makalah revitalisasi gerakan muhammadiyah kel.12

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah telah mencatat bahwa islam telah memberikan suatu kerangka bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban dunia. Sikap dan semangat ilmiah yang telah di bentuk oleh dunia islam pada abad pertengahan, melahirkan figure ensiklopedik dari berbagai ilmu pengetahuan. Peradaban dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan yang telah di capai Oleh kaum muslimin sebelumnya tidak nampak lagi bahkan kaum muslimin tampak statis dalam lapangan pemikiran, termasuk bidang pemikiran keagamaan. Sejak itu kondisi dunia islam dengan berbagi aspeknya menarik perhatian banyak kalangan. Dari pihak non muslim yang bersimpati berpandangan agar kaum muslimin itu bisa menyesuiakan diri dengan semangat kebudayaan modern. Bagaimana kaum muslimin dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda itu memahami ajaran islam untuk memecahkan persoalan-persoalan kini. Bahkan sebagian dari kelompon non muslim yang lebih ekstrim mengatakan bahwa kemungkinan yang ada untuk mengembalikan kejayaan islam adalah meninggalkan warisan lama dan memasukkan kebudayaan barat ke dalam kehidupan kaum muslimin. Kelompok ini mengganggap

Upload: ridwan-batutah

Post on 06-Aug-2015

557 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah Kel.12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah telah mencatat bahwa islam telah memberikan suatu kerangka

bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban dunia. Sikap dan semangat

ilmiah yang telah di bentuk oleh dunia islam pada abad pertengahan, melahirkan

figure ensiklopedik dari berbagai ilmu pengetahuan. Peradaban dan kemajuan di

bidang ilmu pengetahuan yang telah di capai  Oleh kaum muslimin sebelumnya

tidak nampak lagi bahkan kaum muslimin tampak statis dalam lapangan

pemikiran, termasuk bidang pemikiran keagamaan.

Sejak itu kondisi dunia islam dengan berbagi aspeknya menarik perhatian

banyak kalangan. Dari pihak non muslim yang bersimpati berpandangan agar

kaum muslimin itu bisa menyesuiakan diri dengan semangat kebudayaan

modern. Bagaimana kaum muslimin dengan latar belakang kebudayaan yang

berbeda itu memahami ajaran islam untuk memecahkan persoalan-persoalan

kini. Bahkan sebagian dari kelompon non muslim yang lebih ekstrim

mengatakan bahwa kemungkinan yang ada untuk mengembalikan kejayaan

islam adalah meninggalkan warisan lama dan memasukkan kebudayaan barat ke

dalam kehidupan kaum muslimin. Kelompok ini mengganggap bahwa setiap apa

yang di hasilkan barat identik kemajuan.

Dari kalangan kaum muslimin terdapat dua kelompok. Pertama, mereka

yang menyadari tentang keadaan kaum muslimin dan menilai kenyataan

pemahaman dari praktek keagamaan kini yang telah di anggap menyimpang dari

ajaran islam yang benar. Mereka berpendapat jika kaum muslimin kembali pada

prinsip ajaran islam dan mengegerakkan semangat islam dan mengegerakkan

semangat ijtihad dalam setiap proses pemikiran, maka kaum muslimin akan

memperoleh kembali kemajuan sebagai mana yang telah di capainya pada waktu

lampau. Kedua, mereka yang berpegang teguh pada warisan tradisi abad

pertengahan beranggapan bahwa apa yang telah di capai oleh ulama islam di

bidang pemikiran agama di nilai mutlak, dan tidak mungkin ada pemikiran lain

yang bisa menandinginya.

Page 2: Makalah Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah Kel.12

Di Indonesia, proses perubahan alam pikiran tentang islam, selain fakor

kondisi intern umat islam terjadi setelah terbukanya komunikasi yang luas

dengan Negara timur tengah yang menjadi pusat islam. Proses perubahan ini di

lakukan oleh individu dalam kelompok masyarakat yang ingin memperjuangkan

identitas dan prinsip ajaran islam di  tengah-tengah kehidupan bangsa Indonesia.

