makalah sejarah g30 spki word

10
ii MAKALAH SEJARAH G30 S/PKI Disusun Oleh: M. AZHAR SAFAWI KELAS XI SMA 1 BHAKTI NUSA LUBUK KEMPAS KECAMATAN PELANGIRAN RIAU 2014

Upload: dery-laskar-kahadari

Post on 03-Jul-2015

209 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah sejarah g30 spki word

ii  

MAKALAH

SEJARAH G30 S/PKI

Disusun Oleh:

M. AZHAR SAFAWI

KELAS XI

SMA 1 BHAKTI NUSA LUBUK KEMPAS

KECAMATAN PELANGIRAN

RIAU 2014

Page 2: Makalah sejarah g30 spki word

i  

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,

kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

Makalah Sejarah G30 S/PKI dengan baik.

Adapun makalah Makalah Sejarah G30 S/PKI ini telah saya usahakan semaksimal

mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar

pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan

baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang

dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin

member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah Sejarah

ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Sejarah G30 S/PKI ini

dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap

pembaca.

Lubuk Kempas, Mei 2014

Penyusun

Page 3: Makalah sejarah g30 spki word

ii  

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Pengertian ...................................................................................................... 1

B. Latar Belakang ............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Peristiwa ......................................................................................................... 2

B. Korban............................................................................................................ 2

C. Pasca kejadian ................................................................................................ 3

D. Penangkapan dan pembantaian ...................................................................... 4

E. Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) .................................................. 4

F. Pertemuan Jenewa, Swiss .............................................................................. 4

G. Peringatan ...................................................................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Makalah sejarah g30 spki word

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian

G 30 S PKI adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada tanggal 30 September sampai 1

Oktober 1965 di mana enam perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang

lainnya dibunuh dalam suatu usaha kudeta (pengambilan kekuasaan) yang kemudian

dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia.

B. Latar Belakang

Di akhir 1964 dan permulaan 1965 ribuan petani bergerak merampas tanah yang

bukan hak mereka. Bentrokan-bentrokan besar terjadi antara polisi dan para pemilik

tanah. Pada permulaan 1965, para buruh mulai menyita perusahaan-perusahaan karet dan

minyak milik Amerika Serikat.

Page 5: Makalah sejarah g30 spki word

2  

BAB II

PEMBAHASAN

A. Peristiwa

1. Isu Dewan Jenderal

Pada saat-saat genting sekitar bulan September 1965 muncul isu adanya Dewan

Jenderal, yang mengungkapkan bahwa para petinggi Angkatan Darat tidak puas

terhadap Soekarno dan berniat untuk menggulingkannya. Menanggapi isu ini,

Soekarno memerintahkan pasukan Cakrabirawa untuk menangkap dan membawa

mereka untuk diadili. Namun secara tak terduga, dalam operasi penangkapan tersebut

para jenderal tersebut terbunuh.

2. Isu Dokumen Gilchrist

Dokumen Gilchrist diambil dari nama duta besar Inggris untuk Indonesia, Andrew

Gilchrist. Beredar hampir bersamaan waktunya dengan isu Dewan Jenderal. Dokumen

ini oleh beberapa pihak dianggap pemalsuan. Di bawah pengawasan Jenderal

Agayant dari KGB Rusia, dokumen ini menyebutkan adanya "Teman Tentara Lokal

Kita" yang mengesankan bahwa perwira-perwira Angkatan Darat telah dibeli oleh

pihak Barat. Kedutaan Amerika Serikat juga dituduh memberi daftar nama anggota

PKI kepada tentara untuk "ditindaklanjuti".

3. Isu Keterlibatan Soeharto

Menurut isu yang beredar, Soeharto saat itu menjabat sebagai Pangkostrad

(Panglima Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat) tidak membawahi pasukan.

B. Korban

Keenam pejabat tinggi yang dibunuh tersebut adalah:

1. Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf

Komando Operasi Tertinggi)

2. Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang

Administrasi)

3. Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang

Perencanaan dan Pembinaan)

4. Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen)

5. Brigjen TNI Donald Issac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang

Logistik)

Page 6: Makalah sejarah g30 spki word

3  

6. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal

Angkatan Darat)

Jenderal TNI Abdul Harris Nasution yang menjadi sasaran utama, selamat dari upaya

pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan

beliau, Lettu CZI Pierre Andreas Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.

Selain itu beberapa orang lainnya juga turut menjadi korban:

a. Bripka Karel Satsuin Tubun (Pengawal kediaman resmi Wakil Perdana Menteri II

dr.J.Leimena)

b. Kolonel Katamso Darmokusumo (Komandan Korem 072/Pamungkas,

Yogyakarta)

c. Letkol Sugiyanto Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem 072/Pamungkas,

Yogyakarta)

Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di Pondok Gede, Jakarta yang

dikenal sebagai Lubang Buaya. Mayat mereka ditemukan pada 3 Oktober.

