makalah sistem respirasi kelompok 1

24
MAKALAH SISTEM RESPIRASI Disusun oleh Febrilianti K.w. 11141040000001 Anis Sanjaya 11141040000025 Putri Nur A. 11141040000005 Eno Permata 11141040000030 Arini Nur I.F 11141040000010 Lia Kamalia 11141040000035 Shova Maudina 11141040000015 Puspita Sari 11141040000040 Nazilatul H.F 11141040000020 Marhama D. 11141040000045

Upload: dinikhaeranianjellic

Post on 17-Dec-2015

51 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

MAKALAH SISTEM RESPIRASI

Disusun oleh

Febrilianti K.w. 11141040000001Anis Sanjaya 11141040000025Putri Nur A. 11141040000005Eno Permata 11141040000030Arini Nur I.F 11141040000010Lia Kamalia 11141040000035Shova Maudina 11141040000015Puspita Sari 11141040000040Nazilatul H.F 11141040000020Marhama D. 11141040000045

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTADESEMBER / 2014KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai sistem kardiovaskular tepat pada waktunya.Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas Basic Science of Nursing 2, selain itu untuk mengetahui dan memahami mengenai materi sistem respirasi.Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu setiap pihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun.

Jakarta, 18 Desember 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR1DAFTAR ISI2BAB I4PENDAHULUAN41.1Latar Belakang41.2Rumusan Masalah41.3Tujuan dan Manfaat penulisan41.4 Metode Penulisan4BAB II6ISI62.1Definisi Sistem respirasi62.2Mekanisme Respirasi62.3Pemeriksaan pasien sulit bernapas92.4AGD10BAB III15PENUTUP153.1 Kesimpulan153.2 Saran15DAFTAR PUSTAKA16

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSeorang wanita 22 th., tiba- tiba mendapatkan berita dari tunangannya bahwa pernikahanya yang tinggal lima hari lagi dibatalkan tanpa alasan yang jelas. Wanita tersebut sangat panik dan terlihat sulit bernapas. Warga membawa ke klinik terdekat. Hasil pemeriksaan fisik; pernapasan hiperventilasi, suara paru vesikuler, menggunakan otot otot bantu pernapasan, compos mentis, afebris, HR : 115 x/menit, TD : 110/70 mmHg, hasil AGD ; pH 7,49 , PaCO2 25 mmHg, PaO2 90 mmHg, HCO3 mmHg 22 base akses = 2,1 Saturasi 95%.1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana mekanisme respirasi ?2. Bagaimana pemeriksaan yang dilakukan untuk pasien sulit bernapas?3. Apa pengertian AGD, berapa nilai normal dan interpretasi AGD , serta bagaimana respon tubuh terhadap AGD ?4. Jelaskan mengenai asam basa tubuh !5. Apa hubungan AGD, pernapasan dan asam basa ?

1.3 Tujuan dan Manfaat penulisanTujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Diskusi kelompok Basic Science in Nursing 2. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami materi sistem respirasi. 1.4 Metode PenulisanPenyusun memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari textbook, juga dari media media lain seperti web, jurnal, dan perangkat media massa yang diambil dari internet.

BAB II ISI2.1 Definisi Sistem respirasiPernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2(oksigen) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2(karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.Sistem pernapasan terdiri atas paru-paru dan sistem saluran yang menghubungkan jaringan paru dengan lingkungan luar paru yang berfungsi untuk menyediakan oksigen untuk darah dan membuang karbondioksida.Sistem pernapasan secara umum terbagi atas :1.Bagian KonduksiBagian konduksi terdiri atas rongga hidung, nasofaring, laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus. Bagian ini berfungsi untuk menyediakan saluran udara untuk mengalir ke dan dari paru - paru untuk membersihkan, membasahi, dan menghangatkan udara yang diinspirasi.2. Bagian RespirasiBagian ini terdiri dari alveoli, dan struktur yang berhubungan. Pertukaran gas antara udara dan darah terjadi dalam alveoli. Selain struktur diatas terdapat pula struktur yang lain, seperti bulu - bulu pada pintu masuk yang penting untuk menyaring partikel partikel yang masuk. Sistem pernafasan memiliki sistem pertahanan tersendiri dalam melawan bahan yang masuk yang dapat merusak.2.2 Mekanisme RespirasiMekanisme respirasi (ventilasi, perfusi, difusi, hyperventilasi, dan hypoventilasi)Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas antara organisme dengan lingkungan, yaitu pengambilan O2 dan eliminasi CO2. Respirasi eksternal adalah proses pertukaran gas (O2 dan CO2) antara darah dan atmosfer sedangkan respirasi internal adalah proses pertukaran gas (O2 dan CO2) antara darah sirkulasi dan sel jaringan.Pertukaran gas memerlukan empat proses yang mempunyai ketergantungan satu sama lain:Proses yang berkaitan dengan volume udara napas dan distribusi ventilasi.Proses yang berkaitan dengan volume darah di paru dan distribusi aliran darah.Proses yang berkaitan dengan difusi O2 dan CO2.Proses yang berkaitan dengan regulasi pernapasan.Ventilasi yaitu menyangkut volume udara yang bergerak masuk dan keluar dari hidung atau mulut pada proses bernapas.Ventilasi per menit, VE adalah volume udara yang keluar dari paru dalam satu menit diukur dalam liter.