Usaha tersebut di realisir  dengan mendirikan organisasi tertentu. Di antara

organisasi ini, muhammdiyah di pandang memiliki peranan yang sangat penting

dalam menyebarkan ide-ide pembaharuan islam dan memiliki perngaruh yang

cukup kuat di kalangan masyarakat menengah Indonesia. (Din Syamsuddin )

B. Masalah

1. Bagaimana Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah.

Page 3: Makalah Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah Kel.12

BAB II

PEMBAHASAN

REVITALISASI GERAKAN MUHAMMADIYAH

A. Pengertian

Revitalisasi merupakan salah satu jenis atau bentuk perubahan

(transformasi) yang mengandung proses penguatan, meliputi peneguhan

terhadap aspek-aspek yang selama ini dimiliki (proses potensial) maupun dengan

melakukan pengembangan (proses aktual) menuju pada keadaan yang lebih baik

dan lebih maju dari kondisi sebelumnya. Revitaliasi sebagai proses perubahan

yang direncanakan meliputi tahapan-tahapan penataan, pemantapan, peningkatan

dan pengembangan yang dilakukan secara berkesinambungan.

Ideologi menurut M.Djindar Tamimi merupakan ajaran atau ilmu

pengetahuan yang secara sistematis dan menyeluruh membahas mengenai

gagasan atau gambaran dalam pikiran, untuk mendapatkan keyakinan mengenai

hidup dan kehidupan yang benar dan tepat.

Revitalisasi gerakan muhammadiyah dapat dimaknai sebagai proses

penguatan kembali sistem paham dan jati diri sesuai dengan prinsip-prinsip ideal

gerakan menuju pada tercapainya kekuatan muhammadiyah sebagai gerakan

islam yang menjalankan fungsi dakwah dan tajdid menuju terwujudnya

masyarakat islam yang sebenar-benarnya.

B. Langkah-langkah Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah

Melakukan penguatan seluruh aspek gerakan dan menggerakkan segenap potensi

Muhammadiyah dalam menjalankan amanat Muktamar dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Memperluas peran Muhammadiyah dalam dinamika kehidupan masyarakat di

aras lokal, nasional, dan global dengan menjalankan fungsi dakwah dan tajdid

serta mengembangkan ukhuwah dan kerjasama dengan semua pihak yang

membawa pada pencerahan dan kemaslahatan hidup.

Page 4: Makalah Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah Kel.12

2. Meneguhkan dan mewujudkan kehidupan Islami sesuai dengan paham agama

dalam Muhammadiyah yang mengedepankan uswah hasanah dan menjadi

rahmat bagi kehidupan.

3. Mengembangkan pemikiran Islam sesuai dengan prinsip Manhaj Tarjih dan

ijtihad yang menjadi acuan/pedoman Muhammadiyah.

4. Pengembangan infrastruktur dan perbaikan sistem pengelolaan organisasi

yang mampu menjalankan fungsi-fungsi gerakan dan semakin mengarah pada

pencapaian tujuan Muhammadiyah.

5. Mendinamisasi kepemimpinan Persyarikatan di semua tingkatan (Wilayah,

Daerah, Cabang, dan Ranting).

6. Peningkatan kualitas dan memperluas jaringan amal usaha Muhammadiyah

menuju tingkat kompetisi dan kepentingan misi Persyarikatan yang tinggi,

serta menjadikannya sebagai pelaksana usaha yang terikat dan memiliki

ketaatan pada kepemimpinan Persyarikatan.

7. Pengembangan model-model kegiatan/aksi yang lebih sensitif terhadap

kepentingan-kepentingan aktual/nnyata umat, masyarakat, dan dunia

kemanusiaan dengan pengelolaan yang lebih konsisten.

8. Menggerakkan seluruh potensi angkatan muda dan organisasi otonom

Muhammadiyah sebagai basis kader dan pimpinan Persyarikatan.

9. Meningkatkan bimbingan, arahan, dan panduan kepada seluruh tingkatan

pimpinan dan warga Muhammadiyah.

