makalah supervisi akademik dan manajerial

18
i MAKALAH SUPERVISI AKADEMIK DAN MANAJERIAL Diajukan dalam rangka memenuhi tugas kelompok Mata kuliah Analisis Model dan Pendekatan Supervisi Pengajaran Dosen Pengasuh: Dr. Ahmad Salabi, S.Ag., M.Pd OLEH: KELOMPOK 1 SYAMSUDDIN H. MISTAKHAIR H. M. SADYI MAS’UN JAUHARTATI YUSPERI PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2012

Upload: syams-ideris

Post on 05-Aug-2015

4.698 views

Category:

Documents


60 download

DESCRIPTION

Tugas kelompok supervisi akademik dan manajerial kelompok 1 magister manajemen pendidikan Unlam.

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Supervisi Akademik Dan Manajerial

i

MAKALAH

SUPERVISI AKADEMIK DAN MANAJERIAL

Diajukan dalam rangka memenuhi tugas kelompokMata kuliah Analisis Model dan Pendekatan Supervisi Pengajaran

Dosen Pengasuh: Dr. Ahmad Salabi, S.Ag., M.Pd

OLEH:KELOMPOK 1

SYAMSUDDIN H. MISTAKHAIR H. M. SADYI MAS’UN JAUHARTATI YUSPERI

PROGRAM PASCA SARJANAMAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN2012

Page 2: Makalah Supervisi Akademik Dan Manajerial

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia yang

diberikan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Supervisi Akademik dan Manajerial” ini

tepat pada waktunya.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam proses pembuatan makalah ini, secara khusus penulis ingin menyampaikan terima

kasih kepada:

1) Bapak Dr. Ahmad Salabi, S.Ag., M.Pd selaku dosen pengasuh mata Analisis Model dan Pendekatan

Supervisi Pengajaran.

2) Seluruh rekan-rekan mahasiswa magister manajemen pendidikan kelas Kandangan angkatan 2012

yang selalu memberikan dukungan serta semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Kami berharap dengan adanya makalah

ini akan bermanfaat bagi kita semua.

Kandangan, 22 Nopember 2012

Tim Penulis

( Kelompok 1)

Page 3: Makalah Supervisi Akademik Dan Manajerial

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................

1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Acuan Supervisi Akademik dan Manajerial ...........................................................

2.2 Ruang Lingkup Supervisi Akademik dan Manajerial...............................................

2.3 Tujuan Supervisi Akademik dan Manajerial ...........................................................

2.4 Pelaku Supervisi Akademik dan Manajerial ...........................................................

2.5 Waktu Supervisi Akademik dan Manajerial............................................................

2.6 Teknik-Teknik Pelaksanaan.....................................................................................

BAB III PENUTUP .........................................................................................................................

3.1 Kesimpulan...............................................................................................................

3.2 Saran-Saran ..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................

Page 4: Makalah Supervisi Akademik Dan Manajerial

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui proses

pembelajaran di sekolah.

Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen

sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus-menerus. Pembentukan profesi

guru dilaksanakan melalui program pendidikan pra-jabatan (pre-service education) maupun program

dalam jabatan (incervice education). Tidak semua guru yang dididik di lembaga pendidikan terlatih

dengan baik dan kualified (well training dan well qualified). Potensi sumber daya guru itu perlu terus-

menerus bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara profesional. Itulah

sebabnya ulasan mengenai perlunya supervisi pendidikan, yakni supervisi akademik.

Selanjutnya jika memandang pendidikan sebagai sebuah sistem organisasi maka aspek

manajemen memiliki peranan penting. Manajemen pendidikan merupakan suatu proses kerjasama

yang sistematik, sistemik dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan. Selain itu

Manajemen pendidikan juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenan dengan

pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Manajemen baik tujuan

jangka pendek , menengah dan jangka panjang. Tanpa manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan

dapat terwujud secara optimal, efektif & efisien. Dalam kerangka inilah akan tumbuh kesadaran akan

arti pentingnya Manajemen pendidikan yang memberikan kewenangan sekolah dan guru dalam

mengatur pendidikan & pengajaran, merencanakan, mengorganisasi, mengawasi,

memepertanggungjawabkan, mengatur, serta memimpin SDM untuk membantu pelaksanaan

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan sekolah.

Berbicara mengenai pengeloaan pendidikan di Negara kita, tentu tidak terlepas dari berbagai

macam persoalan. Masalah klasik yang timbul diantaranya tata administrasi sekolah yang masih

kurang, perencanaan sekolah yang tidak matang, gedung sekolah yang hampir ambruk, dan

sebagainya.