VT = volume udara yang masuk dan keluar selama 1x bernapasF = frekuensi napas permenitVentilasi alveolar, VA adalah volume udara inspirasi yang dapat mencapai alveoli dengan dapat mengalami pertukaran gas dengan darah.Ventilasi percuma, VD adalah volume udara inspirasi yang tidak mengalami pertukaran gas dengan darah.

Perfusi paru adalah sirkulasi darah di dalam pembuluh kapiler paru melalui sirkulasi pulmonari. Darah dipompakan masuk ke paru melalui ventrikel kanan kemudian masuk ke arteri pulmonal setelah itu bercabang dua kanan dan kiri, selanjutnya masuk ke kapiler paru untuk terjadi pertukaran gas. Kekuatan utama distribusi perfusi dalam paru adalah gravitasi, tetapi juga dipengaruhi oleh tekanan arteri pulmonal dan tekanan alveolus.Perfusi membagi paru ke dalam tiga zona:Zona 1: tekanan udara di alveolar dapat melebihi baik tekanan arteri maupun tekanan vena sehingga dapat menghambat perfusi pada keadaan shock, tekanan darah arteri paru jauh di bawah tekanan udara alveoli, atau pada pasien yang menggunakan ventilator, tekanan udara alveoli dapat jauh di atas tekanan darah di kapiler paru. Keadaan seperti ini, yaitu di alveoli ada ventilasi namun tanpa ada perfusi, yang disebut ruang rugi fisiologik atau ruang rugi alveolar.Zona 2 : tekanan arteri melebihi tekanan alveolar tetapi tekanan alveolar tetap lebih tinggi dibandingkan tekanan di vena. Darah dapat mengalir karena tekanan arteri lebih tinggi dari pada tekanan alveolar.Zona 3 : tekana vena melebihi tekana alveolar, aliran darah ini sebanding dengan perbedaan antara tekanan arteri dengan tekanan vena.Peristiwa difusi yang terjadi di paru adalah perpindahan molekul O2 dari rongga alveoli melintasi membrana kapiler alveolar, kemudian melintasi plasma darah, elanjutnya menembus dinding sel darah merah, dan akhirnya masuk ke interior sel darah merah sampai berikatan dengan hemoglobin. Membran kapiler alveolus sangat tipis sehingga molekul oksigen tidak mengalami kesulitan untuk menembusnya. Peristiwa difusi yang lain di dalam paru adalah perpindahan molekul CO2 dari darah ke udara alveolus. O2 dan CO2 menembus dinding alveolus dan kapiler pembuluh darah dengan cara difusi. Kedua gas tersebut bergerak tanpa menggunakan tenaga aktif.Hiperventilasi : terjadi jika metabolisme tubuh terlampau tinggi sehingga mendesak alveolus melakukan ventilasi secara berlebihan. Kondisi tersebut akan menyebabkan alkalosis respiratorik. Alkalosis adalah suatu kondisi dimana ekskresi CO2 dari paru berlebihan yang mengakibatkan naiknya PH darah (PH darah >7,4).Hipoventilasi : dapat menyebabkan asidosis akibat retensi tertahannya CO2 di di dalam paru. Hipoventilasi alveolus akan menyebabkan asidosis respiratorik sehingga PH akan turun. Hipoventilasi alveolus dapat terjadi jika total volume paru berkurang ( pengaruh ruang rugi ) seperti yang terjadi apabila seseorang bernapas cepat dan dangkal.2.3 Pemeriksaan pasien sulit bernapasA .Anamnesa adalah wawancara yang dilakukan oleh dokter atau perawat kepada pasien.1. Identitas 2. Keluhan Utama Pasien mengeluh sulit untuk bernafas3. Riwayat Penyakit 4. Pola Kebiasaan Pasien 5. Psikososial Ekonomi b. Pemeriksaan FisikStatus Kesehatana)Keadaan umum : pasien terlihat disorientasi dan bingung b)Kesadaran: Somnolenc)TTV (Tanda- tanda vital ) merupan cara yang cepat dan efisien untuk memantau kondisi klien atau mengidentifikasi masalah dan mengefaluasi respon pasien terhadap intervensiTanda- Tanda vital meliputi; Menghitung denyut nadi Menghitung tekanan darah Pemeriksaan pernapasanPemeriksaan suhd)Pemeriksaan BB, TB, dan IMTPemeriksaan Penunjang1.Hematologi : Hb, Ht, eritrosit, leukosit, trombosit, eosinofil, limfosit, dan monosit2.Kimia klinik : GDS, urea, creatinin, elektrolit 3.AGD : FO2, PH, PaCO2, PO2, HCO3, saturasi O2