10. Menggerakkan kembali Ranting dan jama’ah sebagai basis gerakan

Muhammadiyah

Page 5: Makalah Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah Kel.12

C. Aspek Revitalisasi Gerakan

1. Revitalisasi Teologis

Revitalisasi teologis menyangkut ikhtiar merekonstruksi atau menafsir ulang

pemikiran-pemikiran dasar kegamaan (keislaman) dalam muhammadiyah

sebagaimana prinsip-prinsipnya tentang agama islam, dunia, ibadah sabilullah

dan ijtihad. Dalam revitalisasi teologis ini dapat dikaji ulang dan dirumuskan

epistemologi keislaman Muhammadiyah seperti tentang kalam (falsafah) atau

pandangan ke-Tuhanan, pandangan tentang Figh, dan pemikiran-pemikiran

keislaman lainnya.

2. Revitalisasi Ideologis

Revitalisasi ideologis menyangkut penyusunan ulang dan penguatan system

paham disertai langkah-langkah pelembagaannya yang menjadi landasan

membangun kesadaran dan ikatan kolektif dalam memperjuangkan gerakan

muhammadiyah. Pemikiran dasar kyai dahlan, duabelas lagkah dari kyai mas

Mansur, muqaddimah anggaran dasar, kepribadian muhammadiyah, matan

keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah, khittah perjuangan

muhammadiyah, dan pedoman hidup islami warga muhammadiyah

merupakan rujukan dasar sekaligus perlu disistematisasi dalam konsep

terpadu sehingga menjadi basis ideology gerakan muhammadiyah yang

mengikat seluruh anggota muhammadiya dalam melaksanakan gerakan.

Ketika dirasakan adanya krisis kemuhammadiyahan, maka krisis tersebt harus

dibaca dalam konteks pelemahan ideologis di kalangan muhammadiyah

karena tuntutan-tuntutan dan pertimbangan-pertimbangan yang biasanya

serba pragmatis.

3. Revitalisasi Pemikiran

Revitalisasi pemikiran menyangkut upaya mengembangkan wawasan

pemikiran seluruh anggota, termasuk kader dan pemimpin, baik mengenai

format pemikiran muhammadiyah sebagai gerakan islam yang bercorak

dakwah dan tajdid, maupun dalam memahami permasalahan-permasalahan

dan perkembangan kehidupan tingkat local, nasional, dan global. Dikotomi

Page 6: Makalah Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah Kel.12

yang keras tentang pemikiran literal versus liberal, pemurnian versus

pembaruan atau pengembangan , ekslusif versus inklusif, organisasi versus

alam pikiran, structural versus cultural menggambarkan masih

terperangkapnya sebagian kalangan dalam muhammadiyah mengenai

orientasi pemikiran pada wilayah orientasi atau paradigm yang sempit atau

terbatas. Sejauh menyangkut pemikiran perlu dijelaskan domain relativitas

setiap pemikiran agar tidak terjadi pengabsolutan setiap pe,ikiran, lebih-lebih

jika klaim pemikiran tertentu dijadikan alat pemukul dan saling menegaskan

terhadap pemikiran yang lain, sehingga yang terjadi ialah perebutan dominasi

dan bukan sikap tasamuh.

4. Revitalisasi Organisasi

Revitalisasi organisasi berkaitan dengan perbaikan-perbaikan system

pengelolaan kelembagaan persyarikatan seperti menyangkut penataan

struktur dan fungsi organisasi, birokrasi, pengelolaan dan pelayanan

administrasi, hingga pengembangan organisasi yang mengarah pada

peningkatan kualitas, efisiesnsi-efektivitas, dan menjadikan organisasi

sebagai instrument gerakan untuk kemajuan dan pencapaian tujuan

Muhammadiyah.