C. Pasca kejadian

Pasca pembunuhan beberapa perwira TNI Angkatan Darat, PKI mampu menguasai

dua sarana komunikasi vital, yaitu studio RRI di Jalan Merdeka Barat dan Kantor

Telekomunikasi yang terletak di Jalan Merdeka Selatan. Melalui RRI, PKI menyiarkan

pengumuman tentang Gerakan 30 September yang ditujukan kepada para perwira tinggi

anggota “Dewan Jenderal” yang akan mengadakan kudeta terhadap pemerintah.

Diumumkan pula terbentuknya “Dewan Revolusi” yang diketuai oleh Letkol Untung

Sutopo. Di Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta, PKI melakukan pembunuhan terhadap

Kolonel Katamso (Komandan Korem 072/Yogyakarta) dan Letnan Kolonel Sugiyono

(Kepala Staf Korem 072/Yogyakarta). Mereka diculik PKI pada sore hari 1 Oktober

1965. Kedua perwira ini dibunuh karena secara tegas menolak berhubungan dengan

Dewan Revolusi. Pada tanggal 1 Oktober 1965 Sukarno dan sekretaris jendral PKI Aidit

menanggapi pembentukan Dewan Revolusioner oleh para "pemberontak" dengan

berpindah ke Pangkalan Angkatan Udara Halim di Jakarta untuk mencari perlindungan.

Pada tanggal 6 Oktober, Sukarno mengimbau rakyat untuk menciptakan "persatuan

nasional", yaitu persatuan antara angkatan bersenjata dan para korbannya untuk

penghentian kekerasan. Biro Politik dari Komite Sentral PKI segera menganjurkan semua

Page 7: Makalah sejarah g30 spki word

4  

anggota dan organisasi-organisasi massa untuk mendukung "pemimpin revolusi

Indonesia" dan tidak melawan angkatan bersenjata.

D. Penangkapan dan pembantaian

Dalam bulan-bulan setelah peristiwa ini, semua partai kelas buruh yang diketahui,

ratusan ribu pekerja, dan petani Indonesia dibunuh atau dimasukkan ke kamp-kamp

tahanan untuk disiksa dan diinterogasi. Pembunuhan-pembunuhan ini terjadi di Jawa

Tengah (bulan Oktober), Jawa Timur (bulan November) dan Bali (bulan Desember).

Berapa jumlah orang yang dibantai tidak diketahui dengan persis (perkiraan yang

konservatif menyebutkan 500.000 orang, sementara perkiraan lain menyebut dua sampai

tiga juga orang). Namun diduga setidaknya satu juta orang menjadi korban dalam

bencana enam bulan yang mengikuti kudeta itu. Dihasut dan dibantu oleh tentara,

kelompok-kelompok pemuda dari organisasi-organisasi muslim sayap-kanan seperti

barisan Ansor NU dan Tameng Marhaenis PNI melakukan pembunuhan-pembunuhan

massal, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ada laporan-laporan bahwa Sungai

Brantas di dekat Surabaya menjadi penuh mayat-mayat sampai di tempat-tempat tertentu

sungai itu "terbendung mayat". Pada akhir 1965, antara 500.000 dan satu juta anggota-

anggota dan pendukung-pendukung PKI telah menjadi korban pembunuhan dan ratusan

ribu lainnya dipenjarakan di kamp-kamp konsentrasi, tanpa adanya perlawanan sama

sekali.

E. Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret)

Lima bulan setelah itu, pada tanggal 11 Maret 1966, Sukarno memberi Suharto

kekuasaan tak terbatas melalui Surat Perintah Sebelas Maret. Ia memerintah Suharto

untuk mengambil "langkah-langkah yang sesuai" untuk mengembalikan ketenangan dan

untuk melindungi keamanan pribadi dan wibawanya. Kekuatan tak terbatas ini pertama

kali digunakan oleh Suharto untuk melarang PKI. Kepemimpinan PKI terus mengimbau

massa agar menuruti kewenangan rejim Sukarno-Suharto. Aidit, yang telah melarikan

diri, ditangkap dan dibunuh oleh TNI pada tanggal 24 November, tetapi pekerjaannya

diteruskan oleh Sekretaris Kedua PKI, Nyoto.

F. Pertemuan Jenewa, Swiss

Menyusul peralihan kekuasaan ke tangan Suharto, diselenggarakanlah pertemuan

antara para ekonom orde baru dengan para CEO korporasi multinasional di Swiss.