Apabila dicermati, semua permasalahan diatas timbul karena tidak berjalannya fungsi

manajemen baik di tingkat pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional maupun

lembaga penyelenggara pendidikan, yakni sekolah baik negeri maupun swasta.

Page 5: Makalah Supervisi Akademik Dan Manajerial

2

Berdasarkan kenyataan tersebut maka pembahasan supervisi akademik dan manajerial perlu

diulas secara ilmiah dari segi acuan, ruang lingkup, tujuan, pelaku, waktu pelaksanaan dan tekni-

teknik pelaksanaan supervisi.

1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini membahas masalah supervisi akademik dan manajerial dalam pendidikan, yang

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa acuan supervisi akademik dan supervisi manajerial?

2. Apa ruang lingkup supervisi akademik dan supervisi manajerial?

3. Apa tujuan supervisi akademik dan supervisi manajerial?

4. Siapa pelaku supervisi akademik dan supervisi manajerial?

5. Kapan waktu pelaksanaan supervisi akademik dan supervisi manajerial?

6. Teknik-teknik apa yang digunakan dalam supervisi akademik dan supervisi manajerial?

1.3 Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk membahas dan menguraikan segi-segi supervisi akademik dan

supervisi manajerial dalam hal:

1. Acuan supervisi akademik dan supervisi manajerial?

2. Ruang lingkup supervisi akademik dan supervisi manajerial?

3. Tujuan supervisi akademik dan supervisi manajerial?

4. Pelaku supervisi akademik dan supervisi manajerial?

5. Waktu pelaksanaan supervisi akademik dan supervisi manajerial?

6. Teknik-teknik yang digunakan dalam supervisi akademik dan supervisi manajerial?

1.4 Manfaat Penulisan

Makalah ini diharapkan dapat digunakan oleh guru, kepala sekolah dan pengawas akademik

maupun manajerial, serta unsur-unsur yang terlibat dalam dunia pendidikan lainnya. Manfaat yang

diharapkan adalah bertambahnya wawasan keilmuan dalam hal supervisi akademik dan supervisi

manajerial sehingga pelaksanaan supervisi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Page 6: Makalah Supervisi Akademik Dan Manajerial

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Acuan Supervisi Akademik dan Supervisi Manajerial

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi no 21

tahun 2010 Pengawas Sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab

dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pengawasan

akademik dan manajerial pada satuan pendidikan dan diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang

secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pengawasan akademik dan

manajerial pada satuan pendidikan.

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru pada pasal 54 ayat 8 juga

menyatakan bahwa kegiatan supervisi atau kepengawasan terdiri dari dua macam, yaitu pengawas

satuan pendidikan (supervisi manajerial) dan pengawas mata pelajaran/kelompok mata pelajaran

(supervisi akademik).

Pengertian acuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cetakan, rujukan, referensi

atau pola dasar. Acuan diartikan dengan cetakan, misalnya cetakan kue, peluru, dan sebagainya.

Acuan dapat pula diartikan sebagai rujukan atau referensi. Acuan bisa juga diartikan sebagai pola

dasar penafsiran yg ditetapkan terlebih dahulu.

Dengan demikian acuan supervisi dapat diartikan sebagai pola dasar yang bisa dijadikan

rujukan atau referensi dalam melaksanakan segenap bantuan yang untuk membina dan memperbaiki

aspek-aspek pelaksanaan proses belajar dan mengajar di sekolah.

Acuan pelaksanaan supervisi akademik dan manajerial tertuang dalam buku Pedoman

Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas yang dikeluarkan tahun 2009 serta Buku Kerja Pengawas

Sekolah yang dikeluarkan tahun 2011 oleh Direktorat Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Kependidikan.

Supervisi manajerial mengacu pada efisiensi internal dari sistem (pendidikan) dan biasanya

menyangkut aspek kuantitatif, memberi jawaban pada pertanyaan mengapa institusi pendidikan

harus berjalan dalam cara tertentu, dan menggunakan secara luas sumberdaya yang tersedia. Tipe

supervisi ini diusung oleh tingkat manajemen yang lebih tinggi ke tingkat manajemen yang lebih

rendah, oleh karena itu, derajat dan tekanannya dapat berbeda. Fungsi supervisi

administratif/manajerial adalah memicu unsur yang mendukung dan terkait dengan layanan

pembelajaran.