5. Revitalisasi Kepemimpinan

Revitalisasi kepemimpinan merupakan langkah penguatan kualitas fungsi

efektivitas pimpinan persyarikatan diseluruh lini, termasuk di lingkungan

organisasi otonom dan amal usaha, yang secara langsung menjadi kekuatan

dinamik dalam menggerakan muhammadiyah. Kepemimpinan

muhammadiyah juga tidak cukup dokonstruksi dengan idealis normative

semata seperti mengenai hak akhlaq dan standar-standar idela

kepemmimpinan, tetapi juga harus disertai format aktualisasi Kepemimpinan

yang nyata(bukan Kepemimpinan yang berumah diatas angin tetapi harus

membumi), karena kepemimpinan Muhammadiyah merupakan

kepemimpinan system dan bukan Kepemimpinan figure. Faktor figure pun

tidak dapat dikonstruksikan sekadar dari kejauhan sebagaimana konsep

Page 7: Makalah Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah Kel.12

kepemimpinan pesona Ratu adil. Keoemimpinan Muhammadiyah juga bukan

sekadar domain diniyyah (aspek-aspek kemampuan actual dalam mengelola

kehidupan yang di pimpin), sehingga dapat menjalankan misi kerisalahan

islam.

6. Revitalisasi amal usaha

Revitalisasi amal usaha menyangkut pengembangan kualitas amal usaha

Muhammadiyah diberbagai bidang yang dapat tumbuh diatas misi dan visi

gerakan sekaligus dapat memenuhi hajat hidup masyarakat. Amal usaha

Muhammadiyah bukan lading mencari nafkah bagi para penghuninya, tetapi

harus menjadi sarana atau media dakwah dan perwujudan misi Persyarikatan.

7. Revitalisasi Aksi

Revitalisasi aksi menyangkut pengembangan model-model kegiatan atau

aktivitas gerakan Muhammadiyah yang secara langsung dapat memenuhi

kepentingan masyarakat luas dengan misi dakwah dan tajdid seperti dalam

pemberdayaan ekonomi kaum miskin, advokasi kaum marjinal dan tertindas,

memperkuat, potensi dan peran masyarakat madani, advokasi lingkungan

hidup, resolusi konflik gerakan anti kekerasan, gerakan anti korupsi,

kegiatan-kegiatan pembinaan umat yang bercorak partisipatif, dan aktivitas

social masyarakat lainnya semangat etos Al-Ma’un

D. Peneguhan Kembali Gerakan Muhammadiyah

Kita Perlu melakukan peneguhan kembali gerakan Muhammadiya dikarenakan

adanya masalah perserikatan yaitu :

1. Longgarnya penjagaan identitas dan ideologi gerakan, sehingga lemah dalam

ikatan organisasi dan kolektivitas.

2. Lemahnya dinamika organisasi.

3. Mulai dirasakan kekurangan kader potensi untuk memenuhi kebutuhan

kepemimpinan

Page 8: Makalah Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah Kel.12

4. Terjadi perpindahan aktivitas-warga-kader persyarikatan ke jamaah lain

5. Amal usaha cenderung jalan sendiri / lepas kendali dari misi otoritas

persyarikatan

6. Beberapa amal usaha terutama pendidikan keadaannya amat memprihatinkan.

E. Solusi dalam Revitalisai Gerakan Muhammadiyah

1. Menggerakkan kembali Ranting dan jama’ah sebagai basis gerakan

Muhammadiyah

2. Menggerakkan kembali pengajian persyarikatan yang terstruktur

(terprogram), kurikulum jelas dan tersedia nara sumber yang kompeten.

3. Optimalisasi masjid wakaf muhammadiyah sebagai basis pembinaan warga

persyarikatan.

4. Menggerakkan seluruh potensi angkatan muda dan organisasi otonom

Muhammadiyah sebagai basis kader dan pimpinan Persyarikatan.

5. Pendataan kebutuhan kader (termasuk kader pengelola) cross cek dengan

ketersediaan/potensi yang ada.

6. Meningkatkan kwantitas dan kwalitas kegiatan pengkaderan formal.

Page 9: Makalah Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah Kel.12

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Revitalisasi gerakan muhammadiyah dapat dimaknai sebagai proses

penguatan kembali sistem paham dan jati diri sesuai dengan prinsip-prinsip ideal

gerakan menuju pada tercapainya kekuatan muhammadiyah sebagai gerakan

islam yang menjalankan fungsi dakwah dan tajdid menuju terwujudnya

masyarakat islam yang sebenar-benarnya.

B. Saran

Dengan adanya pembuatan makalah ini diharapkan kita semua dapat

mengetahui Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah.