makalah ppd ! l univ pgri palembang

23
22 Makalah Tugas perkembangan kehidupan pribadi, pendidikan dan karier, dan kehidupan berkeluarga Di susun oleh : kelompok 5 1. Yoga Arianto Nim : 2013 151 466 2. Rian Sendi Nim : 2013 151 443 3. Joko Supriyanto Nim : 2013 151 457 4. Fendi Kurniawan Nim : 2013 151 448 5. Ludo Wisopa Nim : 2013 151 464 Semester : 1L Program Studi : Pendidikan Olahraga Jurusan : Pendidikan Olahraga Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik Dosen Pengasuh : Zeni Bahtaria, S.Pd, M.Pd Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Pgri palembang 2013

Upload: yoga-arianto-fkip-pendidikan-olahraga-univ-pgri-palembang

Post on 09-Jul-2015

490 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

Makalah Tugas perkembangan kehidupan pribadi, pendidikan dan karier,

dan kehidupan berkeluarga

Di susun oleh : kelompok 5

1. Yoga Arianto Nim : 2013 151 466

2. Rian Sendi Nim : 2013 151 443

3. Joko Supriyanto Nim : 2013 151 457

4. Fendi Kurniawan Nim : 2013 151 448

5. Ludo Wisopa Nim : 2013 151 464

Semester : 1L

Program Studi : Pendidikan Olahraga

Jurusan : Pendidikan Olahraga

Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengasuh : Zeni Bahtaria, S.Pd, M.Pd

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

Universitas Pgri palembang

2013

Page 2: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

Kata pegantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-

Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini, kami berharap dengan

makalah ini kami dapat memberi penjelasan tentang sub materi yang kita

sajikan ini.

Makalah ini juga merupakan wujud tanggungjawab kami terhadap

tugas yang diembankan kepada kami,

Walaupun kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna

namun besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kita

semua.

Dan kami berterimakasih kepada dosen pengasuh yang telah

memberi kepercayaan tugas ini kepada kami, karena dengan adanya

tugas ini kami menjadi tahu apa itu kehidupan pribadi, bagaimana

mempersiapkan karier dan mempersiapkan hidup dimasa mendatang.

` Palembang,20 November 2013

penyusun

Page 3: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perkembangan adalah serangkaian proses progresif yang terjadi

sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Hurlock,

1993:2). Manusia selalu dinamis dari semenjak pembuahan sampai ajal

selalu terjadi perubahan. Dalam rentang kehidupannya, manusia

melewati tahap-tahap perkembangan dimana setiap tahap memiliki tugas-

tugas perkembangan yang harus dikuasai dan diselesaikan. Sebagian

besar dari kita ingin berusaha menguasai dan menyelesaikannya pada

waktu yang tepat. Beberapa orang dapat berhasil, sedangkan yang lain

kemungkinan tidak berhasil atau terlalu cepat dari tahap yang seharusnya.

Perkembangan Kehidupan Pribadi Sebagai Individu menurut

Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus

diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan

apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya

apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat

dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.

Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas

perkembangan tersebut menurut Havighurst adalah kematangan pisik,

tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu.

Sebagai insan yang selalu mengalami pertumbuhan dan

perkembangan didalam kehidupannya, manusia pasti akan selalu

berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kehidupannya.

Oleh karena itu untuk memperbaiki kehidupannya, manusia akan

berupaya dengan segala cara untuk mencapainya. Salah satu sarana

yang ditempuh manusia adalah dengan menempuh pendidikan dalam

rangka menempuh karier mereka saat telah memasuki lingkungan kerja.

Pendidikan, karier, dan kehidupan berkeluarga sendiri adalah hal yang

saling berkaitan, bahkan tidak dapat dipisahkan.

Page 4: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

2. Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka kami mendapatkan batasan dan

rumusan masalah sebagai berikut :

a.Bagaimana perkembangan kehidupan pribadi sebagai individu?

b.Bagaimana perkembangan kehidupan pendidikan dan kehidupan karier?

c.Bagaimana perkembangan kehidupan berkeluarga?

3. Tujuan Pembuatan Makalah

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan

memberikan wawasan yang utuh,mendalam tentang perkembangan

kehidupan pribadi, pendidikan dan karier, dan kehidupan berkeluarga

dengan berbagai karakteristik dan masalah-masalah yang dihadapi.

4. Manfaat Pembuatan Makalah

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca

khusunya para calon pendidik memiliki dan mengerti akan wawasan yang

utuh,mendalam tentang perkembangan bahasa dan sosial itu sendiri

sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan pendidikan yang real

di keluarga, sekolah dan masyarakat pada umumnya.

