makalah pusat investasi

8
A PENGERTIAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban yang ada dalam organisasi. Istliah akuntansi pertanggungjawaban ini akan mengarah pada proses akuntansi yang melaporkan sampai bagaimana baiknya manajer pusat pertanggungjawaban dapat memanage pekerjaan yang langsung dibawah pengawasannya dan yang merupakan tanggungjawabnya atau suatu sistem yang mengukur rencana dan tindakan dari setiap pusat pertanggungjawaban. Menurut Hansen, Mowen (2005:116) definisi akuntansi pertanggungjawaban adalah sebagai berikut: ”Akuntansi pertanggungjawaban adalah Sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka.” Sedangkan akuntansi pertanggungjawaban menurut LM Samryn (2001: 258) adalah sebagai berikut : “Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang digunakan untuk mengukur kinerja setiap pusat pertanggungjawaban sesuai dengan informasi yang dibutuhkan manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka sebagai bagian dari sistem pengendalian manajemen. B PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN Pengertian Pusat Pertanggungjawaban Pusat pertanggungjawaban ialah setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas yang dilakukan atau unit organisasi yang dipirnpinnya. Dalam kaitan ini, suatu organisasi terdiri dari kumpulan dari beberapa pusat pertanggungjawaban. Keseluruhan pusat pertanggungjawaban

Upload: erlizaty

Post on 01-Jan-2016

1.824 views

Category:

Documents


140 download

DESCRIPTION

makalah akuntansi manajemen pusat investasi

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PUSAT INVESTASI

A      PENGERTIAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen

dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pusat-pusat

pertanggungjawaban yang ada dalam organisasi. Istliah akuntansi pertanggungjawaban

ini akan mengarah pada proses akuntansi yang melaporkan sampai bagaimana baiknya

manajer pusat pertanggungjawaban dapat memanage pekerjaan yang langsung dibawah

pengawasannya dan yang merupakan tanggungjawabnya atau suatu sistem yang

mengukur rencana dan tindakan dari setiap pusat pertanggungjawaban.

Menurut Hansen, Mowen (2005:116) definisi akuntansi pertanggungjawaban adalah

sebagai berikut: ”Akuntansi pertanggungjawaban adalah Sistem yang mengukur

berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi

yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban

mereka.” Sedangkan akuntansi pertanggungjawaban menurut LM Samryn (2001: 258)

adalah sebagai berikut : “Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem

akuntansi yang digunakan untuk mengukur kinerja setiap pusat pertanggungjawaban

sesuai dengan informasi yang dibutuhkan manajer untuk mengoperasikan pusat

pertanggungjawaban mereka sebagai bagian dari sistem pengendalian manajemen.

B      PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN

      Pengertian Pusat Pertanggungjawaban

Pusat pertanggungjawaban ialah setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin oleh

seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas yang dilakukan atau unit

organisasi yang dipirnpinnya. Dalam kaitan ini, suatu organisasi terdiri dari kumpulan

dari beberapa pusat pertanggungjawaban. Keseluruhan pusat pertanggungjawaban ini

membentuk jenjang hirarki dalam organisasi tersebut. Pada tingkatan yang terendah

bentuk dan pusat pertanggungjawaban ini kita dapatkan sebagai seksi, regulernya

bergilir, serta unit-unit kerja lainnya, Pada tingkatan yang lebih tinggi pusat

pertanggungjawaban dibentuk dalam departernen-departemen ataupun divisi-divisi.

Biasanya istilah pusat pertanggungjawaban hanya kita terapkan untuk unit-unit kecil

dalam organisasi ataupun unit-unit kerja yang terletak pada tingkat bawah dalam suatu

lingkup organisasi.

Page 2: MAKALAH PUSAT INVESTASI

Terdapat empat pusat pertanggungjawaban:

1. Pusat Biaya (Cost Centre)

Yaitu pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur berdasarkan biaya.

2. Pusat Pendapatan (Revenue Centre)

Yaitu pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur berdasarkan pendapatan.

3. Pusat Laba (Profit Centre)

Yaitu pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur berdasarkan pendapatan

dan biaya.

4. Pusat Investasi (Investment Centre)

Yaitu pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur berdasarkan pendapatan,

biaya dan investasi.

