makalah ppd 5

16

Click here to load reader

Upload: fadhly-thevenphycizzevil

Post on 11-Aug-2015

37 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

s

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah PPD 5

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah belajar dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang memiliki

keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sam lain.Belajar merupakan

sebuah proses perubaha tingkah laku individu. Belajar merupakan hal yang sangat

penting dan harus dijalani oleh setiap manusia.

Banyak teori belajar yang dapat digunakan para guru untuk berbagai keperluan

belajar dan proses pembelajaran. Diantaranya teori belajar Behaviorisme, Kognitivisme,

Humanistik, Sibernetik dan teori belajar Motivasi.

Teori belajar behaviorisme adalah teori yang memiliki konsep kunci bahwa setiap

perilaku manusia bisa dimanipulasi dan di kreasikan. Teori ini diperkuat oleh beberapa

ahli diantaranya Ivan Pavlov, Skinner, Bandura, Thorndike dan lain-lain.

Teori belajar Kognitivisme adalah teori yang umumnya dikaitkan dengan proses

belajar. Teori ini diperkuat jg beberapa ahli diantaranya Jean Piaget, Bruner, Ausebel.

Teori belajar Humanistik adalah teori ini berkaitan tentang kemampuan pribadi

dalam bereaksi terhadap lingkungan sekitar. Teori ini diperkuat oleh pendapat para ahli

diantaranya Carl Rogers, Maslow dan lain-lain.

Teori belajar Sibernetik adalah teori ini berkaitan tentang pemprosesan

informasi.teori ini diperkuat oleh Biehler dan Snowman, Baine, dan Tennyson.

Teori belajar Motivasi adalah teori ini berkaitan tentang dorongan yang

menggerakkan seseorang bertingkahlaku.teori ini diperkuat oleh beberapa ahli

diantaranya Mr Donald, Davies, Nasution dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan teori belajar ?

2. Jelaskan jenis-jenis teori belajar ?

3. Apa manfaat teori belajar ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

Page 2: Makalah PPD 5

1. Untuk mengetahui penjelasan dari teori belajar

2. Untuk mengetahui jenis-jenis teori belajar

3. Untuk mengetahui manfaat teori belajar

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Belajar

Menurut Witharington (1952. h. 165) “belajar merupakan perubahan kepribadian yang

dimanifestasikan sebagai pola-pola proses yng baru yang berbentuk keterampilan, sikap,

kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”. Atau belajar juga didefenisikan sebagai proses usaha

yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Sedangkan Teori adalah cara-cara atau metode yang digunakan untuk mempelajari atau

meneliti sesuatu dalam sesuatu proses pembelajaran. Jadi teori belajar dapat diartikan sebagai

cara-cara atau metode-metode yang digunakan untuk memahami tingkah laku individu yang

relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan.

B. Jenis-Jenis Teori Belajar

1. Teori Belajar Behaviorisme

Behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang memandang individu

hanya dari sisi fenomena jasmaniah dan mengabaikan aspek-aspek mental. Dengan kata

lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat,dan perasaan

individu dalam suatu belajar. Teori belajar behaviorisme menjelaskan belajar itu adalah

perubahan perilaku yang daapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret.

Page 3: Makalah PPD 5

Teori behaviorisme sangat menekankan perilaku atau tingkah laku yang dapat

diamati. Teori-teori dalam rumpun ini sangat berifat molekular karena memandang

kehidupan individu terdiri atas unsur-unsur seperti halnya molekul-molekul. Ada

beberapa ciri dari rumpun teori ini yaitu:

a. Mengutamakan unsur-unsur atau bagian-bagian terkecil

b. Bersifat mekanistik

c. Menekankan peranan lingkungan

d. Mementingkan pembentukan reaksi atau respon

e. Menekankan pentingnya latihan

Kelebihan dari teori Behaviorisme adalah:

1. Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar

2. Metode behavioristik ini sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang

menbutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti:

kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleksi, daya tahan, dan sebagainya.

3. Guru tidak banyak memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar mandiri.

Jika menemukan kesulitan baru ditanyakan kepada guru yang bersangkutan

4. Teori ini cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan

dominansi peran orang dewasa , suka mengulangi dan harus dibiasakan , suka meniru

dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau

pujian.

