makalah seminar angga satria
TRANSCRIPT
SEMINAR MAHASISWA
PROGRAM STUDI TATA AIR PERTANIAN
NAMA : ANGGA SATRIA
NOMOR BUKU POKOK : 0801142016
JUDUL SEMINAR : TEKNOLOGI FERTIGASI
MENGGUNAKAN NUTRISI
URINE SAPI DALAM
BUDIDAYA TANAMAN KOL
DOSEN PEMBIMBING : Ir. AMRIZAL,MP
BIDANG KOMPETENSI : SUMBER DAYA AIR
HARI / TANGGAL : RABU /08 JUNI 2011
WAKTU : 07. 50 - SELESAI
TEMPAT : KAMPUS POLITEKNIK
PERTANIAN NEGERI
PAYAKUMBUH
ABSTRAK
Tujuan dari PUM ini adalah sebagai berikut: 1. Mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek yang dijalalankan dengan baik.2. Membuat nutrisi organik dari urin sapi. 3. Untuk membudidayakan tanaman Kol dengan cara fertigasi menggunakan nutrisi urine sapi. Manfaat dari pum ini adalah:1 mengolah limbah ternak cair menjadi pupuk cair. 2. Mengetahui produktifitas tanaman kol dengan teknik fertigasi. 3. Menambah wawasan kopetensi teknologi fertigasi. Metoda pelaksanaan yaitu: 1.persiapan pupuk. 2. membuat pupuk cair dari urin sapi. 3. Persiapan lahan. 4. Pembuatan dan merakit sistem fertigasi 5. Persiapan benih. 6. Persemaian. 7. Pembibitan. 8. Penyiraman pupuk. 9. Pemberantasaan hama 10. Panen. Pengamatan: 1. Identifikasi nitnrisi urin sapi .2. Mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman kol dengan menggunakan nutrisi urin sapi urin sapi.
Kata kunci : fertigasi, urine sapi.pupuk cair, kol.Eu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pada saat sekarang dalam berbudidaya sering mengalami kendala dalam
masalah pupuk yang dikarenakan tingginya harga pupuk dan sulit untuk didapatkan
dan pada daerah tertentu irigasi juga merupakan kendala bagi pada petani.
Dalam dunia pertanian ternyata urine sapi (air kencing sapi) sangat
bermanfaat sekali bagi petani karena urine sapi mengandung berbagai unsur hara
sehingga dapat digunakan sebagai pupuk cair. Sebelum digunakan sebagai pupuk
pertanian urine sapi ini sebaiknya di fermentasi terlebih dahulu.
Pembuatan pupuk cair dari urine sapi (Bison benasus L) ini sangatlah
mudah dan tidak membutuhkan waktu lama serta baik untuk tanaman dibandingkan
dengan pupuk buatan pabrik. Bahan yang digunakan untuk membuat pupuk cair ini
juga mudah di dapat dan biayanya relatif murah.
Produk yang dibuat ini mempunyai keunggulan tersendiri yaitu harganya
murah, pembuatannya mudah, bahan mudah didapat, dan tidak membutuhkan
waktu yang lama. Pupuk cair ini mengandung protein yang menyuburkan tanaman
dan tanah seperti padi, palawija, sayur-sayuran, buah-buahan, bunga dan lain-lain.
Produk ini berfungsi sebagai pengusir hama tikus, wereng, walang sangit, dan
penggerek serta sebagai sumber pupuk organik.
Kubis, kol, kobis, atau kobis bulat adalah nama yang diberikan untuk
tumbuhan sayuran daun yang populer. Tumbuhan dengan nama ilmiah Brassica
oleracea L. Kelompok Capitata ini dimanfaatkan daunnya untuk dimakan. Daun ini
tersusun sangat rapat membentuk bulatan atau bulatan pipih, yang disebut krop,
kop atau kepala (capitata berarti "berkepala"). Kubis berasal dari Eropa Selatan
dan Eropa Barat dan, walaupun tidak ada bukti tertulis atau peninggalan arkeologi
yang kuat, dianggap sebagai hasil pemuliaan terhadap kubis liar B. oleracea var.
sylvestris.