Pusat Pertanggungjawaban Investasi

Pusat Investasi

merupakan pusat pertanggungjawaban yang bertugas untuk mengatur investasi guna

mencapai laba yang seoptimal mungkin. Kewenangan Pusat Investasi adalah menyangkut

pengelolaan laba (yang terdiri atas pendapatan dan biaya) serta mengelola aset yang

dipergunakan untuk memperoleh laba. Dengan demikian, Pusat Investasi diukur prestasinya

berdasarkan perbandingan antara laba yandiperoleh dengan aset (investasi) yang

dipergunakan.

Tujuan pengukuran prestasi suatu pusat investasi, adalah :

1. Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan mengenai

investasi yang digunakan oleh manajer divisi dan memotivasi mereka untuk melakukan

keputusan yang tepat.

Page 3: MAKALAH PUSAT INVESTASI

2. Mengukur prestasi divisi sebagai kesatuan usaha yang berdiri sendiri.

3. Menyediakan alat perbandingan prestasi antar divisi untuk penentuan alokasi sumber

ekonomi.

Informasi dari Pusat Investasi dapat digunakan memotivasi Manajer Divisi dalam :

1. Menghasilkan laba yang memadai dengan wewenang mengambil keputusan tentang

sumber ekonomi dan fasilitas fisik yang digunakan.

2. Mengambil keputusan untuk menambah investasi bila investasi tersebut memberikan

kembalian (return) yang memadai.

3. Mengambil keputusan untuk melepas/mengurangi investasi yang tidak memberikan

kembalian (return) yang memadai.

Bentuk Pusat Investasi

Bentuk pusat investasi adalah Kantor Pusat Perusahaan atau Unit Bisnis Strategis maupun

Divisi yang diberi wewenang atau kebijakan maksimum dalam menentukan keputusan operasi

yang tidak hanya berjangka pendek, tetapi juga tingkat (besarnya) dan tipe (jenis) investasi.

Masalah yang timbul pada Pusat Investasi adalah berkaitan dengan pengukuran dan tolok ukur

prestasi pusat investasi.

1. Pada umumnya tujuan manajer unit usaha adalah memperoleh laba yang

memuaskan dari investasi yang ditanamkan.

2. Laba yang yang diperoleh, berasal dari modal yang ditanam untuk memperoleh laba

tersebut.

Page 4: MAKALAH PUSAT INVESTASI

3. Makin besar modal yang ditanam belum tentu makin besar pula labanya.

Terdapat dua metode dalam mengukur prestasi Pusat Investasi. Pertama, pusat investasi

diukur prestasinya dengan menghitung laba yang diperoleh dengan investasinya (investment

base). Perhitungan ini disebut dengan Return on Investmen atau ROI. Kedua, pengukuran

prestasi dilakukan dengan menghitung Economic Value Added (EVA) yang sering disebut juga

sebagai residual income. Berikut ini adalah contoh penghitungan kedua metode tersebut

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PUSAT INVESTASI

Kita perlu membedakan antara evaluasi terhadap pusat investasi dan evaluasi

terhadap menejer yang mengelolanya. Kemampuan suatu divisi menghasilkan

suatu kinerja yang baik tidak terlepas dari upaya-upaya manajernya.

Manajer pusat investasi mengemban tanggung jawab atas pendapatan, baban

dan laba operasi terkendalikan  yang dihubungkan dengan investasi yang

digunakan.. Karena beban tersebut maka manajer pusat investasi memikul

tanggung jawab mendulang laba yang konsisten dengan besarnya aktiva yang

ditanamkan dalam divisinya.

Sebagian besar divisi perusahaan dapat diperlakukan sebagai pusat laba dan

sekaligus pusat investasi. Seandainya manajer divisi dapat mempengaruhi

secara signifikan keputusan-keputusan yang mempengaruhi investasi dalam

aktiva divisional yang dikendalikannya, maka divisi tersebut haruslah dianggap

sebagai pusat investasi. Apabila manajer divisi tidak dapat mempengaruhi

keputusan-keputusan investasi, maka divisi tersebut diperlakukan sebagai

pusat laba. Anak perusahaan biasanya diperlakukan sebagai pusat investasi.

Ukuran yang biasa digunakan adalah Return on Investment dan Residual

Income.