Page 8: Makalah sejarah g30 spki word

5  

Korporasi multinasional diantaranya diwakili perusahaan-perusahaan minyak dan bank,

General Motors, Imperial Chemical Industries, British Leyland, British American

Tobacco, American Express, Siemens, Goodyear, The International Paper Corporation,

US Steel, ICI, Leman Brothers, Asian Development Bank, dan Chase Manhattan.

Kebijakan ekonomi pro liberal sejak saat itu diterapkan.

G. Peringatan

Sesudah kejadian tersebut, 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan

30 September. Hari berikutnya, 1 Oktober, ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Pada masa pemerintahan Soeharto, biasanya sebuah film mengenai kejadian tersebut juga

ditayangkan di seluruh stasiun televisi di Indonesia setiap tahun pada tanggal 30

September. Selain itu pada masa Soeharto biasanya dilakukan upacara bendera di

Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya dan dilanjutkan dengan tabur bunga di

makam para pahlawan revolusi di TMP Kalibata. Namun sejak era Reformasi bergulir,

film itu sudah tidak ditayangkan lagi dan hanya tradisi tabur bunga yang dilanjutkan.

Pada 29 September - 4 Oktober 2006, diadakan rangkaian acara peringatan untuk

mengenang peristiwa pembunuhan terhadap ratusan ribu hingga jutaan jiwa di berbagai

pelosok Indonesia. Acara yang bertajuk "Pekan Seni Budaya dalam rangka memperingati

40 tahun tragedi kemanusiaan 1965" ini berlangsung di Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Indonesia, Depok. Selain civitas academica, Universitas Indonesia, acara itu juga dihadiri

para korban tragedi kemanusiaan 1965, antara lain Setiadi, Murad Aidit, Haryo Sasongko,

dan Putmainah.

Page 9: Makalah sejarah g30 spki word

6  

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Peristiwa G 30 S PKI adalah peristiwa berdarah bunuh membunuh yang tidak

jelas kepastiannya, dalam peristiwa ini 6 jendral tewas dan PKI dituduh sebagai

pembunuhnya. Kronologinya akan dibahas pada poin-poin di bawah.

2. Menurut isu beredar, ada kabar bahwa para jenderal tidak puas dengan

pemerintahan Soekarno, kabar ini disebut Isu Dewan Jenderal, menurut isu

beredar, kemudian digerakan pasukan Cakrabirawa untuk menangkap dan

mengadili mereka, namun dalam proses penangkapan, secara tak terduga mereka

terbunuh pada tanggal 30 September 1965.

3. Menurut isu, setelah ke enam jenderal terbunuh, tersebarlah tuduhan bahwa PKI

yang membunuh para jenderal tersebut.

4. Menurut isu, untuk menyikapi tuduhan atas PKI tersebut, diberantaslah PKI yang

dianggap ingin mengudeta pemerintahan. Banyak anggota-anggota PKI yang

terbunuh, juga banyak orang-orang kita yang terbunuh oleh PKI, semua itu terjadi

pasca terbunuhnya jenderal pada 30 September 1965

5. Sampai akhirnya, lima bulan setelah itu, keluarlah Supersemar (Surat Perintah

Sebelas Maret). Sukarno memberi Suharto kekuasaan tak terbatas melalui Surat

Perintah sebelas Maret. Semua pihak, terutama Soekarno berharap semoga aksi

bunuh membunuh pasca kejadian 30 September 1965, itu segera selesai

6. Sesudah kejadian tersebut, 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan

Gerakan 30 September. Hari berikutnya, 1 Oktober, ditetapkan sebagai Hari

Kesaktian Pancasila. Isu mengenai peristiwa G 30 S PKI, dari mulai tuduhan-

tuduhan kudeta sampai kematian para jenderal tidak begitu jelas, hanya Allah

yang tau apa yang terjadi sebenarnya, saya hanya copy paste dan mengedit dari

beberapa sumber. Waullahua’lam bis sawaf

Page 10: Makalah sejarah g30 spki word

7  

DAFTAR PUSTAKA

http://sejarah.kompasiana.com/2011/12/31/g30spki-dalam-berbagai-versi/

http://newhistorian.wordpress.com/2006/11/16/catatan-kronologis-sekitar-peristiwa-

gerakan-g30-spki/

http://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psy-

ab&q=kronologi+peristiwa+g+30+s%2Fpki+1965&oq=kronologi+peristiwa+g+30+s

%2Fpki+1965&aq=f&aqi=&aql=&gs_l=hp.3...848179.850311.4.850596.10.10.0.0.0.

1.271.1952.0j7j3.10.0...0.0.voeVBXcYv5U&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.

osb&fp=24f06dbbdf476d23&biw=1366&bih=631

http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_30_September