5. Metode Pembuatan Makalah

Kami membuat makalah ini dengan beberapa metode antara lain :

a. Kepustakaan yaitu mencari buku-buku yang berkaitan dengan materi

yang kami bahas.

b. Pencarian ilmu dan teori yang berkaitan dengan materi yang kami

bahas melalui Internet.

Page 5: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

B. PEMBAHASAN

A.Perkembangan Kehidupan Pribadi sebagai Individu

1.Pengertian Kehidupan Pribadi dan Karakteristiknya

Kehidupan pribadi seorang individu merupakan kehidupan yang

utuh dan lengkap dan memiliki ciri khusus dan unik. Kehidupan pribadi

seseorang menyangkut berbagai aspek, antara lain aspek emosional,

sosial psikologis dan sosial budaya, dan kemampuan intelektual yang

terpadu secara integratif dengan faktor lingkungan kehidupan.

Pada awal kehidupannya dalam rangka menuju pola kehidupan pribadi

yang lebih mantap, seorang individu berupaya untuk mampu mandiri,

dalam arti mampu mengurus diri sendiri sampai dengan mengatur dan

memenuhi kebutuhan serta kebutuhan sehari-hari. Untuk itu diperlukan

penguasaan situasi untuk menghadapi berbagai rangsangan yang dapat

mengganggu kestabilan pribadinya.

Kekhususan kehidupan pribadi bermakna bahwa segala kebutuhan dirinya

memerlukan pemenuhan dan terkait dengan masalah-masalah yang tidak

dapat disamakan dengan individu yang lain. Oleh karenanya, setiap

pribadi akan dengan sendirinya menampakkan ciri yang khas yang

berbeda dengan pribadi yang lain.

Berkaitan dengan aspek sosio-psikologis, setiap pribadi membutuhkan

kemampuan untuk menguasai sikap dan emosinya serta sarana

komunikasi untuk bersosialisasi. Dengan demikian, masalah kehidupan

pribadi merupakan bentuk integrasi antara faktor fisik, sosial budaya, dan

faktor psikologis. Disamping itu, seorang individu juga membutuhkan

pengakuan dari pihak lain tentang harga dirinya, baik dari keluarganya

sendiri maupun dari luar keluarganya. Tiap orang mempunyai harga diri

dan berkeinginan untuk selalu mempertahankan harga diri tersebut.

Page 6: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi

Perkembangan pribadi menyangkut perkembangan berbagai

aspek, yang akan ditunjukan dalam perilaku. Perilaku seseorang yang

menggambarkan perpaduan berbagai aspek itu terbentuk di dala

lingkungan. Sebagaimana diketahui, lingkungan tempat anak berkembang

sangat kompleks.

Seseorang individu, pertama tumbuh dan berkembang di lingkungan

keluarga. Sesuai dengan tugas keluarga dalam melaksanakan misinya

sebagai penyelenggara pendidikan yang bertanggung jawab,

mengutamakan pembentukan pribadi anak. Dengan demikian, faktor

utama yang mempengaruhi perkembangan pribadi anak adalah kehidupan

keluarga beserta berbagai aspeknya. Seperti telah diuraikan di bagian

terdahulu, perkembangan anak yang menyangkut perkembangan

psikofisis dipengaruhi oleh: status sosial ekonomi, fisafat hidup keluarga,

dan pola hidup keluarga seperti kedisiplinan, kepedulian terhadap

kesehatan, dan ketertiban termasuk ketertiban menjalankan ajaran

agama.

Perkembangan kehidupan seseorang ditentukan pula oleh faktor

keturunan dan lingkungan aliran nativisme menyatakan bahwa seorang

individu akan menjadi ”orang” sebagaimana adanya yang telah ditentukan

oleh kemampuan dan sifatnya yang dibawa sejak ia dilahirkan.

Sedangkan aliran empirisme mengatakan sebaliknya bahwa seorang akan

menjadi ”manusia” seperti yang dikehendaki oleh lingkungan. Kedua aliran

itu menggambarkan bahwa faktor bakat dan pengaruh lingkungan sama-

sama mempunyai pengaruh terhadap perkembangan pribadinya.

Pengaruh-pengaruh itu akan terpadu bersama-sama saling memberi andil

”menjadikan manusia sebagai manusia”. Aliran yang mengakui bahwa

kedua aliran itu secara terpadu memberikan pengaruh terhadap

Page 7: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

kehidupan seseorang adalah aliran konvergensi. Proses pendidikan

Indonesia menganut aliran ini, seperti dinyatakan oleh Ki Hadjar

Dewantara yaitu ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut

wuri handayani.

3. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pribadi

Lingkungan kehidupan sosial budaya yang mempengaruhi

perkembangan pribadi seseorang amatlah kompleks dan heterogen. Baik

lingkungan alami maupun lingkungan yang diciptakan untuk maksud

pembentukan pribadi anak-anak dan remaja, masing-masing memiliki ciri

yang berbeda-beda. Oleh karena itu, secara singkat dapat dikatakan

bahwa perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda pula sesuai

dengan lingkungan di mana mereka dibesarkan.

Dua orang anak yang dibesarkan di dalam satu keluarga akan

menunjukkan sifat pribadi yang berbeda, karena hal itu ditentukan oleh

bagaimana mereka masing-masing berinteraksi dan mengintegrasikan

dirinya dengan lingkungannya.

4. Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pribadi terhadap Tingkah

Laku

Kehidupan merupakan rangkaian yang berkesinambungan dalam

proses pertumbuhan dan perkembangan. Keadaan kehidupan sekarang

dipengaruhi oleh keadaan sebelumnya dan keadaan yang akan datang

banyak ditentukan oleh keadaan kehidupan saat ini. Dengan demikian,

tingkah laku seseorang juga dipengaruhi oleh hasil proses perkembangan

kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanannya berintegrasi dengan

kejadian-kejadian saat sekarang.

Page 8: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa jika sejak awal perkembangan

kehidupan pribadi terbentuk secara terpadu dan harmonis, maka dapat

diharapkan tingkah laku yang merupakan pengejawantahan berbagai

aspek pribadi itu akan baik. Kehidupan pribadi yang mantap

memungkinkan seorang anak akan berperilaku mantap, yaitu : mampu

menghadapi dan memecahkan berbagai permasalahan dengan

pengendalian emosi secara matang, tertib, disiplin, dan penuh tanggung

jawab.

5. Upaya Pengembangan Kehidupan Pribadi

Kehidupan pribadi yang merupakan rangkaian proses pertumbuhan

dan perkembangan, perlu dipersiapkan dengan baik. Untuk itu perlu

dilakukan pembiasaan dalam hal :

a. Hidup sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu secara baik.

Pengenalan dan pemahaman nilai dan moral yang berlaku di dalam

kehidupan perlu ditanamkan secara benar.

b. Mengerjakan tugas dan pekerjaan praktis sehari-hari secar

amandiri dengan penuh tanggung jawab.

c. Hidup bermasyarakat dengan melakukan pergaulan dengan

sesama, terutama dengan teman sebaya. Menunjukkan gaya dan

pola kehidupan yang baik sesuai dengan kultur yang baik dan

dianut oleh masyarakat.

d. Cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi. Menunjukkan

dan melatih cara merespon berbagai masalah yang dihadapi.

Mengikuti aturan kehidupan keluarga dengan penuh tanggung j

awab dan disiplin.

e. Melakukan peran dan tanggung jawab dalam kehidupan

berkeluarga. Di dalam keluarga perlu dikembangkan sikap

menghargai orang lain dan keteladanan.

Page 9: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

Di samping perlu diciptakan suasana keteladanan oleh pihak-pihak

yang berwewenang, seperti orang tua di dalam keluarga, guru di sekolah,

dan tokoh masyarakat dalam kehidupan sosial. Dalam suasana ini yang

perlu ditonjolkan antara lain adalah sifat sportif dan kejujuran, berjuang

keras dengan berpegang pada prispi yang maton (dapat dipercaya).

B.Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier

1. Pengertian kehidupan pendidikan dan karier

Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang

dihayati sepanjang hidupnya, baik melalui jalur pendidikan sekolah

maupun jalur pendidikan luar sekolah. Kehidupan berkarier adalah

pengalaman seseorang yang telah memasuki dunia kerja sedang menurut

Garrison (1956) menyatakan bahwa setiap tahun jutaan pemuda dan

pemudi memasuki dunia kerja yang mana peristiwa itu merupakan awal ia

terjun ke dunia kerja dan penanda dimulainya kehidupan karier bagi

mereka.

2. Karakteristik kehidupan pendidikan dan karier

Pada saat memasuki usia remaja telah terbentuk cita-cita saat

memasuki usia dewasa nanti sehingga pada masa remaja inilah

tergambar minat mereka untuk memilih jenis pekerjaan yang mereka

inginkan. Untuk mencapai hal itu remaja harus memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang harus dimiliki, dan untuk mendapat pengetahuan dan

keterampilan itu maka remaja harus mengikuti pendidikan yang

merupakan persiapan baginya untuk memasuki dunia kerja dengan

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama menempuh

pendidikan.