Sedangkan Supervisi akademik atau instruksional mengacu pada efektifitas eksternal,

biasanya berkenaan dengan aspek kualitatif, yang memberi jawaban pada pertanyaan bagaimana

Page 7: Makalah Supervisi Akademik Dan Manajerial

4

siswa belajar lebih baik. Dukungan dan evaluasi merupakan dua fungsi utama untuk tipe supervisi

ini. Tipe supervisi ini secara eksklusif dilaksanakan oleh staf pengawas lapangan untuk mengevaluasi

hasil kerja guru. Jadi tujuan supervisi akademik adalah meningkatkan mutu pembelajaran.

2.2 Ruang Lingkup Supervisi Akademik dan Supervisi Manajerial

Ruang lingkup kepengawasan meliputi supervisi akademik dan manajerial. Supervisi

akademik dan manajerial tersebut tercakup dalam kegiatan

(1) penyusunan program supervisi;

(2) pelaksanaan program supervisi;

(3) evaluasi hasil pelaksanaan program supervisi;

(4) membimbing dan melatih profesional guru dan/atau kepala sekolah.

Penyusunan program supervisi difokuskan pada peningkatan pemenuhan standar nasional

pendidikan. Pelaksanaan program supervisi meliputi :

(1) melaksanakan pembinaan guru dan atau kepala sekolah,

(2) memantau delapan standar nasional pendidikan, dan

(3) melaksanakan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah.

Evaluasi hasil program supervisi dimulai dari tingkat sekolah binaan dan tingkat

kabupaten/kota dan tingkat propinsi untuk pengawas PLB.

A. supervisi Akademik

Supervisi akademik atau pengawasan akademik adalah fungsi pengawas yang berkenaan

dengan aspek pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan, penilaian dan pelatihan profesional guru

dalam:

(1) merencanakan pembelajaran;

(2) melaksanakan pembelajaran;

(3) menilai hasil pembelajaran;

(4) membimbing dan melatih peserta didik, dan

(5) melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan

Ruang Lingkup supervisi akademik meliputi:

1) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru menyusun administrasi

perencanaan pembelajaran/program bimbingan.

2) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru dalam proses pelaksanaan

pembelajaran/bimbingan

3) Melakukan pendampingan membimbing guru dalam meningkatkan kemampuan melaksanakan

penilaian hasil belajar peserta didik.

Page 8: Makalah Supervisi Akademik Dan Manajerial

5

4) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru menggunakan media dan

sumber belajar

5) Memberikan masukan kepada guru dalam memanfaatkan lingkungan dan sumber belajar

6) Memberikan rekomendasi kepada guru mengenai tugas membimbing dan melatih peserta didik.

7) Memberi bimbingan kepada guru dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk

pembelajaran

8) Memberi bimbingan kepada guru dalam pemanfaatan hasil penilaian untuk perbaikan mutu

pendidikan dan pembelajaran/pembimbingan.

9) Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan refleksi hasil-hasil yang dicapainya.

B. Kepengawasan Manajerial

Supervisi manajerial atau pengawasan manajerial merupakan fungsi supervisi yang

berkenaan dengan aspek pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi

dan efektivitas sekolah yang mencakup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, penilaian,

pengembangan kompetensi sumber daya tenaga pendidik dan kependidikan. Dalam melaksanakan

fungsi manajerial, pengawas sekolah berperan sebagai:

(1) fasilitator dalam proses perencanaan, koordinasi, pengembangan manajemen sekolah,

(2) asesor dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan serta menganalisis potensi sekolah,

(3) informan pengembangan mutu sekolah, dan

(4) evaluator terhadap hasil pengawasan.

1. Pembinaan:

a. Tujuan:

Tujuan pembinaan kepala sekolah yaitu peningkatan pemahaman dan pengimplementasian

kompetensi yang dimilik oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya sehari- hari untuk

mencapai Standar Nasional Pendidikan ( SNP )

b. Ruang Lingkup:

1) Pengelolaan sekolah yang meliputi penyusunan program sekolah berdasarkan SNP, baik rencana

kerja tahunan maupun rencana kerja 4 tahunan, pelaksanaan program, pengawasan dan evaluasi

internal, kepemimpinan sekolah dan Sistem Informasi Manajemen (SIM).

2) Membantu Kepala Sekolah melakukan evaluasi diri sekolah (EDS) dan merefleksikan hasil-hasilnya

dalam upaya penjaminan mutu pendidikan.