Kubis segar mengandung banyak vitamin (A, beberapa B, C, dan E).
Kandungan Vitamin C cukup tinggi untuk mencegah skorbut (sariawan akut).
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari PUM Dengan Judul ” teknologi fertigasi menggunakan nutrisi
urine sapi dalam budidaya tanaman kol”adalah sebagai berikut :
A. Mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek yang
dijalalankan dengan baik.
B. Membuat nutrisi organik dari urin sapi
C. Untuk membudidayakan tanaman kol dengan cara fertigasi
menggunakan nutrisi urine sapi
1.3. Manfaat
adapun manfaat dari pebuatan makalah seminar ini adalah :
A. Mengolah limbah ternak cair menjadi pupuk organik
B. Mengetahui produktifitas tanaman kol dengan metoda fertigasi
C. Menambah wawasan kopetensi teknologi di bidang fertigasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kaedah Fertigasi adalah satu kaedah alternatif yang baik dan berdaya maju.
Pengurusan tanaman adalah aspek paling penting dalam menjamin kejayaan
pengeluaran tanaman makanan khususnya penanaman secara fertigasi.
Kaedah Fertigasi mempunyai kelebihan tersendiri berbanding dengan
kaedah konvensional:
1. Pemberian nutrien lengkap yang boleh dikawal mengikut kehendak tanaman
berdasarkan jenis dan peringkat pertumbuhan sesuatu tanaman.
2. Media tumbesaran dan persekitaran menjamin kebersihan dan menghindarkan
masalah penyakit.
3. Mengatasi masalah tanah seperti tidak subur, perumah penyakit dan perosak.
4. Meningkatkan hasil per unit kawasan dengan kepadatan tinggi.
5. Tiada masalah merumpai sekali gus mengurangkan kos buruh.
6. Kualiti hasil yang lebih baik.
7. Penggunaan baja yang cekap. Mencapai 85% berbanding kaedah tabur hanya
30%
8. Mengurangkan penggunaan racun keatas tanaman terutamanya jika jejaring
kalis
serangga diguna pakai.
9. Hasil lebih tinggi , boleh mencapai sehingga 700% atau tujuh kali ganda.
10. Pengurusan tanaman yang lebih sistematik.
Buckel (1987) menyatakan bahwa fermentasi adalah perubahan kimia
dalam bahan pangan yang disebabkan oleh enzim. Enzim yang berperan dapat
dihasilkan oleh mikroorganisme dan interaksi yang terjadi diantara produk dari
kegiatan – kegiatan tersebut dan zat – zat yang merupakan pembentuk bahan
pangan tersebut.
Wibowo (1989) menyatakan bahwa fermentasi sering didefinisikan sebagai
proses pemecahan karbohidrat dari asam amino secara anaerobik yaitu tanpa
memerlukan oksigen. Karbohidrat terlebih dahulu akan dipecah menjadi unit - unit
glukosa dengan bantuan enzim a amilase dan enzim glukosidose, dengan adanya
kedua enzim tersebut maka pati akan segera terdegradasi menjadi glukosa,
kemudian glukosa tersebut oleh khamir akan diubah menjadi alkhohol.
Pengeluaran sayuran samada sayuran berdaun dan sayuran berbuah masih
belum cukup untuk menampung keperluan domestik.Pengunaan sistem fertigasi
adalah alternatif utama bagi menampung keperluan ini. Kaedah Fertigasi adalah
satu kaedah alternatif yang baik dan berdaya maju.Pengurusan tanaman adalah
aspek paling penting dalam menjamin kejayaan pengeluaran tanaman makanan
khususnya penanaman secara fertigasi. Bakal pengusaha atau usahawan mesti
mempunyai pengetahuan dan kemahiran yang cukup. Matlamat pengurusan
tanaman ialah pengeluaran konsisten dengan kualiti hasil yang tinggi pada tahap
optimal serta menguntungkan.Fertigasi berasal daripada perkataan fertigation
(fertilizer & irrigation).