Page 10: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

Pada masa SMP remaja sudah mulai diperkenalkan dengan system

pendidikan yang memiliki banyak guru dan setiap guru memiliki

karakteristik yang berbeda, hal ini menunjukkan kepada remaja bahwa

mereka harus mampu menyesuaikan diri dengan berbagai macam

lingkungan yang akan dihadapinya nanti. Sedang pada saat mereka

memasuki tingkat SMA para remaja itu harus mampu berlatih menentukan

pilihan dengan adanya penjurusan.

Remaja sendiri memiliki tiga lingkungan pendidikan yang kompleks dan

saling berkaitan satu sama lain, yaitu:

a. Lingkungan Pendidikan Keluarga

Yaitu pendidikan yang dilaksanakan oleh keluarga yang bertujuan

untuk menanamkan nilai-nilai moral yang berlaku dimasyarakat. Pola

pendidikan anak dalam setiap keluarga berbeda karena pandangan hidup

masing-masing keluarga yang berbeda, yang mana ada yang berorientasi

dengan kehidupan agama, sosial, maupun ekonomi dalam mendidik

anaknya.

Dalam lingkungan keluarga, remaja adalah peserta didiknya dan orang

tuanya adalah pendidik atau guru bagi mereka. Dalam lingkungan

keluarga sendiri ada 3 pola pendidikan yaitu pola otoriter, demokratis, dan

liberal yang mana yang paling baik adalah pola pendidikan demokratis

yang oleh ki hajar dewantara dirumuskan dalam Ing ngarso sung tulodo,

ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani.

b. Lingkungan Pendidikan Masyrakat

Yaitu lingkungan pendidikan yang ada dalam masyarakat dalam

bentuk pendirian kelompok-kelompok atau paguyuban dan pendidikan

kursus yang sengaja disediakan untuk anak dan remaja dalam

mempersiapkan kehidupan mereka dikemudian hari. Pendidikan yang

Page 11: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

diselenggarakan masyarakat pada dasarnya berorientasi pada penyiapan

remaja untuk memasuki dunia kerja. Selain itu pendidikan masyarakat

juga menanamkan norma-norma masyarakat yang disetujui secara umum

oleh masyarakat.

c. Lingkungan Sekolah

Yaitu lingkungan pendidikan yang sengaja diciptakan untuk

membina peserta didik ke arah tujuan yaitu menamkan pengetahuan dan

keterampilan kepada peserta didik sebagai bekal kehidupannya nanti.

Dunia pendidikan, baik jalur sekolah maupun luar sekolah yang

menyediakan berbagai jenis program yang diperkirakan relevan dengan

jenis kebutuhan tenaga kerja yang ada pada masyarakat. Untuk

menetapkan pilihan jenis pendidikan dan pekerjaan yang diidamkan

banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor prestasi, prediksi masa

depan yang menggambarkan minat dan bakatnya, faktor kehidupan yang

dilihat dari lingkungan sekitarnya, dan kemampuan daya saing setiap

individu.

3. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kehidupan Pendidikan

dan Karier

a. Faktor Sosial Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi keluarga banyak menentukan

perkembangan kehidupan pendidikan dan karier anak. Faktor ini menjuga

pertimbangan anak dalam melanjutkan studinya karena berkaitan dengan

keadaan ekonomi orang tua. Faktor ekonomi mencakup kemampuan

ekonomi orang tua dan masyarakat. Hal ini dapat kita lihat pada anak

yang berkemampuan intelektual tinggi namun tidak dapat menikmati

pendidikan karena benturan ekonomi dan juga berlaku sebaliknya.

Page 12: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

b. Faktor Lingkungan

Lingkungan disini meliputi 3 macam. Pertama, lingkungan

masyarakat, seperti lingkungan masyarakat pertanian, perindustrian,

perdagangan, lingkungan akademik atau lingkungan kurang terdidik.

Kedua adalah lingkungan rumah tangga dan sekolah karena lingkungan

ini sangat mempengaruhi kehidupan remaja baik pendidikan maupun cita-

citanya, dan juga menjadi sarana pembentukan karakter anak

berdasarkan peraturan-peraturan yang diterapkan didalam lingkungan.

Ketiga, yaitu lingkungan teman sebaya, yang mana pergaulan teman

sebaya mempengaruhi kehidupan masing-masing remaja, yang mana

dengan adanya pengaruh itu remaja akan menjadi dirinya masing-masing

sesuai dengan jenis kelaminnya.

c. Faktor Pandangan Hidup

Lingkungan dapat membentuk suatu pandangan hidup seseorang.