Return On Investment (ROI)

Divisi yang menjadi pusat investasi mempunyai laporan rugi-laba dan neraca

sendiri. Walaupun laba operasi merupakan ukuran kinerja pusat investasi yang

bermanfaat, ukuran ini tidaklah mencerminkan jumlah asset yang ditanamkan

dalam setiap pusat investasi. Karena manajer pusat investasi juga

Page 5: MAKALAH PUSAT INVESTASI

bertanggungjawab  untuk mengendalikan asset yang ditanam dalam pusat

pertanggungjawabannya, maka manajer harus memikul tanggungjawab atas

penggunaan asset tersebut.

ROI didifinisikan sebagai pendapatan operasi neto dibagi dengan rata-rata

aktiva operasional

R O I    = Laba Neto Operasi / Rata-Rata Aktiva Opersional

Laba Neto Operasi adalah pendapatan sebelum bunga dan pajak (EBIT) Aktiva

operasional mencakup kas, piutang, inventasir, bangunan/pabrik dan peralatan,

dan aktiva lain yang dipertahankan perusahaan dan digunakan untuk aktivitas

produktif.

Rumus ROI dapat dinyatakan sebagai berikut:

 

R O I            = Profit Margin      X          Perputaran Aktiva

 

Laba Neto Operasi                        Penjualan

=  ————————–     X    ——————————-

Penjualan                         Rata-rata Aset Operasi

Terdapat tiga cara yang dapat dilakukan oleh manajer pusat investasi untuk

menaikan ROI, yaitu:

1. Manajer pusat investasi dapat memangkas biaya guna meningkatkan

profit margin.

2. Mengurangi aktiva guna meningkatkan rasio perputaran aktiva.

3. Meningkatkan penjualan yang dengan sendirinya akan mengatrol laba

bersih.

Bagi perusahaan yang melaporkan laba terkendali secara terpisah dari laba

operasi bersih, maka kalkulasi tingkat imbalan haruslah memakai laba operasi

terkendali sebagai factor pembilang rumus ROI.

Kebaikan ROI:

Page 6: MAKALAH PUSAT INVESTASI

1. ROI mendorong manajer Devisi memperhatikan hubungan antara

penjualan, biaya dan investasi.

2. ROI mendorong manajer Devisi untuk menghemat biaya.

3. ROI mencegah investasi yang dipandang berlebihan, dalam hal ini

manajer akan mengurangi aktiva yang tidak produktif yang diharapkan akan

mengurangi biaya operasi.

Kelemahan ROI:

1. ROI mendorong manajer untuk tidak melakukan investasi yang

menurunkan ROI rata-rata Divisi meskipun investasi tersebut sebenarnya

akan menaikkan laba perusahaan secara keseluruhan.

2. ROI mendorong manajer untuk menfokuskan laba jangka pendek yang

akan merugikan perusahaan dalam jangka panjang.

Laba Residu

Adalah laba neto operasi yang diperoleh pusat investasi diatas kembalian

minimal dari aktiva operasional yang digunakan Tujuan penggunaan Laba

Residual atau nilai tambah ekonomis (Economis Value Added/EVA) adalah

memaksimalkan jumlah total laba redisu atau nilai tambah ekonomi, dan tidak

untuk memaksimalkan ROI secara keseluruhan.

Contoh:

PT LEWE mempunyai total nilai rata-rata aktiva operasional sebesar Rp.

25.000.000,- dengan laba operasi neto Rp.  5.000.000,- dan tingkat

pengembalian minimal yang ditetapkan 15%, maka besarnya laba residu dapat

dihitung:

Laba Neto Operasi                                 Rp. 5.000.000,-

Pengembalian Minimal 15 %

15% X Rp. 5.000.000,-                       Rp. 3.750.000,-

Laba Residu                                              Rp. 1.250.000,-

Kebaikan RI:

Page 7: MAKALAH PUSAT INVESTASI

1. Keunggulan utama dari RI adalah dapat diterimanya usulan investasi

yang telah ditolak dengan ROI, walaupun investasi tersebut dapat menaikan

laba perusahaan secara keseluruhan tetapi ROI rata-rata Divisi turun.

2. RI dapat menggunakan kembalian minimum yang berbeda-beda untuk

berbagai jenis aktiva.

Kelemahan RI:

1. RI, sebagaimana ROI dapat mendorong manajer untuk berpandangan

jangka pendek.

2. RI adalah ukuran profitabilitas absolut, hal ini akan menghasilkan

penilaian prestasi yang tidak adil apabila kedua  Divisi tersebut mempunyai

Investasi yang berbeda. Untuk mengatasinya maka diperlukan mengukur

Residual Return yang menghubungkan RI dengan Investasi.