Urine sapi yang di tampung dari sapi difermentasi secara anaerob dengan
proses sebagai berikut; urine ditakar, dimasukkan dalam jerigen plastik sampai
penuh ditambahkan kotoran sapi yang segar sebagai aktivator, dengan
perbandingan satu liter urine : lima gram kotoran sapi segar kemudian ditutup
rapat (usahakan kedap udara). Selanjutnya dibiarkan selama 7 hari. Urine sapi hasil
fermentasi disebut dengan larutan pupuk (stock solution).
Tabel 2. Beberapa sifat kimia urine sapi
Unsur Satuan Non
fermentasi
Fermentasi Penceran
urin 1 : 100
Penceran
urin 1: 200
pH 5.61 8.30 7.64 6.58
DHL μmhos/cm 3000 20000 1000 980
N mg/l 97.200 120.200 85.302 80.123
P mg/l 0.396 0.457 0.172 0.079
K mg/l 65.102 112.301 58.412 25.487
Ca mg/l 0.140 2.000 0.122 0.081
Na mg/l 57.101 62.912 54.219 35.210
Mg mg/l 0.515 0.726 0.462 0.311
B mg/l 0.084 0.092 0.068 0.021
Cl mg/l 1404.561 3323.97 154.952 90.124
Sumber : Naswir (2008)
Berdasarkan tabel diatas Sumber pupuk P yang diberikan perlu diperhatikan
sebelum diberikan kedalam tanah. Apabila perbandingan antara N,P,dan K tidak
berimbang maka pertumbuhan tanaman akan tidak bagus, maka perlu dilakukan
penambahan pupuk cair organik lain sebagai penyuplai unsur P. perbandingan
antara unsure hara nitrogen, posfor, dan kalium dalam 100 Kg pupuk buatan dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel perbandingan unsure N,P,dan K dalam 100 Kg pupuk buatan.
pupuk Unsure
Urea 46 Kg N
TSP 20 Kg P
SP 36 16 Kg P
KCL 53 Kg K
Bila tanaman kahat unsur P, maka berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman seperti, tumbuhan yang kerdil, hal ini terjadi karena pembelahan sel
terganggu. Warna daun berubah menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung-ujung
daun. Hal yang semacam ini terlihat pada tanaman yang masih muda. Gejala kahat P
pada tanaman jagung, terlihat dimana tongkolnya kecil-kecil dan biji jagung yang
terbentuk pada tongkol yang tidak sempurna.
penggunaan kaedah ini masih rendah dan menjadi suatu kaedah atau
teknologi yang amat diperlukan pada masa akan datang.
Kubis, kol, kobis, atau kobis bulat adalah nama yang diberikan untuk
tumbuhan sayuran daun yang populer. Tumbuhan dengan nama ilmiah Brassica
oleracea L. Kelompok Capitata ini dimanfaatkan daunnya untuk dimakan. Daun
ini tersusun sangat rapat membentuk bulatan atau bulatan pipih, yang disebut
krop, kop atau kepala (capitata berarti "berkepala"). Kubis berasal dari Eropa
Selatan dan Eropa Barat dan, walaupun tidak ada bukti tertulis atau peninggalan
arkeologi yang kuat, dianggap sebagai hasil pemuliaan terhadap kubis liar B.
oleracea var. sylvestris.
Kubis segar mengandung banyak vitamin (A, beberapa B, C, dan E).
Kandungan Vitamin C cukup tinggi untuk mencegah skorbut (sariawan akut).
Mineral yang banyak dikandung adalah kalium, kalsium, fosfor, natrium, dan besi.