Pengejawantahan pandangan hidup tampak pada pendirian seseorang,

terutama dalam menyatakan cita-cita hidupnya. Dalam pemilihan

pendidikan sendiri, seorang remaja dipengaruhi latar belakangnya, yaitu

pada remaja dari keluarga kurang mampu akan berpikir untuk menjadi

kaya dengan menempuh pendidikan yang cepat untuk mendapat

kekayaan dengan menempuh pendidikan kedokteran, ekonomi, dan ahli

teknik.

4. Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier

Terhadap Tingkah laku dan Sikap

Pada beberapa keluarga memandang pendidikan kurang penting sebab

mereka hanya melihat pendidikan dari jenjang pendidikan dasar yang

Page 13: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

mana mengajarkan ilmu-ilmu dasar yang memang belum dapat

diaplikasikan untuk mendapat pekerjaan.

Sikap remaja terhadap pendidikan sekolah sangat dipengaruhi oleh

karakteristik guru yang mengajarnya. Guru yang baik di mata remaja

bukan hanya tergantung pada keadaan guru tersebut melainkan pada

banyak aspek yang mana yang paling utama adalah bagaimana guru itu

“menolong dan membantu muridnya” dengan memberi nilai yang tinggi.

Hal ini sangat berbahaya bagi sekolah karena mengaburkan tugas guru

yaitu membimbing dan menilai berdasarkan faktor objektif dan tidak hanya

mengandalkan emosionalnya.

5. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Kehidupan Pendidikan

dan Karier

Pencapaian tingkat pendidikan seseorang sangat dipengaruhi oleh

tingkat kecedasan atau IQ-nya. IQ yang berbeda membuat tingkah laku

setiap individu itu berbeda dan berpengaruh pada perkembangan

kehidupan pendidikan dan kariernya.

6. .Upaya Pengembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier

Dalam pengembangan kehidupan pendidikan dan karier, orang tua

perlu memahami kemajuan pendidikan baik disekolah atau di luar sekolah.

Oleh karena itu para remaja masih memerlukan bimbingan dan

pengarahan dari orang tua dan para guru mereka.

Page 14: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

a. Perkembangan karier remaja

Dalam arti sempit, pendidikan merupakan persiapan menuju suatu

karier, sedangkan dalam arti luas pendidikan itu merupakan bagian dari

proses perkembangan karier remaja. Menurut Ginzberg (Alexander, dkk.,

1980) perkembangan kariernya telah sampai pada periode pilihan tentatif

dan sebagian berada pada periode pilihan realistis, sedangkan menurut

Super (Alexander, dkk., 1980) perkembangan karier anak remaja itu

berada pada tahap eksplorasi, terutama subtahap tentatif dan sebagian

dari subtahap transisi.

Perkembangan karier remaja yang menurut Ginzberg ada pada periode

pilihan tentatif (11-17 tahun) itu ditandai oleh meluasnya pengenalan anak

terhadap berbagai masalah dalam memutuskan pekerjaan apa yang akan

dikerjakannya di masa mendatang. Periode tentatif ini meliputi 4 (empat)

tahapan, yaitu :

1. Tahap minat (umur 11-12 tahun)

Remaja sudah mulai mempunyai rencana dan karier yang

didasarkan pada minat. Pilihan didasarkan atas faktor-faktor

subjektif, belum didasarkan atas pertimbangan – pertimbangan

objektif.

2. Tahap kapasitas (umur 12-14 tahun)

Remaja mulai menggunakan keterampilan dan kemampuan pribadi

sebagai pertimbangan dalam memilih rencana kariernya. Selain itu

remaja pada tahap ini mulai mengidentikkan dirinya dengan tokoh

idolanya.

Page 15: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

3. Tahap nilai (umur 15-16 tahun)

Remaja telah mulai menganggap penting peranan nilai pribadi

dalam proses pemilihan karier. Dimana anak mulai tahu akan

kemampuan dirinya sendiri , sadar akan gaya hidup, dan mulai

menganggap waktu adalah hal yang sangat penting.

4. Tahap transisi (umur 17-18 tahun)

Pada tahap ini remaja bergerak dari pemikiran yang masih dipinggir

ke pemikiran yang lebih sentral yaitu remaja tersebut mulai berpikir

cepat, konkret, dan realistis terhadap pekerjaan yang akan

ditekuninya.