Kekurangan dari teori Behaviorisme adalah:

1. Sebuah konsekuensi bagi guru, untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk

yang sudah siap

2. Tidak setiap mata pelajaran bisa menggunakan metode ini

3. Penerapan teori behavioristik yang salah dalam suatu situasi pembelajaran juga

mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan

bagi siswa yaitu guru sebagai sentral, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu

arah, guru melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari murid.

Page 4: Makalah PPD 5

4. Murid berperan sebagai pendengar dalam proses pembelajaran dan menghafalkan

apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif

5. Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh para tokoh behavioristik justru

dianggap metode yang paling efektif untuk menertibkan siswa

2. Teori belajar Humanistik

Menurut teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia.

Proses belajar dianggap berrhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan

dirinya sndiri. Teori belajar humanistik percaya bahwa belajar merupakan suatu

proses dimana siswa mengembangkan kemampuan pribadi yang khas dalam

bereaksi terhadap lingkungan sekitar.

Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behavioristik ini adalah terbentuknya

suatu perilaku yang di nginkan. Perilaku yang di nginkan mendapat penguatan positif

dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negative. Evaluasi atau

penilaian didasari atas perilaku yang tampak. Dalam teori belajar ini guru tidak

banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat yang di kuti contoh baik

dilakukan sendiri maupun melalui simulasi.

kelebihan teori humanistik

1. Teori ini cocok untuk diterapkan dalam materi pembelajaran yang bersifat

pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap

fenomena sosial.

2. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah,

berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap

atas kemauan sendiri.

3. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, tidak terikat oleh pendapat

orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggung jawab tanpa

mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan, norma, disiplin atau

etika yang berlaku.

Kekurangan teori humanistik

1. Siswa yang tidak mau memahami potensi dirinya akan ketinggalan dalam

proses belajar.

Page 5: Makalah PPD 5

2. Siswa yang tidak aktif dan malas belajar akan merugikan diri sendiri dalam

proses belajar.

Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses

pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam

pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan

guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan

siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi

siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran. Siswa berperan sebagai pelaku

utama (student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri.

Diharapkan siswa memahami potensi diri , mengembangkan potensi dirinya

secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif. Tujuan

pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar.

Adapun proses yang umumnya dilalui adalah :

1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas

2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas ,

jujur dan positif.

3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas

inisiatif sendiri

4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara

mandiri

5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri,

melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dariperilaku yang

ditunjukkan.

3. Teori belajar Kognitivisme

Teori kognitivisme adalah teori yang umumnya dikaitkan dengan proses

belajar. Menurut teori kognitif, pelajar diartikan sebagai proses interaksional

seseorang memperoleh pemahaman baru atau struktur kognitif dan mengubah

hal-hal yang lama. Teori belajar kognitif menjelaskan bagaimana seseorang

mencapai pemahaman atas dirinya dan lingkungannya lalu menafsirkan

bahwa diri dan lingkungan psikologinya merupakan faktor-faktor yang kait-

Page 6: Makalah PPD 5

mengkait. Teori ini dikembangkan berdasarkan tujuan yang melatarbelakangi

perilaku, cita-cita, cara-cara, dan bagaimana seseorang memahami diri dan

lingkunngannya dalam usaha untuk mencapai tujuan dirinya.

Berdasarkan berbagai pandangan, maka prinsip-prinsip dasar teori belajar

kognitif dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Belajar merupakan peristiwa mental yang berhungan dengan berpikir,

perhatian, persepsi, pemecahan masalah, dan kesadaran.

2. Sehubungan dengan pembelajaran, teori belajar prilaku dan kognitif

sepakat bahwa guru harus mampu memperhatikan perilaku siswa yang

tampak seperti penyesuaian tugas rumah, hasil tes, disamping itu juga

harus memperhatikan faktor manusia dan lingkungan psikologisnya.

3. Ahli kognitif percaya bahwa kemampuan berpikir orang tidak sama dan

tidak tetap dari waktu ke waktu.

Kelebihan dari teori kognitivisme adalah:

1. Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri

2. membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah

Kekurangan dari teori kontruktivisme adalah:

1. teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan.

2. sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut.

3. beberapa prinsip seperti intelegensi sulit dipahami dan pemahamannya

masih belum tuntas.

4.Teori belajar Konstruktivistik

Belajar menurut konstruktivisme adalah suatu proses mengasimilasikan dan mengkaitkan

pengalaman atau pelajaran yang dipelajari dengan pngertian yang sudah dimilikinya, sehingga

pengetahuannya dapat dikembangkan.

Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu

tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Beda dengan aliran behavioristik

yang memahami hakikat belajar sebagai kegiatan yang bersifat mekanistik antara stimulus

Page 7: Makalah PPD 5

respon, kontruktivisme lebih memahami belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau

menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan

pengalamanya. Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang

dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi

pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis.

Menurut teori ini, satu prinsip yang mendasar adalah guru tidak hanya memberikan

pengetahuan kepada siswa, namun siswa juga harus berperan aktif membangun sendiri

pengetahuan di dalam memorinya. Dalam hal ini, guru dapat memberikan kemudahan untuk

proses ini, dengan membri kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan ide –

ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi

mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberikan siswa anak tangga yang membawasiswa

ke tingkat pemahaman yang lebih tinggi dengan catatan siswa sendiri yang mereka tulis dengan

bahasa dan kata – kata mereka sendiri. Berkaitan dengan konstruktivisme, terdapat dua teori

belajar yang dikaji dan dikembangkan oleh Jean Piaget dan Vygotsky, yang dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Teori Belajar Konstruktivisme Jean Piaget

Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama (Dahar, 1989: 159) menegaskan bahwa

penekanan teori kontruktivisme pada proses untuk menemukan teori atau pengetahuan yang

dibangun dari realitas lapangan. Peran guru dalam pembelajaran menurut teori kontruktivisme

adalah sebagai fasilitator atau moderator. Pandangan tentang anak dari kalangan konstruktivistik

yang lebih mutakhir yang dikembangkan dari teori belajar kognitif Piaget menyatakan bahwa

ilmu pengetahuan dibangun dalam pikiran seorang anak dengan kegiatan asimilasi dan

akomodasi sesuai dengan skemata yang dimilikinya.

Proses mengkonstruksi, sebagaimana dijelaskan Jean Piaget adalah sebagai berikut:

a)    Skemata

Sekumpulan konsep yang digunakan ketika berinteraksi dengan lingkungan disebut

dengan skemata. Sejak kecil anak sudah memiliki struktur kognitif yang kemudian dinamakan

skema (schema). Skema terbentuk karena pengalaman. Misalnya, anak senang bermain dengan

kucing dan kelinci yang sama-sama berbulu putih. Berkat keseringannya, ia dapat menangkap

Page 8: Makalah PPD 5

perbedaan keduanya, yaitu bahwa kucing berkaki empat dan kelinci berkaki dua. Pada akhirnya,

berkat pengalaman itulah dalam struktur kognitif anak terbentuk skema tentang binatang berkaki

empat dan binatang berkaki dua. Semakin dewasa anak, maka semakin sempunalah skema yang

dimilikinya. Proses penyempurnaan sekema dilakukan melalui proses asimilasi dan akomodasi.

b)   Asimilasi

Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep ataupun

pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya. Asimilasi

dipandang sebagai suatu proses kognitif yang menempatkan dan mengklasifikasikan kejadian

atau rangsangan baru dalam skema yang telah ada. Proses asimilasi ini berjalan terus. Asimilasi

tidak akan menyebabkan perubahan/pergantian skemata melainkan perkembangan skemata.

Asimilasi adalah salah satu proses individu dalam mengadaptasikan dan mengorganisasikan diri

dengan lingkungan baru pengertian orang itu berkembang.

c)    Akomodasi

Dalam menghadapi rangsangan atau pengalaman baru seseorang tidak dapat mengasimilasikan

pengalaman yang baru dengan skemata yang telah dipunyai. Pengalaman yang baru itu bisa jadi

sama sekali tidak cocok dengan skema yang telah ada. Dalam keadaan demikian orang akan

mengadakan akomodasi. Akomodasi tejadi untuk membentuk skema baru yang cocok dengan

rangsangan yang baru atau memodifikasi skema yang telah ada sehingga cocok dengan

rangsangan itu.

d)   Keseimbangan

Ekuilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi sedangkan diskuilibrasi adalah

keadaan dimana tidak seimbangnya antara proses asimilasi dan akomodasi, ekuilibrasi dapat

membuat seseorang menyatukan pengalaman luar dengan struktur dalamnya.

2. Teori Belajar Konstruktivisme Vygotsky

Menurut Slavin  (Ratumanan, 2004:49)  ada dua implikasi utama teori Vygotsky dalam

pendidikan. Pertama, dikehendakinya setting kelas berbentuk pembelajaran kooperatif antar

kelompok-kelompok siswa dengan kemampuan yang berbeda, sehingga siswa dapat berinteraksi

dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit dan saling memunculkan strategi-strategi pemecahan

masalah yang efektif di dalam daerah pengembangan terdekat/proksimal masing-masing. Kedua,

pendekatan Vygotsky dalam pembelajaran menekankan perancahan (scaffolding). Dengan

Page 9: Makalah PPD 5

scaffolding, semakin lama siswa semakin dapat mengambil tanggungjawab untuk

pembelajarannya sendiri.

a.    Pengelolaan pembelajaran

Interaksi sosial individu dengan lingkungannya sengat mempengaruhi

perkembanganbelajar seseorang, sehingga perkemkembangan sifat-sifat dan jenis manusia akan

dipengaruhi oleh kedua unsur tersebut. Menurut Vygotsky dalam Slavin (2000), peserta didik

melaksanakan aktivitas belajar melalui interaksi dengan orang dewasa dan teman sejawat yang

mempunyai kemampuan lebih. Interaksi sosial ini memacu terbentuknya ide baru dan

memperkaya perkembangan intelektual peserta didik.

b.    Pemberian bimbingan

Menurut Vygotsky, tujuan belajar akan tercapai dengan belajar menyelesaikan tugas-

tugas yang belum dipelajari tetapi tugas-tugas tersebut masih berada dalam daerah

perkembangan terdekat mereka (Wersch,1985), yaitu tugas-tugas yang terletak di atas peringkat

perkembangannya. Menurut Vygotsky, pada saat peserta didik melaksanakan aktivitas di dalam

daerah perkembangan terdekat mereka, tugas yang tidak dapat diselesaikan sendiri akan dapat

mereka selesaikan dengan bimbingan atau bantuan orang lain.

Ciri-ciri pembelajaran Secara Konstruktivistik

Memberi peluang kepada murid membina pengetahuan baru melalui penglibatan dalam dunia sebenar

Menggalakkan soalan/idea yang dimul akan oleh murid dan menggunakannya sebagai panduan merancang pengajaran.

Menyokong pembelajaran secara koperatif Mengambilkira sikap dan pembawaan murid

Mengambilkira dapatan kajian bagaimana murid belajar s esuatu idea

Menggalakkan & menerima daya usaha & autonomimurid

Menggalakkan murid bertanya dan berdialog dengan murid & guru

Menganggap pembel ajaran sebagai suatu proses yang sama penting dengan hasil pembelajaran Menggalakkan proses inkuirimurid mel alui kajian dan eks perimen.

Kelebihan dan Kelemahan Teori Konstruktivisme

Kelebihan

Page 10: Makalah PPD 5

Berfikir : Dalam proses membina pengetahuan baru, murid berfikir untuk menyelesaikan masalah, menjana idea dan membuat keputusan.

Faham : Oleh kerana murid terlibat secara langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih faham dan boleh mengapliksikannya dalam semua situasi.

Ingat : Oleh kerana murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep. Yakin Murid melalui pendekatan ini membina sendiri kefahaman mereka. Justeru mereka lebih yakin menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru.

Kelemahan

Dalam bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa kita lihat dalam proses belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik itu sepertinya kurang begitu mendukung.

5. Teori Belajar Sibernetik

Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang efektif paling baru dibandingkan

dengan teori-teori belajar lainnya. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi

dan ilmu informasi. Menurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi. Sekilas, teori

ini mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yang mementingkan proses. Proses memang

penting dalam teori sibernetik. Namun, yang lebih penting lagi adalah sistem informasi yang

diproses itu. Informasi inilah yang akan menentukan proses.

Kelebihan dan kekurangan teori Sibernetik

Teori sibernetik mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan teori sibernetik

adalah:

a. Cara berpikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol

b. Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis

c. Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap

d. Adanya keterarahan seluruh kegiatan kepada tujuan yang ingin dicapai

e. Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya.

Sedangkan kekurangan teori sibernetik adalah terlalu menekan pada sistem

informasi yang dipelajari, dan kurang memperhatikan bagaimana proses belajar.

Page 11: Makalah PPD 5

PENUTUP

1. Kesimpulan