makalah raktikum biologi kel 8
DESCRIPTION
Makalah Raktikum Biologi Kel 8TRANSCRIPT
MAKALAH RAKTIKUM BIOLOGI
JARINGAN MERISTEM
JARINGAN YANG MENGALAMI PEMBELAHAN
Oleh:
Kelas: E
Kel: 8
Merdina Yustimustiya 200110150026
Ismara Ayunda Ramadhina 200110150128
Syaiful Anwar 200110150130
Tio Ruby 200110150136
Riki Akbar Rosidin 200110150187
Hariz Riandy 200110150275
LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK UNGGAS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang sama bentuk dan fungsinya. Ilmu
yang mempelajari tentang jaringan disebut histology tumbuhan. Tumbuhan
yang uniseluler (satu sel) tentunya tidak mempunyai jaringan. Jaringan-
jaringan pada umumnya terdapat pada tumbuhan yang tingkat tinggi
perkembangannya. Semakin tinggi tingkat perkembangannya semakin jelas
pula adanya diferensiasi yang membentuk alat tubuh berlainan. Terjadinya
jaringan tumbuhan ialah karena adanya suatu sel-sel yang sedang
berlangsung, yang dalam hal ini sel-sel yang terjadi tetap melakukan
hubungan dengan erat antara satu dengan yang lainnya. Selanjutnya
pembentukan jaringan-jaringan tersebut sangat erat hubungannya pada
pembentukan berbagai alat pada tumbuhan (Tjitrosoepomo, 1989).
Jaringan pada tumbuhan terdiri dari jaringan muda (meristematik) dan
jaringan dewasa (permanen). Jaringan dewasa memiliki ciri-ciri bentuk sudah
tetap, tidak mengalami pembelahan, vakuola besar,mengalami penebalan dan
plasma sedikit. Sedangakan jaringan muda atau jaringan meristem memiliki
cirri-ciri yaitu terdiri dari sel-sel embrional, memiliki dinding yang tipis, kaya
akan plasma, vakuola-vakuola yang kecil, memiliki bentuk yang isodiametris
dan terletak di ujung akar, batang dan tunas. Beberapa tipe dari jaringan
meristem, yaitu meristem ujung, meristen interkalar, dan meristem lateral
(Gafur, 2001).
Pada beberapa tumbuhan terutama rumput-rumputan, perpanjangan batang
disebabkan oleh pembelahan sel-sel meristem yang terletak pada pangkal tiap
ruas daun dan pelepah daunnya. Daerah meristem ini disebut meristem
interkalar, karena meristem ini disisipkan di antara jaringan meristem primer
dewasa yang ada di atas dan di bawahnya. Meristem interkalar dapat tetap
aktif setelah sel-sel pada ruas di atasnya dewasa penuh. Pertumbuhan sel yang
dilaksanakan oleh meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang
berlangsung cepat dan biasanya sebelum munculnya bunga. Jaringan-jaringan
yang terbentuk oleh meristem interkalar ini serupa dengan jaringan yang
berasal dari meristem ujung. Oleh karena itu, digolongkan juga ke dalam
jaringan primer. Pada tumbuhan monokotil daur hidupnya hanya melibatkan
pertumbuhan primer saja, tetapi pada pertumbuhan lain terutama sebagian
besar dikotil, batang, dan akarnya mempertebal diri melalui proses yang
disebut pertumbuhan sekunder yang dimulai oleh meristem lateral atau
kambium. Kambium muncul dari jaringan meristem yang telah ada pada akar
dan batangserta membentuk jaringan sekunder pada bidang yang sejajar
dengan organ ini. Ada dua kambium yang dapat berkembang pada tumbuhan
sekunder, yaitu kambium pembuluh dan kambium felogen (kambium gabus).
Kambium pembuluh berperan dalam penebalan selama pertumbuhan
sekunder, sedangkan felogen menghasilkan lapisan pelindung (gabus). Gabus
ini terbentuk di bagian luar akar atau batang yang membesar ketika lapisan
permukaan primer (epidermis) rusak karena ketebalannya bertambah sebagai
akibat aktivitas kambium pembuluh (Anshari, 1997).
1.2 Maksud dan Tujuan
Untuk mengetahui dan menjelaskan pengertian jaringan meristem.
Untuk mengetahui dan menjelaskan ciri – ciri jaringan meristem.
Untuk mengetahui dan menjelaskan klasifikasi jaringan meristem.
Untuk memenuhi tugas kuliah praktikum biologi.
1.3 Identifikasi Masalah
Apa pengertian dari jaringan meristem yang terdapat pada tumbuhan.
Apa perbedaan bagian-bagian pada jaringan meristem
Apa perbedaan fungsi dari setiap jaringan meristem
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan merupakan kumpulan sel-sel yang mempunyai
bentuk dan fungsi yang sama, atau mempunyai bentuk berbeda tetapi
mempunyai fungsi yang sama, atau bentuk yang sama fungsi berbeda. Semua
jaringan tumbuhan umumnya dibagi menjadi dua tipe yaitu jaringan
meristematik dan jaringan permanen. Jaringan meristematik (muda) dan
jaringan permanen (dewasa) bersama-sama membentuk organ-organ
tumbuhan yaitu: akar, batang, daun, dan organ reproduksi (bunga,buah, dan
biji) yang keseluruhannya merupakan tubuh tumbuhan Angiospermae
(Barlian, 2005).
2.2 Pengertian Jaringan Meristem
` Jaringan Meristem (jaringan muda)
Meristem menurut asalnya terdiri atas meristem primer dan meristem
sekunder. Jaringan meristem biasanya tersusun dari sel-sel yang masih
embrional yaitu sel-sel yang masih aktif membelah.
Ciri-ciri dari jaringan meristem ini yaitu :
- Bentuk dan ukuran selnya sama
- Dinding selnya tipis
- Selnya penuh dengan protoplasma
- Isi sel tidak mengandung zat makanan
Jaringan meristem dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. Promeristem
Adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih berada
dalam masa embrional.
b. Meristem primer
Adalah jaringan meristem pada tumbuhan dewasa dan masih bersifat
membelah diri, sehingga merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio.
Terdapat pada ujung akar dan ujung batang sehingga disebut meristem apikal .
Aktivitasnya mengakibatkan batang dan akar tumbuh memanjang disebut
pertumbuhan primer . Ditemukan pada tumbuhan dikotil dan monokotil.
c. Meristem sekunder
Adalah jaringan meristem yang berasal dari meristem primer yang telah
mengadakan diferensiasi. Terdapat pada kambium dan kambium gabus.
Aktivitasnya mengakibatkan pertumbuhan sekunder yaitu menyebabkan
batang bertambah besar. Ditemukan pada tumbuhan dikotil.
Ada 2 macam kambium :
- Kambium vaskuler : kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan
(di antara phloem dan xylem).
- Kambium intervaskuler : kambium yang terdapat di antara dua berkas
pengangkutan/ di luar berkas pengangkutan (Gapur, 2001).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Jaringan Mersitem
Jaringan yang terus-menerus mengalami atau melakukan pembelah.
Sel-sel meristem membelah terus untuk menghasilkan sel-sel baru, beberapa
hasil pembelahan akan tetap berada dalam jaringan meristem yang disebut sel
inisial atau sel permulaan. Sedangkan sel-sel baru yang digantikan
kedudukannya oleh sel meristem disebut derivatif atau turunan. Proses
pertumbuhan dan spesialisasi secara morfo-fisiologi sel yang dihasilkan oleh
meristem disebut diferensiasi. Jaringan yang mengalami diferensiasi
Jaringan meristem adalah jaringan yang akan kehilangan karakteristik
embrioniknya dan menjadi dewasa/permanen
3.2 Ciri-ciri Jaringan Meristem
Ciri-ciri jaringan meristem:
- Sel-selnya muda, aktif melakukan pembelahan dan pertumbuhan
- Ukuran selnya kecil dan seragam
- Letak sel-sel rapat, tidak ada ruang antar sel
- Bentuk sel bervariasi: bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel tipis
- Banyak mengandung sitoplasma sebagai tempat terjadinya berbagai reaksi
- Memiliki inti sel satu atau lebih, inti sel relatif besar
- Vakuola kecil atau hampir tidak ada
3.3 Jaringan meristem diklasifikasikan berdasarkan beberapa criteria
a. Berdasarkan asal pembentukannya, meristem dibedakan menjadi
promeristem, meristem primer dan meristem sekunder.
1) Promeristem, jaringan yang ada pada saat tumbuhan masih dalam tingkat
embrio.
2) Meristem Primer
Meristem yang sel-selnya secara langsung berkembang dari sel-sel
embrionik, atau lanjutan dari kegiatan embrio/lembaga. Meristem primer,
misalnya pada ujung akar dan ujung batang, mengakibatkan pertumbuhan
primer berupa pertambahan tinggi. Daerah meristematik yang dibentuk
promeristem berupa: protoderma, prokambium dan meristem dasar
(ground meristem). Ketiganya inilah yang disebut sebagai meristem
primer. Protoderma akan membentuk jaringan epidermis. Prokambium akan
membentuk kambium fasikuler/intrafasikuler yang nantinya membentuk
jaringan pembuluh primer (xilem primer dan floem primer). Meristem dasar
akan membentuk jaringan dasar tumbuhan yang mengisi empulur maupun
korteks, misalnya parenkim, kolenkim dan sklerenkim.
3) Meristem Sekunder
Meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang sudah
mengalami diferensiasi dan menjadi bersifat embrional kembali. Contohnya
adalah kambium intervasis. Kambium interfasikuler berkembang dari
parenkim akar/batang yang terletak diantara xilem dan floem. Kambium
intervasis ke arah dalam akan menghasilkan xilem sekunder sedangkan ke
arah luar akan menghasilkan floem sekunder. Aktivitas ini menyebabkan
pertumbuhan pertumbuhan sekunder sehingga batang tumbuhan dapat
membesar (pada Dicotyledonae dan Gymnospermae). Selain itu terdapat
kambium gabus (felogen) yang mengembangkan periderm (jaringan gabus).
b. Berdasarkan letaknya, meristem dibedakan menjadi meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
1. Meristem apikal (ujung)
Meristem apikal terdapat pada ujung-ujung pokok batang dan cabang
serta ujung akar dan selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.
Pertumbuhan memanjang akibat aktifitas meristem apikal disebut
pertumbuhan primer dan jaringan yang terbentuk disebut jaringan primer.
2. Meristem interkalar (antara)
Meristem interkalar terdapat diantara jaringan dewasa. Contohnya
terletak pada pangkal tiap ruas pada batang tumbuhan yang berbuku-buku.
Aktivitas jaringan ini menyebabkan pertambahan panjang dan diameter ruas
batang. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah
rumput- rumputan (Gramineae).
3. Meristem lateral (samping)
Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan ke arah samping (membesar), terletak sejajar dengan permukaan organ. Contohnya adalah kambium dan kambium gabus. Kambium ini terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang.
BAB VI
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa
Dari makalah diatas dapat kami simpulkan, Jaringan meristem adalah
jaringan yang sel –selnya mampu membelah diri dengan cara mitosis secara
terus menerus ( bersifat embrional) untuk menambah jumlah sel – sel tubuh
pada tumbuhan.
Jaringan meristem memiliki ciri-ciri sebagai berikut, Bentuk dan
ukurannya selnya sama (kubus), Dinding Selnya Tipis, Selnya penuh dengan
protoplasma, Isi sel tidak mengandung zat makanan, Sel muda dan belum
mengalami diferensiasi dan spesialisasi, berdinding tipis, protoplasma banyak,
vakuola kecil, inti besar, plastida belum matang dan berbentuk sama ke segala
arah.
Jaringan meristem bermacam-macam, yaitu jaringan Promeristem,
Jaringan meristem primer, Jaringan meristem sekunder. Jika dilihat dari posisi
jaringan meristem dalam tubuh tumbuhan maka jaringan meristem dibagi
menjadi jaringan meristem apikal, intekalar dan lateral.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Anonim. 2003. Stuktur Tumbuhan. http://elearning.upnjatim.ac.id/course/MKK1101A/document/STUKTUR_TUMBUHAN.ppt?cidReq=MKK1101A. (diakses pada Rabu, 16 September 2015 pada pukul 15:40).
Alim, Tanri. 2013. Jaringan Meristem. http://www.biologi-sel.com/2013/04/jaringan-meristem.html. (diakses pada Rabu, 16 September 2015 pada pukul 18:30).