------------------------------------------------------- -----

1. Satu buah kantong jenazah, bahan terpal, warna kuning polos.------------------------------3. Perhiasan mayat: tidak ada.---------------------------------------------------------------------------- -----4. Pakaian yang dikenakan mayat adalah:------------------------------------------------------------------

1. Jaket, bahan kaos, motif garis-garis, warna abu-abu hitam, merk “NEVADA”, ukuran “M”, pada leher terdapat bercak darah, pada bahu sisi kanan robek compang-camping, pada lengan bawah kanan robek compang-camping. ------------------------------------------------------------

2. Kaos oblong lengan pendek, warna abu-abu, di bagian depan terdapat sablon berbentuk gambar, dan tulisan “KALIMANTAN”, merk “MANIA” , tanpa ukuran, pada bahu depan dan belakang kanan terdapat robek compang-camping, pada bagian leher kanan terdapat bercak darah. -------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Celana pendek, bahan katun....Lanjutan visum et repertum nomor : 849/ SK I / IX / 2015

Halaman ke 2 dari 5 halaman

12

Page 13: Makalah Ujian Kasus Patfor

3. Celana pendek, bahan katun, warna coklat, tanpa ukuran, tanpa merk, terdapat tiga buah kantong di bagian depan, tanpa isi, terdapat dua buah kantong di bagian belakang, tanpa isi, pada sisi kanan celana terdapat bercak darah, pada bagian paha kanan, sembilan sentimeter dari bagian bawah, terdapat robek compang-camping. -------------------------------------------

4. Celana dalam, bahan kaos, warna hitam, tanpa ukuran, merk “CALVIN KLEIN”.----------5. Kaku mayat terdapat pada rahang dan leher, mudah dilawan. Lebam mayat terdapat pada

punggung, berwarna merah keunguan, hilang pada penekanan.-------------------------------------6. Mayat adalah seorang laki-laki, ras Mongoloid, berumur kurang lebih antara dua puluh lima

hingga tiga puluh lima tahun, warna kulit sawo matang, bergizi sedang, memiliki panjang tubuh seratus enam puluh sembilan sentimeter, berat tubuh lima puluh tujuh koma lima kilogram, dan zakar disunat.---------------------------------------------------------------------------------------------------

7. Mayat memiliki identitas khusus sebagai berikut:.------------------------------------------------- -----1. Pada cuping hidung kiri, dua koma lima sentimeter dari garis pertengahan depan, dua koma

lima sentimeter di bawah sudut dalam mata, terdapat tahi lalat, warna hitam, bentuk bulat, menonjol, diameter nol koma dua sentimeter.-------------------------------------------------------

2. Gigi rahang atas lebih menonjol daripada gigi rahang bawah (tonggos).----------------------3. Pada lengan atas kanan sisi luar, sepuluh sentimeter dari puncak bahu, terdapat tato gambar

abstrak, warna hitam dan merah, bertuliskan “ ZASKIA ANDRI” seluas empat belas sentimeter kali sembilan sentimeter.------------------------------------------------------------------

8. Rambut kepala berwarna hitam, tumbuhnya lurus, panjang dua belas sentimeter.---------------Alis mata berwarna hitam, tumbuhnya lebat, panjang satu sentimeter.-----------------------------Bulu mata berwarna hitam, tumbuhnya lebat, panjang satu sentimeter.----------------------------Kumis berwarna hitam, tumbuhnya lurus, panjang nol koma lima sentimeter.--------------------Jenggot berwarna hitam, tumbuhnya lurus, panjang nol koma lima sentimeter.------------------

10. Mata kanan terbuka lima milimeter dan mata kiri tertutup. Pada mata kanan maupun kiri, selaput bening mata jernih, teleng mata bulat kiri dan kanan, ukuran nol koma lima sentimeter, warna tirai mata coklat tua, selaput bola mata tampak putih, selaput kelopak mata tampak pucat.---------

11. Hidung berbentuk sedang. Telinga berbentuk oval. Mulut terbuka sepuluh milimeter, lidah tidak terjulur atau tergigit.------------------------------------------------------------------------------------------

12. Gigi geligi :----------------------------------------------------------------------------------------------------Pada rahang atas kanan geraham depan pertama sisa akar.------------------------------------------Pada rahang atas kiri geraham depan pertama sisa akar.---------------------------------------------Pada rahang bawah kanan gigi geligi lengkap.----------------------------------------------------------Pada rahang bawah kiri geraham depan pertama sisa akar.------------------------------------------

13. Dari lubang mulut keluar darah. Dari lubang hidung keluar darah. Dari lubang telinga kanan dan kiri tidak keluar apapun. Dari lubang kemaluan tidak keluar apapun dan lubang pelepas tidak keluar apapun.-----------------------------------------------------------------------------------------------

14. Luka-luka: ---------------------------------------------------------------------------------------------------1. Pada dahi, mulai dari dahi sisi kiri, satu sentimeter di atas alis, enam sentimeter dari garis---

Pertengahan depan hingga...