3) Mengembangkan perpustakaan dan laboratorium serta sumber-sumber belajar lainnya.

4) Kemampuan kepala sekolah dalam membimbing pengembangan program bimbingan konseling di

sekolah.

Page 9: Makalah Supervisi Akademik Dan Manajerial

6

5) Melakukan pendampingan terhadap kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi sekolah

(supervisi manajerial), yang meliputi:

a) Memberikan masukan dalam pengelolaan dan administrasi kepala sekolah berdasarkan

manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah

b) Melakukan pendampingan dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah.

c) Memberikan bimbingan kepada kepala sekolah untuk melakukan refleksi hasil-hasil yang

dicapainya.

2.3 Tujuan Supervisi Akademik dan Supervisi Manajerial

Menurut Cogan (1973), supervisi akademik bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan,

pengembangan, interaksi, penyelesaian masalah dan komitmen untuk membangun kapasitas guru.

Sedangkan Glickman, dkk (2007) menyatakan bahwa supervisi akademik bertujuan untuk

pengambangan profesionalisme guru dengan cara membantu guru meningkatkan kompetensinya,

mengembangkan kurikulum dan membimbing penelitian tindakan kelas.

Tujuan supervisi akademik adalah membantu guru mengembangkan kemampuannya

mencapai tujuan pembelajaran yang dicanangkan bagi murid-muridnya (Glickman, 1981). Melalui

supervisi akademik diharapkan kualitas akademik yang dilakukan oleh guru semakin meningkat

(Neagley, 1980). Pengembangan kemampuan dalam konteks ini janganlah ditafsirkan secara sempit,

semata-mata ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru,

melainkan juga pada peningkatan komitmen (commitmen) atau kemauan (willingness) atau motivasi

(motivation) guru, sebab dengan meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja guru, kualitas

pembelajaran akan meningkat. Sedangkang menurut Sergiovanni (1987) ada tiga tujuan supervisi

akademik, yaitu:

1. Supervisi akademik diselenggarakan dengan maksud membantu guru mengembangkan

kemampuannya profesionalnnya dalam memahami akademik, kehidupan kelas, mengembangkan

keterampilan mengajarnya dan menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu.

2. Supervisi akademik diselenggarakan dengan maksud untuk memonitor kegiatan belajar mengajar

di sekolah. Kegiatan memonitor ini bisa dila-kukan melalui kunjungan kepala sekolah ke kelas-

kelas di saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman sejawatnya, maupun

dengan sebagian murid-muridnya.

3. Supervisi akademik diselenggarakan untuk mendorong guru menerapkan kemampuannya dalam

melaksanakan tugas-tugas mengajarnya, mendorong guru mengembangkan kemampuannya

sendiri, serta mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang sungguh-sungguh (commitment)

terhadap tugas dan tanggung jawabnya.

Page 10: Makalah Supervisi Akademik Dan Manajerial

7

Sedangkan Supervisi Manajerial bertujuan untuk membantu meningkatkan mutu

pengelolaan sekolah dalam hal Managemen kurikulum dan pembelajaran, Kesiswaan, Sarana

prasana, Ketenagaan, keuangan, Hubungan sekolah dengan masyarakat (adanya komite sekolah),

layanan khusus.

Dalam Panduan Pelaksanaan Tugas Pengawas Sekolah/Madrasah (Direktorat Tenaga

Kependidikan, 2009: 20) dinyatakan bahwa supervisi manajerial adalah supervisi yang berkenaan

dengan aspek pengelolaan Sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan

efektivitas Sekolah yang mencakup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, penilaian, pengembangan

kompetensi sumberdaya manusia (SDM) kependidikan dan sumberdaya lainnya. Dalam

melaksanakan fungsi supervisi manajerial, pengawas Sekolah/madrasah berperan sebagai: (1)

kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaan, koordinasi, pengembangan manajemen

Sekolah, (2) asesor dalam mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi Sekolah, (3) pusat

informasi pengembangan mutu Sekolah, dan (4) evaluator terhadap pemaknaan hasil pengawasan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan supervisi manajerial adalah usaha

meningkatkan mutu sekolah pada aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi

sebagai pendukung (supporting) terlaksananya pembelajaran. Sementara supervisi akademik

bertujuan untuk membantu guru dalam hal meningkatkan mutu kegiatan akademik, berupa

pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.

2.4 Pelaku Supervisi Akademik dan Supervisi Manajerial

Berdasarkan ruang lingkup dan tujuan supervisi akademik dan supervisi manajerial yang

sudah dibahas di atas maka pelaku dari kedua macam supervisi ini adalah:

Jenis Supervisi Supervisor Yang Disupervisi

Supervisi AkademikPengawas Mata Pelajaran,Kepala Sekolah,Wakasek Kurikulum

Guru

Supervisi Manajerial Pengawas Satuan Pendidikan

Kepala SekolahTata UsahaWakasek Kurikulum, Kesiswaan,Sarana Prasarana, Humas,Bimbingan Konseling, KomiteSekolah.

Tabel 1. Pelaku Supervisi

2.5 Waktu Pelaksanaan Supervisi Akademik dan Supervisi Manajerial

Pelaksanaan supervisi akademik dan supervisi manajerial diatur jadwal waktunya agar sesuai

dengan pemenuhan tugas pengawas itu sendiri, kalendar akademik sekolah dan jadwal mengajar

guru.

Page 11: Makalah Supervisi Akademik Dan Manajerial

8

Supervisi akademik bisa dilaksanakan sebelum proses belajar mengajar, saat proses belajar

mengajar berlangsung dan setelah kegiatan belajar mengajar selesai. Supervisi yang dilaksanakan

sebelum proses belajar mengajar untuk mensupervisi kelengkapan administrasi mengajar. Sedangkan

supervisi pada saat proses belajar mengajar untuk mensupervisi proses belajar mengajar itu sendiri

dan supervisi setelah pelaksanaan proses belajar mengajar dilakukan untuk mensupervisi aspek

penilaian dan tindak lanjut berupa remidial dan pengayaan.

Penjadwalan waktu pelaksanaan supervisi akademik disusun agar supervisor dapat

mensupervisi setiap guru binaannya minimal 1 kali dalam 1 semester atau 1 tahun. Jadwal

pelaksanaan supervisi disesuaikan dengan distribusi guru mata pelajaran yang ditangani dan beban

kerja pengawas itu sendiri.

Pengawas Tingkat Satuan Pendidikan Beban Kerja

Taman Kanak-Kanak 60 – 75 guru

Sekolah Dasar 60 – 75 guru

Sekolah Menengah Pertama 40 – 60 guru

Sekolah Menengah Atas 40 – 60 guru

Sekolah Menengah Kejuruan 40 – 60 guru

Sekolah Luar Biasa 40 – 60 guru

Tabel 2. Beban Kerja Pengawas Mata Pelajaran

Pengawas satuan pendidikan harus menjadwalkan pelaksanaan supervisi manajerial agar

semua sekolah yang dibawah binaannya bisa disupervisi minimal 1 kali dalam satu semester. Beban

kerja pengawas satuan pendidikan adalah:

Pengawas Tingkat Satuan Pendidikan Beban Kerja

Taman Kanak-Kanak 10 – 15 sekolah

Sekolah Dasar 10 – 15 sekolah

Sekolah Menengah Pertama 7 – 10 sekolah

Sekolah Menengah Atas 5 – 10 sekolah

Sekolah Menengah Kejuruan 5 – 10 sekolah

Sekolah Luar Biasa 5 – 10 sekolah

Tabel 3. Beban Kerja Pengawas Satuan pendidikan

Page 12: Makalah Supervisi Akademik Dan Manajerial

9

2.6 Teknik – Teknik Pelaksanaan Supervisi Akademik dan Supervisi Manajerial

2.6.1. Teknik Pelaksanaan Supervisi Akademik

Secara garis besar teknik supervisi akademik dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: teknik

perseorangan dan teknik kelompok.

1. Teknik perseorangan

Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi perseorangan terhadap guru.

Supervisor di sini hanya berhadapan dengan seorang guru. Dari hasil supervisi ini dapat diketahui

kualitas pembelajaran guru bersangkutan.

Teknik supervisi individual ada lima macam adalah sebagai berikut.

a. Kunjungan Kelas, (Classroom Visitation)

Kepala sekolah atau supervisor datang ke kelas untuk mengobservasi guru mengajar. Dengan

kata lain, untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekirannya perlu diperbaiki.

Tahap-tahap kunjungan kelas terdiri dari empat tahap yaitu:

(1) tahap persiapan. Pada tahap ini, supervisor merencanakan waktu, sasaran, dan cara

mengobservasi selama kunjungan kelas,

(2) tahap pengamatan selama kunjungan. Pada tahap ini, supervisor mengamati jalannya proses

pembelajaran berlangsung,

(3) tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini, supervisor bersama guru mengadakan perjanjian untuk

membicarakan hasil-hasil observasi, dan

(4) tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.

b. Kunjungan Observasi (Observation Visits)

Guru-guru ditugaskan untuk mengamati seorang guru lain yang sedang mendemonstrasikan

cara-cara mengajar suatu mata pelajaran tertentu. Kunjungan observasi dapat dilakukan di sekolah

sendiri atau dengan mengadakan kunjungan ke sekolah lain. Secara umum, aspek-aspek yang

diobservasi adalah:

(1) usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran,

(2) cara menggunakan media pengajaran,

(3) variasi metode,

(4) ketepatan penggunaan media dengan materi,

(5) ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan

(6) reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar.

Pelaksanaan observasi melalui tahap: persiapan, pelaksanaan, penutupan, penilaian hasil

observasi;dan tindak lanjut. Dalam rangka melakukan observasi, seorang supervisor hendaknya telah

mempersiapkan instrumen observasi, menguasai masalah dan tujuan supervisi.

Page 13: Makalah Supervisi Akademik Dan Manajerial

10

c. Pertemuan Individual

Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara

supervisor dan guru.

Tujuannya adalah:

(1) mengembangkan perangkat pembelajaran yang lebih baik,

(2) meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran, dan

(3) memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri guru

Swearingen (1961) mengklasifikasi empat jenis pertemuan (percakapan) individual sebagai

berikut.

(1) Classroom-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di dalam kelas ketika

murid-murid sedang meninggalkan kelas (istirahat).

(2) Office-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah

atau ruang guru, di mana sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan

untuk memberikan penjelasan pada guru.

(3) Causal-conference. yaitu percakapan individual yang bersifat informal, yang dilaksanakan

secara kebetulan bertemu dengan guru

(4) Observational visitation. yaitu percakapan individual yang dilaksanakan setelah supervisor

melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas.

Hal yang dilakukan Supervisor dalam pertemuan individu :

(5) berusaha mengembangkan segi-segi positif guru,

(6) mendorong guru mengatasi kesulitan-kesulitannya,

(7) memberikan pengarahan, dan

(8) menyepakati berbagai solusi permasalahan dan menindaklanjutinya.

d. Kunjungan Antar Kelas

Kunjungan antar kelas adalah guru yang satu berkunjung ke kelas yang lain di sekolah itu

sendiri. Tujuannya adalah untuk berbagi pengalaman dalam pembelajaran.

Cara-cara melaksanakan kunjungan antar kelas adalah sebagai berikut.

(1) Jadwal kunjungan harus direncanakan.

(2) Guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi.

(3) Tentukan guru-guru yang akan mengunjungi

(4) Sediakan segala fasilitas yang diperlukan.

(5) Supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan pengamatan yang cermat.

Page 14: Makalah Supervisi Akademik Dan Manajerial

11

(6) Adakah tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas selesai? misalnya dalam bentuk

percakapan pribadi, penegasan, dan pemberian tugas-tugas tertentu.

(7) Segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, dengan menyesuaikan pada

situasi dan kondisi yang dihadapi;

(8) Adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya.

2. Teknik Kelompok

Teknik kelompok ialah supervisi yang dilakukan secara kelompok, beberapa kegiatan yang dapat

dilakukan antara lain:

a. Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting), Seorang kepala sekolah menjalankan

tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusun. Termsuk mengadakan rapat-rapat secara

periodik dengan guru-guru, dalam hal ini rapat-rapat yang diadakan dalam rangka kegiatan

supervisi.

b. Mengadakan diskusi kelompok (group discussions), Diskusi kelompok dapat diadakan

dengan membentuk kelompok-kelompok guru bidang studi sejenis. Di dalam setiap diskusi,

supervisor atau kepala sekolah memberikan pengarahan, bimbingan, nasihat-nasihat dan saran-

saran yang diperlukan.

c. Mengadakan penataran-penataran (inservice-training), Teknik ini dilakukan melalui

penataran-penataran, misalnya penataran untuk guru bidang studi tertentu. Mengingat bahwa

penataran pada umumnya diselenggarakan oleh pusat atau wilayah, maka tugas kepala sekolah

adalah mengelola dan membimbing pelaksanaan tindak lanjut (follow-up) dari hasil penataran.

Dengan demikian teknik supervisi sangat penting untuk dikuasai oleh kepala sekolah,

tanpa penguasaan teknik dalam pelaksanaanya tidak akan berjalan baik. Dengan demikian

seorang kepala sekolah tidak akan efektif kegiatan supervisinya sebelum menguasai teknik

dalam bidang supervisi. Teknik supervisi akan lebih memudahkan pencapaian sasaran-sasaran

dari tujuan yang telah ditetapkan, oleh sebab itu penerapan teknik dari supervisi merupakan

wujud dari kemajuan sekolah untuk berkembang.

2.6.2. Teknik Pelaksanaan Supervisi Manajerial

Dalam melaksanakan supervisi manajerial pengawas dapat menggunakan berbagai strategi,

di antaranya (1) monitoring dan evaluasi (2) Refleksi dan Diskusi Kelompok (3) Metode Delpi (4)

Workshop (5) Pembelajaran Dinamis.

Page 15: Makalah Supervisi Akademik Dan Manajerial

12

1. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring

Monitoring adalah model kegiatan pemantauan penyelenggaraan sekolah, apakah sudah

sesuai dengan rencana, program, dan/atau standar yang telah ditetapkan, serta menemukan

hambatan-hambatan yang harus diatasi dalam pelaksanaan program. Kegiatan monitoring bertujuan

untuk (a) menetapkan standar untuk mengukur prestasi, (b) mengukur prestasi, (c) menganalisis

apakah prestasi memenuhi standar, dan (d) mengambil tindakan apabila prestasi kurang/tidak

memenuhi standar (Nanang Fattah, 1996: 102).

Sasaran utama monitoring adalah untuk menghimpun informasi melalui pemotretan kondisi nyata

sekolah sehingga data yang diperoleh dapat digunakan untuk bahan pengambilan keputusan

perbaikan mutu.

Evaluasi

Evaluasi adalah proses untuk menghimpun informasi mengenai peta proses dan progress

penyelenggaraan sekolah dibandingkan dengan target yang direncanakan sehinga dapat diketahui

peta keberhasilan dalam kurun waktu tertentu.

Tujuan evaluasi utamanya adalah untuk :

(a) mengetahui tingkat keterlaksanaan program,

(b) mengetahui keberhasilan program,

(c) mendapatkan bahan/masukan dalam perencanaan tahun berikutnya, dan

(d) memberikan penilaian (judgement) terhadap sekolah.

2. Refleksi dan Diskusi Kelompok

Prinsip utama manajemen sekolah adalah mengerahkan sumber daya dan meningkatkan

partisipasi. Dalam strategi ini pengawas perlu menyampaikan hasil monitoring secara terbuka

kepada pihak sekolah, terutama kepala sekolah, wakil kepala sekolah, komite sekolah dan guru.

Sekolah selanjutnya merefleksi data yang pengawas sampaikan sehingga pihak sekolah

menemukan sendiri faktor-faktor penghambat serta pendukung mereka hadapi. Diskusi kelompok

ini merupakan bagian dari usaha menyatukan pandangan stakeholder mengenai realitas kondisi

(kekuatan dan kelemahan) sekolah, serta menentukan langkah-langkah strategis maupun

operasional untuk melakukan perbaikan mutu berkelanjutan.

3. Metode Delphi

Metode Delphi dapat digunakan oleh pengawas dalam membantu pihak sekolah

merumuskan visi, misi dan tujuannya. Sesuai dengan konsep MBS, dalam merumuskan Rencana

Pengembangan Sekolah.

Page 16: Makalah Supervisi Akademik Dan Manajerial

13

Metode Delphi menurut Gorton (1976: 26-27) adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi individu atau pihak-pihak yang dianggap memahami persoalan dan hendak

dimintai pendapatnya mengenai pengembangan sekolah;

2. Masing-masing pihak diminta mengajukan pendapatnya secara tertulis tanpa disertai

nama/identitas;

3. Mengumpulkan pendapat yang masuk, dan membuat daftar urutannya sesuai dengan jumlah

orang yang berpendapat sama.

4. Menyampaikan kembali daftar rumusan pendapat dari berbagai pihak tersebut untuk

diberikan urutan prioritasnya.

5. Mengumpulkan kembali urutan prioritas menurut peserta, dan menyampaikan hasil akhir

prioritas keputusan dari seluruh peserta yang dimintai pendapatnya.

Metode Delphi merupakan cara yang efisien untuk melibatkan banyak stakeholder sekolah

tanpa memandang faktor-faktor status yang sering menjadi kendala dalam sebuah diskusi atau

musyawarah dengan target agar semua yang hadir dalam musyawarah mengungkapkan gagasan. Hal

ini merupakan solusi dari masalah seringnya pertemuan didominasi oleh orang-orang tertentu.

4. Workshop

Workshop atau lokakarya merupakan salah satu metode yang dapat pengawas lakukan

dalam melaksankan supervisi manajerial. Strategi ini untuk mendorong dinamika kelompok dan

dapat melibatkan beberapa kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan/atau perwakilan komite

sekolah.

Penyelenggaraan workshop ini tentu disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai. Yang penting

seorang pengawas memiliki kewajiban untuk mengarahkan workshop sekurang-kurangnya 3 kali

dalam setahun.

4. Pembelajaran Dinamis

Peningkatan mutu pendidikan bergantung tingkat penguasaan ilmu pengetahuan,

keterampilan, dan penguasaan teknologi sebagai media pembalajaran. Berkat kemajuan dalam

bidang teknologi informasi dan komunikasi saat ini sekolah atau sistem sekolah dapat

mengintegrasikan diri dalam jejaring internet untuk melaksanakan peningkatan mutu diri melalui

prose pembelajaran.

Model ini telah dilakukan pada beberapa sekolah. Penyediaan informasi untuk bahan belajar

tidak hanya disediakan untuk siswa namun juga untuk stakeholders sekolah yang lain. Apabila dalam

jejaring internet software khusus belum tersedia, sekolah dapat memanfaatkan media publik seperti

e mail, forum, face book, atau web sekolah untuk mengintegrasikan orang-orang dalam dinamika

belajar sehingga sekolah menjadi learning organization.

Page 17: Makalah Supervisi Akademik Dan Manajerial

14

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bagian pembahasan mengenai supervisi akademik dan supervisi

manajerial maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Supervisi terbagi menjadi dua, yaitu supervisi akademik dan supervisi manajerial.

2. Supervisi akademik bertujuan untuk membantu guru meningkatkan mutu pembelajaran

sedangkan supervisi manajerial bertujuan membantu pengelolaan manajemen sekolah.

3. Pelaku supervisi akademika adalah pengawas mata pelajaran, kepala sekolah, wakil kepala

sekolah urusan kurikulum dan guru sedangkan pelaku supervisi manajerial adalah pengawas

satuan pendidikan, kepala sekolah, tata usaha, wakil kepala sekolah dan komite sekolah.

4. Supervis akademik dilaksanakan dengan teknik perseorangan yang meliputi: kunjungan kelas,

kunjungan observasi, pertemuan individual, kunjungan antar kelas. sedangkan teknik kelompok

meliputi: pertemuan atau rapat, diskusi kelompok, penataran-penataran (inservice-training).

5. Supervisi manajerial dilaksanakan dengan teknik: monitoring dan evaluasi, refleksi dan diskusi

kelompok, metode delphi, workshop dan pembelajaran dinamis.

3.2 Saran-Saran

Berdasarkan kesimpula-kesimpulan di atas maka kami dapat memberikan beberapa saran,

yaitu:

1. Kepala sekolah agar dapat melaksanakan supervisi akademik dengan baik agar terjadi

peningkatan mutu kegiatan pembelajaran.

2. Pengawas satuan pendidikan agar dapat melaksanakan supervisi manajerial dengan baik agar

terjadi peningkatan mutu sekolah melalui pengelolaan manajemen sekolah.

Page 18: Makalah Supervisi Akademik Dan Manajerial

15

Daftar Pustaka

Burhanuddin, dkk. 2007. Supervisi Pendidikan dan Pengajaran-Konsep, Pendekatan dan PenerapanPembinaan Profesional. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Depdiknas. 2010. Supervisi Akademik - Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan Pengawas Sekolah.Jakarta: Direktorat PMPTK

Depdiknas. 2008. Modul Metode dan Teknik Supervisi. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan ,Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Glickman, C.D, Gordon, S.P, & Ross-Gordon, J.M. 2007. Supervision and Instructional Leadership ADevelopment Approach. Edisi ketujuh. Boston: Perason.

Kemdiknas. 2011. Buku Kerja Pengawas Sekolah. Jakarta: Pusat Pengembangan TenagaKependidikan.

Sergiovanni, T.J. 1987. The Principalship, A Reflective Practice Perspective. Boston: Allyn and Bacon.