Pada periode ini remaja telah memasuki tahap eksplorasi yaitu

mencari beberapa alternatif pekerjaan yang cocok, dan tahap

kristalisasi yaitu telah memilih suatu karier. Tahap akhir dari

perkembangan seseorang yaitu ia telah memiliki pekerjaan yang

mantap dengan tugas dan posisi yang spesifik.

b. Masalah yang Dihadapi

Dalam proses perkembangan karir itu remaja sering mengalami

berbagai hambatan dan masalah, baik yang berasal dari dalam dirinya

sendiri atau dari lingkungannya. Dari dalam diri seperti ketidaksesuaian

antara minat dan kemampuan, dari lingkungan misalnya dari faktor orang

tua yang menginginkan anaknya menjadi dokter, sedangkan anaknya

menginginkan menjadi astronot. Ketidaksesuaian tersebut akan

menimbulkan permasalahan serius, terutama masalah karir. Untuk

menghadapi permasalahan tersebut Sherter menyarankan hal-hal berikut :

Page 16: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

1.Pelajari dirimu sendiri, karena kesadaran diri tentang bakat, kemampuan

dan ciri-ciri pribadi yang dia miliki merupakan kunci dari ketetapan

perencanaan karir

2. Di bidang apa kamu merasa paling sreg (comfortable)

3.Tulislah rencana dan cita-citamu secara secara formal

4. Biasakan dirimu dengan tuntutan pekerjaan tertentu yang kamu minati

5. Tinjau dan bicarakan lagi rencana karirmu itu dengan orang lain

6. Jika ternyata pilihan karirmu tidak cocok, hentikan.

Dalam sistem pendidikan di Indonesia, remaja dapat dibantu dalam

menghadapi permasalahan perkembangan dan pilihan karir melalui

kegiatan layanan bimbingan karir di SLTP dan SLTA, kegiatan-kegiatan

tersebut antara lain :

1. Pemahaman diri : bakat, kemampuan, minat, keterampilan dan ciri-ciri

pribadi

2. Pemahaman lingkungan : lingkungan pendidikan dan lingkungan

pekerjaan serta berbagai kondisinya

3. Cara-cara mengatasi masalah dan hambatan dalam perencanaan dan

pemilihan karir sehubungan dengan kemungkinan keterbatasan

lingkungan dan keadaan diri

4. Perencanaan masa depan

5. Usaha penyaluran, penempatan, pengaturan dan penyesuaian.

Page 17: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

C. Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan dengan

Kehidupan Berkeluarga

1.Pengertian kehidupan berkeluarga

Secara biologis pertumbuhan remaja telah mencapai kematangan

seksual, yang berarti bahwa secara biologis remaja telah siap melakukan

fungsi produksi. Kematangan fungsi seksual tersebut berpengaruh

terhadap dorongan seksual remaja dan telah mulai tertarik terhadap lawan

jenis. Dorongan seksual pada masa remaja cukup kuat, sehingga perlu

dipersiapkan secara mantap tentang hal-hal yang berhubungan dengan

perkawinan, karena masalah tersebut mendasari pemikiran mereka untuk

mulai menetapkan pasangan hidupnya (Garrison, 1956). Dalam situasi

pergaulan yang khusus atau berkencan, seorang gadis hendaknya dalam

sikap pasif dan perjaka yang lebih bersikap aktif.

Pada umumnya remaja khususnya wanita tidak mengalami kesulitan

untuk menerima tugas tersebut. Hanya sebagian kecil dari mereka

mengalami sedikit kesulitan umumnya mereka yang mengalami kesulitan

itu adalah gadis yang menginginkan kedudukan yang sama dengan laki-

laki. Mereka merasa dan menganggap dirinya memiliki potensi yang sama

dengan laki-laki, sehingga ia ingin bebas dan mandiri seperti halnya laki-

laki. Ia lebih mengagumi kehebatan ayah, sehingga pemikirannya terbawa

untuk ingin sama dengan ayahnya (Kasiram, 1985).

2. Timbulnya cinta dan jatuh cinta

Hampir setiap pemuda baik laki-laki maupun perempuan

mempunyai dua tujuan utama, pertama menemukan jenis pekerjaan yang

sesuai dan kedua menikah dan membangun sebuah rumah tangga. Hal ini

tidak selalu harus muncul dalam aturan tertentu, tetapi perlu dicatat bahwa

seorang remaja akan mengalami jatuh cinta di dalam masa kehidupannya

setelah mencapai belasan tahun (Garrison, 1956).

Page 18: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

Alasan atau faktor yang mempengaruhi jatuh cinta bermacam-macam,

antara lain adalah faktor kepribadian, faktor fisik, faktor budaya, latar

belakang keluarga, dan faktor kemampuan. Seperti halnya ada istilah

pemilihan pasangan berdasarkan bibit, bebet, dan bobot.