Kubis segar juga mengandung sejumlah senyawa yang merangsang pembentukan
glutation, zat yang diperlukan untuk menonaktifkan zat beracun dalam tubuh
manusia.
Faktor utama dalam budidaya tanaman kol adalah temperatur iklim dan
tempat penanaman. Kol dapat tumbuh baik pada daerah beriklim sejuk. Secara
umum , temperatur yang terbaik untuk produksi tanaman kol berkisar pada
temperatur 500 – 700 F. Kemudian musim yang cukup menguntungkan untuk
budidaya jenis tanaman ini pada musim penghujan dan awal musim kemarau.
Pengaruh iklim dengan daerah yang cukup air juga bisa menjanjikan untuk
budidaya tanaman kol.
Kol tumbuh dalam beberapa varietas tanah. Secara umum tanaman untuk
pangsa pasar dan pengiriman jarak jauh , ditanam dalam tanah yang agak berpasir.
Untuk jenis penyimpanan dalam gudang , kol juga dapat tumbuh dengan baik pada
kondisi tanah liat dan untuk industri , sebaiknya tanah diberikan sedikit asam agar
varietas yang tumbuh nantinya tahan terhadap layu dan penyakit fungus yang
serius.
Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat
tumbuh yang sesuai tanaman ini. Syarat tumbuh tanaman kubis adalah:
Jenis Tanah Kubis dapat ditanam hampir di semua jenis tanah. Tanah yang
ideal untuk kubis adalah andosol dengan tekstur liat berpasir dengan
kandungan bahan organik tinggi (>1%)
Drainase baik dan tidak tergenang
pH tanah antara 4.3-6,5 dan yang optimal adalah pada pH 5,5 - 6,5
Suhu optimal antara 15-25oC dan untuk membuat benih suhu optimal
adalah 4-10oC
Sinar matahari cukup, kira-kira 6 jam sehari
Kadar air tanah 60-100%
Curah hujan di atas 2.500 mm/tahun.
BAB III
METODOLOGI
3.1. Tempat dan Waktu PUM
Adapun tempat pelaksanaan kegiatan PUM ini adalah dilingkungan
Politani UNAND. Sedangkan waktu pelaksaaannya adalah pada semerter V.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksaaan PUM terdapat
didalam tabel dibawah ini.
Alat dan bahan:
1. Tong
2. Urin sapi
3. Benih kol
4. Pipa lateral
5. Emiter
6. Pot / polibeg
7. Distributor
3.3. Prosedur Pelaksanaan
Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam pelaksanaan adalah sebagai
berikut:
3.3.1. Persiapan pupuk
Persiapan pupuk sangat penting karena dapat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman, pengambilan urin sapi dilakukan dengan meletakan ember pada saluran
pembuangan kencing sapi
3.3.2. Pembuatan pupuk cair
Pembuatan pupuk cair ini dilakukan dengan pengambilan urin sapi sebulan
sebelum kegiatan dilakukan dan dilakukan fermentasi dalam waktu lebih kurang 3
minggu sampai 1 bulan.
Cara pembuatan fermentasi urin sapi:
Empon-empon ditumbuk dan direbus sampai mendidih
Setelah dingin campur dengan semua bahan yang lain
Ditutup rapat dalam jerigen dan didiamkan selama 3 minggu
Setiap hari sekali tutup dibuka untuk membuang gas yang dihasilkan
Bahan yang diperlukan untuk membuat pupuk organic cair berunsur hara P
adalah batang pisang 1 kg, gula pasir 1 ons, dan air 1 liter. Untuk pembuatannya
adalah sebagai brikut:
1. Larutkan gula dengan air dalam ember dan iris-iris batang pisang.
2. Masuka irisan tersebut pada plasitk yang sudah dilubangi sebelumnya atau
dibungkus dengan kain kasa, lalu ikat jangan samapai irisan batang pisang
berceceran.
3. Masukan plastik atau kain kasa yang berisi irisan batang pisang ke dalam
ember yang berisi larutan gula.
4. Supaya tenggelam, platik atau kain kasa diberi pemberat.
5. Tutup ember rapat-rapat.
6. Setelah dua minggu irisan batang pisang dikeluarkan dari pembungkusnya,
kemudian diremas-remas sampai airnya habis.
7. Setelah disaring, larutan siap digunakan.
3.3.3.Persiapan alat dan merakit sistem fertigasi
persiapan alat dilakukan setelah media tanam sudah siap dimasukan
kedalam polibag, dilakukan pada saat benih kol telah siap dimasukan kedalam
media tanam.
3.3.4. Benih
Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng
dari keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal
kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan komoditas yang
akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan pemasarannya
3.3.5. Persemaian
Penyemaian tanaman kembang kol dilakukan di dalam bumbung yang
terbuat dari daun pisang atau kertas plastik dengan diameter 4-5 cm dan tingginya 5
cm atau dapat pula dalam polybag dengan ukuran 7×10 cm. Media yang digunakan
yaitu campuran tanah halus dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Media
yang digunakan harus disterilkan terlebih dahulu dengan cara mengukus media
semai pada suhu 55-100˚C selama 30-60 menit atau dengan menyiramkan larutan
formalin 40% kemudian ditutup dengan plastik selama 24 jam kemudian diangin-
anginkan.
3.3.6. Pembibitan
Persyaratan Benih Benih yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Benih utuh, artinya tidak luka atau tidak cacat.
b) Benih harus bebas hama dan penyakit.
c) Benih harus murni, artinya tidak tercampur dengan biji-biji atau benih lain serta
bersih dari kotoran.
d) Benih diambil dari jenis yang unggul atau stek yang sehat.
e) Mempunyai daya kecambah 80% sehingga untuk satu hektar kebun diperlukan
100-250 gram tergantung pada ukuran benih
f) Benih yang baik akan tenggelam bila direndam dalam air.
Penyiapan Benih Penyiapan benih dimaksudkan untuk mempercepat
perkecambahan benih dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan
penyakit. Cara-cara penyiapan adalah sebagai berikut:
1. Sterilisasi benih, dengan merendam benih dalam larutan fungisida dengan dosis
yang dianjurkan atau dengan merendam benih dalam air panas 55 derajat C
selama
15-30 menit.
2. Penyeleksian benih, dengan merendam biji dalam air, dimana benih yang baik
akan
tenggelam.
3. Rendam benih selama ± 12 jam atau sampai benih terlihat pecah agar benih
cepat
berkecambah.
4. Benih harus disemai dan dibumbun sebelum dipindahtanam ke lapangan.
Penyemaian dapat dilakukan di bedengan atau langsung di bumbung (koker).
Bumbung dapat dibuat dari daun pisang, kertas makanan berplastik atau polybag
kecil.
3.3.7. Pemupukan
Pemberian nutrien lengkap yang boleh dikawal mengikut kehendak
tanaman berdasarkan jenis dan peringkat pertumbuhan sesuatu tanaman. Dilakukan
dengan cara fertilizer dan irigation.
Untuk pembuatan pupuk cair organik yang ekonomis, dibutuhkan
setidaknya 200 liter cairan urine sapi. Kapasitas 200 liter tersebut diperkirakan
diperoleh dari 13 ekor sapi dalam sehari. Untuk menampung urine ini dibutuhkan
instalasi khusus pembuangan limbah ternak secara permanen. Dengan begitu, urine
sapi secara otomatis bisa tertampung dalam wadah yang telah disiapkan.
Dari hasil percobaan di lapangan, pupuk cair organik dari urine sapi harus
diencerkan terlebih dahulu. Dosisnya adalah 1 liter pupuk cair organik dari urine
sapi dicampur dengan 25 liter air, 1 liter pupuk cair organik dari urine sapi
dicampur dengan 50 liter air, 1 liter pupuk cair organik dari urine sapi dicampur
dengan 75 liter air. Pupuk ini terbukti cukup baik sebagai penyubur tanaman, akan
tetapi jika komposisinya tidak pas justru membuat layu tanaman. Selain sebagai
penyubur, pupuk ini juga ada berkhasiat untuk menghalau hama. Dengan
demikian, penggunaan pupuk cair organik dari urine sapi ini dapat menambah
keuntungan para petani, karena mengurangi biaya operasional perawatan
tanaman.
Selain itu juga dilakukan penambahan pupuk P pada media tanam karena
pada kandungan urine sapi unsur P sangat kecil perbandingannya, dengan
menggunakan pupuk fosfat dan unsur yang mengandung P sampai perbandingan
pupuk antara N, P, dan K seimbang.
3.3.8. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit tanaman kembang kol dilaksanakan
melalui rotasi tanaman dengan tanaman selain famili kubis-kubisan, pengendalian
biologis dengan mengaplikasikan organisme yang menjadi musuh bagi hama dan
mengaplikasikan pestisida biologis.
3.3.9. Panen
Ciri dan Umur Panen Pemanenan dilakukan saat massa bunga mencapai
ukuran maksimal dan mampat. Umur panen antara 55-100 hari tergantung dari
kultivar.
Cara Panen Sebaiknya panen dilakukan di pagi atau sore hari dengan cara
memotong tangkai bunga bersama sebagian batang dan daunnya sepanjang 25 cm.
3.3.10. Pengamatan
A. Identifikasi nutrisi urin sapi
B. Mengetahui produktifitas tanaman kol dengan menggunakan nutrisi urin
sapi.
C. Pengamatan Eu
BAB IV
KESIMPULAN
Urine sapi mengandung semua unsur hara, baik unsur makro maupun unsur
mikro, sehingga kebutuhan tanaman akan unsur hara dapat dipasok dari urine sapi.
Urine sapi diproses dengan cara yang sederhana dan tidak membutuhkan peralatan
yang khusus dalam proses pembuatanya. Urine sapi dapat disimpan dalam jangka
waktu lama dan tidak menimbulkan pengendapan yang berlebihan waktu dalam
penyimpanannya.
Sistem budidaya secara organik kini telah menampakan hasil yang cukup
signifikan pada tingkat peneliti tetapi ditingkat petani masih terbatas yang
menerapkannya. Begitu juga penerapan budidaya dengan cara fertigasi urin sapi.
Mutu pupuk atau grade fertilizer artinya angka yang menunjukkan kadar
hara tanaman utama (N,P, dan K) yang dikandung oleh pupuk yang dinyatakan
dalam prosen N total, P2O5 dan K2O. Misalnya pupuk Rustika Yellow 15-10-12
berarti kadar N 15%, P2O5 10% dan K2O 12%.
Perbandingan pupuk atau ratio fertilizer ialah perbandingan unsur N,P dan
K yang dinyatakan dalam N total, P2O5 dan K2O merupakan penyederhanaan dari
grade ferilizer. Misalnya grade fertilizer 16-12-20 berarti ratio fertilizernya 4:3:5.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id/search?hl=en&source=hp&q=URIN+SAPI&meta=&btnG=Google+Search 28 April 2011
http://komunitas.duniasapi.com/tentang-kami/46-pupuk-organik-dari-urine-sapi.html
Panggabean D, Naswir, Oktoyournal. 2004. Peningkatan Produktivitas Lahan Melalui Vertikultur dan Pemanfaatan Urine Sapi yang telah Difermentasi Sebagai Nutrisi. Di dalam: Prosiding Seminar Sehari Hasil-hasil Penelitian Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh; Payakumbuh, 4 Mar 2004. Payakumbuh: Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. ISBN 979-98691-0-2.
Naswir. 2008. Rancangan Sistem Fertigasi Mikro Untuk Menunjang Pertanian Lahan Sempit. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.