2.4 AGDAnalisa gas darah Analisa gas darah dilakukan untuk evalusai pertukaran oksigen dan karbon dioksida dan untuk mengetahui asam-basa. Pemeriksaan dapat dilakukan pada pembuluh darah arteri untuk melihat keadaan pH, pCO2, pO2 dan saturasi O2, bikarbonat (HCO3-) dan base ekses. Pada analisa gas darah nilai normalnya adalah sebagai berikut;1)pH (7,35 - 7,45) : Mengukur keseimbangan asam basa secara keseluruhan yang dipengaruhi baik oleg fungsi pernapasan atau metabolic. Dari hasil ph ini kita dapat mengetahui pasien mengalami asidosis atau alkalosis.2)PCO2 (35 - 45 mmhg) : Mengukur tekanan parsial karbon dioksida yang terlarut dalam darah. Tekanan co2 menggambarkan gangguan pernapasan, pada tingkat metabolisme normal pco2 dipengaruhi sepenuhnya oleh ventilasi. Pco2 yang tinggi menggambarkan hipoventilasi ,dan sebaliknya. 3)PO2 ( 80 100 mmHg ) : Mengukur tekanan parsial oksigen yang terlarut dalam darah. Kadar yang rendah menggambarkan hipoksemia dan pasien tidak bernapas dengan adekuat.4)HCO3- ( 22 26 mmol/L ) : Mengukur sistem buffer atau penyangga utama dalam tubuh. Indikator ini menggambarkan apabila nilainya rendah mengalami asidosis metabolic dan begitu pula sebaliknya. HCO3- juga dapat menjadi abnormal ketika ginjal mengkompensasi gangguan pernapasan agar Ph menjadi kembali dalam rentang yang normal.5)Base Ekses ( -2 s/d +2 ) : Jumlah asam atau basa yang diperlukan untuk mengembalikan pH darah ke 7,4 . Saat BE bernilai positif maka darah basa dan sebaliknya.6)Saturasi O2 ( 95% - 99% ) : persentase O2 yang telah bergabung dengan Hb.

1. Tabel Perbandingan Nilai Normal dengan PemicuRange NormalPasien (Pemicu)Keterangan

pH7,35 7,457,49Pasien mengalami alkalosis dengan ph > 7,45

PCO235 45 mmHg25 mmHgPasien mengalami alkalosis karena hiperventilasi

PO280 100 mmHg90 mmHgNormal

HCO3-22 26 mmol/L22 mmol/LNormal

Base Ekses-2 s/d +2+ 2,1Bernilai positif yang berarti basa

Saturasi95% - 99%95%Normal

1. Tabel Gangguan Asam Basa dan Akibatnya Pada Hasil AGDNo.Gangguan asam-basa

pHPCO2mmHgPO2mmHgHCO3- mmol/LBE

SaO2(%)

1.Asidosis respiratorik7,24605624094

2.Asidosis respiratorik dengan kompensasi metabolic sebagian7,30507030-193

3.Asidosis respiratorik dengan kompensasi metabolic sempurna7,37557232695

4.Asidosis metabolic7,20357516-1296

5.Asidosis metabolic dengan kompensasi respiratorik sebagian7,2930,150,914,1-192

6.Asidosis metabolic dengan kompensasi respiratorik sempurna7,35208812-1497

7.Alkalosis respiratorik7,50196522192

8.Alkalosis respiratorik dengan kompensasi metabolic sebagian7,50236618-694

9.Alkalosis respiratorik dengan kompensasi metabolic sempurna7,44196715-993

10.Alkalosis metabolic7,673997381596

11.Alkalosis metabolic dengan kompensasi respiratorik sebagian7,63339630298

12.Alkalosis metabolic dengan kompensasi respiratorik sempurna7,45579332496

Pengaturan Asam Basa TubuhNormal pH plasma adalah 7,35-7,45. Hal itu dipengaruhi oleh aktifitas buffer kimia, ginjal, dan paru-paru. Makin banyak konsentrasi ion hydrogen (H+), semakin asam suatu larutan, semakin rendah pH.1.Bufer Kimia.Bufer kimia merupakan substansi yang mencegah perubahan besar dalam ph cairan tubuh dengan membuang atau melepaskan ion-ion hidrogen, bufer dapat bekerja dengan cepat untuk mencegah perubahan yang berlebihan dalam konsentrasi ion hidrogen.Sistem bufer utama tubuh adalah sistem bufer bikarbonat- asam karbonik. Normalnya ada 20 bagian bikarbonat(HCO3-) untuk satu bagian asam karbonik (H2CO3). Jika rasio ini berubah, maka nilai pH akan berubah. Rasio inilah yang penting dalam mempertahankan ph, bukan nilai absolutnya. Perawat harus mengingat bahwa karbondioksida merupakan asam potensial, jika CO2 dilarutkan dalam air, ia akan berubah menjadi asam karbonik (CO2 + H2O = H2CO3). Karena itu, ketika karbondioksida ditingkatkan, kandungan asam karbonat juga meningkat dan sebaliknya.Sistem bufer lain yang kurang penting adalah cairan ekstraseluler termasuk fosfat anorganik dan protein plasma. Bufer intraseluler termasuk protein, fosfat organik dan anorganik, dan dalam sel darah merah, hemoglobin.

2.Paru-ParuParu-paru, dibawah kendali medula otak, mengendalikan karbondioksida, dan karena itu juga mengendalikan kandungan asam karbonik dari cairan ekstraseluler. Paru-paru melakukan hal ini dengan menyesuaikan ventilasi sebagai respons terhadap jumlah karbon dioksida dalam darah. Kenaikan dari tekanan parsial karbondioksida dalam darah arteri (PaCO2) merupakan stimulan yang kuat untuk respirasi. Tentu saja, tekanan parsial karbondioksida dalam darah arteri (PaCO2) juga mempengaruhi respirasi. Meskipun demikian, efeknya tidak sejelas efek yang dihasilkan oleh PaCO2.Pada keadaan asidosis metabolik, frekuensi pernapasan meningkat sehingga menyebabkan eliminasi karbon dioksida yang lebih besar (untuk mengurangi kelebihan asam). Pada keadaan alkalosis metabolik , frekuensi pernapasan diturunkan, dan menyebabkan penahanan karbondioksida ( untuk meningkatkan beban asam).

3.GinjalGinjal mengatur kadar bikarbonat dalam cairan ekstraseluler, ginjal mampu meregenerasi ion-ion bikarbonat dan juga mereabsorbsi ion-ion ini dari sel-sel tubulus ginjal. Dalam keadaan asidosis respiratorik, dan kebanyakan kasus asidosis metabolik, ginjal mengeksresikan ion-ion hidrogen dan menyimpan ion-ion bikarbonat untuk membantu mempertahankan keseimbangan. Dalam keadaan alkalosis metabolik dan respiratorik, ginjal mempertahankan ion-ion bikarbonat untuk membantu mempertahankan keseimbangan. Ginjal jelas tidak dapat mengkompensasi asidosis metabolik yang diakibatkan oleh gagal ginjal. Kompensasi ginjal untuk ketidakseimbangan secara relatif lambat (dalam beberapa jam atau hari).

2.5 Hubungan antara AGD, sistem pernapasan dan Asam basa Tubuh

Pengaturan asam-basa tubuh merupakan salah satu mekanisme penting tubuh untuk mempertahankan tingkat keasaman (pH) cairan tubuh. Secara umum, keasaman cairan tubuh ditentukan berdasarkan pengaturan kadar H+ dalam tubuh sebab kadar H+ merupakan faktor umum yang mempengaruhi pH tubuh.Ada tiga faktor utama yang mengatur konsentrasi ion hidrogen dalam tubuh guna mencegah terjadinya asidosis atau alkalosis, yaitu :1.Sistem penyangga asam-basa (sistem bufer)Sistem bufer terdiri dari asam karbonat H2CO3, asam bikarbonat HCO3-, protein sel, dan plasma. Sistem bufer mencegah perubahan pH berlebih dengan membuang atau melepaskan ion hidrogen.2.Pusat pernafasanUntuk menyeimbangkan asam-basa dalam tubuh, paru-paru mengendalikan H2CO33.GinjalUntuk menyeimbangkan asam-basa dalam tub uh, paru-paru mengendalikan HCO3- melalui pengeluaran urin.Analisis gas darah biasanya dilakukan untuk mengkaji gangguan keseimbangan asam-basa dalam tubuh, kadar oksigen dalam darah, kadar karbondioksida dalam darah yang disebabkan oleh gangguan pernafaasan atau gangguan metabolik.Gas darah memberikan informasi tentang oksigenasi, homeostasis CO2 dan keseimbangan asam-basa, karena itu merupakan alat yang digunakan dalam mengevaluasi adekuasi fungsi tubuh.

Contoh :-Apabila terjadi hiperventilasi, CO2 lebih banyak keluar (kadar CO2 menurun), sehingga keadaan darah menjadi lebih basa dan pH meningkat karena kadar H+ (asam) berkurang. Sehingga saat hiperventilasi pusat pernafasan akan mengurangi laju dan kedalaman pernafasan. Base Ekses akan bernilai positif dan naik karena kadar O2 tetap, maka saturasinya normal

-Apabila terjadi hipoventilasi kadar CO2 meningkat sehingga darah menjadi lebih asam dan pH turun. Pusat pernafasan akan meningkatkan laju, kedalaman dan menurunkan kadar CO2. Dan Base Ekses akan bernilai negatif.NoBerkaitan denganJenis PernapasanHiperventilasiHipoventilasi

NoBerkaitan denganJenis Pernapasan

HiperventilasiHipoventilasi

1.Asam-basaBasaAsam

2.AGD

1. CO2menurunMeningkat

1. PhmeningkatMenurun

1. HCO3Alkalosis (H+ menurun)Asidosis (H+ meningkat)

1. O2Tetap (normal)Tetap (normal)

1. Base EksesBernilai positifBernilai negatif

1. Saturasinormalnormal

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanPernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2(oksigen) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2(karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi. Sistem respirasi memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai sistem konduksi dan sistem respirasi. Sistem konduksi berperan dalam keluar masuknya udara dari nasal hingga bronkiolus terminal sedangkan sistem respirasi sebagai pertukaran gas oksigen dan gas karbondioksida. Dari hasil pemeriksaan berupa AGD, pemicu diatas dapat disimpulkan bahwa wanita (22 tahun) mengalami alkalosis disebabkan karena turunnya nilai pCO2.Fungsi pemeriksaan AGD itu sendiri adalah untuk menilai kondisi fungsi pernapasan dan kardiovaskuler, menilai kondisi fungsi metabolisme yang meliputi keseimbangan asam basa di dalam tubuh.

3.2 Saran

Untuk dapat memahami materi mengenai sistem respirasi dan tekanan darah, selain membaca dan memahami materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu diingat.

DAFTAR PUSTAKAAlimul, Aziz (2008), Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Untuk Kebidanan Edisi 2, Jakarta; SalembaHorne,M. Mima (2001),Keseimbangan Cairan Elektrolit dan Asam Basa Edisi 2; Jakarta; EGCDjojobobroto, Darmanto (2009), Respirologi (Rewspiratory Medicine ), Jaktarta :EGCMuttaqin, Arif (2008), Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan, Jakarta; Salemba MediaSherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem. Jakarta: EGC.Sloane, Ethel. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC.16