makalah rs tipe d

9
BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan suatu institusi Padat modal, padat karya, padat teknol ogi dan pad at kon fli k. dal am memangun rumah saki t ia ya ya ng diperlukan sangat esar, alat!alatnya mahal, "ontohnya #T!s"an kurang leih $ milyar. %ang erikut Padat karya. Padat karya meru&uk pada anyak profesi yang ada di rumah sakit. Ada dokter, pera'at, Apot eker, idan, dan ada &uga te na ga ! te na ga non me di s, tapi e kr &a di ruma h saki t. ad a di a gi an administrasi, ada &uga pada agian keuangan rumah sakit. Kemudian padat teknologi, "ontohnya alat ()G, atat untuk diagnosti", setiap saat meningkat, euah, dan peruahannya sangat "epat. *al ini perlu unt uk dok ter men dia gno sis penya kit sea gai faktor penun&ang dia gno sis dokter. +an terakhir padat konflik. +i Rumah sakit, konflik isa timul isa orang ! perorang atau kelompok dengan kelompok, antar agian, ahkan antar  profesi. Bayangkan kalau misalnya konflik itu ter&adi. adi, diharuskan orang yang eker&a di rumah sakit dimanapun agiannya harus saling memahami dan mengerti agar pasien isa tertolong, dan pasien dapat kemali ke rumah dengan aik, karena tu&uan mereka datang ke rumah sakit untuk mendapatkan sehat, ukan sealiknya. )el ain anya k pad atny a, Rumah sakit &ug a an ya k tip eny a, sala h satunya tipe +. Bertolak dari hal!hal di atas maka perlu untuk diketahui seluk!  eluk dari Rumah sakit, dalam hal ini rumah )akit tipe +.  B. T((AN PEN(L- )AN . /enget ahu i def ini si Ru mah )akit ti pe + 0. /enget ahu i )tr ukt ur Ru mah )akit ti pe + 1. /enget ahui )um er day a /anu sia Rumah sakit tipe + $. /enget ahu i Pera lata n ! perala tan Ru mah sa kit ti pe +

Upload: marlon-soselisa

Post on 19-Oct-2015

485 views

Category:

Documents


59 download

TRANSCRIPT

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Rumah sakit merupakan suatu institusi Padat modal, padat karya, padat teknologi dan padat konflik. dalam membangun rumah sakit biaya yang diperlukan sangat besar, alat-alatnya mahal, contohnya CT-scan kurang lebih 4 milyar. Yang berikut Padat karya. Padat karya merujuk pada banyak profesi yang ada di rumah sakit. Ada dokter, perawat, Apoteker, bidan, dan ada juga tenaga- tenaga non medis, tapi bekrja di rumah sakit. ada di bagian administrasi, ada juga pada bagian keuangan rumah sakit. Kemudian padat teknologi, contohnya alat USG, atat untuk diagnostic, setiap saat meningkat, beubah, dan perubahannya sangat cepat. Hal ini perlu untuk dokter mendiagnosis penyakit sebagai faktor penunjang diagnosis dokter. Dan terakhir padat konflik. Di Rumah sakit, konflik bisa timbul bisa orang - perorang atau kelompok dengan kelompok, antar bagian, bahkan antar profesi. Bayangkan kalau misalnya konflik itu terjadi. Jadi, diharuskan orang yang bekerja di rumah sakit dimanapun bagiannya harus saling memahami dan mengerti agar pasien bisa tertolong, dan pasien dapat kembali ke rumah dengan baik, karena tujuan mereka datang ke rumah sakit untuk mendapatkan sehat, bukan sebaliknya.Selain banyak padatnya, Rumah sakit juga banyak tipenya, salah satunya tipe D. Bertolak dari hal-hal di atas maka perlu untuk diketahui seluk-beluk dari Rumah sakit, dalam hal ini rumah Sakit tipe D.B. Tujuan penulisan

1. Mengetahui definisi Rumah Sakit tipe D2. Mengetahui Struktur Rumah Sakit tipe D3. Mengetahui Sumber daya Manusia Rumah sakit tipe D4. Mengetahui Peralatan - peralatan Rumah sakit tipe DBAB II. PEMBAHASAN

A. DEFINISI

Menurut UU RS No. 44 tahun 2009, Psl. 1, Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.Rumah sakit Tipe D adalah Rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 (dua) Spesialis dasar, dan tidak ada spesialis penunjang medik. Minimal Spesialis Penyakit Dalam, dan salah satu dari spesialis obstetri-ginekologi atau spesialis anak. B. STRUKTUR RUMAH SAKIT TIPE D[1]Rumah sakit Tipe D adalah Rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 (dua) Spesialis dasar, dan tidak ada spesialis penunjang medik. Minimal Ada ruangan-ruangan antara lain:

C. SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT TIPE D[2]Rumah sakit Tipe D terdiri dari :

1. Direktur.Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan kesehatan. Tugas-tugasnya antarta lain:

a. Melaksanakan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan, menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas,

b. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D, memberi saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan, mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan;

c. menyelenggarakan pelayanan medis;

d. menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis;

e. menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan;

f. menyelenggarakan pelayanan rujukan;

g. menyelenggarakan admistrasi umum dan keuangan;

h. melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D;

i. membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan termasuk memberikan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3); dan

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya. 2. Subbagian Tata Usaha. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga, umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan dan pelaporan, dan Dalam menyelenggarakan tugasnya Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. pengelolaan urusan rumah tangga;

b. pengelolaan urusan umum dan kepegawaian;

c. pengelolaan keuangan; dan

d. pengelolaan perencanaan dan pelaporan. Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan urusan rumah tangga, umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan dan pelaporan. Penjabarannya antara lain:

a. mengoordinasikan penyiapan perumusan bahan kebijakan teknis Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D;

b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

c. mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan;

d. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas ketatausahaan dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi;

e. memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan;

f. mengoordinasikan penyiapan laporan kinerja dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D;

g. menyelenggarakan urusan rumah tangga, umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan dan pelaporan;

h. menyelenggarakan manajemen umum meliputi urusan umum, ketatausahaan, kerumahtanggaan dan perlengkapan;

i. mengelola administrasi dan pembinaan pegawai;

j. mengelola keuangan yang meliputi menyiapkan bahan rencana anggaran belanja, pembukuan anggaran, verifikasi serta perbendaharaan;

k. mengelola administrasi surat menyurat, pengarsipan, perawatan dan perbekalan rumah tangga;

l. melakukan monitoring dan evaluasi kinerja ketatausahaan;

m. membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan termasuk memberikan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3); dan

n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

3. Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan. Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan mempunyai tugas pokok mengoordinasikan kebutuhan pelayanan medis, pelayanan asuhan keperawatan, etika, dan mutu pelayanan, serta kegiatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan melakukan pemantauan penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan medis, pengawasan dan pengendalian penerimaan serta pemulangan pasien. Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan mempunyai tugas pokok memimpin pengoordinasian kebutuhan pelayanan medis, pelayanan asuhan keperawatan, etika dan mutu pelayanan, serta kegiatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan, melakukan pemantauan penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan medis, pengawasan dan pengendalian penerimaan serta pemulangan pasien. Penjabaran tugas pokok kepala seksi Pelayanan medik adalah sebagai berikut:

a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan medis dan keperawatan;

b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

c. memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan;

d. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan;

e. mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan;

f. melaksanakan koordinasi dan menyusun semua kebutuhan pelayanan medis;

g. melaksanakan dan pemantauan penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan medis;

h. melaksanakan kegiatan promosi kesehatan;

i. melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan;

j. mengawasi dan mengendalikan penerimaan pasien pada instalasi yang langsung menangani pasien;

k. mengawasi dan mengendalikan pemulangan pasien;

l. melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan;

m. membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan termasuk memberikan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3); dan

n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

4. Kepala Seksi Penunjang MedikSeksi Penunjang Medik mempunyai tugas pokok mengoordinasikan, merencanakan kebutuhan pelayanan penunjang medis, melaksanakan kegiatan pengumpulan data dan informasi (Sistem Informasi dan Manajemen Rumah Sakit). Kepala Seksi Penunjang Medik mempunyai tugas pokok memimpin pengoordinasian, perencanaan kebutuhan pelayanan penunjang medis, dan melaksanakan kegiatan pengumpulan data dan informasi (Sistem Informasi dan Manajemen Rumah Sakit). Penjabaran tugas pokoknya, antara lain: a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penunjang medis;

b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

c. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Penunjang Medik;

d. memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan;

e. mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan;

f. merencanakan dan melaksanakan pemenuhan kebutuhan penunjang pelayanan;

g. melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan pemeliharaan sarana sarana dan prasarana fisik gedung, dan perlengkapannya serta pemeliharaan peralatan elektromedis.

h. melaksanakan pengawasan dan pengamanan lingkungan yang meliputi kegiatan pengelolaan sanitasi kesehatan lingkungan, kebersihan, pengawasan dan pengamanan lingkungan rumah sakit.

i. melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Seksi Penunjang Medik;

j. membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan termasuk memberikan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3); dan

k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya

5. Kelompok Jabatan Fungsional. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang koordinator mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan fungsional di bidang masing-masing sesuai dengan keahliannya. Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala.

D. PERALATAN-PERALATAN RUMAH SAKIT TIPE D[3]Rumah sakit Tipe D adalah Rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 (dua) Spesialis dasar, dan tidak ada spesialis penunjang medik. Minimal Peralatan-peralatan rumah sakit tipe d Antara lain:BAB III. PENUTUPA. KesimpulanDari hasil telaah pustaka dan kajian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan, TBC adalah suatu infeksi bakteri menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang utama menyerang organ paru manusia, merupakan salah satu problem utama epidemiologi kesehatan didunia. Agent, Host dan Lingkungan merupakan faktor penentu yang saling berinteraksi, terutama dalam perjalanan alamiah epidemi TBC baik periode Prepatogenesis maupun Patogenesis. Interaksi tersebut dapat digambarkan dalam Bagan Segitiga Epidemiologi TBC.Kasus TBC di Maluku Mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni: 76 kasus, pada tahun 2012, sedangkan 72 kasus pada tahun 2011.B. SaranPenanggulangan TBC sebaiknya dilakukan sedini mungkin, untuk mencegah penyebaran yang lebih meluas lagiDAFTAR PUSTAKA

1. Rumah Sakit tipe D. [online]. 2012 Agst 3. [cited 2012 Agst 3];[1screen]. Available from:URL: http://boyolalikab.go.id/file/tupoksi2012/RSUD_D.pdf.2. Rumah Sakit tipe D. [online]. 2012 Agst 3. [cited 2012 Agst 3];[1screen]. Available from:URL: http://boyolalikab.go.id/file/tupoksi2012/RSUD_D.pdf3. Jas. [online]. 2012 June 24. [cited 2012 June 24];[1screen]. Available from: http://www.radarambon.co/read-20120321022131-wujudkan-maluku-bebas-tbc--berita_utama

9