Para ahli ilmu jiwa sependapat bahwa konsepsi yang menentukan saling

tertariknya antara person relevan dengan upaya menciptakan hubungan

yang akrab (intim) dan hal itu berlangsung dalam kurun waktu yang

relative panjang. Hal ini ditentukan oleh banyak hal, antara lain

penampilan masa kini, antisipasi masa depan, pertimbangan biaya, dan

hal yang berkaitan dengan peranan masing-masing pihak dalam

mengawali dan menjaga hubungan satu sama lain (Levinger, 1980).

Menciptakan hubungan yang intim, dicapai melalui tiga tahap yaitu : tahap

eksplorasi yaitu menjajaki masalah-masalah yang berhubungan dengan

pujian atau penghargaan dan keuangan. Tahap penawaran dimana

pasangan itu menjalin berbagai janji. Tidak ada ketentuan formal dalam

perjanjian ini, tetapi yang muncul dan dianggap penting dalam hal ini

adalah saling pengertiannya tentang latar belakang hubungan mereka.

Terakhir adalah tahap komitmen, pada tahap ini ditandai oleh saling

ketergantungan masing-masing. Disamping tiga tahap ini ada tahap

keempat yang disebut tahap institusionalisasi yang ditandai kesepakatan-

kesepakatan untuk hidup masa depan. Hal ini juga ditandai oleh

pemahaman satu sama lain termasuk pemahaman pihak lain yang

menyaksikan hubungan tersebut (Backman, 1974).

Page 19: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

Menurut Levinger ada perbedaan pandangan tentang tahap-tahap

yang ada dalam perkembangan keakraban hubungan antar remaja.

Perubahan perilaku itu secara ringkas dikemukakan oleh Burgess dan

Huston sebagai berikut :

1. Mereka lebih sering berhubungan dalam periode waktu yang agak

lama

2. Mereka mencapai pendekatan bila berpisah dan merasa ada

peningkatan hubungan bila bertemu kembali

3. Mereka terbuka satu sama lain tentang perasaan yang mereka

rahasiakan dan secara fisik menunjukkan keakraban

4. Mereka menjadi lebih terbiasa dan saling berbagi perasaan suka

dan duka

5. Mereka mengembangkan system komunikasi mereka sendiri dan

komunikasi itu meningkat lebih efisien

6. Mereka meningkatkan kemampuan masing-masing dalam

merencanakan dan mengantisipasi kenyataan kehidupan

7. Mereka menyinkronkan tujuan dan perilakunya dan

mengembangkan pola interaksi yang cenderung tetap

8. Mereka meningkatkan investasi mereka dalam hal hubungan dan

memperluas lingkup kehidupan mereka yang penting

9. Mereka sedikit demi sedikit mulai merasakan bahwa ketertarikan

mereka masing-masing merupakan ikatan yang tak dapat

dipisahkan demi kebaikan hubungan mereka

10. Mereka meningkatkan perasaan saling menyenangi, mempercayai,

dan mencintai demi kepentingan bersama

11. Mereka melihat hubungan tersebut sebagai yang tak tergeser atau

setidak-tidaknya sebagai sesuatu yang unik

12. Mereka semakin akrab satu sama lain sebagai sejoli dan bukan

sebagai individu

Page 20: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

3. Masyarakat dan Perkawinan

Pemilihan pasangan hidup merupakan tugas perkembangan yang

didorong faktor biologis dan diatur oleh berbagai aturan atau norma yang

berlaku di dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Norma perkawinan

yang berlaku disetiap masyarakat dapat dibedakan menjadi exsogamy

dan indogamy. Dalam exsogamy norma yang berlaku secara universal,

seperti larangan kawin antara laki-laki dan wanita dari satu ibu, satu

bapak, kawin antara saudara sekandung, perkawinan antara saudara

sepupu, perkawinan antara sesama jenis, dan semacamnya (Eshleman

dan Cashion, 1983).

Dalam masalah perkawinan, setiap masyarakat di dunia memiliki

hukum dan aturan adat yang menjadi pedoman bagi setiap anggota

masyarakat dalam menetapkan pasangan hidupnya. Apabila gadis dan

perjaka melangsungkan perkawinan, banyak pihak yang kenyataannya

akan terlibat, sebab mereka akan turut menerima akibatnya, terutama

keluarganya (Light and Keller, 1982).

Disamping faktor biologis dan psikologis, faktor-faktor lain yang

dijadikan pertimbangan dalam menetapkan calon pasangan hidup adalah

kesamaan-kesamaan dalam hal ras, bangsa, agama, dan status sosial

ekonomi. Khusus tentang faktor sosial ekonomi mencakup berbagai aspek

antara lain menyangkut masalah pergaulan dan pekerjaan. Remaja telah

banyak memiliki pengalaman dan memperhatikan serta belajar dari

keadaan lingkungan, hal ini dengan sendirinya akan dapat membentuk

sikap dan cita-cita tentang kehidupan berkeluarga (yang dibayangkan) di

masa yang akan datang dan berpengaruh dalam kriteria penetapan

pasangan hidupnya. Sikap yang terbentuk pada remaja bervariasi,

sehingga dapat menimbulkan perilaku yang positif, seperti belajar dan

bekerja keras, baik dalam upaya mewujudkan cita-citanya. Tetapi

sebaliknya, hal ini dapat pula menimbulkan bayangan rasa takut untuk

Page 21: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

melangkah mewujudkan cita-citanya. Akibat ketakutan tersebut tentu saja

dapat mempengaruhi perilaku dan perbuatannya di dalam masyarakat

yang mungkin merupakan pelarian.

D.Implikasi Tugas-tugas Perkembangan Remaja dalam

Penyelenggaraan Pendidikan

Melihat banyaknya faktor-faktor kehidupan remaja, sudah semestinya

penyelenggaraan pendidikan juga harus memperhatikan faktor – faktor

tersebut.

Pendidikan yang berlaku di Indonesia, baik pendidikan yang

diselenggarakan di sekolah maupun luar sekolah dalam bentuk klasikal,

yaitu memberlakukan sama semua tindakan pendidikan kepada semua

remaja yang ada di dalam kelas, meskipun pada kenyataannya setiap

individu berbeda. Oleh karena itu, yang harus diperhatikan dalam

penyelenggaraan pendidikan adalah sifat-sifat dan kebutuhan umum

remaja, seperti pengakuan akan kemampuannya, ingin untuk

mendapatkan kepercayaan, kebebasan dan semacamnya.

Usaha yang dapat dilakukan untuk membimbing minat dan kemampuan

remaja untuk mencapai cita-citanya antara lain ;

Bimbingan karir dalam upaya mengarahkan siswa untuk menentukan

pilihan jenis pendidikan dan jenis pekerjaan yang sesuai dengan

kemampuannya.

Memberikan latihan-latihan praktis terhadap siswa dengan orientasi

kepada kondisi (tuntutan) lingkungannya.

Penyusunan kurikulum yang komprehensif dengan mengembangkan

kurikulum muatan lokal.

Keberhasilan dalam memilih pasangan hidup untuk membentuk keluarga

banyak ditentukan oleh pengalaman dan penyelesaian tugas-tugas

Page 22: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

perkembangan masa-masa sebelumnya. Untuk mengembangkan model

keluarga yang ideal perlu dilakukan :

Bimbingan tentang cara pergaulan dengan mengajarkan etika pergaulan

lewat pendidikan budi pekerti dan pendidikan keluarga

Bimbingan siswa untuk memahami norma yang berlaku baik di dalam

keluarga, sekolah, maupun di dalam masyarakat. Untuk kepentingan ini

diperlukan arahan untuk kebebasan emosional dari orang tua.

Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma kehidupan

social kemasyarakatan perlu dilakukan. Dalam hal ini perlu dilakukan

pendidikan praktis melalui organisasi pemuda, pertemuan dengan orang

tua secara periodik, dan pemantapan pendidikan agama baik di dalam

maupun di luar sekolah.

Page 23: Makalah ppd ! L univ pgri palembang

22

C.PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat kami tarik dari penulisan makalah ini

adalah :

Bahwa asalnya perkembangan kehidupan dan karier remaja tergantung

pada tingkat perkembangan IQ atau kemampuan masing-masing remaja

sehingga proses perkembangan kehidupan pendidikan dan karier masing-

masing remaja berbeda.

Dalam perkembangan kehidupan pendidikan dan karier dipengaruhi oleh

berbagai faktor dan pandangan hidup masing-masing individu.

Dalam perkembangan kehidupan pendidikan dan karier remaja banyak

hambatan yang dialaminya, namun secara garis besar terbagi 2 yaitu

hambatan yang datang dari dalam dirinya sendiri dan datang dari luar diri

remaja itu sendiri.

Perkembangan karier remaja yang menurut Ginzberg ditandai oleh

meluasnya pengenalan anak terhadap berbagai masalah dalam

memutuskan pekerjaan apa yang akan dikerjakannya di masa mendatang.

.

B. Saran

Saran yang dapat kami berikan adalah sebagai calon pendidik maka

sebaiknya kita bisa memahami proses perkembangan kehidupan pribadi,

pendidikan dan karier, dan kehidupan berkeluarga dengan berbagai

karakteristik, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut

dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.