Lanjutan visum et repertum nomor : 849/ SK I / IX / 2015

13

Page 14: Makalah Ujian Kasus Patfor

Halaman ke 3 dari 5 halaman

pertengahan depan hingga dahi sisi kanan, dua sentimeter di atas alis hingga enam koma lima sentimeter dari garis pertengahan depan, terdapat empat luka terbuka tepi tidak rata, dasar tulang tengkorak yang tampak patah, luka masing-masing berukuran delapan sentimeter kali tiga sentimeter; sebelas sentimeter kali dua sentimeter, tiga sentimeter kali satu sentimeter dan tiga koma lima sentimeter kali satu koma lima sentimeter, dikelilingi luka lecet seluas dua puluh satu sentimeter kali sebelas sentimeter.------------------------------------------------------

2. Pada pipi sisi kanan, sebelas sentimeter dari garis pertengahan depan enam sentimeter di bawah sudut luar mata, terdapat lima buah luka terbuka tepi tidak rata dengan dasar otot, masing-masing berukuran dua koma lima sentimeter kali dua koma lima sentimeter; dua sentimeter kali dua sentimeter, dua sentimeter kali nol koma lima sentimeter; dan tiga sentimeter kali satu sentimeter, dan berbentuk garis sepanjang satu koma lima sentimeter dikelilingi luka lecet dan memar, warna merah keunguan seluas lima belas sentimeter kali sembilan sentimeter.-------------------------------------------------------------------------------------

3. Pada daerah diantara hidung dan mulut tepat garis pertengahan depan terdapat luka terbuka tepi tidak rata, dasar otot, ukuran empat sentimeter kali satu sentimeter dan dikelilingi luka lecet ukuran empat koma lima sentimeter kali satu sentimeter.---------------------------------

4. Pada bibir atas bagian dalam, tepat garis pertengahan depan, terdapat dua buah memar, warna hitam, ukuran nol koma delapan kali nol koma lima sentimeter dan satu koma lima kali satu sentimeter.-------------------------------------------------------------------------------------------------

5. Pada hidung sisi kanan, dua sentimeter dari garis pertengahan depan, dua sentimeter di bawah sudut dalam mata, terdapat luka lecet ukuran lima sentimeter kali empat sentimeter.-------------

6. Pada kelopak bawah mata kiri, enam koma lima sentimeter dari garis pertengahan depan, nol koma lima dari sudut luar mata, terdapat luka terbuka tepi tidak rata, dasar jaringan bawah kulit, berbentuk garis sepanjang satu sentimeter, dikelilingi luka lecet ukuran empat sentimeter kali empat sentimeter.----------------------------------------------------------------------

7. Pada puncak bahu kiri terdapat beberapa luka lecet, ukuran terbesar lima sentimeter kali dua koma lima sentimeter; luka lecet kecil berbentuk titik, area seluas enam koma lima sentimeter kali enam koma lima sentimeter. ----------------------------------------------------------------------

8. Pada lengan atas kiri sisi luar, empat belas sentimeter di atas siku, terdapat luka lecet ukuran dua sentimeter kali satu sentimeter.-------------------------------------------------------------------

9. Tepat pada siku kiri sisi luar terdapat luka lecet, ukuran enam sentimeter kali empat sentimeter, di sekitarnya terdapat luka lecet kecil-kecil, berukuran delapan sentimeter kali satu sentimeter.-------------------------------------------------------------------------------------------------

10.Pada lengan bawah kiri, sisi belakang terdapat dua luka lecet berukuran dua sentimeter kali satu koma lima sentimeter dan satu koma lima sentimeter kali nol koma tiga sentimeter.-------

11.Pada punggung tangan kiri, lima sentimeter di bawah pergelangan terdapat beberapa luka lecet, ukuran terbesar empat sentimeter kali nol koma lima sentimeter, kecil berbentuk titik diliputi area seluas sebelas sentimeter kali enam sentimeter.------------------------------------

12.Tepat pada puncak bahu kanan terdapat luka lecet ukuran tiga koma lima sentimeter kali tiga koma lima sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------

13.Pada lengan kanan atas sisi luar, lima sentimeter di bawah puncak bahu, luka lecet seluas sepuluh sentimeter kali empat koma lima sentimeter, disekitarnya terdapat memar, warna biru kehitaman seluas delapan sentimeter kali empat sentimeter.-----------------------------------

14.Pada siku kanan...Lanjutan visum et repertum nomor : 849/ SK I / IX / 2015

Halaman ke 4 dari 5 halaman

14

Page 15: Makalah Ujian Kasus Patfor

14. Pada siku kanan sisi dalam, terdapat tiga buah luka lecet, masing-masing ukuran empat sentimeter kali dua sentimeter; satu sentimeter kali satu koma lima sentimeter; satu koma lima sentimeter kali satu koma lima sentimeter.--------------------------------------------------

15. Pada lengan atas sisi luar, dua sentimeter di atas siku, terdapat luka lecet, ukuran tiga koma lima sentimeter kali dua sentimeter.-----------------------------------------------------------------

16. Pada lengan bawah kanan sisi belakang, enam sentimeter di bawah siku , terdapat luka lecet, sebesar sepuluh sentimeter kali tujuh sentimeter.------------------------------------------------

17. Mulai dari lengan bawah kanan sisi belakang, empat sentimeter di atas pergelangan tangan melewati punggung tangan dan berakhir di punggung jari-jari tangan kanan, beberapa luka lecet sebesar tujuh sentimeter kali dua koma lima sentimeter; terkecil berbentuk titik, area seluas dua puluh dua sentimeter kali empat belas sentimeter. --------------------------------

18. Pada dagu sisi kanan , tiga sentimeter dari garis pertengahan depan, terdapat luka terbuka tepi tidak rata, dengan dasar otot, dan setelah dirapatkan membentuk garis sepanjang tiga sentimeter. ----------------------------------------------------------------------------------------------

19. Pada leher sisi kanan, sembilan sentimeter dari garis pertengahan depan , sebelas sentimeter di bawah liang telinga, terdapat luka lecet, ukuran empat sentimeter kali dua sentimeter. -----

20. Pada dada kanan, dua puluh sentimeter dari garis pertengahan depan, dua puluh empat sentimeter di bawah puncak bahu, terdapat beberapa luka lecet kecil-kecil, seluas sepuluh sentimeter kali enam sentimeter, sekitarnya terdapat memar, warna merah keunguan, ukuran sepuluh sentimeter kali lima sentimeter.-----------------------------------------------------------

21. Pada perut kanan, lima belas sentimeter dari garis pertengahan depan, setinggi taju atas depan tulang usus, terdapat luka lecet kecil-kecil seluas lima belas sentimeter kali empat belas sentimeter.----------------------------------------------------------------------------------------

22. Tepat pada lutut kanan terdapat beberapa luka lecet, ukuran terbesar empat koma lima sentimeter kali empat koma lima sentimeter, ukuran terkecil nol koma lima sentimeter kali nol koma lima sentimeter, area seluas sepuluh sentimeter kali sepuluh sentimeter.-------

23. Pada tungkai bawah kanan sisi luar, tiga sentimeter di bawah lutut, terdapat dua buah luka lecet ukuran tiga sentimeter kali dua sentimeter ; dan satu sentimeter kali nol koma lima sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------------

24. Pada tungkai bawah kanan sisi luar, lima belas sentimeter di bawah lutut, terdapat luka lecet geser arah kanan atas kiri bawah, seluas sembilan belas sentimeter kali sepuluh sentimeter.--

25. Pada tungkai bawah kanan sisi luar, empat sentimeter di bawah lutut, terdapat dua buah luka lecet, ukuran tiga sentimeter kali satu sentimeter, dan tiga sentimeter kali nol koma lima sentimeter.----------------------------------------------------------------------------------------------

26. Pada tepat mata kaki kanan sisi luar, terdapat luka lecet kecil-kecil seluas enam kali dua sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------------

27. Pada punggung kaki kanan, tujuh sentimeter di bawah pergelangan kaki, terdapat luka lecet, ukuran terbesar dua sentimeter kali satu sentimeter, ukuran terkecil berbentuk titik, area seluas tujuh sentimeter kali empat sentimeter.----------------------------------------------------

28. Pada punggung jari-jari kaki kanan, terdapat beberapa luka lecet, ukuran terbesar tiga sentimeter kali satu koma lima sentimeter, ukuran terkecil nol koma lima sentimeter kali nol koma lima sentimeter, area seluas sepuluh sentimeter kali delapan sentimeter.------------

29. Pada paha kanan sisi dalam , dua belas sentimeter di atas lutut, terdapat luka lecet, seluas tujuh belas sentimeter kali empat sentimeter, di sekitarnya terdapat memar, berwarna biru,

Ukuran empat belas...Lanjutan visum et repertum nomor : 849/ SK I / IX / 2015

15

Page 16: Makalah Ujian Kasus Patfor

Halaman ke 5 dari 5 halaman

ukuran empat belas sentimeter kali empat koma lima sentimeter.---------------------------30. Pada paha kiri sisi dalam, empat belas sentimeter di atas lutut, terdapat luka lecet kecil-kecil,

area seluas dua puluh tiga sentimeter kali sepuluh sentimeter, disekitarnya terdapat memar, warna biru, sebesar dua belas sentimeter kali empat sentimeter.-------------------------------

31. Tepat pada lutut kiri, terdapat tiga buah luka lecet, ukuran sepuluh sentimeter kali enam sentimeter; tiga belas sentimeter kali empat sentimeter; dan tiga sentimeter kali dua sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------------

32. Pada tungkai bawah kiri sisi luar, delapan sentimeter di bawah lutut , luka lecet kecil-kecil, ukuran enam sentimeter kali empat sentimeter. -------------------------------------------------

33. Pada mata kaki kiri sisi dalam, terdapat luka lecet , ukuran tujuh koma lima sentimeter kali satu koma lima sentimeter. ----------------------------------------------------------------------------

34. Pada punggung sisi kanan, enam sentimeter dari garis pertengahan belakang, dua sentimeter di bawah puncak bahu, terdapat luka lecet, ukuran empat koma lima sentimeter kali dua sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------------

15.Patah tulang:----------------------------------------------------------------------------------------------------1. Tulang dahi sisi kiri tampak patah.--------------------------------------------------------------------2. Tulang iga kanan depan iga ke dua, tiga, dan empat teraba patah.-----------------------------3. Tulang lengan bawah kanan,sepertiga bagian atas, teraba patah----------------------------------

3. Lain-lain:-------------------------------------------------------------------------------------------------------a. Urine tidak dapat diambil----------------------------------------------------------------------b. Darah diambil empat mililiter, dilakukan pemeriksaan golongan darah, tidak terjadi

penggumpalan pada pemeriksaan antiserum A dan B. Didapatkan golongan darah O--

KESIMPULAN:---------------------------------------------------------------------------------------------------

Pada pemeriksaan mayat laki-laki dewasa muda dan bergolongan darah “O” ini, pada pemeriksaan ditemukan patah tulang dahi, iga-iga depan kanan, dan lengan bawah kanan, luka terbuka pada wajah, luka-luka lecet dan memar pada wajah, leher, dada, dan keempat anggota gerak akibat kekerasan tumpul. Perkiraan waktu kematian adalah dua hingga delapan jam sebelum pemeriksaan ( pada hari Minggu tanggal tiga belas september dua ribu lima belas pada pukul nol nol lebih sepuluh menit hingga pukul enam lebih sepuluh menit Waktu Indonesia Barat) Sebab kematian tidak dapat ditentukan karena tidak dilakukan bedah mayat.--------------------------------------------------------------------------------------------------------Demikianlah visum et repertum ini dibuat dengan sebenarnya dengan menggunakan keilmuan yang sebaik-baiknya, mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dokter Pemeriksa,

Dr Mariane Devi

NIP.112014078

BAB VI

16

Page 17: Makalah Ujian Kasus Patfor

DAFTAR PUSTAKA

1. Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Mun’im TWA, Sidhi, Hertian S, et al. Ilmu kedokteran forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik FKUI;1997.

2. Safitry O. Kompilasi Peraturan Perundang-undangan terkait praktik kedokteran.Jakarta: Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI;2014.

3. Staf Pengajar Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Teknik autopsi forensik.Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik FKUI;2000.

4. Safitry O. Mudah membuat visum et repertum kasus luka. Jakarta: Departemen Ilmu kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI;2014.

17